• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang digunakan dalam alat efek gitar drive analog dengan sistem pengontrol digital. Secara garis besar perancangan sistem terdiri dari perancangan untai analog, perancangan sistem digital, dan perancangan perangkat lunak.. 3.1. Deskripsi Sistem Alat Alat yang dirancang adalah efek gitar yaitu alat yang berfungsi untuk menggolah. sinyal elektrik keluaran dari pickup gitar yang selanjutnya hasil pengolahan sinyal oleh efek gitar akan diteruskan ke penguat suara gitar.. Gambar 3.1. Penggunaan Alat Jenis efek gitar yang dirancang adalah jenis efek drive. Pada efek gitar drive yang dirancang mempunyai beberapa parameter yang dapat diatur nilainya. Parameterparemeter tersebut adalah drive, 3 band equalizer (low, mid, high) dan level/volume. Sistem kerja utama dari efek gitar yang dirancang ini adalah penggantian potensiometer mekanik yang terdapat pada untai analog yang digantikan dengan potensiometer digital. Pengolahan sinyal hanya murni dilakukan oleh untai analog saja sementara rangkaian digital mikrokontroller hanya berfungsi untuk mengendalikan potensiometer digital yang digunakan dalam untai analog. Terdapat 3 tahapan yang dilakukan dalam proses penggolahan sinyal pada untai analog dengan urutan berturutturut yaitu proses pemenggalan (clipping), proses ekualiser (equalizer), dan proses penguatan (amplification).. 15.

(2) Proses pemenggalan sinyal adalah proses utama dari efek drive. Kadar efek drive yang diperoleh akan sesuai dengan sedikit banyakya sinyal yang terpengal yang berturut-turut akan menghasilkan jenis suara : overdrive, distortion dan fuzz. Selanjutnya sinyal akan masuk proses penyaringan yang akan berfungsi sebagai efek equalizer. Proses penyaringan ini memiliki 3 band bati penyaringan yaitu low, middle dan high. Dan terakhir sinyal akan dikuatkan atau dilemahkan yang akan berfungsi sebagai efek booster atau level yaitu untuk mengatur besar kecilnya amplitudo sinyal keluaran akhir atau volume akhir audio yang telah diolah oleh efek. Terdapat 5 buah potensiometer digital yang masing-masing akan mewakili pengaturan drive, low, middle, high, dan level pada untai analog. Kelima potensiometer digital tersebut akan dikontrol oleh mikrokontroller sehingga nilai hambatan dari potensiometer digital pada masing-masing pengaturan drive, low, middle, high, dan level dapat simpan melalui beberapa pre-set yang disimpan di dalam EEPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) pada mikrokontroller. Masing-masing pre-set akan diwakili oleh karakter tertentu pada layar LCD 4X20. Pre-set dapat terlebih dahulu diatur oleh pengguna yaitu dengan mengatur masing-masing besar nilai parameter dari : drive, low, middle, high, dan level sehingga setelah dihasilakan suara yang diinginkan kemudian pre-set tersebut dapat disimpan. Dalam pengaturan pre-set digunakan 4 buah limit switch dan 1 buah rotary encoder sebagai inputan dan sebuah LCD 4X20 sebagai indikator penampil. Selanjutnya pengguna dapat memilih masing-masing pre-set yang telah diatur tersebut dengan menggunakan 3 buah limit footswitch. Dengan cara tersebut memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses pre-set yang tersedia pada efek gitar tersebut dalam waktu yang bersamaan dengan saat pengguna memainkan gitarnya. Sementara untuk mengaktifkan dan menon-akftifkan efek gitar, digunakan 3PDT footswitch sebagai saklar true/by pass yang berfungsi untuk mengontrol apakah sinyal masukan yang berasal dari keluaran pickup gitar akan langsung menuju ke penguat gitar (by pass), atau sinyal yang berasal dari keluaran pickup gitar akan dimasukan ke sistem pengolahan sinyal oleh efek gitar yang dirancang dan kemudian sinyal akan menuju ke penguat gitar (true pass). Digunakan sebuah LED indikator, sebagai indikator apakah efek gitar dalam keadaan true pass atau dalam keadaan by pass. LED akan menyala jika efek gitar dalam keadaan true pass dan akan padam jika efek gitar dalam keadaan by pass. 16.

