• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 27 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 27 Oktober 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Dari perspektif teknikal, IHSG masih terkonfirmasi bergerak positif dalam pekan ini. Sinyalemen bagi IHSG tersebut terindikasi dari indikator teknikal baik leading indikator maupun lagging indikator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Selain itu, indikasi dari MA5 dan MA20, juga tercermina positif bagi IHSG.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4691.711 +38.565 6,470.74 25,712.73

LQ-45 812.899 +8.161 1,328.33 3,425.87

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Senin (26/10), IHSG menguat 38.87 poin (0,83%) ke level 4,691.71, dari level 4,653.15 pada pekan lalu. Penguatan didukung oleh sektor finance yang menguat 1,66%, pertambangan dengan 0,99%, dan infrastruktur 0,98%. Kurs dollar menguat terhadap sejumlah mata uang emerging, setelah China memangkas suku bunga akhir pekan lalu menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Rupiah, Ringgit, dan Won melemah terhadap dollar AS, karena para investor beralih ke aset yang lebih aman, sementara euro terus berjuang setelah Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), pekan lalu, mengisyaratkan kebijakan stimulus lanjutan. Langkah yang diambil Jumat kemarin terjadi seiring dengan rencana Partai Komunis menggelar pertemuan kebijakan, pekan ini, untuk menetapkan arah perekonomian dalam Rencana Lima Tahun berikutnya. Bank of Japan juga akan menggelar pertemuan pekan ini, dengan pembicaraan mengenai stimulus lebih lanjut setelah pelemahan data baru-baru ini yang dirilis Tokyo. Dari pasar global, indeks saham Wall Street menguat setelah penguatan dari laba perusahaan tech, rebound McDonald, dan kemitraan antara Oprah Winfrey dan Weight Watchers yang membantu mendorong saham AS untuk menguat untuk minggu keempat beruntun pada hari jumat lalu. Laporan keuangan berhasil variatif, dengan banyak perusahaan besar mengalami penjualan yang lemah. Namun, beberapa perusahaan seperti Microsoft dan General Motors mencatat kinerja yang membaik. Dari regional, saham-saham Jepang mengalami penguatan dari rally global yang bermula dari pemotongan suku bunga Tiongkok. Indeks Nikkei 225 menguat 121.82 poin (0,65%) ke level 18,947.12, dari level 18,825.30 pada minggu lalu. Di sisi lain, indeks Shanghai composite menguat 17.15 poin (0.50%) ke level 3,429.58, dari level 34,412.43 pada Jumat lalu. Penguatan didukung oleh bank sentral China yang memangkas suku bunga acuan untuk keenam kalinya dalam setahun, demi meredam perlambatan ekonomi yang semakin mendalam. Adapun, indeks Hang Seng melemah 35.69 poin (0,15%) ke level 23,116.25, dari level 23,151.94 pada minggu lalu. Dari Eropa, saham-saham eropa mengalami pelemahan pada awal perdagangan. Saham- saham eropa jatuh dari harga tertingginya selama dua bulan karena pelemahan dari produser komoditas.

Tercermin bahwa pertumbuhan ekonomi Cina masih dibayangi perlambatan. Pertumbuhan produk domestik bruto (GDP) Cina tercatat paling lambat dalam 6 tahun terakhir. Selian itu, arus investasi juga paling rendah dalam 16 tahun terakhir. Perlambatan ekonomi bisa semakin parah karena tingkat konsumsi warga masih lemah, terutama untuk komponen energi, listrik dan tambang. Hasil produksi industri bulan Oktober diperkirakan hanya naik 5,3% atau lebih rendah dibandingkan industrial output bulan September yang sebesar 5,7. Sisi lain, investor Cina tetap menyambut baik putusan bank sentral pemangkasan suku bunga acuan, karena hal ini telah berdampak pada harga saham. Kondisi yang sama juga berlangsung di bursa regional lainnya meski kurs sebagian besar valuta Asia cenderung lemah terhadap Dollar. Dari Eropa, kebijakan moneter Eropa telah membuat banyak pihak antusias sekaligus waspada. Meskipun tujuannya baik, beberapa negara sudah mengantisipasi efek dari putusan ECB terhadap ekonominya. Kebijakan ECB yang kemungkinan diambil dalam waktu dekat, yakni membuka peluang untuk kucuran stimulus baru di akhir tahun. Presiden ECB, Mario Draghi memberikan isyarat kuat soal kenaikan jumlah stimulus dari 1,1 triliun Euro dalam bentuk pembelian obligasi. Sedangkan dari dalam negeri, Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menjaga perekonomi Indonesia, berupa pemberian stimulus, reformasi kebijakan dan peningkatan kualitas belanja negara. Belanja modal pemerintah naik lebih cepat di triwulan III diperkirakan naik 21,4% dibandingkan periode sama tahun lalu. Belanja pemerintah ini diharapkan akan menunjang investasi serta pertumbuhan. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,7%. Pertumbuhan diharapkan meningkat menjadi 5,3% di tahun 2016. Ini sudah mempertimbangkan kondisi eksternal yang membaik dan belanja modal negara yang lebih tinggi.. Namun, proyeksi ini disertai risiko, kemungkinan naiknya suku bunga The Fed, peelambatan di negara-negara mitra dagang seperti Cina, pelemahan di sektor swasta akibat depresiasi nilai tukar dan berkurangnya marjin keuntungan, serta kemarau akibat pola cuaca El Nino. Disisi lain, investor tetap menantikan laporan laba emiten kuartal III 2015 serta berharap rupiah tetap stabil. Jika kondisi ini terjadi, maka peluang IHSG untuk menguat masih terbuka, meski dihadapi kendala pasar global yang melemah. Dengan mempertimbangkan faktor pasar global tersebut, IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat.

