NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Indeks akan menguji level fractal down yang berada 5169, jika break out dibawah level tersebut IHSG akan menguji support level di 5096. Sebaliknya, jika IHSG bertahan di atas level tersebut IHSG akan menguji resistance level di 5193. Sementara itu, sinyal dari leading indikator terkonfirmasi negatif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5253.184 +37.918 8,841.47 8,259.67
LQ-45 910.781 +7.956 2,009.25 5,633.40
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (22/1) IHSG ditutup naik sebesar 37,92 poin (0,72%) dari level 5.215,27 ke level 5.253,18 seiring dengan penguatan mayoritas bursa global. Sektor properti dan industri dasar memimpin kenaikan dengan penguatan masing-masing sebesar 2,63% dan 1,76%. Sementara itu, sektor agribisnis mengalami pelemahan paling dalam dengan penurunan sebesar 0,49%. Dari domestik, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sentimen yang datang dari pernyataan Bank Indonesia (BI) yang memberikan angka asumsi pertumbuhan ekonomi di RAPBN-2015 sebesar 5,6%, dengan kontribusi terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga. BI yakin bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih tinggi dari tahun 2014. Pada tahun 2014 pertumbuhan konsumsi pemerintah tidak lebih dari 1%, namun pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai 5%-6%. Selain itu, peningkatan realisasi belanja modal pemerintah juga akan memberikan multiplier effect bagi kenaikkan investasi swasta. Dari pasar global, pelaku pasar masih menanti keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) terkait dengan rencana penambahan stimulus. Pejabat ECB mengusulkan tambahan stimulus sebanyak US$1,3 triliun hingga akhir 2016 dalam upaya mengatasi deflasi zona Eropa. Meski demikian, terjadi perdebatan antara pejabat ECB dengan pemerintah Jerman. Pasalnya pemerintah Jerman menilai bahwa tambahan stimulus tidak diperlukan dan hanya akan menurunkan niat negara-negara Eropa untuk melakukan reformasi struktural. Selain itu, terjadi juga perdebatan di antara pejabat ECB terkait pembagian resiko yang ada dalam program ini, apakah risiko akan dibagi kepada 19 bank sentral di kawasan Eropa atau ditanggung oleh masing-masing negara. Selanjutnya, terpengaruh oleh sentimen dari rencana stimulus ECB, mayoritas bursa Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei 225 ditutup naik sebesar 48,54 poin (0,28%) dari level 17.280,48 ke level 17.329,02. Indeks Shanghai indeks menguat sebesar 19,73 poin (0,59%) dari level 3.323,61 ke level 3.343,34. Indeks Hang Seng menguat sebesar 170,05 poin (0,70%) dari level 24.352,58 ke level 24.522,63. Dari Eropa, di awal perdagangan, bursa Eropa tentatif bergerak menguat di tengah penantian pasar akan keputusan ECB terkait dengan penambahan stimulus. Sementara itu, tingkat pengangguran Spanyol dilaporkan tetap pada level 23,7% di 4Q14, lebih tinggi dari estimasi analis sebesar 23,6%.
Keputusan yang diambil oleh ECB pada pertemuan Kamis, akan memberikan optimisme terhadap perekonomian global. Presiden ECB Mario Draghi pada hari Kamis mengumumkan jika bank sentral akan melakukan pembelian obligasi bulanan sebesar €60 milyar mulai bulan Maret sampai September 2016. Dampak dari kebijakan yang ditempuh ECB turut mempengaruhi rebound dari harga minyak dunia. Saham sektor energi dan industri terkait lainnya yang belakangan tertekan seiring investor khawatir dengan dampak tajamnya penurunan harga minyak dalam 6 bulan terakhir terhadap outlook pendapatan perusahaan akan berpotensi bisa membaik kinerja sahamnya. Harga minyak dunia kini diperdagangkan di level US$47,39 atau naik sebesar US$1,08 dari harga sebelumnya. Diperkirakan sektor energi dan industri terkait lainnya akan kembali mendapatkan perhatian seiring harga minyak dunia kembali rebound. Keputusan yang diambil ECB mendorong indeks Wall Street mencatat kenaikan di hari keempat secara beruntun, indeks Dow Jones ditutup naik 1,5%, S&P 500 menguat 1,5% dan Nasdaq apresiasi 1,8%. Sebuah langkah yang di tunggu-tunggu oleh pasar karena zona Euro yang sedang berjuang dengan inflasi yang stagnan dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. ECB menguraikan rencananya untuk memperluas program pembelian aset, Indeks bursa saham Eropa menguat tajam ke level tertinggi lebih dari tujuh tahun. Pelonggaran kuantitatif di Eropa secara keseluruhan adalah berita baik untuk para investor ekuitas. Indeks DAX Jerman ditutup di rekor terbaru dengan kenaikan 1.3% menjadi 10,435.62, Indeks CAC Perancis naik 1.5% menjadi 4,552.80. Indeks FTSE 100 Inggris melejit 1% menjadi 6,796.63. Draghi mengatakan dalam konfrensi pers di Frankfurt bahwa kenaikan yang agresif di dalam neraca keuangan bank akan membantu mendorong inflasi kembali naik menuju level 2%, namun resiko ekonomi masih tetap turun. Inflasi seharusnya naik pada akhir tahun ini, Faktor, pemilu Yunani pada 25 Januari, sementara ini bisa tereliminasikan oleh sentimen dari ECB ini. Namun, ada kemungkinan juga berikutnya pasar kembali akan menyikapi faktor tersebut, mengingat jika partai Syriza menang bisa mengancam pembatalan bailout ECB. Indeks regional Asia sesi pembukaan perdagangan diawali dalam zona positif, untuk indeks Nikkei dan Kospi. Akumulasi positif dari pasar regional ini, diperkirakan menjadi katalis bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini untuk melanjutkan kenaikan.
DAILY REPORT
23 Januari 2015• ANTM targetkan keruk 450.000 ton bauksit di Tayan hilir • PGAS gandeng TL Offshore dan Encona
• TOTL tidak masuk proyek infrastruktur • NRCA bidik pendapatan tumbuh 12% • BMRI targetkan modal Rp 100 triliun
• BMRI targetkan laba bersih tahun 2015 Rp 2,2 triliun pasca right issue • BMRI kaji kepemilikan saham di anak usaha
• MAYA jaga CAR di level 13%
• Unit Usaha Syariah BDMN kerja sama pembiayaan dengan ITFC • Unit usaha syariah BDMN targetkan pertumbuhan bisnis 35% di 2015 • BMAS pacu kredit tumbuh 16%
• Penurunan bunga FLPP tidak ganggu kinerja BBTN • Gunung Sewu ambil alih SIPD
• GJTL targetkan pertumbuhan 9%
• ACES anggarkan belanja modal Rp 300 miliar • HITS bidik kontrak semen jangka panjang • MPPA buka Hypermart di Singkawang, Kalimantan • EXCL terima peringkat AAA dari Fitch
• EXCL akan gncarkan aksi transformasi ke era digital di tahun 2015 • BEI akan delist AKKU jika masih disuspen hingga Juni 2015 • OJK siapkan kelengkapan regulasi untuk perusahaan pembiayaan • Kadin prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sekitar 5,2%-5,5%
Support Level 5223/5193/5170
Resistance Level 5275/5298/5328
Major Trend Up
23 January 2015
23 January 2015
Aneka Tambang (ANTM) mengincar produksi bijih bauksit sebanyak 450.000 wet metric ton pada 2015 di lokasi tambang Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau atau meningkat sebanyak 183.312 wmt dibandingkan tahun lalu.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) melalui anak usahanya, PGAS Solution, akan bekerja sama dengan konsorsium TL Offshore Sdn Bhd dan Encona Inti Industri untuk membangun pipa gas Kalija. TL Offshore dan Encona akan melakukan pekerjaan pemasangan jaringan pipa offshore dan onshore sepanjang 200 km. Nilai investasi proyek pipa tahap pertama diperkirakan mencapai USD 250 juta.
Nusa Raya Cipta (NRCA) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp 3,6 triliun pada tahun ini. Laba bersih ditargetkan sedikit lebih rendah dari target tahun lalu, yakni dari Rp 253 miliar menjadi hanya Rp 230 miliar pada tahun ini. Hal tersebut lantaran akan berakhirnya pengerjaan proyek Tol Cikampek Palimanan pada pertengahan tahun ini. Target kontrak baru NRCA pada 2015 mencapai Rp 4 triliun, tumbuh 25% dari realisasi perolehan pada 2014 sebesar Rp 3,2 triliun.
Meskipun terdapat peluang pengembangan proyek infrastruktur yang lebih besar pada tahun ini, Total Bangun Persada (TOTL) tidak berniat mencari peruntungan di sana. Perseroan akan fokus pada pengembangan bangunan gedung. TOTAL mengincar pendapatan Rp 2,3 triliun pada tahun ini dan laba bersih mencapai Rp 175 miliar.
Bank Mandiri (BMRI) berencana meningkatkan modal dengan melakukan
rights issue
dan sekuritisasi pada tahun ini. Perseroan menargetkan mampu merealisasikan modal di atas Rp 100 triliun dan masuk dalam daftar qualified Asean bank. BMRI akan menggelar rights issue yang besarnya sekitar 5% dari total saham beredar. Selain rights issue, rencana sekuritisasi senilai Rp 750 miliar hingga Rp 1 triliun juga akan digelar di awal Juni atau akhir Mei 2015.Bank Mandiri (BMRI) menargetkan dapat membukukan laba bersih
sebesar Rp 21,2 triliun (
bank only
) pada tahun 2015, setelahmerealisasikan
rights issue
. Target tersebut tumbuh 19,5%dibandingkan proyeksi laba perseroan tahun 2014 yang senilai Rp 17,74 triliun. Target perolehan laba Bank Mandiri tersebut lebih tinggi dibandingkan target laba tanpa melakukan
rights issue
, yang diproyeksi hanya mencapai Rp 20,2 triliun atau tumbuh 13,87 YoY. Rights issue Bank Mandiri senilai Rp 9,3 triliun tersebut akanmemberikan
leverage
kredit sebesar Rp 74 triliun tahun 2015.Dengan adanya
rights issue
, tahun ini Bank Mandiri menargetkan dapat membukukan kredit sebesar Rp 635 triliun, tumbuh 34,57% dibandingkan proyeksi penyaluran kredit tahun 2014. Tanpa melakukanrights issue
, pertumbuhan kredit diproyeksikan 18,9% atau sekitar Rp 561 triliun. Pada 2014, bank Mandiri memproyeksikan penyaluran kredit sebesar Rp 471,86 triliun atau tumbuh 13,16% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 416,98 triliun. Bank Mandiri memproyeksikan CAR pada tahun2015 setelah melakukan
rights issue
mencapai 16,54%, sedikitturun dibandingkan proyeksi jika Bank Mandiri tidak
melakukan
rights issue
yang mencapai 16,85%. Rasio modalpasca
rights issue
diproyeksikan meningkat menjadi 16,66% pada tahun 2016, tahun 2017 akan mencapai 16,89%, tahun 2018 menjadi 17%, dan tahun 2019 serta 2020 menjadi 17,5%.Sementara CAR Bank Mandiri tanpa melakukan
rights issue
akanmenjadi 16,63% pada 2016, 16,31% pada 2017, 16,29% pada 2018, 16,22% pada 2019, dan 16,31% pada 2020. Pertumbuhan
CAR tersebut dengan asumsi rasio dividen 30%.
Net interest
margin
(NIM) Bank Mandiri tahun 2015 diproyeksikan mencapai6,16% dengan melakukan rights issue, lebih tinggi dibandingan jika tanpa
rights issue
yang sebesar 6,15%. Tahun 2014 NIM Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 5,98%, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang di level 5,68%. Pada tahun 2015, Bank Mandiri memproyeksikan dapat menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 716 triliun, tumbuh 26,25% dibandingkan proyeksi tahun 2014 sebesar Rp 567,09 triliun. Sedangkan tanpamelakukan
rights issue,
pertumbuhan DPK Bank Mandiridiproyeksikan sebesar 15,5% menjadi Rp 655 triliun. Loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri pada tahun 2015 diproyeksikan
sebesar 88,84% jika melakukan
rights issue.
Sedangkantanpa
rights issue,
LDR Bank Mandiri diproyeksikan sebesar85,71%. Tahun 2014 Bank Mandiri memproyeksikan LDR sebesar 82,85%. Rasio kredit bermasalah (
non performing loan
/NPL) BankMandiri diproyeksikan sebesar 2,08% baik dengan
rights
issue
maupun tanparights issue
. Sedangkan pada tahun 2014NPL Bank Mandiri diproyeksikan sebesar 1,92%.
Bank Mandiri (BMRI) berencana mengkaji kembali kepemilikan saham di dua anak usaha, yakni Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dan AXA Mandiri Financial Services. BMRI memiliki 2 perusahaan asuransi yang bergerak di bidang asuransi jiwa dan perseroan akan review dengan pemilik saham yang lain mengenai bentuknya.
Bank Danamon Indonesia (BDMN) melalui Unit Usaha Danamon Syariah, menandatangani perjanjian kerja sama pembiayaan perdagangan syariah dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC). Kerja sama tersebut bertujuan mengembangkan pembiayaan perdagangan syariah (shariah trade financing), mempercepat pertumbuhan pembiayaan syariah yang produktif dan memperkuat sinergi kedua pihak. Kerja sama tersebut ditargetkan memberi keuntungan USD 1 miliar dalam lima tahun pertama, dimulai dengan USD 200 juta pada tahun 2015. Program tersebut memungkinkan nasabah segmen korporasi dan komersial Danamon mendapatkan layanan pembiayaan perdagangan yang lebih lengkap dengan biaya yang bersaing.
Unit usaha syariah Bank Danamon Indonesia (BDMN) menargetkan pertumbuhan bisnis sebanyak 35% di tahun 2015. Penopang pertumbuhan tersebut diperkirakan adalah kontribusi pertumbuhan penyaluran pembiayaan di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang pada tahun 2014 pertumbuhannya sekitar 30%. Selama ini penyaluran pembiayaan masih didominasi penyaluran pembiayaan UMKM sebanyak 60% dan sisanya dikontribusikan oleh Korporasi, dan Komersial. Danamon Syariah sendiri masih fokus dengan sektor pangandan agribisnis.
Bank Tabungan Negara (BBTN) tidak mengkhawatirkan rencana pemerintah yang hendak menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 5%, dari saat ini 7,25%. Rencana tersebut dinilai tidak akan mengganggu pencapaian target target perseroan tahun ini, seperti laba bersih Rp 2 triliun dan pertumbuhan kredit sekitar 19%.
Bank Mayapada Internasional (MAYA) berencana menambah modal lewat skema rights issue pada akhir tahun ini guna menjaga CAR di level 13%. Dana hasil rights issue diharapkan mencapai Rp 500-600 miliar. Aksi korporasi tersebut direncanakan bersamaan dengan penerbitan obligasi subordinasi. Pada tahun ini, MAYA menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20-25%.
23 January 2015
23 January 2015
kredit tahun ini berkisar 15-16% dibandingkan pencapaian 2014. Pertumbuhan kredit tersebut diperkirakan mampu meningkatkan laba perseroan menjadi Rp 50 miliar pada tahun ini.
Gajah Tunggal (GJTL) menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini sebesar 8-9%. Target tersebut akan dikejar dengan meningkatkan penjualan ke luar negeri khususnya Amerika Serikat. Porsi ekspor ke negara tersebut berkisar 46% dari total ekspor.
Gunung Sewu Group akan mengambil alih hingga 63% saham Sierad Produce (SIPD). Gunung Sewu siap menyerap saham baru yang diterbitkan SIPD melalui rights issue. SIPD akan menerbitkan sebanyak 2,1 miliar saham baru atau 69% dari modal disetor. Harga pelaksanaan sebesar Rp 520 per saham. Bila seluruh pemegang saham lama tidak mengeksekusi haknya, Gunung Sewu Group akan mengambil alih sebanyak 1,9 miliar (63%) saham SIPD. OCBC Sekuritas Indonesia akan mengambil sisanya 189,9 juta (6,2%) saham. Sebanyak 91% dana hasil rights issue akan digunakan untuk membeli obligasi wajib tukar Great Giant Livestock.
Matahari Putra Prima (MPPA) meresmikan Hypermart ke-108 berlokasi di Singkawang Grand Mall, yang merupakan gerai Hypermart ke-10 di Kalimantan. Pembukaan Hypermart Singkawang ini merupakan pembukaan gerai Hypermart yang pertama di tahun 2015 yang merupakan bagian dari serangkaian rencana ekspansi gerai baru Hypermart tahun 2015.
Ace Hardware (ACES) menganggarkan dana Rp 300 miliar untuk belanja modal pada tahun ini, meningkat 200% dibandingkan alokasi pada 2014 senilai Rp 100 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk membuka hingga 15 gerai Ace Hardware dan empat gerai Toys Kingdom. Perseroan mengincar pertumbuhan kinerja di kisaran 10-15%.
Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) menargetkan memperoleh kontrak jangka panjang untuk pengangkutan semen tahun ini. Target tersebut merupakan lanjutan dari aksi divestasi saham anak usahanya, Humpuss Transportasi Curah (HTC) beberapa waktu lalu. Target kontrak pengangkutan semen 10 tahun dan nilai kontraknya masih dihitung, sekitar puluhan juta dolar.
XL Axiata (EXCL) akan menggencarkan aksi transformasi menuju era digital pada tahun 2015. Perilaku pelanggan berubah sangat cepat. Begitu juga dengan perubahan teknologi. Rerata hanya dalam waktu 2 tahun teknologi baru datang untuk menggeser teknologi sebelumnya.
Fitch Rating mempertahankan peringkat (rating) BBB untuk utang jangka panjang valuta asing dan rupiah XL Axiata (EXCL), sedangkan peringkat nasional jangka panjang perseroan dipertahankan level AAA. Peringkat AAA yang diperoleh perseroan tersebut menggambarkan risiko gagal bayar terendah. Sedangkan peringkat BBB mencerminkan sebesar 66.5% kemampuan kredit induk usaha XL yaitu Axiata Group.
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan penghapusan pencatatan efek Alam Karya Unggul (AKKU) jika masih disuspen di pasar reguler dan tunai sampai dengan bulan Juni 2015. Ini merupakan pengingat bagi perseroan untuk dapat melakukan tindakan lebih lanjut terkait upaya mempertahankan kelangsungan usaha perseroan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan kelengkapan regulasi untuk perusahaan pembiayaan berupa surat edaran (SE) sesuai ketentuan dalam Peraturan OJK (POJK), antara lain SE mengenai tingkat kesehatan keuangan, SE mengenai hedging, SE mengenai penyusunan laporan bulanan. Hal tersebut untuk mendorong dan memberikan kerangka dasar bagi perusahaan untuk dapat memaksimalkan peran melalui perluasan kegiatan usaha yang diimbangi dengan pengaturan di bidang manajemen risiko dan tata kelola yang lebih baik.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sekitar 5,2%-5,5%, dengan asumsi stimulus fiskal dari penghematan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan efektif. Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi hanya akan terasa beberapa bulan, setelah itu tingkat inflasi akan kembali ke jalur normal sekitar 5,0%-7,0%. Kadin memprediksi nilai tukar rupiah pada tahun 2015 akan berada pada kisaran Rp 12.000 – Rp 12.800 per USD. Hal ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah AS untuk mengakhiri Quantitative Easing (QE) serta suku bunga rendah di Amerika selama 4 tahun ini. Defisit neraca berjalan diprediksi belum bisa teratasi karena defisit neraca migas dan neraca jasa dengan banyaknya devisa negara yang digunakan untuk membiayai jasa kesehatan, pelayaran, dan asuransi ke luar negeri.
Pemerintah dinilai terlalu optimistis dalam memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyatakan pertumbuhan ekonomi 5,8% memang harus dicapai dengan upaya yang ekstra. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 secara baseline hanya tumbuh 5,3%. Baseline ini telah memperhitungkan tambahan anggaran belanja infrastruktur dan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
23 January 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 47,39 1,08 TLKM (US) 47 14.632 190
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,86 0,03 ANTM (GR) 0,06 879 -14
Gold (US$)/Ounce 1301,88 -0,26
Nickel (US$)/MT 14850,00 -175,00
Tin (US$)/MT 19505,00 135,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 --
Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 661,25 -18,75
CPO (MYR)/MT 2326,00 -5,00
Rubber (MYR/Kg) 599,50 0,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 744,10 1,09
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17813,98 1,48 -0,05 16,05 14,55 2,87 2,68 4.959,3
USA NASDAQ COMPOSITE 4750,40 1,78 0,30 20,16 17,27 3,38 3,06 7.451,1
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6796,63 1,02 3,51 14,84 13,18 1,69 1,66 1.636,1
CHINA SHANGHAI SE A SH 3503,56 0,59 3,37 12,78 11,26 1,71 1,52 4.078,5
CHINA SHENZHEN SE A SH 1599,02 1,20 8,16 22,40 17,50 2,86 2,50 2.098,1
HONG KONG HANG SENG INDEX 24522,63 0,70 3,89 11,27 10,15 1,27 1,18 1.963,3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5253,18 0,73 0,50 15,31 13,06 2,63 2,31 397,1
JAPAN NIKKEI 225 17329,02 0,28 -0,70 18,70 16,51 1,66 1,54 2.695,2
MALAYSIA KLCI 1781,75 0,66 1,16 15,88 14,60 1,96 1,84 284,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3370,29 0,47 0,15 13,77 12,52 1,26 1,19 414,2
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.487,45 6,45 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000
EUR/IDR 14.183,62 -297,94 EUR / USD 1,14 -0,0008
JPY/IDR 105,28 -0,57 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.323,52 -37,21 SGD / USD 0,75 0,0000
AUD/IDR 10.021,68 -93,06 AUD / USD 0,80 -0,0001
GBP/IDR 18.741,79 -176,70 GBP / USD 1,50 -0,0001
CNY/IDR 2.011,20 0,01 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.475,49 8,44 MYR / USD 0,28 0,0007
KRW/IDR 11,50 -0,01 100 KRW / USD 0,09 -0,0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.53
BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
23 January 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Dec’14 Nov’14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 8.36 5.75 SBI (9M) 6,93347
Inflation YOY % 8.36 6.23 SBIS (9M) 6,93347
Inflation MOM % 2.46 1.50
Foreign Reserve (USD) 111.86 Mn 111.97 Mn
GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,619,869.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
23 Jan US Leading Index Turun menjadi 0.4% dari 0.6%
23 Jan US Existing Home Sales Naik menjadi 5.08 juta dari 4.93 juta
23 Jan US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 3.0% dari -6.1%
26 Jan Indonesia Money Supply M2 YoY Turun menjadi 12.7% dari 12.9%
26 Jan Indonesia Money Supply M1 YoY --
27 Jan US Durable Goods Orders Turun menjadi -0.9% dari -0.7%
27 Jan US New Home Sales MoM Naik menjadi 2.7% dari -1.6%
27 Jan US New Home Sales Naik menjadi 450 ribu dari 438 ribu
27 Jan US Consumer Confidence Index Naik menjadi 95.0 dari 92.6
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
GGRM IJ 56175 5.94 6.46 EMTK IJ 6550 -16.03 -7.51 BBCA IJ 13200 0.96 3.25 TLKM IJ 2880 -1.20 -3.76 ASII IJ 7750 0.98 3.24 SCMA IJ 3550 -3.40 -1.95 INTP IJ 22800 3.05 2.65 UNVR IJ 35800 -0.42 -1.22 SMGR IJ 14400 2.13 1.90 BBNI IJ 5950 -0.42 -0.49 UNTR IJ 17625 2.77 1.89 BTPN IJ 4000 -1.84 -0.46 INDF IJ 7625 2.69 1.87 TRAM IJ 110 -28.57 -0.46 PNBN IJ 1005 7.49 1.78 SSMS IJ 1670 -2.34 -0.41 BSDE IJ 2145 4.13 1.66 BWPT IJ 337 -2.88 -0.34 CPIN IJ 3925 2.35 1.57 LPPF IJ 15500 -0.64 -0.31
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank Yudha Bhakti Banking & Finance
115.00 300.00 05 Jan-07 Jan’15 13 Jan 2015 Semesta Indovest Equator Securities
23 January 2015
23 January 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BIPI 1.00 Cash Dividend
13 Jan-15 14 Jan-15 16 Jan-15 30 Jan-15
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
WOMF Rights Issue 27:20 135.00 28-Jan-15 29-Jan-15
04 Feb – 11 Feb’15
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA
TBA
BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 --
SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- 05 Feb-15 --
ACST Tender Offer -- 3250.00 -- -- --
CPGT Tender Offer -- 105.00 -- -- 3 Jan - 01 Feb’15
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BBNP RUPSLB 23-Jan-15
KARW RUPSLB 23-Jan-15
SMGR RUPSLB 23-Jan-15
MGNA RUPSLB 26-Jan-15
DVLA RUPSLB 26-Jan-15
ACST RUPSLB 28-Jan-15
AKSI RUPSLB 28-Jan-15
ISAT RUPSLB 28-Jan-15
SIPD RUPSLB 29-Jan-15
CMNP RUPSLB 30-Jan-15
ROTI RUPSLB 12-Feb-15
ITMA RUPSLB 16-Feb-15
DNET RUPSLB 17-Feb-15
AKKU RUPSLB 20-Feb-15
23 January 2015
23 January 2015
INDF
TRADING BUY
S1 7475 R1 7750 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 7200 R2 8025
Closing
Price 7625
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 7475-Rp 8025
• Entry Rp 7625, take Profit Rp 8025
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 41.07 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 37.09 Positif
Bollinger Band (Mid) 17199 Negatif
MA5 7410 Positif 6,400 6,600 6,800 7,000 7,200 7,400 7,600
Jul August September October November December 2015
INDF Downward Sloping Channel
7,207.5 7,200 6,635 6,635 6,607.53 6,270.69 6,270.69 7,410 7,418.75 7,500 7,625 7,625 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 57.53, Stochastic %K = 79.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
57.5349 57.5349 20 79.5455 79.5455 80 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -45.17, Signal() = -25.04
-45.1703 -25.0396 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 37.09 23.2065 0.00000 37.091 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
INDF - William's % R(14) = -15.00, Volume() = 38,720,000.00 -1538,720,000
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
KLBF
TRADING BUY
S1 1820 R1 1855 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1785 R2 1890
Closing
Price 1840
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1820-Rp 1890
• Entry Rp 1840, take Profit Rp 1890
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.76 Negatif
MACD -1.31 Negatif
True Strength Index (TSI) 41.85 Positif
Bollinger Band (Mid) 1195 Positif
MA5 1805 Positif 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0
Jul August September October November December 2015
KLBF Upward Sloping Channel
1,808.5 1,805 1,801.15 1,801.15 1,800 1,775 1,742.56 1,820 1,840 1,840 1,840 ,900 5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 54.86, Stochastic %K = 73.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
54.8597 54.8597 20 73.3333 73.3333 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -8.58, Signal() = -4.96 -8.58357 -4.95667 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 41.85 20.519 0.00000 41.8504 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KLBF - William's % R(14) = -13.33, Volume() = 61,652,300.00 -13.333361,652,300
23 January 2015
23 January 2015
LPKR
TRADING BUY
S1 1045 R1 1075 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1015 R2 1105
Closing
Price 1065
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1045-Rp 1105
• Entry Rp 1065, take Profit Rp 1105
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 58.58 Positif
MACD 4.34 Positif
True Strength Index (TSI) 34.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 1021 Positif
MA5 1033 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300
Jul August September October November December 2015
LPKR Upward Sloping Channel
1,055 1,033 1,027.5 1,020.5 1,020 1,020 1,000 1,065 1,065 1,065 1,118.53 1,338.48 1,338.48 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 61.57, Stochastic %K = 84.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
61.5695 61.5695 20 80 84.1026 84.1026 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 LPKR - MACD (5,3) = -7.84, Signal() = -4.76 -7.84146 -4.75863 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LPKR - TSI(3,5,3) = 34.38 19.598 0.00000 34.3812 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPKR - William's % R(14) = -5.56, Volume() = 143,350,400.00 -5.55556 143,350,40
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
RALS
TRADING BUY
S1 820 R1 890 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 765 R2 945
Closing
Price 855
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 820-Rp 890 • Entry Rp 855, take Profit Rp 890
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 51.64 Positif
MACD 9.0 Positif
True Strength Index (TSI) 84.10 Positif
Bollinger Band (Mid) 775 Positif
MA5 798 Positif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
Jul August September October November December 2015
RALS Wedge 787.5 774.5 768.889 768.889 768.889 760 689.142 788.571 798 805 855 855 855 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 RALS - Stochastic %D(6,3,3) = 77.19, Stochastic %K = 84.91, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.193 77.193 20 80 84.9123 84.9123 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 30.0 0.0 RALS - MACD (5,3) = -14.21, Signal() = -8.68
-14.2099 -8.68107 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 RALS - TSI(3,5,3) = 84.10 61.8057 0.00000 84.1038 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0
RALS - William's % R(14) = -5.00, Volume() = 26,754,900.00 -5
26,754,900
23 January 2015
23 January 2015
ACES
TRADING BUY
S1 720 R1 770 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 670 R2 820
Closing
Price 745
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 720-Rp 770 • Entry Rp 745, take Profit Rp 770
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 15.41 Positif
MACD -5.10 Positif
True Strength Index (TSI) -9.42 Positif
Bollinger Band (Mid) 756 Negatif
MA5 707 Positif 660.0 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0 1,020.0
Jul August September October November December 2015
ACES Broadening Wedge
745 745 711.875 707 675 667.632 667.632 745 756 805.451 815 825 825 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 33.44, Stochastic %K = 53.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
33.4362 33.4362 20 53.2164 53.2164 80 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 ACES - MACD (5,3) = -4.38, Signal() = 1.37
-4.379 1.3657 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ACES - TSI(3,5,3) = -9.42 -9.42422 -34.6949 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ACES - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 52,231,800.00
-50 52,231,800
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ERAA
TRADING BUY
S1 1045 R1 1120 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 985 R2 1180
Closing
Price 1085
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 1045-Rp 1120 • Entry Rp 1085, take Profit Rp 1120
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 17.70 Positif
MACD -5.73 Positif
True Strength Index (TSI) -23.75 Positif
Bollinger Band (Mid) 1086 Negatif
MA5 1052 Positif 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0 1,380.0
Jul August September October November December 2015
ERAA Wedge 1,085 1,085 1,063.75 1,052 1,050.45 1,050.45 1,045 1,085 1,085.75 1,140 1,140 1,150 1,193.35 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ERAA - Stochastic %D(6,3,3) = 18.65, Stochastic %K = 38.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 18.6461 18.6461 38.6274 38.6274 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ERAA - MACD (5,3) = -0.78, Signal() = 4.61
-0.781094 4.60821 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ERAA - TSI(3,5,3) = -23.75 -23.7473 -37.0761 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ERAA - William's % R(14) = -46.43, Volume() = 26,546,800.00
-46.4286 26,546,800
23 January 2015
23 January 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
22-01-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 24000 24000 23600 23600 23850 24100 24350 Negatif Negatif Negatif 26150 22350
LSIP Trading Sell 1880 1880 1850 1850 1870 1890 1910 Negatif Negatif Negatif 2070 1845
SGRO Trading Buy 1935 1935 2025 1830 1895 1960 2025 Negatif Negatif Negatif 2270 1865
Mining
BUMI Trading Sell 100 100 96 90 96 102 108 Negatif Negatif Positif 117 52
PTBA Trading Buy 11750 11750 12025 10475 11250 12025 12800 Positif Positif Positif 13650 10100
ADRO Trading Buy 1015 1015 1045 985 1005 1025 1045 Positif Positif Positif 1145 925
MEDC Trading Buy 2800 2800 2840 2660 2750 2840 2930 Positif Positif Negatif 3800 2625
INCO Trading Buy 3505 3505 3530 3420 3475 3530 3585 Positif Positif Positif 4145 3285
ANTM Trading Sell 1055 1055 1020 1020 1045 1070 1095 Negatif Negatif Positif 1135 945
TINS Trading Sell 1180 1180 1160 1160 1175 1190 1205 Negatif Negatif Positif 1250 1145
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 14400 14400 14975 13775 14175 14575 14975 Positif Positif Negatif 16775 13950
INTP Trading Buy 22800 22800 23075 21575 22325 23075 23825 Positif Positif Positif 25575 21325
SMCB Trading Buy 1945 1945 1970 1860 1915 1970 2025 Positif Positif Negatif 2315 1880
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7750 7750 7875 7575 7675 7775 7875 Positif Positif Negatif 7700 6900
GJTL Trading Buy 1310 1310 1385 1220 1275 1330 1385 Positif Positif Positif 1490 1225
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7625 7625 8025 7200 7475 7750 8025 Positif Positif Positif 7500 6325
GGRM Trading Buy 56175 56175 57175 52025 54600 57175 59750 Positif Positif Negatif 64000 51900
UNVR Trading Sell 35800 35800 35200 34200 35200 36200 37200 Negatif Negatif Positif 35950 30525
KLBF Trading Buy 1840 1840 1890 1785 1820 1855 1890 Positif Positif Positif 1835 1715
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2145 2145 2195 1965 2080 2195 2310 Positif Positif Positif 2085 1620
PTPP Trading Buy 3805 3805 3865 3535 3700 3865 4030 Positif Positif Negatif 3850 3100
WIKA Trading Buy 3640 3640 3675 3515 3595 3675 3755 Positif Positif Positif 3895 3080
ADHI Trading Buy 3645 3645 3795 3465 3575 3685 3795 Positif Positif Positif 3675 2885
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 5375 5375 5550 5175 5300 5425 5550 Positif Positif Negatif 6050 4995
JSMR Trading Buy 7100 7100 7400 6800 7000 7200 7400 Positif Positif Positif 7250 6675
ISAT Trading Sell 4260 4260 4195 4100 4195 4290 4385 Negatif Negatif Negatif 4500 3935
TLKM Trading Sell 2880 2880 2855 2795 2855 2915 2975 Negatif Negatif Positif 2920 2725
CMNP Trading Sell 2615 2615 2585 2505 2585 2665 2745 Negatif Negatif Negatif 3200 2600
Finance
BMRI Trading Buy 11000 11000 11200 10750 10900 11050 11200 Positif Positif Negatif 11225 10125
BBRI Trading Sell 11475 11475 11175 11175 11375 11575 11775 Negatif Negatif Negatif 12100 11000
BBNI Trading Sell 5950 5950 5825 5825 5925 6025 6125 Negatif Negatif Negatif 6250 5700
BBCA Trading Buy 13200 13200 13450 12925 13100 13275 13450 Positif Positif Positif 13425 12800
BBTN Trading Buy 1030 1030 1095 945 995 1045 1095 Positif Positif Positif 1240 995
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 17625 17625 18425 16700 17275 17850 18425 Positif Positif Positif 18000 16425