• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 11 Desember 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 11 Desember 2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4466.21 +2.028 6,264.29 5,321.16

LQ-45 767.425 -0.311 1,537.91 3,693.31

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Kamis (10/12), IHSG menguat tipis 2.02 poin (0,05%) ke level 4466.21,. Penguatan datang pada akhir perdagangan, didorong oleh industri dasar yang menguat 1,14%, sektor perbankan dengan 0,72%, dan aneka industri dengan 0,37%. Berdasarkan survei penjualan eceran per Oktober 2015 yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (8/12), pertumbuhan penjualan eceran pada bulan Oktober 2015 menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2015 yang secara tahunan tumbuh 8,8%. Pada September lalu, pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan hanya naik 7,1%. Menurut bank sentral, peningkatan penjualan eceran Oktober lalu didorong penguatan pertumbuhan penjualan makanan, minuman, dan tembakau yang naik dari 9,1% menjadi 13%. Sementara, pertumbuhan penjualan non-makanan melemah dari 4,2% menjadi 3,2%. Pelemahan pertumbuhan penjualan non-makanan terjadi pada seluruh komoditas. Dari pasar global, perdagangan saham Amerika Serikat berakhir di zona merah pada perdagangan hari Rabu (9/12), mengikuti sesi yang volatil setelah pembicaraan merger antara Dow Chemical dan DuPont membatasi penurunan Dow. DuPont dan Dow Chemical sama-sama melonjak 11,9 persen didorong prospek rencana merger mereka menjadi perusahaan kimia terbesar di dunia, dengan penjualan tahunan lebih dari US$90 miliar. Namun, rendahnya harga minyak masih merupakan sentimen buruk yang menurunkan indeks Wall Street. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 254.52 poin (1,32%) ke level 19,046.55,. Saham Tokyo merosot pada Kamis pagi karena naiknya nilai tukar yen yang menurunkan ekspor dan setelah Wall Street jatuh karena harga minyak yang tenggelam ke level terendah selama tujuh tahun. Indeks Shanghai composite melemah 16.94 poin (0,49%) ke level 3,455.49, dari level 3,472.44 sehari sebelumnya. Pelemahan tersebut terjadi setelah beberapa data ekonomi yang lemah yang baru dikeluarkan pada awal minggu ini memberikan beberapa harapan bahwa Beijing akan menambah kebijakan-kebijakan untung mendorong ekonomi kedua terbesar di dunia. Adapun, indeks Hang Seng melemah 99.15 poin (0,45%) ke level 21,704.61, dari level 21,803.76 sehari sebelumnya mengikuti indeks saham regional. Dari Eropa, indeks saham eropa tentatif melemah pada awal perdagangan mengiktui pasar global.

Beberapa isu yang menjadi concern bagi pasar saat ini adalah kenaikan Fed Fund Rate, devaluasi Yuan, pelemahan ekonomi Cina, penurunan harga minyak dan komoditas, depresiasi Rupiah. Menjelang FOMC meeting pada 15-16 Desember 2015 nilai rupiah melemah hingga menyentuh Rp 14.000/USD kemarin, seiring khawatir akan terjadi outflow jika Fed Fund Rate naik. Karena sebelumnya Ketua The Fed mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember. Gejolak nilai rupiah berpotensi masih dapat terjadi hingga keputusan The Fed atas suku bunga Fed. Tekanan terhadap rupiah juga karena perlambatan ekonomi Cina, melemahnya harga komoditas, termasuk minyak, dan kebutuhan US dolar yang biasanya tinggi di akhir tahun. Ditengah pasar fokus pada probabiltas kenaikan fed rate, sementara dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) di sarankan untuk menurunkan suku bunga. Wapres Jusuf Kalla keras menuntut BI menurunkan suku bunga demi membantu pertumbuhan ekonomi dan Menko Perekonomian Darmin Nasution secara tersirat juga mengingatkan BI tidak asal aman dalam mengambil kebijakan moneter. Namun, BI tetap beralasan bahwa tidak ada pertumbuhan tanpa adanya stabilitas, termasuk stabilitas moneter. Ketika bank sentral AS, The Fed, mengatakan akan mengurangi stimulus moneter dan menaikkan suku bunganya. Faktor eksternal ternyata paling mendominasi dibanding internal yang dialami sejak 2013. hhal lainnya yang juga perlu diperhatikan, bagaimana pendanaan korporasi yang kenyataannya kredit dari perbankan dalam negeri yang masih terbatas sehingga akhirnya membutuhkan pendanaan dari luar negeri. Kredit dalam negeri dari perbankan Indonesia hanya sekitar Rp1400-1500 triliun, yang tidak memadai untuk mendanai ekonomi nasional. Sehingga korporasi meminjam dari luar negeri dan jumlah offshore yang diperkirakan total kurang lebih Rp2.000 triliun. Artinya riskan bagi BI untuk mengambil keputusan yang kontrarian dengan the Fed dalam mengambil keputusan, dikhawatirkan potensi tekanan bagi pasar akan besar, seiring ancaman akan menghadapi risiko outflow. Tentunya skenario ini tidak dihendaki oleh para pelaku pasar yang bisa mengancam penurunan nilai investasi pada asset berisiko ini. Sentimen dari pasar global, meski ancaman pelemahan harga minyak masih membayangi pergerakan indeks global, namun bursa AS berhasil melaju ke zona positif pada Kamis. Faktor positif bursa AS diharapkan menjadi katalis bagi IHSG untuk melaju keteritorial positif pada hari ini.

DAILY REPORT

11 Desember 2015

• Konsorsium WIKA segera suntik kereta cepat Rp 1,25 triliun • WIKA bidik kontrak luar negeri USD 200 juta

• WSKT proyeksi peroleh proyek Rp 100 triliun hingga awal 2016 • WSKT targetkan pendapatan tahun 2016 Rp 30 T, laba Rp 2 T • JSMR naikkan belanja modal menjadi Rp 16 triliun

• JSMR tengah mengikuti tender ruas tol Batang-Semarang • IDPR Bangun pabrik precast tahun depan

• IDPR targetkan pendapatan tahun 2016 naik 30% YoY • Dua anak usaha INDY jual saham SMG

• Refinancing BRMS belum selesai

• EMTK incar pertumbuhan 15% tahun depan

• SMGR targetkan produksi semen tahun 2016 tumbuh 5%-6% • KAEF akan bangun pabrik bahan baku obat pada 2016 • KBLV & Huawei Tech tandatangani Letter of Guarantee • MKNT & Tan Heng Lok dirikan anak usaha

• AMIN targetkan kinerja tahun 2016 tumbuh 15% YoY • PWON targetkan tarnsaksi Rp 200 miliar dalam pameran • BMRI & Boku kerja sama pembayaran online pengguna Facebook • BBTN salurkan KPR subsidi FLPP tahun 2015 sebesar Rp 5,1 T • BBTN targetkan KPR tahun 2016 tumbuh 21%, 18-19% di 2015 • MCOR ubah jadwal pelaksanaan rights issue IV, rasio tetap • BBLD peroleh pinjaman Rp miliar dari NOBU

• KOPI siapkan Rp50 miliar untuk capex 2016

• Kino Indonesia catatkan saham di BEI dengan kode KINO

Support Level 4445/4424/4409

Resistance Level 4481/4495/4516

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

11 December 2015

11 December 2015

Konsorsium Wijaya Karya (WIKA) segera menyuntik dana sebesar Rp 1,25 triliun ke perusahaan patungan, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Proyek high speed railway (HSR) Jakarta-Bandung senilai USD 5,5 miliar tersebut akan mulai konstruksi pada 2016. Konsorsium proyek HSR akan segera memenuhi kewajiban modal minimum KCIC sehingga usaha patungan tersebut dapat menjadi badan usaha perkeretaapian. Porsi WIKA sebesar 38% dari kepemilikan 60% konsorsium BUMN di KCIC, maka perseroan akan berkontribusi sekitar Rp 285 miliar. Dari total investasi USD 5,5 miliar, porsi pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 75% dan 25% dari ekuitas konsorsium.

Wijaya Karya (WIKA) membidik kontrak baru dari luar negeri sebesar USD 200 juta tahun depan. Perseroan mengincar kontrak konstruksi di Arab Saudi, Filipina dan Aljazair.

Waskita Karya (WSKT) memperkirakan pencapaian kontrak baru akan melebihi perkiraan Rp 30 triliun pada akhir 2015. Hingga November 2015, perseroan memperoleh kontrak baru senilai Rp 27,9 triliun atau sekitar 93% dari perkiraan Rp 30 triliun dari sejumlah proyek infrastruktur seperti jalan tol di berbagai wilayah. Waskita Karya (WSKT) memproyeksi bisa memperoleh proyek Rp 100 triliun sampai awal tahun 2016. Kontrak tersebut merupakan proyek infrastruktur baru dan carry over kontrak dari tahun sebelumnya. Dari kontrak proyek tersebut, sebesar Rp 70 triliun merupakan kontrak pembangunan jalan tol baru yang ditargetkan selesai pada tahun 2018.

Waskita Karya (WSKT) menargetkan pada awal tahun 2016 meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp 100 triliun, terdiri atas 34% kontrak baru dan 66% kontrak carry over, dengan total aset mencapai Rp 43 triliun. Kontrak yang diraih pada tahun 2016 tersebut sejalan dengan ekspansi bisnis perusahaan selain sebagai kontraktor juga menggarap proyek-proyek jalan tol. Dengan rencana bisnis tersebut, pada tahun 2016 Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp 30 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp 15 triliun. Sedang laba tahun 2016 diperkirakan menembus Rp 2 triliun, naik dari tahun 2015 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 800 miliar. Pada 2016 perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 10 triliun, yang berasal dari sebesar 70% pinjaman perbankan dan 30% kas internal perseroan. Dana dari modal sendiri ekuitas perseroan sudah Rp 9 triliun, untuk biaya tol. Waskita menyiasati pembiayaan capex dengan menerbitkan surat utang (obligasi) yang dijadwalkan pada semester II 2016. Sejumlah proyek yang mulai dibangun pada tahun 2016, yaitu 4 ruas jalan tol antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 km, Soka-Pekutatan 25,1 km, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 km dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 km. Pada tahun 2016 Waskita akan mengakuisisi setidaknya dua atau tiga ruas jalan tol.

Indonesia Pondasi Raya (IDPR) menargetkan pendapatan tahun 2016 meningkat sekitar 30% dari pencapaian tahun 2015 yang diperkirakan sebesar Rp 1,3 triliun - Rp 1,4 triliun. Program pembangunan infrastruktur diharapkan bisa menopang kinerja pendapatan perseroan pada tahun 2016. Saat ini perseroan sedang mengikuti tender beberapa proyek infrastruktur dari pemerintah. Perseroan menganggarkan dana belanja modal (capex) senilai Rp 150 miliar. Dana sebesar itu dari hasil pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO).

Indonesia Pondasi Raya (IDPR) menargetkan raihan kontrak baru

tahun depan sebesar Rp 1,8 triliun, meningkat dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 1,3 triliun. Tahun depan, perseroan berencana meningkatkan porsi kontrak barunya dari sektor fondasi infrastruktur. IDPR menargetkan kontrak fondasi infrastruktur dari proyek pembangkit listrik, jembatan, bendungan dan proyek infrastruktur lainnya.

Indonesia Pondasi Raya (IDPR) mempersiapkan pengembangan satu pabrik beton pracetak (precast) pada tahun depan dengan nilai investasi sekitar Rp80 miliar – Rp100 miliar. Sementara itu, konstruksi pabrik akan dilaksanakan oleh anak usaha, bernama PT Rekagunatek Persada. Dengan pembangunan pabrik ini, perusahaan optimis dapat menciptakan pasar baru bagi perusahaan ke depannya. Sejauh ini, IDPR fokus pada pengerjaan fondasi bangunan. Pabrik baru ini akan dibangun di wilayah Tangerang dan memiliki kapasitas produksi beton pracetak sebesar 700m2 – 1.000m2 per bulan.

Jasa Marga (JSMR) menaikkan alokasi belanja modal tahun depan menjadi Rp 16 triliun dari rencana awal Rp 14 triliun. Sekitar 30% sumber pendanaan capex akan berasal dari ekuitas, sedangkan sisanya 70% berasal dari perbankan. Salah satu sumber pendanaan capex akan berasal dari pinjaman Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Capex tahun ini akan dimanfaatkan untuk pengerjaan 13 ruas jalan tol sepanjang 460 km. Anggaran ini merupakan bagian dari investasi perseroan senilai total Rp 40 triliun. Perseroan menargetkan mampu mengelola 1.050 km jalan tol pada 2018.

Jasa Marga (JSMR) tengah mengikuti tender ruas tol Batang-Semarang sepanjang 75 km. Perseroan telah masuk tahap kualifikasi. Nilai proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 10 triliun. Bila berhasil lolos, JSMR mengincar kepemilikan hingga 55%.

Proses refinancing Bumi Resources Minerals (BRMS) dengan nilai mencapai sekitar USD 500 juta masih belum selesai karena negosiasi dengan para kreditur belum mencapai finalisasi. Ada dua pinjaman utama yang sedang dalam proses refinancing. Pinjaman pertama nilainya sekitar USD 400 juta yang diperoleh dari Multi Daerah Bersaing (MDB) dari Credit Suisse. Pinjaman kedua berkisar USD 150 juta yang didapat oleh perseroan untuk proyek tambang seng dan timah hitam Dairi Prima Mineral yang berlokasi di Sumatra Utara. Sementara itu, BRMS sedang mencari mitra strategis untuk membantu pengerjaan dan pendanaan proyek Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals. Keduanya merupakan proyek tambang emas dan tembaga.

Indika Energy (INDY) melalui anak-anak perusahaannya yakni PT Indika Energy Infrastructure dan PT LPG Distribusi Indonesia pada 7 Desember 2015 telah menandatangani perjanjian jual beli yaitu menjual seluruh saham yang dimiliki dalam PT Satya Mitra gas (SMG) kepada Mohamad Reza Tarmizi dan Yuni Margiasari. PT Satya Mitra gas adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan dan pengisian bulk elpiji. Besaran harga keseluruhan penjualan saham-saham SMG disebutkan tidak mempunyai nilai yang material yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK.

Semen Indonesia (SMGR) menargetkan ground breaking pembangunan pabrik semen di Kabupaten Pidie, Nangroe Aceh Darussalam, pada tahun 2016 dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun di lahan seluas 1.548 ha. Total investasi untuk pembangunan itu diperkirakan USD 360 juta atau sekitar Rp 4,93 triliun. Untuk itu Semen Indonesia membentuk perusahaan

(3)

     

           

 

 

11 December 2015

11 December 2015

patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan lokal. Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas dalam JV tersebut. Sedang mitra lokal berpartisipasi kecil dalam perusahaan patungan tersebut, tetapi memiliki lahan. Proses studi kelayakan sedang berlangsung, meliputi aspek lingkungan, teknis, bisnis dan legal. Sebesar 20% dari produksi Semen Pidie akan diekspor ke Myanmar, Bangladesh dan ke kawasan Asia. Selebihnya dialokasikan untuk wilayah Aceh, Sumatera Bagian Timur dan sekitarnya.

Semen Indonesia (SMGR) menargetkan produksi semen pada tahun 2016 menembus 30 juta ton, meningkat dibanding proyeksi produksi tahun 2015 sekitar 28,5 juta ton atau tumbuh sekitar 5%-6% YoY. Produksi semen sekitar 30 juta ton berasal dari seluruh grup Semen Indonesia meliputi, Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa. Dari total produksi sekitar 30 juta ton pada tahun 2016, perseroan akan memfokuskan untuk mengisi pasar dalam negeri. Sedang ekspor hanya berkisar 500.000-600.000 ton atau sekitar 2% dari total produksi. Pada tahun 2016 perseroan menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 5% sejalan dengan pertumbuhan volume produksi. Pertumbuhan produksi didorong oleh tingginya permintaan dalam negeri, sejalan dengan berkembangnya proyek infrastruktur Pemerintah, dan termasuk kenaikan permintaan ritel. Proyeksi pertumbuhan produksi ke depan karena hingga semester II 2015 konsumsi semen nasional terus membaik yang berada di kisaran 8%.

Ateliers Mecaniques D'Indonesie (AMIN) menargetkan kinerja tahun 2016 tumbuh 15% YoY. Total pendapatan perseroan tahun 2015 diperkirakan akan mencapai Rp 160 miliar dan laba bersih diproyeksi Rp 17 miliar. Perseroan optimis tahun depan bisa tumbuh karena masih banyak pasar di industri perkebunan yang bisa digarap. AMIN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perakitan mesin industri dengan memproduksi berbagai jenis boiler, auxiliary dan memberikan jasa layanan boiler.

Rencana rights issue Kimia Farma (KAEF) untuk menutup kebutuhan belanja modal tahun 2016 hingga kini masih menunggu persetujuan dari pemerintah dan DPR sehubungan dengan risiko dilusi kepemilikan saham pemerintah. Rights issue tanpa penyertaan modal negara (PMN) itu berisiko mengurangi kepemilikan saham pemerintah 20% dari saat ini 90,03%. Target perolehan dana Rp 1,1 triliun itu selain untuk membangun pabrik bahan baku, juga akan dipakai untuk melanjutkan pembangunan pabrik farmasi di Banjaran, Kabupaten Bandung. Seluruh total investasi pembangunan mencapai Rp 900 miliar. Jika pabrik tersebut telah beroperasi, kapasitas produksi obat bisa lebih dari 5 miliar tablet per tahun atau tiga kali lipat pabrik lama di Kota Bandung. Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas pabrik garam farmasi di Jombang, Jawa Timur dari 2.000 ton saat ini menjadi 6.000 ton per tahun dengan kebutuhan dana Rp 95 miliar. Ekspansi tetap akan dilakukan tahun 2016, meski pabrik itu hingga kini belum memperoleh izin produksi dari BPOM.

Kimia Farma (KAEF) akan memulai pembangunan pabrik bahan baku obat kimia pada tahun 2016 untuk menyubstitusi kebutuhan impor yang saat ini menguasai 90% kebutuhan bahan baku. Pembangunan pabrik itu membutuhkan investasi di luar tanah senilai Rp 110 miliar yang akan diambil dari belanja modal tahun 2016 sebesar Rp 1 triliun. Pabrik akan didirikan di atas lahan milik KAEF di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. KAEF akan membentuk perusahaan patungan dengan investor dari salah satu negara di Asia yang akan menguasai saham minoritas. Masa konstruksi pabrik itu hingga memperoleh izin produksi dari Badan

Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diperkirakan sekitar 18-24 bulan. Pabrik tersebut nantinya memproduksi 6 jenis bahan baku, di antaranya bahan obat pengencer darah untuk penyakit jantung. Perseroan membelanjakan Rp 300 miliar per tahun untuk mengimpor 90% kebutuhan bahan baku. Pembangunan pabrik bahan baku itu tidak serta-merta mengurangi drastis ketergantungan impor. Langkah itu merupakan tahap awal dari upaya perseroan menyubstitusi impor. KAEF akan terus menciptakan proyek pabrik bahan baku obat.

Elang Mahkota Teknologi (EMTK) berharap kinerja pada tahun depan dapat tumbuh sebesar 10-15%. Pertumbuhan yang sama juga ditargetkan dapat diperoleh oleh anak usahanya, Surya Citra Media (SCMA). EMTK menganggarkan Rp 450 miliar untuk belanja modal pada tahun depan, lebih tinggi dari porsi tahun ini Rp 350 miliar. Sebagian besar dana tersebut akan dimanfaatkan untuk bisnis penyiaran, khususnya untuk pemeliharaan peralatan, penggantian alat dan ekspansi.

First Media (KBLV) pada 7 Desember 2015 telah menandatangani Letter of Guarantee, dimana perseroan memberikan jaminan perusahaan kepada PT Huawei Tech Investment atas pemberian fasilitas vendor financing oleh Huawei kepada PT Internux, salah satu anak usaha perseroan. Nilai fasilitas vendor financing sebesar USD 30.000.000. Jaminan perusahaan wajib dilaksanakan oleh perseroan dibatasi hanya untuk fasilitas vendor financing yang tidak dapat dibayarkan kembali oleh Internux kepada Huawei. Mitra Energi Persada (KOPI) menyiapkan dana sebesar Rp50 miliar untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun depan. Rencananya, capex yang disiapkan akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di sektor energi utama gas bumi. Adapun sumber dana akan diperoleh dari internal dan pinjaman bank dengan porsi sekitar 40%-60%. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) mendirikan anak perusahaan baru bersama dengan Tan Heng Lok pada 4 Desember 2015 bernama PT Telering Onyx Pratama yang bergerak di bidang jasa perdagangan, pembangunan, percetakan, industri, perbengkelan dan pertanian. Modal dasar perusahaan baru itu sebesar Rp 1.000.000.000 dan modal disetor Rp 500.000.000. Pemegang saham PT Telering Onyx Pratama adalah MKNT sebanyak 495.000 saham atau 99% dan Tan Heng Lok 5.000 saham atau 1%. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan volume transaksi Mandiri e-cash dan transaksi e-commerce meningkat 100% tahun depan. Hingga November 2015, volume transaksi mandiri e-cash mencapai Rp 1,9 triliun dan transaksi e-commerce sebesar Rp 2,3 triliun.

Bank Mandiri (BMRI) bekerjasama dengan PT Synnex Metrodata Indonesia untuk meningkatkan transaksi di segmen retail banking melalui pemanfaatan business card. Persreoan akan menyediakan fasilitas pembiayaan melalui business-card kepada retailer Synnex Metrodata untuk membantu pengembangan bisnis retailer khususnya di sektor IT.

Bank Mandiri (BMRI) bekerja sama dengan perusahaan penyedia tagihan, Boku, untuk melayani pembayaran transaksi online pengguna Facebook di Indonesia dengan Mandiri e-cash. Dalam kerja sama ini Mandiri e-cash diintegrasikan ke dalam platform pembayaran Boku, sehingga seluruh user facebook Indonesia dapat menikmati kenyamanan bertransaksi menggunakan mandiri e-cash. Kerja sama ini dimaksudkan untuk semakin mempopulerkan mandiri e-cash di kalangan pengguna facebook

(4)

     

           

 

 

11 December 2015

11 December 2015

di Indonesia sebagai alternatif alat pembayaran elektronik, baik untuk transaksi digital maupun pembelian barang. Hingga November 2015, jumlah pengguna Mandiri e-cash tercatat sebanyak lebih dari 1,5 juta nasabah dengan total volume transaksi sebesar Rp 1,9 triliun. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong jumlah pengguna e-cash dengan penambahan volume transaksi sebesar 100% pada tahun 2016.

Bank Tabungan Negara (BBTN) telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di tahun 2015 melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 5,1 triliun. Namun dana itu telah habis sejak Juni 2015. Dana itu pun akan diganti oleh pemerintah melalui APBN 2016. BTN akan bisa membiayai hingga 261 ribu rumah melalui skema FLPP sampai akhir tahun 2015 atau naik 4 kali lipat dari target pemerintah yang sebesar 61 ribu unit. Pada tahun 2016 pemerintah melalui Kementerian PUPR akan kembali menggulirkan dana FLPP sebesar Rp 9,2 triliun. Dana itu akan digunakan untuk BTN yang sudah menghabiskan dana FLPP di 2015. Sedangkan sisanya untuk membiayai KPR subsidi yang baru di tahun 2016.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun 2016 mencapai 21%. Sedang pada tahun 2015 pertumbuhan KPR mencapai 18%-19%. Jika kondisi ekonomi tahun 2016 stabil, perseroan yakin pertumbuhan didominasi oleh segmen menengah ke bawah yang mencapai 60%-70%.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan dapat mendukung pembangunan 600-700 ribu unit rumah pada 2016, sedangkan target tahun ini sekitar 441 ribu unit rumah. Hingga saat ini, perseroan fokus pada pembiayaan rumah pertama dan kelas menengah bawah.

Bank Panin Syariah (PNBS) telah memperoleh izin prinsip dari OJK untuk menjadi bank devisa. Terkait hal tersebut, perseroan berharap dapat mulai beroperasi sebagai bank devisa tahun depan. Dengan demikian, PNBS dapat mengeluarkan produk-produk tabungan dan giro dalam valuta asing (valas). Tahun depan, perseroan menargetkan pembiayaan tumbuh 15-20%. Bank Windu Kentjana (MCOR) mengubah jadwal pelaksanaan right issue IV perseroan, tetapi jumlah saham dan perbandingannya tetap. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi 21-22 Desember 2015 dan di pasar tunai 28-29 Desember 2015 dengan periode perdagangan saham right 30 Desember-12 Februari 2015. Sebelumnya jadwal right perseroan untuk periode perdagangan 27 November-3 Desember 2015. MCOR akan mengeluarkan 11.260.539.938 saham dengan nominal dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham atau total dana yang diraih Rp 1.126.053.993.800. Setiap 100 pemegang saham perseroan hingga 28 Desember 2015 berhak atas 154 HMETD (rasio 100 : 154). Dana yang diraih akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR.

Rencana konsolidasi antara Bank Maybank Indonesia (BNII) dengan unit usaha syariahnya yaitu PT Bank Maybank Syariah Indonesia masih menunggu kajian terkait pajak dari hukum. Perseroan masih mengkaji opsi lainnya dan ditargetkan keputusan konsolidasi akan didapat selambat-lambatnya pada tahun 2023. Buana Finance (BBLD) memperoleh fasilitas pinjaman perbankan dari Bank Nationalnobu (NOBU) sebesar Rp 50.000.000.000. Pinjaman itu berjangka waktu 36 bulan yang dijamin dengan piutang milik perseroan.

Pakuwon Jati (PWON) menggelar pameran bersama Pakuwon Group di Surabaya. Selama pameran 9-13 Desember 2015 perseroan menargetkan ada transaksi sekitar Rp 200 miliar. Hingga akhir tahun 2015 persroan mengharapkan penjualan menembus Rp 3,4 triliun. Hingga Oktober 2015 penjualan sudah menembus Rp 2,725 triliun.

Kino Indonesia hari ini akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode perdagangan KINO. Perseroan mencatatkan saham sebanyak 228.571.500 lembar dan dana yang diperoleh Rp 868.571.700.000 dengan harga penawaran Rp 3.800.

PT Cikarang Listrindo akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016. Rencananya perseroan akan melepas maksimum sekitar 22% saham dengan program Employee Stock Allocation (ESA). Nilai aset Cikarang Listrindo melebihi Rp 2 triliun. Saat ini Cikarang Listrindo mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang memiliki kapasitas 1.000 MW. Cikarang Listrindo pun sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan memiliki kapasitas 420 MW.

(5)

      

 

 

 

 

 

11 December 2015

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 36,63 -0,13 TLKM (US) 43 14.846 7

Natural Gas (US$)/mmBtu 1,99 -0,03 ANTM (GR) 0,01 183 -15

Gold (US$)/Ounce 1072,25 0,70

Nickel (US$)/MT 8680,00 -15,00

Tin (US$)/MT 14550,00 150,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,35 -10,05

Coal (RB) (US$)/MT* 50,00 -13,36

CPO (ROTH) (US$)/MT 632,50 2,50

CPO (MYR)/MT 2151,00 0,50

Rubber (MYR/Kg) 597,00 -0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 795,76 -5,66

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17574,75 0,47 -1,39 15,94 14,96 3,03 2,91 5.291,1

USA NASDAQ COMPOSITE 5045,17 0,44 6,53 22,90 19,60 3,62 3,33 7.890,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6088,05 -0,63 -7,28 15,35 14,49 1,71 1,66 1.548,2

CHINA SHANGHAI SE A SH 3617,69 -0,49 6,74 14,77 13,37 1,71 1,56 4.435,7

CHINA SHENZHEN SE A SH 2313,86 -0,11 56,51 35,53 25,39 3,89 3,46 3.431,5

HONG KONG HANG SENG INDEX 21704,61 -0,45 -8,05 10,89 10,37 1,15 1,07 1.730,8

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4466,21 0,05 -14,55 16,82 14,62 2,47 2,23 339,3

JAPAN NIKKEI 225 19046,55 -1,32 9,14 18,51 16,72 1,63 1,52 2.857,2

MALAYSIA KLCI 1648,65 -0,65 -6,39 16,33 14,97 1,78 1,68 230,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2848,46 -0,44 -15,35 12,51 11,88 1,10 1,06 279,3

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.953,03 -62,97 1000 IDR/ USD 0,07 0,0003

EUR/IDR 15.273,96 -46,82 EUR / USD 1,09 0,0006

JPY/IDR 114,64 0,10 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.941,03 5,75 SGD / USD 0,71 0,0004

AUD/IDR 10.143,99 -28,13 AUD / USD 0,73 -0,0011

GBP/IDR 21.152,79 -18,06 GBP / USD 1,52 0,0000

CNY/IDR 2.167,09 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0003

MYR/IDR 3.272,86 -9,08 MYR / USD 0,23 0,0004

KRW/IDR 11,81 -0,08 100 KRW / USD 0,08 -0,0002

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.22

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

11 December 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description November-15 October-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.37 2.16 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 4.89 6.25 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % 0.21 -0.08 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 100.24 Bn 100.71 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

11 Dec US Monthly Budget Statement Sekitar $67.5Bn

11 Dec US Business Inventories Turun menjadi 0.1% dari 0.3%

11 Dec US PPI MoM Naik menjadi 0.00% dari -0.4%

11 Dec US PPI YoY Naik menjadi -1.4% dari -1.6%

15 Dec Indonesia Total Exports YoY --

15 Dec Indonesia Total Imports YoY --

15 Dec Indonesia Trade Balance YoY --

15 Dec US Empire Manufacturing Naik menjadi -5.50 dari -10.74

15 Dec US CPI MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.2%

15 Dec US CPI YoY Naik menjadi 0.5% dari 0.2%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBCA IJ 13500 3.65 11.25 BMRI IJ 8875 -1.39 -2.80 HMSP IJ 97000 1.04 3.39 KLBF IJ 1185 -4.82 -2.73 CPIN IJ 3000 5.26 2.39 UNTR IJ 14650 -3.62 -1.99 SRTG IJ 4700 20.51 2.11 AKRA IJ 6700 -6.29 -1.72 UNVR IJ 35375 0.78 2.04 AALI IJ 16575 -5.01 -1.34 GGRM IJ 52000 1.56 1.49 ICBP IJ 11950 -1.85 -1.27 ISAT IJ 5475 5.29 1.45 MNCN IJ 1700 -4.23 -1.04 MEGA IJ 3000 7.72 1.44 MIKA IJ 2240 -2.82 -0.92 SMGR IJ 11200 2.05 1.30 LPKR IJ 1175 -3.29 -0.90 ASII IJ 6225 0.40 0.98 MAYA IJ 1960 -8.62 -0.77 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Kino Indonesia Consumer 3800.00 228.57 02-04 Dec 2015 11 Dec 2015 Indo Premier, Credit Suisse

Deutsche Securities PT Buyung Poetra

Sembada

Consumer 420-500 710.00 10-11 Dec 2015 16 Dec 2015 Bahana Securities

PT Mahaka Radio Integra

(7)

      

 

 

 

 

 

 

11 December 2015

11 December 2015 DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TOTO 50.00 Cash Dividend 03 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 29 Dec-15

SCMA 55.00 Cash Dividend 03 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 22 Dec-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BACA Rights Issue 81:8 102.00 TBA TBA TBA

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

 

GSMF Rights Issue 32:15 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

AGRS Rights Issue 100.00 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15

 

22 Dec – 30 Dec’15

 

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

MKNT RUPSLB 11-Dec-15

BBRI RUPSLB 14-Dec-15

PSKT RUPSLB 15-Dec-15

UNVR RUPSLB 15-Dec-15

TMPI RUPSLB 16-Dec-15

AKSI RUPSLB 16-Dec-15

BKSL RUPSLB 17-Dec-15

MIKA RUPSLB 17-Dec-15

BACA RUPSLB 18-Dec-15

BMRI RUPSLB 18-Dec-15

ASMI RUPSLB 21-Dec-15

MAMI RUPSLB 21-Dec-15

CANI RUPST/LB 22-Dec-15

APIC RUPSLB 22-Dec-15

BCIC RUPSLB 28-Dec-15

MDRN RUPSLB 28-Dec-15

NOBU RUPSLB 29-Dec-15

RIMO RUPSLB 29-Dec-15

SQBB RUPSLB 29-Dec-15

SQBI RUPSLB 29-Dec-15

(8)

      

 

 

 

 

 

11 December 2015

11 December 2015

UNVR

TRADING BUY

S1 35025 R1 35700 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 34225 R2 36500

Closing

Price 35375

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 35025-Rp 35700

• Entry Rp 35375, take Profit Rp 35700

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 14.84 Positif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) -47.14 Negatif

Bollinger Band (Mid) 36598 Negatif

MA5 35830 Negatif 32,000 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000

May Jun Jul August September October November December

UNVR Downward Sloping Channel

36,259.4 35,830 35,375 35,375 35,375 32,137.5 32,137.5 36,597.5 36,650 38,147.1 38,147.1 38,317.3 38,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 6.94, Stochastic %K = 7.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

7.55135 6.93932 6.93932 7.55135 20 80 -600 -400 -200 0 200 400 600 0 UNVR - MACD (5,3) = 275.06, Signal() = 275.07

275.064 275.068 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -47.14, Volume() = 1,693,200.00

-39.2521 -47.1387

0.00000

1,693,200

UNVR - William's % R(14) = -89.93, Volume() = 1,693,200.00 -89.9281 1,693,200 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

CPIN

TRADING BUY

S1 2890 R1 3100 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2800 R2 3190

Closing

Price 3000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 2890-Rp 3100

• Entry Rp 3000, take Profit Rp 3100

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 42.50 Positif

MACD -24.98 Negatif

True Strength Index (TSI) -38.39 Positif

Bollinger Band (Mid) 3018 Negatif

MA5 3002 Negatif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600

May Jun Jul August September October November December

CPIN Upward Sloping Channel

3,018.25 3,002 3,000 3,000 3,000 2,560 2,276.06 3,108.13 3,400 3,410 3,410 3,545 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 10.43, Stochastic %K = 9.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

10.4325 9.09091 9.09091 10.4325 20 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 CPIN - MACD (5,3) = 36.62, Signal() = 45.46

36.6222 45.4553 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CPIN - TSI(3,5,3) = -38.39, Volume() = 13,299,400.00

-31.8152

-38.3923 0.00000

13,299,400

CPIN - William's % R(14) = -72.73, Volume() = 13,299,400.00 -72.7273

13,299,400

(9)

      

 

 

 

 

 

11 December 2015

11 December 2015

KLBF

TRADING BUY

S1 1130 R1 1250 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1010 R2 1370

Closing

Price 1185

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 1130-Rp 1250

• Entry Rp 1185, take Profit Rp 1250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 23.15 Positif

MACD -21.21 Negatif

True Strength Index (TSI) -65.16 Negatif

Bollinger Band (Mid) 1333 Negatif

MA5 1274 Negatif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900

May Jun Jul August September October November December

KLBF Downward Sloping Channel

1,306.88 1,274 1,185 1,185 1,185 1,119.29 1,119.29 1,332.5 1,335 1,371.67 1,371.67 1,400 1,414.96 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 9.79, Stochastic %K = 10.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

10.0754 9.78755 9.78755 10.0754 20 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = 28.47, Signal() = 21.50 21.5022 28.4732 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = -65.16, Volume() = 173,525,504.00 -48.9417 -65.1649 0.00000 173,525,50 KLBF - William's % R(14) = -81.13, Volume() = 173,525,504.00 -81.1321 173,525,50 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

LPKR

TRADING BUY

S1 1145 R1 1210 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1080 R2 1275

Closing

Price 1175

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 1145-Rp 1210 • Entry Rp 1175, take Profit Rp 1210

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.49 Negatif

MACD -12.73 Negatif

True Strength Index (TSI) -53.58 Positif

Bollinger Band (Mid) 1257 Negatif

MA5 1261 Negatif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

May Jun Jul August September October November December

LPKR Broadening Wedge 1,261 1,256.5 1,175 1,175 1,175 980 980 1,285 1,288.13 1,380 1,380 1,398.42 1,398.42 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 13.37, Stochastic %K = 7.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

13.3658 7.49513 7.49513 13.3658 20 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LPKR - MACD (5,3) = 26.65, Signal() = 18.39 18.3905 26.6514 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPKR - TSI(3,5,3) = -53.58, Volume() = 52,695,900.00 -32.9044 -53.5813 0.00000 52,695,900 LPKR - William's % R(14) = -91.11, Volume() = 52,695,900.00 -91.1111 52,695,900 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

      

 

 

 

 

 

11 December 2015

11 December 2015

ICBP

TRADING BUY

S1 11700 R1 12225 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 11175 R2 12750

Closing

Price 11950

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 11700-Rp 12225 • Entry Rp 11950, take Profit Rp 12225

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 34.04 Positif

MACD -94.97 Negatif

True Strength Index (TSI) -60.50 Positif

Bollinger Band (Mid) 12584 Negatif

MA5 12350 Negatif 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200 13,800 14,400 15,000

May Jun Jul August September October November December

ICBP Wedge 12,562.5 12,543.8 12,350 12,300 11,950 11,950 11,950 12,562.5 12,583.8 13,000 13,000 13,125 13,278.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 18.68, Stochastic %K = 11.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

18.6843 11.7638 11.7638 18.6843 20 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 300.0 0.0 ICBP - MACD (5,3) = 135.95, Signal() = 101.63

101.634 135.947 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = -60.50, Volume() = 1,170,800.00

-42.8468 -60.5014

0.00000

1,170,800

ICBP - William's % R(14) = -85.45, Volume() = 1,170,800.00 -85.4545 1,170,800 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ACES

TRADING BUY

S1 785 R1 850 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 735 R2 900

Closing

Price 810

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 785-Rp 850 • Entry Rp 810, take Profit Rp 850

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.91 Positif

MACD 4.73 Positif

True Strength Index (TSI) 14.52 Positif

Bollinger Band (Mid) 770 Positif

MA5 788 Positif 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0 840.0

May Jun Jul August September October November December

ACES Upward Sloping Channel

788 785.625 770 754.545 754.545 745 642.021 810 810 810 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 58.87, Stochastic %K = 74.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.869 58.869 20 74.7024 74.7024 80 -30.0 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ACES - MACD (5,3) = -4.87, Signal() = -3.08

-4.87405 -3.07763 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ACES - TSI(3,5,3) = 14.52, Volume() = 16,728,500.00

10.0526 0.00000 14.5172

16,728,500

ACES - William's % R(14) = -15.79, Volume() = 16,728,500.00 -15.7895 16,728,500 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(11)

      

 

 

 

 

 

 

11 December 2015

11 December 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

10-12-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 16575 16575 16300 15550 16300 17050 17800 Negatif Negatif Negatif 21150 16950

LSIP Trading Sell 1305 1305 1275 1185 1275 1365 1455 Negatif Negatif Negatif 1575 1200

SGRO Trading Buy 1450 1450 1465 1405 1435 1465 1495 Negatif Positif Negatif 1510 1080

Mining

PTBA Trading Sell 4640 4640 4530 4240 4530 4820 5100 Negatif Positif Negatif 7825 4820

ADRO Trading Sell 475 475 465 439 465 491 515 Negatif Positif Negatif 660 490

MEDC Trading Sell 800 800 765 690 765 840 915 Negatif Positif Negatif 1450 845

INCO Trading Sell 1460 1460 1430 1345 1430 1515 1600 Negatif Negatif Negatif 2445 1500

ANTM Trading Sell 303 303 298 285 298 311 324 Negatif Negatif Negatif 400 306

TINS Trading Sell 489 489 482 464 482 500 520 Negatif Negatif Negatif 670 505

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 815 815 805 775 805 835 865 Negatif Positif Negatif 1025 835

SMGR Trading Buy 11200 11200 11325 10575 10950 11325 11700 Positif Positif Positif 11775 9625

INTP Trading Sell 19800 19800 19575 18875 19575 20275 20975 Negatif Negatif Negatif 21400 17700

SMCB Trading Sell 1000 1000 940 940 985 1030 1075 Negatif Negatif Negatif 1140 995

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6225 6225 6125 5900 6125 6350 6575 Negatif Negatif Negatif 6850 5725

GJTL Trading Sell 498 498 490 470 490 510 530 Negatif Negatif Negatif 630 510

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 5000 5000 4950 4850 4950 5050 5150 Negatif Negatif Negatif 6150 4875

GGRM Trading Buy 52000 52000 52275 50875 51575 52275 52975 Positif Positif Positif 52650 42300

UNVR Trading Buy 35375 35375 35700 34225 35025 35700 36500 Negatif Positif Negatif 38600 34500

KLBF Trading Buy 1185 1185 1250 1010 1130 1250 1370 Negatif Positif Negatif 1475 1235

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1650 1650 1620 1545 1620 1695 1770 Negatif Negatif Negatif 1785 1550

PTPP Trading Sell 3710 3710 3695 3665 3695 3725 3755 Positif Negatif Negatif 3905 3595

WIKA Trading Sell 2690 2690 2675 2630 2675 2720 2765 Negatif Negatif Negatif 3100 2690

ADHI Trading Sell 2160 2160 2145 2110 2145 2180 2215 Negatif Negatif Negatif 2355 2105

WSKT Trading Sell 1640 1640 1625 1600 1625 1650 1675 Negatif Positif Negatif 1760 1605

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2600 2600 2560 2475 2560 2645 2730 Negatif Negatif Negatif 3080 2560

JSMR Trading Sell 4700 4700 4675 4595 4675 4755 4835 Negatif Negatif Negatif 5350 4500

ISAT Trading Buy 5475 5475 5575 4985 5275 5575 5875 Negatif Positif Positif 5700 3955

TLKM Trading Buy 3010 3010 3035 2895 2965 3035 3105 Negatif Positif Negatif 3095 2660

Finance

BMRI Trading Sell 8875 8875 8800 8675 8800 8925 9050 Negatif Negatif Negatif 9625 8150

BBRI Trading Sell 10875 10875 10775 10600 10775 10950 11125 Negatif Negatif Negatif 11600 10200

BBNI Trading Buy 5000 5000 5100 4865 4945 5025 5100 Positif Positif Positif 5250 4650

BBCA Trading Buy 13500 13500 13700 12500 13100 13700 14300 Positif Positif Positif 13750 12375

BBTN Trading Sell 1280 1280 1270 1245 1270 1295 1320 Negatif Negatif Negatif 1305 1085

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 14650 14650 14525 14150 14525 14900 15275 Negatif Negatif Negatif 20000 15200

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Lebih tingginya proporsi belanja untuk kepentingan publik diband- ingkan untuk kepentingan aparatur seperti yang di- tunjukkan pada grafik tersebut, mengindikasikan

E-Journal Tadulako Physical Education, Health And Recreation, Volume 2, Nomor 6 Agustus 2014 ISSN 2337 – 4535 Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase kesegaran

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Kapolsek Sukmajaya, Kompol agus Widodo, mengatakan awalnya petugas menerima laporan dari warga yang me- nyebut ada remaja yang tewas di Jalan raya Keadilan, Kel.. abadi Jaya,

(2) Setiap pelayanan pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipungut retribusi dalam bentuk paket meliputi pemeriksaan tenaga medik, termasuk

menghadapi pembelajaran praktik dengan program 2 shift sangat antusias. Pada kelas TP C dari semua kelas berada pada paling bawah dalam hal ini.. perlu adanya motivasi

Proses tersebut berlangsung melalui dua cara, yaitu (1) melalui mutasi balik sebenarnya yang terjadi pada tempat yang sama atau (2) melalui mutasi yang terjadi pada tempat yang