NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Koreksi yang terjadi bagi IHSG dalam pekan lalu secara teknis memperlihatkan sinyal negatif. Namun, potensi up reversal bagi IHSG bisa terjadi apabila indeks tidak tembus MA20 yang merupakan tahanan solid. Sinyal candle pun cenderung memperlihatkan peluang positif bagi IHSG, setelah mengalami tekanan pada pekan lalu.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4845.371 +28.716 6,372.19 6,890,95
LQ-45 840.35 +4.856 2,174.73 5,675.27
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Indeks harga saham gabungan (IHSG) meneruskan tren positif di hari perdagangan terakhir kuartal I/2016, bergerak menguat mengikuti pergerakan bursa global. IHSG ditutup naik 0,60% ke level 4.845,37. IHSG melanjutkan penguatan terbatas seiring dengan momentum positif berlanjut di pasar bursa saham AS dan Jepang. Selain itu, para pelaku pasar menunggu hasil data inflasi yang akan diumumkan pada hari Jumat (01/04). Survei Bloomberg memproyeksikan angka inflasi Indonesia masih rendah pada Maret. Inflasi bulan ini diperkirakan sebesar 4,50% YoY dari bulan sebelumnya yang mencapai 4,42% di Februari. Adapun, selain penurunan harga BBM, penurunan juga akan terjadi pada tarif listrik mulai 1 April 2016 nanti. Penurunan tarif tersebut berlaku bagi 12 golongan pelanggan, mulai dari rumah tangga hingga industri. Pada awal April, tarif listrik akan turun mengikuti harga minyak dunia yang mengalami penurunan. Sejauh ini hampir semua tarif golongan pelanggan PLN sudah menggunakan sistem penyesuaian tarif (tariff adjustment), kecuali golongan 450 VA dan 900 VA. Disebutkan, untuk rumah tangga pelanggan listrik golongan 1.300 VA ke atas penurunannya sekitar Rp12 per KwH, dari Rp1.355 menjadi Rp1.343 per KwH. Sedangkan untuk industri sedang, turun sekitar Rp9 per KwH, dari Rp1.042 per menjadi Rp1.033 per KwH. Industri besar turun sekitar Rp8 per KwH, dari Rp933 menjadi Rp925 per KwH. Dari global, Wall Street meneruskan penguatan sentimen pernyataan dovish Gubernur The Fed Janet Yellen. Probabilitas penaikan Fed Fund Rate pada April kini berada di level 0% dan jumlah investor yang berspekulasi kenaikan suku bunga pada Juni turun dari 46% menjadi 22% dalam seminggu. Pasar kini memproyeksikan pengetatan moneter baru berlangsung pada Desember dengan tingkat probablitas 50%. Dari regional, indeks bursa Jepang di Tokyo melemah pada penutupan perdagangan Kamis (31/03). Indeks Nikkei melemah 0,71% menjadi 16.758,67 memperpanjang kerugian kuartal ini sampai di atas 10%. Yen menguat untuk hari ketiga diperdagangkan pada 112,29 yen per dolar AS pada Kamis. Shanghai Composite menguat pada perdagangan Kamis (31/03) sebesar 0,11%. Sebaliknya, Hang Seng melemah 0,13%. Dari Eropa, bursa Eropa tentative melemah, melanjutkan penurunan kuartalan ketiga dalam empat periode, pada perdagangan Kamis (31/03)..
Pasar hari ini mulai dihadapi berkurangnya insentif dari dalam negeri setelah berakhirnya publikasi laporan keuangan perusahaan untuk tahun fiskal 2015. Selain itu, diperkirakan mulai meredanya sentimen pasar setelah adanya kepastian pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masing-masing sebesar Rp500 per liter untuk premium dan solar yang berlaku pada tanggal 1 April 2016. Pelaku pasar saham di bursa domestik ini akan kembali melihat perkembangan yang terjadi di global. Namun, munculnya langkah yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian Perhubungan rencana penurunan tariff, setidaknya sedikit memberikan katalis bagi pasar. Setelah harga BBM bersubsidi turun, PLN per April menurunkan tariff listrik bagi 12 golongan tariff yang sudah mengikuti mekanisme tarif penyesuaian. Penurunan tarif terhadap 12 golongan tersebut bekisar antara Rp8 per kwh hingga Rp12 per kwh. Penurunan tarif listrik diharapkan berdampak khususnya pada indutri untuk meningkatkan daya saing produksinya. Selain itu, pemerintah melalui Kementrian Perhubungan berencana menurunkan tarif transportasi diperkirakan sebesar 3%. Penurunan tarif transportasi ini akan diberlaku bagi kendaraan baik yang menggunakan premium maupun menggunakan bahan bakar solar. Penurunan tarif sekitar 3% ini belaku bagi transportasi penyeberangan kapal laut, kereta api, dan transportasi darat antar kota antar provinsi, antar kota dalam provinsi dan angkutan perkotaan. Penurunan tarif transportasi ini sebagai tindaklanjut penurunan harga BBM jenis premium dan solar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penurunan harga minyak yang akan diikuti oleh penurunan tarif listrik dan tarif transportasi akan berdampak pada pengendalian inflasi ke depannya. Selian dari sentimen dalam negeri pelaku pasar saham Indonesia juga akan menyikapi sentimen yang muncul dari global. Data ekonomi AS, berupa data tingkat pengangguran di bulan Maret 2016, indeks ISM Manufacturing PMI bulan Maret 2016. Rilis data tersebut akan menjadi clue bagi the fed dalam mengambil kebijakannya kedepan. Pasar juga akan menyikapi rilis data dari Cina berupa data indeks Caixin Manufacturing PMI Cina bulan Maret. Dilanjutkan penantian data dari Eropa, yakni data tingkat pengangguran kawasan Euro bulan Pebruari 2016. Bauran dari sentimen ini, dapat mendorong IHSG bergerak mixed dan rawan terkoreksi pada hari ini.
