NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Pergerakan IHSG dalam pekan lalu tetap bertahan di lower band, atau tertahan dibawah MA 20, sinyal tersebut memperlihatkan pola negatif bagi IHSG dalam pekan ini. Pelemahan yang terjadi atas indeks dalam dua hari terakhir pada pekan lalu telah membentuk sinyal dari indikator MACD mampun Stochastic mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4748.949 -21.354 4,229.06 3,431.09
LQ-45 807.909 -3.547 997.90 2,361.57
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG pada hari Senin (10/08) ditutup melemah 0,45% ke 4.748,95. Dari domestik, Presiden Jokowi meyakinkan pasar terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Menurutnya, apa yang terjadi di Indonesia tidaklah buruk, meskipun pada semester pertama 2015 mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Jokowi juga kembali menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih memungkinkan untuk tumbuh di atas 5%. Dana anggaran akan dioptimalkan oleh pemerintah. Diinformasikan bahwa sampai Juni 2015, tercatat penyerapan belanja infrastruktur baru mencapai 9%. Sedangkan untuk belanja modal secara keseluruhan hanya sebesar 12%. Jokowi berjanji akan memanfaatkan semester dua ini untuk menghabiskan sisa anggaran demi meningkatkan perekonomian nasional. Dari global,
data pekerjaan Amerika Serikat untuk di bulan Juli untuk nonfarm
meningkat 215.000, sedangkan tingkat pengangguran masih tetap berada di level 5,3%. Para ekonomis setuju bahwa data pekerjaan ini menunjukkan keadaan yang lebih baik, namun hal tersebut tidak dapat diartikan bahwa Fed Rate pasti akan naik pada bulan September. Dari regional, saham Jepang berakhir menguat 0,41% setelah sempat bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Penguatan didorong oleh laporan keuangan perusahaan-perusahaan Jepang yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Dari Hong Kong, bursa saham Hang Seng melemah terseret saham finansial pada Senin (10/08) di saat bursa China menguat terdorong spekulasi merger BUMN. Indeks Hang Seng ditutup turun 0,13% ke level 24.521,12. Saham perusahaan finansial menjadi 5 saham yang menjadi beban utama indeks Hang Seng. Di sisi lain, indeks bursa China menguat terdorong spekulasi rencana pemerintah Negeri Tiongkok menyatukan beberapa BUMN. Indeks Shanghai Composite menguat 4,93%, penguatan terbesar selama sebulan terakhir. Saham-saham BUMN yang dikabarkan akan dimerger menguat tajam. Rumor merger yang paling banyak dibicarakan adalah antara BUMN pelayaran China Shipping Group dan Cosco Group. Selain itu, terdapat ekspektasi dari pasar bahwa pemerintah Beijing akan melakukan pembelian saham untuk menjaga stabilitas pasar modal. Dari Eropa, bursa Eropa melemah di awal perdagangan didorong oleh pelemahan saham perusahaan migas dan tambang. Saham perusahaan tambang dan migas turun paling tajam tertekan harga komoditas yang lesu.
Pelaku pasar global masih mencemaskan kondisi perekonomian global yang menunjukan perlambatan. Cina sebagai salah negara mitra perdagangan Indonesia mengalami kondisi yang sama yakni permasalahan terhadap perekomiannya. Bank Sentral Cina memberikan peringatan akan kemungkinan semakin melambatnya ekonomi Cina. Pelambatan perekonomian yang selama ini menghantui Cina sepertinya masih akan berlanjut di semester kedua tahun ini. Cina mengawali semester kedua tahun ini dengan kemerosotan ekspor-impor, ekspektasi kucuran stimulus oleh Pemerintah Cina pun menjadi meningkat. Data dari General Administration of Customs menunjukkan ekspor di bulan Juli merosot 8,3%, lebih besar dari perkiraan penurunan 1% oleh para ekonom. Sementara impor anjlok 8,1%, sedikit lebih besar dari perkiraan penurunan 8%. Dari data ekspor-impor tersebut, Cina mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 43,03 miliar, dibawah ekspektasi ekonom sebesar USD 53,25 miliar. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar telah berdampak pada neraca Indonesia. BI melaporkan posisi cadangan devisa di akhir Juni 2015 sebesar USD 108 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan jumlah akhir Mei 2015 yang sebesar USD 110,8 miliar. Penurunan devisa dipengaruhi oleh bertambahnya pengeluaran untuk membayar hutang luar negeri pemerintah. Selain itu, foreign reserves juga tergerus oleh kebijakan intervensi pasar uang. BI terus beupaya untuk semakin aktif masuk ke pasar menjual Dollar demi stabilnya nilai tukar rupiah. Kendati demikian BI melihat cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan ekonomi dari gejolak eksternal sekaligus menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berkurangnya devisa Indonesia kemungkinan besar masih bisa terjadi, mengingat perekonomian yang mengalami perlambatan dan ancaman inflasi tinggi masih membayangi pelemahan rupiah. Ini bisa memicu kepanikan kalangan pelaku pasar di bursa saham. Diharapkan rebound yang terjadi pada pasar saham AS dan Eropa pada hari Senin sebagai katalis positif bagi IHSG. Kenaikan indeks AS dan Eropa terjadi menyusul adanya spekulasi bahwa pemerintah Cina akan bertindak untuk menopang pertumbuhan ekonomi dengan stimulus. Saham Cina mencatatkan kenaikan terbesar dalam satu bulan terakhir. Selain itu kenaikan juga dipicu kenaikan saham komoditas di AS dan kenaikan saham perusahaan teknologi di bursa Eropa. Faktor positif ekternal diperkirakan dapat mengangkat IHSG, meski laju sedikit tertahan oleh
faktor negatif internal, pola gerak IHSG up to down (area positif)
DAILY REPORT
11 Agustus 2015
•PTBA siapkan capex US$700 juta tahun 2016
•DOID raih kontrak US$2,6 miliar
•Anak usaha DOID & TAM jalin kontrak tambang di Kalteng Rp 1 triliun
•RUPS HMSP setujui bagi dividen sebesar Rp 1033/saham
•TCID targetkan penjualan tahun 2015 tumbuh 10%
•TLKM ekspansi ke luar negeri, segera selesaikan akuisisi GTA Teleguam
•SUPR bukukan utang valas USD 615 juta
•SMGR tingkatkan ekspor
•Penjualan SMBR tumbuh 26,2%
•SRIL targetkan pendapatan tahun 2015 tumbuh 7-10% & 8-10% di 2016
•SRIL buka 10.000 rekening efek untuk karyawan, terbuka opsi ESOP
•SRIL akan bangun pembangkit listrik
•RALS siapkan Rp400 miliar untuk buyback saham
•BLTZ ubah merk bioskop jadi CGV Blitz dari semula Blitz Megaplex
•Kas BSDE per Juni 2015 naik 144% dari posisi akhir tahun 2014
•BSDE akuisisi lahan Rp 1,5 triliun dan siapkan 3 proyek baru Rp9 triliun
•BSDE tunda peluncuran proyek di Samarinda
•DILD targetkan pendapatan 2015 tumbuh 16%, marketing sales 18%
•KIJA akan dirikan kawasan industri khusus tekstil di Kendal, Jateng
•BBRI optimis fee based income tahun 2015 tumbuh 20-25%
•BABP andalkan kredit konsumer
•BMRI targetkan NPL konsumer dibawah 2,5%, KPR tumbuh dibawah 5%
•ANZ jajaki lagi penjualan saham PNBN
•BBYB tingkatkan kredit pensiun
•OJK perkirakan likuiditas perbankan di 2H 2015 tidak seketat 2014
Support Level 4725/4701/4681
Resistance Level 4769/4789/4813
Major Trend Down
11 August 2015
11 August 2015
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana menganggarkan belanja modal (capex) sekitar US$600-US$700 juta pada tahun depan. Anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran belanja modal tahun ini, sekitar US$500-US$600 juta. Puncaknya diperkirakan pada 2018, yakni sekitar US$700-US$800 juta dengan asumsi pelaksanaan projek sesuai schedule. Sumber pendanaan untuk belanja modal tesebut antara lain dari ekuitas serta pinjaman perbankan jika memungkinkan. Perseroan belum berencana mengajukan penyertaan modal negara (PMN).
Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), telah menandatangani kontrak pertambangan dengan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM) anak usaha PT Metro Energy and Man Shi Group. Kontrak tersebut untuk pengelupasan tanah, eksplorasi batu bara dan penyewaaan alat pertambangan di Kalimantan Tengah. Tambang tersebut diharapkan bisa berproduksi di kuartal IV 2015. Kontrak tersebut guna mencapai target produksi sekitar 45 juta bcm, dan 8 juta ton batubara dengan nilai kontrak Rp 1 triliun.
Delta Dunia Makmur (DOID) sudah memperoleh total kontrak senilai lebih dari US$2,6 miliar setelah meraih kontrak baru senilai US$90 juta atau setara dengan Rp1 triliun dari Tadjahan Antang Mineral (TAM). Selain dari TAM, perseroan sebelumnya sudah mendapat kontrak dari Sungai Danau Jaya (SDJ) dengan nilai US$300 juta, Multi Tambangjaya Utama US$200 juta,, dan Berau Coal (BRAU) hampir mencapai US$1,2 miliar.
