NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektif tenikal mensinyalkan positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Beberapa indikator teknikal mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG, seperti tercermin dari leading indicator yakni MACD dan Stochastics mensinyalkan positif bagi IHSG. Demikian dengan lagging indikator yakni MA5 mengkonfirmasikan positif bagi indeks..
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4510.468 +4.680 2,811.35 3,997.53
LQ-45 782.923 -3.147 1,227.51 2,988.40
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG akhirnya berhasil ditutup menguat tipis sebesar 4,68 poin (0,1%) dari level 4.505,78 ke level 4.510,47 pada perdagangan saham hari Selasa (26/1). Penguatan tipis IHSG ini telah berhasil melawan pergerakan pasar global yang cenderung masuk ke dalam teritori negatif. Dari pasar global, harga minyak dunia kembali jatuh di bawah level USD30 per barel setelah sempat mengalami kenaikan pada hari Senin (25/1) di tengah kecemasan pasar atas kelebihan pasokan minyak AS. Para investor cenderung menghubungkan penurunan minyak dunia dengan pertumbuhan dunia yang melambat. Selain itu, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan tekanan turun pada harga minyak mentah akan berlanjut pada tahun ini karena bertahannya kelebihan pasokan global sementara permintaan melemah. Permintaan minyak dunia semakin melemah dipicu oleh melambatnya perkonomian negara-negara besar. Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol, memperkirakan harga minyak dapat meningkat sampai USD80 per barel dalam empat atau lima tahun ke depan. Selanjutnya, kecemasan para pelaku pasar bertambah seiring dengan spekulasi pasar atas rapat yang akan diselenggarakan oleh Bank Sentral AS dan Jepang pada pekan ini. Mengikuti pelemahan pasar global, mayoritas saham regional ditutup melemah pada hari Selasa. Bursa saham China turun tajam ke level terendah dalam 13 bulan terakhir di tengah kekhawatiran atas arus modal keluar yang terus meningkat. Indeks Shanghai Composite turun tajam sebesar 188,72 poin (6,4%) dari level 2.938,51 ke level 2.749,79. Selain data yang menunjukkan keluarnya aliran modal menyentuh sekitar USD 1 triliun per tahun lalu, investor khawatir mengenai pengetatan uang tunai seiring bank sentral membanjiri sistem keuangan menjelang datangnya liburan tahun baru China. Pelemahan mata uang Yuan dan pelemahan ekonomi global telah membayangi bursa China. Selain itu, para pelaku pasar menjadi enggan untuk melakukan transaksi menjelang tahun baru imlek. Selanjutnya, indeks Hang Seng juga ditutup melemah sebesar 479,34 poin (2,48%) dari level 19.340,14 ke level 18.860,80. Dari Jepang, indeks Nikkei 225 juga ditutup melemah sebesar 402,01 poin (2,35%) dari level 17.110,91 ke level 16.708,90. Dari Eropa, bursa Eropa dibuka melemah tentatif di awal perdagangan.
Gejolak di pasar Cina, yang ditutup melemah lebih dari 6%, memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi serta kepercayaan konsumen. Sektor pertambangan berada di bawah tekanan jual yang kuat, seiring meningkatnya keprihatinan terhadap permintaan dari Cina. Selain itu, pelemahan harga minyak dunia menambah kecemasan pelaku pasar. Harga minyak tergelincir kembali di bawah US$30 per barrel. Minyak mentah kembali merosot di bawah US$30 per barrel pada awal pekan setelah laporan rekor output Irak di bulan Desember memperburuk kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar global. Kekhawatiran lebih besar tentang pelambatan permintaan dan laporan Cina bahwa Arab Saudi berencana untuk mendorong pekerjaan pembangunan energi tanpa mengurangi produksi. Salah satu produsen minyak terbesar dunia, Arab Saudi menolak untuk memangkas produksi minyaknya demi mendongkrak harga minyak dunia. Sementara itu, laporan kuartalan World Bank menyebutkan Amerika Serikat dan negara-negara berkembang lainnya akan menahan diri untuk mengimpor karena ekonomi melemah dan melakukan pemangkasan biaya. Namun World Bank memperkirakan terjadi pemulihan harga minyak mentah pada tahun 2016, diantaranya karena ekspektasi membaiknya pertumbuhan ekonomi global. Musim dingin yang ekstrem di AS dan Asia Timur boleh jadi mendorong permintaan minyak lebih tinggi, sehingga bisa mengangkat kembali harga minyak mentah. Investor kini mencermati FOMC meeting pada Kamis mendatang guna melihat sinyal apakah the Fed menunda kenaikan suku bunga tahun ini karena kekhawatiran atas prospek ekonomi Cina yang belum stabil dan gejolak pasar global. Capital outflow Cina yang terakselerasi mendorong suku bunga lokal naik. Jika The Fed menaikkan lagi Fed Rate di saat kondisi perekonomian global seperti sekarang, maka bukan tidak mungkin capital outflow berlanjut. Capital outflow di Cina akan semakin memperlemah perekonomian Cina, yang dapat mengakibatkan snowball effect. Jepang dan Cina dikabarkan akan bekerja sama untuk membuat kerangka kerja baru guna membahas koordinasi kebijakan ekonomi, seperti langkah-langkah untuk menstabilkan Yuan. Menjelang FOMC meeting, pasar saham diprediksi bergerak fluktuatif. Namun, apresiasi harga minyak pada Selasa, memicu bursa Wall Street dan saham-saham Eropa ditutup menguat. Bahkan indeks bursa Asia di buka di zona hijau, hal ini diperkirakan dapat memberikan dukungan bagi IHSG melaju ke teritorial positif hari ini
DAILY REPORT
27 Januari 2016
• WIKA berpotensi garap kawasan TOD seluas 1.900 ha • ADHI targetkan kontrak Rp 25,1 triliun
• TBIG siapkan dana ekspansi RP 1,5-2 triliun untuk akuisisi menara BTS • SMGR jajaki pinjaman Rp 1 triliun dari ECA di tahun 2016
• INDF beli 3,6 juta saham SIMP di harga rata-rata Rp 291,05 per saham • KAEF gandeng Sungwung bentuk perusahaan patungan
• KAEF disiapkan ambil Phapros
• Konsorsium UNTR garap power plant USD 4,2 miliar • ASSA siapakan capex tahun 2016 sekitar Rp 1 triliun • ACES pilih tahan harga jual
• PPRO targetkan recurring income tahun 2016 capai 7% dari 5% • Marketing sales BSDE tahun 2015 naik 3,83% YoY
• LEAD fokus tingkatkan utilisasi papal • SMDR siapkan capex US$50 juta • NISP masuk ke pasar turis asal China • BMRI tingkatkan layanan berbasis teknologi • BBRI menargetkan pertumbuhan di atas industri
• BBNI gandeng Agung Podomoro salurkan pembiayaan kios • BABP targetkan laba 2016 capai Rp 70 M dari target 2015 Rp 40 M • Kredit BABP 2015 tumbuh 15% (unaudited)
• MNC Insurance yakin premi tahun 2016 naik 50%
• BEI usukkan perubahan fraksi harga saham jadi 5 kelompok
Support Level 4490/4470/4456
Resistance Level 4524/4538/4558
Major Trend Down
27 January 2016
27 January 2016
Wijaya Karya (WIKA) akan menggarap kawasan transit oriented development (TOD) seluas 1.900 ha pada setiap stasiun kereta api cepat Jakarta-Bandung. Kawasan TOD merupakan salah satu konsep pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan memaksimalkan angkutan massal seperti busway, kereta api kota (MRT), kereta api ringan (LRT), serta jaringan pejalan kaki maupun sepeda.
Adhi Karya (ADHI) menargetkan kontrak tahun ini dengan nilai Rp 25,1 triliun, meningkat 80% dari realisasi 2015 sebesar Rp 13,97 triliun. Perseroan juga berencana mengurangi kontribusi bisnis konstruksi dari 90% menjadi 75,1% pada tahun ini, serta mendorong diversifikasi yakni engineering, procurement and construction (EPC) sebesar 6,9%, properti 8,6% dan produksi beton pracetak 9,4%.
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menyiapkan dana ekspansi sekitar Rp 1,5-Rp 2 triliun untuk memuluskan akuisisi menara BTS. Sumber dana ekspansi tersebut berasal dari EBITDA perseroan atau di luar pendanaan eksternal. Anggaran tersebut juga tidak termasuk pendanaan akuisisi menara. Perseroan sudah memiliki dana Rp 1,5-Rp 2 triliun. Anggaran ini bisa digunakan untuk membangun menara baru, pemeliharaan menara, atau membayar sebagian utang, tergantung dari kondisi sepanjang tahun 2016. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk mengejar target penambahan penyewa menara (tenant) baru secara organik sebanyak 1.500-2.000 tenant. Saat ini perseroan belum menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) secara spesifik, sebab bisnis menara tidak selalu tergantung dari berapa banyak menara baru yang dibangun. Perseroan lebih fokus menambah jumlah tenant baru. Perseroan mengincar tenant-tenant baru pada wilayah operasi di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan timur Indonesia, seperti Ambon, Maluku, dan Papua. Semen Indonesia (SMGR) menjajaki pinjaman sebesar Rp 1 triliun dari lembaga pembiayaan ekspor (export credit agency/ECA) tahun 2016. SMGR akan menjajaki ECA kepada sejumlah negara, tergantung dari equipment yang akan digunakan, bisa dari Jerman, Denmark, Tiongkok, atau Jepang. Pinjaman tersebut akan menjadi salah satu sumber belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 yang sekitar Rp 7 triliun. Pinjaman dari ECA akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan pabrik baru di Sumatera Utara atau Pulau Jawa. Biasanya pinjaman dari ECA dimanfaatkan untuk mendanai pengadaan equipment pabrik. Perseroan juga mengkaji penawaran umum berkelanjutan (PUB) sekitar Rp 3 - Rp 3,5 triliun pada semester I 2016. Perseroan berharap imbal hasil (yield) surat utang akan turun, setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI rate). Semen Indonesia menargetkan pabrik Indarung IV dan pabrik Rembang Jawa Tengah dapat beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2016.
