• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH IV BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

JUDUL AKTUALISASI

USULAN MEKANISME PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN PEKERJAAN FISIK LINGKUP SUBDIT

KAWASAN PERMUKIMAN WILAYAH III

DISUSUN OLEH :

NAMA : Shaliq Fauzan

NIP : 199502252019031006

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2019

(2)

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH IV BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

USULAN MEKANISME PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEKERJAAN FISIK LINGKUP SUBDIT KAWASAN PERMUKIMAN WILAYAH III

Disusun oleh : SHALIQ FAUZAN 199502252019031006 DISEMINARKAN PADA : HARI : JUM’AT TANGGAL : 1 NOVEMBER 2019 MENTOR

Aswin Grandiarto Sukahar, S.T., MB.Env. NIP. 197509142001121002

COACH

Dra. Ipah Saripah, M.A. NIP. 196706041996032002

KEPALA BALAI DIKLAT PUPR WILAYAH IV BANDUNG

Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T. NIP. 196307211992031003 KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN

FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM NIP. 196503031992031002

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi yang berjudul Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Lingkup Subdit Kawasan Permukiman Wilayah III. Proses pembelajaran dan penyusunan ini, tidak lepas dari doa, bantuan, dukungan, arahan dan bimbingan oleh banyak pihak. Oleh sebab itu saya ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1.

Bapak Aswin G. Sukahar, ST., MB. Env selaku Kepala Subdirektorat Wilayah III, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan mentor yang telah memberikan saran serta masukan mengenai rancangan aktualisasi ini;

2.

Ibu Dra. Ipah Saripah, M.A. selaku pembimbing yang telah bersedia untuk membimbing dan memberi motivasi sehingga laporan ini dapat disusun dengan lebih baik.

3.

Bapak Husnan Tajrie, S.T.,M.T. selaku penguji pada pelaksanaan seminar yang telah memberikan saran dan dukungan terkait aktualisasi.pada.

4.

Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2019 yang telah banyak memberikan bantuan dalam pelaksanaan dan penyelesaian laporan ini.

5.

Orang tua serta saudara-saudara.

6.

Teman-teman serta berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penyusun sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi. Akhir kata, semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang.

Jakarta, Oktober 2019 Shaliq Fauzan

(4)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Aktualisasi…... 1

1.3 Manfaat………... 2

1.4 Ruang Lingkup... 2

BAB II GAMBARAN UNIT KERJA ... 3

2.1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat... 3

2.2 Direktorat Jenderal Cipta Karya... 4

2.3 Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman... 6

2.4 Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III…... 7

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ... 9

3.1 Identifikasi Isu……… ... 9

3.2 Penapisan Isu…….. ... 9

3.3 Pemecahan Isu………. ... 10

3.4. Matriks Rancangan Aktualisasi... 12

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI... 16

4.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi... 16

4.2. Proses Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi... 16

4.3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi... 22

4.4. Hambatan... 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 24

(5)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Koordinasi dengan mentor terkait rencana dan jadwal aktualisasi... 17

Gambar 2Diskusi dengan staf mengenai usulam mekanisme perjadin... 18

Gambar 3 Berdiskusi dengan staf terkait penyusunan draft usulan... 18

Gambar 4 Kegiatan Forum Group Discussion ... 20

Gambar 5Melakukan Asistensi Hasil Usulan sebelum Finalisasi... 20

(6)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir FGD………... 22

Lampiran 2 Notulensi FGD………... 23

Lampiran 3 Draf usulan... 24

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Subdirektorat Pengembangan Kawasan Permukiman adalah salah satu unit organisasi dibawah naungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, keterpaduan perencanaan, pengawasan dan pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, pengaturan, dan pembinaan teknis penyelenggaraan kawasan permukiman. Wilayah yang menjadi penanganan Subdirektorat wilayah III diantaranya Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Dalam melaksanakan tugasnya yaitu pengawasan dan pengendalian pekerjaan di wilayah III, perlu adanya persiapan dan pedoman agar pekerjaan dapat efektif dan efisien. Oleh karena itu, pembuatan usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian pekerjaan fisik lingkup subdit kawasan permukiman wilayah III diperlukan dengan harapan membuat pekerjaan berjalan dengan baik dan target data yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Diharapkan juga dengan lancarnya pekerjaan pengawasan dan pengendalian tersebut, dapat mempercepat penanganan permasalahan apabila ditemukan di lapangan, sehingga progress pekerjaan tidak terlambat dari waktu yang telah ditentukan.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari penyusunan Rancangan Aktualisasi ini adalah :

