EVALUASI KINERJA TEKNIK
ADAPTIVE MODULATION AND CODING (AMC)
(
)
PADA MOBILE WiMAX MIMO-OFDM
Didit Wahyudi
2208 100 675
2208 100 675
Dosen Pembimbing : Bpk Dr Ir Wirawan DEA
Dosen Pembimbing : Bpk. Dr. Ir. Wirawan, DEA
Latar Belakang
Latar Belakang
• Akses komunikasi wireless yang cepat, fleksibel dan
reliable sangat dibutuhkan untuk mendukung teknologi
informasi dan multimedia yang semakin berkembang
informasi dan multimedia yang semakin berkembang.
• Salah satu inovasi untuk memenuhi hal tersebut adalah
• Salah satu inovasi untuk memenuhi hal tersebut adalah
teknologi mobile WIMAX.
• Tetapi kondisi kanal pada komunikasi wireless yang
selalu berubah-ubah sangat berpengaruh terhadap
selalu berubah ubah sangat berpengaruh terhadap
performansi sistem jika tidak digunakan modulasi dan
koding yang tepat, yang paling sesuai dengan kondisi
kanal.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
• Apakah penerapan teknik Adaptive Modulation
and Coding (AMC) pada mobile WIMAX dapat
meningkatkan kapasitas kanal dengan cara
menekan nilai BER yang terjadi pada data yang
dikirimkan sehingga dapat meningkatkan
Batasan Masalah
Batasan Masalah
P i bil WIMAX di ik
• Parameter-parameter sistem mobile WIMAX disesuaikan dengan standar IEEE 802.16e.
• Teknik MIMO yang digunakan adalah 2x2 Space-Time BlockTeknik MIMO yang digunakan adalah 2x2 Space Time Block Coding (STBC).
• Modulasi yang digunakan untuk membangun skema modulasi adaptif adalah modulasi QPSK, 16-QAM, dan 64-QAM.
• Kanal yang digunakan dalam simulasi adalah kanal fading yang terdistribusi Reyleigh
terdistribusi Reyleigh.
• Pengkodean kanal yang dipakai dalam simulasi adalah pengkodean konvolusi.
• Pengamatan dilakukan terhadap nilai BER yang terjadi pada setiap nilai SNR yang terjadi di kanal.
Tujuan
Tujuan
• Mengkaji sistem mobile WIMAX yang
mengakomodasi standar IEEE 802.16e dengan
menggabungkan skema modulasi adaptif
sebagai upaya peningkatan performansi sistem,
yaitu menekan nilai BER yang terjadi pada
WiMAX
WiMAX
W ld id I t
bilit f
Mi
A
• Worldwide Interoperability for Microwave Access
• Standart Broadband Wireless Access dengan
kemampuan menyediakan layanan data
berkecepatan tinggi.
• Komersialiasi dari standar IEEE 802.16
• Tekonologi WiMax merupakan pengembangan
Tekonologi WiMax merupakan pengembangan
dari teknologi WiFi yang didisain untuk kondisi
non-LOS ( non-Line Of Sight ).
Perkembangan WiMAX
Perkembangan WiMAX
MIMO
MIMO
• Pada kondisi normal, keberadaan lintasan jamak pada komunikasi wireless bersifat merugikan sebab dapat menimbulkan fading.
menimbulkan fading.
• Sistem MIMO mampu memanfaatkan keberadaan lintasan p jamak ini untuk menciptakan sejumlah kanal ekivalen yang seolah-olah terpisah satu sama lain.
