NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan positifi bagi IHSG dalam pekan ini. Sinyal tersebut terindikasi dari Stochastic dan MACD yang mengkonfirmasikan upside bagi indeks. Konfirmasi bagi indeks lainnya yang positif terindikasi dari langging indikator baik MA5 dan MA20 mengisyaratkan uptrend bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5215.994 -83.219 7,934.11 11,572.18
LQ-45 892.842 -20.865 2,193.25 9,309.38
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Dari domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun 2016 diprediksi tidak mencapai 5%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II diperkirakan cenderung stagnan dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I yang hanya mencapai 4,92%. Menurut para ekonom, pertumbuhan ekonomi yang stagnan disebabkan oleh masih rendahnya penyaluran kredit. Bukan hanya kredit kendaraan, KPR dan pemakaian kartu kredit yang menurun menyebabkan stagnasi pada pertumbuhan ekonomi.
Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle jilid II. Berikut daftar menteri baru tersebut: Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo; Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy; Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita; Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto; Menteri ESDM Archandra Tahar; Menteri PAN dan RB Asman Abnur; Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Adanya nama Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) akan memberikan angin segar. Apalagi Sri Mulyani memiliki citra yang cukup positif di wajah pelaku-pelaku ekonomi. Kembali munculnya nama Sri Mulyani juga memberikan angin segar untuk kebijakan Tax Amnesty yang memang saat ini sedang difokuskan.
Dari regional, laba yang dihasilkan perusahaan industri China tumbuh dengan laju tercepat dalam tiga bulan pada Juni 2016. Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) China, laba perusahaan naik 5,1% menjadi 616,31 miliar yuan (US$92,40 miliar), pertumbuhan tercepat sejak Maret. Hal ini mengindikasikan dukungan belanja pemerintah terhadap sektor korporasi meskipun di sisi lain pertumbuhan yang tidak merata dan investasi yang melambat memberikan goncangan.
European Central Bank akan mempertimbangkan untuk meningkatkan stimulus setelah mendapat gambaran jelas tentang dampak Brexit. IHSG ditutup pada level 5.271,97 pekan lalu (29/07).
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia II 2015 realisasinya diatas ekspektasi pasar, diperkirakan dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2016 mencapai 5,2% atau lebih tinggi dari kuartal-kuartal sebelumnya. Pada, kuartal I/2016 pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,92%, sementara BI memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2016 sebesar 4,94%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2016 mencapai 5,09% atau masih berada dalam rentang bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh bank sentral pada kisaran 5%-5,4%. BI, optimistis atas perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut, seiring reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah bisa memperbaiki transaksi berjalan. Di sisi lain, BI akan terus mereformasi pendalaman pasar keuangan sehingga pertumbuhan ekonomi semakin membaik. Disamping itu, optimistis juga dipicu oleh harapan dari keberhasilan pengampunan pajak yang dapat menjadi dorongan perekonomian pada tahun ini dan 2017. Namun, BI berharap dana repatriasi tidak hanya mengendap di sektor perbankan karena akan membuat bank sentral menjaga lebih ekstra agar dana yang tersedia di masyarakat tidak berlebihan. Karena jika dana yang beredar di masyarakat berlebihan, maka dapat menyebabkan tekanan inflasi dan dapat memberat kan perekonomian.
Sementara itu, para pemangku kebijakan terus merapatkan barisan demi menciptakan perekonomian yang lebih baik ditahun ini dan dapat berlanjut di tahun berikutnya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan pertemuan antar otoritas moneter dan fiskal untuk membahas perkembangan perekonomian nasional akan dilakukan secara rutin. Kedua lembaga ini akan berkoordinasi untuk menyakinkan harmonisasi antara fiskal, riil dan moneter yang nantinya berdampak pada pembangunan yang berkesinambungan. Pemerintah dan Bank Indonesia akan lebih aktif dalam menjaga keselarasan dalam pembangunan.
Sementara itu, pemerintah mematok target penerimaan pajak dalam APBN 2016 sebesar Rp1.360,2 triliun. Sedangkan penerimaan pajak hingga 30 Juni 2016 mencapai Rp518,4 triliun.Untuk itu, pemerintah akan menggenjot pelaksanaan Undang-Undang tax amnesty dengan cara mempersiapkan petugas pajak yang berkualitas. Mengingat waktu yang sangat terbatas, karena tax amnesty memiliki limit waktu, hingga Maret 2017 yang dibagi dalam tiga periode. Periode pertama ini sangat menentukan kepercayaan para pelaku usaha dan pasar terhadap pemerintah terkait kebijakan itu. Sentimen dari dalam negeri diperkirakan masih memiliki dukungan bagi pergerakan IHSG untuk memposisikan ke level yang lebih baik dibanding posisi dipekan lalu.
WEEKLY REPORT
01 August 2016
• PTBA incar efisiensi Rp 1,2 triliun
• PGAS perluas penyaluran gas bumi rumah tangga ke Blora • SMGR jajaki penerbitan obligasi Rp5 triliun
• INTP realisasikan 32% belanja modal • INAF masih membukukan kerugian
• NPL BBCA per 1H16 1,4% dinilai dapat ditoleransi • BEKS akan melakukan rights issue
• BNGA bukukan laba bersih Rp786 miliar • Laba TOTL per 1H16 naik jadi Rp 116,7 miliar • Laba TKIM per 1H16 turun jadi Rp USD 3,28 juta • Laba INTP per 1H16 naik jadi Rp 2,43 T • Rugi KBLV per 1H16 jadi Rp 389,62 miliar
• BNBR catat rugi per 1H16 Rp 1,4 miliar dari Rp 378,17 miliar • Laba TURI per 1H16 naik jadi Rp 290,24 miliar
• Laba IPOL per 1H16 naik jadi USD 2,31 juta • RMBA catat rugi per 1H16 Rp 675,95 miliar • Laba ERAA per 1H16 naik jadi Rp 126,26 miliar • Laba CSAP per 1H16 naik jadi Rp 35,21 miliar • Laba MFIN per 1H16 turun jadi Rp 128,24 miliar • Laba ASRI per 1H16 naik jadi Rp 558,07 miliar • SCBD butuh dana USD 1,7 miliar untuk bangun gedung • KIJA turunkan target pendapatan
• APLN raih marketing sales Rp1,53 triliun • DILD raih 47% marketing sales
• LRNA cata rugi Rp 12,6 miliar per 1H16 dari laba Rp 534 juta • Laba CFIN per 1H16 turun jadi Rp 92,0 7miliar
1 August 2016
1 August 2016
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mengincar efisiensi senilai Rp 1,2 triliun pada 2016 guna menyiasati penurunan harga batubara yang terus terjadi. Proyek efisiensi itu terdiri dari sarana pendukung berupa dump truck, shovel, dan crusher station yang menggunakan tenaga listrik dari PLTU milik perseroan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Langkah efisiensi yang dilakukan PTBA antara lain optimasi perencanaan tambang, program peningkatan produktivitas, dan penyesuaian tarif dengan sejumlah pihak ketiga.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) kembali memperluas infrastruktur jaringan gas bumi ke rumah ke 4.000 rumah tangga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Proyek ini merupakan penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perseroan kini tengah membangun jaringan pipa gas sepanjang 24 km di wilayah Blora.
Total Bangun Persada (TOTL) membukukan laba bersih per Juni 2016 sebesar Rp 116,70 miliar naik dibandingkan sebelumnya Rp 104,28 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 1,25 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,09 triliun.
Indofarma (INAF) pada semester I-2016 membukukan kenaikan penjualan bersih tipis yaitu hampir mencapai 2% YoY, tetapi perseroan masih membukukan kerugian. Pada semester I-2016, pendapatan mencapai Rp 471,31 miliar. Pada semester I-2016, perseroan mengalami kerugian Rp 27,86 miliar, meningkat dari rugi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp23,8 miliar. Bentoel Investama (RMBA) meraih pendapatan bersih Rp 9,64 triliun per Juni 2016 sebelumnya Rp 7,82 triliun. Rugi bersih turun menjadi Rp 675,95 miliar dari rugi bersih Rp 740,99 miliar. Semen Indonesia (SMGR) menjajaki penerbitan obligasi senilai minimum Rp1 triliun serta maksimum Rp5 triliun pada kuartal I/2017. Dana penerbitan obligasi itu akan digunakan sebagai sumber pendanaan untuk suatu rencana aksi korporasi perseroan.
Tjiwi Kimia (TKIM) mencatatkan penurunan laba per Juni 2016 menjadi USD 3,28 juta dibandingkan sebelumnya USD 14,09 juta. Penjualan neto turun menjadi USD 530,84 juta dibandingkan sebelumnya USD 587,62 juta.
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) meraih laba bersih Rp 2,43 triliun hingga Juni 2016 sebelumnya Rp 2,31 triliun. Pendapatan turun menjadi Rp 7,74 triliun dari sebelumnya Rp 8,87 triliun. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) merealisasikan belanja modal sebesar Rp727 miliar pada semester I/2016 atau sekitar 32% dari alokasi pada tahun ini Rp2,3-Rp2,4 triliun. Anggaran belanja modal itu rencananya paling banyak digunakan untuk pabrik baru P14 di kompleks pabrik perseroan di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Indopoly Swakarsa (IPOL) membukukan kenaikan laba bersih per Juni 2016 menjadi USD 2,31 juta dibandingkan sebelumnya USD 1,11 juta. Penjualan turun menjadi USD 93,86 juta dibandingkan sebelumnya USD 100,32 juta.
Pendapatan Bakrie & Brothers (BNBR) per Juni 2016 turun menjadi Rp 919,94 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 2,28 triliun. Perseroan mencatat rugi yang didistribusikan ke entitas induk sebesar Rp 1,40 miliar dari rugi Rp 378,17 miliar pada tahun sebelumnya.
Setelah menjual properti dan sebagian saham dalam anak usaha, laba bersih Multipolar Technology (MLPT) pada semester I-2016 meningkat 113,31% YoY menjadi Rp 100,03 miliar. Peningkatan laba bersih disebabkan kenaikan penghasilan lain-lain sebanyak lima kali lipat pada semester I-2016 menjadi Rp 61,18 miliar. Perseroan memperoleh laba dari pelepasan properti investasi sebesar Rp 56,86 miliar dan keuntungan dari pelepasan aset tetap Rp 3,73 miliar. Naiknya laba bersih juga disebabkan adanya laba dari penjualan sebagian kepemilikan saham entitas anak senilai Rp 5,33 miliar pada semester pertama tahun ini, sedangkan tahun lalu nihil. Sementara itu, penjualan bersih dan pendapatan jasa MLPT pada semester I-2016 menurun 13,67% YoY menjadi Rp 966,79 miliar.
Manajemen Bank Central Asia (BBCA) menilai bahwa meningkatnya rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan pada akhir Juni 2016 menjadi 1,4% dibandingkan Juni 2015 masih dapat ditoleransi. Outstanding portofolio kredit tercatat sebesar Rp 387 triliun pada akhir Juni 2016, naik 11,5% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, didorong oleh penyaluran kredit korporasi sebesar Rp 135,4 triliun. Kredit komersil dan usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp 146,5 triliun. Sementara kredit konsumer mencapai Rp 105,2 triliun, kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor masing-masing sebesar Rp 6,17 triliun dan Rp 34 triliun serta outstanding kartu kredit mencapai Rp 9,5 triliun. Pada semester I 2016 BCA membentuk tambahan cadangan biaya sebesar Rp 2 triliun untuk mempertahankan kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Per Juni 2016 rasio cadangan terhadap total kredit bermasalah tercatat sebesar 193%. BCA secara proaktif mempertahankan posisi likuiditas dan basis permodalan yang solid. Pada periode itu rasio kredit terhadap pendanaan tercatat sebesar 77,9%, rasio kecukupan modal mencapai 20,3%. Dana pihak ketiga meningkat sebesar 7,8% YoY menjadi Rp 490,6 triliun pada akhir Juni 2016, ditopang oleh pertumbuhan rekening giro dan tabungan (CASA). Dana CASA tumbuh 10,2% secara tahunan mencapai Rp 381,3 triliun, berkontribusi sebesar 77,7% terhadap dana pihak ketiga BCA pada akhir Juni 2016.
Bank Central Asia (BBCA) menggandeng penasehat pajak memberikan pemahaman dan penjelasan kepada nasabah dalam rangka mendukung program amnesti pajak. Saat ini BCA terus melakukan pengkajian untuk membuat produk sebagai penampung dana repatriasi dari hasil kebijakan amnesti pajak. Saat ini ada dua produk yang disediakan berupa reksa dana dan asuransi. BCA belum menargetkan jumlah dana dari program amnesti pajak yang masuk. Saat ini manajemen BCA terus fokus untuk meningkatkan kepercayaan nasabahnya.
Bank Mandiri (BMRI) menyiapkan sejumlah pilihan instrumen investasi baru untuk menyerap dana repatriasi dari progam amnesty pajak. Selain memberikan return yang optimal, instrumen tersebut memilik skema yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya terkait jangka waktu dan tingkat risiko investasi. Instrumen tersebut antara lain kontrak investasi kolektif dana investasi real estate (KIK DIRE) dan efek beragun aset berbentuk surat partisipasi (EBA-SP). Di samping itu, BMRI memiliki instrumen lainnya seperti deposito, reksa dana, dan obligasi.
Bank Sinarmas (BSIM) menilai tren rasio kredit macet atau NPL masih berpotensi mengalami peningkatan hingga akhir tahun ini. Meskipun demikian, perseroan mengklaim tingkat NPL masih dalam tahap yang terkendali. NPL belum bisa turun disebabkan beberapa sektor ekonomi masih tertekan, salah satunya yang
1 August 2016
1 August 2016
berkaitan dengan pertambangan, minyak, gas, dan beberapa komoditas lainnya.
Bank CIMB Niaga (BNGA) membukukan laba bersih Rp786 miliar pada semester I/2016, meningkat 318,2% YoY. Perbaikan laba bersih ditopang oleh penurunan tambahan biaya pencadangan yang dikeluarkan sebesar 7,9% YoY menjadi Rp2,56 triliun dan meningkatnya pendapatan non bunga sebesar 24,1% YoY menjadi Rp1,46 triliun.
Bank Pundi Indonesia (BEKS) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 35.416.600.785 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp 18 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 18,35 per saham. Rasio ditetapkan 1.000:3.293. Total dana hasil rights issue berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 649,89 miliar dan merupakan 76,71% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. RUPSLB akan diselenggarakan pada 10 Juni 2016. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi adalah 5 Agustus 2016. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 80% dan sisanya sekitar 20% untuk pembayaran kewajiban perseroan.
Pendapatan Clipan Finance (CFIN) per Juni 2016 turun 12,44% menjadi Rp 486,32 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 555,46 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 92,07 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 186,70 miliar.
First Media (KBLV) membukukan kenaikan rugi bersih per Juni 2016 menjadi Rp 389,62 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 276,71 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 664,09 miliar dari sebelumnya Rp 475,10 miliar.
Pendapatan Tunas Ridean (TURI) hingga periode Juni 2016 mencapai Rp 6,25 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 5,24 triliun. Laba yang didistribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp 290,24 miliar dari sebelumnya Rp 126,24 miliar.
Penjualan Erajaya Swasembada (ERAA) per Juni 2016 naik menjadi Rp 10,36 dibandingkan penjualan sebelumnya Rp 8,68 triliun. Laba bersih naik menjadi Rp 126,26 miliar dari sebelumnya Rp 110,27 miliar.
Catur Sentosa Adiprana (CSAP) meraih laba bersih per Juni 2016 sebesar Rp 35,21 miliar dari sebelumnya Rp 23,25 miliar. Penjualan naik menjadi Rp 3,97 triliun dari sebelumnya Rp 3,59 triliun.
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) mengalami penurunan laba bersih 22,67% YoY pada semester I-2016 menjadi Rp 179,98 miliar. Pendapatan tumbuh 8,57% YoY menjadi Rp 8,88 triliun. Pendapatan yang diperoleh perseroan pada kuartal II-2016 meningkat 14% bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Laba bersih juga meningkat 52% dibandingkan dengan kuartal I-2016. Kinerja perseroan ke depan akan fokus untuk menghasilkan arus kas yang positif melalui
cost leadership
, penguatan proses bisnis serta sejumlah inisiatif pengembangan bisnis.Pendapatan Mandala Multfinance (MFIN) per Juni 2016 turun menjadi Rp 781,50 miliar dibandingkan pendapatan sebelumnya Rp 853,09 miliar. Sedangkan laba bersih menjadi Rp 128,24 miliar, turun dibandingkan sebelumnya Rp 132,43 miliar.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) memproyeksikan realisasi pendapatan sepanjang tahun ini akan di bawah target awal
menyusul gangguan yang menimpa fasilitas pembangkit listrik di Cikarang. Perseroan menurunkan target menjadi Rp3,1 triliun dari semula Rp3,4 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh proyeksi penurunan penjualan pendapatan listrik sebesar Rp300 miliar menjadi Rp1,3 triliun. Kendati demikian, perseroan optimis target prapenjualan lahan senilai Rp1,4 triliun bisa dipenuhi menyusul peningkatan kepercayaan investor sebagai dampak dari kebijakan amnesty pajak dan perombakan kabinet.
Danayasa Arthatama (SCBD) membutuhkan dana hingga USD 1,7 miliar untuk membangun gedung tertinggi di Indonesia, yaitu Signature Tower Jakarta. Dari jumlah tersebut, sebanyak USD 1,45 miliar akan berasal dari pinjaman sindikasi bank dan sisanya USD 250 juta dari kas internal. Perseroan menargetkan tenor pinjaman mencapai 15 tahun dengan bunga 6% per tahun. Pembangunan Signature Tower akan menghabiskan waktu lima hingga enam tahun. Groundbreaking diperkirakan mundur dari kuartal III-2016 menjadi awal tahun depan.
Alam Sutera Realty (ASRI) meraih laba bersih Rp 558,07 miliar hingga Juni 2016 naik dibandingkan sebelumnya Rp 454,35 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 1,28 triliun dari sebelumnya Rp 1,73 triliun.
Agung Podomoro Land (APLN) membukukan penjualan unit properti (marketing sales) senilai Rp1,53 triliun sepanjang semester I/2016, meningkat 18,6% YoY. Nilai tersebut setara dengan 51% dari total target tahun ini senilai Rp3 triliun. Perseroan optimis realisasi target marketing sales tahun ini didukung kebijakan amnesty pajak, penurunan bunga kredit kepemilikan rumah, dan relaksasi kebijakan kredit properti yang akan mendorong penjualan. Perseroan meyakini peningkatan penjualan properti mulai terjadi pada kuartal IV/2016. Perseroan telah mengantisipasi pertumbuhan permintaan itu dengan segera merilis menara apartemen keempat proyek Podomoro Golf View, Cimanggis.
Marketing sales Intiland Development (DILD) mencapai Rp1 triliun hingga Juni 2016. Perolehan tersebut mencerminkan 47% dari total target tahun ini sebesar Rp2,5 triliun. Adapun pada semester II/2016, perseroan menargetkan marketing sales senilai Rp1,5 triliun yang diharapkan berasal dari peluncuran dua proyek mixed use baru di Jakarta dan Surabaya.
Ciputra Group tetap optimis semester II 2016 pasar properti akan semakin baik. Kebijakan pemerintah tentang kelonggaran loan to value (LTV) akan membuat pasar properti lebih bergairah. Apalagi industri perbankan juga menurunkan suku bunganya hingga single digit. Optimisme tersebut semakin bertambah menyusul adanya kebijakan tax amnesty/pengampunan pajak. Oleh karena itu Ciputra Group akan mendorong pengembangan market semester II 2016. Ada beberapa proyek baru yang akan dikembangkan baik housing, apartemen mapun komersial. Perseroan mengharapkan pertumbuhan 20% pada semester II 2016.
Pendapatan usaha Eka Sari Lorena (LRNA) per Jui 2016 turun menjadi Rp 59,94 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 71,86 triliun. Perseroan mencatatkan rugi Rp 12,60 miliar dari sebelumnya meraih laba Rp 536,99 juta.
Pendapatan Express Transindo (TAXI) membukukan penurunan pendapatan pada semester I 2016 menjadi Rp 374,06 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 510,39 miliar. Rugi bersih tercatat Rp 42,89 miliar dari sebelumnya laba bersih Rp 32,49 miliar.
1 August 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 41.35 -0.25 TLKM (US) 66 21,635 46
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.84 -0.03 ANTM (GR) 0.04 703 0
Gold (US$)/Ounce 1348.77 -2.23
Nickel (US$)/MT 10630.00 -65.00
Tin (US$)/MT 17850.00 75.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 66.35 3.95
Coal (RB) (US$)/MT* 66.55 3.19
CPO (ROTH) (US$)/MT 640.00 5.00
CPO (MYR)/MT 2342.50 -19.50
Rubber (MYR/Kg) 674.00 -1.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 677.25 -4.08
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18432.24 -0.13 5.78 17.37 15.25 3.12 2.95 5,495.8
USA NASDAQ COMPOSITE 5162.13 0.14 3.09 22.27 18.96 3.60 3.24 8,146.0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6724.43 0.05 7.72 17.35 14.87 1.79 1.62 1,696.1
CHINA SHANGHAI SE A SH 3118.90 -0.50 -15.80 13.78 12.21 1.43 1.31 3,860.2
CHINA SHENZHEN SE A SH 2030.83 -0.49 -15.93 23.56 18.39 3.11 2.82 3,164.8
HONG KONG HANG SENG INDEX 21891.37 -1.28 -0.11 12.14 10.99 1.10 1.04 1,786.9
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5215.99 -1.57 13.56 16.96 14.63 2.47 2.23 428.0
JAPAN NIKKEI 225 16569.27 0.56 -12.95 16.83 15.37 1.43 1.35 2,868.3
MALAYSIA KLCI 1653.26 -0.32 -2.32 16.05 14.94 1.65 1.56 244.8
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2868.69 -1.71 -0.49 13.28 12.73 1.11 1.06 301.7
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,112.00 14.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0001
EUR/IDR 14,645.71 94.55 EUR / USD 1.12 -0.0004
JPY/IDR 128.16 1.82 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,768.38 71.73 SGD / USD 0.74 -0.0014
AUD/IDR 9,958.70 123.81 AUD / USD 0.76 -0.0001
GBP/IDR 17,317.41 66.61 GBP / USD 1.32 -0.0023
CNY/IDR 1,976.19 1.49 CNY / USD 0.15 0.0005
MYR/IDR 3,224.79 -10.88 MYR / USD 0.25 -0.0010
KRW/IDR 11.70 0.06 100 KRW / USD 0.09 0.0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.19
BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.43
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.77
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description June-16 May-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.06 0.40 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.45 3.33 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.66 0.24 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 109.79 Bn 103.59 Bn SBIS (12M) 6.75
1 August 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
01 Aug Indonesia CPI YoY Turun menjadi 3.32% dari 3.45%
01 Aug Indonesia CPI MoM Naik menjadi 3.60% dari 3.49%
01 Aug US Construction Spending MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.8%
01 Aug US ISM Manufacturing Turun menjadi 53.0 dari 53.2
01 Aug US ISM Prices Paid Naik menjadi 61.0 dari 60.5
02 Aug US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2%
02 Aug US Personal Spending Turun menjadi 0.3% dari 0.4%
02 Aug US Real Personal Spending Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
02 Aug US PCE Deflator MoM Tetap 0.2%
02 Aug US PCE Deflator YoY Tetap 0.9%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
ASII IJ 7725 4.04 11.32 HMSP IJ 3630 -9.70 -42.30 BBRI IJ 11525 1.10 2.85 UNVR IJ 45050 -5.75 -19.57 TOWR IJ 4200 4.22 1.62 TLKM IJ 4230 -2.53 -10.34 MKPI IJ 23000 6.48 1.24 ICBP IJ 8600 -2.82 -2.72 PPRO IJ 615 14.95 1.05 LPPF IJ 19925 -4.21 -2.38 TFCO IJ 870 24.29 0.77 CPIN IJ 3750 -3.85 -2.29 BSIM IJ 800 6.67 0.70 GGRM IJ 67525 -1.85 -2.29 BWPT IJ 234 9.35 0.59 PGAS IJ 3290 -2.66 -2.03 BBCA IJ 14450 0.17 0.57 SCMA IJ 3160 -4.24 -1.91 BSDE IJ 2090 1.46 0.54 SMGR IJ 9375 -3.10 -1.66
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Buyung Poetra Sembada
1 August 2016
1 August 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ISSP 5.00 Cash Dividend 28 Jul-16 29 Jul-16 02 Aug-16 24 Aug-16
AKRA 70.00 Cash Dividend 02 Aug-16 03 Aug-16 05 Aug-16 25 Aug-16
SMSM 50.00 Cash Dividend 03 Aug-16 04 Aug-16 08 Aug-16 25 Aug-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BTON Stock Split 1:4 -- -- 01 Aug’16 01 Aug’16
AIMS Stock Split 1:2 -- -- 02 Aug’16 02 Aug’16
MYOR Stock Split 1:25 -- -- 04 Aug’16 04 Aug’16
BEKS Rights Issue 1000:3294 18.35 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
POOL Rights Issue 1:7 250.00 05 Aug’16 08 Aug’16 22 Aug – 26 Aug’16
BMAS Rights Issue 64:10 340.00 30 Aug’16 31 Aug’16 06 Sep – 13 Sep’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
ARTI RUPST/LB 03-Aug-16
SCPI RUPST 03-Aug-16
MKPI RUPSLB 05-Aug-16
ITMA RUPST 12-Aug-16
ENRG RUPSLB 12-Aug-16
SIAP RUPST/LB 15-Aug-16
IKBI RUPST 16-Aug-16
INPP RUPSLB 18-Aug-16
WOMF RUPSLB 19-Aug-16
WIKA RUPSLB 22-Aug-16
CNTX RUPSLB 23-Aug-16
CNTB RUPSLB 23-Aug-16
ELTY RUPST 23-Aug-16
PTPP RUPSLB 23-Aug-16
KRAS RUPSLB 25-Aug-16
BNLI RUPSLB 25-Aug-16
ASBI RUPSLB 26-Aug-16
ETWA RUPST/LB 29-Aug-16
JSMR RUPSLB 29-Aug-16
UNVR RUPSLB 30-Aug-16
LPKR RUPSLB 31-Aug-16
1 August 2016
1 August 2016
ASII
TRADING BUY
S1 7525 R1 7875 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 7175 R2 8225
Closing
Price 7725
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 7525-Rp 7875
• Entry Rp 7725, take Profit Rp 7875
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 72.90 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 37.18 Positif
Bollinger Band (Mid) 7290 Positif
MA5 7495 Positif 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000
2016 February March April May Jun Jul
ASII Upward Sloping Channel
7,495 7,456.25 7,450 7,450 7,290 7,275 6,500.99 7,600 7,725 7,725 7,725 9,000 9,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 58.49, Stochastic %K = 52.91, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
52.9138 52.9138 20 58.4926 58.4926 80 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -57.17, Signal() = -35.56
-57.1694 -35.5559 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ASII - TSI(3,5,3) = 37.18, Volume() = 129,410,200.00
30.0098 0.00000 37.1841
129,410,20
ASIIWilliam's % R(14)= 11 76Volume()= 129 410 200 00 -11.7647
129,410,20
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PTPP
TRADING BUY
S1 3810 R1 3950 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 3670 R2 4090
Closing
Price 3860
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 3810-Rp 3950
• Entry Rp 3860, take Profit Rp 3950
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 47.20 Negatif
MACD 2.57 Negatif
True Strength Index (TSI) -5.88 Negatif
Bollinger Band (Mid) 3900 Negatif
MA5 3946 Negatif 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200
2016 February March April May Jun Jul
PT PP Upward Sloping Channel
Bearish Breakout 3,917.14 3,917.14 3,899.5 3,860 3,860 3,860 3,626.62 3,920 3,946 3,971.25 4,170 4,284 4,284 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PT PP - Stochastic %D(6,3,3) = 26.90, Stochastic %K = 18.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 18.6667 18.6667 26.8963 26.8963 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 PT PP - MACD (5,3) = 14.76, Signal() = 3.23 3.22942 14.7622 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PT PP - TSI(3,5,3) = -5.88, Volume() = 8,981,500.00 0.00000 -5.88215 5.74096 8,981,500 PT PPWilliam's % R(14)= 79 49Volume()= 8 981 500 00 -79.4872 8,981,500
1 August 2016
1 August 2016
PWON
TRADING BUY
S1 630 R1 670 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 610 R2 690
Closing
Price 650
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 630-Rp 670
• Entry Rp 650, take Profit Rp 670
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 38.50 Positif
MACD 2.03 Positif
True Strength Index (TSI) 12.13 Positif
Bollinger Band (Mid) 629 Positif
MA5 631 Positif 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0
2016 February March April May Jun Jul
PWON Upward Sloping Channel
632.5 631 628.5 611.25 611.25 610 559.71 650 650 650 650 713 713 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 38.89, Stochastic %K = 58.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
38.8889 38.8889 20 58.3333 58.3333 80 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -3.88, Signal() = -1.48
-3.88278 -1.48419 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = 12.13, Volume() = 94,251,296.00
0.181432 0.00000 12.1271
94,251,29
PWONWilliam's % R(14)= 25 00Volume()= 94 251 296 00 -25
94,251,29
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ROTI
TRADING BUY
S1 1515 R1 1630 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1400 R2 1745
Closing
Price 1565
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 1515-Rp 1630
• Entry Rp 1565, take Profit Rp 1630
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 58.46 Negatif
MACD -1.51 Negatif
True Strength Index (TSI) -20.56 Negatif
Bollinger Band (Mid) 1608 Negatif
MA5 1646 Negatif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
2016 February March April May Jun Jul
ROTI Upward Sloping Channel
1,646 1,607.75 1,565 1,565 1,565 1,478.85 1,430 1,660.63 1,710 1,710 1,770 1,822.68 1,822.68 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 27.28, Stochastic %K = 18.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 18.0484 18.0484 27.2755 27.2755 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ROTI - MACD (5,3) = 17.85, Signal() = 8.22
8.22378 17.8462 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ROTI - TSI(3,5,3) = -20.56, Volume() = 4,953,200.00
-2.31212 -20.5617
0.00000
4,953,200
ROTIWilliam's % R(14)= 87 23Volume()= 4 953 200 00 -87.234
4,953,200
1 August 2016
1 August 2016
KAEF
TRADING BUY
S1 1230 R1 1265 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1195 R2 1300
Closing
Price 1245
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 1230-Rp 1265 • Entry Rp 1245, take Profit Rp 1265
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 58.28 Positif
MACD 3.19 Negatif
True Strength Index (TSI) -3.91 Positif
Bollinger Band (Mid) 1200 Positif
MA5 1227 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
2016 February March April May Jun Jul
KAEF Wedge 1,241.25 1,227 1,200.25 1,200 1,143.33 1,143.33 1,135.99 1,245 1,245 1,245 1,292.08 1,292.08 1,295 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 22.67, Stochastic %K = 25.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
22.6725 22.6725 20 25.0545 25.0545 80 -30.0 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 KAEF - MACD (5,3) = -1.37, Signal() = 0.75
-1.36565 0.748396 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KAEF - TSI(3,5,3) = -3.91, Volume() = 8,325,100.00
-0.215831
-3.91459 0.00000
8,325,100
KAEFWilliam's % R(14)= 35 71Volume()= 8 325 100 00 -35.7143
8,325,100
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SILO
TRADING BUY
S1 9400 R1 10525 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 8275 R2 11650
Closing
Price 9775
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 9400-Rp 10525 • Entry Rp 9775, take Profit Rp 10525
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 18.30 Negatif
MACD -110.24 Negatif
True Strength Index (TSI) -32.06 Positif
Bollinger Band (Mid) 10966 Negatif
MA5 10495 Negatif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000
2016 February March April May Jun Jul
SILO Broadening Wedge
Bearish Breakout 10,495 10,250 10,241.2 10,241.2 9,775 9,775 9,775 10,575 10,966.3 11,725 11,725 11,871.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 44.33, Stochastic %K = 50.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
44.3269 44.3269 20 50.1792 50.1792 80 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0
SILO - MACD (5,3) = 149.24, Signal() = 80.47 80.4666 149.237
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SILO - TSI(3,5,3) = -32.06, Volume() = 803,300.00
-27.3682 -32.0555
0.00000
803,300
SILOWilliam's % R(14)= 100 00Volume()= 803 300 00 -100
803,300
1 August 2016
1 August 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
29-07-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 14500 14500 14350 13900 14350 14800 15250 Negatif Negatif Negatif 15700 13900
LSIP Trading Sell 1405 1405 1385 1330 1385 1440 1495 Negatif Negatif Negatif 1550 1330
SGRO Trading Sell 1990 1990 1965 1925 1965 2010 2050 Negatif Negatif Negatif 2030 1870
Mining
PTBA Trading Buy 9850 9850 10200 9000 9600 10200 10800 Negatif Negatif Negatif 10375 7325
ADRO Trading Buy 1040 1040 1075 935 1005 1075 1145 Negatif Negatif Negatif 1090 800
MEDC Trading Sell 1685 1685 1665 1610 1665 1720 1775 Negatif Negatif Negatif 1950 1145
INCO Trading Buy 2560 2560 2620 2300 2460 2620 2780 Positif Positif Positif 2630 1690
ANTM Trading Sell 795 795 790 770 790 810 830 Negatif Negatif Negatif 860 680
TINS Trading Buy 835 835 860 790 825 860 895 Negatif Negatif Positif 890 675
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 1000 1000 990 970 990 1010 1030 Negatif Negatif Negatif 1030 895
SMGR Trading Buy 9375 9375 9650 8800 9225 9650 10075 Negatif Negatif Negatif 9850 8700
INTP Trading Sell 17075 17075 16800 16800 17000 17200 17400 Positif Negatif Positif 17300 15550
SMCB Trading Sell 1105 1105 1085 1025 1085 1145 1205 Positif Negatif Negatif 1170 1005
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7725 7725 7875 7175 7525 7875 8225 Positif Positif Positif 7600 6500
GJTL Trading Buy 1615 1615 1650 1500 1575 1650 1725 Positif Positif Positif 1620 860
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 8325 8325 8150 7750 8150 8550 8950 Positif Negatif Positif 8725 6900
GGRM Trading Sell 67525 67525 66775 64500 66775 69050 71325 Negatif Negatif Negatif 77950 62150
UNVR Trading Buy 45050 45050 46850 41450 44150 46850 49550 Negatif Negatif Negatif 47800 42800
KLBF Trading Sell 1675 1675 1665 1630 1665 1700 1735 Negatif Negatif Negatif 1715 1370
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2090 2090 2050 1990 2050 2110 2170 Positif Positif Positif 2210 1815
PTPP Trading Buy 3860 3860 3950 3670 3810 3950 4090 Negatif Negatif Negatif 4170 3690
WIKA Trading Buy 2980 2980 3030 2850 2940 3030 3120 Positif Positif Positif 3070 2620
ADHI Trading Buy 2830 2830 2850 2750 2800 2850 2900 Positif Positif Positif 2900 2600
WSKT Trading Buy 2770 2770 2830 2630 2730 2830 2930 Negatif Negatif Positif 2860 2360
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 3290 3290 3240 3100 3240 3380 3520 Positif Negatif Positif 3440 2270
JSMR Trading Sell 5325 5325 5100 5100 5275 5450 5625 Negatif Negatif Negatif 5650 4990
ISAT Trading Buy 6850 6850 6925 6625 6775 6925 7075 Negatif Negatif Negatif 7125 6250
TLKM Trading Buy 4230 4230 4410 3870 4140 4410 4680 Negatif Negatif Negatif 4380 3720
Finance
BMRI Trading Buy 10100 10100 10450 9775 10000 10225 10450 Negatif Negatif Positif 10475 8850
BBRI Trading Buy 11525 11525 11825 11225 11425 11625 11825 Positif Positif Positif 12000 9900
BBNI Trading Sell 5350 5350 5275 5100 5275 5450 5625 Negatif Negatif Positif 5700 4600
BBCA Trading Buy 14450 14450 14750 14225 14400 14575 14750 Negatif Negatif Negatif 14675 12625
BBTN Trading Sell 1975 1975 1945 1875 1945 2020 2090 Positif Negatif Positif 2030 1560
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 15750 15750 15975 15025 15500 15975 16450 Positif Positif Positif 16350 13375