• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT. 09 October 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT. 09 October 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

• Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2%

• INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton • Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini • SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 • ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera

• Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III • GDST akan investasi USD 100 juta

• RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun • Investor institusi beli 10,3% saham TELE

• Dana kelola produk Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 • BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun • BBRI siapkan dana akuisisi Rp2 triliun

• BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi • INDS akuisisi Sinar Indra

• Pelindo II akan persiapkan 2 anak usahanya IPO di BEI • APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23%

Sinyal IHSG secara teknikal dalam pekan ini berpeluang untuk kembali melanjutkan apresiasinya. Menysusul sinyal dari indikator stochastics dan MACD masih konfirmasi positif bagi IHSG. Ditambah dengan sinyal dari lagging indikator jangka pendek, posisi indeks yang telah break out di atas MA5 dan MA20. Ini juga menandakan konfirmasi positif atas indeks.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME(Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4432.507 +57.548 4289 5213.62

LQ-45 743.247 +11.861 1298 3312.90

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Rilis data ekonomi Indonesia menjadi penopang bagi penguatan pasar saham domestik di tengah ketidakpastian situasi Amerika. Cadangan devisa Indonesia per akhir September 2013 tercatat sebesar US$95,7 miliar, meningkat dari bulan Agustus 2013 sebesar US$93 miliar. Kenaikan cadangan jumlah devisa tersebut didukung oleh langkah-langkah penguatan bauran kebijakan BI untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan serta langkah pemerintah menerbitkan obligasi syariah negara dalam valuta asing sebagai salah satu sumber pembiayaan defisit fiskal. Di samping itu, RDG BI juga memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di level 7,25%. Kedua faktor itu menjadi katalis penguatan IHSG sebesar 57,548 poin (1,315%) menuju level 4.432,507 dari posisi sebelumnya pada level 4.374,959. Terkait sentimen global masih diwarnai oleh berlanjutnya shutdown kegiatan pemerintah AS yang memasuki minggu kedua dan ketidakjelasan mengenai kenaikan pagu utang. Jika batas utang AS tidak dinaikkan, maka ijin AS untuk melakukan pinjaman akan habis pada 17 Oktober dan berpotensi kekurangan dana untuk membayar utang yang jatuh tempo pada 22-31 Oktober. Belum tercapainya kesepakatan akan pagu utang AS ini juga menimbulkan kekhawtiran bagi China dan Jepang terkait dengan kepemilikan surat utangnya. China saat ini memiliki surat utang AS senilai US$1,28 triliun dan Jepang memiliki senilai US$1,14 triliun. Di samping itu, sentimen dari Jepang, surplus transaksi berjalan negara ini menurun 64% YoY di bulan Agustus menjadi 161,5 miliar yen yang disebabkan oleh tingginya beban impor akibat penurunan mata uang yen. Indeks Nikkei 225 ditutup menguat sebesar 41,29 poin (0,3%) menuju level 13.894,61 dari posisi sebelumnya pada level 13.853,32. Sedangkan sentimen dari China, indeks PMI sektor jasa di bulan September turun menjadi 52,4 dari 52,8 di bulan Agustus. Kendati demikian, indeks Shanghai Composite ditutup menguat sebesar 23,53 poin (1,08%) menuju level 2.198,2 dari posisi sebelumnya pada level 2.174,67 dan indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar 204,9 poin (0,89%) menuju level 23.178,85 dari posisi sebelumnya pada level 22.973,95. Sementara itu, bursa saham Eropa tentatif bergerak melemah yang masih disebabkan oleh kebuntuan pembahasan pagu utang AS yang mengancam terjadinya gagal bayar.

