• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 16 Mei 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Indikator dari sejumlah teknikal mengindikasikan sinyal yang bervariasi bagi IHSG dalam pekan ini. Sinyalemen dari leading indikator mengkonfirmasikan positif bagi IHSG, namun lagging indikator sebaliknya mensinyalkan negatif. Pola pergerakan IHSG, dalam pekan ini down to up. Untuk resistance level di 4877 dan suppor level 4761.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4761.715 -41.607 4,390.62 5,735.42

LQ-45 817.025 -8.585 1,520.66 4,379.04

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG tenggelam ke dalam teritori merah setelah jatuh sebesar 41,61 poin (0,87%) dari level 4.803,32 ke level 4.761,72 pada akhir perdagangan pekan lalu. Dari domestik, indeks penjualan riil atau eceran yang mengindikasikan pergerakan Produk Domestik Bruto dari sisi konsumsi swasta pada Maret 2016 tumbuh 11,6% dibanding Maret 2015, dan secara bulanan juga meningkat sebesar 3,5% dibanding Februari 2016. Selanjutnya, hasil survei BI menunjukkan bahwa indeks penjualan riil (IPR) bulan lalu diperkirakan hanya tumbuh 11,3%YoY, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan eceran Maret 2016 sebesar 11,6%YoY. Katalis positif lain juga datang dari S&P Global Ratings memberikan sinyal positif untuk menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) dengan kemungkinan peringkat lebih tinggi. Selanjutnya, cadangan devisa RI pada bulan April menjadi US$ 107,7 miliar atau setara Rp 1.435,9 triliun, sementara bulan sebelumnya hanya US$ 107,5 miliar. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2016 dicatatkan hanya sebesar 4,92% atau berada di bawah ekspektasi pasar. Namun, pemerintah masih menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sesuai target awal, yaitu sebesar 5,3%. Dari global, harga minyak dunia sempat melonjak pasca kebakaran kebakaran terhadap produksi pasir minyak (oil sands) di Canada berakhir dan para pedagang mengalihkan fokus ke pemulihan produksi. Hujan dan suhu yang lebih dingin memperlambat penyebaran kebakaran yang telah berkobar di Alberta, bagian barat wilayah Kanada. Selanjutnya, data penggajian pekerja nonpertanian AS meningkat sebanyak 160.000 pada bulan April, di bawah ekspektasi para analis sebesar 200.000. Selain itu, peningkatan pada bulan April ini merupakan peningkatan terkecil sejak bulan September. Data ekonomi AS yang mengecewakan ini menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserves AS akan sangat berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuannya. Dari pasar regional, inflasi April China naik 2,3% atau sesuai dengan ekspektasi analis. Sementara itu, indeks harga produsen turun 3,4%, penurunan lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 3,8%. Menguatnya tingkat inflasi sebagian besar dipicu oleh kenaikan harga makanan. Hal ini akan memberikan alasan bagi People's Bank of China untuk menunda penurunan suku bunga acuan. Sementara itu, ekspor China turun 1,8% pada bulan April, naik 11,5% pada bulan Maret 2016. Sementara itu, aktivitas impor turun sebesar 10,9%.

Pertumbuhan ekonomi Kawasan Eropa sedikit di bawah dari ekspektasi pasar, hal ini mengindikasikan bahwa kondisi dari ekonomi global masih dihadapi oleh kondisi yang sepenuhnya belum pulih., Kawasan Eropa tumbuh 0,5% QoQ pada 1Q 2016, secara tahunan ekonomi Eropa tumbuh 1,5% YoY dibandingkan estimasi 1,6% YoY. Jerman merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, terakselerasi 0,7%. Ekonomi Jerman diuntungkan oleh angka pengangguran yang tercatat terendah yang didukung oleh permintaan konsumen, sementara stimulus ECB membantu menggerakkan pemulihan siklikal di kawasan Eropa secara keseluruhan. Meski demikian presiden ECB mengatakan prospek pertumbuhan Eropa tetap mengarah pada sisi negatif, karena sebagian prospek lemah di pasar negara berkembang. Dipihak lain, Amerika Serikat melaporkan proyeksi penjualan ritel pada April 2016 meningkat untuk pertama kali pada tahun 2016 dan sentimen konsumen pada Mei 2016 naik dari level rendah selama tujuh bulan. Data-data ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih ini dari perkiraan telah mengabaikan kenaikan harga minyak ke atas USD 48/barel, pasca Exxon mengumumkan kondisi force majeur di Qua Iboe, Nigeria. Dari dalam negeri, Indonesia mencatatkan kenaikan cadangan devisa pada 1Q 2016 menjadi USD 107,5 miliar dari USD 105,9 miliar di 4Q 2015. Sedang hingga April 2016 cadangan devisa mencapai USD 107,7 miliar. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Indonesia juga mencatatkan surplus neraca perdagangan (trade balance) pada bulan April 2016 sebesar USD 600 juta. Surplus neraca perdagangan itu diantaranya disebabkan oleh mulai meningkatnya ekspor berbagai produk di Indonesia akibat mulai naiknya sebagian harga komoditas. Ini merupakan surplus keempat kalinya secara berturut-turut. Bank Indonesia (BI) optimis current account deficit (CAD) tahun 2016 mengalami defisit 2,6%. CAD Indonesia pada 1Q 2016 tercatat defisit USD 4,7 miliar. Bank Indonesia mencatat gerak Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,9% di minggu pertama Mei 2016 atau 3,18% YoY atau lebih rendah dibandingkan inflasi per akhir April 2016 yang sebesar 3,6%. Inflasi itu banyak disumbang oleh komponen volatile food yang cenderung bergerak lebih stabil, dan bahkan dalam tren turun. Hal itu karena di beberapa daerah telah melakukan panen padi. Selain dari sentimen di atas pelaku pasar akan menyikapi rilis data di pekan ini, terutama dari AS dan Cina dalam pekan ini. Sentimen dari global diperkirakan akan mendominasi sentimen bagi pasar saham Indonesia. Untuk itu, diperkirakan IHSG bergerak mixed dengan pola gerak down to up pada perdagangan saham dalam pekan ini..

WEEKLY REPORT

16 Mei 2016

• TLKM dan SK Telecom perkuat aliansi bisnis • SMGR akan bagikan dividen Rp1,81 triliun • SMGR incar saham Waskita Beton

• SMGR akan melakukan ekspansi internasional • Kontrak baru ADHI hingga April 2016 naik 43,4% YoY • ADHI perkirakan kontrak baru Rp7,1 triliun

• WIKA finalisasi kontrak EPC

• PPRO jajaki bentuk 3 perusahaan patungan • CTRS siapkan CBD Cibubur

• Marketing sales GPRA di bawah ekspektasi

• MMLP menargetkan pertumbuhan bisnis sewa lahan industri • DSSA berikan pinjaman ke anak usaha

• Laba GOLL per 1Q16 naik 940% YoY, penjualan turun 26,4% • Laba GEMS per 1Q16 turun 41,6% YoY, penjualan naik 20,75% • Anak usaha GEMS peroleh pinjaman USD 30 juta dari MEGA • OKAS mendapatkan pinjaman dari PT MBE

• BMRI optimis lampaui industri

• Laba BMRI turun 25,68% YoY pada kuartal I-2016 • Dukung program jarring, BBRI siapkan Rp3,8 triliun • BBTN minta realisasi bank tanah

• BTPN targetkan agen Lakupandai 75.000 di akhir tahun 2016 • MCOR akan revisi target tahun 2016 pada Juni

• GJTL siapkan capex US$80 juta • GJTL menargetkan double digit

(2)

     

           

 

 

16 May 2016

16 May 2016

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Korea Selatan, SK Telecom, dalam rangka kerja sama baru di bidang Internet of Things (IoT). Kedua perusahaan juga menjajaki pembentukan perusahaan patungan (JV) dalam dua tahun mendatang. Kedua perusahaan akan memperkenalkan dan memasarkan produk SK Telecom, yang disesuaikan dengan pasar Indonesia, yaitu ThingPlug dan LoRa Networks. SK Telecom dan Telkom juga sepakat berkolaborasi mengembangkan layanan internet TV bagi pelanggan Telkom.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Semen Indonesia (SMGR) menyepakati pembagian dividen untuk tahun buku 2015 sebesar Rp1,81 triliun atau 40% dari laba bersih tahun lalu Rp4,52 triliun. Nilai dividen itu setara dengan Rp304,91 per saham. Adapun sisa laba bersih sebesar Rp2,71 triliun akan dialokasikan untuk cadangan. Sepanjang tahun ini perseroan diperkirakan masih memiliki kas serta stand by loan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja modal sebesar Rp7 triliun. Mayoritas capex akan digunakan untuk penyelesaian pabrik Indarung VI dan Rembang yang keduanya ditargetkan akan beroperasi September ini.

Semen Indonesia (SMGR) mengincar sebagian saham Waskita Beton Precast, anak usaha Waskita Karya (WSKT), yang akan dilepas melalui IPO saham tahun ini. Langkah tersebut merupakan strategi perseroan untuk memperkuat lini bisnis baru, termasuk beton siap pakai (ready mix) dan pracetak. Langkah SMGR membesarkan bisnis beton adalah menambah modal pada anak usaha yang sudah ada atau melalui jalan akuisisi. Untuk penambahan modal ke anak usaha yang telah ada, perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Sementara itu, SMGR menargetkan kenaikan penjualan sebesar 5% sepanjang tahun ini.

Untuk menjajaki berbagai peluang di bisnis luar negeri, Semen Indonesia (SMGR) mendirikan akan usaha baru, yakni Semen Indonesia International (SII). Perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 3-4 triliun untuk mengakuisisi sebagian saham perusahaan semen di Asia. Perusahaan tersebut berbasis di Bangladesh, Sri Lanka, dan Vietnam.

Adhi Karya (ADHI) mencatatkan kontrak baru hingga akhir April 2016 mencapai Rp 4,7 triliun atau tumbuh 43,4% YoY dari realisasi perolehan kontrak baru ADHI hingga April tahun 2015 yang sebesar Rp 3,3 triliun. Di luar pencapaian hingga April 2016 terdapat Rp 2,4 triliun tender yang telah penetapan pemenang. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga April 2016 didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 90,7% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan Gedung sebanyak 40,5%, Jalan dan Jembatan 49,1%, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 10,4%. Berdasarkan sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari Swasta/lainnya sebanyak 26,5% BUMN tercatat 53,4% dan APBN/APBD sebesar 20,1%. Realisasi kontrak baru di bulan April 2016 antara Lain Tol Bakauheni - Terbanggi Besar senilai Rp 1,9 triliun di Lampung dan Transmart Maguwo Yogyakarta senilai Rp 146,1 miliar di Yogyakarta. Hingga bulan April 2016, ADHI telah mengikuti total tender sebanyak Rp 8,0 triliun.

Adhi Karya (ADHI) memperkirakan kontrak baru hingga akhir Mei 2016 mencapai minimal Rp7,1 triliun. Nilai tersebut setara dengan 28,28% dari total target kontrak baru tahun ini Rp25,1 triliun.

Wijaya Karya (WIKA) memfinalisasi kontrak rancang-bangun, pengadaan dan konstruksi (EPC) di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Finalisasi tersebut termasuk cakupan pekerjaan dan target guna pemenuhan syarat terkait pinjaman dari China Development Bank. Pengerjaan proyek kereta cepat diperkirakan akan berlangsung sejak 2016-2018.

PP Properti (PPRO) tengah menjajaki pembentukan tiga perusahaan

patungan baru guna menggarap sejumlah lahan di Sentul, Bandung dan Surabaya. Perseroan tengah menjajaki pembentukan perusahaan patungan baru dengan Sentul City (BKSL). Sebelumnya, PPRO telah berkongsi dengan BKSL dengan membentuk perusahaan patungan dengan modal dasar Rp 100 miliar. PPRO memiliki 49% saham.

Ciputra Surya (CTRS) merencanakan pembangunan pusat pertumbuhan bisnis atau Central Business District Cibubur untuk memfasilitasi kegiatan masyarakat di wilayah Timur Jakarta. Perencanaan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahamanan antara CTRS dan Subentra Land awal bulan lalu. Porsi kepemilikan saham CTRS dan Subentra Land dalam proyek ini adalah 50:50.

Perdana Gapuraprima (GPRA) akan memacu marketing sales atau prapenjualan pada kuartal kedua tahun ini untuk mengejar target Rp300 miliar hingga semester I/2016 setelah realisasi pada kuartal pertama di bawah ekspektasi. Penjualan perseroan hingga kuartal I/2016 masih di bawah ekspektasi seiring dengan daya beli masyarakat yang stagnan ditambah faktor perpajakan yang membuat kalangan investor menunda pembelian properti.

Mega Manunggal Property (MMLP) menargetkan mampu menyewakan lahan industri seluas 10 hektare (ha) tahun ini. Beberapa perusahaan besar diproyeksikan akan menyewa di lahan industri tersebut. Saat ini, perusahaan sedang menyiapkan pengembangan kawasan industri seluas empat hektare, yang terdiri atas dua blok di Bekasi. Pengembangan kawasan tersebut merupakan hasil kerja sama MMLP dengan perusahaan asal Singapura, Government Singapore Investment Corporation (GIC).

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, PT Innovate Mas Indonesia, senilai Rp561,6 miliar. Transaksi tersebut sudah direalisasikan pada 12 Mei 2016. Pinjaman itu berjangka waktu lima tahun dengan bunga 12,76% per tahun dan dapat ditinjau setiap akhir tahun berjalan.

Golden Plantations (GOLL) mencatatkan kenaikan laba per Maret 2016 menjadi Rp 15,30 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 1,47 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 25,23 miliar dari sebelumnya Rp 34,30 miliar.

Laba bersih Golden Energy Mines (GEMS) per Maret 2016 turun menjadi USD 1,53 juta dibandingkan sebelumnya sebesar USD 2,62 juta. Penjualan neto meningkat menjadi USD 94,16 juta dari sebelumnya USD 77,98 juta.

Anak usaha Golden Energy Mines (GEMS) yakni PT Borneo Indobara (BIB) memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mega (MEGA) berupa Demand Loan hingga senilai USD 30 juta. Jangka waktu Demand Loan untuk waktu 1 tahun dengan bunga 9% per tahun dan ditujukan untuk modal kerja BIB. Selain itu Bank Mega dan Golden Energy Mines juga melakukan Addendum penerimaan pinjaman pada tanggal yang sama berupa kredit Demand Load sampai dengan nilai USD 10 juta dengan bunga dan jangka waktu 9% dan setahun.

Ancora Indonesia Resources (OKAS) mendapatkan pinjaman dari PT Multi Berkat Energi sebesar Rp80 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja dan tambahan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang ditandatangani pada tanggal 12 Mei 2016. Adapun, sebelumnya PT MBE telah mendistribusikan fasilitas kredit sebesar Rp120 miliar pada tanggal 2 November 2015, sehingga jumlah fasilitas pinjaman menjadi Rp200 miliar.

Bank Mandiri (BMRI) menargetkan pertumbuhan transaksi non tunai sebesar 15%-20% pada tahun ini atau diatas proyeksi pertumbuhan industri yang diperkirakan sebesar 10%-15%. Saat ini terdapat lebih dari 3,6 juta pemegang kartu kredit Mandiri, baik Visa maupun Mastercard, serta 13 juta nasabah kartu debit Mandiri. Pada

(3)

Januari-     

           

 

 

16 May 2016

16 May 2016

Maret 2016, frekuensi transaksi menggunakan kartu lansiran perseroan mencapai lebih dari 17 juta transaksi dengan volume lebih dari Rp13 triliun atau naik 6% YoY.

Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba bersih konsolidasi pada kuartal I-2016 sebesar Rp 3,82 triliun, turun 25,68% YoY. Penurunan laba bersih karena perseroan meningkatkan biaya pencadangan kredit secara signifikan mencapai 198,61% menjadi Rp 4,31 triliun, seiring meningkatnya NPL. Pendapatan bunga bersih dan premi bersih mengalami kenaikan sebesar 19,1% YoY menjadi Rp 13 triliun dan fee based income mengalami peningkatan 8% YoY menjadi Rp 4,2 triliun. NIM meningkat dari 5,41% pada 1Q15 menjadi 6,28% pada 1Q16. Sementara itu, outstanding penyaluran kredit BMRI tumbuh 7,86% YoY mencapai Rp 574,7 triliun pada kuartal I-2016 dengan kredit 85,7% di antaranya merupakan kredit produktif. NPL berada pada level 2,89% pada 1Q16, naik dibandingkan periode sama tahun lalu 1,81%. Kenaikan NPL terjadi pada kredit segmen komersial atau menengah.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berkomitmen menyalurkan kredit Rp3,8 triliun di sektor kelautan dan perikanan untuk mendukung program Jangkau, Sinergi dan Guidline (Jaring) tahun 2016. Program Jaring adalah program yang diinisiasi oleh OJK serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersinergi dengan pelaku jasa keuangan (PJK). Program tersebut bertujuan untuk menjangkau sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Tahun 2015, BBRI telah menyalurkan kredit untuk program Jaring kepada 223 ribu pelaku usaha mencapai Rp4,3 triliun. Jumlah tersebut telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp2,5 triliun atau tercapai 168% dari target. Adapun, untuk 2016, realisasi sampai dengan April 2016, BBRI telah menyalurkan Rp1,7 triliun kepada 64 ribu pelaku usaha.

Bank Tabungan Negara (BBTN) meminta pemerintah segera merealisasikan rencana pembentukan bank tanah. Dibentuknya bank tanah mampu mempercepat tercapainya tujuan program Sejuta Rumah. Kendati demikian, perseroan mengusulkan agar pembentukan bank tanah tidak hanya sebatas untuk infrastruktur jalan, melainkan juga pembangunan pemukiman atau perumahan untuk rakyat.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mencetak jumlah agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (laku pandai) per April 2016 mencapai 32.000 agen dengan jumlah nasabah sebanyak 487.000 nasabah. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun 2016 jumlah agen mencapai 75.000 dengan jumlah nasabah mencapai sekitar 1 juta nasabah. BTPN Wow merupakan bagian dari BTPN yang melaksanakan Program Laku Pandai yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir tahun 2015.

Bank Artos Indonesia (ARTO) meraih pendapatan bunga bersih sebesar Rp 7,59 miliar per Maret 2016, turun dibandingkan sebelumnya Rp 8,83 miliar. Perseroan membukukan rugi setelah pajak tercatat Rp 10,52 miliar dari sebelumnya membukukan laba setelah pajak Rp 97 juta.

Bank Windu Kenjana Internasional (MCOR) pada tahun 2016 menargetkan pertumbuhan aset sebesar 55% hingga Rp 15,53 triliun dibandingkan posisi aset akhir 2015 sebesar Rp 10,08 triliun. Pertumbuhan aset tersebut akan didukung dengan masuknya China Construction Bank (CCB) menjadi pemegang saham pengendali (PSP). MCOR menargetkan pertumbuhan kredit hingga 55,6% dari Rp 7,26 triliun menjadi Rp 11,30 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 49% menjadi Rp 12,53 triliun dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 8,36 triliun. Laba sebelum pajak ditargetkan sebesar Rp 219 miliar, dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 97 miliar. Rasio kecukupan modal (CAR) ditargetkan menjadi 18,21% dibandingkan tahun 2015 sebesar 16,39%. Rasio kredit bermasalah bersih (NPL nett) sebesar 1,02%, turun di bandingkan tahun 2015

sebesar 1,63%. Loan to deposit ratio (LDR) ditargetkan menjadi

90,15%, return on equity (ROE) dan return on asset (ROA)

masing-masing ditargetkan menjadi 6,50% dan 1,09%. Net interest

margin (NIM) ditargetkan 4,98% dari 4,4% di akhir tahun 2015. Target tersebut dapat dicapai dengan didorong oleh kondisi ekonomi yang baik. Namun dengan kondisi ekonomi yang ada saat ini, perseroan berencana merevisi target tersebut. Perseroan akan mengumumkan revisi target pada Juni.

Gajah Tunggal (GJTL) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$80 juta tahun ini untuk mendorong produksi bank truk dan bus. Selain itu, perseroan akan memacu ekspor ban terutama ke Amerika Serikat (AS). Perseroan berencana meningkatkan target kontribusi ekspor ban menjadi 50% tahun ini dari realisasi pada 2015 sebesar 43%.

