• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 11 Februari 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 11 Februari 2016"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Perkiraan IHSG dari perspektif teknikal untuk pekan ini, terkonfirmasi dari beberapa indikator mensinyalkan positif. Leading indikator dari MACD dan Stochasic mengindikasikan positif bgai pergerakan IHSG. Demikian halnya dengan lagging indikator dari MA5 dan MA20 masih mengkonfimasikan positif untuk indeks.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4732.483 -36.142 3,941.40 4,499.69

LQ-45 829.635 -8.604 1,478.43 3,552.41

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Perdagangan IHSG pada hari Rabu, 3 Febuari 2016 ditutup di zona merah sebesar 36,14 poin (0.76%) di level 4,732,48. Dari domestik, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat (4Q15) sebesar 5,04% menjadi tanda positif bagi ekonomi Indonesia di tahun 2016. Hal tersebut diyakini akan berdampak pada pergerakan ekonomi, khususnya pada 1Q16. BI juga menyatakan dari sisi pengeluaran pemerintah pada 1Q16 diproyeksi akan jauh lebih baik dibanding periode 1Q15. Membaiknya perekonomian telah tercermin dalam sektor keuangan. Walaupun hal ini menjadi fokus kekhawatiran para investor terhadap negara-negara berkembang, namun Indonesia bertahan di antara gejolak pasar dunia yang terjadi baru-baru ini bahkan, ekonomi Indonesia tetap melaju dengan baik. Di samping itu, BI meyakini tren penguatan rupiah terhadap dollar AS secara berkelanjutan akan terjadi pada 2Q16, pasca Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak dua kali di paruh pertama tahun ini. Menurut BI, penantian pelaku pasar valuta asing terhadap kebijakan suku bunga The Fed akan kembali mempengaruhi fluktuasi rupiah. Dari global, bursa AS belum mampu bangkit pada akhir perdagangan kemarin dimana saham-saham AS bergerak di antara zona merah dan hijau sepanjang perdagangan setelah indeks Nikkei Jepang turun sebanyak 5,4% dan harga minyak turun lagi di bawah USD28 per barel menyusul perkiraan dari Badan Energi Internasional. Para pelaku pasar meyakini volatilitas di bursa akan terus berlanjut sampai harga komoditas menetap. Dari regional, pasar saham Asia mengalami penurunan pada hari ini dipimpin oleh bursa Jepang yang mengalami kerugian tajam karena tumbuhnya kekhawatiran investor tentang ekonomi dunia dan kemungkinan resesi global. Indeks Nikkei 225 turun 372,05 (2,31%) ke level 15.713,39 dipimpin oleh penurunan tajam di saham-saham perbankan dan komoditas. Bursa saham Tokyo ini turun ke level terendah sejak akhir 2014. Di samping itu, Hong Kong akan kembali menlanjutkan perdagangan pada hari Kamis dan bursa saham mainland China serta Taiwan ditutup seminggu dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek. Dari Eropa, bursa-bursa saham naik tipis pada awal perdagangan.

Pidato Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, guna mencari petunjuk mengenai kekuatan ekonomi Amerika Serikat, mendorong rebound harga minyak dunia. Harga minyak mentah mengakhiri tren penurunan selama empat hari berturut-turut. Sementara itu, potensi penurunan harga minyak masih terbuka, pasalnya spekulasi berlimpahnya pasokan minyak global, peningkatan ekspor Iran pasca penghapusan sanksi internasional, dan bertumbuhnya pasokan minyak mentah AS. Dengan demikian sentiment ini tetap membuka peluang koreksinya indeks saham bursa utama dunia. Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada Rabu bersamaan dengan apresiasi rupiah terhadap dolar AS. Rupiah menguat seiring membaiknya proyeksi ekonomi Indonesia sehingga menarik aliran dana asing. Sedangkan indeks Wall Street pada Rabu ditutup variatif. Sebagian dari indeks AS tertekanan seiring munculnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga berikan jalan untuk kekhawatiran terbaru terhadap kekuatan ekonomi Amerika. Ketua Fed Yellen sinyalkan bahwa volatilitas di pasar keuangan dapat menunda kenaikan suku bunga karena penilaian bank sentral terhadap dampak terhadap pertumbuhan domestik. Para investor mengakibatkan volatilitas pasar sejak awal tahun di tengah kekhawatiran mengenai kemampuan Cina guna mengatasi perlambatan ekonominya. Langkah mengejutkan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang mengalihkan suku bunga acuan ke zona negatif pada akhir Januari, dan sinyal Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan stimulus terbaru bulan depan, menjadi salah satu alasan dari Yallen, mengeluarkan pernyataannya. Ditengah kondisi ekonomi global yang mengalami perlambatan, Pemerintah Indonesia berupaya untuk memberikan daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan investasinya guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia berniat untuk membuka sektor perekonomian yang sebelumnya ditutup untuk modal asing. Pemerintah bersiap mengumumkan perubahan pada pedoman investasinya. Kenaikan investasi asing dan meningkatkan anggaran belanja pemerintah pada infrastruktur akan menutupi pelemahan sektor ekspor dan mendorong laju pertumbuhan menjadi hingga 5.2% tahun ini. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% pada kuartal IV 2015, jauh di atas periode tiga bulanan sebelumnya, yakni 4,74%. Perkiraan bahwa sentimen dari ekternal tersebut masih memberikan pengaruh bagi pasar saham indonesia, maka peluang IHSG bisa kembali terjadi hari ini.

DAILY REPORT

11 Februari 2016

• INDY berencana ekspansi kawasan berikat • ABMM bidik pembangkit listrik 1.000 MW

• MTRA kaji emisi obligasi dan bidik pertumbuhan 15-17% • Penjualan semen SMBR tumbuh 15%

• SRIL produksi pakaian militer dari Arab, batal rilis obligasi global • SRAJ siap investasi besar

• INDR dapat tax allowance

• PPRO akan emisi obligasi Rp600 miliar

• SSIA berencana membentuk perusahaan patungan • BKSL dan PPRO bentuk aliansi bisnis

• Lippo Group akan tawarkan saham MatahariMall.com ke publik • LPKR umumkan rencana akuisisi Lippo Mall Kuta oleh LMIRT • LPKR memastikan pembangunan dua menara Millenium Village • SOCI terima kontrak pembangunan 3 unit kapal senilai Rp 279 mliar • GIAA pastikan kedatangan 9 pesawat

• DILD kembangkan perumahan Graha Natura, Surabaya tahap II • BNGA kaji salurkan KUR melalui jaringan miliknya

• BBTN & BBNI luncurkan tawaran bunga kredit KPR single digit • BBTN targetkan KPR non subsidi tumbuh 18-19% di tahun 2016 • BBNI targetkan KPR tumbuh 10-12% di tahun 2016

• MEGA menargetkan pertumbuhan double digit • BABP tambah modal Rp500 miliar

• BNGA hampir masuk BUKU IV • NISP optimistis laba tumbuh 15%

• Mahaka Radio (MARI) catatkan sahamnya di BEI hari ini

Support Level 4711/4690/4654

Resistance Level 4768/4804/4825

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

11 February 2016

11 February 2016

Indika Energy (INDY) melalui anak usahanya, Petrosea (PTRO), siap bersaing dengan Astra International (ASII), untuk memperoleh izin pengelolaan Pusat Logistik Berikut (PLB). Saat ini, PTRO mengelola pelabuhan di kawasan Kariangau, Tanjung Batu, Kalimantan Timur. PTRO optimistis mampu bersaing dengan 12 perusahaan lain dari sisi fasilitas dan pengalaman dalam mengelola pelabuhan Kariangau seluas 126 ha. Dari total luas lahan tersebut, perseroan berencana mengalokasikan 4 ha untuk open yard dan pergudangan PLB.

ABM Investama (ABMM) membidik proyek pembangkit listrik berkapasitas total 1.000 MW tahun ini. Perseroan akan mengikuti tender tiga pembangkit listrik berkapasitas total 800 MW dan mengakuisisi pembangkit listrik 200 MW. ABMM tengah membidik pembangkit listrik berkapasitas 2X50 MW, 2X150 MW, dan 2X200 MW. Perseroan menargetkan kepemilikan saham pada masing-masing proyek tersebut sebesar 20-51%.

Semen Baturaja (SMBR) membukukan penjualan semen 104.572 ton pada bulan pertama 2016 atau meningkat 15% dibandingkan dengan 90.764 ton pada 2015. Penjualan paling besar dibukukan di wilayan Sumatra Selatan sebesar 68.364 ton, diikuti Lampung 30.001 ton, Bengkulu 2.305 ton dan Jambi 902 ton. Perusahaan menyatakan bahwa penjualan perusahaan masih di atas rata-rata nasional pada bulan Januari 2016. Berdasarkan data sementara dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen nasional di bulan Januari 2016 tumbuh 5% menjadi 5,2 juta ton dari sebelumnya 4,9 juta ton.

Indorama Synthetics (INDR) telah mendapatkan fasilitas pengurangan pajak dari pemerintah. Fasilitas itu terkait dengan pembangunan proyek produksi ke-9 yang membutuhkan investasi USD 40 juta. Fasilitas pengurangan pajak penghasilan yang diterima selama 6 tahun dengan besaran total 30% dapat meringankan beban perusahaan. Pabrik tersebut memiliki 40.000 mata pintal dengan 74% produksi untuk pasar ekspor. Kapasitas produksi pabrik mencapai 10.800 metrik ton per tahun.

Sri Rejeki Isman (SRIL) mendapatkan pesanan untuk memproduksi pakaian militer dari negara Uni Emirat Arab (UEA). Perseroan akan menyediakan seragam militer 150.000 potong pakaian. Timur Tengah menjadi salah satu kawasan yang memberikan kontributor ekspor terbesar bagi SRIL. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan naik 6%-8% dengan pangsa pasar ekspor sebesar 60%. SRIL menargetkan kontribusi ekspor seragam mencapai USD 10-15 juta tahun ini. Dalam 5 tahun ke depan, perseroan menargetkan dapat meningkat menjadi USD 50-80 juta.

Rencana penerbitan obligasi global Sri Rejeki Isman (SRIL) senilai US$420 juta setara dengan Rp5,67 triliun dipastikan batal seiring dengan penundaan pembangunan power plant oleh manajemen. Emisi obligasi global ditunda untuk sementara setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan terbaru. Pemerintah akan mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi X yang memuat revisi aturan Daftar Negatif Investasi. Bila paket kebijakan pemerintah yang akan dirilis menguntunkan SRIL, pembangunan pembangkit listrik pun dipertimbangkan untuk ditunda.

Mitra Pemuda (MTRA) membidik kenaikan pendapatan sebesar 15-17% pada 2016 yang akan didorong dari kontrak proyek jasa konstruksi. Pertumbuhan pendapatan itu akan didapatkan dengan menjaring nilai kontrak sebesar Rp 400-450 miliar. Dari angka kontrak tersebut, sebesar Rp 320-330 miliar dapat dibukukan sebagai pendapatan. Pada tahun ini, perseroan tengah menjajaki proyek di luar negeri seperti Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.

Setelah melepas saham ke publik, Mitra Pemuda (MTRA) berencana menerbitkan obligasi untuk mendanai ekspansi ke Asia Tenggara. Perusahaan akan menerbitkan surat hutang pada tahun ini atau 2017. Hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mendanai perluasan bisnis perusahaan ke luar negeri. Perusahaan memiliki rencana untuk ekspansi ke salah satu negara Asia Tenggara, antara lain Kamboja, Vietnam dan Myanmar. Jika ekspansi dilakukan tahun ini, obligasi diterbitkan tahun ini juga.

Soechi Lines (SOCI) meraih kontrak pembangunan 3 unit kapal atau shipbuilding dari Kementerian Perhubungan dengan nilai total kontrak Rp 279 miliar. Tiga unit kapal yang akan dibangun perseroan terdiri atas dua unit kapal kenavigasian dan satu unit kapal perintis. Konstruksi kapal akan dikerjakan dalam kurun waktu dua tahun. Perolehan kontrak ini menjadi tambahan bagi kontrak 5 pembangunan kapal lainnya yang sedang dikerjakan perseroan.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia (GIAA) memastikan sudah 9 dari 15 pesawat baru yang direncanakan hadir pada tahun ini. Sisanya masih dalam proses negosiasi. Selain itu, anak usaha GIAA, Citilink Indonesia sudah dipastikan mendapatkan 8 pesawat airbus A320 pada tahun ini. Dengan demikian, secara kumulatif, grup GIAA sudah memiliki 17 armada baru tahun ini. Adapun, Garuda dan Citilink secara kumulatif menargetkan jumlah trafik penumpang sebanyak 40,5 juta penumpang pada 2016. Target tersebut akan membuat grup Garuda menguasai 50% pasar penerbangan domestik di Idnonesia.

OCBC NISP (NISP) optimistis dapat meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 15% pada tahun ini. Perusahaan optimistis kinerja pada tahun ini bisa tetap positif setelah sepanjang tahun lalu meraih pertumbuhan laba bersih yang baik. Laba bersih NISP tahun lalu tumbuh 13% menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2016, NISP juga menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 15%-20% dibandingkan 2015. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) masih akan menjadi andalan perusahaan dengan porsi di kisaran 55%-60% dari keseluruhan sektor kredit. Untuk DPK, perusahaan menargetkan pertumbuhan sekitar 15% tahun ini.

BFI Finance Indonesia (BFIN) akan menggalang dana senilai Rp 5 triliun tahun ini. Dana ini akan dimanfaatkan untuk mendukung target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 11 triliun. Penggalangan dana ditargetkan melalui obligasi sebanyak Rp 2 triliun dan pinjaman bank senilai Rp 3 triliun. Pendanaan tahap pertama dengan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun pada akhir Februari tahun ini. Perseroan masih akan fokus pembiayaan di sektor mobil bekas.

Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap menjadikan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sebagai fokus bisnis di tahun 2016. Hal tersebut tercermin dari porsi pembiayaan pada kredit perumahan yang mencapai 89,90% dari total kredit tahun 2015. Sepanjang tahun 2015, total penyaluran kredit KPR BBTN mencapai Rp 124,93 triliun dari total kredit Rp 138,96 triliun. Perseroan juga tetap komitmen untuk mendukung program satu juta rumah pemerintah. Sepanjang tahun 2015, BBTN telah berkontribusi sebanyak 474.099 unit dalam program satu juta rumah, baik dari sisi demand (KPR) maupun supply (kredit konstruksi). Undang-undang tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang segera disahkan membuat peluang memperoleh dana murah juga terbuka lebar.

(3)

     

           

 

 

11 February 2016

11 February 2016

(BBNI) meluncurkan tawaran bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) single digit untuk mendongkrak permintaan KPR yang sedang lesu. Saat ini pendapatan masyarakat terus turun seiring perlambatan ekonomi. Perseroan memberikan bunga KPR sebesar 6,6% selama 1 tahun untuk rumah non subsidi dengan kisaran harga Rp 250 juta-Rp 350 juta per unit. BBTN menargetkan KPR non subsidi tumbuh 18%-19% di tahun 2016 sehingga kontribusi rumah naik menjadi 56% terhadap total kredit perumahan BTN. BTN telah menyalurkan kredit untuk rumah non subsidi sebesar Rp 53,56 triliun per Desember 2015 atau naik 17,47% dibandingkan posisi Rp 45,60 triliun per Desember 2014. BBTN menargetkan KPR subsidi akan tumbuh 13%-15% di tahun 2016 dengan kontribusi sebesar 44% terhadap total kredit perumahan BTN. Tahun 2015, KPR subsidi tumbuh 26,73% menjadi Rp 43,52 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 34,34 triliun per Desember 2014. Perseroan masih mengkaji secara insentif pemberian bunga KPR single digit untuk jangka waktu yang lebih panjang. Sementara BNI menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 10%-12% di tahun 2016. Dari pertumbuhan tersebut, porsi pembiayaan antara properti baru berkisar 40% dan properti bekas sebesar 60%.

Bank MNC International (BABP) berencana menambah modal hingga Rp500 miliar tahun ini melalui skema rights issue. Penambahan modal tersebut dilakukan untuk mendukung rencana bisnis bank tahun ini. Menurutnya, dengan aksi itu, modal inti perusahaan dapat mencapai Rp2,2 triliun-Rp2,3 triliun. Sejalan dengan modal inti, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) akan meningkat di sekitar 18%-20%. Adapun, perusahaan menargetkan laba tahun ini sebesar Rp20 miliar, sedangkan kredit ditargetkan bertumbuh hingga 15%-20%.

Langkah Bank CIMB Niaga (BNGA) untuk masuk dalam kelompok BUKU IV semakin mulus. Modal inti perusahaan akan semakin menanjak setelah aksi revaluasi aset dicatatkan dalam pembukuan keuangan kuartal I/2016. Saat ini, perusahaan masih menunggu persetujuan pembayaran pajak dari Direktorat Jenderal Pajak. Adapun, dengan aksinya ini, modal inti perusahaan disebut telah mendekati Rp30 triliun atau batas minimum bank BUKU IV. Perusahaan telah melakukan revaluasi terhadap seluruh asetnya berupa tanah dan bangunan. Namun, BNGA masih belum dapat menyebutkan nilai dari hasil revaluasi.

Bank CIMB Niaga (BNGA) tengah mengkaji kemungkinkan turut serta program pemerintah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Perseroan mengkaji untuk ikut menyalurkan KUR melalui jaringan yang dimiliki. Per September 2015 penyaluran kredit mikro CIMB Niaga mencapai Rp 2,72 triliun.

Bank Mandiri (BMRI) berkomitmen untuk terus mengembangkan kewirausahaan mikro melalui penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR. Pengembangan ini dilakukan melalui dukungan finansial dan nonfinansial. Dari segi finansial, tahun ini perusahaan akan menyalurkan KUR senilai Rp13 triliun, meningkat dari realisasi KUR tahun lalu sebesar Rp3,5 triliun. Rencananya, BMRI akan menyalurkan Rp11 triliun untuk KUR ritel, Rp1 triliun untuk KUR Mikro dan Rp1 triliun untuk KUR TKI dengan bunga 9% efektif per tahun.

Bank Mega (MEGA) menargetkan pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit bisa meningkat double digit pada tahun ini. Perusahaan menargetkan pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit sepanjang 2015 tumbuh 34% menjadi Rp36,5 triliun dibandingkan dengan 2015 yang sebesar Rp26,5 triliun. Adapun, pertumbuhan bisnis kartu kredit MEGA tahun ini didorong beberapa aspek, salah satunya penerbitan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik Mega-Barca Card. Selain itu, perusahaan mengandalkan kekuatan sinergi dengan grup CT Corp.

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ), pengelola rumah sakit

Mayapada Group, berencana melanjutkan ekspansinya pada tahun ini dengan membangun dua rumah sakit baru di Cakung, Jakarta Timur dan Surabaya, Jawa Timur. Investasi yang disiapkan untuk kedua proyek tersebut masing-masing di kisaran Rp 400 miliar. Selain itu, perseroan akan mengembangkan ruangan dan kamar pada dua rumah sakit yang pertama. Rencananya, SRAJ akan melanjutkan proses rights issue yang sempat tertunda tahun lalu. Rights issue akan dilakukan pada semester I-2016 dengan nilai sekitar Rp 1-1,5 triliun.

Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana membentuk perusahaan patungan guna menggarap lahan seluas 400 ha di Karawang. Perseroan tengah melakukan penjajakan dengan salah satu calon mitra dalam pembentukan perusahaan patungan tersebut. Luas lahan perseroan mencapai 110 ha sedangkan yang dimiliki calon mitra sejumlah 130 ha. Sementara itu, sisa luas lahan seluas 160 ha akan diakuisisi dari pihak lain. Pembentukan perusahaan patungan merupakan strategi perseroan untuk bisa melakukan ekspansi karena lahan industri SSIA menipis.

Sentul City (BKSL) dan PP Properti (PPRO) mendirikan perusahaan patungan pada 5 Februari 2016. Perseroan membentuk JV untuk menjalankan usaha di bidang jasa, pembangunan, dan perdagangan. Total modal disetor JV baru tersebut adalah Rp 100 miliar. BKSL akan mengambil bagian modal disetor sebesar Rp 51 miliar atau setara 51% saham JV.

PP Properti (PPRO) berencana menerbitkan obligasi pada Juni 2016 sebesar Rp600 miliar dalam dua tahap. Dana hasil penerbitan surat hutang akan digunakan untuk ekspansi lahan, pendanaan proyek jangka panjang dan refinancing hutang. Tahun ini, PPRO menargetkan penerbitan obligasi sejumlah Rp600 miliar. Saat ini, perusahaan masih di tahap seleksi penjamin pelaksana emisi atau underwriter untuk penerbitan obligasi. Selain obligasi, perusahaan juga akan menerbitkan MTN dengan total emisi Rp300 miliar.

Perdana Gapuraprima (GPRA) akan fokus meningkatkan penjualan rumah tapak tahun ini. Perseroan menilai, di tengah pelemahan pasar properti, penjualan rumah tapak lebih menguntungkan dibandingkan dengan penjualan apartemen (high rise). Sepanjang tahun lalu, penjualan rumah tapak mencapai 70% dari target, sementara penjualan apartemen masih di bawah 50% dari target. Tahun ini, GPRA menargetkan pendapatan pra-penjualan sebesar Rp 600 miliar tahun ini atau tumbuh 20% YoY. Perseroan akan meningkatkan kontribusi segmen rumah tapak tahun ini menjadi 60% dari total pendapatan.

Intiland Development (DILD) melalui anak usahanya Intiland Grande memperkuat lini bisnis dengan mengembangkan proyek baru. Pada awal tahun 2016, perseroan menggarap tahap II kawasan perumahan Graha Natura, Surabaya. Pengembangan proyek properti tahap II dibangun dengan kawasan mixed-use seluas 38,2 ha di kawasan Surabaya Barat.

Intiland Development (DILD) melakukan pengembangan tahap II kawasan perumahan Graha Natura, Surabaya. Perseroan melalui anak usahanya yaitu Intiland Grande mengembangkan kawasan mixed-use di atas lahan seluas 38,2 hektar di wilayah Surabaya Barat. Pada pembangunan tahap II ini, perseroan mengawalinya dengan meluncurkan Edenia yang merupakan klaster baru dengan luas lahan 5,3 hektar. Pengembangan klaster Edenia rencananya dilakukan dalam satu tahapan pembangunan yang diperkirakan membutuhkan waktu waktu sekitar 2 tahun. Pembangunan akan dimulai pada Februari 2016 dan diperkirakan selesai pada Maret 2018.

Lippo Karawaci (LPKR) memastikan proses pembangunan dua menara Millenium Village, Hillcrest dan Fairview selesai dalam 3,5 tahun. Adapun, tower Hillcrest telah habis terjual sejak diluncurkan

(4)

     

           

 

 

11 February 2016

11 February 2016

tahun lalu. Sementara tower Fairview telah terjual 55% dan ditargetkan terjual seluruhnya pada akhir 2016. Hal ini disebabkan tingginya minat caln pembeli hunian vertical yang berlokasi di Central Business District (CBD) Township Lippo Village Karawaci.

Lippo Karawaci (LPKR) mengumumkan rencana mengakuisisi Lippo Mall Kuta oleh Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT). Selain itu rencana akuisisi bersama atas Lippo Plaza Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta masing-masing oleh LMIRT dan First REIT dengan total Rp 1,7 triliun. Perseroan telah menandatangani akta perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) untuk 2 mal dan 1 rumah sakit dengan REITs perseroan yang akan memberikan hasil sebesar Rp 1,7 triliun. Nilai penjualan Lippo Mall Kuta oleh LMIRT mencapai Rp 800 miliar. Mal ini merupakan bagian dari 6 lantai pengembangan gedung multi fungsi yang terdiri atas komponen mal ritel serta 180 kamar hotel yang sedang dibangun yang terletak di Kuta, Bali. LMIRT dan First REIT telah menandatangani akta Usaha Bersama (Joint Venture) atas akuisisi bersama komponen mal ritel yang dikenal sebagai Lippo Plaza Yogya dan komponen rumah sakit yang dikenal sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta. Keduanya telah menandatangani CSPA untuk rencana akuisisi tersebut dan akan memegang dua properti tersebut dalam satu akta sertifikat strata dengan total Rp 900 miliar. Penyelesaian akuisisi atas properti-properti tersebut akan bergantung pada persetujuan dari para pemegang unit penyertaan dari REITs serta dengan persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Singapore Exchange Securities Trading Limited. LMIRT dan First REIT merupakan kelompok usaha Lippo yang mengelola REITs di Singapura.

Lippo Group berencana untuk melakukan penawaran saham publik divisi bisnis e-commerce-nya yaitu MatahariMall.com dalam 2-3 tahun ke depan. Lippo Group menguasai saham MatahariMall melalui anak usahanya, yaitu Lippo Karawaci (LPKR) yang menguasainya lewat PT Kreasi Tunas Bangsa dan PT Mega Indah Gemilang. Mataharimall.com menyambut baik wacana pemerintah yang berencana membuka investasi di bidang usaha untuk kategori marketplace pada e-commerce sebesar 100% terhadap kepemilikan saham asing. Perseroan telah bekerja sama dengan sejumlah pihak dari luar negeri untuk mendapatkan kucuran dana agar Mataharimall dapat berkembang dengan pesat dan mengalahkan e-commerce global seperti Alibaba. Dana yang berhasil diperoleh Mataharimall untuk mengembangkan bisnis berasal dari Bank of Amerika, Merrill Lynch dan Credit Suisse yang mencapai USD 200 juta, ditambah kucuran dana dari Lippo Group dan lainnya sekitar USD 300 juta. MatahariMall juga menunjuk perusahaan penasihat keuangan Rothschild sebagai Financial Advisor bagi Lippo Group dalam transaksi tersebut. Perseroan membutuhkan sekitar USD 500 juta untuk 2-4 tahun ke depan untuk marketing, teknologi, tim, logistik dan lainnya.

Penyedia jasa televisi berbayar dan jaringan internet MNC Play Media, milik MNC Group, akan memperluas jaringan hingga ke Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi pada tahun 2016. Perseroan mulai melakukan komersialisasi pada Mei 2014 di Jakarta dan Surabaya. Saat ini juga sudah tersedia di Bandung, Semarang, Malang dan Medan.

Mahaka Radio Integra mencatatkan saham perdananya pada hari ini dengan kode saham MARI. Perseroan mencatatkan sebanyak 105.052.900 saham dengan harga penawaran Rp750 senilai Rp78.789.675.000. Mahaka Radio adalah perusahaan penyiaran milik Erick Thohir. Mahaka Radio akan menggunakan sebanyak 40 persen dana hasil IPO untuk pembayaran utang anak usaha ke Bank UOB Indonesia dan sisanya untuk pengembangan bisnis investasi perusahaan baru. Adapun, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp57,60 miliar di periode hingga 31 Juli 2015 dengan laba operasional diraih Rp33,84 miliar dan laba bersih Rp20,17 miliar.

Pengerjaan proyek infrastruktur jalan dan jembatan, pembangkit listrik, perumahan rakyat oleh pemerintah serta smelter oleh swasta pada awal tahun berdampak pada peningkatan konsumsi semen sebesar 4,4% pada Januari dibandingkan dengan tahun lalu. Berdasarkan informasi dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), total konsumsi semen pada bulan lalu mencapai 5,14 juta ton dengan peningkatan konsumsi paling tajam di Sumatra, Jawa dan Sulawesi. Lebih detail, konsumsi semen di Sumatera mencapai 1,09 juta ton atau naik 15,8% dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian diikuti oleh Sulawesi 424.000 ton, naik 19%, Jawa 2,87 juta ton atau naik 5,3% dan Bali&Nusa Tenggara 320.000 ton, naik 1,6%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menegaskan pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong proyek infrastruktur yang implementasinya masih terhambat karena berbagai faktor. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) akan mengawal pengerjaan 30 proyek infrastruktur prioritas pemerintah, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015. Proyek tersebut antara lain 8 ruas tol Trans Sumatera, MRT Jakarta jalur Selatan-Utara, PLTA Lodoyo, PLTU Batang, Kilang Minyak Bontang, Pelabuhan Jawa Barat bagian Utara, Kereta Api Kalimantan Timur dan Palapa Ring Broadband.

Survey Bank Indonesia menunjukan penjualan retail Indonesia pada bulan Desember 2015 tumbuh 10,4% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya karena ditopang libur Natal dan akhir tahun. Penjualan retail November 2015 tumbuh 9,7%, direvisi dari laporan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,2%. Survey juga memperkirakan penjualan retail Januari 2016 akan tumbuh 11,7% terutama belanja peralatan telekomunikasi dan informasi.

Menteri Koordintor Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi X masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo apakah menyetujui atau tidak. Paket kebijakan ekonomi X tersebut rencananya akan diumumkan sebelum keberangkatan Presiden ke Amerika Serikat. Sebelum diumumkan paket kebijakan ekonomi itu akan ada sidang kabinet paripurna.

Pemerintah siap merilis Paket Kebijakan Ekonomi X yang salah satunya berisi tentang revisi Daftar Negatif Investasi (DNI). Dengan revisi DNI ini, maka akan ada tiga kelompok dalam porsi saham asing untuk beberapa industri dan sektor. Nantinya porsi saham asing akan dibatasi maksimal mencapai 67% dari sebelumnya 49%.

Presiden Joko Widodo berkeinginan melihat suku bunga acuan terus turun guna bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan industri, namun presiden tidak akan melakukan intervensi terkait kebijakan Bank Indonesia. Presiden optimis bahwa target pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% selama tahun 2016 akan tercapai dari 4,8% di tahun 2015.

Lembaga kajian pembangungan ekonomi dan keuangan (Indef) menilai besaran cadangan devisa hingga akhir Januari 2016 sebesar USD 102,1 miliar tidak ideal untuk menjawab tantangan ekonomi di tengah lonjakan utang luar negeri dan impor. Namun besaran cadev senilai USD 102,1 miliar masih dalam ketegori aman, dengan mengacu pada standar kecukupan untuk membiayai 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Penurunan cadev dari USD 105,9 miliar menjadi USD 102,1 miliar untuk pemenuhan kebutuhan devisa, seperti pembayaran utang luar negeri pemerintah, termasuk pembayaran pokok dan bunga global bond yang jatuh tempo.

(5)

      

 

 

 

 

 

11 February 2016

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 27,35 -0,10 TLKM (US) 51 17.030 168

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,05 0,00 ANTM (GR) 0,01 197 0

Gold (US$)/Ounce 1197,37 0,25

Nickel (US$)/MT 8090,00 -125,00

Tin (US$)/MT 15710,00 35,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50,40 -12,00

Coal (RB) (US$)/MT* 51,20 -12,16

CPO (ROTH) (US$)/MT 642,50 -2,50

CPO (MYR)/MT 2423,50 31,50

Rubber (MYR/Kg) 536,00 -3,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 765,88 -7,71

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15914,74 -0,62 -8,67 14,42 12,97 2,70 2,58 4.879,3

USA NASDAQ COMPOSITE 4283,59 0,35 -14,45 17,93 15,13 2,92 2,66 6.723,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 5672,30 0,71 -9,13 14,71 12,58 1,57 1,50 1.412,8

CHINA SHANGHAI SE A SH 2891,62 -0,63 -21,94 11,27 9,96 1,27 1,16 3.513,6

CHINA SHENZHEN SE A SH 1830,40 -1,15 -24,22 20,92 18,03 2,87 2,51 2.757,2

HONG KONG HANG SENG INDEX 19288,17 0,55 -11,98 9,69 8,67 0,96 0,90 1.540,2

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4732,48 -0,76 3,04 14,48 12,55 2,21 2,00 373,7

JAPAN NIKKEI 225 15713,39 -2,31 -17,44 15,63 13,96 1,34 1,26 2.514,3

MALAYSIA KLCI 1644,41 -1,09 -2,84 15,41 14,26 1,70 1,60 236,9

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2582,10 -1,57 -10,43 11,15 10,52 0,97 0,93 259,0

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.454,50 -157,50 1000 IDR/ USD 0,07 0,0009

EUR/IDR 15.176,54 21,56 EUR / USD 1,13 -0,0012

JPY/IDR 118,50 1,37 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.666,98 -1,96 SGD / USD 0,72 -0,0001

AUD/IDR 9.559,76 -2,10 AUD / USD 0,71 0,0010

GBP/IDR 19.551,41 33,57 GBP / USD 1,45 0,0010

CNY/IDR 2.046,55 -1,28 CNY / USD 0,15 -0,0001

MYR/IDR 3.264,27 0,32 MYR / USD 0,24 0,0029

KRW/IDR 11,23 -0,05 100 KRW / USD 0,08 0,0006

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 7.62

BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.10

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.09

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.04

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description January-16 December-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.51 0.00 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 4.14 3.35 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % 0.51 0.96 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 102.13 Bn 105.93 Bn SBIS (12M) 7.15

(6)

      

 

 

 

 

 

11 February 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

11 Feb US Monthly Budget Statement Naik menjadi $42.5 Bn dari -$17.5 Bn

11 Feb US Initial Jobless Claims Turun menjadi 280 ribu dari 285 ribu

11 Feb US Continuing Claims Turun menjadi 2248 ribu dari 2255 ribu

12 Feb US Import Price Index MoM Turun menjadi -1.5% dari -1.2%

12 Feb US Import Price Index YoY Naik menjadi -6.8% dari -8.2%

12 Feb US Business Inventories Naik menjadi 0.2% dari -0.2%

15 Feb Indonesia Trade Balance --

15 Feb Indonesia Exports YoY --

15 Feb Indonesia Imports YoY --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

GGRM IJ 61500 1.49 1.64 HMSP IJ 107000 -3.76 -18.35 WSKT IJ 1855 4.80 1.09 BMRI IJ 9825 -2.24 -4.91 ASII IJ 6800 0.37 0.96 BBRI IJ 11775 -1.67 -4.62 TLKM IJ 3385 0.30 0.95 ICBP IJ 15350 -3.15 -2.75 GIAA IJ 460 7.23 0.76 UNTR IJ 16500 -2.94 -1.76 INDF IJ 6775 1.12 0.62 LPPF IJ 16900 -3.43 -1.65 BBNI IJ 5325 0.47 0.44 CPIN IJ 3650 -2.54 -1.47 SMRA IJ 1520 2.01 0.41 SCMA IJ 2785 -3.30 -1.31 DPUM IJ 1310 6.94 0.34 BDMN IJ 3800 -3.06 -1.08 MPPA IJ 1875 3.59 0.33 AKRA IJ 7900 -3.36 -1.03 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Buyung Poetra Sembada

Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities

PT Mahaka Radio Integra

(7)

      

 

 

 

 

 

 

11 February 2016

11 February 2016 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BJTM 43.00 Cash Dividend 05 Feb-16 09 Feb-16 11 Feb-16 03 Mar-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

KONI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

 

GSMF Rights Issue 32:15 100.00 05 Feb’16 09 Feb’16 15 Feb – 19 Feb’16

 

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 05 Feb’16 09 Feb’16 15 Feb – 11 Mar’16

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 09 Apr’16 10 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16

 

BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

 

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HEXA RUPSLB

 

11-Feb-16

ALKA RUPSLB

 

12-Feb-16

RIMO RUPSLB

 

12-Feb-16

SIPD RUPSLB

 

15-Feb-16

WOMF RUPSLB

 

18-Feb-16

BBNP RUPSLB 19-Feb-16

BKSW RUPST 22-Feb-16

NIPS RUPSLB 23-Feb-16

MCOR RUPSLB 24-Feb-16

SMCB RUPSLB 25-Feb-16

MAYA RUPSLB 26-Feb-16

BSIM RUPSLB 29-Feb-16

BVIC RUPSLB 29-Feb-16

EXCL RUPSLB 10-Mar-16

BBNI RUPST 10-Mar-16

MTFN RUPSLB 11-Mar-16

ISAT RUPSLB 15-Mar-16

(8)

      

 

 

 

 

 

11 February 2016

11 February 2016

ADHI

TRADING BUY

S1 2575 R1 2650 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2525 R2 2700

Closing

Price 2610

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 2575-Rp 2650 • Entry Rp 2610, take Profit Rp 2650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 88.92 Negatif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) 26.42 Negatif

Bollinger Band (Mid) 2496 Positif

MA5 2626 Negatif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800

Jul August September October November December 2016 February

ADHI Upward Sloping Channel

2,603.13 2,496.25 2,489.38 2,489.38 2,489.38 2,415 2,203.49 2,610 2,610 2,610 2,626 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 72.48, Stochastic %K = 56.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.4994 56.4994 20 72.4792 72.4792 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -3.63, Signal() = -9.17

-9.17048 -3.63071 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 26.42, Volume() = 23,745,600.00

26.4158

0.00000

42.2116 23,745,60

ADHI - William's % R(14) = -25.00, Volume() = 23,745,600.00 -25

23,745,60

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WSKT

TRADING BUY

S1 1810 R1 1900 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1760 R2 1950

Closing

Price 1855

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1810-Rp 1900

• Entry Rp 1855, take Profit Rp 1900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 81.14 Positif

MACD 13.30 Positif

True Strength Index (TSI) 53.95 Positif

Bollinger Band (Mid) 1746 Positif

MA5 1795 Positif 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0

Jul August September October November December 2016 February

WSKT Broadening Wedge Bullish Breakout 1,783.91 1,777.5 1,746.25 1,685 1,666.38 1,583.57 1,583.57 1,783.91 1,795 1,805 1,855 1,855 1,855 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 74.77, Stochastic %K = 75.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.7692 74.7692 20 75.75 75.75 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -15.38, Signal() = -10.51 -15.3824 -10.5078 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 53.95, Volume() = 91,553,904.00 50.2492 0.00000 53.9517 91,553,90 WSKT - William's % R(14) = -3.23, Volume() = 91,553,904.00 -3.22581 91,553,90

(9)

      

 

 

 

 

 

11 February 2016

11 February 2016

WTON

TRADING BUY

S1 970 R1 1020 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 920 R2 1070

Closing

Price 990

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 970-Rp 1020

• Entry Rp 990, take Profit Rp 1020

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 22.08 Positif

MACD -0.12 Positif

True Strength Index (TSI) -5.34 Positif

Bollinger Band (Mid) 980 Positif

MA5 971 Positif 780.0 840.0 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0

Jul August September October November December 2016 February

WTON Upward Sloping Channel

980 976.25 971 950 855.662 847.273 847.273 990 990 990 1,045 1,140.45 1,140.45 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 20.62, Stochastic %K = 37.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20.6229 20.6229 20 37.037 37.037 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 WTON - MACD (5,3) = -1.95, Signal() = 0.55

-1.94858 0.546816 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WTON - TSI(3,5,3) = -5.34, Volume() = 31,265,200.00

-5.33574 -15.9479 0.00000

31,265,20

WTON - William's % R(14) = -57.89, Volume() = 31,265,200.00 -57.8947

31,265,20

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ICBP

TRADING BUY

S1 14900 R1 15850 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 14250 R2 16500

Closing

Price 15350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 14900-Rp 15850 • Entry Rp 15350, take Profit Rp 15850

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 87.95 Negatif

MACD 172.47 Negatif

True Strength Index (TSI) 28.97 Negatif

Bollinger Band (Mid) 14728 Positif

MA5 15700 Negatif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000

Jul August September October November December 2016 February

ICBP Upward Sloping Channel

15,350 15,228.1 14,727.5 14,583.3 14,583.3 14,175 12,738.2 15,350 15,350 15,700 16,600 16,765.5 , 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 86.18, Stochastic %K = 71.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

71.4674 71.4674 20 80 86.1783 86.1783 -300 -200 -100 0 100 200 0 ICBP - MACD (5,3) = -67.51, Signal() = -148.30

-148.297 -67.5144 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = 28.97, Volume() = 3,680,000.00

28.9672

0.00000

38.4255 3,680,000

ICBP - William's % R(14) = -48.08, Volume() = 3,680,000.00 -48.0769

3,680,000

(10)

      

 

 

 

 

 

11 February 2016

11 February 2016

BMRI

TRADING BUY

S1 9725 R1 10025 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 9425 R2 10325

Closing

Price 9825

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 9725-Rp 10025 • Entry Rp 9825, take Profit Rp 10025

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.39 Negatif

MACD 74.17 Positif

True Strength Index (TSI) 27.81 Positif

Bollinger Band (Mid) 9533 Positif

MA5 9840 Negatif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800

Jul August September October November December 2016 February

BMRI Upward Sloping Channel

9,825 9,787.5 9,787.5 9,740.63 9,532.5 9,350 8,912.92 9,825 9,825 9,840 10,400 10,661.1 10,661.1 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 65.59, Stochastic %K = 69.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

65.5851 65.5851 20 69.0476 69.0476 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = -46.88, Signal() = -69.68

-69.6832 -46.8776 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 27.81, Volume() = 14,031,500.00

27.8068

0.00000

31.7148 14,031,50

BMRI - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 14,031,500.00 -50

14,031,50

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PPRO

TRADING BUY

S1 188 R1 200 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 178 R2 210

Closing

Price 194

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 188-Rp 210 • Entry Rp 194, take Profit Rp 210

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 49.23 Positif

MACD 1.07 Positif

True Strength Index (TSI) 60.17 Positif

Bollinger Band (Mid) 184 Positif

MA5 186 Positif 130.0 140.0 150.0 160.0 170.0 180.0 190.0 200.0 210.0 220.0

Jul August September October November December 2016 February

PPRO Upward Sloping Channel

186 185.8 185.8 185.375 183.8 181 165.437 190 194 194 194 215.857 215.857 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PPRO - Stochastic %D(6,3,3) = 46.03, Stochastic %K = 65.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

46.0273 46.0273 20 65.1984 65.1984 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 PPRO - MACD (5,3) = -1.81, Signal() = -1.01

-1.80695 -1.00985 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PPRO - TSI(3,5,3) = 60.17, Volume() = 281,628,000.00

35.7494 0.00000 60.1725

281,628,00

PPRO - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 281,628,000.00 -11.1111

281,628,00

(11)

      

 

 

 

 

 

 

11 February 2016

11 February 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

10-02-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Sell 16525 16525 16375 15950 16375 16800 17225 Negatif Negatif Negatif 17450 15375

LSIP Trading Buy 1470 1470 1495 1395 1445 1495 1545 Positif Negatif Positif 1515 1210

SGRO Trading Sell 1850 1850 1850 1850 1850 1850 1850 Negatif Negatif Positif 1850 1600

Mining

PTBA Trading Sell 4385 4385 4345 4260 4345 4430 4515 Negatif Negatif Negatif 4715 4150

ADRO Trading Sell 575 575 560 530 560 590 620 Negatif Negatif Negatif 655 437

MEDC Trading Sell 690 690 685 675 685 695 705 Positif Negatif Negatif 835 675

INCO Trading Sell 1390 1390 1375 1340 1375 1410 1445 Negatif Negatif Negatif 1695 1370

ANTM Trading Sell 344 344 337 325 337 349 361 Negatif Negatif Negatif 357 292

TINS Trading Buy 545 545 555 525 540 555 570 Positif Positif Positif 555 451

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 990 990 1020 920 970 1020 1070 Positif Positif Positif 1045 800

SMGR Trading Sell 10750 10750 10625 10400 10625 10850 11075 Negatif Negatif Positif 11500 10000

INTP Trading Sell 19225 19225 19100 18750 19100 19450 19800 Negatif Negatif Negatif 22800 18075

SMCB Trading Buy 905 905 910 890 900 910 920 Positif Negatif Positif 1055 895

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6800 6800 6900 6500 6700 6900 7100 Positif Negatif Positif 6850 5700

GJTL Trading Buy 490 490 499 478 485 492 499 Positif Positif Positif 550 482

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6775 6775 6925 6225 6575 6925 7275 Positif Negatif Positif 6725 4905

GGRM Trading Buy 61500 61500 62125 58675 60400 62125 63850 Positif Positif Positif 61000 52550

UNVR Trading Buy 40850 40850 41125 39925 40525 41125 41725 Positif Positif Positif 41600 35300

KLBF Trading Sell 1325 1325 1310 1275 1310 1345 1380 Positif Negatif Negatif 1505 1225

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1735 1735 1750 1680 1715 1750 1785 Positif Negatif Positif 1850 1630

PTPP Trading Sell 3890 3890 3850 3760 3850 3940 4030 Negatif Negatif Negatif 4015 3700

WIKA Trading Buy 2675 2675 2690 2610 2650 2690 2730 Positif Positif Positif 2910 2585

ADHI Trading Buy 2610 2610 2650 2525 2575 2650 2700 Negatif Negatif Negatif 2675 2070

WSKT Trading Buy 1855 1855 1900 1760 1810 1900 1950 Positif Positif Positif 1805 1605

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2440 2440 2470 2370 2420 2470 2520 Positif Negatif Positif 2865 2350

JSMR Trading Sell 5875 5875 5825 5700 5825 5950 6075 Negatif Negatif Negatif 6075 4995

ISAT Trading Buy 5525 5525 5625 5175 5400 5625 5850 Negatif Positif Positif 5825 5050

TLKM Trading Buy 3385 3385 3410 3270 3340 3410 3480 Negatif Negatif Positif 3510 3020

Finance

BMRI Trading Buy 9825 9825 10025 9425 9725 10025 10325 Positif Negatif Negatif 10400 8700

BBRI Trading Buy 11775 11775 11925 11425 11675 11925 12175 Positif Negatif Positif 12300 10750

BBNI Trading Buy 5325 5325 5375 5125 5250 5375 5500 Positif Negatif Positif 5425 4835

BBCA Trading Buy 13275 13275 13375 13075 13225 13375 13525 Positif Negatif Positif 13700 12750

BBTN Trading Buy 1415 1415 1425 1385 1405 1425 1445 Positif Positif Positif 1430 1280

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 16500 16500 16275 15650 16275 16900 17525 Negatif Negatif Negatif 17475 15300

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Sementara total kredit hanya tumbuh 7% YoY dari Rp129 triliun menjadi Rp139 triliun dengan rasio kredit terhadap total pendanaan secara konsolidasi berada pada posisi 85,9% pada

Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,32 triliun pada tahun 2015, naik sekitar 20% dibanding realisasi pendapatan tahun 2014 yang sebesar Rp 1,1

Tiphone Mobile Indonesia (TELE) menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 24 triliun atau naik 20% YoY dari target tahun 2015 yang sebesar Rp 20 triliun..

Untuk tahun 2014 ini perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp8.9 triliun atau tumbuh 10% dari target tahun 2013 yang sebesar Rp8.05 triliun.. Perseroan menganggarkan belanja

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Negara Indonesia (BBNI) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2015 sekitar Rp 2,26 triliun atau setara 25% dari laba bersih 2015 yang

Penyaluran kredit Bank Danamon (BDMN) pada kuartal I/2016 turun 7% menjadi Rp125,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.. Turunnya kredit yang disalurkan perseroan salah

Khusus untuk kredit korporasi sektor infrastruktur melonjak pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp74 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu

Tunas Baru Lampung (TBLA) menargetkan pendapatan pada 2016 mencapai Rp7 triliun atau naik 17% dari perkiraan pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp6 triliun.. Kontribusi