NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Dari perspektif teknikal, IHSG masih terkonfirmasi bergerak positif dalam pekan ini. Sinyalemen bagi IHSG tersebut terindikasi dari indikator teknikal baik leading indikator maupun lagging indikator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Selain itu, indikasi dari MA5 dan MA20, juga tercermina positif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4674.058 -17.653 5,372.51 5,300.51
LQ-45 810.733 -2.166 1,252.47 3,369.29
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Selasa (27/10), IHSG melemah 18 poin (0,4%) ke level 4.674,06. Dari domestik, Bank Dunia (World Bank) melihat dampak El Nino cukup besar terhadap inflasi tahun ini. World Bank memproyeksikan rata-rata inflasi tahunan 2015 bisa mencapai 6,5%. Ekonom Utama World Bank, Ndiame Diop menyatakan, El Nino akan mempengaruhi kondisi bahan makanan, khususnya harga beras. Pada kondisi El Nino yang moderat hingga kuat, harga beras melonjak hingga 10% per tahun. Di sisi lain, mata uang emerging market Asia mendapatkan keuntungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menunda rencana kenaikan suku bunga hingga tahun depan saat menggelar pertemuan dua hari, Selasa-Rabu. Kurs dollar Australia, won, dollar Taiwan dan rupiah, seperti dilansir AFP, di Tokyo, Selasa (27/10) siang, tercatat menguat terhadap dollar AS. Sedangkan, para trader cukup yakin The Fed akan menunda kenaikan suku bunga hingga awal 2016. Dari pasar global, indeks saham Wall Street melemah setelah beberapa laporan keuangan menunjukan pelemahan. Pelemahan juga disebabkan oleh harga minyak yang melanjutkan pelemahannya. Harga minyak mentah melemah didorong ekspektasi kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat dan proyeksi kelebihan pasokan global akan bertahan hingga tahun depan. Harga minyak masih mendekati level terendah dua bulan, tertekan permasalahan oversupply. Ada keyakinan bahwa cadangan AS mengalami peningkatan, yang akan memperpanjang kelebihan pasokan. Dari regional, indeks-indeks saham Asia variatif pada hari Selasa (27/10) karena reversal dari pasar saham Tiongkok dan harga minyak yang semakin rendah. Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 4,76 poin (0,14%) ke level 3.434,34,. Penguatan didukung oleh sektor pertahanan dan teknologi, berhubungan dengan berita bahwa kapal perang AS masuk kedalam perairan China selatan. Penguatan juga didukung oleh pemotongan suku bunga Acuan Tiongkok dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 melemah 170.08 (0,90%) ke level 18,777.04, dari level 18.947,12. Pelemahan didorong oleh turunnya harga minyak dan penguatan Yen menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan. Adapun, indeks Hang Seng menguat 26,48 poin (0,11%) ke level 23.142,73 mengikuti pasar saham Tiongkok. Dari eropa, saham-saham eropa tentatif melemah pada awal perdagangan.
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat (AS) telah membawa sejumlah langkah baru yang diharapakn dapat memberikan dukungan positif bagi para pengusaha Indonesia. Salah satu yang di sampaikan Presiden Indonesia berniat untuk bergabung dengan pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang digagas oleh AS beberapa waktu lalu. Pakta kerjasama TPP sendiri mencakup banyak aspek dalam dunia perdagangan, mulai dari masalah kekayaan hak intelektual hingga hak-hak pekerja. Jika Indonesia bergabung, sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemerintah Indonesia yakni memangkas berbagai kendala birokrasi serta memenuhi standar konten lokal dan pengemasan produk. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pencabutan aturan-aturan yang menghambat ekspor impor serta melindungi kekayaan hak cipta. Pemerintah Indonesia akan menggodok wacana bergabung ke TPP dan akan memutuskannya dalam waktu dekat. Menurut pemerintah langkah tersebut dapat mendorong bagi pengusaha dalam negeri untuk memperluas pangsa pasar luar negeri dan meningkatkan daya saing. Meski di pihak lainnya kian terbukanya barang impor ke Indonesia. Sebelumnya sepak terjang yang dilakukan pemerintah juga telah mendapat respon positif kalangan pelaku pasar. Pemerintah Indonesia dalam menghadapi perlambatan ekonomi global telah mengeluarkan tahapan paket kebijakan ekonomi hingga tahap V. Paket Kebijakan Ekonomi V ada tiga kebijakan deregulasi yang dikeluarkan, yakni revaluasi aset, menghilangkan pajak berganda dana investasi real rstate, properti dan infrastruktur serta deregulasi di bidang perbankan syariah. Tujuan paket kebijakan ekonomi tersebut untuk dapat menciptakan ekonomi dalam negeri dapat menghadapi kondisi dari perlambatan ekonomi global. Dampak dikeluarkan paket kebijakan ekonomi telah memberikan dukungan bagi stabilitas rupiah terhadap dolar AS, yang sebelumnya memicu kekhawatiran pelaku pasar. Rupiah pada perdagangan Selasa di tutup pada level 13.623 per dolar AS. Posisi ini relatif jauh lebih baik dibandingkan level sebelumnya yang sempat menyentuh terendah di 14.828 per dolar AS. Apresiasi atas rupiah yang yang terjadi di Oktober ini, alhasil telah mendorong iklim investasi di pasar saham lebih baik. Optimisme pasar yang mulai besar kepercayaan terhadap pemerintah, masih membuka peluang positif bagi IHSG, termasuk pada perdagangan saham hari ini. Selain itu, laporan laba emiten juga dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG hingga akhir pekan ini.
DAILY REPORT
28 Oktober 2015
• Laba UNVR per 9M15 naik 3,3% YoY jadi Rp 4,18 triliun • ANTM targetkan pertumbuhan penjualan emas domestik 40% • ANTM buka proposal mitra ketiga di SGA Mempawah
• TBLA akan ubah bisnis dari pengolahan CPO menjadi biodiesel • JSMR siapkan belanja modal Rp 14 triliun
• Anak usaha JSMR kembangkan bisnis properti di sekitar ruas jalan tol • ACST bukukan kontak baru Rp 3,1 triliun hingga Oktober 2015 • SMGR fokus pasar domestik
• Laba SMBR per 9M15 naik 22,2% YoY jadi Rp 265,488 miliar • Laba LPPF naik 30,5% hingga kuartal III-2015
• EXCL percepat pelunasan pinjaman USD 100 juta dari RBS
• SSTM catat rugi Rp 30,59 miliar per 9M15 naik dari rugi Rp 5,42 miliar • GIAA selesaikan penerbangan Haji 2015, dengan OTP 83,84% • Laba Citilink, anak usaha GIAA, naik 149% YoY jadi USD 5,9 juta • SOCI tidak ubah rencana bisnis, akan tambah 1 kapal baru di 2015 • COWL revisi target marketing sales
• Dirjen Konservasi SD & Ekosistem Kemen LH kerja sama dengan KPIG • MNC Group & Trump Hotel Collection bangun rhotel di Bali & Lido • BMRI hadirkan fitur terbaru cash management
• BBNI bidik dana murah Rp 50 miliar dari simpanan pelajar • BBTN sinergi dengan BPJS TK beri fasilitas KK, KPR & PUM • BBNI & BNI Syariah tingkatkan sosialisai tabungan simpanan pelajar • ADMF optimis pembiayaan baru mencapai Rp 30 triliun
• BI larang BUMD lakukan IPO
Support Level 4641/4608/4591
Resistance Level 4691/4707/4740
Major Trend Down
28 October 2015
28 October 2015
Unilever Indonesia (UNVR) mencatatkan penjualan per September 2015 sebesar Rp 27,55 triliun atau naik 5,58% YoY dari Rp 26,09 triliun. Laba periode berjalan per September 2015 naik 3,3% YoY menjadi Rp 4,18 triliun dari sebelumnya Rp 4,05 triliun.
Aneka Tambang (ANTM) berencana meningkatkan penjualan emas domestik sebesar 30-40% melalui kerja sama dengan Pos Indonesia. Di samping kerja sama ini, dalam rangka ekspansi bisnis emas, perseroan akan segera membuka lagi butik-butik emas LM di beberapa kota besar yang potensial untuk menaikkan kesempatan penjualan dan bisnis lainnya.
Aneka Tambang (ANTM) akan membuka pengajuan proposal perusahaan asing yang berminat menjadi mitra ketiga di SGA Mempawah. Pengajuan proposal dibuka pada 30 Oktober, mundur dari rencana semula 15 Oktober. Penetapan mitra akan direalisasikan pada November 2015. Hingga saat ini, terdapat lima investor yang berminat di SGA Mempawah, yakni tiga investor China, Dubai Alumunium (Dubal) dan Rusia Alumunium (Rusal). SGA Mempawah diperkirakan akan memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun, lebih tinggi dari rencana semula yang sekitar 1,6 juta ton per tahun.
Tunas Baru Lampung (TBLA) akan mengubah bisnis utamanya dari semula pengolahan hasil kelapa sawit beralih menjadi ke biodiesel. Saat ini TBLA tengah dalam pembangunan pabrik biodiesel berkapasitas 1.050 ton CPO per hari yang telah dimulai pada pertengahan tahun 2015. Pabrik tersebut ditargetkan selesai sekitar 2-3 bulan mendatang. Nilai investasi pembangunan pabrik biodiesel itu sebesar USD 15 juta. Perubahan fokus utama bisnis TBLA ke biodiesel ini karena PT Pertamina akan meningkatkan campuran biodiesel menjadi 20% pada tahun 2016. Selain itu PT Perusahaan Listrik Negara akan mencampur biodiesel dengan porsi 30%. TBLA melihat ada peluang usaha cukup besar yang dapat dimanfaatkan perseroan. Rencana ini akan dimintakan
persetujuan dalam RUPSLB pada 3 Desember 2015.
