BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan
a) PT Bisi International Tbk
BISI International Tbk (Sebelumnya bernama PT Benihinti Suburintani) didirikan 22 Juni 1983 dengan nama PT Bright Indonesia Seed Industry dan beroperasi secara komersial mulai tahun 1983. Kantor pusat BISI berdomisili di Jl. Surabaya Mojokerto km. 19, Sidoarjo, dengan lokasi pabrik di Pare, Kediri. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham BISI International Tbk (30/04/2015), antara lain: PT Agrindo Pratama (induk usaha) (31,00%) dan Midsummer Limited (23,08%). Adapun induk usaha terakhir BISI adalah Great Amazon Holdings Limited dan pengendali terakhir adalah keluarga Jiaravanon. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha BISI meliputi pembibitan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan buah-buahan, dan padi. Produk utama yang dihasilkan BISI dan anak usahanya adalah benih jagung (varietas unggul BISI-2, BISI-12, BISI-16, BISI-18 dan BISI-816), benih hortikultura (sayuran dan buah-buahan Timun Hercules), benih padi (varietas unggul padi Intani-2 dan Ciherang) dan pestisida.
Pada tanggal 11 Mei 2007, BISI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BISI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 900.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Mei 2007.
b) PT Astra Agro Lestari Tbk
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995. Kantor pusat AALI dan entitas anak (“Grup”) berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR no.1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit AALI saat ini berlokasi di Kalimantan Selatan dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup AALI adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa. Saat ini kegiatan utama AALI adalah bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit.
c) PT BW Plantation Tbk
Perseroan didirikan tanggal 6 November 2000. Saat ini, susunan pemegang saham perseroan terdiri dari PT BW Investindo (50%), Fendalton Investment pte, Ltd (30%), PT Wahana Platinum Indonesia (5%), PT Cahaya Cipta Global (5%), PT Mitra Energi Global (5%) dan PT Surya Cipta Sejahtera (5%).
Perseroan melalui anak perusahaan memiliki hak atas tanah seluas 95.246 hektar. Sampai dengan 30 Juni 2009 sebanyak 32.432 hektar lahan telah ditanami, dimana 13.634 hektar merupakan tanaman yang telah menghasilkan. Disamping itu, perseroan telah memiliki 2 pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas masing-masing
pabrik 45 ton/jam atau total kapasitas 90 ton/jam. Perseroan saat ini sedang dalam proses peningkatan kapasitas pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi total kapasitas 105 ton/jam yang akan selesai pada pertengahan Oktober 2009. Perseroan memproduksi CPO yang diekstraksi dari TBS yang dipanen dari perkebunann kelapa sawit di dua PKS yang berlokasi di area perkebunan perseroan dan anak perusahaan perseroan
d) PT Jaya Agra Wattie Tbk
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) didirikan dengan nama Handel Maatschappij J.A. Wattie and Company Limited tanggal 20 Januari 1921 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 20 Januari 1921. JAWA berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Wisma BSG Lt. 8, Jl Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160.
Induk usaha dan induk usaha terakhir JAWA adalah PT Sinar Kasih Abadi, dengan persentase kepemilikan sebesar 70,51%. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JAWA meliputi bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa. Saat ini kegiatan utama JAWA bergerak di bidang agribisnis, meliputi penanaman, proses pabrikasi, pengiriman, dan penjualan serta mengelola kegiatan usaha operasional dari anak perusahaan yang memiliki perkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrik pengolahan hasil perkebunan terutama karet, kelapa sawit serta produk-produk perkebunan lainnya.
Pada tanggal 20 Mei 2011, JAWA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JAWA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.132.405.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham
dengan harga penawaran Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Mei 2011.