DAILY REPORT
01 April 2016
• Penjualan KLBF tumbuh 2,9% YoY pada 2015
• ANTM incar tambang emas di Myanmar dan nikel di Filipina] • ANTM anggarkan belanja modal USD 160 juta pada 2016 • BYAN catat rugi USD 64,4 juta di 2015 dari rugi USD 138,97 juta • BBRI lakkukan instalasi & testing antena di Jakarta & Bali • BBCA & LMS kerja sama transaksi e-payment untuk jalan tol • BBCA targetkan pertumbuhan 25%
• BTPN fokus garap pasar UKM • BPJT tunggu studi kelayakan JSMR
• SRTG beli 3 perusahaan pada 2015, incar 3 sektor investasi di 2016 • Pendapatan dan laba bersih ACES meningkat tipis
• Laba SRTG tahun 2015 naik 47,8% YoY, pendapatan turun 30% • CSAP targetkan penjualan Rp8,5 triliun, siapkan capex Rp 500 miliar • CSAP gunakan 80% dana rights issue untuk Mitra10
• Laba TOWR tahun 2015 naik 171,56% YoY, pendapatan naik 9% • BALI peroleh fasilitas kredit USD 3 juta dari BSIM
• DMAS kaji tambah saham beredar • Laba bersih BIRD naik 12% YoY pada 2015 • Penjualan SMSM tumbuh 6% YoY pada 2015 • TPIA gaet Tiongkok bangun pabrik olefin
• ABDA bagi dividen tahun buku 2015 sebesar Rp 130/saham • Laba DGIK tahun 2015 turun 92,4% YoY, pendapatan turun 24% • Laba TOTO tahun 2015 naik 10,7% YoY, pendapatan turun 3,6% • Laba EMTK tahun 2015 naik 22% YoY, pendapatan naik 7,4% • MLPT akan bagikan dividen Rp7/ saham, siapkan capex Rp332 miliar
Support Level 4821/4796/4784
Resistance Level 4858/4870/4895
Major Trend Down
1 April 2016
1 April 2016
Kalbe Farma (KLBF) tahun lalu membukukan pertumbuhan penjualan tipis sekitar 2,9% YoY mencapai Rp 17,88 triliun. Adapun laba bersih pada 2015 sekitar Rp 2,004 triliun, menurun tipis sekitar 3% YoY.
Aneka Tambang (ANTM) menjajaki akuisisi tambang emas di Myanmar dan tambang nikel di Filipina tahun ini. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya perseroan dalam mencari pasar baru di luar negeri. Pemerintah kedua negara tidak melarang ekspor raw material. Strategi ini untuk mengurangi kerugian akibat turunnya harga komoditas. Selain di luar negeri, ANTM juga mencari peluang untuk melakukan eksplorasi baru di tambang domestik.
Aneka Tambang (ANTM) menganggarkan belanja modal senilai USD 160 juta pada 2016. Belanja modal perseroan pada 2015 sendiri mencapai sekitar Rp 2 triliun yang terdiri dari investasi rutin Rp 226 miliar dan investasi pengembangan Rp 1,7 triliun. ANTM berencana melakukan pembangunan sejumlah proyek prioritas seperti Proyek Pengembangan Pabrik Feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Pabrik Feronikel di Halmahera Timur. Proyek lain yang digarap oleh perseroan adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Dalam proyek tersebut, perusahaan bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium dan Alumunium Corporation of China. Di samping itu, perseroan juga berencana bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting untuk pembangunan pabrik Anode Slime dan Precious Metal Refinery. ANTM dan Freeport berencana menyelesaikan pembentukan ventura pada kuartal IV-2016.
Bayan Resources (BYAN) mencatatkan rugi sebesar USD 64,40 juta hingga Desember 2015 dari rugi periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 138,97 juta. Pendapatan turun menjadi USD 465 juta dari sebelumnya USD 828,26 juta.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) saat ini sedang melakukan instalasi dan testing untuk equipment antenna yang telah dipasang di ground segment primary satellite control facility (Jakarta) dan back up satellite control facility (Bali). Sedangkan untuk progress manufacturing satelit, tengah dilakukan persiapan Final Performance Test yang akan berlangsung hingga pertengahan April 2016 di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California. Selanjutnya akan dilakukan Spacecraft Pre-Shipment Review (SPSR) pada awal Mei 2016 sebagai review terakhir sebelum BRIsat dikirimkan ke Launch Site di Kourou, French Guiana. BRI sedang melakukan tahapan Final Mission Analysis Review (RAMF), Final Ops dan Mission Readiness Review (RAV) terkait dengan persiapan dan pembahasan detail rencana peluncuran BRIsat. BRI, SSL dan Arianespace juga telah menyepakati tanggal peluncuran satelit, yakni pada 8 Juni 2016 waktu setempat atau tanggal 9 Juni 2016 waktu Indonesia. Bank Central Asia (BBCA) menargetkan volume transaksi untuk produk uang elektroniknya yaitu BCA Flazz tumbuh 20%-25% pada tahun ini. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan integrasi metode pembayaran sarana transportasi baik dalam bentuk kendaraan maupun sarana penunjang transportasi seperti jalan tol.
Bank Central Asia (BBCA) dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan transaksi e-payment atau pembayaran menggunakan uang elektronik demi kemudahan transaksi pembayaran di jalan tol. Kartu Flazz digunakan sebagai salah satu alat pembayaran bagi pengguna jalan tol
Cikopo-Palimanan (Cipali). Kartu Flazz tidak hanya dapat dinikmati oleh nasabah BCA, namun juga oleh nasabah bank-bank lainnya yang telah melakukan co-branding Flazz, antara lain Bank OCBC NISP (NISP), Bank Danamon Indonesia (BDMN), BPD DIY, Bank Jatim (BJTM) dan Bank Kalbar.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mulai fokus untuk menyalurkan kredit di segmen bisnis Usaha Kecil & Menengah (UKM). Untuk itu, BTPN membentuk unit usaha khusus bernama BTPN Mitra Bisnis yang dibentuk sejak 2013 dan fokus menggarap pasar tersebut. BTPN mulai amsuk ke segmen UKM setelah melihat adanya kebutuhan dan dianggap sudah cukup layak untuk menggarap pasar UKM terutama jika menimbang dari total aset yang dikuasai. Oleh karena itu, perusahaan menargetkan pertumbuhan di segmen UKM dapat mencapai 40%-50%.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah melakukan evaluasi awal terhadap keinginan Jasa Marga (JSMR) untuk memprakarsai pembangunan jalan tol Kediri-Kertosono sepanjang 27,9 km. BPJT juga telah menyetujui pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II senilai Rp 17 triliun dan Jakarta Layang yang diusulkan JSMR. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) membidik sektor sumber daya alam, infrastruktur, serta consumer goods and services sebagai tujuan investasi pada 2016. Pada tahun ini, perseroan akan tetap mencari potensi peluang investasi dan mengelola portofolio investasi secara ketat. Langkah tersebut sudah diawali dengan akuisisi 5,63% saham PT Mulia Bosco Logistik (MGM Bosco) pada awal 2016. Transaksi tersebut memberikan peluang yang baik dalam membangun platform pertumbuhan sektor cold chain logistik yang lebih tinggi. Pada awal tahun ini, perseroan juga melakukan divestasi di perusahaan tug boat dan tongkang batu bara, PT Pulau Seroja Jaya dengan penerimaan sebesar Rp 98,6 milliar.
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) mengakuisisi tiga perusahaan sepanjang 2015 yaitu Agra Energi Indonesia, Batu Hitam Perkasa, dan Heyokha Investment. Agra Energi Indonesia merupakan perusahaan yang melakukan tahap awal eksplorasi minyak dan gas yang berfokus pada eksplorasi aset dan laut dalam di kawasan Timur Indonesia. Sementara itu, Batu Hitam Perkasa adalah pemilik Paiton Energy, salah satu pembangkit listrik mandiri terbesar di Indonesia. Adapun Heyokha Investment adalah perusahaan investasi.