RUPS HM Sampoerna (HMSP) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 1.033 per saham dari laba ditahan perseroan tahun buku sejak 1999 sampai 2014. Total nilai dividen mencapai Rp 4.527.639.000.000 yang akan dibagikan pada 9 September 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 18-19 Agustus 2015 dan di pasar tunai pada 21-24 Agustus 2015 dengan DPS hingga 21 Agustus 2015.
Mandom Indonesia (TCID) menargetkan penjualan tahun 2015 bisa tumbuh 10% YoY. Perseroan optimis target tersebut tercapai karena banyak konsumen yang loyal pada produk Mandom. Untuk mengejar target, TCID tidak akan menaikkan harga jual produk. Perseroan belum memiliki rencana untuk menaikkan harga di semester II 2015.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) masih mengincar aksi merger dan akuisisi sejumlah perusahaan di luar negeri untuk ekspansi bisnis internasional. Saat ini terdapat lebih dari lima perusahaan asal luar negeri yang masuk pipeline merger dan akuisisi perseroan.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) optimistis segera menyelesaikan akuisisi AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Saat ini, proses akuisisi telah mencapai 95%. Sisanya 5% hanya menunggu persetujuan pemerintah Guam. Solusi Tunas Pratama (SUPR) membukukan total pinjaman dalam valas senilai USD 615 juta hingga akhir Juli 2015, sedangkan total utang yang akan jatuh tempo senilai USD 3,15 juta hingga akhir tahun ini. Utang tersebut akan dibayar pada Desember 2015. Tahun ini, perseroan membidik pendapatan hingga Rp 1,8 triliun atau naik 70% dibandingkan 2014 senilai Rp 1,07 triliun.
Semen Indonesia (SMGR) menargetkan ekspor tahun ini sebanyak 1-2 juta ton, meningkat 233-566% dari ekspor tahun lalu sebanyak 300 ribu ton. Perseroan mengirimkan produksi semennya ke Srilanka, Bangladesh dan Timur Tengah. Untuk Singapura dan Filipina dikirim oleh Thang Long Cement Vietnam. Keputusan SMGR untuk meningkatkan penjualan ekspor semennya karena turunnya permintaan semen domestik.
Volume penjualan Semen Baturaja (SMBR) hingga Juli 2015 mencapai 772.253 ton atau tumbuh 26,2% dibandingkan Januari-Juli 2014 sebanyak 611.756 ton. Volume penjualan pada Januari-Juli 2015 naik 30,3% YoY menjadi 106.069 ton. Pada semester kedua ini, perseroan optimistis penjualan semen akan meningkat seiring dengan dimulainya proyek-proyek pemerintah maupun swasta. Tingginya volume penjualan juga disumbangkan oleh permintaan semen curah yang meningkat.
Sri Rejeki Isman (SRIL) yakin bisa menekan porsi impor bahan bakunya, sebab tengah melakukan pembangunan pabrik bahan baku sebagai substitusi impor. Nantinya porsi impor bahan baku SRIL akan menurun secara bertahap dari 50% menjadi 30% yang diharapkan bisa tercapai pada tahun 2017. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar berdampak positif terhadap kinerja perseroan, karena SRIL mencatatkan pendapatannya dalam dollar. SRIL mengubah pembukuan laporan keuangannya dari rupiah ke dollar pada awal tahun 2015. Selain itu porsi ekspor SRIL sekitar 50% terhadap pendapatan perseroan. SRIL terus menjajaki pembuatan seragam tentara di Eropa dan Timur Tengah, karena adanya tantangan besar di kawasan tersebut yang membuat peningkatan kebutuhan terhadap pertahanan. SRIL menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2015 sekitar 7%-10% dan 8%-7%-10% di tahun 2016.
Sri Rejeki Isman (SRIL) akan membangun pembangkit listrik yang nilanya sekitar US$100 juta tahun depan, dengan menggunakan sebagian dana dari hasil emisi obligasi yang jumlahnya mencapai US$420 juta. Perseroan berniat membangun power plant berkapasitas antara 60-70 MW pada semester II/2016. Power plant yang akan dibangun di Sukoharjo, Jawa Tengah dan berada di kawasan yang sama dengan pabrik SRIL tersebut, akan dapat menghemat biaya untuk listrik dan gas hingga 30%.
