NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyal teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Indikasi positif bagi IHSG tercermin dari indikator MACD dan Stochastics. Selain itu dari lagging indikator juga masih mengkonfirmasikan positif bagi IHSG, tercermin dari MA5 dan MA20. Resistance level IHSG di 4695 dan support level di 4452.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4537.382 -8.481 3,367.45 3,938.39
LQ-45 783.838 -1.150 983.70 2,868.99
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (03/12), IHSG melemah 8.48 poin (0,19%) ke level 4,537.38, dari level 4526.49 sehari sebelumnya, dengan investor asing mencatat net sell sebesar Rp 395.3 miliar. Dari domestik, Darmin Nasution mengingatkan potensi pelebaran defisit anggaran hingga tiga persen PDB pada akhir tahun. Darmin mengakui salah satu penyebab pelebaran defisit anggaran adalah kurang optimalnya penerimaan pajak, yang hingga akhir tahun diproyeksikan hanya mencapai kisaran 85 persen. Menurut dia, dua hal yang bisa menjadi alasan realisasi penerimaan pajak tidak sesuai harapan pada 2015 adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan target APBN-P yang terlalu tinggi. Dari pasar global, indeks saham Wall Street berakhir di teritori negatif pada perdagangan hari rabu (02/11), terseret kejatuhan ekuitas yang terkait dengan minyak bumi seiring anjloknya harga minyak dunia. Produsen dan perusahaan penyedia jasa perminyakan mencatatkan pelemahan paling dalam setelah harga minyak Amerika Serikat melorot 4,6 persen untuk ditutup di bawah level US$40 per barel, pertama kali sejak akhir Agustus, menyusul laporan yang menunjukkan penguatan cadangan minyak komersial negara itu. Dari berita lain, Janet Yellen yang berbicara di ajang Economic Club of Washington, memperkirakan perekonomian Amerika Serikat akan terus tumbuh cukup kuat untuk mendukung kenaikan suku bunga yang pertama dalam sembilan tahun. Namun, dia tidak langsung menjawab rencana The Fed pada pertemuan FOMC berikutnya, yaitu pada dua pekan mendatang. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite menguat 47.91 poin (1,35%) ke level 3584.82 didukung oleh sektor perbankan yang menurunkan bunga dengan ekspektasi Pemerintah China akan memberi stimulus lebih untuk mendukung pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia. Namun, data PMI Caixin jasa China pada bulan November turun ke level 51.2, dari 52 di bulan October. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 ditutup flat dengan menguat hanya 1.77 poin (0,01%) ke level 19,939.90 dengan pelaku pasar masih menunggu hasil pertemuan ECB. Adapun, indeks Hang Seng melemah 62.68 (0,28%) ke level 22,417.07. Dari Eropa, saham-saham Eropa tentatif menguat pada awal perdagangan dengan pelaku pasar menunggu pertemuan ECB pada akhir hari ini. Diperkirakan Mario Draghi akan menambah stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan zona euro.
Aktivitas di sektor jasa Cina, melambat di bulan November dari bulan sebelumnya, ditunjukkan dalam survei oleh Markit. Indeks PMI dari Markit untuk bulan November turun ke 51.2 dari bulan Oktober yang merupakan level tertinggi tiga bulan di 52. Di bulan September, indeks menyentuh level terendah 14 bulan di 50.5. Data aktivitas sektor jasa, yang mengikuti industri konsumen seperti real estate, retail, hotel dan restoran, mungkin tidak banyak menarik perhatian internasional seperti rekannya dari sektor manufaktur namun investor telah mulai meningkatkan perhatian mereka karena sektor ini mulai menjadi krusial untuk aktivitas keseimbangan ekonomi Cina. Perlambatan atas ekonomi Cina ini, tetap memberikan pengaruh bagi indeks saham Asia. Selain dari faktor Cina tersebut, pelaku pasar menantikan kepastian dari the Fed untuk mengambil sikap atas kebijakan suku bunganya. Selama ini ketidakastian