NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Secara teknis indikator stochastics mengkonfirmasikan bahwa peluang kenaikan IHSG mulai terbatas, yakni berada dalam ruang jenuh beli. Sinyal yang sama juga terlihat pada indikator MACD, konfirmasi bagi IHSG terbentuk pola deadcross. Namun, jika melihat dari pola candle kecenderunga upreversal bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5224.395 +3.593 6,343.38 6,398.57
LQ-45 902.196 +2.051 1,328.05 4,499.68
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG pada hari Selasa (26/07) berhasil menguat tipis sebesar 3,6 poin (0,07%) dari level 5.220,80 ke level 5.224,40 di tengah sentimen negatid dari dalam dan luar negeri. Dari domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2016 diprediksi tidak mencapai 5%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II diperkirakan cenderung stagnan dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I yang hanya mencapai 4,92%. Menurut para ekonom, pertumbuhan ekonomi yang stagnan disebabkan oleh masih rendahnya penyaluran kredit. Bukan hanya kredit kendaraan, kredit pemilikan rumah dan pemakaian kartu kredit yang menurun menyebabkan stagnasi pada pertumbuhan ekonomi. Masih terdapat kekhawatiran di masyarakat bahwa pembelian kredit dapat terdeteksi oleh pakal. Oleh karena itu, terjadi penurunan permintaan kredit mobil, KPR, dan transaksi kartu kredit.
Dari global, bursa AS ditutup melamah dengan saham energi tertinggal karena harga minyak sempat mencapai terendah dalam hampir tiga bulan, ditopang oleh pelemahan dolar AS. Walaupun harga minyak dunia tersebut mulai mengalami rebound, kekhawatiran akan kelebihan suplai yang berkelanjutan tetap membebani pasar dan banyak pedagang menaikkan prediksi mereka untuk pelemahan harga lebih lanjut. Harga minyak WTI kontrak September berbalik menguat sebesar 0,23% atau 0,10 poin ke US$43,23 per barel pada pukul 12.31 WIB, setelah dibuka turun 0,14% atau 0,06 poin di posisi US$43,07.
Di sisi lain, mayoritas saham regional cenderung mengalami penguatan. Dari China, indeks Shanghai Composite ditutup menguat sebesar 34,34 poin (1,1%) dari level 3.015,83 ke level 3.050,17, didukung oleh saham-saham perusahaan bahan material dan energi yang memimpin kenaikan. Selanjutnya, indeks Hang Seng juga melonjak sebesar 136,29 poin (0,6%) dari level 21.993,44 ke level 22.129,73, didukung oleh hasil keuangan yang memuaskan dari sektor perjudian. Sementara itu, indeks Nikkei 225 mengalami penurunan sebesar 237,25 poin (1,43%) dari level 16.620,29 ke level 16.383,04, ditekan oleh penguatan Yen ke level tertinggi dalam seminggi terakhir dipicu ekspektasi investor terhadap stimulus tambahan.
Selanjutnya, bursa Eropa ditutup melemah tentative di awal perdagangan.
Pemerintah Singapura berusaha menyaingi kebijakan tax amnesty yang dikeluarkan pemerintahan Indonesia, yakni dengan memberikan insentif agar dana Warga Negara Indonesia (WNI) tidak balik ke dalam negeri. Singapura akan menawarkan insentif bagi warga negara luar yang akan mengembalikan asetnya ke negara asal, seperti Indonesia. Upaya negara tetangga menjegal agar aset dan uang WNI tidak kembali ke Indonesia menjadi tantangan pemerintah. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro akan tetap mewaspadai Singapura guna memastikan tax amnesty berjalan lancar dan mampu menarik dana repatriasi yang memang menjadi tujuan utama. Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam menampik tuduhan yang dialamatkan kepada negaranya. Menurutnya, Pemerintah Indonesia tidak serta merta percaya pengakuan mempercayai pengakuan tersebut.
Sementara itu, terkait dengan tax amnesty ini, Pemerintah akan mengevaluasi kebijakan pengampunan pajak setelah sebulan berlaku efektif. Hal ini menyusul dana tebusan yang didapat selama sepekan aturan amnesti pajak berlaku dinilai terlalu kecil. Pemerintah telah mendapatkan dana sekitar Rp 6-7 miliar dari tebusan tax amnesty. Meski demikian, program ini dianggap belum bisa memberikan dampak cepat karena dana segar sebanyak Rp 7 miliar dianggap masih kecil dengan banyaknya sosialisasi yang dilakukan pemerintah. Sejauh ini sudah banyak wajib pajak yang mendatangi kantor pajak untuk mengikuti amnesti pajak. Namun, sebagian lebih banyak menanyakan mengenai detail dari program amnesti pajak.
Di pihak lainnya, Pemerintah belum berniat untuk memperlebar ketentuan defisit anggaran dengan mengubah Undang-undang APBN yang menetapkan batas defisit maksimal sebesar 3% terhadap produk domestik bruto (PDB) untuk menjaga anggaran negara tetap sehat. Jika Indonesia membuka ruang defisit anggaran lebih besar atau melewati batas yang sekarang ada di UU APBN, maka gambaran yang bisa dilihat adalah kondisi yang dialami Yunani. Banyak negara yang sudah tidak menggunakan pengaturan batas defisit fiskal karena memperbesar porsi belanjanya terutama infrastruktur, sehingga defisit fiskal bisa tinggi terhadap PDB. Kebijakan defisit anggaran negara lain dapat dilihat dari rasio utang terhadap PDB Jepang sudah mencapai 200%, Amerika 100%, sedangkan Indonesia 27%.
Namun, katalis utama dari IHSG berupa sentimen publikasi laporan keuangan emiten serta dukungan dari pasar Asia dimana indeks saham utama kawasan ini seperti Nikkei pada sesi pembukaan perdagangan naik lebih dari 200 poin. Hal ini diperkirakan dapat mendorong IHSG melaju ke zona hijau pada hari ini.
DAILY REPORT
27 Juli 2016• Laba BMRI 1H16 turun 28,66%
• Laba bersih BDMN meningkat 38% YoY pada semester I-2016 • BABP ditargetkan naik kelas pada 2019
• Kredit BTPN per 1H16 tumbuh 11% YoY • BBTN akan terbitkan obligasi Rp 3 triliun • Laba NISP per 1H16 naik 24% YoY
• BPJT evaluasi penawaran lelang 4 ruas tol, al. oleh BUMN karya • Group Rajawali bantah isu Felda batal akuisisi BWPT
• Laba AKRA per 1H16 turun 3,25% YoY, penjualan turun 28% • VIVA akan melakukan transaksi afiliasi
• VIVA akan menjual 15% saham MDIA • KRAS jajaki pinjaman Rp 1,4 triliun
• OMRE & Reco Olivie PteLtd akan investasi di Aurora Development • Laba MYRX oer 1H16 naik 5026% YoY, penjualan naik 1085% • Nominal saham baru AIMS di pasar regular pada 2 Agustus 2016 • DMAS bukukan prapenjualan lahan 11 hektare
• KIJA jual lahan 5 hektare hingga Mei 2016 • SSIA baru bukukan penjualan lahan 1,1 hektare
Support Level 5206/5188/5175
Resistance Level 5237/5250/5268
Major Trend Up
27 July 2016
27 July 2016
Bank Mandiri (BMRI) pada semester pertama tahun ini membukukan laba bersih Rp7,08 triliun, turun 28,66% YoY. Penurunan laba tersebut terjadi karena meningkatnya biaya pencadangan (provisi) dari Rp4 triliun pada kuartal II/2015 menjadi Rp9,9 triliun pada kuartal II/2016. Hal itu sebagai langkah perseroan untuk antisipasi risiko peningkatan kredit bermasalah. Apalagi, pada semester I/2016 ini, NPL gros perseroan tercatat sebesar 3,86%, naik 143 bps secara tahunan dari 2,43%. Kendati demikian, apabila tidak memperhitungkan biaya pencadangan, Pre-Provision Operating Profit (PPOP) BMRI mencapai Rp19,3 triliun atau tumbuh 13,3% YoY.
Laba bersih Bank Danamon Indonesia (BDMN) mencapai Rp 1,7 triliun pada semester I-2016, meningkat 38% YoY. Peningkatan laba bersih terutama ditopang oleh penurunan biaya dana yang mencapai Rp 2,2 triliun, turun 1% YoY. Selain itu, peningkatan tersebut juga ditopang oleh penurunan beban operasional sebesar 9% YoY menjadi Rp 4,3 triliun pada semester I-2016. Penyaluran kredit BDMN mencapai Rp 124,92 triliun pada semester I-2016, turun 8% YoY.
Bank MNC Internasional (BABP) mencanangkan target naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III pada 2019. Perseroan ingin naik kelas secepatnya dikarenakan banyaknya rencana ekspansi bisnis yang ingin diwujudkan. Adapun jalan menuju BUKU III akan didorong oleh dua hal, yakni organik dan anorganik. Organik salah satunya dengan suntikan modal dari pemilik dan anorganik dari akuisisi dan merger dengan bank lain.
Penyaluran kredit Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) selama semester I 2016 mencapai Rp 61,6 triliun atau tumbuh 11% YoY dari sebelumnya Rp 55,7 triliun. Pertumbuhan kredit dimotori oleh penyaluran dana ke segmen UMKM dan masyarakat prasejahtera produktif. Hingga akhir Juni 2016 kredit UMKM, termasuk pembiayaan prasejahtera produktif yang disalurkan melalui BTPN Syariah, mencapai Rp 20,8 triliun atau meningkat 16% YoY dibandingkan sebelumnya Rp 18 triliun. Sementara segmen kredit lain naik 9% menjadi Rp 39,3 triliun. Tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di 0,7% (gross).
Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II Tahap II tahun 2016 senilai Rp 3 triliun. Obligasi tersebut ditawarkan terbagi dalam 2 seri, yaitu seri A yang bertenor 3 tahun dan seri B yang bertenor 5 tahun. Kisaran kupon pada obligasi terbagi dalam dua seri ini yaitu seri A FR0069 di kisaran 70 basis points (bps) sampai dengan 135 bps. Sementara untuk seri B FR0053 berada pada kisaran 102 bps sampai dengan 170 bps. PT CIMB Securities bertindak sebagai penjamin emisi (underwriter).
Bank OCBC NISP (NISP) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 24% YoY menjadi Rp 914 miliar pada semester I 2016 dari Rp 735 miliar pada semester I 2015. Aset meningkat 7% YoY menjadi Rp 129 triliun. Dana Pihak ketiga (DPK) tumbuh 9% YoY menjadi Rp 92,6 triliun dibandingkan Rp 84,7 triliun pada Semester I 2015. Kredit tumbuh sebesar 16% YoY menjadi Rp 86,2 triliun. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga pada level yang rendah yaitu 1,4% gross dan 0,6% net. Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) 19,0%, Return On Equity (ROE) 10,6%, Return On Asset (ROA) 2,0% dan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 78,9%.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah mengevaluasi dokumen penawaran yang dimasukkan oleh sejumlah badan usaha untuk ikut serta dalam pelelangan 4 ruas tol, yaitu Legundi-Bunder, Jakarta-Cikampek II Elevated, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan Serang-Panimbang dengan total panjang mencapai 190 kilometer. Sejauh ini BUMN karya yang menjadi peserta lelang, antara lain Jasa Marga (JSMR), PT Waskita Tollroad - anak usaha Waskita Karya (WSKT), Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), Citra marga Nusaphala Persada (CMNP), Adhi Karya (ADHI). Selain itu ada beberapa nama badan usaha lainnya seperti PT Brantas Abipraya (Persero), PT Jasa Sarana, Jababeka (KIJA) dan PT Istaka Karya.
Grup Rajawali membantah adanya pembatalan rencana akuisisi saham Elang High Plantations (BWPT) oleh perusahaan BUMN asal Malaysia, Felda Global Ventures Holdings Bhd. Diperkirakan, divestasi 37% saham BWPT tersebut bernilai US$680 juta. Sementara itu, BWPT berencana akan mengeluarkan sekitar Rp 450 miliar untuk membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Barat dan Papua.
AKR Corporindo (AKRA) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 3,25% hingga 30 Juni 2016 menjadi Rp 585,56 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 605,24 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 7,36 triliun dari sebelumnya Rp 10,27 triliun.
Visi Media Asia (VIVA) menerima pinjaman dari entitas anak usahanya, CAT (Cakrawala Andalas Televisi) dan LM (Lativi Mediakarya) masing-masing maksimum sebesar Rp 1,5 triliun dan Rp 1 triliun. Pemberian pinjaman tersebut antara lain dilakukan sebagai akibat atas rencana pelunasan dipercepat atas hutang VIVA kepada CS (Credit Suisse).
Visi Media Asia (VIVA) berencana menjual sebanyak-banyaknya 15% saham yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam MDIA (Intermedia Capital) untuk pelunasan pinjaman sejumlah premi yang harus dibayarkan oleh VIVA kepada Credit Suisse (CS) sehubungan dengan pelaksanaan pelunasan yang dipercepat atas hutang perseroan kepada CS.
Krakatau Steel (KRAS) tengah menjajaki pinjaman sekitar Rp 1,2-1,4 triliun untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 1X150 MW di komplek Krakatau Industrial Estate Cilegon, Banten. Bila aksi rights issue berjalan dengan baik, dana hasil rights issue senilai Rp 1,8 triliun akan diperoleh pada Oktober 2016. Dari nilai tersebut, sebanyak Rp 600 miliar dialokasikan untuk ekspansi PLTU. Selain proyek PLTU, perseroan juga tengah bersiap melakukan groundbreaking Hot Strip Mill 2 berkapasitas 1,5 juta ton per tahun pada Agustus 2016. KRAS membutuhkan modal sebesar USD 105,6 juta untuk pengerjaan pabrik Hot Strip Mill 2 hingga 2019.
Akbar Indo Makmur Stimec (AIMS) akan mulai memperdagangkan nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 2 Agustus 2016. Perdagangan nominal baru di pasar tunai pada 5 Agustus 2016. RUPSLB menyetujui AIMS untuk memecah nominal saham 1:2 dari nominal sebelumnya Rp 100 menjadi Rp 50 per saham.
Puradelta Lestari (DMAS) telah membukukan prapenjualan lahan seluas 11 hektare per Juni 2016 atau 22% dari target sepanjang tahun seluas 50 hektare. Perseroan meyakini permintaan lahan
27 July 2016
27 July 2016
industri akan meningkatkan pada semester kedua tahun ini, yang salah satunya ditopang oleh kebijakan tax amnesty. Saat ini perseroan tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah investor, diantaranya investor yang negara di bisnis otomotif dengan potensi pembelian lahan 35 hingga 40 hektare.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) optimis penjualan lahan akan meningkat pada semester kedua tahun ini. Hingga Mei 2016, perseroan telah menjual lahan industri seluas 5 hektare. Perseroan menargetkan prapenjualan Rp1,4 triliun hingga akhir 2016.
Surya Semesta Internusa (SSIA) baru membukukan penjualan lahan seluas 1,1 hektare. Penjualan yang rendah selama enam bulan pertama tahun ini dikarenakan pelemahan permintaan dan negosiasi yang sulit dengan investor.
Indonesia Prima Property (OMRE) telah menandatangani Perjanjian Penyertaan Modal (Share Subscription Agreement) dan Perjanjian Joint Venture (Joint Venture Agreement) pada 22 Juli 2016 dengan Reco Olivie Pte Ltd. Perseroan dan Reco Olive akan melakukan investasi di Aurora Development Pte Ltd untuk mengembangkan properti investasi yang dimiliki oleh PT Panen lestari Basuki (PLB), dimana kepemilikan perseroan dan Reco Olive masing-masing 50%. Perseroan akan memperoleh mitra dalam mengembangkan properti investasi yang dimiliki PLB yang terletak di Jalan Jendral Sudirman Kav 34-35 seluas 16.360 m2 dan memperoleh dana untuk mendukung modal kerja bagi pengembangan kegiatan usaha perseroan.
Hanson Internasional (MYRX) mencatatkan penjualan neto per Juni 2016 sebesar Rp 856,77 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 72,29 miliar. Laba bersih naik menjadi Rp 318,85 miliar dari sebelumnya Rp 6,22 miliar.
27 July 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 42.67 -0.25 TLKM (US) 65 21,442 603
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.68 -0.03 ANTM (GR) 0.05 695 0
Gold (US$)/Ounce 1318.95 -1.34
Nickel (US$)/MT 10350.00 -125.00
Tin (US$)/MT 17675.00 -100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61.05 -1.35
Coal (RB) (US$)/MT* 61.80 -1.56
CPO (ROTH) (US$)/MT 630.00 10.00
CPO (MYR)/MT 2339.00 -29.50
Rubber (MYR/Kg) 674.50 -1.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 677.25 -4.08
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18473.75 -0.10 6.02 17.50 15.27 3.13 2.94 5,497.8
USA NASDAQ COMPOSITE 5110.05 0.24 2.05 22.13 18.79 3.54 3.19 8,078.0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6724.03 0.21 7.72 17.32 14.86 1.78 1.73 1,722.8
CHINA SHANGHAI SE A SH 3192.99 1.14 -13.80 14.01 12.40 1.46 1.34 3,923.7
CHINA SHENZHEN SE A SH 2139.41 1.25 -11.43 24.77 19.32 3.28 2.96 3,307.4
HONG KONG HANG SENG INDEX 22129.73 0.62 0.98 12.31 11.12 1.12 1.05 1,807.5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5224.40 0.07 13.75 16.97 14.71 2.48 2.25 426.6
JAPAN NIKKEI 225 16383.04 -1.43 -13.93 16.74 15.16 1.41 1.33 2,767.3
MALAYSIA KLCI 1661.42 -0.41 -1.84 16.13 15.03 1.66 1.57 246.1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2933.44 0.12 1.76 13.49 12.91 1.13 1.08 303.9
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,175.00 33.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0002
EUR/IDR 14,474.98 -31.52 EUR / USD 1.10 0.0001
JPY/IDR 125.59 -0.72 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,701.91 -3.90 SGD / USD 0.74 0.0003
AUD/IDR 9,909.25 -0.46 AUD / USD 0.75 0.0019
GBP/IDR 17,324.47 38.67 GBP / USD 1.31 0.0020
CNY/IDR 1,974.67 -0.55 CNY / USD 0.15 0.0002
MYR/IDR 3,242.28 11.62 MYR / USD 0.25 0.0003
KRW/IDR 11.61 0.05 100 KRW / USD 0.09 0.0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.20
BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.47
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.78
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description June-16 May-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.06 0.40 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.45 3.33 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.66 0.24 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 109.79 Bn 103.59 Bn SBIS (12M) 6.75
27 July 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
27 Jul US Durable Goods Orders Naik menjadi -1.0% dari -2.3%
27 Jul US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.2% dari -3.7%
27 Jul US Pending Home Sales YoY Naik menjadi 3.0% dari 2.4%
28 Jul FOMC Rate Decission Tetap 0.25% - 0.50%
28 Jul US Advance Goods Trade Balance Defisit naik menjadi $60.8 Bn dari $60.6 Bn
28 Jul US Initial Jobless Claims Naik menjadi 261 ribu dari 253 ribu
29 Jul US Continuing Claims Naik menjadi 2136 ribu dari 2128 ribu
29 Jul Indonesia Money Supply --
29 Jul US Employment Cost Index Tetap 0.6%
29 Jul US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.6% dari 1.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 4250 1.67 6.58 GGRM IJ 71000 -5.33 -7.18 HMSP IJ 4060 1.50 6.51 BBCA IJ 14350 -1.03 -3.41 BBRI IJ 11550 1.76 4.56 ASII IJ 7450 -0.67 -1.89 PGAS IJ 3110 4.71 3.17 BMRI IJ 9850 -0.76 -1.62 INDF IJ 7650 3.38 2.05 BNII IJ 384 -5.88 -1.50 ICBP IJ 17900 1.99 1.90 INCO IJ 2390 -5.91 -1.39 UNVR IJ 44950 0.56 1.78 UNTR IJ 15700 -1.88 -1.04 BBNI IJ 5225 0.97 0.86 BDMN IJ 3600 -2.70 -0.89 BBTN IJ 1950 3.45 0.64 PWON IJ 620 -2.36 -0.67 SMGR IJ 9500 1.06 0.55 SSMS IJ 1725 -3.63 -0.58
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Buyung Poetra Sembada
27 July 2016
27 July 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
GEMS $0.0005 Cash Dividend 26 Jul-16 27 Jul-16 29 Jul-16 03 Aug-16
CTBN $0.0088 Cash Dividend 27 Jul-16 28 Jul-16 01 Aug-16 19 Aug-16
ISSP 5.00 Cash Dividend 28 Jul-16 29 Jul-16 02 Aug-16 24 Aug-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16
BLTZ Rights Issue 17:5 6550.00 13 July’16 14 July’16 20 Jul – 26 Jul’16
ICBP Stock Split 1:2 -- -- 27 July’16 27 July’16
BTON Stock Split 1:4 -- -- 01 Aug’16 01 Aug’16
BEKS Rights Issue 1000:3294 18.35 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
POOL Rights Issue 1:7 250.00 05 Aug’16 08 Aug’16 22 Aug – 26 Aug’16
BMAS Rights Issue 64:10 340.00 30 Aug’16 31 Aug’16 06 Sep – 13 Sep’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MYRX RUPST/LB 28-Jul-16
ARTI RUPST/LB 03-Aug-16
SCPI RUPST 03-Aug-16
MKPI RUPSLB 05-Aug-16
ITMA RUPST 12-Aug-16
IKBI RUPST 16-Aug-16
INPP RUPSLB 18-Aug-16
WOMF RUPSLB 19-Aug-16
WIKA RUPSLB 22-Aug-16
CNTX RUPSLB 23-Aug-16
CNTB RUPSLB 23-Aug-16
ELTY RUPST 23-Aug-16
PTPP RUPSLB 23-Aug-16
KRAS RUPSLB 25-Aug-16
27 July 2016
27 July 2016
ADHI
TRADING BUY
S1 2730 R1 2830 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2630 R2 2930
Closing
Price 2780
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 2730-Rp 2830 • Entry Rp 2780, take Profit Rp 2830
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.46 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -19.88 Positif
Bollinger Band (Mid) 2765 Positif
MA5 2746 Positif 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900
2016 February March April May Jun Jul
ADHI Upward Sloping Channel
2,765 2,765 2,746 2,710.77 2,710.77 2,700 2,595.05 2,780 2,780 2,780 2,890 2,930 2,930 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 16.16, Stochastic %K = 30.16, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 16.164 16.164 30.1587 30.1587 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -0.36, Signal() = 5.30
-0.355852 5.29616 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = -19.88, Volume() = 34,088,100.00
-19.8846 -25.8831 0.00000
34,088,10
ADHIWilliam's % R(14)= 57 89Volume()= 34 088 100 00 -57.8947 34,088,10
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PGAS
TRADING BUY
S1 3000 R1 3180 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2820 R2 3360
Closing
Price 3110
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3000-Rp 3180
• Entry Rp 3110, take Profit Rp 3180
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 63.66 Positif
MACD 69.11 Positif
True Strength Index (TSI) 46.77 Positif
Bollinger Band (Mid) 2621 Positif
MA5 2974 Positif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200
2016 February March April May Jun Jul
PGAS Upward Sloping Channel
2,974 2,953.75 2,893.33 2,893.33 2,820 2,621 2,320.17 3,110 3,110 3,110 3,330 3,490.42 3,490.42 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 51.22, Stochastic %K = 52.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
51.2155 51.2155 20 52.3446 52.3446 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (5,3) = -46.49, Signal() = -43.44
-46.4934 -43.4426 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
PGAS - TSI(3,5,3) = 46.77, Volume() = 111,495,296.00 46.7174
0.00000 46.7653
111,495,29
PGASWilliam's % R(14)= 21 78Volume()= 111 495 296 00 -21.7822 111,495,29
27 July 2016
27 July 2016
BBNI
TRADING BUY
S1 5150 R1 5325 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 4970 R2 5500
Closing
Price 5225
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 5150-Rp 5325
• Entry Rp 5225, take Profit Rp 5325
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 65.67 Negatif
MACD -9.42 Negatif
True Strength Index (TSI) -32.84 Positif
Bollinger Band (Mid) 5246 Negatif
MA5 5385 Negatif 3,600 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600
2016 February March April May Jun Jul
BBNI Upward Sloping Channel
5,225 5,225 5,225 4,996 4,996 4,690 4,614.95 5,245.75 5,385 5,431.25 5,700 5,723.88 5,723.88 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 28.86, Stochastic %K = 8.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 8.69565 8.69565 28.8647 28.8647 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0
BBNI - MACD (5,3) = 52.47, Signal() = 37.64 37.6376 52.4746
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = -32.84, Volume() = 46,669,100.00
-13.0119 -32.8418
0.00000
46,669,10
BBNIWilliam's % R(14)= 79 17Volume()= 46 669 100 00 -79.1667 46,669,10
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BMRI
TRADING BUY
S1 9800 R1 9925 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 9675 R2 10050
Closing
Price 9850
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 9800-Rp 10050 • Entry Rp 9850, take Profit Rp 10050
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 71.23 Negatif
MACD 32.39 Negatif
True Strength Index (TSI) -0.65 Positif
Bollinger Band (Mid) 9659 Positif
MA5 10050 Negatif 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800
2016 February March April May Jun Jul
BMRI Upward Sloping Channel
9,850 9,850 9,658.75 9,575 9,014.02 8,975.93 8,975.93 9,850 9,962.5 10,050 10,475 10,715 10,715 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 48.85, Stochastic %K = 35.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
35.4497 35.4497 20 48.8536 48.8536 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 25.45, Signal() = 1.32
1.31586 25.4454 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -0.65, Volume() = 26,624,900.00
0.00000
-0.64888 8.60418 26,624,90
BMRIWilliam's % R(14)= 54 35Volume()= 26 624 900 00 -54.3478 26,624,90
27 July 2016
27 July 2016
APLN
TRADING BUY
S1 264 R1 294 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 250 R2 310
Closing
Price 278
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 268-Rp 294 • Entry Rp 278, take Profit Rp 294
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 62.14 Positif
MACD 2.02 Positif
True Strength Index (TSI) 37.00 Positif
Bollinger Band (Mid) 265 Positif
MA5 271.6 Positif 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0
2016 February March April May Jun Jul
APLN Broadening Wedge
271.6 267.25 264.9 248 247.607 238.4 238.4 278 278 278 288 289.125 289.125 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 46.68, Stochastic %K = 45.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
45.873 45.873 20 46.6799 46.6799 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 APLN - MACD (5,3) = -2.12, Signal() = -1.70
-2.12221 -1.69653 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 APLN - TSI(3,5,3) = 37.00, Volume() = 29,502,200.00
33.6017 0.00000 37.0003
29,502,20
APLNWilliam's % R(14)= 25 00Volume()= 29 502 200 00 -25 29,502,20
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BCIP
TRADING BUY
S1 1045 R1 1105 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 985 R2 1165
Closing
Price 1085
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1045-Rp 1105 • Entry Rp 1085, take Profit Rp 1105
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 75.96 Positif
MACD 10.02 Negatif
True Strength Index (TSI) 10.94 Positif
Bollinger Band (Mid) 995 Positif
MA5 1063 Positif 700 800 900 1,000 1,100
2016 February March April May Jun Jul
BCIP Upward Sloping Channel
1,065 1,063 995.25 932.632 932.632 900 885.278 1,085 1,085 1,085 1,115 1,136.14 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BCIP - Stochastic %D(6,3,3) = 40.93, Stochastic %K = 31.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