(3) Gambar 3.2. Dimensi Ukuran Alat. 12. 14. 13. 11 1. 2. 3. 4. 7. 5. 6. 8. 9. 10. Gambar 3.3. Interface Alat. Keterangan gambar beserta fungsinya : 1. LCD 4x20 Sebagai tampilan interface dalam penggunaan alat.. 2. Rotary encoder Sebagai interface pemberi nilai parameter pada saat proses pengaturan pre-set, parameter meliputi Drive, Low, Mid, High, dan Level.. 3. Limit switch to move left Untuk memindah cursor ke kiri saat proses pengaturan pre-set.. 17.

(4) 4. Limit switch to move right Untuk memindah cursor ke kanan saat proses pengaturan pre-set.. 5. Limit switch to edit Untuk masuk pada proses pengaturan pre-set pada pre-set yang sedang digunakan.. 6. Limit switch to save Untuk melakukan save pre-set jika pre-set tersebut telah selesai diatur.. 7. 3PDT Footswitch true/by pass effect Untuk mengontrol sinyal masukan akan di true pass atau di by pass.. 8. Limit footswitch preset up Untuk memilih pre-set di urutan berikutnya dari pre-set yang sedang digunakan.. 9. Limit footswitch preset down Untuk memilih pre-set di urutan sebelumnya dari pre-set yang sedang digunakan.. 10 Limit footswitch select preset Untuk mensetujui pre-set yang telah dipilih untuk digunakan. 11 LED indicator true/by pass Sebagai LED indikator yang mengindikasikan apakah sinyal masukan di true pass (LED menyala) atau di by pass (LED mati). 12 6,35mm female jack output signal Sebagai konektor keluaran sinyal menuju ke penguat gitar. 13 6,35mm female jack input signal Sebagai konektor masukan sinyal dari pickup gitar. 14 Female jack input DC supply Sebagai konektor masukan 9 volt DC dari power supply.. 18.

(5) 3.2. Untai Analaog Terdapat 3 tahapan proses pada pengolahan sinyal di dalam untai analog dengan. urutan berturut-turut yaitu proses pemenggalan (clipping), proses ekualiser (equalizer), dan proses penguatan (amplification).. Gambar 3.4. Diagram Untai Analog. 3.2.1 Pemenggalan (Clipping) Untai. pemenggal. (clipper). berfungsi. untuk. memenggal. atau. menghilangkan titik puncak sinyal sinus (efek drive). Terdapat dua jenis pemenggalan sinyal dalam efek drive gitar yaitu hard clipping dan soft clipping. Masing-masing pemenggalan sinyal tersebut akan menghasilkan karakter suara efek drive gitar yang berdeda. Pada hard clipping menghasilkan jenis suara distortion sementara pada soft clipping menghasilkan jenis suara overdrive. Alat yang dirancang menggunakan untai pemenggal (clipper) sebagai pada Gambar 3.5. V6 9V +V. V4 9V +V D1 1N4148. RLY1 5VSPDT Q2 BC109BP. V3 5V. C4 1uF. 1kHz. 330 R9. R8 100k 50% R6 100. D3 1N4148. V5 9V +V. Vi Vi -140m/140mV. Q3 BC109BP. D2 1N4148. 330 R7 Vs. RLY2 5VSPDT. Vo. U8 + TL071. C3 1uF. D4 1N4148. R5 220k. C5 1uF. R10 10k. Vs. Gambar 3.5.Untai Pemengal Aktif (Active Clipper). 19. V7 0V.

