• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 22 April 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 22 April 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Perspektif teknikal mengindikasikan trend indeks dalam pekan ini masih tercermin positif, Hal ini terkonfirmasi dari indikator MACD yang mengindikasikan sinyal positif. Demikian halnya dengan indikator Stochastic mengisyarat pola uptrend bagi IHSG. Indikator lagging dengan MA jangka pendek juga terkonfirmasi positif bagi indeks.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4892.288 -4.764 4,695.679 7,125.210

LQ-45 829.354 -0.249 821.533 3,017.375

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Senin (21/4), IHSG ditutup turun tipis sebesar 4,76 poin (0,10%) ke level 4.892,29 dari level 4.897,05 di tengah minimnya sentimen positif karena sejumlah bursa regional dan global yang tutup. Mayoritas sektor perdagangan ditutup melemah, dimana pelemahan terdalam dialami oleh sektor properti yang turun sebesar 1,03%, sedangkan sektor industri ragam mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0.84%. Dari dalam negeri, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh antisipasi pasar mengenai pembagian dividen sejumlah emiten yang memasuki masa cum di akhir bulan ini. Selain itu, data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Februari tercatat sebesar USD272,1 miliar, atau tumbuh 7,4% YoY, meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2014 sebesar 7,2% YoY. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan posisi ULN sektor publik yang tumbuh sebesar 3,2% YoY,lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 1,9% YoY. Sementara itu, posisi ULN sektor swasta tumbuh 11,6% YoY, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5% YoY. BI memandang ULN sampai Februari 2014 berada pada level yang sehat untuk menopang ketahanan perekonomian Indonesia. Dari pasar regional, Jepang mencatatkan defisit neraca perdagangan sebesar 1,45 triliun Yen (USD14.1 billion) di bulan Maret, lebih besar dari estimasi sebesar 1,08 triliun. Ekspor Jepang tumbuh 1,8% YoY, sedangkan impor melonjak 18,1% YoY. Melonjaknya impor disebabkan oleh tingkat permintaan barang asing yang naik menjelang dinaikkannya pajak penjualan pada 1 April yang lalu. Selain itu, Jepang juga harus mengimpor energi karena ditutupnya pembangkit nuklir. Sedangkan, kinerja ekspor Jepang yang cenderung lemah disebabkan oleh lemahnya permintaan eksternal. Indeks Nikkei 225 ditutup turun 1,89 poin (0,01%) ke level 14.512,38 dari level 14.514,27. Dari China, Shanghai Composite indeks turun ke level terendahnya dalam 5 minggu dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar bahwa IPO baru perusahaan-perusahaan China akan menyebabkan likuiditas di pasar menjadi ketat. China Securities Regulatory Commission (CSRC) mempublikasikan prospektus 28 perusahaan China yang rencananya akan melakukan IPO tahun ini. Indeks Shanghai Composite turun 31,92 poin (1,52%) ke level 2.065,83 dari level 2.097,75.

Pasar global tetap menyikapi situasi di wilayah timur Ukraina masih labil meskipun AS, Eropa, Rusia, dan Ukraina, telah menyusun kesepakatan di Jenewa untuk meredakan gejolak di wilayah tersebut. Baik Ukraina dan Rusia menyalahkan pihak lain atas aksi penembakan tersebut. Jika kesepakatan Jenewa gagal meredakan gejolak maka ini dapat memperburuk hubungan Barat dengan Rusia. AS dan Eropa telah utarakan akan memberikan sanksi lebih lanjut jika situasi di Ukraina tidak membaik. Di lain pihak, Rusia tetap mengkaji opsi militer jika penduduk pro-Rusia tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah Ukraina. Pasar khawatir dengan potensi terganggunya ekspor minyak dan gas Rusia ke Uni Eropa akibat situasi tersebut. Dari kawasan Asia berkenaan dengan memanasnya kembali hubungan Cina dan Jepang. Memanasnya hubungan Jepang dengan Cina setelah Perdana Menteri Shinzo Abe memberikan sesaji ke kuil Yasukuni. Meski Abe tidak melakukan kunjungan langsung ke kuil Yasukuni namun tindakan tersebut dapat memancing amarah Cina yang pernah dijajah oleh Jepang. Cina melihat kuil Yasukuni sebagai tempat penghormatan bagi pejuang Jepang di Perang Dunia II dan kunjungan simbolis dari petinggi Jepang dapat sinyalkan tidak mengakui kesalahan yang telah dilakukannya di masa lalu. Sementara itu, pengadilan Cina menyita kapal yang dimiliki oleh perusahaan Jepang, Mitsui O.S.K. Lines, akibat kegagalan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kontraknya pada masa Perang Dunia II. Ini merupakan pertama kalinya aset perusahaan Jepang disita sebagai kompensasi terhadap kejadian di era Perang Dunia II. Pemerintahan Jepang menyesali keputusan pengadilan Cina tersebut sedangkan Mitsui masih mengkaji keputusan tersebut. Sementara itu, lemahnya pertumbuhan ekspor Jepang saat ini telah menyebabkan membengkaknya defisit perdagangan di bulan Maret. Defisit neraca perdagangan defisit Jepang kian bertambah menjadi 1,45 triliun yen. Angka ekspor naik sebesar 1,8%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di angka 9.8%. Sementara tingkat impor naik 18,1%, naik dua kali lipat dari bulan sebelumnya di angka 9%. Dari AS, diperkirakan berlanjutnya kenaikan indeks Wall Street kemarin menjadi faktor positif dari eksternal terhadap indeks bursa domestik hari ini. Artinya terbuka peluang bagi IHSG untuk menguat, meski pola gerak mixed. Indeks saham AS ditutup menguat menyusul laporan laba beberapa perusahaan di AS memberikan sentimen positif bagi bursa.

