• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 18 October 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 18 October 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Secara teknis IHSG masih mengkonfirmasikan sinyal melanjutkan trend penguatan dalam pekan ini. SInyalemen tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastics yang mengindikasikan sinyal apresiasi bagi IHSG. Sinyal, upside indeks juga terkonfirmasikan dari MA5 dan MA20 yang mengindikasi pola uptrend.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5410.303 +10.418 8,823.37 6,562.45

LQ-45 933.248 +1.821 3,899.90 4,186.01

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Senin (17/10), IHSG ditutup menguat 10,42 poin (0,19%) ke level 5.410,30 dari level 5.399,89 sehari sebelumnya. Dari domestik, kegiatan investasi yang masih stagnan membuat Bank Indonesia (BI) memasang batas bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini menjadi 4,9%. Dengan demikian, otoritas moneter memproyeksi pertumbuhan ekonomi periode tersebut sekitar 4,9%-5,1%. Padahal sebelumnya BI meyakini proyeksi pertumbuhan tidak jauh dari kuartal kedua, yakni sekitar 5,1%. Perkiraan tersebut sejalan dengan berkurangnya stimulus pertumbuhan yang berasal dari pemerintah. Pemerintah telah melakukan penghematan dengan memangkas belanja negara pada tahun ini dengan nominal Rp 50 triliun untuk pemangkasan pertama dan Rp 137,6 triliun untuk pemangkasan kedua. Selain itu, investasi relatif tidak banyak berubah, masih lemah. Lemahnya investasi terindikasi dari hasil survei yang dilakukan BI, yakni kegiatan dunia usaha di kuartal ketiga mengalami pertumbuhan yang lambat dibanding kuartal sebelumnya. Survei juga menunjukkan, penurunan kegiatan usaha terindikasi hampir pada enam dari sembilan sektor. Penurunan terbesar terjadi pada sektor pengolahan, yang disusul dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik, gas dan air bersih.

Dari pasar global, ursa saham Wall Street Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Para investor mencermati komentar para pejabat kunci the Fed. Laba saham-saham bank menguat tajam serta data perekonomian AS yang

membaik.Chairman the Fed Janet Yellen menghendaki inflasi menguat

untuk sementara waktu. Dia menitikberatkan bahwa perekonomian terlihat cenderung mengalami pelemahan demand berlawanan dengan suplai yang menguat. Diatas itu, defisit anggaran Amerika Serikat (AS) membengkak. Pada tahun fiskal 2016, defisit anggaran AS mencapai US$ 587 miliar. Pengeluaran paling besar untuk program jaminan sosial dan kesehatan. Defisit ini meningkat setara dengan 3,2% dari produk domestik bruto (PDB) AS pada 2016. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 43,75 (0,26%) ke level 16.900,12. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite melemah 22,64 poin (0,74%) ke level 3.041,17 dan indeks Hang Seng melemah 195,77 poin (0,84%) ke level 23.037,54. Dari eropa, saham-saham eropa dibuka tentative melemah.

Neraca perdagangan September 2016 mencatatkan surplus tertinggi selama 13 bulan terakhir. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$ 1,22 miliar. Sementara itu, surplus neraca perdagangan Januari-September 2016 tercatat sebesar US$ 5,67 miliar. Surplus September tersebut, meningkat dibanding surplus pada bulan Agustus 2016 yang sebesar US$ 293,6 juta. Berdasarkan kinerja ekspor impor, nilai ekspor pada bulan September 2016 sebesar US$ 12,51 miliar atau turun 1,84% dibanding bulan sebelumnya dan turun 0,59% year on year (yoy). Sementara nilai impor tercatat US$ 11,3 miliar 8,78% dibanding bulan sebelumnya dan turun 2,26% yoy. Secara kumulatif Januari-September 2016 nilai ekspor tercatat sebesar US$ 104,36 miliar atau turun 9,41% YoY dan impor US$ 98,69 miliar atau turun 8,6% YoY. Rilis data ekonomi ini, mejadi katalis bagi pasar.

Sisi lainnya, penantian keputusan the Fed untuk menaikan suku bunga akhir tahun ini, masi penuh tantangan terutama kondisi dari perekonomian Amerika Serikat Itu sendiri.

 

Defisit anggaran AS membengkak mencapai USD 587 miliar, pada tahun fiskal 2016. Defisit ini meningkat setara dengan 3,2% dari produk domestik bruto (PDB) AS pada 2016. Sedangkan pada tahun 2015, defisit fiskal AS mencapai US$ 439 miliar dengan rasio defisit terhadap PDB sebesar 2,5%. Defisit terjadi lantaran pendapatan AS di 2016 hanya tumbuh 1% menjadi US$ 3,27 triliun. Peningkatan deficit di sebabkan pengeluaran naik karena jumlah populasi yang semakin meningkat dan menua. Akibatnya, belanja untuk jaminan sosial dan kesehatan pensiun serta kesehatan ikut terangkat. Masyarakat AS yang berumur lebih dari 65 tahun diperkirakan meningkat hampir 40% dalam satu dekade. Imbasnya, belanja untuk kesehatan dan jaminan sosial juga ikut meningkat. Tingginya defisit anggaran AS sebagai sinyalemen kebutuhan pinjaman Departemen Keuangan membengkak. International Monetary Fund (IMF) mengingatkan negara ini atas risiko meningkatnya beban utang pemerintah. IMF menyarankan para pembuat kebijakan menggunakan instrumen kebijakan fiskal untuk mencegah risiko.