Membaiknya data ekonomi Indonesia, akan mendukung peluang IHSG ke teritori positif hari ini. Tetapi koreksi yang terjadi atas indeks bursa regional Asia akan menyebakan IHSG bergerak mixed. Keputusan BI mempertahankan BI rate 7.25% setelah tekanan inflasi mulai mereda, akan memberikan dampak positif bagi pasar. Selain itu, membaiknya cadangan devisa Indonesia akhir September 2013 menjadi USD 95,7 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Agustus sebesar USD93,0 miliar, manambah kekuatan sentimen internal terhadap IHSG ini untuk bisa mereduksi sentimen negatif eksternal terutama sentimen dari AS. Membaiknya cadangan devisa dapat dikatakan sebagai keberhasilan dari bauran kebijakan BI dan pemerintah. Kenaikan cadangan devisa ini disebabkan juga oleh langkah pemerintah menerbitkan obligasi syariah negara dalam valuta asing. Animo besar pelaku pasar atas penjualan ORI010 yang mampu melampaui target yang ditetapkan, yakni menembus Rp20 triliun dari total volume pemesanan, sebagai cerminan kuatnya kepercayaan investor lokal akan prospek ekonomi Indonesia. Sementara itu sentimen dari AS, mulai bermunculan optimistis terhadap masalah anggaran AS yang akan mencapai kesepakatan dan bahkan akan terhindar dari default. Kebijakan anggaran Pemerintah AS saat ini memang telah menjadi polemik. Partai Republik tidak sepakat dengan langkah yang diajukan oleh Pemerintah AS. Tetapi optimistis mulai muncul, Moody’s, mengabaikan kemungkinan AS akan alami default meskipun kesepakatan untuk menaikan plafon utang tidak akan tercapai pada pertengahan Oktober. Menurut lembagai ini, AS akan tetap mampu membayar bunga obligasi pemerintah yang jatuh tempo tersebut. Lembaga ini menganggap, masalah plafon sekarang ini sama dengan kebuntuan politik dua tahun silam ketika AS juga menegosiasikan kenaikan plafon utang. AS pernah mengalami hal yang sama dan ini yang menjadikan keyakinan lembaga tersebut bahwa parlemen akhirnya akan menaikan plafon utang AS. Hal senada juga di sampaikan oleh Menteri Keuangan Indonesia M. Chatib Basri menilai bahwa government

shutdown AS hingga saat ini belum memberikan dampak signifikan

terhadap negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Perekonomian Indonesia dinilai masih berjalan cukup stabil dalam seminggu terakhir. Menkeu optimistis, persoalan penutupan pemerintahan AS akan segera diatasi. Ini mengacu pada sejarah AS yang dalam 30 tahun terakhir mengalami persoalan serupa sebanyak 17 kali.

• BWPT kaji private placement

• ADRO percepat rencana produksi 89 juta ton

• ADRO ajak perusahaan tambang bangun industri kelistrikan • ANTM buka butik Logam Mulia

• PGAS siap bantu program konversi BBM ke BBG. • PGAS turunkan capex menjadi USD 150 juta • HERO prioritaskan pembangunan gerai mandiri • Penjualan ACES tumbuh 21%

• LPKR perluas Fasilitas Lindung Nilai untuk obligasi dolar • NIPS akan terbitkan saham bonus dan stock split

• BPFI dana obligasi telah digunakan lunasi pinjaman ke BMRI • BNGA tingkatkan simpanan giro

• BEI denda SAIP, KARK dan TRUB

• Omzet ritel nasional hingga Q3 2013 diperkirakan tumbuh 10% YoY • Ekspansi kredit hingga akhir tahun 2013 diperkirakan menurun • BI mempertahankan BI Rate pada level 7,25%,

• BI: pertumbuhan ekonomi pada Q3 2013 hanya akan tumbuh 5,6% YoY

DAILY REPORT

.

09 October 2013

Support Level 4380/4328/4299

Resistance Level 4462/4492/4544

Major Trend Down

(2)

         

               

 

 

9 October 2013

9 October 2013

Adaro Energy (ADRO) segera mempercepat target jangka menengah berupa peningkatan produksi batubara dari 40 juta ton menjadi 80 juta ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan melayani 50 perusahaan pelanggan dari 12 negara. Sebagai salah satu upaya mendukung peningkatan produksi tersebut, perseroan telah membangun pelabuhan batubara atau floating transfer unit baru. Floating transfer yang baru memiliki kapasitas hingga 60 ribu ton per hari atau 4 kali lipat dari kapasitas floating crane yang dimiliki saat ini.

Adaro Energy (ADRO) mengajak perusahaan pertambangan di Kalimantan Selatan membangun industri kelistrikan di Kalsel untuk mengatasi krisis energi yang kini terjadi di daerah ini. Energi batubara merupakan energi yang sebagian besar bermanfaat untuk kelistrikan. Dalam waktu dekat, perseroan akan meresmikan PLTU dengan kapasitas 2X30 MW yang dibangun di daerah Tanjung Kabupaten Tabalong.

Aneka Tambang (ANTM) membuka butik emas Logam Mulia mulai hari ini untuk mengakomodasi lonjakan permintaan emas batangan masyarakat. Jika membandingkan realisasi penjualan emas sampai semester pertama tahan ini terhadap semester pertama tahun lalu, penjualan meningkat sekitar 63%.

BW Plantation (BWPT) tengah mengkaji penerbitan saham batu tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) guna memperkuat struktur permodalan. Aksi korporasi ini dilakukan untuk mereduksi rasio net gearing (level utang yang sudah dikurangi kas berbanding modal) yang kini mencapai dua kali lipat, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan berencana menerbitkan sekitar 405 juta saham baru atau maksimal 10% dari volume saham yang ditempatkan perseroan sebesar 4,05 miliar lembar. Kebutuhan dana diperkirakan senilai Rp300-Rp400 miliar.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan menurunkan belanja modal tahun ini menjadi USD 150 juta dari rencana semula USD 300 juta. Pengurangan belanja modal sebesar USD 150 juta tersebut disebabkan oleh penundaan beberapa proyek. Hingga saat ini, perseroan belum menyelesaikan negosiasi sejumlah proyek, salah satunya proyek ringline 1 senilai USD 87,9 juta. Selain ringline 1, PGAS bahkan membatalkan proyek pengembangan infrastruktur gas bumi di Semarang, Jawa Tengah. Penerapan unbundling juga akan membatasi kemampuan perusahaan untuk investasi baru. Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap membantu program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Salah satunya membangun infrastruktur pengisian BBG di DKI Jakarta. Setidaknya 2 unit Mobile Refueling Unit (MRU) atau stasiun pengisian gas berjalan dan 3 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) akan dibangun di wilayah DKI hingga akhir tahun 2013. Walaupun secara bisnis tidak menguntungkan, PGN akan mengoperasikan 2 MRU lagi sampai akhir tahun yaitu di Lapangan Banteng dan Ragunan, Jakarta.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) menyatakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur gas bumi di Indonesia terbilang tidak mudah. Selain membutuhkan investasi yang sangat besar, pembangunan infrastruktur gas juga memiliki banyak resiko seperti pembebasan lahan, perjanjian, biaya operasi yang terus meningkat hingga faktor ketersediaan pasokan gas dan penyerapan oleh-oleh pasar.

Ace Hardware Indonesia (ACES) membukukan peningkatan penjualan sebesar 21% menjadi Rp 2,8 triliun hingga September

2013. Peningkatan penjualan didukung oleh penambahan gerai baru dan membaiknya penjualan gerai yang sudah lama dioperasikan. Peningkatan penjualan juga didukung oleh kenaikan rata-rata harga jual dan program promosi.

Hero Supermarket (HERO) memprioritaskan pembangunan gerai mandiri (stand-alone), karena pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan gerai yang dibuka di mal atau pusat perbelanjaan. Hingga awal Oktober perseroan telah mendirikan empat Giant Hypermarket dan 11 supermarket stand-alone. Lippo Karawaci (LPKR) memperluas Fasilitas Lindung Nilai yang mencakup semua obligasi dolar Amerika Serikat (AS) dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.500. Perseroan telah melindungi seluruh nilai pokok sejak penerbitan obligasi sampai dengan masa jatuh tempo.

Selain menerbitkan saham bonus, Nipress (NIPS) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (Stock Split) dari nilai nominal sebelumnya Rp 1.000 per saham menjadi Rp 50 per saham atau rasio 1:20. Rencana itu akan dimintakan persetujaun pemegang saham dalam RUPSLB 25 Oktober 2013. Dengan aksi korporasi penerbitan Saham Bonus dan Stock Split, perseroan berharap perdagangan saham NIPS di BEI akan menjadi lebih likuid. Batavia Prosperindo Finance (BPFI) melaporkan bahwa mayoritas dana hasil penerbitan Obligasinya telah digunakan untuk pelunasan pinjaman Perseroan kepada Bank Mandiri (BMRI). Bank CIMB Niaga (BNGA) per 30 Juni 2013 meningkatkan perolehan giro sebesar 13% menjadi Rp 32,91 triliun. Giro merupakan salah satu produk yang tidak dapat berdiri sendiri, atau memerlukan produk-produk pendukung yang dapat membantu transaksi operasional nasabah. Untuk itu, perseroan telah mengembangkan sejumlah produk dan layanan yang dapat membantu nasabah, dengan benefit-benefit yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Produk CASA (current account saving account), khususnya giro merupakan produk yang sangat penting dalam meningkatkan bisnis bank, terutama untuk meningkatkan low cost fund.

BEI memberikan denda kepada beberapa emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 30 Juni 2013. BEI memberikan denda kepada 3 emiten sebesar Rp 150 juta baik yang ditelaah secara terbatas atau tidak diaudit yakni Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas (SAIP), Dayaindo Resources Internasional (KARK) serta Truba Alam Manunggal (TRUB). Sementara untuk satu perusahaan yakni Energi Mega Persada (ENRG), BEI memberikan denda Rp 50 juta dan peringatan tertulis II karena belum menyampaikan laporan keuangan yang ditelaah secara terbatas. Sedangkan 2 perusahaan lain yakni Bumi Resources (BUMI) dan Bumi Resources Minerals (BRMS) diberi peringatan tertulis I karena belum menyampaikan laporan keuangan tercatat yang diaudit oleh akuntan publik.

Omzet ritel nasional hingga kuartal III 2013 diperkirakan berkisar Rp 118 triliun-Rp 125 triliun atau tumbuh 10% YoY. Peningkatan tersebut didorong kenaikan harga produk-produk ritel. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel ndonesia (Aprindo) hingga akhir kuartal III 2013, omzet sudah sekitar 80%-85% dari target penjualan tahun 2013. Meski demikian, peningkatan itu lebih disebabkan kenaikan harga produk tanpa didukung kenaikan daya beli masyarakat. Hingga akhir tahun 2013 omzet ritel nasional diharapkan mencapai Rp 148 triliun, tumbuh 10% YoY dari sebelumnya Rp 135 triliun.

(3)

         

               

 

 

9 October 2013

9 October 2013

Maraknya pembukaan gerai baru yang disertai kenaikan harga produk menjadi pendorong utama pertumbuhan omzet ritel tahun 2013.

Ekspansi kredit hingga akhir tahun 2013 diperkirakan menurun. Pertumbuhan kredit mulai menunjukkan perlambatan, meski pada Agustus 2013 masih cukup tinggi sebesar 22,2% YoY. Rasio kecukupan modal (CAR/) tetap tinggi mencapai 17,89%, atau di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga rendah sebesar 1,99% pada bulan Agustus 2013. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit akan melambat seiring dengan kenaikan suku bunga, perlambatan permintaan domestik dan kebijakan makroprudensial yang ditempuh oleh Bank Indonesia.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 8 Oktober 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,25%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,25% dan 5,50%. Bank Indonesia akan mencermati perkembangan perekonomian global dan nasional serta akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memastikan bahwa tekanan inflasi tetap terkendali, stabilitas nilai tukar Rupiah terjaga kondisi fundamentalnya, serta defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang sustainable.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2013 hanya akan tumbuh 5,6% YoY, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,81% YoY. Perekonomian domestik tahun 2013 diperkirakan masih berada pada kisaran 5,5%-5,9%. Ekonomi domestik masih melambat sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia tahun 2014 diperkirakan tumbuh lebih tinggi mencapai 5,8% - 6,2%.

(4)

      

 

 

 

 

 

9 October 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 103,62 0,13 TLKM (US) 38 10.701 -205

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,72 0,01 ANTM (GR) 0,09 1.300 46

Gold (US$)/Ounce 1320,88 1,56 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 13900,00 -60,00

Tin (US$)/MT 23600,00 -75,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 79,10 --

Coal (RB) (US$)/MT* 77,55 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 822,50 7,50

CPO (MYR)/MT 2311,50 6,50

Rubber (MYR/Kg) 769,75 -2,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,83 -1,28

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 14776,53 -1,07 12,76 13,78 12,72 2,61 2,39 4.342,3

USA NASDAQ COMPOSITE 3694,83 -2,00 22,37 18,42 15,94 2,82 2,56 6.138,8

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6365,83 -1,11 7,94 12,68 11,56 1,76 1,64 1.304,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 2300,95 1,08 -3,16 9,63 8,54 1,30 1,17 2.533,2

CHINA SHENZHEN SE A SH 1122,34 1,74 22,02 21,68 17,09 2,54 2,28 1.411,7

HONG KONG HANG SENG INDEX 23178,85 0,89 2,30 11,10 10,29 1,38 1,28 1.791,2

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4432,51 1,32 2,68 15,36 13,02 2,83 2,48 361,7

JAPAN NIKKEI 225 13894,61 0,30 33,66 17,52 15,65 1,50 1,40 2.775,6

MALAYSIA KLCI 1777,50 0,04 5,24 16,64 15,15 2,21 2,05 313,4

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3146,50 0,32 -0,65 14,63 13,38 1,33 1,27 410,0

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.252,20 4,20 1000 IDR/ USD 0,09 0,0000

EUR/IDR 15.298,49 147,17 EUR / USD 1,36 0,0023

JPY/IDR 116,06 -0,38 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.010,05 70,68 SGD / USD 0,80 0,0004

AUD/IDR 10.636,76 90,82 AUD / USD 0,95 0,0029

GBP/IDR 18.130,11 189,83 GBP / USD 1,61 0,0029

CNY/IDR 1.838,11 14,17 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.521,26 -0,02 MYR / USD 0,31 0,0000

KRW/IDR 10,47 -0,01 100 KRW / USD 0,09 -0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.97

BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

9 October 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61

Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61

Inflation MOM % -0.35 1.12

Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971

GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

09 Oct* US Wholesale Inventories MoM - Aug Naik menjadi 0.3% dari 0.1%

09 Oct* US Wholesale Trade Sales MoM - Aug Naik menjadi 0.3% dari 0.1%

10 Oct* Fed Releases Minutes --

10 Oct* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 310 ribu dari 308 ribu

10 Oct* US Continuing Claims Turun menjadi 2863 ribu dari 2925 ribu

10 Oct* US Import Price Index MoM -Sep Naik menjadi 0.2% dari 0.0%

10 Oct* US Import Price Index YoY -Sep Turun menjadi -1.0% dari -0.4%

10 Oct* US Monthly Budget Statement -Sep --

11 Oct* US PPI MoM -Sep Turun menjadi 0.2% dari 0.3%

11 Oct* US PPI YoY -Sep Turun menjadi 0.6% dari 1.4%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 7900 4.64 9.38 TLKM IJ 2225 -1.11 -2.76 BMRI IJ 8600 3.61 7.60 TOWR IJ 2800 -3.45 -1.12 ASII IJ 6500 2.36 6.66 INDF IJ 6700 -0.74 -0.48 BBCA IJ 10450 0.97 2.68 SILO IJ 10600 -2.75 -0.38 SMGR IJ 13150 2.73 2.28 JSMR IJ 5650 -0.88 -0.37 CPIN IJ 3675 2.80 1.80 BYAN IJ 8400 -1.18 -0.37 ICBP IJ 10600 2.42 1.60 EMTK IJ 5200 -0.95 -0.31 AALI IJ 19600 4.81 1.56 KRAS IJ 500 -1.96 -0.17 MNCN IJ 2950 3.51 1.54 TINS IJ 1580 -1.86 -0.17 BBNI IJ 4425 1.72 1.52 DNET IJ 820 -1.20 -0.16

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Arita Prima Indonesia

Valve Distributor

Trade & Service 200-230 275.00 21 Oct-23 Oct 2013 29 Oct 2013

Lautandhana Securindo PT Grand Kartech

Electronic

Manufacture 100-160 320.00 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013

AAA Securities Investindo Nusantara PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

9 October 2013

9 October 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PWON 3.50 Cash Dividend 08-Oct-13 09-Oct-13 11-Oct-13 25-Oct-13

ASII 64.00 Cash Dividend 10-Oct-13 11-Oct-13 17-Oct-13 31-Oct-13

DVLA 12.50 Cash Dividend 11-Oct-13 16-Oct-13 18-Oct-13 25-Oct-13

NIPS 10:8 Stock Bonus 17-Oct-13 18-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13

MYOR 6:1 Stock Bonus 21-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 31-Oct-13

HEXA $0.0266 Cash Dividend 21-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 08-Nov-13

BRAM 75.00 Cash Dividend 21-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 08-Nov-13

KOBX 5.00 Cash Dividend 22-Oct-13 23-Oct-13 25-Oct-13 11-Nov-13

ITMG 1014.00 Cash Dividend 29-Oct-13 30-Oct-13 01-Nov-13 15-Nov-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BACA Rights Issue 537:236 102.00 02 Oct-13 03 Oct-13 09 Oct - 18 Oct’13

LCGP Rights Issue 1:3 350.00 04 Oct-13 07 Oct-13 11 Oct - 18 Oct’13

PKPK Rights Issue 1:42 250.00 07 Oct-13 08 Oct-13 16 Oct - 22 Oct’13

MAYA Rights Issue 8:1 780-925.00 07 Oct-13 08 Oct-13 16 Oct - 22 Oct’13

NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13

TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

PTBA RUPSLB 10-Oct-13

LCGP RUPSLB 10-Oct-13

BORN RUPST 16-Oct-13

ROTI RUPSLB 17-Oct-13

PTPP RUPSLB 23-Oct-13

INCF RUPSLB 31-Oct-13

BWPT RUPSLB 06-Nov-13

ICON RUPSLB 06-Nov-13

IATA RUPSLB 07-Nov-13

(7)

      

 

 

 

 

 

9 October 2013

9 October 2013

BMRI

TRADING BUY

S1 8350 R1 8750 Trend Grafik Major Down Minor up

S2 7950 R2 9150

Closing

Price 8600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp8500-Rp9000

• Entry Rp8600, take Profit Rp9000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 19.38 Positif

MACD 17.9 Positif

True Strength Index (TSI) 17.88 Positif

Bollinger Band (Mid) 8493 Positif

MA5 8400 Positif 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000

March April May Jun Jul August September October BMRI - Daily 10/8/2013 Open 8350, Hi 8700, Lo 8300, Close 8600 (3.6%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 7,323.96, Fractal Up = 8,500.00, Fractal Down = 7,950.00, MA(Close,5) = 8,400.00, MA1(Close,8) = 8,306.25,

8,400 8,306.25 7,950 7,821.47 7,323.96 8,492.5 8,500 8,600 9,163.53 37,754,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 71.49, Stochastic %K = 68.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

68.6869 68.6869 20 71.4927 71.4927 80 -200 -100 0 100 200 0 BMRI - MACD (6,9) = 17.88, Signal() = 3.92

3.9157 17.8804 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 16.42 6.07137 0.00000 16.4166

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BBRI

TRADING BUY

S1 7650 R1 8100 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 7200 R2 8550

Closing

Price 7900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp7800-Rp8250

• Entry Rp7900, take Profit Rp8250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 20.67 Positif

MACD 12.4 Positif

True Strength Index (TSI) 19.82 Positif

Bollinger Band (Mid) 7763 Positif

MA5 7600 Positif 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200

March April May Jun Jul August September October BBRI - Daily 10/8/2013 Open 7600, Hi 8000, Lo 7550, Close 7900 (4.6%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 6,934.80, Fractal Up = 8,650.00, Fractal Down = 7,250.00, MA(Close,5) = 7,600.00, MA1(Close,8) = 7,531.25,

7,600 7,531.25 7,250 7,207.64 6,934.8 7,762.5 7,900 8,317.37 8,650 42,496,500 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(5,3,3) = 59.83, Stochastic %K = 71.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

59.8291 59.8291 20 71.2963 71.2963 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BBRI - MACD (6,9) = 12.38, Signal() = -9.43

-9.4331 12.3841 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 19.82 2.91454 0.00000 19.821

(8)

      

 

 

 

 

 

9 October 2013

9 October 2013

PGAS

TRADING BUY

S1 5250 R1 5450 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 5050 R2 5650

Closing

Price 5350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp5300-Rp5600

• Entry Rp5350, take Profit Rp5600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 52.63 Positif

MACD 6.9 Positif

True Strength Index (TSI) 12.97 Positif

Bollinger Band (Mid) 5293 Positif

MA5 5310 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400

March April May Jun Jul August September October PGAS - Daily 10/8/2013 Open 5250, Hi 5400, Lo 5200, Close 5350 (0.9%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 5,476.98, Fractal Up = 5,400.00, Fractal Down = 5,150.00, MA(Close,5) = 5,310.00, MA1(Close,8) = 5,287.50

5,310 5,292.5 5,287.5 5,150 5,086.89 5,350 5,400 5,476.98 5,498.11 21,459,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 58.41, Stochastic %K = 60.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.4127 58.4127 20 60 60 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = 6.93, Signal() = 3.46

3.45879 6.9292 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = 12.97 9.09047 0.00000 12.9665

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

SMGR

TRADING BUY

S1 12750 R1 13450 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 12050 R2 14150

Closing

Price 13150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp13050-Rp14150

• Entry Rp13150, take Profit Rp14150

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.26 Positif

MACD -147.0 Positif

True Strength Index (TSI) -35.99 Positif

Bollinger Band (Mid) 13890 Negatif

MA5 13130 Positif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000

March April May Jun Jul August September October SMGR - Daily 10/8/2013 Open 12650, Hi 13350, Lo 12650, Close 13150 (2.7%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 12,398.39, Fractal Up = 15,500.00, Fractal Down = 13,000.00, MA(Close,5) = 13,130.00, MA1(Close,8) =

13,150 13,130 13,000 12,398.4 12,390.1 13,218.8 13,890 15,389.9 15,500 10,931,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMGR - Stochas tic %D(5,3,3) = 19.13, Stochastic %K = 17.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

19.1257 17.6274 17.6274 19.1257 20 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (6,9) = -147.03, Signal() = -153.17 -153.168 -147.027 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -35.99 -35.9937 -39.9442 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

9 October 2013

9 October 2013

LSIP

TRADING BUY

S1 1280 R1 1440 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1120 R2 1600

Closing

Price 1390

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1370-Rp1480 • Entry Rp1390, take Profit Rp1470

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 8.41 Positif

MACD -3.6 Positif

True Strength Index (TSI) 5.82 Positif

Bollinger Band (Mid) 1349 Positif

MA5 1288 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

March April May Jun Jul August September October LSIP - Daily 10/8/2013 Open 1230, Hi 1390, Lo 1230, Close 1390 (13.0%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 1,670.00, Fractal Up = 1,470.00, Fractal Down = 1,370.00, MA(Close,5) = 1,288.00, MA1(Close,8) = 1,288.75

1,370 1,349 1,288.75 1,288 1,220.49 1,390 1,470 1,477.51 1,670 143,072,00 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 20.83, Stochastic %K = 37.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20.8333 20.8333 20 37.5 37.5 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = -3.64, Signal() = -10.29

-10.2922 -3.64355 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 5.82 0.00000 -30.7573 5.81787

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BSDE

TRADING BUY

S1 1400 R1 1460 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1340 R2 1520

Closing

Price 1430

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp1420-Rp1500

• Entry Rp1430, take Profit Rp1500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 11.69 Positif

MACD -7.4 Positif

True Strength Index (TSI) -27.40 Positif

Bollinger Band (Mid) 1476 Negatif

MA5 1460 Negatif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200

March April May Jun Jul August September October BSDE - Daily 10/8/2013 Open 1390, Hi 1450, Lo 1390, Close 1430 (2.1%) Auto Trading System(0.019,0.019) = 1,327.88, Fractal Up = 1,540.00, Fractal Down = 1,440.00, MA(Close,5)= 1,460.00, MA1(Close,8)= 1,458.75

1,458.75 1,440 1,430 1,342.16 1,327.88 1,460 1,475.5 1,540 1,608.84 13,716,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(5,3,3) = 31.85, Stochastic %K = 18.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 18.8889 18.8889 31.8519 31.8519 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 BSDE - MACD (6,9) = -7.41, Signal() = -4.89

-7.41403 -4.89155 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = -27.40 -20.5835 -27.3968 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

9 October 2013

9 October 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

08/09/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 19600 19600 21050 17900 18950 20000 21050 Positif Positif Positif 21750 17800

LSIP Trading Buy 1390 1390 1470 1120 1280 1440 1600 Positif Positif Positif 1670 1230

SGRO Trading Buy 1780 1780 1840 1720 1760 1800 1840 Positif Positif Positif 1920 1620

Mining

BUMI Trading Sell 455 455 425 425 445 465 485 Negatif Negatif Negatif 550 395

PTBA Trading Buy 12650 12650 13000 12250 12500 12750 13000 Positif Positif Positif 14150 11900

ADRO Trading Buy 920 920 950 890 910 930 950 Positif Positif Positif 1030 820

MEDC Trading Buy 2550 2550 2700 2375 2500 2625 2750 Positif Positif Negatif 3000 1990

INCO Trading Sell 2475 2475 2400 2400 2450 2500 2550 Negatif Negatif Positif 2725 2050

ANTM Trading Sell 1500 1500 1450 1450 1480 1510 1540 Negatif Negatif Positif 1540 1250

TINS Trading Sell 1580 1580 1530 1490 1560 1630 1700 Negatif Negatif Positif 1650 1170

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13150 13150 14150 12050 12750 13450 14150 Positif Positif Positif 16100 11350

INTP Trading Buy 18950 18950 19900 17950 18600 19250 19900 Positif Positif Positif 21900 16500

SMCB Trading Buy 2375 2375 2450 2300 2350 2400 2450 Positif Positif Positif 2625 2000

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6500 6500 6850 6100 6350 6600 6850 Positif Positif Positif 7500 5100

GJTL Trading Sell 2200 2200 2125 1980 2125 2275 2425 Negatif Positif Negatif 2575 1670

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6700 6700 6400 6400 6600 6800 7000 Negatif Negatif Negatif 7200 5350

GGRM Trading Sell 35100 35100 34450 34450 34900 35350 35800 Positif Negatif Negatif 43900 32000

UNVR Trading Buy 30450 30450 31000 29750 30200 30650 31100 Positif Positif Negatif 33300 26600

KLBF Trading Buy 1340 1340 1400 1280 1320 1360 1400 Positif Positif Positif 1440 1110

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1430 1430 1500 1340 1400 1460 1520 Positif Positif Negatif 1850 1180

ASRI Trading Sell 610 610 580 580 600 620 640 Negatif Positif Negatif 760 445

WIKA Trading Buy 1860 1860 1920 1770 1830 1890 1950 Positif Positif Negatif 2125 1350

ADHI Trading Buy 1860 1860 1920 1760 1830 1900 1970 Positif Positif Negatif 2275 1510

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 5350 5350 5600 5050 5250 5450 5650 Positif Positif Positif 5600 4875

JSMR Trading Sell 5650 5650 5450 5450 5600 5750 5900 Negatif Negatif Positif 5850 5050

ISAT Trading Sell 4325 4325 4200 4200 4275 4350 4425 Negatif Negatif Positif 4450 3975

TLKM Trading Buy 2225 2225 2300 2150 2200 2250 2300 Positif Positif Negatif 2450 1950

CMNP Trading Buy 3150 3150 3300 2900 3050 3200 3350 Positif Positif Positif 3900 3000

Finance

BMRI Trading Buy 8600 8600 9000 7950 8350 8750 9150 Positif Positif Positif 10300 6250

BBRI Trading Buy 7900 7900 8250 7200 7650 8100 8550 Positif Positif Positif 8650 6200

BBNI Trading Buy 4425 4425 4500 4125 4300 4475 4650 Positif Positif Positif 5000 3375

BBCA Trading Buy 10450 10450 10850 10000 10300 10600 10900 Positif Positif Positif 12500 8450

BDMN Trading Buy 4075 4075 4200 3900 4000 4100 4200 Positif Positif Positif 4225 3725

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 17200 17200 16900 16900 17100 17300 17500 Negatif Negatif Positif 18300 14700

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pada triwulan I 2009, sektor industri tumbuh relatif rendah 1,45% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2,05%), namun lebih tinggi.. dibanding

Bank Dunia juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 menjadi 5,2% atau lebih rendah dari prediksi sebelumnya sebesar 5,6%. Koreksi proyeksi dari Bank Dunia

Pertumbuhan ekonomi Jawa pada triwulan I 2017 tumbuh meningkat sebesar 5,66% (yoy) dari sebelumnya 5,45% (yoy), didorong oleh membaiknya konsumsi pemerintah sejalan dengan

Pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami penurunan sebesar 0,7 persen pada triwulan III tahun 2013 menjadi 5,4 persen (yoy) dari sebelumnya

Sektor pertanian pada periode triwulan II-2013 mengalami pertumbuhan cukup besar sebesar 4,90% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal tahun lalu sebesar 4,9% YoY, sehingga pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 5% YoY, lebih

Sehingga target pendapatan hingga akhir tahun 2013 menjadi Rp 497 miliar atau naik 13% YoY untuk 4 ruas tol kelolaannya, termasuk tol Jakarta Outer Ringroad (JORR) seksi W1

Penyaluran kredit Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) selama semester I 2016 mencapai Rp 61,6 triliun atau tumbuh 11% YoY dari sebelumnya Rp 55,7 triliun.. Pertumbuhan kredit