NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2%
• INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton • Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini • SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 • ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera
• Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III • GDST akan investasi USD 100 juta
• RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun • Investor institusi beli 10,3% saham TELE
• Dana kelola produk Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 • BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun • BBRI siapkan dana akuisisi Rp2 triliun
• BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi • INDS akuisisi Sinar Indra
• Pelindo II akan persiapkan 2 anak usahanya IPO di BEI • APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23%
Indikasi dari beberapa indikator teknikal masih menunjukan sinyal positif bagi Indeks untuk pekan ini. Hal ini terlihat dari posisi IHSG yang masih bergerak di sepanjang upper band dalam bollinger bands. Stochastic Oscillator dan MACD juga menunjukan sinyal positif. IHSG memliki peluang untuk melanjutkan apresiasi, tetapi relatif terbatas.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4510.631 -64.247 5,802.667 6,410.685
LQ-45 754.807 -14.274 1,809.621 4,079.372
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Meskipun rapat FOMC memutuskan untuk mempertahankan program stimulus the Fed, mayoritas bursa global dan regional ditutup melemah. IHSG turun sebesar 64,247 poin (1,404%) dan ditutup di level 4.510,631 dari level 4.574,878. Dari seluruh sektor perdagangan, hanya sektor infrastruktur yang mencatatkan kenaikan. Penurunan IHSG disebabkan munculnya sentimen negatif mengenai kemungkinan dipercepatnya pengurangan program stimulus. Apabila awalnya pasar memprediksi the Fed akan mempertahankan stimulus hingga Maret - April 2014, kini pelaku pasar mengkhawatirkan pengurangan ini akan dipercepat tiga sampai empat bulan dari estimasi awal. Kekhawatiran ini dipicu oleh pernyataan the Fed setelah rapat FOMC yang menyebutkan adanya kekuatan dan pertumbuhan ekonomi yang mulai muncul meskipun ekonomi AS masih belum cukup kuat saat ini. Pernyataan ini ditanggapi oleh pelaku pasar sebagai pernyataan yang hawkish sehingga muncul spekulasi bahwa pengurangan QE akan dipercepat. Adapun sentiment dari dalam negeri mengenai ekspektasi pasar akan rilis data inflasi bulan Oktober yang diperkirakan berada di 0,2% dari -0,35% di bulan September. Sentimen ini membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati. Sentimen dari rapat FOMC juga menyebabkan penurunan indeks regional jatuh. Indeks Nikkei 225 turun sebesar 174,41 poin (1,20%) dan ditutup di level 14.327,94 dari 14.502,35. Selain sentimen dari AS, perdagangan pada bursa Jepang juga dipengaruhi oleh berita mengenai penurunan upah (tidak termasuk bonus dan lembur) pada bulan September yang jatuh sebesar 0,3% YoY. Penurunan ini menunjukan sulitnya rencana Perdana Menteri Jepang untuk mendorong perusahaan di Jepang menaikan upah karyawan. Padahal kenaikan upah ini adalah bagian penting dari paket kebijakan Abenomics yang bertujuan memperbaiki ekonomi Jepang. Sementara itu, Indeks Shanghai Composite juga ditutup melemah di level 2.141,61 dari level 2.160,46, atau turun sebesar 18,85 poin (0,87%). Bursa China dipengaruhi juga oleh sentimen lokal mengenai laporan kuartal ketiga bank-bank besar di China yang mengecewakan. Demikian pula dengan Indeks Hang Seng yang jatuh ke level 23.206,37 dari level 23.304,02, atau turun sebesar 97,65 poin (0,42%). Sementara itu, mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak mixed dipengaruhi sentimen dari AS dan hasil kuartal ketiga beberapa emiten yang melampaui estimasi.
Keputusan The Federal Reserve dalam FOMC untuk mempertahankan kebijakan stimulus ekonomi (QE3) sebesar USD 85 miliar per bulan ternyata tidak serta merta direspon positif oleh investor kemarin. Indeks di pasar modal regional dan awal perdagangan di pasar modal Eropa secara umum melemah. Demikian pula nilai tukar US dolar justru menguat terhadap mayoritas mata uang lain termasuk Rupiah. Hal itu diperkirakan karena The Fed tidak memberikan indikasi masa perpanjangan QE3, sehingga menimbulkan ketidakpastian di pasar. Selain itu sinyalemen penundaan tapering off QE3 telah diperkirakan pasar sebelumnya. Meski demikian Indonesia tidak boleh terlalu mengandalkan stimulus ekonomi AS, karena bisa jadi itu bersifat semu. Seyogianya Indonesia memperkuat ketahanan ekonomi dalam negeri yang mencerminkan fundamental sesungguhnya, sehingga saat tapering off QE3 dilakukan, Indonesia telah memiliki fondasi kuat dan tidak mudah goyah. Selain faktor eksternal, koreksi IHSG hingga 1,4% kemarin, kemungkinan juga merespon mogok buruh nasional yang akan berlangsung hingga hari ini untuk menuntut kenaikan UMP (Upah Minimum Propinsi) tahun 2014 sekitar 50%. Keputusan UMP akan diumumkan hari ini berdasarkan sidang penetapan kemarin. Jika tidak tercapai kesepakatan UMP 2014 dari KHL (Kebutuhan Hidup Layak) oleh tripartit Dewan Pengupahan Nasional, maka demonstrasi dan mogok kerja oleh buruh berpotensi terulang kembali di masa datang. Fenomena mogok buruh ini bisa menjadi preseden buruk bagi produksi dan investasi di Indonesia. Disebutkan bahwa mogok buruh tersebut mengakibatkan produksi turun hingga 40% kemarin. Kinerja emiten yang mayoritas telah dipublikasikan mengurangi insentif di pasar. Investor sebelumnya juga telah mengantisipasi kinerja emiten. Saat ini bursa domestik menantikan data inflasi yang akan diumumkan hari ini. Menkeu memperkirakan inflasi per Oktober 2013 paling tinggi di level 0,4% MoM dari defisit 0,35% pada September 2013. Menkeu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013 akan mencapai 5,8% dan hingga akhir tahun 2013 bisa mencapai kisaran 5,5%-5,9% dibandingkan dalam APBN-P 2013 sebesar 6,3%. Apabila data ekonomi Indonesia tersebut relatif baik, maka diperkirakan bisa mengurangi tekanan di bursa saham hari ini. Meski demikian diindikasikan tekanan jual berpotensi kontinu dan IHSG bergerak di zona negatif hari ini karena minim insentif positif. Investor pun telah memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan BI Rate di level saat ini jika data inflasi relatif baik. Respon positif atas data ekonomi dan kebijakan BI Rate diperkirakan bersifat temporer. Kami memprediksikan selanjutnya IHSG cenderung berkonsolidasi. Volaitlitas saham lebih bersifat individual mengacu pada kinerja dan aksi korporasi emiten.
• ASII bukukan penurunan laba September 2013 sebesar 8% YoY • INTP catatkan peningkatan laba September 2013 sebesar 7.12% YoY • INCO catatkan peningkatan laba September 2013 sebesar 63.37% YoY • TINS bukukan penurunan laba September 2013 sebesar 61.88% YoY • BUMI turunkan kerugian, ENRG membukukan laba
• ANTM pasok ke Inalum di 2017, targetkan kontribusi CGA US$220 juta
• INDF menggandeng Suntory akuisisi Tirta Bahagia
• KLBF tambah kapasitas obat generic
• TPIA akan menggalang dana Rp 4,5 triliun
• MDLN emisi obligasi global USD 150 juta
• DILD raih pertumbuhan laba 47,75%
• Laba DGIK meningkat 25%
• TOTL bidik kontrak Rp 2,4 triliun
• TBIG akan menerbitkan obligasi Rp 4 triliun
• Penjualan GJTL tumbuh 7%
• EMTK pinjamkan dana kembangkan rumah sakit
• Pendapatan JSMR per September 2013 naik 31,2% YoY • Pendapatan LPKR per September 2013 naik 25% YoY • Laba bersih TKIM per September 2013 turun 54.15% YoY • Laba bersih CTRS per September 2013 naik 10.8% YoY • Laba bersih CTRA per September 2013 naik 94.53% YoY • Laba bersih BKSL per September 2013 naik 312,74% YoY • Laba bersih KIJA per September 2013 turun 68.28% YoY • Pendapatan ISAT per September 2013 naik 9,4% YoY • Laba bersih ERAA per September 2013 turun 27.76% YoY • Laba bersih CPIN per September 2013 turun 10.16% YoY • Rugi bersih BNBR per September 2013 capai Rp 745,79 miliar • Laba bersih BISI per September 2013 naik 11,32% YoY • Laba bersih ADMG per September 2013 naik 95.31% YoY
DAILY REPORT
01 November 2013
Support Level 4480/4450/4417
Resistance Level 4544/4578/4608
Major Trend Down
1 November 2013
1 November 2013
Astra International (ASII) mencatat pendapatan bersih per September 2013 mencapai Rp 141,8 triliun, turun 1% YoY. Laba bersih turun 8% YoY menjadi Rp 13,5 triliun dari Rp 14,7 triliun. Laba bersih per saham menjadi Rp 333 per saham. Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 5% menjadi Rp 6,9 triliun. Laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 17% menjadi Rp 3,3 triliun. Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun 23% menjadi Rp 2,1 triliun. Laba bersih Divisi Agribisnis turun sebesar 45% menjadi Rp 726 miliar. Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 28% menjadi Rp 339 miliar.
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan memperbesar investasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tahun depan. Sebagian sebesar atau setara dengan 70% dari total belanja modal USD 300-400 juta pada 2014 disiapkan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik. Perseroan akan membangun PLTU di luar dan dalam negeri. Pembangkit listrik dengan total kapasitas 200 MW akan dikembangkan di Myanmar dan Vietnam. PTBA juga akan membangun PLTU dengan kapasitas 2X600 MW di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, PLTU 2X100 MW di Lahat, Sumsel dan rencana pengembangan PLTU di mulut tambang Lahat.
Energi Mega Persada (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 1.334% menjadi USD 202,9 juta hingga kuartal III-2013, sedangkan Bumi Resources (BUMI) mengurangi kerugian dari USD 632,5 juta menjadi USD 377,5 juta. Pendapatan BUMI mencapai USD 2,65 miliar atau turun 4% dari USD 2,76 miliar. Sementara itu, ENRG membukukan penjualan bersih sebesar USD 576,9 juta hingga kuartal III-2013 atau meningkat 33% dibandingkan periode sama 2012 senilai USD 434,5 juta.
Aneka Tambang (ANTM) berkomitmen memasok alumina sebagai bahan baku aluminium ingot ke Inalum bila pabrik alumina perseroan di Kalimantan Barat telah beroperasi komersial pada 2017.
Aneka Tambang (ANTM) menargetkan kontribusi pendapatan dari penjualan produk baru, yakni chemical grade alumina (CGA) mencapai US$200 juta-US$220 juta per tahun. Target itu akan terealisasi pada 2015 sejalan dengan beroperasinya pabrik CGA secara sempurna. Tahun depan, kontribusi pendapatan dari penjualan CGA belum mencapai 100%, hanya 70% atau US$140 juta-US$150 juta. Pabrik CGA baru berproduksi 4-6 bulan ke depan, sekitar Maret atu April 2014.
Pendapatan Vale Indonesia (INCO) per September 2013 naik 3,95% YoY menjadi USD 721,07 juta dari sebelumnya USD 693,68 juta. Laba periode berjalan naik 63.37% menjadi USD 47,28 juta dari sebelumnya USD 28,94 juta.
Timah (TINS) membukukan penurunan laba bersih per September 2013 sebesar 61.88% YoY menjadi Rp 141,01 miliar dari sebelumnya Rp 369,92 miliar. Pendapatan usaha perseroan turun 54,42% YoY menjadi Rp 3,89 triliun dari sebelumnya Rp 6,01 triliun.
Pemerintah masih melakukan kajian penerapan pemakaian pipa
bersama (
open access
) dan pemisahan (unbundling) antarafungsi pengangkutan dan niaga sesuai Permen ESDM No 19 Tahun 2009. Kementerian ESDM telah membentuk tim khusus yang beranggotakan Ditjen Migas Kementerian ESDM, BPH Migas, Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Pertamina (Persero) untuk mengkaji penerapan
open access
danunbundling
.Pemerintah tidak terikat batas waktu pemberlakuan
open
access
danunbundling
yang diamanatkan Permen ESDM 19/2009tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa paling lambat
Oktober 2013. Dengan demikian, penerapan
open
access
danunbundling
sebenarnya sudah berjalan sesuai Permen19/2009 dan tidak perlu diperpanjang dari batas waktu Oktober 2013.
Per September 2013 Jasa Marga (JSMR) membukukan peningkatan pendapatan tol mencapai Rp 4,22 triliun atau naik 3,45% YoY dari sebelumnya Rp 4,08 triliun. Pendapatan usaha JSMR mencapai Rp 7,07 triliun atau naik 31,2% YoY dari sebelumnya Rp 5,39 triliun.
Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) membukukan laba bersih sebesar Rp 46,6 miliar hingga kuartal III-2013 atau naik 25% dibandingkan periode sama 2012 senilai Rp 37,2 miliar. Pendapatan usaha perseroan hingga kuartal III-2013 tumbuh 20% menjadi Rp 1 triliun. Sementara itu, hingga Oktober, perseroan memperoleh perolehan kontrak baru senilai total Rp 1,4 triliun.
Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan perolehan kontrak pada 2014 sebesar Rp 2,4 triliun. Target pendapatan juga ditetapkan Rp 2,4 triliun. Sepanjang kuartal III-2013, perseroan mengalami perlambatan pertumbuhan laba bersih karena kenaikan beban operasional seiring dengan meningkatnya tarif dasar listrik, BBM, pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan penambahan upah.
Indofood Sukses Makmur (INDF) menggaet Suntory Garuda Beverage untuk mengakuisisi 100% saham Tirta Bahagia, produksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang Club.
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan menerbitkan obligasi rupiah dengan nilai total sebesar Rp 4 triliun. Penawaran surat utang dilakukan melalui skema penawaran umum berkelanjutan dalam 2 tahun ke depan. Pada tahap I, perseroan akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun. Dana hasil obligasi akan digunakan untuk refinancing utang rupiah perseroan. Selain itu, untuk mendanai belanja modal perseroan pada 2014.
Kalbe Farma (KLBF) menambah kapasitas produksi obat generik sebanyak 80 juta tablet per bulan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat generic saat program jaminan social yang diselenggarakan oleh BPJS dimulai pada awal 2014. Selain itu, perseroan juga menyiapkan dana Rp 200 miliar untuk memperluas jaringan distribusi.
Erajaya Swasembada (ERAA) mencatatkan penurunan penjualan bersih per September 2013 sebesar 0,90% menjadi Rp 9,56 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 9,65 triliun. Laba bersih tercatat turun 27.76% YoY menjadi Rp 237,83 miliar dari sebelumnya Rp 329,17 miliar.
Pendapatan bersih Bakrie Brothers (BNBR) per September 2013 turun menjadi Rp 2,93 triliun dibandingkan periode sebelumnya tahun 2012 sebesar Rp 13,86 triliun. Rugi periode berjalan mencapai Rp 745,79 miliar dibandingkan laba periode berjalan sebelumnya sebesar Rp 252,71 miliar.
Elang Mahkota Teknologi (EMTK) dan anak usahanya akan memberikan pinjaman kepada Graha Mitra Insani (GMI) dan Surya Mitra Insani (SMI), dmana anak usaha perseroan yang ikut serta adalah Elang Medika Corpora (EMC). EMTK akan memberikan pinjaman sebesar Rp 12,92 miliar kepada GMI. Sementara EMC
1 November 2013
1 November 2013
juga akan memberikan pinjaman Rp 31,08 miliar kepada SMI. Adapun pinjaman akan digunakan GMI dan SMI untuk mengembangkan dan membeli peralatan medis di Rumah Sakit Usada Insani.
Bisi Internasional (BISI) membukukan kenaikan laba per September 2013 sebesar 11,32% YoY menjadi Rp 113,52 miliar atau Rp38 per saham dari sebelumnya Rp 101,97 miliar dan laba per saham sebelumnya Rp 34. Penjualan naik menjadi Rp 736,68 miliar dari penjualan sebelumnya Rp 617,42 miliar.
Pendapatan Indosat (ISAT) per September 2013 naik 9,4% YoY mencapai Rp 17,79 triliun dari sebelumnya yang Rp 16,27 triliun.
XL Axiata (EXCL) menargetkan kapasitas data center atau pusat data pada akhir tahun 2014 mencapai 8.000 meter persegi dari saat ini seluas 4.450 meter persegi. Peningkatan kapasitas data center XL selain untuk memenuhi tingginya kebutuhan pasar korporasi dan publik terhadap pusat data, juga telah menjadi bisnis baru bagi XL. Data center XL Bintaro dan Pekanbaru sudah beroperasi, sedang pusat data di Surabaya akan beroperasi mulai Januari 2014. Bisnis data center yang dibangun XL merupakan bagian dari ekspansi usaha untuk mengantisipasi penurunan bisnis layanan telekomunikasi seperti voice dan SMS. Dengan pengembangan hingga 8.000 meter persegi pada 2014, maka data center XL bisa menjadi nomor tiga terbesar di Indonesia, setelah Telkomsigma dan Biznet.
Bank Mandiri (BMRI) tetap berencana melakukan ekspansi ke Malaysia, meski tidak mudah bagi perbankan nasional untuk masuk ke Malaysia. Malaysia memiliki potensi remitansi. Potensi remitansi dari negara Asean mencapai USD 8,51 miliar dan porsi Malaysia mencapai 20% dari angka tersebut.
Hingga September 2013, kerjasama yang dilakukan Bank Danamon (BDMN) dan Manulife Financial mengalami pertumbuhan dengan nilai transaksi sebesar Rp 202 miliar atau sebanyak 25% dari fee base income. Saat ini sudah ada 300 ribu asuransi policy yang aktif, dimana nasabah di Danamon mencapai lebih dari 6 juta. Klaim Small Medium Enterprises (SME) kerjasama antara BDMN dengan Manulife Indonesia mencapai Rp 500 miliar lebih pada kuartal III 2013. Saat ini tercatat ada 80 ribu nasabah UKM tergabung di cabang SME. Danamon dan Manulife Indonesia terus melakukan perluasan segmen, khususnya pada segmen retail dan Danamon simpan pinjam.
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mencatatkan peningkatan pendapatan bersih per September 2013 sebesar 7,32% YoY menjadi Rp 13,35 triliun dari Rp 12,37 triliun. Laba bersih naik 7.12% menjadi Rp 3,61 triliun dari sebelumnya Rp 3,37 triliun.
Chandra Asri Petrochemical (TPIA) sedang menggalang dana Rp 4,5 triliun. Selain dari rights issue senilai Rp 1,5 triliun, perseroan juga menjajaki pinjaman bank sebesar USD 275 juta. TPIA akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai proyek peningkatan kapasitas produksi kilang nafta senilai USD 380 juta. Perseroan juga akan menyuntik modal perusahaan patungan terkait pembangunan pabrik karet sintetis.
Polychem Indonesia (ADMG) mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 2,23% YoY menjadi USD 374,37 juta dari USD 366,03 juta. Laba bersih naik 95.31% YoY menjadi USD 12,91 juta dari sebelumnya USD 6,61 juta dan laba bersih per saham dasar naik menjadi USD 0.0031 per saham dari sebelumnya USD 0.0017.
Gajah Tunggal (GJTL) membukukan pertumbuhan volume penjualan sebesar 7% hingga kuartal III-2013. Pertumbuhan itu didorong oleh kuatnya permintaan di pasar domestik, baik di pasar pengganti maupun pemanufaktur otomotif.
Penjualan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) per September 2013 naik 17,43% YoY menjadi Rp 18,68 triliun dari sebelumnya Rp 15,91 triliun. Laba bersih per September turun 10.16% YoY menjadi Rp 2,21 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,46 triliun.
Penjualan neto Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) per September 2013 turun menjadi USD 938,46 juta dari sebelumnya USD 1,02 miliar. Laba turun 54.15% menjadi USD 17,05 juta dari sebelumnya USD 37,19 juta.
Pendapatan Lippo Karawaci (LPKR) per September 2013 meningkat 25% YoY menjadi Rp 4,78 triliun dari Rp 3,82 triliun. Pendapatan terbesar berasal dari divisi Healthcare yang meningkat 47% menjadi Rp 1,83 triliun dari sebelumnya Rp 1,25 triliun. Pendapatan recurring LPKR tumbuh sebesar 38% per September 2013.
Penjualan neto Ciputra Surya (CTRS) per September 2013 meningkat 5,04% menjadi Rp 923,62 miliar dari sebelumnya Rp 879,29 miliar. Laba bersih tercatat naik 10.8% YoY menjadi Rp 281,63 miliar dari laba sebelumnya Rp 254,18 miliar.
Ciputra Development (CTRA) mencatatkan kenaikan pendapatan per September 2013 sebesar 42,07% YoY menjadi Rp 3,86 triliun dari sebelumnya Rp 2,24 triliun. Laba bersih tercatat meningkat 94.53% YoY menjadi Rp 702,96 miliar dari sebelumnya Rp 361,37 miliar.
Laba bersih Sentul City (BKSL) per September 2013 naik 312,74% YoY dari sebelumnya Rp 182,01 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 612,89 miliar dari sebelumnya Rp 547,69 miliar.
Penjualan Kawasan Industri Jababeka (KIJA) per September 2013 naik menjadi Rp 2,01 triliun dari sebelumnya Rp 1,03 triliun. Laba bersih tercatat turun 68.28% YoY menjadi Rp 89,11 miliar dari sebelumnya Rp 280,97 miliar.
Modernland Realty (MDLN) menerbitkan obligasi global senilai USD 150 juta atau berkurang dari rencana semula maksimal sebesar USD 300 juta. Surat utang tersebut mendapatkan peringkat B dengan prospek stabil dari Fitch Ratings. Obligasi diterbitkan untuk kepentingan akuisisi 51% saham Keppel Land di Mitra Sindo Sukses dan Mitra Sindo Makmur, pengembang kota mandiri Jakarta Garden City di Jakarta Timur. Selain itu, obligasi akan digunakan untuk pelunasan utang bank jangka panjang. Obligasi bertenor hingga 2016 dan memiliki bunga 11% tersebut dikeluarkan oleh Modernland Overseas Pte Ltd.
Intiland Development (DILD) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 47,75% menjadi Rp 209,18 miliar hingga kuartal III-2013. Pendapatan juga meningkat 22,25% menjadi Rp 1,04 triliun. Perseroan juga meraih kenaikan penjualan unit properti sebanyak 46,1% menjadi Rp 2,01 triliun.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 30 perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (intial public offering/IPO) pada tahun 2014. Tahun 2013 ini BEI menargetkan 30 akan melakukan IPO hingga akhir tahun 2013.
1 November 2013
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 96,35 -0,03 TLKM (US) 41 11.488 -17
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,57 -0,01 ANTM (GR) 0,09 1.363 -46
Gold (US$)/Ounce 1324,00 0,90 BLTA (SP) 0.03 190 N/A
Nickel (US$)/MT 14615,00 -135,00
Tin (US$)/MT 22875,00 -250,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,55 --
Coal (RB) (US$)/MT* 86,81 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 920,00 12,50
CPO (MYR)/MT 2525,00 75,50
Rubber (MYR/Kg) 758,75 -1,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 772,05 0,41
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 15545,75 -0,47 18,63 14,63 13,52 2,76 2,54 4.529,8
USA NASDAQ COMPOSITE 3919,71 -0,28 29,81 19,64 17,04 3,02 2,74 6.353,2
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6731,43 -0,68 14,13 13,48 12,32 1,87 1,71 1.381,7
CHINA SHANGHAI SE A SH 2241,64 -0,88 -5,66 9,44 8,36 1,28 1,15 2.481,8
CHINA SHENZHEN SE A SH 1065,70 -1,37 15,86 20,98 16,36 2,41 2,17 1.344,6
HONG KONG HANG SENG INDEX 23206,37 -0,42 2,43 11,08 10,30 1,38 1,27 1.787,4
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4510,63 -1,40 4,49 15,48 13,31 2,83 2,49 367,4
JAPAN NIKKEI 225 14327,94 -1,20 37,83 18,29 16,25 1,54 1,44 2.825,1
MALAYSIA KLCI 1806,85 -0,58 6,98 16,94 15,43 2,24 2,09 321,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3210,67 -0,61 1,38 14,89 13,63 1,36 1,29 420,6
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.273,75 98,75 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0008
EUR/IDR 15.309,98 -28,45 EUR / USD 1,36 -0,0004
JPY/IDR 114,61 0,78 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.078,56 -25,79 SGD / USD 0,81 0,0000
AUD/IDR 10.667,56 -46,11 AUD / USD 0,95 0,0006
GBP/IDR 18.085,46 7,14 GBP / USD 1,60 0,0002
CNY/IDR 1.850,04 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.546,21 -26,58 MYR / USD 0,31 -0,0024
KRW/IDR 10,60 -0,03 100 KRW / USD 0,09 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00
BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49
ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
1 November 2013
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%)
Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61
Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61
Inflation MOM % -0.35 1.12
Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971
GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
01 Nov Indonesia CPI YoY Naik menjadi 8.44% dari 8.40%
01 Nov Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.28% dari -0.35%
01 Nov Indonesia Trade Balance Turun menjadi -$29 juta dari $132 juta
01 Nov Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -2.8% dari -5.7%
01 Nov Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -6.1% dari -6.3%
01 Nov* US ISM Manufacturing Turun menjadi 55.0 dari 56.2
01 Nov* US ISM Price Paid Turun menjadi 55.0 dari 56.5
02 Nov* US Total Vehicle Sales Naik menjadi 15.43 juta dari 15.21 juta
02 Nov* US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 11.90 juta dari 11.66 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 2350 2.17 5.53 ASII IJ 6650 -3.62 -11.10 TBIG IJ 5700 5.56 1.58 UNVR IJ 30000 -4.00 -10.46 BDMN IJ 4300 2.99 1.30 BBCA IJ 10450 -2.34 -6.69 ICBP IJ 11200 1.36 0.96 BMRI IJ 8600 -1.71 -3.80 TSPC IJ 3900 3.31 0.62 UNTR IJ 17500 -4.37 -3.27 ANTM IJ 1600 2.56 0.42 INDF IJ 6650 -4.32 -2.89 MAYA IJ 1900 5.56 0.38 BBRI IJ 7900 -1.25 -2.68 JKON IJ 580 3.57 0.36 MNCN IJ 2500 -4.76 -1.93 DLTA IJ 360000 5.88 0.35 AALI IJ 18600 -5.10 -1.73 META IJ 255 8.51 0.33 GGRM IJ 36900 -2.12 -1.69
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued Shares
(Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Grand Kartech
Boiler
Manufacture 225-300 320.00 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013
AAA Securities Investindo Nusantara PT Puridelta Lestari
Real Estate
Property 205-255 10,840.00 TBA TBA
Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
1 November 2013
1 November 2013
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13
RUIS 7.50 Cash Dividend 07-Nov-13 08-Nov-13 12-Nov-13 22-Nov-13
BRNA 23.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13
MAIN 36.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13
MLBI 9500.00 Cash Dividend 08-Nov-13 11-Nov-13 13-Nov-13 27-Nov-13
MICE 15.00 Cash Dividend 12-Nov-13 13-Nov-13 15-Nov-13 29-Nov-13
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
LCGP Rights Issue 1:3 350.00 23 Oct-13 24 Oct-13 30 Oct – 06 Nov’13
NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13
TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13
MDLN Stock Split 1:2 -- -- 13 Nov-13 --
NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 --
ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13
MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13
MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13
PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13
ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13
BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13
ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13
ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA --
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BWPT RUPSLB 06-Nov-13
KIJA RUPSLB 06-Nov-13
IATA RUPSLB 07-Nov-13
HERO RUPSLB 12-Nov-13
HMSP RUPSLB 18-Nov-13
ICON RUPSLB 18-Nov-13
TRIM RUPSLB 20-Nov-13
MYRXP RUPSLB 20-Nov-13
MYRX RUPSLB 20-Nov-13
ATPK RUPSLB 22-Nov-13
SOBI RUPST 25-Nov-13
1 November 2013
1 November 2013
TLKM
TRADING BUY
S1 2250 R1 2500 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2150 R2 2625
Closing
Price 2350
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp2275-Rp2500
• Entry Rp2300, take Profit Rp2500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 45.36 Positif
MACD 8.8 Positif
True Strength Index (TSI) 26.55 Positif
Bollinger Band (Mid) 2274 Positif
MA5 2280 Positif 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600
April May Jun Jul August September October
TLKM - Daily 31-Oct-13 Open 2275, Hi 2350, Lo 2225, Close 2350 (2.2%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 2,157.79, Fractal Up = 2,375.00, Fractal Down = 2,150.00, MA(Close,5) = 2,280.00, MA1(Close,8) = 2,265.63, MA2(Close,20)
2,273.75 2,265.63 2,157.79 2,150 2,280 2,350 2,375 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 83.25, Stochastic %K = 95.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
83.2452 80 20 83.2452 95.2381 95.2381 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 TLKM - MACD (6,9) = 8.80, Signal() = 4.46 4.45824 8.80474 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 26.55 11.8697 0.00000 26.5502 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TLKM - William's % R(14) = -11.11 -11.1111
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.am ibroker.com
ANTM
TRADING BUY
S1 1560 R1 1650 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1470 R2 1750
Closing
Price 1600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI berada dalam oversold area • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1560-Rp1650
• Entry Rp1600, take Profit Rp1650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 70.47 Positif
MACD 7.8 Negatif
True Strength Index (TSI) 9.83 Positif
Bollinger Band (Mid) 1527 Positif
MA5 1576 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
April May Jun Jul August September October
ANTM - Daily 31-Oct-13 Open 1560, Hi 1600, Lo 1520, Close 1600 (2.6%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 1,337.49, Fractal Up = 1,620.00, Fractal Down = 1,400.00, MA(Close,5) = 1,576.00, MA1(Close,8) = 1,580.00, MA2(Close,20)
1,576 1,526.5 1,400 1,337.49 1,580 1,600 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 26.37, Stochastic %K = 35.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
26.3749 26.3749 20 35.1852 35.1852 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ANTM - MACD (6,9) = 7.76, Signal() = 8.21
7.75761 8.21187 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ANTM - TSI(3,5,3) = 9.83 9.83496 0.00000 11.7099 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ANTM - William's % R(14) = -13.33 -13.3333
1 November 2013
1 November 2013
TINS
TRADING BUY
S1 1570 R1 1650 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1520 R2 1700
Closing
Price 1620
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp1570-Rp1650
• Entry Rp1600, take Profit Rp1650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 34.26 Positif
MACD -2.2 Positif
True Strength Index (TSI) -14.87 Positif
Bollinger Band (Mid) 1615 Positif
MA5 1598 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700
April May Jun Jul August September October
TINS - Daily 31-Oct-13 Open 1610, Hi 1620, Lo 1570, Close 1620 (1.3%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 1,404.10, Fractal Up = 1,690.00, Fractal Down = 1,550.00, MA(Close,5) = 1,598.00, MA1(Close,8) = 1,613.75, MA2(Close,20)
1,613.75 1,598 1,550 1,404.1 1,614.5 1,620 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TINS - Stochastic %D(5,3,3) = 41.18, Stochastic %K = 56.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
41.1817 41.1817 20 56.8783 56.8783 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TINS - MACD (6,9) = -2.20, Signal() = -2.66
-2.66443 -2.19959 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TINS - TSI(3,5,3) = -14.87 -14.8736 -22.679 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TINS - William's % R(14) = -50.00 -50
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.am ibroker.com
TBIG
TRADING BUY
S1 5600 R1 6100 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 5400 R2 6300
Closing
Price 5700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp5600-Rp6100
• Entry Rp5600, take Profit Rp6100
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 20.28 Positif
MACD -18.0 Positif
True Strength Index (TSI) -8.79 Positif
Bollinger Band (Mid) 5695 Positif
MA5 5520 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400
April May Jun Jul August September October
TBIG - Daily 31-Oct-13 Open 5400, Hi 5750, Lo 5400, Close 5700 (5.6%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 6,383.68, Fractal Up = 6,000.00, Fractal Down = 5,650.00, MA(Close,5) = 5,520.00, MA1(Close,8) = 5,556.25, MA2(Close,20)
5,695 5,650 5,556.25 5,520 5,700 6,000 6,383.68 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TBIG - Stochastic %D(5,3,3) = 43.13, Stochastic %K = 54.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
43.1349 43.1349 20 54.881 54.881 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 TBIG - MACD (6,9) = -18.02, Signal() = -28.66
-28.658 -18.0176 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TBIG - TSI(3,5,3) = -8.79 -8.79041 -31.1024 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TBIG - William's % R(14) = -46.15 -46.1538
1 November 2013
1 November 2013
BDMN
TRADING BUY
S1 4200 R1 4400 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 4050 R2 4550
Closing
Price 4300
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp4200-Rp4400
• Entry Rp4275, take Profit Rp4400
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 73.53 Positif
MACD 19.3 Positif
True Strength Index (TSI) 38.52 Positif
Bollinger Band (Mid) 4116 Positif
MA5 4175 Positif 4,000 4,500 5,000 5,500 6,000 6,500
April May Jun Jul August September October
BDMN - Daily 31-Oct-13 Open 4175, Hi 4325, Lo 4150, Close 4300 (3.0%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 4,446.80, Fractal Up = 4,200.00, Fractal Down = 3,975.00, MA(Close,5) = 4,175.00, MA1(Close,8) = 4,168.75, MA2(Close,20)
4,175 4,168.75 4,116.25 3,975 4,200 4,300 4,446.8 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BDMN - Stochastic %D(5,3,3) = 48.77, Stochastic %K = 62.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
48.7654 48.7654 20 62.963 62.963 80 -160.0 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 0.0 BDMN - MACD (6,9) = 19.26, Signal() = 13.73 13.7343 19.2553 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BDMN - TSI(3,5,3) = 38.52 24.5924 0.00000 38.5187 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BDMN - William's % R(14) = -7.69 -7.69231
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.am ibroker.com
MDLN
TRADING BUY
S1 800 R1 850 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 750 R2 900
Closing
Price 810
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam overbought area • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp800-Rp850
• Entry Rp800, take Profit Rp830
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 43.60 Positif
MACD 3.7 Positif
True Strength Index (TSI) 23.03 Positif
Bollinger Band (Mid) 776 Positif
MA5 792 Positif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200
April May Jun Jul August September October
MDLN - Daily 31-Oct-13 Open 800, Hi 820, Lo 800, Close 810 (1.3%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 652.54, Fractal Up = 860.00, Fractal Down = 770.00, MA(Close,5) = 792.00, MA1(Close,8) = 786.25, MA2(Close,20) = 776.00
786.25 776 770 652.535 792 810 860 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MDLN - Stochastic %D(5,3,3) = 66.69, Stochastic %K = 85.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
66.6931 66.6931 20 80 85 85 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 MDLN - MACD (6,9) = 3.72, Signal() = 3.03 3.03231 3.72267 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MDLN - TSI(3,5,3) = 23.03 10.5776 0.00000 23.0307 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MDLN - William's % R(14) = -41.67 -41.6667
1 November 2013
1 November 2013
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
30/10/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 18600 18600 18200 17100 18200 19300 20400 Negatif Negatif Negatif 21750 18350
LSIP Trading Buy 1600 1600 1620 1520 1570 1620 1670 Negatif Positif Positif 1640 1230
SGRO Trading Sell 1780 1780 1750 1700 1750 1800 1850 Negatif Negatif Negatif 1900 1740
Mining
BUMI Trading Sell 455 455 420 420 450 470 500 Negatif Negatif Negatif 550 430
PTBA Trading Sell 12150 12150 11900 11250 11900 12550 13200 Negatif Positif Negatif 14100 12100
ADRO Trading Sell 1020 1020 990 940 990 1050 1100 Negatif Negatif Negatif 1130 890
MEDC Trading Buy 2450 2400 2500 2300 2400 2500 2600 Positif Positif Negatif 2975 2400
INCO Trading Sell 2475 2475 2400 2300 2400 2525 2625 Negatif Positif Negatif 2750 2200
ANTM Trading Buy 1600 1600 1650 1470 1560 1650 1750 Negatif Positif Positif 1620 1400
TINS Trading Buy 1620 1600 1650 1520 1570 1650 1700 Positif Positif Positif 1690 1440
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 14350 14400 14100 13600 14100 14400 14950 Negatif Negatif Positif 16100 12650
INTP Trading Buy 20900 20900 21000 20250 20600 21000 21450 Positif Positif Positif 21900 18000
SMCB Trading Sell 2575 2575 2475 2475 2550 2625 2700 Negatif Negatif Negatif 2825 2300
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6650 6700 6400 6400 6600 6800 7000 Negatif Negatif Negatif 7500 6200
GJTL Trading Sell 2300 2300 2025 2025 2225 2425 2625 Negatif Negatif Negatif 2575 2150
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 6650 6700 6500 6200 6500 6850 7150 Negatif Negatif Negatif 7450 6450
GGRM Trading Sell 36900 36900 36650 35950 36650 37350 38050 Negatif Negatif Negatif 43900 33150
UNVR Trading Sell 30000 30000 29500 28950 29500 30550 31350 Negatif Negatif Negatif 37350 29600
KLBF Trading Sell 1300 1300 1250 1200 1250 1320 1370 Negatif Negatif Negatif 1440 1180
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1570 1570 1540 1460 1540 1620 1700 Negatif Negatif Negatif 1850 1390
ASRI Trading Sell 610 610 580 530 580 640 700 Negatif Negatif Negatif 760 560
WIKA Trading Sell 1920 1920 1890 1800 1890 1980 2075 Negatif Negatif Negatif 2125 1810
ADHI Trading Sell 1950 1950 1910 1820 1910 2025 2125 Negatif Negatif Negatif 2275 1830
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 5100 5000 5200 4825 5000 5200 5350 Positif Negatif Positif 5600 4975
JSMR Trading Sell 5250 5250 5100 4925 5100 5400 5600 Negatif Negatif Negatif 5850 5200
ISAT Trading Sell 4400 4400 4250 4000 4250 4575 4850 Negatif Negatif Negatif 4625 4075
TLKM Trading Buy 2350 2300 2500 2150 2250 2500 2625 Positif Positif Positif 2450 2050
CMNP Trading Buy 3175 3175 3250 3050 3125 3200 3300 Negatif Positif Negatif 3350 3000
Finance
BMRI Trading Sell 8600 8600 8400 8000 8400 8800 9200 Negatif Negatif Negatif 10300 7950
BBRI Trading Sell 7900 7900 7800 7600 7800 8000 8200 Negatif Negatif Negatif 8650 7250
BBNI Trading Sell 4800 4800 4675 4550 4675 4825 4925 Negatif Negatif Negatif 5000 4075
BBCA Trading Sell 10450 10450 10250 9900 10250 10600 10850 Negatif Negatif Negatif 12500 9750
BDMN Trading Buy 4300 4275 4400 4050 4200 4400 4550 Positif Positif Positif 4200 3925
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 17500 17500 17150 16500 17150 17900 18500 Negatif Negatif Negatif 18900 16300