Pendapatan Saratoga Investama (SRTG) tahun 2015 turun menjadi Rp 4,28 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 6,12 triliun. Laba bersih tercatat Rp 923,40 miliar naik dari Rp 624,69 miliar di tahun 2014. Kenaikan laba tersebut terutama didorong oleh realisasi dari valuasi investasi sebesar Rp 1,1 triliun dari Merdeka Copper Gold yang menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2015. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) menerima lebih dari 100 peluang investasi sepanjang tahun 2015.
Ace Hardware Indonesia (ACES) membukukan kenaikan tipis pada pendapatan dan laba bersih periode 2015 karena lemahnya kondisi pasar di Indonesia. Penjualan bersih perseroan tahun lalu naik 4,4% YoY menjadi Rp 4,7 triliun. Peningkatan tersebut ditunjang terutama oleh kontribusi positif gerai baru yang dibuka pada 2014-2015, di samping kombinasi antara berbagai program promosi, pelayanan berkualitas, dan pilihan produk yang beragam. Pada semester kedua tahun lalu, ACES mencatat angka same store sales growth (SSG) yang positif. Laba bersih
1 April 2016
1 April 2016
meningkat 5,1% YoY menjadi Rp 584,9 miliar pada 2015.
Catur Sentosa Adiparana (CSAP) tahun ini menargetkan target penjualan konsolidasi senilai Rp8,5 triliun, naik sekitar 18% YoY dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp7,3 triliun. Adapun target laba bersih tahun ini meningkat sekitar 2,5 kali lipat menjadi Rp105 miliar. Saat ini, CSAP memiliki dua lini usaha yaitu distribusi dan modern retail. Adapun sektor lini distribusi tahun ini ditargetkan bertumbuh 16% sedangkan modern ritel diharapkan tumbuh lebih besar yaitu 21%.
Catur Sentosa Adiprana (CSAP) menyiapkan dana dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun 2016 sebesar Rp 500 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 200 miliar. Sebesar 80% atau Rp 400 miliar dari dana tersebut akan dihasilkan dari penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Sedang sisanya sebesar 20% atau Rp 100 miliar akan berasal dari pinjaman perbankan. Perseroan berencana menerbitkan sebanyak 1,15 miliar saham baru, dan menargetkan perolehan dana Rp 480 miliar. Perseroan telah memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan penerbitan rights issue. Catur Sentosa Adiprana (CSAP) akan menggunakan sekitar 80% atau Rp 384 miliar hasil dana rights issue untuk bisnis modern retail perseroan dalam Mitra10. Sisanya 20% atau Rp 96 miliar untuk modal kerja perseroan. Penambahan 3 gerai Mitra10, yang pertama akan dibangun pada Mei 2016 di Pekayon, Bekasi dengan luas 3.000 meter persegi. Kedua, dibangun pada Agustus 2016 di Lampung, Sumatera Selatan, seluas 2.500 meter persegi. Ketiga, di BSD, Tanggerang seluas 7.000 meter persegi, atau terbesar untuk Mitra10 dan akan menjadi flagship. Lokasi dan perizinan pembangunan Mitra10 sudah siap dan manajemen memastikan akan buka tahun ini. Keputusan perseroan untuk menambah gerai ini terkait dengan menurunnya pendapatan perseroan dari bisnis distribusi sebesar 2%. Sedangkan penjualan melalui modern retail tumbuh 13%.
Sarana Menara Nusantara (TOWR) membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 2,96 triliun dari sebelumnya Rp 1,09 triliun. Pendapatan naik menjadi Rp 4,47 triliun dari sebelumnya Rp 4,10 triliun.
Bali Towerindo (BALI) meraih perjanjian kredit sebesar USD 3 juta dari Bank Sinarmas (BSIM) pada 29 Maret 2016. Jangka waktu pengikatan kredit mencapai 12 bulan. Pinjaman dijamin dengan cash margin berupa setoran jaminan minimal sebesar 10 persen dari nominal L.C yang diterbitkan dan seluruh perserian barang yang akan dibeli dengan fasilitas LC Bank Sinarmas. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian peralatan tower MCP maupun jaringan FTTH.
Puradelta Lestari (DMAS) tengah mengkaji untuk menambah jumlah saham yang beredar di public sebesar 10% sehingga total saham beredar akan menjadi 20%. Rencana tersebut merupakan kelanjutan dari rencana awal pemegang saham saat melakukan penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) saham pada Mei 2015.
Blue Bird (BIRD) membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 824 miliar pada 2015 atau naik 12% YoY. Adapun laba bersih dari bisnis taksi reguler meningkat 15% YoY menjadi Rp 643 miliar. Kenaikan laba bersih didorong oleh penurunan biaya bunga. Peningkatan pendapatan didukung oleh kenaikan tarif. Pemerintah menyetujui kenaikan tarif taksi reguler dari Rp
3.600/km menjadi Rp 4.000/km. Selain itu, peningkatan pendapatan juga didorong oleh kenaikan jumlah armada operasional taksi reguler sebesar 8% YoY pada 2015 menjadi 19.377 unit. Biaya langsung taksi reguler naik 16% YoY pada 2015 terutama disebabkan oleh kenaikan kompensasi kepada pengemudi dan beban bahan bakar.
Selamat Sempurna (SMSM) membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 6,06% YoY menjadi Rp 2,8 triliun pada 2015. Adapun laba bersih pada 2015 sekitar Rp 427 miliar, meningkat sekitar 9,4% YoY.
Chandra Asri Petrochemical (TPIA) menggaet perusahaan Tiongkok untuk membangun pabrik olefin di Kalimantan Selatan. Pabrik ini akan mengolah methanol hasil gasifikasi batubara menjadi produk olefin. Produk olefin antara lain etilena dan propilena, yang digunakan untuk memproduksi polietilena (PE) dan polipropilena (PP). Selanjutnya, PP dan PE diolah menjadi bahan plastik. Adapun, pembangunan gasifikasi batubara ke methanol membutuhkan investasi berkisar US$600-700 juta, dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.
Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) akan membagikan dividen sebesar Rp 130 per saham pada 29 April 2016. Cum dan ex date di pasar reguler/negosiasi pada 6-7 April 2016 dan di pasar tunai pada 11-12 April 2016 dengan DPS 11 April 2016.
Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) mencatatkan penurunan laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp 4,68 miliar dari sebelumnya membukukan laba bersih Rp 61,33 miliar di tahun 2014. Pendapatan turun menjadi Rp 1,54 triliun dari sebelumnya Rp 2,03 triliun.
Surya Toto Indonesia (TOTO) mencatatkan kenaikan penjualan tahun 2015 menjadi Rp 2,27 triliun dari sebelumnya Rp 2,05 triliun. Laba tahun berjalan turun menjadi Rp 285,23 miliar dari sebelumnya Rp 295,86 miliar.
Elang Mahkota Teknologi (EMTK) membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 1,33 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,09 triliun. Pendapatan naik menjadi Rp 6,42 triliun dari sebelumnya Rp 5,98 triliun.
Multipolar Technology (MLPT) menargetkan soft launching proyek pusat data tier 4 selesai tahap pertama di Lippo Cikarang, Jawa Barat, pada Juli mendatang, dan ditargetkan beroperasi komersial pada September 2016. Pusat data tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pendapatan dari bisnis jasa teknologi informasi perseroan menjadi sebesar 10-15% pada 2017.
Multipolar Technology (MLPT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2015 sebesar Rp 13,12 miliar. RUPST menyepakati pembagian dividen tunai atas 1,87 miliar saham sebesar Rp 7 per saham. Dividen ini setara dengan 13,2% dari laba bersih tahun 2015.
Multipolar Technology (MLPT) menyiapkan belanja modal sebesar Rp332 miliar pada 2016 yang mayoritas dialokasikan untuk merampungkan pembangunan dana center milik PT Graha Teknologi Nusantara. Realisasi belanja modal 2015 hanya sekitar 40% dari rencana awal sebesar Rp394 miliar. Adapun, sumber pendanaan capex tahun ini mayoritas akan berasal dari pinjaman bank atau sebanyak 66%.
1 April 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 38.38 0.04 TLKM (US) 51 16,830 33
Natural Gas (US$)/mmBtu 1.97 0.01 ANTM (GR) 0.02 316 15
Gold (US$)/Ounce 1231.96 -0.75
Nickel (US$)/MT 8490.00 60.00
Tin (US$)/MT 16700.00 -175.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.10 -11.30
Coal (RB) (US$)/MT* 53.15 -10.21
CPO (ROTH) (US$)/MT 720.00 2.50
CPO (MYR)/MT 2676.00 6.00
Rubber (MYR/Kg) 664.50 8.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 736.79 -0.28
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17685.09 -0.18 1.49 16.26 14.50 3.03 2.90 5,352.6
USA NASDAQ COMPOSITE 4869.85 0.01 -2.75 20.70 17.53 3.34 3.04 7,644.8
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6174.90 -0.46 -1.08 16.60 14.09 1.72 1.67 1,522.4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3143.56 0.11 -15.14 12.99 11.51 1.40 1.28 3,917.5
CHINA SHENZHEN SE A SH 2000.03 0.29 -17.20 26.14 21.19 3.19 2.83 3,101.1
HONG KONG HANG SENG INDEX 20776.70 -0.13 -5.19 11.05 9.97 1.04 0.98 1,692.5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4845.37 0.60 5.49 16.79 14.58 2.51 2.28 388.8
JAPAN NIKKEI 225 16758.67 -0.71 -11.95 17.70 15.13 1.44 1.36 2,663.1
MALAYSIA KLCI 1717.58 -0.01 1.48 16.46 15.27 1.74 1.65 260.7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2840.90 -1.11 -1.45 13.00 12.30 1.09 1.05 293.2
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,239.00 -17.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0001
EUR/IDR 15,063.33 26.62 EUR / USD 1.14 -0.0002
JPY/IDR 117.62 -0.25 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,819.25 -25.46 SGD / USD 0.74 0.0001
AUD/IDR 10,152.39 -13.54 AUD / USD 0.77 0.0012
GBP/IDR 19,019.68 -46.27 GBP / USD 1.44 0.0006
