• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKP FUNGSIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKP FUNGSIONAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A

A.. LLaattaar Br Beellaakkaanngg Tu

Tuntuntutan tan masymasyarakarakat at terterhadhadap ap kuakualitlitas as pelpelayaayanan nan kepkeperawerawataatann dir

dirasakasakan an sebsebagaagai i suatsuatu u fenfenomomena ena yayang ng harharus us dirdirespoespon n oleoleh h perperawaawat.t. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang kon

konsep sep penpengelgelolaolaan an kepkeperaerawatwatan an dan dan lanlangkagkah-lah-langkngkah ah konkonkrikrit t daldalamam  pelaksanaanya.

 pelaksanaanya. Langkah-langkah Langkah-langkah tersebut tersebut dapat dapat berupa berupa penataan penataan sistemsistem mode

model l asuhan keperawasuhan keperawatan atan profesprofessionasional l (MAK(MAK! ! mulia dari mulia dari ketenketenagaanagaan at

atau au papasiesien" n" pepenenetatapapan n sissistetem m MAMAKK" " dadan n peperbrbaiaikakan n dodokukumementntasiasi kep

keperawerawataatan n dendengan gan menmeneraperapkan kan priprinsinsip p #M$ #M$ (ses(sesuai uai stanstandardar" " mumudahdah dilaksanakan" efisien" dan efektif !.

dilaksanakan" efisien" dan efektif !. #is

#istem tem MAKMAK  adaadalah lah suatsuatu u kerkerangangka ka kerkerja ja yayang ng menmendefdefiniinisikasikann keempat unsur % standar" proses keperawatan" pendidikan keperawatan" dan keempat unsur % standar" proses keperawatan" pendidikan keperawatan" dan sistem

sistem MAKMAK. &nsur-un. &nsur-unsur sur dalam dalam praktpraktik ik keperakeperawatan watan dapat dibedakandapat dibedakan menjadi '" yaitu% standar" proses keperawatan" pendidikan keperawatan" dan menjadi '" yaitu% standar" proses keperawatan" pendidikan keperawatan" dan sistem MAK. alam menetapkan suatu model maka keempat hal tersebut sistem MAK. alam menetapkan suatu model maka keempat hal tersebut ha

harurus s memenjnjadadi i babahahan n pepertrtimimbabangnganan" " kakarenrena a memerurupapakakan n sesebabagagai i susuatatuu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. #ebagai seorang perawat professional kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. #ebagai seorang perawat professional ki

kita ta haharurus s bibisa sa mmenenetetukukan an momodedel l mamana na yyanang g haharurus s didipipililih h dadalalamm meny

menyelesaikaelesaikan n suatu suatu masalamasalah h keperakeperawatan watan agar agar meninmeningkatkgkatkan an kepukepuasanasan  pasien dan meningkatkan kinerja perawat.

 pasien dan meningkatkan kinerja perawat. )e

)erdrdasasarkarkan an ururaiaaian n didiatatas as kekelolompmpok ok tetertartaririk k ununtutuk k memembmbuatuat makalah dengan judul * Model Asuhan Keperawatan rofesional dengan makalah dengan judul * Model Asuhan Keperawatan rofesional dengan Metode +ungsional,.

Metode +ungsional,.

B

B.. TTuujjuuaann .

. TuTujuajuan n &m&mumum

1 1

(2)

#etelah menyusun makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami gambaran umum tentang sistem model asuhan keperawatan  profesional dengan metode fungsional.

. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan model asuhan keperawatan profesional dengan metode fungsional.

 b. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan model asuhan keperawatan profesional

/. Mahasiswa mampu menerapkan motode fungsional C. Manfaat

. )agi Mahasiswa

a. Ter/apainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan

 b. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MAK fungsional.

/. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan keperawatan profesional.

 . )agi erawat

a. Melalui raktik Manajemen Keperawatan dapat diketahui masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan MAK.

 b. Melalui raktik Manajemen Keperawatan perawat ruangan dapat melaksanakan MAK fungsional dengan optimal

/. Ter/apainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.

d. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat" perawat dengan tim kesehatan lain" dan perawat dengan pasien serta keluarga.

e. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.

0. )agi asien dan Keluarga pasien

(3)

 b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi

'. )agi 1nstitusi endidikan

1nstitusi pendidikan memperoleh bahan masukan dan gambaran tentang  pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan MAK fungsional.

