• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 24 October 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 24 October 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

• Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2%

• INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton • Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini • SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 • ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera

• Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III • GDST akan investasi USD 100 juta

• RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun • Investor institusi beli 10,3% saham TELE

• Dana kelola produk Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 • BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun • BBRI siapkan dana akuisisi Rp2 triliun

• BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi • INDS akuisisi Sinar Indra

• Pelindo II akan persiapkan 2 anak usahanya IPO di BEI • APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23%

Sinyal teknikal untuk IHSG menunjukan potensi menguat di pekan ini, seiring aadanya indikasi dari beberapa indikator teknikal yang mengisyaratkan konfirmasi positif. Dari langging indikator yang tercemin dari MA5 dan MA20 menunjukan bullish pattern bagi indeks. Sinyal positif bagi indeks juga terlihat dari indikator MACD dan Stochastic menunjukan sinyal positif.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4546.499 +33.756 5758 7213.60

LQ-45 764.116 +5.689 1603 4419.78

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Setelah keluarnya data tenaga kerja AS, IHSG pada perdagangan kemarin menguat sebesar 33,756 poin (0,748%) dan ditutup di level 4.546,49 dari level 4.512,74. Data tenaga kerja AS yang dirilis pada hari Selasa waktu AS menunjukan penurunan tingkat pengangguran menjadi 7,2%. Tetapi, angka penyerapan tenaga kerja selama bulan September hanya mencapai 148.000, jauh di bawah ekspektasi sebesar 180.000 dan pencapaian di bulan Agustus sebesar 193.000. Akibat dari hasil yang mengecewakan ini, pelaku pasar memperkirakan penundaan pengurangan program stimulus oleh the Fed sampai Maret 2014. Padahal, angka ini belum mencerminkan efek negatif dari penutupan pemerintah AS kemarin yang dimulai pada bulan Oktober. Analis memperkirakan data tenaga kerja bulan Oktober akan lebih buruk dari September. Dari regional, bursa-bursa Asia sempat menguat di awal perdagangan karena sentimen positif setelah rilis data tenaga kerja di AS, namun pada akhirnya mayoritas bursa-bursa Asia ditutup melemah. Perdagangan di bursa-bursa Jepang ditutup melemah ditengah apresiasi Yen terhadap US dollar. Semakin tingginya kemungkinan dipertahankan program QE oleh the Fed, semakin besar apresiasi Yen terhadap US dollar. Apresiasi ini berdampak negatif terhadap proses pemulihan ekonomi Jepang, terutama terhadap ekspor Jepang. Penurunan juga dialami bursa China ditengah-tengah kenaikan repurchase rate di China. Kenaikan ini terjadi setelah bank sentral China (The People’s Bank of China) memberhentikan penjualan kontrak reverse repurchase minggu lalu dan menyebabkan berkurangnya dana sebesar 44,5 miliar yuan dari sistem keuangan. Repurchase rate 7 hari, indikator ketersediaan dana di sistem perbankan, naik sebesar 47 basis poin menjadi 4,05% di Shanghai. Dengan perkembangan ekonomi China yang sesuai target dan inflasi yang melaju cepat, analis di China memprediksi pembuat kebijakan di China akan memperketat kebijakan moneter negara tersebut. Dibayangi sentimen ini, Indeks Shanghai Composite turun sebesar 27,55 poin (1,25%) menuju level 2.183,11 dari level 2.210,65. Seiring dengan pergerakan bursa China, Indeks Hang Seng juga ditutup melemah di level 22.999,95, turun sebesar 316,04 poin (1,36%) dari level 23.315,99. Sementara itu, bursa-bursa Eropa tentatif melemah setelah ECB mengumumkan rencana stress test terhadap neraca dari 130 institusi keuangan di Eropa.

Menjadi sesuatu yang luar biasa bagi indeks bursa saham Indonesia kemarin yang berhasil mencatatkan kenaikan di tengah penurunan indeks bursa Asia dan Eropa pada umumnya. Penurunan di bursa Asia itu dipicu oleh kenaikan suku bunga pasar uang di Cina. Patokan suku bunga pasar uang Cina meningkat sejak bulan Juli lalu, bersamaan dengan keputusan People's Bank of China untuk tidak menambah dana pada pasar uang. Kebijakan People’s Bank of Cina memupuskan senitmen positif fundamental lainnya dari negara ini. Padahal, Cina secara fundamental telah menunjukan perbaikan perekonomian di kuartal III dengan mencatatkan pertumbuhan 7,8%. Ini menjadi harapan bagi Indonesia dengan membaiknya perekonomian Cina akan membantu memperbaiki neraca perdagangan. Artinya dengan adanya perbaikan tersebut tekanan terhadap kinerja perdagangan bisa membaik. Ditambah dengan ekonomi Jepang yang juga mulai pulih. Pada periode ke depan ini akan membantu mengurangi tekanan neraca perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia Agustus 2013 mengalami surplus USD 132,4 juta, terdiri dari nilai ekspor USD 13,16 miliar dan nilai impor USD 13,03 miliar. Sepertinya pelaku pasar regional Asia masih menanggapi respon negatif dari Cina. Tentunya situasi ini akan berdampak pula bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini. Berharap sentimen dari domestik mampu kembali meredam faktor dari eksternal tersebut. Pelaku pasar domestik akan mengantisipasi publikasi laporan keuangan kuartal ketiga 2013. Sentimen ini diperkirakan dapat mengimbangi sentimen negatif yang muncul dari luar negeri. Ditambah dengan sentimen lainnya, seperti data investasi Indonesia yang membaik. Investasi domestik pada kuartal III 2013 meningkat sebesar 32,9% yoy, sedangkan investasi asing langsung naik sebesar 18,4% yoy. Total investasi kuartal III 2013 mencapai Rp 100,5 triliun. Indonesia menargetkan total investasi tahun 2013 sebesar Rp 390,3 triliun dan menargetkan pertumbuhan sebesar 15% di tahun 2014. Peningkatan investasi ini pada kuartal ketiga lalu, akan memperbaiki current account defisit Indonesia. Ini dapat menjadi sinyalemen positif bagi indeks bursa domestik kedepannya. Perhatikan saham-saham sektor properti, konstruksi, semen, konsumer. Survei Bank Indonesia menunjukkan bahwa harga rumah di kuartal III 2013 kemungkinan naik 14,6% yoy. Sedang Asosiasi Real Estate Indonesia memprediksi penjualan perumahan akan naik lebih dari 50% tahun 2013 ini.

• BRMS kerjasama dengan dengan NFC, Cina untuk • Credit Suisse tambah saham di ENRG

• UNVR bantah go private

• GIAA dan StanChard Bank kerja sama pengiriman Boeing 737-800 • MIDI bekerja sama dengan PT Lion Airlines

• CTBN tambah modal S$ 2 juta ke Citra Tubindo Pte Ltd. • Laba bersih BBRI naik 17,01%

• BBRI memperkirakan laba Rp 20 triliun hingga akhir tahun • BBRI akan meluncurkan kantor di atas kapal

• Laba BJBR tumbuh 15%

• Pertumbuhan KPR BJBR akan turun • BJBR pastikan akuisisi multifinance di 2014 • BJBR perkirakan NIM akhir tahun 7,7%-7,8% • NISP ubah jumlah saham rights issue VII

• KIJA bentuk perusahaan patungan dengan Sembawang Corp • PGAS bangun ruas pipa Duri-Dumai

• TPIA investasi USD 1 miliar • BKSL akan dirikan CBD Rp10 triliun

• Kredit BJTM hingga September meningkat 15,34%

• Hingga September, PTPP meraih kontrak baru Rp 13,1 triliun • PTPP akan spin off unit usahanya, yaitu PT. PP Properti

• PP Properti, anak usaha PTPP akan IPO pada semester II 2014.

DAILY REPORT

24 October 2013

Support Level 4515/4483/4436

Resistance Level 4594/4641/4673

Major Trend Down

(2)

         

               

 

 

24 October 2013

24 October 2013

Bumi Mineral Resources (BRMS) pada 22 Oktober 2013 telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Strategis (Strategic Cooperation Agreement) dengan China Non-Ferrous Metal Industry's Foreign Engineering And Construction Co.Ltd (NFC) dalam hal pengembangan tambang timah dan seng PT Dairi Prima Mineral (PTDPM) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Perjanjian tersebut mengatur bahwa NFC akan membantu perseroan dalam penyediaan dana untuk pengembangan Proyek Dairi dengan nilai pendanaan sebesar 85% dari biaya yang diperlukan untuk pengembangan Proyek Dairi.

Credit Suisse AG Singapore menambah kepemilikan saham sebanyak 1,14 miliar saham jadi 6,81% di Energi Mega Persada (ENRG). Dalam laporan perubahan data pemegang saham per 16-18 Oktober 2013, Credit Suisse saat ini memiliki 3,04 miliar saham di ENRG. Sebelumnya Credit Suisse memiliki 1,9 miliar saham atau 4,26% kepemilikan saham ENRG. Selain Credit Suisse, UBS AG Singapore juga menambah kepemilikan saham di ENRG. Saat ini jumlah saham UBS sebanyak 8,13 miliar atau 18,2% kepemilikan saham di ENRG dari sebelumnya 8,12 miliar atau 18,18%.

Adaro (ADRO) memandang bahwa permintaan di sektor tambang Indonesia pada tahun depan akan kembali pulih. Hal itu sejalan dengan masih adanya permintaan di sektor tersebut dan kemungkinan adanya perbaikan ekonomi dunia. Saat ini terjadi pelemahan permintaan di sektor tambang Indonesia. Pelemahan permintaan sektor tambang itu diperparah oleh adanya berbagai regulasi di negara-negara yang ada terkait permintaan impor.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap membangun ruas pipa Duri-Dumai yang ditargetkan beroperasi pada 2016 untuk mendukung kawasan industri di Provinsi Riau, khususnya di Kota Dumai. Rencana bisnis perseroan adalah pemasangan pipa Duri-Dumai fase 1 dengan panjang pipa transmisi 28 km dan 85 km untuk distribusi, yang rencananya diselesaikan 2016.

Unilever Indonesia (UNVR) membantah isu rencana go private. Perseroan menegaskan bahwa pihak yang hendak go private adalah Unilever Body Care Indonesia. Tahun ini, Unilever menganggarkan belanja modal hingga Rp 1 triliun untuk menambah kapasitas produksi perseroan.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 15,23 triliun hingga kuartal III-2013 atau tumbuh 17,01% YoY dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 13,01 triliun. Pertumbuhan laba terutama ditunjang oleh pertumbuhan kredit, serta biaya dana yang dapat ditekan. Hingga kuartal III-2013, total kredit BBRI tumbuh 29,96% YoY menjadi Rp 413,27 triliun dengan NPL gross sebesar 1,77%. Perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 30,3 triliun atau tumbuh 16,6%. NIM turun dari 8,43% menjadi 8,25% di tengah persaingan yang ketat di segmen mikro. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memperkirakan target laba pada akhir tahun sebesar Rp 20 triliun dapat tercapai. Untuk pertumbuhan kredit hingga akhir tahun, diperkirakan berada pada kisaran 22-23 karena banyak komitmen BUMN yang baru ditarik pada akhir tahun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tahun depan kemungkinan akan berada di sekitar 18-22% karena merupakan tahun Pemilu.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berharap dapat meluncurkan kantor di atas kapal atau Kapal Teras BRI pada 2014, yang merupakan perpanjangan tangan dari unit kerja yang telah ada. Kapal tersebut akan singgah di beberapa pusat keramaian masyarakat di pulau-pulau maupun daerah pelosok terpencil di seluruh Indonesia. Untuk tahap pertama, perseroan akan mengeluarkan 2 kapal. Rencananya, kapal tersebut akan diisi 6 pegawai dan akan berkeliling 1 kali seminggu. Kapasitasnya bisa menampung 12 orang, panjangnya 16 m dan lebar 7 m.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun per kuartal III-2013, tumbuh 15,9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Perolehan laba tersebut didukung oleh penyaluran kredit yang tumbuh 33,8% menjadi Rp 43,87 triliun. Hingga kuartal III-2013, kredit multiguna untuk pegawai negeri sipil yang disalurkan perseroan mencapai Rp 27,87 triliun atau berkontribusi 63,5% terhadap total penyaluran kredit. Pertumbuhan KPR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) tahun depan diperkirakan turun hingga 50%. Potensi penurunan ini dipengaruhi oleh aturan rasio kredit terhadap nilai (LTV) bagi rumah kedua dan ketiga yang diterbitkan BI.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) akan mengakuisisi perusahaan multifinance lokal dengan skala besar sehingga bisa mendukung pertumbuhan bisnis baru di tahun mendatang. Melihat modal untuk melakukan akuisisi cukup besar, bila rencana akuisisi jadi dilakukan tahun ini, maka akan mengurangi modal inti BJBR sehingga mengalami penurunan dari BUKU III menjadi BUKU II. Oleh karena itulah, perseroan memutuskan akuisisi multifinance pada tahun mendatang.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) memproyeksikan selisih bunga bersih (net interest margin/NIM) akhir tahun akan bergerak di kisaran 7,7%-7,8% atau lebih rendah dari posisi September 2013 yang tercatat sebesar 8%. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan cost of fund kendati ekspansi kredit sampai akhir tahun diperkirakan masih tinggi. Perseroan juga memperkirakan pertumbuhan DPK sampai akhir tahun ini berada di kisaran 15% atau lebih rendah dari rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan kepada Bank Indonesia sekitar 18%. Sampai dengan September 2013, BJBR berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp56,6 triliun atau meningkat 7,3% dari periode yang sama tahun 2012. Dari sisi kredit, perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp43,87 triliun atau naik dari periode yang sama bulan September tahun lalu sebesar Rp32,79 triliun.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) hingga September 2013 membukukan kenaikan kredit 15,34% menjadi Rp21,25 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran dana terdiri dari kredit usaha mikro, kecil, dan menengah sebesar Rp425,7 miliar, naik 103,82%, sedangkan kredit perumahan rakyat naik 68,63% menjadi Rp941,4 miliar. Dari aktivitas kredit itu, pendapatan bunga perseroan tercatat naik 11,36% atau ekuivalen dengan Rp208,7 miliar. Adapun pendapatan dari penempatan di bank lain naik Rp72,7 miliar atau sebesar 47,55%. Sementara itu, penghimpunan dana naik 8,67%, mencapai Rp28,66 triliun yang terdiri dari simpanan giro Rp12,64 triliun dan tabungan Rp7,622 triliun. Dana BJTM didominasi pengumpulan dana murah atau proporsi giro dan tabungan terhadap dana sebesar 70,68%.