Sri Rejeki Isman (SRIL) membuka 10.000 rekening efek untuk
para karyawannya. Saat ini, SRIL baru memfasilitasi
pembukaan akun rekening saja agar para karyawan perusahaan bisa mulai berinvestasi di saham. Namun disebutkan bisa saja dengan program Employee Stock Ownership Plan (ESOP), para karyawan ini akan mendapatkan saham bonus dari perusahaan. Graha Layar Prima (BLTZ) mengubah nama merek bioskopnya secara resmi dari Blitz Megaplex menjadi CGV Blitz. Perubahan nama tersebut diikuti dengan penyediaan sistem dan teknologi bioskop terbaru.
Ramayana Lestari Sentosa (RALS) menyiapkan dana Rp400 miliar untuk melancarkan aksi buyback 567,68 juta saham atau 8% dari total saham perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Pembelian saham kembali dilakukan untuk memperbaiki struktur modal serta meningkatkan laba per saham (earning per share/EPS) perseroan. Dana untuk buyback seluruhnya diambil dari kas internal perseroan.
11 August 2015
11 August 2015
Bumi Serpong Damai (BSDE) mencatat posisi kas dan setara kas per Juni 2015 menjadi Rp 6,89 triliun atau 144% dari Rp 2,82 triliun di akhir 2014. Nilai kas itu pasca mendapatkan tambahan dana segar melalui peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan penerbitan obligasi dalam dolar AS senilai USD 225 juta oleh salah satu entitas anak. Kuatnya cadangan kas membuka ruang yang optimal bagi BSDE untuk mengembangkan proyek-proyek properti yang telah dimiliki atau meraih peluang-peluang baru untuk peningkatan value creation di masa mendatang.
Bumi Serpong Damai (BSDE) telah merealisasikan akuisisi sekitar 30-40 ha lahan hingga Juli 2015 atau 40% dari target akuisisi lahan tahun ini. Perseroan telah mengeluarkan Rp 1,5 triliun untuk akuisisi tersebut. Mayoritas lahan yang akan ditambah ada di BSD City. Terkait BSD City, perseroan saat ini baru memiliki lahan seluas 5.000 ha dan izin yang diperoleh mencapai 6.000 ha. BSDE diproyeksikan harus mengeluarkan investasi senilai Rp 5-6 triliun untuk merealisasikan penambahan lahan seluas 1.000 ha. Untuk ekspansi ke luar Jawa, perseroan tengah bersiap untuk meluncurkan residensial Bumi Samarinda di Kalimantan Timur pada kuartal IV tahun ini atau paling lambat kuartal pertama tahun depan.
Bumi Serpong Damai (BSDE) mempersiapkan peluncuran tiga proyek baru pada semester kedua tahun ini dengan total proyek mencapai Rp9 triliun. Adapun untuk tahun ini, tiga proyek tersebut diharapkan dapat menyumbang sekitar Rp1,5 triliun terhadap marketing sales perseroan. Proyek tersebut terdiri dari proyek apartemen Element Rasuna di Kuningan dan apartemen di Taman Permata Buana serta mixed-use development di Tanjung Barat. Bumi Serpong Damai (BSDE) akan menunda peluncuran proyek residensial di Samarinda hingga tahun depan karena kondisi lahan yang belum siap. Saat ini perseroan masih mengembangkan infrastruktur di area tersebut. Perseroan menargetkan marketing sales senilai Rp100 miliar dari proyek di Samarinda.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana mendirikan kawasan khusus industri tekstil. Rencananya kluster industri tekstil ini akan dibangun di dalam kawasan industri Kendal, Semarang, Jawa Tengah. Kawasan industri Kendal yang memiliki luas 2.700 hektar (ha) itu sebagian akan digunakan untuk membangun kawasan khusus industri tekstil. Diharapkan lokasi ini bisa menjadi kawasan industri tekstil baru di Jawa Tengah. Pengembangan kawasan industri tekstil ini dilakukan dengan kesiapan infrastruktur pendukungnya.
Intiland Development (DILD) memprediksi akan terjadi perlambatan bisnis properti pada tahun 2015 akibat perlambatan ekonomi, pengetatan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR), dan pajak rumah mewah membuat penjualan properti terus turun. Oleh karena itu Intiland Development hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% menjadi Rp 2,1 triliun pada akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 1,83 triliun per akhir tahun 2014. Sedangkan marketing sales tumbuh 18% menjadi Rp 3 triliun per akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 2,54 triliun per akhir tahun 2014. Persroan memperkirakan masih terjadi perlambatan penjualan properti di awal semester II 2015. Perlambatan bisnis properti terjadi pada segmen apartemen dan perumahan untuk kelas menengah dan atas. Namun pelemahan penjualan
properti di semester II 2015 tidak akan sebesar seperti di semester I 2015.