DAILY REPORT

27 Oktober 2015

•ADHI alokasikan capex Rp 1 triliun pada tahun 2016

•PTPP mendapat tawaran proyek untuk membangun 76 menara

•PTPP siapkan capex Rp 2 triliun pada tahun 2016

•PTPP akan dirikan anak usaha di bidang energi

•Blokade jalan tol milik JSMR ditunda hingga November 2015

•PGAS ambil 1 kargo dari Tangguh

•BUMI tidak perpanjang moratorium obligasi

•TINS salurkan bantuan Rp 15 miliar untuk UMKM di Babel

•ANTM manfaatkan jaringan Posindo

•HMSP selesaikan rights issue

•MAIN tetapkan harga rights issue Rp 1.200 per lembar

•TBLA akan melakukan perubahan kegiatan usaha utama

•MKNT proyeksi laba tahun 2015 naik 141,93% YoY jadi Rp 15-20 miliar

•MKNT akan bangun pabrik & tambah gerai, investasi Rp 13 miliar

•PWON turunkan target pendapatan marketing,

•BSDE optimis akan capai target pendapatan Rp6.2 triliun

•BDMN bukukan penurunan laba 10,43% YoY

•Mitsubishi ikut minati saham PNBN

•Laba BBTN per 9M15 naik 61,8% YoY jadi Rp 1,22 triliun

•BBNI berharap kontirbusi anak usaha capai 5% dalam 2-3 tahun

•BBNI kaji tambah modal ke anak usaha

•Laba NISP per 9M15 naik 12% YoY jadi Rp 1,06 triliun

•BCIC jual piutang AYDA miliknya kepada JTII

•Bank Dunia proyeksikan rata-ata inflasi tahunan 2015 bisa capai 6,5%

Support Level 4679/4667/4658 Resistance Level 4700/4709/4721 Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

27 October 2015

27 October 2015

Adhi Karya (ADHI) mengalokasikan capex 2016 senilai Rp 1 triliun. Perseroan akan menyerap sebagian capex untuk investasi properti terutama properti pendamping proyek transportasi light rail transit (LRT) seperti hotel. Selain itu, ADHI juga berencana membangun pembangkit listrik.

Pembangunan Perumahan (PTPP) akan membentuk anak usaha baru yang bergerak di sektor energi. Perseroan menargetkan pembentukan anak usaha baru ini akan selesai pada 2018.

Pembangunan Perumahan (PTPP) mendapat tawaran proyek untuk membangun 76 menara di 15 lokasi di pulau Jawa pada 2016. Nilai kotrak proyek tersebut belum dapat dipastikan.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menyiapkan belanja modal lebih dari Rp 2 triliun pada tahun 2016 atau lebih tinggi dari tahun 2015 yang sebesar Rp1.9 triliun. Konstruksi proyek jalan tol dan pembangkit listrik akan menjadi fokus perseroan pada tahun depan. Jalan tol tersebut adalah Depok-Antasari, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Pandaan Malang. Sementara itu, proyek pembangkit listrik yang baru diterima PTPP adalah pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 100 MW di Pohuwatu, Gorontalo. Di proyek konstruksi rumah susun, perseroan tengah menggarap 3.000 unit.

Setelah tertunda selama 9 bulan, Perusahaan Gas Negara (PGAS) akhirnya mengambil satu kargo gas alam cair (LNG) dari Kilang Tangguh untuk mengoperasikan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung.

Menteri BUMN, Rini Soemarno, menjelaskan dalam dua bulan mendatang akan ada roadmapmengenai BUMN selama empat tahun ke depan.Roadmapini termasuk masalah Perusahaan Gas negara (PGAS) dengam PT. Pertagas. Pertagas merupakan anak usahaPT Pertamina (Persero). Pertagas dan PGN mempunyai lini bisnis yang sama, yakni menyalurkan gas, baik untuk industri maupun rumah tangga. Masalah kedua BUMN ini adalah mengenai rencana akuisisi maupun penggabungan PGN dan Pertagas, agar ada BUMN yang fokus mengurusi masalah gas.

Kementerian BUMN menyatakan bahwa sebagian besar dana yang akan digunakan untuk membangun proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung akan berasal dari China yang mencapai 85%. Dari porsi pembiayaan sebesar 85% tersebut, 75% di antaranya akan berasal dari Bank Pembangunan China (CDB) yang berspesialisasi dalam kredit jangka menengah-panjang. Sementara 25% sisanya akan berasal dari ekuitas. Kementerian BUMN akan membentuk konsorsium BUMN yaitu Wijaya Karya (WIKA), PT Kereta Api Indonesia (Persero), Jasa Marga (JSMR), PTPN VIII.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan rencana blokade jalan tol milik Jasa Marga (JSMR) ditunda hingga November 2015. Rencananya ribuan pegawai anak usaha Jasa Marga yaitu PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) akan menggelar aksi memblokade tol, karena pendirian anak perusahaan baru Jasa Marga yaitu PT Jasa Layanan Operasi (JLO), karena terindikasi sarat dengan kepentingan personel manajemen PT Jasa Marga. Penolakan dilakukan karena PT JLO akan mengambil alih operasional ruas tol Pondok Pinang–Kampung Rambutan–Rorotan, yang selama ini telah dikelola dengan sangat baik oleh PT JLJ.

Bumi Resources (BUMI) memutuskan tidak mengajukan perpanjangan moratorium obligasi tiga anak usahanya kepada pengadilan Singapura. Hal ini menjadi bagian upaya restrukturisasi utang senilai total USD 3,98 miliar.

Aneka Tambang (ANTM) menggandeng Pos Indonesia untuk memperluas jaringan distribusinya di pasar ritel guna mendorong penjualan hingga 50% di pasar domestik.

Timah (TINS) pada tahun 2015 menyalurkan bantuan Rp 15 miliar dalam mengembangkan usaha mikro kecil, menengah dan koperasi di Kepulauan Bangka Belitung, agar mandiri dan berdaya saing di pasar

global. Total dana kemitraan tahun 2015 mencapai Rp 15 miliar yang dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu sementer I (Januari - Juni) dan triwulan II (Juli - Desember). Penyaluran bantuan dana kemitraan akan disalurkan awal November sebesar Rp 10,5 miliar kepada pelaku UMKM yang bergerak di sektor perdagangan, industri, jasa, perikanan, peternakan, pertanian dan koperasi.

HM Sampoerna (HMSP) telah menyelesaikan penambahan modal dengan HMETD atau rights issue. Pada perdagangan Senin (26-10-2015), sejumlah broker memfasilitasi tansaksi tutup sendiri (crossing) HMSP senilai Rp 20,37 triliun di pasar negosiasi BEI.

Malindo Feedmill (MAIN) menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 1.200 per lembar atau di level bawah pada harga kisaran sebelumnya sebesar Rp 1.200-1.600. Dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 447.750.000 lembar saham, maka dana yang dapat diperoleh sebanyak Rp 537.300.000.000. Rasio ditetapkan 4:1. Cum dan ex di pasar regular/negosiasi pada 6-9 November 2015 dan periode perdagangan pada 13-19 November 2015.

Tunas Baru Lampung (TBLA) akan melakukan perubahan kegiatan usaha utama terkait dengan rencana investasi pembangunan pabrik biodiesel. RUPSLB akan diselenggarakan pada 3 Desember 2015. Pakuwon Jati (PWON) menyatakan bahwa dana akuisisi lahan tahun ini membengkak menjadi Rp1 triliun dari alokasi awal yang sebesar Rp200-300 miliar. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah tawaran lokasi strategis kepada perseroan pada tahun ini. Perseroan akan fokus pada penambahan lahan di area yang dikembangkan perseroan. Untuk tahun ini perseroan menurunkan target pendapatan marketing dari Rp3.4 triliun menjadi 3 triliun, hal tersebut dikarenakan ada penundaan peluncuran proyek perseroan.

Bumi Serpong Damai (BSDE) optimis akan mencapai target pendapatan tahun ini yang sekitar Rp6.2 triliun seiring mulai membaiknya kondisi ekonomi. Per September 2015 marketing sales perseroan telah mencapai Rp4.6 triliun atau 62% dari target marketing 2015 yang sebesar Rp7.5 triliun.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) segera menyelesaikan proyek kabel serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) sepanjang 8.722 km dengan estimasi biaya Rp 3,6 triliun pada November 2015. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) memproyeksikan laba tahun 2015 sebesar Rp 15 miliar - Rp 20 miliar atau naik sekitar 141,93% - 222,58% dibanding Rp 6,2 miliar di tahun 2014, karena biaya bunga bank sudah habis. Sedangkan bunga bank tahun 2014 cukup besar. MKNT akan melunasi utang bank sebesar Rp 12 miliar di tahun 2015 dengan dana dari hasil penawaran saham perdana atau Initial Public

Offering(IPO). Perseroan memiliki utang bank senilai Rp 20 miliar.

Dengan pelunasan tersebut, utang perseroan akan tersisa Rp 8 miliar. Meski demikian perseroan memperkirakan pendapatan MKNT akan turun 5% ke kisaran Rp 800 miliar - Rp 900 miliar akibat penurunan pendapatan gadget yang dipengaruhi oleh depresiasi rupiah. Penjualan gadget turun 15% - 20% karena pengaruh kurs. Namun MKNT bisa menahan penurunan pendapatan gadget karena meningkatnya penjualan pulsa. Kontribusi penjualan perseroan di bisnis kartu perdana dan pulsa isi ulang melebihi 60%. MKNT merupakan mitra distribusi pulsa kepada subdealer dan retailer. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) akan membangun pabrik dan menambah gerai dengan investasi sebesar Rp 13 miliar. MNKT akan membangun pabrik berkapasitas 60.000 unit per bulan di atas lahan seluas 3.000 meter persegi di sekitar Jakarta pada pertengahan tahun 2016. Pembangunan pabrik itu membutuhkan dana sekitar Rp 10 miliar dari dana hasilinitial public offering(IPO). Pabrik ini akan menjadi pabrik perdana MKNT. Sebelumnya MKNT membuat pabrikasi produknya di Cina. Dengan pembangunan pabrik baru ini, MKNT akan berusaha mengikuti ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 30%. Selain itu MKNT akan menambah 15 gerai baru di tahun 2016 di beberapa kota di Jawa dan Sumatera. Untuk penambahan satu gerai membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar, sehingga total investasi untuk penambahan gerai di tahun 2016

(3)

     

           

 

 

27 October 2015

27 October 2015

sekitar Rp 3 miliar. Saat ini MKNT telah memiliki 10 gerai di beberapa kota Pulau Jawa. MKNT akan menambah satu hingga dua gerai lagi sampai akhir tahun.

Bank Danamon Indonesia (BDMN) membukukan laba bersih (konsolidasi) sebesar Rp 1,89 triliun hingga kuartal III-2015, menurun 10,43% YoY. Penyaluran kredit perseroan juga terkoreksi 3,65% YoY menjadi Rp 133,61 triliun. Segmen mass market merupakan penyumbang penurunan kredit seperti kredit mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) yang turun 17,85% YoY menjadi Rp 16,1 triliun. Hingga kuartal III-2015, posisi NPL gross meningkat menjadi 3% dari posisi 2,4% pada periode sama 2014. Perseroan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 10,19 triliun, naik tipis 0,2% hingga September 2015. NIM turun dari posisi 8,4% menjadi 8,1% hingga kuartal III-2015.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc ikut berminat mengakuisisi 39% saham Bank Panin (PNBN) dari ANZ Bank, Mitsubishi bersaing ketat dengan Mizuho Financial Group Inc. CTBC Financial Holding Co dan Fubon Financial Holding Co dari Taiwan juga diundang untuk mengirimkan penawaran tahap kedua, yang nilainya diperkirakan sekitar Rp 8,8 triliun. Sementara itu, PNBN berencana merevaluasi aset tetap untuk meningkatkan permodalan. Melalui revaluasi tersebut, rasio kecukupan modal perseroan diperkirakan meningkat dari 16,45% menjadi 20% pada kuartal III-2015.

Bank Tabungan Negara (BBTN) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,22 triliun di triwulan III 2015. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 61,8% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih BTN pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 755 miliar. Pertumbuhan laba bersih diiringi dengan penyaluran kredit sebesar Rp 131,58 triliun di triwulan III 2015, atau mengalami kenaikan sebesar 19,04% jika dibandingkan realisasi kredit pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,54 triliun. Dana Pihak Ketiga per September 2015 tumbuh sebesar 22,22% YoY menjadi 124,47 triliun dari Rp 101,84 Triliun pada periode serupa tahun 2014. Kinerja perseroan rata-rata tumbuh diatas industri nasional. Perseroan optimis akan mencapai target akhir tahun. Per September 2015, BTN berhasil membukukan aset sebesar Rp 166,04 triliun atau tumbuh 16,58% dari posisi serupa tahun sebelumnya besar Rp 142,43 triliun. Sementara kredit dan pembiayaan tumbuh 19,04% dari Rp 110,54 triliun pada September tahun 2014 menjadi Rp 131,58 triliun pada September 2015. Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik diatas rata-rata industri nasional per Agustus yang berada dikisaran 10,96%. Bank BTN memproyeksikan kredit yang diberikan perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2015. Perseroan menargetkan sampai dengan akhir tahun ini pertumbuhan kredit berada di kisaran 18% hingga 19%

Bank Negara Indonesia (BBNI) berharap kontribusi laba dari perusahaan anak mencapai hingga 5% dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang dari saat ini berkisar 2%-3%. BBNI siap mendukung permodalan agar perusahaan anak bisa terus melakukan ekspansi. Kontribusi anak usaha BBNI juga dari pendapatan berbasis komisi dari kegiatan perusahaan anak menjual produknya melalui cabang BNI. BNI memiliki lima perusahaan anak, yaitu BNI Life Insurance, BNI Multifinance, BNI Securities, BNI Remittance Ltd, dan BNI Syariah. Pada tahun 2014 kontribusi laba dari perusahaan anak BNI mencapai Rp 306,36 miliar atau 2,83% terhadap laba BNI sebesar Rp 10,83 triliun. BNI juga tengah mengkaji suntikan modal untuk anak perusahaan, khususnya BNI Syariah karena BNI Syariah harus tumbuh sekitar 20% dan ada kebutuhan untuk menyambut basel. Sementara BNI Life sudah memiliki modal kuat dan tinggal memperbaiki pemasarannya. Di sisi lain, BNI juga masih mengkaji rencana terbaik bagi BNI Multifinance. Sejauh ini BNI punya opsi untuk mencari strategic partner bagi BNI Multifinance.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menyatakan tengah mengkaji rencana penambahan modal ke beberapa anak usahanya. Hal ini dilakukan BNI untuk memperkuat posisi anak usaha dalam menjalankan bisnis untuk beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan anak usaha bisa mendukung pertumbuhan induknya paling tidak tumbuh 20%. Sejauh ini kontribusi laba anak usaha ke BNI masih tergolong kecil yaitu

sekitar 2-3%. Sedang pertumbuhan BBNI 19,8%. Perseroan mengestimasikan CAR tahun 2016 sekitar 14-15%. Sedang modal di tahun 2017 perlu ditambah, namun pelaksanaannya bisa saja dilakukan di 2016 atau 2017, tergantung induk. Kebutuhan modal BNI syariah tahun 2017 bisa mencapai Rp 500 miliar – Rp 1 triliun. Laba Bank OCBC NISP (NISP) hingga Triwulan III 2015 mencapai Rp 1,06 triliun, atau tumbuh 12% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 942 miliar. Penyaluran kredit tumbuh 23% YoY dari Rp 66,6 triliun menjadi Rp 82 triliun.Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross per 30 September 2015 tetap terjaga di 1,3%, di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12% YoY dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 3,1 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) naik 15% dari Rp 79,5 triliun menjadi Rp 91,2 triliun, dimana 39,3% dari total dana pihak ketiga merupakan CASA (Current Account dan Saving).

Bank JTrust Indonesia (BCIC) melaksanakan transaksi penjualan piutang atas sejumlah aset bermasalah dan pengalihan hak atas asset yang diagunkan (AYDA) milik perseroan kepada PT JTrust Investments Indonesia (JTII) dengan nilai transaksi Rp 487 miliar pada 22 Oktober 2015. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan profil risiko yang lebih baik. Sejumlah aset yang diagunkan tersebut diantaranya berupa rumah tinggal, pabrik, mesin-mesin, kapal, termasuk berbagai AYDA lainnya hasil restrukturisasi kredit-kredit bermasalah. Nilai keseluruhan transaksi senilai Rp 487 miliar tersebut mencapai 48,62% dari nilai ekuitas perseroan senilai Rp 1,001 triliun. Penjualan seluruh aset tersebut membuat kualitas kredit yang disalurkan perseroan kian membaik dengan tingkat NPL menjadi di bawah 2%, turun dari posisi Juni 2015 di level 6,35%.

Pertumbuhan laba multifinance hingga Agustus relatif stabil. Secara bulanan pertumbuhan laba multifinance berkisar 15% - 16%. Data OJK mencatat laba bersih setelah pajak multifinance hingga Agustus mencapai Rp 9,37 triliun. Jika dibandingkan Juli, laba bersihnya sebesar Rp 8 triliun naik 16%. Laba bersih multifinance terdorong karena pendapatan yang dicetak multifinance juga naik 16% menjadi Rp 57,26 triliun. Pendapatan berasal dari pendapatan operasional seperti pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan kartu kredit. Sementara pendapatan non operasional berasal dari pendapatan bunga atau jasa giro. Sebaliknya piutang pembiayaan multifinance relatif stagnan. Pada Agustus 2015 pembiayaan yang dibukukan hanya tumbuh 0,2% atau senilai Rp 370,8 triliun jika dibandingkan satu bulan sebelumnya (Juli). Namun secara year on year (yoy) atau Agustus 2014 yang nilai pembiayaannya Rp 363,485 triliun, pertumbuhan pembiayaan mencapai 1,9%. Perlambatan pembiayaan multifinance terjadi karena pendapatan masyarakat yang tidak mampu membeli kendaraan.

Musim kering (El Nino) di sejumlah daerah di Indonesia mengancam pasokan pangan dan berpotensi menaikkan harga pangan sehingga berimbas pada inflasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El Nino menguat mulai Agustus 2015 hingga Desember 2015. Bank Dunia (World Bank) melihat dampak El Nino cukup besar terhadap inflasi tahun 2015. World Bank memproyeksikan rata-rata inflasi tahunan 2015 bisa mencapai 6,5%. El Nino akan mempengaruhi kondisi bahan makanan, khususnya harga beras. Pada kondisi El Nino yang moderat hingga kuat, harga beras melonjak hingga 10% per tahun. Kekeringan juga bisa menyumbang inflasi tahunan sebesar 0,3%-0,6% dan laju inflasi rumah tangga miskin naik hingga 1%-2%. Sejalan dengan hasil survei indeks indeks ekspektasi harga (IEH) Bank Indonesia awal Oktober yang menunjukkan tekanan kenaikan harga terjadi mulai Desember 2015. Indikasinya dari IEH tiga bulan mendatang yang naik 9,5 poin menjadi 164,5. Tekanan itu terjadi pada semua kelompok komoditas. Lonjakan tertinggi terjadi di kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Hasil survei BI di minggu II Oktober 2015, IHK tercatat terjadi deflasi 0,09% akibat deflasi bahan makanan seperti daging ayam dan bawang merah serta harga yang diatur (administered prices), yaitu penundaan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) Rumah Tangga 1.300 Volt Ampere (VA) dan 2.200 VA.

(4)

      

 

 

 

 

 

27 October 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 43.85 -0.13 TLKM (US) 41 13,999 208

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.08 0.02 ANTM (GR) 0.02 392 166

Gold (US$)/Ounce 1164.18 1.14 Nickel (US$)/MT 10455.00 -60.00 Tin (US$)/MT 15500.00 -250.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 52.90 -9.50 Coal (RB) (US$)/MT* 49.75 -13.61 CPO (ROTH) (US$)/MT 625.00 -5.00

CPO (MYR)/MT 2181.50 -14.00

Rubber (MYR/Kg) 655.00 -0.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 810.54 0.31 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17623.05 -0.13 -1.12 16.02 14.99 3.02 2.86 5,394.9 USA NASDAQ COMPOSITE 5034.70 0.06 6.31 21.97 19.11 3.62 3.30 7,924.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6417.02 -0.42 -2.27 15.92 14.87 1.80 1.75 1,617.7 CHINA SHANGHAI SE A SH 3591.91 0.51 5.98 14.43 12.98 1.70 1.55 4,446.7 CHINA SHENZHEN SE A SH 2124.09 0.68 43.67 30.87 24.24 3.60 3.22 3,164.2 HONG KONG HANG SENG INDEX 23116.25 -0.15 -2.07 11.57 10.83 1.23 1.14 1,839.3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4691.71 0.83 -10.24 16.26 14.13 2.40 2.16 330.1 JAPAN NIKKEI 225 18947.12 0.65 8.57 18.03 16.54 1.61 1.51 2,933.4 MALAYSIA KLCI 1706.79 -0.24 -3.09 16.58 15.22 1.84 1.74 237.2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3083.07 0.48 -8.38 13.40 12.54 1.20 1.14 304.1

