• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 21 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 21 Oktober 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Berlanjutnya kenaikan IHSG dalam dua pekan terakhir, jika di tinjau dari perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Meski dari indikator Stocastics dan RSI mensinyalkan IHSG dalam ruang jenuh beli. Sisi lainnya, lagging indikator masih mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG untuk menguji resistance level 4639.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4585.824 +15.980 7,189.31 5,418.91

LQ-45 788.905 +3.517 1,469.56 3,629.59

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup menguat 0,35% ke level 4.585,82 pada hari Selasa (20/10). Penguatan IHSG didorong oleh net foreign buy sebesar Rp54,9 miliar.. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan, keuangan dan agribisnis yang masing-masing menguat sebesar 1,04%, 0,91% dan 0,82%. IHSG tetap menguat di tengah pelemahan rupiah. Rupiah melemah ke level di atas Rp13.600/USD pada Selasa (20/10). Rupiah melemah di tengah kekhawatiran pasar akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di China yang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, sehingga bisa membebani kinerja ekspor dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi China kuartal III/2015 tercatat hanya sebesar 6,9%, yang merupakan pertumbuhan terlemah sejak tahun 2009. Sementara itu pertumbuhan output industri China untuk September juga di bawah perkiraan ekonom. Dari global, saham-saham AS berakhir flat walaupun harga minyak mengalami tekanan pada perdagangan hari Senin (19/10). Harga minyak tertekan setelah kementerian minyak dari Iran memberikan prediksi bahwa produksi minyak Iran akan naik sebesar 500.000 barrel per hari. Dari regional, indeks bursa Jepang menguat pada Selasa (20/10), rebound setelah kemarin turun tertekan data ekonomi China. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,42% atau 75,92 poin ke level 18.207,15. Saham Nikkei pada hari Senin (19/10) tertekan akibat data perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Namun, data menunjukkan tingkat konsumsi China masih kuat meski ekonomi melambat. Ekonomi China hanya tumbuh 6,9% pada kuartal III/2015, pertumbuhan PDB terendah sejak 2009. Adapun kontribusi konsumsi pada PDB meningkat menjadi 58% pada periode tersebut. Dari China, indeks Shanghai Composite naik 1,14% ke level 3.425,33 yang merupakan level tertinggi dalam 2 bulan terakhir ini. Penguatan ini didorong oleh data ekonomi yang mencatatkan adanya percepatan pertumbuhan di sektor jasa. Laju sektor jasa mencatatkan pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 8,4% dalam sembilan bulan pertama tahun ini, sementara yang disebut industri sekunder - yang meliputi manufaktur – tumbuh lebih lambat sebesar 6%. Sebaliknya, indeks Hang-Seng ditutup melemah 0,37% ke level 22.989,22 diakibatkan jatuhnya harga saham-saham pertambangan dan komoditas. Dari Eropa, bursa Eropa tertekan pada awal perdagangan.

Sentimen dari dalam negeri yang diperkirakan menjadi perhatian pelaku pasar hingga akhir penutupan bulan ini adalah menyikapi publikasi laporan keuangan emiten untuk kuartal III. Selain itu pelaku pasar juga akan menantikan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III 2015. Jika pertumbuhan perekonomian membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, akan terindikasi bahwa kinerja keuangan emiten juga akan membaik. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2015 akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal I dan kuartal II. Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga prediksinya antara 4,8-5%. Faktor utama pendorong perekonomian tumbuh pada kuartal III-2015 ini yaitu berasal dari investasi dan tingkat konsumsi pemerintah, meski konsumsi rumah tangga juga dinilai memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Bank Indonesia (BI) memprediksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III diperkirakan sedikit lebih tinggi dari periode sebelumnya. Menurut BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat akibat didorong oleh belanja modal pemerintah, kendati aktivitas sektor swasta masih berjalan relatif lambat. Hal itu telah tercermin dari meningkatnya belanja modal dan meningkatnya proyek-proyek pemerintah yang telah memasuki tahap konstruksi. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/ 2015 mencapai 4,85%, lebih baik dibandingkan kuartal I dan II yang masing-masing sebesar 4,7% dan 4,67%. Selain itu, BI juga mencatat ada perbaikan defisit transaksi berjalan (current account deficit /CAD) yang juga akan menjadi pendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal III 2014 CAD berada di kisaran USD9 miliar atau lebih tinggi dibandingkan kuartal II 2015 yang mencapai USD4 miliar. Pada kuartal III 2014 CAD mencapai 3% dari produk domestik bruto (PDB), sedangkan di kuartal III 2015 membaik di level 1,85% dari PDB. Kendati demikian pemulihan ekonomi global masih terbatas, akan tetapi tekanan di pasar keuangan global sudah mulai mereda. Terbatasnya pemulihan ekonomi global tersebut terutama bersumber dari masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi emerging markets, sedangkan Cina diperkirakan masih terus melambat. Produk domestik bruto (PDB) Cina tumbuh hanya 6,9%, tingkat paling lambat dalam enam tahun terakhir di kuartal ketiga.. Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III yang positif serta antisipasi laporan laba emiten, terbuka peluang bagi IHSG untuk dapat melaju ke zona hijau.

DAILY REPORT

21 Oktober 2015

• Kontrak baru ADHI hingga triwulan III 2015 mencapai Rp 10,1 triliun • Koreksi laba WIKA berlanjut

• Kontrak baru ACST melampaui target • Marketing sales PPRO meningkat 40,7% • SMRA incar Rp 800 miliar dari proyek di Bandung

• KIJA siapkan dana USD 20-30 juta, bangun kawasan industri di Kendal • PTBA targetkan akuisisi Ignite Energy Resources selesai di 2015 • Laba PTBA per 9M15 turun 5,3% YoY jadi Rp 1,58 triliun • ADRO siap tambah terminal logistik

• MDKA fokus produksi emas

• Tiga investor incar blok ENRG di Mozambik • Produksi CPO ANJT tumbuh 3,5%

• ICBP luncurkan My Noodlez untuk segmen anak-anak • KAEF ekspansi Rp 600 miliar tahun depan

• Laba BMRI dan BBRI diperkirakan tumbuh positif di kuartal III • BBRI optimis capai target agen Laku Pandai tahun 2015 • Laba BJTM per 9M15 turun 33,66% YoY jadi Rp 696,49 miliar • BJTM batal buy back saham

• BJTM salurkan kredit Rp 29,23 triliun, naik 12,07% YoY • BBKP kaji sumber penambahan modal

• DEFI akan stock split rasio 1 : 10 • SOCI akan terbitkan MTN SGD 300 juta

Support Level 4562/4539/4516

Resistance Level 4609/4632/4655

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

21 October 2015

21 October 2015

Adhi Karya (ADHI) mencatat kontrak baru senilai Rp 10,1 triliun hingga triwulan III 2015. Perolehan kontrak ini melampaui pencapaian kontrak baru sepanjang tahun 2014 yang sebesar Rp 9,2 triliun. Kontribusi terbesar dari kontrak baru berasal dari proyek pemerintah. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta sebanyak 34,6%, BUMN tercatat 23,5% dan APBN/APBD sebesar 41,9%. Hingga September 2015, ADHI telah mengikuti tender senilai Rp 42,74 triliun dan ADHI berhasil memperoleh kontrak baru Rp 10,1 triliun. Dari kontrak baru yang diperoleh, sebanyak 60,4% pembangunan gedung, 28,2% pembangunan jalan dan jembatan, 11,4% pekerjaan infrastruktur lainnya. Selama bulan September Adhi Karya berhasil memenangkan proyek besar seperti Tol Ngawi-Kertosono Paket 2 dan 3 senilai Rp 1,3 triliun, pekerjaan irigasi AMS 23 senilai Rp 221,4 miliar.

Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan, menyatakan belum menerima pengajuan konsorsium BUMN atau perusahaan patungan dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebelumnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan BUMN Tiongkok sepakat membentuk anak usaha patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China usai menandatangi Joint Venture Agreement. Kesepakatan itu pula sebagai kelanjutan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dalam Pasal 9 Peraturan Presiden (Perpres) Nomer 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasana dan Sarana kereta cepat Jakarta-Bandung, Menteri Perhubungan mendapatkan kewenangan menetapkan konsorsium BUMN atau perusahaan patungan dalam proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Konsorsium BUMN Indonesia terdiri dari Wijaya Karya (WIKA), PT Kereta Api Indonesia, Jasa Marga (JSMR), dan PT Perkebunan Nasional VIII. Sementara Tiongkok diwakili oleh China Railway International Co. Ltd.

Penurunan perolehan laba Wijaya Karya (WIKA) berlanjut ke semester II-2015. Bersamaan dengan kontraksi laba, perolehan kontrak baru hingga September masih jauh dari target. Perolehan laba perseroan sepanjang Januari-September 2015 masih di bawah realisasi periode sama tahun lalu yang senilai Rp 400,71 miliar. Sementara itu, kontrak baru yang diperoleh WIKA hingga kuartal III-2015 hanya Rp 13,7 triliun atau 43,3% dari target tahun ini Rp 31,64 triliun.

Acset Indonusa (ACST) telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 3,1 triliun atau lebih tinggi dari target tahun ini. Kenaikan perolehan kontrak baru tersebut juga mengikuti peningkatan penyerapan belanja modal perseroan tahun ini. Hingga September 2015, total capex yang telah terserap mencapai Rp 75 miliar, lebih tinggi 25% dari anggaran capex sebesar Rp 60 miliar.

PP Properti (PPRO) membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) unit properti sebesar Rp 1,24 triliun hingga kuartal III-2015. Penjualan tersebut meningkat 40,7% dibandingkan periode sama 2014 yang sebesar Rp 885 miliar. Adapun pendapatan perseroan meningkat 233% YoY menjadi Rp 1 triliun hingga kuartal III-2015. PPRO masih tetap menargetkan marketing sales hingga akhir tahun ini sebesar Rp 2,33 triliun. Marketing sales dari tower pertama Apartemen The Ayoma Serpong dan North East di Grand Dharma Husada Lagoon (GDL) diharapkan mampu berkontribusi sebesar 15% dari target marketing sales hingga akhir tahun ini atau setara Rp 349,5 miliar. Summarecon Agung (SMRA) menyatakan akan meluncurkan proyek hunian tapak di Bandung pada bulan depan. Perseroan akan membangun dua kluster hunian dengan harga di atas Rp 1

miliar. Target pra penjualan sekitar Rp 800 miliar. Perseroan akan menggarap lahan seluas 800 ha.

Metropolitan Land (MTLA) menunda rencana peluncuran dua proyek baru tahun 2015, karena kondisi ekonomi lesu selama sembilan bulan pertama telah menekan pasar properti untuk segmen menengah atas. Semula perseroan berencana meluncurkan perumahan (landed house) Cyber City-Jakarta Barat kluster I pada September 2015. Kluster I ini akan diluncurkan sebanyak 66 unit yang merupakan bagian dari tiga kluster yang akan dikembangkan dengan total kapasitas 500 unit. Perseroan berencana mengundurnya sampai November 2015 sambil melihat perkembangan pasar. Namun kondisi pasar yang masih belum membaik, MTLA memutuskan menunda peluncuran proyek baru tersebut hingga tahun 2016. Kluster I Cyber City akan ditunda hingga semester I 2016 dan apartemen Transyogi akan diluncurkan di kuartal I 2016. Ditundanya kedua proyek tersebut memaksa MTLA harus menghitung kembali target marketing sales tahun 2015 yang semula ditetapkan Rp 1,29 triliun.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) tengah melakukan ekspansi untuk membangun kawasan industri baru di Kendal, Jawa Tengah. Proyek tersebut dibangun Jababeka dengan bekerja sama dengan salah satu perusahan asal Singapura. Total lahan di Kendal sekitar 2000-3000 hektar. Tapi untuk tahap awal akan mengembangkan sekitar 860 hektar. Perseroan saat ini telah menganggarkan capital expenditure (capex) untuk pembebasan lahan sekitar Rp 600 miliar. Sementara pembebasan lahan di kawasan industri Kendal tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 400 miliar. Perseroan akan menyiapkan capex tahun 2016 sebesar USD 10-USD 20 juta untuk membangun infrastruktur utama di Kendal, seperti listrik, dan akses air bersih.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) merencanakan untuk membangun kawasan industri di wilayah Kendal, Jawa Tengah, dengan menyiapkan dana sekitar USD 10-20 juta. Total lahan yang harus dikembangkan sekitar 2.000-3.000 hektar, namun untuk tahap awal akan mengembangkan lahan sekitar 860 hektar. Saat ini dalam tahap pengembangan infrastruktur. Infrastruktur yang akan dibangun meliputi jalan, pemadatan tanah, dan mempersiapkan pasokan air bersih maupun untuk air limbahnya serta pasokan listrik agar para investor yang ingin membangun pabrik sudah dapat langsung beroperasi. Perseroan juga merencanakan untuk membangun pembangkit tenaga listrik. Namun rencana itu masih dalam kajian perseroan. Untuk membangun kota kawasan industri di Kendal itu, perseroan juga akan menggandeng perusahaan asal Singapura.

Bukit Asam (PTBA) menargetkan proses akuisisi 20%-30% Ignite Energy Resources Ltd. dapat selesai di tahun 2015. Saat ini proses itu dalam tahap akhir. Diharapkan sebelum akhir tahun 2015 semuanya sudah selesai, baik jumlah saham yang akan dibeli maupun nilai sahamnya. PTBA dan Ignite Energy telah mencapai kesepakatan dari sejumlah persyaratan. Masing-masing pihak harus memenuhi persyaratan tersebut sebelum akuisisi ini selesai. Ignite Energy memiliki kemampuan mengolah batubara cair (coal liquefaction) dan peningkatan kualitas batubara (coal upgrading). PTBA mengakuisisi Ignite Energy melalui anak usahanya PT Bukit Energi Investama.

Laba bersih Bukit Asam (PTBA) hingga September 2015 turun 5,3% YoY menjadi Rp 1,50 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 1,58 triliun. Jika dibandingkan dengan per triwulan dalam tahun 2015, maka setiap triwulannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu Rp 0,34 triliun

(3)

     

           

 

 

21 October 2015

21 October 2015

pada triwulan I 2015, naik menjadi Rp 0,45 triliun pada triwulan II 2015, dan naik lagi menjadi Rp 0,71 triliun pada triwulan III 2015, atau meningkat 58% dibanding triwulan sebelumnya. Marjin laba bersih perseroan tercatat sebesar 14%, marjin laba usaha sebesar 17%, dan marjin laba kotor sebesar 28%. Pendapatan naik 9% YoY menjadi Rp 10,50 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 9,65 triliun. Peningkatan pendapatan dikontribusikan oleh peningkatan volume penjualan perseroan sebesar 14,35 juta ton atau naik sebesar 8% dibanding penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,24 juta ton. Namun harga jual rata-rata tertimbang PTBA pada periode Januari-September 2015 turun 2% menjadi Rp 712.099 per ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 728.079 per ton. Komposisi penjualan terdiri dari 48% ekspor dan 52% penjualan domestik. Batu bara kalori tinggi mengalami kenaikan 5% menjadi 6,88 juta ton dari sebelumnya 6,56 juta ton. Sedangkan penjualan domestik mengalami kenaikan sebesar 12% menjadi 7,56 juta ton dibandingkan sebelumnya sebesar 6,6 juta ton. Volume produksi dan pembelian batu bara Januari-September 2015 naik 10% menjadi 15,25 juta ton dari sebelumnya 13,87 juta ton. Komposisi volume produksi sebesar 14,08 juta ton, atau naik 13% YoY dari sebelumnya 12,47 juta ton, dan pembelian batu bara dari pihak ketiga melalui anak perusahaan sebesar 1,17 juta ton, dibandingkan sebelumnya sebesar 1,4 juta ton. Striping Ratio (SR) pada triwulan III 2015 menjadi 4,13 dibanding SR triwulan II 2015 sebesar 4,49 dan di bawah SR triwulan I 2015 sebesar 5,59. Cash Cost (termasuk royalti) selama Januari-September 2015 turun 11% dari Rp 630.544 per ton menjadi Rp 563.012 per ton. Pada triwulan III 2015, Cash Cost (termasuk royalti) turun sekitar 13% menjadi Rp 658.089 per ton dibandingkan triwulan III 2014 sebesar Rp 759.148 per ton.

Adaro Energy (ADRO) membuka peluang untuk menambah terminal logistik baru guna mendukung lini usaha tersebut. Perseroan siap membuka diri untuk bekerja sama dengan perusahaan lain terkait bisnis logistiknya tersebut. Selain itu, ADRO akan mencoba untuk memperluas jenis komoditas dalam lini usaha logistik tersebut dengan masuk ke sektor minyak dan gas bumi.

Dalam 7-8 tahun ke depan, Merdeka Copper Gold (MDKA) akan fokus pada produksi emas. Pertambangan untuk memproduksi tembaga baru akan dimulai setelah 7-8 tahun kemudian. Hal tersebut diputuskan mengingat pada tambang milik perseroan, posisi emas berada di atas tembaga. Total estimasi produksi mencapai 750.000 oz emas dan 5,4 juta oz perak sepanjang 9 tahun umur tambang lapisan Oksida. MDKA memprediksi sudah dapat memperoleh laba bersih hingga USD 19,7 juta pada 2017. Tiga investor potensial dari Eropa dan Afrika berminat mengakuisisi sebagian hak partisipasi Energi Mega Persada (ENRG) di Blok Buzi, Mozambik, Afrika. Perseroan menawarkan hak partisipasi hingga 50%. ENRG masih melangsungkan proses uji tuntas dengan calon mitra strategis tersebut. Pencarian mitra bertujuan untuk berbagi risiko sehingga dana yang diperoleh nantinya akan digunakan kembali untuk pengembangan Blok Buzi. Saat ini, ENRG menguasai 75% hak partisipasi di Blok Buzi. Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan bekerja sama memanfaatkan gas bumi di Kepulauan Natuna. Keduanya membahas rencana kerja sama pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas dari Natuna untuk dimanfaatkan di Kepri terutama Batam, Bintan, dan Karimun sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ). Berdasarkan pemetaan sementara, permintaan gas di Batam antara lain untuk memenuhi

kebutuhan 104 galangan kapal, di Karimun, sudah ada nota kesepahaman dengan penyedia pembangkit listrik swasta, dan di Bintan untuk industri pariwisata dan kelistrikan.

Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) hingga Agustus mengalami peningkatan tipis 3,5% YoY menjadi 127.567 ton. Perseroan juga membukukan peningkatan tandan buah segar sebesar 4,9% YoY menjadi 494.025 ton.

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) meluncurkan merek baru mi instan bernama Indomie My Noodlez dengan tiga varian rasa yaitu rumput laut, pizza cheese dan salmon teriyaki. Produk ini dikhususkan untuk segmen pasar anak-anak dengan rentang usia 5 - 10 tahun. Produk ini dijual dalam 3 rasa yaitu Pizza Cheese, Salmon Teriyaki, dan Rumput Laut.

Kalbe Farma (KLBF) tidak memanfaatkan diskon tarif listrik pada malam hari dengan pertimbangan menjaga kualitas produk. Hal ini karena produksi pada malam hari akan menurunkan kualitas produk.

Kimia Farma (KAEF) berencana investasi Rp 600 miliar tahun depan untuk membangun dan membeli mesin-mesin pabrik baru di Banjaran, Bandung. Total investasi pabrik tersebut mencapai Rp 978 miliar. Dana tersebut masuk belanja modal perseroan tahun depan.

Kimia Farma (KAEF) membuka apotek yang ke-700 dan klinik yang ke-300 di Gunung Malang, Balikpapan, pada Selasa (20/10/2015). Balikpapan merupakan salah satu kota besar yang menunjang bisnis perseroan secara nasional.

Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memproyeksikan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif pada kuartal III-2015. Hal ini antara lain didorong oleh pertumbuhan kredit pada kuartal III-2015 sekitar 11% YoY. BMRI menyatakan laba hingga kuartal III-2015 masih tumbuh positif meskipun tidak setinggi tahun lalu karena masih konservatifnya perseroan dalam menyisihkan biaya pencadangan. Hingga kuartal III-2015, coverage ratio BMRI di kisaran 160%.

Agen Laku Pandai Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah mencapai 11.755 per September 2015. Jumlah ini masih kurang 38.245 agen dari target agen BRI tahun 2015 yang diharapkan bisa mencapai 50 ribu. Namun manajemen yakin BRI masih bisa mencapai target agen yang diharapkan.

Pelaksanaan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) Bank Central Asia (BBCA) di tahun pertama ini masih sedikit ditahan. Akibatnya BCA baru mencatat jumlah agen kurang dari 20 dengan jumlah nasabah sebanyak 300 orang. Angka ini meningkat dari posisi Mei 2015 sebanyak 6 agen dengan 176 nasabah bersaldo Rp 16,38 juta. Tahun 2015 BCA berharap bisa merekrut 3.000 agen. Dengan pencapaian itu, jumlah agen Laku Pandai BCA masih jauh dari target.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) pada periode September 2015 mengalami penurunan laba bersih sebesar 33,66% menjadi Rp 696,49 miliar. Perseroan optimis di sisa tahun ini, target kinerja sesuai yang telah dicanangkan perseroan sebelumnya. Hal itu didasari oleh ekspansi bisnis perseroan dengan BPR dan penyaluran kredit mulai berjalan dengan baik di tahun 2015. Pendapatan bunga mencapai Rp 3,48 triliun, naik 18,60% dari Rp 2,93 triliun pada kuartal III 2014.

(4)

     

           

 

 

21 October 2015

21 October 2015

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mengurungkan rencananya dalam melakukan pembelian kembali atau buyback saham. Keputusan ini diambil karena saat ini harga saham perseroan sudah kembali, di atas harga pada saat penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Namun perseroan tidak menutup kemungkinan buyback akan dilakukan jika perekonomian kembali memburuk yang kemudian memberikan dampak ke pasar modal sehingga harga saham perseroan menurun.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) per September 2015 mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 29,23 triliun atau naik 12,07% YoY. Sementara dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 43,75 triliun, naik 22,55% YoY. Pendapatan bunga mencapai Rp 3,48 triliun atau naik 18,6%. Kontribusi terbesar pertumbuhan kredit berasal dari kredit komersial sebesar Rp 6,59 triliun, diikuti kredit konsumer Rp 17,94 triliun dan kredit UMKM senilai Rp 4,71 triliun. Pada periode September 2015, kontribusi giro menjadi penyumbang tertinggi perolehan DPK, yakni sebesar Rp 19,58 triliun, disusul deposito Rp 13,93 triliun dan tabungan sebesar Rp 10,24 triliun. CASA ratio Bank Jatim per September 2015 sebesar 68,15%. Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 19,02%, return on asset (RoA) sebesar 2,8%, return on equity (RoE) sebesar 16,93% dan net interest margin (NIM) sebesar 6,56%.

Bank Bukopin (BBKP) akan mengkaji sumber penambahan modal tahun depan untuk meningkatkan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM). Opsi yang menjadi pertimbangan antara lain rights issue atau menerbitkan obligasi subordinasi. Perseroan meningkatkan penyaluran kredit sebesar 15% dan dana pihak ketiga sebesar14% hingga akhir kuartal III-2015. Sementara itu, dari sisi KPMM atau CAR perseroan berada di level sekitar 14%. Ke depan, bank harus menerapkan aturan Basel III. Adapun, rata-rata besaran CAR untuk bank sekelas BBKP berada di kisaran 18-19%.

Bank JTrust Indonesia (PSAB) memperoleh pinjaman sebesar USD 25 juta atau setara Rp 333,31 miliar dari J Trust Asia Pte Ltd. atau mencapai 33,27% dari ekuitas JTrust Indonesia. Pinjaman berskema subordinated loan ini merupakan transaksi afiliasi sebagai sesama entitas anak J Trust Co. Ltd. Pinjaman subordinasi tanpa jaminan ini bertenor 5 tahun atau lebih. Namun untuk dapat melunasi pinjaman ini, JTrust Indonesia harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bunga untuk pinjaman ini ditetapkan Libor di atas 3 bulan+ 1% per tahun. Pinjaman ini untuk membantu afiliasi agar dapat melakukan ekspansi usaha lebih cepat dan tumbuh dengan sehat. Bagi JTrust Indonesia, transaksi ini akan memperkuat permodalan dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Danasupra Erapacific (DEFI) berencana melakukan aksi pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio 1:10 sehingga nilai nominal saham akan berubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham. Stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas sahamnya. Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pada 21 Oktober 2015.

Soechi Lines (SOCI) berencana menerbitkan surat utang jangka menengah bertahap (Medium Term Note Programme/MTN Programme) dengan keseluruhan jumlah pokok sebesar S$ 300 juta. MTN tersebut rencananya akan diterbitkan melalui anak usahanya yakni Soechi Capital B.V dan akan dicatatkan dan diperdagangkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST). Perseroan telah menandatangani Programme

Agreement, diantaranya dengan DBS Bank Ltd dan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited yang akan bertindak sebagai arrangers dan dealers, dengan DB International Trust (Singapore) Limited sebagai wali amanat dan wali amanat jaminan, dengan Deutsche Bank AG, Singapore Branch yang akan menjadi agen pembayaran utama, Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch yang akan menjadi agen pembayaran non-CDP dan agen transfer non-CDP, sedangkan Deutsche Bank Luxembourg S.A akan menjadi pencatat non-CDP dan DB International Trust (Singapore) Limited sebagai wali amanat surat utang. Ketentuan mengenai jumlah pasti dan bunga dari tiap-tiap tahapan MTN Programme ini akan ditentukan saat perseroan menandatangani Pricing Supplement yang akan dilakukan kemudian.

Bank Artos Indonesia berniat melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 20% saham kepada investor publik. Aksi korporasi ini diharapkan mendatangkan tambahan dana di bawah Rp 1 triliun. Seluruh dana yang dihimpun akan dimanfaatkan untuk ekspansi kredit.

Penjualan PT Toyota Astra Motor (TAM) ritel pada September 2015 mencapai 26.514 unit tumbuh 21,1% MoM dari bulan sebelumnya sebanyak 21.888 unit. Total penjualan pada periode Januari-September 2015 sebanyak 235.967 unit dengan pangsa pasar TAM mencapai 31%. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pada periode yang sama total penjualan ritel mencapai 759.676 unit. Total penjualan Toyota hingga kuartal III 2015 tersebut berasal dari penjualan kendaraan penumpang yang sebanyak 225.155 unit. Sedangkan untuk kendaraan komersial jumlahnya mencapai 10.812 unit.

Sebanyak 1.000 petugas operasional jalan tol disebutkan akan melakukan mogok kerja pada tanggal 28,29 dan 30 Oktober 2015 untuk memprotes pihak Jasa Marga (JSMR) yang urung mengangkat mereka sebagai karyawan tetap. Selama ini para pekerja tol tersebut statusnya merupakan outsourcing atau pekerja alih daya. Para petugas tol yang akan mogok kerja adalah yang berada di dinas tol Lingkar Luar Jakarta, tepatnya di PT Jalan Lingkar Luar Jakarta (JLJ).

Pemerintah akan menaikkan tarif 13 ruas tol selambatnya pada akhir Oktober 2015. Penyesuaian tarif tol tersebut menunggu penerbitan surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ke-13 ruas tol yang tarifnya akan disesuaikan antara lain tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Jakarta-Tangerang, Tangerang-Merak, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Serpong-Pondok Aren, dan Pondok Aren-Ulujami. Selanjutnya, tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), Padalarang-Cileunyi, Palimanan-Kanci, Semarang ABC, Surabaya-Gempol, Belawan-Medan-Tanjung Morawa, dan tol Ujung Pandang Tahap I dan II.

(5)

      

 

 

 

 

 

21 October 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 45,92 -0,37 TLKM (US) 40 13.604 68

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,49 0,01 ANTM (GR) 0,02 280 0

Gold (US$)/Ounce 1177,28 1,23

Nickel (US$)/MT 10400,00 20,00

Tin (US$)/MT 15925,00 -25,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 53,20 -9,20

Coal (RB) (US$)/MT* 49,50 -13,86

CPO (ROTH) (US$)/MT 630,00 5,00

CPO (MYR)/MT 2172,50 -23,00

Rubber (MYR/Kg) 659,00 -1,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 810,54 0,31

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17217,11 -0,08 -3,40 15,63 14,53 2,93 2,79 5.231,6

USA NASDAQ COMPOSITE 4880,97 -0,50 3,06 21,29 18,50 3,47 3,16 7.729,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6345,13 -0,11 -3,37 15,94 14,71 1,79 1,73 1.557,6

CHINA SHANGHAI SE A SH 3587,54 1,14 5,85 14,40 12,91 1,70 1,55 4.442,4

CHINA SHENZHEN SE A SH 2101,04 1,98 42,11 30,37 23,81 3,53 3,15 3.164,2

HONG KONG HANG SENG INDEX 22989,22 -0,37 -2,61 11,50 10,76 1,22 1,14 1.834,0

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4585,82 0,35 -12,27 15,79 13,73 2,34 2,10 321,8

JAPAN NIKKEI 225 18207,15 0,42 4,33 17,32 15,88 1,55 1,45 2.844,8

MALAYSIA KLCI 1705,03 -0,77 -3,19 16,55 15,18 1,84 1,74 234,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3019,03 -0,18 -10,29 13,09 12,21 1,17 1,12 297,6

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.683,03 166,03 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0009

EUR/IDR 15.535,44 -7,68 EUR / USD 1,14 0,0008

JPY/IDR 114,20 -0,14 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.835,70 0,88 SGD / USD 0,72 -0,0002

AUD/IDR 9.942,43 -15,60 AUD / USD 0,73 0,0006

GBP/IDR 21.133,17 -41,61 GBP / USD 1,54 0,0001

CNY/IDR 2.155,32 0,00 CNY / USD 0,16 0,0003

MYR/IDR 3.193,24 -13,09 MYR / USD 0,23 -0,0010

KRW/IDR 12,11 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.98

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

21 October 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description September-15 August-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.05 0.39 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 101.72 Bn 105.35 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

22 Okt US Initial Jobless Claims Naik menjadi 265 ribu dari 255 ribu

22 Okt US Continuing Claims Naik menjadi 2195 ribu dari 2158 ribu

22 Okt US Existing Home Sales Naik menjadi 5.35 juta dari 5.31 juta

22 Okt US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 0.8% dari -4.8%

22 Okt US Leading Index Turun menjadi 0.0% dari 0.1%

26 Okt US New Home Sales Turun menjadi 549 ribu dari 552 ribu

26 Okt US New Home Sales MoM Turun menjadi -0.5% dari 5.7%

27 Okt US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.3% dari -2.0%

27 Okt US Consumer Confidence Index Turun menjadi 102.0 dari 103.0

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 10625 1.92 5.11 ASII IJ 6350 -2.31 -6.35 UNVR IJ 38725 1.04 3.19 CPIN IJ 2465 -3.14 -1.37 BMRI IJ 9250 1.09 2.42 TLKM IJ 2710 -0.37 -1.05 INTP IJ 19500 3.17 2.31 BIRD IJ 5325 -5.33 -0.79 BBCA IJ 13200 0.57 1.92 TBIG IJ 6600 -2.22 -0.75 MLBI IJ 10150 8.56 1.76 INDF IJ 6325 -1.17 -0.69 PTBA IJ 7300 10.19 1.63 AMRT IJ 535 -2.73 -0.65 BBNI IJ 5200 1.46 1.45 EXCL IJ 3200 -1.84 -0.54 UNTR IJ 19975 1.78 1.37 PGAS IJ 3000 -0.66 -0.51 SCMA IJ 3200 2.24 1.07 BSDE IJ 1660 -1.48 -0.50 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Mitra Komunikasi Nusantara

Trade & Service 200.00 200.00 20 Oct – 21 Oct’15 26 Oct’15 Minna Padi Investama Gelombang Seismic

Indonesia

(7)

      

 

 

 

 

 

 

21 October 2015

21 October 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BSSR 53.55 Cash Dividend 13 Oct-15 15 Oct-15 18 Oct-15 06 Nov-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15

 

09 Oct – 22 Oct’15

 

MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 TBA TBA TBA

 

ANTM Rights Issue 310:471 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15

 

22 Oct – 28 Oct’15

 

HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 19 Oct-15 20 Oct-15

 

26 Oct – 30 Oct’15

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15

 

27 Nov – 03 Dec’15

 

BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15

 

01 Dec – 07 Dec’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 31 Oct’15

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

ANJT RUPSLB 21-Okt-15

PJAA RUPSLB 21-Okt-15

GOLL RUPSLB 21-Okt-15

DEFI RUPSLB 21-Okt-15

BRNA RUPSLB 23-Okt-15

BSDE RUPSLB 26-Okt-15

DUTI RUPSLB 26-Okt-15

IBFN RUPSLB 27-Okt-15

NIRO RUPSLB 28-Okt-15

LMAS RUPST/LB 28-Okt-15

PLIN RUPSLB 29-Okt-15

(8)

      

 

 

 

 

 

21 October 2015

21 October 2015

ADHI

TRADING BUY

S1 2110 R1 2295 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1925 R2 2480

Closing

Price 2235

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 2110-Rp 2295

• Entry Rp 2235, take Profit Rp 2295

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 79.28 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 28.97 Positif

Bollinger Band (Mid) 1992 Positif

MA5 2122 Positif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600

April May Jun Jul August September October ADHI Wedge Bullish Breakout 2,120 2,111.25 2,107.75 2,060 2,060 1,920 1,853.78 2,120 2,122 2,175 2,235 2,235 2,235 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 59.67, Stochastic %K = 58.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.0247 58.0247 20 59.6708 59.6708 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -23.29, Signal() = -12.22

-23.2923 -12.2188 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 28.97, Volume() = 114,607,904.00

19.6189 0.00000 28.9695

114,607,90

ADHI - William's % R(14) = -7.23, Volume() = 114,607,904.00 -7.22892 114,607,90

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WIKA

TRADING BUY

S1 2975 R1 3125 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2825 R2 3275

Closing

Price 3060

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 2975-Rp 3125 • Entry Rp 3060, take Profit Rp 3125

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 84.12 Positif

MACD 29.43 Negatif

True Strength Index (TSI) 25.42 Positif

Bollinger Band (Mid) 2821 Positif

MA5 3009 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800

April May Jun Jul August September October

WIKA Broadening Wedge

3,009 3,000 2,940 2,821 2,487.14 2,282.78 2,282.78 3,060 3,060 3,060 3,100 3,147.65 3,147.65 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 43.88, Stochastic %K = 38.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

38.7158 38.7158 20 43.8752 43.8752 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 WIKA - MACD (5,3) = -15.61, Signal() = -13.34

-15.6116 -13.3383 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 25.42, Volume() = 23,273,200.00

25.419 0.00000

28.1541 23,273,200

WIKA - William's % R(14) = -8.93, Volume() = 23,273,200.00 -8.92857

23,273,200

(9)

      

 

 

 

 

 

21 October 2015

21 October 2015

PTPP

TRADING BUY

S1 3715 R1 3855 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3575 R2 3995

Closing

Price 3800

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 3715-Rp 3855 • Entry Rp 3800, take Profit Rp 3855

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 53.21 Positif

MACD 15.24 Positif

True Strength Index (TSI) 7.07 Positif

Bollinger Band (Mid) 3606 Positif

MA5 3657 Positif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200

April May Jun Jul August September October PTPP Upward Sloping Channel

3,703.75 3,657 3,630 3,630 3,605.75 3,550 3,149.02 3,800 3,800 3,800 3,860 3,938.57 3,938.57 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 30.76, Stochastic %K = 46.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.7646 30.7646 20 46.595 46.595 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -21.62, Signal() = -6.25 -21.6234 -6.24606 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = 7.07, Volume() = 11,690,300.00 0.100087 0.00000 7.06599 11,690,300 PTPP - William's % R(14) = -14.46, Volume() = 11,690,300.00 -14.4578 11,690,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SSIA

TRADING BUY

S1 705 R1 755 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 675 R2 785

Closing

Price 730

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 705-Rp 755 • Entry Rp 730, take Profit Rp 755

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 50.80 Negatif

MACD -4.24 Negatif

True Strength Index (TSI) -32.05 Positif

Bollinger Band (Mid) 726 Positif

MA5 732 Negatif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300

April May Jun Jul August September October SSIA Broadening Wedge

730 730 725.75 602.514 600 553.333 553.333 730 732 761.875 860 895 895 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SSIA - Stochastic %D(6,3,3) = 5.04, Stochastic %K = 6.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

6.66667 5.04026 5.04026 6.66667 20 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 SSIA - MACD (5,3) = 8.36, Signal() = 9.17

8.36385 9.17488 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SSIA - TSI(3,5,3) = -32.05, Volume() = 16,781,200.00

-23.8749 -32.046

0.00000

16,781,200

SSIA - William's % R(14) = -60.47, Volume() = 16,781,200.00 -60.4651 16,781,200

(10)

      

 

 

 

 

 

21 October 2015

21 October 2015

BBTN

TRADING BUY

S1 1150 R1 1175 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1125 R2 1200

Closing

Price 1160

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1150-Rp 1200 • Entry Rp 1160, take Profit Rp 1200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 89.80 Negatif

MACD 16.71 Negatif

True Strength Index (TSI) 45.11 Positif

Bollinger Band (Mid) 1068 Positif

MA5 1151 Positif 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0

April May Jun Jul August September October BBTN 1,090 1,090 1,067.5 970 959.002 958.333 958.333 1,132.5 1,151 1,160 1,160 1,160 1,185 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 81.73, Stochastic %K = 78.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

78.807 78.807 20 80 81.731 81.731 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BBTN - MACD (5,3) = -10.35, Signal() = -12.56 -12.5637 -10.3464 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBTN - TSI(3,5,3) = 45.11, Volume() = 9,411,000.00 45.1139 0.00000 49.8019 9,411,000 BBTN - William's % R(14) = -12.82, Volume() = 9,411,000.00 -12.8205 9,411,000

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

TARA

TRADING BUY

S1 500 R1 520 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 485 R2 535

Closing

Price 510

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 500-Rp 520 • Entry Rp 510, take Profit Rp 520

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 88.22 Positif

MACD 3.02 Positif

True Strength Index (TSI) 72.02 Positif

Bollinger Band (Mid) 486 Positif

MA5 498 Positif 430.0 440.0 450.0 460.0 470.0 480.0 490.0 500.0 510.0

April May Jun Jul August September October TARA Wedge 490 489.105 489.105 486 472.809 472.294 472.294 496.125 498 498 510 510 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TARA - Stochastic %D(6,3,3) = 73.94, Stochastic %K = 81.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

73.9379 73.9379 20 80 81.5152 81.5152 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 0.0 TARA - MACD (5,3) = -3.30, Signal() = -2.35

-3.29581 -2.35349 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TARA - TSI(3,5,3) = 72.02, Volume() = 108,851,504.00 66.0678

0.00000 72.0197

108,851,50

TARA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 108,851,504.00 0.00000 108,851,50

(11)

      

 

 

 

 

 

 

21 October 2015

21 October 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

19-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 19275 19275 20425 18175 18925 19675 20425 Positif Positif Positif 20950 14800

LSIP Trading Sell 1360 1360 1340 1280 1340 1400 1460 Negatif Negatif Negatif 1495 1015

SGRO Trading Sell 1095 1095 1080 1080 1090 1100 1110 Negatif Negatif Negatif 1400 1060

Mining

PTBA Trading Sell 7300 7300 6925 6325 6925 7525 8125 Negatif Negatif Positif 6925 5350

ADRO Trading Buy 670 670 695 585 640 695 750 Positif Positif Positif 710 510

MEDC Trading Sell 1170 1170 1150 1105 1150 1195 1240 Negatif Negatif Negatif 1390 1125

INCO Trading Buy 2285 2285 2330 2150 2240 2330 2420 Positif Positif Positif 2700 1305

ANTM Trading Buy 424 424 430 408 419 430 441 Positif Positif Negatif 453.59 390

TINS Trading Sell 690 690 650 650 680 710 740 Negatif Negatif Negatif 740 555

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 1030 1030 1100 950 1000 1050 1100 Positif Positif Positif 1065 765

SMGR Trading Buy 10575 10575 10875 10275 10475 10675 10875 Positif Positif Positif 10900 8100

INTP Trading Sell 19500 19500 19125 18425 19125 19825 20525 Negatif Negatif Positif 20050 16000

SMCB Trading Sell 1060 1060 1035 995 1035 1075 1115 Negatif Negatif Negatif 1160 965

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6350 6350 6475 6125 6300 6475 6650 Positif Positif Positif 6875 4975

GJTL Trading Sell 620 620 610 595 610 625 640 Negatif Negatif Negatif 715 453

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6325 6325 6450 6225 6300 6375 6450 Positif Positif Positif 6400 4845

GGRM Trading Buy 43700 43700 44275 42075 43175 44275 45375 Positif Positif Positif 47800 39500

UNVR Trading Buy 38725 38725 38975 37825 38400 38975 39550 Positif Positif Positif 40250 35350

KLBF Trading Buy 1455 1455 1485 1375 1430 1485 1540 Positif Positif Negatif 1700 1250

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1660 1660 1725 1605 1645 1685 1725 Positif Positif Positif 1795 1235

PTPP Trading Buy 3800 3800 3855 3575 3715 3855 3995 Positif Positif Positif 3860 3350

WIKA Trading Buy 3060 3060 3125 2825 2975 3125 3275 Positif Positif Positif 3100 2485

ADHI Trading Buy 2235 2235 2295 1925 2110 2295 2480 Positif Positif Positif 2175 1595

WSKT Trading Buy 1655 1655 1725 1575 1625 1675 1725 Positif Positif Positif 1675 1525

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 3000 3000 2975 2910 2975 3040 3105 Negatif Negatif Negatif 3160 2150

JSMR Trading Sell 5550 5550 5475 5325 5475 5625 5775 Negatif Negatif Positif 5600 4680

ISAT Trading Buy 4090 4090 4115 3955 4035 4115 4195 Positif Positif Positif 4150 3310

TLKM Trading Buy 2710 2710 2755 2595 2675 2755 2835 Positif Positif Positif 2830 2485

Finance

BMRI Trading Buy 9250 9250 9325 8875 9100 9325 9550 Positif Positif Positif 9275 7150

BBRI Trading Buy 10625 10625 10750 10050 10400 10750 11100 Positif Positif Positif 10850 7975

BBNI Trading Buy 5200 5200 5275 4925 5100 5275 5450 Positif Positif Positif 5200 3800

BBCA Trading Buy 13200 13200 46758 12975 13125 13275 13425 Positif Positif Positif 13600 11300

BBTN Trading Buy 1160 1160 1200 1125 1150 1175 1200 Positif Positif Positif 1185 970

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 19975 19975 19325 17750 19325 20900 22475 Negatif Negatif Positif 20700 15225

(12)

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan cloud computing untuk proses bisnis yang sudah berjalan dan yang sedang dalam

Sebaliknya dalam melangsungkan perkawinan nyentana, keluarga perempuan relatif lebih sibuk karena berbagai hal yang harus disiapkan dan dilaksanakan terkait dengan

Pada penelitian ini hipotesis yang menunjukan bahwa adanya korelasi yang sangat kuat antara physical evidence dan kepuasan pelanggan di Loop Station Surabaya dapat

Dalam perancangannya dibutuhkan beberapa proses yang dapat membantu dalam merancang animasi karakter antara lain adalah dengan teori-teori yang mendukung

Aplikasi ini akan menggunakan data paku, baut, sekrup, pasak dan data kayu untuk melakukan perhitungan jumlah alat sambung yang digunakan dan detailing penempatan

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) membandingkan sifat fisikokimia mie tepung ubi jalar putih terfermentasi dengan penambahan starter campuran cairan pikel – yeast dan starter

Dari ketiga metode pier head pada pembangunan jembatan layang Tol Jakarta – Cikampek II Elevated, metode sosrobahu lebih efektivitas dari panjang antrian dan waktu tunda

Iklan yang dibuat oleh divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances bertujuan untuk menginformasikan, mengingatkan terhadap produk Kitchen Appliances. Tidak