Research Department - email : [email protected]
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
\
IHSG tengah menguji level support di 5725, yang merupakan tahan solid sejak Mei. Jika level support ini mampu dipertahankan, maka menjadi peluang up reversal bagi IHSG yang akan menguji resistance level di 6088. Sebaliknya, perlu untuk di waspadai jika IHSG tembus level 5725, maka akan menguji support level 5475.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5787.552 -38.097 8,860.539 7,366.699
LQ-45 901.001 -9.646 2,413.836 3,820.571
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Bursa saham global pada Rabu (27/6) dalam tekanan lagi karena kekhawatiran akan prospek ekonomi di tengah perselisihan dagang Amerika Serikat (AS)-Cina. Sell-off di bursa saham Asia karena terimbas oleh koreksi lanjutan bursa Cina. Investor Cina khawatir kemampuan negara dalam mengatasi perang dagang AS-Cina. Selain concern dengan kebijakan proteksionisme AS, investor juga khawatir atas melemahnya mata uang Yuan dan biaya bahan bakar menyusul kenaikan harga minyak. Harga minyak mentah naik ke atas USD 70/barel menyusul berkurangnya pasokan minyak AS. Selain itu AS meminta semua negara agar tidak mengimpor atau mengurangi impor minyak dari Iran, meningkatkan kekhawatiran akan defisit minyak mentah di saat produksi Venezuela menurun serta adanya gangguan dari Kanada dan Libya. Sementara itu data industrial profit Cina pada bulan Mei 2018 turun ke level 21,1% YoY dari sebelumnya 21,9%. Jepang menganalisis dampak sanksi AS terhadap Iran, yang ditujukan untuk menghentikan ekspor minyak Iran, dan akan berdiskusi dengan AS serta negara-negara lain guna menghindari dampak negatif dari sanksi itu ke perusahaan-perusahaan Jepang.
Sell-off di bursa Asia sempat berimbas ke bursa saham Eropa, tapi
selanjutnya bergerak volatil dan tentatif mixed kemarin. Bursa saham Eropa mulai pulih setelah sempat tertekan karena isu perang dagang.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 Juni 2018 menjadi fokus investor domestik terkait peta politik pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019. Quick count menunjukkan hasil yang beragam. Di sejumlah daerah pasangan calon gubernur-wakil gubernur baru mampu mengungguli petahana. Meski demikian hasil pilkada itu belum tentu menunjukkan peta politik menuju pilpres. Karena partai politik pendukung dalam pilkada kali ini sangat cair. Berbagai kemungkinan masih sangat terbuka menuju pilpres 2019. Hal itu terefleksi dari transaksi perdagangan di bursa saham Indonesia yang tidak terlalu terpengaruh oleh pilkada. Sempat rebound di awal perdagangan, IHSG akhirnya terimbas bursa global dan ditutup melemah 0,654% ke 5787,552. Investor asing mencatatkan net sell Rp 539,49 miliar. Nilai rupiah berlanjut melemah ke Rp 14.175/USD.
Menteri Koordinator bidang perekonomian menyatakan ekonomi kuartal II 2018 belum tentu tumbuh sebesar 5,2%. Salah satu yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 adalah masa panen yang mundur ke bulan April-Mei 2018 dari Maret 2017. Dampak pergeseran masa panen biasanya tidak terlalu besar yaitu sekitar 0,1%-0,2%. Namun menko perekonomian optimis perekonomian di kuartal II 2018 akan terpengaruh positif oleh pelaksanaan Pilkada serentak, meski pengaruhnya cenderung tidak signifikan.
Sentimen perang dagang global makin bereskalasi. Kanada disebutkan mengambil langkah untuk mencegah potensi banjir impor baja sebagai akibat dari upaya eksportir global yang menghindari tarif dari AS. Langkah-langkah itu termasuk kuota dan bea masuk yang ditujukan untuk negara-negara tertentu, termasuk Cina.
Pemerintah pesimis bahwa perekonomian Indonesia kuartal II 2018 tidak sampai tumbuh 5,2%. Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menyatakan, ekonomi kuartal II-2018 belum tentu tumbuh sebesar 5,2%. Karena ada beberapa faktor penyebabnya, seperti masa panen produksi pangan yang mundur dari tahun sebelumnya. Padahal sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018 sekitar 5,2%. Menurutnya hal ini ditandai dengan penerimaan pajak yang tumbuh tinggi.
Kabar lainnya, realisasi belanja pemerintah pusat hingga 31 Mei 2018 sebesar Rp458,01 triliun atau 31,49% dari pagu alokasi APBN 2018. Dari realisasi belanja hingga akhir Mei tersebut untuk belanja K/L mencapai 27,31% atau lebih tinggi 3,15% jika dibandingkan dengan realisasi Belanja K/L pada periode yang sama tahun 2017 sebesar 24,17% dari pagu APBNP 2017. Dari 15 K/L dengan pagu terbesar, hingga 31 Mei 2018, penyerapan anggaran mencapai Rp200,75 triliun atau 28,47% lebih baik dibandingkan penyerapan pada periode yang sama tahun 2017 mencapai Rp170,37 triliun atau 25,19%.
Dipihak lain, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 28-29 Juni 2018, diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Sebelumnya, BI telah menaikan suku bunga 3 kali dalam 2 bulan terakhir sebagai respon atas the Fed yang telah menaikan suku bunganya. Rupiah masih dibayangi ancaman pelemahan seiring masih adanya kekhawatiran terjadi perang dagang AS-Cina.
Sementara itu, Trump mengatakan bahwa pemerintah telah menyelesaikan kajian penerapan tarif impor pada mobil dari Uni Eropa yang hasilnya akan segera diberlakukan. Penerapan ini diberlakukan dengan alasan bahwa Uni Eropa telah lama memanfaatkan AS dalam bentuk hambatan dan tarif perdagangan. Tindakan ini sebagi lanjutan dari pernyataan Trump sebelumnya yang mengancaman akan memberlakukan tarif 20% untuk semua impor mobil yang dirakit Uni Eropa.
Masih Kabar dari AS, Departemen Luar Negeri mengatakan akan mengharuskan perusahaan untuk memotong semua impor minyak dari Iran menjadi nol pada bulan November. Pengumuman itu memicu kekhawatiran tentang kekurangan minyak. Meski, OPEC dan produsen lain termasuk Rusia setuju untuk meningkatkan output untuk mencegah lonjakan harga.
Masih minimnya katalis positif ke pasar dan dari sisi lain pasar akan mengantisipasi RDG BI serta acaman perang dagang AS-Cina plus negara lain, kembali menjadi pemicu tekanan bagi IHSG pada hari ini.
Daily Report
28 June 2018
WSBP raih kontrak baru Rp2,8 triliun
PGAS ajukan gugatan Petronas Carigali Muriah Ltd. ke arbritasi
AGII akan tingkatkan utilisasi jadi 70% di thaun 2018
BBNI perkirakan pertumbuhan laba 12-15% tahun ini
AGRO targetkan penyaluran kredit 2018 tumbuh 34% YoY, DPK 32%
BRIS targetkan pembiayaan tahun 2018 tumbuh 14%-15% YoY
BCA Finance catat pembiayaan baru per 5M18 naik 8,2% YoY
IBFN akan reverse stock
BJTM ajukan izin menjadi penyalur KUR
BNBR targetkan pendapatan Rp4,22 triliun
BNBR akan terbitkan saham dan OWK
MAIN targetkan penjualan tahun 2018 naik 15% YoY
PWON targetkan development revenue & recurring income 50:50
PWON siapkan proyek Rp 1,8 triliun
Investor kecil ELTY tolak rencana reverse stock
MNCN alokasikan Rp508,6 miliar untuk buyback
BMTR berencana melepas 40% saham MVN
VIVA pertahankan pertumbuhan pangsa pasar tercepat
MSKY peroleh hak siar Piala Dunia 2018 dari FMA
RUPS INKP setujui bagi dividen tahun 2017 setara Rp 100/saham
INKP siapkan investasi USD 600 juta
Support Level 5764/5740/5691 Resistance Level 5836/5884/5908
Major Trend Down
Daily News
28 June 2018
2
Waskita Beton Precast (WSBP) meraih kontrak baru senilai Rp2,8 triliun
sampai dengan Mei 2018 yang berasal dari sejumlah proyek. Untuk proyek jalan tol, kontrak yang diraih diantaranya jalan tol Cibitung-Cilincing, Tebing Tinggi-Indrapura, dan Probolinggo-Krasakan. Selain itu, perseroan juga memperoleh kontrak abru dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dan Rumah Kantor (Rukan) Golf Island. Adapun pencapaian kontrak hingga 5M18 tersebut setara dengan 24,3% dari target kontrak hingga akhir tahun sebesar Rp11,52 triliun.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) melayangkan gugatan ke pengadilan
arbitrase terkait permasalahan ganti rugi dalam kontrak transportasi gas (gas transportation agreement/GTA) di Lapangan Kepodang Blok Muriah. Meski demikian PGAS belum bisa memastikan sudah sampai mana proses arbitrase tersebut berlangsung. Sebelumnya PGN telah melayangkan surat kepada Petronas Carigali Muriah Ltd terkait pembayaran kewajiban minimum, karena tidak terpenuhinya realisasi penyaluran gas bumi dari Lapangan Kepodang di Blok Muriah. PGN, selaku pemegang 80% saham PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) yang mengelola pipa gas dari lapangan tersebut, menyebut total kewajiban yang belum dibayar oleh Petronas sebesar USD 8,8 juta untuk 2016 dan USD 21,5 juta untuk 2017. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berusaha membantu mediasi. Bersama dengan Petronas Petrolium Nasional Berhad (Petronas) telah memiliki 2 opsi untuk menyelesaikan kondisi kahar di Lapangan Kepodang, Blok Muriah. Dua pilihan solusi tersebut diharap dapat mengurangi kerugian kedua belah pihak, yaitu Petronas sebagai operator dan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) sebagai pemilik pipa. Namun mediasi dianggap gagal dan terpaksa menempuh jalur persidangan arbitrase.
Aneka Gas Industri (AGII) akan meningkatkan utilisasi menjadi 70%
pada tahun 2018 dari tahun 2017 sebesar 61%. Peningkatan utilisasi di tahun 2018 itu seiring adanya peningkatan permintaan dari Indonesia bagian Timur. AGII juga memperluas pasar ke wilayah Timur. Produk yang paling tinggi dalam penjualan adalah oksigen, nitrogen dan karbon dioksida. Perusahaan yang paling banyak membeli produk perseroan adalah rumah sakit, perusahaan infrastruktur, perusahaan makanan serta minuman. Pelanggan Aneka Gas yakni PT Musim Mas, Grup Wilmar, Grup Sinarmas dan Grup Salim, seperti Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Sebanyak 70% dari costumer perseroan telah meneken kontrak selama 5 tahun hingga 15 tahun. Pada tahun 2018 AGII berencana untuk menambah filling station menjadi 100 unit dan pada tahun 2020 memiliki 150 unit filling station. Alokasi belanja modal untuk satu filling station senilai USD 1 juta. Alokasi belanja modal perseroan pada tahun 2018 sekitar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar.
Bank Negara Indonesia (BBNI) memproyeksikan pertumbuhan laba
bersih tahun ini sebesar 12-15% dibandingkan dengan perolehan pada tahun lalu sebesar Rp13,04 triliun. Dengan asumsi tersebut, maka pada akhir tahun ini perseroan diperkirakan dapat membukukan laba bersih dalam kisaran Rp14,6-Rp15 triliun. Pertumbuhan itu dapat dicapai dengan berbagai asumsi strategi utama. Pertama, pertumbuhan kredit yang selektif dan fokus pada core bisnis yakni pertumbuhan kredit korporasi, baik kredit ke BUMN dan korporasi swasta. Untuk strategi kedua, perseroan memaksimalkan pertumbuhan pendapatan nonbunga berbasis komisi (fee based income). Sedangkan strategi ketiga, perseroan terus melakukan efisiensi biaya. Perseroan mendorong pemanfaatan perkembangan teknologi atau digital banking seperti digital branches dan kerja sama dengan Agen46. Di samping ketiga strategi tersebut, perseroan juga menjaga kualitas kredit yakni dengan menargetkan NPL dalam kisaran 2,3-2,4% guna mencapai target laba.
BRI Agro (AGRO) menargetkan penyaluran kredit pada tahun 2018 bisa
tumbuh 34% dan dana pihak ketiga (DPK) 32%. Target ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan perbankan. AGRO akan mengembangkan produk baru untuk mencapai target itu. AGRO akan meluncurkan produk kredit konsumer berbasis digital dan masuk ke bancassurance. Kredit konsumer digital ini akan meningkatkan jumlah debitur. Saat ini
ada sekitar 100.000 debitur di BRI Agro. Selain itu AGRO juga masuk ke bisnis laku pandai. BRI Agro berharap rencana bisnis tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan laba. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 110 miliar per Mei 2018. Selain bisnis organik, BRI Agro juga menyasar pertumbuhan anorganik. Perseroan mengklaim sudah mempunyai calon bank yang akan diakuisisi. Bank BUKU I akan menjadi incaran BRI Agro.
BRI Agroniaga (AGRO) siap menambah modal melalui rights issue
dengan nilai sedikitnya Rp 2 triliun. Apabila target dana tersebut tercapai, perseroan dapat segera naik kelas menjadi BUKU III dengan permodalan di atas Rp 5-30 triliun. Dana yang diperoleh akan digunakan mayoritas untuk ekspansi kredit serta untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan mendukung operasional bank. Penambahan modal dengan HMETD direncanakan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sedikitnya 5 calon investor strategis siap masuk lewat aksi rights issue dan mengambil porsi sebesar 5-6% dari total permodalan.
BRI Syariah (BRIS) menargetkan pembiayaan tumbuh 14%-15% di
tahun 2018 menjadi sebesar Rp 22 triliun. Target ini setelah BRI Syariah melakukan konsolidasi karena kenaikan pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) di tahun 2017. Mayoritas pembiayaan akan mengalir ke segmen ritel termasuk konsumer dan UMKM, sisanya untuk segmen komersial. Saat ini sebanyak 66% pembiayaan dari ritel dan 34% dari pembiayaan komersial. Per Mei 2018 pembiayaan BRI Syariah telah mencapai Rp 20,42 triliun, atau telah mencapai 92% dari target setahun. Posisi CAR sebesar 29,93% per Mei 2018, atau naik dari 20,68% di Mei 2017. Tahun 2018 BRIS fokus menyalurkan pembiayaan ke komersial untuk debitur-debitur BUMN. Pembiayaan terutama di sektor komoditas dan infrastruktur secara luas, seperti jalan tol dan kelistrikan. BRIS tetap membiayai ke komoditas seperti tambang meskipun ada risiko. Rasio non performing financing (NPF) tercatat 4,32% per Mei 2018. BRIS akan menjaga NPF di bawah 5%. Mayoritas NPF disumbang dari debitur pembiayaan komersial yang lama dari sektor tambang.
PT BCA Finance, anak usaha Bank BCA (BBCA), mencatat pembiayaan baru mencapai Rp 15,29 triliun hingga Mei 2018 atau meningkat 8,2% YoY. BCA Finance mencatat kenaikan pembiayaan di musim Ramadan hingga menuju lebaran naik 10% di banding bulan biasa, sesuai prediksi perusahaan. Pasca lebaran pembiayaan menurun karena jumlah hari kerja yang banyak berkurang sehingga berimbas pada pembiayaan perusahaan. BCA Finance menargetkan pembiayaan hingga akhir tahun 2018 sama seperti realisasi tahun 2017 sebesar Rp 32,5 triliun. Perusahaan juga tidak menyiapkan strategi khusus menggenjot booking baru. Namun BCA Finance lebih menawarkan bunga yang kompetitif kepada konsumen di samping juga proses kredit yang ringkas. Untuk mengejar pembiayaan, perusahaan juga mengharapkan dari event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di bulan Agustus karena ada model-model baru dan diharapkan bisa membantu penjualan.
Intan Baruprana Finance (IBFN) tengah menyiapkan dua aksi korporasi.
Perseroan berencana melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) 5:1. Kemudian, perseroan akan mengkonversi utang kepada induk usahanya menjadi saham melalui private placement. Adapun hal tersebut dilakukan sebagai upaya memperkuat permodalan dan membantu agar perusahaan dapat mempertahankan modal minimal yang ditetapkan OJK.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mengajukan izin ke
Kementerian Koperasi dan UKM untuk menjadi lembaga resmi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai pengajuan mencapai Rp200 miliar guna mendukung ekonomi daerah. BJTM telah memiliki mitigasi risiko pembiayaan dalam penyaluran KUR nanti yakni dengan meng-cover sejumlah pengusaha atau pelaku UMKM yang berpengalaman dan sudah berjalan baik.
Daily News
28 June 2018
Bakrie & Brothers (BNBR) menargetkan kenaikan pendapatan menjadi
Rp4,22 triliun setelah restrukturisasi utang senilai Rp10,48 triliun selesai pada tahun ini. Perseroan akan melakukan upaya penyehatan keuangan pada tahun ini dengan menyelesaikan restrukturisasi utang, mengembangkan usaha yang sudah ada, dan ekspansi lini bisnis baru. Untuk lini usaha eksisting, perseroan membagi dua kelompok usaha melalu Bakrie Industries dan Bakrie Infrastructure. Sedangkan lini usaha baru akan masuk ke delam kelompok new venture. Dengan adanya tiga kelompok anak usaha ini, akan memudahkan valuasi terhadap BNBR.
Bakrie & Brothers (BNBR) optimistis dapat menyelesaikan
restrukturisasi utang senilai Rp 10,49 triliun pada 2018. Perseroan menempuh opsi penerbitan saham baru dan emisi obligasi wajib konversi (OWK). Selain itu, BNBR tengah menyiapkan beberapa rencana pengembangan bisnis seperti penjajakan pembuatan JV yang akan menggarap bisnis kendaraan dengan tenaga listrik, pengembangan kawasan industri kimia dengan target luas hingga 1.000 ha.
Malindo Feedmill (MAIN) menargetkan penjualan tahun 2018 akan
meningkat sebesar 15% YoY atau sebesar Rp 6,2 triliun dari tahun 2017 sebesar Ro 5,4 triliun yang hanya meningkat sebesar 3,8% YoY. Peningkatan penjualan ini dikarenakan industri di bidang perunggasan terus bertumbuh dan konsumsi masyarakat terus meningkat. Tahun 2018 Malindo Feedmill masih terus fokus di bisnis pakan ternak. Dari seluruh lini bisnis Malindo pada tahun 2018, bisnis pakan ternak memiliki porsi sebesar 65%-70%. Di tahun 2017 bisnis pakan ternak Malindo Feedmill memiliki porsi sebesar 66%, bisnis DOC sebesar 18%, ayam pedaging sebesar 10%, makanan olahan sebesar 2%, dan bisnis lainnya sebesar 4%.
Pakuwon Jati (PWON) menggulirkan sejumlah strategi untuk
mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan kinerja mal di tengah industri properti nasional yang masih menantang. Hingga 2020, perseroan akan terus menambah sejumlah proyek baru yang dapat menghasilkan recurring income. Langkah itu dilakukan untuk mempertahankan rasio kontribusi antara development revenue dan recurring income berimbang 50:50. Adapun hingga 2020, perseroan menargetkan total area sewa mal seluas 663.000 m2 dengan penambahan dua mal baru.
Pakuwon Jati (PWON) sedang menyiapkan proyek properti superblok
(mixed use) senilai Rp 1,8 triliun. Proyek tersebut ditargetkan mulai dibangun tahun depan. Proyek superblok tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 3,6 ha di Bekasi Barat. Superblok ini akan terdiri atas pusat perbelanjaan ritel, hotel, dan apartemen. Terkait kinerja tahun ini, perseroan membidik marketing sales senilai Rp 2,6 triliun. Sejumlah pemegang saham kecil Bakrieland Development (ELTY) menolak penggabungan saham yang dilakukan manajemen, karena dianggap sangat merugikan pemegang saham kecil. Investor tersebut menyatakan belum bisa bertemu dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengadu tentang manajemen ELTY, dengan alasan suratnya hilang. Bakrieland berencana melakukan penggabungan nilai nominal saham atau reverse stock dengan rasio 10:1 dengan tujuan restrukturisasi utang melalui cara konversi saham. Nantinya setelah langkah ini dieksekusi, saham ELTY akan susut menjadi 4,35 miliar saham, dari sebelumnya 43,52 miliar saham.
Media Nusantara Citra (MNCN) mengalokasikan dana sebesar Rp508,6
miliar pada tahun ini untuk melakukan pembelian kembali saham atau share buyback. Dana tersebut berasal dari laba bersih perseroan pada 2017. Adapun rencana aksi korporasi itu telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham yang diadakan pada 26 Juni. Pertimbangan perseroan untuk melakukan buyback saham karena menilai harga sahamnya sudah terlalu rendah dan dengan menyerap sebagian saham diharapkan harga saham MNCN dapat meningkat.
Global Mediacom (BMTR) berencana melakukan pelepasan saham di
PT MNC Vision Networks (MVN) yang akan selesai pada akhir tahun 2018. Target dari pelepasan saham tersebut adalah 40% yang terdiri dari saham lama dan saham baru. Tujuan dari pelepasan saham adalah untuk membuka peluang masuknya investor strategis. Dari pelepasan saham tersebut, Global Mediacom akan menggunakannya untuk membayar utang perseroan. Sedangkan bagi MNC Vision untuk melakukan ekspansi usaha di MNC Play dan MNC Vision. MVN adalah anak usaha Global Mediacom yang fokus pada bidang telekomunikasi internet dan televisi berbayar. Saat ini Global Mediacom memiliki 100% kepemilikan di MVN. Dengan adanya pelepasan kepemilikan saham 40%, maka kepemilikan Global Mediacom di MNC Vision akan menjadi 60%.
Visi Media Asia (VIVA) menjadi media grup dengan tingkat
pertumbuhan pangsa pasar tercepat di Indonesia. Hal ini akan mempermudah perseroan untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan ke depan. ANTV sebagai TV entertainment berhasil meraih posisi nomor satu dengan TV share sekitar 15,6% dan TV One sebagai TV berita nomor satu dengan TV share sekitar 2,7% hingga Mei 2018. Pemegang hak siar Piala Dunia 2018 di dalam negeri bertambah. Kini tidak hanya Trans TV, Trans 7, Transvision, K-Vision, Klix, Telkomsel, Indihome dan Radio Republik Indonesia (RRI). MNC Sky Vision (MSKY) melalui MNC Vision juga ikut menyiarkan Piala Dunia 2018. MSKY mulai menayangkan gelaran pertandingan Piala Dunia 2018 sejak akhir pekan lalu. MNC Vision mendapatkan hak siar piala dunia 2018 dari PT Futbal Momentum Asia (FMA) sebagai TV berbayar (pay TV). Terlambatnya MNC Vision menyiarkan ajang tersebut karena alotnya negosiasi dengan FMA terkait penawaran harga hak siar. Meski cukup mahal, MSKY mengklaim mendapat harga pembelian hak siar relatif lebih murah dan kompetitif dibanding perusahaan lain. Dengan 2 juta pelanggan, MSKY percaya diri bila pembelian hak siar Piala Dunia tahun ini akan menguntungkan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar USD 39,21 juta atau setara dengan Rp 547 miliar. Besaran dividen tunai itu setara dengan Rp 100 per saham. Selain menyetujui pembagian dividen, RUPS juga menyetujui penggunaan laba sebesar USD 1 juta atau setara Rp 13,95 miliar sebagai cadangan.
Pada tahun ini, Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) mulai menginvestasikan total USD 600 juta untuk membangun wide packaging project atau pabrik kemasan terintegrasi di Kawasan Industri Karawang. Pabrik berkapasitas 750.000 ton per tahun tersebut ditargetkan selesai pada kuartal II-2020. Bisnis kemasan tersebut akan menargetkan pasar ekspor dengan tujuan utama negara-negara Asia.
Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) tengah mengkaji dua rasio stock
split. Perseroan berpotensi melakukan stock split dengan rasio 1:4 atau 1:2.
Pada kuartal I 2018 pembiayaan Danasupra Erapacific (DEFI) turun 66,97% YoY menjadi Rp 1,05 miliar dari sebelumnya Rp 3,2 miliar. Pendapatan mencatatkan kinerja yang lumayan, bahkan lini pembiayaan konsumen naik 78,27% YoY menjadi Rp 330,87 juta. Namun lini anjak piutang turun tipis 0,7% menjadi Rp 708 juta dari sebelumnya Rp 713,25 juta. Pendapatan DEFI semakin tergerus karena lini pendapatan lain-lain turun drastis 99,19% menjadi Rp 18,65 juta per Maret 2018 dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 2,3 miliar. Kinerja pendapatan yang turun drastis serta adanya kerugian yang belum terealisasi atas investasi efek tersedia untuk dijual sebesar Rp 3,77 miliar serta peningkatan sejumlah beban, menyebabkan perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 3,54 miliar dibandingkan laba bersih Rp 2,44 miliar pada kuartal I 2017.
Danasupra Erapacific (DEFI) pada tahun 2018 akan fokus pada
Daily News
28 June 2018
4
dari 45% pembiayaan konsumen dan 55% untuk anjak piutang.Perseroan merencanakan 5 strategi bisnis guna mendukung target tersebut yakni memperbesar dan mempertajam portofolio dan jaringan bisnis, meningkatkan pelayanan konsumen dan mitra bisnis, melaksanakan manajemen risiko secara cermat. Selain itu perseroan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan yang berkelanjutan serta menciptakan organisasi yang efektif dan terintegrasi.
Lion Metal Works (LION) akan melakukan efisiensi besar-besaran tahun
2018. Langkah ini dilakukan supaya penurunan penjualan bersih sepanjang tahun 2017 tidak terulang lagi. Supaya efisiensi dan produktivitas terjaga, salah satu LION adalah membeli mesin-mesin produksi baru. Untuk mendatangkan mesin tersebut, LION menyiapkan belaja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 6 miliar - Rp 8 miliar. Dana tersebut bersumber dari kas internal perusahaan. Pada semester I 2018 LION sudah merealisasikan pembelian mesin baru berupa laser cutting dan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan kebutuhan mesin yang lain akan segera direalisasikan di sisa tahun 2018 ini sesuai dengan kebutuhan. Dengan melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas, ditambah strategi lain yang mendongkrak penjualan, tahun 2018, LION menargetkan dapat mencetak pendapatan sebesar Rp 390 miliar. LION mengincar beberapa proyek, antara lain dari PT Pertamina. Salah satunya kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan Rusia terkait petrokimia dan oil refinery bernilai USD 15,4 juta. Perusahaan juga akan melakukan diversifikasi pasar dengan menggenjot pasar penjualan ekspor. Beberapa negara yang telah menjadi tujuan penjualan di luar negeri adalah Timur Tengah, Timor Leste, dan Jepang. Hingga saat ini ekspor baru berkontribusi 5%.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan LCK Global Kedaton (LCKM) menyepakati pembagian dividen tunai dari hasil laba bersih tahun buku 2017 senilai Rp 1 miliar. Besaran dividen itu setara Rp 1 per saham.
Inter Delta (INTD) berhati-hati dalam menetapkan target bisnis di tahun
2018. Menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah akhir-akhir ini mempengaruhi perolehan keuntungan Inter Delta. Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada margin penjualan yang diperoleh perusahaan, karena produk yang dipasarkan sebagian besar adalah impor dan dibayar dengan mata uang dollar AS. Hingga kuartal I 2018 penjualan kertas foto mendominasi bisnis INTD yakni 52% dari total pendapatan bersih, atau Rp 8,2 miliar. Jumlah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 4 miliar. INTD tak muluk-muluk menetapkan target tahun 2018, selain tetap memaksimalkan lini pemasaran yang telah ada sebelumnya. Perseroan terus mencermati setiap perkembangan, terutama perkara teknologi dan perubahan harga.
Market Data
28 June 2018
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 72.50 -0.26 TLKM (US) 26 3,624 -24
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.99 0.01 ANTM (GR) 0.04 492 -49
Gold (US$)/Ounce 1252.42 0.13
Nickel (US$)/MT 14880.00 95.00
Tin (US$)/MT 19855.00 -245.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 114.40 52.00 Coal (RB) (US$)/MT* 104.25 40.89 CPO (ROTH) (US$)/MT 655.00 10.00
CPO (MYR)/MT 2277.50 19.00
Rubber (MYR/Kg) 668.00 2.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1050.00 0.00 *weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X) Market Cap
Country Indices Price %Day %YTD 2018E 2019F 2016E 2017F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 24117.59 -0.68 -2.43 15.65 14.39 3.61 3.33 6,776.8 USA NASDAQ COMPOSITE 7445.09 -1.54 7.85 22.48 19.49 4.36 3.93 11,650.8 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7621.69 1.11 -0.86 13.79 12.95 1.79 1.73 1,835.9 CHINA SHANGHAI SE A SH 2946.23 -1.10 -14.93 11.21 9.88 1.33 1.21 4,461.5 CHINA SHENZHEN SE A SH 1647.35 -1.29 -17.07 17.48 14.28 2.37 2.10 3,019.0 HONG KONG HANG SENG INDEX 28356.26 -1.82 -5.22 11.23 10.16 1.23 1.15 2,355.3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5787.55 -0.65 -8.94 14.65 13.10 2.20 2.00 459.8
JAPAN NIKKEI 225 22271.77 -0.31 -2.17 16.17 14.12 1.68 1.56 3,461.9
MALAYSIA KLCI 1666.08 -0.58 -7.28 16.05 14.99 1.65 1.57 258.6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3254.77 -0.80 -4.35 12.93 11.89 1.13 1.08 402.0
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14,179.00 20.00 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0001
EUR/IDR 16,388.09 -125.79 EUR / USD 1.16 0.0004
JPY/IDR 128.58 -0.94 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 10,369.31 -46.10 SGD / USD 0.73 0.0001
AUD/IDR 10,408.80 -57.37 AUD / USD 0.73 0.0001
GBP/IDR 18,594.34 -146.05 GBP / USD 1.31 0.0001
CNY/IDR 2,145.64 -4.12 CNY / USD 0.15 -0.0007
MYR/IDR 3,512.70 -5.66 MYR / USD 0.25 -0.0004
KRW/IDR 12.63 -0.05 100 KRW / USD 0.09 -0.0004
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 2.00 JIBOR (IDR) Indonesia 6.90
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.05
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.10
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT
Description May-18 April-18 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.30 1.09 1M 5.65
Inflation YOY % 3.23 3.41 3M 5.77
Inflation MOM % 0.21 0.10 6M 5.77
Foreign Reserve (USD) 122.90 Bn 124.86 Bn 12M 5.68111
6
Market Data
28 June 2018
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
28 Jun US GDP Annualized QoQ Tetap 2.2%
28 Jun US GDP Price Index Tetap 1.9%
28 Jun US Initial Jobless Claims Naik menjadi 220 ribu dari 218 ribu 28 Jun US Continuing Claims Turun menjadi 1718 ribu dari 1723 ribu 28 Jun US Personal Consumption Tetap 1.0%
28 Jun US PCE QoQ
--29 Jun Indonesia BI 7D Reverse Rate Naik menjadi 5.00% dari 4.75% 29 Jun US Personal Income Naik menjadi 0.4% dari 0.3% 29 Jun US Personal Spending Turun menjadi 0.4% dari 0.6% 29 Jun US Real Personal Spending Turun menjadi 0.2% dari 0.4%
29 Jun US PCE Deflator MoM Tetap 0.2%
29 Jun US PCE Deflator YoY Naik menjadi 2.2% dari 2.0%
29 Jun US PCE Core MoM Tetap 0.2%
29 Jun US PCE Core YoY Naik menjadi 1.9% dari 1.8% Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
SMBR IJ 3560 9.20 2.67 ASII IJ 6425 -4.10 -9.99 BBRI IJ 2840 0.71 2.19 HMSP IJ 3570 -1.38 -5.22 TLKM IJ 3710 0.54 1.81 TPIA IJ 5325 -4.91 -4.40 INAF IJ 3600 20.81 1.72 GGRM IJ 68800 -2.24 -2.72 INKP IJ 19000 1.06 0.98 INTP IJ 13575 -5.07 -2.39 RMBA IJ 340 9.68 0.98 ICBP IJ 8575 -2.56 -2.35 NIKL IJ 4450 8.27 0.77 BBNI IJ 7050 -1.40 -1.66 FIRE IJ 5225 13.83 0.74 BRPT IJ 2090 -4.57 -1.65 KAEF IJ 2490 5.51 0.65 DSSA IJ 27900 -7.00 -1.45 DNET IJ 3050 1.67 0.64 ADRO IJ 1705 -2.85 -1.43 UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price(IDR) Shares (Mn)Issued Offering Date Listing Underwriter
Panca Mitra
Multiperdana Agriculture 800-1100 857.14 28 – 31 May 2018 TBA RHB Sekuritas, DanareksaSekuritas
Jaya Bersama Indo Trade & Service
Restaurant 1550-1950 403.80 04 - 05 Jun 2018 TBA CGS-CIMB Sekuritas,Danareksa Sekuritas,
Trimuda Nuansa Citra Courier & Cargo
Logistic 150.00 200.00 04 - 05 Jun 2018 28 Jun 2018 Jasa Utama Capital
MAP Aktif Adiperkasa Trade & Service 2000-2400 550.00 21 - 22 Jun 2018 28 Jun 2018 Indo Premier Sekuritas
Transcoal Pacific Logistic &
Transportation 110-150 1500.00 25 – 26 Jun 2018 02 Jul 2018 Jasa Utama Capital
Indonesia Kendaraan
Terminal Trade & Service 1610-2250 561.10 03 – 04 Jul 2018 10 Jul 2018 Bahana SekuritasMandiri Sekuritas
Batavia Prosperindo
Trans TransportationService 100-150 492.00 02 – 04 Jul 2018 09 Jul 2018 Panin Sekuritas
NFC Indonesia Trade & Service 110-150 166.66 03 – 05 Jul 2018 10 Jul 2018 Kresna Sekuritas
28 June 2018
Corporate Info
28 June 2018DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
PICO 2.00 Cash Dividend 29 Jun 2018 02 Jul 2018 04 Jul 2018 26 Jul 2018 RDTX 55.00 Cash Dividend 29 Jun 2018 02 Jul 2018 04 Jul 2018 26 Jul 2018 AMIN 8.00 Cash Dividend 02 Jul 2018 03 Jul 2018 05 Jul 2018 20 Jul 2018 EMTK 20.00 Cash Dividend 02 Jul 2018 03 Jul 2018 05 Jul 2018 12 Jul 2018 JTPE 17.00 Cash Dividend 02 Jul 2018 03 Jul 2018 05 Jul 2018 25 Jul 2018 MERK 260.00 Cash Dividend 02 Jul 2018 03 Jul 2018 05 Jul 2018 26 Jul 2018 SCMA 35.00 Cash Dividend 02 Jul 2018 03 Jul 2018 05 Jul 2018 25 Jul 2018 SRTG 74.00 Cash Dividend 03 Jul 2018 04 Jul 2018 06 Jul 2018 27 Jul 2018
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BABP Rights Issue 9 :2 100.00 06 Jun 2018 07 Jun 2018 22 Jun - 05 Jul 2018
BULL Rights Issue 2 :1 140.00 07 Jun 2018 08 Jun 2018 25 Jun - 29 Jun 2018
ATIC Rights Issue 1000:298666 1.00 22 Jun 2018 25 Jun 2018 29 Jun - 05 Jul 2018
BBHI Rights Issue 8:1 200.00 27 Jun 2018 28 Jun 2018 04 Jul - 10 Jul 2018
TOWR Stock Split 1:5 -- 27 Jun 2018 28 Jun 2018 28 Jun 2018
CLEO Stock Split 1:5 -- 02 Jul 2018 03 Jul 2018 03 Jul 2018
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
AIMS RUPST 28 Jun 2018
ALTO RUPST/LB 28 Jun 2018
BAJA RUPST 28 Jun 2018
BATA RUPST 28 Jun 2018
BCIC RUPST 28 Jun 2018
BOGA RUPST/LB 28 Jun 2018
BULL RUPST 28 Jun 2018
CMNP RUPST/LB 28 Jun 2018
CSAP RUPST/LB 28 Jun 2018
ELTY RUPST 28 Jun 2018
GTBO RUPST 28 Jun 2018
HOTL RUPST/LB 28 Jun 2018
IKAI RUPST 28 Jun 2018
IMAS RUPST 28 Jun 2018
IMJS RUPST 28 Jun 2018
INDX RUPST 28 Jun 2018
KMTR RUPST/LB 28 Jun 2018
KRAH RUPST 28 Jun 2018
LMPI RUPST/LB 28 Jun 2018
MABA RUPSLB 28 Jun 2018
MARI RUPST 28 Jun 2018
MDRN RUPST/LB 28 Jun 2018
PNIN RUPST 28 Jun 2018
PNLF RUPST 28 Jun 2018
POLY RUPST 28 Jun 2018
RUIS RUPST 28 Jun 2018
SIAP RUPST 28 Jun 2018
SMDR RUPST 28 Jun 2018
STTP RUPST 28 Jun 2018
TIRT RUPST/LB 28 Jun 2018
VRNA RUPST 28 Jun 2018
28 June 2018
Technical Analysis
28 June 2018
TLKM
TRADING BUYS1 3670 R1 3760 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 3580 R2 3850
Closing
Price 3710
Ulasan
 MACD line dan signal line indikasi positif
 Stochastics fast line & slow indikasi positif
 Candle chart indikasi sinyal positif
 RSI berada dalam area netral
Harga berada dalam area upper band Prediksi Trading range Rp 3670-Rp 3760
Entry Rp 3710, take Profit Rp 3760
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 39.91 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 5.18 Positif Bollinger Band (Mid) 3619 Positif
MA5 3650 Positif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600
December 2018 February March April May Jun TLKM Upward Sloping Channel
3,667.5 3,650 3,619 3,591.25 3,591.25 3,510 3,346.72 3,710 3,710 3,710 3,860 4,250 4,250 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM -Stochastic %D(6,3,3)= 50.07,Stochastic%K= 67.59,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
50.073 50.073 20 67.5891 67.5891 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 TLKM -MACD(5,3)= -10.17,Signal()= -3.63 -10.1709 -3.62753 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM -TSI(3,5,3)= 5.18,Volume()= 106,616,496.00 0.00000 -0.0803918 5.18456 106,616,496 TLKM -William's% R(14)= -41.67,Volume()= 106,616,496.00 -41.6667 106,616,496
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ICBP
TRADING BUYS1 8475 R1 8800 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 8150 R2 9125
Closing
Price 8575
Ulasan
 MACD line dan signal line indikasi negatif
 Stochastics fast line & slow indikasi negatif
 Candle chart indikasi sinyal positif
 RSI berada dalam area netral
Harga berada dalam area upper band Prediksi Trading range Rp 8475-Rp 8800
Entry Rp 8575, take Profit Rp 8800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 59.18 Negatif
MACD 29.59 Negatif
True Strength Index (TSI) 1.74 Positif Bollinger Band (Mid) 8393 Positif
MA5 8555 Positif 7,600 7,800 8,000 8,200 8,400 8,600 8,800 9,000 9,200
December 2018 February March April May Jun ICBP Upward Sloping Channel
8,575 8,555 8,501.25 8,221.43 8,221.43 8,150 8,126.56 8,575 8,575 8,653.13 9,000 9,085.71 9,085.71 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ICBP -Stochastic %D(6,3,3)= 54.66,Stochastic %K= 67.91,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
54.6623 54.6623 20 67.9085 67.9085 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ICBP -MACD(5,3)= -2.38,Signal()= -3.51
-3.50847 -2.38066 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ICBP -TSI(3,5,3)= 1.74, Volume()= 3,189,100.00 0.00000 -1.33545 1.73804 3,189,100
ICBP -William's% R(14)= -50.00,Volume()= 3,189,100.00 -50 3,189,100
28 June 2018
Technical Analysis
28 June 2018
BBNI
TRADING BUYS1 6950 R1 7200 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 6700 R2 7450
Closing
Price 7050
Ulasan
 MACD line dan signal line indikasi negatif
 Stochastics fast line & slow indikasi positif
 Candle chart indikasi potensi rebound
 RSI berada dalam area oversold
Harga berada dalam area lower band Prediksi Trading range Rp 6950-Rp 7200
Entry Rp 7050, take Profit Rp 7200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 9.21 Positif
MACD -144.75 Negatif
True Strength Index (TSI) -78.36 Negatif Bollinger Band (Mid) 7794 Negatif
MA5 7260 Negatif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200
December 2018 February March April May Jun BBNI Broadening Wedge
7,260 7,125 7,050 7,050 7,050 6,983.33 6,983.33 7,540.63 7,793.75 8,475 8,711.41 9,050 9,050 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBNI -Stochastic %D(6,3,3)= 4.97,Stochastic %K= 3.96,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
4.96841 3.96078 3.96078 4.96841 20 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BBNI -MACD(5,3)= 128.34,Signal()= 132.22 128.339 132.221
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI -TSI(3,5,3)= -78.36,Volume()= 22,670,300.00
-71.0639 -78.3632
0.00000
22,670,300
BBNI -William's% R(14)= -97.22,Volume()= 22,670,300.00 -97.2222 22,670,300
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
KLBF
TRADING BUYS1 1225 R1 1270 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 1180 R2 1315
Closing
Price 1240
Ulasan
 MACD line dan signal line indikasi negatif
 Stochastics fast line & slow indikasi negatif
 Candle chart indikasi potensi rebound
 RSI berada dalam area oversold
Harga berada dalam area lower band Prediksi Trading range Rp 1225-Rp 1270
Entry Rp 1225, take Profit Rp 1270
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 23.06 Negatif
MACD -13.26 Negatif
True Strength Index (TSI) -36.54 Negatif Bollinger Band (Mid) 1313 Negatif
MA5 1272 Negatif 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
December 2018 February March April May Jun KLBF DownwardSloping Channel 1,272 1,240 1,240 1,240 1,230 1,222.5 1,222.5 1,312.5 1,334.5 1,441 1,441 1,470 1,470.13 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KLBF -Stochastic %D(6,3,3)= 20.83,Stochastic%K= 17.13,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
20 17.1305 17.1305 20.8269 20.8269 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 KLBF -MACD(5,3)= 16.92,Signal()= 15.77 15.7743 16.924 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF -TSI(3,5,3)= -36.54,Volume()= 17,399,400.00 -32.3974 -36.5446 0.00000 17,399,400 KLBF -William's % R(14)= -95.83,Volume()= 17,399,400.00 -95.8333 17,399,400
28 June 2018
Technical Analysis
28 June 2018
RALS
TRADING BUYS1 1405 R1 1510 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1300 R2 1615
Closing
Price 1470
Ulasan
 MACD line dan signal line indikasi positif
 Stochastics fast line & slow indikasi positif
 Candle chart indikasi sinyal positif
 RSI berada dalam area netral
 Harga berada dalam area upper band Prediksi Trading range Rp 1405-Rp 1510
Entry Rp 1470, take Profit Rp 1510
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 50.45 Positif
MACD 6.61 Positif
True Strength Index (TSI) 0.09 Positif Bollinger Band (Mid) 1391 Positif
MA5 1431 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
December 2018 February March April May Jun RALS 1,442.5 1,431 1,411.75 1,330 1,330 1,330 1,277.07 1,470 1,470 1,470 1,555 1,656.5 1,656.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 RALS -Stochastic %D(6,3,3)= 46.67,Stochastic%K= 57.18,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
46.6721 46.6721 20 57.1841 57.1841 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 RALS -MACD(5,3)= -5.14,Signal()= -0.03
-5.13755 -0.0270878 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 RALS -TSI(3,5,3)= 0.09,Volume()= 17,537,500.00
0.00000 -5.17154 0.0901584
17,537,500
RALS -William's % R(14)= -37.78,Volume()= 17,537,500.00 -37.7778 17,537,500
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
MEDC
TRADING BUYS1 1005 R1 1050 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 960 R2 1095
Closing
Price 1025
Ulasan
 MACD line dan signal line indikasi negatif
 Stochastics fast line & slow indikasi negatif
 Candle chart indikasi potensi rebound
 RSI berada dalam area oversold
 Harga berada dalam area lower band Prediksi Trading range Rp 1005-Rp 1050
Entry Rp 1025, take Profit Rp 1050
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 61.06 Negatif
MACD 17.81 Negatif
True Strength Index (TSI) -40.57 Positif Bollinger Band (Mid) 2660 Negatif
MA5 1013 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
December 2018 February March April May Jun MEDCDownward Sloping Channel
1,025 1,025 1,025 1,013 985 925 925 1,055 1,118.5 1,170 1,170 1,210 1,273.75 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC-Stochastic %D(6,3,3)= 9.84,Stochastic %K= 17.66,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
17.6638 9.83856 9.83856 17.6638 20 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 MEDC-MACD(5,3)= 7.82,Signal()= 12.34
7.82293 12.3379 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MEDC-TSI(3,5,3)= -40.57,Volume()= 26,137,100.00 -40.574 -42.9948 0.00000 26,137,100
MEDC-William's% R(14)= -82.22,Volume()= 26,137,100.00 -82.2222 26,137,100
28 June 2018
Trading View
28 June 2018
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec 27-06-18 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 11350 11350 11325 11250 11325 11400 11475 Positif Positif Negatif 13150 11225 LSIP Trading Sell 1005 1005 995 965 995 1025 1055 Negatif Negatif Negatif 1280 995 SGRO Trading Sell 2340 2340 2280 2190 2280 2370 2460 Negatif Negatif Negatif 2380 2230
Mining
PTBA Trading Sell 4040 4040 3970 3800 3970 4140 4310 Negatif Negatif Negatif 4280 3170 ADRO Trading Sell 1705 1705 1670 1570 1670 1770 1870 Negatif Negatif Negatif 2070 1575 MEDC Trading Buy 1025 1025 1050 960 1005 1050 1095 Positif Positif Positif 1290 985 INCO Trading Sell 3960 3960 3940 3880 3940 4000 4060 Negatif Negatif Negatif 4300 3020 ANTM Trading Sell 840 840 815 760 815 870 925 Negatif Negatif Negatif 1015 775 TINS Trading Sell 825 825 810 770 810 850 890 Negatif Negatif Negatif 1035 845
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 424 424 420 408 420 432 444 Negatif Positif Negatif 482 406 SMGR Trading Sell 7650 7650 7575 7450 7575 7700 7825 Negatif Positif Negatif 9650 7575 INTP Trading Sell 13575 13575 13300 12550 13300 14050 14800 Negatif Negatif Negatif 19600 14150 SMCB Trading Sell 575 575 550 550 570 590 610 Negatif Negatif Negatif 800 585
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6425 6425 6325 6000 6325 6650 6975 Negatif Negatif Negatif 7400 6525 GJTL Trading Sell 675 675 600 600 655 710 765 Negatif Negatif Negatif 890 675
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 6550 6550 6525 6450 6525 6600 6675 Negatif Negatif Negatif 7250 6075 GGRM Trading Sell 68800 68800 68425 67300 68425 69550 70675 Negatif Negatif Negatif 72900 66500 UNVR Trading Sell 44425 44425 43900 42350 43900 45450 47000 Positif Negatif Negatif 49625 43875 KLBF Trading Buy 1240 1225 1270 1180 1225 1270 1315 Negatif Negatif Negatif 1515 1230
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1650 1650 1675 1565 1620 1675 1730 Negatif Negatif Positif 1785 1445 PTPP Trading Sell 2180 2180 2150 2060 2150 2240 2330 Negatif Negatif Negatif 2710 2000 WIKA Trading Sell 1375 1375 1355 1305 1355 1405 1455 Negatif Positif Negatif 1715 1215 ADHI Trading Buy 1870 1870 1900 1730 1815 1900 1985 Positif Negatif Positif 1985 1715 WSKT Trading Sell 1985 1985 1955 1870 1955 2040 2130 Negatif Negatif Negatif 2450 1875
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 1920 1920 1890 1820 1890 1960 2030 Negatif Positif Negatif 2320 1790 JSMR Trading Buy 4250 4250 4280 4120 4200 4280 4360 Negatif Positif Negatif 4750 3920 ISAT Trading Buy 3190 3190 3210 3110 3160 3210 3260 Negatif Positif Negatif 3800 3120 TLKM Trading Buy 3710 3710 3760 3580 3670 3760 3850 Positif Positif Positif 3860 3250
Finance
BMRI Trading Buy 6600 6575 6675 6475 6575 6675 6775 Negatif Negatif Negatif 7625 6500 BBRI Trading Buy 2840 2820 2870 2770 2820 2870 2920 Negatif Positif Negatif 3300 2720 BBNI Trading Buy 7050 7050 7200 6700 6950 7200 7450 Negatif Positif Negatif 8800 7125 BBCA Trading Buy 21350 21225 21575 20875 21225 21575 21925 Negatif Negatif Negatif 23150 21100 BBTN Trading Sell 2520 2520 2480 2370 2480 2590 2700 Negatif Negatif Negatif 3250 2580
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 32200 32200 31900 31100 31900 32700 33500 Negatif Negatif Negatif 38200 31650 MPPA Trading Sell 240 240 234 214 234 254 274 Negatif Negatif Negatif 374 230