Selain menyikapi sentimen dari AS, pelaku pasar juga menyikapi rilis data ekonomi Cina, data PDB yang akan dirilis pada hari Rabu akan menjadi perhatian pelaku pasar. Ekonomi Cina diperkirakan tumbuh 6,7% pada kuartal ketiga 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencatatkan pertumbuhan sama seperti pada kuartal sebelumnya.

 

Jajak pendapat Reuters mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Cina tahun ini diperkirakan melambat di level 6,6% dan terus melambat hingga tahun 2017 menjadi 6,5%. Sentimen dari ekternal terbilang negatif. Sementara itu pasar saham Asia pada sesi I perdagangan hari ini dibuka variatif, artinya masih terbatas memberikan dukungan bagi indeks saham Indonesia ini. IHSG, diperkirakan rawan terkoreksi pada perdagangan saham hari ini.

DAILY REPORT

18 October 2016

•Penjualan mobil ASII tumbuh 10% YoY hingga kuartal III-2016

•Anak usaha UNTR beli 80,1% saham SMM

•WIKA ikut tender proyek jalan tol di Filipina •BSDE terbitkan obligasi global USD 200 juta

•GREN ekspansi peternakan dan properti

•MDLN optimis jual 60 hektare lahan

•Kemen PUPR setujui JSMR naikkan tarif tol Jakarta-Cikampek •AGRO rights issue rasio 6698 : 2244 di Rp 130-175/saham •INPC rights issue rasio 29 : 6 di harga Rp 111/saham

•PNBN gunakan seluruh dana obligasi

•BBTN siapkan pembiayaan KPR pekerja informal

•BMRI incar dua bisnis ritel di dua negara

•BJTM bentuk AMU untuk tekan kredit macet

•MNC Group kerja sama dengan MBC Korea

•MREI bukukan premi Rp907 miliar

•Dua pemegang saham SUGI siap kucurkan USD 40 juta

•Laba ARTI per 1H16 turun jadi Rp 1,71 miliar dari Rp 12,11 miliar

•VOKS kembangkan sub distributor di kota besar

•SRIL dorong bisnis fashion, akan bangun pabrik baru di Solo

•Kuasa hukum JPFA akan ajukan keberatan atas dakwaan KPPU

Support Level 5390/5370/5354 Resistance Level 5426/5442/5462

Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

18 October 2016

18 October 2016

Penjualan mobil Grup Astra International (ASII) hingga kuartal III-2016 tumbuh 10,49% YoY menjadi 422.494 unit. Pertumbuhan tersebut melebihi kenaikan penjualan mobil secara nasional sebesar 2,45% YoY menjadi 783.470 unit. Hal ini menyebabkan market share Grup Astra naik menjadi 53,93% dari sebelumnya 50%. Sementara itu, penjualan motor Honda oleh ASII turun 2,82% YoY menjadi 3.174.150 unit hingga kuartal III-2016.

United Tractors (UNTR) melalui anak perusahaan, yaitu PT Tuah Turangga Agung (TTA), membeli 80,1% saham PT Suprabari Mapanindo Minerals (SMM) dari Vasse Holdings Pte, Ltd, Saiman Ernawan, Eddy Winata, serta PT Cipta Olah Alam Lestari pada 11 Oktober 2016. Nilai transaksi maksimum USD 45,734 juta, di mana nilai tersebut akan disesuaikan pada saat penutupan transaksi karena bergantung pada pemenuhan hak dan kewajiban penjualan kepada TTA, sebagaimana diatur dalam CSPA.

Wijaya Karya (WIKA) akan menggarap proyek jalan tol di Filipina. Saat ini proses tender masih berjalan. Perseroan harus menggandeng kontraktor lokal untuk bisa mengikuti tender di luar

negeri. Pembiayaan dilakukan

sharing

dengan partner lokal.

Perseroan juga telah ditawari beberapa proyek di Arab Saudi.

Bumi Serpong Damai (BSDE) melalui Global Prime Capital Pte Ltd berhasil menerbitkan obligasi global senilai USD 200 juta. Surat utang tersebut berkupon 5,5% dengan tenor tujuh tahun. Sebanyak USD 146 juta dari hasil penerbitan obligasi akan ditukarkan dengan obligasi yang jatuh tempo pada 2020. Sisanya akan digunakan untuk membiayai ekspansi perseroan. Selama masa penawaran, global bond ini mengalami kelebihan permintaan hingga dua kali.

Evergreen Invesco (GREN) berencana mengakuisisi sejumlah aset, di antaranya properti, pertanian, dan peternakan menggunakan dana hasil rights issue senilai Rp 40 triliun. Perseroan juga nantinya akan menggunakan dana hasil rights issue untuk melunasi utang dari aset yang dibeli.