Jasa Marga (JSMR) akan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 14 triliun pada 2016, meningkat 180% dibandingkan tahun ini Rp 5 triliun. Belanja modal akan diperuntukkan untuk menggarap proyek yang telah ada, yakni 13 ruas jalan tol sepanjang 460 km. Sebagian besar merupakan tol Trans Jawa dan jalan tol Lingkar Luar Jakarta bagian Timur (JORR). Total investasi 13 ruas tol tersebut mencapai Rp 40 triliun. Sementara itu, pertumbuhan trafik kendaraan selama kuartal III-2015 diperkirakan sekitar 4-5%.
Jasa Marga (JSMR) melalui anak usahanya, yaitu PT Jasa Marga Properti (JMP), mengembangkan bisnis properti yang akan dibangun di sekitar ruas jalan tol yang dikelolanya. Saat ini perseroan masih dalam proses pengadaan tanah kosong (landbank). Namun jalan tol masih merupakan atau tetap jadi core business JSMR sebab industri penyelenggara jasa jalan tol masih memberikan kontribusi kepada perseroan ke depannya. Sedangkan Jasa Marga Properti merupakan suplemen-suplemen perseroan tapi sektor properti akan maximize koridor jalan tol. Menurut perseroan, dalam 5-10 tahun komponen revenue properti masih kecil dari pendapatan tol.
Sampai Oktober 2015 Acset Indonusa (ACST) membukukan kontrak baru Rp 3,1 triliun dari target kontrak baru tahun 2015 sebesar Rp 2 triliun dan dinaikkan menjadi Rp 2,5 triliun. Hingga akhir tahun ini pencapaian kontrak baru yang mereka peroleh tak akan jauh berubah dengan pencapaian kontrak yang sudah diraih sampai akhir Oktober 2015. Kontrak baru yang telah diraih adalah Project Thamrin 9, Apartemen West Vista, Project Indonesia 1, Astra Business Centre di Bumi Serpong Damai, Pembangunan
Gerbang dan Kantor Gerbang Tol Mojokerto Kertosono dan Renovasi Gerbang Tol Cilegon Barat. Komposisi kontrak baru saat ini terdiri dari proyek membangun pondasi 20% dan proyek konstruksi 80%.
Semen Baturaja (SMBR) mencatat pertumbuhan laba komprehensif tahun berjalan hingga September 2015 sekitar 22,2% menjadi Rp 265,488 miliar dari Rp 217,147 miliar. Penjualan naik sekitar 26,4% menjadi Rp 1,032 triliun dari Rp 816,843 miliar. Beban pokok penjualan naik sekitar 18,51% menjadi Rp 682 miliar.
Semen Indonesia (SMGR) memprioritaskan pemenuhan kebutuhan semen di pasar domestik pada tahun depan, dengan menargetkan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur pemerintah.
Sunson Textile Manufacturer (SSTM) hingga kuartal III 2015 mencatat kenaikan rugi tahun menjadi Rp 30,59 miliar dari sebelumnya rugi Rp 5,42 miliar. Selain dipengaruhi oleh turunnya penjualan bersih, kerugian perseroan yang dibukukan hingga kuartal III 2015 juga dipengaruhi oleh adanya rugi selisih kurs serta masih tingginya beban yang harus dikeluarkan oleh perseroan. Penjualan bersih hingga kuartal III 2015 sebesar Rp 262,12 miliar, turun dari sebelumnya Rp 436,03 miliar. Rugi dari selisih kurs sebesar Rp 20,63 miliar di kuartal III 2015 membuat rugi sebelum pajak membengkak menjadi Rp 40,48 miliar dari sebelumnya rugi sebelum pajak Rp 4,95 miliar.
Matahari Department Store (LPPF) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,38 triliun hingga kuartal III-2015 atau naik 30,5% YoY. Perseroan membukukan penjualan kotor sebesar Rp 12,1 triliun hingga kuartal III-2015, tumbuh 10,2% YoY. Hingga September 2015, same store sales growth (SSSG) LPPF sebesar 6,6%.
Garuda Indonesia (GIAA) menyelesaikan penerbangan haji 2015 atau 1436 hijriah tahap II atau fase pemulangan, yang menandai berakhirnya pelaksanaan Penerbangan Haji tahun 2015. Tingkat Ketepatan waktu Penerbangan (On Time Performance-OTP) secara keseluruhan mencapai 83,34%. Dalam pelaksanaan penerbangan Haji tahun 2015/1436 H ini, untuk Phase I (phase keberangkatan) Garuda Indonesia mencapai tingkat ketepatan waktu penerbangan sebesar 92,38%. Sementara tingkat ketepatan penerbangan untuk Phase II (phase kepulangan) mencapai 74.29%, dengan rata-rata keseluruhan untuk tingkat ketepatan penerbangan pada phase I dan II adalah sebesar 83,34%.
PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia (GIIA), mencatat laba bersih per September 2015 sebesar USD 5,9 juta (Rp 79,6 miliar) atau naik 149% YoY dari sebelumnya merugi sebesar USD 12,1 juta. Strategi yang dilakukan antara lain mengutamakan keunggulan produk, menghindari perang tarif, serta efisiensi di segala bidang. Total pendapatan meningkat 22% menjadi USD 351,7 juta dari sebelumnya USD 287,8 juta. Citilink berhasil meningkatkan tingkat isian penumpang (SLF) menjadi 81,5% pada tahun 2015, dibandingkan SLF periode yang sama di 2014 sebesar 79,0%.
Soechi Lines (SOCI) akan melakukan penambahan armada baru yang akan menjadi kapal kelima yang dibeli oleh Soechi sepanjang tahun 2015. Penambahan kapal terakhir ini menggunakan utang perbankan, bukan dari hasil penerbitan medium term notes (MTN) senilai SGD 300 juta yang akan dilakukan waktu dekat. Sementara untuk bisnis galangan kapal, manajemen Soechi Lines masih optimis bisa menyelesaikan kapal pertama pesanan PT Pertamina di kuartal IV 2015. Sedangkan
28 October 2015
28 October 2015
empat kapal lainnya diperkirakan baru akan selesai pada tahun 2016. Perseroan yakin pendapatan bisa tumbuh sekitar 20%-30% dari pencapaian tahun 2014 yang sebesar USD 127,5 juta. Perseroan mengharapkan bisa memenuhi target bisnis itu akan dipenuhi dari bisnis pelayaran plus galangan kapal masing-masing sekitar 84% pendapatan dari bisnis pelayaran dan 16% dari bisnis galangan kapal.
Soechi Lines (SOCI) menyatakan tidak mengubah rencana bisnis tahun 2015. Rencana penerbitan MTN masih merupakan program yang belum diwujudkan, sehingga tidak akan mengubah rencana bisnis perusahaan. Meski begitu SOCI belum bisa memastikan realisasi penerbitan MTN. Penerbitan MTN sangat ditentukan oleh kondisi pasar keuangan. Jika kondisi baik, MTN tahap I bisa direalisasikan tahun 2015.
XL Axiata (EXCL) mengumumkan percepatan pelunasan atas pinjaman dari Royal Bank of Scotland (RBS) sebesar USD 100 juta. Percepatan pelunasan ini dilakukan seiring dengan proses pencairan pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Dengan penyelesaian semua pinjaman dalam US Dolar yang tidak dihedge, perseroan berharap beban perusahaan menjadi berkurang, dan dapat mendukung kinerja XL ke depan. Percepatan pelunasan hutang dan konversi ke mata uang rupiah senilai total USD 580 juta tersebut, merupakan penyelesaian keseluruhan portofolio hutang eksternal XL dalam US Dolar yang tidak diberikan fasilitas lindung nilai. Hingga saat ini seluruh pinjaman eksternal yang dimiliki oleh XL dalam USD yang tidak di-hedge telah dilunasi dan XL hanya memiliki pinjaman eksternal dalam US Dolar yang telah di-hedge hingga saat jatuh tempo.
Cowell Development (COWL) akan merevisi target pendapatan prapenjualan atau marketing sales menyusul tren penjualan properti yang melandai. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan marketing sales Rp 2,2 triliun. COWL berharap koreksi yang terjadi tidak lebih dari 20%.
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kemen KLH melalui balai besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menandatangani MoU dengan MNC Land (KPIG) melalui unit usahanya PT Lido Nirwana Parahyangan tentang pengelolaan untuk pengembangan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Kerja sama ini merupakan penguatan fungsi kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melalui pengembangan wisata alam di wilayah Bodogol dan sekitarnya untuk mendukung kepentingan pembangunan pariwisata nasional. Kesepakatan ini juga soal perencanaan pengembangan wisata alam terintegrasi, peningkatan kualitas produk, sarana prasarana wisata alam dan peningkatan promosi dan pemasaran wisata alam di TNGGP dan sekitarnya. MNC Land akan memberikan kemudahan akses khususnya wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya untuk mengunjungi TNGGP. Di kawasan ini akan dibangun tujuh wisata terintegrasi yang penuh inovasi, yang memungkinkan TNGGP menjadi pilihan untuk wisata keluarga.
MNC Group dan Trump Hotel Collection melakukan kerja sama untuk membangun resor dan hotel terkemuka di daerah Bali serta Lido, Jawa Barat. Dalam dua hingga tiga tahun ke depan diharapkan pembangunan resor dan hotel mewah tersebut dapat berjalan. MNC Group dan Trump Hotel Collection memiliki peran yang sama pentingnya dalam pembangungan resor dan hotel yang telah disepakati keduanya.
Dampak perlambatan ekonomi Indonesia mempengaruhi kinerja Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) dari sisi laba, pembiayaan dan aset. Hingga kuartal III-2015, ketiga indikator kinerja tersebut
mengalami penurunan. Pada kuartal III-2015, perseroan membukukan laba Rp 423 miliar, turun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 688 miliar. Penurunan ini terjadi seiring kenaikan biaya dana. Pembiayaan hingga September 2015 tercatat Rp 22,8 triliun, turun 10% YoY. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penjualan kendaraan bermotor.
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) optimistis masih mampu menyalurkan pembiayaan baru hingga Rp 30 triliun meskipun pada akhir kuartal III-2015 realisasinya masih melambat. Perseroan harus merealisasikan penyaluran pembiayaan baru hingga Rp 2,7 triliun setiap bulan pada kuartal terakhir 2015.
Bank Mandiri (BMRI) terus berinovasi dalam layanan perbankan melalui penambahan fitur bulk payment service pada sistem Mandiri Cash Management. Fitur ini diharapkan dapat mendorong kontribusi bisnis cash management pada fee based income perseroan hingga 20% dalam satu tahun mendatang. Pada tahap awal, fitur bulk payment service akan diterapkan untuk layanan pembayaran listrik dan pajak.
Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan dapat menghimpun dana murah hingga Rp 50 miliar dalam setahun dalam Program Simpanan Pelajar. Target dana murah tersebut diharapkan berasal dari pembukaan 150.000 rekening baru Tabungan Simpanan Pelajar.
Bank Tabungan Negara (BBTN) melakukan sinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) dalam penyediaan rumah bagi pekerja. Program ini adalah fasilitas yang diberikan BPJS TK kepada para pekerja dan perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan dan memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas perumahan. BTN akan memberikan fasilitas menyangkut Kredit Konstruksi (KK), KPR dan Pinjaman Uang Muka (PUM).
Bank Negara Indonesia (BBNI) dan BNI Syariah terus meningkatkan sosialisasi produk Tabungan Simpanan Pelajar di kalangan pelajar. Semua tingkat pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga tingkat menengah (SMA/SMK/MA) menjadi sasaran sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar ini. Saat ini BNI telah menjalin kerja sama dengan 86 sekolah (dari PAUD hingga sekolah menengah atas) dan terus bertambah setiap waktunya.
Situs marketplace Bukalapak.com menggandeng Indomaret, anak usaha Salim Group, untuk menambahkan fitur pembayaran. Kerja sama ini dinilai akan mempermudah pembayaran transaksi belanja yang bisa dilakukan di 11.500 gerai Indomaret di seluruh Indonesia. Saat ini metode pembayaran masih kendala berkembangnya e-commerce di Indonesia, terutama kepemilikan rekening bank yang masih cukup rendah. Masyarakat yang tidak memiliki rekening bank menjadi enggan untuk berbelanja online karena harus transfer dana untuk pembayaran belanja. Pembayaran melalui Indomaret selain secara kontan dapat juga menggunakan metode pembayaran lain seperti kartu debit, Indomaret Card, voucher Indomaret, Flazz, E-money.
Bank Indonesia (BI) melarang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
melakukan penawaran umum saham perdana (
Intial Publik
Offering
/IPO). IPO tidak dilakukan BUMD karena dikhawatirkanakan mengalihkan fokusnya. BUMD seharusnya mengutamakan kepentingan publik. Dengan fokus BUMD tidak menjadi perusahaan terbuka, maka selain menjaga kestabilan harga, persoalan inflasi ke depan akan terkendali.
28 October 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 43.31 0.11 TLKM (US) 40 13,783 14
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.09 0.00 ANTM (GR) 0.03 376 150
Gold (US$)/Ounce 1166.47 -0.40
Nickel (US$)/MT 10570.00 115.00
Tin (US$)/MT 15405.00 -95.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 52.80 -9.60
Coal (RB) (US$)/MT* 49.60 -13.76
CPO (ROTH) (US$)/MT 622.50 -2.50
CPO (MYR)/MT 2151.50 -30.00
Rubber (MYR/Kg) 653.50 -1.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 811.17 0.63
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17581.43 -0.24 -1.36 15.96 14.95 3.01 2.85 5,356.5
USA NASDAQ COMPOSITE 5030.15 -0.09 6.21 21.92 19.08 3.60 3.29 7,918.0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6365.27 -0.81 -3.06 15.80 14.76 1.78 1.73 1,608.4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3596.86 0.14 6.12 14.43 12.98 1.70 1.55 4,452.5
CHINA SHENZHEN SE A SH 2138.12 0.66 44.62 31.26 24.55 3.65 3.26 3,188.8
HONG KONG HANG SENG INDEX 23142.73 0.11 -1.96 11.58 10.85 1.22 1.14 1,841.9
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4674.06 -0.38 -10.58 16.22 14.11 2.40 2.16 329.5
JAPAN NIKKEI 225 18777.04 -0.90 7.60 17.89 16.41 1.59 1.49 2,915.0
MALAYSIA KLCI 1696.95 -0.58 -3.65 16.52 15.18 1.83 1.73 233.7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3052.53 -0.99 -9.29 13.27 12.44 1.18 1.13 300.1
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,622.50 -25.50 1000 IDR/ USD 0.07 0.0001
EUR/IDR 15,031.61 -14.19 EUR / USD 1.10 -0.0017
JPY/IDR 113.07 -0.01 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,752.58 -31.03 SGD / USD 0.72 0.0001
AUD/IDR 9,801.25 -78.02 AUD / USD 0.72 0.0002
GBP/IDR 20,860.54 -48.82 GBP / USD 1.53 0.0013
CNY/IDR 2,144.43 0.00 CNY / USD 0.16 0.0000
MYR/IDR 3,187.67 -10.85 MYR / USD 0.23 -0.0008
KRW/IDR 11.99 -0.05 100 KRW / USD 0.09 -0.0004
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.20
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
28 October 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description September-15 August-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % -0.05 0.39 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 101.72 Bn 105.35 Bn SBIS (12M) 7.15
GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
28 Okt US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$66.60 Bn dari -$67.19 Bn
29 Okt FOMC Rate Decision Tetap 0.25%
29 Okt US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.3% dari 3.6%
29 Okt US GDP Price Index Turun menjadi 1.5% dari 2.1%
29 Okt US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 3.9%
29 Okt US Initial Jobless Claims Naik menjadi 265 ribu dari 259 ribu
29 Okt US Continuing Claims Turun menjadi 2160 ribu dari 2170 ribu
29 Okt US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.0% dari -1.4%
29 Okt US Pending Home Sales YoY Naik menjadi 7.3% dari 6.7%
30 Okt US Employment Cost Index Naik menjadi 0.6% dari 0.2%
30 Okt US Personal Income Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
30 Okt US Personal Spending Turun menjadi 0.2% dari 0.4%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
LPPF IJ 18025 3.44 1.83 BBNI IJ 5175 -2.36 -2.41 BMRI IJ 9650 0.78 1.81 SMGR IJ 10325 -3.50 -2.33 SCMA IJ 3165 3.26 1.53 ASII IJ 6250 -0.79 -2.12 MNCN IJ 1895 5.57 1.49 INTP IJ 20525 -2.38 -1.93 AALI IJ 20875 2.33 0.78 BDMN IJ 3210 -4.46 -1.49 TOWR IJ 4050 1.50 0.64 SMRA IJ 1610 -5.01 -1.28 CPIN IJ 2600 1.17 0.52 BSDE IJ 1705 -3.40 -1.21 LPKR IJ 1315 1.54 0.48 TLKM IJ 2795 -0.36 -1.05 SMAR IJ 4550 3.41 0.45 MLBI IJ 10775 -4.22 -1.05 JSMR IJ 5325 0.95 0.36 CTRA IJ 1130 -5.04 -0.96
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Gelombang Seismic Indonesia
28 October 2015
28 October 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BSSR 53.55 Cash Dividend 13 Oct-15 15 Oct-15 18 Oct-15 06 Nov-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
ANTM Rights Issue 310:471 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15
22 Oct – 28 Oct’15
HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 19 Oct-15 20 Oct-15
26 Oct – 30 Oct’15
MAIN Rights Issue 4:1 1200.00 06 Nov-15 09 Nov-15
13 Nov – 19 Nov’15
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15
27 Nov – 03 Dec’15
BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15
01 Dec – 07 Dec’15
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 07 Dec’15 08 Dec’15
14 Dec – 21 Dec’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 31 Oct’15
DEFI Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA
TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
NIRO RUPSLB 28-Okt-15
LMAS RUPST/LB 28-Okt-15
PLIN RUPSLB 29-Okt-15
MAIN RUPSLB 30-Okt-15
MGNA RUPSLB 05-Nov-15
BBNI RUPSLB 09-Nov-15
DAJK RUPSLB 09-Nov-15
KLBF RUPSLB 10-Nov-15
KBRI RUPSLB 10-Nov-15
BIPI RUPST/LB 10-Nov-15
PICO RUPSLB 11-Nov-15
MCOR RUPSLB 13-Nov-15
MYRX RUPSLB 16-Nov-15
ASII RUPSLB 16-Nov-15
OKAS RUPSLB 16-Nov-15
PSAB RUPSLB 16-Nov-15
UNSP RUPSLB 17-Nov-15
GEMS RUPSLB 17-Nov-15
BLTA RUPST/LB 17-Nov-15
CNKO RUPSLB 19-Nov-15
INDR RUPSLB 20-Nov-15
TOWR RUPSLB 20-Nov-15
28 October 2015
28 October 2015
BBRI
TRADING BUY
S1 11425 R1 11675 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 11175 R2 11925
Closing
Price 11600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 11425-Rp 11925
• Entry Rp 11600, take Profit Rp 11925
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 91.84 Negatif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 74.80 Positif
Bollinger Band (Mid) 10065 Positif
MA5 11130 Positif 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000
April May Jun Jul August September October
BBRI Upward Sloping Channel
11,366.7 11,130 10,875 10,850 10,065 10,025 8,540.29 11,366.7 11,366.7 11,600 11,600 11,600 11,870 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 90.82, Stochastic %K = 95.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.8169
80 20 90.8169 95.1515 95.1515 -300 -200 -100 0 100 200 0 BBRI - MACD (5,3) = -203.23, Signal() = -185.28
-203.228 -185.278 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
BBRI - TSI(3,5,3) = 74.80, Volume() = 23,690,700.00 64.807
0.00000 74.8039
23,690,700
BBRI - William's % R(14) = -4.44, Volume() = 23,690,700.00 -4.44444
23,690,700
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
UNTR
TRADING BUY
S1 19850 R1 20500 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 19200 R2 21150
Closing
Price 20275
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 19850-Rp 20500
• Entry Rp 20275, take Profit Rp 20500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 77.50 Negatif
MACD 212.00 Negatif
True Strength Index (TSI) 37.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 18901 Positif
MA5 20365 Negatif 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000
April May Jun Jul August September October
UNTR Upward Sloping Channel
20,275 20,040.6 19,931.8 19,931.8 18,901.3 17,950 16,176.7 20,275 20,275 20,365 21,200 22,512.5 22,512.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 65.54, Stochastic %K = 56.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
56.031 56.031 20 65.5424 65.5424 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 UNTR - MACD (5,3) = -83.34, Signal() = -125.72
-125.718 -83.3369 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 UNTR - TSI(3,5,3) = 37.38, Volume() = 2,323,200.00
37.3845
0.00000
38.3032 2,323,200
UNTR - William's % R(14) = -25.69, Volume() = 2,323,200.00 -25.6944
2,323,200
28 October 2015
28 October 2015
ICBP
TRADING BUY
S1 13350 R1 13875 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 12825 R2 14400
Closing
Price 13700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 13350-Rp 13875
• Entry Rp 13700, take Profit Rp 13875
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 81.82 Positif
MACD 119.33 Positif
True Strength Index (TSI) 49.79 Positif
Bollinger Band (Mid) 12944 Positif
MA5 13475 Positif 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000
April May Jun Jul August September October
UNTR Upward Sloping Channel
20,275 20,040.6 19,931.8 19,931.8 18,901.3 17,950 16,176.7 20,275 20,275 20,365 21,200 22,512.5 22,512.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 65.54, Stochastic %K = 56.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
56.031 56.031 20 65.5424 65.5424 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 UNTR - MACD (5,3) = -83.34, Signal() = -125.72
-125.718 -83.3369 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 UNTR - TSI(3,5,3) = 37.38, Volume() = 2,323,200.00
37.3845
0.00000
38.3032 2,323,200
UNTR - William's % R(14) = -25.69, Volume() = 2,323,200.00 -25.6944
2,323,200
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MNCN
TRADING BUY
S1 1810 R1 1935 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1685 R2 2060
Closing
Price 1895
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 1810-Rp 1935 • Entry Rp 1895, take Profit Rp 1935
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 31.36 Positif
MACD 12.29 Positif
True Strength Index (TSI) 37.03 Positif
Bollinger Band (Mid) 1776 Positif
MA5 1786 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200
April May Jun Jul August September October
MNCN Broadening Wedge 1,786 1,775.5 1,750.63 1,640 1,548.04 1,505.83 1,505.83 1,895 1,895 1,895 2,000 2,223.08 2,223.08 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 71.84, Stochastic %K = 91.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
71.8443 71.8443 20 80 91.6331 91.6331 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MNCN - MACD (5,3) = -26.96, Signal() = -15.08 -26.9589 -15.077 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MNCN - TSI(3,5,3) = 37.03, Volume() = 13,650,200.00 17.1559 0.00000 37.0309 13,650,200 MNCN - William's % R(14) = -29.17, Volume() = 13,650,200.00 -29.1667 13,650,200
28 October 2015
28 October 2015
PNLF
TRADING BUY
S1 235 R1 260 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 220 R2 275
Closing
Price 243
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 235-Rp 260 • Entry Rp 243, take Profit Rp 260
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.30 Negatif
MACD 4.55 Positif
True Strength Index (TSI) 66.22 Positif
Bollinger Band (Mid) 213 Positif
MA5 235.4 Positif 160.0 200.0 240.0 280.0 320.0 360.0
April May Jun Jul August September October
PNLF Upward Sloping Channel
227.125 222 216.286 216.286 212.55 207 183.221 235.4 237.857 237.857 243 243 243 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PNLF - Stochastic %D(6,3,3) = 87.71, Stochastic %K = 93.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.7088
80 20 87.7088 93.3918 93.3918 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 PNLF - MACD (5,3) = -3.98, Signal() = -3.82 -3.97928 -3.81876 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PNLF - TSI(3,5,3) = 66.22, Volume() = 9,991,900.00 57.2479 0.00000 66.2245 9,991,900 PNLF - William's % R(14) = -5.88, Volume() = 9,991,900.00 -5.88235 9,991,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ARTI
TRADING BUY
S1 245 R1 265 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 235 R2 275
Closing
Price 255
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 245-Rp 265 • Entry Rp 255, take Profit Rp 265
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 93.05 Negatif
MACD 4.16 Positif
True Strength Index (TSI) 54.78 Positif
Bollinger Band (Mid) 230 Positif
MA5 251 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0
April May Jun Jul August September October
ARTI Upward Sloping Channel
244.25 235 230.4 215.833 215.833 205 198.213 251 255 255 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ARTI - Stochastic %D(6,3,3) = 89.50, Stochastic %K = 84.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
84.3923 80 20 84.3923 89.502 89.502 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 ARTI - MACD (5,3) = -2.83, Signal() = -3.15
-3.15067 -2.82902 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ARTI - TSI(3,5,3) = 54.78, Volume() = 73,230,400.00
53.6989 0.00000
54.7817 73,230,400
ARTI - William's % R(14) = -9.09, Volume() = 73,230,400.00 -9.09091
73,230,400
28 October 2015
28 October 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
27-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 20875 20875 21250 18950 20100 21250 22400 Positif Positif Positif 22100 16725
LSIP Trading Buy 1505 1505 1540 1380 1460 1540 1620 Positif Positif Negatif 1585 1155
SGRO Trading Buy 1085 1085 1105 1045 1075 1105 1135 Positif Positif Positif 1380 1010
Mining
PTBA Trading Buy 7450 7450 7525 7175 7350 7525 7700 Positif Positif Positif 7550 5350
ADRO Trading Sell 665 665 650 625 650 675 700 Negatif Negatif Positif 710 510
MEDC Trading Sell 1140 1140 1100 1100 1125 1150 1175 Negatif Negatif Negatif 1390 1125
INCO Trading Sell 2425 2425 2390 2295 2390 2485 2580 Negatif Negatif Positif 2700 1445
ANTM Trading Sell 381 381 379 372 379 386 393 Negatif Negatif Negatif 453.59 380
TINS Trading Sell 660 660 640 640 655 670 685 Negatif Negatif Negatif 740 585
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 1010 1010 940 940 990 1040 1090 Negatif Negatif Negatif 1090 765
SMGR Trading Buy 10325 10325 10475 9975 10225 10475 10725 Positif Positif Negatif 11300 8650
INTP Trading Buy 20525 20525 20700 19700 20200 20700 21200 Positif Positif Positif 21025 16000
SMCB Trading Sell 1065 1065 1050 1015 1050 1085 1120 Negatif Negatif Negatif 1160 965
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6250 6250 6475 5950 6125 6300 6475 Positif Positif Negatif 6875 4975
GJTL Trading Sell 610 610 580 580 600 620 640 Negatif Negatif Negatif 715 463
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 6200 6200 6325 6025 6125 6225 6325 Negatif Negatif Positif 6425 4960
GGRM Trading Sell 45900 45900 45275 44125 45275 46425 47575 Negatif Negatif Positif 47800 39500
UNVR Trading Buy 38650 38650 38875 37825 38350 38875 39400 Positif Positif Positif 40250 35350
KLBF Trading Sell 1455 1455 1440 1415 1440 1465 1490 Negatif Negatif Positif 1610 1250
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1705 1705 1740 1610 1675 1740 1805 Positif Positif Negatif 1795 1235
PTPP Trading Buy 3825 3825 3860 3720 3790 3860 3930 Positif Positif Negatif 3930 3350
WIKA Trading Buy 3075 3075 3105 2975 3040 3105 3170 Positif Positif Negatif 3150 2485
ADHI Trading Buy 2320 2320 2355 2225 2290 2355 2420 Positif Positif Positif 2410 1595
WSKT Trading Buy 1710 1710 1735 1655 1695 1735 1775 Positif Positif Positif 1770 1525
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 3035 3035 3055 2955 3005 3055 3105 Negatif Negatif Positif 3160 2530
JSMR Trading Buy 5325 5325 5475 5175 5275 5375 5475 Positif Positif Negatif 5625 4680
ISAT Trading Sell 4080 4080 4145 3885 4015 4145 4275 Negatif Negatif Negatif 4160 3310
TLKM Trading Sell 2795 2795 2765 2720 2765 2810 2855 Negatif Negatif Positif 2830 2485
Finance
BMRI Trading Buy 9650 9650 9725 9275 9500 9725 9950 Positif Positif Positif 9625 7150
BBRI Trading Buy 11600 11600 11925 11175 11425 11675 11925 Positif Positif Positif 11700 7975
BBNI Trading Buy 5175 5175 5350 4985 5100 5225 5350 Positif Positif Negatif 5375 3800
BBCA Trading Buy 13650 13650 14000 13250 13500 13750 14000 Positif Positif Positif 13775 11300
BBTN Trading Buy 1210 1210 1250 1175 1200 1225 1250 Positif Positif Positif 1205 970
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 20275 20275 20500 19200 19850 20500 21150 Positif Positif Negatif 21200 15225