NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Indeks tengah menguji fractal down 4933 sinyal negatif jika break out dibawah level tersebut. Sisi lainnya, level ini sebagai tahanan bagi IHSG dalam pergerakan di pekan lalu, artinya peluang untuk momentum positif terbuka bagi Indeks, sekaligus menguji target ke level 5048
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5074.324 44.980 4439 5012.871
LQ-45 862.464 9.032 1109 3258.682
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup naik sebesar 44,98 poin (0,89%) dari 5.029,34 menjadi 5.074,32. Adapun, semua sektor tercatat meningkat. Sektor pertambangan menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi pada perdagangan IHSG kemarin yakni sebesar 2,13%. Setelah sempat tertunda lama lantaran harus mendapat kajian yang mendalam dan termasuk persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akhirnya Bursa Efek Indonesia (BEI) mengizinkan pertambangan mineral dan batu bara yang belum membukukan laba untuk melakukan Initial Public Offering (IPO). Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong pergerakan sektor pertambangan pada perdagangan kemarin. Sementara itu, IHSG melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin seiring sentimen politik dalam negeri yang mulai kondusif. Pasar masih menanti kabinet baru yang dibentuk Joko Widodo yang akan mengumumkan nama-nama menterinya yang diharapkan diumumkan kemarin. Pelaku pasar keuangan cenderung menanti tim ekonomi Indonesia karena hal itu dapat dijadikan arah untuk menentukan keputusan investasi investor ke depannya. Selain itu, kebijakan terhadap BBM bersubsidi juga masih ditunggu pelaku pasar mengingat subsidi BBM cukup membebani APBN. Dari regional, ekspor Jepang naik 6,9% dibandingkan September tahun sebelumnya atau lebih tinggi dari perkiraan kenaikan yang hanya sebesar 6,5%. Nilai ekspor kebanyakan karena terdorong pelemahan yen. Sementara impor tumbuh 6,2% yang utamanya didorong oleh impor gas alam cair dan telekomunikasi. Pembelian gas alam tercatat tetap tinggi karena kesenjangan energi dan miskin sumber daya di negara itu. Hal ini terjadi setelah krisis di Fukushima pada 2011 yang memaksa penutupan reaktor nuklir yang sebelumnya berkontribusi sepertiga dari kekuatan bangsa. Hal ini mendorong defisit perdagangan menjadi 958,3 miliar yen atau US$9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 943,2 miliar yen. Defisit perdagangan Jepang naik 1,6% YoY pada September 2014. Defisit tersebut jauh lebih buruk daripada rata-rata perkiraan pasar akan defisit sebesar 768 miliar yen. Diluar dugaan, indeks Nikkei 225 naik sebesar 391 poin (2,03%) dari 14.804 menuju 15.196. Indeks Hang Seng ditutup naik sebesar 315,39 poin (1,37%) dari 23.088,58 menjadi 23.403,97. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite ditutup turun 13,10 poin (0,72%) dari 2.339,66 menjadi 2.326,55. Dari Eropa, bursa Eropa tentatif bergerak mixed di tengah spekulasi bahwa bank sentral Eropa akan segera meningkatkan stimulus perekonomiannya. Bank Sentral Eropa dikabarkan telah membeli surat utang Italia. Ada juga spekulasi yang beredar bahwa bank sentral Eropa akan meningkatkan pembelian ke surat utang korporasi.
Proses negosiasi pemerintah Hong Kong dengan para Demontras tidak ada kemajuan yang berarti, bisa memicu kembali kekhawatiran pelaku pasar negara ini. Mahasiswa tetap menginginkan terwujudnya hak pilih universal. Namun, pemerintah Hong Kong tetap bersikeras bahwa tidak mungkin merubah kebijakan pemilu Cina terhadap pimpinan kota Hong Kong. Pemerintah Hong Kong mengatakan akan mengirim laporan atas proses negosiasi kepada Cina. Sentimen terbilang positif bagi pasar regional yakni muncul dari Jepang. Menjadi catatan yang luar biasa bagi perekonomian Jepang kali ini, dimana nilai ekspor naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan di bulan September. Ekspor mengalami kenaikan 6,9% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Diharapkan penguatan dari ekspor tersebut akan mendukung bagi perekonomian negara ini yang melambat hingga ke level terendah dalam lebih dari lima tahun. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda telah sinyalkan dukungan untuk penurunan yen, dia mengatakan bahwa pelemahan mata uang sejalan dengan ekonomi adalah plus untuk secara keseluruhan. Sementara itu, dari Eropa munculnya kekhawatiran bahwa beberapa bank zona Euro kemungkinan tidak akan berhasil melewati stress test, yang hasilnya akan diumumkan pada akhir pekan ini. Dari sejumlah laporan nara sumber, setidaknya 11 bank dari 6 negara Eropa diperkirakan tidak akan lolos dari tes tersebut. Namun, segala sesuatunya masih bersifat spekulatif, mengingat hasil stress test yang baru dapat diketahui pada hari Minggu. Dari dalam negeri, pelaku pasar terus memantau perkembangan teranyar terkait pembentukan tim ekonomi yang akan diumumkan dalam waktu dekat ini. Presiden Joko Widodo memanggil Wakil Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II Bambang Brodjonegoro ke Istana, Namun, pertemuan tersebut menurut Bambang Brojonegoro hanya membicarakan APBN Indonesia. Bambang Brodjonegoro sebelumnya juga sempat diberitakan menjadi kandidat untuk mengisi salah satu posisi bidang ekonomi di kabinet Presiden Jokowi. Pelaku pasar memfavoritkan sosok ini, karena dinilai layak untuk menduduki kuris menteri keuangan. Sosok ini di nilai cukup berpengalaman di ekonomi terutama fiscal.serta memiliki kemampuan dalam menghemat anggaran negara, terutama terkait dengan rencana pemerintah Jokowi-JK untuk menaikkan harga BBM. Sementara itu, Presiden Joko Widodo batal mengumumkan kabinetnya tadi malam karena masih menunggu pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal perubahan nomenklatur kementerian. Namun, spekulasi akan tetap terjadi di pasar dalam menanantikan kepastian dari kabinet menteri, ditambah dengan rebound indeks Wall Street yang terhenti Rabu kemarin, diperkirakan IHSG cenderung bergerak mixed dengan penguatan terbatas..
DAILY REPORT
23 Oktober 2014• Pembangunan WHRPG Tuban I-IV SMGR mulai Oktober 2014 • TLKM perkirakan kontribusi penjualan data tahun 2014 sekitar 40% • Anak usaha ISAT catat provisi kontijensi kasus hukum Rp 1,36 T
• Sinar Mas tidak ingin FREN merger dengan BTEL
• BBRI bukukan kenaikan laba bersih 19%
• Penyaluran fungsi intermediari BMRI per 9M14 tumbuh 14% YoY
• Dana kelolaan nasabah prioritas BNGA Rp 45 triliun
• BBTN targetkan jual produk bancassurance 2015 Rp 100 miliar • BNLI telah akuisisi 25,000005% saham ASDF
• Aset BNII meningkat 11% per 30 September 2014
• DPK BJBR mencapai Rp 61,3 triliun pada September 2014
• TBLA akan menerbitkan 400 juta saham baru tanpa HMETD
• MEDC terus lakukan eksplorasi
• AISA anggarkan capex tahun 2014 Rp 1 triliun
• AMRT siapkan capex Rp 2 triliun
• AMRT akan melakukan private placement
• ACES tambah gerai baru di Tasikmalaya
• DART akan memperluas bisnis ke kawasan industri
• Ciputra Group kembangkan kota mandiri di Kalimantan Selatan
• KBLV berpotensi raih laba bersih Rp7,7 triliun
• VIVA emisi obligasi pada 2015
• LTLS suntik modal Lautan Hongze
Support Level 5059/5044/5035
Resistance Level 5084/5094/5109
Major Trend Up
23 October 2014
23 October 2014
Semen Indonesia (SMGR) memulai pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan gas buang (Waste Heat Recovery Power Generation / WHRPG) pabrik Tuban I - IV dengan kapasitas 30,6 MW senilai Rp 638 miliar. Pembangunan WHRPG ini akan dikerjakan selama 26 bulan, mulai Oktober 2014 dan direncanakan beroperasi pada akhir semester II 2016. Dengan selesainya pembangunan proyek ini, maka akan mengurangi penggunaan listrik PLN sebesar 152 juta kwh per tahun dengan penghematan biaya listrik sekitar Rp 120 miliar. Output yang dihasilkan WHRPG sebesar 30,6 MW ini setara dengan sepertiga dari konsumsi listrik 4 pabrik Tuban yang mencapai 140 MW. Besarnya energi listrik yang dihasilkan mampu memberi nilai efisiensi yang cukup besar. Proyek WHRPG ini merupakan kerja sama antara Semen Indonesia dengan JFE Engineering Jepang.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menyatakan bisnis data akan menjadi penopang utama laba bersih perseroan dalam jangka panjang. Perseroan memperkirakan penjualan data akan berkontribusi sekitar 40% terhadap total pendapatan tahun 2014. Pada tahun 2014 perseroan menyiapkan dana untuk membangun infrastruktur broadband senilai Rp 15 triliun dan di tahun 2015 diproyeksikan Rp 45 triliun. Perseroan memprediksi prediksi nilai kapitalisasi pasar bisa menembus Rp 300 triliun pada tahun 2015. Katalis pertumbuhan Telkom dari seluler, bisnis internasional, dan monetisasi anak usaha.
PT Indosat Mega Media (IM2), anak usaha Indosat (ISAT), didenda Rp 1,36 triliun oleh Mahkamah Agung (MA). Sehubungan dengan perkembangan tersebut, IM2 mencatat di dalam laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2014, provisi untuk kontijensi kasus hukum sebesar Rp 1,36 triliun (pencatatan provisi akutansi).
Grup Sinar Mas tidak menghendaki salah satu unit usahanya, Smartfren Telecom (FREN), melakukan merger dengan Bakrie Telecom (BTEL). Sinar Mas hanya mendukung kerja sama berbagi jaringan antara 2 operator telekomunikasi berbasis CDMA tersebut. Selain berbagi jaringan, FREN juga masih mengkaji opsi tukar saham sebagai jalan menuju konsolidasi.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 18,12 triliun hingga kuartal III-2014 atau tumbuh 19% dari Rp 15,23 triliun pada periode sama tahun lalu. Perseroan memproyeksikan laba bersih di atas Rp 24 triliun hingga akhir tahun ini. Pada akhir tahun, rasio LDR akan ditingkatkan menjadi di kisaran 90% dari posisi kuartal III-2014 sebesar 85,29%. Pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ada di kisaran 15%. Hingga kuartal III-2014, BBRI membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 464,19 triliun atau tumbuh 12,32% dibandingkan kuartal III-2013 sebesar Rp 413,27 triliun. Sementara itu, NPL naik dari 1,77% pada kuartal 2013 menjadi 1,89% pada kuartal III-2014. Kenaikan laba bersih pada kuartal III-2014 antara lain didorong oleh peningkatan NIM dari 8,25% pada kuartal III-2013 menjadi 8,78% pada kuartal III-2014.
Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan pertumbuhan penyaluran fungsi intermediasi mencapai 14% YoY hingga September 2014. Perseroan akan menjaga rasio fungsi intermediasi di kisaran 85%-86% hingga akhir tahun 2014. Sehingga perseroan menggenjot himpunan dana pihak ketiga (DPK). Pada September 2013, perolehan laba perseroan mencapai Rp 12,8 triliun atau tumbuh 15,1% YoY. Sedangkan pertumbuhan kredit pada September 2013 mencapai Rp 450,8 triliun atau tumbuh 23,4% YoY dan DPK mencapai Rp514,2 triliun.
Bank CIMB Niaga (BNGA) membukukan dana kelolaan nasabah prioritas hingga kuartal III-2014 sebesar Rp 45 triliun atau tumbuh 20% dibandingkan akhir tahun lalu. Untuk mencapai target pertumbuhan 20-25% hingga akhir tahun, perseroan memberikan beragam privileges kepada nasabah seperti 19 digital lounge dan airport lounge.
Bank Tabungan Negara (BBTN) mulai menjual produk baru bancassurance setelah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan menggandeng 3 perusahaan asuransi dalam peluncuran produk bancassurance yakni PT Zurich Topas Life, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Produk tersebut merupakan bagian yang harus dilakukan oleh BTN dalam menghadapi persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Hingga tahun 2015 perseroan menargetkan dapat menjual produk ini sekitar Rp 100 miliar.
Bank Permata (BNLI) mengumumkan telah menguasai 237.609.990 saham PT Astra Sedaya Finance (ASDF) atau mewakili 25,0000005% dari total saham ASDF. Perseroan telah lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai pemegang saham pengendali ASF.
Bank Internasional Indonesia (BNII) membukukan kenaikan aset sebesar 11% menjadi Rp104,6 triliun per 30 September 2014. Perseroan juga mencatatkan laba bersih hingga kuartal III/2014 sebesar Rp340 miliar. Laba tersebut diperoleh setelah ada peningkatan terhadap provisi untuk beberapa nasabah korporasi dan tekanan terhadap margin bunga bersih (NIM). Perseroan membukukan pendapatan operasioal senilai Rp2,05 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,92 triliun. BNII mencatatkan portofolio kredit yang naik 14% menjadi Rp104,6 triliun dengan simpanan nasabah naik 7% menjadi Rp103,6 triliun. Perseroan juga membukukan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 14,07% dengan total modal mencapai Rp16,4 triliun.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 61,3 triliun hingga September 2014. DPK tersebut terdiri atas deposito sebesar Rp 28 triliun, giro Rp 23,8 triliun dan tabungan Rp 9,5 triliun. Guna meningkatkan penghimpunan DPK, perseroan menerapkan berbagai strategi. Salah satunya dengan merangkul bobotoh yakni kalangan pecinta Klub Sepakbola Persib Bandung. Tunas Baru Lampung (TBLA) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD. Jumlah saham yang akan dikeluarkan sebanyak 400 juta lembar atau 8,09% dari total modal disetor perseroan dengan harga nominal RP 125 dan harga pelaksanaan Rp 715 per lembar. Perseroan akan melakukan RUPSLB pada 7 November untuk meminta persetujuan pemegang saham. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Medco Energi Internasional (MEDC) terus melakukan kegiatan eksplorasi di Blok Senoro Toili guna menemukan sumber minyak dan gas baru. Blok Senoro Toili yang dikelolanya berada pada area hidrokarbon yang produktif.
Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) akan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1 triliun, meningkat 49,7% dari capex tahun 2014 sebesar Rp 676 miliar. Sebagian besar dana capex tahun 2015 akan digunakan untuk ekspansi di segmen bisnis beras di wilayah Sumatra. Sebanyak Rp 400 miliar – Rp 500 miliar akan digunakan untuk pembangunan
23 October 2014
23 October 2014
pabrik penggilingan kelima dan keenam di wilayah Sumatra, sekitar Rp 150 miliar untuk perluasan pabrik Taro di wilayah Jawa Tengah. Perseroan akan mendatangkan 3 mesin baru guna meningkatkan volume makanan ringan tersebut. Sedangkan sekitar Rp 250 miliar akan digunakan untuk pengembangan bisnis kebun. Perseroan akan memperbesar aset perkebunan kelapa sawit dengan menambah lahan kebun sekitar 8.000 ha di wilayah Sumatera, melalui mekanisme anorganik atau akuisisi. Sebesar Rp 100 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis makanan lain.
Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,8-2 triliun pada 2015. Dana akan digunakan untuk membangun 1.000-1.200 gerai waralaba Alfamart serta sejumlah pusat distribusi. Perseroan siap mengeluarkan Rp 1 miliar untuk setiap gerai yang dibangun.
Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) memperoleh persetujuan untuk melakukan penambahan modal tanpa HMETD atau private placement. Sesuai rencana, perseroan akan menerbitkan sebanyak 864,7 juta saham (2,24%) baru. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp 600 per saham. Dana akan digunakan untuk membeli 30% saham Midi Utama Indonesia (MIDI).
Ace Hardware (ACES) menambah gerai barunya di luar kota Jakarta yaitu di Tasikmalaya, Jawa Barat yang akan dibuka pada 26 Oktober 2014. Gerai di Tasikmalaya seluas sekitar 1.900 meter persegi. Hingga saat ini perseroan memiliki 109 gerai.
Duta Anggada Realty (DART) akan memperluas bisnisnya dengan masuk ke sektor kawasan industri, yang didukung oleh perolehan dana hasil emisi notes senilai US$200 juta. Surat utang itu diterbitkan oleh Primary Assets Pte. Ltd., anak usaha DART yang berdomisili di Singapura. Rencana ini telah disetujui dalm rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 22 Oktober 2014. Notes tersebut bertenor lima tahun dengan kisaran bunga 7% hingga 13% yang akan diterbitkan pada Desember 2014. Dana itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan Icon Tower Office dan Holiday Inn & Suites di Jakarta, akuisisi perusahaan properti, serta pembelian tanah di Sumatra Selatan dan Banten, Disamping itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk membayar utang atas fasilitas pinjaman dari kreditur.
Ciputra Group mengembangkan kota mandiri pertama di Banjarbaru, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, pada tahun 2014. CitraMitra City Banjarbaru tersebut dikembangkan di atas lahan seluas 200 ha. Tahap pertama, perusahaan akan mengembangkan area seluas 30 ha terlebih dahulu. Selama 10 bulan terakhir, perusahaan telah menjual sekitar 500 unit rumah pada kisaran harga Rp 300 jutaan-Rp 700 jutaan. Penjualan tersebut telah mencapai 75% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014.
Intiland Development (DILD) siap mengucurkan Rp 3 miliar untuk membantu dan membangun rumah masyarakat miskin, yaitu memperbaiki rumah atau penyediaan rumah. Dana tersebut merupakan target net profit sebesar 1%, Rp330 miliar tahun 2015. Pemegang rumah hasil renovasi atau pemberian rumah akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat diberikan setelah 10 tahun agar rumah tersebut tidak langsug dijual.