United Tractors (UNTR) bersama perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc, menargetkan mampu memulai konstruksi pembangkit listrik 2.000 MW di Jawa Tengah paling lambat April 2016. UNTR akan memiliki kepemilikan minoritas dalam proyek tersebut. Total proyek ini bernilai sekitar 500 miliar yen, atau setara USD 4,2 miliar. Dengan demikian, nilai proyek bernama Tanjung Jati B Pembangkit Tenaga Listrik Batubara unit 5 & 6 ini sekitar Rp 58,75 triliun. Proyek Tanjung Jati 5 & 6 yang memiliki kapasitas masing-masing 1.000 MW diperkirakan membutuhkan tenaga batubara sebanyak 7 juta ton per tahun. Pembangkit listrik ini diperkirakan dapat beroperasi pada 2019.
Kimia Farma (KAEF) menggandeng Sungwung Pharmacopia
Indonesia mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang usaha industri kimia, bahan baku obat active pharmaceutical ingridient dan high functional chemical. Perusahaan patungan bernama Kimia Farma Sungwun Pharmacopia didirikan dengan setoran modal awal sebesar Rp 27,5 miliar. KAEF menyetorkan dana sebesar Rp 20,6 miliar untuk pembentukan perusahaan patungan tersebut. Produk yang dihasilkan akan menekan biaya bahan baku perseroan dalam jangka panjang.
Kementerian BUMN dikabarkan menyiapkan holding di sektor industri farmasi. Salah satu rencananya melibatkan aksi korporasi berupa akuisisi PT Phapros oleh Kimia Farma (KAEF) yang ditargetkan dapat difinalisasikan pada 2017. Phapros merupakan perusahaan obat-obatan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Rencana ini, merupakan bagian dari pembentukan induk BUMN farmasi yang melibatkan empat perusahaan, termasuk Indofarma (INAF) dan PT Biofarma. Kementerian BUMN akan membentuk virtual holding BUMN farmasi sebagai langkah awal, terdiri dari KAEF, INAF, Biofarma dan Phapros. Setelah itu, KAEF akan mengambil alih INAF.
Indofood Sukses Makmur (INDF) melakukan pembelian saham Salim Ivamas Pratama (SIMP) sebanyak 3.6 juta saham senilai Rp 1,04 miliar dengan harga pembelian rata-rata senilai Rp 291,05 per saham. Pembelian saham tersebut dilakukan melalui bursa pada 15-22 Januari 2016. Dengan aksi korporasi tersebut kepemilikan saham INDF di SIMP meningkat menjadi 1.015.785.000 saham atau setara 6,55% dari jumlah saham beredar SIMP. Tujuan dari transaksi pembelian ini adalah investasi.
Ace Hardware Indonesia (ACES) belum memiliki rencana akan menaikkan harga jual pada tahun ini meski secara umum diproyeksikan ada kenaikan harga dalam tempo enam bulan mendatang di kalangan peritel. Langkah ini diambil ACES agar sejalan dengan target pertumbuhan penjualan yang dibidik. Adapun tahun ini, ACES menargetkan mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan di level 5% secara tahunan. Selanjutnya, perusahaan lebih memilih untuk meningkatkan promosi dalam menarik konsumen dan meningkatkan efisiensi biaya perusahaan. Adi Sarana Armada (ASSA) menyiapkan belanja modal (capital
expenditure/capex) tahun 2016 sekitar Rp 1 triliun, naik 25%
dibanding alokasi tahun 2015 sebesar Rp 800 miliar guna memenuhi target pertumbuhan bisnis tahun 2016 sebesar 20%. Capex berasal dari kas internal dan sebagian besar dari pinjaman bank. Sekitar 90% dari capex atau Rp 900 miliar akan digunakan untuk pembelian armada baru sebanyak 4.000-4.500 unit dan sekitar Rp 100 miliar untuk infrastruktur jaringan operasional seperti kantor, gudang dan balai lelang. Dengan penambahan armada baru, ditargetkan jumlah armada perseroan hingga akhir tahun 2016 mencapai 20.000 unit. Perseroan mengharapkan penambahan kapasitas itu menaikkan pertumbuhan pendapatan hingga 25% sepanjang tahun 2016. Perseroan memproyeksikan pendapatan tahun 2015 mencapai Rp 1,2 triliun. Pendapatan tahun 2016 ditargetkan mencapai Rp 1,5 triliun.PP Properti (PPRO) menargetkan pendapatan berulang atau
recurring income tahun 2016 bisa mencapai 7% yang didukung
oleh kehadiran mall dan hotel baru di Balikpapan yang baru diakuisisi tahun 2015. Tahun 2016, perseroan akan melakukan re-branding terhadap mal tersebut. Sebelumnya porsi pendapatan berulang PPRO sekitar 5% yang disumbang dari dua hotel yang dimiliki perseroan saat ini yakni Park Hotel Surabaya dan Park Hotel Bandung. Perseroan yakin setelah perseroan melakukanre-
27 January 2016
27 January 2016
branding terhadap mal di Balikpapan, maka pendapatan berulang
perseroan akan naik menjadi 7%. Tahun 2017, PPRO menargetkan akan mengoperasikan 3 mal baru yaitu Grand Sungkono Lagoon (GSL), Grand Kamala Lagoon (GKL) dan Grand Dharmahusada Lagoon (GDL). Oleh karena itu pendapatan dalam 3 tahun ke depan diperkirakan akan mencapai 10%.Perlambatan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun 2015 menjadi penghambat tidak tercapainya target penjualan Bumi Serpong Damai (BSDE) yang ditargetkan Rp 7,5 triliun dan hanya terealisasi sebesar Rp 6,8 triliun. Meski demikian pencapaian pendapatan pra penjualan atau marketing sales tahun 2015 tumbuh 3,83% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 6,5 triliun. Sebanyak 70,1% pendapatan perseroan disumbang dari penjualan properti di kawasan BSD City, Serpong, serta dari Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya, dan Grand City Balikpapan. Pendapatan dari penjualan properti residensial mencapai Rp 4,4 triliun atau melampaui target sebesar Rp 4,2 triliun. Sementara penjualan properti di segmen komersial tercatat Rp 2,4 triliun. Tahun 2016, perseroan masih akan melanjutkan pengembangan proyek residensial maupun komersial.
Logindo Samudramakmur (LEAD) akan memfokuskan peningkatan utilisasi penggunaan kapal tahun ini. Tingkat utilisasi ditargetkan bertumbuh di atas realisasi 50% sepanjang 2015 atau diharapkan mendekati pencapaian tahun 2014 sebesar 77%. Peningkatan utilisasi kapal akan akan diterapkan dengan menggarap proyek-proyek pengangkutan minyak dan gas berdurasi jangka pendek. Kontrak-kontrak pendek ini dapat berkontribusi sekitar 20% dari total pendapatan.
Samudera Indonesia (SMDR) menyiapkan dana belanja modal sebesar US$50 juta untuk anak usaha Samudera Terminal Indonesia (STI), subholding yang menaungi bisnis terminal peti kemas perusahaan. Belanja modal tersebut akan digunakan STI untuk ekspansi pembukaan terminal baru. SMDR menargetkan akan membuka setidaknya lima lokasi dengan target tahun ini setidaknya membuka satu lokasi baru. SMDR saat ini sedang membidik lokasi dengan klasifikasi kota lapis kedua. Adapun, kapasitas terminal baru yang akan dibangun sama dengan kapasitas terminal peti kemas perusahaan di Palaran, Samarinda yaitu sebesar 230.000 TEUs dan akan ditingkatkan menjadi 330.000 TEUs.
Meningkatnya jumlah wisatawan asal China ke Indonesia dilihat sebagai potensi pasar besar oleh Bank OCBC NISP (NISP). Oleh karena itu, NISP menjalin kerja sama strategis dengan asosiasi kartu perbankan China, UnionPay. Kerjasama tersebut merupakan langkah NISP untuk memperluas jangkauan dan merambah pasar global. Target utama perusahaan adalah wisatawan China yang berlibur ke Bali. Dengan kerja sama ini, wisatawan asal China pemegang kartu UnionPay dapat melakukan transaksi domestik maupun internasional di ATM NISP. Tranksaksi dapat berupa informasi saldo ataupun penarikan tunai.
Bank Negara Indonesia (BBNI) bekerjasama dengan Agung Podomoro untuk penyaluran fasilitas kredit produktif termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembiayaan kepemilikan tempat usaha (kios). Perjanjian kerjasama kedua entitas bisnis ini membuka peluang pembiayaan lebih dari Rp3 triliun, karena terdapat potensi penyaluran KUR Ritel sebesar Rp75 miliar. Pembiayaaan yang disiapkan BBNI adlah program kepemilikan kios melalui KUR yang saat ini ditawarkan dengan bunga sangat rendah, yaitu 9%.
Bank Mandiri (BMRI) meningkatkan aspek teknologi dalam mendukung kemudahan transaksi nasabah yang terkait dengan implementasi layanan personal banking. Anggaran belanja untuk infrastruktur teknologi IT pada tahun ini berkisar US$100 juta dengan penyerapan dana sekitar 80% atau senilai US$80 juta.
Adapun saat ini perusahaan sedang meluncurkan e-cash menjadi program yang bisa digunakan secara universal. Investasi awal yang dianggarkan Mandiri untuk program ini senilai Rp10 miliar. Biaya tersebut masih ditambah dengan biaya intangible atau hak cipta.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengincar pertumbuhan kredit segmen usaha mikro, kecil dan menengah di atas rerata industri pada tahun ini. Adapun, BBRI telah membukukan pertumbuhan di sektor UMKM pada tahun lalu tumbuh di atas rata-rata industri. Sepanjang tahun lalu, BBRI telah menyalurkan kredit di segmen UMKM senilai Rp382 triliun, naik 12,68% dari posisi tahun sebelumnya di angka Rp339 triliun. Tahun ini, BBRI menargetkan pertumbuhan UMKM secara tahunan minimal 17%, dibantu dengan adanya program KUR.
Bank MNC Internasional (BABP ) menargetkan pendapatan laba tahun 2016 mencapai Rp 70 miliar, lebih tinggi dari target laba tahun 2015 sebesar Rp 40 miliar. Laba MNC Bank hingga akhir tahun 2015 (unaudited) diperkirakan mencapai Rp 8 miliar dibandingkan tahun 2015 yang mencatatkan rugi Rp 19,6 miliar. Sementara tahun 2016 aset MNC Bank mencapai Rp 15 triliun naik dari pencapaian tahun 2015 yang sebesar Rp 12 triliun (unaudited). Perseroan menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 13 triliun dan Kredit mencapai Rp 11 triliun.
Hingga Desember 2015, aset Bank MNC Internasional (BABP ) tumbuh 29% menjadi Rp 12 triliun dari Rp 9 triliun. Kredit tumbuh 15% meningkat Rp 1 triliun di angka Rp 7 triliun (unaudited) atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang tumbuh 10%. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2015 meningkat 25% menjadi Rp 9,7 triliun. BABP berharap bisa tumbuh lebih cepat dari industri perbankan sebesar 5%, dan bahkan bisa tumbuh 30%-50%. Meskipun ekonomi masih tidak pasti, MNC Bank masih bisa bertahan dengan mengandalkan sektor konsumsi atau consumption related industry dan bergerak di pasar domestik (domestic driven).
PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance), anak usaha MNC Capital (BCAP), siap menghadapi jika pertumbuhan ekonomi pada 2016 kembali menguat (economic rebound). Perseroan meyakini pertumbuhan premi akan meningkat 50%. Pertumbuhan premi itu mengacu pada pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang diperkirakan berada di atas 5% yang didorong komponen konsumsi masyarakat dan investasi.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusulkan untuk mengubah aturan fraksi harga saham (tick price) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi 5 kelompok demi mengakomodasi pelaku pasar di dalam negeri. Kelompok pertama, harga saham Rp 50-Rp 200 memiliki fraksi harga Rp 1 dengan maksimum perubahan Rp 10. Kelompok kedua, harga saham Rp 200-Rp 500 memiliki fraksi harga Rp 2 dengan maksimum perubahan Rp 20. Kelompok ketiga, harga saham Rp 500-Rp 2.000 memiliki fraksi harga Rp 5 dengan maksimum perubahan Rp 50. Kelompok keempat, harga saham Rp 2.000-Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 10 dengan maksimum perubahan Rp 100. Kelompok kelima, harga saham Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 25 dengan maksimum perubahan Rp 250. Menurut BEI dengan usulan fraksi harga saham baru itu dapat meminimalisir risiko kerugian di pasar modal, sehingga nantinya dapat menjadi nilai tambah industri. BEI mengharapkan pada kuartal I 2016 OJK memberikan 'green line' dan persetujuan atas perubahan fraksi harga. Saat ini BEI menerapkan aturan 3 kelompok fraksi harga saham. Kelompok pertama, harga saham di antara Rp 50-Rp 500 memiliki fraksi harga Rp 1 dengan maksimum perubahan Rp 20 Kelompok kedua, harga saham antara Rp 500-Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 5 dengan maksimum perubahan Rp 100. Kelompok ketiga, harga saham di atas Rp 5.000 memiliki fraksi harga Rp 25 dengan maksimum perubahan Rp 500.
27 January 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 30,69 -0,76 TLKM (US) 47 16.399 153
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,18 0,00 ANTM (GR) 0,01 317 -15
Gold (US$)/Ounce 1119,80 -0,12
Nickel (US$)/MT 8550,00 -150,00
Tin (US$)/MT 13675,00 -15,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 49,25 -13,15
Coal (RB) (US$)/MT* 50,80 -12,56
CPO (ROTH) (US$)/MT 615,00 0,00
CPO (MYR)/MT 2285,50 6,00
Rubber (MYR/Kg) 547,50 -2,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 778,93 0,05
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16167,23 1,78 -7,22 14,45 13,00 2,71 2,60 4.876,7
USA NASDAQ COMPOSITE 4567,67 1,09 -8,78 18,89 15,98 3,13 2,86 7.143,1
ENGLAND FTSE 100 INDEX 5911,46 0,59 -5,30 14,97 12,85 1,60 1,55 1.521,1
CHINA SHANGHAI SE A SH 2877,70 -6,43 -22,31 11,11 9,86 1,27 1,15 3.487,0
CHINA SHENZHEN SE A SH 1792,36 -7,13 -25,80 20,59 17,66 2,81 2,46 2.685,9
HONG KONG HANG SENG INDEX 18860,80 -2,48 -13,93 9,36 8,43 0,94 0,88 1.500,5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4510,47 0,10 -1,80 13,66 11,86 2,10 1,89 345,2
JAPAN NIKKEI 225 16708,90 -2,35 -12,21 16,27 14,69 1,43 1,34 2.583,8
MALAYSIA KLCI 1626,66 0,09 -3,89 15,26 14,09 1,69 1,59 225,6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2545,61 -1,43 -11,69 10,93 10,24 0,95 0,91 247,3
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.885,50 22,50 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0001
EUR/IDR 15.082,15 15,61 EUR / USD 1,09 -0,0008
JPY/IDR 117,26 -0,37 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.732,53 28,73 SGD / USD 0,70 -0,0001
AUD/IDR 9.727,21 68,31 AUD / USD 0,70 0,0000
GBP/IDR 19.917,36 209,33 GBP / USD 1,43 -0,0006
CNY/IDR 2.109,44 0,00 CNY / USD 0,15 -0,0001
MYR/IDR 3.234,26 -12,73 MYR / USD 0,23 -0,0013
KRW/IDR 11,53 -0,08 100 KRW / USD 0,08 -0,0007
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 7.84
BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.06
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description December-15 November-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 3.35 2.37 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 3.35 4.89 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % 0.96 0.21 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 105.93 Bn 100.24 Bn SBIS (12M) 7.15
27 January 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
27 Jan
US New Home Sales Naik menjadi 501 ribu dari 490 ribu
27 Jan
US New Home Sales MoM Turun menjadi 2.2% dari 4.3%
28 Jan
FOMC Rate Decision Tetap 0.25%
28 Jan
US Initial Jobless Claims Turun menjadi 281 ribu dari 293 ribu
28 Jan
US Continuing Claims Naik menjadi 2218 ribu dari 2208 ribu
28 Jan
US Durable Goods Orders Turun menjadi -0.7% dari 0.0%
28 Jan
US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 0.9% dari -0.9%
28 Jan
US Pending Home Sales YoY Turun menjadi 4.8% dari 5.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
HMSP IJ 97975 4.26 17.58 BBRI IJ 11300 -1.09 -2.88 UNVR IJ 35975 0.98 2.52 BBCA IJ 13000 -0.95 -2.88 ICBP IJ 14700 2.80 2.20 PGAS IJ 2400 -3.61 -2.06 TLKM IJ 3225 0.62 1.91 EXCL IJ 3390 -5.83 -1.70 GGRM IJ 55875 1.64 1.64 BBNI IJ 4930 -1.89 -1.66 SRTG IJ 3400 12.96 1.00 UNTR IJ 16500 -2.51 -1.50 BIRD IJ 6000 7.14 0.95 INDF IJ 5525 -3.07 -1.45 GIAA IJ 365 8.31 0.68 SMGR IJ 10050 -2.43 -1.40 KLBF IJ 1370 1.11 0.66 SCMA IJ 2655 -3.45 -1.31 BSDE IJ 1685 2.12 0.64 INTP IJ 19225 -1.66 -1.13
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities
PT Mahaka Radio Integra
Trade & Service 750-1100 171.36 TBA TBA Trimegah Securities Tbk
PT Mitra Pemuda Infrastructure & Construction
27 January 2016
27 January 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ADRO $ 0.0011 Cash Dividend 28 Dec-15 29 Dec-15 04 Jan-15 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA
GSMF Rights Issue 32:15 100.00 TBA TBA TBA
RIMO Rights Issue 2:167 265.00 05 Feb’16 09 Feb’16 15 Feb – 11 Mar’16
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 09 Apr’16 10 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16
BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16
TIRA Stock Split 1:10 -- -- 27 Jan’16 27 Jan’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
TIRA RUPSLB
27-Jan-16
PDES RUPST
28-Jan-16
GPRA RUPSLB
29-Jan-16
RIMO RUPSLB
29-Jan-16
BJTM RUPSLB
29-Jan-16
GSMF RUPSLB
29-Jan-16
KONI RUPSLB
29-Jan-16
HEXA RUPSLB
11-Feb-16
ALKA RUPSLB
12-Feb-16
SIPD RUPSLB
15-Feb-16
WOMF RUPSLB
18-Feb-16
BBNP RUPSLB 19-Feb-16
BKSW RUPST 22-Feb-16
NIPS RUPSLB 23-Feb-16
SMCB RUPSLB 25-Feb-16
27 January 2016
27 January 2016
WSKT
TRADING BUY
S1 1705 R1 1775 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1640 R2 1840
Closing
Price 1735
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 1705-Rp 1775 • Entry Rp 1735, take Profit Rp 1775
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 54.79 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 12.54 Positif
Bollinger Band (Mid) 1695 Positif
MA5 1718 Positif 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0
Jul August September October November December 2016 WSKT Broadening Wedge 1,718.75 1,718 1,695.25 1,685 1,640.73 1,590.71 1,590.71 1,735 1,735 1,735 1,750 1,779.22 1,779.22 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 47.55, Stochastic %K = 60.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
47.5463 47.5463 20 60.1399 60.1399 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -3.60, Signal() = -2.29 -3.59918 -2.28863 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 12.54, Volume() = 29,348,600.00 9.00664 0.00000 12.543 29,348,60 WSKT - William's % R(14) = -36.36, Volume() = 29,348,600.00 -36.3636 29,348,60 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PTPP
TRADING BUY
S1 3850 R1 4015 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 3780 R2 4085
Closing
Price 3950
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 3915-Rp 4015 • Entry Rp 3950, take Profit Rp 4015
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 63.44 Positif
MACD 4.52 Negatif
True Strength Index (TSI) 0.50 Positif
Bollinger Band (Mid) 3905 Positif
MA5 3938 Positif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200
Jul August September October November December 2016
PT PP Wedge 3,904.75 3,850 3,849.74 3,849.74 3,719.85 3,604.5 3,604.5 3,931.25 3,938 3,950 3,950 3,950 4,015 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT PP - Stochastic %D(6,3,3) = 58.17, Stochastic %K = 59.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
58.1743 58.1743 20 59.5062 59.5062 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 PT PP - MACD (5,3) = -1.46, Signal() = -0.14 -1.46401 -0.141329 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT PP - TSI(3,5,3) = 0.50, Volume() = 2,874,000.00 0.496652 0.00000 0.632203 2,874,000 PT PP - William's % R(14) = -30.23, Volume() = 2,874,000.00 -30.2326 2,874,000
27 January 2016
27 January 2016
TLKM
TRADING BUY
S1 3200 R1 3250 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3150 R2 3300
Closing
Price 3225
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3200-Rp 3300
• Entry Rp 3225, take Profit Rp 3300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 36.41 Positif
MACD 12.96 Positif
True Strength Index (TSI) 45.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 3144 Positif
MA5 3160 Positif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600
Jul August September October November December 2016 TLKM Downward Sloping Channel
3,135 3,045 3,027 3,007 3,007 3,007 2,959.63 3,143.5 3,160 3,225 3,225 3,225 3,250 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 69.18, Stochastic %K = 87.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
69.1763 69.1763 20 80 87.921 87.921 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -20.86, Signal() = -15.60 -20.8582 -15.5953 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 45.38, Volume() = 88,825,296.00 28.6177 0.00000 45.3779 88,825,29 TLKM - William's % R(14) = -12.20, Volume() = 88,825,296.00 -12.1951 88,825,29 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ASII
TRADING BUY
S1 6075 R1 6200 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 6000 R2 6275
Closing
Price 6125
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 6075-Rp 6275 • Entry Rp 6125, take Profit Rp 6275
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 44.05 Positif
MACD 19.83 Positif
True Strength Index (TSI) 32.98 Positif
Bollinger Band (Mid) 5970 Positif
MA5 5955 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800
Jun Jul August September October November December 2016
ASII Downward Sloping Channel
5,975 5,970 5,955 5,950 5,775 5,657.89 5,657.89 6,046.43 6,046.43 6,125 6,125 6,125 6,415.17 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 62.08, Stochastic %K = 81.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
62.0798 62.0798 20 80 81.1111 81.1111 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -46.58, Signal() = -30.03
-46.5836 -30.0257 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 32.98, Volume() = 34,222,000.00
15.6359 0.00000 32.9804
34,222,00
ASII - William's % R(14) = -5.56, Volume() = 34,222,000.00 -5.55556 34,222,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
27 January 2016
27 January 2016
BMRI
TRADING BUY
S1 9400 R1 9625 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 9275 R2 9750
Closing
Price 9525
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 9400-Rp 9750 • Entry Rp 9525, take Profit Rp 9750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.06 Positif
MACD 39.11 Positif
True Strength Index (TSI) 47.72 Positif
Bollinger Band (Mid) 9285 Positif
MA5 9410 Positif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000
Jun Jul August September October November December 2016
BMRI Upward Sloping Channel
9,412.5 9,412.5 9,410 9,371.88 9,285 9,225 8,725.05 9,475 9,525 9,525 9,525 10,216.7 10,216.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 74.29, Stochastic %K = 86.54, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