e) PT Salim Ivomas Pratama Tbk
Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) didirikan dengan nama PT Ivomas Pratama tanggal 12 Agustus 1992 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1994. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta. Kelompok Usaha memiliki perkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrik di propinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
Induk usaha dari Salim Ivomas Pratama Tbk adalah Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), Singapura, dimana INDF dan IndoAgri masing-masing memiliki 6,4% dan 72,00% saham yang ditempatkan dan disetor penuh SIMP, sedangkan 60,5% saham IndoAgri secara tidak langsung dimiliki oleh INDF, jadi kepemilikan INDF secara efektif di SIMP adalah sebesar 51,3%. Adapun induk usaha terakhir dari Salim Ivomas Pratama Tbk adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Salim Ivomas Pratama Tbk memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), adalah Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SIMP dan Entitas-entitas Anak adalah produsen minyak dan lemak nabati serta produk turunannya
yang terintegrasi secara vertikal, dengan kegiatan utama mencakup pemuliaan benih kelapa sawit, mengelola dan memelihara perkebunan kelapa sawit, produksi dan penyulingan minyak kelapa sawit mentah dan minyak kelapa mentah, pengelolaan dan pemeliharaan perkebunan karet serta proses pemasaran dan penjualan produk akhir terkait. Kelompok Usaha juga mengelola dan memelihara perkebunan tebu terpadu, kakao, kelapa dan teh, serta memproses, memasarkan dan menjual hasil-hasil perkebunan tersebut. Merek-merek utama yang dimiliki SIMP, antara lain: untuk minyak goreng (Bimoli, Happy Salad Oil, Delima dan Mahakam) dan margarin & lemak nabati (Simas, Palmia, Simas Palmia, Amanda dan Malinda). Pada tanggal 27 Mei 2011, SIMP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SIMP kepada masyarakat sebanyak 3.163.260.000 dengan nilai nominal Rp200,- per saham saham dengan harga penawaran Rp1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juni 2011.
f) PT Sampoerna Agro Tbk
Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan 07 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Nopember 1998. Kantor pusat SGRO berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Sampoerna Agro adalah Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd (67,05%). Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. merupakan induk usaha SGRO, sedangkan induk usaha terakhir adalah Xian Investment Holding Ltd.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SGRO adalah bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu dan memproduksi tepung sagu dengan merek Prima Starch) dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, SGRO dan anak usaha tertentu juga mengembangkan perkebunan Plasma dan membina kerjasama dengan petani Plasma. Pada tanggal 07 Juni 2007, SGRO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SGRO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 461.350.000 dengan nilai nominal Rp200,- per saham dengan harga penawaran Rp2.340,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Juni 2007.
g) PT Inti Agro Resources Tbk
PT Inti Agri Resources Tbk (dahulu PT Inti Kapuas Arowana Tbk) (IIKP) didirikan tanggal 16 Maret 1999 dengan nama PT Inti Indah Karya Plasindo dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1999. Kantor pusat IIKP terletak di Puri Britania Blok T7, No. B27-29, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat 11610. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham IIKP adalah Reksadana PT Dhanawibawa Ekslusif Terbatas I (18,41%), TFI (X) – TRA Ordinary I (8,40%), Kharisma Flexi Terbatas (8,24%), AAA-JS Multisectoral Fund (7,27%), PT HD Capital Tbk (HADE) (5,80%) dan PT Asuransi Jiwasraya (5,37%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan IIKP terutama bergerak dalam bidang perikanan, perdagangan, industri dan perkebunan. Saat ini, kegiatan usaha IIKP adalah penangkaran ikan, pembudidayaan dan perdagangan ikan arowana super red dengan merek dagang ShelookRED.
Pada tanggal 28 September 1990, IIKP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IIKP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 60.000.000 dengan nilai nominal Rp200,- per saham dengan harga penawaran Rp450,- per saham dan disertai sebanyak 48.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Oktober 2002.
h) PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (PP London Sumatra Indonesia Tbk / Lonsum) (LSIP) didirikan tanggal 18 Desember 1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1962. Kantor pusat LSIP terletak di Prudential Tower Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Setiabudi, Jakarta Selatan, sedangkan kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda. Induk usaha dari Lonsum adalah Salim Ivomas Pratama Tbk / SIMP, dimana SIMP memiliki 59,48% saham yang ditempatkan dan disetor penuh Lonsum, sedangkan induk usaha terakhir dari Lonsum adalah First Pacific Company Limited, Hong Kong.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LSIP bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa,
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Produk utama Lonsum adalah minyak kelapa sawit dan karet, serta kakao, teh dan benih dalam kuantitas yang lebih kecil. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, LSIP juga mengembangkan perkebunan di atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat (perkebunan plasma) sesuai dengan pola perkebunan “inti-plasma” yang dipilih pada saat LSIP melakukan ekspansi perkebunan.
Pada tanggal 07 Juni 1996, LSIP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LSIP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 38.800.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Juli 1996.
B. Statistik Deskriptif
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil data di Bursa Efek Indonesia untuk mengetahui laporan keuangan sebagai populasi penelitian. Prosedur penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling.
TABEL 4.1
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
Sumber : Data sekunder yang diolah peneliti
Dari 8 data perusahaan yang memenuhi kriteria sampel, tidak ada data perusahaan yang tidak dapat diolah, sehingga seluruh data yang diolah dalam penelitian ini adalah 8 sampel.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Data sekunder yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis. Pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia berupa data-data perusahaan yang berkaitan dengan penelitian yaitu perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013, selain itu pengumpulan data juga diperoleh dari Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan perusahaan.
a) Good Corporate Governance
Good Corporate Governance ini diukur dengan menggunakan instrumen yang
telah dikembangkan oleh Indonesia Institute of Corporate Governance (IICG) berupa
No. KETERANGAN JUMLAH
1.
Data Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel
8
2. Data Perusahaan yang tidak dapat diolah 0
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diterbitkan di majalah SWA.
Penilaian CGPI meliputi empat tahap dengan bobot nilai: 1) Self-assessment (15%)
Pada tahap ini perusahaan diminta mengisi kuesioner self-assesment seputar penerapan konsep corporate governance di perusahaannya.
2) Pengumpulan dokumen perusahaan (25%) 3) Penyusunan makalah dan presentasi (12%) 4) Observasi ke perusahaan (48%)
Nilai CGPI dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir dari setiap tahapan diatas. Rating level pada CGPI yaitu:
1) Sangat Terpercaya (85,00-100) 2) Terpercaya (70,00-84,99)
3) Cukup Terpercaya (55,00-69,99)
Dalam penelitian ini, setiap perusahaan akan diberikan skor sesuai dengan rating yang diperoleh dari CGPI, yaitu:
1) Sangat Terpercaya (85,00-100) dengan skor 3 2) Terpercaya (70,00-84,99) dengan skor 2 3)Cukup Terpercaya (55,00-69,99) dengan skor 1
TABEL 4.2
DAFTAR PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013
No. Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
GCG
2011 2012 2013
1 BISI PT Bisi International Tbk 0.651 0.753 0.575
2 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 0.703 0.495 0.597
3 BWPT PT BW Plantation Tbk 0.765 0.875 0.537
4 JAWA PT Jaya Agra Wattie Tbk 0.597 0.575 0.703
5 SIMP PT Salim Ivomas Pratama
Tbk
0.753 0.875 0.753
6 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk 0.875 0.703 0.537
7 IIKP PT Inti Agro Resources
Tbk
0.575 0.575 0.495
8 LSIP PT PR London Sumatera
Indonesia Tbk
0.765 0.875 0.753
Sumber: Majalah SWA
b) Corporate Social Responsibility
Pengungkapan corporate social responsibility adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Instrumen pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Siregar (2008) yang terdiri atas 78 (tujuh puluh delapan) item pengungkapan. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkapkan oleh
perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi 13 (tiga belas) item lingkungan, 7 (tujuh) item energi, 8 (delapan) item kesehatan dan keselamatan kerja, 29 (dua puluh sembilan) item tenaga kerja, 10 (sepuluh) item produk, 9 (sembilan) item keterlibatan masyarakat, dan 2 (dua) item umum.
TABEL 4.3
DAFTAR PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013
Sumber: Data sekunder yang diolah penelitian
No. Kode
Perusahaan
Nama Perusahaan CSR
2011 2012 2013
1 BISI PT Bisi International Tbk 0.256 0.282 0.307
2 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 0.269 0.333 0.384
3 BWPT PT BW Plantation Tbk 0.256 0.358 0.371
4 JAWA PT Jaya Agra Wattie Tbk 0.269 0.282 0.243
5 SIMP PT Salim Ivomas Pratama
Tbk
0.269 0.294 0.346
6 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk 0.358 0.282 0.307
7 IIKP PT Inti Agro Resources Tbk 0.282 0.358 0.346
8 LSIP PT PR London Sumatera
Indonesia Tbk
c) Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajiban terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Banyak penelitian yang memeriksan pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, diantaranya Ulupui (2007) menjelaskan teori yang mendasari keuangan terhadap nilai perusahaan, diantaranya Ulupui (2007) menjelaskan teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut. Semakin tinggi kinerja keuangan yang biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Return On Asset (ROA) menurut Kasmir (2012:201) adalah rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.Selain itu, return on asset memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar.
