• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 25 April 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WEEKLY REPORT 25 April 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

      

           

 

 

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyal IHSG yang berada di ruang jenuh beli terkonfirmasikan dari indikator Stochastic, bahwa peluang kenaikan mulai terbatas, sementara peluang koreksi akan lebih besar. Konfirmasi indeks dari MACD tercermin positif. Secara teknis peluang kenaikan terbatas, maka target resistance di level 4927 dan support di level 4860..

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4914.737 +11.647 4,905.67 5,390.58

LQ-45 852.865 +2.284 1,446.88 3,876.85

MARKET REVIEW MARKET VIEW

Pemerintah Indonesia meyakini upaya memperbaiki pendapatan masyarakat telah berjalan sehingga indeks rasio gini Indonesia menurun 0,01 poin menjadi 0,40 pada September 2015. Berdasarkan data Pusat Statistik (BPS), tingkat kesenjangan pengeluaran penduduk atau indeks rasio gini Indonesia pada September 2015 tercatat 0,40 atau menyusut 0,01 poin dibandingkan periode Maret 2015 yang sebesar 0,41. Ke depan, pemerintah akan terus membantu ekonomi rakyat kecil dengan mendorong kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kesehatan, serta pendidikan. Ketiga sektor itu dianggap efektif mengurangi ketimpangan ekonomi. Penurunan tingkat bunga bank yang gencar diupayakan pemerintah selama ini juga menjadi salah satu solusi membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat. Sementara, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75%. Adapun, suku bunga deposit facililty sebesar 4,75% dan lending facility pada level 7,25%. Sejalan reformulasi suku bunga kebijakan, mengumumkan BI 7-day Repo rate di 5,50%. Secara rinci struktur suku bunga atau term structure untuk 7 hari sebesar 5,50%, dua minggu sebesar 5,6%, satu bulan 5,8%, tiga bulan 6,20%, 6,45%, 9 bulan 6,60% dan 12 bulan 6,75%. BI mengungkapkan bahwa ini sejalan dengan upaya mencapai sasaran inflasi 4% plus minus 1%

tahun ini. Sebelumnya pasar memprediksi bahwa BI akan mempertahankan BI Rate hingga pengumuman acuan 7-day repo rate yang mulai diimplementasikan pada Agustus 2016. Di tambah lagi keputusan menahan BI Rate didukung oleh kondisi inflasi yang terkendali terutama setelah pemerintah menurunkan harga BBM.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan Indonesia seperti negara- negara lain juga terdampak dari pelemahan ekonomi dunia.

Pelemahan ekonomi tersebut berpengaruh pada ekspor banyak negara. Namun, Presiden menegaskan pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi.

Presiden Jokowi mengatakan fokus reformasi yang ditekankan Indonesia adalah keterbukaan dan kompetisi. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia naik 3,7% secara tahunan (YoY) menjadi 311,5 miliar dollar AS. Kenaikan ini dipengaruhi ULN jangka panjang yang meningkat, sementara ULN jangka pendek menurun. Berdasarkan kelompok peminjam, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh ULN sektor publik yang meningkat, sementara ULN sektor swasta menurun. IHSG Jumat pekan lalu ditutup di level 4.914,73.

Ekonomi Indonesia dapat dikatakan tengah melaju dan menunjukkan perbaikan dalam berbagai sektor. Penguatan rupiah yang terjadi sejak awal tahun 2016 dan inflasi yang tejaga sesuai asumsi APBN menjadi katalis positif bagi pasar. Namun kekhawatiran pasar tetap mewaspadai faktor yang muncul dari luar.

 

meskipun the Fed belum berencana untuk menaikan kembali Fed Fund Rate, namun masih terdapat kemungkinan the Fed untuk menaikkan suku bunga hingga 50 bps hingga akhir tahun. Sejumlah pejabat the Fed juga memberikan pesan bahwa tidak akan menaikkan secara cepat bunga di AS, tetapi masih diberikan pesan satu tahun ini masih naik sampai dengan 25-50 bps. Tentu kondisi ini masih perlu untuk diwaspadai selain juga harga- harga komoditi yang masih turun. Pada akhir pekan Rupiah bergerak melemah sebesar 27 poin menjadi Rp13.154 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.127 per dolar AS. Pelemahan rupiah masih relatif terbatas seiring dengan keputusan BI yang mempertahankan BI rate di level 6,75%, keputusan itu sesuai dengan perkiraan pasar. BI menujukan optimisme bahwa pelonggaran moneter akan diikuti oleh penurunan bunga kredit dalam waktu dekat yang dapat menggerakkan ekonomi domestik. Sementara itu, rencana pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi tahap XII akan ditanggapi positif oleh pelaku pasar di dalam negeri. Kebijakan ekonomi itu dipercaya akan dapat lebih agresif mendorong ekonomi nasional. Sisi lainnya, pasar berharap harga minyak mentah dunia yang stabil di atas level US$ 40 per barel dapat berpengaruh ke harga komoditas lainnya sehingga berdampak bagi indeks saham utama untuk kembali bergerak ke area positif. Harga minyak pada akhir pekan lalu diperdagangkan lebih tinggi

 

setelah OPEC menegaskan terbuka untuk dilakukan pembicaraan mengenai pembekuan output, Sekjen OPEC, Abdalla El- Badri, mengatakan dapat menghidupkan kembali diskusi di antara anggota kartel tersebut dan menggelar pembicaraan lebih lanjut dengan produsen non-anggota. Namun, jika perselisihan Saudi dan Iran terkait minyak gejala dari ketegangan geopolitik yang lebih luas di antara keduanya, maka diperkirakan tidak akan terjadi kesepakatan yang bisa dicapai selama pertemuan OPEC pada 2 Juni. Selain faktor diatas, pasar akan mengantisipasi rilis data ekonomi Cina dan AS pada pekan ini. Dari faktor teknis IHSG di berada di area jenuh beli, peluang penguatan akan terbatas pada pekan ini.