First Media (KBLV) berpotensi meraih laba bersih Rp7,77 triliun bila rencana pelepasan sebagian kepemilkan sahamnya di anak usahanya, Link Net (LINK) terealisasi. Meningkatnya laba bersih ini
ditopang kuat oleh keuntungan penjualan sebagian kepemilikan saham entitas anak sebesar Rp2,48 triliun dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar Rp5,3 triliun. Dari penjualan saham, perseroan akan memperoleh dana bersih setelah dikurangi pajak dan biaya terkait Rp1,96 triliun.
Visi Media Asia (VIVA) berencana menerbitkan obligasi pada kuartal II-2015. Nilai obligasi diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. Sesuai rencana, dana akan digunakan untuk percepatan pelunasan utang senilai total USD 220 juta atau setara Rp 2,6 triliun kepada Credit Suisse.
Lautan Luas (LTLS) tambah modal Lautan Hongze Chemical Industry Ltd senilai RMB 46,06 juta atau setara dengan Rp 90 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai peningkatan kapasitas pabrik di China. Perseroan melalui anak usahanya Lautan Luas Singapore Pte Ltd menguasai sekitar 47% saham Lautan Hongze. Perseroan berniat meningkatkan kapasitas pabrik Lautan Hongze dari 500 ribu ton menjadi 1 juta ton. Dengan tambahan kapasitas ini, pendapatan Lautan Hongze diperkirakan naik menjadi RMB 700 juta per tahun.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia (GIAA) membuka dua rute penerbangan di Provinsi Maluku Utara yakni Ternate-Kao (Kabupaten Halmahera Utara) dan Ternate-Labuha (Kabupaten Halmahera Selatan) untuk mendukung kelancaran transportasi udara antar-kabupaten di daerah ini. Garuda Indonesa juga akan membuka rute penerbangan Ternate-Ambon, yang selama ini hanya dilayani penerbangan Expres Air dan Sriwijaya Air.
Menurut ITRI Ltd, produksi timah di Myanmar akan naik 12% menjadi 28.000 metrik ton tahun 2015 atau 10% dari suplai global. Produksi akan meningkat karena Myanmar Pongpipat Co. berencana untuk meningkatkan produksi di tambang Heinda. Myanmar akan menjadi negara industri pertambangan baru yang bisa menyaingi Indonesia, ketika Indonesia mengeluarkan larangan ekspor guna meningkatkan harga.
23 October 2014
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 80,45 -0,07 TLKM (US) 48 14.332 195
Natural Gas (US$)/mmBtu 3,66 0,00 ANTM (GR) 0,06 851 0
Gold (US$)/Ounce 1242,87 1,62
Nickel (US$)/MT 15210,00 -90,00
Tin (US$)/MT 19500,00 50,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 63,30 --
Coal (RB) (US$)/MT* 64,90 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 750,00 7,50
CPO (MYR)/MT 2132,00 -23,00
Rubber (MYR/Kg) 592,50 4,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 729,96 2,48
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16461,32 -0,92 -0,70 14,51 13,63 2,73 2,55 4.782,6
USA NASDAQ COMPOSITE 4382,85 -0,83 4,94 21,62 17,64 3,30 2,99 6.961,3
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6399,73 0,43 -5,18 13,37 12,47 1,74 1,65 1.384,6
CHINA SHANGHAI SE A SH 2435,75 -0,56 9,99 9,33 8,28 1,27 1,13 2.824,0
CHINA SHENZHEN SE A SH 1374,77 -1,11 24,55 23,32 18,26 2,67 2,36 1.803,7
HONG KONG HANG SENG INDEX 23403,97 1,37 0,42 10,77 9,95 1,29 1,19 1.848,0
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5074,32 0,89 18,72 16,43 14,00 2,81 2,47 394,9
JAPAN NIKKEI 225 15195,77 2,64 -6,72 16,77 15,02 1,47 1,37 2.656,8
MALAYSIA KLCI 1796,22 -0,38 -3,79 16,49 15,04 2,07 1,94 312,8
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3202,74 0,68 1,11 14,09 12,99 1,28 1,21 413,3
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.013,50 12,50 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0001
EUR/IDR 15.190,59 -41,59 EUR / USD 1,26 -0,0004
JPY/IDR 112,14 -0,19 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.439,46 -18,05 SGD / USD 0,79 0,0004
AUD/IDR 10.533,92 -25,65 AUD / USD 0,88 -0,0011
GBP/IDR 19.280,71 23,56 GBP / USD 1,60 -0,0001
CNY/IDR 1.963,60 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.678,92 -3,94 MYR / USD 0,31 -0,0003
KRW/IDR 11,39 -0,03 100 KRW / USD 0,09 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.98
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.14
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.14
23 October 2014
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Sep'14 Aug'14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 3.71 3.42 SBI (9M) 6,84809
Inflation YOY % 4.53 3.99 SBIS (9M) 6,84809
Inflation MOM % 0.27 0.47
Foreign Reserve (US$) 111.16 111.22
GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
23 Oct US Initial Jobless Claims Naik menjadi 284 ribu dari 264 ribu
23 Oct US Continuing Claims Turun menjadi 2380 ribu dari 2389 ribu
23 Oct US Leading Index Naik menjadi 0.7% dari 0.2%
24 Oct US New Home Sales Turun menjadi 470 ribu dari 504 ribu
24 Oct US New Home Sales MoM Turun menjadi -6.8% dari 18.0%
27 Oct US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.0% dari -1.0%
27 Oct US Pending Home Sales YoY --
28 Oct US Durable Goods Orders Turun menjadi -18.4% dari -18.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 13025 2.16 7.23 ICBP IJ 11175 -1.32 -0.94 BBRI IJ 10725 1.42 3.95 KLBF IJ 1685 -0.88 -0.76 UNVR IJ 32025 1.26 3.29 SMMA IJ 3000 -3.23 -0.67 SMGR IJ 16100 2.55 2.56 DNET IJ 965 -3.50 -0.54 ASII IJ 6550 0.77 2.18 MNCN IJ 2975 -1.16 -0.54 BBNI IJ 5800 1.75 1.99 GGRM IJ 57225 -0.43 -0.52 ADRO IJ 1030 5.64 1.90 TRIO IJ 1255 -6.69 -0.46 BMRI IJ 10100 0.75 1.87 BMTR IJ 1900 -1.04 -0.30 PGAS IJ 5725 0.88 1.31 PNBN IJ 990 -1.00 -0.26 TBIG IJ 8825 2.92 1.29 INDF IJ 6775 -0.37 -0.24
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Karisma Aksara
Mediatama
Books Store
Trade & Service 175-240 535.82 TBA TBA
BCA Sekuritas Maybank Kim Eng PT Blue Bird
Land
Transportation 6500.00 531.40 24 Oct -28 Oct’14 03 Nov 2014
Credit Suisse Indonesia UBS Securities, Danareksa
23 October 2014
23 October 2014
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
MICE 10.00 Cash Dividend
29 Oct-14 30 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14
ITMG 1100.00 Cash Dividend
29 Oct-14 30 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14
GMTD 50.00 Cash Dividend 31 Oct-14 03 Oct-14 06 Nov-14 19 Nov-14
ISSP 2.00 Cash Dividend 03 Nov-14 04 Nov-14 07 Nov-14 20 Nov-14
ADMF 2700.00 Cash Dividend
11 Nov-14 12 Nov-14 14 Nov-14 28 Nov-14
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct – 30 Oct’14
ARTI Rights Issue 1:4 117.00 06-Nov-14 07-Nov-14 13 Nov – 20 Nov’14
BWPT Rights Issue 1:6 390-411 17-Nov-14 18-Nov-14 24 Nov – 28 Nov’14
BBRM Rights Issue 100:43 230.00 20-Nov-14 21-Nov-14 27 Nov – 03 Dec’14
BPFI Rights Issue 10:7 500.00 26-Nov-14 27-Nov-14 03 Dec – 07 Dec’14
ACST Tender Offer TBA TBA TBA TBA TBA
CPGT Tender Offer TBA TBA TBA TBA TBA
MLBI Stock Split 1:100 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
TRUB RUPST/LB 24-Oct-14
BIPP RUPSLB 27-Oct-14
BJTM RUPSLB 27-Oct-14
ARTI RUPSLB 30-Oct-14
BMTR RUPSLB 30-Oct-14
MSKY RUPSLB 30-Oct-14
CPGT RUPSLB 30-Oct-14
BPFI RUPSLB 31-Oct-14
TIRA RUPSLB 03-Nov-14
DEFI RUPSLB 05-Nov-14
ABDA RUPSLB 05-Nov-14
IPOL RUPSLB 07-Nov-14
BWPT RUPSLB 10-Nov-14
BEKS RUPSLB 10-Nov-14
BABP RUPSLB 12-Nov-14
BKSL RUPSLB 12-Nov-14
ANJT RUPSLB 13-Nov-14
BPFI RUPSLB 19-Nov-14
BUVA RUPSLB 24-Nov-14
23 October 2014
23 October 2014
ADRO
TRADING BUY
S1 980 R1 1090 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 920 R2 1150
Closing
Price 1030
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp980-Rp1150
• Entry Rp1030, take Profit Rp1150
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 17.70 Positif
MACD -13.9 Positif
True Strength Index (TSI) -15.33 Positif
Bollinger Band (Mid) 1087 Negatif
MA5 982 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500
April May Jun Jul August September October
ADRO Downward Sloping Channel
1,030 983.75 982 920 835 835 1,030 1,043.85 1,043.85 1,086.5 1,175 1,288.26 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 39.11, Stochastic %K = 57.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
39.1056 39.1056 20 57.6777 57.6777 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ADRO - MACD (5,3) = -4.02, Signal() = 4.55
-4.01839 4.5463 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = -15.33 -15.3258 -33.9324 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ADRO - William's % R(14) = -56.86 -56.8627
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
BBCA
TRADING BUY
S1 12850 R1 13150 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 12550 R2 13450
Closing
Price 13025
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp12850-Rp13450
• Entry Rp13025, take Profit Rp13450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 55.41 Positif
MACD 41.7 Positif
True Strength Index (TSI) 41.45 Positif
Bollinger Band (Mid) 12684 Positif
MA5 12715 Positif 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000
April May Jun Jul August September October
BBCA Upward Sloping Channel
12,684.4 12,683.8 12,500 12,170 12,170 12,142.2 12,715 12,850 13,025 13,025 14,512.5 14,512.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 44.10, Stochastic %K = 66.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
44.0955 44.0955 20 66.1491 66.1491 80 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 150.0 0.0 BBCA - MACD (5,3) = -71.25, Signal() = -40.34
-71.2489 -40.3378 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBCA - TSI(3,5,3) = 41.45 23.6124 0.00000 41.4522 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBCA - William's % R(14) = -4.88 -4.87805
23 October 2014
23 October 2014
MPPA
TRADING BUY
S1 3050 R1 3375 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2925 R2 3500
Closing
Price 3185
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp3050-Rp3375
• Entry Rp3185, take Profit Rp3375
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 63.79 Positif
MACD 27.9 Positif
True Strength Index (TSI) 31.94 Positif
Bollinger Band (Mid) 3002 Positif
MA5 3026 Positif 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
April May Jun Jul August September October
MPPA Wedge 2,984.38 2,925 2,925 2,866 2,866 2,785 3,002.25 3,026 3,090 3,185 3,185 3,323.93 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 76.59, Stochastic %K = 79.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
76.5898 76.5898 20 79.4507 79.4507 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = -44.22, Signal() = -33.86
-44.2183 -33.8577 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MPPA - TSI(3,5,3) = 31.94 25.8221 0.00000 31.9355 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MPPA - William's % R(14) = -17.05 -17.0543
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.am ibroker.com
ROTI
TRADING BUY
S1 1140 R1 1210 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1095 R2 1255
Closing
Price 1190
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1140-Rp1255
• Entry Rp1190, take Profit Rp1255
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 72.13 Positif
MACD 12.1 Positif
True Strength Index (TSI) 87.77 Positif
Bollinger Band (Mid) 1120 Positif
MA5 1149 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500
April May Jun Jul August September October
ROTI Downward Sloping Channel
1,125 1,120 1,110 1,045 987.857 987.857 1,139.63 1,139.63 1,149 1,190 1,190 1,235.59 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 85.93, Stochastic %K = 88.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
85.9288 80 20 85.9288 88.9634 88.9634 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 ROTI - MACD (5,3) = -16.58, Signal() = -14.47
-16.5841 -14.4711 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ROTI - TSI(3,5,3) = 87.77 74.5391 0.00000 87.7655 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ROTI - William's % R(14) = -3.33 -3.33333
23 October 2014
23 October 2014
SSIA
TRADING BUY
S1 740 R1 790 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 700 R2 830
Closing
Price 765
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp740-Rp830
• Entry Rp765, take Profit Rp830
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 59.38 Positif
MACD 8.3 Positif
True Strength Index (TSI) 78.25 Positif
Bollinger Band (Mid) 709 Positif
MA5 724 Positif 660.0 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0
April May Jun Jul August September October
SSIA Broadening Wedge
724 709 703.75 655 639.571 639.571 765 765 803.461 870 926.667 926.667 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SSIA - Stochastic %D(6,3,3) = 77.83, Stochastic %K = 81.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.835 77.835 20 80 81.9649 81.9649 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 SSIA - MACD (5,3) = -13.58, Signal() = -10.76
-13.5834 -10.7551 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SSIA - TSI(3,5,3) = 78.25 60.8368 0.00000 78.251 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SSIA - William's % R(14) = -12.00 -12
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.am ibroker.com
PWON
TRADING BUY
S1 430 R1 470 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 400 R2 500
