• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Hukum Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar Hukum Indonesia"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Hukum Indonesia

Materi Hukum Benda, Hukum Hak Kekayaan

Intelektual, Hukum Jaminan dan Hukum

Perikatan

(2)

Hukum Benda

A. Arti Benda

1. Menurut Ilmu pengetahuan (dalam buku Prof.

R.Soebekti, SH) dibedakan menjadi :

- Benda dalam arti Sempit : meliputi segala sesuatu yg dapat dilihat. (berbentuk barang) - Benda dalam arti luas : segala sesuatu yg dapat dijadikan obyek hukum / dpt dihaki.

2. Menurut KUHPER :

“Segala sesuatu yang dapat dikuasai oleh manusia dan dapat dijadikan obyek hukum. B. Hukum Benda

adalah Hukum yg mengatur hubungan hukum antara subyek hukum dengan obyek hukum

(3)

Hukum Benda

C. Pengaturan

aturan mengenai hukum benda terdapat

dalam :

- Buku Ke-II KUHPER

- UUPA No.5 Tahun 1960

- UUHT No.4 Tahun 1996

- UUJF No.42 Tahun 1999

D. Sistem yang dianut Hukum Benda adalah

Sistem Tertutup sesuai dengan sistem yg

dianut buku ke-II KUHPER

(4)

Hukum Benda

E. Asas Hukum Benda

“Isi hak kebendaan tidak dapat dipengaruhi oleh si empunya hak, tidak mungkin diperjanjikan agar hak kebendaan tidak dapat dipindahtangankan”

F. Macam-macam Benda

antara lain dibedakan menjadi ; - Benda berwujud

- Benda tidak berwujud - Benda Bergerak

- Benda tidak bergerak

- Benda yg dapat diperdagangkan

- benda yg tidak dapat diperdagangkan

Pembagian yang terpenting adalah Benda bergerak dan Benda Tidak Bergerak

Kriteria Pembedaan dilihat pada : Sifat dan tujuan pemakaiannya serta ketentuan UU yg mengaturnya.

(5)

Hukum Benda

Pembedaan Benda Bergerak dan Benda tidak bergerak dalam arti yuridis berkaitan dengan

1. Bezit;

2. Levering; 3. Daluwarsa 4. Pembebanan

Dalam Kerangka RUU Benda Nasional, Benda dibedakan Menjadi :

1. Tanah dan bukan tanah;

2. Berwujud dan tidak berwujud; 3. Terdaftar dan tidak terdaftar 4. Bergerak dan tetap.

(6)

Hukum Benda

 Pentingnya pembedaan Benda bergerak dan Benda Tidak

bergerak berkaitan dengan :

1. Bezit

- Benda bergerak : berlaku asas Ps. 1977 KUHPER

- Benda tidak bergerak : tunduk pada ketentuan daluwarsa 2. Levering (Penyerahan)

- Benda bergerak : Secara Fisik atau nyata dari tangan ke tangan

- Benda tidak bergerak : Dengan Akta 3. Verjaring (Daluwarsa)

- Benda bergerak : Ps. 1977 KUHPER - Tidak Bergerak : Ps. 1963 KUHPER

- dengan alas hak = 20 th - Tanpa alas hak = 30 th 4. Pembebanan

- Benda bergerak : Pand recht - Benda tidak bergerak : Hipotek

(7)

Hukum Benda

 Ciri Pokok Hak Kebendaan :

1. Hak kebendaan merupakan hak absolut; 2. Jangka waktunya tidak terbatas;

3. Bersifat “droit de suite” yaitu hak kebendaan mengikuti

kemanapun bendanya.

4. Memberikan wewenang yang luas pada pemegangnya

artinya dapat dialihkan, dipakai sendiri atau disewakan.

5. Hak Kebendaan juga merupakan hak preferen/ “droit de

preferen” artinya hak yg terjadi lebih dahulu atau lebih tinggi lebih memiliki prioritas.

Berbeda dengan hak perseorangan yang bercirikan :

1. Hak Perseorangan bersifat relatif, artinya hanya dapat

dipertahankan terhadap debitur tertentu.

2. Jangka waktunya terbatas.

3. Wewenangnya terbatas, pengalihannya harus dengan

(8)

Hukum Benda

 Macam Hak Kebendaan dibedakan menjadi : A. Yang langsung memberikan kenikmatan : 1. Bezit

2. Eigendom 3. Opstal

4. Erfpacht

5. Vrucht gebruik

B. Yang dijadikan sebagai Jaminan Dahulu : 1. Creditverband 2. FEO Sekarang : 1. Gadai 2. Hipotik 3. Hak Tanggungan 4. Fidusia

(9)

Hukum Jaminan

 Hukum jaminan merupakan bagian dari hukum

perdata. Sifat dari Hukum jaminan ini adalah melengkapi hukum kebendaan.

 Hukum Jaminan bersifat accesoir dimana ia baru

dapat timbul ketika terdapat perjanjian pokok. Seperti Perjanjian Kredit yang dapat

menimbulkan Perjanjian penjaminan.

 Untuk Benda bergerak lembaga hukum jaminan

yg dikenal saat ini adalah Fidusia berdasarkan pada ketentuan UU No.42/1999

 Sedangkan untuk Benda Tidak Bergerak,

lembaga hukum jaminan yg dikenal saat ini adalah Hak Tanggungan sesuai UU No.4/1996

 Pembuatan Perjanjian Penjaminan harus

dilakukan oleh Pejabat yg berwenang dan ada mekanisme Pendaftaran.

(10)

Hukum Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kebendaan yang bersifat immateriil

atau dikenal dengan Hak Kekayaan

Intelektual merupakan bagian dari

Hukum Kebendaan.

Bagian-bagian hak yang mendapat

perlindungan HKI antara lain :

1.

Hak Cipta

2.

Merek

3.

Desain Industri

4.

Rahasia Dagang

5.

DTLST

6.

Paten

(11)

Hak Kekayaan Intelektual

 Hak cipta diatur dalam Undang-undang No. 19 Tahun

2002, menggantikan Undang-undang No. 6 Tahun 1982, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 dan terakhir Undang-Undang No. 12 Tahun 1997. pengertian Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang dapat diberikan perlindungan hak cipta antara lain: buku, program komputer, karya tulis, lagu, musik,

drama, seni rupa, arsitektur, fotografi, dan lainnya. Masa berlaku hak cipta adalah selama hidup pencipta dan

berlangsung sampu 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Perlindungan atas hak cipta dapat didaftarkan

pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(12)

Hak Kekayaan Intelektual

 Merek diatur dalam Undang-undang No. 15

Tahun 2001, menggantikan Undang-undang No. 19 Tahun 1992, sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang No. 14 Tahun 1997. pengertian Merek adalah tanda yang berupa

gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Oleh karena itu penggunaan merek dagang dan merek jasa wajib didaftarkan di Direktorat

Jenderak hak Kekayaan Intelektual. Jangka waktu perlindungan merek terdaftar adalah selama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal

penerimaan & jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang.

(13)

Hak Kekayaan Intelektual

 Pengaturan mengenai Desain Industri terdapat

dalam Undang-undang No. 31 Tahun 2000

dengan mempertimbangkan Undang-undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. Desain

Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan

daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk

menghasilkan suatu produk barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Perlindungan terhadap desain industri adalah selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal

(14)

Hak Kekayaan Intelektual

 Rahasia dagang diatur dalam Undang-Undang No.

30 Tahun 2000. Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang

teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai

ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang. Lingkup perlindungan rahasia dagang adalah metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai

ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat

umum. Contohnya resep makanan suatu restoran terkenal tidak akan dipublikasikan ke khalayak

umum, karena resep merupakan rahasia dagang restoran tersebut. Oleh karena itu rahasia dagang tidak wajib didaftarkan.

(15)

Hak Kekayaan Intelektual

 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diatur dalam

Undang-undang No. 32 Tahun 2000. Desain tata

letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu

Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit

terpadu. Sirkuit Terpadu sendiri adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di

dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling

berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.

(16)

Hak Kekayaan Intelektual

 Pengaturan tentang perlindungan Paten diatur

dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2001,

sebagaimana menggantikan Undang-undang No. 6 Tahun 1989, yang diubah dalam

Undang-undang No. 13 Tahun 1997. Paten adalah hak

eksklusif yang diberikan Negara kepada Inventor atas hsil invensinya di bidang teknologi, yang

untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk

melaksanakannya. Paten dapat dilindungi apabila inventornya mendaftarkan invensinya ke

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual.

Jangka waktu perlindungan paten adalah selama 20 (duapuluh) tahun terhitung sejak tanggal

penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.

(17)

Hukum Perikatan

 Perikatan adalah Suatu Hubungan Hukum, antara

dua orang atau dua pihak atau lebih,

berdasarkan mana pihak yg satu berhak

menuntut sesuatu hal dari pihak yg lain dan pihak yg lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut.

 Perjanjian adalah Suatu peristiwa dimana

seorang berjanji pada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.

 Peristiwa Perjanjian tersebut timbul dari suatu

hubungan yang dinamakan Perikatan

(18)

Hukum Perikatan

Sumber-sumber perikatan berdasarkan Pasal 1233

KUHPerdata adalah:

1. Perjanjian (Pasal 1314 KUHPerdata); 2. Undang-undang

 Perbedaan antara perikatan dan perjanjian adalah bahwa

perikatan adalah suatu pengertian yang abstrak sedangkan perjanjian adalah sesuatu yang konkret dan merupakan suatu peristiwa. Perikatan yang lahir dari perjanjian memang

dikehendaki oleh 2 (dua) pihak yang membuat suatu perjanjian, sedangkan perikatan yang lahir dari undang-undang diadakan oleh undang-undang diluar kemauan para pihak yang

bersangkutan.

 Pihak dalam Perikatan dikenal dengan :

1. Kreditur (yg berhak atas piutang)

2. Debitur (yg berkewajiban melunasi hutang) Atau

1. Penjual/ Pemilik 2. Pembeli/ Penyewa

(19)

Hukum Perikatan

 Syarat sahnya suatu perjanjian (Pasal 1320

KUHPerdata) -> Mengandung asas konsesualisme

 Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan 4

(empat) syarat:

1. Kata sepakat, dimana para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian (Pasal 1321-1328 KUHPerdata);

2. Cakap, dlm melakukan perjanjian para pihak dianggap cakap dalam melakukan perbuatan hukum (Pasal 1329-1331 KUHPerdata);

3. Mengenai hal tertentu, dalam perjanjian

ditentukan hal yang akan diperjanjikan (Pasal 1332-1334 KUHPerdata);

4. suatu sebab yang halal, dalam perjanjian diatur hal-hal yang tidak melanggar hukum atau kesusilaan (Pasal 1335 -1337

(20)

Hukum Perikatan

Dua syarat pertama disebut syarat

subyektif, karena mengenai

orang-orangnya atau subyek yang mengadakan

perjanjian, sedangkan dua syarat yang

terakhir dinamakan syarat obyektif

karena mengenai perjanjiannya sendiri

atau obyek dari perbuatan hukum yang

dilakukan itu.

Konsekwensi apabila tidak terpenuhi syarat

Subyektif maka perjanjian tersebut dapat

dimintakan pembatalan oleh salah satu

pihak dalam perjanjian. Sedangkan apabila

tidak terpenuhi syarat Obyektif maka

perjanjian tersebut menjadi Batal demi

hukum secara serta merta.

(21)

Hukum Perikatan

Macam-macam perikatan antara lain; 1. Perikatan bersyarat (Pasal 1253-1267

KUHPerdata);

2. Perikatan dengan ketetapan waktu (Pasal

1268-1271 KUHPerdata);

3. Perikatan mana suka (Pasal 1272-1277

KUHPerdata);

4. Perikatan tanggung menanggung (Pasal

1278-1295 KUHPerdata);

5. Perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat

dibagi (Pasal 1296-1303

6. KUHPerdata);

7. Perikatan dengan ancaman hukuman (Pasal

(22)

Hukum Perikatan

Macam-macam perjanjian antara lain: 1. Perjanjian jual beli;

2. Perjanjian sewa menyewa; 3. Perjanjian hibah;

4. Perjanjian persekutuan; 5. Perjanjian penyuruhan;

6. Perjanjian pinjam meminjam; 7. Penanggungan hutang;

8. Perjanjian kerja; serta 9. Perjanjian perdamaian.

(23)

Hukum Perikatan

Isi perjanjian dapat dibagi menjadi 3

(tiga), yaitu:

1.

Perjanjian untuk memberikan sesuatu

atau menyerahkan suatu barang, contoh

jual beli dan sewa menyewa;

2.

Perjanjian untuk berbuat sesuatu, contoh

perjanjian untuk membuat suatu lukisan,

perjanjian perburuhan;

3.

Perjanjian untuk tidak berbuat sesuatu,

contoh perjanjian untuk tiak mendirikan

pagar.

(24)

Hukum Perikatan

Hapusnya suatu perikatan

Pasal 1381 KUHPerdata menyebutkan 10 (sepuluh) cara hapusnya perikatan, yaitu:

 pembayaran (Pasal 1382-1403 KUHPerdata);

 penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan

(Pasal 1404-1412 KUHPerdata);

 pembaharuan hutang (Pasal 1413-1424 KUHPerdata);  perjumpaan hutang atau kompensasi (Pasal 1425-1435

KUHPerdata);

 percampuran hutang (Pasal 1436-1437 KUHPerdata);  pembebasan hutang (pasal 1438-1443 KUHPerdata);  musnahnya barang yang terhutang (pasal 1444-1445

KUHPerdata);

 batal atau pembatalan (Pasal 144-1456 KUHPerdata);  berlakunya suatu syarat batal (Pasal 1253, 1265-1267

KUHPerdata);

 lewat waktu (pasal 1946-1962, Pasal 1967-1993

(25)

Hukum Internasional

Pengertian Hukum Internasional

Pembidangan Hukum Internasional

Sumber Hukum Internasional

Subyek Hukum Internasional

Hukum Perdata Internasional

(26)

Pengertian Hukum Internasional

Hukum Internasional adalah hukum

yang berkaitan dengan peristiwa

Internasional.

Hukum Internasional merupakan

hukum positif dari suatu negara.

Namun Hukum Internasional

(27)

Pembidangan Hukum Internasional

Hukum Internasional berkaitan

dengan peristiwa internasional, baik

yang bersifat:

– Peristiwa Tantra Internasional atau

Hukum Internasional Publik;

– Peristiwa Perdata Internasional atau

Hukum Perdata Internasional

(28)

Perbedaan Hukum Internasional Publik

dan Hukum Perdata Internasional

Hukum Internasional Publik mengatur

hubungan yg melintasi batas negara dan

bukan bersifat perdata. Hubungan tsb dpt

dilakukan oleh:

– Negara dgn negara;

– Negara dgn subyek hukum lain bukan negara (misalnya Organisasi Internasional);

– Subyek Hukum bukan negara satu sama lain.

Hukum Perdata Internasional mengatur

hubungan perdata antara para pelaku

hukum yg masing-masing tunduk pada

hukum perdata nasionalnya

(29)

Sumber Hukum Internasional Publik

Bersumber pada Pasal 38 Piagam

Mahkamah Internasional, yaitu:

– Perjanjian Internasional – utk dpt diterapkan di suatu negara melalui proses Ratifikasi

– Prinsip-prinsip Hukum Umum yg diakui oleh negara-negara beradab dan menjunjung tinggi hukum, contoh: asas Pacta sunt servanda

– Keputusan Pengadilan, contoh: ICC, ICJ – Yurisprudensi dan Pendapat Sarjana

(30)

Subyek Hukum Internasional Publik

Subyek hukum Internasional adalah

pemegang Hak dan Kewajiban dalam

hukum internasional, yaitu:

– Negara berdaulat;

– Tahta suci Vatikan;

– Palang Merah internasional (ICRC);

– Pemberontakan dan pihak bersengketa

(belligerent);

(31)

Hukum Perdata Internasional

HPI merupakan suatu hubungan bidang hukum perdata (antar pribadi) yg mengandung unsur asing, namun para pihak tunduk pada hukum nasionalnya masing-masing. Secara substansif HPI meliputi:

– Hukum Pribadi; status personal, kewarganegaraan, domisili, pribadi hukum.

– Hukum Harta Kekayaan; harta kekayaan materiil, immateril, perikatan.

– Hukum Keluarga; perkawinan, hub. Ortu-anak, adopsi, perceraian, harta perkawinan.

– Hukum waris; pewaris, ahli waris dan obyek hukum waris

Dasar Hukum HPI : Pasal 16 Algemene Bepalingen van Wetgeving (A.B)

(32)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Saran : Ibu hamil terutama primigravida yang telah memasuki Trimester III diharapkan lebih meningkatkan intensitas senam hamil dengan harapan tidak adanya kecemasan

cukup lama, jauh sebelum menjadi Presiden di negeri ini, saya berpikir dan bahkan bertanya, "apakah konflik di Aceh tidak dapat kita selesaikan?" Apakah bangsa yang besar

Menurut hipotesis managerial , para manajer yang memiliki tingkat kepemilikan kecil dalam perusahaan, menggunakan internal cash flow untuk capital expenditures dalam

Oleh karena itu Intiland Development hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% menjadi Rp 2,1 triliun pada akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 1,83 triliun per akhir

selain itu, terdapat metode istinbaţ hukum yang berbeda pula yang digunakan oleh mażhab Māliki dan tidak dilakukan oleh mażhab Syāfi„i , yakni qiyas sebagai

Sebanyak 4 orang (40%) lainnya merasakan biasa saja. Keterkaitan lainnya yang coba peneliti tarik lewat wawancara terhaap abdi dalem adalah mengenai aktifitasnya selama

Berdasarkan hasil analisa mineralgrafi yang didukung analisa x-ray mapping dan ditampilkan secara tampilan spectro electron microscpe, dapat dikatakan bahwa contoh-contoh

Minat membaca berpengaruh besar terhadap kesuksesan anak (siswa) sehingga perlu ditanamkan sejak dini. Perpustakaan berperan dalam menumbuhkan minat baca siswa