• Aplikasi MIMO dapat diarahkan untuk mencapai dua tujuan yang berbeda yang diwujudkan dalam dua teknik:
yang berbeda yang diwujudkan dalam dua teknik:
– Multipleks spasial (SM) : mencapai kapasitas kanal yang besar
– Pengkodean ruang-waktu (STC) : mendapatkan kualitas sinyal setinggi ki d f tk t k ik di it d d
mungkin dengan memanfaatkan teknik diversity pada pemancar dan penerima
MIMO
MIMO
Jika sinyal yang dikirimkan antena pemancar adalah x1, x2, y y g p , ,
x3,…..,xn, maka sinyal yang diterima oleh antena sisi penerima adalah: h + h + + h r1 = h11x1 + h12x2 + ….+ h1NxN r2 = h21x1 + h22x2 + ….+ h2NxN ….. rN = hN1x1 + hN2x2 + ….+ hNNxN
MIMO
MIMO
• Secara umum dapat digabungkan ke dalam suatu
persamaan, yaitu:
∑ = = K k t k x t lk h t l r 1 ) ( ) ( ) (• Menghasilkan model sinyal sederhana sistem MIMO:
)
(
)
(
)
(
t
H
t
x
t
r
=
• Untuk semua sinyal, digunakan notasi matriks:
⎟ ⎞ ⎜ ⎛ ⎟ ⎞ ⎜ ⎛ ⎟ ⎞ ⎜ ⎛ x1 (t) r1 (t) h11 (t) h12 (t) L h1K (t) ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ = = = ) ( ) ( 2 ) ( 1 ) ( 2 ) ( 22 ) ( 21 ) ( , ) ( ) ( 2 ) ( , ) ( ) ( 2 ) ( t LK h t L h t L h t K h t h t h t H t L r t r t r t L x t x t x L M O M M L M M
• Cara mendapatkan kembali sinyal yang dikirim:
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
1 1t
x
t
x
t
H
t
H
t
r
t
H
−(
)
(
)
=
−(
)
(
)
(
)
=
(
)
Space Time Block Coding (STBC)
Space Time Block Coding (STBC)
OFDM
OFDM
O (O
• Prinsip dasar OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing) adalah transmisi data secara paralel dimana setiap saluran menggunakan subcarrier yang saling
setiap saluran menggunakan subcarrier yang saling orthogonal satu sama lain.
• Teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan teknik yang sangat efisien untuk mengatasi efek propagasi NLOS
mengatasi efek propagasi NLOS.
• Penerapan OFDM akan membuat simbol yang terkirim tahanPenerapan OFDM akan membuat simbol yang terkirim tahan terhadap delay spread, karena durasi simbol jauh lebih besar dibandingkan dengan delay spread-nya.
OFDM
OFDM
Penambahan Cyclic Prefix
Penambahan Cyclic Prefix
• Berfungsi untuk
meminimalkan atau
bahkan menghilangkan
bahkan menghilangkan
efek delay spread yang
dapat mengakibatkan ISI.
p
g
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
• Teknik AMC menggunakan skema modulasi dan coding
yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi kanal (SNR)
• Bila kondisi kanal membaik, maka skema modulasi orde
besar bisa digunakan untuk memperbesar kapasitas
besar bisa digunakan untuk memperbesar kapasitas
kanal. Namun bila terjadi fading, WiMAX akan
beradaptasi dengan cara mengubah skema modulasi
be adap as de ga ca a
e guba s e a
odu as
yang levelnya lebih rendah sehingga kontinuasi link
komunikasi dan performansi sistem tetap terjaga.
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Pada lapisan fisik WiMAX dikenal 4 tipe modulasi yaitu: Pada lapisan fisik WiMAX, dikenal 4 tipe modulasi, yaitu:
¾ BPSK : paling robust terhadap kondisi kanal, sehinggaS pa g obust te adap o d s a a , se gga sesuai untuk pinggiran sel.
¾ QPSK : cukup robust dengan kemampuan membawa laju data dua kali lebih banyak dibanding BPSK.
¾ 16 QAM : efisiensi spektrum cukup tinggi dengan tingkat robustness yang lebih bagus dari 64 QAM
robustness yang lebih bagus dari 64 QAM.
¾ 64 QAM : paling efisien penggunaan spektrumnya tetapi kurang robust, sehingga hanya sesuai untuk radius yang g , gg y y g dekat dengan BTS.
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
• Secara skematik, tipe modulasi dapat dipetakan ke
dalam radius sel sebagaimana gambar berikut:
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Adaptif Modulation and Coding (AMC)
Blok Diagram Sistem
Blok Diagram Sistem
Parameter Sistem
Parameter Sistem
PARAMETER SIMBOL KETERANGAN
Bandwidth BW 5 MHz
FFT size NFFTFFT 512 Jumlah subcarrier data Nused 360 Jumlah subcarrier pilot 60 Jumlah subcarrier null 92 Jumlah subcarrier null 92
Faktor sampling N 144/125 Subcarrier spacing ∆f 10,94 KHz Useful symbol time ts 91,41 μs Rasio guard interval G 1/8
Guard interval TGG 11,42 μs, μ OFDM symbol time Ts 102,9 μs
Jenis modulasi digital QPSK, 16-QAM, 64-QAM
Channel coding FEC (Foward Error Correction) Channel coding FEC (Foward Error Correction)
Bagian Transmitter
Bagian Transmitter
Teknik MIMO
Teknik MIMO
Pemodelan Kanal
Pemodelan Kanal
• Kanal transmisi realistis
– AWGN - divariasikan dengan SNR
– Rayleigh Fading – divariasikan dengan kecepatan
Perencanaan Teknik AMC
Perencanaan Teknik AMC
BURST
PROFILE MODULASI RS code
CC coderate Overall coderate 0 BPSK (12,12,0) 1/2 1/2 1 QPSK (32,24,4) 2/3 1/2 2 QPSK (40 36 2) 5/6 3/4 2 QPSK (40,36,2) 5/6 3/4 3 16-QAM (64,48,4) 2/3 1/2 4 16-QAM (80 72 4) 5/6 3/4 4 16 QAM (80,72,4) 5/6 3/4 5 64-QAM (108,96,6) 3/4 2/3 6 64-QAM (120,108,6)( , , ) 5/6 3/4
Bagian Receiver
Bagian Receiver
Pengaruh Eb/No
Pengaruh Eb/No
(
*
)
10
l
(
)
l
10
bd
k
E
S
10
log
(
*
)
10
log(
)
0 sampling bn
coderate
k
N
SNR
=
+
+
Eb/No = 10 dB
Eb/No = 20 dB
Pengaruh Kecepatan
Pengaruh Kecepatan
⎞
⎛
ϕ
λ
⎟
⎠
*
cos
⎞
⎜
⎝
⎛
=
v
doppler
F
v = 0 m/s
v = 10 m/s
v 0 m/s
v 10 m/s
Pengaruh Coding (QPSK)
Pengaruh Coding (QPSK)
Pengaruh Coding (16-QAM)
Pengaruh Coding (16 QAM)
Pengaruh Coding (64-QAM)
Pengaruh Coding (64 QAM)
AMC vs Single Modulation
AMC vs Single Modulation
Kesimpulan
Kesimpulan
T k ik Ad ti M d l ti d C di (AMC) d t i k tk • Teknik Adaptive Modulation and Coding (AMC) dapat meningkatkan
performansi sistem mobile WiMAX pada kondisi kanal yang buruk maupun kanal yang baik dengan cara memilih tipe modulasi dan
coding yang sesuai dengan kondisi kanal sehingga didapatkan
performansi nilai BER yang terbaik.
• Tipe modulasi dengan orde rendah sangat baik digunakan untuk p g g g
kondisi kanal yang buruk karena sangat tahan terhadap noise dan efek
multipath fading, contohnya QPSK.
• Tipe modulasi dengan orde tinggi sangat baik digunakan untuk kondisiTipe modulasi dengan orde tinggi sangat baik digunakan untuk kondisi kanal bagus karena memiliki transfer rate yang tinggi, contohnya 64-QAM.
• Penggunaan Error Control Coding (ECC) juga berfungsi untuk • Penggunaan Error Control Coding (ECC) juga berfungsi untuk
menekan nilai BER sehingga memperbaiki performansi kerja sistem pada semua kondisi kanal. Semakin besar perbandingan nilai coderate
coding yang digunakan maka kemampuan untuk menekan nilai BER coding yang digunakan, maka kemampuan untuk menekan nilai BER
Saran
Saran
• Permodelan kanal wireless yang digunakan
bisa diganti dengan kanal wireless yang lebih
sesuai dengan kanal wireless yang sebenarnya,
seperti model kanal street canyon, COST 231,
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
[1] Zerrouki, Hadj dan Feham, Mohamed, “High Throughput of WiMAX
MIMO-OFDM Including Adaptive Modulation and Coding”, International Journal of Computer Science and Information Security. Tlemchen, Algeria:2010.
[2] Glisic, Savo G, “Advanced Wireless Networks 4G Technologies”, John Wiley & Sons Ltd, Chichester:2006.
[3] Kwang-Cheng, Chen dan De Marca, J. Roberto B. “Mobile WiMAX”, John Wiley & Sons Ltd. Chichester:2008.
[4] K¨uhn, Volker, “Wireless Communications over MIMO Channels, Applications to CDMA and Multiple Antenna Sistems”, John Wiley & Sons
Ltd. Chichester:2006.
[5] Prasad, Ramjee. “OFDM For Wireless Communications Sistems”, Artech House, Inc. London:2004.
[6] Suryana, Joko, “Advanced Technique: Modulasi Adaptif Pada WiMAX”, STEI ITB:2006.
[7] IEEE Standar for Local and Metropolitan Area Network. Part 16: Air Interface For Fixed Broadband Wireless Access System. 802.16-e