WEEKLY REPORT

25 April 2016

• Akuisisi Teleguam oleh TLKM belum tuntas

• Laba bersih TLKM 1Q16 tumbuh 20,2%

• TLKM siapkan Rp 1 triliun untuk ekspansi internasional

• Dua anak usaha UNTR dirikan perusahaan baru

• ANTM, Cronimet, Ferrostaal kerja sama produksi ferronikel

• INCO optimis target produksi nikel tahun 2016 tercapai

• SMGR peroleh fasilitas KMK Rp 1 triliun dari BBNI

• SMGR jajaki pinjaman Rp7 triliun

• WSKT bantah tender proyek tol Batang-Semarang diatur

• BKSL targetkan porsi recurring income 20%

• BBRI optimis laba bersih tumbuh 3% - 5%

• BBRI turunkan bunga kredit UKM 300 bps

• BBNI targetkan kredit korporasi mencapai Rp 189 triliun

• BNII targetkan laba tumbuh 25%

• BJTM targetkan nasabah tabungan saham capai 9000 di 2016

• WOMF targetkan pembiayaan baru tahun 2016 Rp 6,4 triliun

• Pembiayaan WOMF di tahun 2015 naik 5,1% YoY

• RUPSLB WOMF setujui penerbitan obligasi Rp 4,5 triliun di 2016

• TURI anggarkan capex tahun 2016 Rp 639 miliar

• TURI optimis penjualan mobil tahun 2016 tumbuh 5-10%

• RUPS AUTO setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 27/saham

• Penjualan AUTO di 1Q 2016 tumbuh

• EXCL catat laba 1Q 2016 dari rugi Rp 758,07 miliar di 1Q 2015

• Pendapatan kargo GIAA akan naik 30%

(2)

     

           

 

 

25 April 2016

25 April 2016

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, Telekomunikasi Indonesia International USA Inc. belum menuntaskan proses akuisisi AP Teleguam Holding Inc yang merupakan perusahaan induk GTA Teleguam. Hingga saat ini perseroan masih menunggu perkembangan dari pihak regulator di Guam. Apabila sudah ada persetujuan dari regulator, maka semua akan selesai.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berhasil membukukan kinerja yang memuaskan di awal tahun 2016. Pada kuartal I/2016, perseroan mencatatkan pendapatan Rp27,54 triliun atau tumbuh 16,6%, sedangkan EBITDA tumbuh 18,8% menjadi Rp14,66 triliun dan laba bersih tumbuh 20,2% menjadi Rp4,59 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga Maret 2016, untuk pertama kalinya segmen data, internet & IT service menjadi kontributor dominan terhadap pendapatan konsolidasi TLKM, yakni sebesar 37,5% atau Rp10,3 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi 45,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan yang tinggi pada segmen data internet & IT service dipicu oleh pesatnya pertumbuhan pelanggan layanan broadband, baik fixed broadband maupun mobile broadband Telkomsel Flash.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menyiapkan anggaran sekitar Rp 1 triliun untuk ekspansi internasional tahun ini. Ekspansi tersebut diharapkan dapat mendorong target pendapatan dari bisnis di luar negeri yang mencapai Rp 3,3 triliun. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 24,8-28,25 triliun. Adapun TLKM menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 10% YoY menjadi Rp 113 triliun tahun ini. Sementara itu, sekitar 70-80% capex konsolidasi perseroan akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur bisnis aplikasi dan konten. Salah satu bisnis yang akan dibesarkan adalah Blanja.com, hasil kerja sama Multimedia Nusantara dengan eBay. TLKM berencana mengeluarkan dana hingga Rp 1 triliun untuk pengembangan jangka panjang Blanja.com.

Dua anak usaha United Tractors (UNTR) yakni Pamapersada Nusantara dan Danusa Tambang Nusantara, telah mendirikan perusahaan baru yang bernama Persada Tambang Mulia (PTM). PTM bergerak di bidang perdagangan, jasa, pengangkutan darat, perindustrian dan pertambangan. Tujuan dari pendirian PTM sebagai bentuk ekspansi dan diversifikasi seluruh kegiatan usaha grup perseroan khususnya pertambangan mineral. Pemegang saham PTM adalah Danusa Tambang Nusantara dengan setoran modal Rp 3,71 miliar dan Pamapersada Nusantara dengan setoran modal Rp 37,5 juta.

