• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 11 February 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 11 February 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyalemen dari teknikal potif bagi trend IHSG, menyusul kenaikan beruntun dalam empat hari terakhir. Dengan demikian, indikator teknikal mengindikasi fase bullish bagi IHSG dalam pekan ini. Indikator MACD konfirmasi positif bagi IHSG serta sinyal positif dari indikator Stochastics yang menceminkan up trend.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4450.748 -15.917 4508 5329.708

LQ-45 747.830 -3.217 1692 3204.880

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Senin (10/2), IHSG mengalami penurunan sebesar 15,917 poin (0,356%) dan ditutup di level 4.450,748 dari level 4.466,665. Perdagangan kemarin dipengaruhi oleh sentimen eksternal dari AS seputar laporan tenaga kerja. Berdasarkan laporan yang dirilis hari Jumat waktu setempat, ekonomi AS berhasil menambah 113.000 pekerjaan pada bulan Januari, dibawah estimasi konsensus berdasarkan survei Bloomberg yang memperkirakan 180.000 pekerjaan. Akan tetapi, angka pengangguran AS berada pada 6,6% yang merupakan level terendah dalam 5 tahun terakhir. Sementara itu dari dalam negeri dilaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia di bulan Januari 2014 naik sebesar USD 1,4 milliar menjadi USD 100,7 milliar dibandingkan posisi di bulan Desember 2013. Pada perdagangan kemarin, bursa saham Asia bergerak variatif, Indeks Nikkei 225 mencatat kenaikan sebesar 255,93 poin (1,77%) dan ditutup di level 14.718,34 dari level 14.462,41. Kenaikan ini didukung oleh pelemahan mata uang Yen setelah rilis laporan tenaga kerja di AS dan berita seputar transaksi berjalan negara tersebut untuk Desember 2013 yang kembali melebar. Defisit transaksi berjalan Jepang untuk Desember 2013 tercatat sebesar 638,6 milliar Yen, lebih besar dibandingkan defisit satu bulan sebelumnya sebesar 592,8 milliar Yen. Defisit yang lebar ini disebabkan oleh tingginya impor sumber energi dari luar negeri di samping penurunan Yen. Kenaikan juga dialami Indeks Shanghai Composite yang mencatat kenaikan sebesar 41,57 poin (2,03%) dari level 2.044,50 ke level 2.086,07. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh keputusan pemerintah China untuk memperpanjang pemberian subsidi kepada industri otomotif (automakers). Selain itu, dilaporkan juga bahwa belanja konsumen China mengalami kenaikan selama libur tahun baru lunar 2014 yang berlangsung selama sepekan. Penjualan ritel dan katering selama periode tersebut naik sebesar 13,3% dibandingkan masa liburan yang sama tahun lalu. Peningkatan ini menimbukan sentimen positif mengenai ekonomi China setelah sebelumnya banyak kalangan mengkhawatirkan perlambatan drastis ekonomi negara ini. Berlawanan dengan pergerakan bursa China dan Jepang, Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar 57,59 poin (0,27%). Indeks hang Seng ditutup di level 21.579,26 dari posisi sebelumnya di level 21.636,85. Sementara itu, mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak mixed.

IHSG rally selama 4 hari berturut-turut. Dalam perspektif teknikal rally tersebut membuka peluang terjadinya technical correction, apalagi IHSG hampir memasuki area overbought. Selain itu indikator Bollinger Bands juga menunjukkan sinyal down reversal. Faktor non-teknikal yang dapat menjaga rally IHSG adalah sentimen kinerja FY2013 emiten. Apabila kinerja emiten FY2013 mengindikasikan pertumbuhan yang baik, maka boleh jadi kenaikan IHSG berpotensi kontinu menuju resistance I di 4571. Belum ada sentimen domestik lain yang bisa menjadi katalis apresiasi IHSG, sementara indeks kepercayaan konsumen Indonesia naik tipis menjadi 116,7 dari 116,5. Sedangkan sentimen global positif adalah melemahnya Yen, data kebangkrutan di Jepang periode Desember 2013 turun menjadi -7,49% YoY dari sebelumnya -15,73% YoY dan trade balance balance of payment Jepang turun menjadi ¥ 1212,6 miliar dari -¥ 1254,3 miliar. Di sisi lain pinjaman perumahan Jepang 4Q13 turun 2,9% YoY dari 3,0% YoY, indeks kepercayaan konsumen Januari turun menjadi 40,5 dari 41,3. Pasar global diperkirakan wait and see, menantikan pernyataan Janet Yellen sebagai Ketua The Federal Reserve di depan House Financial Services Committe pada Selasa (11/2) dan di depan Senate Banking Committee Kamis (13/2) waktu AS. Investor menantikan sinyal dari Yellen yang dikaitkan dengan arah/rencana kebijakan The Fed ke depan mengenai perekonomian AS, utamanya tentang pengurangan stimulus, menyusul beragamnya laporan ekonomi AS minggu lalu, termasuk menurunnya angka pengangguran AS periode Januari 2014 ke level 6,6% dari sebelumnya 6,7%. Pada FOMC berikutnya The Fed diperkirakan akan kembali melakukan tapering off QE3. Bagaimana pun pasar membutuhkan kepastian, sehingga pernyataan Yellen akan dinanti guna memperoleh petunjuk untuk diinterpretasikan. Investor juga menantikan data inflasi sejumlah negara yang akan diumumkan pada pekan ini yaitu, Cina, India, Jerman. Bank sentral Cina (PBoC) mengisyaratkan bahwa volatilitas suku bunga pasar uang akan bertahan dan biaya pinjaman akan naik. Data GDP zona Eropa akan diumumkan pada 14 Februari. Ekonom memperkirakan GDP zona Eropa ekspansi di kisaran 0,1%-0,4%. Sedang AS pada pekan ini akan merilis data ekonomi antara lain wholesale inventories, retail sales, initial jobless claims, industrial production. Pasar domestik diperkirakan akan merespon perkembangan global di samping mencermati rilis data result FY2013 emiten. IHSG diprediksikan bergerak mixed.

DAILY REPORT

11 February 2014

• BMRI bukukan laba bersih 2013 Rp18,2 triliun

• BBTN kucurkan pembiayaan perumahan Rp 87 triliun di 2013 • BBTN proyeksikan kredit 2014 naik di kisaran 17%-18%

• BBTN NPL tahun 2013 turun sebesar 3,04% dari 3,12% pada 2012 • BBCA targetkan kredit KPR/KPA tahun ini tubuh 20%

• Laba bersih NISP meningkat 25%

• MEDC meluaskan wilayah kerjanya di Papua Nugini

• ADHI catatkan laba bersih 2013 naik 91,86% jadi Rp 405,97 miliar • ADHI targetkan laba bersih tumbuh 40,55% pada 2014

• BSDE telah mengakuisisi Epicentrum Walk

• CTRS anggarkan capex tahun 2014 sekitar Rp 1,4 triliun • CTRS akuisisi lahan Rp 600 miliar

• Pertumbuhan marketing sales CTRS diperkirakan 10%-20% • GIAA pendapatan 2013 naik jadi USD 3,72 miliar

• GIAA galang dana USD 600 juta

• JSMR akan roll over utang bank sebesar Rp 1,68 triliun • JSMR aset 2014 akan naik sebesar Rp 4 triliun • BWPT bangun pabrik baru

• Penjualan FAST bulan Januari tumbuh 12% • PGAS siap bangun kilang LNG

• Anak usaha DYAN dirikan perusahaan patungan

• Anak usaha RDTX rencana bangun gedung perkantoran 40 lantai

Support Level 4432/4414/4379

Resistance Level 4486/4521/4540

Major Trend Down

(2)

         

               

 

 

11 February 2014

11 February 2014

Bank Mandiri (BMRI) mencetak laba bersih pada akhir 2013 mencapai Rp18,2 triliun, tumbuh 17,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba tersebut didukung oleh penyaluran kredit ke sektor produktif yang tumbuh 23,3% atau mencapai Rp360,4 triliun. Di samping itu, perseroan mencatatkan penigkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) mencapai 0,11% menjadi 5,57% dari 5,46%. Kenaikan margin itu dikarenakan komposisi dana pihak ketiga perseroan yang lebih banyak di tabungan. Peningkatan laba bersih itu juga ditopang oeh pendapatan bunga bersih Rp32,77 triliun, tumbuh 19,1% dari posisi tahun sebelumnya Rp27,53 triliun. Adapun fee based income tumbuh 18,6% dari posisi Rp12,23 triliun menjadi Rp14,5 triliun.

Bank Tabungan Negara (BBTN) telah mengucurkan pembiayaan perumahan selama tahun 2013 sebesar Rp 87 triliun dari total kredit sebesar Rp 100,46 triliun. Perseroan membiayai perumahan bersubsidi sebesar Rp 28,42 triliun, perumahan non subsidi sebesar Rp 39,54 triliun, kontruksi sebesar Rp 11,82 triliun, kredit terkait perumahan sebesar Rp 7,19 triliun dan segmen non perumahan sebesar Rp 13,46 triliun.

Bank Tabungan Negara (BBTN) memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2014 di kisaran 17%-18% mengikuti acuan Bank Indonesia (BI). Sebelumnya kredit dan pembiayaan pada tahun 2013 mencapai Rp 100,46 triliun atau tumbuh 23,41% YoY. Perseroan memperkirakan NPL akan turun sekitar 2,61% secara gross. Apabila NPL bisa lebih rendah lagi, maka laba akan meningkat di kisaran Rp 2 triliun atau lebih tinggi dari tahun 2013 yang sebesar Rp 1,56 triliun.

Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun pada tahun 2014. Obligasi itu untuk memenuhi pembiayaan ekspansi pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Kondisi pasar yang masih mengalami gejolak membuat perseroan belum bisa memastikan waktu penerbitan obligasi.

Bank Tabungan Negara (BBTN) melaporkan Non Performing Loan (NPL) tahun 2013 mengalami penurunan secara nett mencapai 3,04% lebih rendah dari NPL net pada 2012 yang hanya 3,12%.

Bank Central Asia (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit KPR/KPA tahun 2014 sebesar 20% dari tahun 2013. Tahun 2013 K3S BCA berhasil menyalurkan kredit KPR/KPA sebesar Rp 3,8 triliun, dimana sekitar 65% dari secondary market.

Bank OCBC NISP (NISP) berhasil membukukan laba bersih Rp1,1 triliun pada tahun 2013 atau meningkat 25% dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp915 miliar. Kenaikan laba bersih sebagian besar ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih hingga 22% menjadi Rp3,1 triliun dari tahun 2012 sebesar Rp2,6 triliun. Fee based income sepanjang 2013 tercatat sebesar Rp879 miliar. Adapun kenaikan pendapatan bunga bersih 2013 didorong oleh kenaikan penyaluran kredit hingga 21% dibandingkan dengan 2012 yang tercatat sebesar Rp53 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 15% hingga 20%.

Medco Energi Internasional (MEDC) meluaskan wilayah kerjanya di Papua Nugini yang dioperasikan oleh anak usahanya, yaitu Medco Asia Pasific Limited. Medco berhasil mengakuisisi saham milik Moonbi Enterprises Limited senilai 90%. Dengan adanya akuisisi ini, maka MedcoEnergi berhak melakukan eksplorasi selama 6 tahun di Blok PPL 470. Blok minyak dan gas tersebut berada di wilayah Juha Extension, West Province, Papua Nugini. Luas seluruh wilayah kerja di Blok PPL 470 ini seluas 324 km2, dan wilayah tersebut terdiri dari 4 blok onshore. Blok tersebut terletak di Papuan Folt Belt (Papua Basin) yang kaya akan minyak dan gas, dimana sudah memproduksi sejak tahun 2000. Akuisisi Blok PPL 470 ini menawarkan sistem fiskal dengan skema royalti, bukan kontrak sistem bagi hasil (PSC), sehingga kontraktor bisa memperoleh untung hingga 70%. Pada tahun 2014 Medco sudah menyiapkan

anggaran belanja modal sebesar USD 155 juta dan pembelian saham ini sudah termasuk dalam rencana eksplorasi yang sudah disiapkan lebih dari USD 90 juta.

Adhi Karya (ADHI) mencatatkan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 405,97 miliar atau naik 91,86% YoY dari tahun 2012 sebesar Rp 211,59 miliar. Pendapatan usaha perseroan menjadi Rp 9,79 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 7,62 triliun. Beban pokok pendapatan senilai Rp 8,60 triliun dari sebelumnya Rp 6,67 triliun. Sedangkan laba bersih per saham menjadi Rp 225,38 dari sebelumnya Rp 117,46 per saham di 2012.

Adhi Karya (ADHI) menargetkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 570,6 miliar atau tumbuh 40,55% dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut ditopang oleh target kontrak baru pada 2014 sebesar Rp 21,1 triliun. Adapun pendapatan usaha perseroan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 14,7 triliun. Kinerja ADHI tahun ini akan ditunjang oleh rencana IPO saham anak usahanya, Adhi Persada Properti (APP). APP membidik dana sebesar Rp 600-700 miliar dari IPO yang akan dilaksanakan pada 2015.

Bumi Serpong Damai (BSDE) mengumumkan telah mengakuisisi Epicentrum Walk yang terletak di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, dalam komplek Rasuna Epicentrum, dari PT. Bakrie Swastika Utama, anak usaha Bakrie Development (ELTY) dengan nilai investasi Rp 297 miliar. Total luas gros adalah 14,850 meter persegi dan area sewa bersih 10,722 meter persegi, tingkat hunian 85%. Epicentrum Walk beroperasi sejak tahun 2010 dan mencapai hasil sewa gros 8,5% per tahun. Akuisisi asset ini sejalan dengan strategi BSDE dalam rangka meningkatkan proporsi pendapatan berulang dalam waktu 5 tahun ke depan dengan proporsi 20 : 80 untuk pendapatan berulang dibandingkan pendapatan pengembangan penjualan dari saat ini 15 : 85.

Ciputra Surya (CTRS) menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2014 sekitar Rp 1,4 triliun atau turun sekitar 30% dari capex tahun 2013 sebesar Rp 2 triliun. Penurunan capex itu karena melambatnya sektor properti. Dana capex tahun 2014 akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan proyek di Jayapura dan penyelesaian proyek hotel di wilayah Ciputra World Surabaya. Dana capex tahun 2014 seluruhnya dari kas internal perseroan.

Ciputra Surya (CTRS) menganggarkan Rp 600 miliar untuk akuisisi lahan tahun ini. Dana tersebut diambil dari anggaran belanja modal 2014 sebesar Rp 1 triliun. Lokasi lahan yang akan diakuisisi akan berada di sekitar proyek eksisting milik CTRS.

Pertumbuhan marketing sales Ciputra Surya (CTRS) diperkirakan hanya mencapai 10%-20% pada 2014. Perseroan berharap mencapai penjualan sebesar Rp 3,52 triliun hingga Rp 3,84 triliun.

Garuda Indonesia (GIAA) memperoleh pendapatan usaha tahun 2013 sebesar USD 3,72 miliar atau lebih tinggi dibanding pendapatan usaha tahun 2012 sebesar USD 3,47 miliar. Beban usaha GIAA tahun 2013 meningkat menjadi USD 3,71 miliar dari sebelumnya USD 3,29 miliar di tahun 2012. Dalam beban pendapatan usaha, perseroan mencatat kenaikan rugi selisih kurs menjadi USD 47,93 juta dan rugi lain-lain sebesar USD 2,19 juta. Akibatnya laba usaha tahun 2013 turun menjadi USD 56,45 juta dari USD 168,07 juta di 2012 dan laba bersih turun menjadi USD 11,20 juta dari USD 110,84 juta di 2012. Garuda Indonesia (GIAA) akan menggalang dana hingga USD 600 juta. Dana tersebut bersumber dari rights issue senilai USD 200 juta, emisi obligasi USD 200 juta dan pinjaman bank USD 200 juta. Rights issue akan dilakukan pada April 2014. Belanja modal rutin perseroan tahun ini sebesar USD 150-200 juta. GIAA akan mendatangkan 27 unit pesawat baru tahun ini.

(3)

         

               

 

 

11 February 2014

11 February 2014

Citilink, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA), akan melepas sebanyak-banyaknya 49% saham kepada investor-investor strategis. Aksi korporasi itu dalam rangka IPO saham Citilink pada 2015. GIAA masih tetap menjadi pemegang saham mayoritas minimal 51%. Pelepasan saham itu akan direalisasikan pada semester I-2014. Selain itu, GIAA akan meningkatkan kepemilikan sahamnya pada Gapura Angkasa dari 35% menjadi 51%. Nilai akuisisi tersebut sebesar USD 25 juta.

Jasa Marga (JSMR) akan memperpanjang masa pinjaman (roll over) utang bank sebesar Rp 1,68 triliun yang merupakan utang modal kerja yang ditarik dari sejumlah bank. Per kuartal III 2013 total pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun mencapai Rp 1,68 triliun. Pinjaman terbesar dari Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 1,37 triliun, sedang Bank Mandiri (BMRI) senilai Rp 253,51 miliar, Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar Rp 188,99 juta, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp 30,87 miliar, PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp 14,04 miliar dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) sebesar Rp 1,81 miliar.

Aset Jasa Marga (JSMR) tahun 2014 akan bertambah sebesar Rp 4 triliun seiring dengan beroperasinya 4 ruas tol. Keempat ruas tol itu adalah Bogor Ring Road Seksi II, Ungaran-Bawen, Gempol-Pasuruan, dan Gempol-Pandaan. Ruas tol Bogor Ring Road ditargetkan beroperasi pada akhir kuartal I 2014, Ungaran-Bawen dibuka mulai awal kuartal II 2014, Pasuruan dan Gempol-Pandaan akan beroperasi di semester II 2014. Perseroan memperkirakan laba bersih tahun 2014 cenderung stagnan, karena keempat ruas tol baru itu belum mampu menyumbang pendapatan maksimal. Manajemen JSMR menargetkan tahun 2014 membukukan pendapatan usaha sekitar Rp 7,4 triliun.

BW Plantation (BWPT) berencana membangun pabrik baru di Kalimantan Tengah dengan estimasi kebutuhan pendanaan mencapai Rp90-Rp120 miliar. Proyek itu akan memperkuat tambahan kapasitas produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga 45 ton per jam.

Fast Food Indonesia (FAST) membukukan penjualan di atas Rp300 miliar sepanjang bulan lalu atau tumbuh sekitar 12% dibandingkan dengan perolehan pada bulan yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut dinilai perseroan tidak maksimal karena banjir yang melanda berbagai daerah di Indonesia sehingga menyebabkan akses konsumen ke gerai perseroan terganggu. Menurut perseroan, pertumbuhan pada bulan Januari seharusnya bisa mencapai 14% didorong dengan adanya perayaan tahun baru imlek. Untuk bulan ini perseroan berharap pertumbuhan penjualan bisa mencapai di atas 14% seiring turunnya curah hujan. Pertumbuhan penjualan tiap bulan tersebut juga mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan sepanjang 2014 yang ditargetkan 12% atau sekitar Rp4,53 triliun. FAST juga menargetkan laba bersih sebsar 5% dari pendapatan atau mencapai Rp230 miliar pada 2014, tumbuh 15% dibandingkan dengan target laba tahun lalu sebanyak Rp200 miliar. Selain itu, pertumbuhan tahun ini juga disokong oleh momentum pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang dinilai memberikan dampak positif bagi industri ritel makan cepat saji.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap membangun kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di kawasan Indonesia bagian timur untuk memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri. Pembangunan kilang LNG itu juga dilakukan agar perseroan dapat membawa gas dari Indonesia timur ke konsumen gas di Indonesia barat. Pasalnya, sebagian besar pengguna gas dan industri dalam negeri berada di kawasan Indonesia barat. PGAS juga akan membangun jaringan gas di kawasan penghasil gas sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai sumber energi yang lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM).

PT Kerabat Dyan Utama (PT KDU), anak usaha dari Dyandra Media International (DYAN), memperoleh dana Rp 13,82 miliar dari hasil penjualan aset tanahnya kepada PT Robina Putra Perkasa (PT RPP). Aset tanah itu seluas 337 m2 yang terletak di Jalan KH Wahid Hasyim. PT Graha Multi Utama (GMU), anak usaha Dyandra Media International (DYAN), mendirikan sebuah perusahaan patungan dengan PT Tridaya Resik Perkasa (TRP) yang diberi nama PT Cipta Graha Perkasa (CGP) dengan izin usaha perhotelan. Modal disetor GMU sebesar Rp 6,375 miliar atau setara 51% saham dan TRP sebesar Rp 6,125 miliar setara 49% saham. CGP berencana membangun Hotel Santika Cilacap, Jawa Tengah sebagai bagian dari pengembangan usaha perhotelan di Cilacap, Jawa Tengah.

Roda Vivatex (RDTX) melalui anak perusahaannya yaitu PT Chitaland Perkasa, berencana membangun sebuah gedung perkantoran 40 lantai. Gedung itu berlokasi di Karet Kuningan seluas 12.319 meter persegi. Pembangunan gedung membutuhkan waktu selama 3 tahun.

(4)

      

 

 

 

 

 

11 February 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 99,99 -0,07 TLKM (US) 37 11.317 -64

Natural Gas (US$)/mmBtu 4,57 -0,01 ANTM (GR) 0,05 847 0

Gold (US$)/Ounce 1274,31 -0,47

Nickel (US$)/MT 14200,00 60,00

Tin (US$)/MT 22200,00 30,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 76,85 -3,05

Coal (RB) (US$)/MT* 80,53 0,39

CPO (ROTH) (US$)/MT 875,00 5,00

CPO (MYR)/MT 2568,50 19,00

Rubber (MYR/Kg) 710,00 6,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,84 -2,42

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15801,79 0,05 -4,67 14,16 12,97 2,61 2,41 4.519,3

USA NASDAQ COMPOSITE 4148,17 0,54 -0,68 20,11 17,14 3,17 2,89 6.562,0

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6591,55 0,30 -2,33 13,04 12,03 1,74 1,60 1.349,3

CHINA SHANGHAI SE A SH 2183,23 2,04 -1,41 8,09 7,04 1,12 0,99 2.446,4

CHINA SHENZHEN SE A SH 1178,24 2,68 6,74 18,29 14,52 2,38 2,03 1.515,8

HONG KONG HANG SENG INDEX 21579,26 -0,27 -7,41 9,56 8,72 1,18 1,09 1.652,8

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4450,75 -0,36 4,13 13,65 11,66 2,49 2,19 338,4

JAPAN NIKKEI 225 14718,34 1,77 -9,66 19,18 16,45 1,56 1,46 2.747,8

MALAYSIA KLCI 1816,14 0,42 -2,72 15,89 14,56 2,14 1,99 304,7

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3017,20 0,13 -4,74 13,27 11,98 1,21 1,15 387,2

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.172,50 11,50 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0001

EUR/IDR 16.609,62 -0,46 EUR / USD 1,36 -0,0001

JPY/IDR 119,17 0,12 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.583,14 -5,94 SGD / USD 0,79 0,0004

AUD/IDR 10.892,44 29,15 AUD / USD 0,89 -0,0001

GBP/IDR 19.967,28 0,29 GBP / USD 1,64 0,0001

CNY/IDR 2.008,55 0,00 CNY / USD 0,17 0,0001

MYR/IDR 3.641,10 -5,00 MYR / USD 0,30 -0,0004

KRW/IDR 11,35 -0,02 100 KRW / USD 0,09 -0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.82

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

11 February 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Jan'14 Dec'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 8.38 8.38 SBI (9M) 7.22

Inflation YOY % 8.22 8.38 SBIS (9M) 7.22

Inflation MOM % 1.07 0.55

Foreign Reserve (US$) 100.6514 99.3867

GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

11 Feb* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.5%

11 Feb* US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi 0.8% dari 1.0%

13 Feb* US Monthly Budget Statement --

13 Feb* US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%

13 Feb* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 330 ribu dari 331 ribu

13 Feb* US Continuing Claims Naik menjadi 2968 ribu dari 2964 ribu

13 Feb* US Business Inventories Tetap 0.4%

14 Feb* US Import Price Index YoY Naik menjadi -1.0% dari -1.3%

14 Feb* US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.0%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

GGRM IJ 44500 1.37 1.26 BBCA IJ 10050 -1.95 -5.31 BDMN IJ 4470 2.05 0.93 EXCL IJ 4500 -7.22 -3.25 INTP IJ 21725 1.05 0.90 CPIN IJ 3840 -4.00 -2.85 SMGR IJ 15075 0.84 0.81 ASII IJ 6500 -0.38 -1.10 AKRA IJ 4440 3.62 0.65 UNVR IJ 28100 -0.44 -1.04 BBNI IJ 4280 0.71 0.60 UNTR IJ 17975 -1.24 -0.91 SMRA IJ 980 3.70 0.55 KLBF IJ 1400 -1.06 -0.76 MAYA IJ 2100 6.06 0.45 BBRI IJ 8700 -0.29 -0.66 AALI IJ 22375 1.02 0.39 MPPA IJ 2065 -5.06 -0.64 JSMR IJ 5225 0.97 0.37 BMRI IJ 8750 -0.28 -0.63

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo

Manufacture &

Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas

PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

11 February 2014

11 February 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PLIN 42.50 Cash Dividend 19 Feb-14 20 Feb-14 24 Feb-14 10 Mar-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

ALMI Stock Split 1:2 -- 11 Feb-14 12 Feb-14 12 Feb-14

INAI Stock Split 1:2 -- 11 Feb-14 12 Feb-14 12 Feb-14

SCPI Tender Offer -- 100,000.00 -- -- 24 Feb – 25 Mar’14

KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 05 Feb-14 06 Feb-14 12 Feb – 25 Mar’14

MTFN Rights Issue 18:125 100.00 17-Mar-14 18-Mar-14 24 Mar – 28 Mar’14

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

DKFT RUPST 11-Feb-14

PSKT RUPSLB 14-Feb-14

SQMI RUPSLB 25-Feb-14

BBTN RUPST 25-Feb-14

TKGA RUPSLB 25-Feb-14

ASJT RUPSLB 26-Feb-14

BMRI RUPST 27-Feb-14

CNKO RUPSLB 28-Feb-14

(7)

      

 

 

 

 

 

11 February 2014

11 February 2014

LSIP

TRADING BUY

S1 1730 R1 1770 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1680 R2 1820

Closing

Price 1750

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp1730-Rp1810

• Entry Rp1750, take Profit Rp1810

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 42.22 Positif

MACD 9.1 Positif

True Strength Index (TSI) 29.92 Positif

Bollinger Band (Mid) 1651 Positif

MA5 1687 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

August September October November December 2014 February

LSIP - Daily 2/10/2014 Open 1740, Hi 1770, Lo 1725, Close 1750 (1.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,633.30, Fractal Up = 1,695.00, Fractal Down = 1,600.00, MA(Close,5) = 1,687.00, MA1(Close,8) = 1,680.00,

1,680 1,650.75 1,633.3 1,600 1,489.87 1,687 1,695 1,750 1,811.63 41,884,900 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 67.13, Stochastic %K = 89.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.1309 67.1309 20 80 89.6052 89.6052 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = 9.14, Signal() = 5.09

5.09463 9.13832 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 29.92 16.0249 0.00000 29.9158

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

SGRO

TRADING BUY

S1 1820 R1 1850 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1790 R2 1880

Closing

Price 1835

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1820-Rp1870

• Entry Rp1835, take Profit Rp1870

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 52.42 Positif

MACD -2.5 Positif

True Strength Index (TSI) 11.02 Positif

Bollinger Band (Mid) 1833 Positif

MA5 1808 Positif 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100

August September October November December 2014 February

SGRO - Daily 2/10/2014 Open 1810, Hi 1840, Lo 1810, Close 1835 (1.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,729.87, Fractal Up = 1,895.00, Fractal Down = 1,775.00, MA(Close,5) = 1,808.00, MA1(Close,8) = 1,805.63

1,808 1,805.63 1,775 1,772.46 1,729.87 1,832.75 1,835 1,893.04 1,895 119,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SGRO - Stochastic %D(5,3,3) = 53.96, Stochastic %K = 66.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

53.9601 53.9601 20 66.3248 66.3248 80 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 SGRO - MACD (6,9) = -2.53, Signal() = -5.12

-5.11786 -2.52778 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SGRO - TSI(3,5,3) = 11.02 0.00000 -12.9772 11.0229

(8)

      

 

 

 

 

 

11 February 2014

11 February 2014

BBNI

TRADING BUY

S1 4275 R1 4300 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 4225 R2 4335

Closing

Price 4280

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp4275-Rp4335

• Entry Rp4280, take Profit Rp4335

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 49.81 Positif

MACD 1.8 Positif

True Strength Index (TSI) -6.61 Positif

Bollinger Band (Mid) 4256 Positif

MA5 4232 Positif 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000

August September October November December 2014 February

BBNI - Daily 2/10/2014 Open 4300, Hi 4305, Lo 4270, Close 4280 (0.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,125.00, Fractal Up = 4,380.00, Fractal Down = 4,125.00, MA(Close,5) = 4,232.00, MA1(Close,8) = 4,270.00,

4,256.25 4,232 4,125 4,125 4,073.61 4,270 4,280 4,380 4,438.89 18,382,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(5,3,3) = 45.00, Stochastic %K = 61.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

45.0039 45.0039 20 61.7609 61.7609 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 BBNI - MACD (6,9) = 1.85, Signal() = 1.42

1.42254 1.84903 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = -6.61 -6.60916 -11.9858 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

JSMR

TRADING BUY

S1 5200 R1 5300 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 5100 R2 5400

Closing

Price 5225

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp5200-Rp5400

• Entry Rp5225, take Profit Rp5400

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.46 Positif

MACD 8.2 Positif

True Strength Index (TSI) 14.31 Positif

Bollinger Band (Mid) 5133 Positif

MA5 5093 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400

August September October November December 2014 February

JSMR - Daily 2/10/2014 Open 5250, Hi 5250, Lo 5200, Close 5225 (1.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,985.00, Fractal Up = 5,225.00, Fractal Down = 4,975.00, MA(Close,5) = 5,093.00, MA1(Close,8) = 5,108.13

5,108.13 5,093 4,985 4,975 4,814.09 5,132.75 5,225 5,225 5,451.41 9,993,700 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 49.82, Stochastic %K = 77.80, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

49.8232 49.8232 20 77.803 77.803 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = 8.18, Signal() = 0.65 0.651321 8.18187 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 14.31 0.00000 -3.53665 14.3079

(9)

      

 

 

 

 

 

11 February 2014

11 February 2014

INDF

TRADING BUY

S1 7000 R1 7100 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 6850 R2 7225

Closing

Price 7050

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp7000-Rp7225

• Entry Rp7050, take Profit Rp7225

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 38.27 Positif

MACD 17.1 Positif

True Strength Index (TSI) 21.90 Positif

Bollinger Band (Mid) 6914 Positif

MA5 6965 Positif 5,600 6,000 6,400 6,800 7,200 7,600

August September October November December 2014 February

INDF - Daily 2/10/2014 Open 7050, Hi 7100, Lo 6975, Close 7050 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 6,877.76, Fractal Up = 7,350.00, Fractal Down = 6,800.00, MA(Close,5) = 6,965.00, MA1(Close,8) = 6,956.25,

6,956.25 6,913.75 6,877.76 6,800 6,544.13 6,965 7,050 7,283.37 7,350 6,808,200 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 62.68, Stochastic %K = 80.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

62.6768 62.6768 20 80 80 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = 17.10, Signal() = 12.73

12.734 17.1035 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 21.90 10.2238 0.00000 21.8969

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INTP

TRADING BUY

S1 21600 R1 22000 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 21200 R2 22400

Closing

Price 21725

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp21600-Rp22400

• Entry Rp21725, take Profit Rp22350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 55.82 Positif

MACD 43.1 Positif

True Strength Index (TSI) 6.70 Positif

Bollinger Band (Mid) 21424 Positif

MA5 21320 Positif 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000

August September October November December 2014 February

INTP - Daily 2/10/2014 Open 21675, Hi 22075, Lo 21675, Close 21725 (1.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 21,000.00, Fractal Up = 22,400.00, Fractal Down = 20,800.00, MA(Close,5) = 21,320.00, MA1(Close,8) =

21,423.8 21,320 21,000 20,800 20,470.4 21,528.1 21,725 22,377.1 22,400 4,188,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 46.67, Stochastic %K = 58.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

46.6706 46.6706 20 58.2624 58.2624 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 INTP - MACD (6,9) = 43.06, Signal() = 28.68

28.6755 43.0568 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = 6.70 2.45042 0.00000 6.6981

(10)

      

 

 

 

 

 

 

11 February 2014

11 February 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

10/02/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 22375 22375 22975 21850 22225 22600 22975 Positif Positif Positif 25800 20650

LSIP Trading Buy 1750 1750 1810 1680 1725 1770 1815 Positif Positif Positif 1980 1470

SGRO Trading Buy 1835 1835 1870 1785 1815 1845 1875 Positif Positif Positif 2075 1700

Mining

BUMI Trading Sell 306 306 304 295 303 311 319 Positif Negatif Negatif 353 288

PTBA Trading Buy 9600 9600 9950 9275 9500 9725 9950 Positif Negatif Positif 11000 8975

ADRO Trading Buy 910 910 930 890 905 920 935 Positif Positif Positif 1150 870

MEDC Trading Buy 2480 2480 2630 2350 2445 2540 2635 Positif Negatif Positif 2555 1900

INCO Trading Buy 2410 2410 2550 2295 2380 2465 2550 Positif Positif Positif 2800 2115

ANTM Trading Buy 1015 1015 1050 990 1010 1030 1050 Positif Positif Positif 1150 950

TINS Trading Buy 1290 1290 1340 1250 1280 1310 1340 Positif Positif Positif 1610 1255

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 15075 15075 15500 14625 14925 15225 15525 Positif Positif Positif 15900 13500

INTP Trading Buy 21725 21725 22350 21175 21575 21975 22375 Positif Positif Positif 22500 19150

SMCB Trading Buy 2085 2085 2150 2030 2070 2110 2150 Positif Negatif Positif 2415 2025

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6500 6500 6700 6325 6450 6575 6700 Positif Positif Positif 7400 6225

GJTL Trading Buy 2070 2070 2170 1960 2030 2100 2170 Positif Positif Positif 2035 1575

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7050 7050 7225 6850 6975 7100 7225 Positif Positif Positif 7350 6400

GGRM Trading Buy 44500 44500 45100 43750 44200 44650 45100 Positif Positif Positif 45525 39700

UNVR Trading Sell 28100 28100 27575 27575 27975 28375 28775 Negatif Negatif Negatif 28775 25500

KLBF Trading Sell 1400 1400 1350 1350 1385 1420 1455 Negatif Negatif Negatif 1455 1180

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1535 1535 1510 1440 1510 1580 1650 Negatif Negatif Positif 1600 1200

ASRI Trading Sell 540 540 500 500 530 560 590 Negatif Negatif Positif 565 424

WIKA Trading Sell 1990 1990 1890 1890 1960 2030 2100 Negatif Negatif Negatif 2060 1540

ADHI Trading Sell 1890 1890 1855 1770 1855 1940 2025 Negatif Negatif Positif 1955 1425

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 4825 4825 4750 4730 4800 4870 4940 Negatif Negatif Positif 4870 4120

JSMR Trading Buy 5225 5225 5400 5100 5200 5300 5400 Positif Positif Positif 5450 4400

ISAT Trading Sell 4030 4030 3965 3965 4015 4065 4115 Negatif Negatif Negatif 4300 3900

TLKM Trading Sell 2295 2295 2260 2260 2285 2310 2335 Negatif Negatif Positif 2310 2025

CMNP Trading Sell 3295 3295 3155 3155 3260 3365 3470 Negatif Negatif Negatif 3450 3025

Finance

BMRI Trading Buy 8750 8750 9050 8525 8700 8875 9050 Positif Positif Positif 9525 7600

BBRI Trading Sell 8700 8700 8550 8525 8650 8775 8900 Negatif Negatif Positif 8850 6850

BBNI Trading Buy 4280 4280 4335 4230 4265 4300 4335 Positif Positif Positif 4420 3660

BBCA Trading Sell 10050 10050 9800 9500 9900 10300 10700 Positif Negatif Negatif 10350 9250

BDMN Trading Buy 4470 4470 4575 4335 4415 4495 4575 Positif Positif Positif 4650 3590

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 17975 17975 17375 17375 17825 18275 18725 Negatif Negatif Negatif 21200 17725

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Jadi menurut penulis, nilai adalah sifat-sifat yang berguna, penting, dan bermanfaat bagi manusia untuk menjalani kehidupannya: nilai ini memiliki konotasi yang

Mengingat masih banyak cita-cita dan harapan yang harus diperjuangkan untuk menuju visi dan misi Institut Sains & Teknologi AKPRIND, maka saya beserta segenap

Dari ketiga metode pier head pada pembangunan jembatan layang Tol Jakarta – Cikampek II Elevated, metode sosrobahu lebih efektivitas dari panjang antrian dan waktu tunda

Link Budget adalah perhitungan anggaran daya untuk memastikan agar level power pada penerima lebih besar atau sama dengan level thereshold sehingga sistem penerima dapat bekerja

Dengan demikian hasil penelitian tidak dapat menolak hipotesis yang menyatakan “Variabel Tingkat Pendapatan berpengaruh terhadap Pola Konsumsi Masyarakat

(2) Setiap pelayanan pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipungut retribusi dalam bentuk paket meliputi pemeriksaan tenaga medik, termasuk

Mekanisme yang terlibat adalah mulai tidak normalnya fungsi pembuluh darah secara normal pada lansia, penignkatan kadar protein darah yang rendah, fungsi pompa

Dari hasil analisis yang telah diperoleh maka hasil data biomassa tumbuhan menunjukkan tidak adanya berdanyata antara perlakuan terhadap biomassa tumbuhan mentimun,