Modernland Realty (MDLN) akan tetap mengejar penjualan lahan industri di Cikande untuk memenuhi target penjualan sepanjang tahun ini. Perseroan masih mematok target penjualan 60 hektare sepanjang tahun ini kendati hingga sembilan bulan pertama baru mencapi 24,5% dari target.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyetujui rencana kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek sepanjang 72,5 kilometer yang berlaku mulai Sabtu (22/10) pukul 00.00 WB melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 799/KPTS/KPTS/M/2016 tentang Penyesuaian Tarif Tol Jakarta - Cikampek. Penyesuaian tarif telah diajukan Jasa Marga (JSMR) sejak tiga bulan lalu. Namun Jasa Marga dinilai belum bisa memenuhi inspeksi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilakukan oleh BPJT sehingga penyesuaian tarif baru bisa dilakukan menjelang akhir Oktober.

Bank BRI Agro (AGRO) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 3.845.996.122 saham dengan harga nominal Rp 100 per saham. Setiap pemilik 6.698 saham perseroan hingga 30 November 2016 berhak atas 2.244 HMETD (rasio 6698 : 2244), dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan antara Rp 130-Rp 175 per saham. Dengan demikian dana yang diperoleh berkisar Rp 499 miliar– Rp 673 miliar. Perseroan juga akan menerbitkan minimal 618.996.371 waran seri II yang

mewakili 5,39% saham sebelum PMTHMETD. Setiap pelaksanaan 5.960 HMETD akan memperoleh 959 waran seri II, dimana 1 waran seri II berhak untuk membeli 1 saham baru perseroan. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 25 dan 28 November 2016 dan di pasar tunai 30 November dan 1 Desember 2016 dengan periode perdagangan HMETD 2 Desember -8 Desember 2016. Periode perdagangan waran seri II di BEI pada 2 Desember 2016-1 Juni 2018.

Bank Artha Graha International (INPC) berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas V atau rights issue dengan menerbitkan jumlah saham maksimal 2.707.918.808 saham dengan harga nominal sebesar Rp 110,88 per saham. Setiap pemegang 29 saham perseroan hingga 5 Desember 2016 berhak atas 6 HMETD (rasio 29 : 6). Setiap 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru perseroan pada harga Rp 111 per saham, sehingga dana yang akan diraih mencapai Rp 300.578.987.688. Bersamaan dengan PUT V perseroan juga akan menerbitkan maksimal 4.576.382.785 waran seri I yang mewakili 34,97% jumlah saham sebelum PUT V. Waran ini dibagi cuma-cuma. Setiap 100 saham hasil pelaksanaan HMETD melekat 169 waran seri I. Setiap 1 waran seri I berhak membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 111. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 30 November dan 1 Desember 2016, sedangkan di pasar tunai 5 dan 6 Desember 2016. Periode perdagangan HMETD pada 7-14 Desember 2016 dan periode pelaksanaan waran seri I 19 Juni 2017-7 Desember 2021. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) maksimum 17,14% sebelum waran seri I dilaksanakan dan 35,76% setelah waran seri I dilaksanakan.

Bank Pan Indonesia (PNBN) telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 2016 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I. Perseroan telah menggunakan dana obligasi tersebut untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, terutama pemberian kredit serta peningkatan komposisi struktur perhimpunan dana panjang.

Bank Tabungan Negara (BBTN) siap meluncurkan skema pembiayaan atau kredit pemilikan rumah (KPR) untuk pekerja sektor informal pada Desember 2016. Rencananya peluncuran pertama KPR yang diperuntukkan bagi pedagang, petani dan nelayan itu akan dilakukan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Untuk menyukseskan program skema pembiayaan pekerja informal, BTN akan bekerja sama dengan komunitas-komunitas yang sudah biasa melakukan pembiayaan mikro, seperti koperasi, Permodalan Nasional Madani dan perusahaan multifinance. Perseroan juga menggandeng pemerintah daerah agar tata kotanya bagus.

Bank Mandiri (BMRI) mengincar bisnis ritel di Malaysia dan Filipina. Sebagai langkah awal, mulai tahun depan, perseroan siap beroperasi di Malaysia. Dalam fase pertama ini, BMRI tengah mengajukan permohonan kepada Bank Negara Malaysia untuk membuka 2-3 kantor cabang. Namun untuk lima tahun ke depan, perseroan menargetkan dapat memiliki 15-20 kantor cabang untuk mendukung ekspansi bisnis ritel.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) segera membentuk asset management unit (AMU) yang khusus mengelola aset debitor nakal, untuk menekan kredit macet. Jumlah debitor nakal sekitar 7% dari total nasabah.

(3)

     

           

 

 

18 October 2016

18 October 2016

sama yang dijalin mencakup beberapa aspek, seperti produksi, drama, animasi khususnya konten televisi. Selain kerja sama di bidang konten, sinergi ini diharapkan bisa menjadi ruang untuk menambah pengetahuan masing-masing perusahaan.

Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) membukukan premi Rp907 miliar hingga akhir triwulan III/2016. Realisasi tersebut mencapai 58,14% dari target perseroan tahun ini. Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp703,83 miliar.

Dana Pensiun Pertamina dan Asabri tertarik untuk membiayai pengembangan proyek Selat Panjang milik Sugih Energy (SUGI). Kedua lembaga bersedia menyetorkan dana hingga USD 40 juta untuk proyek tersebut melalui mekanisme reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Dana sebesar USD 10 juta akan digunakan untuk melunasi utang ke Bank Sinarmas. Sisa dana perolehan hasil penerbitan RDPT dapat dimanfaatkan untuk pengembangan blok Selat Panjang.

Ratu Prabu Energi (ARTI) membukukan pendapatan bersih per Juni 2016 sebesar Rp 143,18 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 163,38 miliar. Laba bersih yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 1,71 miliar turun dari laba bersih Rp 12,11 miliar.

Voksel Electric (VOKS) akan fokus menggunakan bahan baku dalam negeri sesuai dengan Peraturan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan industri listrik dalam negeri dengan penggunaan produk dalam negeri secara optimal. Saat ini Voksel Kabel telah memperoleh sertifikasi dari Kementerian Perindustrian (Kemperin) dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 95%. Perseroan menguasai market share industri kabel listrik dalam negeri hingga 40%. Perseroan juga memperoleh kepercayaan dari pasar mancanegara dari wilayah Asia, Amerika, dan Afrika. Perseroan berupaya terus meningkatkan penguasaan pasar, melakukan inovasi produk, peremajaan mesin dan alat produksi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah melakukan pengembangan sub distributor di beberapa kota besar.

Untuk memperluas diversifikasi bisnis, Sri Rejeki Isman (SRIL) mendorong bisnis divisi fashion untuk mengimbangi divisi seragam militer yang telah lebih dulu digeluti perseroan. Saat ini SRIL membuat produk fesyen yang diekspor ke lebih dari 100 negara. Selain memproduksi barang jadi, bahan-bahan keluaran Sritex juga digunakan merek-merek ternama, seperti Hugo Boss, Uniqlo, H&M, dan Erika. SRIL juga memproduksi pakaian untuk seri kartun, seperti Disney dan Star Wars yang hanya bisa dibeli di toko resmi yang berada di luar negeri. Setiap tahun SRIL menghasilkan 1,2 juta mata pintal, pewarnaan dengan kapasitas 540 juta yard per tahun, dan konveksi yang mencapai 25 juta potong serta lebih dari 500 desain yang telah dihasilkan. Sritex membagi jumlah ekspor dan konsumsi dalam negeri secara seimbang yaitu 60% dan 40%. Sritex menargetkan pendapatan tahun 2016 tumbuh di kisaran 6%-7%. Sedang tingkat produksi akan ditingkatkan sebanyak 10%. Perseroan berencana membangun pabrik baru di Solo.

Kuasa hukum Japfa menyatakan keputusan KPPU kepada Japfa mengabaikan fakta bahwa tindakan afkir dini bibit ayam atau parent stock (PS) dilakukan atas perintah pemerintah, dalam hal ini Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian. Keputusan sidang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan sanksi terhadap Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) atas

tuduhan melakukan kartel ayam. Kuasa hukum Japfa menyatakan putusan ini telah mengabaikan fakta yang sebenarnya dan jauh dari prinsip keadilan, oleh karenanya patut diajukan keberatan ke Pengadilan Negeri.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (

suspensi

) saham terhadap 6 emiten karena belum membayar

biaya pencatatan tahunan atau

annual listing fee

(ALF) di tahun

2016. Keenam emiten tersebut adalah Bara Jaya International (ATPK), Bakrieland Development (ELTY), Sugih Energi (SUGI), Truba Alam Manunggal Engineering (TRUB), Yulie Sekurindo (YULE) dan Grahamas Citrawisata (GMCW). Suspensi dilakukan sejak sesi I perdagangan efek 17 Oktober 2016 dan bursa memutuskan untuk memperpanjang penghentian sementara perdagangan efek untuk enam perusahaan tercatat.

Angkasa Pura I menyatakan bahwa dua anak usahanya, Angkasa Pura Support dan Angkasa Pura Logistik, siap melangsungkan IPO saham. Angkasa Pura I yang merupakan operator 13 bandara di kawasan Timur Indonesia akan bertindak sebagai perusahaan induk.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan wacana perubahan batasan harga saham terendah atas saham yang diperdagangkan di pasar reguler yang saat ini sebesar Rp 50 per saham masih dalam kajian. Perubahan batasan harga saham terendah akan membutuhkan waktu panjang karena harus menyesuaikan peraturan perdagangan yang ada di pasar modal domestik.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun akan sedikit berada di bawah proyeksi terakhir sebesar 7%-9%. Di sisi lain pembiayaan korporasi melalui penerbitan surat utang melalui pasar modal mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Nilai ekspor Indonesia pada September 2016 mencapai USD 12,51 miliar atau turun 1,84% MoM dibanding ekspor Agustus 2016. Ekspor September 2016 itu juga turun 0,59% YoY dibanding September 2015. Nilai impor Indonesia pada September 2016 mencapai USD 11,30 miliar atau turun 8,78% MoM dibandingkan Agustus 2016. Sedangkan dibandingkan September 2015 turun 2,26% YoY. Akibatnya Indonesia mencatatkan surplus perdagangan USD 1,21 miliar pada September 2016. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-September 2016 mencapai USD 104,36 miliar atau turun 9,41% YoY dibanding Januari-September 2015. Sementara ekspor non migas mencapai USD 94,66 miliar atau turun 6,09%. Secara kumulatif nilai impor Januari-September 2016 mencapai USD 98,69 miliar atau turun 8,61% YoY dibanding Januari-September 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas USD 13,74 miliar atau turun 29,19% dan non migas USD 84,95 miliar atau turun 4,10%.

(4)

      

 

 

 

 

 

18 October 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 50.12 0.18 TLKM (US) 65 21,211 235

Natural Gas (US$)/mmBtu 3.25 0.01 ANTM (GR) 0.04 547 14

Gold (US$)/Ounce 1255.87 0.06

Nickel (US$)/MT 10290.00 -195.00

Tin (US$)/MT 19405.00 -45.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 90.95 28.55

Coal (RB) (US$)/MT* 82.80 19.44

CPO (ROTH) (US$)/MT 712.50 17.50

CPO (MYR)/MT 2681.50 16.50

Rubber (MYR/Kg) 684.00 7.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 655.89 -5.68

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn) USA DOW JONES INDUS. 18086.40 -0.29 3.80 16.81 14.81 3.07 2.87 5,425.3 USA NASDAQ COMPOSITE 5199.82 -0.27 3.84 21.84 18.61 3.44 3.11 8,159.7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6947.55 -0.94 11.30 16.92 14.53 1.72 1.69 1,692.4 CHINA SHANGHAI SE A SH 3184.15 -0.72 -14.04 14.28 12.64 1.46 1.34 3,995.6 CHINA SHENZHEN SE A SH 2121.08 -0.93 -12.19 25.48 19.56 3.25 2.94 3,333.8 HONG KONG HANG SENG INDEX 23037.54 -0.84 5.13 12.65 11.57 1.17 1.10 1,881.8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5410.30 0.19 17.79 17.84 15.11 2.52 2.29 447.3

JAPAN NIKKEI 225 16900.12 0.26 -11.21 16.96 15.78 1.49 1.41 2,898.8

MALAYSIA KLCI 1653.71 -0.32 -2.29 16.56 15.32 1.62 1.54 236.0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2817.07 0.07 -2.28 13.46 12.87 1.08 1.04 328.0

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,069.00 36.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0002

EUR/IDR 14,383.48 24.10 EUR / USD 1.10 0.0006

JPY/IDR 125.83 0.39 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,414.01 15.47 SGD / USD 0.72 0.0006

AUD/IDR 9,978.93 44.91 AUD / USD 0.76 0.0007

GBP/IDR 15,958.03 50.26 GBP / USD 1.22 0.0028

CNY/IDR 1,939.74 0.48 CNY / USD 0.15 -0.0002

MYR/IDR 3,098.57 -8.47 MYR / USD 0.24 -0.0013

KRW/IDR 11.49 -0.02 100 KRW / USD 0.09 -0.0004

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.21

BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.00 LIBOR (GBP) England 0.27

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03

BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.71

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description September-16 August-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.97 1.74 SBI (9M) 6.40

Inflation YOY % 3.07 2.79 SBIS (9M) 6.40

Inflation MOM % 0.22 -0.02 SBI (12M) 6.70

Foreign Reserve (USD) 115.67 Bn 113.54 Bn SBIS (12M) 6.70

(5)

      

 

 

 

 

 

18 October 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

18 Oct US CPI MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.2%

18 Oct US CPI YoY Naik menjadi 1.5% dari 1.1%

19 Oct US Housing Starts Naik menjadi 1175 ribu dari 1142 ribu 19 Oct US Housing Starts MoM Naik menjadi 2.9% dari -5.8% 19 Oct US Building Permits Naik menjadi 1152 ribu dari 1139 ribu 19 Oct US Building Permits MoM Naik menjadi 0.7% dari -0.4% 20 Oct Indonesia BI 7D Reverse Repo Tetap 5.0%

20 Oct US Initial Jobless Claims Naik menjadi 250 ribu dari 246 ribu 20 Oct US Continuing Claims Naik menjadi 2060 ribu dari 2046 ribu 20 Oct US Existing Home Sales Naik menjadi 5.35 juta dari 5.33 juta 20 Oct US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 0.4% dari -0.9%

20 Oct US Leading Index Naik menjadi 0.2% dari -0.2%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

HMSP IJ 4190 1.95 8.64 ASII IJ 8225 -1.20 -3.76 TLKM IJ 4240 0.71 2.81 ICBP IJ 9600 -2.04 -2.16 BBCA IJ 15900 0.63 2.27 UNVR IJ 44725 -0.61 -1.95 UNTR IJ 19800 3.13 2.08 BBRI IJ 12150 -0.61 -1.70 PTBA IJ 12425 6.20 1.55 INDF IJ 8625 -2.27 -1.63 TPIA IJ 16400 2.50 1.22 INTP IJ 16950 -1.74 -1.03 MNCN IJ 2060 4.30 1.13 SMGR IJ 9900 -1.74 -0.96 AALI IJ 15675 3.98 1.07 SCMA IJ 2580 -2.64 -0.95 ADRO IJ 1460 2.46 1.04 CPIN IJ 3640 -1.62 -0.91 TOWR IJ 3900 2.09 0.76 MIKA IJ 2780 -2.11 -0.81

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Anugerah Berkah

Mandiri

Property & Real Estate

800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri,

CIMB Securities PT Buyung Poetra

Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

18 October 2016

18 October 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

IGAR Tender Offer -- 274.00 -- -- 28 Sep – 27 Oct’16

UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA

TOTO Stock Split 1:10 -- 19 Oct’16 20 Oct’16 20 Oct’16

SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 TBA TBA TBA

BMAS Rights Issue 65:10 340.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 20 Oct’16

APIC Rights Issue 1:3 105.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 27 Oct’16

KRAS Rights Issue 250000:52592-59429 500-565 TBA TBA TBA

WIKA Rights Issue TBA 1525-2505 27 Oct’16 28 Oct’16 03 Nov – 05 Nov’16

JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct’16 01 Nov’16 07 Nov – 11 Nov’16

PTPP Rights Issue TBA TBA 18 Nov’16 21 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16

SILO Rights Issue 8:1 9000.00 29 Nov’16 30 Nov’16 06 Dec – 13 Dec’16

BEKS Rights Issue TBA TBA 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

LPGI RUPSLB 19-Oct-16

ADES RUPSLB 20-Oct-16

INDF RUPSLB 21-Oct-16

MSKY RUPSLB 21-Oct-16

ELTY RUPSLB 21-Oct-16

TBIG RUPSLB 24-Oct-16

FASW RUPSLB 26-Oct-16

BSWD RUPSLB 27-Oct-16

APIC RUPSLB 27-Oct-16

INVS RUPSLB 27-Oct-16

BEKS RUPSLB 31-Oct-16

UNSP RUPSLB 31-Oct-16

YPAS RUPSLB 01-Nov-16

PBRX RUPSLB 07-Nov-16

KBLI RUPSLB 07-Nov-16

CENT RUPSLB 11-Nov-16

DOID RUPSLB 15-Nov-16

BTEK RUPSLB 16-Nov-16

CITA RUPSLB 17-Nov-16

HMSP RUPSLB 18-Nov-16

BKSW RUPSLB 18-Nov-16

(7)

      

 

 

 

 

 

18 October 2016

18 October 2016

PTBA

TRADING BUY

S1 11950 R1 12650 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 11250 R2 13350

Closing

Price 12425

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 11950-Rp 12650

•Entry Rp 12425, take Profit Rp 12650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 91.25 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 84.22 Positif

Bollinger Band (Mid) 10516 Positif

MA5 11805 Positif 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000

April May Jun Jul August September October

PTBA Wedge 10,516.3 10,346.2 10,346.2 10,167.5 10,167.5 9,759.59 9,550 11,465.6 11,805 11,875 12,425 12,425 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

PTBA - Stochastic %D(6,3,3) = 87.39, Stochastic %K = 89.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.3894

80 20 87.3894 89.7774 89.7774 -300.0 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0

PTBA - MACD (5,3) = -232.95, Signal() = -203.50

-232.952 -203.503 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

PTBA - TSI(3,5,3) = 84.22, Volume() = 4,763,600.00 81.0433

0.00000 84.2157

4,763,600

PTBAWilliam's % R(14)= 0 00Volume()= 4 763 600 00

0.00000 4,763,600

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

UNTR

TRADING BUY

S1 19050 R1 20200 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 17900 R2 21350

Closing

Price 19800

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 19050-Rp 20200

•Entry Rp 19800, take Profit Rp 20200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 87.21 Positif

MACD 157.03 Positif

True Strength Index (TSI) 24.37 Positif

Bollinger Band (Mid) 18549 Positif

MA5 19390 Positif 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000

April May Jun Jul August September October

UNTR Wedge 18,548.8 17,556.3 17,550 17,055.2 16,550 16,550 16,550 18,625 19,318.8 19,390 19,800 19,800 19,800 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 71.65, Stochastic %K = 74.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

71.6508 71.6508 20 74.2252 74.2252 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0

UNTR - MACD (5,3) = -122.61, Signal() = -96.84

-122.607 -96.8404 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

UNTR - TSI(3,5,3) = 24.37, Volume() = 9,210,300.00

23.3435 0.00000 24.366

9,210,300

UNTRWilliam's % R(14)= 2 17Volume()= 9 210 300 00 -2.17391

9,210,300

(8)

      

 

 

 

 

 

18 October 2016

18 October 2016

RALS

TRADING BUY

S1 1165 R1 1215 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1115 R2 1265

Closing

Price 1195

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 1165-Rp 1215

•Entry Rp 1195, take Profit Rp 1215

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 72.41 Negatif

MACD 4.33 Negatif

True Strength Index (TSI) 2.25 Positif

Bollinger Band (Mid) 1174 Positif

MA5 1215 Negatif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

April May Jun Jul August September October

RALS Upward Sloping Channel

1,195 1,195 1,173.5 1,145.83 1,145.83 1,100 1,066.99 1,195 1,208.13 1,215 1,280 1,288.75 1,288.75 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

RALS - Stochastic %D(6,3,3) = 49.86, Stochastic %K = 31.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

31.721 31.721 20 49.8599 49.8599 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0

RALS - MACD (5,3) = 2.90, Signal() = -0.62

-0.619825 2.90368 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

RALS - TSI(3,5,3) = 2.25, Volume() = 8,712,900.00

2.24986

0.00000

15.9961 8,712,900

RALSWilliam's % R(14)= 47 22Volume()= 8 712 900 00

-47.2222 8,712,900

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ACES

TRADING BUY

S1 840 R1 870 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 820 R2 890

Closing

Price 850

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 840-Rp 870

•Entry Rp 850, take Profit Rp 870

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 14.84 Positif

MACD -5.23 Positif

True Strength Index (TSI) -17.99 Positif

Bollinger Band (Mid) 873 Negatif

MA5 838 Positif 800.0 850.0 900.0 950.0 1,000.0 1,050.0

April May Jun Jul August September October

ACES Downward Sloping Channel

850 850 841.25 838 835 806.905 806.905 850 873.25 920 922.143 922.143 977.402 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 28.79, Stochastic %K = 42.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

28.7879 28.7879 20 42.4242 42.4242 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0

ACES - MACD (5,3) = -0.18, Signal() = 2.53

-0.182335 2.53045 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

ACES - TSI(3,5,3) = -17.99, Volume() = 10,065,600.00

-17.9888 -35.9357 0.00000

10,065,60

ACESWilliam's % R(14)= 63 64Volume()= 10 065 600 00 -63.6364

10,065,60

(9)

      

 

 

 

 

 

18 October 2016

18 October 2016

MDLN

TRADING BUY

S1 390 R1 420 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 364 R2 446

Closing

Price 404

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 390-Rp 420

•Entry Rp 404, take Profit Rp 420

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 76.09 Positif

MACD 2.94 Negatif

True Strength Index (TSI) 7.71 Positif

Bollinger Band (Mid) 386 Positif

MA5 408.4 Negatif 300.0 320.0 340.0 360.0 380.0 400.0 420.0 440.0 460.0 480.0

April May Jun Jul August September October

MDLN Upward Sloping Channel

404 404 386.3 357.231 357.231 348 344.797 404 404 408.4 438 453 453 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

MDLN - Stochastic %D(6,3,3) = 50.86, Stochastic %K = 30.65, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.646 30.646 20 50.8569 50.8569 80 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 MDLN - MACD (5,3) = 0.16, Signal() = -1.00 -1.00015 0.160373 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MDLN - TSI(3,5,3) = 7.71, Volume() = 30,603,900.00 7.71054 0.00000 20.7165 30,603,90 MDLNWilliam's % R(14)= 37 78Volume()= 30 603 900 00 -37.7778 30,603,90

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SIDO

TRADING BUY

S1 550 R1 580 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 520 R2 610

Closing

Price 565

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 550-Rp 580

•Entry Rp 565, take Profit Rp 580

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 72.08 Positif

MACD 1.91 Negatif

True Strength Index (TSI) -1.33 Positif

Bollinger Band (Mid) 543 Positif

MA5 563 Positif 400.0 440.0 480.0 520.0 560.0 600.0

April May Jun Jul August September October

SIDO Broadening Wedge

563.125 563 542.75 510.332 505 465.625 465.625 565 565 565 585 594.643 594.643 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

SIDO - Stochastic %D(6,3,3) = 39.72, Stochastic %K = 30.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30 30 20 39.7222 39.7222 80 -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 0.0

SIDO - MACD (5,3) = -0.11, Signal() = 0.17 0.169032-0.114255

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

SIDO - TSI(3,5,3) = -1.33, Volume() = 2,279,400.00

0.00000 -1.32554

3.33234 2,279,400

SIDOWilliam's % R(14)= 28 57Volume()= 2 279 400 00 -28.5714

2,279,400

(10)

      

 

 

 

 

 

 

18 October 2016

18 October 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

17-10-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 15675 15675 15200 14475 15200 15925 16650 Positif Positif Positif 16750 14725 LSIP Trading Sell 1545 1545 1495 1410 1495 1580 1665 Positif Positif Positif 1625 1450 SGRO Trading Sell 1915 1915 1900 1900 1910 1920 1930 Negatif Negatif Negatif 2180 1900 Mining

PTBA Trading Buy 12425 12425 12650 11250 11950 12650 13350 Positif Positif Positif 11875 9075 ADRO Trading Buy 1460 1460 1480 1390 1435 1480 1525 Positif Positif Positif 1430 1105 MEDC Trading Sell 1385 1385 1365 1325 1365 1405 1445 Positif Negatif Negatif 1655 1365 INCO Trading Sell 2750 2750 2720 2660 2720 2780 2840 Negatif Negatif Positif 3160 2530 ANTM Trading Buy 835 835 850 800 825 850 875 Positif Positif Positif 865 615 TINS Trading Buy 800 800 815 755 785 815 845 Positif Positif Negatif 890 720 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 885 885 875 850 875 900 925 Negatif Negatif Negatif 950 840 SMGR Trading Sell 9900 9900 9825 9650 9825 10000 10175 Negatif Negatif Negatif 10750 9625 INTP Trading Sell 16950 16950 16825 16500 16825 17150 17475 Negatif Negatif Negatif 18400 16900 SMCB Trading Buy 1000 1000 1030 970 990 1010 1030 Positif Positif Positif 1185 985 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 8225 8225 8300 8050 8175 8300 8425 Positif Positif Negatif 8875 7700 GJTL Trading Buy 1295 1295 1330 1210 1270 1330 1390 Positif Positif Positif 1590 1235 Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 8625 8625 8575 8400 8575 8750 8925 Negatif Negatif Negatif 9200 7950 GGRM Trading Buy 65100 65100 65725 62825 64275 65725 67175 Positif Positif Positif 67725 59225 UNVR Trading Buy 44725 44725 44850 44100 44475 44850 45225 Positif Positif Negatif 46000 44000 KLBF Trading Buy 1735 1735 1740 1710 1725 1740 1755 Positif Positif Positif 1805 1650 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 2170 2170 2190 2090 2140 2190 2240 Positif Positif Negatif 2260 1965 PTPP Trading Buy 4200 4200 4240 4150 4180 4210 4240 Positif Positif Positif 4690 3970 WIKA Trading Buy 2750 2750 2770 2670 2720 2770 2820 Positif Positif Positif 3310 2490 ADHI Trading Sell 2310 2310 2290 2250 2290 2330 2370 Negatif Negatif Negatif 2730 2260 WSKT Trading Sell 2620 2620 2590 2590 2610 2630 2650 Negatif Negatif Negatif 2800 2380 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2590 2590 2630 2470 2550 2630 2710 Positif Positif Positif 2980 2540 JSMR Trading Sell 4560 4560 4530 4430 4530 4630 4730 Negatif Negatif Negatif 4910 4550 ISAT Trading Sell 6425 6425 6350 6350 6400 6450 6500 Negatif Negatif Positif 6450 5150 TLKM Trading Buy 4240 4240 4260 4160 4210 4260 4310 Positif Positif Positif 4400 3950 Finance

BMRI Trading Buy 11375 11375 11475 11075 11275 11475 11675 Positif Positif Positif 11750 10500 BBRI Trading Buy 12150 12150 12350 11975 12100 12225 12350 Positif Positif Positif 12400 11500 BBNI Trading Buy 5500 5500 5550 5300 5425 5550 5675 Positif Positif Positif 5875 5150 BBCA Trading Buy 15900 15900 16075 15700 15825 15950 16075 Positif Positif Positif 16200 14800 BBTN Trading Buy 1940 1940 1965 1895 1930 1965 2000 Positif Positif Positif 2030 1890 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 19800 19800 20200 17900 19050 20200 21350 Positif Positif Positif 19700 16525 MPPA Trading Sell 1855 1855 1840 1810 1840 1870 1900 Positif Positif Positif 2020 1635

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku sudut roll tanpa gangguan ekternal ditunjukkan gambar 4.22, berdasarakan perilaku sudut roll tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kontroler yang

disetujui oleh Majelis Hakim tingkat banding, karena itu pertimbangan tersebut diambil alih menjadi pertimbangannya sendiri, namun mengenai amar putusan Mahkamah Syar’iyah

Pengguna mobil pribadi yang menggunakan CNG sebagai bahan bakar akan memperoleh biaya penghematan sebesar Rp 20.688 perhari per unit kendaraan jika beralih

Paper bertujuan untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada piston akibat tekanan yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar, mengetahui distribusi temperatur

Namun, karena refrigeran penggerak katup ekspansi yang digunakan dalam sensing bulb adalah R-22, sedangkan refrigeran uji yang bersirkulasi pada sistem adalah

(B) pembahasan, tentang: (1) pengembangan perguruan tinggi swasta mulai dari Kursus Ahli Teknik menjadi Institut Teknologi Padang dan dari Akademi Peternakan menjadi

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan 22 Maret 2013. Setelah guru menjelaskan materi dan siswa memahaminya, guru kemudian memberikan pre tes. Pre-test dilaksanakan

Gaya kepemimpinan dalam penelitian ini akan dibagi menjadi lima ranah gaya kepemimpinan yaitu dimensi pemimpin memperhatikan kebutuhan maupun keinginan karyawan,