a. Sebagai salah satu solusi permasalahan yang dihadapi di unit kerja demi meningkatkan efisiensi pekerjaan dan target capaian pekerjaan yang lebih baik;

b. Mendorong perubahan pada pola atau kebiasaan para pegawai dan CPNS sebagai pelaksana aktualisasi dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya;

c. Menerapkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan kegiatan yang mencakup nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta mempertimbangkan aspek Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan

(8)

2

d. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan III di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

1.3 Manfaat

Manfaat yang diharapkan muncul dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini antara lain dalah sebagai berikut:

1. Membantu keteraturan dalam melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam melaksanakan Penawasan dan

Pengendalian

3. Mempermudah pelaksanaan karena sudah dibuatnya bagan alir.

1.4 Ruang Lingkup

Aktualisasi ini akan dilaksanakan di Subdirektorat Wilayah III, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini ialah sebagai berikut :

1. Rancangan Aktualisasi ini mencakup isu-isu terkait tugas dan fungsi Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman. 2. Output dari rancangan aktualisasi ini adalah usulan mekanisme pengawasan dan

pengendalian pekerjaan fisik lingkup subdit kawasan permukiman wilayah III.

3. Output nantinya akan diserah terimakan kepada perwakilan staf wilayah III untuk dijadikan usulan ke bagian Standarisasi dan Kelembagaan.

4. Kegiatan aktualisasi dilakukan dalam kurun waktu 30 hari kerja, yakni selama masa habituasi yang berlangsung dari tanggal 17 September 2019 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2019

5. Habituasi dilaksanakan di instansi tempat Penulis ditugaskan, yakni Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya yang beralamat di Jl. Pattimura NO. 20, Kebayoran Bru, Jakarta Selatan.

(9)

3

BAB II GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), bahwa Kementerian dalam Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang membidangi urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 03/PRT/M/2019 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Selanjutnya menurut Permen PUPR No. 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.”

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman, pembiayaan infrastruktur, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum, system pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;

b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

c. pengelolaan barang milik atau kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;

(10)

4

f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

i. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.

Sedangkan untuk nilai-nilai organisasi Kementerian PUPR sendiri tertuang dan diakronimkan sebagai i-Prove yang berarti Itegritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah.

2.2 Direktorat Jenderal Cipta Karya

Bagan 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem

(11)

5

pengelolaan air limbah domestik dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Selanjutnya menurut Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015-2019, visinya adalah terwujudnya permukiman pekrotaan dan perdesaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur bidang keciptakaryaan yang terpadu dan inklusif melalui pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan Kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman. Berdasarkan arah kebijakan serta memperhatikan peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode 2015-2019 adalah:

1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan berkelanjutan.

2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman serta penataan bangunan dan lingkungan berdasarkan penataan ruang dan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)

3. Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan dalam rangka pemenuhan target RPJMN 2015-2019

4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman.

5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang professional dengan menerapkan prinsip good governance.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan perundangundangan;

(12)

6

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan Kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik dan drainase lingkungan serta persampahan;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik dan drainase lingkungan serta persampahan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik dan drainase lingkungan serta persampahan;

f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

2.3 Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

Bagan 2. Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, keterpaduan perencanaan, pengawasan dan pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, pengaturan, dan pembinaan teknis penyelenggaraan Kawasan permukiman.

(13)

7

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan dan perumusan kebijakan dan strategi penyelenggaraan kawasan permukiman;

b. pelaksanaan kebijakan dan strategi penyelenggaraan kawasan permukiman;

c. pelaksanaan keterpaduan perencanaan dalam penyelenggaraan kawasan permukiman; d. pemantauan, pengawasan, pengendalian teknis, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan,

strategi,

e. dan keterpaduan penyelenggaraan kawasan permukiman;

f. penyusunan, penyebarluasan, pemantauan dan evaluasi penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan kawasan permukiman;

g. pembinaan teknis dan kelembagaan penyelenggaraan kawasan permukiman;

h. perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program dan anggaran penyelenggaraan kawasan permukiman; dan

i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman terdiri atas :

a) Subdirektorat Perencanaan Teknis;

b) Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah I; c) Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah II; d) Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III; e) Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan; dan f) Subbagian Tata Usaha.

