NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyal IHSG yang berada di ruang jenuh beli terkonfirmasikan dari indikator Stochastic, bahwa peluang kenaikan mulai terbatas, sementara peluang koreksi akan lebih besar. Konfirmasi indeks dari MACD tercermin positif. Secara teknis peluang kenaikan terbatas, maka target resistance di level 4927 dan support di level 4860..
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4845.658 +31.565 5,758.42 6,158.79
LQ-45 835.292 +4.462 1,218.12 4,346.56
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG hari Rabu (27/04) ditutup menguat 31,57 poin (0,66%) ke level 4.845,65, setelah mengalami pelemahan yang cukup dalam selama dua hari berturut- turut. Penguatan dipimpin oleh sektor konsumer yang melompat 2,00%, sektor infrastruktur yang menguat 1,00%, dan sektor pertambangan yang naik 0,99%. Penguatan juga didukung oleh harga minyak yang melanjutkan reli nya oleh karena spekulasi mengenai Arab Saudi yang berencana mengurangi aktivitas pengeboran dan memicu harapan penyusutan kelebihan pasokan global. Dari global, indeks Wall Street relatif stagnan pada perdagangan hari selasa (26/11) dengan trader mencermati pertemuan kebijakan Federal Reserve untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kenaikan suku bunga. Bank sentral Amerika itu diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah mengakhiri pertemuan kebijakannya Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, namun pasar ingin melihat apakah The Fed memberikan petunjuk untuk masa mendatang. Setelah gejolak yang menghantam pasar keuangan dunia pada awal tahun ini, para pembuat kebijakan Amerika telah menurunkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada 2016, dengan mengatakan mereka akan terus memantau perkembangan di luar negeri sebelum mengambil langkah selanjutnya. Namun, the Fed diperkirakan masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bps) secara bertahap di tahun ini. Saat ini, Fed Fund Rate sebesar 0,50 persen setelah kenaikan pertama di akhir tahun lalu sebesar 25 bps. Dari regional, indeks Nikkei 225 melemah 62.79 (0,36%) ke level 17.290,49 dari level 17.353,28 sehari sebelumnya. Pelemahan didorong oleh awal keluarnya laporan keuangan yang dibawah ekspektasi dan juga trader yang menunggu kebijakan dari the Fed dan juga BOJ yang memulai pertemuannya hari ini. Di sisi lain, indeks Shanghai composite melemah 11,02 poin (0,37%) ke level 2.953,67, dari level 2.964,70 sehari sebelumnya didorong oleh spekulasi dari kebijakan the Fed. Adapun indeks Hang Seng mengalami pelemahan 45,67 poin (0,21%) ke level 21.361,60, dari level 21.407,27 sehari sebelumnya mengikuti bursa Cina. Dari pasar eropa, indeks-indeks saham eropa dibuka tentative stagnan dengan investor cenderung untuk wait and see untuk kelanjutan FOMC meeting yang baru dimulai.
Hasil rapat FOMC yang berlangsung selama 2 hari, akhirnya The Fed kembali memutuskan untuk mempertahankan Fed rate di kisaran 0,25%-0,5%. Pasca pengumuman The Fed. Pada hari ini pelaku pasar, menantikan pengumuman GDP 1Q 2016. Diprediksi GDP 1Q2016 AS sebesar 0,6% QoQ dari periode sebelumnya 1,4%. Di pihak lain, Bank of Japan menggelar pertemuan hari ini diperkirakan langkah dari otoritas moneter Jepang ini akan mengikuti kebijakan The Fed dan data-data ekonomi yang melambat. Inflasi Jepang mendekati 0%, pertumbuhan di bawah target pemerintah dan kenaikan Yen mengancam pendapatan ekspor. Rilis data ekonomi dari negara-negara ekonomi besar itu akan menjadi acuan investor. Oleh karena itu diperkirakan bursa saham dan nilai mata uang akan kembali volatil pada hari ini. Pergerakan di bursa saham Indonesia selain mengacu pada sentimen global, juga akan mencermati kinerja emiten kuartal I 2016 dan aksi korporasi perusahaan yang diharapkan dapat meciptakan pertumbuhan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Saham sektor perkebunan boleh jadi akan memperoleh benefit dari langkah Pemerintah yang mulai mengurangi ekspor CPO menyusul penurunan produksi akibat efek El Nino dan meningkatnya penggunaan biodiesel dalam negeri. Produksi CPO Indonesia pada Maret 2016 turun 6,4% MoM, dan stok CPO Indonesia pada Maret 2016 turun 12% MoM. Sedang ekspor CPO Indonesia pada Maret 2016 turun 24% MoM. Namun ekspor CPO pada 1Q 2016 naik 9,6% YoY. Kondisi tersebut diharapkan dapat menaikkan harga CPO, mengingat Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia. Rencana pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur dengan menggunakan skema penjaminan untuk menarik minat investor swasta dan badan usaha diharapkan dapat menstimulasi sektor konstruksi dan bisnis terkait. Dalam draft undang-undang tax amnesty, para pihak mendapatkan tax amnesty sebesar 1%-3% tax amnesty jika merepatriasi dananya dari pada hanya melaporkan asetnya yang akan mendapat tax amnesty sebesar 2%-6%. Pemerintah mengusulkan lock-up period 3 tahun untuk dana repatriasi yang harus diinvestasikan ke obligasi pemerintah, obligasi BUMN atau investasi keuangan di bank-bnak yang ditunjuk oleh menteri keuangan dalam tahun pertama. Dalam tahun kedua dan atau ketiga lock-up, dana dapat diinvestasikan ke obligasi korporasi, sektor properti, investasi sektor riil yang disetujui pemerintah atau investasi infrastruktur melalui Public-Private Partnership. Bank Indonesia melihat potensi dana repatriasi sebesar Rp 560 triliun dalam tax amnesty. Pemerintah mengharapkan sumber pendapatan pajak dari dana di luar negeri itu yang dapat digunakan untuk pembangunan. Katalis positif di atas, ditambah dengan positifnya pasar Asia pada pembukaan sesi pertama hari ini, peluang IHSG untuk melaju ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini akan terbuka lebar.