Closing
Price 443
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp435-Rp470
• Entry Rp443, take Profit Rp470
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.06 Positif
MACD 5.5 Positif
True Strength Index (TSI) 78.17 Positif
Bollinger Band (Mid) 408 Positif
MA5 425.8 Positif 320.0 360.0 400.0 440.0 480.0
April May Jun Jul August September October
PWON Downward Sloping Channel
417 413 407.7 396 363.143 363.143 417.8 417.8 425.8 443 443 451.661 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 76.47, Stochastic %K = 86.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
76.4676 76.4676 20 80 86.8889 86.8889 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -6.44, Signal() = -5.54
-6.43678 -5.54162 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = 78.17 67.4185 0.00000 78.1714 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PWON - William's % R(14) = -4.29 -4.28571
23 October 2014
23 October 2014
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
22/10/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 19625 19625 20000 19250 19500 19750 20000 Positif Positif Negatif 25225 19250
LSIP Trading Sell 1780 1780 1765 1735 1765 1795 1825 Negatif Negatif Negatif 1945 1715
SGRO Trading Buy 1865 1865 1895 1785 1840 1895 1950 Positif Positif Positif 2205 1750
Mining
BUMI Trading Buy 129 129 141 114 123 132 141 Positif Positif Positif 201 118
PTBA Trading Buy 12500 12500 13100 11825 12250 12675 13100 Positif Positif Positif 13625 11100
ADRO Trading Buy 1030 1030 1090 920 980 1090 1150 Positif Positif Positif 1335 920
MEDC Trading Sell 3800 3800 3770 3700 3770 3840 3910 Negatif Negatif Negatif 3900 3360
INCO Trading Buy 3700 3700 3760 3640 3680 3720 3760 Positif Positif Positif 4340 3455
ANTM Trading Buy 960 960 985 940 955 970 985 Positif Positif Negatif 1180 935
TINS Trading Buy 1180 1180 1230 1125 1160 1195 1230 Positif Positif Positif 1360 1080
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 16100 16100 16625 15500 15875 16250 16625 Positif Positif Positif 16500 14500
INTP Trading Buy 23925 23925 24275 23525 23775 24025 24275 Positif Positif Positif 24275 20800
SMCB Trading Buy 2560 2560 2600 2500 2535 2570 2605 Positif Positif Positif 2800 2425
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6550 6550 6700 6400 6500 6600 6700 Positif Positif Positif 7500 6325
GJTL Trading Sell 1510 1510 1455 1455 1495 1535 1575 Negatif Negatif Negatif 1730 1400
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 6775 6775 6650 6650 6750 6850 6950 Negatif Negatif Negatif 7125 6725
GGRM Trading Sell 57225 57225 56975 56200 56975 57750 58525 Negatif Negatif Negatif 61500 53750
UNVR Trading Buy 32025 32025 32375 31625 31875 32125 32375 Positif Positif Positif 32200 30500
KLBF Trading Sell 1685 1685 1625 1625 1665 1705 1745 Negatif Negatif Negatif 1710 1595
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1600 1600 1640 1550 1580 1610 1640 Positif Positif Positif 1640 1420
PTPP Trading Buy 2475 2475 2515 2440 2465 2490 2515 Positif Positif Positif 2515 2100
WIKA Trading Buy 2915 2915 2955 2880 2905 2930 2955 Positif Positif Positif 2935 2420
ADHI Trading Buy 2840 2840 2895 2790 2825 2860 2895 Positif Positif Positif 3030 2320
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 5725 5725 5575 5575 5675 5775 5875 Negatif Negatif Negatif 6100 5600
JSMR Trading Buy 6150 6150 6300 6000 6100 6200 6300 Positif Positif Positif 6475 5825
ISAT Trading Sell 3735 3735 3690 3690 3720 3750 3780 Negatif Negatif Negatif 4100 3730
TLKM Trading Buy 2860 2860 2925 2805 2845 2885 2925 Positif Positif Positif 3010 2730
CMNP Trading Buy 3300 3300 3330 3150 3240 3330 3420 Positif Positif Positif 3490 2960
Finance
BMRI Trading Buy 10100 10100 10275 9900 10025 10150 10275 Positif Positif Positif 10700 9300
BBRI Trading Buy 10725 10725 10975 10450 10625 10800 10975 Positif Positif Positif 11050 10000
BBNI Trading Buy 5800 5800 5900 5675 5750 5825 5900 Positif Positif Positif 5925 4975
BBCA Trading Buy 13025 13025 13450 12550 12850 13150 13450 Positif Positif Positif 13575 11900
BBTN Trading Sell 1155 1155 1120 1120 1145 1170 1195 Negatif Negatif Negatif 1195 1070
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 17475 17475 17900 17000 17300 17600 17900 Positif Positif Positif 21150 16700