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,647.50 26.50 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0001

EUR/IDR 15,093.32 20.18 EUR / USD 1.11 0.0001

JPY/IDR 112.87 0.02 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,808.47 13.34 SGD / USD 0.72 0.0006

AUD/IDR 9,891.57 -13.31 AUD / USD 0.72 -0.0001

GBP/IDR 20,952.87 12.59 GBP / USD 1.54 0.0001

CNY/IDR 2,148.50 0.00 CNY / USD 0.16 0.0000

MYR/IDR 3,225.22 -1.71 MYR / USD 0.24 -0.0001

KRW/IDR 12.08 0.04 100 KRW / USD 0.09 0.0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.17

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

27 October 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description September-15 August-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.05 0.39 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 101.72 Bn 105.35 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

27 Okt US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.3% dari -2.0% 27 Okt US Consumer Confidence Index Turun menjadi 102.0 dari 103.0 28 Okt US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$66.60 Bn dari -$67.19 Bn

29 Okt FOMC Rate Decision Tetap 0.25%

29 Okt US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.3% dari 3.6% 29 Okt US GDP Price Index Turun menjadi 1.5% dari 2.1% 29 Okt US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 3.9% 29 Okt US Initial Jobless Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 11600 3.57 10.22 SCMA IJ 3065 -5.84 -2.91 TLKM IJ 2805 1.63 4.75 SMGR IJ 10700 -1.38 -0.93 BBCA IJ 13650 1.30 4.47 BYAN IJ 8000 -3.03 -0.87 BMRI IJ 9575 1.86 4.23 MPPA IJ 2425 -5.64 -0.82 LPPF IJ 17425 5.77 2.90 IMAS IJ 2715 -8.59 -0.74 MDIA IJ 3400 21.86 2.50 TOWR IJ 3990 -1.48 -0.64 DNET IJ 1180 15.12 2.30 AALI IJ 20400 -1.69 -0.58 INCO IJ 2440 8.93 2.08 AKRA IJ 5750 -2.13 -0.52 UNVR IJ 38650 0.59 1.80 SIAP IJ 187 -9.66 -0.50 BDMN IJ 3360 4.02 1.29 MLBI IJ 11250 -1.96 -0.50

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

27 October 2015

27 October 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BSSR 53.55 Cash Dividend 13 Oct-15 15 Oct-15 18 Oct-15 06 Nov-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 TBA TBA TBA

 

ANTM Rights Issue 310:471 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15

 

22 Oct – 28 Oct’15

 

HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 19 Oct-15 20 Oct-15

 

26 Oct – 30 Oct’15

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15

 

27 Nov – 03 Dec’15

 

BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15

 

01 Dec – 07 Dec’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 31 Oct’15

DEFI Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

IBFN RUPSLB 27-Okt-15

NIRO RUPSLB 28-Okt-15

LMAS RUPST/LB 28-Okt-15

PLIN RUPSLB 29-Okt-15

MAIN RUPSLB 30-Okt-15

MGNA RUPSLB 05-Nov-15

BBNI RUPSLB 09-Nov-15

DAJK RUPSLB 09-Nov-15

KLBF RUPSLB 10-Nov-15

KBRI RUPSLB 10-Nov-15

BIPI RUPST/LB 10-Nov-15

PICO RUPSLB 11-Nov-15

MCOR RUPSLB 13-Nov-15

MYRX RUPSLB 16-Nov-15

ASII RUPSLB 16-Nov-15

OKAS RUPSLB 16-Nov-15

PSAB RUPSLB 16-Nov-15

UNSP RUPSLB 17-Nov-15

GEMS RUPSLB 17-Nov-15

BLTA RUPST/LB 17-Nov-15

CNKO RUPSLB 19-Nov-15

INDR RUPSLB 20-Nov-15

TOWR RUPSLB 20-Nov-15

(7)

      

 

 

 

 

 

27 October 2015

27 October 2015

INCO

TRADING BUY

S1 2295 R1 2515 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2075 R2 2735

Closing

Price 2440

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 2295-Rp 2515

•Entry Rp 2440, take Profit Rp 2515

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 29.91 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 14.80 Positif Bollinger Band (Mid) 2291 Positif

MA5 2298 Positif 1,200 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600

April May Jun Jul August September October

INCO Wedge Bullish Breakout 2,335.71 2,335.71 2,298 2,290.5 2,288.13 2,205 1,622.93 2,335.71 2,340 2,440 2,440 2,440 2,605 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 30.60, Stochastic %K = 46.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.5975 30.5975 20 46.5693 46.5693 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 INCO - MACD (5,3) = -24.90, Signal() = -8.23

-24.8957 -8.22911 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - TSI(3,5,3) = 14.80, Volume() = 18,319,800.00

1.20932 0.00000 14.8007

18,319,800

INCO - William's % R(14) = -22.78, Volume() = 18,319,800.00 -22.7848

18,319,800

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

AISA

TRADING BUY

S1 1635 R1 1785 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1510 R2 1910

Closing

Price 1715

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 1605-Rp 1785

•Entry Rp 1715, take Profit Rp 1785

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 33.21 Positif

MACD 14.93 Positif

True Strength Index (TSI) 49.87 Positif Bollinger Band (Mid) 1539 Positif

MA5 1572 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200

April May Jun Jul August September October AISA Broadening Wedge

Bullish Breakout 1,572 1,555.63 1,538.5 1,510 1,335 1,202.22 1,202.22 1,590 1,653.85 1,653.85 1,715 1,715 1,715 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.88, Stochastic %K = 59.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

38.8751 38.8751 20 59.0103 59.0103 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 AISA - MACD (5,3) = -30.22, Signal() = -14.86

-30.217 -14.8622 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AISA - TSI(3,5,3) = 49.87, Volume() = 14,678,700.00

21.5306 0.00000 49.8711

14,678,700

AISA - William's % R(14) = -2.27, Volume() = 14,678,700.00 -2.27273 14,678,700

(8)

      

 

 

 

 

 

27 October 2015

27 October 2015

NRCA

TRADING BUY

S1 700 R1 765 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 665 R2 800

Closing

Price 730

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 700-Rp 765

•Entry Rp 730, take Profit Rp 765

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.85 Positif

MACD 1.27 Positif

True Strength Index (TSI) 21.09 Positif Bollinger Band (Mid) 695 Positif

MA5 685 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600

April May Jun Jul August September October

NRCA Upward Sloping Channel

705 694.75 685 685 668.125 668.125 665 730 730 730 789.14 790 790 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 NRCA - Stochastic %D(6,3,3) = 25.21, Stochastic %K = 47.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

25.2135 25.2135 20 47.619 47.619 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 NRCA - MACD (5,3) = -7.97, Signal() = -2.30

-7.96531 -2.29968 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 NRCA - TSI(3,5,3) = 21.09, Volume() = 13,899,700.00

0.00000 -13.8404 21.0889

13,899,700

NRCA - William's % R(14) = -35.00, Volume() = 13,899,700.00 -35

13,899,700

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BDMN

TRADING BUY

S1 3175 R1 3500 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3055 R2 3620

Closing

Price 3360

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 3285-Rp 3500

•Entry Rp 3360, take Profit Rp 3500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.28 Positif

MACD 28.44 Positif

True Strength Index (TSI) 37.16 Positif Bollinger Band (Mid) 3068 Positif

MA5 3181 Positif 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000

April May Jun Jul August September October

BDMN Wedge 3,148.13 3,099 3,099 3,067.5 3,062 3,062 3,035 3,181 3,300 3,360 3,360 3,360 3,404.05 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BDMN - Stochastic %D(6,3,3) = 60.88, Stochastic %K = 81.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

60.8788 60.8788 20 80 81.4815 81.4815 -50.0 0.0 50.0 100.0 150.0 0.0 BDMN - MACD (5,3) = -46.03, Signal() = -28.28 -46.0279 -28.2776 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BDMN - TSI(3,5,3) = 37.16, Volume() = 1,471,700.00 23.6009 0.00000 37.1568 1,471,700 BDMN - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 1,471,700.00 0.00000 1,471,700

(9)

      

 

 

 

 

 

27 October 2015

27 October 2015

ASRI

TRADING BUY

S1 401 R1 450 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 370 R2 481

Closing

Price 414

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 401-Rp 450

•Entry Rp 414, take Profit Rp 450

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 58.28 Positif

MACD 4.50 Positif

True Strength Index (TSI) 30.08 Positif Bollinger Band (Mid) 369 Positif

MA5 390 Positif 240.0 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0

April May Jun Jul August September October

ASRI Upward Sloping Channel

390 388.25 385 385 372 368.9 307 414 414 414 418 456.4 456.4 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 40.89, Stochastic %K = 61.60, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

40.8889 40.8889 20 61.6013 61.6013 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 ASRI - MACD (5,3) = -5.66, Signal() = -3.19

-5.65922 -3.18982 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASRI - TSI(3,5,3) = 30.08, Volume() = 389,845,312.00

16.1761 0.00000 30.0789

389,845,31

ASRI - William's % R(14) = -17.28, Volume() = 389,845,312.00 -17.284

389,845,31

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PSAB

TRADING BUY

S1 1465 R1 1650 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1280 R2 1835

Closing

Price 1580

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 1465-Rp 1650

•Entry Rp 1580, take Profit Rp 1650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 58.71 Positif

MACD 38.11 Positif

True Strength Index (TSI) 47.76 Positif Bollinger Band (Mid) 1245 Positif

MA5 1391 Positif 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800

April May Jun Jul August September October

PSAB Upward Sloping Channel

1,391 1,380.63 1,378 1,378 1,273.25 1,255 800.922 1,495 1,580 1,580 1,580 1,735 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PSAB - Stochastic %D(6,3,3) = 44.26, Stochastic %K = 62.65, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

44.2633 44.2633 20 62.651 62.651 80 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 PSAB - MACD (5,3) = -43.46, Signal() = -24.45

-43.461 -24.4546 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 PSAB - TSI(3,5,3) = 47.76, Volume() = 17,375,100.00

28.3785 0.00000 47.7555

17,375,100

PSAB - William's % R(14) = -5.80, Volume() = 17,375,100.00 -5.7971

17,375,100

(10)

      

 

 

 

 

 

 

27 October 2015

27 October 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

26-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 20400 20400 20050 19200 20050 20900 21750 Positif Negatif Negatif 22100 16050 LSIP Trading Buy 1495 1495 1525 1425 1475 1525 1575 Positif Negatif Positif 1585 1130 SGRO Trading Buy 1085 1085 1115 965 1040 1115 1190 Positif Positif Positif 1400 1010 Mining

PTBA Trading Buy 7325 7325 7375 7175 7275 7375 7475 Negatif Positif Positif 7550 5350 ADRO Trading Buy 680 680 690 645 665 690 710 Positif Positif Positif 710 510 MEDC Trading Sell 1150 1150 1130 1090 1130 1170 1210 Negatif Positif Negatif 1390 1125 INCO Trading Buy 2440 2440 2515 2075 2295 2515 2735 Positif Positif Positif 2700 1420 ANTM Trading Sell 386 386 378 356 378 400 422 Negatif Negatif Negatif 454 380 TINS Trading Sell 670 670 625 625 655 685 715 Negatif Negatif Negatif 740 585 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 1060 1060 1045 1010 1045 1080 1115 Negatif Negatif Positif 1090 765 SMGR Trading Sell 10700 10700 10475 10000 10475 10950 11425 Negatif Negatif Negatif 11300 8650 INTP Trading Buy 21025 21025 21275 19775 20525 21275 22025 Positif Positif Positif 21000 16000 SMCB Trading Buy 1095 1095 1105 1065 1080 1105 1120 Positif Positif Positif 1160 965 Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6300 6300 6200 5975 6200 6425 6650 Negatif Negatif Positif 6875 4975 GJTL Trading Sell 610 610 565 565 600 635 670 Negatif Negatif Negatif 715 460 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6225 6225 6300 6050 6175 6300 6425 Negatif Positif Positif 6425 4890 GGRM Trading Buy 46350 46350 46900 44600 45750 46900 48050 Positif Positif Positif 47800 39500 UNVR Trading Buy 38650 38650 38900 37900 38400 38900 39400 Positif Positif Positif 40250 35350 KLBF Trading Buy 1465 1465 1480 1420 1450 1480 1510 Positif Positif Positif 1610 1250 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1765 1765 1790 1700 1745 1790 1835 Positif Positif Positif 1795 1235 PTPP Trading Buy 3880 3880 3930 3730 3830 3930 4030 Positif Positif Positif 3895 3350 WIKA Trading Buy 3130 3130 3150 3070 3110 3150 3190 Positif Positif Positif 3140 2485 ADHI Trading Buy 2345 2345 2395 2235 2315 2395 2475 Positif Negatif Positif 2375 1595 WSKT Trading Buy 1730 1730 1755 1675 1715 1755 1795 Positif Positif Positif 1755 1525 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 3040 3040 3090 2910 3000 3090 3180 Negatif Positif Positif 3160 2280 JSMR Trading Sell 5275 5275 5250 5175 5250 5325 5400 Negatif Negatif Negatif 5625 4680 ISAT Trading Buy 4150 4150 4175 4055 4115 4175 4235 Positif Positif Positif 4150 3310 TLKM Trading Buy 2805 2805 2830 2720 2775 2830 2885 Positif Positif Positif 2830 2485 Finance

BMRI Trading Buy 9575 9575 9650 9350 9500 9650 9800 Positif Positif Positif 9450 7150 BBRI Trading Buy 11600 11600 11700 11350 11525 11700 11875 Positif Negatif Positif 11200 7975 BBNI Trading Sell 5300 5300 5250 5150 5250 5350 5450 Negatif Negatif Positif 5375 3800 BBCA Trading Buy 13650 13650 13725 13425 13575 13725 13875 Positif Positif Positif 13775 11300 BBTN Trading Sell 1185 1185 1180 1160 1180 1200 1220 Negatif Negatif Positif 1195 970 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 20300 20300 20075 19650 20075 20500 20925 Negatif Negatif Negatif 21200 15225 MPPA Trading Sell 2425 2425 2350 2145 2350 2555 2760 Negatif Negatif Negatif 2750 1825

(11)

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Shalat dhuhur dan shalat dhuha di SMPN 4 Trenggalek ini dilaksanakan secara klasikal sesuai waktu yang di jadwalkan, yang mana kegiatan ini dimasukkan dalam

Perilaku sudut roll tanpa gangguan ekternal ditunjukkan gambar 4.22, berdasarakan perilaku sudut roll tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kontroler yang

Iklan yang dibuat oleh divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances bertujuan untuk menginformasikan, mengingatkan terhadap produk Kitchen Appliances. Tidak

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Kalau kita lihat dari hasil analisis untuk golongan organoklor baik untuk sampel wortel dan tanah terlihat bahwa residu pada tanah tidak terindikasi adanya residu Gamma BHC dan

daerah yang memiliki pendapatan per kapita yang tinggi akan lebih dapat tekanan dalam melakukan pelaporan keuangan karena semakin tinggi tingkat kebutuhan dan

Sedangkan hewan percobaan dari kelompok K(+) mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, yaitu sejak minggu ke-11 pasca infeksi sampai akhir pengamatan tidak mengalami kenaikan

Mamografi adalah suatu pemeriksaan untuk mammae )payudara, dengan menggunakan sinar -ray dosis rendah. ipakai untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita! tanpa