NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Kegagalan IHSG tembus fractal up line di level 5476, menjadi sinyal momentum down reversal bagi indeks untuk menguji level 5215. Konfirmasi negatif bagi IHSG juga tercermin dari indikator MACD maupun Stochatics. Demikian dengan lagging indicator baik MA5 dan MA20, terindikasi IHSG dalam sinyal pelemahan.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5371.846 51.285 8,128.08 7,698.27
LQ-45 922.923 10.867 1,867.44 5,251.39
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Selasa (16/08), IHSG ditutup menguat 51,28 poin (0,96%) ke level 5.371,85. Dari pasar domestik, pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif pada tahun 2017. Untuk itu, pemerintah akan mematok anggaran belanja dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar Rp 2.070 triliun. Hal itu disampaikan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pengantar penyampaian nota keuangan dan RAPBN 2017 dihadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Meski akan tetap menjalankan startegi fiskal ekspansi, namun kali ini pemerintah menyusunnya lebih terarah. Oleh karenanya, jika dibandingkan dengan anggaran belanja dalam APBN-P 2016 lalu, nilainya sedikit lebih rendah. Dalam APBN-P 2016 lalu belanja negara dipatok sebesar Rp 2.082 triliun. Dalam menyusun anggaran belanjanya, pemerintah akan memfokuskan pada lima hal. Pertama, meningkatkan belanja produktif untuk pembangunan infrastruktur. Kedua, pemerintah akan meningkatkan efisiensi dan penajaman belanja barang. Supaya tersedia ruang fiskal yang cukup. Ketiga, meningkatkan kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial. Antara lain, dengan melakukan perluasan sasaran program keluarga harapan, perbaikan mutu layanan kesehatan dan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional. Keempat, memperkuat pelaksanaan program prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, kedaulatan pangan dan energi, kemaritiman dan kelautan, serta pariwisata dan industri. Kelima, penyaluran subsidi dan program bantuan sosiial non-tunai, yang lebih tepat sasaran. Salah satunya, dengan melakukan verifikasi identitas penerima.
Dari pasar global, Saham Wall Street melesat ke rekor yang baru, pagi ini (WIB), dengan penguatan harga minyak mempertahankan momentum positif setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa, pekan lalu.
Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melanjutkan pelemahanya dengan turun 273,05 poin (1,62%) ke level 16.596,51. Penurunan didorong oleh penguatan Yen dan lemahnya data PDB Jepang pada 2Q16. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite melemah 15,15 poin (0,49%) ke level 3.110,04. Adapun, indeks Hang Seng melemah 21,67 poin (0,09%) ke level 22.910,84, setelah mencapai level tertingginya tahun ini. Dari Eropa, indeks-indeks besar Eropa dibuka lebih rendah pada perdagangan hari ini seiring dengan lesunya pasar saham Asia.
Para pemangku kebijakan otoritas moneter Amerika Serikat (AS) dalam menentukan kenaikan suku bunga bulan Juli menunjukan perbedaan pandangan dalam rilis notulen FOMC. Dua pejabat bank sentral AS memilih untuk menaikkan suku bunga di bulan Juli, sementara yang lainnya berpendapat lebih baik menunggu lebih banyak data-data ekonomi. Sementara itu, mayoritas para pembuat kebijakan juga ingin melihat dan yakin inflasi akan naik menuju target 2%, setelah selama 4 tahun di bawah target tersebut. Pejabat lainnya melihat pasar tenaga kerja AS hampir pulih sepenuhnya dan suku bunga dapat dinaikan segera. Hasil notulensi tersebut menunjukkan kemungkinan suku bunga dinaikkan bulan September, namun The Fed juga tidak akan menaikkan suku bunga hingga tercapainya konsesus yang kuat mengenai outlook pertumbuhan ekonomi, pasar tenaga kerja, dan inflasi. Optimis kenaikan suku bunga the fed akan tertunda, mendorong bursa saham AS ditutup menguat pada Rabu. Namun kenaikan indeks Wall Street tidak diikuti pasar Asia pada hari Kamis ini. Indeks saham bursa utama Asia pada pembukaan perdagangan kamis di buka dalam teritorial negatif.
Sementara itu, sentimen dari Cina terbilang positif yakni berkenaan dengan Bank sentral Cina menyuntikkan dana hingga 80,5 miliar yuan untuk menjaga likuiditas pasar. The People's Bank of China (PBOC) memompa dan 130 miliar yuan ke dalam pasar keuangan melalui seven-day reverse repos, proses dimana bank sentral membeli efek dari perbankan dengan perjanjian untuk menjual lagi efek ini di masa depan. Dengan reverse repo senilai 125 miliar yuan dan 75,5 miliar yuan dari bank sentral. PBOC mengadopsi beragam oeprasi pasar terbuka untuk mengatur likuiditas di tahun ini, termasuk pinjaman jangka menengah dan berjanji akan memberi pinjaman tambahan.
Sedangkan dari dalam negeri, pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Pemerintah proyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,2-5,6% dalam RAPBN 2017. Angka ini meningkat dari penetapan target ekonomi dalam APBN-P 2016 sebesar 5,1%. Program amnesti pajak yang sedang berjalan dapat memberikan respon positif bagi kinerja ekonomi nasional. Kendati, pencapaian uang tebusan dan jumlah harta deklarasi serta repatriasi dari program pengampunan pajak (tax amnesty) yang masih minim.
Optimistis atas tax amnesty, mulai di batasi oleh pencapaiannya yang masih minim dari yang ditargetkan oleh pemerintah sebelumnya. Ditambah dengan kondisi dari pasar saham Asia pada pembukaan hari ini dibuka untuk sementara berada di teritorial negatif, diperkirakan kian memberatkan bagi laju IHSG untuk bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini.
DAILY REPORT
16 August 2016• Penjualan mobil grup ASII naik 8,4% YoY hingga Juli 2016 • JSMR investasi Rp 5 triliun untuk jalan tol Manado-Bitung • Taspen incar saham Waskita Toll Road
• SSIA cari mitra untuk garap proyek Rp 5,5 triliun • DILD siapkan proyek properti Rp 4 triliun untuk DIRE • ISAT tawarkan kupon obligasi 7.5-9,15%
• JPFA bermitra dengan KKR senilai USD 80 juta • PALM menjual 4 anak usaha
• BABP belum dapatkan pasangan untuk diakuisisi karena harga • AGRO akan rights issue pada November 2016 & terbitkan waran • BNGA akan terbitkan obligasi
• SMDR akan akuisisi terminal baru
• ABMA Land akan IPO di harga Rp 800-1250 per saham • ABMA Land targetkan pendapatan tahun 2016 Rp 1,2 triliun • BEI harapkan dana repatriasi masuk ke bursa di kuartal IV 2016 • RAPBN 2017 : Asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3%, inflasi 4% • Defisit anggaran RAPBN 2017 ditargetkan 2,41% dari PDB
Support Level 5348/5324/5309
Resistance Level 5387/5401/5425
Major Trend Up
18 August 2016
18 August 2016
Kinerja penjualan mobil Astra International (ASII) mengalami kenaikan 8,4% YoY sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini menjadi 310.569 unit. Dalam hal ini, pangsa pasar mengalami kenaikan dari 50% menjadi kisaran 52% dari total pasar domestik 594.514 unit. Selama Juli, penjualan mobil perseroan mencapai 37.108 unit, meningkat 60,5% YoY. Adapun untuk motor, perseroan melalui Astra Honda Motor membukukan penjualan 2,36 juta unit sepanjang Januari-Juli 2016 dengan pangsa pasar sebanyak 72%.
Jasa Marga (JSMR) melakukan investasi sebesar Rp 5 triliun untuk membangun jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer yang saat ini dalam proses pembebasan lahan. Perseroan mengupayakan di akhir tahun sudah mulai jalan. Sementara dari 0-14 kilometer akan dikerjakan langsung oleh pemerintah dengan anggaran dari APBN. Sedangkan 14-39 kilometer akan dikerjakan langsung oleh Jasa Marga dengan investasi sebesar Rp 5 triliun. Pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo menginginkan Jalan tol Manado-Bitung selesai di tahun 2018. Perseroan berharap akhir tahun 2016 pembebasan lahan bisa mencapai 75%, sehingga pembangunan tol bisa segera dilakukan mengingat target selesai tahun 2018. Pembangunan jalan tol Manado-Bitung dari 0-7 kilometer sudah 92% selesai.
PT Taspen mengincar saham anak usaha Waskita Karya (WSKT), yaitu PT Waskita Toll Road yang tengah dalam proses divestasi. Taspen berminat melakukan partisipasi ekuitas di Waskita Toll Road sebagai bagian dari dukungan perusahaan tersebut terhadap rencana pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol Indonesia. WSKT menargetkan rencana divestasi Waskita Toll Road selesai pada akhir 2016. Target dana diincar oleh WSKT mencapai sekitar Rp4-5 triliun.
Surya Semesta Internusa (SSIA) tengah mencari mitra strategis untuk mengerjakan proyek pembangunan komplek perkantoran, apartemen, dan hotel senilai Rp 5,5 triliun. Sesuai rencana, pembangunan tahap pertama akan dilakukan pada 2017 dengan nilai investasi mencapai Rp 1,5 triliun. Selanjutnya, perseroan akan membangun proyek tahap kedua dengan perkiraan nilai proyek sebesar Rp 4 triliun. Sebesar 70% dari total bangunan merupakan gedung perkantoran. Dengan bermitra, SSIA akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Intiland Development (DILD) menyiapkan tiga proyek properti senilai Rp 4 triliun sebagai aset dasar untuk menerbitkan dana investasi real estate (DIRE). Tiga proyek tersebut adalah Intiland Tower Jakarta dan Surabaya, serta South Quarter Tower. Dua properti perseroan yang menjadi aset dasar DIRE memiliki tingkat okupansi sebesar 90%, sedangkan satu properti lainnya masih dalam tahap pengembangan dengan tingkat okupansi sekitar 45%. Sementara itu, DILD mengejar perolehan marketing sales senilai Rp 1,5 triliun pada semester II-2016.
Indosat (ISAT) melangsungkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap IV senilai Rp 3,46 triliun pada kisaran kupon 7.5%-9,15%. PUB surat utang tersebut terdiri dari emisi obligasi Rp 3,17 triliun dan sukuk ijarah Rp 288 miliar. Seluruh hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pelunasan utang, sedangkan hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk pembayaran biaya hak penggunaan frekuensi kepada pemerintah. Perseroan mengejar level porsi utang valas terhadap total utang di bawah 10%.
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) mengumumkan kemitraan dengan firma investasi global Kohlberg Kravis Roberts &
Co (KKR) senilai USD 80 juta. Japfa akan memakai dana ini untuk memenuhi permintaan pasar atas unggas dan protein yang terus meningkat. KKR tertarik untuk berinvestasi di bidang agrikultur karena permintaan bahan makanan berkualitas dari kelas menengah. Praktik agrikultur sudah berubah secara drastis dengan adanya kemajuan teknologi serta perubahan demografis, seperti meningkatnya kelas menengah yang mendorong peningkatan permintaan untuk bahan makanan berkualitas.
Provident Agro (PALM) menjual empat anak usaha di sektor perkebunan senilai Rp2,67 triliun. Empat anak usaha yang dilego adalah PT Global Kalimatan Makmur (GKM), PT Semai Lestari (SML), PT Nusaraya Permai (NRP), dan PT Saban Sawit Subur (SSS). Transaksi akan dilakukan dengan nilai perusahaan final (enterprise value final) dikurangi kewajiban pengurang yang akan ditentukan maksimal 3 hari kerja sebelum 31 Agustus 2016. Secara keseluruhan, enterprise value final mencapai Rp2,67 triliun.
Bank MNC Internasional (BABP) hingga kini belum mendapatkan pasangan untuk diakuisisi karena terkendala masalah harga yang pas. Calon mitra punya kepentingan untuk mendapatkan harga yang tinggi. Harga yang ditawarkan calon-calon pasangan MNC berkisar 4x price to book value perbankan. Bank MNC mengklaim sudah menyiapkan sejumlah rencana kerja ketika berhasil menjaring partner akuisisi. Salah satunya melalui akuisisi diharapkan upaya naik kelas ke BUKU III. Perseroan memperkirakan pada tahun 2019 atau 2020 aset perseroan sudah naik menjadi Rp 30 triliun–Rp 40 triliun dan modal Rp 5 triliun melalui jalan organik maupun anorganik. Atas rencana akuisisi ini Bank MNC tidak hanya memperoleh dana dari induk usaha tetapi juga dengan cara melepas sebagian sahamnya atau right issue guna mendapatkan dana sekitar Rp 500 miliar dari pasar modal untuk mendanai akuisisi dan menambah modal inti.
Bank BRI Agro (AGRO) berencana melakukan penambahan
modal melalui
right issue.
Pelaksanaanright issue
ditargetkanpada November 2016 atau setelah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Right issue
diharapkanmeningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 38,9% dengan menerbitkan 4,46 miliar saham pada
harga Rp 100 per saham. Selain
right issue,
BRI Agro jugaberencana untuk penerbitan waran seri II yang tidak akan melebihi 35% dari jumah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Hal ini agar menyesuaikan dengan aturan OJK No 32/POJK.04/2015. Jika pemegang saham tidak melakukan haknya, maka saham yang dimiliki akan terdilusi sebesar 25,33% dari saham awal. BRI Agro akan menggunakan seluruh dana
hasil
right issue
untuk memperkuat struktur permodalan, sehinggamendukung ekspansi kredit. Hal ini sejalan dengan pengembangan bisnis dan antisipasi masa depan.
Bank CIMB Niaga (BNGA) berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini untuk menyerap dana repatriasi dari program tax amnesty. Sementara itu, pada tahun ini, perseroan menargetkan dana pihak ketiga tumbuh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit. Hal ini untuk mengoptimalkan simpanan yang sudah ada dan menjaga LDR di kisaran 95%.
Samudera Indonesia (SMDR) berencana mengakuisisi operator terminal baru untuk meningkatkan terminal baru bisnis terminal peti kemas perseroan. Akuisisi tersebut akan dilakukan melalui Samudera Terminal Indonesia (STI), subholding yang menaungi bisnis terminal peti kemas. Dengan sudah terkonsolidasinya lima terminal perseroan di STI, perseroan siap mengembangkan bisnis
18 August 2016
18 August 2016
terminal dengan mencari proyek-proyek baru dan akuisisi serta meningkatkan kapasitas terminal.
PT Anugerah Berkah Madani (ABMA Land), pengembang properti, menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 800 - 1.250 per saham dengan melepas 3.333.330.000 saham baru atau sebanyak - banyaknya 25% dari saham Perseroan melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). ABMA Land telah mendapat pernyataan pre-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diperoleh pada 15 Agustus 2016 dan masa penawaran awal akan dilangsungkan pada tanggal 16-25 Agustus 2016. Saham ABMA direncanakan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 September 2016. ABMA Land telah menunjuk beberapa Penjamin Emisi Efek. Diantaranya, PT CIMB Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB Securities Indonesia. Rencananya sekitar 87% dari dana hasil emisi akan digunakan untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan, yaitu sekitar 75% untuk akuisisi lahan, sekitar 12,5% pengembangan berbagai proyek Grup ABMA Land yang sedang berjalan. Perseroan akan menggunakan sebagian dana untuk pembelian tanah di beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Cilegon Surabaya. Sebesar 12,5% untuk pengembangan proyek seperti Nifarro Park (Jakarta), Royal Betawi (Tangerang), Samala Park (Cilegon), Eat CBD, Tanjung Layar Lagoon (Makassar), North CBD (Jakarta) dan The Simpruq Signature (Jakarta). Sekitar 12,5% dana hasil IPO akan dipakai untuk pelunasan sebagian pinjaman Perseroan. Saat ini ABMA Land tengah mengembangkan 7 proyek secara bertahap. Total taksiran awal untuk mengembangkan 7 proyek tersebut mencapai Rp 48,79 triliun.
PT Anugerah Berkah Madani (ABMA Land) menargetkan pendapatan Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun 2016 atau meningkat 234,16% dari pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 359,1 miliar. Proyeksi pendapatan meningkat seiring pengakuan pendapatan dari proyek-proyek yang telah terjual, atau terjadi lonjakan proyeksi pendapatan tahun 2016. Pendapatan naik drastis karena perseroan sedang menggarap 4 proyek. Perseroan akan mengakui pendapatan secara bertahap dari prapenjualan di proyek Nifarro Park, Royal Betawi dan The Kahyangan. Per Maret 2016 total prapenjualan perseroan mencapai Rp 762,56 miliar. Laba perseroan pada tahun 2016 ditargetkan mencapai Rp 440 miliar atau sepuluh kali lipat dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015 sebesar Rp 41,7 miliar.
Pemerintah telah menunjuk 19 perusahaan efek dan 18 manajer
investasi sebagai
gateway
atau pintu masuk dana repatriasi hasilpengampunan pajak. Dana repatriasi diharapkan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) di kuartal IV 2016. Hingga 16 Agustus 2016, dana repatriasi baru mencapai Rp 1,03 triliun, Deklarasi luar negeri Rp 3 triliun, deklarasi dalam negeri Rp 23 triliun dan tebusan pajak Rp 551 miliar. Dana repatriasi yang mengalir ke pasar modal belum ada, sebab pelaku program pengampunan pajak masih memetakan asetnya. Namun diproyeksikan pada kuartal IV 2016 dana repatriasi akan mulai masuk ke pasar modal. Pemerintah mengusulkan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2017 sebesar 5,3%, laju inflasi 4,0%, nilai tukar rupiah Rp 13.300 per USD dan harga minyak mentah Indonesia USD 45 per barel. Penetapan asumsi ekonomi makro itu memperhitungkan seluruh dinamika yang ada dan tantangan yang dihadapi. Prospek perekonomian global diperkirakan akan membaik, meskipun harus bekerja keras menghadapi ketidakpastian yang bersumber dari perlambatan ekonomi di berbagai negara berkembang serta prospek pemulihan ekonomi negara-negara
maju yang belum sesuai harapan. Terkait asumsi laju inflasi tahun 2017, Presiden mengatakan penguatan konektivitas nasional diproyeksikan mampu menciptakan efisiensi sistem logistik nasional sehingga hal ini dapat mendukung terciptanya stabilitas harga komoditas.
Pemerintah menargetkan pendapatan negara dalam RAPBN 2017 sebesar Rp 1.737,6 triliun dengan mengacu pada tema kebijakan fiskal pada 2017 dan strategi yang mendukungnya. Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.495,9 triliun. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp 240,4 triliun meskipun menghadapi tantangan yang cukup berat dengan masih rendahnya harga beberapa komoditas pertambangan, seperti minyak bumi dan batubara. Sementara belanja negara dalam RAPBN tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp 2.070,5 triliun, yang terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 1.310,4 triliun dan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp 760 triliun. Dengan berbagai agenda dan sasaran pembangunan itu, maka kebijakan fiskal tahun 2017 masih bersifat ekspansif yang terarah untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan defisit anggaran RAPBN 2017 ditargetkan sebesar Rp 332,8 triliun atau 2,41% dari PDB.
18 August 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 46.85 0.06 TLKM (US) 63 20,834 171
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.62 0.00 ANTM (GR) 0.05 713 0
Gold (US$)/Ounce 1352.89 4.13
Nickel (US$)/MT 10220.00 -35.00
Tin (US$)/MT 18350.00 -50.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 68.10 5.70
Coal (RB) (US$)/MT* 66.65 3.29
CPO (ROTH) (US$)/MT 725.00 22.50
CPO (MYR)/MT 2720.00 21.00
Rubber (MYR/Kg) 654.50 -1.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 671.22 -0.19
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18573.94 0.12 6.59 17.55 15.39 3.16 2.98 5,508.9
USA NASDAQ COMPOSITE 5228.66 0.03 4.42 22.51 19.22 3.52 3.20 8,254.9
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6859.15 -0.50 9.88 17.56 15.08 1.80 1.75 1,708.0
CHINA SHANGHAI SE A SH 3255.33 -0.02 -12.12 14.46 12.80 1.50 1.37 4,060.4
CHINA SHENZHEN SE A SH 2137.46 0.32 -11.51 25.01 19.47 3.26 2.97 3,333.1
HONG KONG HANG SENG INDEX 22799.78 -0.48 4.04 12.61 11.45 1.14 1.08 1,861.6
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5371.85 0.96 16.96 17.64 15.12 2.54 2.30 439.7
JAPAN NIKKEI 225 16745.64 0.90 -12.02 16.94 15.52 1.46 1.37 2,945.8
MALAYSIA KLCI 1694.32 -0.33 0.11 16.57 15.38 1.69 1.60 253.3
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2843.35 -0.54 -1.37 13.47 12.87 1.10 1.06 300.8
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,146.50 61.50 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0004
EUR/IDR 14,863.17 70.54 EUR / USD 1.13 0.0017
JPY/IDR 131.69 1.33 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,806.80 30.95 SGD / USD 0.75 0.0013
AUD/IDR 10,080.14 38.12 AUD / USD 0.77 0.0013
GBP/IDR 17,152.24 63.25 GBP / USD 1.30 0.0005
CNY/IDR 1,981.58 -0.54 CNY / USD 0.15 -0.0002
MYR/IDR 3,272.31 -11.46 MYR / USD 0.25 -0.0021
KRW/IDR 11.86 -0.12 100 KRW / USD 0.09 -0.0013
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.18
BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.28
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.70
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description July-16 June-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.76 1.06 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.21 3.45 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.69 0.66 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 111.41 Bn 109.79 Bn SBIS (12M) 6.75
18 August 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
18 Aug FOMC Meeting Minutes --
18 Aug US Initial Jobless Claims Turun menjadi 265 ribu dari 266 ribu
18 Aug US Continuing Claims Turun menjadi 2141 ribu dari 2155 ribu
23 Aug US Markit Manufacturing PMI --
23 Aug US New Home Sales Turun menjadi 579 ribu dari 592 ribu
23 Aug US New Home Sales MoM Turun menjadi -2.2% dari 3.5%
24 Aug US Existing Home Sales Turun menjadi 5.55 juta dari 5.57 juta
24 Aug US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -0.4% dari 1.1%
25 Aug US Initial Jobless Claims --
25 Aug US Markit Services PMI --
26 Aug US GDP Annualized QoQ Tetap 1.2%
26 Aug US GDP Price Index Tetap 2.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
HMSP IJ 3890 2.37 9.76 EMTK IJ 9000 -4.26 -2.10 TLKM IJ 4140 1.22 4.70 PGAS IJ 2950 -1.99 -1.36 UNVR IJ 45350 1.34 4.27 SMMA IJ 8100 -2.41 -1.19 BMRI IJ 11325 1.34 3.23 UNTR IJ 17750 -0.84 -0.52 BBNI IJ 5800 2.65 2.58 SUGI IJ 155 -9.88 -0.39 BBRI IJ 12100 0.83 2.28 BEKS IJ 90 -9.09 -0.38 CPIN IJ 3850 3.22 1.83 AGRO IJ 342 -9.52 -0.38 INTP IJ 18500 2.78 1.72 TOWR IJ 3940 -0.76 -0.29 BBCA IJ 15125 0.50 1.71 AUTO IJ 2270 -2.58 -0.27 SCMA IJ 3160 3.95 1.64 MNCN IJ 2060 -0.96 -0.27
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Waskita Beton Precast Manufacturing &
Industry
400-500 10,544.46 09-14 Sep’16 20 Sep’16 Danareksa, Mandiri & Bahana Securities
PT Buyung Poetra Sembada
18 August 2016
18 August 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TBLA 20.00 Cash Dividend 10 Aug-16 11 Aug-16 15 Aug-16 30 Aug-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
KICI Stock Split 1:2 -- 22 Aug’16 23 Aug’16 23 Aug’16
BEKS Rights Issue 1000:3294 18.35 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
POOL Rights Issue 1:7 250.00 12 Aug’16 15 Aug’16 22 Aug – 26 Aug’16
BMAS Rights Issue 64:10 340.00 30 Aug’16 31 Aug’16 06 Sep – 13 Sep’16
APIC Rights Issue 1:3 105.00 07 Sep’16 08 Sep’16 15 Sep – 21 Sep’16
BTEK Rights Issue 5:22 1000.00 08 Sep’16 09 Sep’16 16 Sep – 22 Sep’16
BABP Rights Issue 4:1 100.00 09 Sep’16 13 Sep’16 16 Sep – 29 Sep’16
BRNA Rights Issue 5:2 950-1250 13 Sep’16 14 Sep’16 20 Sep – 26 Sep’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
INPP RUPSLB 18-Aug-16
WOMF RUPSLB 19-Aug-16
WIKA RUPSLB 22-Aug-16
CNTX RUPSLB 23-Aug-16
CNTB RUPSLB 23-Aug-16
ELTY RUPST 23-Aug-16
PTPP RUPSLB 23-Aug-16
KRAS RUPSLB 25-Aug-16
BNLI RUPSLB 25-Aug-16
ASBI RUPSLB 26-Aug-16
ETWA RUPST/LB 29-Aug-16
JSMR RUPSLB 29-Aug-16
UNVR RUPSLB 30-Aug-16
LPKR RUPSLB 31-Aug-16
18 August 2016
18 August 2016
PTPP
TRADING BUY
S1 4360 R1 4490 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 4230 R2 4620
Closing
Price 4440
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 4420-Rp 4500
• Entry Rp 4440, take Profit Rp 4490
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 59.83 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -0.78 Positif
Bollinger Band (Mid) 4163 Positif
MA5 4392 Positif 3,600 4,000 4,400 4,800 5,200
March April May Jun Jul August
PTPP Wedge 4,392 4,197.78 4,197.78 4,163 4,160 3,975 3,820.6 3,820.6 3,820 3,629.78 4,440 4,440 4,440 4,440 4,452.5 4,535 4,535 4,696.22 4,850 7,499,800 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PTPP - Stochastic %D(5,3,3) = 22.16, Stochastic %K = 22.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
22.1557 22.1557 20 22.3932 22.3932 80 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 PTPP - MACD (6,9) = 30.89, Signal() = 39.45 30.8941 39.4518 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = -0.78 0.00000 -0.775445 9.62059
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
WSKT
TRADING BUY
S1 2730 R1 2840 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 2620 R2 2950
Closing
Price 2800
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2780-Rp 2850
• Entry Rp 2800, take Profit Rp 2840
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 50.42 Positif
MACD -2.35 Positif
True Strength Index (TSI) -19.67 Positif
Bollinger Band (Mid) 2773 Positif
MA5 2776 Positif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800
March April May Jun Jul August
WSKT Broadening Wedge 2,776 2,773 2,750 2,690 2,689.31 2,675 2,295 2,295 2,100.4 2,100.4 2,786.25 2,800 2,800 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(5,3,3) = 32.22, Stochastic %K = 32.75, Overbought Level = 80.00, Overs old Level = 20.00
32.2222 32.2222 20 32.7451 32.7451 80 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 WSKT - MACD (6,9) = -2.35, Signal() = -1.49 -2.35047 -1.49243 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WSKT - TSI(3,5,3) = -19.67 -18.4486 -19.6661 0.00000
18 August 2016
18 August 2016
BBNI
TRADING BUY
S1 5700 R1 5850 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 5550 R2 6000
Closing
Price 5800
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 5750-Rp 6050
• Entry Rp 5800, take Profit Rp 6000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 60.68 Positif
MACD 31.26 Positif
True Strength Index (TSI) 18.77 Positif
Bollinger Band (Mid) 5531 Positif
MA5 5680 Positif 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000
March April May Jun Jul August
BBNI Upward Sloping Channel
5,680 5,531.25 5,498.33 5,498.33 5,475 5,400 5,155.46 5,125 5,029.83 5,029.83 5,712.5 5,800 5,800 5,800 5,800 5,907.04 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(5,3,3) = 28.63, Stochastic %K = 35.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
28.6257 28.6257 20 35.5556 35.5556 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 BBNI - MACD (6,9) = 31.26, Signal() = 30.39
30.3928 31.2567 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 18.77 17.358 0.00000 18.7732
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
MPPA
TRADING BUY
S1 1975 R1 2100 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1850 R2 2230
Closing
Price 2060
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 2050-Rp 2110 • Entry Rp 2060, take Profit Rp 2100
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.75 Positif
MACD 13.91 Positif
True Strength Index (TSI) 67.09 Positif
Bollinger Band (Mid) 678 Positif
MA5 1941 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
March April May Jun Jul August
MPPA Upward Sloping Channel
Bullish Breakout 1,917.07 1,917.07 1,905 1,891.88 1,831 1,735 1,698.15 1,698.15 1,670 1,663.11 1,941 1,965.76 1,965.76 1,998.89 2,060 2,060 2,060 2,060 2,080 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MPPA - Stochastic %D(5,3,3) = 69.67, Stochastic %K = 69.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
69.0518 69.0518 20 69.6677 69.6677 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 MPPA - MACD (6,9) = 34.04, Signal() = 27.56
27.5572 34.043 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MPPA - TSI(3,5,3) = 67.09 57.3998 0.00000 67.0895
18 August 2016
18 August 2016
KAEF
TRADING BUY
S1 1410 R1 1570 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1250 R2 1730
Closing
Price 1500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi Positif • Stochastics fast line & slow indikasi Positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1490-Rp 1590 • Entry Rp 1500, take Profit Rp 1570
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 61.98 Positif
MACD 13.02 Positif
True Strength Index (TSI) 5.01 Positif
Bollinger Band (Mid) 1353 Positif
MA5 1429 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700
March April May Jun Jul August
KAEF Upward Sloping Channel
1,429 1,385 1,352.75 1,307.69 1,307.69 1,207.5 1,200 1,124.07 1,124.07 1,123.59 1,452.5 1,500 1,500 1,500 1,500 1,560 1,581.91 1,714.58 1,714.58 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KAEF - Stochastic %D(5,3,3) = 22.73, Stochastic %K = 41.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
22.7252 22.7252 20 41.7408 41.7408 80 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 KAEF - MACD (6,9) = 13.02, Signal() = 13.19
13.0194 13.1886 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KAEF - TSI(3,5,3) = 5.01 3.25141 0.00000 5.01171
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
AISA
TRADING BUY
S1 2000 R1 2070 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1930 R2 2140
Closing
Price 2040
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 5525-Rp 2070 • Entry Rp 2040, take Profit Rp 2070
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 44.28 Positif
MACD 9.62 Positif
True Strength Index (TSI) 42.95 Positif
Bollinger Band (Mid) 1981 Positif
MA5 1965 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200
March April May Jun Jul August
AISA Downward Sloping Channel
1,960 1,960 1,948.75 1,866.9 1,850 1,820 1,820 1,815 1,383.25 1,383.25 1,965 1,980.75 1,990 2,040 2,040 2,040 2,040 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AISA - Stochastic %D(5,3,3) = 64.46, Stochastic %K = 80.65, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
64.4586 64.4586 20 80 80.6502 80.6502 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 0.0 AISA - MACD (6,9) = 9.62, Signal() = 4.27
4.27316 9.62276 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AISA - TSI(3,5,3) = 42.95 19.7695 0.00000 42.9488
18 August 2016
18 August 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
15-08-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 16600 16600 16375 15875 16375 16875 17375 Positif Positif Positif 16350 14000
LSIP Trading Sell 1530 1530 1515 1480 1515 1550 1585 Positif Positif Positif 1560 1330
SGRO Trading Buy 1995 1995 2000 1960 1980 2000 2020 Positif Positif Positif 2030 1900
Mining
PTBA Trading Buy 10075 10075 10275 9475 9875 10275 10675 Positif Positif Positif 10900 7650
ADRO Trading Buy 1145 1145 1175 1055 1115 1175 1235 Positif Positif Positif 1200 830
MEDC Trading Sell 1615 1615 1590 1540 1590 1640 1690 Negatif Negatif Negatif 1950 1395
INCO Trading Buy 2590 2590 2630 2490 2560 2630 2700 Negatif Negatif Positif 2720 1705
ANTM Trading Sell 755 755 750 735 750 765 780 Negatif Negatif Negatif 860 710
TINS Trading Sell 815 815 810 795 810 825 840 Negatif Negatif Negatif 935 675
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 950 950 970 900 935 970 1005 Positif Positif Negatif 1075 920
SMGR Trading Buy 11050 11050 11175 10575 10875 11175 11475 Positif Positif Negatif 11875 8725
INTP Trading Buy 18500 18500 18700 17450 18075 18700 19325 Positif Positif Negatif 19400 16025
SMCB Trading Sell 1165 1165 1155 1130 1155 1180 1205 Negatif Negatif Negatif 1385 1025
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7875 7875 7950 7650 7800 7950 8100 Negatif Negatif Negatif 8325 6600
GJTL Trading Buy 1620 1620 1655 1505 1580 1655 1730 Positif Positif Negatif 1755 930
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7900 7900 7825 7650 7825 8000 8175 Negatif Negatif Negatif 8725 6975
GGRM Trading Sell 64800 64800 64375 63275 64375 65475 66575 Negatif Negatif Negatif 77950 64400
UNVR Trading Sell 45350 45350 45000 44475 45000 45525 46050 Negatif Negatif Negatif 47800 43000
KLBF Trading Buy 1700 1700 1720 1640 1680 1720 1760 Positif Positif Positif 1730 1385
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2250 2250 2230 2180 2230 2280 2330 Negatif Negatif Negatif 2380 2000
PTPP Trading Buy 4440 4440 4490 4230 4360 4490 4620 Positif Positif Positif 4850 3780
WIKA Trading Buy 3200 3200 3260 2920 3090 3260 3430 Positif Positif Positif 3390 2830
ADHI Trading Buy 2750 2750 2800 2620 2710 2800 2890 Positif Positif Negatif 2900 2670
WSKT Trading Buy 2800 2800 2840 2620 2730 2840 2950 Positif Positif Positif 2860 2490
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2950 2950 2900 2780 2900 3020 3140 Negatif Negatif Negatif 3520 2310
JSMR Trading Buy 5325 5325 5350 5200 5275 5350 5425 Positif Positif Negatif 5675 5125
ISAT Trading Buy 6600 6600 6700 6200 6450 6700 6950 Positif Positif Positif 7125 6225
TLKM Trading Buy 4140 4140 4190 3990 4090 4190 4290 Positif Positif Negatif 4570 3780
Finance
BMRI Trading Buy 11325 11325 11400 11000 11200 11400 11600 Positif Positif Positif 11950 8925
BBRI Trading Sell 12100 12100 12050 11925 12050 12175 12300 Negatif Negatif Positif 12250 10125
BBNI Trading Buy 5800 5800 6000 5550 5700 5850 6000 Positif Positif Positif 5975 4840
BBCA Trading Sell 15125 15125 15075 14975 15075 15175 15275 Negatif Negatif Positif 15300 12825
BBTN Trading Buy 1920 1920 1940 1850 1895 1940 1985 Positif Positif Positif 2100 1650
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 17750 17750 17525 17075 17525 17975 18425 Negatif Negatif Negatif 18575 14500