TABEL 4.4
DAFTAR PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013
No. Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
ROA
2011 2012 2013
1 BISI PT Bisi International Tbk 0.002 0.002 0.002 2 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 0.245 0.203 0.127
3 BWPT PT BW Plantation Tbk 0.089 0.053 0.029
4 JAWA PT Jaya Agra Wattie Tbk 0.004 0.004 0.005
5 SIMP PT Salim Ivomas Pratama
Tbk
0.135 0.094 0.065
6 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk 0.159 0.008 0.026
7 IIKP PT Inti Agro Resources
Tbk
0.004 0.056 0.051
8 LSIP PT PR London Sumatera
Indonesia Tbk
0.275 0.156 0.099
Sumber: Data sekunder yang diolah penelitian
d) Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atau keseluruhan ekuitas yang dimiliki (Wahyudi dan Pawestri, 2006).
Nilai perusahaan diindikasikan dengan price to book value yaitu nilai yang tinggi membuat pasar percaya akan prospek perusahaan ke depan. Hal itu juga menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Soliha dan Taswan, 2002 dalam Fendi dan Rovila 2011).
TABEL 4.5
DAFTAR PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013
No. Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
PBV
2011 2012 2013
1 BISI PT Bisi International Tbk 1.850 1.719 1.313
2 AALI PT Astra Agro Lestari
Tbk
4.056 3.313 3.850
3 BWPT PT BW Plantation Tbk 3.543 3.137 2.722
4 JAWA PT Jaya Agra Wattie Tbk 1.264 137.000 854.000
5 SIMP PT Salim Ivomas Pratama
Tbk
1.199 1.130 766.000
6 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk 2.250 1.736 1.401
7 IIKP PT Inti Agro Resources
Tbk
9.439 13.233 21.290
8 LSIP PT PR London Sumatera
Indonesia Tbk
2.337 2.499 1.991
Sumber: Data sekunder yang diolah penelitian
C. Analisis Stasioneritas Data
Sebelum menganalisis data, perlu diketahui apakah datanya bersifat stasioner atau tidak. Untuk mengetahui stasioner data, digunakan metode uji akar unit. Uji akar-akar unit
bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar-akar unit) atau tidak stasioner (ada akar-akar unit).
1. Uji Akar-akar Unit Good Corporate Governance
TABEL 4.6
UJI AKAR-AKAR UNIT GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Null Hypothesis: GCG has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=5)
t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.347612 0.0242 Test critical values: 1% level -3.752946
5% level -2.998064 10% level -2.638752 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Sumber: Hasil output Eviews 7
Dari tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa variabel good corporate governance memiliki nilai Prob>F 0.0242 yang lebih kecil dari α (5%), nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel good corporate governance stasioner atau tidak terkena akar-akar unit.
2. Uji Akar-akar Unit Corporate Social Responsibility
TABEL 4.7
UJI AKAR-AKAR UNIT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Null Hypothesis: CSR has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=5)
t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.549605 0.0016 Test critical values: 1% level -3.752946
5% level -2.998064 10% level -2.638752 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Dari tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa variabel corporate social responsibility memiliki nilai Prob>F 0.0016 yang lebih kecil dari α (5%), nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel corporate social responsibility stasioner atau tidak terkena akar-akar unit.
3. Uji Akar-akar Unit Kinerja Keuangan
TABEL 4.8
UJI AKAR-AKAR UNIT RETURN ON ASSET
Null Hypothesis: ROA has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=5)
t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.256166 0.0294 Test critical values: 1% level -3.752946
5% level -2.998064 10% level -2.638752 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Sumber: Hasil output Eviews 7
Dari tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa variabel return on asset memiliki nilai Prob>F 0.0294 yang lebih kecil dari α (5%), nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel
4. Uji Akar-akar Unit Nilai Perusahaan
TABEL 4.9
UJI AKAR-AKAR UNIT PRICE TO BOOK VALUE
Null Hypothesis: PBV has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=5)
t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.683643 0.0012 Test critical values: 1% level -3.752946
5% level -2.998064 10% level -2.638752
Sumber: Hasil output Eviews 7
Dari tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa variabel price to book value memiliki nilai Prob>F 0.0012 yang lebih kecil dari α (5%), nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel price to book value stasioner atau tidak terkena akar-akar unit.
D. Analisis Penentuan Model Panel
Chow test digunakan untuk menentukan apakah suatu model statistik penelitian lebih tepat menggunakan model Fixed Effect atau Pooled Least Square. Dalam uji Chow ini jika didapat nilai Prob>F yang lebih kecil dari α (5%), maka H0 diterima sehingga model yang
digunakan adalah Pooled Least Square.
TABEL 4.10 UJI CHOW
Pool: OLAH_DATA1
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.000000 (23,549) 1.0000 Cross-section Chi-square 0.000000 23 1.0000
Dari tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa model hipotesis memiliki nilai Prob. Cross-section F yang lebih besar dari α (5%), sehingga H0 diterima berarti metode yang cocok
untuk model tersebut adalah Pooled Least Square. Pendekatan yang paling sederhana dalam pengolahan data panel adalah dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa atau sering disebut Pooled Least Square (PLS) yang diterapkan dalam data yang berbentuk pool.
TABEL 4.11
PENGARUH GCG, CSR DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Sumber:
Hasil output Eviews 7
Dari table F statistik yang menunjukkan probabilitas 13.31467 yang menunjukkan bahwa good corporate governance, corporate social responsibility, dan kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan di lihat dari R-squared 0.46 menunjukkan seberapa besar pengaruh good corporate governance, corporate social
responsibility, dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan yaitu sebesar 46% Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: PBV Method: Panel Least Squares Date: 07/14/15 Time: 11:20 Sample: 2011 2013
Included observations: 24 Cross-sections included: 24
Total pool (balanced) observations: 576
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 61.72822 94.01186 0.656600 0.5117 R-squared 0.465274 Mean dependent var 76.76133 Adjusted R-squared 0.460372 S.D. dependent var 223.2646 S.E. of regression 216.4203 Akaike info criterion 13.59924 Sum squared resid 26791193 Schwarz criterion 13.62949 Log likelihood -3912.582 Hannan-Quinn criter. 13.61104 F-statistic 13.31467 Durbin-Watson stat 2.152640 Prob(F-statistic) 0.000000
selebihnya (100%-46%) 54% dijelaskan oleh variabel lain. Secara parsial dapat di lihat pada tabel berikut:
TABEL 4.12
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Dependent Variable: PBV Method: Pooled Least Squares Date: 07/14/15 Time: 11:29 Sample: 2011 2013
Included observations: 24 Cross-sections included: 24
Total pool (balanced) observations: 576
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -23.76923 52.66079 -0.451365 0.6519 GCG 147.4776 76.04390 1.939374 0.0429 R-squared 0.006510 Mean dependent var 76.76133 Adjusted R-squared 0.004779 S.D. dependent var 223.2646 S.E. of regression 222.7305 Akaike info criterion 13.65327 Sum squared resid 28475494 Schwarz criterion 13.66839 Log likelihood -3930.141 Hannan-Quinn criter. 13.65917 F-statistic 3.761173 Durbin-Watson stat 2.179142 Prob(F-statistic) 0.052945
Sumber: Hasil output Eviews 7
Dari tabel diatas dapat dibentuk persamaan regresi dengan nilai koefisien konstanta adalah -23.769 dan nilai koefisien good corporate governance adalah 147.47 yang menjelaskan besar pengaruh good corporate governance terhadap nilai perusahaan sebesar 147.47 dengan tingkat derajat kepercayaan memiliki probabilitas 0.04 < 0.05 maka dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan good corporate
TABEL 4.13
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Dependent Variable: PBV Method: Pooled Least Squares Date: 07/14/15 Time: 11:31 Sample: 2011 2013
Included observations: 24 Cross-sections included: 24
Total pool (balanced) observations: 576
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 257.4234 70.33927 3.659739 0.0003 CSR -592.1729 228.5523 -2.590973 0.0098 R-squared 0.011560 Mean dependent var 76.76133 Adjusted R-squared 0.009838 S.D. dependent var 223.2646 S.E. of regression 222.1637 Akaike info criterion 13.64817 Sum squared resid 28330743 Schwarz criterion 13.66330 Log likelihood -3928.674 Hannan-Quinn criter. 13.65407 F-statistic 6.713141 Durbin-Watson stat 2.148584 Prob(F-statistic) 0.009814
Sumber: Hasil output Eviews 7
Dari tabel di atas dapat dibentuk persamaan regresi dengan nilai koefisien konstanta adalah 257.42 dan nilai koefisien corporate social responsibility adalah -592.172 yang menjelaskan besar pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan sebesar -592.172 dengan tingkat derajat kepercayaan memiliki probabilitas 0.00 < 0.05 maka dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan corporate
TABEL 4.14
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Dependent Variable: PBV Method: Pooled Least Squares Date: 07/14/15 Time: 11:32 Sample: 2011 2013
Included observations: 24 Cross-sections included: 24
Total pool (balanced) observations: 576
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 119.9898 12.82316 9.357272 0.0000 ROA -548.9325 114.3482 -4.800534 0.0000 R-squared 0.038599 Mean dependent var 76.76133 Adjusted R-squared 0.036924 S.D. dependent var 223.2646 S.E. of regression 219.1040 Akaike info criterion 13.62044 Sum squared resid 27555764 Schwarz criterion 13.63556 Log likelihood -3920.686 Hannan-Quinn criter. 13.62633 F-statistic 23.04512 Durbin-Watson stat 2.049306 Prob(F-statistic) 0.000002
Sumber: Hasil output Eviews 7
Dari tabel di atas dapat dibentuk persamaan regresi dengan nilai koefisien konstanta adalah 119.98 dan nilai koefisien return on asset adalah -548.93 yang menjelaskan besar pengaruh return on asset terhadap nilai perusahaan sebesar -548.93 dengan tingkat derajat kepercayaan memiliki probabilitas 0.00 < 0.05 maka dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan return on asset berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sehingga persamaan yang di peroleh dari penelitian diatas yaitu: Y = 61.72822 + 147.4776 GCG + -592.1729 CSR + -548.9325 ROA
E. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh good corporate
pada perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh good corporate governance (GCG) terhadap nilai perusahaan
Dengan tingkat derajat kepercayaan nilai probabilitas good corporate governance yaitu sebesar 0.0429 yang nilainya lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
good corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tumirin (2007) yang menyatakan adanya penerapan good corporate governance akan mempengaruhi tercapainya nilai perusahaan, oleh sebab itu perusahaan tentunya harus memastikan kepada para penanam modal bahwa dana yang mereka tanamkan untuk kegiatan pembiayaan, investasi, dan pertumbuhan perusahaan digunakan secara tetap dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak terbaik untuk kepentingan perusahaan.
2. Pengaruh corporate social responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan
Dengan tingkat derajat kepercayaan nilai probabilitas corporate social
responsibility yaitu sebesar 0.0098 yang nilainya lebih kecil dari 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anwar
et.al, (2010) yang menyatakan bahwa corporate social responsibility dalam laporan
tahunan memperkuat citra perusahaan dan menjadi pertimbangan investor maupun calon investor memilih tempat investasi karena menganggap perusahaan memberikan citra kepada masyarakat bahwa perusahaan tidak hanya mengejar profit tetapi juga memperhatikan lingkungan dan masyarakat, oleh karena itu corporate social
responsibility berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan sebagai hasil dari
peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan.
3. Pengaruh return on asset (ROA) terhadap nilai perusahaan
Dengan tingkat derajat kepercayaan nilai probabilitas return on asset yaitu sebesar 0.0000 yang nilainya lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa return on asset berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2007) yang menyatakan semakin tinggi kinerja keuangan yang biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.