• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Data dan database merupakan komponen terpenting dalam suatu sistem informasi manajemen, disamping tentu saja aplikasi untuk sistem informasi harus tersedia, keduanya saling tergantung. Suatu aplikasi sistem informasi manajemen tidak ada gunanya jika tidak mempunyai data yang lengkap, demikian juga sebaliknya jika punya data tetapi tidak mempunyai aplikasi yang digunakan untuk mengelolanya sehingga tidak dapat dihasilkan suatu laporan, statistik atau pun informasi. Maka, dalam sebuah database dibutuhkan teknik mempartisi data. Partisi meningkatkan kinerja, pengelolaan, dan ketersediaan berbagai macam aplikasi dan membantu mengurangi total biaya kepemilikan untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Partisi memungkinkan tabel, indeks, dan tabel indeks-terorganisir untuk dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, yang memungkinkan objek database tersebut untuk dikelola dan diakses pada tingkat yang lebih halus granularity. Selain itu, sebuah database mungkin akan mengalami kerusakan, baik yang sifatnya berat maupun ringan. Atau ada beberapa masalah yang dapat menyebabkan kesalahan penulisan informasi database ke dalam disk. Masalah dan kesalahan ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, misalnya : Kesalahan User, Kerusakan Statement, Kesalahan Proses, Kesalahan Jaringan, Kerusakan Database, dan Kerusakan Media (Disk). Untuk menghindari kerusakan atau kegagalan dapat diantisipasi dengan membuatkan cadangan atau backup dari database, untuk digunakan saat proses recover (pemulihan). Dalam makalah ini akan dibahas lebih detail tentang partitioning, backup dan recovery.

2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang saya ambil dari makalah ini, sebagai berikut : A. Apa pengertian partitioning Database?

A.1. Apa tujuan dan manfaat melakukan partitioning? A.2. Apa saja jenis – jenis partisi table?

B. Apa pengertian backup dan recovery?

B.1. Apa scenario kegagalan dan resiko backup? B.2. Apa metode backup dan recovery?

B.3. Apa itu SQL server backup dan recovery?

B.4. Bagaimana contoh implementasi backup dan recovery?

(2)

2 B.6. Apa kelebihan dan kekurangan backup dan recovery data?

3. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut : A. Mengetahui pengertian partitioning Database.

A.1. Mengetahui tujuan dan manfaat melakukan partitioning. A.2. Mengetahui saja jenis – jenis partisi table.

B. Mengetahui pengertian backup dan recovery.

B.1. Mengetahui scenario kegagalan dan resiko backup. B.2. Mengetahui metode backup dan recovery.

B.3. Mengetahui itu SQL server backup dan recovery. B.4. Mengetahui implementasi backup dan recovery.

B.5. Mengetahui cara menggunakan statemen SELECT INTO untuk backup dan recovery. B.6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan backup dan recovery data.

(3)

3 BAB II

PEMBAHASAN

A. Partitioning

Partitioning adalah salah satu syarat kunci dari performance dan availability database yang tinggi, tabel partisi dan indeks split yang lebih kecil, serta komponen-komponen Oracle yang lebih mudah ditangani. Partisi meningkatkan kinerja, pengelolaan, dan ketersediaan berbagai macam aplikasi dan membantu mengurangi total biaya kepemilikan untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Partisi memungkinkan tabel, indeks, dan tabel indeks-terorganisir untuk dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, yang memungkinkan objek database tersebut untuk dikelola dan diakses pada tingkat yang lebih halus granularity. Oracle menyediakan beragam partisi strategi dan ekstensi untuk mengatasi setiap kebutuhan bisnis. Partisi dapat diterapkan untuk hampir semua aplikasi tanpa perlu berpotensi mahal dan memakan waktu perubahan aplikasi.

A.1. Tujuan dan Manfaat Melakukan Partitioning Tujuan :

1. Mengurangi contention untuk blok dari tabel atau indeks. Hal ini merupakan hasil dari kepemilikan blok yang didistribusikan dalam tablespace berbeda berdasarkan pilihan partisi yang digunakan.