DAILY REPORT

22 April 2014

• BBRM tandatangani kontrak EPC dengan NFC, dari Cina • Produksi TBS 1Q2014 DSNG naik 16,7% jadi 303.231 ton • Laba ASGR naik 25,9% pada kuartal I-2014

• ARNA bukukan kenaikan laba bersih 1Q2014 capai 13,4% • ACES akan bangun 10-15 toko baru pada tahun 2014 • KIJA pra penjualan 1Q2014 naik 41,56% jadi Rp 187 miliar • Tiga emiten pakan ternak ekspansi Rp 5,5 triliun

• BSDE dikabarkan ambil alih 25,99% saham PLIN • BSDE akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD • ASSA raih fasilitas pinjaman Rp800 miliar

• IBST alokasikan capex Rp800 miliar

• Total belanja modal INKP & TKIM US$250 juta • ABDA akan luncurkan asuransi mikro

• Kadin minta pemerintah tangguhkan akusisi BBTN oleh BMRI • BBTN targetkan pengguna e-banking tumbuh 50%

• BABP akan ganti nama menjadi PT MNC Bank Tbk • BABP akan lakukan private placement 548,6 juta saham • BNGA kerja sama dengan Air Asia

• BNGA andalkan bisnis kartu kredit dan KTA

• BPK menduga penyertaan modal LPS pada BCIC menyalahi aturan • Kredit BTPN tumbuh 14,6% pada kuartal I-2014

• Affin Holdings terus jajaki akuisisi PNBS • EXCL buyback saham Rp 1,2 triliun • ISAT jajaki penerbitan MTN

• Pendapatan Telkomsel tumbuh 10% pada kuartal I-2014

Support Level 4882/4871/4854

Resistance Level 4909/4926/4937

Major Trend Up

(2)

         

               

 

 

22 April 2014

22 April 2014

Bumi Resources Minerals (BBRM) melalui unit usahanya yaitu PT Dairi Prima Mineral (DPM) pada 17 April 2014 telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement & Construction (EPC) dengan China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering & Construction Co Ltd. (NFC) untuk pengembangan fasilitas dan infrastruktur tambang seng dan timah hitam yang dioperasikan oleh DPM di Sumatera Utara. Tambang itu dapat memproses 1 juta ton bijih per tahun. Pembangunan fasilitas dan infrastruktur tersebut diharapkan dapat diselesaikan dalam 42 bulan di akhir tahun 2017.

Total produksi Tandan Buas Segar (TBS) Dharma Satya Nusantara (DSNG) selama kuartal I 2014 mencapai 303.231 ton atau meningkat 16,7% YoY. Total TBS diolah meningkat 34,7% menjadi 373,813 ton dibandingkan sebelumnya sebanyak 373,813 ton. Produksi CPO meningkat 34,6% YoY mencapai 88,385. Volume penjualan CPO meningkat 22,2% YoY menjadi 89,599 ton. Hingga akhir Maret 2014 area pekebunan perseroan mencapai 72,009 hektar dengan penanaman baru sebesar 1.481 hektar.

Inti Bangun Sejahtera (IBST) mengalokasikan sekitar Rp800 miliar untuk belanja modal (capex) pada tahun ini. Dana tersebut berasal dari penawaran umum terbatas I (PUT I) dan kas internal perseroan. Rencananya, IBST akan membangun 600-700 menara baru pada tahun ini. Sekitar 70% hingga 80% menara baru yang dibangun adalah menara kecil dengan investasi sekitar Rp300 juta dan sisanya menara besar dengan investasi hingga Rp1 miliar. Selain membangun menara baru, IBST juga berencana untuk mengakuisisi sejumlah menara yang prospektif.

Ace Hardware Indonesia (ACES) akan membangun 10-15 toko baru pada tahun 2014 di seluruh Indonesia. Selama Januari-April 2014 perseroan sudah membangun 4 toko. Perseroan akan meresmikan toko baru seluas 6.000 meter persegi pada 25 April 2014 di Lenmark Mall Surabaya, yang merupakan toko yang ke-100 dan diharapkan. saat ini Aces memiliki toko di 28 kota dan 18 Provinsi.

Astra Graphia (ASGR) membukukan laba bersih sebesar Rp 33 miliar pada kuartal I-2014, meningkat 25,9% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 26,2 miliar. Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan bersih yang naik 14,1% menjadi Rp 434,8 miliar. Penjualan dan proyek percetakan menyumbang pendapatan terbesar yaitu senilai Rp 175,2 miliar. Sewa dan jasa perbaikan dan pemeliharaan masing-masing berkontribusi terhadap pendapatan sebesar Rp 139,2 miliar dan Rp 72,8 miliar. Perseroan berencana mengakuisisi beberapa perusahaan untuk terus mengembangkan bisnisnya.