CNY/IDR 2,051.41 10.00 CNY / USD 0.15 0.0004
MYR/IDR 3,395.05 26.52 MYR / USD 0.26 0.0023
KRW/IDR 11.58 0.06 100 KRW / USD 0.09 0.0006
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.06
BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.81
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description February-16 January-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % -0.09 0.51 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15
1 April 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
01 Apr Indonesia CPI YoY Naik menjadi 4.45% dari 4.42%
01 Apr Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.25% dari -0.09%
01 Apr US Unemployment Rate Tetap 4.9%
01 Apr US Underemployment Rate --
01 Apr US Construction Spending MoM Turun menjadi 0.1% dari 1.5%
01 Apr US ISM Manufacturing Naik menjadi 50.7 dari 49.5
01 Apr US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 13.80 juta dari 13.74 juta
01 Apr US Total Vehicle Sales Naik menjadi 17.50 juta dari 17.43 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBRI IJ 11425 2.47 6.35 TLKM IJ 3325 -0.60 -1.90 ASII IJ 7250 2.11 5.74 BMRI IJ 10300 -0.48 -1.09 GGRM IJ 65300 3.98 4.54 JSMR IJ 5400 -2.70 -0.96 BBCA IJ 13300 1.33 4.04 INTP IJ 19725 -1.25 -0.87 TOWR IJ 4400 7.32 2.89 FREN IJ 79 -9.20 -0.78 KLBF IJ 1445 2.48 1.55 BIRD IJ 5775 -5.33 -0.77 AMRT IJ 595 6.25 1.37 BDMN IJ 3800 -1.94 -0.67 BMTR IJ 1205 7.59 1.14 ISAT IJ 6175 -1.98 -0.64 IIKP IJ 3725 10.37 1.11 ADRO IJ 645 -3.01 -0.60 AALI IJ 18200 4.15 1.08 AKRA IJ 6950 -2.11 -0.56
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank Ganesha Banking & Finance
102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities
PT Buyung Poetra Sembada
1 April 2016
1 April 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BBRI 311.66 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 22 Apr-16
SDRA 8.00 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16
BJBR 84.80 Cash Dividend 31 Mar-16 01 Apr-16 05 Apr-16 27 Apr-16
LPKR 3.50 Cash Dividend 01 Apr-16 04 Apr-16 06 Apr-16 27 Apr-16
ITMG TBA Cash Dividend 04 Apr-16 05 Apr-16 07 Apr-16 21 Apr-16
WSKT 15.43 Cash Dividend 05 Apr-16 06 Apr-16 08 Apr-16 29 Apr-16
MERK 100.00 Cash Dividend 05 Apr-16 06 Apr-16 08 Apr-16 27 Apr-16
JSMR 43.12 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA
RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16
SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 15 Apr’16
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16
BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16
BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May’16
16 May’16
24 May – 30 May’16
ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 May – 21 May’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MTFN RUPSLB
01-Apr-16
INCO RUPST
01-Apr-16
AKKU RUPSLB
01-Apr-16
KRAS RUPST
04-Apr-16
JPFA RUPST/LB
04-Apr-16
SOBI RUPSLB
04-Apr-16
IGAR RUPST
05-Apr-16
KAEF RUPST
06-Apr-16
INAF RUPST
06-Apr-16
BBCA RUPST
07-Apr-16
PLIN RUPST
07-Apr-16
NISP RUPST
07-Apr-16
TINS RUPST
07-Apr-16
1 April 2016
1 April 2016
AALI
TRADING BUY
S1 17650 R1 18525 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 16775 R2 19400
Closing
Price 18200
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 17650-Rp 18525
• Entry Rp 18200, take Profit Rp 18525
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 60.43 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 16.07 Positif
Bollinger Band (Mid) 17005 Positif
MA5 17495 Positif 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000 26,000
September October November December 2016 February March AALI Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 17,606.3 17,495 17,050 17,005 14,363.5 9,215 9,215 17,834.4 17,834.4 17,975 18,200 18,200 18,200 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 35.68, Stochastic %K = 58.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
35.6799 35.6799 20 58.5946 58.5946 80 -400 -200 0 200 400 600 0 AALI - MACD (5,3) = -119.29, Signal() = -44.08
-119.293 -44.0775 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 AALI - TSI(3,5,3) = 16.07, Volume() = 2,073,700.00
3.63575 0.00000 16.0713
2,073,700
AALI - William's % R(14) = -6.25, Volume() = 2,073,700.00 -6.25 2,073,700 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
LSIP
TRADING BUY
S1 1765 R1 1850 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1680 R2 1935
Closing
Price 1820
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1765-Rp 1850
• Entry Rp 1820, take Profit Rp 1850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 65.01 Positif
MACD 19.58 Positif
True Strength Index (TSI) 36.52 Positif
Bollinger Band (Mid) 1656 Positif
MA5 1739 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800
September October November December 2016 February March
LSIP Upward Sloping Channel
1,749 1,749 1,739 1,721.88 1,656.25 1,650 1,438.71 1,795 1,820 1,820 1,820 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 59.97, Stochastic %K = 73.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
59.9739 59.9739 20 73.1481 73.1481 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LSIP - MACD (5,3) = -20.32, Signal() = -13.91
-20.3153 -13.9147 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 36.52, Volume() = 35,167,500.00
26.7164 0.00000 36.5228
35,167,50
LSIP - William's % R(14) = -5.56, Volume() = 35,167,500.00 -5.55556
35,167,50
1 April 2016
1 April 2016
MEDC
TRADING BUY
S1 1360 R1 1600 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1120 R2 1840
Closing
Price 1495
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1360-Rp 1600
• Entry Rp 1495, take Profit Rp 1600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.48 Positif
MACD 65.27 Positif
True Strength Index (TSI) 71.14 Positif
Bollinger Band (Mid) 1063 Positif
MA5 1285 Positif 800 1,200 1,600 2,000 2,400
September October November December 2016 February March MEDC Upward Sloping Channel
1,135 1,062.5 1,060 1,040.71 1,040.71 1,000 823.179 1,135 1,197.5 1,285 1,495 1,495 1,495 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 77.02, Stochastic %K = 75.80, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
75.7985 75.7985 20 77.0212 77.0212 80 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = -71.53, Signal() = -60.00
-71.527 -60.0015 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MEDC - TSI(3,5,3) = 71.14, Volume() = 16,706,600.00 65.8224
0.00000 71.1406
16,706,60
MEDC - William's % R(14) = -11.94, Volume() = 16,706,600.00 -11.9403 16,706,60 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ASII
TRADING BUY
S1 7125 R1 7300 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6950 R2 7475
Closing
Price 7250
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 7125-Rp 7475 • Entry Rp 7250, take Profit Rp 7475
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 60.37 Positif
MACD -3.88 Negatif
True Strength Index (TSI) -30.25 Positif
Bollinger Band (Mid) 7153 Positif
MA5 7210 Positif 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000 7,500
September October November December 2016 February March ASII Upward Sloping Channel
7,250 7,210 7,152.5 7,119.44 7,119.44 7,025 6,514.23 7,250 7,250 7,293.75 7,525 , 9 55 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 23.88, Stochastic %K = 27.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
23.8753 23.8753 20 27.9657 27.9657 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = 16.31, Signal() = 25.66
16.3084 25.6624 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = -30.25, Volume() = 41,751,000.00
-25.5864
-30.2485 0.00000
41,751,00
ASII - William's % R(14) = -42.31, Volume() = 41,751,000.00 -42.3077 41,751,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
1 April 2016
1 April 2016
PWON
TRADING BUY
S1 475 R1 500 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 450 R2 525
Closing
Price 484
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 475-Rp 500 • Entry Rp 484, take Profit Rp 500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.16 Negatif
MACD -2.94 Negatif
True Strength Index (TSI) -56.24 Negatif
Bollinger Band (Mid) 502 Negatif
MA5 501.8 Negatif 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0
September October November December 2016 February March PWON Upward Sloping Channel
484 484 484 474.455 474.455 460.459 456 501.8 501.9 508 540 556.8 556.8 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 7.80, Stochastic %K = 5.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
7.80423 5.30303 5.30303 7.80423 20 80 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = 5.81, Signal() = 4.37
4.36543 5.80695 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = -56.24, Volume() = 87,942,096.00
-40.009 -56.2427
0.00000
87,942,09
PWON - William's % R(14) = -94.92, Volume() = 87,942,096.00 -94.9153 87,942,09 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SCMA
TRADING BUY
S1 3095 R1 3210 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2985 R2 3320
Closing
Price 3140
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 3095-Rp 3210 • Entry Rp 3140, take Profit Rp 3210
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.60 Negatif
MACD 24.58 Negatif
True Strength Index (TSI) 23.29 Negatif
Bollinger Band (Mid) 3012 Positif
MA5 3170 Negatif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400
September October November December 2016 February March SCMA Upward Sloping Channel
3,140 3,140 3,032.92 3,032.92 3,012.25 2,960 2,773.07 3,140 3,143.75 3,170 3,320 3,355 3,355 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 73.76, Stochastic %K = 62.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
62.963 62.963 20 73.7589 73.7589 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 SCMA - MACD (5,3) = -6.40, Signal() = -15.29
-15.2855 -6.40195 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SCMA - TSI(3,5,3) = 23.29, Volume() = 7,071,700.00
23.2859
0.00000
31.0009 7,071,700
SCMA - William's % R(14) = -38.30, Volume() = 7,071,700.00 -38.2979 7,071,700 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
1 April 2016
1 April 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
31-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 18200 18200 18525 16775 17650 18525 19400 Positif Positif Positif 19550 14000
LSIP Trading Buy 1820 1820 1850 1680 1765 1850 1935 Positif Positif Positif 1795 1335
SGRO Trading Sell 1950 1950 1940 1910 1940 1970 2000 Positif Negatif Positif 1960 1715
Mining
PTBA Trading Sell 6275 6275 6200 6000 6200 6400 6600 Negatif Negatif Negatif 7225 4355
ADRO Trading Sell 645 645 605 605 635 665 695 Negatif Negatif Negatif 800 570
MEDC Trading Buy 1495 1495 1600 1120 1360 1600 1840 Positif Positif Positif 1485 720
INCO Trading Sell 1750 1750 1740 1710 1740 1770 1800 Negatif Negatif Negatif 2045 1410
ANTM Trading Sell 464 464 461 454 461 468 475 Negatif Negatif Positif 481 356
TINS Trading Sell 740 740 730 695 730 765 800 Negatif Negatif Negatif 810 555
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 1000 1000 1015 965 990 1015 1040 Positif Positif Positif 1040 930
SMGR Trading Buy 10175 10175 10450 9850 10050 10250 10450 Negatif Positif Negatif 10825 9925
INTP Trading Buy 19725 19725 19900 19400 19650 19900 20150 Positif Negatif Positif 20850 18750
SMCB Trading Buy 1070 1070 1095 1035 1055 1075 1095 Negatif Positif Negatif 1145 910
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7250 7250 7475 6950 7125 7300 7475 Negatif Positif Positif 7525 6225
GJTL Trading Buy 735 735 750 670 710 750 790 Positif Positif Positif 760 480
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7225 7225 7175 7050 7175 7300 7425 Positif Positif Positif 7575 6475
GGRM Trading Sell 65300 65300 64025 61525 64025 66525 69025 Positif Positif Positif 67375 58750
UNVR Trading Buy 42925 42925 43325 41775 42550 43325 44100 Positif Negatif Positif 47800 40550
KLBF Trading Sell 1445 1445 1465 1385 1425 1465 1505 Positif Positif Positif 1415 1250
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1835 1835 1825 1800 1825 1850 1875 Negatif Negatif Positif 1940 1655
PTPP Trading Buy 3860 3860 3880 3790 3835 3880 3925 Negatif Positif Positif 4000 3645
WIKA Trading Buy 2610 2610 2625 2565 2595 2625 2655 Negatif Positif Positif 2760 2425
ADHI Trading Buy 2690 2690 2720 2580 2650 2720 2790 Negatif Positif Positif 2840 2475
WSKT Trading Buy 2005 2005 2015 1975 1995 2015 2035 Negatif Positif Positif 2045 1855
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2615 2615 2630 2570 2600 2630 2660 Negatif Positif Positif 2760 2450
JSMR Trading Buy 5400 5400 5500 5150 5325 5500 5675 Negatif Negatif Negatif 5850 5200
ISAT Trading Sell 6175 6175 6050 5850 6050 6250 6450 Negatif Negatif Negatif 6450 4700
TLKM Trading Buy 3325 3325 3355 3245 3300 3355 3410 Positif Positif Positif 3500 3140
Finance
BMRI Trading Buy 10300 10300 10550 10025 10200 10375 10550 Positif Positif Positif 10350 9175
BBRI Trading Buy 11425 11425 11925 10800 11175 11550 11925 Positif Positif Positif 12050 10425
BBNI Trading Buy 5200 5200 5300 5075 5150 5225 5300 Positif Positif Positif 5675 4880
BBCA Trading Buy 13300 13300 13500 13050 13200 13350 13500 Positif Positif Positif 13925 12875
BBTN Trading Buy 1745 1745 1790 1630 1710 1790 1870 Negatif Positif Positif 1865 1430
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 15300 15300 15150 14900 15150 15400 15650 Positif Positif Positif 16350 14475