Bank OCBC NISP (NISP) mengubah jumlah penawaran umum terbatas VII dalam rangka penerbitan HMETD dari sebelumnya 2.916.666.424 saham menjadi 2.923.730.091 saham. Harga nominal tetap Rp 125 dengan harga penawaran tetap Rp 1.200 per lembar. Rasio ditetapkan 500:171. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi 6-7 November 2013 dan di pasar tunai 11-12 November 2013 dengan periode perdagangan 13-19 November 2013. Rencananya, dana yang diperoleh akan dipergunakan seluruhnya untuk mendukung pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit.

Garuda Indonesia (GIAA) dan Standard Chartered Bank menyelesaikan kerja sama pengiriman 6 pesawat Boeing 737-800 Next Generation (B737-800NG). Kerja sama ini merupakan yang kedua kali antara Standard Chartered Bank dan Garuda Indonesia. Selama dua tahun terakhir, Standard Chartered memberikan produk dan layanan termasuk fasilitas tambahan, penasehat keuangan, pinjaman berjangka, fasilitas perdagangan serta manajemen risiko kepada Garuda Indonesia. Pembelian dan sewa jangka panjang selama 10

(3)

         

               

 

 

24 October 2013

24 October 2013

tahun itu terstruktur untuk kemudahan Garuda Indonesia dalam perencanaan armada bersama-sama dengan strategi penyewaan perusahaan.

Chandra Asri Petrochemical (TPIA) menyiapkan dana sebesar USD 1 miliar untuk memasuki bisnis ban di Indonesia. Investasi tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik bahan baku ban, styrene butadiene rubber (SBR). Investasinya akan terbagi menjadi 2 tahap. Yang pertama USD 500 juta, yang ke-2 nilainya USD 500 juta. Tahap pertama, perseroan akan bekerja sama dengan Michelin untuk membangun pabrik SBR. Kerja sama patungan tersebut akan menempatkan TPIA dengan porsi kepemilikan 45%. Kapasitas pabrik SBR tersebut direncanakan sebesar 120 ribu ton per tahun dan pembangunan dimulai November 2013, serta dijadwalkan selesai pada 2016.

Midi Utama Indonesia (MIDI) bekerja sama dengan PT Lion Airlines untuk melayani pembayaran booking tiket pesawat. Kode booking bisa dibayarkan melalui jaringan Alfamart, Alfamidi, Lawson serta DAN+DAN.

Citra Tubindo (CTBN) menambah modal senilai S$ 2 juta atau setara Rp 17,45 miliar kepada anak usahanya, yaitu Citra Tubindo (International) Pte Ltd. yang berkedudukan di Singapura pada 21 Oktober 2013.

RUPSLB Pembangunan Perumahan (PTPP) menyetujui untuk melakukan pemisahan (spin off) unit usahanya, yaitu PT. PP Properti, guna meningkatkan ekuitas perseroan sebesar Rp 1 triliun dan menjadikan anak usaha tersebut untuk lebih berkembang. Spin off PP Properti akan meningkatkan Return On Assets (ROA) dan akan membuat laba bersih induk perusahaan mengalami peningkatan.

Anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP), yakni PP Properti, setelah spin off akan memperoleh ekuitas berupa modal usaha sebesar Rp 1,007 triliun dan total liabilitas sebesar Rp 244,1 miliar. Ekuitas yang dialihkan sebesar Rp 1,2 triliun dan akan mendapat tambahan Rp 600 miliar dari sisa obligasi dan ekuitas. Total aset yang akan diserahkan PTPP terhadap PP Properti mencapai sebesar Rp 1,8 triliun. PTPP menargetkan dapat meraih pendapatan dari PP Properti sebesar Rp 500 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 100 miliar hingga akhir tahun 2013.

PP Properti, anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP), akan melakukan penawaran saham perdana (IPO) dengan melepas sekitar 30%-35% saham guna mendapatkan permodalan usaha. IPO ini akan dilakukan pada semester II 2014.

Hingga September 2013, Pembangunan Perumahan (PTPP) meraih total kontrak baru sebesar Rp 13,1 triliun atau baru mencapai 66,49% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 19,7 triliun. Adapun raihan ini sebagian besar masih ditopang proyek pemerintah, BUMN dan sebagian dari pihak swasta. Total order book perseroan mencapai Rp 28,14 triliun dari prognosa order book akhir tahun 2013 sebesar Rp 36,87 triliun.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berencana mengembangkan kota mandiri di Jawa Tengah. Perseroan telah membentuk perusahaan patungan dengan Sembawang Corporation. Porsi KIJA atas perusahaan patungan ini mayoritas yaitu 51%. Perseroan berencana mengakuisisi 1.000 ha lahan untuk pengembangan kota mandiri ini. Kota mandiri yang akan dikembangkan tersebut merupakan kota industri menengah. Selain itu, KIJA juga telah melakukan pengembangan kota mandiri berbasis pariwisata di wilayah Tanjung Lesung, Banten.

Sentul City (BKSL) akan mendirikan kawaswan komersial (CBD) senilai Rp10 triliun dengan luas 25 ha di kawasan Sentul. Proyek yang berjangka waktu 5 tahun tersebut akan dimulai pada tahun 2014.

Adapun kawasan komersial tersebut berkonsep mix-used atau semacam superblok dengan aneka unit produk lain. Terkait dengan proyek tersebut, perseoan tengah mencanangkan belanja modal sekitar Rp600-Rp700 miliar untuk tahun depan. Perseroan juga menargetkan perolehan pra penjualan sebesar Rp3 triliun pada tahun 2014, naik 33,33% dari target tahun 2013 sebesar Rp2 triliun.

(4)

      

 

 

 

 

 

24 October 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 97,12 0,26 TLKM (US) 40 10.821 -286

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,62 0,00 ANTM (GR) 0,09 1.397 75

Gold (US$)/Ounce 1332,36 -1,06 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 14560,00 -290,00

Tin (US$)/MT 22800,00 -425,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 79,35 0,70

Coal (RB) (US$)/MT* 80,48 2,73

CPO (ROTH) (US$)/MT 872,50 11,25

CPO (MYR)/MT 2415,50 4,00

Rubber (MYR/Kg) 767,25 -1,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 771,64 3,63

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15413,33 -0,35 17,62 14,48 13,35 2,74 2,52 4.510,2

USA NASDAQ COMPOSITE 3907,07 -0,57 29,39 19,61 16,88 2,99 2,71 6.403,5

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6674,48 -0,32 13,17 13,41 12,23 1,86 1,71 1.350,0

CHINA SHANGHAI SE A SH 2285,07 -1,25 -3,83 9,56 8,47 1,29 1,16 2.532,3

CHINA SHENZHEN SE A SH 1112,03 -2,15 20,90 21,59 16,92 2,52 2,26 1.405,5

HONG KONG HANG SENG INDEX 22999,95 -1,36 1,51 10,96 10,17 1,37 1,26 1.770,1

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4546,50 0,75 5,32 15,85 13,52 2,91 2,55 382,8

JAPAN NIKKEI 225 14426,05 -1,95 38,78 18,33 16,28 1,55 1,45 2.866,1

MALAYSIA KLCI 1814,11 0,58 7,41 16,98 15,47 2,25 2,10 323,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3204,80 -0,17 1,19 14,96 13,70 1,36 1,29 421,1

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 10.902,40 -388,60 1000 IDR/ USD 0,09 0,0032

EUR/IDR 15.025,47 -216,13 EUR / USD 1,38 0,0006

JPY/IDR 111,89 -2,10 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 8.804,68 20,96 SGD / USD 0,81 0,0005

AUD/IDR 10.512,31 32,54 AUD / USD 0,96 0,0019

GBP/IDR 17.622,42 45,33 GBP / USD 1,62 0,0000

CNY/IDR 1.791,42 0,00 CNY / USD 0,16 0,0002

MYR/IDR 3.444,62 2,88 MYR / USD 0,32 0,0003

KRW/IDR 10,32 -0,01 100 KRW / USD 0,09 -0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.99

BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

24 October 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61

Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61

Inflation MOM % -0.35 1.12

Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971

GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

24 Oct* US Trade Balance -Aug Defisit Naik menjadi 39.5 Bn dari 39.1 Bn

24 Oct* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 340 ribu dari 358 ribu

24 Oct* US Continuing Claims Naik menjadi 2868 ribu dari 2859 ribu

25 Oct* US Durable Goods Orders Naik menjadi 2.2% dari 0.1%

25 Oct* US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1%

25 Oct* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1%

28 Oct* US Industrial Production MoM - Sep Tetap 0.4%

28 Oct* US Monthly Budget Statement -Sep Turun menjadi $65.0 Bn dari $75.2 Bn

29 Oct* US Retail Sales Advance MoM - Sep Turun menjadi 0.0% dari 0.2%

29 Oct* US Business Inventories Turun menjadi 0.3% dari 0.4%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BMRI IJ 8450 3.68 7.60 PGAS IJ 5200 -1.89 -2.66 UNVR IJ 31700 2.92 7.53 SMAR IJ 6700 -8.22 -1.89 BBRI IJ 8150 1.24 2.68 MNCN IJ 2650 -3.64 -1.54 INDF IJ 7400 3.50 2.41 BBCA IJ 10500 -0.47 -1.34 ASII IJ 6700 0.75 2.22 UNTR IJ 17500 -1.13 -0.82 INTP IJ 19900 2.05 1.62 ITMG IJ 32550 -1.36 -0.56 SMRA IJ 1100 10.00 1.58 JKON IJ 520 -5.45 -0.54 CTRA IJ 1030 8.42 1.33 GGRM IJ 36850 -0.67 -0.53 SMGR IJ 14150 1.43 1.30 TBIG IJ 5600 -1.75 -0.53 LPPF IJ 12400 3.33 1.28 PTBA IJ 13650 -1.44 -0.51

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Arita Prima Indonesia

Valve Distributor

Trade & Service 220 275.00 21 Oct-23 Oct 2013 29 Oct 2013

Lautandhana Securindo PT Grand Kartech

Boiler

Manufacture 225-300 320.00 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013

AAA Securities Investindo Nusantara PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

24 October 2013

24 October 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

ITMG 1014.00 Cash Dividend 29-Oct-13 30-Oct-13 01-Nov-13 15-Nov-13

GMTD 50.00 Cash Dividend 30-Oct-13 31-Oct-13 04-Nov-13 19-Nov-13

TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

LCGP Rights Issue 1:3 350.00 23 Oct-13 24 Oct-13 30 Oct – 06 Nov’13

NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13

TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13

ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13

MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13

MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13

MDLN Stock Split 1:2 -- 12 Nov-13 13 Nov-13 --

ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA --

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

UNVR RUPST 24-Oct-13

NISP RUPSLB 29-Oct-13

INCF RUPSLB 31-Oct-13

BWPT RUPSLB 06-Nov-13

IATA RUPSLB 07-Nov-13

HERO RUPSLB 12-Nov-13

HMSP RUPSLB 18-Nov-13

(7)

      

 

 

 

 

 

24 October 2013

24 October 2013

ASII

TRADING BUY

S1 6650 R1 6800 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 6500 R2 6950

Closing

Price 6700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp6650-Rp6950

• Entry Rp6700, take Profit Rp6950

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 63.02 Positif

MACD 16.9 Positif

True Strength Index (TSI) -5.75 Positif

Bollinger Band (Mid) 6585 Positif

MA5 6800 Negatif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400

April May Jun Jul August September October

ASII - Daily 10/23/2013 Open 6650, Hi 6800, Lo 6650, Close 6700 (0.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 7,090.76, Fractal Up = 7,250.00, Fractal Down = 6,300.00, MA(Close,5) = 6,800.00, MA1(Close,8) = 6,837.50,

6,800 6,700 6,585 6,300 6,136.56 6,837.5 7,033.44 7,090.76 7,250 13,674,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 31.35, Stochastic %K = 19.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 19.8135 19.8135 31.352 31.352 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (6,9) = 16.90, Signal() = 31.08

16.8963 31.0823 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = -5.75 0.00000 -5.75283 12.1881

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BMRI

TRADING BUY

S1 8250 R1 8550 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 7950 R2 8850

Closing

Price 8450

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp8400-Rp8800

• Entry Rp8450, take Profit Rp8800

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 33.23 Positif

MACD -18.3 Positif

True Strength Index (TSI) -19.74 Positif

Bollinger Band (Mid) 8373 Positif

MA5 8300 Positif 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000

April May Jun Jul August September October

BMRI - Daily 10/23/2013 Open 8200, Hi 8500, Lo 8200, Close 8450 (3.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 8,050.00, Fractal Up = 8,900.00, Fractal Down = 8,050.00, MA(Close,5) = 8,300.00, MA1(Close,8) = 8,406.25

8,372.5 8,300 8,050 8,050 7,989.78 8,406.25 8,450 8,755.22 8,900 75,356,496 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 26.29, Stochastic %K = 38.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

26.2881 26.2881 20 38.8083 38.8083 80 -200 -100 0 100 200 0 BMRI - MACD (6,9) = -18.25, Signal() = -21.03

-21.0303 -18.2515 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -19.74 -19.7356 -25.325 0.00000

(8)

      

 

 

 

 

 

24 October 2013

24 October 2013

ASRI

TRADING BUY

S1 610 R1 660 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 560 R2 710

Closing

Price 640

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp630-Rp700

• Entry Rp640, take Profit Rp700

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 46.28 Positif

MACD 3.8 Positif

True Strength Index (TSI) 29.37 Positif

Bollinger Band (Mid) 607 Positif

MA5 608 Positif 400 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200

April May Jun Jul August September October

ASRI - Daily 10/23/2013 Open 610, Hi 660, Lo 610, Close 640 (6.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 580.92, Fractal Up = 760.00, Fractal Down = 560.00, MA(Close,5) = 608.00, MA1(Close,8) = 597.50, MA2(Close,20)

607 597.5 580.92 569.53 560 608 640 644.47 760 294,151,48 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASRI - Stochastic %D(5,3,3) = 74.60, Stochastic %K = 74.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.2857 74.2857 20 74.6032 74.6032 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ASRI - MACD (6,9) = 3.81, Signal() = 1.62

1.62289 3.81137 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASRI - TSI(3,5,3) = 29.37 17.4968 0.00000 29.3691

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

WIKA

TRADING BUY

S1 1950 R1 1990 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1910 R2 2025

Closing

Price 1970

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1950-Rp2025

• Entry Rp1970, take Profit Rp2025

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 56.75 Positif

MACD 9.5 Positif

True Strength Index (TSI) 39.29 Positif

Bollinger Band (Mid) 1922 Positif

MA5 1946 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

April May Jun Jul August September October

WIKA - Daily 10/23/2013 Open 1950, Hi 1990, Lo 1950, Close 1970 (1.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,910.03, Fractal Up = 2,025.00, Fractal Down = 1,820.00, MA(Close,5) = 1,946.00, MA1(Close,8) = 1,921.25

1,922 1,921.25 1,910.03 1,830.44 1,820 1,946 1,970 2,013.56 2,025 16,531,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 78.68, Stochastic %K = 74.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.4949 74.4949 20 78.6778 78.6778 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (6,9) = 9.47, Signal() = 7.28

7.27625 9.47413 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 39.28 34.8167 0.00000 39.278

(9)

      

 

 

 

 

 

24 October 2013

24 October 2013

MEDC

TRADING BUY

S1 2475 R1 2575 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 2375 R2 2675

Closing

Price 2500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2475-Rp2650

• Entry Rp2500, take Profit Rp2650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 23.65 Positif

MACD -16.9 Positif

True Strength Index (TSI) -33.24 Positif

Bollinger Band (Mid) 2614 Negatif

MA5 2555 Negatif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200

April May Jun Jul August September October

MEDC - Daily 10/23/2013 Open 2600, Hi 2600, Lo 2500, Close 2500 (-2.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,668.17, Fractal Up = 2,825.00, Fractal Down = 2,500.00, MA(Close,5) = 2,555.00, MA1(Close,8) = 2,600.00

2,600 2,555 2,500 2,500 2,463.35 2,613.75 2,668.17 2,764.15 2,825 3,554,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(5,3,3) = 11.28, Stochastic %K = 8.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

11.2795 8.33333 8.33333 11.2795 20 80 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 MEDC - MACD (6,9) = -16.87, Signal() = -13.45

-16.8733 -13.4503 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -33.24 -24.9215 -33.2402 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

SMCB

TRADING BUY

S1 2725 R1 2800 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2650 R2 2875

Closing

Price 2775

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2725-Rp2875

• Entry Rp2775, take Profit Rp2875

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 85.40 Positif

MACD 49.2 Positif

True Strength Index (TSI) 66.10 Positif

Bollinger Band (Mid) 2463 Positif

MA5 2715 Positif 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000

April May Jun Jul August September October

SMCB - Daily 10/23/2013 Open 2700, Hi 2775, Lo 2700, Close 2775 (3.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,650.00, Fractal Up = 2,800.00, Fractal Down = 2,300.00, MA(Close,5)= 2,715.00, MA1(Close,8)= 2,618.75

2,650 2,618.75 2,462.5 2,300 2,154.48 2,715 2,770.52 2,775 2,800 3,708,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 78.31, Stochastic %K = 76.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

76.5484 76.5484 20 78.3074 78.3074 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 SMCB - MACD (6,9) = 49.24, Signal() = 46.72 46.7192 49.2431 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMCB - TSI(3,5,3) = 66.10 66.1022 0.00000 66.185

(10)

      

 

 

 

 

 

 

24 October 2013

24 October 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

23/10/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Buy 21100 21100 21800 20350 20850 21350 21850 Positif Positif Positif 21750 18350

LSIP Trading Sell 1570 1570 1530 1440 1530 1620 1710 Negatif Negatif Positif 1580 1230

SGRO Trading Sell 1800 1800 1750 1720 1770 1820 1870 Negatif Negatif Positif 1900 1740

Mining

BUMI Trading Sell 465 465 450 445 460 475 490 Negatif Negatif Negatif 550 420

PTBA Trading Buy 13650 13650 14200 13100 13500 13900 14300 Positif Positif Negatif 14150 12100

ADRO Trading Buy 1060 1060 1120 1000 1040 1080 1120 Positif Positif Negatif 1130 870

MEDC Trading Buy 2500 2500 2650 2375 2475 2575 2675 Positif Positif Negatif 3000 2500

INCO Trading Buy 2700 2700 2800 2600 2675 2750 2825 Positif Positif Positif 2725 2200

ANTM Trading Buy 1600 1600 1660 1540 1580 1620 1660 Positif Negatif Positif 1590 1350

TINS Trading Sell 1640 1640 1580 1570 1620 1670 1720 Negatif Negatif Negatif 1690 1390

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 14150 14150 14850 13500 13950 14400 14850 Positif Positif Negatif 16100 12600

INTP Trading Buy 19900 19900 20400 19400 19750 20100 20450 Negatif Positif Positif 21900 18000

SMCB Trading Buy 2775 2775 2875 2650 2725 2800 2875 Positif Positif Positif 2800 2275

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6700 6700 6950 6500 6650 6800 6950 Positif Positif Negatif 7500 5750

GJTL Trading Sell 2400 2400 2300 2275 2375 2475 2575 Negatif Negatif Negatif 2575 1790

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7400 7400 7700 6900 7200 7500 7800 Positif Positif Positif 7250 6050

GGRM Trading Buy 36850 36850 39100 34750 36200 37650 39100 Positif Negatif Positif 43900 33150

UNVR Trading Sell 31700 31700 31000 23100 29400 35700 42000 Negatif Negatif Positif 33300 29600

KLBF Trading Buy 1350 1350 1400 1310 1340 1370 1400 Positif Negatif Positif 1440 1180

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1610 1610 1680 1540 1590 1640 1690 Positif Negatif Positif 1850 1230

ASRI Trading Buy 640 640 700 560 610 660 710 Positif Positif Positif 760 460

WIKA Trading Buy 1970 1970 2025 1910 1950 1990 2025 Positif Positif Positif 2125 1650

ADHI Trading Buy 1960 1960 2025 1880 1930 1980 2025 Positif Positif Positif 2275 1530

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 5200 5200 5000 5000 5150 5300 5450 Negatif Negatif Negatif 5600 4975

JSMR Trading Sell 5650 5650 5500 5500 5600 5700 5800 Negatif Negatif Negatif 5850 5100

ISAT Trading Sell 4350 4350 4250 4250 4325 4400 4475 Negatif Negatif Negatif 4450 4000

TLKM Trading Sell 2250 2250 2150 2150 2225 2300 2375 Negatif Negatif Negatif 2450 2025

CMNP Trading Buy 3200 3200 3325 3100 3175 3250 3325 Positif Negatif Positif 3400 3000

Finance

BMRI Trading Buy 8450 8450 8800 7950 8250 8550 8850 Positif Positif Positif 10300 6700

BBRI Trading Buy 8150 8150 8350 7900 8050 8200 8350 Negatif Positif Positif 8650 6850

BBNI Trading Buy 4600 4600 4725 4500 4575 4650 4725 Negatif Negatif Positif 5000 3475

BBCA Trading Sell 10500 10500 10250 10250 10450 10650 10850 Negatif Negatif Negatif 12500 8700

BDMN Trading Sell 4150 4150 4075 4075 4125 4175 4225 Negatif Negatif Negatif 4225 3925

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 17500 17500 17000 16650 17250 17850 18450 Negatif Negatif Negatif 18900 16300

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku sudut roll tanpa gangguan ekternal ditunjukkan gambar 4.22, berdasarakan perilaku sudut roll tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kontroler yang

Keberhasilan penyelengaraan program pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peranan dan tanggung jawab guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Kalau kita lihat dari hasil analisis untuk golongan organoklor baik untuk sampel wortel dan tanah terlihat bahwa residu pada tanah tidak terindikasi adanya residu Gamma BHC dan

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret sampai dengan Juli 2009 ini ialah habitat larva nyamuk, dengan judul Karakteristik Habitat

Pada Sapi Perah di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Kabupaten Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

Pendidikan Lokasi Kelas 1 16110502010195 SUMARYANI Guru Kelas PAUD/TK TK NEGERI PEMBINA PAUD/TK/RA Triantama Hotel Kelas C 2 16110515610084 Yuli Saprianti Bahasa Indonesia SMP NEGERI

Sesuai dengan teori tektonik  lempeng, Nusa Tenggara dapat dibagi menjadi menjadi 4 struktur tektonik yaitu busur belakang yang terletak di laut Flores, busur dalam