2.4 Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III

Sebagai salah satu bagian dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan keterpaduan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, dan bimbingan teknis penyelenggaraan kawasan permukiman di wilayah Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Dalam melaksanakan tugasnya, Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

(14)

8

a. Penyusunan keterpaduan perencanaan dalam penyelenggaraan kawasan pemrukiman di wilayah Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian teknis penyelenggaraan Kawasan permukiman di wilayah Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kawasan pemrukiman di wilayah Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

d. Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kawasan pemrukiman di wilayah Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Subdirektorat Kawasan Permukiman Perdesaan didukung oleh Seksi Kawasan Permukiman Wilayah III.a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan keterpaduan perencanaan, pengawasan dan pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, dan bimbingan teknis penyelenggaraan kawasan permukiman di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Seksi Kawasan Permukiman Wilayah III.b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan keterpaduan perencanaan, pengawasan dan pengendalian teknis, pemantauan, evaluasi, dan bimbingan teknis penyelenggaraan kawasan permukiman di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

(15)

9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

Berdasarkan pada pengamatan selama menjalani On the Job Training (OJT) selama kurang lebih 3 bulan di Subdirektorat Wilayah III, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, dapat dirumuskan beberapa isu permasalahan yang perlu diselesaikan. maka diangkat beberapa isu yang akan menjadi pertimbangan kegiatan aktualisasi. Isu diperoleh dengan teknik environtmental scanning yaitu suatu sikap yang menunjukkan kepedulian terhadap isu permasalahan yang ada dalam organisasi atau lingkungan sekitar. Isu permasalahan yang terjadi antara lain adalah :

1. Belum adanya penggunaan media sosial sebagai media informasi pekerjaan. 2. Belum terpenuhinya capaian output pasca pengawasan dan pengendalian. 3. Belum adanya keseragaman profil progress pekerjaan.

3.2 Penapisan Isu

Dari beberapa isu yang didapatkan di Subdirektorat Wilayah III, maka perlu dilakukan pemilihan isu yang paling prioritas. Dalam penapisan isu ini, penulis menggunakan metode

USG (Urgency, Seriousness, Growth), dimana metode USG merupakah salah satu cara

menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Caranya adalah dengan menentukan skala dari nilai 1-5,dimana nilai 1 menunjukkan nilai sangat tidak penting dan nilai 5 menunjukkan nilai sangat penting. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu yang diangkat.

1. Urgency atau urgensi berarti seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti. Hal ini terkait dengan waktu yang tersedia serta seberapa besar tekanan waktu tersebut. Semakin besar tingkat mendesak isu, maka semakin tinggi nilai urgensinya.

2. Seriousness berarti seberapa serius suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti. Dikaitkan dengan akibat yang akan timbul apabila tindak lanjut masalah ditunda sehingga penyebab isu tidak terpecahkan. Semakin besar tingkat keseriusan maka semakin tinggi juga nilainya.

(16)

10

3. Growth berarti seberapa besar kemungkinan isu tersebut akan berkembang jika tidak segera dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Terkait dengan penyebab isu yang kemungkinan akan bertambah jika dibiarkan. Jadi, semakin besar peluang sebuah isu memburuk jika tidak segera dipecahkan, maka semakin tinggi juga nilainya.

Berikut adalah hasil penapisan isu dengan metode USG yang dapat dilihat pada dibawah ini.

NO. ISU U S G TOTAL

1 Belum adanya penggunaan media sosial sebagai media informasi pekerjaan.

3 4 3 10

2 Belum terpenuhinya capaian output pasca pengawasan dan pengendalian.

4 4 4 12

3 Belum adanya keseragaman profil progress pekerjaan. 3 4 4 11

Keterangan :

1: sangat tidak penting 2: tidak penting 3: cukup penting 4:penting 5:sangat penting

Dari hasil analisis USG di atas, ditemukan isu dengan penilaian penapisan isu tertinggi dengan total skor 12 (dua belas) adalah “2. Belum terpenuhinya capaian output pasca pengawasan dan pengendalian.”, sehingga isu tersebut terpilih sebagai isu utama dalam rancangan aktualisasi.

3.3 Pemecahan Isu

Langkah setelah didapat isu utama adalah mencari akar permasalahan yang menyebabkan isu tersebut. Untuk menentukan akar permasalahan metode yang dipakai adalah 5 why, yang bertujuan mengidentifikasi penyebab permasalahan dengan pertanyaan, “Mengapa”

1. Mengapa ? Karena belum adanya alur kegiatan rencana pengendalian dan pengawasan 2. Mengapa ? Karena adanya prosedur pengawasan dan pengendalian yang terlewat 3. Mengapa ? Karena Perbedaan output pasca pengawasan dan pengendalian

(17)

11

Gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah pembuatan Usulan Mekanisme Pengawasan Dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Lingkup Subdit Kawasan Permukiman Wilayah III. Untuk optimalisasi pengawasan dan pengendalian.

(18)

12

3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Organisasi : Subdirektorat Kawasan Permukiman Wilayah III, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Identifikasi Isu : Belum adanya penggunaan media sosial sebagai media informasi pekerjaan.

Belum terpenuhinya capaian output pasca pengawasan dan pengendalian Belum adanya keseragaman profil progress pekerjaan.

Isu yang diangkat : Belum terpenuhinya capaian output pasca pengawasan dan pengendalian

Gagasan pemecahan Isu : usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian pekerjaan fisik lingkup subdit kawasan permukiman wilayah III

NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7 1 Persiapan Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian a. Membuat Rencana dan Jadwal pelaksanaan Aktualisasi Rencana Pelaksanaan aktualisasi Merencanakan kegiatan dengan teliti agar efisien dan tepat sasaran

(Akuntabilitas dan Antikorupsi) Mewujudkan organisasi yang efisien, efektif dan SDM yang 12rofessional berlandaskan prinsip Pembuatan rencana, jadwal dan mengkoordinasikan rencana serta jadwal tersebut merupakan penerapan dari nilai

Profesionalitas dan

Visioner dalam

pelaksanaan aktualisasi ini

b. Koordinasi Rencana dan Jadwal Kegiatan Aktualisasi Kepada Mentor

Sebelum melaksanakan kegiatan, berdiskusi terlebih dahulu dengan atasan

(19)

13

NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7 2 Pendalaman Materi a. Mencari referensi yang diperlukan. Pemahaman terkait penyusunan usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian

Mencari dan referensi yang kredibel (Komitmen

Mutu) good and clean governance yang bertujuan untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup masyarakat Indonesia Mempelajari referensi yang sudah didapat dan mendiskusikannya dengan rekan serta staf Subdit Wilayah III merupakan penerapan dari nilai Profesionalitas dan Orientasi Misi b. Mencari tahu kepada siapa referensi terkait bisa didapat

Mencari tahu stakeholder mana yang menpunyai informasi terkait.

(Etika Publik dan Komitmen Mutu)

c. Mendiskusikan isu dan referensi yang sudah didapat dengan rekan dan staf Subdit Wilayah III.

Melakukan Transfer knowledge serta berkoordinasi dengan rekan dan staff yang lebih mengerti

(Etika Publik)

d. Memperlajari

referensi yang sudah didapat. Memperkuat pemahaman materi. (Akuntabilitas dan Komitmen Mutu) 3 Penyusunan Draft Usulan Mekanisme Pengawasan a. Penyusunan draft usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian Usulan mekanisme Pengawasan dan Pengendalian

Membuat draf usulan sebelum dibuat ke dalam usulan berbentuk alur

Sebelum dibuatnya Usulan, dibuat terlebih dahulu draf sebagai bahan acuan dan

(20)

14

NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7 dan Pengendalian dalam bentuk draft (Akuntabilitas dan Komitmen Mutu)

diskusi. Hal ini

merupakan penerapan dari nilai

Profesionalitas

4

FGD dengan staff, Kasi dan Kasubdit Wilayah III Terkait Pembahasan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian a. Konsultasi dengan mentor Nutulensi hasil FGD Mengkoordinasikan terkait pelaksanaan dan mencari waktu yang tepat.

(Etika Publik)

Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan

penerapan dari nilai

Profesionalitas dan Orientasi Misi

b. Mempersiapkan Ruang Rapat dan Absen

Mempersiapkan tempat dan absensi agar rencana dapat berjalan dengan lancar

(Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)

c. FGD dengan staff wilayah III terkait penyusunan Usulan mekanisme

pengawasan dan pengendalian

Mengadakan diskusi dan mendengar masukan dari Staf, Kasi dan Kasubdit agar tercapainya kesempurnaan output.

(21)

15

NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7

(Etika Publik dan Komitmen Mutu)

d. Penulisan Notulensi hasil FGD

Mencatan hasil FGD

(Anti Korupsi dan Komitmen Mutu) 5 Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian a. Revisi Usulan Mekanisme hasil FGD Usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian berupa alur Menyusun kembali Usulan Mekanisme hasil rapat berdasarkan saran dan masukan

(Komitmen Mutu)

Penyusunan output aktualisasi merupakan salah satu bukti penguatan nilai-nilai organisasi Integritas dan Profesionalitas. Hal ini bisa dilihat dalam adanya

pertanggungjawaban aktualisasi yang telak dilakukan b. Asistensi hasil penyusunan kepada Mentor Mengasistensikan hasil penyusunan sebelum finalisasi.

(Etika Publik dan

Komitmen Mutu)

6 Finalisasi

Penyerahan Usulan mekanisme kepada subdit Wilayah III

Usulan Final

Output Kegiatan aktualisasi telah selesai Dilaksanakan

(Akuntabilitas,

Momitmen Mutu)

Penyusunan output aktualisasi merupakan salah satu bukti penguatan nilai-nilai organisasi Integritas

(22)

16

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan Aktualisasi yang telah dilakukan semala 30 hari kerja, terhitung dari tanggal 17 September sampai 28 Oktober 2019. Selama masa habituasi berlangsung, telah dilaksanakan 6 rancangan kegiatan aktualisasi diantaranya :

1. Persiapan Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian; 2. Pendalaman Materi;

3. Penyusunan Draft Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian; 4. FGD dengan staff, Kasi dan Kasubdit Wilayah III;

5. Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian 6. Finalisasi

4.2. Proses Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

I. Persiapan Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian;

Dalam kegiatan pengumpulan data ini terdapat 4 tahapan, diantaranya: a. Membuat Rencana dan Jadwal pelaksanaan Aktualisasi;

b. Koordinasi Rencana dan Jadwal Kegiatan Aktualisasi Kepada Mentor.

Langkah awal yang penulis lakukan dalam penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Lingkup SUbdit Wilayah III adalah membuat rencana dan jadwal pelaksanaan aktualisasi. Yang setelah itu dikoordinasikan dengan mentor terkait rancangan dan jadwal yang telah penulis buat.

Nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam masing-masing tahap adalah: Tahapan Kegiatan 1 : Akuntabilitas dan Antikorupsi

Merencanakan kegiatan dari awal sampai akhir dengan teliti agar tepat sasaran. Tahapan Kegiatan 2 : Etika Publik

Sebelum melaksanakan kegiatan, alangkah baiknya berdiskusi terlebih dahulu dengan atasan untuk mendapatkan arahan dan masukan kedepannya.

(23)

17

Gambar 1. Koordinasi dengan mentor terkait rencana dan jadwal aktualisasi

II. Pendalaman Materi

Dalam kegiatan pengumpulan data ini terdapat 4 tahapan, diantaranya: 1. Mencari referensi yang diperlukan.

2. Mencari tahu kepada siapa referensi terkait bisa didapat

3. Mendiskusikan isu dan referensi yang sudah didapat dengan rekan dan staf Subdit Wilayah III.

4. Mempelajari referensi yang sudah didapat.

Setelah Mentor menyetujui matriks dan jadwal yang sudah ada, diteruskan dengan mencari referensi tentang data apa saja yang diperlukan dan kepada siapa referensi tersebut dapat diperoleh. Dalam hal ini, penulis mendapatkan informasi dari staf Wilayah III yang telah melakukan pengawasan dan pengandalian pekerjaan fisik sembari berdiskusi. Setalah informasi dirasa cukup, dilanjutkan dengan mempelajari informasi yan didapat untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam masing-masing tahap adalah: Tahapan Kegiatan 1 : Komitmen Mutu

Dalam mencari referensi, tidak terpaku hanya kepada informasi tertulis saja, melainkan dengan pengalaman dari rekan dan Staf yang sudah berpengalaman. Tahapan Kegiatan 2 : Etika Publik dan Komitmen Mutu

(24)

18

Tahapan Kegiatan 3 : Etika Publik

Melakukan Transfer knowledge serta berdiskusi dengan rekan dan staff yang lebih mengerti

Tahapan Kegiatan 4 : Akuntabilitas dan Komitmen Mutu

Memperkuat pemahaman materi hasil diskusi agar output yang dihasilkan sesuai harapan.

Gambar 2. Diskusi dengan staf mengenai usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian

III. Penyusunan draft usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian

Setelah informasi yang didapat dan hasil diskusi dirasa cukup, dilanjutkan dengan pembuatan draf Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Lingkup Subdit Kawasan Permukiman Wilayah III.

Nilai yang diaktualisasikan dalam tahap ini adalah: Akuntabilitas dan Komitmen Mutu Membuat draf usulan sebelum dibuat ke dalam usulan berbentuk alur yang telah

didiskusikan dengan rekan dan staf subdit Wilayah III

(25)

19

IV. FGD dengan kasubdit, kasi dan staf subdit wilayah III

Dalam kegiatan FGD dengan kasubdit, kasi dan staf subdit wilayah III ini terdapat 4 Tahapan, diantaranya:

1. Konsultasi dengan mentor;

2. Mempersiapkan Ruang Rapat dan Absen;

3. FGD dengan staff wilayah III terkait penyusunan Usulan mekanisme pengawasan dan pengendalian;

4. Penulisan Notulensi hasil FGD

Sebelum dilaksanakannya FGD, pertama tama dilakukan terlebih dahulu koordinasi dengan mentor terkait waktu pelaksanaan FGD tersebut. Setelah mendapatkan jadwal pelaksanaan FGD, selanjutnya mempersiapkan ruangan sebagai tempat berlangsungnya FGD serta absensi. Hasil dari FGD tersebut dibuat notulensi sebagai bahan masukan untuk

penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Subdit Wilayah III

Nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam masing-masing tahap adalah: Tahapam Kegiatan 1 : Etika Publik

Mengkoordinasikan terkait pelaksanaan Focus Group Discussion dan mencari waktu yang tepat untuk pelaksanaan Forum Group Discussion.

Tahapam Kegiatan 2 : Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

Mempersiapkan tempat berlangsungnya Forum Group Discussion dan absensi agar rencana dapat berjalan dengan lancar

Tahapam Kegiatan 3 : Etika Publik dan Komitmen Mutu

Mengadakan Forum Group Discussion dan mendengar masukan dari Staf, Kasi dan Kasubdit agar tercapainya kesempurnaan pada penyusunan output.

Tahapam Kegiatan 4 : Anti Korupsi dan Komitmen Mutu Mencatan notulensi hasil FGD

(26)

20

Gambar 4. Kegiatan Forum Group Discussion

V. Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian

Dalam kegiatan Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian ini terdapat 2 Tahapan, diantaranya:

1. Revisi Usulan Mekanisme hasil FGD

2. Asistensi hasil penyusunan kepada Mentor

Nilai-nilai yang diaktualisasikan dalam masing-masing tahap adalah: Tahapan Kegiatan 1 : Komitmen Mutu

Menyusun kembali Usulan Mekanisme hasil rapat berdasarkan saran dan masukan hasil dari Forum Group Discussion dengan Kasubdit, Kasi dan staf Wilayah III Tahapan Kegiatan 2 : Etika Publik dan Komitmen Mutu

Melakukan asistensi hasil penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Lingkup Subdit Wilayah III sebelum finalisasi.

(27)

21

VI. Finalisasi Usulan Mekanisme.

Dalam tahapan finalisasi ini adalah tahapan akhir dari proses pengerjaan aktualisasi, yaitu penyerahan usulan kepada perwakilan Subdit Wilayah III untuk diteruskan ke bagian Standarisasi dan Kelembagaan.

Nilai yang diaktualisasikan dalam tahap adalah: Akuntabilitas, Komitmen Mutu Output Kegiatan aktualisasi telah selesai dan tahapan tahapan perencanaan telah dilaksanakan

(28)

22

4.3. Jadwal Kegiatan Aktualisas

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Keterangan : Rencana : Realisasi

Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Finalisasi LAMANYA PENGERJAAN Kegiatan Persiapan Penyusunan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian Pendalaman Materi Penyusunan Draft Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian FGD dengan staff, Kasi dan Kasubdit Wilayah III Terkait Pembahasan Usulan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian No. 1 2 3 4 5 6

(29)

23

4.4. Hambatan dan Strategi

HAMBATAN

STRATEGI

Kegiatan di kantor sangat padat dan staf kantor tidak selalu berada di tempat yang menyebabkan sulitnya mencari informasi, sulitnya berdiskusi serta membuat jadwal menjadi tidak sesuai dengan rencana.

Mengingat sangat pentingnya

pengumpulan informasi dan diskusi agar tercapainya output dan sasaran aktualisasi, penulis sering memanfaatkan waktu luang untuk mencari informasi dan berdiskusi baik ketika staf sedang memiliki waktu luang, maupun saat waktu istirahat. Pemahaman terkait materi masih minim Upaya yang dilakukan dalam mengatasi

masalah ini adalah dengan sering bertanya ataupun berdiskusi denga rekan atau staf kerja yang berkompeten.

(30)

24

KESIMPULAN

1. Setalah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi “Usulan Mekanisme Pengawasan Dan Pengendalian Pekerjaan Fisik Lingkup Subdit Kawasan Permukiman Wilayah III.” Diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan pelayanan publik di lingkungan Pengembangan Kawasan Permukiman Khususnya di wilayah III sehingga pelaksanaan pengawasan dan pengendalian menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Setelah mengikuti serangkaian Pelatihan Dasar CPNS, diharapkan dapat mengimplementasikan Agenda II yaitu nilai-nilai dasar ASN, serta mengetahui kedudukan dan peran ASN yaitu Agenda III. Penguatan Nilai iProVe serta ikut berperan serta dalam mewujudkan visi misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

SARAN

1. Pada pelaksanaan aktualisasi ini alangkah baiknya bila dijalankan sesuai dengan rencana awal yang telah dibuat sebelumnya. Bilamana tidak memungkinkan, mau tidak mau harus mengorbankan sedikit waktu istirahat agar pelaksanaan aktualisasi tidak terlalu molor dari rencana awal.

2. Semua kegiatan harus mempunyai dan mengikuti prosedur atau mekanisme yang sudah ada, supaya tercapainya output yang sesuai dengan harapan.

(31)

25

LAMPIRAN

(32)

26

(33)

27

(34)

28

(35)

Gambar

Gambar 2. Diskusi dengan staf mengenai usulan mekanisme pengawasan dan  pengendalian
Gambar 5. Melakukan Asistensi Hasil Usulan sebelum Finalisasi
Gambar 6. Penyerahan Hasil Usulan Mekanisme

Referensi

Dokumen terkait

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif berjenis komparatif dengan metode survei untuk meneliti adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan

Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian mengenai Operasi Atalanta di Teluk Aden, dapat disimpulkan bahwa tujuan Uni Eropa melaksanakan misi di Teluk Aden antara lain

Pada rumus power diatas teoritis ini menunjukan bahwa kemampuan aliran untuk melumasi bagian mesin yang munggunakan pelumas mineral lebih baik dari pada pelumas

Cara menentukan saluran komunikasi ini terdiri dari dua cara yaitu, yang pertama dengan menggunakan saluran komunikasi personal yakni dengan mencakup dua orang atau

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar gamifikasi berbasis inkuiri terbimbing layak dan menarik untuk digunakan peserta didik pada jenjang

Sehubungan dengan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 027/011/Thp.XIV/Paket.15/II.ULP OI/2017 tanggal 26 Oktober 2017 dan Berita Acara hasil Pelelangan Nomor

Selain itu, pekerja yang terlibat dalam proses pembuangan B3 telah dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai dan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk