NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Secara teknis indikator stochastics mengkonfirmasikan bahwa peluang kenaikan IHSG mulai terbatas, yakni berada dalam ruang jenuh beli. Sinyal yang sama juga terlihat pada indikator MACD, konfirmasi bagi IHSG terbentuk pola deadcross. Namun, jika melihat dari pola candle kecenderunga upreversal bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5197.251 -19.722 5,662.95 5,986.27
LQ-45 894.627 -4.230 1,607.38 4,433.24
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit neraca tarnsaksi berjalan atau current account defisit (CAD) tahun depan akan melebar. Hal itu merupakan imbas dari kegiatan ekonomi yang bakal lebih meningkat, seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi yang akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Gubernur BI mengatakan, neraca transaksi berjalan akan defisit di level 2,7% terhadap nilai produk domestyik bruto (PDB). Meski melebar, CAD masih berada dalam posisi yang aman, karena masih di bawah 3% terhadap PDB. Pelebaran CAD diperkirakan akan sangat besar dari sisi ekspor-impor. Optimisme juga datang dari Pemerintah dan DPR yang menyepakati pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%-5,6% untuk tahun 2017. Asumsi pertumbuhan tersebut menjadi landasan pemerintah menyusun Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Gubernur BI Agus Martowardojo mengapu optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai batas atas, yaitu 5,6%. Sementara untuk tahun 2016 ini Agus yakin pertumbuhan bisa mencapai 5,3%. Menurut Agus, pertumbuhan sebesar 5,6% bisa dicapai jika kebijakan pengampunan pajak berhasil. Meskipun, penerimaan perpajakan dari kebijakan pengampunan pajak hanya mencapai target minimum yaitu Rp 50 triliun, dan repatriasi aset sebesar Rp 500 triliun. Jumlah itu lebih rendah dari target pemerintah dalam kebijakan pengampunan pajak, yang menetapkan penerimaan pajak sebesar Rp 165 triliun dan repatriasi aset Rp 1.000 triliun.
Badan usaha milik negara (BUMN) siap menampung dana-dana repatriasi yang masuk melalui kebijakan Tax Amnesty . Bahkan, BUMN menyediakan ruang untuk menampung dana tersebut cukup besar, hingga Rp 300 triliun. Menteri BUMN mengatakan, menawarkan penempatan dana repatriasi di instrumen-instrumen yang dikelola BUMN, untuk periode pertama pelaksanaan Tax Amnesty, yakni Juni hingga September. Beberapa instrumen yang disiapkan BUMN, yakni berupa deposito, obligasi, dan investasi sektor riil. Beberapa proyek yang dimaksud, misalnya Jalan Tol Malang-Pandaan. Proyek tersebut telah selesai dibangun, bahkan sudah menghasilkan pendapatan. Adapun PT Pertamina, perusahaan pelat merah yang menyediakan ruang penampungan terbesar melalui beberapa proyek. Misalnya, proyek kilang di Balikpapan dan terminal penyimpanan bahan bakar minyak yang ada di beberapa wilayah. Tak hanya itu, ada juga beberapa proyek dari beberapa anak perusahaan BUMN yang akan dilakukan pencatatan di bursa, seperti Tugu Pratama Asuransi dan Hutama Karya Realty. Ditambah lagi, BUMN menyediakan investasi sektor agrikultur, bagi pemegang dana yang jumlahnya tidak besar. BUMN menyediakan lahan hortikukultur seluas 100 hektare (Ha), 500 Ha, dan 1.000 Ha. Perdagangan IHSG hari Jumat (22/07) ditutup di 5.197,25.
Indeks Nikkei Jumat lalu terkoreksi dalam, menyusul melemahnya optimisme bahwa kebijakan helicopter economy akan diadopsi sebagai stimulus baru. Gubernur Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda, menyatakan saat ini helicopter money tidak perlu dan tidak mungkin dilakukan. Sebelumnya Pemerintah Jepang mensinyalkan stimulus fiskal dapat ditingkatkan hingga ¥ 20-30 triliun jika termasuk jaminan pemerintah dan langkah-langkah di luar anggaran. Sementara itu, sentiment lain dari global, People’s Bank of China (PboC) menyatakan pemotongan pajak akan menjadi cara yang lebih efektif untuk menstimulasi ekonomi dan penurunan suku bunga. Disebutkan bahwa Cina terjebak dalam perangkap likuiditas, dimana penurunan tingkat suku bunga hanya akan memiliki sedikit efek pada investasi riil. Pihak lainnya, Gubernur European Central Bank (ECB), Mario Draghi, mengisyaratkan akan mempertimbangkan stimulus tambahan pada akhir tahun saat memiliki gambaran yang lebih jelas atas dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Serangkaian berita tersebut kurang dapat menstimulasi pasar keuangan dan pasar saham global dan berimbas ke pasar saham Indonesia akhir pekan lalu. Untuk sementara euforia tax amnesty akan mereda, hingga ada perkembangan terbaru dan katalis lain. Pada pekan ini diperkirakan bursa saham Indonesia akan berkonsolidasi dalam menemukan keseimbangan.
Tax amnesty masih akan menjadi katalis bagi pasar saham Indonesia ke depan. Pemerintah mengklaim total pelaporan aset program pengampunan pajak hingga hari ketiga mencapai Rp 100 miliar. Pemerintah pun memperkirakan akan lebih banyak yang melaporkan asetnya. Sementara Bappenas meyakini dana repatriasi tax amnesty akan banyak masuk pada 3 bulan pertama setelah mulai berlaku efektif pada 18 Juli 2016. Sentimen positif domestik lain adalah Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja modal akhir Juni 2016 mencapai Rp 44 triliun atau lebih tinggi dari realisasi Juni 2015 yang sebesar Rp 26,9 triliun. Penyerapan belanja modal itu didukung oleh percepatan belanja di Kementerian PU-Pera dan Kementerian Perhubungan, terkait dengan infrastruktur.
Selain sentimen dari domestik, Cina, Jepang dan Eropa, pasar juga mencermati perkembangan pemilihan presiden di Amerika Serikat. Dua calon dari partai Demokrat dan partai Republik, yaitu Hillary Clinton dan Donald Trump akan menjadi fokus berikutnya. Tidak saja terkait dengan kebijakan ekonomi AS ke depan, tetapi juga kebijakan politik dan hubungan multilateral dengan negara-negara lain. Hal itu akan mentranslasikan prospek ekonomi global dan penciptaan kondisi keamanan dunia.
WEEKLY REPORT
25 Juli 2016• Tes orbit satelit BBRI akan selesai akhir Juli-mid Agustus • BBRI akan terbitkan obligasi berkelanjutan Rp20 triliun • BBRI klaim catat terima dana tax amnesty ratusan juta • BBRI targetkan dana tax amnesty sebesar Rp 51 triliun • BMRI siapkan Mandiri eBiz financing
• Laba bersih BBNI per 1H16 naik 79,9% YoY, NII naik 11,7% • BNGA jadi bank penampung dana repatriasi
• BJTM pisahkan unit syariah
• ADMF bukukan pembiayaan Rp15 triliun • SMGR berupaya terapkan integrasi bisnis
• EMDE targetkan pinjaman Rp400 miliar selesai pada Juli 2016 • MDLN pasarkan MOF dan lahan siap bangun
• Marketing sales PWON mencapai Rp1,14 triliun • SDMU akuisisi perusahaan properti
• ENRG targetkan lunasi utang US$60 juta
• ENRG negosiasi divestasi Blok Bentu dan Mozambik • PTBA kembangkan pembangunan PLTU Mulut Tambang • Investor Hong Kong akuisisi saham DAJK
• CJ CGV akan tambah saham di BLTZ
• Laba MARI per 1H16 naik 49,3% YoY, pendapatan naik 18% • Lippo Group & aplikasi Grab bermitra
25 July 2016
25 July 2016
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyatakan tes orbit satelit BRI (BRISat) akan selesai pada periode antara akhir Juli dan pertengahan Agustus 2016. Setelah selesai menjalani tes orbit, BRISat akan segera diserahkan (hand over) oleh perusahaan penyedia satelit komersial Space Systems Loral (SSL) kepada BRI untuk dioperasikan sesuai kebutuhan pengembangan perbankan digital. BRIsat akan mengorbit di atas Papua, Indonesia. BRI berencana memberikan layanan perbankan secara digital.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan Rp 20 triliun. Rencananya penawaran umum berkelanjutan ini dilakukan dua tahap yaitu pertama pada semester II 2016 sebesar Rp 10 triliun dan pada tahun 2017 sebesar Rp 10 triliun. Tujuan dari penerbitan obligasi berkelanjutan adalah untuk melakukan reprofiling hutang, menyediakan pilihan investasi untuk perusahaan yang ingin menempatkan dananya, untuk memperbanyak pilihan investasi di pasar modal serta meningkatkan likuiditas yang ada di pasar. Obligasi ini ada tiga
tenor yaitu 1 sampai 5 tahun. BRI juga akan menerbitkan
Medium
Term Notes
(MTN) sebesar Rp 5 triliun. Rencananya penerbitanMTN ini akan dilakukan pada kuartal IV 2016. Namun penerbitan MTN masih disesuaikan dengan kondisi pasar. BRI juga menyiapkan beberapa produk lain, seperti reksadana untuk
menampung dana
tax amnesty
. Terkait ini BRI akan melakukankerja sama dengan Bahana yang telah ditunjuk pemerintah untuk melakukan sinergi dengan BRI.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengklaim telah mencatatkan
realisasi penerimaan dana dari tebusan
tax amnesty
. BBRI telahmencatatkan realisasi tebusan sebesar ratusan juta rupiah hingga
22 Juli 2016. Uang tebusan
tax amnesty
itu kebanyakan darisektor korporasi dan UMKM. BRI menargetkan bisa menjaring
dana dari program
tax amnesty
sebesar Rp 51 triliun. Target inilebih tinggi dari target awal sebelum pemerintah melakukan sosialisasi yaitu sebesar Rp 50 triliun. Revisi target dana repatriasi ini dilakukan setelah melihat antuasiasme pengusaha yang mengikuti program pengampunan pajak di dua kota yaitu Surabaya dan Medan.
Bank Mandiri (BMRI) menyiapkan skema pembiayaan khusus, yaitu Mandiri eBiz financing, bagi 40 jaringan retailer PT. Mitra Maju Mapan (MMM) yang merupakan distributor Semen Gresik (SMGR). Dalam skema ini retailer Mitra Maju Mapan dapat memanfaatkan pembiayaan Bank Mandiri untuk membayar tagihan kepada distributor sesuai siklus penjualan, maupun untuk memenuhi kebutuhan modal kerja umum lainnya. Dengan demikian Mitra Maju Mapan sebagai distributor akan mendapatkan kepastian pembayaran yang lebih cepat, meningkatkan penjualan, serta mengurangi risiko penagihan. Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat laba bersih per Juni 2016 sebesar Rp 4,37 triliun, naik 79,9% YoY. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kinerja fungsi intermediasi BNI yang solid dalam menyalurkan kredit, meski suku bunga kredit segmen kecil telah diturunkan secara selektif sejak awal April 2016 dan kondisi ekonomi nasional yang melambat. Pendapatan Bunga Bersih (NII) naik 11,7% YoY dari Rp 12,45 triliun menjadi Rp 13,91 triliun dan Pendapatan Non-Bunga naik 28,7% YoY dari Rp 3,44 triliun menjadi Rp 4,43 triliun. NII tumbuh berkat realisasi penyaluran kredit BNI hingga akhir Juni 2016 tumbuh sebesar 23,7% YoY dari Rp 288,72 triliun menjadi Rp 357,22 triliun.
Bank CIMB Niaga (BNGA) ditunjuk pemerintah sebagai bank perserpsi dan gateway untuk menampung dana repatriasi
maupun tebusan bagi para wajib pajak yang ikut tax amnesty. Dengan bearagam produk sebagai instrumen investasi yang menawarkan tingkat imbal hasil yang kompetitif, BNGA siap menyerap dana hasil repatriasi tersebut melalui sejumlah kantor cabang yang ditunjuk.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) akan melakukan pemisahan unit syariah (spin off) pada tahun ini. Untuk penambahan modal saat pemisahan unit syariah, akan diambil dari BJTM dan Koperasi Karyawan BJTM. Kedepannya, modal awal BJTM Syariah akan mencapai Rp502 miliar dengan komposisi dua pemegang saham.
Adira Dinamika Multifinance (ADMF) membukukan pembiayaan Rp 15 triliun sepanjang semester I tahun ini. Masih lemahnya daya beli masyarakat dan lesunya kinerja industri otomotif menyebabkan realisasi pembiayaan cenderung datar. Untuk mencapai target pembiayaan, perseroan berkomitmen untuk meningkatkan pembiayaan pada lini bisnis multipurpose dan durable.
Semen Indonesia (SMGR) sedang berupaya mengintegrasikan bisnis dari hulu hingga hilir. Integrasi dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengembangan suplai energinya secara mandiri. Perseroan juga akan menggandeng sejumlah perusahaan untuk memperkuat bisnis pracetak beton. Nantinya, SMGR akan membangun pembangkit listrik tenaga energi panas buang di selurh pabriknya. Selain mengembangkan bisnis dari hulu ke hilir, perseroan akan memperluas pasar domestik dan regional.
Megapolitan Development (EMDE) menargetkan finalisasi pinjaman baru sebesar Rp 400 miliar bisa selesai pada akhir Juli 2016. Pinjaman baru akan menopang kebutuhan belanja modal perseroan tahun 2016 sebanyak Rp 500 miliar. Saat ini perseroan masih melakukan negosiasi dan detail perjanjian kredit dengan sejumlah bank. Belanja modal akan digunakan untuk membangun sejumlah proyek baru, antara lain Vivo Sentul dan Cinere Terrace. Saat ini proyek Vivo Sentul baru mencapai tahap fondasi, sedangkan Cinere Terrace dalam tahap pemancangan tiang. Proyek komersial itu diharapkan bisa memberikan kontribusi pendapatan sewa hingga 30% dalam 2 tahun ke depan. Tahun 2015 porsi pendapatan sewa mencapai 20% dari total pendapatan sebanyak Rp 325,31 miliar.
Modernland Realty (MDLN) melalui anak usahanya, PT Modern Industrial Estat, kembali memasarkan produk terbaru yakni Modern Office Factory (MOF) dan lahan industri siap bangun di Serang, Banten. MOF terdiri dari empat tipe yakni 150/72 (luas tanah/luas bangunan), 250/190, 360/252, dan tipe 450/304. Setiap tipe dipasarkan dengan harga sekitar Rp900 juta-Rp3 miliar. Pakuwon Jati (PWON) telah membukukan penjualan properti (marketing sales) sebesar Rp 1,14 triliun sepanjang semester I-2016. Realisasi tersebut baru mencapai 37% dari total target tahun ini senilai Rp 3,1 triliun. Sebagian besar marketing sales disumbangkan proyek apartemen dengan kontribusi Rp 755 miliar atau 66%. Sisanya sekitar Rp 366 miliar dari proyek rumah tapak yang berasal dari Grand Pakuwon dan Pakuwon City di Surabaya. Proyek perkantoran menyumbang 2%.
Sidomulyo Selaras (SDMU) menargetkan akuisisi perusahaan properti dapat selesai pada tahun ini. Akuisisi tersebut dilakukan guna mendiversifikasi usaha. Rencananya, perseroan akan mengakuisisi saham PT Global Mutiara Internasional, perusahaan yang memiliki konsesi kawasan industri seluas 2.100 hektare di
25 July 2016
25 July 2016
Tangerang. Perseroan berencana menambah modal melalui rights issue Rp500 miliar untuk mendanai akuisisi tersebut. Jika rencana akuisisi berjalan dengan baik, perseroan akan bekerja sama baik dengan mitra asing maupun domestik untuk mengembangkan Tangerang Martime Industrial City (TMIC).
Energi Mega Persada (ENRG) menargetkan untuk melunasi kembali utang hingga US$60 juta pada tahun ini demi meringankan beban keuangan. Perseroan ingin meningkatkan kinerja melalui efisiensi terutama areal-areal yang tidak efisien, serta dari tenaga kerja, peralatan, hingga sumber daya.
Energi Mega Persada (ENRG) berkeinginan untuk mendivestasi sebagian hak partisipasinya di blok migas Bentu PSC di Riau dan blok Buzi EPCC di Mozambik, Afrika. Beberapa investor asal Eropa dan Afrika tertarik untuk membeli saham tersebut. Blok Bentu ditargetkan memulai proses drilling di dua atau tiga sumur pada awal tahun depan. Langkah ini akan meningkatkan produksi gas dari 56 menjadi 60 juta kaki kubik gas per hari pada 2017. Untuk blok Mozambik, perseroan juga menargetkan dapat merealisasikan drilling pada empat sumur tahun depan.
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) memproyeksikan akan terus mengembangkan PLTU di mulut-mulut tambang batubara guna meningkatkan pasokan energi dalam negeri. Perseroan saat ini bekerja sama dengan PLN membangun beberapa PLTU di mulut tambang batubara di wilayah Sumatera Selatan di antaranya PLTU mulut tambang batubara Tanjung Enim dengan kapasitas terpasang 2X620 MW. Sementara itu, produksi batubara PTBA pada semester I-2016 mencapai 10,5 juta ton atau meningkat 45% YoY.
Perusahaan investasi asal Hong Kong tengah bernegosiasi untuk mengakuisisi mayoritas saham Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK). Proses uji tuntas (due diligence) pengambilalihan saham tersebut sedang berlangsung. Penjalan saham DAJK dilakukan menyusul kesulitan yang dialami akibat terbakarnya plant 3 perseroan di Tangerang pada akhir tahun lalu. Tingkat kerugian yang cukup tinggi membuka jalan bagi investor asal Hong Kong untuk menjadi pemegang saham mayoritas.
Perusahaan asal Korea Selatan, Cheil Jedang Golden Village (CJ CGV Co Ltd) akan mengakuisisi 50,64 juta saham Graha Layar Prima (BLTZ). Nilai pembelian tersebut mencapai 28,8 miliar won atau setara Rp332 miliar. Jumlah saham yang dibeli sekitar 6,48% dari modal saham BLTZ. Setelah akuisisi tersebut, kepemilikan CJ CGV bertambah menjadi 42,77%.
Mahaka Radio Integra (MARI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih per Juni 2016 sebesar 49,3% YoY menjadi Rp 22,1 miliar dari Rp 14,8 miliar pada Juni 2015. Laba per saham naik dari Rp 28,22 menjadi Rp 42,08. Pendapatan MARI naik 18% menjadi Rp 55,03 miliar dari Rp 46,6 miliar pada semester I 2015. Pendapatan tersebut berasal dari program iklan sebesar Rp 37,35 miliar, naik dari Rp 31,43 miliar pada semester I 2015, iklan spot naik menjadi Rp 26,15 miliar dari Rp 22,75 miliar, dan iklan adlibs sebesar Rp
5,3 miliar atau turun dari Rp 5,4 miliar, pendapatan event
off-air
turun menjadi Rp 956 juta dari Rp 1,233 miliar. Namunpendapatan lain-lain naik dari Rp 601 juta pada semester I 2015 menjadi Rp 4,97 miliar.
Aplikasi kendaraan Grab dan Lippo Group bermitra dalam mengimplementasikan pembayaran dengan platform e-money di Indonesia. Platform terbaru ini akan diintegrasikan dengan aplikasi Grab sebagai opsi mobile wallet yang bisa digunakan oleh
pengguna untuk membayar jasa Grab dan juga pembayaran di semua retail milik Lippo, hypermart, bioskop, cafe, toko dan e-commerce.
Tugu Pratama Indonesia membidik perolehan dana IPO saham senilai USD 220 juta. Perseroan diusulkan melepas hingga 40% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Tugu Pratama berencana menggunakan dana IPO saham tersebut untuk mendanai ekspansi di sektor retail ke depan. Sementara itu, Aneka Gas Industri siap melakukan road show dalam rangka IPO saham pada Agustus 2016. Perseroan dikabarkan menargetkan dana hingga USD 150 juta dengan melepas 25% saham ke publik.
Selain berencana menggratiskan initial listing fee, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan menyederhanakan proses pengajuan pencatatan saham perdana (IPO) bagi perusahaan non-listed selama periode pemberlakuan kebijakan amnesti pajak. OJK juga tengah mengupayakan penyederhanaan proses penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) maupun Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Namun OJK tidak akan mengeluarkan aturan baru terkait dengan sejumlah usulan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan merelaksasi aturan crossing saham dan tender offer.
25 July 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 44.23 0.04 TLKM (US) 63 20,712 -170
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.80 0.02 ANTM (GR) 0.05 690 -14
Gold (US$)/Ounce 1322.85 0.40
Nickel (US$)/MT 10410.00 -350.00
Tin (US$)/MT 17750.00 -100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 60.85 -1.55
Coal (RB) (US$)/MT* 61.40 -1.96
CPO (ROTH) (US$)/MT 640.00 -7.50
CPO (MYR)/MT 2377.00 8.50
Rubber (MYR/Kg) 673.50 2.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 681.33 3.79
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18570.85 0.29 6.58 17.59 15.35 3.14 2.96 5,547.0
USA NASDAQ COMPOSITE 5100.16 0.52 1.85 22.09 18.75 3.54 3.19 8,061.9
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6730.48 0.46 7.82 17.37 14.88 1.79 1.73 1,726.9
CHINA SHANGHAI SE A SH 3153.80 -0.86 -14.86 13.84 12.25 1.44 1.32 3,869.7
CHINA SHENZHEN SE A SH 2112.78 -0.92 -12.53 24.35 18.98 3.22 2.91 3,259.5
HONG KONG HANG SENG INDEX 21964.27 -0.16 0.23 12.21 11.02 1.11 1.05 1,793.9
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5197.25 -0.38 13.16 16.86 14.61 2.46 2.23 427.0
JAPAN NIKKEI 225 16627.25 -1.09 -12.64 17.01 15.35 1.43 1.35 2,778.1
MALAYSIA KLCI 1657.42 -0.01 -2.07 16.08 14.99 1.65 1.56 245.7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2945.35 0.17 2.17 13.52 12.95 1.14 1.09 304.8
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,094.50 -4.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000
EUR/IDR 14,364.80 -82.77 EUR / USD 1.10 -0.0007
JPY/IDR 123.15 -0.24 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,638.44 -26.87 SGD / USD 0.74 0.0000
AUD/IDR 9,789.84 -4.23 AUD / USD 0.75 0.0014
GBP/IDR 17,192.42 -75.34 GBP / USD 1.31 0.0021
CNY/IDR 1,960.40 -2.02 CNY / USD 0.15 -0.0001
MYR/IDR 3,224.65 -17.88 MYR / USD 0.25 -0.0013
KRW/IDR 11.54 0.01 100 KRW / USD 0.09 0.0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.22
BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.48
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.78
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description June-16 May-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.06 0.40 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.45 3.33 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.66 0.24 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 109.79 Bn 103.59 Bn SBIS (12M) 6.75
25 July 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
26 Jul US Consumer Confidence Index Turun menjadi 95.5 dari 98.0
26 Jul US New Home Sales Naik menjadi 558 ribu dari 551 ribu
26 Jul US New Home Sales MoM Naik menjadi 1.3% dari -6.0%
27 Jul US Durable Goods Orders Naik menjadi -1.0% dari -2.3%
27 Jul US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.2% dari -3.7%
27 Jul US Pending Home Sales YoY --
28 Jul FOMC Rate Decission Tetap 0.25% - 0.50%
28 Jul US Advance Goods Trade Balance Defisit naik menjadi $60.8 Bn dari $60.6 Bn
28 Jul US Initial Jobless Claims --
28 Jul US Continuing Claims --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
PGAS IJ 2970 2.77 1.81 BBNI IJ 5300 -4.93 -4.73 KLBF IJ 1595 1.92 1.31 BMRI IJ 9925 -1.98 -4.31 ICBP IJ 17375 1.02 0.95 HMSP IJ 3970 -0.75 -3.25 TOWR IJ 4040 2.02 0.76 UNVR IJ 44025 -0.84 -2.67 AKRA IJ 6725 3.07 0.74 TBIG IJ 6175 -6.44 -1.90 INCO IJ 2580 3.20 0.74 BBRI IJ 11425 -0.65 -1.71 GGRM IJ 77500 0.52 0.72 ASII IJ 7350 -0.34 -0.94 SIDO IJ 570 8.57 0.63 TLKM IJ 4110 -0.24 -0.94 ROTI IJ 1770 7.60 0.59 SMGR IJ 9300 -1.33 -0.69 GJTL IJ 1490 12.03 0.52 POWR IJ 1415 -3.08 -0.68
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Buyung Poetra Sembada
25 July 2016
25 July 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
GEMS $0.0005 Cash Dividend 26 Jul-16 27 Jul-16 29 Jul-16 03 Aug-16
CTBN $0.0088 Cash Dividend 27 Jul-16 28 Jul-16 01 Aug-16 19 Aug-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BTEK Rights Issue 5:22 1000.00 28 Jun’16 29 Jun’16 12 Jul – 25 Jul’16
BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16
BLTZ Rights Issue 17:5 6550.00 13 July’16 14 July’16 20 Jul – 26 Jul’16
ICBP Stock Split 1:2 -- -- 27 July’16 27 July’16
BEKS Rights Issue 1000:3294 18.35 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
POOL Rights Issue 1:7 250.00 05 Aug’16 08 Aug’16 22 Aug – 26 Aug’16
BMAS Rights Issue 64:10 340.00 30 Aug’16 31 Aug’16 06 Sep – 13 Sep’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MYRX RUPST/LB 28-Jul-16
ARTI RUPST/LB 03-Aug-16
SCPI RUPST 03-Aug-16
MKPI RUPSLB 05-Aug-16
ITMA RUPST 12-Aug-16
IKBI RUPST 16-Aug-16
INPP RUPSLB 18-Aug-16
WOMF RUPSLB 19-Aug-16
WIKA RUPSLB 22-Aug-16
CNTX RUPSLB 23-Aug-16
CNTB RUPSLB 23-Aug-16
ELTY RUPST 23-Aug-16
PTPP RUPSLB 23-Aug-16
KRAS RUPSLB 25-Aug-16
25 July 2016
25 July 2016
BMRI
TRADING BUY
S1 9825 R1 10100 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 9550 R2 10375
Closing
Price 9925
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 9825-Rp 10100
• Entry Rp 9925, take Profit Rp 10100
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 78.39 Negatif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 20.55 Negatif
Bollinger Band (Mid) 9574 Positif
MA5 10050 Negatif 8,800 9,200 9,600 10,000 10,400
2016 February March April May Jun Jul
BMRI Upward Sloping Channel
9,925 9,925 9,575 9,573.75 8,961.11 8,961.11 8,956.88 9,925 9,928.13 10,050 10,411.3 10,411.3 10,475 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 72.77, Stochastic %K = 64.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
64.8148 64.8148 20 72.7698 72.7698 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = -18.50, Signal() = -51.44
-51.4362 -18.5048 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 20.55, Volume() = 15,782,000.00
20.5522
0.00000
25.843 15,782,00
BMRIWilliam's % R(14)= 35 48Volume()= 15 782 000 00 -35.4839 15,782,00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PGAS
TRADING BUY
S1 2870 R1 3020 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2720 R2 3170
Closing
Price 2970
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2870-Rp 3020
• Entry Rp 2970, take Profit Rp 3020
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 75.78 Positif
MACD 70.23 Negatif
True Strength Index (TSI) 43.78 Positif
Bollinger Band (Mid) 2556 Positif
MA5 2978 Negatif 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400
2016 February March April May Jun Jul
PGAS Broadening Wedge
2,970 2,822.5 2,555.5 2,280.68 2,270 2,157.5 2,157.5 2,970 2,970 2,978 3,330 3,426.25 3,426.25 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 59.62, Stochastic %K = 52.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
52.0386 52.0386 20 59.6161 59.6161 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (5,3) = -38.41, Signal() = -49.96
-49.9575 -38.4116 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PGAS - TSI(3,5,3) = 43.78, Volume() = 107,678,600.00
43.7762
0.00000
52.6709 107,678,60
PGASWilliam's % R(14)= 35 29Volume()= 107 678 600 00 -35.2941 107,678,60
25 July 2016
25 July 2016
ICBP
TRADING BUY
S1 17300 R1 17425 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 17175 R2 17550
Closing
Price 17375
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 17300-Rp 17550
• Entry Rp 17375, take Profit Rp 17550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 35.78 Positif
MACD 29.19 Positif
True Strength Index (TSI) 15.14 Positif
Bollinger Band (Mid) 17194 Positif
MA5 17215 Positif 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000
2016 February March April May Jun Jul
ICBP Broadening Wedge
17,215 17,193.8 17,178.1 16,925 15,834.3 13,291.2 13,291.2 17,375 17,375 17,375 17,450 18,471.4 , 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 59.57, Stochastic %K = 77.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
59.5666 59.5666 20 77.8499 77.8499 80 -300 -200 -100 0 100 200 0 ICBP - MACD (5,3) = -41.01, Signal() = -29.53
-41.0069 -29.5348 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = 15.14, Volume() = 1,098,900.00
8.92401 0.00000 15.1385
1,098,900
ICBPWilliam's % R(14)= 39 39Volume()= 1 098 900 00 -39.3939 1,098,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ANTM
TRADING BUY
S1 800 R1 825 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 775 R2 850
Closing
Price 810
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 800-Rp 850 • Entry Rp 810, take Profit Rp 850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 76.51 Positif
MACD 8.39 Negatif
True Strength Index (TSI) 23.84 Positif
Bollinger Band (Mid) 762 Positif
MA5 817 Negatif 300 400 500 600 700 800 900
2016 February March April May Jun Jul
ANTM Upward Sloping Channel
810 805 765 762 758.571 758.571 670.672 810 810 817 860 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 56.92, Stochastic %K = 45.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
45.614 45.614 20 56.9201 56.9201 80 -30.0 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 0.0 ANTM - MACD (5,3) = -2.46, Signal() = -4.51
-4.51086 -2.46004 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ANTM - TSI(3,5,3) = 23.84, Volume() = 84,733,600.00
23.8399
0.00000
32.6085 84,733,60
ANTMWilliam's % R(14)= 33 33Volume()= 84 733 600 00 -33.3333 84,733,60
25 July 2016
25 July 2016
ASRI
TRADING BUY
S1 500 R1 535 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 484 R2 550
Closing
Price 515
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 500-Rp 535 • Entry Rp 515, take Profit Rp 535
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 56.88 Positif
MACD 4.50 Positif
True Strength Index (TSI) 60.54 Positif
Bollinger Band (Mid) 485 Positif
MA5 497.6 Positif 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0
2016 February March April May Jun Jul
ASRI Wedge 494.5 488.333 488.333 488.333 485.1 480 411.199 497.6 505 515 515 515 570.667 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 50.28, Stochastic %K = 66.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
50.2778 50.2778 20 66 66 80 -16.0 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 0.0 ASRI - MACD (5,3) = -5.02, Signal() = -3.48
-5.01574 -3.47596 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASRI - TSI(3,5,3) = 60.54, Volume() = 131,692,896.00
43.9584 0.00000 60.5444
131,692,89
ASRIWilliam's % R(14)= 10 42Volume()= 131 692 896 00 -10.4167 131,692,89
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MPPA
TRADING BUY
S1 1725 R1 1805 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1645 R2 1885
Closing
Price 1775
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1725-Rp 1805 • Entry Rp 1775, take Profit Rp 1805