DAILY REPORT
28 April 2016• ASII akan lakukan rights issue untuk AALI, BNLI & ACST • ASII akan terbitkan obligasi Rp 10-12,5 triliun
• RUPS ASII setuju bagi dividen tahun buku 2015 Rp 177/saham • ASII investasi Rp5,3 triliun perkuat infrastruktur dan properti • Laba BBCA per 1Q16 naik 11,1% YoY, pendapatan naik 17% • BBCA alokasikan Rp1,5 triliun untuk akuisisi dan modal anak usaha • Laba bersih PNBN 1Q16 meningkat 4,8%
• BVIC ekspansi bisnis di Manado
• BJBR bukukan laba Rp 446 miliar pada kuartal I-2016 • RUPS ADHI kedua tidak kuorum
• Laba bersih PTBA turun tipis pada kuartal I-2016 • ADRO selesaikan financial closing PLTU USD 500 juta • Laba MYOH per 1Q16 turun 12,6% YoY
• PALM catat rugi Rp 19,83 miliar per 1Q16
• PGAS sasar pelanggan sector komersiil di mal Jakarta • WTON bukukan pendapatan 1Q16 Rp732,53 miliar • RUPS HMSP setuju rencana stock split dengan rasio 1 : 25 • HMSP akan membagikan dividen Rp 10,4 triliun
• HERO catat rugi Rp 35,47 miliar per 1Q16 • ISAT optimis bukukan laba bersih • Pendapatan MBSS diprediksi stagnan • TMAS targetkan pendapatan 2016 naik 12,5% • TMAS siapkan capex tahun 2016 Rp 550 miliar
Support Level 4817/4789/4775
Resistance Level 4860/4874/4902
Major Trend Down
28 April 2016
28 April 2016
Astra International (ASII) berencana melakukan aksi korporasi melalui pasar modal dengan menerbitkan saham baru (rights issue) tiga anak usahanya. Aksi korporasi ini dilakukan guna meraih dana segar dari pasar modal. Tiga anak usaha perseroan yang akan melakukan rights issue, yakni Astra Agro Lestari (AALI) dengan target dana Rp 4 triliun, Bank Permata (BNLI) Rp 5,5 triliun, dan Acset Indonusa (ACST). Jika banyak pemegang saham yang tidak melakukan rights issue, maka ASII sebagai induk perusahaan akan menjadi standby buyer.
Astra International (ASII) berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp 10 triliun-Rp 12,5 triliun. Penerbitan surat utang tersebut akan dilakukan untuk memproduksi kendaraan roda empat dan roda dua yang saat ini masih cukup menjanjikan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Astra tengah melirik berbagai kemungkinan pendanaan yang paling menguntungkan. Perseroan menilai obligasi merupakan instrumen keuangan yang berpotensi akan diterbitkan pada semester I 2016 guna mendapatkan funding obligasi 20% atau 25% dari total funding yang diperlukan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra International (ASII) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 50% dari total laba bersih tahun buku 2015 atau senilai Rp 7,2 triliun. Dividen itu setara Rp 177 per saham. Dividen tersebut dibagi dalam dua tahap. Pertama, yang diperhitungkan dalam dividen interim sebesar Rp 64 per saham dan telah dibayarkan pada 21 Oktober 2015, dan sisanya Rp 113 per saham akan dibayarkan pada 27 Mei 2016.
Astra International (ASII) meningkatkan investasinya di sektor infrastruktur, logistik, dan properti tahun ini. Perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp 5,3 triliun. Dana tersebut sekitar 39% dari total belanja modal yang mencapai Rp 13,7 triliun. Sesuai rencana, ASII akan menggunakan capex untuk menyelesaikan beberapa proyek jalan tol. Anak usaha perseroan, Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) diproyeksikan akan menyelesaikan seksi tiga jalan tol Mojokerto-Kertosono sepanjang 5 km sebelum Lebaran tahun ini. Selain itu, perseroan juga berniat menyelesaikan proyek seksi tiga jalan tol Semarang-Solo tahun ini, sehingga total panjang jalan tersebut 40 km. Sementara itu, di bisnis properti, Astra akan fokus membangun dua proyek yang sudah berjalan, yaitu Menara Astra dan Anandamaya Residences. Perseroan mengalokasikan capex untuk dua proyek tersebut sebesar Rp 1,6 triliun.
Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan kenaikan laba bersih 11,1% di triwulan I 2016 menjadi Rp 4,5 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 4,1 triliun. Pendapatan operasional tumbuh 17,0% YoY menjadi Rp 12,8 triliun dari Rp 11,0 triliun. Pada akhir Maret 2016 portofolio kredit mencapai Rp 373,7 triliun, tumbuh 11,4% YoY. Kredit korporasi tumbuh 18,5% YoY menjadi Rp 129,4 triliun dan kredit komersial & UKM meningkat 5,9% YoY menjadi Rp 142,3 triliun. Sementara kredit konsumer tumbuh 10,9% YoY menjadi Rp 102,1 triliun didukung oleh pertumbuhan di semua produk. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik 9,3% YoY menjadi Rp 59,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 13,8% YoY menjadi Rp 32,7 triliun. Pada akhir triwulan I 2016 outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp 9,5 triliun, meningkat 11,3% YoY. Dana pihak ketiga meningkat 5,7% YoY mencapai Rp 470,4 triliun pada akhir Maret 2016. Dana CASA tetap menjadi kontributor utama terhadap total pendanaan Bank yaitu sebesar 76,9% terhadap total dana pihak ketiga. Dana tabungan mencapai 67,4% dari total dana CASA dan mencatat pertumbuhan sebesar 7,9% YoY menjadi Rp 243,9 triliun, sedangkan dana giro meningkat 8,4% YoY menjadi Rp 117,8 triliun. Dana deposito
tercatat sebesar Rp 108,7 triliun, turun 1,5% YoY sebagai dampak tingkat suku bunga deposito yang lebih rendah.
Bank Central Asia (BBCA) mengalokasikan anggaran Rp 1,5 triliun untuk rencana akuisisi bank lain dan penyuntikan modal anak usaha pada 2016. Untuk akuisisi, perseroan akan mulai menyeleksi bank kecil yang berpotensi besar untuk pengembangan bisnis di Indonesia. Untuk suntikan kepada anak usaha, BBCA akan melakukan injeksi modal pada semeste II-2016.
Bank Panin (PNBN) membukukan laba bersih sebesar Rp525,75 miliar pada kuartal I/2016, naik 4,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp501,3 miliar. Peningkatan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp2 triliun, meningkat 23,8% dari sebelumnya Rp1,61 triliun. Adapun total asset perseroan meningkat 8,92% mencapai Rp183,45 triliun. Kenaikan aset ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 4,26% menjadi Rp125,74 triliun dan dana pihak ketiga yang naik sebesar 3,14% menjadi Rp127,94 triliun.
Bank Victoria (BVIC) melakukan ekspansi bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara untuk meningkatkan pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat di daerah ini. Bank Victoria ingin membidik pasar Indonesia timur melalui pengembangan bisnis pada segmen-segmen unggulan, seperti sektor mikro usaha kecil mau pun segmen ritel banking.
Bank QNB Indonesia (BKSW) dan Commonwealth Life menandatangani kerja sama untuk memperkenalkan produk asuransi jiwa yang dinamakan Invest Link Assurance. Produk banccassurance unit link ini merupakan produk asuransi jiwa yang dilengkapi dengan fitur Investment Death Guaranteed Benefit khusus untuk para Nasabah Bank QNB Indonesia. Melalui kerja sama strategis ini, Commonwealth Life juga akan berbagi keahlian di lingkup manajemen penjualan asuransi dan dukungan untuk membangun platform bancassurance bersama Bank QNB Indonesia.
Bank Jabar Banten (BJBR) membukukan laba bersih Rp 446,01 miliar pada 1Q16 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 385,35 miliar. Pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp 1,41 triliun pada 1Q16 dari Rp 1,2 triliun pada 1Q15.
Rapat Umum Pemegang Saham Adhi Karya (ADHI) kedua kembali tidak kuorum sebanyak 60%. RUPS ini membahas tentang penetapan saham seri A Dwiwarna dan perubahan anggaran dasar perseroan.
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp 332,57 miliar pada 1Q16, turun tipis dibandingkan Rp 340,33 miliar pada 1Q15. Penjualan naik dari Rp 3,28 triliun pada 1Q15 menjadi Rp 3,54 triliun pada 1Q16. Beban pajak yang meningkat menjadi Rp 147,43 miliar pada 1Q16 dari Rp 107,16 miliar pada 1Q15 menyebabkan laba turun tipis.
Adaro Energy (ADRO) menargetkan untuk menyelesaikan financial closing proyek PLTU Kalimantan Selatan senilai USD 500 juta pada Juni tahun ini. Penyelesaikan financial closing proyek Kalsel berdekatan dengan financial closing PLTU batubara. Perseroan akan melakukan pinjaman sebesar USD 400 juta kepada sejumlah bank. Jumlah tersebut setara dengan 80% dari total nilai proyek.
28 April 2016
28 April 2016
Samindo Resources (MYOH) mencatatkan penurunan laba triwulan I 2016 sebesar 12,6% YoY menjadi USD 55,99 juta dibandingkan sebelumnya USD 46,30 juta. Hal itu disebabkan pendapatan usaha turun 17,3% menjadi USD 46,30 juta dari sebelumnya USD 55,99 juta. Turunnya volume pendapatan terutama pada dua aktivitas utama perseroan serta turunnya kompensasi BBM. Samindo telah melunasi utang bank sebesar USD 13,5 juta sampai April 2016 dan berencana melanjutkan pelunasan pada akhir semester I hingga total utang menjadi USD 33,5 juta dan turun terus menjadi USD 20 juta hingga akhir 2016. Provident Agro (PALM) mencatat rugi sebesar Rp 19,83 miliar per Maret 2016 dari sebelumnya rugi Rp 61,64 miliar per Maret 2015. Pendapatan naik menjadi Rp 255,27 miliar dari sebelumnya Rp 239,33 miliar.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) gencar menyasar pelanggan dari sektor komersial, khususnya pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta. Saat ini sejumlah mal di area Jakarta yang sudah memakai gas PGN adalah Plaza Senayan, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Central Park, Pacific Place, Senayan City, Summarecon Kelapa Gading, Emporium Pluit, dan Mangga Dua Square.
Wijaya Karya Beton (WTON) meraih kenaikan pendapatan sebesar 71,3% menjadi Rp732,53 miliar hingga Maret 2016 dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp427,56 miliar. Adapun laba bersih perseroan mencapai Rp50,24 miliar, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17 miliar.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) HM Sampoerna (HMSP) menyetujui rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:25. Pemecahan nilai nominal saham ini akan meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar dari 4.652,7 juta saham menjadi sekitar 116.318,1 juta saham.
HM Sampoerna (HMSP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 10,4 triliun. Jumlah tersebut setara 99,9% dari total laba bersih tahun lalu. Adapun cum date untuk mendapatkan dividen pada 11 Mei 2016. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 27 Mei 2016. Sementara itu, pasar rokok di Indonesia tahun ini diperkirakan turun 1-2%. Terkait pajak cukai yang naik 15%, perseroan telah melakukan kenaikan harga secara rata-rata tiap brand sebesar 7,5%.
Hero Supermarket (HERO) meraih pendapatan bersih per Maret 2016 sebesar Rp 3,36 triliun atau turun dari sebelumnya Rp 3,44 triliun. Perseroan mencatatkan rugi bersih Rp 35,47 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 16,46 miliar.
Indosat (ISAT) optimis membukukan laba bersih pada 2016 setelah tiga tahun berturut-turut membukukan rugi bersih seiring dengan usaha menurunkan porsi utang dolar AS menjadi 10%-15%. Per Desember 2015, porsi utang dolar AS masih sebesar 25%. Pinjaman berdenominasi dolar AS akan dilunasi dari revolving credit facility (RCF) berdenominasi rupiah serta obligasi. Intiland Development (DILD) segera meresmikan ritel pertamanya di Jakarta yakni South Quarter Dome (SQ Dome) seluas 12.000 meter persegi di kawasan perkantoran terpadu South Quarter di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. SQ Dome yang telah beroperasi sejak akhir 2015 akan resmi dibuka pada 1 Mei 2016 dan saat ini tingkat okupansinya sudan mencapai 60%.
Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) memproyeksi pendapatan perseroan pada tahun ini akan stagnan seiring proyeksi harga batu bara yang masih berfluktuasi. Perseroan kini lebih mengincar kontrak pengangkutan non jangka panjang guna menjaga tingkat pendapatan.
Pelayaran Tempuran Emas (TEMAS Line) menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2016 atau meningkat sebesar 12,5% dibanding realisasi pendapatan pada tahun 2015. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp 250 miliar. Seiring penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tahun 2015, mulai tahun 2016 perseroan menetapkan untuk melakukan penyesuaian harga. Langkah tersebut dimaksudkan pula sebagai strategi perseroan untuk memperluas market share di industri pelayaran nasional pada tahun 2016. Perseroan berharap dengan kebijakan penurunan harga akan berdampak positif pada penurunan beban logistic kepada pemilik barang dan peningkatan volume muatan.
Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) menyiapkan belanja modal (capex) tahun 2016 sebesar Rp 550 miliar untuk ekspansi bisnis tahun 2016, atau lebih rendah dari alokasi belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 585 miliar. Capex tahun 2015 masih tersisa Rp 100 miliar dan akan digunakan untuk tahun 2016. Belanja modal tahun 2016 ini akan digunakan untuk menambah 7 armada kapal. Untuk kapal berukuran besar Temas Line berencana membeli kapal bekas, sedangkan kapal baru akan dibeli untuk ukuran kecil. Sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal dengan porsi 30%, sedangkan sisanya berasal dari perbankan. Perseroan akan mendapat fasilitas kredit baru dari beberapa bank. Perseroan berharap bunga pinjaman dari perbankan turun 50 bps menyusul penurunan suku bunga bank sentral yang sudah berlangsung sejak Januari 2016. Dengan demikian beban keuangan juga turun.
Kedaung Indah Can (KICI) mencatat penjualan bersih Rp 23,22 miliar di triwulan I 2016 relatif stabil dari penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp 23,06 miliar. Perseroan membukukan rugi per Maret 2016 sebesar Rp 72,86 juta dari sebelumnya meraih laba Rp 2,11 miliar di triwulan I 2015.
Chandra Asri Petrochemical (TPIA) meraih laba per Maret 2016 sebesar USD 35,40 juta, naik dibandingkan sebelumnya USD 2,85 juta. Pendapatan bersih naik menjadi USD 358,89 juta dari sebelumnya USD 367,93 juta.
Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) menilai klaim tagihan yang diajukan PT Era Srikandi Prima dalam permohonan restrukturisasi utang belum jatuh tempo. Pemohon mengirimkan surat tagihan pada 2 Maret 2016 dan permohonan tersebut didaftarkan pada pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 11 April 2016. Perseroan mengakui tengah mengalami kesulitan usaha setelah salah satu pabriknya yang berada di Jatiuwung, Tangerang mengalami kebakaran pada tahun lalu. Akibatnya, perseroan tidak bisa memaksimalkan produksi corrugated carton yang menjadi salah satu lini produksi. Kendati demikian, perseroan mengklaim masih berkemampuan untuk melaksanakan kewajibannya.
Tanah Laut (INDX) merugi Rp 5,10 miliar per Maret 2016 dari sebelumnya membukukan laba sebesar Rp 14,48 miiar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha tak tercatat pada periode tiga bulanan tahun ini dibandingkan pendapatan usaha triwulan 2015 sebesar Rp 41,64 miliar.
28 April 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 45.26 -0.07 TLKM (US) 57 18,773 149
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.15 0.00 ANTM (GR) 0.04 553 -15
Gold (US$)/Ounce 1245.73 -0.10
Nickel (US$)/MT 9200.00 10.00
Tin (US$)/MT 17075.00 -350.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.95 -11.45
Coal (RB) (US$)/MT* 52.75 -10.61
CPO (ROTH) (US$)/MT 717.50 -2.50
CPO (MYR)/MT 2642.00 -2.50
Rubber (MYR/Kg) 716.00 3.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 705.81 -2.45
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18041.55 0.28 3.54 16.78 14.90 3.05 2.92 5,322.0
USA NASDAQ COMPOSITE 4863.14 -0.51 -2.88 20.68 17.56 3.35 3.07 7,619.6
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6319.91 0.56 1.24 17.08 14.51 1.77 1.71 1,564.3
CHINA SHANGHAI SE A SH 3090.98 -0.37 -16.56 13.14 11.57 1.40 1.28 3,837.6
CHINA SHENZHEN SE A SH 1962.69 -0.29 -18.75 26.02 21.26 3.07 2.78 3,060.6
HONG KONG HANG SENG INDEX 21361.60 -0.21 -2.52 11.45 10.37 1.07 1.01 1,733.1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4845.66 0.66 5.50 15.21 13.24 2.28 2.06 390.0
JAPAN NIKKEI 225 17290.49 -0.36 -9.16 16.30 14.99 1.42 1.33 2,777.5
MALAYSIA KLCI 1692.34 -0.01 -0.01 16.30 15.09 1.71 1.61 255.8
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2874.72 -0.69 -0.28 12.97 12.29 1.10 1.06 298.2
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,202.00 -3.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000
EUR/IDR 14,952.85 5.22 EUR / USD 1.13 0.0004
JPY/IDR 118.31 -0.42 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,788.69 6.25 SGD / USD 0.74 0.0003
AUD/IDR 10,037.02 -28.98 AUD / USD 0.76 0.0012
GBP/IDR 19,194.65 -70.04 GBP / USD 1.45 -0.0004
CNY/IDR 2,031.70 -0.98 CNY / USD 0.15 -0.0001
MYR/IDR 3,372.16 11.25 MYR / USD 0.26 0.0009
KRW/IDR 11.50 0.02 100 KRW / USD 0.09 0.0002
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.02
BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.04
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.83
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description March-16 February-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.19 -0.09 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75
28 April 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
28 Apr FOMC Rate Decision Tetap 0.25% - 0.50%
28 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 260 ribu dari 247 ribu
28 Apr US Continuing Claims Naik menjadi 2145 ribu dari 2137 ribu
28 Apr US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 0.6% dari 1.4%
28 Apr US GDP Price Index Turun menjadi 0.6% dari 0.9%
28 Apr US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 2.4%
29 Apr US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2%
29 Apr US Personal Spending Naik menjadi 0.2% dari 0.1%
29 Apr US Real Personal Spending Turun menjadi 0.1% dari 0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
HMSP IJ 97150 5.03 20.44 ASII IJ 6825 -5.21 -14.34 TLKM IJ 3700 1.51 5.24 UNTR IJ 14625 -5.65 -3.08 BMRI IJ 9625 1.32 2.73 INDF IJ 6850 -2.49 -1.45 BNII IJ 228 23.24 2.72 SMGR IJ 10125 -1.94 -1.12 LPPF IJ 18800 5.03 2.48 PGAS IJ 2640 -1.31 -0.80 BBCA IJ 13050 0.77 2.31 BBNI IJ 4610 -0.86 -0.70 PLIN IJ 3575 19.17 1.93 KPIG IJ 1200 -7.69 -0.65 GGRM IJ 70200 1.45 1.82 CTRA IJ 1290 -2.27 -0.43 UNVR IJ 44150 0.57 1.80 SCMA IJ 3090 -0.80 -0.35 ISAT IJ 6750 3.45 1.16 ADHI IJ 2745 -3.35 -0.32
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank Ganesha Banking &
Finance
102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities
PT Buyung Poetra Sembada
28 April 2016
28 April 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ADRO $0.0013 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16
TRIS 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16
CINT 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16
ACST 33.50 Cash Dividend 26 Apr-16 27 Apr-16 29 Apr-16 20 May-16
PPRO 4.27 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16
HDFA 3.50 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16
AGRO 1.36 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16
ASGR 93.00 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16
AUTO 17.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 25 May-16
TCID 410.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 24 May-16
TURI 12.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 23 May-16
TLKM 94.63 Cash Dividend 29 Apr-16 02 May-16 04 May-16 26 May-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
GOLD Tender Offer - 535.00 -- -- 22 Apr – 22 May’16
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA
RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16
BSIM Rights Issue 13:1 400.00 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16
BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May’16 13 May’16 17 May – 23 May’16
EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16
BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16
AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May’16 31 May’16 06 Jun – 10 Jun’16
ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16
RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16
BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BDMN RUPST 28-Apr-16
AKRA RUPST 28-Apr-16
INDY RUPST/LB 28-Apr-16
ELSA RUPST 28-Apr-16
WIKA RUPST 28-Apr-16
BBKP RUPST/LB 28-Apr-16
IATA RUPST/LB 28-Apr-16
BTEL RUPSLB 28-Apr-16
BTPN RUPST/LB 28-Apr-16
DEWA RUPST/LB 29-Apr-16
PTPP RUPST 29-Apr-16
BMTR RUPST/LB 02-May-16
MNCN RUPST/LB 02-May-16
MYOH RUPST/LB 03-May-16
SSIA RUPST 03-May-16
BCAP RUPST/LB 03-May-16
BABP RUPST/LB 03-May-16
KPIG RUPST/LB 04-May-16
28 April 2016
28 April 2016
WSKT
TRADING BUY
S1 2270 R1 2355 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2225 R2 2400
Closing
Price 2305
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2270-Rp 2355
• Entry Rp 2305, take Profit Rp 2355
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 72.35 Positif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 61.20 Positif
Bollinger Band (Mid) 2178 Positif
MA5 2280 Positif 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400
October November December 2016 February March April
WSKT Upward Sloping Channel
2,280 2,258.13 2,181 2,130 2,123.75 2,123.75 1,952.04 2,305 2,305 2,305 2,355 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 58.48, Stochastic %K = 54.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
54.9464 54.9464 20 58.4755 58.4755 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -11.91, Signal() = -11.54 -11.909 -11.5434 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 61.20, Volume() = 24,394,300.00 60.6981 0.00000 61.2022 24,394,30 WSKT - William's % R(14) = -17.86, Volume() = 24,394,300.00 -17.8571 24,394,30 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PTPP
TRADING BUY
S1 3555 R1 3680 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 3430 R2 3805
Closing
Price 3620
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 3555-Rp 3680
• Entry Rp 3620, take Profit Rp 3680
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 42.55 Positif
MACD -21.08 Negatif
True Strength Index (TSI) -64.08 Negatif
Bollinger Band (Mid) 3781 Negatif
MA5 3723 Negatif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000
October November December 2016 February March April
PT PP Downward Sloping Channel
3,723 3,705 3,620 3,620 3,620 3,291.94 3,291.94 3,748.75 3,781 3,840 3,940.85 3,943.26 3,943.26 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT PP - Stochastic %D(6,3,3) = 28.95, Stochastic %K = 15.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 15.7227 15.7227 28.9521 28.9521 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 PT PP - MACD (5,3) = 30.04, Signal() = 20.87 20.8686 30.0354 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT PP - TSI(3,5,3) = -64.08, Volume() = 18,652,600.00 -44.0581 -64.082 0.00000 18,652,60 PT PP - William's % R(14) = -76.67, Volume() = 18,652,600.00 -76.6667 18,652,60
28 April 2016
28 April 2016
TLKM
TRADING BUY
S1 3635 R1 3755 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3580 R2 3810
Closing
Price 3700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3655-Rp 3735
• Entry Rp 3700, take Profit Rp 3755
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.96 Negatif
MACD 32.40 Negatif
True Strength Index (TSI) 28.45 Positif
Bollinger Band (Mid) 3502 Positif
MA5 3688 Positif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
October November December 2016 February March April
TLKM Wedge 3,502 3,490.36 3,490.36 3,402.5 3,402.5 3,368.27 3,350 3,661.88 3,688 3,700 3,700 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 71.00, Stochastic %K = 61.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
61.022 61.022 20 70.9966 70.9966 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -14.72, Signal() = -20.66 -20.6609 -14.721 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 28.45, Volume() = 74,476,000.00 28.4487 0.00000 38.6561 74,476,00 TLKM - William's % R(14) = -23.91, Volume() = 74,476,000.00 -23.913 74,476,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MNCN
TRADING BUY
S1 2275 R1 2350 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2195 R2 2430
Closing
Price 2315
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 2275-Rp 2350 • Entry Rp 2315, take Profit Rp 2350
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 90.03 Positif
MACD 26.57 Positif
True Strength Index (TSI) 59.01 Positif
Bollinger Band (Mid) 2143 Positif
MA5 2234 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
October November December 2016 February March April
MNCN Wedge 2,182.86 2,160 2,142.5 2,114 2,114 2,055 1,739.45 2,182.86 2,188.75 2,234 2,315 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 85.49, Stochastic %K = 85.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 85.4878
80 20 85.4878 85.8751 85.8751 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 MNCN - MACD (5,3) = -30.31, Signal() = -24.52 -30.3065 -24.5187 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MNCN - TSI(3,5,3) = 59.01, Volume() = 12,831,200.00 51.8042 0.00000 59.0078 12,831,20 MNCN - William's % R(14) = -8.97, Volume() = 12,831,200.00 -8.97436 12,831,20 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
28 April 2016
28 April 2016
ELSA
TRADING BUY
S1 500 R1 535 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 475 R2 560
Closing
Price 515
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 500-Rp 535 • Entry Rp 515, take Profit Rp 535
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 87.03 Negatif
MACD 16.79 Positif
True Strength Index (TSI) 77.74 Positif
Bollinger Band (Mid) 406 Positif
MA5 483.8 Positif 180.0 240.0 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0
October November December 2016 February March April
ELSA Upward Sloping Channel
458.625 458.5 458.5 455 406.05 314 298.185 483.8 502.333 502.333 515 515 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.00, Stochastic %K = 85.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 85.001
80 20 85.001 85.184 85.184 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 ELSA - MACD (5,3) = -14.49, Signal() = -13.86
-14.4938 -13.8596 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
ELSA - TSI(3,5,3) = 77.74, Volume() = 191,127,808.00 69.4586
0.00000 77.7393
191,127,80
ELSA - William's % R(14) = -10.87, Volume() = 191,127,808.00 -10.8696
191,127,80 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MEDC
TRADING BUY
S1 1485 R1 1600 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1410 R2 1675
Closing
Price 1535
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 1485-Rp 1600 • Entry Rp 1535, take Profit Rp 1600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 38.76 Positif
MACD 3.51 Positif
True Strength Index (TSI) 6.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 1528 Positif
MA5 1528 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200
October November December 2016 February March April
MEDC Wedge 1,528.25 1,528 1,469.38 1,444.17 1,444.17 1,345 1,125.57 1,535 1,535 1,535 1,603.75 1,603.75 1,655 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 55.45, Stochastic %K = 48.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
48.5244 48.5244 20 55.4486 55.4486 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = -6.24, Signal() = -4.24
-6.24183 -4.24432 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MEDC - TSI(3,5,3) = 6.38, Volume() = 4,534,000.00
3.95503 0.00000 6.37681
4,534,000
MEDC - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 4,534,000.00 -50
4,534,000 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
28 April 2016
28 April 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
27-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 16100 16100 16425 15425 15925 16425 16925 Positif Positif Positif 18300 15700
LSIP Trading Buy 1660 1660 1690 1590 1640 1690 1740 Positif Positif Positif 1840 1600
SGRO Trading Sell 2005 2010 2000 1995 2000 2005 2010 Negatif Negatif Negatif 2025 1890
Mining
PTBA Trading Sell 7375 7375 7300 7150 7300 7450 7600 Negatif Negatif Negatif 7800 6075
ADRO Trading Sell 725 725 710 685 710 735 760 Negatif Negatif Negatif 770 640
MEDC Trading Buy 1535 1535 1600 1410 1485 1600 1675 Positif Positif Positif 1860 905
INCO Trading Sell 1905 1905 1880 1835 1880 1925 1970 Negatif Positif Negatif 2015 1710
ANTM Trading Sell 700 700 695 675 695 715 735 Negatif Negatif Negatif 740 441
TINS Trading Sell 820 820 810 785 810 835 860 Negatif Negatif Negatif 945 720
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 960 960 955 940 955 970 985 Negatif Negatif Negatif 1040 955
SMGR Trading Sell 10125 10125 10050 9850 10050 10250 10450 Negatif Negatif Negatif 10800 10000
INTP Trading Sell 19900 19900 19675 19325 19675 20025 20375 Negatif Positif Negatif 20850 19250
SMCB Trading Sell 1075 1075 1065 1030 1065 1100 1135 Negatif Negatif Negatif 1295 1050
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6825 6825 6700 6450 6700 6950 7200 Negatif Negatif Negatif 7850 6900
GJTL Trading Buy 690 690 705 645 675 705 735 Positif Positif Positif 820 615
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 6850 6850 6775 6575 6775 6975 7175 Negatif Negatif Negatif 7500 6800
GGRM Trading Buy 70200 70200 70550 68500 69525 70550 71575 Positif Positif Positif 69200 58750
UNVR Trading Sell 44150 44150 43575 42725 43575 44425 45275 Negatif Negatif Negatif 47300 42000
KLBF Trading Sell 1345 1345 1335 1315 1335 1355 1375 Negatif Positif Negatif 1470 1270
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1940 1940 1910 1860 1910 1960 2010 Negatif Negatif Positif 2005 1765
PTPP Trading Buy 3620 3620 3680 3430 3555 3680 3805 Negatif Positif Negatif 3950 3675
WIKA Trading Buy 2680 2670 2700 2640 2670 2700 2730 Negatif Negatif Negatif 2765 2520
ADHI Trading Sell 2745 2745 2695 2560 2695 2830 2965 Negatif Negatif Negatif 2910 2635
WSKT Trading Buy 2305 2305 2355 2225 2270 2355 2400 Negatif Positif Positif 2355 1920
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2640 2640 2675 2565 2620 2675 2730 Positif Negatif Positif 2860 2555
JSMR Trading Sell 5300 5300 5250 5175 5250 5325 5400 Positif Negatif Negatif 5700 5250
ISAT Trading Buy 6750 6750 7350 6075 6500 6925 7350 Positif Positif Positif 6700 5850
TLKM Trading Sell 3700 3700 3655 3585 3655 3725 3795 Negatif Negatif Positif 3810 3280
Finance
BMRI Trading Sell 9625 9625 9450 9175 9450 9725 10000 Negatif Positif Negatif 10450 9200
BBRI Trading Sell 10200 10200 10100 9900 10100 10300 10500 Negatif Negatif Negatif 11425 9800
BBNI Trading Sell 4610 4610 4580 4495 4580 4665 4750 Negatif Negatif Negatif 5450 4605
BBCA Trading Sell 13050 13050 12975 12850 12975 13100 13225 Negatif Positif Negatif 13925 12775
BBTN Trading Buy 1750 1735 1765 1705 1735 1765 1795 Positif Positif Positif 1865 1625
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 14625 14625 13675 13675 14375 15075 15775 Negatif Negatif Negatif 17100 14925