kenaikan fed rate, membuat kembimbangan pelaku pasar dalam mengambil sikap untuk investasi di asset berisiko ini. Kini, pasar kembali diberikan sinyal akan kepastian Fed rate naik, setelah Janet Yellen, kembali mengungkapkan optimisme terhadap perekonomian AS kedepannya. Pasca komentar tersebut, probabilitas kenaikan suku bunga di bulan Desember berada di atas 75%, berdasarkan FedWatch dari CME. Yellen memperkirakan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi secara moderat. Keberlanjutan tersebut cukup untuk meningkatkan pasar tenaga kerja serta menaikkan inflasi menuju target bank sentral. Pasar tenaga kerja sudah dekat dengan target, namun Yellen masih belum bisa mengatakan full employment. Untuk menaikkan suku bunga, Yellen memilih untuk berhati-hati dan masih akan melihat data-data selama dua pekan kedepan, karena The Fed harus memperhitungkan efek yang timbul dari kebijakan yang diambil. Ditengah pernyataan Janet Yellen mengisyaratkan perekonomian hampir siap untuk suku bunga yang lebih tinggi serta rebound pada harga minyak, namun langkah stimulus ECB yang mengecewakan investor, akhirnya mendorong indeks saham Eropa dan AS pada Kamis ditutup melamah tajam. Kebijakan moneter terbaru ECB ternyata hanya memangkas tingkat suku bunga deposito dan memperpanjang program stimulus, tetapi tidak diikuti meningkatkan jumlah aset yang dibeli. Penurunan dari kedua bursa regional tersebut, berimbas pada bursa Asia yang pada pembukaan perdagangan hari ini untuk sementara masuk dalam zona negatif. Kondisi dari pasar global yang tidak menguntungkan ini diperkirakan akan mengerek IHSG ke teritori negatif pada perdagangan saham hari ini
DAILY REPORT
04 Desember 2015
• BRAU tender offer surat utang USD 950 juta
• BRAU akan menggunakan sisa dana IPO untuk modal kerja • ABMM ekspansi ke Timur Tengah dan Afrika
• TBLA targetkan pendapatan pada 2016 capai Rp7 triliun • ERAA akan buka 15 gerai baru di Malaysia
• WTON prediksi pendapatan turun 18% sepanjang 2015 • MKNT akan beralih menjadi diler resmi
• GIAA akan mendatangkan 25 pesawat ATR 72-600 • Laba bersih GPRA turun menjadi Rp32,69 miliar • DILD akan menggarap 4 hotel baru
• BBYB targetkan laba 2016 dapat tumbuh 72% • AGRS akan melakukan rights issue
• AGRO optimalkan penyaluran kredit untuk tingkatkan laba • PNBN dapat tambahan Rp 5,8 triliun dari revaluasi asset • PNBS targetkan KPR mencapai Rp100 miliar
• BBRI menerapkan program “Grebek Pasar” • NISP luncurkan e-money pada April 2016 • Fitch Ratings berikan peringkat BB kepada TBIG • Kino Indonesia tetapkan harga penawaran Rp 3.800 • Harga kisaran IPO Mahaka Radio Integra Rp750-1100
Support Level 4521/4505/4491
Resistance Level 4551/4565/4581
Major Trend Down
4 December 2015
4 December 2015
Berau Coal Energy (BRAU) tengah melangsungkan penawaran tender atas guaranteed senior secured notes senilai total USD 950 juta kepada para pemegang obligasi. Latar belakang pelaksanaan tender offer tersebut adalah memperkuat likuiditas perseroan. Dampak transaksi ini adalah penurunan liabilitas dan meningkatnya perbaikan posisi dan struktur keuangan perusahaan. Tender offer ini merupakan bagian dari rencana BRAU melakukan pembelian tunai atas surat utang senilai USD 450 juta, dengan bunga 12,5% yang jatuh tempo pada Juli 2015. Perseroan juga akan membeli guaranteed senior secured notes senilai USD 500 juta dengan bunga 7,25% yang jatuh tempo pada 2017.
Harga batubara yang belum membaik menyebabkan Berau Coal Energy (BRAU) berusaha meningkatkan efisiensi. Perseroan memutuskan untuk menggunakan sisa dana IPO saham untuk penambahan modal kerja perseroan dan anak usaha. Sisa dana IPO digunakan untuk peningkatan kapasitas fasilitas pengolahan batubara, loading conveyor dan hauling road di Lati, Binungan dan Sambarata serta investasi dua unit tug dan barge.
ABM Investama (ABMM) melalui anak usahanya, Sumberdaya Sewatama, menandatangani heads of agreement (HoA) dengan perusahaan asal Timur Tengah. HoA tersebut terkait penyediaan kebutuhan listrik cepat dan sementara hingga 1.200 MW di Timur Tengah dan Afrika melalui pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Perseroan menggandeng National Gulf Investment (NGI Group) dan FO Trading untuk melangsungkan rencana tersebut. Dalam kerja sama tersebut, ABMM mengalokasikan modal sebesar USD 120 juta dalam tiga tahun ke depan. Modal tersebut berupa mesin reciprocating diesel engine yang akan dikirim secara bertahap. Dalam tiga tahun mendatang, perseroan menargetkan dapat meraih sekitar 40% dari kebutuhan market atau sekitar 300 MW. Tunas Baru Lampung (TBLA) menargetkan pendapatan pada 2016 mencapai Rp7 triliun atau naik 17% dari perkiraan pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp6 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar akan didapat dari kelapa sawit yaitu 70% dan 30 % dari bisnis gula. Perseroan menargetkan tambahan kontribusi pendapatan di tahun 2016-207 dari pabrik biodiesel di Way Lunik Lampung apabila sudah berproduksi sekitar USD80juta dan mencapai USD175 juta bila sudah beroperasi secara keseluruhan. Kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 1050 ton/hari dan akan rampung pada semester I 2016. Rencananya hasil biodiesel yang dihasilkan tersebut akan diserap oleh PT Pertamina. Selain itu perseroan juga akan meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit lainnya serta akan merampungkan pembangunan pabrik gula di Terbanggi Lampung.
Wika Beton (WTON) menargetkan pendapatan sepanjang 2015 sekitar Rp 2,6 triliun atau turun 18,75% YoY. Hal ini dikarenakan tertundanya realisasi proyek terutama infrastruktur tahun ini yang baru mulai berjalan September. Banyak kontrak yang didapat perseroan pada kuartal IV-2015, namun butuh waktu produksi sehingga terealisasi tahun depan. Jumlah backlog saat ini sekitar Rp 1,6 triliun. Sedangkan dari segi laba bersih, WTON menetapkan sekitar 7-8% dari pendapatan. Dengan demikian, laba bersih tahun ini ditargetkan Rp 160-200 miliar, turun dari tahun lalu senilai Rp 328 miliar.
Erajaya Swasembada (ERAA) akan melakukan ekspansi ke
Malaysia dengan membuka 15 gerai baru pada tahun 2016. Ekspansi ini sebagai kelanjutan dari akuisisi CG Computer Sdn Bhd pada 2014 lalu. Hingga Agustus 2015 perseroan telah memiliki 3 gerai di Malaysia bernama Urban Republic.
Bisnis penjualan voucher pulsa masih menjadi fokus pendapatan untuk Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) tahun 2016. Untuk memperkuat bisnis, mereka akan beralih dari penjual aneka voucher pulsa menjadi authorized dealer atau diler resmi voucher pulsa milik operator telekomunikasi tertentu. Mitra Komunikasi menilai, menjadi diler resmi akan lebih menguntungkan dibandingkan menjual aneka voucer pulsa. Sebab, perusahaan memiliki kepastian jalinan kerjasama bisnis. Hingga kini, Mitra Komunikasi masih menjajaki mitra bisnis. Tiga operator telekomunikasi pulsa menjadi bidikan mereka, yakni Telekomunikasi Seluler, XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT). Fitch Ratings menetapkan peringkat BB kepada Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dengan outlook stabil. Fitch juga memberikan peringkat nasional jangka panjang AA- kepada perseroan. Outlooknya stabil, meskipun pemangkasan utang (deleveraging) perseroan cenderung lebih lambat dari perkiraan. Fitch memproyeksi deleveraging TBIG akan lebih lambat setelah pembatalan share swap yang semula akan membuat perseroan menyebabkan 49% saham pada Mitatel.
Pertamina (Persero) akan menjalin kerjasama pemanfaatan aset dengan Garuda Indonesia (GIAA), melalui anak usaha Pertamina yaitu Pelita Air Service dalam rangka optimalisasi sinergi antar maskapai nasional untuk pengembangan jaringan penerbangan Indonesia. GIAA telah berkomitmen datangkan 25 pesawat ATR 72-600 ketika Bandara Pondok Cabe mulai aktif April 2016. Pesawat tersebut memiliki kapasitas sejumlah 72 orang dan akan melayani rute-rute jarak pendek. Seperti rute ke Solo, Semarang, Lampung, Cillacap, Palembang, dan untuk wilayah Kalimantan, menuju Batang, dan Sampit.
Perdana Gapuraprima (GPRA) membukukan penurunan laba bersih per September 2015 menjadi Rp32,69 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp35,47 miliar. Sedangkan penjualan bersih naik menjadi Rp281,58 miliar dari penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp255,12 miliar. Sementara itu, beban pokok naik menjadi Rp128,82 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya sebesar Rp99,56 miliar. Jumlah aset per September 2015 menjadi Rp1,45 triliun turun dari jumlah aset per Desember 2014 sebesar Rp1,52 triliun.
Intiland Development (DILD) akan menggarap 4 hotel baru pada semester II 2015 ini hingga total hotel baru yang dapat dioperasikan pada tahun ini menjadi 6 hotel. Saat ini jumlah hotel yang dioperasikan perseroan mencapai 10 hotel dengan total kamar mencapai 1500 kamar dengan tingkat okupansi rata-rata mencapai 52%.
Bank Yudha Bhakti (BBYB) menargetkan laba 2016 dapat tumbuh 72% dari proyeksi laba sebelum pajak 2015 yang sekitar Rp31 miliar. Pertumbuhan kredit tahun 2016 ditargetkan dapat naik sebesar 30% dari perkiraan tahun 2015 ini yang mencapai Rp2.6 triliun. Perseroan optimis bahwa pangsa pasar kredit pension di kalangan TNI Polri serta PNS masih terus bertumbuh pesat. Sementara perseroan menargetkan DPK dapat tumbuh 29% pada tahun 2016.
4 December 2015
4 December 2015
Bank Panin Syariah (PNBS) menargetkan penyaluran Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) PaS iB yang diluncurkan sejak April 2015 mencapai Rp100 miliar hingga akhir tahun ini. PNBS akan menargetkan masyarakat menengah. PPR PaS iB adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian property berupa rumah, ruko/rukan, baik baru maupun bekas, di lingkungan develepor maupun nondeveloper, pembangunan (konstruksi) dan renovasi. Sedangkan produk pembiayaan rumah Panin Syariah itu menargetkan segmen harga mulai dari Rp200 juta hingga Rp800 juta.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menerapkan strategi sebagai usaha untuk menaikkan penyaluran program KUR melalui program Grebek Pasar. Selain itu, BBRI juga akan menambah jumlah petugas KUR dan memperkuat infrastruktur. Perusahaan menambah jumlah personil petugas KUR dengan merekrut sebanyak 1.000 orang yang merupakan anak-anak pedagang pasar. Dengan tambahan 1.000 orang tenaga baru ini maka petugas KUR BRI saat ini mencapai 9.000 orang. Adapun hingga akhir tahun ini, bank BUMN itu menargetkan menyalurkan KUR sebesar Rp13 triliun kepada 860.000 orang
Bank Agris (AGRS) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 1.270.655.670 saham biasa atau 23,08% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 100. Rasio ditetapkan sebesar 10:3. RUPSLB akan diselenggarakan pada 8 Desember 2015, cum right di pasar reguler dan negosiasi adalah 16 Desember 2015. Dana yang diperoleh akan digunakan seluruhnya untuk penambahan modal dalam rangka ekspansi kredit.
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) akan menjaga rasio kredit terhadap simpanan (LDR) di level 92-98%. Strategi ini dilakukan untuk mengoptimalkan penyaluran kredit sebagai penopang peningkatan laba. Dengan strategi peningkatan LDR ini, perseroan tidak khawatir akan kekurangan likuiditas. Selain didukung oleh permodalan yang cukup bagus, AGRO akan mengandalkan deposito on call yang relatif lebih efektif dibandingkan deposito satu bulan.
Bank Panin (PNBN) berupaya meningkatkan total aset dan CAR untuk menunjang bisnis ke depan. Dengan melakukan revaluasi aset, perseroan akan mendapat tambahan aktiva tetap sebesar Rp 5,8 triliun. PNBN melakukan revaluasi aset pada semester II-2015. Dengan kebijakan tersebut, posisi CAR dapat meningkat sekitar 3%. Tahun depan, perseroan membidik peningkatan kredit di kisaran 13-15%. Adapun dengan insentif berupa penurunan giro wajib minimum sebesar 0,5% menyebabkan PNBN memiliki ekses likuiditas tambahan sebesar Rp 500 miliar.
Bank OCBC NISP (NISP) berencana meluncurkan uang elektronik (e-money) awal April 2016. Pada tahap awal, perseroan akan menyasar karyawan terlebih dahulu. Untuk menerbitkan e-money, NISP akan menggunakan platform uang elektronik Flazz milik Bank Central Asia (BBCA). Meskipun sudah bekerja sama co-branding dengan BBCA, NISP tetap harus mendapatkan izin sebagai penerbit dari Bank Indonesia.
Mahaka Radio Integra, pemilik radio Gen FM pada tahun depan akan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) dikisaran Rp77,10 hingga 113,10 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan usaha perseroan, yang salah satunya dengan menambah stasiun radio. Rencananya, perseroan bakal mengakuisisi salah satu radio yang berlokasi di Jakarta. Lalu, mendirikan dua radio baru yang masing-masing berlokasi di Medan, Sumatera Utara dan Makasar, Sulawesi Selatan. Disamping untuk mengakusisi dan mendirikan radio baru, perseroan juga akan mengalokasikan sebagian dana capex untuk pengembangan digital platform. Adapun dana capex tersebut akan berasal dari dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang saat ini tengah dalam proses. Pada IPO ini, perseroan mematok harga saham di kisaran Rp750-1.100 per saham. Rencananya, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya sejumlah 171.367.500 saham biasa, atau sebesar 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan begitu, perseroan berpotensi memperoleh dana segar dari IPO ini sekitar Rp128,52 miliar hingga Rp188,5 miliar. Dana dari hasil IPO juga akan digunakan perseroan untuk pembayaran utang entitas anak kepada Bank UOB Indonesia sebesar 40% atau sekitar Rp51,40-75,40 miliar.
Kino Indonesia akan melakukan IPO sejumlah 228.571.500 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham, yang mewakili 16% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 3.800 setiap saham. Masa penawaran umum saham perdana adalah 4 dan 7 Desember 2015.
4 December 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 41,34 0,26 TLKM (US) 43 14.807 180
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,20 0,01 ANTM (GR) 0,01 181 0
Gold (US$)/Ounce 1063,85 1,67
Nickel (US$)/MT 8850,00 -130,00
Tin (US$)/MT 14795,00 -230,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 53,00 -9,40
Coal (RB) (US$)/MT* 52,00 -11,36
CPO (ROTH) (US$)/MT 637,50 12,50
CPO (MYR)/MT 2113,00 -10,50
Rubber (MYR/Kg) 600,50 -0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 801,42 -0,19
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17477,67 -1,42 -1,94 15,85 14,85 3,01 2,89 5.338,6
USA NASDAQ COMPOSITE 5037,53 -1,67 6,37 22,79 19,56 3,62 3,33 8.050,2
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6275,00 -2,27 -4,43 15,75 14,84 1,76 1,71 1.599,0
CHINA SHANGHAI SE A SH 3753,72 1,36 10,75 15,35 13,89 1,78 1,62 4.622,3
CHINA SHENZHEN SE A SH 2347,90 2,50 58,81 32,27 23,30 3,63 3,23 2.837,1
HONG KONG HANG SENG INDEX 22417,01 -0,28 -5,03 11,26 10,68 1,18 1,11 1.782,2
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4537,38 -0,19 -13,19 17,08 14,84 2,50 2,26 347,2
JAPAN NIKKEI 225 19939,90 0,01 14,26 19,39 17,48 1,70 1,59 2.958,0
MALAYSIA KLCI 1673,92 -0,17 -4,96 16,50 15,14 1,80 1,71 236,5
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2883,89 0,01 -14,30 12,64 12,01 1,12 1,07 283,9
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.844,97 64,97 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0003
EUR/IDR 15.114,55 472,11 EUR / USD 1,09 -0,0023
JPY/IDR 112,90 0,81 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.919,31 106,22 SGD / USD 0,72 -0,0004
AUD/IDR 10.149,06 9,21 AUD / USD 0,73 -0,0011
GBP/IDR 20.951,04 282,86 GBP / USD 1,51 -0,0011
CNY/IDR 2.163,95 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.290,35 33,78 MYR / USD 0,24 0,0010
KRW/IDR 11,97 0,08 100 KRW / USD 0,09 0,0006
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.24
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
4 December 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description November-15 October-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.37 2.16 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 4.89 6.25 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % 0.21 -0.08 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 100.71 Bn 101.72 Bn SBIS (12M) 7.15
GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
04 Des US Unemployment Rate Tetap 5.0%
04 Des US Underemployment Rate Turun menjadi 9.7% dari 9.8%
04 Des US Trade Balance Defisit turun menjadi $40.50 Bn dari $40.81
04 Des Indonesia Foreign Reserves Naik menjadi $100.71 Bn dari $100.70 Bn
04 Des Indonesia Net Foreign Assets --
08 Des US Consumer Credit Turun menjadi $17.50 Bn dari $28.92 Bn
09 Des US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.5%
09 Des US Wholesale Trade Sales MoM --
10 Des US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.8% dari -0.5%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 3035 2.19 6.36 BMRI IJ 8800 -1.12 -2.24 HMSP IJ 97600 0.59 1.95 ICBP IJ 12675 -2.31 -1.70 GGRM IJ 51575 1.53 1.45 UNTR IJ 16100 -2.72 -1.63 EXCL IJ 3750 2.18 0.66 ISAT IJ 5400 -3.57 -1.06 PGAS IJ 2875 0.88 0.59 TBIG IJ 6150 -2.77 -0.82 INTP IJ 19925 0.76 0.54 LPKR IJ 1320 -2.58 -0.78 SOCI IJ 459 13.90 0.38 PTBA IJ 5200 -6.31 -0.78 MIKA IJ 2295 1.10 0.35 INCO IJ 1555 -4.31 -0.68 BDMN IJ 3005 1.18 0.32 IMAS IJ 2250 -10.00 -0.67 SIDO IJ 555 2.78 0.22 SMGR IJ 11075 -0.89 -0.58
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Dua Putra Utama Makmur
Agriculture Fishery
550.00 1675.00 24-25 Nov 2015 08 Dec 2015 DBS Vickers, BNI Securities Sucorinvest Central Gani PT Indonesia Pondasi
Raya ( Indopora)
Infrastructure & Construction
1280.00 303.00 02-03 Dec 2015 09 Dec 2015 Yuanta Securities Indonesia Minna Padi Investama Tbk
PT Kino Indonesia Consumer 3800.00 228.57 02-04 Dec 2015 09 Dec 2015 Indo Premier, Credit Suisse
Deutsche Securities PT Ateliers Mecaniques
D'Indonesis (Atmindo)
Manufacture & Industries
120-140 240.00 01-03 Dec 2015 09 Dec 2015 Panin Sekuritas Tbk PT Buyung Poetra
Sembada
Consumer 420-500 710.00 10-11 Dec 2015 16 Dec 2015 Bahana Securities
PT Mahaka Radio Integra
4 December 2015
4 December 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TOTO 50.00 Cash Dividend 03 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 29 Dec-15
SCMA 55.00 Cash Dividend 03 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 22 Dec-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15
01 Dec – 07 Dec’15
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 07 Dec’15 08 Dec’15
14 Dec – 21 Dec’15
GSMF Rights Issue 32:15 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15
22 Dec – 30 Dec’15
AGRS Rights Issue TBA 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15
22 Dec – 30 Dec’15
DEFI Stock Split 1:10 -- -- 23 Nov-15 23 Nov-15
TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
GMCW RUPSLB 04-Dec-15
INTP RUPSLB 04-Dec-15
BAJA RUPSLB 04-Dec-15
AGRS RUPSLB 08-Dec-15
MAGP RUPSLB 08-Dec-15
GSMF RUPSLB 08-Dec-15
BACA RUPSLB 09-Dec-15
SIMA RUPSLB 09-Dec-15
BBRI RUPSLB 14-Dec-15
PSKT RUPSLB 15-Dec-15
UNVR RUPSLB 15-Dec-15
TMPI RUPSLB 16-Dec-15
AKSI RUPSLB 16-Dec-15
BKSL RUPSLB 17-Dec-15
BMRI RUPSLB 18-Dec-15
MAMI RUPSLB 21-Dec-15
APIC RUPSLB 22-Dec-15
MDRN RUPSLB 28-Dec-15
4 December 2015
4 December 2015
BBTN
TRADING BUY
S1 1270 R1 1295 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1245 R2 1320
Closing
Price 1285
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1270-Rp 1320
• Entry Rp 1285, take Profit Rp 1320
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 88.45 Negatif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 46.41 Positif
Bollinger Band (Mid) 1215 Positif
MA5 1281 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
May Jun Jul August September October November December
BBTN Broadening Wedge 1,281 1,268.13 1,214.5 1,089 1,085 886.667 886.667 1,285 1,285 1,285 1,305 1,381.2 1,381.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 76.78, Stochastic %K = 74.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
74.9455 74.9455 20 76.7756 76.7756 80 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BBTN - MACD (5,3) = -5.14, Signal() = -6.34 -6.3415 -5.1445 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BBTN - TSI(3,5,3) = 46.41, Volume() = 4,667,300.00 46.4135 0.00000 49.5724 4,667,300 BBTN - William's % R(14) = -13.79, Volume() = 4,667,300.00 -13.7931 4,667,300 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
GGRM
TRADING BUY
S1 50625 R1 52425 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 48825 R2 54225
Closing
Price 51575
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 50625-Rp 52425
• Entry Rp 51575, take Profit Rp 52425
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 57.93 Positif
MACD 276.20 Positif
True Strength Index (TSI) 15.49 Positif
Bollinger Band (Mid) 49434 Positif
MA5 50455 Positif 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000 50,000 52,000 54,000 56,000
May Jun Jul August September October November December
GGRM Upward Sloping Channel
50,459.4 50,455 49,842.9 49,842.9 49,433.8 48,900 44,044.5 51,575 51,575 51,575 51,600 56,402.9 56,402.9 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 54.64, Stochastic %K = 75.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
54.6442 54.6442 20 75.6082 75.6082 80 -1,200 -800 -400 0 400 800 0 GGRM - MACD (5,3) = -265.57, Signal() = -180.69 -265.573 -180.689 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 15.49, Volume() = 1,405,300.00 11.0843 0.00000 15.4931 1,405,300 GGRM - William's % R(14) = -18.07, Volume() = 1,405,300.00 -18.0672 1,405,300
4 December 2015
4 December 2015
SGRO
TRADING BUY
S1 1455 R1 1495 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1415 R2 1535
Closing
Price 1475
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1455-Rp 1495
• Entry Rp 1475, take Profit Rp 1495
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.36 Positif
MACD 16.85 Negatif
True Strength Index (TSI) 39.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 1368 Positif
MA5 1446 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000
May Jun Jul August September October November December
SGRO Upward Sloping Channel
1,446 1,441.25 1,425 1,425 1,395 1,367.75 1,137.8 1,475 1,475 1,475 1,480 1,719.55 1,719.55 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SGRO - Stochastic %D(6,3,3) = 60.68, Stochastic %K = 72.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
60.6839 60.6839 20 72.4557 72.4557 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 SGRO - MACD (5,3) = -11.26, Signal() = -10.32
-11.2555 -10.3206 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 SGRO - TSI(3,5,3) = 39.04, Volume() = 892,100.00
39.0385 0.00000
41.7392 892,100
SGRO - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 892,100.00 -11.1111
892,100 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TLKM
TRADING BUY
S1 2960 R1 3100 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 2820 R2 3240
Closing
Price 3035
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 2960-Rp 3100 • Entry Rp 3035, take Profit Rp 3100
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 88.03 Negatif
MACD 25.83 Positif
True Strength Index (TSI) 47.40 Positif
Bollinger Band (Mid) 2838 Positif
MA5 2967 Positif 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900 3,000 3,100
May Jun Jul August September October November December
TLKM Wedge 2,838.25 2,814.23 2,814.23 2,800 2,695.57 2,680 2,680 2,944.38 2,950 2,967 3,035 3,035 3,035 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 74.60, Stochastic %K = 73.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
73.2109 73.2109 20 74.598 74.598 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -22.14, Signal() = -17.85 -22.1353 -17.8491 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 47.40, Volume() = 126,393,400.00 40.791 0.00000 47.3956 126,393,40 TLKM - William's % R(14) = -16.00, Volume() = 126,393,400.00 -16 126,393,40 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
4 December 2015
4 December 2015
ISSP
TRADING BUY
S1 205 R1 225 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 185 R2 245
Closing
Price 215
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 205-Rp 225 • Entry Rp 215, take Profit Rp 225
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 71.80 Negatif
MACD 1.70 Positif
True Strength Index (TSI) 38.50 Positif
Bollinger Band (Mid) 202 Positif
MA5 210.6 Positif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0
May Jun Jul August September October November December
ISSP Upward Sloping Channel
210.6 208.625 204 204 202.4 197 155.101 215 215 215 217 222.833 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 60.58, Stochastic %K = 55.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
55.8772 55.8772 20 60.5848 60.5848 80 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 ISSP - MACD (5,3) = -1.30, Signal() = -1.06
-1.30383 -1.06054 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ISSP - TSI(3,5,3) = 38.50, Volume() = 47,212,000.00
35.2834 0.00000 38.5043
47,212,000
ISSP - William's % R(14) = -30.30, Volume() = 47,212,000.00 -30.303
47,212,000 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BCIP
TRADING BUY
S1 840 R1 865 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 830 R2 875
Closing
Price 850
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 845-Rp 865 • Entry Rp 850, take Profit Rp 865
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 24.34 Positif
MACD -0.81 Positif
True Strength Index (TSI) -8.35 Positif
Bollinger Band (Mid) 850 Negatif
MA5 842 Positif 760.0 800.0 840.0 880.0 920.0
May Jun Jul August September October November December
BCIP Broadening Wedge
850 845.625 842 830 828.918 782.143 782.143 850 850 850.25 865 931.111 931.111 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BCIP - Stochastic %D(6,3,3) = 27.94, Stochastic %K = 50.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
27.9365 27.9365 20 50.4762 50.4762 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 BCIP - MACD (5,3) = -0.61, Signal() = 0.64
-0.610807 0.644509 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BCIP - TSI(3,5,3) = -8.35, Volume() = 16,351,000.00
-8.35257 -17.6274 0.00000
16,351,000
BCIP - William's % R(14) = -42.86, Volume() = 16,351,000.00 -42.8571
16,351,000 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
4 December 2015
4 December 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
03-12-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 17650 17650 17375 17375 17575 17775 17975 Negatif Negatif Negatif 22100 16950
LSIP Trading Sell 1285 1285 1265 1220 1265 1310 1355 Negatif Negatif Positif 1585 1200
SGRO Trading Buy 1475 1475 1495 1415 1455 1495 1535 Positif Positif Positif 1480 1010
Mining
PTBA Trading Sell 5200 5200 5100 4835 5100 5375 5650 Negatif Negatif Negatif 7825 5400
ADRO Trading Sell 535 535 520 520 530 540 550 Negatif Negatif Negatif 680 525
MEDC Trading Sell 960 960 940 890 940 990 1040 Negatif Negatif Negatif 1450 970
INCO Trading Sell 1555 1555 1530 1460 1530 1600 1670 Negatif Negatif Negatif 2515 1605
ANTM Trading Sell 323 323 319 309 319 329 339 Negatif Negatif Negatif 425 306
TINS Trading Sell 520 520 505 505 515 525 535 Negatif Negatif Negatif 705 510
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 895 895 875 875 890 905 920 Negatif Negatif Negatif 1090 885
SMGR Trading Sell 11075 11075 10775 10775 10975 11175 11375 Negatif Negatif Positif 11775 9625
INTP Trading Sell 19925 19925 19550 18875 19550 20225 20900 Negatif Negatif Positif 21400 17700
SMCB Trading Sell 1075 1075 1055 1055 1070 1085 1100 Negatif Negatif Negatif 1140 995
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6300 6300 6550 6025 6200 6375 6550 Positif Positif Positif 6850 5725
GJTL Trading Sell 530 530 515 477 515 555 595 Negatif Negatif Negatif 645 530
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 5175 5175 5100 4985 5100 5225 5350 Negatif Negatif Positif 6400 4875
GGRM Trading Buy 51575 51575 52425 48825 50625 52425 54225 Negatif Negatif Positif 52650 42300
UNVR Trading Sell 36750 36750 36525 36125 36525 36925 37325 Negatif Negatif Negatif 39200 34500
KLBF Trading Sell 1350 1350 1345 1330 1345 1360 1375 Negatif Negatif Negatif 1485 1305
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1770 1770 1790 1700 1745 1790 1835 Positif Negatif Positif 1795 1550
PTPP Trading Buy 3770 3770 3795 3675 3735 3795 3855 Positif Positif Positif 3930 3595
WIKA Trading Buy 2805 2805 2830 2740 2785 2830 2875 Positif Positif Negatif 3150 2690
ADHI Trading Buy 2210 2210 2240 2130 2185 2240 2295 Positif Positif Negatif 2410 2105
WSKT Trading Buy 1670 1670 1685 1625 1655 1685 1715 Positif Positif Positif 1770 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2875 2875 2935 2665 2800 2935 3070 Positif Positif Positif 3095 2560
JSMR Trading Sell 4790 4790 4765 4715 4765 4815 4865 Negatif Negatif Positif 5475 4500
ISAT Trading Sell 5400 5400 5325 5125 5325 5525 5725 Negatif Negatif Negatif 5700 3955
TLKM Trading Buy 3035 3035 3100 2820 2960 3100 3240 Positif Negatif Positif 2990 2660
Finance
BMRI Trading Sell 8800 8800 8625 8625 8750 8875 9000 Negatif Negatif Negatif 9650 8150
BBRI Trading Buy 11275 11275 11450 11075 11200 11325 11450 Positif Positif Positif 11700 10200
BBNI Trading Buy 4990 4990 5075 4895 4955 5025 5075 Positif Positif Positif 5375 4650
BBCA Trading Buy 13300 13300 13625 12950 13175 13400 13625 Positif Positif Positif 13775 12375
BBTN Trading Buy 1285 1285 1320 1245 1270 1295 1320 Positif Positif Positif 1305 1085
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 16100 16100 15700 15700 16000 16300 16600 Negatif Negatif Negatif 21050 16025