Gajah Tunggal (GJTL) menargetkan pertumbuhan revenue di sekitar 10-15% seiring dengan kontribusi ekspor yang ditingkatkan menjadi 50% dari total penjualan tahun ini. Ada beberapa indikasi yang membuat GJTL optimistis membukukan pertumbuhan double digit, antara lain: kebijakan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, kecenderungan turunnya harga komoditas khususnya karet alam sebagai bahan baku utama, dan peningkatan kontribusi ekspor dari sekitar 42% lebih pada tahun lalu menjadi 50% pada tahun ini. Trisula International (TRIS) tengah mendekati tiga merek kenamaan dunia. Dua merek berasal dari Eropa, yakni Prada dari Italia dan Bonita dari Jerman. Satu merek lagi berasal dari Amerika Serikat yakni Guess. Dengan upaya menjalin kerja sama dengan tiga merek tersebut, diharapkan dapat mendukung rencana diversifikasi produk ekspor perseroan. Saat ini perseroan hanya mengekspor produk pakaian formal.

Voksel Elektric (VOKS) membukukan laba bersih hingga Maret 2016 sebesar Rp 27,61 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 17,52 miliar per Maret 2015. Pendapatan usaha meningkat menjadi Rp 376,52 miliar dari sebelumnya Rp 343,66 miliar.

Pemegang saham Garuda Metalindo (BOLT) menyepakati pembagian dividen tahun buku 2015 senilai Rp58,6 miliar. Dividen tersebut setara dengan 60% dari total laba bersih sebesar Rp97,6 miliar. Dividen tersebut merefleksikan Rp25,01 per saham.

Grahamas Citrawisata (GMCW) meraih pendapatan bersih Rp 5,20 miliar hingga Maret 2016 meningkat jika dibandingkan sebelumnya Rp 4,16 miliar. Rugi bersih tercatat Rp 876,85 juta turun dari rugi bersih triwulan I 2015 sebesar Rp 1,33 miliar.

Cikarang Listrindo akan melepas 15% saham melalui IPO. Perseroan akan melepas maksimal 2,55 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp200 per saham. Bila rencana tersebut terealisasi, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan menjadi 17,03 miliar dari sebelumnya 14,48 miliar. Adapun 70% dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik, baik pada fasilitas yang sudah ada atau fasilitas baru dengan membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas dan uap. Di samping itu, perseroan juga akan mendivestasikan 15% saham kepada investor asing. Adapun perkiraan masa penawaran awal pada 16-26 Mei 2016 dan tanggal pencatatan di BEI pada 14 Juni 2016.

(4)

      

 

 

 

 

 

16 May 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 46.28 0.07 TLKM (US) 56 18,625 -47

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.07 -0.03 ANTM (GR) 0.04 407 -151

Gold (US$)/Ounce 1274.38 1.31

Nickel (US$)/MT 8640.00 10.00

Tin (US$)/MT 16655.00 -20.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.55 -11.85

Coal (RB) (US$)/MT* 53.55 -9.81

CPO (ROTH) (US$)/MT 685.00 -10.00

CPO (MYR)/MT 2686.00 -26.50

Rubber (MYR/Kg) 701.00 -5.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 689.28 -14.26

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17535.32 -1.05 0.63 16.35 14.53 2.98 2.84 5,167.0

USA NASDAQ COMPOSITE 4717.68 -0.41 -5.79 20.41 17.31 3.27 3.00 7,366.9

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6138.50 0.56 -1.66 16.38 13.97 1.70 1.64 1,517.3

CHINA SHANGHAI SE A SH 2958.66 -0.31 -20.13 12.80 11.28 1.35 1.23 3,656.8

CHINA SHENZHEN SE A SH 1866.38 -0.32 -22.73 25.66 20.82 2.94 2.65 2,919.4

HONG KONG HANG SENG INDEX 19719.29 -0.99 -10.02 10.66 9.65 0.99 0.94 1,602.9

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4761.72 -0.87 3.67 14.99 13.02 2.23 2.02 379.8

JAPAN NIKKEI 225 16412.21 -1.41 -13.77 15.87 14.49 1.36 1.28 2,711.2

MALAYSIA KLCI 1628.26 -1.26 -3.80 15.71 14.54 1.64 1.55 238.7

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2734.91 -0.38 -5.13 12.32 11.74 1.05 1.00 278.3

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,325.00 26.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0001

EUR/IDR 15,081.24 -44.39 EUR / USD 1.13 0.0009

JPY/IDR 122.75 0.20 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,704.46 -16.03 SGD / USD 0.73 -0.0005

AUD/IDR 9,690.61 -24.62 AUD / USD 0.73 0.0001

GBP/IDR 19,123.37 -83.74 GBP / USD 1.44 -0.0014

CNY/IDR 2,039.96 -0.66 CNY / USD 0.15 -0.0004

MYR/IDR 3,305.63 1.53 MYR / USD 0.25 -0.0004

KRW/IDR 11.37 -0.06 100 KRW / USD 0.09 -0.0007

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.83

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description April-16 March-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.16 0.62 SBI (9M) 6.60

Inflation YOY % 3.60 4.45 SBIS (9M) 6.60

Inflation MOM % -0.45 0.19 SBI (12M) 6.75

Foreign Reserve (USD) 107.71 Bn 107.54 Bn SBIS (12M) 6.75

(5)

      

 

 

 

 

 

16 May 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

16 May Indonesia Trade Balance Surplus turun menjadi $100 juta dari $497 juta

16 May Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -12.00% dari -13.51%

16 May Indonesia Total Imports YoY Naik menjadi -9.70% dari -10.41%

16 May US Empire Manufacturing Turun menjadi 7.00 dari 9.56

17 May US Housing Starts Naik menjadi 1123 ribu dari 1089 ribu

17 May US Housing Starts MoM Naik menjadi 3.1% dari -8.8%

17 May US Building Permits Turun menjadi 1076 ribu dari 1086 ribu

17 May US Building Permits MoM Turun menjadi -8.6% dari -7.7%

17 May US CPI MoM Naik menjadi 0.4% dari 0.1%

17 May US CPI YoY Naik menjadi 1.1% dari 0.9%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

SCMA IJ 3360 8.39 3.59 ASII IJ 6325 -3.07 -7.65 TBIG IJ 6650 7.26 2.04 TLKM IJ 3690 -1.86 -6.66 MIKA IJ 2600 3.17 1.10 GGRM IJ 71225 -3.49 -4.68 GIAA IJ 462 9.48 0.98 BMRI IJ 9300 -2.11 -4.36 HMSP IJ 98950 0.20 0.88 CPIN IJ 3150 -7.89 -4.18 MNCN IJ 2300 2.68 0.81 INTP IJ 16575 -5.82 -3.56 WSKT IJ 2550 2.41 0.77 UNTR IJ 13100 -5.07 -2.47 UNVR IJ 44400 0.23 0.72 SMGR IJ 9000 -3.74 -1.96 INDF IJ 7125 1.06 0.62 BBNI IJ 4480 -2.40 -1.92 SMRA IJ 1410 2.55 0.48 PGAS IJ 2310 -2.94 -1.60

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Buyung Poetra Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

16 May 2016

16 May 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

KPIG 6.00 Cash Dividend 13 May-16 16 May-16 18 May-16 09 Jun-16

INTP 415.00 Cash Dividend 17 May-16 18 May-16 20 May-16 10 Jun-16

APII 2.83 Cash Dividend 17 May-16 18 May-16 20 May-16 10 Jun-16

DMAS 11.00 Cash Dividend 18 May-16 19 May-16 23 May-16 31 May-16

PBRX 2.00 Cash Dividend 18 May-16 19 May-16 23 May-16 10 Jun-16

TBIG TBA Cash Dividend 18 May-16 19 May-16 23 May-16 09 Jun-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

GOLD Tender Offer - 535.00 -- -- 22 Apr – 22 May’16

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16

BSIM Rights Issue 13:1 400.00 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

BBYB Rights Issue 5:4 125.00 11 May’16 12 May’16 18 May – 24 May’16

EXCL Rights Issue 100:32 3150.00 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16

BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16

AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May’16 31 May’16 06 Jun – 10 Jun’16

ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16

RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16

BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HRUM RUPST 16-May-16

DLTA RUPST 17-May-16

SIPD RUPST 17-May-16

RAJA RUPST 18-May-16

SCMA RUPST 18-May-16

ADMF RUPST 18-May-16

GDYR RUPST 18-May-16

PNBN RUPST/LB 19-May-16

ROTI RUPST 19-May-16

EMTK RUPST 19-May-16

BSDE RUPST 19-May-16

DUTI RUPST 19-May-16

BAPA RUPST 20-May-16

RALS RUPST 20-May-16

ACES RUPST 20-May-16

RODA RUPST/LB 20-May-16

GPRA RUPST 20-May-16

TOWR RUPST/LB 20-May-16

MAYA RUPST 23-May-16

PYFA RUPST 23-May-16

EKAD RUPST 24-May-16

SONA RUPST 24-May-16

(7)

      

 

 

 

 

 

16 May 2016

16 May 2016

WSKT

TRADING BUY

S1 2510 R1 2610 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2410 R2 2710

Closing

Price 2550

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 2510-Rp 2610

• Entry Rp 2550, take Profit Rp 2610

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 65.48 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 35.49 Positif

Bollinger Band (Mid) 2341 Positif

MA5 2474 Positif 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600

November December 2016 February March April May WSKT Upward Sloping Channel

2,474 2,466.25 2,380 2,340.5 2,186.25 2,186.25 2,047.05 2,550 2,550 2,550 , 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 48.84, Stochastic %K = 56.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

48.8416 48.8416 20 56.5543 56.5543 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -21.84, Signal() = -17.35 -21.8402 -17.3465 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 35.49, Volume() = 95,103,296.00 34.6496 0.00000 35.4946 95,103,29 WSKT - William's % R(14) = -19.18, Volume() = 95,103,296.00 -19.1781 95,103,29 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

MNCN

TRADING BUY

S1 2240 R1 2360 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2120 R2 2480

Closing

Price 2300

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 2240-Rp 2360

• Entry Rp 2300, take Profit Rp 2360

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 31.65 Positif

MACD 7.02 Positif

True Strength Index (TSI) 13.46 Positif

Bollinger Band (Mid) 2195 Positif

MA5 2194 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

November December 2016 February March April May MNCN Broadening Wedge 2,194.75 2,194 2,178.75 2,040 2,005.71 2,005.71 1,856.33 2,300 2,300 2,300 2,415 2,507.25 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 43.92, Stochastic %K = 58.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.916 43.916 20 58.4809 58.4809 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 MNCN - MACD (5,3) = -22.17, Signal() = -8.31 -22.1687 -8.30577 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MNCN - TSI(3,5,3) = 13.46, Volume() = 14,233,700.00 0.00000 -2.06047 13.4648 14,233,70 MNCN - William's % R(14) = -30.67, Volume() = 14,233,700.00 -30.6667 14,233,70

(8)

      

 

 

 

 

 

16 May 2016

16 May 2016

AISA

TRADING BUY

S1 1220 R1 1340 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1160 R2 1400

Closing

Price 1280

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1220-Rp 1340

• Entry Rp 1280, take Profit Rp 1340

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 37.83 Positif

MACD 11.51 Positif

True Strength Index (TSI) 41.96 Positif

Bollinger Band (Mid) 1167 Positif

MA5 1168 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800

November December 2016 February March April May AISA Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 1,168 1,166.75 1,165 1,080 1,080 1,067.5 1,067.5 1,179.23 1,179.23 1,200 1,280 1,280 1,280 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 55.41, Stochastic %K = 77.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

55.4101 55.4101 20 77.9762 77.9762 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 AISA - MACD (5,3) = -25.02, Signal() = -13.65

-25.0214 -13.6506 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AISA - TSI(3,5,3) = 41.96, Volume() = 44,818,600.00

19.6185 0.00000 41.9629 44,818,60

AISA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 44,818,600.00 0.00000 44,818,60 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ELSA

TRADING BUY

S1 470 R1 505 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 440 R2 535

Closing

Price 486

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 470-Rp 505

• Entry Rp 486, take Profit Rp 505

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 43.14 Positif

MACD 1.79 Negatif

True Strength Index (TSI) 0.65 Positif

Bollinger Band (Mid) 466 Positif

MA5 477.6 Positif 180.0 240.0 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0

November December 2016 February March April May ELSA Upward Sloping Channel

477.6 476.75 468.214 468.214 466.1 456 339.522 486 486 486 535 615 615 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.37, Stochastic %K = 47.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

38.3722 38.3722 20 47.6809 47.6809 80 -16.0 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 ELSA - MACD (5,3) = -1.32, Signal() = -0.06

-1.31871 -0.064058 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ELSA - TSI(3,5,3) = 0.65, Volume() = 177,475,904.00

0.00000 -4.52832 0.648921 177,475,90

ELSA - William's % R(14) = -47.12, Volume() = 177,475,904.00 -47.1154 177,475,90 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

16 May 2016

16 May 2016

GIAA

TRADING BUY

S1 450 R1 485 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 420 R2 515

Closing

Price 462

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 450-Rp 485

• Entry Rp 462, take Profit Rp 485

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 11.40 Positif

MACD -1.96 Positif

True Strength Index (TSI) 5.91 Positif

Bollinger Band (Mid) 463 Negatif

MA5 432.8 Positif 300 400 500 600 700 800 900 1,000

November December 2016 February March April May GIAA Wedge 432.8 430.75 419.6 418 347.857 347.857 347.857 462 462 462 462.8 515 578.761 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 25.91, Stochastic %K = 39.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

25.9083 25.9083 20 39.418 39.418 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 GIAA - MACD (5,3) = -4.49, Signal() = -0.67

-4.49119 -0.669944 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GIAA - TSI(3,5,3) = 5.91, Volume() = 193,019,392.00

0.00000 -16.5574 5.9127 193,019,39

GIAA - William's % R(14) = -54.64, Volume() = 193,019,392.00 -54.6392 193,019,39 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

INAF

TRADING BUY

S1 840 R1 930 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 750 R2 1020

Closing

Price 890

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 840-Rp 930

• Entry Rp 890, take Profit Rp 930

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 52.01 Positif

MACD 16.27 Positif

True Strength Index (TSI) 43.26 Positif

Bollinger Band (Mid) 766 Positif

MA5 793 Positif 200 300 400 500 600 700 800 900

November December 2016 February March April May INAF Upward Sloping Channel

793 787.5 765.5 668 668 665 461.739 815 828.846 828.846 890 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INAF - Stochastic %D(6,3,3) = 61.08, Stochastic %K = 80.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

61.0792 61.0792 20 80 80.116 80.116 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 INAF - MACD (5,3) = -24.52, Signal() = -14.97

-24.5162 -14.9728 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INAF - TSI(3,5,3) = 43.26, Volume() = 19,335,100.00

22.8761 0.00000 43.26

19,335,10

INAF - William's % R(14) = -13.46, Volume() = 19,335,100.00 -13.4615 19,335,10 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

      

 

 

 

 

 

 

16 May 2016

16 May 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

13-05-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Sell 14850 14850 14425 13425 14425 15425 16425 Negatif Negatif Negatif 18300 14800

LSIP Trading Buy 1535 1535 1560 1430 1495 1560 1625 Positif Negatif Positif 1840 1465

SGRO Trading Sell 1935 1935 1900 1830 1900 1970 2040 Negatif Positif Negatif 2025 1935

Mining

PTBA Trading Sell 6325 6325 6200 5850 6200 6550 6900 Negatif Negatif Negatif 7800 6125

ADRO Trading Sell 670 670 660 635 660 685 710 Negatif Negatif Negatif 770 640

MEDC Trading Sell 1575 1575 1545 1465 1545 1625 1705 Negatif Negatif Negatif 1860 1260

INCO Trading Sell 1605 1605 1575 1505 1575 1645 1715 Positif Negatif Negatif 2010 1560

ANTM Trading Sell 705 705 700 685 700 715 730 Negatif Negatif Negatif 780 458

TINS Trading Sell 665 665 655 625 655 685 715 Positif Negatif Negatif 945 670

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 880 880 865 830 865 900 935 Negatif Negatif Negatif 1020 885

SMGR Trading Sell 9000 9000 8825 8400 8825 9250 9675 Negatif Negatif Negatif 10800 9200

INTP Trading Sell 16575 16575 16125 14950 16125 17300 18475 Negatif Positif Negatif 20800 17550

SMCB Trading Sell 1025 1025 1010 975 1010 1045 1080 Negatif Negatif Negatif 1295 1035

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6325 6325 6225 5975 6225 6475 6725 Positif Negatif Negatif 7850 6375

GJTL Trading Sell 690 690 680 655 680 705 730 Negatif Negatif Negatif 825 660

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7125 7125 7200 6900 7050 7200 7350 Positif Positif Positif 7300 6800

GGRM Trading Buy 71225 71225 73250 66750 70000 73250 76500 Positif Negatif Positif 73800 60650

UNVR Trading Buy 44400 44400 44750 42950 43850 44750 45650 Positif Positif Positif 47300 42025

KLBF Trading Buy 1320 1320 1325 1285 1305 1325 1345 Positif Positif Positif 1470 1300

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1720 1720 1700 1665 1700 1735 1770 Positif Negatif Negatif 2005 1695

PTPP Trading Buy 3600 3600 3620 3540 3580 3620 3660 Positif Positif Positif 3895 3530

WIKA Trading Sell 2430 2430 2400 2330 2400 2470 2540 Negatif Negatif Negatif 2765 2400

ADHI Trading Sell 2430 2430 2390 2280 2390 2500 2610 Negatif Negatif Negatif 2910 2480

WSKT Trading Buy 2550 2550 2610 2410 2510 2610 2710 Positif Positif Positif 2590 1990

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2310 2310 2270 2160 2270 2380 2490 Positif Negatif Negatif 2860 2260

JSMR Trading Buy 5425 5425 5475 5225 5350 5475 5600 Positif Positif Positif 5625 5250

ISAT Trading Buy 6700 6700 6800 6300 6550 6800 7050 Positif Negatif Positif 6825 6000

TLKM Trading Sell 3690 3690 3660 3560 3660 3760 3860 Positif Negatif Negatif 3793 3285

Finance

BMRI Trading Sell 9300 9300 9125 8775 9125 9475 9825 Negatif Negatif Negatif 10450 9150

BBRI Trading Sell 9875 9875 9775 9575 9775 9975 10175 Negatif Positif Negatif 11425 9800

BBNI Trading Sell 4480 4480 4410 4230 4410 4590 4770 Negatif Negatif Negatif 5300 4450

BBCA Trading Sell 13150 13150 13025 12825 13025 13225 13425 Positif Negatif Negatif 13450 12775

BBTN Trading Sell 1815 1815 1800 1765 1800 1835 1870 Negatif Negatif Negatif 1885 1625

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 13100 13100 12875 12175 12875 13575 14275 Negatif Negatif Negatif 17100 13375

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

PRESS RELEASE REALISASI KONTRAK BARU MEI 2017 1 Kontrak Baru Mei Tumbuh 77% Dibandingkan Periode yang Sama Tahun Lalu,.. PTPP Optimis Target Kontrak Baru Tahun

Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan ADHI mengatakan realisasi kontrak baru tersebut diraih melalui perolehan beberapa proyek yang terdiri dari proyek gedung

Target perolehan laba Bank Mandiri tersebut lebih tinggi dibandingkan target laba tanpa melakukan rights issue , yang diproyeksi hanya mencapai Rp 20,2 triliun atau tumbuh 13,87

Tahun depan manajemen WTON menargetkan kontrak baru tumbuh sekitar 30% dari realisasi tahun ini, yang diproyeksikan mencapai Rp 6 triliun.. Artinya, kontrak baru WTON tahun depan bisa

Sementara itu kabar dari dalam negeri berkenaan dengan, hasil survei Bank Indonesia menunjukkan hingga pekan II September 2016 mencatatkan inflasi sebesar 0,25% MtM atau

Angka tersebut memang jauh lebih tinggi dibanding realisasi belanja modal pada kuartal pertama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,9 triliun, namun tidak jauh berbeda

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp12.2 triliun per September 2020 atau setara dengan realisasi 45% dari target pada tahun

Realisasi tersebut setara dengan 75,67% dari target kontrak baru yang ditetapkan untuk 2021 senilai Rp 3,7 triliun. Perolehan kontrak baru tersebut berasal dari sejumlah