(6) Pada untai pemenggal yang dirancang digunakan dua buah relay yaitu RLY1 dan RLY2 yang keduanya dikontrol oleh mikrokontoler. Kedua relay ini berfungsi untuk memilih jenis pemenggalan sinyal apakah akan dilakukan secara soft clipping atau secara hard clipping. Dalam penggunaanya kedua relay ini akan diaktifkan secara bergantian. Jika RLY1 aktif maka sinyal akan mengalami pemenggalan secara soft clipping oleh dioda D1 dan D2, sementara jika RLY2 aktif maka sinyal akan mengalami pemenggalan secara hard clipping oleh dioda D3 dan D4. Besar kecilnya pemenggalan sinyal akan berfungsi sebagai efek drive. Efek drive ini akan ditentukan oleh penguatan sinyal (Av) yang dilakukan sebelum pemenggalan sinyal terjadi. Besar penguatan sinyal (Av) diatur oleh potensiometer R8, maka : Av(max) = 1 +. () . =1+. = 1001. Besar dari nilai penguatan maksimal (Av(max)) tersebut diperoleh dari hasil uji coba yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan karakter suara dari efek gitar drive yang diinginkan. Sementara saat potensiometer R8 berada pada posisi minimal (R8≈0Ω) kedua relay akan di non-aktifkan sehingga untai akan berfungsi sebagai buffer saja (Vin=Vout). Pada kondisi ini efek gitar akan melewatkan jenis suara clean. Pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 berikut adalah gambar hasil pemenggalan sinyal oleh untai secara soft clipping maupun secara hard clipping yang disimulasikan melalui Circuit Maker.. Gambar 3.6.Gambar Sinyal Soft Clipping melalui Simulasi Circuit Maker. 20.

(7) Gambar 3.7.Gambar Sinyal Hard Clipping melalui Simulasi Circuit Maker. Perhitungan presentanse maksimal sinyal yang terpotong dapat dihitung dengan cara dibawah ini:. Gambar 3.8.Sinyal yang Dilewatkan dan Sinyal yang Terpotong. Jika tegangan buka dioda (Vdioda) = 0,7 V maka Va ≈ Vdioda = 0,7 Vp. Dari hasil pengukuran Vout pickup gitar rata-rata ≈ 100mVrms. Vout pickup gitar = Vin = 100mVrms Vin = √2 100m Vp = 0,14 Vp. Vc(max) = Av(max) Vin = 1001 0,14 = 140,14 Vp. % Vb(max). = =. ()   ()  ,  – ,  , . 100% 100% = 99,5 %. 21.

(8) 3.2.2 Ekualiser (Equalizer) Setelah sinyal mengalami proses pemenggalan maka selanjutnya sinyal akan menuju ke proses ekualiser. Untai ekualiser (equalizer) adalah sebuah untai yang digunakan untuk mengatur suatu band frekuensi tertentu, yaitu berfungsi untuk menambahkan atau mengurangi band frekuensi tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Alat yang dirancang menggunakan untai ekualiser (equalizer) pada Gambar 3.9. R18 100k 50%. Vi Vi -140m/140mV. U2 TL071 C6 1uF. 700 Hz. R19 100k 1%. V7 9V +V +. R11 3.3k. R21 3.3k R20 100k 50%. R10 220k. Vo C13 1uF. V12 9V U1 TL071+V +. R3 10k. Vs R12 1k C7 1uF. R14 1k. V9 9V +V. C8 20nF. U5 TL071 +. C9 94nF. R16 1k. V10 9V +V. C10 2nF. C11 35nF. U3 TL071 +. C12 700pF. V11 9V +V U4 TL071 +. R13 100k. R15 100k. R17 100k. Vs. Vs. Vs. Gambar 3.9.Untai Ekualiser (Equalizer). Untai ekualiser yang dirancang adalah untai 3 band ekualiser grafik dengan frekuensi resonansi low=100Hz, mid = 1kHz dan high=3,2kHz dengan bati ±12 dB. Penentuan nilai dari ketiga frekuensi resonansi tersebut ditentukan dari range frekuensi gitar elektrik pada umumnya yaitu antara 80Hz sampai 3kHz keatas [7]. Sementara nilai untuk bati penguatan juga disesuaikan dengan nilai bati penguatan ekualiser gitar yang umumnya beredar dipasaran. Perhitungan nilai komponen untuk setiap frekuensi resonansi pada ekualiser telah dijabarkan pada bab 2.2. Nilai R12, R14, R16 (Gambar 3.9) bernilai sama besar dikarenakan akan berfungsi sebagai R1 (Gambar 2.5) dalam perhitungan bati penguatan equalizer. Sementara untuk nilai R13, R15, R17 (Gambar 3.9) akan bekerja dengan baik apabila ketiga resistor tersebut memiliki nilai yang retatif besar yaitu lebih besar dari 80KΩ [10].. 22.

(9) Dalam perancangan grafik ekualiser besar Q (factor kualitas) berkisar antara 1,4 sampai 3 bergantung dari banyaknya frekuensi yang akan dirancang [10]. Dari penjelasan diatas maka dapat ditentukan nilai dari komponenkomponen tersebut sebagai berikut R12 = R14 = R16 = 1kΩ, R13 = R15 = R17 = 100kΩ, dan Q = √2. •. Berikut adalah contoh perhitungan untuk frekuensi resonansi 100 Hz. Ditentukan R12 = 1kΩ, R13 = 100kΩ, dan Q = √2 maka, C7 = L = C8 =. •.    . (  . ). "  #. . = =. =.  . √. = 1,126 µF ≈ 1 µF. (  . ) ! . $ . $. =2H. = 20 nF. Perhitungan bati ±12 dB 12 dB = 20 log Av Av = 10 ⁄ = 3,891 ≈ 4 untuk max gain. R11 = R21 = RE Av = 4. =. ( )  ( ) . RE = 3k Hasil simulasi tanggapan frekuensi pada masing-masing frekuensi resonansi melalui Circuit Maker dilakukan saat penggujian untai ekualiser pada bab 4.3.. 23.

(10) 3.2.3 Penguatan (Amplification) Pada tahap akhir pengolahan sinyal digunakan untai penguatan (amplification) yang berfungsi untuk menguatkan atau melemahkan sinyal. Untai penguatan yang dirancang ditunjukan oleh Gambar 3.10.. 100k 99% R23 Vi Vi -140m/140mV. C13 1uF. V13 9V +V. R22 39k. +. Vo U1 TL071. C14 1uF. 1kHz. R3 10k. R24 220k Vs. Gambar 3.10.Untai Penguatan (Amplification). Proses penguatan ini difungsikan sebagai level atau volume akhir dari sinyal yang diproses. Pada proses penguatan digunakan potensiometer R23 yang berfungsi sebagai pengatur penguatan sinyal. Pada untai penguatan penulis memilih untuk menggunakan untai penguat inverting dengan tujuan selain sinyal dapat dikuatkan sinyal juga dilemahkan lebih kecil dari sinyal masukan.. Av = maka. * +, * +,. * +,. =− =. =−. . . #() . #(+,) . =. =−. ./$. $ ./$. = −2,56 (Avmax). = 0 (Avmin). Besar dari nilai penguatan maksimal Av(max) tersebut diperoleh dari segi hasil uji coba suara yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan penguatan dan pelemahan sinyal suara dari efek gitar sesuai dengan yang diinginkan penulis.. 24.

(11) Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 adalah gambar hasil penguatan sinyal Av(max) dan pelemahan sinyal Av(min) oleh untai penguat inverting yang disimulasikan melalui Circuit Maker.. Gambar 3.11. Penguatan Sinyal Av(max) Melalui Simulasi Circuit Maker. Gambar 3.12. Pelemahan Sinyal Av(min) Melalui Simulasi Circuit Maker. 25.

(12) 3.2.4 Input Buffer dan Output Buffer Dalam alat yang dibuat dirancang input buffer dan output buffer yang berturut-turut akan berfungsi sebagai untai pembentuk hambatan masukan dan untai pembentuk hambatan keluaran. • Input Buffer. In. C2 1uF. V2 9V +V BC109BP Q1. Out. R3 1.5M R4 10k Vs. Gambar 3.13.Untai Input Buffer Untuk menghitung hambatan masukan dari untai input buffer di atas maka transistor Q1 dimodelkan dalam bentuk hybrid-π.. Gambar 3.14.Untai Input Buffer dalam bentuk hybrid-π. Zin = R3 // ( Re + β R4) Re <<< R4, maka Re ≈ 0 β = 280 Zin = 1.5Meg // ( 0 + 280 10k) Zin = 978 kΩ. 26.