Bank Mandiri (BMRI) memproyeksikan kredit pemilikan rumah (KPR) perseroan akan tumbuh di bawah 5% hingga akhir tahun ini. Masih lesunya daya beli masyarakat menjadi pemicu lambatnya pertumbuhan KPR.
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor konsumer berada di bawah 2,5% pada akhir tahun ini. Hingga Juni 2015, NPL perseroan telah menyentuh 1,94%. Pada semester kedua tahun ini, perseroan mengutamakan kehati-hatian dalam menyalurkan pinjaman untuk menjaga kualitas aset. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimis pendapatan jasa (fee based income) pada tahun 2015 dapat tumbuh 20%-25%. Pertumbuhan pendapatan jasa pada tahun 2015 akan didorong oleh pertumbuhan yang berasal dari transaksi "e-banking". Strategi yang digunakan untuk menambah minat nasabah bertransaksi melalui 'e-banking' antara lain dengan melalui promosi dan edukasi kepada nasabah semua segmen, pemberian 'gimmick' yang menarik bagi nasabah pengguna fasilitas 'e-banking' serta meningkatkan kualitas-kuantitas jaringan layanan 'e-channel. The Australia dan New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) kembali menjajaki penjualan 39% saham Bank Panin (PNBN). Nilai divestasi saham tersebut diperkirakan mencapai AUD 1 miliar atau sekitar USD 740 juta. Penjualan ini merupakan upaya untuk keluar dari bank di Asia. Sementara itu, PNBN berencana merevaluasi aset tetap untuk meningkatkan permodalan. Melalui revaluasi tersebut, CAR diperkirakan meningkat dari saat ini 16,45% menjadi 20% pada kuartal III-2015.
Bank MNC International (BABP) mengandalkan kredit konsumer untuk mengejar pertumbuhan laba bersih hingga Rp30 miliar pada akhir tahun. Per Juni 2015, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,8 miliar, setelah pada periode yang sama tahun lalu sempat rugi Rp19 miliar. Kredit konsumer perseroan tumbuh 73,3% YoY menjadi Rp2,6 triliun pada semester pertama tahun ini. Bank Yudha Bhakti (BBYD) optimistis tahun ini dapat merealisasikan pertumbuhan penyaluran kredit 33% dari posisi akhir 2014 yang mencapai Rp 2,01 triliun. Untuk mencapai target kredit, perseroan berupaya meningkatkan kredit pensiun. Pada semester II, BBYD akan mengejar perolehan laba sebesar Rp 31 miliar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan likuiditas perbankan pada semester II 2015 tidak akan seketat tahun 2014, karena di semester II perbankan akan lebih menyalurkan kredit. Tingkat likudiitas semester II akan berada di atas angka 89%. Sementara pada semester I 2015, tingkat likuiditas perbankan masih terjaga di range 87%-89%.
11 August 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 44,80 -0,16 TLKM (US) 44 14.773 122
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,82 -0,02 ANTM (GR) 0,03 463 -15
Gold (US$)/Ounce 1104,71 0,20
Nickel (US$)/MT 11150,00 350,00
Tin (US$)/MT 15775,00 475,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,10 -2,30
Coal (RB) (US$)/MT* 56,50 -6,86
CPO (ROTH) (US$)/MT 630,00 0,00
CPO (MYR)/MT 1993,50 -18,50
Rubber (MYR/Kg) 680,50 0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,12 0,07
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17615,17 1,39 -1,17 15,90 14,59 2,98 2,79 5.254,6
USA NASDAQ COMPOSITE 5101,80 1,16 7,72 22,40 19,43 3,60 3,29 7.974,6
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6736,22 0,26 2,59 16,47 14,78 1,89 1,82 1.677,5
CHINA SHANGHAI SE A SH 4115,72 4,92 21,43 16,10 14,17 1,94 1,76 5.168,7
CHINA SHENZHEN SE A SH 2380,30 4,50 61,00 33,46 25,77 4,09 3,63 3.579,6
HONG KONG HANG SENG INDEX 24521,12 -0,13 3,88 11,89 10,86 1,27 1,18 1.953,7
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4748,95 -0,45 -9,14 15,41 13,13 2,43 2,16 335,8
JAPAN NIKKEI 225 20808,69 0,41 19,24 19,70 17,80 1,79 1,67 3.096,9
MALAYSIA KLCI 1654,37 -1,68 -6,07 15,46 14,17 1,80 1,69 246,0
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3196,66 0,17 -5,01 13,48 12,41 1,19 1,14 377,8
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.550,50 9,50 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0001
EUR/IDR 14.932,52 74,51 EUR / USD 1,10 0,0001
JPY/IDR 108,76 0,09 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.806,06 37,60 SGD / USD 0,72 -0,0001
AUD/IDR 10.047,76 66,53 AUD / USD 0,74 0,0002
GBP/IDR 21.123,87 157,32 GBP / USD 1,56 -0,0003
CNY/IDR 2.182,17 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.442,27 -6,35 MYR / USD 0,25 -0,0006
KRW/IDR 11,65 0,05 100 KRW / USD 0,09 0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.95
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
11 August 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description July-15 June-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.93 0.54
Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn
GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
11 Aug US Unit Labor Cost Turun menjadi -0.2% dari 6.7%
11 Aug US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.8%
11 Aug US Wholesale Trade Sales MoM --
13 Aug US Monthly Budget Statement Sekitar -$131.0 Bn
13 Aug US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.3%
13 Aug US Import Price Index MoM Turun menjadi -1.1% dari 0.1%
13 Aug US Import Price Index YoY Turun menjadi -10.5% dari -10.0%
13 Aug US Initial Jobless Claims --
13 Aug US Continuing Claims --
13 Aug US Business Inventories Tetap 0.3%
14 Aug Indonesia BoP Current Account Balance --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 13850 0.73 2.56 ASII IJ 6500 -1.52 -4.25 MIKA IJ 27850 5.09 2.06 BMRI IJ 9525 -1.30 -3.03 PNBN IJ 1040 5.58 1.38 BBNI IJ 4890 -2.20 -2.13 LPPF IJ 18400 2.22 1.22 UNVR IJ 38450 -0.65 -2.00 TLKM IJ 2965 0.34 1.06 SMGR IJ 9700 -2.51 -1.56 IMAS IJ 3800 9.99 1.00 BDMN IJ 4075 -2.98 -1.24 SCMA IJ 2680 1.90 0.77 MDIA IJ 3000 -8.95 -1.21 INDF IJ 6050 1.26 0.69 AUTO IJ 2000 -8.68 -0.96 BBRI IJ 10575 0.24 0.64 BSDE IJ 1745 -2.51 -0.91 SMRA IJ 1800 1.98 0.53 EXCL IJ 2580 -3.55 -0.85
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Bank Harda Internasional
Banking & Finance
125.00 800.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securindo
Gelombang Seismic Indonesia
11 August 2015
11 August 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
HMSP 1033.00 Cash Dividend 18 Aug-15 19 Aug-15 21 Aug-15 09 Sep-15
CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRS TBA
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRP TBA
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA
SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15
10 Sep – 16 Sep’15
BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15
15 Sep – 21 Sep’15
MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15
25 Sep – 01 Oct’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BBRI RUPSLB 12-Aug-15
AGRO RUPSLB 12-Aug-15
BUMI RUPST/LB 13-Aug-15
RIMO RUPSLB 14-Aug-15
ITMA RUPST 14-Aug-15
BRAU RUPSLB 19-Aug-15
PGLI RUPSLB 19-Aug-15
CMNP RUPST/LB 19-Aug-15
MLBI RUPSLB 20-Aug-15
STAR RUPSLB 20-Aug-15
SUPR RUPSLB 20-Aug-15
SRAJ RUPSLB 24-Aug-15
BNII RUPSLB 24-Aug-15
DNET RUPSLB 25-Aug-15
ADHI RUPSLB 27-Aug-15
11 August 2015
11 August 2015
META
TRADING BUY
S1 163 R1 200 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 126 R2 237
Closing
Price 180
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 163-Rp 200
•Entry Rp 180, take Profit Rp 200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 8.13 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 2.92 Positif
Bollinger Band (Mid) 177 Positif
MA5 167.6 Positif 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0
2015 February March April May Jun Jul August
META Broadening Wedge
180 177.4 169.375 167.6 163 146 146 180 180 204.67 218 236 236 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0
META - Stochastic %D(6,3,3) = 12.44, Stochastic %K = 21.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 12.4418 12.4418 21.5134 21.5134 80 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 0.0
META - MACD (5,3) = -1.69, Signal() = -0.11
-1.68776 -0.1148 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0
META - TSI(3,5,3) = 2.92, Volume() = 132,569,696.00
0.00000 -20.8321 2.92172 132,569,69 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
META - William's % R(14) = -58.54, Volume() = 132,569,696.00 -58.5366132,569,69
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SCMA
TRADING BUY
S1 2585 R1 2725 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2445 R2 2865
Closing
Price 2680
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 2585-Rp 2725
•Entry Rp 2680, take Profit Rp 2725
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.20 Positif
MACD -39.24 Negatif
True Strength Index (TSI) -51.25 Positif
Bollinger Band (Mid) 2907 Negatif
MA5 2744 Negatif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000
2015 February March April May Jun Jul August
SCMA Upward Sloping Channel
