• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 27 Maret 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 27 Maret 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Secara teknis terkonfirmasi IHSG bergerak positif dalam pekan ini, seiring dengan sinyal dari beberapa indikator yang mengindikasikan pola upside bagi indeks. Seperti tercermin dari leading indicator baik MACD maupun Stochastic yang mengkonfirmasikan positif bagi indeks bursa domestik tersebut.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5368.8 -36.689 6,410.95 6,560.79

LQ-45 932.014 -7.359 1,433.22 4,220.71

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup melemah 36,69 poin (0,68%) dari 5.405,49 ke 5.368,80 pada perdagangan hari Kamis (26/3) di pengaruhi oleh pelemahan bursa global dan minimnya katalis positif. Pelemahan pada IHSG masih dibayangi oleh aksi jual investor asing, setelah data inflasi AS memperbesar kemungkinan kenaikan suku bunga di AS. Adapun, laporan data ekonomi lainnya dari AS menunjukan bahwa tingkat pesanan barang modal (durable goods order) turun di luar perkiraan pada bulan Februari, menandakan bahwa perlambatan pertumbuhan

global mungkin menekan sektor manufaktur AS. Rincinya, durable

goods turun sebanyak 1,4% MoM di bulan Februari, pasca kenaikan sebesar 2% MoM di bulan Januari, atau lebih rendah dari konsensus sebsar 0,4%. Diperkirakan, tingkat permintaan untuk produk buatan AS akan melemah seiring penguatan Dollar, yang akan mempengaruhi konsumen untuk lebih tertarik dengan produk buatan dari negara lain. Sentimen global juga datang dari Timur Tengah, dimana terjadi konflik antara pemerintah Yemen dengan kelompok pemberontak Houthi. Konflik ini menyebabkan kenaikan pada harga minyak dunia di perdagangan kemarin. Meskipun Yemen sendiri hanya memproduksi 0,2% dari total produksi minyak dunia, lokasi geografis negara tersebut berada di jalur logistik penting bagi negara-negara Timur

Tengah. Karena itu, konflik ini dapat mengganggu supply dari Arab

Saudi, salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Arab Saudi pun telah melancarkan serangan udara ke Yemen untuk membantu pemerintah Yemen melawan kelompok pemberontak. Sementara itu, BI memperkirakan PDB pada kuartal pertama tahun 2015 akan mencapai di kisaran 5-5,1% YoY, sedangkan inflasi bulan Maret diprediksi akan berada di kisaran 6,3-6,4% YoY. Dari regional, bursa Jepang mencatat penurunan terbesar dalam dua bulan, mengikuti penurunan tajam pada Wall Street serta proyeksi kelesuan permintaan dari AS. Rincinya, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 275,08 poin (1,39%) dari 19.746,20 ke 19.471,12. Sejalan dengan Jepang, indeks Hang Seng melemah 31,15 poin (0,13%) dari 24.528,23 ke 24.497,08, dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah dan melemahnya bursa AS. Akan tetapi, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 21,37 poin (0,58%) dari 3.660,73 ke 3.682,10, dibayangi oleh ekspetasi terkait program stimulus tambahan dari pemerintah Tiongkok. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdagangan.

Pelaku pasar Eropa akan menunggu keputusan dari pemerintah Yunani mengenai apakah Yunani akan berjalan mulus bailout-nya atau tidak? JIka pemerintah Yunani mengambil sikap berani menjalankan komitmen sesuai yang diinginkan Uni Eropa, akan memberikan dampak positif bagi pasar saham. Selama ini pelaku pasar cemas atas sikap keras dari pemerintah Yunani yang berisiko keluar dari Uni Eropa. Yunani memiliki waktu hingga hari Senin untuk menunjukkan bagaimana pihaknya akan menjalani komitmen reformasi setelah zona euro menolak akses cepat menuju dana bantuan. Ini akan menjadi ujian penting apakah Yunani dapat meyakinkan pihak kreditur bahwa pihaknya akan memenuhi permintaannya untuk sebuah reformasi ekonomi. Zona euro tetap membuka peluang untuk memberikan Yunani akses menuju 1.2 milyar euro yang telah dialokasikan pada bantuan ke sistem perbankan. Bersamaan dengan itu, 18 negara zona euro lainnya bersikeras bahwa Yunani harus menghadirkan rencana spesifik untuk dapat menerima dana bantuan yang lebih. Sentimen lain dari Eropa, Rusia tengah dihadapi tingkat inflasi kian tinggi, di tengah kelesuan ekonominya seiring harga-harga produk konsumen semakin tidak terjangkau

khususnya untuk bahan pangan.

 

Menurut data resmi dalam empat pekan

terakhir, inflasi Rusia naik sebanyak 0,2% setiap minggunya. Inflasi tahunan Rusia sudah mencapai 16,7% untuk pekan yang berakhir 23 Maret lalu. Kombinasi antara embargo ekonomi blok barat dan tren penurunan harga minyak dunia menjadi faktor penyebab penurunan kinerja ekonomi Rusia. Situasi semakin memburuk di level konsumen setelah sanksi Amerika turut mencakup produk-produk pangannya. Di saat yang sama, depresiasi mata uang Ruble telah memaksa pemerintah Rusia mengambil kebijakan tidak populer berupa penetapan suku bunga tinggi. Krisis ekonomi Rusia menjadi ancaman bagi perekonomian negara-negara zona Eropa. Dari AS, Dennis Lockhart, presiden the Fed bagian Atlanta, mengatakan kenaikan suku bunga cukup mungkin terjadi di bulan September. Menurutnyanya satu-satunya cara the Fed tidak akan mengambil langkah tersebut di bulan September adalah jika serentetan data yang dirilis sangat mengecewakan. Namun, Indeks Wall Street ditutup melemah pada Kamis, didorong oleh krisis Yaman setelah koalisi yang dipimpin Saudi membom pemberontak Syiah Huthi dalam upaya mendukung presiden Yaman. Sejumlah sentimen ekternal kembali

memberatkan laju bagi IHSG yang masih dibayangi tekanan hari ini..

DAILY REPORT

27 Maret 2015

•BRAU berpotensi rilis obligasi USD 831 juta

•Laba PTRO tahun 2014 turun 86,98% YoY

•TINS bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 25,7/saham

•TINS ekspansi pembangkit listrik, capex tahun 2015 Rp 1,2 triliun

•TINS prediksi laba tahun 2015 mencapai Rp 1 triliun

•Anak usaha SUGI dirikan JV dengan PCI Selat Panjang NC Ltd.

•Laba TOWR tahun 2014 naik 398,87% YoY

•BNBR bukukan laba tahun 2014 sebesar Rp 152,87 miliar

•Defisiensi modal BNBR tercatat naik 3.24% YoY

•BBRM siapkan capex USD 110 juta

•NIKL ingin kuasai pangsa pasar tinplate 80%

•NIKL anggarkan capex tahun2 015 sebesar USD 1,1 juta

•BRPT & Compagnie Financiere Michellin bangun pabrik ban pada 2016

•ADMG catatkan rugi di tahun 2014 sebesar USD 24,12 juta dari

•Laba KICI tahun 2014 turun 36,6% YoY

•MDIA bukukan laba 2014 naik 196.8% YoY

•EMTK bukukan laba 2014 naik 6.08% YoY

•AKRA berencana menerbitkan program MSOP tahun 2015

•TPIA bangun pabrik olefin Rp 10 triliun

•BTPN butuh dana Rp 9 triliun untuk ekspansi bisnis

•BMRI targetkan 2500 kartu e-money di Sulut pada tahun 2015

•BNII kerja sama dengan Maybank GMT dalam penjualan reksadana

•APLN kembali terbitkan obligasi Rp 99 miliar

•BSDE akan kembali lakukan penambahan modal non-HMETD

Support Level 5354/5339/5309

Resistance Level 5399/5428/5443

Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

27 March 2015

27 March 2015

Berau Coal Energy (BRAU) berpotensi menerbitkan obligasi hingga sebesar USD 831,25 juta. Obligasi baru tersebut akan ditukar dengan surat utang yang jatuh tempo pada 2015 senilai USD 450 juta dan surat utang yang jatuh tempo pada 2017 sebesar USD 500 juta. Selain masa jatuh tempo diperpanjang, nilai surat utang baru nanti akan dikurangi pembayaran awal pokok utang senilai USD 118,75 juta. Sesuai rencana, perseroan berencana menukar surat utang berbunga 12,5% yang jatuh tempo pada 2015 dengan surat utang baru yang jatuh tempo pada Juli 2019. Selain itu, BRAU siap menukar surat utang yang memiliki bunga 7,25% dan jatuh tempo pada 2017 dengan surat utang baru yang jatuh tempo pada Desember 2020.

Petrosea (PTRO) membukukan penurunan laba bersih tahun 2014 sebesar 86,98% YoY menjadi USD 2,25 juta, dibandingkan sebelumnya USD 17,31 juta. Pendapatan turun menjadi USD 347,96 juta dari sebelumnya USD 360,09 juta.

Timah (TINS) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 25,70 per saham, atau 30% dari laba bersih. Dividen tunai dibagikan kepada negara sebesar Rp 124,403 miliar. Timah (TINS) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 1,2 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan proyek dan ekspansi bisnis perseroan pada tahun 2015. Dana capex bersumber dari kas internal perseroan dan pinjaman perbankan. Saat ini perseroan masih mempunyai pinjaman siaga dari perbankan yang mencapai Rp 3 triliun, yang bisa digunakan untuk pembiayaan capex perseroan di tahun 2015. Dari dana capex tersebut, sebesar Rp 30 miliar-Rp 40 miliar akan digunakan untuk pembanguan satu smelter, Rp 90 miliar untuk mengembangkan unit usaha galangan kapal. Pada tahun 2015 TINS juga akan mengembangkan dock yacht, sehingga nanti akan lebih banyak mendapatkan order dari luar maintenance dan pembuatan kapal baru. Sementara sebesar Rp 150 miliar akan digunakan untuk membangun kawasan perumahan di wilayah Bekasi, dimana perseroan akan mengembangkan kawasan properti.

Timah (TINS) memprediksi laba bersih perseroan tahun 2015 bisa mencapai Rp 1 triliun atau meningkat dibandingkan dari laba tahun 2014 yang sebesar Rp 637,70 miliar. Untuk itu perseroan akan mengembangkan beberapa pilar, seperti pembentukan anak usaha di sektor properti. Anak perusahaan properti ini akan menggarap proyek perumahan di Bekasi dengan menggandeng perusahaan BUMN Karya. Perseroan juga memiliki rencana membangun dua

smelter

timah baru dan pengembangan sektor galangan kapal.

Timah (TINS) akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2X150 MW senilai Rp 3 triliun di Sumatera Selatan. Perseroan menggandeng BUMN lain yaitu Adhi Karya (ADHI) untuk menggarap proyek tersebut. TINS akan menguasai 51% saham. Sesuai rencana, perseroan akan membangun PLTU di mulut tambang batubara milik TINS. Perseroan memiliki sumber daya batubara sebanyak 60 juta ton di lokasi tambang tersebut. PT Petronusa Bumibakti, entitas anak Sugih Energy (SUGI), mendirikan entitas anak baru dengan nama Petroselat NC Ltd yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands. Petroselat NC merupakan perusahaan patungan antara Petronusa

dengan PCI Selat Panjang NC Ltd. dengan komposisi kepemilikan saham sebanyak 550 saham (55%) dimiliki Petronusa dan 450 sajam (45%) dimiliki oleh PCI Selat Panjang. Tujuan utama dari pembentukan Petroselat NC adalah untuk dijadikan sebagai operator pada wilayah kerja migas blok MNK Selat Panjang, yang dalam hal ini akan menandatangani Kontrak Bagi Hasil Produksi Migas Non Konvensional sehubungan dengan wilayah kerja blok migas yang terletak di Selat Panjang, Riau.

Sarana Menara Nusantara (TOWR) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2014 sebesar 398,87% YoY menjadi Rp 840,66 miliar dari sebelumnya Rp 168,51 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 4,11 triliun dari sebelumnya Rp 3,19 triliun.

Bakrie & Brothers (BNBR) membukukan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 152,87 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 12,73 triliun di tahun 2013. Pendapatan neto naik menjadi Rp 6,37 triliun dari sebelumnya Rp 5,21 triliun. Defisiensi modal BNBR tercatat naik 3.24% YoY menjadi Rp2.08 triliun, hal tersebut dikarenakan oleh rugi penurunan nilai investasi jangka pendek dan perubahan nilai wajar derivatif. Untuk itu perseroan akan melakukan restrukturisasi utang melalui konversi saham, meningkatkan modal dan mengurangi investasi saham.

Elang Mahkota Teknologi (EMTK) membukukan laba 2014 sebesar Rp1.09 triliun atau naik 6.08% YoY dengan pendapatan sebesar Rp6.52 triliun atau naik 12.61%. Kenaikan laba tersebut dikarenakan kontribusi laba dari anak usaha yang baru diakusisi perseroan senilai Rp57.46 miliar sementara kenaikan beban di beberapa pos menyebabkan perolehan laba konsolidasi hanya naik tipis. Sepanjang 2014 sebesar 71.01% pendapatan perseroan dikontribusikan dari pendapatan iklan yang meningkat 10.77% dibanding tahun sebelumnya.

Intermedia Capital (MDIA) membukukan laba bersih 2014 sebesar Rp353 miliar atau naik 196.8% YoY. Pendapatan usaha tercatat sebesar Rp1.34 triliun atau naik 60.38% YoY.

AKR Corporindo (AKRA) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,9% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan rencana penerbitan program management stock option plan (MSOP) tahun 2015. Pemegang saham perseroan akan mengalami dilusi kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang akan dikeluarkan yaitu maksimal 2,99%. Dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk memperkuat permodalan dan pertumbuhan usaha.

Pelat Timah Nusantara (NIKL) ingin menguasai pasar tinplate di Indonesia hingga mencapai 80%. Pada tahun 2014 NIKL telah menguasai pangsa pasar sebesar 62,63% atau turun dibandingkan 63,36% pada tahun 2013. NIKL menganggarkan belanja modal tahun 2015 sebesar USD 1,1 juta. Dana itu untuk optimalisasi kemampuan produksi yang lebih efisien dan produktif di pabrik perseroan. Latinusa akan memperluas segmen pasar, terutama segmen konsumen premium seperti industri makanan dan minuman, produsen susu serta konsumen yang menuntut karakteristik kemasan tinplate yang sangat khusus, termasuk industri baterai kering. Perseroan optimis akan menguasai pangsa pasar tinplate dalam negeri hingga 80% dari saat ini 62,63%.

(3)

     

           

 

 

27 March 2015

27 March 2015

Pelat Timah Nusantara (NIKL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015 sebesar USD 1,1 juta. Dana tersebut akan dipakai untuk mendukung bisnis Latinusa pada tahun 2015. Sumber pendanaan dari kas internal perseroan yang diperoleh dari hasil depresiasi rupiah.

Polychem Indonesia (ADMG) mencatatkan rugi bersih tahun 2014 sebesar USD 24,12 juta dibandingkan laba bersih USD 1,04 juta di tahun 2013. Penjualan bersih turun menjadi USD 449,08 juta dari sebelumnya USD 505,32 juta.

Kedaung Indah Can (KICI) meraih laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 4,70 miliar atau Rp 34,08 per saham, turun 36,60% YoY dari sebelumnya Rp 7,41 miliar atau Rp 53,76 per saham. Penjualan neto naik menjadi Rp 102,97 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 99,02 miliar.

Produsen ban asal Perancis, yaitu Compagnie Financiere Michelin bersama Barito Pacific (BRPT) berencana membangun pabrik ban senilai USD 300 juta-400 juta. Ground breaking pada tahun 2016 dan rencananya pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2019. Pabrik tersebut akan mengutamakan kebutuhan pasar ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Michelin akan memanfaatkan bahan baku karet dari dua lokasi di Indonesia, yaitu Jambi dan Kalimantan Barat dengan luas masing-masing 60 ribu hektar dan 20 ribu hektar.

Chandra Asri Petrochemical (TPIA) berencana membangun pabrik olefin baru berbasis batubara. Perseroan menyiapkan investasi sekitar Rp 10 triliun. Pabrik tersebut akan mengolah metanol hasil gasifikasi batubara ke olefin, menjadi propilena. Selanjutnya, propilena diproses menjadi menjadi bijih plastik polipropilena (PP). Kapasitas produksi terpasang lini produksi PP sekitar 1 juta ton per tahun.

Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) menyiapkan belanja modal senilai USD 110 juta tahun ini, meningkat sebesar 175% dibandingkan tahun lalu USD 40 juta. Kenaikan capex sejalan dengan rencana perseroan untuk membeli 5 unit kapal baru penunjang lepas pantai. Setiap pembelian satu unit kapal diperkirakan membutuhkan dana hingga USD 20 juta.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan penyaluran kredit tahun ini tumbuh 14-15%. Untuk mendukung ekspansi bisnis, perseroan membutuhkan pendanaan sekitar Rp 8-9 triliun. Modal yang dimiliki BTPN mencapai Rp 11,8 triliun pada akhir tahun lalu. Tahun ini, perseroan membutuhkan pendanaan lebih besar Rp 1 triliun dibandingkan yang dibutuhkan pada 2014, guna mendukung ekspansi untuk infrastruktur teknologi informasi, jaringan cabang dan penyaluran kredit. Tahun ini, BTPN kembali tidak membagi dividen atas laba setelah pajak tahun 2014 yang sebesar Rp 1,85 triliun.

Bank Mandiri (BMRI) tahun 2015 menargetkan 2.500 kartu e-money Bank Mandiri dapat digunakan masyarakat Sulut. Sejak Oktober hingga Desember 2014 telah tersebar sebanyak 200 Mandiri e-money di daerah itu.

Bank Internasional Indonesia (BNII) menjalin kerja sama dengan PT Maybank GMT Asset Management (Maybank GMT), anak usaha Maybank Asset Management Berhad, dalam penjualan produk reksa dana. Dalam kerja sama itu BII bertindak sebagai

agen penjual atau "selling agent" yang akan mendistribusikan produk-produk reksa dana yang dikelola Maybank GMT.

Agung Podomoro Land (APLN) kembali menerbitkan obligasi sebesar Rp 99 miliar dengan bunga tetap 11,25% per tahun. Surat utang tersebut merupakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap IV atau yang terakhir dari PUB IAPLN senilai total Rp 2,5 triliun. APLN akan menggunakan dana obligasi itu untuk pengembangan usaha properti di daerah Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, dan Balikpapan. Pengembangan usaha ini akan dilakukan olehAPLN maupun anak usahanya dengan pengembangan proyek properti, akuisisi lahan dan akuisisi perusahan yang telah memiliki proyek properti, lahan atau memiliki izin pengembangan suatu lahan. Bumi Serpong Damai (BSDE) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD. PAM (Paraga Artamida) dan ECUM (Ekacentra Usahamaju) sebagai pemegang saham utama perseroan akan melakukan penyertaan saham dalam simpanan (portepel) perusahaan, dengan total pengeluaran saham sebesar 5% dari modal ditempatkan dan disetor atau sejumlah total sebesar 874.849.800 saham, yang diambil oleh PAM dan ECUM masing-masing sebanyak 437.424.900 saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan mendapatkan tambahan dana yang akan memperkuat struktur permodalan serta pengembangan usaha, dengan jumlah saham beredar akan bertambah yang akan meningkatkan likuiditas perdagangan.

Presiden Joko Widodo pada bulan Mei 2015 akan melakukan

ground breaking

sejumlah proyek infrastruktur bernilai Rp 35 triliun di Manado, Sulawesi Utara. Proyek infrastruktur yang akan dimulai pembangunannya terdiri atas Bitung Hub Port, perluasan Bandara Internasional Sam Ratulangi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Merah, serta infrastruktur penunjang sektor pariwisata. Pembangunan proyek-proyek infrastruktur itu melibatkan China Communication Construction Company Limited dan China Road and Bridge Construction.

(4)

      

 

 

 

 

 

27 March 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 51,08 -0,35 TLKM (US) 43 13.906 -612

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,66 -0,02 ANTM (GR) 0,05 708 -43

Gold (US$)/Ounce 1203,33 -1,51

Nickel (US$)/MT 13700,00 20,00

Tin (US$)/MT 17155,00 -240,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 63,35 0,95

Coal (RB) (US$)/MT* 60,95 -2,41

CPO (ROTH) (US$)/MT 652,50 2,50

CPO (MYR)/MT 2166,00 -3,00

Rubber (MYR/Kg) 656,50 0,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 756,70 0,46

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17678,23 -0,23 -0,81 16,05 14,52 2,93 2,75 5.397,5

USA NASDAQ COMPOSITE 4863,36 -0,27 2,69 21,25 18,23 3,51 3,19 7.765,2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6895,33 -1,37 5,01 16,16 14,13 1,82 1,75 1.734,1

CHINA SHANGHAI SE A SH 3859,13 0,59 13,86 14,50 11,84 1,84 1,65 4.551,2

CHINA SHENZHEN SE A SH 2002,11 -1,52 35,42 28,71 22,64 3,58 3,16 2.643,3

HONG KONG HANG SENG INDEX 24497,08 -0,13 3,78 11,72 10,54 1,27 1,19 1.956,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5368,80 -0,68 2,71 0,64 0,56 0,10 0,09 391,3

JAPAN NIKKEI 225 19471,12 -1,39 11,58 21,04 18,34 1,85 1,72 3.013,7

MALAYSIA KLCI 1818,42 -0,04 3,25 16,61 15,36 1,97 1,85 285,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3431,59 0,37 1,97 14,18 12,90 1,28 1,22 411,9

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.017,50 33,50 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002

EUR/IDR 14.167,08 -187,38 EUR / USD 1,09 -0,0001

JPY/IDR 109,19 -0,60 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.502,17 -37,94 SGD / USD 0,73 0,0003

AUD/IDR 10.189,38 -56,83 AUD / USD 0,78 -0,0001

GBP/IDR 19.332,42 -137,34 GBP / USD 1,49 0,0002

CNY/IDR 2.095,74 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.546,13 4,39 MYR / USD 0,27 -0,0004

KRW/IDR 11,77 0,02 100 KRW / USD 0,09 0,0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6,26

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0,50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0,17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0,13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0,13

(5)

      

 

 

 

 

 

27 March 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Feb’15 Jan’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.61 -0.24 SBI (9M) 6,65157

Inflation YOY % 6.29 6.96 SBIS (9M) 6,65157

Inflation MOM % -0.36 -0.24

Foreign Reserve (USD) 115.53 Mn 114.25 Mn

GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,690,240.90

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

27 Mar US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.4% dari 2.2%

27 Mar US Personal Consumption Naik menjadi 4.4% dari 4.2%

27 Mar US GDP Price Index Tetap 0.1%

30 Mar US Personal Income Tetap 0.3%

30 Mar US Personal Spending Naik menjadi 0.2% dari -0.2%

30 Mar US PCE Deflator MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.5%

30 Mar US PCE Deflator YoY --

30 Mar US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 0.7% dari 1.7%

30 Mar US Pending Home Sales YoY --

31 Mar US Consumer Confidence Index Turun menjadi 96.3 dari 96.4

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

SCMA IJ 3325 3.91 1.95 TLKM IJ 2810 -2.43 -7.52 KLBF IJ 1835 1.66 1.50 GGRM IJ 48100 -3.22 -3.28 BBNI IJ 7100 0.71 0.98 CPIN IJ 3345 -4.97 -3.06 JKON IJ 995 5.85 0.96 UNVR IJ 38500 -0.84 -2.64 BSWD IJ 4650 19.54 0.84 BBCA IJ 14525 -0.68 -2.60 AMRT IJ 545 3.81 0.82 ASII IJ 8150 -0.61 -2.16 SMGR IJ 13000 0.97 0.79 IIKP IJ 1850 -24.34 -2.13 SRTG IJ 4900 5.38 0.72 TBIG IJ 9175 -2.65 -1.28 BMRI IJ 12050 0.21 0.62 UNTR IJ 20850 -1.42 -1.19 MKPI IJ 14400 2.86 0.40 ICBP IJ 14175 -1.22 -1.09

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa,

Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara

Mediatama

Books Store Trade & Service

175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

27 March 2015

27 March 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

JSMR 72.23 Cash Dividend

 

25 Mar-15 26 Mar-15 30 Mar-15 17 Apr-15

DSNG 50.00 Cash Dividend

 

25 Mar-15 26 Mar-15 30 Mar-15 17 Apr-15

BBRI 294.80 Cash Dividend

 

26 Mar-15 27 Mar-15 31 Mar-15 22 Apr-15

ADHI 35.98 Cash Dividend

 

27 Mar-15 30 Mar-15 01 Apr-15 22 Apr-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA

 

TBA

 

RELI Rights Issue 1:1 445.00 23 Apr-15 24 Apr-15

 

29 Apr - 07 May’15

 

ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA

ACST Tender Offer -- 3250.00 -- -- 24 Mar – 22 Apr’15

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

DEWA RUPST/LB 27-Mar-15

PTBA RUPST 30-Mar-15

LEAD RUPST/LB 30-Mar-15

HERO RUPSLB 30-Mar-15

BCIC RUPSLB 30-Mar-15

BJBR RUPST 30-Mar-15

INCO RUPST 31-Mar-15

SMBR RUPST 31-Mar-15

ITMG RUPST 31-Mar-15

ANTM RUPST 31-Mar-15

ADES RUPSLB 01-Apr-15

ITTG RUPSLB 01-Apr-15

WIKA RUPST 01-Apr-15

EXCL RUPST/LB 01-Apr-15

KRAS RUPST 02-Apr-15

MERK RUPST/LB 02-Apr-15

(7)

      

 

 

 

 

 

27 March 2015

27 March 2015

KLBF

TRADING BUY

S1 1810 R1 1850 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1770 R2 1890

Closing

Price 1835

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 1810-Rp 1850

•Entry Rp 1835, take Profit Rp 1850

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 64.09 Negatif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) 16.29 Positif

Bollinger Band (Mid) 21224 Negatif

MA5 1823 Positif 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0

September October November December 2015 February March KLBF Upward Sloping Channel

1,835 1,825 1,823 1,815 1,812.25 1,785 1,776.23 1,835 1,835 1,936.54 1,936.54 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 76.43, Stochastic %K = 72.73, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

72.7273 72.7273 20 76.431 76.431 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -3.59, Signal() = -3.30 -3.58858 -3.29783 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 16.29 16.2947 0.00000 17.6527 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KLBF - William's % R(14) = -14.29, Volume() = 59,296,200.00 -14.285759,296,200

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SMGR

TRADING BUY

S1 12625 R1 13250 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 12000 R2 13875

Closing

Price 13000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 12625-Rp 13250

•Entry Rp 13000, take Profit Rp 13250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.09 Positif

MACD -10.62 Negatif

True Strength Index (TSI) -72.23 Positif

Bollinger Band (Mid) 988 Positif

MA5 13325 Negatif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000

September October November December 2015 February March

SMGR Downward Sloping Channel

13,721.9 13,325 13,000 13,000 13,000 10,730 10,730 14,203.6 14,203.6 14,225 14,300 14,550 14,951.8 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 5.94, Stochastic %K = 11.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

11.1523 5.93964 5.93964 11.1523 20 80 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (5,3) = 200.71, Signal() = 197.06 197.058 200.711 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -72.23 -67.5095 -72.2277 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SMGR - William's % R(14) = -80.41, Volume() = 9,453,100.00 -80.4124 9,453,100

(8)

      

 

 

 

 

 

27 March 2015

27 March 2015

BBNI

TRADING BUY

S1 7025 R1 7175 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 6875 R2 7325

Closing

Price 7100

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 7025-Rp 7325

•Entry Rp 7100, take Profit Rp 7325

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 45.44 Negatif

MACD -13.27 Negatif

True Strength Index (TSI) 47.29 Positif

Bollinger Band (Mid) 3376 Positif

MA5 7040 Positif 5,200 5,600 6,000 6,400 6,800 7,200

September October November December 2015 February March BBNIAscending Triangle Bullish Breakout 7,040 7,006.25 6,990 6,990 6,855 6,550 6,414.01 7,075 7,075 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 80.97, Stochastic %K = 81.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

80.9731 80 20 80.9731 81.4815 81.4815 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 BBNI - MACD (5,3) = -27.35, Signal() = -28.62

-28.6151 -27.354 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 47.29 47.2941 0.00000 48.942 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBNI - William's % R(14) = -10.53, Volume() = 22,933,800.00 -10.526322,933,800

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BBRI

TRADING BUY

S1 13000 R1 13250 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 12750 R2 13500

Closing

Price 13125

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 13000-Rp 13500

•Entry Rp 13125, take Profit Rp 13500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 25.20 Negatif

MACD -31.69 Negatif

True Strength Index (TSI) 36.12 Positif

Bollinger Band (Mid) 4181 Positif

MA5 13015 Positif 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200

September October November December 2015 February March BBRI Upward Sloping Channel

12,964.1 12,964.1 12,933.8 12,600 12,072.5 12,072.5 12,031.3 13,003.1 13,015 3, 00 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 72.88, Stochastic %K = 77.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

72.8775 72.8775 20 77.094 77.094 80 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 BBRI - MACD (5,3) = -37.16, Signal() = -30.14

-37.1642 -30.1436 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 36.12 27.5137 0.00000 36.1152 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBRI - William's % R(14) = -22.22, Volume() = 21,372,800.00

-22.2222 21,372,800

(9)

      

 

 

 

 

 

27 March 2015

27 March 2015

BHIT

TRADING BUY

S1 285 R1 300 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 275 R2 310

Closing

Price 291

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 285-Rp 300

•Entry Rp 291, take Profit Rp 300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 7.35 Positif

MACD -4.23 Negatif

True Strength Index (TSI) -45.81 Positif

Bollinger Band (Mid) 319 Negatif

MA5 294.2 Negatif 200.0 240.0 280.0 320.0 360.0 400.0

September October November December 2015 February March BHIT Wedge 301.625 294.2 291 291 291 283.273 283.273 305 319.45 320.111 320.111 329 349 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 7.03, Stochastic %K = 12.71, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

12.7077 7.02846 7.02846 12.7077 20 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 BHIT - MACD (5,3) = 3.34, Signal() = 3.52

3.34276 3.51962 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BHIT - TSI(3,5,3) = -45.81 -43.9127 -45.8067 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BHIT - William's % R(14) = -81.69, Volume() = 31,803,500.00

-81.6901 31,803,500

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SGRO

TRADING BUY

S1 1835 R1 1920 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1750 R2 2005

Closing

Price 1890

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 1835-Rp 1920

•Entry Rp 1890, take Profit Rp 1920

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 48.54 Positif

MACD 1.38 Positif

True Strength Index (TSI) -71.13 Positif

Bollinger Band (Mid) 1015 Positif

MA5 1928 Negatif 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200

September October November December 2015 February March SGRO Broadening Wedge

1,971.25 1,928 1,890 1,890 1,890 1,585.2 1,585.2 2,005 2,029 2,060 2,104.87 2,117.78 , 8 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SGRO - Stochastic %D(6,3,3) = 8.27, Stochastic %K = 11.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

11.8687 8.27225 8.27225 11.8687 20 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0

SGRO - MACD (5,3) = 25.19, Signal() = 25.46 25.1944 25.4574

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SGRO - TSI(3,5,3) = -71.13 -71.1305 -73.172 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SGRO - William's % R(14) = -70.69, Volume() = 990,100.00

-70.6897 990,100

(10)

      

 

 

 

 

 

 

27 March 2015

27 March 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

26-03-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 23200 23200 22950 22275 22950 23625 24300 Negatif Negatif Negatif 26525 23450

LSIP Trading Sell 1650 1650 1625 1555 1625 1695 1765 Negatif Negatif Negatif 1945 1670

SGRO Trading Buy 1890 1890 1920 1750 1835 1920 2005 Positif Positif Negatif 2110 1840

Mining

BUMI Trading Sell 82 82 79 72 79 86 93 Negatif Negatif Negatif 104 84

PTBA Trading Buy 10250 10250 10450 9750 10100 10450 10800 Positif Positif Negatif 11600 10175

ADRO Trading Sell 945 945 930 895 930 965 1000 Negatif Negatif Negatif 1035 940

MEDC Trading Buy 2850 2850 2900 2700 2800 2900 3000 Positif Positif Positif 3095 2575

INCO Trading Buy 3265 3265 3290 3180 3235 3290 3345 Positif Positif Negatif 3650 3250

ANTM Trading Sell 860 860 830 830 850 870 890 Negatif Negatif Negatif 1080 875

TINS Trading Sell 910 910 875 875 900 925 950 Negatif Negatif Negatif 1140 930

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13000 13000 13250 12000 12625 13250 13875 Positif Positif Negatif 15150 12875

INTP Trading Buy 21025 21025 20575 19800 20575 21350 22125 Positif Positif Negatif 24325 21000

SMCB Trading Sell 1470 1470 1505 1355 1430 1505 1580 Negatif Negatif Negatif 1990 1460

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 8150 8150 8050 8050 8125 8200 8275 Negatif Negatif Negatif 8300 7625

GJTL Trading Sell 1250 1250 1220 1140 1220 1300 1380 Negatif Negatif Negatif 1555 1235

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7375 7375 7525 7225 7325 7425 7525 Positif Positif Negatif 7525 7300

GGRM Trading Sell 48100 48100 47575 46050 47575 49100 50625 Negatif Negatif Negatif 56600 48950

UNVR Trading Sell 38500 38500 38300 37725 38300 38875 39450 Negatif Negatif Negatif 40125 35100

KLBF Trading Buy 1835 1835 1890 1770 1810 1850 1890 Positif Positif Positif 1870 1775

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 2005 2005 2030 1940 1985 2030 2075 Positif Positif Negatif 2230 1995

PTPP Trading Sell 3695 3695 3655 3555 3655 3755 3855 Negatif Negatif Negatif 4130 3710

WIKA Trading Sell 3400 3400 3370 3295 3370 3445 3520 Negatif Negatif Negatif 3700 3360

ADHI Trading Sell 3025 3025 2860 2860 2980 3100 3220 Negatif Negatif Negatif 3570 3055

WSKT Trading Sell 1690 1690 1660 1580 1660 1740 1820 Negatif Negatif Negatif 1860 1630

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4650 4650 4710 4510 4610 4710 4810 Positif Positif Negatif 5500 4600

JSMR Trading Buy 7075 7075 7225 6925 7025 7125 7225 Positif Positif Negatif 7225 6900

ISAT Trading Buy 4265 4265 4320 4040 4180 4320 4460 Positif Positif Positif 4425 3850

TLKM Trading Sell 2810 2810 2735 2735 2790 2845 2900 Negatif Negatif Negatif 3020 2850

Finance

BMRI Trading Buy 12050 12050 12350 11750 11950 12150 12350 Positif Positif Negatif 12300 11650

BBRI Trading Buy 13125 13125 13500 12750 13000 13250 13500 Positif Positif Positif 13250 11650

BBNI Trading Buy 7100 7100 7325 6875 7025 7175 7325 Positif Positif Positif 7150 6550

BBCA Trading Buy 14525 14525 14925 14175 14425 14675 14925 Positif Positif Positif 14750 13700

BBTN Trading Buy 1205 1205 1225 1155 1190 1225 1260 Positif Positif Positif 1210 1005

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 20850 20850 60650 20125 20650 21175 21700 Negatif Negatif Negatif 22350 18300

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya dalam melangsungkan perkawinan nyentana, keluarga perempuan relatif lebih sibuk karena berbagai hal yang harus disiapkan dan dilaksanakan terkait dengan

E-Journal Tadulako Physical Education, Health And Recreation, Volume 2, Nomor 6 Agustus 2014 ISSN 2337 – 4535 Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase kesegaran

Engagement merupakan variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas (kinerja) dan kepuasan pelanggan, dan juga mengurangi turnover, sehingga amat penting bagi sebuah

Dari ketiga metode pier head pada pembangunan jembatan layang Tol Jakarta – Cikampek II Elevated, metode sosrobahu lebih efektivitas dari panjang antrian dan waktu tunda

Iklan yang dibuat oleh divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances bertujuan untuk menginformasikan, mengingatkan terhadap produk Kitchen Appliances. Tidak

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal pada kecelakaan sepeda motor yang masuk ke Instalasi

Dari hasil analisis yang telah diperoleh maka hasil data biomassa tumbuhan menunjukkan tidak adanya berdanyata antara perlakuan terhadap biomassa tumbuhan mentimun,