FITUR UTAMA
Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna
1. Menu Profil:
Pengguna dapat memasukan foto yang dijadikan sebagai identitas pengguna.
Foto dapat diambil dari foto dijital yang terdapat pada harddisk pengguna aplikasi atau menggunakan fitur webcam, dimana foto profil diambil langsung
Pengguna dapat mengubah password untuk mengakses aplikasi
2. Menu Peran Pengguna:
Pengguna dapat menentukan fitur/menu yang hanya dapat diakses oleh pengguna tertentu
Sebagai contoh bidang pendataan hanya dapat mengakses menu yang berhubungan dengan pendataan objek pajak PBB-P2.
i-Tax - SISMIOP NG (Integrated Tax Administration- Sistem
Manajemen Informasi Objek Pajak Next Generation) adalah aplikasi untuk membantu pemerintah daerah c.q. Dinas Pendapatan Daerah dalam melakukan pengelolaan PBB-P2 dimana fungsionalitas yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah seluruh fungsionalitas yang ada pada aplikasi SISMIOP yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan ditambahkan fitur yang tidak terdapat pada SISMIOP DJP, dimana aplikasi ini sudah disesuaikan dengan proses bisnis pengelolaan PBB-P2 yang ideal untuk pemerintah daerah kabupaten/kota. Aplikasi ini disesuaikan khusus untuk keperluan pengelolaan PBB-P2 sebagai pajak daerah, serta dibangun dengan menggunakan teknologi terkini sehingga memudahkan dalam kegiatan implementasi dan pemeliharaan.
Latest Technology, Web Based and Ease of Use
i-Tax - SISMIOP NG merupakan aplikasi yang memudahkan Dispenda dalam melakukan pengelolaan PBB-P2. i-Tax – SISMIOP NG
dikembangkan dengan menggunakan teknologi terkini dan berbasis web, dimana tidak perlukan lisensi tambahan jika akan digunakan untuk beberapa perangkat komputer yang akan mengakses aplikasi. Modul yang tersedia dari produk ini adalah sebagai berikut:
Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna
Modul Referensi Umum.
Modul Pelayanan Modul Pendataan Modul Penilaian Modul Penetapan Modul Cetak Modul Penerimaan Modul Simulasi Cartenz Data Sheet
CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE
i-Tax – SISMIOP NG
3. Menu Pengguna:
Pengguna dapat menambah pengguna aplikasi
Pengguna dapat merubah data-data pengguna aplikasi
Modul Referensi Umum
Menu wilayah digunakan untuk data referensi wilayah pada aplikasi i-Tax – SISMIOP NG. contoh penggunaan data wilayah seperti pengisian NOP.
Menu pembayaran digunakan untuk data referensi pembayaran yang digunakan oleh bank sebagai penerima pembayaran pajak.
Menu kepegawaian digunakan untuk data referensi pegawai, dimana data pegawai tersebut digunakan dalam penggunaan aplikasi. Sebagai contoh input petugas rekam, petugas pelayanan dan sebagainya.
Menu instansi digunakan untuk referensi instansi Dispenda dalam penggunaan aplikasi.
Modul Pelayanan 1. Menu Pelayanan:
Terdapat 4 fitur yang dapat pengguna sesuaikan dengan kebutuhan permohonan dari wajib pajak.
Jenis layanan yang terdapat pada i-Tax – SISMIOP NG sebanyaka 18 layanan.
Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna
Merupakan modul yang tersedia untuk melakukan registrasi pengguna beserta administrasinya.
Pada modul ini, pengguna dapat menentukan dengan sendirinya peran pengguna yang akan mengakses aplikasi, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bidang. Sebagai contoh: bidang pendataan hanya dapat mengakses menu SPOP/LSPOP, bidang penetapan hanya dapat mengakses menu penetapan massal, dan lain sebagainya.
Pada modul ini terdapat peran Administrator sistem dari pihak OC (Operator Console) Dispenda dapat melakukan administrasi dan manajemen pengguna sistem, meliputi penambahan pengguna baru, ubah data pengguna, menentukan peran pengguna serta menon-aktifkan pengguna dengan mudah.
Menu-menu yang terdapat pada modul ini beserta penjelasannya, yaitu:
Profil: pada menu ini, pengguna dapat mengunggah (upload) foto
atau menggunakan webcam yang digunakan untuk foto profil pengguna, dan mengubah password account.