Aneka Tambang (ANTM) bekerja sama dengan Cronimet Holding GmbH (Cronimet) dan Ferrostaal Industrial Projects GmbH (Ferrostaal), perusahaan asal Jerman, guna meningkatkan nilai jual pada produksi feronikel. Penandatangan kerja sama dimaksudkan untuk pengembangan fasilitas produksi feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Estimasi awal nilai proyek adalah sebesar USD 800 juta dan kepemilikan Antam dalam proyek ini diperkirakan sebesar 25%, sedang Croniment dan Ferrostaal akan memiliki 75%.

Proyek ini adalah bagian dari strategi Antam untuk masuk ke aktivitas pengolahan yang bernilai tambah dengan bekerja sama dengan mitra kelas dunia seperti Cronimet dan Ferrostaal. Perseroan bersama Cronimet dan Ferrostaal akan mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan deposit nikel milik Antam melalui pembangunan fasilitas produksi feronikel yang berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Setelah diperoleh hasil dari kajian studi pendahuluan, proyek ini diperkirakan akan mengolah 1,85 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel per tahun menjadi 19.500 metric ton nikel dalam bentuk feronikel dengan kandungan minimum nikel sebesar 15%. Perseroan akan memasok bijih nikel sebagai umpan pabrik dengan kadar nikel minimal 1,6%. Selain itu perseroan juga memperoleh keuntungan dalam pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada di Pomalaa serta bertanggung jawab dalam hal operasi dan perawatan (Opera ons and Maintenance) dari fasilitas produksi feronikel tersebut.

Vale Indonesia (INCO) mencatatkan produksi nikel di kuartal I 2016 mencapai 16.894 metrik ton (t) atau turun 3% YoY dari sebelumnya

17.476 ton. Produksi di triwulan I 2016 lebih rendah disebabkan pelaksanaan aktivitas pemeliharaan yang sudah direncanakan. Meski demikian perseroan optimis dapat mencapai target produksi nikel sepanjang tahun 2016 sekitar 80.000 ton. Target itu turun dari realisasi produksi tahun 2015 yang sebesar 81.177 ton. Perseroan tetap optimis target produksi tahun 2016 bisa tercapai karena adanya perbaikan harga nikel secara global.

Semen Indonesia (SMGR) berencana menjajaki komitmen pinjaman perbankan senilai Rp7 triliun untuk mendanai dua proyek pengembangan pabrik pereseroan pada 2016. Pabrik tersebut adalah pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah dan Pidie, Naggore Aceh Darussalam dengan nilai pinjaman masing - masing Rp3 triliun dan Rp4 triliun.

Semen Indonesia (SMGR) menandatangani perjanjian kerja sama dengan 3 BUMN yakni PT Pertamina (Persero), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Surveyor Indonesia (Persero). Dalam kerja sama antara Semen Indonesia dan BNI, perseroan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja senilai Rp 1 triliun dari BNI.

Pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan operasional perusahaan serta pendanaan sejumlah proyek pembangunan pabrik semen. Pendanaan ini untuk proyek-proyek pengembangan strategis seperti pembangunan pabrik di Rembang dan pabrik di Indarung.

Fasilitas tersebut akan digunakan untuk mengoptimalkan skema pendanaan perseroan khususnya untuk bridging loan. Sementara kerja sama antara Semen Indonesia dan Surveyor adalah kegiatan pengembangan dan pelaksanaan pekerjaan bersama di bidang jasa survei, inspeksi dan konsultasi. Dalam kerja sama antara Semen Indonesia dan Pertamina akan bekerja sama dalam bidang penyediaan energi. Selain itu juga menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang energi terbarukan.

Semen Indonesia (SMGR) memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) senilai Rp 1 triliun dari Bank Negara Indonesia (BBNI. Fasilitas KMK ini akan digunakan untuk general purpose dan keperluan operasional perusahaan. Rencananya fasilitas ini akan digunakan untuk mengoptimalkan skema pendanaan perseroan khususnya sebagai bridging loan dalam rangka mendukung rencana strategis perseroan.

Waskita Karya (WSKT) membantah tudingan yang menyebutkan bahwa penenderan ulang proyek jalan tol Batang-Semarang diatur sedemikian rupa sehingga WSKT dan JSMR pada akhirnya dipastikan menjadi pemenang. Dalam hal ini, tender dilakukan secara internasional.

Sentul City (BKSL) memperkirakan porsi pendapatan berulang atau recurring income akan mencapai 20% dalam tiga tahun mendatang menyusul operasional proyek-proyek properti investasi. Proyek yang akan menjadi penopang pendapatan perseroan adalah AEON Mall yang dibangun di kawasan pusat bisnis (CBD) Centerra. Selain itu, juga akan ada 1 office tower dan 1 hotel bintang 5 yang akan beroperasi pada 2019.

Kendati memutuskan untuk menurunkan suku bunga kredit ke level satu digit, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimis dari target laba perseroan tahun ini tidak akan terganggu. Perseroan tetap menargetkan pertumbuhan laba sebesar 3% - 5% tahun ini. Perseroan akan menjaga empat komponen pembentuk laba untuk mencapai target tersebut. Keempat komponen tersebut yaitu overhead cost, cost of fund, fee based income, dan NIM.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) siap menurunkan suku bunga kredit menyusul dorongan pemerintah dan regulator agar bunga kredit menjadi single digit. Perseroan akan menurunkan bunga kredit untuk sektor usaha, kecil, dan menegah (UKM) sebesar 300 bps mulai Mei 2016. Terhitung 1 Mei 2016, suku bungga sektor UKM turun menjadi 9,75% dari sebelumnya 12,75%.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan penyaluran kredit

(3)

     

           

 

 

25 April 2016

25 April 2016

korporasi dapat mencapai Rp 189 triliun tahun ini, lebih besar dari realisasi tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 150 triliun. Kredit korporasi perseroan sebagian besar disalurkan ke sektor infrastruktur.