2,843.91 2,830 2,806.25 2,744 2,680 2,680 2,680 2,843.91 2,907 2,980 3,162.5 3,162.5 3,214.76 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 14.62, Stochastic %K = 14.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
14.6227 14.1855 14.1855 14.6227 20 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 SCMA - MACD (5,3) = 37.24, Signal() = 36.42
36.4205 37.2374 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SCMA - TSI(3,5,3) = -51.25, Volume() = 5,303,900.00
-47.9706 -51.2458 0.00000 5,303,900 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
SCMA - William's % R(14) = -76.27, Volume() = 5,303,900.00 -76.2712 5,303,900
11 August 2015
11 August 2015
KRAH
TRADING BUY
S1 1980 R1 2110 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1850 R2 2240
Closing
Price 2065
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1980-Rp 2110
•Entry Rp 2065, take Profit Rp 2110
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 94.01 Positif
MACD 44.87 Positif
True Strength Index (TSI) 63.68 Positif
Bollinger Band (Mid) 1746 Positif
MA5 1986 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
2015 February March April May Jun Jul August
KRAH Upward Sloping Channel
1,745.5 1,628.46 1,628.46 1,591.5 1,591.5 1,550 1,405.83 1,923.13 1,986 2,005 2,065 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 87.70, Stochastic %K = 87.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.6966
80 20 87.6966 87.8788 87.8788 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0
KRAH - MACD (5,3) = -32.42, Signal() = -30.16
-32.423 -30.1605 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
KRAH - TSI(3,5,3) = 63.68, Volume() = 5,168,300.00
63.5004 0.00000 63.6786 5,168,300 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
KRAH - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 5,168,300.00 0.00000
5,168,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
EMDE
TRADING BUY
S1 150 R1 175 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 140 R2 185
Closing
Price 162
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI mendekati area overbought
•Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 153-Rp 175
•Entry Rp 162, take Profit Rp 175
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 32.49 Positif
MACD 0.28 Positif
True Strength Index (TSI) 12.39 Positif
Bollinger Band (Mid) 155 Positif
MA5 152.6 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0
2015 February March April May Jun Jul August
EMDE Wedge 152.6 146 146 142.5 142.5 135 122.732 153.25 155.45 162 162 162 170 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0
EMDE - Stochastic %D(6,3,3) = 56.09, Stochastic %K = 68.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
56.0905 56.0905 20 68.2716 68.2716 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0
EMDE - MACD (5,3) = -1.52, Signal() = -0.42
-1.51902 -0.418579 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
EMDE - TSI(3,5,3) = 12.39, Volume() = 1,608,800.00
0.00000 -6.9927 12.386 1,608,800 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
EMDE - William's % R(14) = -22.86, Volume() = 1,608,800.00 -22.8571
1,608,800
11 August 2015
11 August 2015
ENRG
TRADING BUY
S1 55 R1 62 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 48 R2 69
Closing
Price 59
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 55-Rp 69
•Entry Rp 59, take Profit Rp 69
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 30.00 Positif
MACD -0.20 Positif
True Strength Index (TSI) 9.51 Positif
Bollinger Band (Mid) 59 Positif
MA5 55 Positif 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 110.0
2015 February March April May Jun Jul August
ENRG Wedge 55.25 55 52.25 50.9231 50.9231 50.9231 50 58.9 59 59 59 59 68.3842 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0
ENRG - Stochastic %D(6,3,3) = 36.80, Stochastic %K = 44.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
36.7989 36.7989 20 44.0212 44.0212 80 -1.80 -1.20 -0.60 0.00 0.60 1.20 1.80 0.00
ENRG - MACD (5,3) = -0.64, Signal() = -0.13
-0.641462 -0.12748 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
ENRG - TSI(3,5,3) = 9.51, Volume() = 358,343,488.00
0.00000 -13.5652 9.50567 358,343,48 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0
ENRG - William's % R(14) = -35.71, Volume() = 358,343,488.00 -35.7143
358,343,48
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PBRX
TRADING BUY
S1 600 R1 640 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 570 R2 670