Peran Pengguna: menu ini berfungsi untuk menyaring penggunaan
aplikasi yang akan diakses oleh pengguna, sehingga dengan adanya menu ini, seorang pengguna belum tentu dapat mengakses semua modul atau menu yang terdapat pada i-Tax – SISMIOP NG. Pada menu ini, pengguna (dalam hal ini Operator Console), dapat
melakukan penambahan peran pengguna aplikasi dan mengubah data peran pengguna aplikasi.
Pengguna: pada menu ini, pengguna (dalam hal ini Operator Console), dapat melakukan penambahan pengguna aplikasi dan mengubah data pengguna aplikasi.
Modul Referensi Umum
Merupakan modul yang berisikan data referensi (master data) untuk seluruh aplikasi i-Tax, termasuk i-Tax – SISMIOP NG. Pada modul ini,
Menu ini terintegrasi dengan menu penyelesaian pelayanan. 2. Menu Penyelesaian Pelayanan:
Terdapat 3 fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dalam melakukan penyelesaian permohonan wajib pajak.
Menu ini terintegrasi dengan seluruh menu pada i-Tax – SISMIOP NG, disesuaikan dengan permohonan yang diajukan oleh wajib pajak.
Modul Pendataan
1. Menu Referensi Pendataan:
Pengguna dapat memasukan data pembayaran dan pengurangan.
Data pembayaran dalam hal ini adalah tempat pembayaran dan tempat pembayaran massal.
Data pengurangan dalam hal ini adalah pengurangan dan pengurangan secara jabatan. 2. Menu Perubahan Jalan
Standard:
Pengguna dapat mengubah suatu alamat objek pajak menjadi format jalan standar sesuai dengan standar baku penamaan jalan di Republik Indonesia.
pengguna dapat melakukan pengisian untuk data wilayah, pembayaran, kepegawaian dan instansi.
Berikut ini adalah penjelasan dari setiap menu pada modul referensi umum beserta penjelasannya, yaitu:
Wilayah: menu yang digunakan untuk mengisi data provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan wilayah administrasi dari suatu kabupaten/kota.
Pembayaran: menu ini digunakan untuk mengisi data bank atau
tempat pembayaran yang akan digunakan oleh Dispenda sebagai penerima pembayaran pajak daeraj. Fitur pada menu ini terdiri dari pengisian untuk bank tunggal, bank persepsi, tempat pembayaran, dan tempat pembayaran elektronik.
Kepegawaian: menu ini digunakan untuk mengisi data pegawai,
dimana data pegawai tersebut sebagai data refensi dalam penggunaan aplikasi. Fitur pada menu ini terdiri dari pegawai, jabatan, dan posisi pegawai.
Instansi: menu ini digunakan untuk mengisi data instansi dari
Dispenda. Fitur pada menu ini terdiri dari Dispenda, unit kerja dan UPT.
Modul Pelayanan
Pelayanan adalah suatu proses untuk kegiatan pelayanan terhadap semua jenis pelayanan yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan PBB-P2. Pada modul ini terdiri dari 2 menu yaitu pelayanan dan penyelesaian pelayanan, dimana kedua menu ini saling terintegrasi, serta untuk menu penyelesaian pelayanan sudah
terintegrasi dengan menu-menu yang terdapat pada i-Tax – SISMIOP NG berdasarkan jenis layanan yang akan diselesaikan.
Pada menu pelayanan terdapat 4 fitur yang digunakan untuk kegiatan operasional pelayanan beserta penjelasannya, yaitu:
Permohonan pelayanan OP baru: pelayanan untuk permohonan
pendaftaran objek pajak baru
Pelayanan tunggal:pelayanan yang hanya dapat dilakukan dengan satu kali waktu untuk pelayanan satu NOP.
3. Menu Reklasifikasi Data Eks Sistep:
Pengguna dapat merubah kelas tanah data dari Sistep.
Perubahan dapat dilakukan bersama-sama satu kelurahan atau hanya NOP tertentu. 4. Menu Perekaman SPOP/LSOP:
Setiap perekaman
SPOP/LSPOP masing-masing terdiri dari 4 proses.
Selain melalui menu
penyelesaian pelayanan, dalam melakukan
perekaman/pemutakhiran SPOP/LSPOP dapat melalui menu ini.
5. Menu Lihat Pendataan:
Seluruh hasil pendataan dapat dilihat pada menu ini.
Terdiri dari 9 fitur yang menampilkan hasil pendataan PBB-P2.
Modul Penilaian
1. Menu Referensi Penilaian:
Pengguna dapat memasukan data blok, peta ZNT, data NIR dan harga resource DBKB. 2. Menu Copy DBKB, ZNT dan TP
Massal:
Digunakan untuk menghindari kesalahan dalam input data dan menghindari perbedaan jumlah data dari tahun
sebelumnya, serta memberikan
Pelayanan kolektif: pelayanan yang dapat dilakukan dengan satu
kali waktu untuk pelayanan pendataan yang dapat dilakukan lebih dari satu NOP dan dapat diproses hanya/jika memiliki nomor kelurahan yang sama atau satu kelurahan.
Penolakan pelayanan: digunakan untuk merekam permohonan
pelayanan yang ditolak untuk kasus tertentu
Pada menu pelayanan terdapat 18 jenis layanan yang dapat dilayani untuk PBB-P2. Berikut ini adalah jenis layanan PBB-P2 dan
penjelasannya yang terdapat pada i-Tax – SISMIOP NG, yaitu
1. Pendaftaran data objek pajak baru: pendaftaran objek pajak baru, baik itu dilakukan oleh wajib pajak sendiri atau dilakukan pendataan ulang oleh petugas bidang Pendataan.
2. Mutasi Objek/Subjek Pajak: pendaftaran ulang objek pajak dikarenakan adanya perubahan yang disebabkan oleh perubahan luas baik tanah maupun bangunan atau perubahan spesifikasi tanah atau bangunan serta adanya mutasi objek pajak. 3. Pembetulan SPPT/SKP/STP: pendaftaran permohonan
pembetulan SPPT/SKP/STP dikarenakan salah nama, salah alamat, salah hitung maupun salah ZNT(Zona Nilai Tanah). 4. Pembatalan SPPT/SKP/STP: pendaftaran permohonan atas
pembatalan SPPT/SKP/STP.
5. Salinan SPPT/SKP/SPT: pendaftaran permohonan wajib pajak atas salinan SPPT/SKP/STP.
6. Keberatan Penunjukan Wajib Pajak: pendaftaran permohonan atas kesalahan penunjuk wajib pajak.
7. Keberatan Atas Pajak Terhutang: pendaftaran permohonan keberatan atas pajak terhutang, keberatan atas pajak terhutang terjadi karena kesalahan menghitung luas bumi dan atau bangunan.
8. Pengurangan Atas Besarnya Pajak Terhutang: pendaftaran permohonan pengurangan pajak terhutang oleh wajib pajak. Permohonan tersebut terjadi karena bencana alam/hama tanaman atau hal-hal lain yang luar biasa dan bersifat massal. 9. Restitusi dan Kompensasi: pendaftaran permohonan
pengembalian kelebihan pajak yang dikeluarkan atau dibayar oleh wajib pajak, sedangkan Kompensasi adalah suatu pendaftaran permohonan pengembalian kelebihan pajak yang
kemudahan dalam proses pemutakhiran nilai.
Menu ini digunakan sebelum melakukan pemutakhiran DBKB, ZNT dan TP SPPT Massal.
3. Menu DBKB Standard:
Digunakan untuk memudahkan perhitungan perkiraan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bangunan berdasarkan pendekatan perhitungan biaya yang terdiri dari biaya
komponen utama, biaya komponen material bangunan dan biaya komponen fasilitas bangunan.
Penyusunan DBKB
menggunakan metode survai kuantitas terhadap model bangunan yang dianggap dapat mewakili kelompok bangunan tertentu dan dinilai dengan dasar perhitungan analisis BOW.
Metode survai kuantitas dipilih menjadi dasar metode yang dipergunakan bersama dengan metode perhitungan lain, seperti metode unit terpasang, metode meter persegi dan metode indeks.
4. Menu DBKB Non Standard:
Kriteria DBKB dimana selain dari kriteria berdasarkan tanah, bangunan dan luas bangunan, digunakan kriteria
dikeluarkan/dibayar oleh wajib pajak. Tata cara pengembalian pajak tersebut tidak langsung dikembalikan, melainkan ditransfer ke pembayaran pajak NOP lain.
10. Pengurangan Denda Administrasi: pendaftaran permohonan pengurangan denda. Hal ini terjadi karena diakibatkan
ketidakmampuan wajib pajak.
11. Penentuan Kembali Tanggal Jatuh Tempo: pendaftaran permohonan penentuan kembali tanggal jatuh tempo. 12. Penundaan Tanggal Jatuh Tempo SPOP: pendaftaran
permohonan penundaan tanggal jatuh tempo SPOP.
13. Pemberian Informasi PBB: pendaftaran permohonan atas penjelasan pelaksanaan PBB-P2.
14. Pembetulan Surat Keputusan: pendaftaran permohonan atas pembetulan surat keputusan.
15. Pembatalan Surat Keputusan: suatu pendaftaran permohonan atas pembatalan surat keputusan.
16. Pengurangan Atas Ketetapan yang Tidak Benar: pendaftaran permohonan pengurangan atas ketetapan yang tidak benar.
17. Pembayaran Angsuran SPPT/SKP/STP: pendaftaran permohonan atas Pembayaran Angsuran SPPT/SKP/STP. 18. Penghapusan Objek Pajak: pendaftaran permohonan atas
penghapusan objek pajak.
Pada menu penyelesaian pelayanan terdapat 3 fitur yang dapat pengguna gunakan beserta penjelasannya, yaitu:
Penyelesaian pelayanan: digunakan untuk melakukan penyelesaian
permohonan dari wajib pajak. Dengan memasukan nomor pelayanan, maka pada menu ini akan menampilkan form berdasarkan pelayanan yang diajukan pada i-Tax – SISMIOP NG.
Upload Data Pelayanan Secara Jabatan: digunakan untuk
menggugah (upload) nomor formulir pelayanan dengan menggunakan spreadsheet.
Ubah Nomor dan Tanggal SK: digunakan untuk mengubah nomor
untuk Jenis Penggunaan Bangunan (JPB), yaitu bangunan pabrik (JPB 03), bangunan olahraga/rekreasi (JPB 06), bangunan bengkel/gudang/pertanian (JPB 08), bangunan parkir (JPB 12), bangunan apartemen (JPB 13), bangunan pompa bensin (JPB 14), bangunan tangki minyak (JPB 15), dan bangunan sekolah (JPB 16). 5. Menu Penilaian Massal:
Penilaian dilakukan oleh sistem dengan syarat sudah dilakukan update data untuk Data Harga Resource Bahan dan Upah, DBKB Standar dan Material, Update Data Fasilitas, Update DBKB Non Standard dan Update NIR.
Modul Penetapan
1. Menu Referensi Penetapan:
Pengguna dapat memasukan data nilai NJOPTKP, PBB minimal, dan tarif PBB. 2. Menu Pemberian Flag
NJOPTKP:
Pengguna dapat memberikan tanda pada NOP, dimana pada NOP tersebut sudah didirikan bangunan.
3. Menu Penetapan Massal:
Digunakan untuk :
o Memberikan pengurangan NJOPTKP bagi yang ada
Modul Pendataan
Kegiatan Pendataan Objek dan Subjek Pajak PBB-P2 memiliki tujuan dan maksud untuk menciptakan data yang akurat dan termutakhir dengan terintegrasinya semua aktifitas administrasi PBB-P2, dengan harapan pelaksanaanya dapat lebih seragam, cepat dan efisien. Kegiatan Pendataan dapat dilaksanakan dengan empat metode alternatif beserta penjelasannya, yakni:
Penyampaian dan Pemantauan Pengembalian SPOP: kegiatan
menyampaikan SPOP yang diberikan kepada wajib pajak yang kiranya enggan untuk secara sadar melaporkan objek pajak yang ia miliki kepada Dispenda.
Identifikasi Objek Pajak: kegiatan ekstensifikasi, dimana salah
satunya digunakan foto citra satelit untuk melihat suatu objek pajak pada suatu kelurahan.
Verifikasi data objek pajak: melakukan pemeriksaan baik secara
kantor maupun lapangan, kepada objek pajak yang terindikasi telah mengalami perubahan yang disebabkan aktivitas peralihan melalui jual-beli maupun pembangunan fisik pada objek pajak
Pengukuran bidang objek pajak
Pada modul pendataan terdapat 5 menu beserta penjelasannya, yaitu:
Referensi Pendataan: menu yang digunakan sebagai penyimpanan
master data untuk keperluan pendataan, seperti data tempat pembayaran, dan data pengurangan (termasuk pengurangan secara jabatan).
Perubahan Jalan Standard: digunakan untuk menyeragamkan atau
menstandardkan data objek pajak sesuai dengan prosedur, data objek pajak dalam hal ini adalah nama jalan di wilayah Republik Indonesia
Reklasifikasi Data Ex-Sistep: digunakan untuk memberi fasilitas
untuk merubah kelas tanah data ex sistep. Perubahan ini dapat dilakukan bersama – sama satu kelurahan atau hanya NOP tertentu saja.
Perekaman SPOP/LSPOP: digunakan untuk merekam SPOP/LSPOP.
Pendataan SPOP terdiri dari proses:
Perekaman data Obyek Pajak Bumi
Pemutakhiran data Obyek Pajak Bumi
Penghapusan data Obyek Pajak Bumi
terhadap NJOP, sehingga dihasilkan NJOPKP. o Mengkalikan NJOPKP
dengan tarif PBB sehingga dihasilkan PBB terhutang.
Apabila ada Faktor Pengurang, maka PBB terhutang dikurang Faktor Pengurang. Sehingga dihasilkan PBB yang harus dibayar. Untuk Penetapan yang tidak mempunyai Faktor Pengurang, nilai PBB yang harus dibayar sama dengan nilai PBB terhutangnya.
Penetapan dengan sistem secara massal.
4. Menu Lihat Penilaian:
Digunakan untuk melihat data-data hasil penetapan massal.
Pada menu ini terdapat 4 fitur yang dapat diakses oleh pengguna.
Modul Cetak
Pada menu SPPT/STTS diberikan pilihan jenis printer yang dapat dipilih (LQ atau Dot Matriks) dan jenis blangko (single, double, triple).
Pada menu Laporan-Laporan, pengguna dapat menyesuaikan laporan yang akan dicetak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Seluruh laporan dapat diekspor ke format PDF, Word Processor dan Spreadsheet.
Sedangkan pendataan LSPOP terdiri dari proses:
Perekaman data bangunan
Pemutakhiran data bangunan
Penghapusan data bangunan
Penilaian bangunan secara individu
Lihat Pendataan: digunakan untuk melihat hasil pendataan objek
pajak yang sudah dilakukan, dimana terdapat 9 fitur beserta penjelasannya, yaitu:
Ringkasan Objek Pajak: digunakan untuk menampilkan
ringkasan pendataan pada objek pajak, dimana pengguna dapat melakukan pencarian berdasarkan urutan NOP, urutan letak objek pajak, urutan nama wajib pajak, urutan kode ZNT, dan urutan NJOP PBB.
Ringkasan SPOP/LSPOP: digunakan untuk menampilkan data
perekaman SPOP/LSPOP dengan cara memasukan NOP dan nomor formulir SPOP/LSPOP.
NOP Bersama: digunakan untuk menampilkan data NOP
bersama, dengan cara memasukan NOP bersama.
Fasilitas Umum: digunakan untuk mencetak daftar objek pajak
yang masuk ke dalam fasilitas umum (fasum).
OP Tanah Kosong: digunakan untuk menampilkan daftar objek
pajak yang hanya mempunyai tanah (tanpa bangunan), dimana pengguna dapat melakukan pencarian berdasarkan urutan NOP, urutan letak objek pajak, urutan nama wajib pajak, urutan kode ZNT, dan urutan NJOP PBB.
OP Nilai Individu: digunakan untuk menampilkan data objek
pajak, dimana penilaian bangunannya dilakukan dengan metode penilaian individu.
Nilai Individu < Sistem: digunakan untuk menampilkan hasil
penilaian individu, dimana nilai yang ditunjukan kurang dari nilai penilaian yang dilakukan sistem.
OP Tanpa Peta: digunakan untuk menampilkan daftar objek
pajak yang belum ada pada peta objek pajak PBB-P2 yang sudah ada (Existing Map).
OP Telah dihapus: digunakan untuk menampilkan daftar objek
pajak, dimana objek pajak tersebut sudah terhapus yang disebabkan oleh mutasi.
Modul Penerimaan
Digunakan untuk merekam penerimaan atas SPPT PBB-P2.
Pada menu ini terdapat 2 menu.
Pada menu pencatatan STTS dapat tidak digunakan, jika Dispenda sudah melakukan interkoneksi pembayaran PBB-P2 dengan bank.
Modul Simulasi
Modul simulasi digunakan untuk mencegah kesalahan yang timbul dikarenakan kesalahan penilaian.
Pada modul ini terdapat 6 menu yang dapat pengguna gunakan.
Pada menu analisas simulasi terdapat 17 fitur yang dapat pengguna gunakan.
Modul Penilaian
Penilaian merupakan proses penilaian dan menentukan total nilai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) Bumi dan Bangunan. Proses dilakukan dengan sebelumnya menentukan nilai-nilai yang digunakan dalam penilaian, seperti NIR (Nilai Indeks Rataan) tanah, DBKB (Daftar Biaya
Komponen Bangunan), Harga Resource, Harga Kegiatan dan nilai lainnya pada tahun pajak yang dimaksud. Pendekatan penilaian yang terdapat pada i-Tax – SISMIOP NG terdiri dari:
1. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).
a. Pendekatan Data Pasar adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara membandingkan antara objek pajak yang sejenis dengan objek lain yang telah diketahui harga
pasarnya – dipengaruhi faktor letak, kondisi, waktu, fasilitas, lingkungan – biasanya digunakan untuk menentukan nilai NIR dan ZNT.
b. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP Tanah/Bumi.
2. Pendekatan Biaya (Cost Approach).
a. Pendekatan Biaya adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutannya.
b. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP Bangunan.
Dalam melakukan metode penilaian terdiri dari 2 metode, yaitu: 1. Penilaian Massal.
a. NJOP bumi dihitung berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang terdapat pada setiap Zona Nilai Tanah (ZNT). b. NJOP bangunan dihitung berdasarkan Daftar Biaya Komponen
Bangunan (DBKB).
c. Penilaian yang sistematis untuk sejumlah objek pajak yang dilakukan pada saat tertentu secara bersamaan dengan menggunakan suatu prosedur standar yang dalam hal ini disebut Computer Assisted Valuation (CAV).
2. Penilaian Individu.
a. Penilaian terhadap objek pajak dengan cara
memperhitubgkan semua karakteristik dari setiap objek pajak.
b. Dilakukan terhadap objek pajak dengan nilai jual yang sangat tinggi.
Pada modul penilaian terdapat 5 menu beserta penjelasannya, yaitu:
Referensi Penilaian: menu yang digunakan sebagai penyimpanan
master data untuk keperluan penilaian, seperti data NIR, data blok, data peta znt dan harga resource DBKB.
Copy DBKB, ZNT dan TP Massal: Dalam proses penilaian ada
beberapa data referensi nilai yang pada umumnya mengalami perubahan dari tahun ke tahun, seperti DBKB, ZNT dan TP SPPT massal, sehingga data tersebut harus disimpan berdasarkan tahun pajak. Pada menu ini pengguna dapat melakukan copy data terhadap data DBKB, ZNT dan TP Massal untuk tahun pajak sebelumnya.
DBKB Standard: merupakan menu yang memudahkan pengguna
dalam penyusunan daftar untuk memudahkan perhitungan perkiraan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bangunan berdasarkan pendekatan perhitungan biaya yang terdiri dari biaya komponen utama, biaya komponen material bangunan dan biaya komponen fasilitas bangunan. pada menu ini dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:
1. Daftar Biaya Kontruksi Bangunan per m2 (DBKB Standard). 2. Daftar Biaya Fasilitas (DBKB Harga Fasilitas).
3. Perincian perhitungan biaya kontruksi bangunan per m2 (DBKB Material).
DBKB Non Standard: merupakan menu yang untuk mengisi objek
pajak non standar, dengan kriteria sebagai berikut:
Tanah : > 10.000 m2
Bangunan : Jumlah Lantai > 4
Luas Bangunan : > 1.000 m2
Dalam DBKB Non Standard terdapat faktor – faktor yang
mempengaruhi DBKB non standard beserta penjelasannya, yaitu :
Tahapan Pembuatan DBKB: untuk Objek Pajak Non Standard
tahapan – tahapan pembentukan DBKB hampir sama dengan objek pajak standard. Hanya saja pada dbkb non standard untuk masing – masing JPB dikelompokkan kedalam kelas – kelas yang
didasarkan atas penggunaan bahan pembentuk komponen utama dan material.
Biaya Komponen Bangunan: menjumlahkan biaya konstruksi
utama (Biaya komponen utama + komponen material) dengan biaya fasilitas, yaitu
o AC.
o Alat Pemadam Kebakaran. o Kolam Renang.
o Lapangan Tenis. o Lift.
o Dan sebagainya
Penilaian Massal: merupakan menu yang digunakan untuk
menentukan besarnya NJOP bumi maupun bangunan pada masing-masing objek pajak pada satu tahun pajak tertentu. Pada menu ini dilakukan penilaian dan Penetapan NJOPTKP secara massal.
Modul Penetapan
Penetapan merupakan proses kegiatan penatausahaan penetapan PBB-P2 yang meliputi perhitungan besarnya PBB-P2 yang terhutang dan penatausahaannya dalam rangka penerbitan SPPT, SKP dan STP serta penyampaiannya kepada Wajib Pajak.
Pada modul ini terdapat 3 menu beserta penjelasannya, yaitu:
Referensi Penetapan: menu yang digunakan sebagai penyimpanan
master data untuk keperluan penetapan, seperti nilai NJOPTKP, nilai PBB minimal, tarif PBB-P2.
Flag NJOPTKP: menu yang digunakan untuk memberikan tanda, jika
ada perubahan objek pajak dari tanah kosong menjadi bangunan.
Penetapan Massal: menu ini digunakan untuk menetapkan Nilai
PBB-P2, perhitungan massal objek pajak dan untuk mendapatkan nilai pajak bumi yang harus dibayarkan. Dalam hal ini pengisian tanggal terbit dan tanggal jatuh tempo untuk semua NOP yang terdapat pada satu kelurahan adalah sama. Hasil dari penetapan massal ini kemudian dapat dilakukan pencetakan massal per kelurahan. Dalam hal ini yang dicetak adalah SPPT, STTS dan DHKP secara massal.
Lihat Penetapan: merupakan menu yang digunakan untuk melihat
hasil penetapan dari penetapan massal yang sudah dilakukan. Menu terdiri dari 4 fitur beserta penjelasannya, yaitu:
Daftar SPPT: digunakan untuk menampilkan rincian SPPT hasil
penetapan massal. Pengguna dapat mencari data SPPT berdasarkan Blok-NOP dan nama wajib pajak.
Rinci SPPT: digunakan untuk melihat rincian SPPT dengan cara
memasukan NOP dan tahun pajak.
OP Dengan Keringanan Permanen: digunakan untuk melihat
daftar wajib pajak yang sudah melakukan permohonan pengurangan besaran SPPT.
Surat Keputusan: digunakan untuk melihat surat keputusan
yang sudah diberikan kepada wajib pajak, berdasarkan masing-masing jenis pelayanan.
Modul Cetak
Merupakan modul yang menampilkan kumpulan beberapa report atau laporan-laporan dari hasil manajemen Objek Pajak PBB-P2 yang dapat dicetak kedalam bentuk Hard Copy.
Pada modul ini terdiri dari 4 menu beserta penjelasannya, yaitu:
SPPT/STTS: digunakan untuk pencetakan Massal atas SPPT, STTS
dan DHKP
Tabular: digunakan untuk pencetakan data-data seperti: Wilayah
Kelurahan, ZNT dan tabel Pemakai/Pegawai.
Laporan-Laporan: digunakan untuk pencetakan data-data Laporan
lainnya seperti detil Objek Pajak, SK Kepala Dinas, dan lain sebagainya.
Pelayanan: digunakan untuk pencetakan data-data hasil pelayanan
seperti pencetakan SK/SPPT/STTS atas suatu pelayanan, pencetakan File Keluaran dan lain sebagainya.
Modul Penerimaan
Merupakan modul yang digunakan untuk melakukan perekaman penerimaan atas SPPT PBB-P2.
Pada modul ini terdapat 2 menu beserta penjelasannya, yaitu:
Pencatatan STTS: digunakan untuk merekam SPPT yang diterima
oleh Dispenda. Fungsi menu ini dapat tidak digunakan, jika Dispenda sudah dapat melakukan interkoneksi dengan bank penerima
pembayaran SPPT PBB-P2.
Lihat Penerimaan: digunakan untuk melihat penerimaan
pembayaran atas SPPT PBB-P2. Pada menu ini terdapat 7 fitur yang dapat pengguna gunakan beserta penjelasannya, yaitu:
Catatan Pembayaran: digunakan untuk melihat status wajib
pajak dalam melakukan pembayaran.
Daftar Penerimaan: digunakan untuk melihat penerimaan
berdasarkan blok-NOP.
Daftar Pencatatan STTS: digunakan untuk mencetak daftar
penerimaan atas SPPT PBB-P2 berdasarkan pengguna (user) perekam. Dalam hal ini, perekam dapat berasal dari Dispenda atau Bank.
Daftar Tunggakan: digunakan untuk melihat tunggakan
berdasarkan blok-NOP.
Teguran Diterbitkan: digunakan untuk melihat surat teguran
yang sudah diterima oleh wajib pajak berdasarkan blok-NOP.
Realisasi Penerimaan: digunakan untuk melihat realisasi
penerimaan atas SPPT PBB-P2, dimana pengguna dapat
membandingkan dengan jumlah besaran SPPT dengan penerimaan atas SPPT PBB-P2.
Daftar Jatuh Tempo: digunakan untuk melihat daftar jatuh
tempo SPPT PBB-P2 berdasarkan blok-NOP.
Modul Simulasi
Merupakan modul yang digunakan untuk melakukan simulasi dalam proses penilaian dan penetapan. Simulasi dilakukan untuk mencegah jika terdapat kesalahan dalam melakukan penilaian dan penetapan. Pada modul ini terdiri dari 7 menu beserta penjelasannya, yaitu:
Simulasi Harga Resource: digunakan untuk memasukan data harga
Simulasi DBKB Non Standard: digunakan untuk memasukan data
DBKB Non Standar untuk simulasi penilaian.
Simulasi Harga Fasilitas: digunakan untuk memasukan data harga
fasilitas (DBKB Standar) untuk simulasi penilaian.
Simulasi NIR: digunakan untuk memasukan data NIR untuk simulasi
penilaian.
Simulasi Penilaian Massal: digunakan untuk melakukan simulasi
penilaian massal, dimana proses ini dilakukan sebelum simulasi penetapan massal.
Simulasi Penetapan Massal: digunakan untuk melakukan simulasi
penetapan massal, dimana data hasil simulasi data penetapan massal dapat dilihat pada menu analisa simulasi.
Analisa Simulasi: digunakan untuk melihat hasil simulasi yang sudah dilakukan, pada menu ini terdapat 17 fitur, yaitu:
Analisa penetapan Analisa SPPT JPB-01 Analisa SPPT JPB-02 Analisa SPPT JPB-03 Analisa SPPT JPB-04 Analisa SPPT JPB-05 Analisa SPPT JPB-06 Analisa SPPT JPB-07 Analisa SPPT JPB-08 Analisa SPPT JPB-09 Analisa SPPT JPB-10 Analisa SPPT JPB-11 Analisa SPPT JPB-12 Analisa SPPT JPB-13 Analisa SPPT JPB-14 Analisa SPPT JPB-15 Analisa SPPT JPB-16
HUBUNGI KAMI
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Cartenz RKPD Online, silakan kunjungi
www.cartenz.co.id atau telepon +62 21 2977 2992 melalui staf representatif kami
Making Government More Efficient Through Information Technology
Copyright © 2015, Cartenz and/or its affiliates. All rights reserved. This document is provided for information purposes only, and the contents hereof are subject to change without notice. This document is not warranted to be error-free, nor subject to any other warranties or conditions, whether expressed orally or implied in law, did including imply warranties and conditions of merchantability or fitness for a particular purpose. We specifically disclaim any liability with respect to this document, and no contractual obligations are formed either directly or indirectly by this document. This document may not be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, for any purpose, without our prior written permission.