2. Mengurangi I/O contention karena datafiles untuk tablespace yang digunakan oleh tabel partisi secara fisik dapat ditempatkan pada perangkat atau drive yang berbeda. 3. Peningkatan kinerja SQL untuk statement yang tereferensi dengan kolom kunci yang

terpartisi pada where clause karena optimizer dapat menggunakan partisi untuk ‘pemangkasan’ (hanya membaca dari partisi tertentu yang cocok dengan data yang diminta).

4. Manfaat lain yang mungkin terjadi adalah ketersediaan data dalam tabel. Tidak hanya dapat menyelesaikan administrative task yang dilakukan sementara hanya dengan mengambil subset dari partisi offline, jika sesuatu terjadi pada satu datafile, partisi yang tersisa di tablespace lain masih dapat diakses.

Manfaat :

(4)

4 2.

Increases Availability – 24 jam dalam 7 hari untuk mengakses informasi

penting

3.

Improves Manageability – Mengelola ‘chunks’ data yang lebih kecil

4.

Enables Information Lifecycle Management – Penggunaan biaya yang efisien

dalam proses penyimpanan.

A.2. Jenis – Jenis Partisi Tabel

a. Partisi Range, adalah membuat partisi berdasarkan sebuah range, misalkan berdasarkan tanggal, sebuah nilai, contoh nya seperti di bawah ini :

CREATE TABLE tbl_penjualan ( id INT NOT NULL,

nama VARCHAR(30),

tgl_transaksi DATE NOT NULL DEFAULT '1970-01-01' )

PARTITION BY RANGE ( YEAR(tgl_transaksi) ) ( PARTITION p0 VALUES LESS THAN (1990), PARTITION p1 VALUES LESS THAN (1995), PARTITION p2 VALUES LESS THAN (2000), PARTITION p3 VALUES LESS THAN MAXVALUE );

contoh di atas membuat partisi berdasarkan tahun transaksi, jadi transaksi yg dari tahun 1990 akan masuk ke partisi p0, kemudian dari tahun 1995 akan masuk ke partisi p1, kemudian yang dari tahun 2000 akan masuk ke partisi p2 dan selebihnya akan masuk ke partisi p3.

b. Partisi List, adalah membuat partisi berdasarkan kondisi dari sebuah nilai yang nilai nya cocok dengan yang sudah di tentukan, contohnya seperti dibawah ini :

CREATE TABLE tbl_pegawai ( kode_pegawai VARCHAR(30), kode_golongan INT,

nama_lengkap VARCHAR(255) )

(5)

5 PARTITION BY LIST(kode_golongan) (

PARTITION p0 VALUES IN (1, 2, 3), PARTITION p1 VALUES IN (4, 5, 6) );

contoh diatas membuat partisi berdasarkan golongan pegawai, jadi pegawai dengan golongan 1,2 dan 3 akan masuk ke partisi p0 sedangkan karyawan dengangolongan 4,5 dan 6 akan masuk ke partisi p1.

c. Partisi Hash, adalah membuat partisi berdasarkan sebuah kolom yg sudah ditentukan dengan pembagian segmen nya diatur oleh MySQL, contohnya seperti dibawah ini

CREATE TABLE tbl_pegawai ( kode_pegawai VARCHAR(30), kode_golongan INT,

nama_lengkap VARCHAR(255) )

PARTITION BY HASH( kode_pegawai ) PARTITIONS 4;

contoh diatas membuat partisi berdasarkan kode pegawai, jadi data pegawai akan di pecah menjadi empat partisi, dan yg mengatur sebuah kode pegawai masuk ke partisi yang mana langsung di atur otomatis oleh MySQL.

d. Partisi Key, adalah membuat partisi berdasarkan sebuah key dari tabel, contoh nya seperti dibawah ini

CREATE TABLE tbl_nama (

id INT NOT NULL PRIMARY KEY, nama_lengkap VARCHAR(255) )

PARTITION BY KEY() PARTITIONS 2;

(6)

6 Contoh diatas membuat partisi berdasarkan primary key yang bernama id, jadi data dari tbl_nama akan di pecah menjadi 2 partisi, dan yang mengatur sebuah data masuk kepartisi yang mana, diatur otomatis oleh MySQL.

B. Backup dan Recovery

Data dan database merupakan komponen terpenting dalam suatu sistem informasi manajemen, disamping tentu saja aplikasi untuk sistem informasi harus tersedia, keduanya saling tergantung. Suatu aplikasi sistem informasi manajemen tidak ada gunanya jika tidak mempunyai data yang lengkap, demikian juga sebaliknya jika punya data tetapi tidak mempunyai aplikasi yang digunakan untuk mengelolanya sehingga tidak dapat dihasilkan suatu laporan, statistik atau pun informasi.

1. Backup Data

Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem, yang disengaja ataupun tidak disengaja.

Proses backup data dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jika dimisalkan pada sebuah perusahaan memiliki 1 database yang melayani 100 transaksi perhari bisa kita bayangkan berapa banyak data yang terkumpul dalam 1 bulan, dan jika terjadi kerusakan system maka data yang begitu banyak akan hilang atau akan menjadi pekerjaan input data baru yang membuang buang waktu, dengan adanya proses backup data kejadian tersebut bisa dihindari, misalnya secara rutin administrator database melakukan penyimpanan data setiap minggu sehingga jika pada minggu ketiga hari kedua terjadi crash system atau kerusakan system yang terjadi akibat gangguan system atau factor gangguan cuaca seperti gempa, banjir dan tanah longsor yang merusak data secara fisik. Maka data yang hilang hanya 2 hari, sehingga total data yang hilang adalah 200 transaksi, dari ilustrasi diatas kita bisa mengetahui betapa pentingnya proses backup data untuk daur hidup suatu system database.

(7)

7 Restore adalah proses mengembalikan backup ke dalam sistem. Restore dilakukan untuk mengembalikan keadaan sistem kembali pada keadaan semula, keadaan terakhir pada saat operasional, sebelum terjadi kerusakan sistem. Pada proses ini akan dilakukan pengembalian data baik struktur maupun isi dari database, secara teori proses ini adalah proses minimum pengembalian system tergantung dari waktu scheduling yang menjadi dasar proses backup, jika waktu scheduling dijadwalkan terlalu lama maka akan banyak data nya hilang.

B.1. Skenario kegagalan dan Resiko Backup

Kegagalan sebuah sistem bisa disebabkan oleh banyak sekali faktor, salah satu faktor bencana alam yang tidak pernah diduga dan diperkirakan sehingga skenario kegagalan sistem harus diperhitungkan dengan pembangunan sistem backup harian dengan media backup yang disimpan ditempat berbeda. Dengan menggunakan basis data web ini semuanya bisa dilakukan dengan mudah.

B.2. Metoda backup dan recovery

Proses backup data sangatlah penting bagi keamanan data agar bisa terjaga dengan baik terutama saat terjadi crash pada sistem basis data yang disebabkan oleh kerusahakan fisik hardware ataupun karena faktor alam. Banyak sekali cara untuk melakukan backup data, berikut ini metoda yang bisa dlakukan saat akan melakukan backup data :

a. Backup Logika vs backup Physic

Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL. Seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan INSERT DATA. Backup fisik adalah mengambil datatabase dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\ Pada folder tersebut terdapat file database, setiap table diciptakan dari 3 file yaitu .MYD, ,FRM dan .MYI, pada saat pengambilan data dilakukan dengan mengcopy folder yang didalamnya menyimpan data dari database yang kita punya. Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa terpilih, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa dipilih sesuai dengan yang

(8)

8 diinginkan.

Berikut ini karakteristik backup secara logika :

 Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.

 Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.

 Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang disimpan 5 MB dalam bentuk file sql maka pada saat recovery akan terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan menghabiskan banyak memori untuk mengembalikan dalam bentuk semula.

 Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.

 Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file .SQL

 Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML.

 Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.

 Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql

 Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah : SELECT …..INTO OUTFILE

Berikut ini karakteristik backup fisik :

 Backup terdiri dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari table memori tidak disampan pada disk.

 Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik.

 Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika.

 Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun.

(9)

9 Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan.

Metoda Backup Online mempunyai karakteristik :

 Lebih sedikit mengganggu klien lain karena dapat menggunakan mysql server tanpa harus menghentikan pekerjaan selama proses backup.  Backup data hanya dilakukan pada data yang tidak sedang terlibat dalam

transaksi.

Metoda Backup Offline mempunyai karakteristik :

 Mempengarui klien yang kurang baik sebab server tidak berjalan selama proses berlangsung.

 Backup lebih sederhana memeriksa prosedur sebab tidak ada kemungkinan gangguan campur tangan dari aktifitas klien. c. Backup local vs backup remote

Suatu backup local dilakukan pada host yang sama pada server MySQL yang sedang running, sedangkan suatu backup remote diaktifkan dari suatu host yang berbeda.

 Mysqldump dapat menghubungkan ke server remote atau local. Karena output SQL (perintah create dan insert) local atau remote dapat diselesaikan dan degenerate dari client.

 Mysqlhotcopy melaksanakan hanya backup local, menghubungkan ke server untuk menguncinya untuk menghindari modifikasi data dan kemudian menyalin file ke local.

 Select ………into outfile dapat diaktifkan dari satu host remote dari client, tetapi field output diciptakan pada host server.

 Backup fisik secara khas diaktifkan pada server mysql sedemikian hingga server dapat diambil saat ofline, walaupun cara pengambilannya bisa dengan remote.

d. Snapshot Backup

Beberapa file system implementasi memungkinkan snapshot untuk diambil. Ini menyeddiakan salinan logika menyangkut file system pada titik yang telah ditentukan waktunya, tanpa keharusan untuk secara fisik mengcopy seluruh file system. MySQL sendiri tidak menghasilkan kemampuan untuk mengambil file system snapshot. Itu tersedia melalui aplikasi lain seperti veritas atau LVM. e. Backup penuh vs Backup bertambah sebagian

(10)

10 Suatu backup penuh meliputi semua data yang diatur oleh suatu MySQL Server pada titik ditentukan pada waktunya. Suatu incremental backup terdiri dari perubahan pada data sesuai dengan log pada server.

f. Point in time recovery

Metoda lain menggunakan log binary untuk mencapai point in time recovery. Ini dilaksanakan dengan recovery yang pertama dari backup yang pertama dan merecovery seperti semula dan memodifikasi prosesnya sampai waktu yang kita tentukan.

g. Backup scheduling, compression dan encryption

Backup scheduling adalah suatu yang penting untuk otomatisasi prosedur backup. Proses ini bisa menghindari proses hacking yang dilakukan diinternet sehingga data selalu terjaga. Proses ini biasa diterapkan pada system online yang mengcover banyak data pada transaksi.

h. Table Maintenance

Integritas data dapat disepakati jika table mengalami corrupt. My SQL menyediakan program untuk memeriksa table dan perbaikan jika terdapat masalah yang ditemukan, program ini biasa diterapkan pada table MyIsam.

B.3. SQL Server Backup and Recovery

SQL server memiliki dua buah sarana yang dirancang untuk menjalankan salinan backup dari database dan komponen komponennya. Sarana sarana ini sangat penting untuk kesinambungan operasi database apabila ada kegagalan pada perangkat keras, penghapusan tabel secara tidak sengaja atau bahkan kehilangan data pada server. SQL server mengijinkan 2 jenis backup yaitu :

�� Backup Lengkap : merupakan gambaran lengkap dari database.

�� Backup diferensial : merupakan salinan perubahan yang dilakukan pada database semenjak proses backup terakhir dilakukan.

1. Membuat Backup dengan Enterprise Manager Untuk melakukan backup dengan Enterprise Manager,

 klik kanan pada folder database yang akan dibackup untuk mengaktifkan menu shortcut.

 Pilihlah All Task | Backup Database

 Pilihlah database yang akan dibackup, kemudian pilihlah data yang akan dibackup, sebagian atau sebagian. Untuk menjawab pertanyaan ini jika anda baru

(11)

11 pertama kali backup maka gunakan database complete tetapi jika membackup yang selanjutnya gunakan database differentian

 Pilihlah tujuan file yang akan anda simpan, misalkan di C:\MSSQL7\Backup\namafile. Jika disimpan pada tempat yang sama maka pastikan belum ada file tersebut. Setelah selesai tahapan backup maka simpanlah file yang telah anda backup. Dalam file tersebut terdapat data, view, procedure dan trigger. 2. Merestore data pada SQL Server

Misalkan suatu saat server anda mengalami kerusakan parah akibat bencana alam atau disebabkan oleh hilangnya fisik dari server maka jika anda masih mempunyai backup dari darabase hal itu bukan merupakan hal yang susah, tinggal lakukan proses restorasi data semua akan dengan mudah teratasi.

Berikut ini langkah langkah restorasi data yang telah dibackup ke database yang baru :

 Klik kanan database yang menjadi tujuan tempat restore data kemudian pilihlah All Task -> Restore Database.

 Pilih database tujuan anda jika masih tidak sesuai, kemudian pola restore pilihlah from device karena file kita berada ditempat lain atau di flashdisk Pilihlah select devices maka akan tampil.

 Pilihlah Add untuk memilih source nya.

 Pilihlah file yang akan anda restore. Jika anda pernah membackup data tersebut sebelumnya pilihlah force untuk menimpa data yang lama.

B.4. Implementasi Backup dan Recovery 1) Langkah 1

Buat terlebih dahulu databasenya dengan menggunakan perintah CREATE DATABASE.

mysql> create database latihdb; Query OK, 1 row affected (0.11 sec) mysql> use latihdb;

Database changed 2) Langkah 2

Selanjutnya buatlah dua buah tabel contoh (misalnya PEGAWAI dan JABATAN)

(12)

12 dengan menggunakan perintah SQL di bawah ini.

mysql> create table jabatan ( -> kode_jabatan char(4) not null, -> nama_jabatan varchar(25) not null,

-> constraint pk_jabatan primary key(kode_jabatan) -> );

Query OK, 0 rows affected (0.02 sec)

mysql> create table pegawai ( -> nip char(6) not null, -> nama varchar(25) not null, -> kode_jabatan char(4),

-> constraint pk_pegawai primary key(nip),

-> constraint fk_pegawai_jabatan foreign key(kode_jabatan) -> references jabatan(kode_jabatan)

-> );

Query OK, 0 rows affected (0.03 sec) 3) Langkah 3

Isikan data-data dummy ke dalam kedua buah tabel tersebut, misalnya dengan menggunakan perintah di bawah ini.

mysql> insert into jabatan values('J-01', 'Manager'); Query OK, 1 row affected (0.08 sec)

mysql> insert into jabatan values('J-02', 'Sales Marketing'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into jabatan values('J-03', 'Pimpinan Proyek'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into jabatan values('J-04', 'Analis Sistem'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into jabatan values('J-05', 'Programmer'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

(13)

13 Query OK, 1 row affected (0.03 sec)

mysql> insert into pegawai values('000002','Dewi','J-02'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into pegawai values('000003','Arif','J-03'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into pegawai values('000004','Camelia','J-04'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into pegawai values('000005','Made','J-05'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> insert into pegawai values('000006','Tatang','J-05'); Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> quit 4) Langkah 4

Setelah database dan data-data siap digunakan, sekarang kita akan mencoba untuk melakukan backup terhadap data-data tersebut.

BACKUP TABLE namatabel TO ‘path_tujuan’;

path_tujuan harus dituliskan secara lengkap, namun tidak perlu disebutkan nama filenya.

Proses ini akan membuat sebuah salinan dari file .frm (definisi) and .MYD (data), tetapi tidak memasukkan file .MYI (index).

mysql> backup table pegawai, jabatan to 'c:\db_backup';

+---+---+---+---+ | Table | Op | Msg_type | Msg_text |

+---+---+---+---+ | latihdb.pegawai | backup | error | Failed copying .frm file (errno: 2) | | latihdb.pegawai | backup | status | Operation failed |

| latihdb.jabatan | backup | error | Failed copying .frm file (errno: 2) | | latihdb.jabatan | backup | status | Operation failed |

+---+---+---+---+ 4 rows in set (0.03 sec)

mysql>

(14)

14 menggunakan double backslash (\\) pada saat menuliskan path tujuan. Perhatikan perintah di bawah ini yang merupakan perbaikan dari kode di atas.

mysql> backup table pegawai, jabatan to 'c:\\db_backup'; +---+---+---+---+

| Table | Op | Msg_type | Msg_text |

+---+---+---+---+ | latihdb.pegawai | backup | status | OK | | latihdb.jabatan | backup | status | OK | +---+---+---+---+ 2 rows in set (0.03 sec)

B.5. Menggunakan Statemen SELECT INTO

Perintah ini sama mudahnya dengan cara yang pertama (dengan menggunakan perintah BACKUP). Hanya yang perlu untuk diperhatikan di sini adalah bahwa perintah ini hanya berlaku untuk melakukan backup per tabel. Berikut ini sintak umum dari penggunaan statemen SELECT INTO.

SELECT daftar_kolom FROM nama_tabel INTO OUTFILE nama_file; Berikut ini contoh yang akan menunjukkan bagaimana cara melakukan backup terhadap

tabel PEGAWAI.

mysql> select * from pegawai into outfile 'c:\\db_backup\\peg.dmp'; Query OK, 6 rows affected (0.02 sec)

Perintah di atas akan membentuk sebuah file baru dengan nama PEG.DMP di dalam direktori C:\DB_BACKUP, yang merupakan file hasil dari proses backup.

B.6. Kelebihan dan Kekurangan Backup dan Recovery Data

 Kelebihan Backup Data :

1) Membutuhkan waktu yang lebih singkat.

2) Jika banyak melakukan incremental backup, maka data yang di backup

semakin kecil ukurannya.

3) Backup lebih cepat daripada full backup dan membutuhkan tempat

sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full backup.

(15)

15

 Kekurangan Backup Data :

1) Waktu untuk restore sangat lama.

 Kelebihan Data Recovery :

1) Data yang hilang dapat kembali.

2)

Dapat mencari data yang sudah tidak dapat di-recover

.

3) Dapat mencari data pada hard disk yang sudah di-format.

 Kekurangan Data Recovery:

1) Jika tempat file hilang dan di ketahui orang maka file tersebut tidak

dapat kembalikan lagi.

(16)

16 BAB III

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan materi diatas, dapat di tarik kesimpulan, yaitu :

1. Partitioning memungkinkan tabel, indeks, atau tabel indeks - terorganisir untuk dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian dari objek database seperti ini disebut partisi . Setiap partisi memiliki nama sendiri, dan mungkin opsional memiliki karakteristik penyimpanan sendiri .

Jenis – jenis partisi table adalah : a. Partisi Range

b. Partisi List c. Partisi Hash d. Partisi Key

2. Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem, yang disengaja ataupun tidak disengaja.

Restore/Recovery adalah proses mengembalikan backup ke dalam sistem. Restore dilakukan untuk mengembalikan keadaan sistem kembali pada keadaan semula, keadaan terakhir pada saat operasional, sebelum terjadi kerusakan sistem.

Metode backup terdiri dari 8 metode, yaitu : a. Backup Logika vs backup Physic b. Backup online vs backup offline c. Backup local vs backup remote d. Snapshot Backup

e. Backup penuh vs Backup bertambah sebagian f. Point in time recovery

g. Backup scheduling, compression dan encryption h. Table Maintenance

(17)

17 DAFTAR PUSTAKA

Noviana, Atik.2010.Backup dan Recovery. http://atiknoviana.blogspot.com/2010/01/backup-dan-recovery.html diakses pada tanggal 25 November 2013

Isme,Dendie.2009.MYSQL Partition

Table.http://dendieisme.blogspot.com/2009/05/mysql-partition-table.html diakses pada tanggal 29 November 2013

Referensi

Dokumen terkait

Petugas pendaftaran akan menginputkan data – data yang berhubungan dengan proses seleksi calon siswa baru ke dalam sistem yang akan dibuat. Kemudian calon siswa akan menerima

tas‘i>r al -jabri> di samping sebagai ‘udhr juga sebagai syarat sebagaimana dalam hukum wad}‘i> (korelatif). 2) Prosedur operasional praktik al- tas‘i>r

grade students who are taught using collaborative writing technique show higher achievement. in Writing than eighth grade students who are taught using individual

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan ambang dengar dibandingkan dengan usia pada pekerja di bagian weaving II PT.. Sari Warna

Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Tikus Putih Kelompok F2 dengan Pemberian Pepton 5% b/v secara Subkutan dan Suspensi Fraksi N- Butanol Ekstrak Etanol Batang Brotowali Dosis 5 mg/kg BB (F2)

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bulungan KEPALA DINAS JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Ekstrak batang binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) dengan kandungan senyawa saponin, polifenol dan flavonoid berkhasiat sebagai antibakteri