(13) • Output Buffer V14 9V +V. In C14 1uF. Q4. Out. BC109BP C15 1uF R25 220k R26 10k. R27 10k. Vs. Gambar 3.15.Untai Output Buffer. Untuk menghitung hambatan masukan dari untai output buffer di atas maka transistor Q4 dimodelkan dalam bentuk hybrid-π.. Gambar 3.16.Untai Output Buffer dalam bentuk hybrid-π. Zout = R26 // R27 // [ ( Re + R25 ) / β ] Re <<< R4, maka Re ≈ 0 β = 280 Zout = 10k // 10k // [( 0 + 220k) / 280 ] Zout = 681 Ω. 3.2.5 Pembagi Tegangan (Voltage Divider) Rangkaian. pembagi. tegangan. (voltage. divider). berfungsi. untuk. menyediakan tegangan yang lebih rendah dari tegangan yang lebih tinggi. Besar nilai dari hasil tegangan pembagi dapat ditentukan dan kemudian dapat digunakan sebagai tegangan referensi pada fungsi teretentu.. 27.

(14) V1 9V +V. R1 10k Vs R2 10k. C1 47uF. Gambar 3.17.Untai Pembagi Tegangan. Dari untai pembagi tegangan yang digunakan diatas maka besar Vs dapat dihitung. Vs =.   ). V1 =. ). 9 = 4,5 Volt. Dalam rangkaian secara keseluruhan pada alat yang dirancang, untai pembagi tegangan berfungsi sebagai pemberi tegangan referensi bagi seluruh opamp dalam menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Hal ini dilakukan karena seluruh op-amp tersebut hanya dicatu daya dengan catu daya tunggal. Sementara fungsi dari C1 untuk menjaga agar tegangan Vs=4.5Volt dapat lebih stabil.. Ketiga tahapan dalam proses pengolahan sinyal didalam untai analog dengan urutan berturut-turut yaitu proses pemenggalan (clipping), proses ekualiser (equalizer), dan proses penguatan (amplification) dari masing-masing untai yang telah dibahas di atas kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan yang ditunjukan oleh Gambar 3.18.. 28.

(15) 29.

(16) 3.2.6 Saklar 3PDT (3 Pole Double Throw) Footswitch Saklar 3PDT (3 pole double throw) footswitch digunakan sebagai saklar injak yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan efek gitar yang dirancang dengan cara true/by pass. Hal ini dilakukan dengan mengatur apakah sinyal masukan yang berasal dari keluaran pickup gitar akan langsung menuju ke penguat gitar (by pass), atau sinyal dari keluaran pickup gitar akan dimasukkan ke sistem pengolahan efek gitar yang dirancang dan kemudian menuju ke penguat gitar (true pass). Untai 3PDT footswitch yang dirancang secara true/by pass ditunjukan oleh Gambar 3.19.. Gambar 3.19.Untai 3PDT Footswitch. Saat saklar 3PDT footswitch dalam kondisi enable maka sinyal akan dalam kondisi true pass yang ditandai oleh LED indikator yang menyala sementara saat saklar 3PDT footswitch dalam kondisi disable maka sinyal akan dalam kondisi by pass yang ditandai oleh LED indikator yang padam.. 30.

(17) 3.3. Sistem Digital Pengendali Untai Analog Sistem digital dirancang untuk mengontrol potensiometer digital dan relay yang. terdapat pada untai analog pengolah sinyal. Sebagai pengontrol utama digunakan mikrokontroler Arduino Mega ATmega1260. Sementara sebagai user interface digunakan 3 buah limit footswitch, 4 buah limit switch, 1 buah rotary encoder sebagai isyarat masukan dan 1 buah LCD character 4 x 20 sebagai indikator keluaran. Sistem digital secara keseluruhan dapat digambarkan melalui diagram blok pada Gambar 3.20.. Gambar 3.20. Diagram Blok. 31.

(18) 3.3.1 Potensiometer Digital Potensiometer. digital. digunakan. untuk. mengantikan. fungsi. dari. potensiometer analog pada untai analog. Potensiometer digital yang digunakan adalah MCP42100 dengan nilai resistansi 100 kΩ dan resolusi 8 bit (256 Step) dalam sebuah IC tipe ini memiliki dua potensiometer digital.. Gambar 3.21. IC Potensiometer Digital MCP42100. Pada Tabel 3.1 di bawah ini merupakan tabel dari konfigurasi IC MCP42100. Tabel 3.1. Konfigurasi Kegunaan Pin IC MCP42100. 32.

(19) Pada alat yang dirancang digunakan 3 buah IC MCP42100 untuk menggantikan 5 buah potensiometer pada untai analog yaitu R8, R18, R19, R20 dan R28 (Gambar 3.18). Untai potensiometer digital ditunjukkan pada Gambar 3.22.. Gambar 3.22. Untai Potensiometer Digital MCP42100. Digunakan. komunikasi. SPI. (Serial. Peripheral. Interface). dalam. pengiriman data antara IC MCP42100 dengan mikrokontroler Ardunio Mega melalui pin MOSI (master out slave in) dan SCK. Pada komunikasi juga digunakan CS (chip select) yang berfungi untuk mementukan masing-masing komunikasi pada ketiga IC MCP42100 tersebut.. 3.3.2 Limit Switch dan Limit Footswitch Limit switch dan limit footswitch digunakan sebagai user interface yaitu sebagai pemberi isyarat masukan pada mikrokontroler. Terdapat 4 buah limit switch yang digunakan pada saat mengaturan pre-set dan 3 buah limit footswitch yang digunakan pada saat pemilihan pre-set yang akan digunakan. Untai limit switch dan limit footswitch ditunjukkan pada Gambar 3.23.. 33.

(20) Gambar 3.23. Untai Limit Switch dan Limit Footswitch. Pada keseluruhan switch yang dirancang terdapat pull up resistor 10KΩ dengan tujuan saat masing-masing switch dalam kondisi terbuka (switch tidak ditekan) maka keluaran dari switch adalah Vcc semetara pada saat switch dalam kondisi tertutup (switch ditekan) keluaran dari switch adalah ground. Dari kondisi tersebut maka keseluruhan switch yang dirancang adalah switch dengan active low switch.. 3.3.3 Rotary Encoder Rotary encoder berfungsi sebagai user interface yaitu sebagai pemberi isyarat masukan pada mikrokontroler. Rotary encoder digunakan pada saat pengaturan pre-set. Rotary encoder yang digunakan adalah tipe Keyes KY-040 yang mempunyai untai pada Gambar 3.24.. Gambar 3.24. Untai Rotary Encoder Keyes KY-040 34.

(21) Terdapat 2 pin out dari rotary encoder yaitu pin A dan pin B sebagai isyarat masukan berupa pulsa kotak (high dan low). Pulsa kotak ini akan dibangkitkan pada saat knop rotary encoder diputar 1 step putaran. Dimisalkan jika rotary encoder diputar 1 step dengan arah CW (clock ways) maka keluaran A=1, B=0 dan sebaliknya jika rotary encoder diputar 1 step dengan arah CCW (counter clock ways) maka keluaran A=0, B=1.. 3.3.4 LCD Character Pada alat yang dirancang digunakan LCD (Liquid Crystal Display) character yang merupakan salah satu komponen pada bagian user interface. LCD character akan. berfungsi sebagai layar indikator yang digunakan untuk. menampilkan tampilan dalam pengoperasian alat yaitu pada saat pemilihan preset maupun pada saat pengaturan pre-set. LCD yang digunakan pada alat adalah LCD character 20×4 yaitu LCD character yang memiliki 20 kolom dan 4 baris untuk menampilkan karakter. Penggunaan LCD character dalam alat ditunjukkan pada Gambar 3.25.. Gambar 3.25. Untai LCD Character 4x20. 35.

(22) Pada Tabel 3.2 di bawah ini merupakan tabel dari konfigurasi LCD karakter 4x20. Tabel 3.2 Konfigurasi Pin LCD Character 4x20. 3.4. No. Pin Nama Pin. Keterangan. 1. Vss. Ground. 2. Vdd. Catu daya LCD 5V.. 3. VO. Kontras. 4. RS. Register Select. 5. R/W. 6. E. 7. DB0. Data bit 0. 8. DB1. Data bit 1. 9. DB2. Data bit 2. 10. DB3. Data bit 3. 11. DB4. Data bit 4. 12. DB5. Data bit 5. 13. DB6. Data bit 6. 14. DB7. Data bit 7. 15. LED +. Catu daya positif LED. 16. LED -. Catu daya negatif LED. Read/Write Enable. Perangkat Lunak Efek gitar yang dirancang adalah efek gitar analog yang pengontrolanya dilakukan. secara digital. Maka dalam pengoperasian efek gitar pengguna hanya akan menggunakan interface digital walaupun sebenarnya proses pengolahan sinyal dilakukan secara analog. Tampilan dan cara kerja dari user interface digital ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian efek gitar yang dirancang. Didalam efek gitar yang dirancang terdapat 10 pre-set yang dapat diatur, dipilih dan digunakan. Masing-masing pre-set mempunyai parameter-parameter yang dapat diatur besar nilainya, dan kemudian disimpan untuk dapat digunakan kembali. Diagram pengoperasian efek gitar oleh pengguna dapat ditunjukan oleh diagram pada Gambar 3.26.. 36.

(23) Gambar 3.26. Diagram Pengoperasian Alat. Dari pengoperasian alat yang ditunjukan oleh Gambar 3.26 maka dirancang perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengoperasian alat. Perancangan perangkat lunak dilakukan pada mikrokontroler Arduino Mega ATmega1260. Pada Gambar 3.27 adalah diagram alir dari perangkat lunak yang digunakan dalam efek gitar yang dirancang.. 37.

(24) Gambar 3.27. Diagram Alir Perangkat Lunak Microkontroler. 38.

(25) Berikut adalah penjelasan tahapan kerja dari diagram alir perangkat lunak mikrokontroler yang dirancang pada gambar. 1. Program pada mikrokontroler akan langsung berjalan ketika mikrokontroler mendapatkan catu daya. 2. Pada saat awal mula mikrokontroler akan menggunakan pre-set n = pre-set 0. 3. Selanjutnya mikrokontroler akan menunggu inputan dari tiga tombol yaitu tombol edit preset, preset up, atau preset down. i.. Jika edit preset ditekan maka, program akan masuk ke pengaturan pre-set n. pengaturan pre-set n dilakukan dengan cara memasukan nilai dari parameterparameter dalam pre-set n, parameter-parameter tersebut adalah drive, low, mid, high, dan level. Sementara nilai dari masing-masing parameter yang dimasukan diwakilkan oleh besaran angka dalam bentuk decimal dari 1 sampai 10. Jika dalam proses pengaturan pre-set n tombol save preset ditekan, maka nilai dari parameter-parameter preset n yang telah dimasukan tersebut akan disimpan dalam pre-set n tersebut (pre-set n telah di-update). Selanjutnya program kembali ke nomor 3.. ii.. Jika setiap kali tombol preset up ditekan maka terdapat indikator bahwa pre-set n = pre-set n+1 dan jika setiap kali tombol preset down ditekan maka terdapat indikator bahwa pre-set n = pre-set n-1 dalam proses tersebut program juga menunggu iputan dari tombol select preset. Jika tobol select preset tersebut ditekan maka pre-set n yang dipilih akan digunakan sesuai dengan isi dari nilai parameter-parameter di dalamnya. Selanjutnya program kembali ke nomor 3.. 39.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: ”Bimbingan kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan belajar yang rendah pada siswa kelas XI MA NU Nurul Ulum Jekulo Kudus

Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori penelitian yang menyatakan bahwa pada infeksi dengue terjadi perubahan kadar lipid, sehingga kadar lipid juga

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa sistem aplikasi kasir pada kedai ter_serah.ko Sorong dan buku panduan menggunakan sistem

Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang

Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili

berat, beton harus dibuat dengan semen Tipe V ASTM C150M atau semen hidraulis ASTM C595M atau C1157M yang sesuai untuk semen hidraulis tahan sulfat tinggi (HS) dan harus mempunyai

1) Mengamati, anak diminta untuk mengamati lingkungan kelas VII SMPLB-A YPAB Surabaya, diharapkan agar anak termotivasi untuk mencari tahu berbagai hal melalui