74.2878 74.2878 20 80 86.5385 86.5385 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = -40.80, Signal() = -32.77
-40.8037 -32.7665 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 47.72, Volume() = 17,176,300.00
36.6243 0.00000 47.7197
17,176,30
BMRI - William's % R(14) = -4.55, Volume() = 17,176,300.00 -4.54545 17,176,30 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ICBP
TRADING BUY
S1 14225 R1 14925 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 13525 R2 15625
Closing
Price 14700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 14225-Rp 14925 • Entry Rp 14700, take Profit Rp 14925
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 95.96 Positif
MACD 109.00 Negatif
True Strength Index (TSI) 36.62 Positif
Bollinger Band (Mid) 13931 Positif
MA5 14530 Positif 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000
Jun Jul August September October November December 2016
ICBP Wedge 14,150 13,931.3 13,400 12,275 12,275 12,275 12,186.5 14,273.7 14,387.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 90.18, Stochastic %K = 85.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
85.9649 80 20 85.9649 90.1803 90.1803 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 ICBP - MACD (5,3) = -66.54, Signal() = -65.32
-66.5377 -65.3246 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = 36.62, Volume() = 2,739,200.00
36.6227
0.00000
46.0465 2,739,200
ICBP - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 2,739,200.00 0.00000 2,739,200 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
27 January 2016
27 January 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
26-01-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 16700 16700 16800 16250 16525 16800 17075 Negatif Positif Positif 18000 15375
LSIP Trading Sell 1305 1305 1290 1255 1290 1325 1360 Negatif Negatif Positif 1410 1210
SGRO Trading Buy 1800 1815 1860 1725 1770 1815 1860 Positif Positif Positif 1830 1400
Mining
PTBA Trading Sell 4275 4275 4235 4110 4235 4360 4485 Positif Negatif Negatif 5050 4150
ADRO Trading Buy 476 476 487 453 470 487 505 Positif Negatif Positif 530 437
MEDC Trading Buy 685 685 690 660 675 690 705 Positif Positif Negatif 935 685
INCO Trading Sell 1375 1375 1350 1280 1350 1420 1490 Negatif Negatif Negatif 1695 1340
ANTM Trading Buy 314 314 320 298 309 320 331 Positif Positif Positif 328 285
TINS Trading Buy 505 505 510 488 499 510 520 Positif Negatif Positif 525 451
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 980 980 965 930 965 1000 1035 Negatif Negatif Negatif 1045 780
SMGR Trading Sell 10050 10050 9975 9750 9975 10200 10425 Negatif Negatif Negatif 11500 10000
INTP Trading Buy 19225 19225 19500 18600 19050 19500 19950 Positif Positif Positif 22800 18075
SMCB Trading Sell 910 910 905 895 905 915 925 Positif Negatif Negatif 1055 905
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6125 6125 6275 6000 6075 6200 6275 Positif Positif Positif 6475 5700
GJTL Trading Buy 498 498 505 485 495 505 5015 Positif Positif Positif 555 470
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 5525 5525 5475 5300 5475 5650 5825 Negatif Negatif Negatif 5925 4840
GGRM Trading Buy 55875 55875 56350 53700 55025 56350 57675 Positif Positif Positif 57000 48275
UNVR Trading Buy 35975 35975 36225 35125 35675 36225 36775 Positif Positif Positif 37625 34150
KLBF Trading Buy 1370 1370 1380 1320 1350 1380 1410 Positif Positif Positif 1505 1135
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1685 1685 1705 1605 1655 1705 1755 Positif Positif Positif 1850 1580
PTPP Trading Buy 3950 3950 4015 3780 3850 4015 4085 Negatif Positif Positif 4015 3600
WIKA Trading Sell 2790 2790 2785 2765 2785 2805 2825 Negatif Negatif Negatif 2910 2535
ADHI Trading Sell 2445 2445 2415 2350 2415 2480 2545 Negatif Negatif Negatif 2515 2040
WSKT Trading Buy 1735 1735 1775 1640 1705 1775 1840 Positif Positif Positif 1775 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2400 2400 2375 2305 2375 2445 2515 Positif Negatif Negatif 2865 2305
JSMR Trading Buy 5775 5775 5800 5600 5700 5800 5900 Positif Positif Positif 6075 4575
ISAT Trading Buy 5300 5300 5375 5225 5275 5325 5375 Positif Positif Positif 5825 5000
TLKM Trading Buy 3225 3225 3300 3150 3200 3250 3300 Positif Positif Positif 3385 2900
Finance
BMRI Trading Buy 9525 9525 9750 9275 9400 9625 9750 Positif Positif Positif 9550 8450
BBRI Trading Buy 11300 11300 11400 11000 11200 11400 11600 Positif Negatif Positif 11825 10425
BBNI Trading Buy 4930 4930 5000 4760 4880 5000 5125 Positif Negatif Negatif 5200 4780
BBCA Trading Sell 13000 13000 12925 12750 12925 13100 13275 Positif Negatif Negatif 13800 12750
BBTN Trading Buy 1370 1370 1375 1335 1355 1375 1395 Negatif Positif Positif 1420 1250
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 16500 16500 16750 15950 16350 16750 17150 Positif Negatif Positif 17050 13925