Arwana Citramulia (ARNA) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 13,4% menjadi Rp 77,8 miliar per kuartal I-2014. Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 17,2% menjadi Rp 408,7 miliar. Pendapatan terbesar berasal dari penjualan produk perseroan di Catur Sentosa Adiprana (CSAP) yang mencapai Rp 315,7 miliar. ARNA menargetkan peningkatan laba sebesar 26-30% menjadi sekitar Rp 296,3 miliar - Rp 305,7 miliar hingga akhir 2014. Ekspektasi kenaikan penjualan keramik sebesar 14% pada 2014 diharapkan menjadi faktor utama penguat kinerja keuangan.

Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) dan Tjiwi Kimia (TKIM) menganggarkan belanja modal senilai total US$250 juta untuk pengembangan bisnis tahun ini. Adapun belanja modal INKP dialokasikan sebesar US$200 juta, sedangkan TKIM hanya US$50 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas

produksi dan maintenance mesin pabrik. Kebutuhan dana untuk belanja modal tersebut beasal dari gabungan antara kas internal dan dana eskternal berupa pinjaman perbankan. INKP akan meningkatkan kapasitas produksi melalui pabrik paper machine nomor 6 (PM 6) untuk meningkatkan kinerja perseroan. Adapun TKIM akan membangun pabrik pulp di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan senilai US$2,64 miliar pada tahun ini melalui anak usahanya, PT Oki Pulp & Paper Mils. Investasi pembangunan pabrik itu berasal dari pinjaman ke China Development Bank Corporation senlai US$1,8 miliar atau 68,18% dari total investasi. Tiga emiten pakan ternak, Charoen Pokphan Indonesia (CPIN), Malindo Feedmill (MAIN) dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) berencana melakukan ekspansi. Total dana yang dikeluarkan ketiga perusahaan itu sekitar Rp 5,5 triliun, dengan rincian Rp 2 triliun dikeluarkan CPIN, JPFA Rp 3 triliun dan MAIN Rp 500 miliar. Dana investasi yang masuk dalam belanja modal tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi terpasang pakan ternak, ayam usia sehari dan makanan olahan berbasis daging ayam.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan pra penjualan sebesar Rp 187 miliar di kuartal I 2014 atau turun 41,56%YoY dari pra penjualan kuartal I 2013 sebesar Rp 320 miliar. Nilai pra penjualan itu dikontirbusikan sekitar 58,82% atau mencapai Rp 110 miliar dari penjualan lahan industri, 41,18% atau sekitar Rp 77 miliar dari penjualan residensial dan komersial. Pada tahun ini harga jual tanah di kawasan perseroan naik 30% menjadi sekitar Rp 2,6 juta per meter persegi. Perseroan masih mengandalkan penjualan lahan industri sebagai salah satu penopang utama kinerja. Namun perseroan berupaya meningkatkan recurring income perusahaan.

Bumi Serpong Damai (BSDE) dikabarkan membeli 25,99% saham Plaza Indonesia Realty (PLIN) senilai Rp 2,03 triliun. Dengan demikian kepemilikan BSDE pada PLIN bertambah menjadi 34,22%. Akuisisi saham tersebut merupakan upaya mengonsolidasikan PLIN ke dalam BSDE, dengan Paraga Artamida selaku pemegang saham pengendali.

Bumi Serpong Damai (BSDE) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD pada akhir bulan ini. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 874,8 juta saham baru atau setara 5% modal disetor dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.820. Tahun ini, BSDE menganggarkan belanja modal sebesar Rp 3 triliun untuk membiayai sejumlah proyek properti. Perseroan menargetkan penjualan pemasaran unit properti sebesar Rp 6 triliun hingga Desember 2014.

Adi Sarana Armada (ASSA) mendapatkan fasilitas pinjaman Rp800 miliar dari dua bank lokal yang akan dipakai untuk membiayai belanja modal pada tahun ini. Perseroan telah menandatangani perjanjian dengan Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) untuk mendapatkan plafon pinjaman tersebut. Nantinya, plafon pinjaman itu akan dipakai setiap bulan untuk menambah armada.

Bank Central Asia (BBCA) menargetkan bisa menjual 1 juta kartu prabayar baru pada tahun ini menjadi 6,11 juta kartu atau tumbuh sekitar 20% dibandingkan dengan realisasi penjualan 2013 sebanyak 5,11 juta lembar. Dari jumlah kartu beredar 2013, tercatat volume transaksi 13,8 juta kali dengan nilai Rp415 miliar. Selain memasarkan sendiri, kartu prabayar BBCA juga dipasarkan melalui perbankan daerah yang menjalin kerja sama, diantaranya Bank Pembangunan Daerah DIY dan Bank Pembangunan Daerah

(3)

         

               

 

 

22 April 2014

22 April 2014 Jawa Timur (BJTM).

Menteri Koordinator Perekonomian menyatakan belum ada pembahasan di tingkat kementerian terkait rencana akuisisi saham pemerintah di Bank Tabungan Negara (BBTN) oleh Bank Mandiri (BMRI). Komite Privatisasi yang dipimpinnya hingga kini belum menerima surat resmi maupun laporan dari Kementerian BUMN terkait permohonan izin akuisisi tersebut.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah menangguhkan rencana akusisi Bank Tabungan Negara (BBTN) oleh Bank Mandiri (BMRI) dengan memperhatikan berbagai pertimbangan termasuk pengaruhnya kepada masyarakat.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan peningkatan jumlah pengguna layanan e-banking tumbuh 40-50% pada 2014. Perseroan menilai keberadaan layanan e-banking di era digital saat ini sudah menjadi keharusan untuk disediakan oleh perbankan.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) hingga 31 Maret 2014 membukukan outstanding kredit Rp 47 triliun, tumbuh 14,6% dibandingkan posisi 31 Maret 2013 yang sebesar Rp 41 triliun. Pada periode yang sama, laba bersih perseroan turun hingga 16,2% menjadi Rp 493 miliar.

Affin Holdings Bhd, induk usaha Bank Affin Malaysia, masih menjajaki rencana akuisisi 24% saham Bank Panin Syariah (PNBS). Hal ini merupakan usaha perseroan untuk masuk ke industri perbankan Indonesia yang menguntungkan.

Bank CIMB Niaga (BNGA) memprediksi adanya kenaikan transaksi kartu kredit CIMB Niaga melalui kerja sama dengan Air Asia. Perseroan menargetkan transaksi kartu kredit pada tahun 2014 mencapai Rp 1,6 triliun per bulan dengan tambahan Rp100 miliar melalui kerja sama dengan AirAsia dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 1,2 triliun per bulan. Perseroan memperkirakan akan ada 1,85 juta kartu kredit dengan adanya kerja sama ini atau naik dari 1,7 juta nasabah di tahun 2013.

Bank CIMB Niaga (BNGA) mengandalkan bisnis kartu rkedit dan personal loan untuk meningkatkan performa bisnis kredit konsumer pada tahun ini. Terjadi perlambatan penyaluran kredit konsumer pada kuartal I/2014 dari realisasi pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan memperkirakan perlambatan itu masih akan berlanjut hingga kuartal II/2014. Hal tersebut disebabkan oleh masih besarnya tekanan pada bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Namun demikian, perseroan melihat ada peluang perkembangan bisnis kartu kredit dan personal loan atau kredit tanpa agunan (KTA). Perseroan optimis mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hingga double digit dari dua segmen bisnis itu.

Rapat Umum Pemagang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank ICB Bumiputera (BABP) menyetujui untuk mengganti nama perusahaan menjadi PT MNC Bank Tbk. pasca sahamnya diakuisisi oleh MNC Group.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank ICB Bumiputera (BABP) menyetujui untuk melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement sekitar 548,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah ini setara dengan sekitar 10% dari

modal disetor ICB Bumiputera. Jumlah saham private placement tersebut sudah termasuk rencana penerbitan Managemen and Employee Stock Option Program (MESOP) sebanyak 1,5% dari modal ditempatkan perseroan yang akan dikeluarkan secara bertahap. Perseroan juga berencana melakukan Rights Issue pada bulan Juni 2014 dengan target perolehan dana sekitar Rp 800 miliar. Bertindak sebagai standby buyer adalah Group MNC. Manajemen Bank ICB Bumiputera (BABP) optimis tahun 2014 akan mencatat kinerja positif dibandingkan rugi bersih Rp 81,74 niliar di tahun 2013. Pasca diakusisi oleh Group MNC, ICB Bumiputera menunjukkan kinerja yang positif. Perseroan menargetkan dapat membukukan laba bersih sekitar Rp 20-30 miliar di akhir semester I 2014.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyimpulkan penyertaan modal sementara oleh LPS kepada Bank Mutiara (BCIC) pada Desember 2013 lalu menyalahi undang-undang. Hal tersebut dikarenakan ditemukannya berbagai dugaan pengubahan laporan kondisi BCIC menjadi seolah-olah terlihat baik, dikatakan bahwa terdapat dugaan pengubahan sejumlah kolektibilitas kredit dan pelaporan rasio CAR BCIC yang diduga diubah dari posisi negatif menjadi memenuhi standar persyaratan yang berlaku yaitu 11%. Sementara pihak LPS berpendapat bahwa penyertaan modal sementara tersebut sudah sesuai dengan prosedur.

Asuransi Bina Dana Artha (ABDA) berencana meluncurkan produk asuransi mikro untuk pertanggungaan kecelakaan diri pengendara sepeda motor pada tahun ini. Perseroan memiliki rencana tersebut setelah mendapat himbauan dari Otoritas Jasa keuangan (OJK). Produk asuransi mikro ini merupakan produk dengan tarif premi yang relatif rendah yaitu Rp50.000 dengan nilai pertanggungan maksimal Rp50 juta.

XL Axiata (EXCL) membeli kembali (buyback) saham perseroan sebanyak 2,7% dari para pemegang saham yang menolak akuisisi Axis Telekom Indonesia. Nilai buyback mencapai Rp 1,22 triliun. Tahun ini, EXCL menganggarkan belanja modal sebesar Rp 7 triliun yang mayoritas dialokasikan untuk pengembangan jaringan 2G dan 3G.

Indosat (ISAT) kemungkinan menjajaki penerbitan surat utang jangka menengah (MTN) berdenominasi valuta asing pada kuartal III-2014. Perseroan akan menggunakan dana hasil MTN untuk melunasi utang berdenominasi dolar Amerika Serikat.

Telkomsel, anak usaha Telekomunikasi Indonesia (TLKM), memperkirakan pendapatan pada kuartal I-2014 tumbuh 10% dibandingkan periode sama tahun lalu. Perseroan akan terus meningkatkan ekspansi jaringan internet atau 3G pada tahun ini. Hingga kuartal I-2014, Telkomsel telah menyerap belanja modal sekitar Rp 3,3 triliun. Perseroan akan menggunakan capex tersebut untuk membangun 1.000 BTS setiap bulan. Tahun ini, Telkomsel menargetkan pembangunan 15 ribu BTS.

(4)

      

 

 

 

 

 

22 April 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 104,26 -0,11 TLKM (US) 41 11.675 -43

Natural Gas (US$)/mmBtu 4,69 -0,01 ANTM (GR) 0,06 963 0

Gold (US$)/Ounce 1288,86 -0,94

Nickel (US$)/MT 17925,00 65,00

Tin (US$)/MT 23405,00 -45,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 72,95 0,20

Coal (RB) (US$)/MT* 75,33 1,87

CPO (ROTH) (US$)/MT 910,00 -5,00

CPO (MYR)/MT 2703,00 -27,50

Rubber (MYR/Kg) 751,00 -12,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 758,65 0,34

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 16449,25 0,25 -0,77 14,87 13,61 2,73 2,53 4.792,4

USA NASDAQ COMPOSITE 4121,55 0,64 -1,32 20,37 17,09 3,17 2,87 6.468,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6625,25 0,62 -1,83 13,61 12,43 1,80 1,69 1.306,4

CHINA SHANGHAI SE A SH 2162,90 -1,52 -2,33 7,94 6,94 1,12 1,00 2.372,5

CHINA SHENZHEN SE A SH 1122,24 -1,34 1,67 17,83 14,20 2,29 1,99 1.426,3

HONG KONG HANG SENG INDEX 22760,24 0,28 -2,34 10,48 9,64 1,28 1,18 1.742,7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4892,29 -0,10 14,46 15,49 13,12 2,78 2,43 397,2

JAPAN NIKKEI 225 14512,38 -0,03 -10,92 16,31 14,67 1,44 1,35 2.641,3

MALAYSIA KLCI 1862,93 0,55 -0,22 16,46 15,01 2,18 2,02 321,2

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3255,83 0,06 2,79 14,38 13,05 1,32 1,25 428,2

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.446,25 22,25 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0002

EUR/IDR 15.786,90 -39,71 EUR / USD 1,38 -0,0001

JPY/IDR 111,45 -0,16 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.135,80 -2,43 SGD / USD 0,80 0,0000

AUD/IDR 10.685,88 6,64 AUD / USD 0,93 0,0008

GBP/IDR 19.214,82 -34,84 GBP / USD 1,68 -0,0005

CNY/IDR 1.837,99 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.518,57 -3,30 MYR / USD 0,31 -0,0003

KRW/IDR 11,02 0,01 100 KRW / USD 0,10 0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.93

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

22 April 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Mar'14 Feb'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.41 1,33 SBI (9M) 7,13529

Inflation YOY % 7.32 7,75 SBIS (9M) 7,13529

Inflation MOM % 0.08 0,26

Foreign Reserve (US$) 102.5919 102,741

GDP (IDR Tn) 2,367,929 2.359.648

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

22 Apr* US Existing Home Sales Turun menjadi 4.55 juta dari 4.60 juta

22 Apr* US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -1.1% dari -0.4%

23 Apr* US New Home Sales Naik menjadi 455 ribu dari 440 ribu

23 Apr* US New Home Sales MoM Naik menjadi 3.4% dari -3.3%

24 Apr* US Durable Goods Orders Turun menjadi 1.9% dari 2.2%

24 Apr* US Initial Jobless Claims --

24 Apr* US Continuing Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 7900 0.96 3.29 TOWR IJ 3600 -5.26 -2.21 BMTR IJ 2300 8.24 2.67 INTP IJ 23000 -1.92 -1.80 BBRI IJ 10050 0.50 1.32 KLBF IJ 1515 -1.94 -1.52 PGAS IJ 5400 0.93 1.31 TLKM IJ 2315 -0.43 -1.09 LPPF IJ 15300 2.00 0.95 INCO IJ 3470 -2.39 -0.92 EXCL IJ 4945 1.96 0.88 UNVR IJ 30700 -0.32 -0.83 MNCN IJ 2910 1.57 0.69 BBCA IJ 11175 -0.22 -0.66 BHIT IJ 329 5.45 0.66 BMRI IJ 9825 -0.25 -0.63 BBNI IJ 5075 0.50 0.50 AALI IJ 28000 -1.23 -0.60 BSWD IJ 3000 20.00 0.47 BBTN IJ 1320 -3.30 -0.51

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo

Packaging Printing Manufacture

425-475 1,000.00 30 Apr – 02 May’14 08 May 2014 Valbury Asia Securities Sucorinvest Central Gani