BAB II

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROESIONAL DEN!AN METODE UN!SIONAL

A. Pengert"an S"#te$ MAKP

#istem MAK adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan keempat unsur % standar" proses keperawatan" pendidikan keperawatan" dan sistem MAK. efinisi tersebut berdasrkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan akan menentukan kualitas produksi atau jasa layanan keperawatan. 2ika  perawat tidak memiliki nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan

keputusan yang independen" maka tujuan pelayanan kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi kepuasan klien tidak akan dapat terwujud (3ursalam" 44!.

(4)

B. akt%r&akt%r 'ang Ber(u)ungan *ala$ Peru)a(an MAKP . Kualitas pelayanan keperawatan

#etiap upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawtan" kita selalu  berbi/ara mengenai kualitas. Kualitas diperlukan untuk %

a. Meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien atau konsumen  b. Menghasilkan keuntungan (pendapatan institusi!

/. Memepertahankan eksistensi institusi d. Meningkatkan kepuasan kerja

e. Meningkatkan keper/ayaan konsumen atau pelanggan f. Menjalankan kegiatan sesuai aturan atau standar  . #tandar praktik keperawatan

#tandar praktik keperawatan di 1ndonesia disusun oleh epkes R1 (556! yang terdiri dari beberapa standar.

Menurut 2789% 2oint 7ommmission on A//reditationof 8ealth /are 9rganisation (555% : '% '5-6'! terdapat ; standar tentang asuhan keperawatan yang meliputi (3o<uluri" 555: : '% '5-6'!%

a. Menghargai hak-hak pasien

 b. enerimaan pasien sewaktu pasien MR# /. 9bser<asi keadaan pasien

d. emenuhan kebutuhan nutrisi

e. Asuhan pada tindakan non-operati<e dan administrati<e f. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur in<asi<e g. endidikan pada pasien dan keluarga

h. emberian asuhan se/ara terus-menerus dan berkesinambungan

#tandar inter<ensi keperawatan yang merupakan lingkup tindakan keperawatan dalam pemenuhan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasara manusia (' KM dari 8enderson!

a. 9ksigen

 b. 7airan dan elektrolit /. $liminasi

d. Keamanan

e. Kebersihan dan kenyamanan fisik  f. 1stirahat dan tidur 

g. =erak dan jasmani> h. #piritual

i. $mosional  j. Komunikasi

k. Men/egah dan mengatasi risiko psikologis

l. engobatan dan membantu proses penyembuhan m. enyuluhan

n. Rehabilitasi 0. Model praktik 

(5)

a. raktik Keperawatan Rumah #akit

erawat professional (ners! mempunyai wewenang dan tanggung  jawab melaksanakan praktik keperawatan di rumah sakit dengan sikap dan kemampuannya. &ntuk itu perlu dikembangkan pengertian  praktek keperawatan rumah sakit dan dan lingkup /akupannya sebagai  bentuk keperawatn professional serta proses dan prosedur registrasi

dan legislasi keperawatan.  b. raktik Keperawatan Rumah

)entuk praktik keperawatan di rumah diletakkan pada pelaksanaan  pelayanan?asuhan keperawatansebagai kelanjutan dari pelayanan

rumah sakit. ilakukan oleh perawat professional rumah sakit" atau melalui pengikutsertaan perawat professional yang melakukan praktik  keperawatan berkelompok.

/. raktik Keperawatan )erkelompok 

engan pola yang diuraikan dalam pendekatan dan pelaksanaan  praktik keperawatn rumah sakit dan rumah" beberapa perawat  professional membuka praktik keperawatan selama ' jam kepada masyarakat yang memerlukan asuhan keperawatan untuk mengatasi  berbagai bentuk masalah keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. )entuk praktik keperawatan ini dipandang perlu dimasa depan" karena adanya pendapat rawat rumah sakit perlu dipersingkat mengingat biaya perawatan di rumah sakit diperkirakan akan terus meningkat.

d. raktik Keperawatan 1ndi<idual

engan pola dan pendekatan yang sama seperti yang diuraikan untuk  keperawatan ruamah sakit. erawat profesional senior dan  berpengalaman se/ara sendiri?perorangan membuka praktik 

keperawatan dalam jam praktik tertentu untuk member asuhan keperawatan khususnya konsultasi dalam keperawatan bagi masyarakat yang memerlukan. )anyak praktik keperawatan ini sangat diperlukan oleh kelompok?golongan masyarakat yang tinggal jauh terpen/il dari fasilitas pelayanan kesehatan" khususnya yang dikembangkan pemerintah.

(6)

'. Managerial grid

+okus metode manajemen ini menekankan pada perilaku manajer  yang menekankan pada produksi dan manusia. Anggota kelompok adanya komitmen yang tinggi dalam men/apai tujuan organisasi: kompetisi antar  anggota kelompok dapat dikurangi: dan komunikasi dan adanya kebersamaan dapat ditingkatkan" sehingga akan dapat di/apai tujuan organisasi yang optimal yang optimal )lake @ Mouton" 5' ikutip 9leh =rant" A.). @ Massey" B.8. (555!.

C. Met%*e Pengel%laan S"#te$ Pe$)er"an A#u(an Ke+era,atan Pr%fe#"%nal Ada beberapa metode sistim pemberian asuhan keperawatan kepada  pasien. ari beberapa metode yang ada" maka institusi pelayanan perlu mempertimbangkan kesesuaian metode tersebut untuk diterapkan. #ehingga  perlu diantisipasi * jangan merubah suatu system justru merubah  permasahannya, (Kurt Lewin" 56 dikutip oleh MarCuis @ 8uston" 55;!. asar pertimbangan penerapan metode system pemberian asuhan keperawatan adalah%

. +ilosofi 1nstitusi (Bisi dan Misi 1nstitusi!. . $kononis (cost effective).

0. Menambah kepuasan pasien" keluarga" dan masyarakat.

'. Menambah kepuasan kerja perawat karena dapat melaksanakan perannya dengan baik.

6. apat diterapkannya proses keprawatan.

. Terlaksannya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnya.

D. Met%*e ung#"%nal

Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. ada saat itu" karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat" maka setiap  perawat hanya melakukan  D  jenis inter<ensi (misalnya" merawat luka!

keperawatan kepada semua pasien di bangsal.

Metode ini diterapkan dalam penugasan pekerja di dunia industri ketika setiap pekerja dipusatkan pada satu tugas atau akti<itas. alam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan menggunakan metode fungsional" setiap perawat memperoleh satu tugas untuk semua pasien di unit?ruang

(7)

tempat perawat tersebut bekerja. i satu unit?ruang" seorang perawat diberikan tugas untuk menyuntik maka perawat tersebut bertanggung jawab untuk memberikan program pengobatan melalui suntikan kepada semua  pasien di unit?ruang tersebut. 7ontoh penugasan yang lain adalah membagi obat per oral" mengganti balut" pendidikan kesehatan pada pasien yang akan  pulang" dan sebagainya.

Metode fungsional ini efisien" akan tetapi penugasan seperti ini tidak dapat memberikan kepuasan kepada pasien maupun perawat. Keberhasilan asuhan keperawatan se/ara menyeluruh tidak bisa di/apai dengan metode ini karena asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien terpisah-pisah sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada perawat. i samping itu" asuhan keperawatan yang diberikan tidak profesional yang berdasarkan pada masalah  pasien. erawat senior /enderung sibuk dengan tugas administrasi dan manajerial" sementara asuhan keperawatan kepada pasien diper/ayakan kepada perawat junior.

eran perawat kepala ruang (nurse unit manager! harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan"  bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang  berkualitas" dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan. #ekalipun diakui bahwa metode fungsional ini /o/ok untuk jangka waktu pendek dalam kondisi gawat atau terjadi suatu ben/ana" tetapi metode ini kurang disukai untuk pelayanan  biasa dan jangka panjang karena asuhan keperawatan yang diberikan tidak 

komprehensif dan memperlakukan pasien kurang manusiawi.

E. Bagan S"#te$ Pe$)er"an A#u(an Ke+era,atan ung#"%nal

7 Kepala ruang erawat%  pengobatan erawat% merawat luka erawat% merawat luka erawat% merawat luka asien?klien

(8)

. Kele)"(an Met%*e ung#"%nal

. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi" pembagian tugas yang  jelas" dan pengawasan yang baik 

. erawat menjadi lebih terampil dalam melakukan satu tugas yang biasa menjadi tanggung jawabnya

0. ekerjaan menjadi lebih efisien

'. Mudah dalam mengoordinasi pekerjaan

6. #angat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga

. erawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial" sedangkan  perawat pasien diserahkan pada perawat junior dan?atau belum  berpengalaman