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 92.72 Positif
MACD 33.54 Positif
True Strength Index (TSI) 62.06 Positif
Bollinger Band (Mid) 1548 Positif
MA5 1716 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
2016 February March April May Jun Jul
MPPAAscending Triangle 1,547.75 1,475 1,350 1,350 1,322.65 1,322.65 1,298.19 1,635 1,675.63 1,716 1,775 1,775 1,775 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 87.81, Stochastic %K = 87.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.2816
80 20 87.2816 87.808 87.808 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = -24.99, Signal() = -23.75
-24.9928 -23.7517 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
MPPA - TSI(3,5,3) = 62.06, Volume() = 9,985,000.00 62.063
0.00000
64.0427 9,985,000
MPPAWilliam's % R(14)= 2 50Volume()= 9 985 000 00 -2.5 9,985,000
25 July 2016
25 July 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
22-07-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Sell 15100 15100 14975 14700 14975 15250 15525 Negatif Negatif Negatif 16200 13900
LSIP Trading Sell 1465 1465 1455 1435 1455 1475 1495 Negatif Negatif Negatif 1595 1330
SGRO Trading Sell 2020 2020 1975 1905 1975 2040 2110 Negatif Negatif Positif 2030 1850
Mining
PTBA Trading Sell 9675 9675 9525 9225 9525 9825 10125 Negatif Negatif Negatif 10375 6875
ADRO Trading Buy 1050 1050 1060 1020 1040 1060 1080 Negatif Positif Positif 1075 760
MEDC Trading Sell 1715 1715 1700 1670 1700 1730 1760 Negatif Negatif Negatif 1950 1145
INCO Trading Buy 2580 2580 2640 2400 2520 2640 2760 Negatif Positif Positif 2570 1655
ANTM Trading Buy 810 810 850 775 800 825 850 Negatif Positif Negatif 860 650
TINS Trading Sell 840 840 825 795 825 855 885 Negatif Negatif Negatif 890 650
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 1000 1000 1005 975 990 1005 1020 Negatif Positif Positif 1025 895
SMGR Trading Sell 9300 9300 9225 9050 9225 9400 9575 Negatif Negatif Negatif 9850 8700
INTP Trading Sell 16500 16500 16400 16225 16400 16575 16750 Negatif Negatif Negatif 17225 15550
SMCB Trading Sell 1085 1085 1080 1065 1080 1095 1110 Negatif Negatif Negatif 1145 1005
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7350 7350 7275 7150 7275 7400 7525 Negatif Negatif Negatif 7600 6500
GJTL Trading Buy 1490 1490 1565 1175 1370 1565 1760 Positif Negatif Positif 1360 750
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7350 7350 7300 7175 7300 7425 7550 Negatif Negatif Negatif 7675 6900
GGRM Trading Buy 77500 77500 78400 73700 76050 78400 80750 Positif Positif Positif 77950 62150
UNVR Trading Sell 44025 44025 43675 43025 43675 44325 44975 Negatif Negatif Negatif 45600 42800
KLBF Trading Sell 1595 1595 1570 1535 1570 1605 1640 Negatif Negatif Positif 1625 1370
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2030 2030 2010 1975 2010 2050 2090 Negatif Negatif Negatif 2210 1815
PTPP Trading Buy 3970 3970 4050 3790 3920 4050 4180 Positif Negatif Positif 4170 3660
WIKA Trading Sell 2860 2860 2840 2800 2840 2880 2920 Negatif Positif Negatif 3000 2420
ADHI Trading Sell 2720 2720 2700 2650 2700 2750 2800 Negatif Negatif Negatif 2890 2560
WSKT Trading Sell 2710 2710 2690 2640 2690 2740 2790 Negatif Negatif Negatif 2770 2360
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2970 2970 3020 2720 2870 3020 3170 Negatif Positif Negatif 3330 2270
JSMR Trading Sell 5400 5400 5375 5325 5375 5425 5475 Negatif Negatif Negatif 5650 4990
ISAT Trading Sell 6850 6850 6825 6775 6825 6875 6925 Negatif Negatif Negatif 7125 6250
TLKM Trading Sell 4110 4110 4080 4020 4080 4140 4200 Negatif Negatif Negatif 4260 3710
Finance
BMRI Trading Buy 9925 9925 10100 9550 9825 10100 10375 Negatif Negatif Negatif 10475 8850
BBRI Trading Sell 11425 11425 11300 11075 11300 11525 11750 Negatif Negatif Negatif 12000 9900
BBNI Trading Sell 5300 5300 5225 5025 5225 5425 5625 Negatif Negatif Negatif 5700 4600
BBCA Trading Buy 14525 14525 14675 13975 14325 14675 15025 Positif Negatif Positif 14675 12625
BBTN Trading Buy 1855 1855 1875 1785 1830 1875 1920 Negatif Positif Positif 1870 1560
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 15850 15850 15700 15475 15700 15925 16150 Negatif Negatif Negatif 16350 13375