• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Nilai yang Dianut Komunitas Pitung Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5.1 Nilai yang Dianut Komunitas Pitung Salatiga"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB V

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS PITUNG SALATIGA

Dalam bab ini, akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti. Untuk itulah sebelum membahas lebih jauh akan dipaparkan tentang nilai – nilai yang dianut oleh Komunitas Pitung Salatiga.

5.1 Nilai yang Dianut Komunitas Pitung Salatiga

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kluckhon, nilai merupakan sebuah konsepsi, dari apa yang diinginkan dan mempengaruhi seseorang dalam menentukan tindakan terhadap cara dan juga tujuan yang ingin di capai. Komunitas Pitung Salatiga mempunyai nilai yang diinginkan dan mempengaruhi seseorang dalam menentukan tindakan. Sebagaimana diungkapkan oleh Adit sebagai Ketua Komunitas Pitung Salatiga

“Adit : benar pada dasarnya kita mempunyai nilai yang di inginkan serta dapat mempengaruhi seseorang, namun dalam hal ini nilai positif dan pengaruh positif yang kita tekankan, contohnya nih, nilai kedisiplinan dan ketertiban dalam berkendara.” Dan kemudian menurut Danang Prasetyo selaku Penasehat dari Pitung Salatiga, :

‘’ Danang : Nilai jelas ada banyak didalam komunitas ini, gak cuma dalam berkendara saja

tapi juga bagaimana kita memiliki keluarga diluar rumah. Solidaritas dan kekeluargaan jelas paling terasa di dalam Komunitas ini, misalnya saja ketika touring kemanapun, ketika ada salah satu anggota yang motornya bermasalah atau trobel , pasti deh gak mungkin ditinggal dan malah teman-teman yang lain saling membantu, entah itu memperbaiki motornyaatau menyetep (mendorong dengan kaki) hingga sampai ke tujuan. Kebiasaan saling membantu inilah yang kemudian menjadi cermin nilai – nilai kekeluargaan dalam komunitas Pitung Salatiga. Anggota komunitas ini memiliki rasa percaya dan keterikatan yang sangat erat. Nilai – nilai positif ini menjadi hal yang sangat membantu ketik didalam komunita ini terjadi suatu permasalahan.

(2)

18

5.2 Strategi Rekrutmen Komunitas Pitung Salatiga

Didalam melakukan rekrutmen anggota Pitung Salatiga, tidak sembarangan. Meskipun mereka mencari anggota di sekitarnya namun mereka tetap melakukan seleksi. Seleksi dilakukan dengan tujuan agar kita tahu karakter dari calon anggota tersebut, sehingga ketika menjadi anggota nantinya bisa memenuhi apa yang sudah menjadi tujuan positifnya.

Anggota Komunitas Pitung Salatiga biasanya mengajak teman-temannya untuk bergabung pada acara pertemuan rutin.

Selain mengajak teman – teman sekitar (teman dekat), untuk mendapatkan anggota baru Komunitas Pitung mengadakan meet and great untuk masyarakat umum tentunya yang memilki motor Honda C70/Honda C90/Honda C50(dimana ketigajenis motor tersebut memiliki bentuk pabrikan yang sama).

Di acara tersebut biasanya mereka memperkenalkan anggota Pitung yang sudah resmi dan memperkenalkan visi dan misi dari Komunitas Pitung itu sendiri. Jika didalam acara tersebut ada beberapa orang yang ingin bergabung menjadi anggota Pitung Salatiga, biasanya para pengurus akan mendata terlebih dahulu karena Komunitas Pitung Salatiga tidak langsung menerima begitu saja anggota baru.

Komunitas Pitung ini perlu melihat juga kelengkapan kendaraan yang dipakai , misalnya SIM, Spion, Lampu depan dan belakang, Plat nomor, dan yang paling penting adalah bentuk kendaraan apakah masih berbentuk Honda C70 atau tidak. Apabila bentuk kendaraan sudah terlalu banyak dirubah atau dimodifikasi terutama pada bagian ekor dan kepala motor sehingga tidak lagi menyerupai bentuk dasar Honda C70 maka pemilik kendaraan ini tidak diizinkan untuk bergabung sebagai anggota, namun jika sekedar hanya ingin ikut berkumpul maka masih diperbolehkan. Jika sudah memenuhi kriteria yang sudah diberikan oleh Komunitas ini, maka calon anggota baru akan diterima menjadi anggota Pitung Salatiga.

Setelah dinyatakan menjadi anggota, mereka diwajibkan hadir di kumpulan rutin Komunitas ini 1 bulan berturut-turut, agar dapat dinyatakan menjadi anggota resmi dan mendapatkan Kartu Anggota dari Komunitas Pitung Salatiga ini. Selain sudah mendapatkan KTA nantinya anggota baru yang sudah resmi ini diwajibkan membeli kaos yang merupakan seragam identitas dari Komunitas Pitung Salatiga ini dan mendapatkan stiker logo Pitung Salatiga yang haru ditempelkan pada motor mereka guna sebagai bukti bahwa mereka tergabung dalam Komunitas Resmi Honda C70 di Salatiga.

(3)

19

Anggota baru Komunitas Pitung Salatiga tidak hanya berasal dari cara diatas, tapi juga banyak yang ingin bergabung karena melihat pada media sosial Instagram dan facebook resmi Komunitas pitung Salatiga. Banyak orang ingin bergabung karena melihat halaman di sosial media ini dimana jumlah pengikut di Instagram sudah bisa dikatakan sangat banyak yaitu 26.700 pengikut dan facebook 765 pertemanan. Dari sosial media inilah masyarakat bisa melihat aktifitas dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Komunita Pitung Salatiga sehingga banyak dari mereka yang tertarik untuk bergabung dalam Komunitas ini seperti diceritakan oleh Randi yang sudah bergabung dengan Komunitas Pitung Salatiga selama 4 bulan ini :

“Randi : ya dulu pertama tau PITSA dari fb ( Facebook) mas terus tak add friend terus di IG (Instagram) juga nemu IG-nya PITSA, lama-lama gara banyak postingan tentang Honda Pitung yang dimodifikasi saya jadi tertarik karena dirumah juga ada motor pitung yang lama tidak dipakai. Dulu aku berangkat pertama ngajak temanku tapi dia tidak punya Honda C70 jadi yang bergabung cuma aku.”

5.3 Konflik dan Pemecahan Masalah di Dalam Komunitas

Setiap Komunitas tentu mempunyai masalahnya sendiri – sendiri, interaksi yang terus- menerus serta mulai satu permasalahan, beda pendapat, dan tujuan.

Menurut Ross (1993), Konflik merupakan langkah – langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan kearah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.

Konflik yang pernah terjadi didalam Komunitas Pitung Salatiga ini yakni Konflik Konstruktif suatu konflik yang memiliki sifat fungsional yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan pemahaman dari individu ataupun kelompok saat menghadapi sebuah permasalahan yang terjadi. Konflik konstruktif ini nantinya dapat menimbulkan konsensus dari berbagai pemahaman serta mencitakan sebuah perbaikan. Sehingga konflik ini nantinya akan memberikan nilai positif pada pengembangan organisasi atau komunitas. Misalnya saja, di dalam sebuah organisasi atau komunitas akan terjadi perbedaan pemahaman diantara anggota satu sama lainnya.

(4)

20

Konflik Konstruktif di dalam Komunitas Pitung Salatiga terjadi didalam acara Anniversary PITSA yang ke-14, ketika pembentukkan acara berlangsung, “Dhanis” yang saat itu menjabat sebagai ketua periode 2015-2017, tiba – tiba menghilang tanpa ada kabar dan tidak terlihat, padahal acara PITSA yang ke-14 sangatlah penting untuk dirayakan. Acara anniversary PITSA, pada saat itu akan berlangsung pada bulan Maret 2017, namun pada bulan Januari 2017 Ketua menghilang dan tidak bertanggung jawab atas apa yang harus dikerjakannya. Karena hal tersebut, maka para pengurus lain berusaha untuk menghandel, agar acara tetap berlangsung. Mereka saling berbagi tugas dan saling bantu membantu untuk acara yang sangat penting bagi Komunitas tersebut karena acara ini akan mengundang Komunitas Pitung se-Regional DIY dan se-Jateng, sehingga walaupun tidak ada Ketua yang semestinya bertanggung jawab untuk acara ini , mereka tetap melaksanakannya dengan harapan acara akan berjalan dengan sukses dan sampai pada akhirmya acara Anniversary ke -14 tersebut sukses besar dan mendapat pujian dari Club-club Honda C70 se-Tanah air.

5.4 Strategi Komunikasi Komunitas Pitung Salatiga

Sebuah strategi hendaknya menyuguhkan keseluruhan arah bagi inisiatif, kesesuaian dengan berbagai sumber daya yang tersedia, meminimalisir resistensi, menjangkau kelompok sasaran, dan mencapai tujuan inisiatif komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendy (1984 : 35), intinya strategi adalah perencanaan atau planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang hanya dapat dicapai melalui taktik operasional. Sebuah strategi komunikasi hendaknya mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Strategi komunikasi mendefinisikan khalayak sasaran, berbagai tindakan yang akan dilakukan, mengatakan bagaimana khalayak sasaran akan memperoleh manfaat berdasarkan sudut pandangnya, dan bagaimana khalayak sasaran yang lebih besar dapat dijangkau secara lebih efektif. Menurut Mohr dan Nevin mendefinisikan sebuah strategi komunikasi sebagai penggunaan kombinasi faset-faset komunikasi dimana termasuk di dalamnya frekuensi komunikasi, formalitas komunikasi, isi komunikasi, saluran komunikasi (Kulvisaechana, 2001 : 17-18).

Sama halnya dengan Komunitas Pitung Salatiga yang mempunyai serangkaian strategi dalam mengkomunikasikan tujuan dari komunitas itu sendiri. Strategi yang

(5)

21

mereka lakukan adalah dengan menerapkan dan menjaga nilai yang mereka anut bersama. Nilai dalam Komunitas inilah yang kemudian digunakan sebagai landasan dalam menjalankan setiap kegiatan dari komunitas ini. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya nilai yang paling menonjol dalam komunitas ini adalah nilai kekeluargaan. Komunitas Pitung Salatiga bisa bertahan sampai dengan sekarang ini (2018), tidak terlepasa dari peran nilai – nilai yang diterapkan. Ditengah ramainya iklim Komunitas Otomotif di Salatiga, Pitung Salatiga mampu bertahan dan menjaga eksistensinya dalam dunia otomotif di Salatiga. Ketika terjadi permasalahan, yang dihadapi maka akan dikembalikan pada tatanan nilai dan peraturan yang telah disepakati bersama. Mereka tidak hanya mau menjadi komunitas yang berkumpul tanpa hasil apapun, tetapi komunitas ini juga dapat melalukan kegiatan yang positif secara bersama – sama.

Dengan adanya visi dan misi yang telah ditetapkan bersama maka visi dan misi ini menjadi dasar dalam aktivitas Komunitas Pitung Salatiga dalam melakukan kegiatan yang membangun dan menjaga eksistensinya khususnya di Salatiga. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam membangun dan menjaga eksistensi tersebut antara lain kegiatan Kopdar / Kopi darat (perkumpulan rutin), kegiatan touring dan kegiatan sosial lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Adit sebagai ketua Pitung Salatiga :

“sebagai Komunitas motor classic tentu saja memiliki agenda yang cukup padat gak cuman dari agenda komunitas itu sendiri , tapi juga agenda dari komunitas otomotif lainnya yang biasanya mengundang untuk hadir ke tempatnya. Yang paling wajib itu ya Kopdar Mingguan, karena darisitu kita berproses untuk dekat satu sama lain atau jika ada suatu pembahasan ya kita sampaikan di forum itu.’’.

Kegiatan Kopdar rutin dilakukan secara Mingguan tepatnya pada hari Jumat pukul 20.00 – 22.00 WIB dengan tujuan untuk merekatkan tiap anggota komunitas juga memupuk nilai kekeluargaan , entah itu dengan anggota lama atau baru. Selain itu kegiatan ini dilakukan untuk membahas mengenai program di dalam komunitas, misalnya undangan acara otomotif dari luar kota, agenda touring bersama. Kegitan pertemuan rutin ini juga dilakukan untuk membahas segala permasalahan yang terjadi di dalam komunitas, sehingga dapat dipecahkan bersama secara kekeluargaan.

(6)

22 Gambar 5.1

Kegiatan Kopdar Mingguan Pitung Salatiga

Sumber : Dokumentasi Pitung Salatiga

Selain kegiatan kopdar rutin, kegiatan lain yang selalu menjadi agenda komunitas Pitung Salatiga adalah kegiatan touring. Sudah menjadi kebiasaan dalam dunia komunitas otomotif jika komunitas otomotif mempunyai suatu acara, maka akan mengundang komunitas otomotif lainnya dalam maupun luar kota untuk bergabung dalam acara tersebut, sehingga kegiatan touring sangat sering dilakukan. Dalam kegiatan touring, keamanan dalam berkendara menjadi prioritas utama.

Gambar 5.2

Kegiatan touring Pitung Salatiga ke Borobudur

Sumber : Dokumentasi Pitung Salatiga

Komunitas Pitung Salatiga tidak hanya sekedar sebagai ajang kumpul- kumpul dan hura –hura, seperti touring, mereka juga melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial ini

(7)

23

ditujukan untuk internal keluarganya misal jika ada keluarga dari anggota yang sakit para pengurus dan anggota yang lain akan menjenguknya. Selain itu juga jika terdapat anggota yang sedang mengalami permasalahan maka sebisa mungkin anggota yang lain membantu. Pada saat bulan Ramadhan, Komunitas Pitung Salatiga berbagi – bagi takjil dan nasi bungkus secara gratis kepada tukang becak, gelandangan dsb. Komunitas Pitung Salatiga juga memiliki kegiatan yakni kumpul bersama Komunitas Pitung daerah lain yakni PLAT H dilaksanakan pada 2 bulan 1 kali, Rapat dan Temu Sedulur HCI (Honda Classic Indonesia) 1 Tahun 1 kali, Pitung USA (Ungaran ,Salatiga, Ambarawa) dilaksanakan 3 bulan sekali. Komunitas Pitung Saltiga juga tergabung dalam FKOS ( Forum Komunikasi Otomotif Salatiga). Komunitas motor yang bisa tergabung di dalam FKOS hanyalah Club resmi saja selain itu juga harus safety riding/komplit serta mengikuti rapat FKOS.

Gambar 5.3

Pitung Salatiga dalam kegiatan sosial : menjenguk rekan yang sakit

(8)

24 Gambar 5.4

Pitung Salatiga bersama Anggota Polres Salatiga dalam sosialisasi Safety Riding oleh FKOS

Sumber : Dokumentasi Instagram Pitung Salatiga

Kegiatan lainnya yang rutin dilaksankan oleh Pitung Salatiga yakni Acara Anniversary (Ulang Tahun) diadakan setiap Tahun, entah itu hanya syukuran atau membuat acara besar serperti pada bulan Maret 2017, Pitung Salatiga merayakan anniversary ke-14 secara besar dengan mengundang komunitas Pitung Jateng & Regional DIY. Serta menampilkan acara –acara yang menarik yakni kontes motor classic, Dangdut dsb.

Gambar 5.5

Desain undangan Anniversary ke 14 Pitung Salatiga

(9)

25

Didalam berkegiatan, media komunikasi digunakan oleh Komunitas Pitung Salatiga adalah Whatsapp, grup WA ini digunakan untuk berbagai informasi seperti merencanakan perkumpulan atau hal – hal kegiatan sehari – hari lainnya. Grup WA Pitung Salatiga hanya untuk orang yang sudah berkomitmen bergabung dalam PITSA dengan datang Kopdar 1 bulan berturut – turut atau 4x hadir. Di dalam grup WA juga digunakan untuk berbagai info acara otomotif atau info tentang lalu lintas.

Dalam menunjukkan eksistensinya & berkomunikasi dengan masyarakat umum atau komunitas motor lain, Komunitas Pitung Salatiga mempunyai 2 sosial media utama yaitu Instagram dan Facebook, dimana pengikut nya berjumlah 26.700 orang untuk Instagram dan 765 orang untuk Facebook. Kedua sosmed ini menjadi sarana utama berkomunikasi ke masyarakat umum dan juga club motor lain. Fungsi dari kedua sosmed ini kepada masyarakat umum misalnya, menunjukkan kegiatan – kegiatan Komunitas Pitung Salatiga atau memposting foto – foto kendaraan Honda C70 dari para pengendaranya dari berbagai daerah, sedangkan fungsinya kedua sosmed ini untuk komunitas lain adalah berkomunikasi tentang rencana kegiatan, baik itu touring , rapat bersama, ataupun acara Honda C70 diluar kota.

Dari segala bentuk komunikasi dan kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Pitung Salatiga, maka seperti yang di bahas pada bab II, yaitu Strategi Komunikasi menjadi penting untuk menjadi tujuan komunikasi itu dijalankan. Liliweri (2011) mengungkapkan strategi komunikasi melihat pesan yang dihasilkan, atau pesan yang direduksi untuk mewadahi atau melengkapi tujuan. Tentu saja dalam melakukan seluruh kegiatan diatas banyak sekali terjadi komunikasi, entah itu antar anggota komunitas ini, dengan masyarakat , khususnya masyarakat Salatiga, atau dengan komunitas lain. Dari segala komunikasi yang terjadi inilah kemudian kembali lagi secara tidak sadar menimbulkan dan merepetisi nilai-nilai yang ada dalam komunitas , entah itu nilai kekeluargaan,sopan santun, atau nilai saling menghargai pendapat orang lain. Nilai yang muncul dari strategi komunikasi ini kemudian menjadi lem perekat yang membuat tiap anggota komunitas ini menjadi satu kesatuan yang memiliki tujuan serta visi misi yang sama,baik mulai dari tingkatan ketua sampai dengan tiap anggotanya.

Seperti teori yang terpapar pada bab II menurut De Vito (1997) Dalam komunikasi pada sebuah komunitas terdapat arah arus informasi ke atas dan ke bawah. Arus komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dan tingkat hirarki yang lebih rendah anggota komunitas ke tingkat atas (pemimpin komunitas). Arus komunikasi ke tempat yang lebih rendah, selain kedua arah komunikasi tersebut, terdapat juga arah komunikasi yang lateral,

(10)

26

artinya arah komunikasi yang sejajar, antar teman, antar pemimpin dan sebagainya, komunikasi komunitas pada arah ini memperlancar pertukaran informasi karena komunikator dan komunikan berada pada derajat tingkatan hirarki yang sama. Teori De Vito tersebut jika dilihat dalam Komunitas Pitung Salatiga maka akan terlihat bahwa komunikasi yang terjadi dalam komunitas ini sangatlah terbuka dan tidak ada batasan yang signifikan dalam membatasi cara berkomunikasi antar hirarki yang berbeda, misalnya saja ketika anggota berkomunikasi lisan kepada ketua maka komunikasi itu akan dilakukan seperti berkomunikasi dengan anggota lainnya sehingga pesan yang disampaikan akan diterima dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh Adit sebagai Ketua Komunitas Pitung Salatiga :

“Adit : ya kalau ada anggota yang ingin menyampaikan unek-uneknya (kritik dan saran) kepada saya ya tinggal ngomong saja tidak usah terlalu resmi karena kita semua ini kan saudara, tidak harus resmi seperti berbicara sama Presiden. Hehehe...”

Dari uraian strategi komunikasi Komunitas Pitung Salatiga di atas, maka kegiatan – kegiatan, dan proses-proses inilah yang tanpa di sadari telah menjadi cara dalam mempertahankan dan menjaga nilai – nilai yang di anut komunitas pitung Salatiga. Hal ini menjadi sarana komunikasi didalam Komunitas Pitung Salatiga dalam membangun dan menjaga eksistensinya baik itu dalam dunia otomotif di Salatiga maupun dalam lingkup Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Pasien standar (standardized patients) merupakan perkembangan dari simulated patient yang diciptakan oleh Howard Burrows awal tahun 1960 dimana simulated patient

Dalam Islam konsep kesehatan jiwa berkorelasi positif dengan aktivitas peribadatan 11 , dengan kata lain bila menginginkan terbentuknya pribadi yang sehat maka

Terdapat dua bangunan penting pada testis yang akan berikatan dengan hormon gonadotropik ini, yaitu sel Leydig yang terdapat pada interstitial dan sel Sertoli

Rerata laju pertumbuhan spesifik (SGR) juvenil gurami ( Osphronemus gouramy Lac.) tidak ber- beda nyata antara kelompok perlakuan Pada Gambar 4, populasi juvenil gurami

Puja dan puji syukur penulis haturkan untuk Tuhan semesta alam Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

adalah biomassa (bahan organik) yang merupakan hasil produksi dari makhluk hidup.. Dalam praktikum ini, akan dilakukan suatu percobaan untuk

• Corn stover merupakan bahan baku bioetanol yang dipilih pada pra perancangan pabrik ini karena yield yang tinggi, pertimbangan ekonomi, serta ketersediaannya

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dengan hasil belajar geografi siswa kelas X SMA Lab School