31.746 31.746 20 40.9262 40.9262 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 BCIP - MACD (5,3) = -3.98, Signal() = -2.73
-3.98035 -2.73492 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BCIP - TSI(3,5,3) = 10.94, Volume() = 23,682,800.00
10.9414 0.00000
21.3848 23,682,80
BCIPWilliam's % R(14)= 16 22Volume()= 23 682 800 00 -16.2162 23,682,80
27 July 2016
27 July 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
26-07-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 14900 14900 14775 14450 14775 15100 15425 Negatif Negatif Negatif 16200 13900
LSIP Trading Sell 1425 1425 1410 1375 1410 1445 1480 Negatif Negatif Negatif 1595 1330
SGRO Trading Sell 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 Negatif Negatif Negatif 2030 1870
Mining
PTBA Trading Buy 9875 9875 10100 9400 9750 10100 10450 Negatif Negatif Positif 10375 7325
ADRO Trading Buy 1060 1060 1080 1020 1050 1080 1110 Negatif Negatif Positif 1075 800
MEDC Trading Sell 1650 1650 1630 1590 1630 1670 1710 Negatif Negatif Negatif 1950 1145
INCO Trading Sell 2390 2390 2340 2200 2340 2480 2620 Negatif Negatif Negatif 2630 1690
ANTM Trading Sell 805 805 795 775 795 815 835 Negatif Negatif Negatif 860 665
TINS Trading Sell 810 810 805 790 805 820 835 Negatif Negatif Negatif 890 675
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 990 990 1020 960 980 1000 1020 Negatif Negatif Negatif 1025 895
SMGR Trading Buy 9500 9500 9775 9175 9375 9575 9775 Positif Positif Positif 9850 8700
INTP Trading Sell 16500 16500 16425 16225 16425 16625 16825 Negatif Negatif Negatif 17225 15550
SMCB Trading Sell 1070 1070 1055 1020 1055 1090 1125 Negatif Negatif Negatif 1145 1005
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7450 7450 7575 7350 7425 7500 7575 Positif Positif Positif 7600 6500
GJTL Trading Buy 1470 1470 1500 1350 1425 1500 1575 Positif Negatif Positif 1585 780
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7650 7650 7725 7225 7475 7725 7975 Positif Positif Positif 7675 6900
GGRM Trading Buy 71000 71000 73675 65675 69675 73675 77675 Negatif Negatif Negatif 77950 62150
UNVR Trading Buy 44950 44950 45175 44025 44600 45175 45750 Positif Positif Positif 45600 42800
KLBF Trading Buy 1675 1675 1695 1615 1655 1695 1735 Positif Positif Positif 1670 1370
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2090 2090 2110 2030 2070 2110 2150 Positif Positif Positif 2210 1815
PTPP Trading Buy 3930 3930 3990 3870 3910 3950 3990 Negatif Negatif Negatif 4170 3690
WIKA Trading Buy 2870 2870 2920 2830 2860 2890 2920 Positif Positif Positif 3000 2620
ADHI Trading Buy 2780 2780 2830 2630 2730 2830 2930 Positif Positif Positif 2890 2560
WSKT Trading Sell 2720 2720 2710 2690 2710 2730 2750 Negatif Negatif Negatif 2770 2360
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 3110 3110 3180 2820 3000 3180 3360 Positif Positif Positif 3330 2270
JSMR Trading Buy 5475 5475 5625 5325 5425 5525 5625 Negatif Negatif Positif 5650 4990
ISAT Trading Buy 6925 6925 7075 6775 6875 6975 7075 Negatif Negatif Positif 7125 6250
TLKM Trading Buy 4250 4250 4300 4080 4190 4300 4410 Positif Positif Positif 4260 3710
Finance
BMRI Trading Buy 9850 9850 10050 9675 9800 9925 10050 Negatif Negatif Negatif 10475 8850
BBRI Trading Buy 11550 11550 11950 11050 11350 11650 11950 Negatif Positif Positif 12000 9900
BBNI Trading Buy 5225 5225 5325 4970 5150 5325 5500 Negatif Negatif Negatif 5700 4600
BBCA Trading Sell 14350 14350 14200 13875 14200 14525 14850 Negatif Negatif Negatif 14675 12625
BBTN Trading Buy 1950 1950 1975 1845 1910 1975 2040 Positif Positif Positif 1900 1560
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 15700 15700 15575 15225 15575 15925 16275 Negatif Negatif Negatif 16350 13375