• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 11 Agustus 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Pergerakan IHSG dalam pekan lalu tetap bertahan di lower band, atau tertahan dibawah MA 20, sinyal tersebut memperlihatkan pola negatif bagi IHSG dalam pekan ini. Pelemahan yang terjadi atas indeks dalam dua hari terakhir pada pekan lalu telah membentuk sinyal dari indikator MACD mampun Stochastic mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4748.949 -21.354 4,229.06 3,431.09

LQ-45 807.909 -3.547 997.90 2,361.57

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG pada hari Senin (10/08) ditutup melemah 0,45% ke 4.748,95. Dari domestik, Presiden Jokowi meyakinkan pasar terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Menurutnya, apa yang terjadi di Indonesia tidaklah buruk, meskipun pada semester pertama 2015 mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Jokowi juga kembali menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih memungkinkan untuk tumbuh di atas 5%. Dana anggaran akan dioptimalkan oleh pemerintah. Diinformasikan bahwa sampai Juni 2015, tercatat penyerapan belanja infrastruktur baru mencapai 9%. Sedangkan untuk belanja modal secara keseluruhan hanya sebesar 12%. Jokowi berjanji akan memanfaatkan semester dua ini untuk menghabiskan sisa anggaran demi meningkatkan perekonomian nasional. Dari global,

data pekerjaan Amerika Serikat untuk di bulan Juli untuk nonfarm

meningkat 215.000, sedangkan tingkat pengangguran masih tetap berada di level 5,3%. Para ekonomis setuju bahwa data pekerjaan ini menunjukkan keadaan yang lebih baik, namun hal tersebut tidak dapat diartikan bahwa Fed Rate pasti akan naik pada bulan September. Dari regional, saham Jepang berakhir menguat 0,41% setelah sempat bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Penguatan didorong oleh laporan keuangan perusahaan-perusahaan Jepang yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Dari Hong Kong, bursa saham Hang Seng melemah terseret saham finansial pada Senin (10/08) di saat bursa China menguat terdorong spekulasi merger BUMN. Indeks Hang Seng ditutup turun 0,13% ke level 24.521,12. Saham perusahaan finansial menjadi 5 saham yang menjadi beban utama indeks Hang Seng. Di sisi lain, indeks bursa China menguat terdorong spekulasi rencana pemerintah Negeri Tiongkok menyatukan beberapa BUMN. Indeks Shanghai Composite menguat 4,93%, penguatan terbesar selama sebulan terakhir. Saham-saham BUMN yang dikabarkan akan dimerger menguat tajam. Rumor merger yang paling banyak dibicarakan adalah antara BUMN pelayaran China Shipping Group dan Cosco Group. Selain itu, terdapat ekspektasi dari pasar bahwa pemerintah Beijing akan melakukan pembelian saham untuk menjaga stabilitas pasar modal. Dari Eropa, bursa Eropa melemah di awal perdagangan didorong oleh pelemahan saham perusahaan migas dan tambang. Saham perusahaan tambang dan migas turun paling tajam tertekan harga komoditas yang lesu.

Pelaku pasar global masih mencemaskan kondisi perekonomian global yang menunjukan perlambatan. Cina sebagai salah negara mitra perdagangan Indonesia mengalami kondisi yang sama yakni permasalahan terhadap perekomiannya. Bank Sentral Cina memberikan peringatan akan kemungkinan semakin melambatnya ekonomi Cina. Pelambatan perekonomian yang selama ini menghantui Cina sepertinya masih akan berlanjut di semester kedua tahun ini. Cina mengawali semester kedua tahun ini dengan kemerosotan ekspor-impor, ekspektasi kucuran stimulus oleh Pemerintah Cina pun menjadi meningkat. Data dari General Administration of Customs menunjukkan ekspor di bulan Juli merosot 8,3%, lebih besar dari perkiraan penurunan 1% oleh para ekonom. Sementara impor anjlok 8,1%, sedikit lebih besar dari perkiraan penurunan 8%. Dari data ekspor-impor tersebut, Cina mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 43,03 miliar, dibawah ekspektasi ekonom sebesar USD 53,25 miliar. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar telah berdampak pada neraca Indonesia. BI melaporkan posisi cadangan devisa di akhir Juni 2015 sebesar USD 108 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan jumlah akhir Mei 2015 yang sebesar USD 110,8 miliar. Penurunan devisa dipengaruhi oleh bertambahnya pengeluaran untuk membayar hutang luar negeri pemerintah. Selain itu, foreign reserves juga tergerus oleh kebijakan intervensi pasar uang. BI terus beupaya untuk semakin aktif masuk ke pasar menjual Dollar demi stabilnya nilai tukar rupiah. Kendati demikian BI melihat cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan ekonomi dari gejolak eksternal sekaligus menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berkurangnya devisa Indonesia kemungkinan besar masih bisa terjadi, mengingat perekonomian yang mengalami perlambatan dan ancaman inflasi tinggi masih membayangi pelemahan rupiah. Ini bisa memicu kepanikan kalangan pelaku pasar di bursa saham. Diharapkan rebound yang terjadi pada pasar saham AS dan Eropa pada hari Senin sebagai katalis positif bagi IHSG. Kenaikan indeks AS dan Eropa terjadi menyusul adanya spekulasi bahwa pemerintah Cina akan bertindak untuk menopang pertumbuhan ekonomi dengan stimulus. Saham Cina mencatatkan kenaikan terbesar dalam satu bulan terakhir. Selain itu kenaikan juga dipicu kenaikan saham komoditas di AS dan kenaikan saham perusahaan teknologi di bursa Eropa. Faktor positif ekternal diperkirakan dapat mengangkat IHSG, meski laju sedikit tertahan oleh

faktor negatif internal, pola gerak IHSG up to down (area positif)

DAILY REPORT

11 Agustus 2015

•PTBA siapkan capex US$700 juta tahun 2016

•DOID raih kontrak US$2,6 miliar

•Anak usaha DOID & TAM jalin kontrak tambang di Kalteng Rp 1 triliun

•RUPS HMSP setujui bagi dividen sebesar Rp 1033/saham

•TCID targetkan penjualan tahun 2015 tumbuh 10%

•TLKM ekspansi ke luar negeri, segera selesaikan akuisisi GTA Teleguam

•SUPR bukukan utang valas USD 615 juta

•SMGR tingkatkan ekspor

•Penjualan SMBR tumbuh 26,2%

•SRIL targetkan pendapatan tahun 2015 tumbuh 7-10% & 8-10% di 2016

•SRIL buka 10.000 rekening efek untuk karyawan, terbuka opsi ESOP

•SRIL akan bangun pembangkit listrik

•RALS siapkan Rp400 miliar untuk buyback saham

•BLTZ ubah merk bioskop jadi CGV Blitz dari semula Blitz Megaplex

•Kas BSDE per Juni 2015 naik 144% dari posisi akhir tahun 2014

•BSDE akuisisi lahan Rp 1,5 triliun dan siapkan 3 proyek baru Rp9 triliun

•BSDE tunda peluncuran proyek di Samarinda

•DILD targetkan pendapatan 2015 tumbuh 16%, marketing sales 18%

•KIJA akan dirikan kawasan industri khusus tekstil di Kendal, Jateng

•BBRI optimis fee based income tahun 2015 tumbuh 20-25%

•BABP andalkan kredit konsumer

•BMRI targetkan NPL konsumer dibawah 2,5%, KPR tumbuh dibawah 5%

•ANZ jajaki lagi penjualan saham PNBN

•BBYB tingkatkan kredit pensiun

•OJK perkirakan likuiditas perbankan di 2H 2015 tidak seketat 2014

Support Level 4725/4701/4681

Resistance Level 4769/4789/4813

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

11 August 2015

11 August 2015

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana menganggarkan belanja modal (capex) sekitar US$600-US$700 juta pada tahun depan. Anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran belanja modal tahun ini, sekitar US$500-US$600 juta. Puncaknya diperkirakan pada 2018, yakni sekitar US$700-US$800 juta dengan asumsi pelaksanaan projek sesuai schedule. Sumber pendanaan untuk belanja modal tesebut antara lain dari ekuitas serta pinjaman perbankan jika memungkinkan. Perseroan belum berencana mengajukan penyertaan modal negara (PMN).

Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), telah menandatangani kontrak pertambangan dengan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM) anak usaha PT Metro Energy and Man Shi Group. Kontrak tersebut untuk pengelupasan tanah, eksplorasi batu bara dan penyewaaan alat pertambangan di Kalimantan Tengah. Tambang tersebut diharapkan bisa berproduksi di kuartal IV 2015. Kontrak tersebut guna mencapai target produksi sekitar 45 juta bcm, dan 8 juta ton batubara dengan nilai kontrak Rp 1 triliun.

Delta Dunia Makmur (DOID) sudah memperoleh total kontrak senilai lebih dari US$2,6 miliar setelah meraih kontrak baru senilai US$90 juta atau setara dengan Rp1 triliun dari Tadjahan Antang Mineral (TAM). Selain dari TAM, perseroan sebelumnya sudah mendapat kontrak dari Sungai Danau Jaya (SDJ) dengan nilai US$300 juta, Multi Tambangjaya Utama US$200 juta,, dan Berau Coal (BRAU) hampir mencapai US$1,2 miliar.

RUPS HM Sampoerna (HMSP) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 1.033 per saham dari laba ditahan perseroan tahun buku sejak 1999 sampai 2014. Total nilai dividen mencapai Rp 4.527.639.000.000 yang akan dibagikan pada 9 September 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 18-19 Agustus 2015 dan di pasar tunai pada 21-24 Agustus 2015 dengan DPS hingga 21 Agustus 2015.

Mandom Indonesia (TCID) menargetkan penjualan tahun 2015 bisa tumbuh 10% YoY. Perseroan optimis target tersebut tercapai karena banyak konsumen yang loyal pada produk Mandom. Untuk mengejar target, TCID tidak akan menaikkan harga jual produk. Perseroan belum memiliki rencana untuk menaikkan harga di semester II 2015.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) masih mengincar aksi merger dan akuisisi sejumlah perusahaan di luar negeri untuk ekspansi bisnis internasional. Saat ini terdapat lebih dari lima perusahaan asal luar negeri yang masuk pipeline merger dan akuisisi perseroan.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) optimistis segera menyelesaikan akuisisi AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Saat ini, proses akuisisi telah mencapai 95%. Sisanya 5% hanya menunggu persetujuan pemerintah Guam. Solusi Tunas Pratama (SUPR) membukukan total pinjaman dalam valas senilai USD 615 juta hingga akhir Juli 2015, sedangkan total utang yang akan jatuh tempo senilai USD 3,15 juta hingga akhir tahun ini. Utang tersebut akan dibayar pada Desember 2015. Tahun ini, perseroan membidik pendapatan hingga Rp 1,8 triliun atau naik 70% dibandingkan 2014 senilai Rp 1,07 triliun.

Semen Indonesia (SMGR) menargetkan ekspor tahun ini sebanyak 1-2 juta ton, meningkat 233-566% dari ekspor tahun lalu sebanyak 300 ribu ton. Perseroan mengirimkan produksi semennya ke Srilanka, Bangladesh dan Timur Tengah. Untuk Singapura dan Filipina dikirim oleh Thang Long Cement Vietnam. Keputusan SMGR untuk meningkatkan penjualan ekspor semennya karena turunnya permintaan semen domestik.

Volume penjualan Semen Baturaja (SMBR) hingga Juli 2015 mencapai 772.253 ton atau tumbuh 26,2% dibandingkan Januari-Juli 2014 sebanyak 611.756 ton. Volume penjualan pada Januari-Juli 2015 naik 30,3% YoY menjadi 106.069 ton. Pada semester kedua ini, perseroan optimistis penjualan semen akan meningkat seiring dengan dimulainya proyek-proyek pemerintah maupun swasta. Tingginya volume penjualan juga disumbangkan oleh permintaan semen curah yang meningkat.

Sri Rejeki Isman (SRIL) yakin bisa menekan porsi impor bahan bakunya, sebab tengah melakukan pembangunan pabrik bahan baku sebagai substitusi impor. Nantinya porsi impor bahan baku SRIL akan menurun secara bertahap dari 50% menjadi 30% yang diharapkan bisa tercapai pada tahun 2017. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar berdampak positif terhadap kinerja perseroan, karena SRIL mencatatkan pendapatannya dalam dollar. SRIL mengubah pembukuan laporan keuangannya dari rupiah ke dollar pada awal tahun 2015. Selain itu porsi ekspor SRIL sekitar 50% terhadap pendapatan perseroan. SRIL terus menjajaki pembuatan seragam tentara di Eropa dan Timur Tengah, karena adanya tantangan besar di kawasan tersebut yang membuat peningkatan kebutuhan terhadap pertahanan. SRIL menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2015 sekitar 7%-10% dan 8%-7%-10% di tahun 2016.

Sri Rejeki Isman (SRIL) akan membangun pembangkit listrik yang nilanya sekitar US$100 juta tahun depan, dengan menggunakan sebagian dana dari hasil emisi obligasi yang jumlahnya mencapai US$420 juta. Perseroan berniat membangun power plant berkapasitas antara 60-70 MW pada semester II/2016. Power plant yang akan dibangun di Sukoharjo, Jawa Tengah dan berada di kawasan yang sama dengan pabrik SRIL tersebut, akan dapat menghemat biaya untuk listrik dan gas hingga 30%.

Sri Rejeki Isman (SRIL) membuka 10.000 rekening efek untuk

para karyawannya. Saat ini, SRIL baru memfasilitasi

pembukaan akun rekening saja agar para karyawan perusahaan bisa mulai berinvestasi di saham. Namun disebutkan bisa saja dengan program Employee Stock Ownership Plan (ESOP), para karyawan ini akan mendapatkan saham bonus dari perusahaan. Graha Layar Prima (BLTZ) mengubah nama merek bioskopnya secara resmi dari Blitz Megaplex menjadi CGV Blitz. Perubahan nama tersebut diikuti dengan penyediaan sistem dan teknologi bioskop terbaru.

Ramayana Lestari Sentosa (RALS) menyiapkan dana Rp400 miliar untuk melancarkan aksi buyback 567,68 juta saham atau 8% dari total saham perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Pembelian saham kembali dilakukan untuk memperbaiki struktur modal serta meningkatkan laba per saham (earning per share/EPS) perseroan. Dana untuk buyback seluruhnya diambil dari kas internal perseroan.

(3)

     

           

 

 

11 August 2015

11 August 2015

Bumi Serpong Damai (BSDE) mencatat posisi kas dan setara kas per Juni 2015 menjadi Rp 6,89 triliun atau 144% dari Rp 2,82 triliun di akhir 2014. Nilai kas itu pasca mendapatkan tambahan dana segar melalui peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan penerbitan obligasi dalam dolar AS senilai USD 225 juta oleh salah satu entitas anak. Kuatnya cadangan kas membuka ruang yang optimal bagi BSDE untuk mengembangkan proyek-proyek properti yang telah dimiliki atau meraih peluang-peluang baru untuk peningkatan value creation di masa mendatang.

Bumi Serpong Damai (BSDE) telah merealisasikan akuisisi sekitar 30-40 ha lahan hingga Juli 2015 atau 40% dari target akuisisi lahan tahun ini. Perseroan telah mengeluarkan Rp 1,5 triliun untuk akuisisi tersebut. Mayoritas lahan yang akan ditambah ada di BSD City. Terkait BSD City, perseroan saat ini baru memiliki lahan seluas 5.000 ha dan izin yang diperoleh mencapai 6.000 ha. BSDE diproyeksikan harus mengeluarkan investasi senilai Rp 5-6 triliun untuk merealisasikan penambahan lahan seluas 1.000 ha. Untuk ekspansi ke luar Jawa, perseroan tengah bersiap untuk meluncurkan residensial Bumi Samarinda di Kalimantan Timur pada kuartal IV tahun ini atau paling lambat kuartal pertama tahun depan.

Bumi Serpong Damai (BSDE) mempersiapkan peluncuran tiga proyek baru pada semester kedua tahun ini dengan total proyek mencapai Rp9 triliun. Adapun untuk tahun ini, tiga proyek tersebut diharapkan dapat menyumbang sekitar Rp1,5 triliun terhadap marketing sales perseroan. Proyek tersebut terdiri dari proyek apartemen Element Rasuna di Kuningan dan apartemen di Taman Permata Buana serta mixed-use development di Tanjung Barat. Bumi Serpong Damai (BSDE) akan menunda peluncuran proyek residensial di Samarinda hingga tahun depan karena kondisi lahan yang belum siap. Saat ini perseroan masih mengembangkan infrastruktur di area tersebut. Perseroan menargetkan marketing sales senilai Rp100 miliar dari proyek di Samarinda.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana mendirikan kawasan khusus industri tekstil. Rencananya kluster industri tekstil ini akan dibangun di dalam kawasan industri Kendal, Semarang, Jawa Tengah. Kawasan industri Kendal yang memiliki luas 2.700 hektar (ha) itu sebagian akan digunakan untuk membangun kawasan khusus industri tekstil. Diharapkan lokasi ini bisa menjadi kawasan industri tekstil baru di Jawa Tengah. Pengembangan kawasan industri tekstil ini dilakukan dengan kesiapan infrastruktur pendukungnya.

Intiland Development (DILD) memprediksi akan terjadi perlambatan bisnis properti pada tahun 2015 akibat perlambatan ekonomi, pengetatan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR), dan pajak rumah mewah membuat penjualan properti terus turun. Oleh karena itu Intiland Development hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% menjadi Rp 2,1 triliun pada akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 1,83 triliun per akhir tahun 2014. Sedangkan marketing sales tumbuh 18% menjadi Rp 3 triliun per akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 2,54 triliun per akhir tahun 2014. Persroan memperkirakan masih terjadi perlambatan penjualan properti di awal semester II 2015. Perlambatan bisnis properti terjadi pada segmen apartemen dan perumahan untuk kelas menengah dan atas. Namun pelemahan penjualan

properti di semester II 2015 tidak akan sebesar seperti di semester I 2015.

Bank Mandiri (BMRI) memproyeksikan kredit pemilikan rumah (KPR) perseroan akan tumbuh di bawah 5% hingga akhir tahun ini. Masih lesunya daya beli masyarakat menjadi pemicu lambatnya pertumbuhan KPR.

Bank Mandiri (BMRI) menargetkan rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor konsumer berada di bawah 2,5% pada akhir tahun ini. Hingga Juni 2015, NPL perseroan telah menyentuh 1,94%. Pada semester kedua tahun ini, perseroan mengutamakan kehati-hatian dalam menyalurkan pinjaman untuk menjaga kualitas aset. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimis pendapatan jasa (fee based income) pada tahun 2015 dapat tumbuh 20%-25%. Pertumbuhan pendapatan jasa pada tahun 2015 akan didorong oleh pertumbuhan yang berasal dari transaksi "e-banking". Strategi yang digunakan untuk menambah minat nasabah bertransaksi melalui 'e-banking' antara lain dengan melalui promosi dan edukasi kepada nasabah semua segmen, pemberian 'gimmick' yang menarik bagi nasabah pengguna fasilitas 'e-banking' serta meningkatkan kualitas-kuantitas jaringan layanan 'e-channel. The Australia dan New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) kembali menjajaki penjualan 39% saham Bank Panin (PNBN). Nilai divestasi saham tersebut diperkirakan mencapai AUD 1 miliar atau sekitar USD 740 juta. Penjualan ini merupakan upaya untuk keluar dari bank di Asia. Sementara itu, PNBN berencana merevaluasi aset tetap untuk meningkatkan permodalan. Melalui revaluasi tersebut, CAR diperkirakan meningkat dari saat ini 16,45% menjadi 20% pada kuartal III-2015.

Bank MNC International (BABP) mengandalkan kredit konsumer untuk mengejar pertumbuhan laba bersih hingga Rp30 miliar pada akhir tahun. Per Juni 2015, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,8 miliar, setelah pada periode yang sama tahun lalu sempat rugi Rp19 miliar. Kredit konsumer perseroan tumbuh 73,3% YoY menjadi Rp2,6 triliun pada semester pertama tahun ini. Bank Yudha Bhakti (BBYD) optimistis tahun ini dapat merealisasikan pertumbuhan penyaluran kredit 33% dari posisi akhir 2014 yang mencapai Rp 2,01 triliun. Untuk mencapai target kredit, perseroan berupaya meningkatkan kredit pensiun. Pada semester II, BBYD akan mengejar perolehan laba sebesar Rp 31 miliar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan likuiditas perbankan pada semester II 2015 tidak akan seketat tahun 2014, karena di semester II perbankan akan lebih menyalurkan kredit. Tingkat likudiitas semester II akan berada di atas angka 89%. Sementara pada semester I 2015, tingkat likuiditas perbankan masih terjaga di range 87%-89%.

(4)

      

 

 

 

 

 

11 August 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 44,80 -0,16 TLKM (US) 44 14.773 122

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,82 -0,02 ANTM (GR) 0,03 463 -15

Gold (US$)/Ounce 1104,71 0,20

Nickel (US$)/MT 11150,00 350,00

Tin (US$)/MT 15775,00 475,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,10 -2,30

Coal (RB) (US$)/MT* 56,50 -6,86

CPO (ROTH) (US$)/MT 630,00 0,00

CPO (MYR)/MT 1993,50 -18,50

Rubber (MYR/Kg) 680,50 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,12 0,07

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17615,17 1,39 -1,17 15,90 14,59 2,98 2,79 5.254,6

USA NASDAQ COMPOSITE 5101,80 1,16 7,72 22,40 19,43 3,60 3,29 7.974,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6736,22 0,26 2,59 16,47 14,78 1,89 1,82 1.677,5

CHINA SHANGHAI SE A SH 4115,72 4,92 21,43 16,10 14,17 1,94 1,76 5.168,7

CHINA SHENZHEN SE A SH 2380,30 4,50 61,00 33,46 25,77 4,09 3,63 3.579,6

HONG KONG HANG SENG INDEX 24521,12 -0,13 3,88 11,89 10,86 1,27 1,18 1.953,7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4748,95 -0,45 -9,14 15,41 13,13 2,43 2,16 335,8

JAPAN NIKKEI 225 20808,69 0,41 19,24 19,70 17,80 1,79 1,67 3.096,9

MALAYSIA KLCI 1654,37 -1,68 -6,07 15,46 14,17 1,80 1,69 246,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3196,66 0,17 -5,01 13,48 12,41 1,19 1,14 377,8

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.550,50 9,50 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0001

EUR/IDR 14.932,52 74,51 EUR / USD 1,10 0,0001

JPY/IDR 108,76 0,09 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.806,06 37,60 SGD / USD 0,72 -0,0001

AUD/IDR 10.047,76 66,53 AUD / USD 0,74 0,0002

GBP/IDR 21.123,87 157,32 GBP / USD 1,56 -0,0003

CNY/IDR 2.182,17 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.442,27 -6,35 MYR / USD 0,25 -0,0006

KRW/IDR 11,65 0,05 100 KRW / USD 0,09 0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.95

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

11 August 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description July-15 June-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.93 0.54

Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

11 Aug US Unit Labor Cost Turun menjadi -0.2% dari 6.7%

11 Aug US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.8%

11 Aug US Wholesale Trade Sales MoM --

13 Aug US Monthly Budget Statement Sekitar -$131.0 Bn

13 Aug US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.3%

13 Aug US Import Price Index MoM Turun menjadi -1.1% dari 0.1%

13 Aug US Import Price Index YoY Turun menjadi -10.5% dari -10.0%

13 Aug US Initial Jobless Claims --

13 Aug US Continuing Claims --

13 Aug US Business Inventories Tetap 0.3%

14 Aug Indonesia BoP Current Account Balance --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBCA IJ 13850 0.73 2.56 ASII IJ 6500 -1.52 -4.25 MIKA IJ 27850 5.09 2.06 BMRI IJ 9525 -1.30 -3.03 PNBN IJ 1040 5.58 1.38 BBNI IJ 4890 -2.20 -2.13 LPPF IJ 18400 2.22 1.22 UNVR IJ 38450 -0.65 -2.00 TLKM IJ 2965 0.34 1.06 SMGR IJ 9700 -2.51 -1.56 IMAS IJ 3800 9.99 1.00 BDMN IJ 4075 -2.98 -1.24 SCMA IJ 2680 1.90 0.77 MDIA IJ 3000 -8.95 -1.21 INDF IJ 6050 1.26 0.69 AUTO IJ 2000 -8.68 -0.96 BBRI IJ 10575 0.24 0.64 BSDE IJ 1745 -2.51 -0.91 SMRA IJ 1800 1.98 0.53 EXCL IJ 2580 -3.55 -0.85

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Bank Harda Internasional

Banking & Finance

125.00 800.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securindo

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

11 August 2015

11 August 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

HMSP 1033.00 Cash Dividend 18 Aug-15 19 Aug-15 21 Aug-15 09 Sep-15

CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRS TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRP TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15

ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15

 

10 Sep – 16 Sep’15

 

BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15

 

15 Sep – 21 Sep’15

 

MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15

 

25 Sep – 01 Oct’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BBRI RUPSLB 12-Aug-15

AGRO RUPSLB 12-Aug-15

BUMI RUPST/LB 13-Aug-15

RIMO RUPSLB 14-Aug-15

ITMA RUPST 14-Aug-15

BRAU RUPSLB 19-Aug-15

PGLI RUPSLB 19-Aug-15

CMNP RUPST/LB 19-Aug-15

MLBI RUPSLB 20-Aug-15

STAR RUPSLB 20-Aug-15

SUPR RUPSLB 20-Aug-15

SRAJ RUPSLB 24-Aug-15

BNII RUPSLB 24-Aug-15

DNET RUPSLB 25-Aug-15

ADHI RUPSLB 27-Aug-15

(7)

      

 

 

 

 

 

11 August 2015

11 August 2015

META

TRADING BUY

S1 163 R1 200 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 126 R2 237

Closing

Price 180

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 163-Rp 200

•Entry Rp 180, take Profit Rp 200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.13 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 2.92 Positif

Bollinger Band (Mid) 177 Positif

MA5 167.6 Positif 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0

2015 February March April May Jun Jul August

META Broadening Wedge

180 177.4 169.375 167.6 163 146 146 180 180 204.67 218 236 236 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

META - Stochastic %D(6,3,3) = 12.44, Stochastic %K = 21.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 12.4418 12.4418 21.5134 21.5134 80 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 0.0

META - MACD (5,3) = -1.69, Signal() = -0.11

-1.68776 -0.1148 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0

META - TSI(3,5,3) = 2.92, Volume() = 132,569,696.00

0.00000 -20.8321 2.92172 132,569,69 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

META - William's % R(14) = -58.54, Volume() = 132,569,696.00 -58.5366132,569,69

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SCMA

TRADING BUY

S1 2585 R1 2725 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2445 R2 2865

Closing

Price 2680

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 2585-Rp 2725

•Entry Rp 2680, take Profit Rp 2725

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 10.20 Positif

MACD -39.24 Negatif

True Strength Index (TSI) -51.25 Positif

Bollinger Band (Mid) 2907 Negatif

MA5 2744 Negatif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000

2015 February March April May Jun Jul August

SCMA Upward Sloping Channel

2,843.91 2,830 2,806.25 2,744 2,680 2,680 2,680 2,843.91 2,907 2,980 3,162.5 3,162.5 3,214.76 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 14.62, Stochastic %K = 14.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

14.6227 14.1855 14.1855 14.6227 20 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 SCMA - MACD (5,3) = 37.24, Signal() = 36.42

36.4205 37.2374 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SCMA - TSI(3,5,3) = -51.25, Volume() = 5,303,900.00

-47.9706 -51.2458 0.00000 5,303,900 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

SCMA - William's % R(14) = -76.27, Volume() = 5,303,900.00 -76.2712 5,303,900

(8)

      

 

 

 

 

 

11 August 2015

11 August 2015

KRAH

TRADING BUY

S1 1980 R1 2110 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1850 R2 2240

Closing

Price 2065

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 1980-Rp 2110

•Entry Rp 2065, take Profit Rp 2110

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 94.01 Positif

MACD 44.87 Positif

True Strength Index (TSI) 63.68 Positif

Bollinger Band (Mid) 1746 Positif

MA5 1986 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

2015 February March April May Jun Jul August

KRAH Upward Sloping Channel

1,745.5 1,628.46 1,628.46 1,591.5 1,591.5 1,550 1,405.83 1,923.13 1,986 2,005 2,065 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 87.70, Stochastic %K = 87.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.6966

80 20 87.6966 87.8788 87.8788 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0

KRAH - MACD (5,3) = -32.42, Signal() = -30.16

-32.423 -30.1605 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

KRAH - TSI(3,5,3) = 63.68, Volume() = 5,168,300.00

63.5004 0.00000 63.6786 5,168,300 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

KRAH - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 5,168,300.00 0.00000

5,168,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

EMDE

TRADING BUY

S1 150 R1 175 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 140 R2 185

Closing

Price 162

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 153-Rp 175

•Entry Rp 162, take Profit Rp 175

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.49 Positif

MACD 0.28 Positif

True Strength Index (TSI) 12.39 Positif

Bollinger Band (Mid) 155 Positif

MA5 152.6 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0

2015 February March April May Jun Jul August

EMDE Wedge 152.6 146 146 142.5 142.5 135 122.732 153.25 155.45 162 162 162 170 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

EMDE - Stochastic %D(6,3,3) = 56.09, Stochastic %K = 68.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.0905 56.0905 20 68.2716 68.2716 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0

EMDE - MACD (5,3) = -1.52, Signal() = -0.42

-1.51902 -0.418579 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

EMDE - TSI(3,5,3) = 12.39, Volume() = 1,608,800.00

0.00000 -6.9927 12.386 1,608,800 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

EMDE - William's % R(14) = -22.86, Volume() = 1,608,800.00 -22.8571

1,608,800

(9)

      

 

 

 

 

 

11 August 2015

11 August 2015

ENRG

TRADING BUY

S1 55 R1 62 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 48 R2 69

Closing

Price 59

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 55-Rp 69

•Entry Rp 59, take Profit Rp 69

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 30.00 Positif

MACD -0.20 Positif

True Strength Index (TSI) 9.51 Positif

Bollinger Band (Mid) 59 Positif

MA5 55 Positif 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 110.0

2015 February March April May Jun Jul August

ENRG Wedge 55.25 55 52.25 50.9231 50.9231 50.9231 50 58.9 59 59 59 59 68.3842 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0

ENRG - Stochastic %D(6,3,3) = 36.80, Stochastic %K = 44.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

36.7989 36.7989 20 44.0212 44.0212 80 -1.80 -1.20 -0.60 0.00 0.60 1.20 1.80 0.00

ENRG - MACD (5,3) = -0.64, Signal() = -0.13

-0.641462 -0.12748 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

ENRG - TSI(3,5,3) = 9.51, Volume() = 358,343,488.00

0.00000 -13.5652 9.50567 358,343,48 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0

ENRG - William's % R(14) = -35.71, Volume() = 358,343,488.00 -35.7143

358,343,48

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PBRX

TRADING BUY

S1 600 R1 640 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 570 R2 670

Closing

Price 615

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 600-Rp 640

•Entry Rp 615, take Profit Rp 640

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 31.49 Negatif

MACD -4.03 Negatif

True Strength Index (TSI) -46.26 Positif

Bollinger Band (Mid) 623 Negatif

MA5 625 Negatif 200 300 400 500 600 700 800

2015 February March April May Jun Jul August

PBRX Upward Sloping Channel

615 615 615 591.783 591.783 583.904 570 622.75 625 636.875 670 832 832 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

PBRX - Stochastic %D(6,3,3) = 10.50, Stochastic %K = 12.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

12.6984 10.4983 10.4983 12.6984 20 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 PBRX - MACD (5,3) = 6.69, Signal() = 6.75 6.68889 6.75077 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PBRX - TSI(3,5,3) = -46.26, Volume() = 11,886,700.00 -37.3706 -46.258 0.00000 11,886,700 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PBRX - William's % R(14) = -78.38, Volume() = 11,886,700.00 -78.378411,886,700

(10)

      

 

 

 

 

 

 

11 August 2015

11 August 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

10-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 19750 19750 20025 18425 19225 20025 20825 Positif Positif Negatif 26000 19500

LSIP Trading Sell 1255 1255 1235 1195 1235 1275 1315 Negatif Negatif Negatif 1685 1280

SGRO Trading Buy 1675 1675 1705 1645 1665 1685 1705 Positif Positif Positif 1765 1600

Mining

BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Negatif Negatif Negatif 68 50

PTBA Trading Sell 6000 6000 5900 5675 5900 6125 6350 Negatif Negatif Negatif 9075 5850

ADRO Trading Sell 565 565 555 535 555 575 595 Negatif Negatif Negatif 805 550

MEDC Trading Sell 2500 2500 2460 2360 2460 2560 2660 Negatif Negatif Negatif 2820 2325

INCO Trading Sell 1930 1930 1985 1725 1855 1985 2115 Negatif Negatif Negatif 2860 1925

ANTM Trading Sell 585 585 575 545 575 605 635 Negatif Negatif Negatif 725 473

TINS Trading Sell 605 605 595 570 595 620 645 Negatif Negatif Negatif 755 575

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 9700 9700 9575 9300 9575 9850 10125 Negatif Negatif Negatif 12450 9775

INTP Trading Sell 19800 19800 19550 19075 19550 20025 20500 Negatif Negatif Negatif 22450 19475

SMCB Trading Sell 1250 1250 1230 1165 1230 1295 1360 Negatif Negatif Negatif 1610 1315

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6500 6500 6425 6275 6425 6575 6725 Negatif Negatif Negatif 7150 6325

GJTL Trading Sell 670 670 655 625 655 685 715 Negatif Negatif Negatif 910 690

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6050 6050 6375 5700 5925 6150 6375 Positif Positif Negatif 6950 5775

GGRM Trading Buy 47100 47100 47425 46325 46875 47425 47975 Positif Positif Negatif 54150 43700

UNVR Trading Sell 38450 38450 37925 37000 37925 38850 39775 Negatif Negatif Negatif 42125 38100

KLBF Trading Buy 1650 1650 1670 1570 1620 1670 1720 Positif Positif Negatif 1745 1630

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1745 1745 1725 1675 1725 1775 1825 Negatif Negatif Negatif 1885 1645

PTPP Trading Sell 3920 3920 3905 3880 3905 3930 3955 Negatif Negatif Positif 4190 3405

WIKA Trading Sell 2650 2650 2625 2580 2625 2670 2715 Negatif Negatif Negatif 3190 2480

ADHI Trading Sell 2215 2215 2180 2095 2180 2265 2350 Negatif Negatif Negatif 2795 1985

WSKT Trading Buy 1820 1820 1840 1740 1790 1840 1890 Positif Positif Positif 1900 1490

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 3610 3610 3555 3445 3555 3665 3775 Negatif Negatif Negatif 4360 3595

JSMR Trading Sell 5450 5450 5375 5375 5425 5475 5525 Negatif Negatif Negatif 6075 5275

ISAT Trading Buy 4345 4345 4415 4115 4265 4415 4565 Positif Positif Negatif 4420 3890

TLKM Trading Buy 2965 2965 3015 2910 2945 2980 3015 Positif Positif Positif 2965 2800

Finance

BMRI Trading Sell 9525 9525 9400 9100 9400 9700 10000 Negatif Negatif Negatif 10400 9275

BBRI Trading Buy 10575 10575 10675 10125 10400 10675 10950 Positif Positif Negatif 11000 9300

BBNI Trading Sell 4890 4890 4845 4750 4845 4940 5025 Negatif Negatif Negatif 5675 4450

BBCA Trading Buy 13850 13850 13950 13400 13675 13950 14225 Positif Positif Positif 13900 12650

BBTN Trading Buy 1195 1195 1220 1160 1180 1200 1220 Positif Positif Negatif 1255 1110

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 20000 20000 19675 19100 19675 20250 20825 Negatif Negatif Positif 20750 17850

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Lebih tingginya proporsi belanja untuk kepentingan publik diband- ingkan untuk kepentingan aparatur seperti yang di- tunjukkan pada grafik tersebut, mengindikasikan

E-Journal Tadulako Physical Education, Health And Recreation, Volume 2, Nomor 6 Agustus 2014 ISSN 2337 – 4535 Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase kesegaran

(2006) menjelaskan bahwa kegagalan ataupun keberhasilan yang dialami secara berulang dapat berdampak terhadap self efficacy. Dengan pemahaman bahwa keberhasilan dan kegagalan

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Sedangkan hewan percobaan dari kelompok K(+) mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, yaitu sejak minggu ke-11 pasca infeksi sampai akhir pengamatan tidak mengalami kenaikan

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang merupakan strategi dan desain untuk

Hasil lainnya adalah pada kelompok dengan indeks syok > 0.8 memiliki rerata denyut jantung yang lebih tinggi dan tekanan darah lebih rendah. Penelitian ini menyarankan

menghadapi pembelajaran praktik dengan program 2 shift sangat antusias. Pada kelas TP C dari semua kelas berada pada paling bawah dalam hal ini.. perlu adanya motivasi