Dari total target penyaluran kredit korporasi tersebut, sebesar Rp 69 triliun atau 35-40% merupakan perusahaan BUMN. Sebagian besar kredit korporasi ke BUMN disalurkan ke sektor infrastruktur, kemaritiman, dan agribisnis.

Maybank Indonesia (BNII) menargetkan perolehan laba bersih tahun ini meningkat 25% dibandingkan realisasi thaun 2015 sebesar Rp1,14 triliun. Membaiknya NIM dan meningkatnya fee based income menjadi faktor pertumbuhan laba bersih tersebut.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) menargetkan peningkatan nasabah untuk jenis tabungan saham hingga akhir tahun 2016 mencapai 9.000 nasabah. Target itu naik 30% dari posisi saat ini 7.000 nasabah.

Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) menargetkan pembiayaan baru tahun 2016 sebesar Rp 6,4 triliun atau sama dengan pencapaian tahun 2015. Porsi terbesar pembiayaan tahun 2016 masih akan disumbang dari kendaraan roda dua baru sekitar 70% dan sisanya dari motor bekas serta kredit multiguna. Perseroan menargetkan multiguna tumbuh menjadi 30% dari tahun 2015 yang menyumbang sebesar 25%. Komposisi pendanaan sebesar 70% dipenuhi oleh induk usaha yaitu Bank Maybank Indonesia (BNII) dan sisanya akan berasal dari perbankan serta obligasi. Perseroan memiliki pinjaman bank dari Bank Panin (PNBN) dan Hana Bank sebesar Rp 900 miliar. Untuk mendukung target pembiayaan tersebut, perseroan berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan nilai setinggi- tingginya Rp 4,5 triliun.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) menyetujui rencana perseroan untuk menerbitkan surat utang hingga Rp 4,5 triliun pada tahun 2016. Hasil penerbitan Obligasi tersebut nantinya akan dipergunakan untuk mendanai pembiayaan Perseroan. Dalam RUPSLB telah disetujui rencana Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset Perseroan dan persetujuan atas rencana Perseroan untuk penerbitan surat hutang (baik dalam bentuk Obligasi atau Medium Term Notes/MTN) setinggi- tingginya sebesar Rp 4,5 triliun.

Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) pada tahun 2015 menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,4 triliun atau meningkat 5,1% YoY dari Rp 6,1 triliun di tahun 2014. Gearing Ratio mengalami perbaikan menjadi 4,8x dari 6,6x pada tahun 2015. Total Aset Perseroan meningkat 0,3%

dari tahun 2014 menjadi Rp 5,3 triliun, yang didukung oleh kenaikan total ekuitas menjadi Rp 756 miliar atau meningkat sebesar 42%

dibanding dengan tahun 2014 sebesar Rp 532 miliar. Kenaikan tersebut diantaranya disebabkan oleh Right Issue pada tahun 2015 dan perolehan laba Perseroan.

Tunas Ridean (TURI) menganggarkan belanja modal (capital expeniture/capex) tahun 2016 sebesar Rp 639 miliar. Sebesar 70%

akan digunakan untuk membiayai Tunas Rental. Sekarang armada Tunas Rental tercatat 7.600 unit dan nantinya akan ditambah mobil baru, sehingga armada bisa tumbuh 10% sampai akhir tahun.

Sementara sisa Capex untuk membiayai pembukaan cabang baru.

Perseroan pada tahun 2016 akan membuka satu show room BMW di Bekasi, dan cabang Daihatsu di Lebak-Banten.

Tunas Ridean (TURI) optimis bisa mencapai pertumbuhan penjualan mobil baru hingga akhir tahun 2016 di kisaran 5%-10%. Target tersebut sejalan dengan perkiraan pertumbuhan penjualan mobil nasional tahun 2016 yang sebesar 5%. Peningkatan penjualan mobil baru sejalan dengan dirilisnya produk baru baik dari Toyota, Daihatsu, dan BMW di semester II. Pertumbuhan otomotif itu sejalan dengan pameran IIMS dan GIAS. Perseroan mendapat order banyak di pameran. Produk baru mulai dijual pada Agustus. Sedang pada kuartal I 2016 persediaan produk baru terbatas. Sepanjang kuartal I

2016 penjualan mobil baru Tunas Grup tumbuh 3% atau sebesar 11,663 unit. Sedang penjualan mobil nasional sepanjang kuartal I 2016 turun 5% menjadi 267 ribu unit. Penjualan Grup didorong oleh penjualan Tunas Daihatsu yang tumbuh 17%. Sementara penjualan Tunas Toyota dan BMW masing-masing turun 3% dan 41%. Tunas Toyota memilki 20 outlet, Tunas Daihatsu 17 outlet, dan Tunas BMW 6 outlet. Dari penjualan roda dua secara nasional, pada kuartal I 2016 terjual sebanyak 1,5 juta unit atau turun 6% YoY. Dari total penjualan itu, penjualan sepeda motor Tunas Grup menyumbang 42 ribu, turun 2%.

Tunas Ridean (TURI) melalui anak usaha patungan dengan Bank Mandiri (BMRI), yakni PT Mandiri Tunas Finance (MTF), membukukan pembiayaan baru pada kuartal I 2016 sebesar Rp 4,9 triliun, tumbuh 32% YoY. MTF terus tumbuh dengan 93 cabang di seluruh Indonesia.

Penjualan yang positif menorong pendapatan bersih Tunas Grup untuk kuartal I 2016 tercatat sebesar Rp 2,8 triliun, meningkat 14%

YoY.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) Astra Otoparts (AUTO) menyetujui untuk membagi dividen tahun buku 2015 senilai total Rp 130,13 miliar setara 40,8% dari laba bersih 2015 atau dengan Rp 27 per saham. Perseroan telah membagikan dividen interim tahun buku 2015 sebesar Rp 48,19 miliar atau Rp 10 per saham pada 16 Oktober 2015. Sedang sisanya dividen final sebesar Rp 81,93 miliar atau Rp 17 per saham akan dibayarkan pada 25 Mei 2016 kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 3 Mei 2016.

Astra Otoparts (AUTO) menyatakan masih mencatat pertumbuhan penjualan pada kuartal I 2016. Penjualan perseroan masih dikontribusikan after market melalui tiga pilarnya yakni domestik, ekspor dan direct retail. Sementara penjualan original equipment manufacturing (OEM) masih tersendat. Untuk itu perseroan berharap after market bisa mengkompensasi penjualan OEM. Perseroan berharap porsi penjualan after market mencapai 50% dari total penjualan.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) melalui anak usahanya, MPM Finance, menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) seri B sebesar Rp 160 miliar bertenor 3 tahun. Penerbitan MTN tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan pembiayaan. Pada tahun ini, perseroan optimis industri pembiayaan dapat tumbuh positif seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.

XL Axiata (EXCL) membukukan laba senilai Rp 169,26 miliar di kuartal I 2016 setelah mengalami rugi pada kuartal I 2015. Pendapatan bersih naik 2,37% YoY menjadi Rp 5,61 triliun pada kuartal I 2016 dibandingkan sebelumnya Rp 5,48 triliun. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 169,26 miliar dari sebelumnya mengalami rugi Rp 758,07 miliar.

Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan pendapatan dari bisnis kargo pada tahun ini dapat meningkat 20-30% menyusul ditunjuknya pejabat selevel direksi yang menangani angkutan kargo udara.

Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) melalui anak usahanya MCGC II Inc dan Bhaskara Inti Samudera menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual beli kapal pengangkut liquid natural gas (LNG) senilai US$20 juta. HITS bertindak sebagai pemegang 55%

saham MCGC, sedangkan 95% saham Bhaskara dimiliki perseroan lewat anak usahanya, Humpuss Trans International.

Megapower Makmur berencana melakukan IPO dengan melepas 30,93% saham ke publik dan akan menggelar mini expose pada 25 April 2016. Perseroan memiliki bisnis PLTA. Perseroan merupakan anak usaha Bina Puri Holding BHD asal Malaysia, yang sudah menanamkan investasinya di Bantaeng, Tribun Seruni Bantaeng, Sulawesi Selatan.

(4)

                

25 April 2016

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 43.54 -0.19 TLKM (US) 56 18,544 541

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.16 0.02 ANTM (GR) 0.04 563 0

Gold (US$)/Ounce 1231.87 -0.66

Nickel (US$)/MT 9090.00 -10.00

Tin (US$)/MT 17450.00 300.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.00 -11.40

Coal (RB) (US$)/MT* 52.95 -10.41

CPO (ROTH) (US$)/MT 730.00 -15.00

CPO (MYR)/MT 2687.00 14.00

Rubber (MYR/Kg) 712.50 -2.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 708.26 -0.78

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn) USA DOW JONES INDUS. 18003.75 0.12 3.32 16.72 14.86 3.05 2.91 5,363.3 USA NASDAQ COMPOSITE 4906.23 -0.80 -2.02 20.89 17.73 3.37 3.09 7,691.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6310.44 -1.11 1.09 16.95 14.40 1.75 1.69 1,575.4 CHINA SHANGHAI SE A SH 3096.85 0.21 -16.40 13.06 11.55 1.40 1.28 3,843.6 CHINA SHENZHEN SE A SH 1953.24 1.03 -19.14 25.75 21.00 3.07 2.76 3,038.9 HONG KONG HANG SENG INDEX 21467.04 -0.72 -2.04 11.46 10.37 1.08 1.02 1,743.5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4914.74 0.24 7.00 15.36 13.30 2.30 2.08 395.7 JAPAN NIKKEI 225 17572.49 1.20 -7.68 16.52 15.19 1.44 1.35 2,831.2

MALAYSIA KLCI 1717.96 -0.20 1.50 16.51 15.29 1.73 1.64 260.3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2940.43 -0.69 2.00 13.26 12.57 1.13 1.08 303.3

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,194.00 41.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0002

EUR/IDR 14,820.69 -52.53 EUR / USD 1.12 0.0011

JPY/IDR 118.26 -1.24 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,740.14 -32.64 SGD / USD 0.74 -0.0001

AUD/IDR 10,170.07 -44.35 AUD / USD 0.77 0.0000

GBP/IDR 19,055.57 129.73 GBP / USD 1.44 0.0040

CNY/IDR 2,030.00 -0.59 CNY / USD 0.15 -0.0004

MYR/IDR 3,382.64 -2.60 MYR / USD 0.26 -0.0010

KRW/IDR 11.54 -0.07 100 KRW / USD 0.09 -0.0008

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.03

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.04

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.04

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.81

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description March-16 February-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60

Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60

Inflation MOM % 0.19 -0.09 SBI (12M) 6.75

Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75

GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50

(5)

                

25 April 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

25 Apr US New Home Sales Naik menjadi 522 ribu dari 512 ribu

25 Apr US New Home Sales MoM Tetap 2.0%

26 Apr US Durable Goods Orders Naik menjadi 1.7% dari -3.0%

26 Apr US Consumer Confidence Index Turun menjadi 96.0 dari 96.2

27 Apr US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$62.80 Bn dari -$62.86 Bn 27 Apr US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 0.1% dari 3.5%

27 Apr US Pending Home Sales YoY --

28 Apr FOMC Rate Decision Tetap 0.25% - 0.50%

28 Apr Initial Jobless Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 3685 1.52 5.24 ASII IJ 7350 -2.33 -6.69

BBRI IJ 10900 1.87 4.61 CPIN IJ 3650 -2.01 -1.16

UNVR IJ 47000 1.08 3.60 LINK IJ 3900 -8.24 -1.01

GGRM IJ 67000 2.29 2.73 KLBF IJ 1390 -1.42 -0.89

BMRI IJ 9975 1.01 2.18 EXCL IJ 3760 -2.46 -0.77

PGAS IJ 2665 3.70 2.18 BMTR IJ 1110 -4.72 -0.74

HMSP IJ 95500 0.26 1.10 JSMR IJ 5275 -1.86 -0.64

MEGA IJ 3095 4.92 0.94 UNTR IJ 16725 -1.04 -0.62

MLBI IJ 9100 5.20 0.90 BBNI IJ 4895 -0.71 -0.61

BNLI IJ 1215 7.05 0.89 GEMS IJ 1405 -6.95 -0.58

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Bank Ganesha Banking &

Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities

(6)

                  

25 April 2016

25 April 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PTBA 289.73 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16

TGKA 106.50 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16

LINK 42.00 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

MEGA 75.58 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

ADRO $0.0013 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16

TRIS 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16

CINT 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16

ACST 33.50 Cash Dividend 26 Apr-16 27 Apr-16 29 Apr-16 20 May-16

PPRO 4.27 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16

HDFA 3.50 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16

AGRO 1.36 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16

ASGR 93.00 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

GOLD Tender Offer - 535.00 -- -- 22 Apr – 22 May’16

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16

BSIM Rights Issue 13:1 400.00 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May’16 13 May’16 17 May – 23 May’16

EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16

BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16

AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May’16 31 May’16 06 Jun – 10 Jun’16

ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16

RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16

BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

LPGI RUPST 25-Apr-16

LPLI RUPST 25-Apr-16

UNTR RUPST 25-Apr-16

LPPS RUPST 25-Apr-16

BFIN RUPST/LB 25-Apr-16

ARNA RUPST 27-Apr-16

HMSP RUPST/LB 27-Apr-16

DSSA RUPST 27-Apr-16

ASII RUPST 27-Apr-16

TMAS RUPST/LB 27-Apr-16

BDMN RUPST 28-Apr-16

AKRA RUPST 28-Apr-16

INDY RUPST/LB 28-Apr-16

ELSA RUPST 28-Apr-16

WIKA RUPST 28-Apr-16

BBKP RUPST/LB 28-Apr-16

IATA RUPST/LB 28-Apr-16

BTEL RUPSLB 28-Apr-16

BTPN RUPST/LB 28-Apr-16

DEWA RUPST/LB 29-Apr-16

PTPP RUPST 29-Apr-16

BMTR RUPST/LB 02-May-16

MNCN RUPST/LB 02-May-16

MYOH RUPST/LB 03-May-16

(7)

                

25 April 2016

25 April 2016

PGAS

TRADING BUY

S1 2590 R1 2715 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2465 R2 2840

Closing

Price 2665

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 2590-Rp 2715

• Entry Rp 2665, take Profit Rp 2715

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 26.14 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -23.10 Positif Bollinger Band (Mid) 2598 Positif

MA5 2606 Positif

2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600

October November December 2016 February March April

PGAS Upward Sloping Channel

2,665 2,665 2,635.63 2,606 2,575 2,455 2,455 2,665 2,666.75 2,775 2,854.21 2,915 2,915

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 17.75, Stochastic %K = 32.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 17.7453 17.7453 32.6299 32.6299 80

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (5,3) = -1.14, Signal() = 8.00

-1.13561 8.00391

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -23.10, Volume() = 90,387,904.00

-23.0961 -36.0532 0.00000 90,387,90

PGAS - William's % R(14) = -63.93, Volume() = 90,387,904.00 -63.9344

90,387,90 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WIKA

TRADING BUY

S1 2700 R1 2755 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2645 R2 2810

Closing

Price 2735

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 2700-Rp 2755

• Entry Rp 2735, take Profit Rp 2755

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 68.06 Positif

MACD 14.56 Positif

True Strength Index (TSI) 43.00 Positif Bollinger Band (Mid) 2639 Positif

MA5 2686 Positif

2,400 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900 3,000 3,100

October November December 2016 February March April

WIKA Downward Sloping Channel

2,686 2,653.75 2,638.75

2,528.38 2,520 2,496.92 2,496.92 2,695 2,697.27 2,697.27 2,735 2,735 2,735

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 82.46, Stochastic %K = 86.77, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 82.4603

80 20 82.4603 86.7687 86.7687

-40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (5,3) = -19.49, Signal() = -16.20

-19.4916 -16.2008

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 43.00, Volume() = 11,264,400.00

30.1294 0.00000 42.9986 11,264,40

WIKA - William's % R(14) = -12.24, Volume() = 11,264,400.00 -12.2449

11,264,40 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(8)

                

25 April 2016

25 April 2016

BBRI

TRADING BUY

S1 10725 R1 11000 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 10450 R2 11275

Closing

Price 10900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 10725-Rp 11275

• Entry Rp 10900, take Profit Rp 11275

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 35.61 Positif

MACD 15.51 Positif

True Strength Index (TSI) 27.68 Positif Bollinger Band (Mid) 10709 Positif

MA5 10485 Positif

8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000

October November December 2016 February March April

BBRI Downward Sloping Channel

10,900 10,770 10,485 10,412.5

9,800 9,581.25 9,581.25 10,900 10,900 11,207.2 11,345 11,345 11,425

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 68.49, Stochastic %K = 88.71, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

68.4915 68.4915 20 80 88.7092 88.7092

-300 -200 -100 0 100 200 0 BBRI - MACD (5,3) = -103.21, Signal() = -53.73

-103.205 -53.729

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 27.68, Volume() = 40,285,500.00

3.71869 0.00000 27.6829 40,285,50

BBRI - William's % R(14) = -20.00, Volume() = 40,285,500.00 -20

40,285,50 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BMRI

TRADING BUY

S1 9850 R1 10050 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 9650 R2 10250

Closing

Price 9975

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 9850-Rp 10250

• Entry Rp 9975, take Profit Rp 10250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 37.06 Positif

MACD 12.27 Positif

True Strength Index (TSI) 21.59 Positif Bollinger Band (Mid) 9905 Positif

MA5 9785 Positif

7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200

October November December 2016 February March April

BMRI Upward Sloping Channel

9,975 9,931.25 9,785 9,681.25 9,203.47 9,203.47 9,200 9,975 9,975 10,269

10,450

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 90.16, Stochastic %K = 93.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.1572

80 20 90.1572 93.8817 93.8817

-180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = -62.69, Signal() = -39.60

-62.6888 -39.6033

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 21.59, Volume() = 17,649,600.00

8.34518 0.00000 21.5917 17,649,60

BMRI - William's % R(14) = -38.00, Volume() = 17,649,600.00 -38

17,649,60 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

                

25 April 2016

25 April 2016

BSDE

TRADING BUY

S1 1910 R1 1955 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1865 R2 2000

Closing

Price 1935

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 1910-Rp 1955

• Entry Rp 1935, take Profit Rp 1955

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 71.49 Negatif

MACD 14.92 Positif

True Strength Index (TSI) 39.94 Positif Bollinger Band (Mid) 1852 Positif

MA5 1918 Positif

1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

October November December 2016 February March April

BSDE Upward Sloping Channel

1,918 1,915.91 1,915.91 1,882.5 1,851.75 1,810 1,777.47 1,935 1,935 1,935 2,005 2,387.22

2,387.22

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 72.30, Stochastic %K = 65.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

65.0697 65.0697 20 72.3029 72.3029 80

-50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BSDE - MACD (5,3) = -12.40, Signal() = -14.13

-14.1288 -12.3994

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 39.94, Volume() = 18,661,000.00

39.9387 0.00000 43.4107 18,661,00

BSDE - William's % R(14) = -35.00, Volume() = 18,661,000.00 -35

18,661,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ISSP

TRADING BUY

S1 210 R1 230 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 196 R2 244

Closing

Price 220

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 218-Rp 230

• Entry Rp 220, take Profit Rp 230

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 52.41 Negatif

MACD 1.05 Negatif

True Strength Index (TSI) 17.82 Negatif Bollinger Band (Mid) 214 Positif

MA5 220.4 Negatif

120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0

October November December 2016 February March April

ISSP Upward Sloping Channel

220 220 215.769 215.769 213.85 210 188.963 220 220.4 221 234

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 50.74, Stochastic %K = 59.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.7407 50.7407 20 59.4444 59.4444 80

-4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 ISSP - MACD (5,3) = -0.29, Signal() = -0.53

-0.534477 -0.289955

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ISSP - TSI(3,5,3) = 17.82, Volume() = 6,073,100.00

17.8228 0.00000 20.0995 6,073,100

ISSP - William's % R(14) = -48.28, Volume() = 6,073,100.00 -48.2759

6,073,100 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

                  

25 April 2016

25 April 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

22-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Buy 15975 15975 16150 15450 15800 16150 16500 Positif Positif Negatif 18300 15750 LSIP Trading Buy 1650 1650 1680 1580 1630 1680 1730 Positif Positif Negatif 1840 1570 SGRO Trading Sell 2005 2005 1990 1990 2000 2010 2020 Negatif Negatif Negatif 2025 1820 Mining

PTBA Trading Buy 7500 7500 7675 7300 7425 7550 7675 Positif Positif Positif 7800 6075 ADRO Trading Sell 745 745 735 710 735 760 785 Negatif Negatif Positif 800 640 MEDC Trading Sell 1555 1555 1520 1415 1520 1625 1730 Negatif Negatif Positif 1860 905 INCO Trading Sell 1945 1945 1920 1850 1920 1990 2060 Negatif Negatif Positif 2015 1710 ANTM Trading Buy 715 715 725 695 710 725 740 Positif Positif Negatif 740 417 TINS Trading Sell 840 840 835 815 835 855 875 Negatif Negatif Negatif 945 685 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 990 990 1000 970 985 1000 1015 Positif Positif Positif 1040 955 SMGR Trading Buy 10525 10525 10825 10225 10425 10625 10825 Positif Positif Positif 10800 10000 INTP Trading Buy 19950 19950 20025 19725 19875 20025 20175 Positif Positif Negatif 20850 19250 SMCB Trading Buy 1165 1165 1175 1125 1150 1175 1200 Positif Positif Positif 1295 990 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7350 7350 7475 7125 7300 7475 7650 Positif Positif Negatif 7850 6575 GJTL Trading Sell 695 695 685 660 685 710 735 Negatif Negatif Negatif 820 595 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7275 7275 7350 7200 7250 7300 7350 Positif Positif Positif 7500 6800 GGRM Trading Buy 67000 67000 70175 63800 65925 68050 70175 Positif Positif Positif 68600 58750 UNVR Trading Buy 47000 47000 47700 44150 45925 47700 49475 Positif Positif Positif 47125 41975 KLBF Trading Buy 1390 1390 1405 1365 1385 1405 1425 Positif Positif Negatif 1470 1270 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1935 1935 1955 1865 1910 1955 2000 Positif Positif Positif 2005 1675 PTPP Trading Buy 3770 3770 3795 3715 3755 3795 3835 Positif Positif Negatif 3985 3705 WIKA Trading Buy 2735 2735 2755 2645 2700 2755 2810 Positif Positif Positif 2765 2520 ADHI Trading Buy 2850 2850 2890 2815 2840 2865 2890 Positif Positif Positif 2885 2635 WSKT Trading Buy 2280 2280 2305 2205 2255 2305 2355 Positif Positif Positif 2355 1890 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2665 2665 2715 2465 2590 2715 2840 Positif Positif Positif 2860 2555 JSMR Trading Buy 5275 5275 5350 5150 5250 5350 5450 Positif Positif Negatif 5700 5225 ISAT Trading Sell 6475 6475 6375 6200 6375 6550 6725 Negatif Negatif Positif 6450 5500 TLKM Trading Sell 3685 3685 3615 3480 3615 3750 3885 Negatif Negatif Positif 3715 3265 Finance

BMRI Trading Buy 9975 9975 10250 9650 9850 10050 10250 Positif Positif Positif 10450 9200 BBRI Trading Buy 10900 10900 11275 10450 10725 11000 11275 Positif Positif Positif 11425 9800 BBNI Trading Sell 4895 4895 4870 4815 4870 4925 4980 Negatif Negatif Negatif 5450 4800 BBCA Trading Buy 13125 13125 13275 12975 13075 13175 13275 Positif Positif Positif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1730 1730 1750 1705 1720 1735 1750 Positif Positif Positif 1865 1625 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 16725 16725 16925 16125 16525 16925 17325 Negatif Negatif Negatif 17100 14925 MPPA Trading Sell 1590 1590 1560 1505 1560 1615 1670 Positif Positif Negatif 1800 1570

(11)

   

 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi the big five personality yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Gambar 1 merupakan Hirarki perancangan sistem pakar penentu kecerdasan jamak pada anak berbasis web, aplikasi sistem pakar ini dimulai dengan Tampilan Awal berupa Layar

a. Pengasuhan fisik, yaitu mencakup semua aktivitas yang bertujuan agar anak dapat bertahan hidup dengan baik dengan menyediakan kebutuhan dasarnya seperti makan,

Hasil analisis regresi menunjukkan (1) terdapat pengaruh variabel bagi hasil terhadap penggunaan Layanan Tabungan Mudharabah Perbankan Syariah, (2) terdapat pengaruh

Indikator Kinerja yang telah ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Eselon 1 meliputi : 1) Persentase pertumbuhan produk ekspor unggulan nasional ber-SNI

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis residu pestisida jenis insektisida pada tanaman cabai merah keriting yang ditanam di daerah Kubang dan Palas, Pekanbaru,

Ada beberapa faktor perkawinan Batak Simalungun tidak dilaksanakan oleh masyarakat Batak Simalungun yaitu Rata-rata diantara mereka yang sudah lahir dan dibesarkan

Sesuai dengan teori tektonik  lempeng, Nusa Tenggara dapat dibagi menjadi menjadi 4 struktur tektonik yaitu busur belakang yang terletak di laut Flores, busur dalam