PT Puridelta Lestari Real Estate

Property

205-255 10,840.00 TBA TBA Macquarie Capital

(6)

      

 

 

 

 

 

 

22 April 2014

22 April 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PTPP 26.08 Cash Dividend 21 Apr-14 22 Apr-14 24 Apr-14 07 May-14

IGAR 10.00 Cash Dividend 23 Apr-14 24 Apr-14 28 Apr-14 13 May-14

ITMG 975.00 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 14 May-14

PGAS 210.40 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 19 May-14

BJTM 40.61 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 14 May-14

BBRI 257.32 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 14 May-14

AGRO 1.37 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 19 May-14

BBNI 145.71 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 19 May-14

WSKT 11.46 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 19 May-14

WIKA 27.82 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 13 May-14

PTBA 461.97 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 16 May-14

SMGR 407.42 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 19 May-14

TLKM 102.40 Cash Dividend 28 Apr-14 29 Apr-14 02 May-14 19 May-14

BBCA 75.00 Cash Dividend 29 Apr-14 30 Apr-14 05 May-14 20 May-14

ANTM 9.67 Cash Dividend 29 Apr-14 30 Apr-14 05 May-14 20 May-14

TRIS 9.50 Cash Dividend 29 Apr-14 30 Apr-14 05 May-14 20 May-14

NIKL TBA Cash Dividend 29 Apr-14 30 Apr-14 05 May-14 16 May-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

MTFN Rights Issue 18:125 100.00 07-Apr-14 08-Apr-14 15 Apr – 22 Apr’14

IBST Rights Issue 11:2 3176.00 28-Apr-14 29-Apr-14 06 May – 13 May’14

BKSW Rights Issue 1000:422 250.00 09-Jun-14 10-Jun-14 16 Jun – 20 Jun’14

PSKT Rights Issue 2:31 500.00 TBA TBA TBA

MITI Reverse Stock 4:1 -- TBA TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

UNTR RUPST 22-Apr-14

BRAU RUPSLB 22-Apr-14

LPLI RUPST/LB 23-Apr-14

LPIN RUPST/LB 23-Apr-14

BPFI RUPST/LB 23-Apr-14

KBLV RUPST/LB 23-Apr-14

LPKR RUPST 23-Apr-14

LPCK RUPST 23-Apr-14

BNLI RUPST/LB 23-Apr-14

LPPS RUPST 23-Apr-14

TCID RUPST/LB 24-Apr-14

ASGR RUPST 24-Apr-14

BVIC RUPST 24-Apr-14

ADRO RUPST 25-Apr-14

TOTL RUPST/LB 25-Apr-14

BCAP RUPST/LB 28-Apr-14

APIC RUPST/LB 28-Apr-14

TURI RUPST/LB 28-Apr-14

MNCN RUPST/LB 29-Apr-14

ASII RUPST 29-Apr-14

SSIA RUPST 30-Apr-14

MEDC RUPST 30-Apr-14

PTRO RUPST 30-Apr-14

BHIT RUPST/LB 30-Apr-14

ARGO RUPSLB 30-Apr-14

PNBN RUPSLB 30-Apr-14

(7)

      

 

 

 

 

 

22 April 2014

22 April 2014

INDF

TRADING BUY

S1 7150 R1 7250 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 7050 R2 7350

Closing

Price 7175

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp7150-Rp7325

• Entry Rp7175, take Profit Rp7325

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 41.62 Positif

MACD -9.7 Positif

True Strength Index (TSI) -8.7 Positif

Bollinger Band (Mid) 7198 Negatif

MA5 7160 Positif 6,200 6,400 6,600 6,800 7,000 7,200 7,400 7,600 7,800

November December 2014 February March April INDF - Daily 4/17/2014 Open 7100, Hi 7200, Lo 7050, Close 7200 (2.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 7,300.00, Fractal Up = 7,300.00, Fractal Down = 7,025.00, MA(Close,5) = 7,165.00, MA1(Close,8) = 7,156.25,

7,175 7,160 7,150 7,025 6,970.07 7,197.5 7,277.25 7,300 7,424.93 4,496,200 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 62.54, Stochastic %K = 54.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

53.1025 53.1025 20 55.9019 55.9019 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = -13.80, Signal() = -16.90

-13.3127 -9.72846 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = -8.67 -3.14928 -7.30363 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

MEDC

TRADING BUY

S1 2625 R1 2675 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 2550 R2 2750

Closing

Price 2645

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp2635-Rp2750

• Entry Rp2645, take Profit Rp2750

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 32.06 Positif

MACD -3.5 Positif

True Strength Index (TSI) -16.5 Positif

Bollinger Band (Mid) 2648 Negatif

MA5 2594 Positif 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800

November December 2014 February March April MEDC - Daily 4/17/2014 Open 2535, Hi 2650, Lo 2535, Close 2640 (2.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,500.00, Fractal Up = 2,690.00, Fractal Down = 2,500.00, MA(Close,5) = 2,575.00, MA1(Close,8) = 2,596.25

2,594 2,593.75 2,537.77 2,500 2,500 2,645 2,647.75 2,690 2,757.73 780,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MEDC - Stochas tic %D(5,3,3) = 39.79, Stochastic %K = 55.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

52.0744 52.0744 20 67.3148 67.3148 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 MEDC - MACD (6,9) = -9.31, Signal() = -13.87

-8.6646 -3.46275 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -16.51 0.00000 -13.1541 13.9899

(8)

      

 

 

 

 

 

22 April 2014

22 April 2014

PGAS

TRADING BUY

S1 5350 R1 5450 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 5300 R2 5500

Closing

Price 5400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp5350-Rp5500

• Entry Rp

 

5400, take Profit Rp5500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 77.78 Positif

MACD 27.7 Positif

True Strength Index (TSI) 17.3 Positif

Bollinger Band (Mid) 5186 Positif

MA5 5345 Positif 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600

November December 2014 February March April PGAS - Daily 4/17/2014 Open 5325, Hi 5350, Lo 5275, Close 5350 (1.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,186.03, Fractal Up = 5,350.00, Fractal Down = 5,250.00, MA(Close,5) = 5,320.00, MA1(Close,8) = 5,300.00

5,309.38 5,250 5,234.07 5,186.25 4,900.11 5,345 5,350 5,400 5,472.39 11,964,700 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 75.24, Stochastic %K = 71.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

63.0952 63.0952 20 69.0476 69.0476 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = 24.11, Signal() = 25.10

26.3769 27.6578 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = 17.31 20.9884 0.00000 21.0676

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

MPPA

TRADING BUY

S1 2600 R1 2730 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 2460 R2 2850

Closing

Price 2685

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp5300-Rp 2730 • Entry Rp2685, take Profit Rp2730

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.39 Positif

MACD -19.0 Positif

True Strength Index (TSI) -57.5 Positif

Bollinger Band (Mid) 2768 Negatif

MA5 2734 Negatif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

November December 2014 February March April MPPA - Daily 4/17/2014 Open 2720, Hi 2735, Lo 2640, Close 2640 (-2.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,941.91, Fractal Up = 3,025.00, Fractal Down = 2,715.00, MA(Close,5)= 2,779.00, MA1(Close,8)= 2,839.38

2,768 2,734 2,715 2,685 2,546.81 2,807.5 2,859.48 2,989.19 3,025 54,508,800 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MPPA - Stochastic %D(5,3,3) = 25.98, Stochastic %K = 11.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

16.1604 13.0289 13.0289 16.1604 20 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (6,9) = -15.31, Signal() = -1.61

-19.0213 -10.3136 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 MPPA - TSI(3,5,3) = -57.52 -44.8729 -57.2091 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

22 April 2014

22 April 2014

CMNP

TRADING BUY

S1 3400 R1 3500 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 3275 R2 3625

Closing

Price 3470

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp350-Rp3510 • Entry Rp3470, take Profit Rp3510

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 56.98 Positif

MACD 7.5 Positif

True Strength Index (TSI) 19.3 Positif

Bollinger Band (Mid) 3420 Positif

MA5 3438 Positif 3,000 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500

November December 2014 February March April CMNP - Daily 4/17/2014 Open 3470, Hi 3470, Lo 3405, Close 3450 (-0.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 3,380.00, Fractal Up = 3,500.00, Fractal Down = 3,325.00, MA(Close,5)= 3,424.00, MA1(Close,8)= 3,420.63

3,438 3,430 3,419.5 3,336.5 3,325 3,470 3,500 3,500 3,502.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 CMNP - Stochastic %D(5,3,3) = 53.82, Stochastic %K = 61.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

63.8339 63.8339 20 73.8462 73.8462 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 CMNP - MACD (6,9) = 5.33, Signal() = 3.80 5.64202 7.47988 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CMNP - TSI(3,5,3) = 19.30 19.1916 0.00000 29.0672

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

GJTL

TRADING BUY

S1 1930 R1 1980 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1870 R2 2050

Closing

Price 1960

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp1940-Rp2050

• Entry Rp1960, take Profit Rp2040

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 37.98 Positif

MACD -21.4 Positif

True Strength Index (TSI) -21.7 Positif

Bollinger Band (Mid) 2085 Negatif

MA5 1977 Negatif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600

November December 2014 February March April GJTL - Daily 4/17/2014 Open 1975, Hi 1975, Lo 1890, Close 1920 (-2.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,050.00, Fractal Up = 2,050.00, Fractal Down = 1,835.00, MA(Clos e,5)= 1,965.00, MA1(Close,8)= 1,975.00

1,977 1,960.63 1,960 1,852.56 1,835 2,045 2,050 2,085.25 2,317.94 3,044,600 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 GJTL - Stochastic %D(5,3,3) = 60.20, Stochastic %K = 56.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.9976 43.9976 20 56.4462 56.4462 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 GJTL - MACD (6,9) = -25.21, Signal() = -25.99 -23.6966 -21.4005 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GJTL - TSI(3,5,3) = -21.67 -18.9451 -22.4343 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

22 April 2014

22 April 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

21/04/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 28000 28000 27550 26525 27550 28575 29600 Negatif Negatif Positif 28400 24500

LSIP Trading Sell 2345 2345 2325 2270 2325 2380 2435 Negatif Negatif Positif 2420 2040

SGRO Trading Sell 2190 2190 2165 2120 2165 2210 2255 Positif Positif Positif 2200 1885

Mining

BUMI Trading Sell 211 211 207 198 207 216 225 Negatif Negatif Negatif 331 187

PTBA Trading Buy 9725 9725 9825 9625 9700 9775 9850 Positif Positif Positif 9825 9125

ADRO Trading Sell 975 975 955 955 970 985 1000 Negatif Negatif Negatif 1055 930

MEDC Trading Buy 2645 2645 2750 2555 2620 2685 2750 Positif Positif Positif 2830 2500

INCO Trading Sell 3470 3470 3415 3255 3415 3575 3735 Negatif Negatif Negatif 3695 2510

ANTM Trading Buy 1135 1135 1165 1105 1125 1145 1165 Positif Positif Positif 1190 1040

TINS Trading Sell 1380 1380 1335 1335 1370 1405 1440 Negatif Negatif Negatif 1473.2

1128. 55

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 15775 15775 15600 15600 15725 15850 15975 Negatif Negatif Negatif 17400 14725

INTP Trading Sell 23000 23000 22200 22175 22775 23375 23975 Negatif Negatif Negatif 27300 21550

SMCB Trading Sell 2800 2800 2780 2780 2795 2810 2825 Negatif Negatif Negatif 3000 2540

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7900 7900 8050 7750 7850 7950 8050 Positif Positif Positif 8050 6825

GJTL Trading Buy 1960 1960 2040 1875 1930 1985 2040 Positif Positif Negatif 2495 1835

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7175 7175 7325 7025 7125 7225 7325 Positif Positif Positif 7800 6900

GGRM Trading Buy 50600 50600 51350 48925 50150 51375 52600 Positif Positif Positif 52100 43600

UNVR Trading Sell 30700 30700 30400 30400 30625 30850 31075 Negatif Negatif Positif 31350 27525

KLBF Trading Sell 1515 1515 1500 1465 1500 1535 1570 Negatif Negatif Negatif 1550 1400

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1605 1605 1570 1565 1590 1615 1640 Negatif Negatif Positif 1750 1455

PTPP Trading Sell 1790 1790 1730 1725 1770 1815 1860 Negatif Negatif Negatif 1960 1515

WIKA Trading Sell 2190 2190 2170 2115 2170 2225 2280 Negatif Negatif Negatif 2535 2050

ADHI Trading Sell 3035 3035 3015 2965 3015 3065 3115 Negatif Negatif Positif 3335 2445

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 5400 5400 5500 5300 5375 5450 5525 Positif Positif Positif 5450 4850

JSMR Trading Sell 5975 5975 5825 5825 5925 6025 6125 Negatif Negatif Negatif 6175 4750

ISAT Trading Buy 3855 3855 4000 3805 3835 3865 3895 Positif Positif Positif 4075 3775

TLKM Trading Sell 2315 2315 2310 2290 2310 2330 2350 Negatif Negatif Negatif 2345 2130

CMNP Trading Buy 3470 3470 3510 3270 3390 3510 3630 Positif Positif Positif 3505 3185

Finance

BMRI Trading Sell 9825 9825 9925 9725 9800 9875 9950 Negatif Negatif Negatif 10350 9100

BBRI Trading Buy 10050 10050 10175 9875 9975 10075 10175 Positif Positif Positif 10500 9025

BBNI Trading Buy 5075 5075 5150 5000 5050 5100 5150 Positif Positif Positif 5325 4550

BBCA Trading Sell 11175 11175 11050 11075 11150 11225 11300 Negatif Negatif Positif 11250 10200

BBTN Trading Buy 1320 1320 1285 1205 1285 1365 1445 Positif Positif Negatif 1525 1090

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 21600 21600 22050 21100 21425 21750 22075 Positif Positif Positif 21700 18800

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu Intiland Development hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% menjadi Rp 2,1 triliun pada akhir tahun 2015, dibandingkan posisi Rp 1,83 triliun per akhir

Timah (TINS) memprediksi laba bersih perseroan tahun 2015 bisa mencapai Rp 1 triliun atau meningkat dibandingkan dari laba tahun 2014 yang sebesar Rp 637,70 miliar.. Untuk

Penyaluran kredit Bank Danamon (BDMN) pada kuartal I/2016 turun 7% menjadi Rp125,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.. Turunnya kredit yang disalurkan perseroan salah

• Perseroan pada tahun depan menargetkan pendapatan sebesar Rp200 miliar atau tumbuh 42,85% dibandingkan realisasi sepanjang tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp140

Untuk rencana right issue, Perseroan menargetkan dana sekitar Rp2-3 triliun, sementara untuk penerbitan subdebt Rp700 miliar hingga Rp1 triliun.. Dari penerbitan subdebt

Dengan bertambahnya nilai proyek tersebut, total kontrak on hand yang diperoleh perseroan hingga saat ini mencapai Rp 750 miliar, serta ditambah carry over dari tahun 2014 sebesar

Dengan rencana bisnis tersebut, pada tahun 2016 Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp 30 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp 15

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 18,12 triliun hingga kuartal III-2014 atau tumbuh 19% dari Rp 15,23 triliun pada periode sama tahun lalu.. Perseroan