Closing
Price 615
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 600-Rp 640
•Entry Rp 615, take Profit Rp 640
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 31.49 Negatif
MACD -4.03 Negatif
True Strength Index (TSI) -46.26 Positif
Bollinger Band (Mid) 623 Negatif
MA5 625 Negatif 200 300 400 500 600 700 800
2015 February March April May Jun Jul August
PBRX Upward Sloping Channel
615 615 615 591.783 591.783 583.904 570 622.75 625 636.875 670 832 832 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0
PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 10.50, Stochastic %K = 12.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
12.6984 10.4983 10.4983 12.6984 20 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 PBRX - MACD (5,3) = 6.69, Signal() = 6.75 6.68889 6.75077 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PBRX - TSI(3,5,3) = -46.26, Volume() = 11,886,700.00 -37.3706 -46.258 0.00000 11,886,700 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PBRX - William's % R(14) = -78.38, Volume() = 11,886,700.00 -78.378411,886,700
11 August 2015
11 August 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
10-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 19750 19750 20025 18425 19225 20025 20825 Positif Positif Negatif 26000 19500
LSIP Trading Sell 1255 1255 1235 1195 1235 1275 1315 Negatif Negatif Negatif 1685 1280
SGRO Trading Buy 1675 1675 1705 1645 1665 1685 1705 Positif Positif Positif 1765 1600
Mining
BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Negatif Negatif Negatif 68 50
PTBA Trading Sell 6000 6000 5900 5675 5900 6125 6350 Negatif Negatif Negatif 9075 5850
ADRO Trading Sell 565 565 555 535 555 575 595 Negatif Negatif Negatif 805 550
MEDC Trading Sell 2500 2500 2460 2360 2460 2560 2660 Negatif Negatif Negatif 2820 2325
INCO Trading Sell 1930 1930 1985 1725 1855 1985 2115 Negatif Negatif Negatif 2860 1925
ANTM Trading Sell 585 585 575 545 575 605 635 Negatif Negatif Negatif 725 473
TINS Trading Sell 605 605 595 570 595 620 645 Negatif Negatif Negatif 755 575
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 9700 9700 9575 9300 9575 9850 10125 Negatif Negatif Negatif 12450 9775
INTP Trading Sell 19800 19800 19550 19075 19550 20025 20500 Negatif Negatif Negatif 22450 19475
SMCB Trading Sell 1250 1250 1230 1165 1230 1295 1360 Negatif Negatif Negatif 1610 1315
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6500 6500 6425 6275 6425 6575 6725 Negatif Negatif Negatif 7150 6325
GJTL Trading Sell 670 670 655 625 655 685 715 Negatif Negatif Negatif 910 690
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6050 6050 6375 5700 5925 6150 6375 Positif Positif Negatif 6950 5775
GGRM Trading Buy 47100 47100 47425 46325 46875 47425 47975 Positif Positif Negatif 54150 43700
UNVR Trading Sell 38450 38450 37925 37000 37925 38850 39775 Negatif Negatif Negatif 42125 38100
KLBF Trading Buy 1650 1650 1670 1570 1620 1670 1720 Positif Positif Negatif 1745 1630
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1745 1745 1725 1675 1725 1775 1825 Negatif Negatif Negatif 1885 1645
PTPP Trading Sell 3920 3920 3905 3880 3905 3930 3955 Negatif Negatif Positif 4190 3405
WIKA Trading Sell 2650 2650 2625 2580 2625 2670 2715 Negatif Negatif Negatif 3190 2480
ADHI Trading Sell 2215 2215 2180 2095 2180 2265 2350 Negatif Negatif Negatif 2795 1985
WSKT Trading Buy 1820 1820 1840 1740 1790 1840 1890 Positif Positif Positif 1900 1490
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 3610 3610 3555 3445 3555 3665 3775 Negatif Negatif Negatif 4360 3595
JSMR Trading Sell 5450 5450 5375 5375 5425 5475 5525 Negatif Negatif Negatif 6075 5275
ISAT Trading Buy 4345 4345 4415 4115 4265 4415 4565 Positif Positif Negatif 4420 3890
TLKM Trading Buy 2965 2965 3015 2910 2945 2980 3015 Positif Positif Positif 2965 2800
Finance
BMRI Trading Sell 9525 9525 9400 9100 9400 9700 10000 Negatif Negatif Negatif 10400 9275
BBRI Trading Buy 10575 10575 10675 10125 10400 10675 10950 Positif Positif Negatif 11000 9300
BBNI Trading Sell 4890 4890 4845 4750 4845 4940 5025 Negatif Negatif Negatif 5675 4450
BBCA Trading Buy 13850 13850 13950 13400 13675 13950 14225 Positif Positif Positif 13900 12650
BBTN Trading Buy 1195 1195 1220 1160 1180 1200 1220 Positif Positif Negatif 1255 1110
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 20000 20000 19675 19100 19675 20250 20825 Negatif Negatif Positif 20750 17850