!. Kele$a(an Met%*e ung#"%nal

. Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat

. Tugas perawat /enderung monoton sehingga dapat menimbulkan rasa  bosan

0. Kesempatan untuk melakukan komunikasi antar petugas menjadi lebih sedikit

'. erawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melihat pasien se/ara holistik dan tidak berfokus pada masalah pasien sehingga tidak   profesional

6. elayanan keperawatan terpisah-pisah" tidak dapat menerapkan proses keperawatan

. ersepsi perawat /enderung pada tindakan yang berkaitan dengan keterampilan saja

(9)

H. C%nt%( Ruangan -ang Menggunakan Met%*e ung#"%nal . Analisa Kasus

#ebuah R# memiliki ruang perawatan bedah kelas 111" dengan kapasitas 04 TT. 2umlah pasien rata-rata perhari sekitar E6F atau E orang. 2umlah tenaga yang ada %

a. erawat dengan dasar pendidikan  111 % ' orang

 b. erawat dengan dasar pendidikan #K % ; orang

/. embantu perawat % '

orang

d. 2umlah % 

orang

&ntuk pelaksanaan asuhan keperawatan tersebut" terapkan metode  fungsional  G

. Analisa Kasus

a. Menentukan kepala ruang

#alah satu perawat  111 sebagai kepala ruang

! 2enjang pendidikan perawat  111 lebih tinggi dibandingkan  pendidikan #K. erawat yang menjadi kepala ruang harus

memenuhi beberapa kriteria" yang diantaranya adalah % a! Memiliki pengalaman kerja yang lebih lama  b! Keterampilan klinik yang baik 

/! isiplin

d! Mengetahui tentang manajemen keperawatan e! )ertanggung jawab" dll.

 b. 2umlah tenaga perawat yang aktif melakukan asuhan keperawatan  berjumlah  orang (0 perawat  111 dan ; perawat #K!

! Kepala ruang tidak se/ara langsung memberikan asuhan keperawatan kepada pasien" tetapi bertugas mengarahkan perawat lain dan mengatur jadwal kegiatan.

! embantu perawat juga tidak se/ara langsung memberikan asuhan keperawatan kepada pasien" tetapi hanya membantu perawat di ruangan.

/. embagian shif 

+ormula pembagian shift (Haster dalam #wanbery" 55! % ! agi % 'E F

! #ore % 0 F 0! Malam % E F

(10)

d. embagian jumlah tenaga perawat berdasarkan pembagian kegiatan di ruangan sesuai dengan wewenang masing-masing.

embagian tugas % ! erawat  111

a! Melakukan tindakan in<asi<e (misalnya % memasang infus" memasang kateter" 3=T" mengambil spesimen darah!

 b! Melakukan perawatan luka

/! Menyusun ren/ana asuhan keperawatan

d! emberian obat tertentu" misalnya obat yang diberikan lewat 1B

! erawat #K 

a! Mengukur TTB  b! Memberi obat

/! Memandikan pasien

d! Membantu perawatan luka e! Melakukan perawatan infus 0! embantu perawat

a! Mengganti linen

 b! Membersihkan ruangan

/! Mengantar jemput pasien

d! Mengantar spesimen untuk pemeriksaan lab

e! Mengantar makanan

f! Mengambi

g! l obat

e. )agan sistem asuhan keperawatan manajemen model fungsional

Kepala ruang

erawat  111 erawat #K embantu perawat

a. Melakukan tindakan in<asi<e (misalnya % memasang infus" memasang kateter" 3=T" mengambil spesimen darah!

 b. Melakukan perawatan luka

/. Menyusun ren/ana asuhan

keperawatan

d. emberian obat tertentu" misalnya obat yang diberikan lewat 1B

a. Mengukur TTB  b. Memberi obat

/. Memandikan pasien

d. Membantu perawatan luka e. Melakukan perawatan infus a. Mengganti linen  b. Membersihkan ruangan /. Mengantar jemput  pasien d. Mengantar spesimen untuk pemeriksaan lab

e. Mengantar makanan f. Mengambil obat

(11)

BAB III

BAB III

PROPOSAL

A. Pen*a(uluan

Adanya tuntutan pengembangan pelayanan kesehatan oleh masyarakat umum" termasuk di dalamnya keperawatan merupakan salah satu faktor yang harus di/ermati dan diperhatikan oleh tenaga perawat" sehingga perawat mampu  berkiprah se/ara nyata dan diterima dalam memberikan sumbangsih bagi

kemanusiaan sesuai dengan ilmu dan kiat serta kewenangan yang dimiliki.

#alah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dlam tekanan  pelayanan keperawatan adalah pembenahan dalam manajemen keperawatan

dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal mampu menjadi wahana  peningkatan keefktifan pembagian pelayanan keperawtan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan. Ruang )edah I sebagai satu unit ke/il pelayanan kesehatan merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiatnya se/ara optimal.  3amun perlu disadari" tanpa adanya tata kelola yang memadai serta peran aktif 

dari seluruh pihak" maka pelayanan keperawatan professional hanyalah akan menjadi teori semata. &ntuk itu " maka kami mengajak pada seluruh perawat

11 asien

(12)

untuk bergabubg dalam satu kegiatan rapat penyelenggaraan MAK Ruang I di Rumah #akit #.

B. Na$a Keg"atan

Rapat enyelenggaran Model raktek Keperawatan rofesional (MAK! Ruang I Rumah #akit #.

C. Tujuan

. Tujuan 2angka endek %

a. Menyebarkan Bisi dan Misi Rumah #akit  b. Mengatur kebutuhan tenaga keperawatan /. Mendiskusikan bentuk penerapan MAK d. Mengatur tugas dan kewenangan perawat

e. Mengatur jadual peningkatan keterampilan perawat f. en/anangan teknik e<aluasi keperawatan

. Tujuan 2angka Menengah %

a. Men/iptakan lingkungan yang kondusif bagi pelayanan keperawatan  b. Memberikan pelayanan keperawatan optimal pada klien

/. Meningkatkan integritas perawat menuju profesionalisme 0. Tujuan 2angka anjang %

Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang komprehensif.

D. Pelak#anaan

. 8ari?tanggal % Kamis"  April 4 . Haktu % 4.44 D .04 H1)

(13)

0. Materi % Mendiskusikan bentuk penerapan MAK '. Tempat % 3urse #tation (ruang diskusi!

E. Peng%rgan"#a#"an

. enanggung jawab % Luhung Tantyoko . embimbing % wi Ayu Ratna #ari 0. Ketua % 2alita ensiaty

'. #ekretaris % Arfian 6. )endahara % M ani

. Pen*anaan

. emasukan

1uran dari anggota J Rp.  or. % Rp. "-. engeluaran

Konsumsi % Rp."#isa

-!. Penutu+

emikian proposal ini dibuat" atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

(14)

BAB I

PENUTUP

A. Ke#"$+ulan

Model Asuhan Keperawatan rofesional adalah sebagai suatu sistem (struktur"  proses dan nilai- nilai! yang memungkinkan perawat profesional mengatur   pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian

asuhan tersebut (8offart @ Hoods" 55!.

Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( ouglas" 5;'!.

A. Saran

Kita sebagai perawat sebaiknya memahami dan dapat mengaplikasikan MAK agar ter/iptanya perawat yang professional dalam menerapkan asuhan keperawatan se/ara komprehensif.

(15)

DATAR PUSTAKA

 3ur#alam. 44. Manajemen Keperawatan % Aplikasi dalam raktik Keperawatan rofesional. 2akarta % #alemba Medika.

#itorus Ratna" ulia" 446" Model raktek Keperawatan rofesional di Rumah #akit anduan 1mplementasi. $=7% 2akarta.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Supervisi atau Ujian praktik klinik keperawatan Untuk setiap ruang keperawatan bertanggung jawab mempersiapkan pasien, sarana dan prasarana praktik

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit. Umum

Rawat inap Rumah sakit perlu memperhatikan dan mengevaluasi metode pemberian asuhan keperawatan secara tim serta apakah perawat dalam melaksanakan sentralisasi obat

1) Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) tim di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ) Malang hampir seluruh responden dikategorikan baik. 2) Kepuasan perawat di Rumah

Untuk Perawat : Sebaiknya dapat menjalankan standar praktik keperawatan yang bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan, serta dapat mempert ahankan standar

Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang

Distribusi frekuensi peran yang sudah dilakukan dalam metode keperawatan tim di Ruang Baitunnisa II.. Diagram di atas menunjukkan 11 perawat bertanggung jawab penuh

Keperawatan sebagai profesi dan perawat / Bidan sebagai tenaga professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai