• Tidak ada hasil yang ditemukan

12.Buku Pedoman Lightning Arrester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "12.Buku Pedoman Lightning Arrester"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

P T P L N ( P E R S E R O )

P T P L N ( P E R S E R O )

J l T r u n o j o y o B l o k M I / 1 3 5

J l T r u n o j o y o B l o k M I / 1 3 5

L I G H T N I N G A R R E S T E R

L I G H T N I N G A R R E S T E R

D o k u m e n n o m o r : P D M / P G I / 1 2 : 2 0 1 4 D o k u m e n n o m o r : P D M / P G I / 1 2 : 2 0 1 4

(2)
(3)

DOKUMEN

DOKUMEN

PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO)

Lampiran Surat Keputusan Direksi Lampiran Surat Keputusan Direksi PT PLN

PT PLN (Persero) No. 0520-2.K/DIR/2014(Persero) No. 0520-2.K/DIR/2014

BUKU PEDOMAN PEMELIHARAAN

BUKU PEDOMAN PEMELIHARAAN

LIGHTNING ARRESTER (LA)

LIGHTNING ARRESTER (LA)

PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO)

JALAN TRUNOJOYO BLOK M-I/135 KEBAYORAN BARU JALAN TRUNOJOYO BLOK M-I/135 KEBAYORAN BARU

(4)

Susunan Tim Review KEPDIR 113 & 114 Tahun 2010

Susunan Tim Review KEPDIR 113 & 114 Tahun 2010

Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.0309.K/DIR/2013

Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.0309.K/DIR/2013

Pengarah

Pengarah

:

: 1.

1. Kepala

Kepala Divisi

Divisi Transmisi

Transmisi Jawa

Jawa Bali

Bali

2. Kepala Divisi Transmisi Sumatera

2. Kepala Divisi Transmisi Sumatera

3. Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur

3. Kepala Divisi Transmisi Indonesia Timur

4. Yulian Tamsir

4. Yulian Tamsir

Ketua

Ketua

:

: Tatang

Tatang Rusdjaja

Rusdjaja

Sekretaris

Sekretaris

:

: Christi

Christi Yani

Yani

 Anggota

 Anggota

: Indra Tjahja

:

Indra Tjahja

Delyuzar

Delyuzar

Hesti Hartanti

Hesti Hartanti

Sumaryadi

Sumaryadi

James Munthe

James Munthe

Jhon H Tonapa

Jhon H Tonapa

Kelompok Kerja LA, Serandang dan Pentanahan Gardu Induk (GI)

Kelompok Kerja LA, Serandang dan Pentanahan Gardu Induk (GI)

1.

1. Wegig

Wegig Triyogo

Triyogo (PLN

(PLN P3BJB)

P3BJB)

:

: Koordinator

Koordinator merangkap

merangkap anggota

anggota

2.

2. Andreas

Andreas Purnomoadi

Purnomoadi (PLN

(PLN P3BJB)

P3BJB)

::  Anggota

 Anggota

3.

3. M

M Husen

Husen Hatala

Hatala (PLN

(PLN P3BS)

P3BS)

::  Anggota

 Anggota

4.

4. Doni

Doni Eko

Eko Prasetyo

Prasetyo (PLN

(PLN P3BS)

P3BS)

::  Anggota

 Anggota

5.

5. Hamiruddin

Hamiruddin (PLN

(PLN Sulselrabar)

Sulselrabar)

::  Anggota

 Anggota

6.

6. Mastur

Mastur (PLN

(PLN Kalselteng)

Kalselteng)

: Anggota

: Anggota

Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun

Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun

2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)

2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)

Tanggal 27 Mei 2014

Tanggal 27 Mei 2014

1.

1. Jemjem

Jemjem Kurnaen

Kurnaen

2. Sugiartho

2. Sugiartho

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... I DAFTAR GAMBAR... II DAFTAR TABEL ... III DAFTAR LAMPIRAN ... IV PRAKATA ... V

LIGHTNING ARRESTER ... 1

1 PENDAHULUAN... 1

2 PEDOMAN PEMELIHARAAN... 2

2.1 Teknologi Lightning Arrester ... 3

2.2 Klasifikasi Lightning Arrester... 4

2.3 Konstruksi Lightning Arrester ... 4

2.3.1 Varistor/ Active Part ... 5

2.3.2 Housing LA ... 6

2.3.3 Sealing dan Pressure Relief Systems ... 7

2.3.4 Peralatan Monitoring dan Insulator Dudukan ... 8

2.3.5 Struktur Penyangga Lightning Arrester ... 8

2.4 FMEA Lightning Arrester... 9

3 PEMELIHARAAN LIGHTNING ARRESTER... 10

3.1 Inspeksi Level-1 Lightning Arrester ... 11

3.1.1 IL-1: Inspeksi Visual... 11

3.1.2 IL-1: Inspeksi Audio ... 11

3.2 Inspeksi Level-2 Lightning Arrester ... 17

3.2.1 IL-2: Inspeksi dengan Thermal Image ... 17

3.2.2 Prinsip Pengukuran LCM ... 19

3.2.3 Pelaksanaan Pengukuran LCM... 21

3.3 Inspeksi Level-3 Lightning Arrester ... 23

3.3.1 IL-3: Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi (Megger Test) ... 23

3.3.2 IL-3: Pengukuran Nilai Pentanahan ... 24

3.3.3 IL-3: Pengujian Surge Counter LA ... 24

4 EVALUASI DAN REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN ... 26

4.1 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 Lightning Arrester... 26

4.2 Evaluasi dan Rekomendasi IL-2 Lightning Arrester... 26

4.3 Evaluasi dan Rekomendasi IL-3 Lightning Arrester... 33

DAFTAR ISTILAH ... 63

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 LA berdasarkan Letak Pemasangan... 4

Gambar 2-2 Konstruksi LA ... 5

Gambar 2-3 Keping Blok Varistor Zinc Oxide ... 6

Gambar 2-4 Konstruksi Housing LA ... 6

Gambar 2-5 Sealing dan Pressure Relief Systems LA... 7

Gambar 2-6 Grading Ring LA ... 7

Gambar 2-7 Counter LA dan Counter dan Meter Arus Bocor Total LA ... 8

Gambar 2-8 Insulator Dudukan LA ... 8

Gambar 2-9 Struktur Penyangga Lightning Arrester ... 9

Gambar 3-1 Disconnector Switch pada TLA Gappless ... 15

Gambar 3-2 Contoh Hotspot pada LA ... 17

Gambar 3-3 Contoh Setting Range Suhu pada Pengambilan Gambar dengan Periode Berbeda ... 19

Gambar 3-4 Skema perhitungan dan pengukuran LCM... 20

Gambar 3-5 Skema Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi (Megger) Kompartemen di LA... 24

Gambar 3-6 Pengujian Surge Counter dengan Impulse DC Kapasitor ... 25

Gambar 4-1 Langkah Evaluasi Hasil Pengukuran dengan Thermal Image... 35

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3-1 Kegiatan dan Interval IL-1 Lightning Arrester ... 11

Tabel 3-2 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 LA di Gardu Induk... 12

Tabel 3-3 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 TLA tipe Gapless di Saluran Transmisi ...14

Tabel 3-4 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 TLA tipe Gap di Saluran Transmisi ... 16

Tabel 3-5 Kegiatan dan Interval IL-2 Lightning Arrester ... 17

Tabel 3-6 Koefisien Emisivitas Berbagai Material ... 18

Tabel 3-7 Kelengkapan Alat Uji LCM ... 21

Tabel 3-8 Kegiatan dan Interval IL-3 Lightning Arrester ... 23

Tabel 4-1 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 LA di Gardu Induk ... 27

Tabel 4-2 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 TLA tipe Gapless di Saluran Transmisi ... 29

Tabel 4-3 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 TLA tipe Gap di Saluran Transmisi... 32

Tabel 4-4 Batasan Nilai Arus Bocor Resistif Maksimum dari Beragam Pabrikan... 33

Tabel 4-5 Batasan Nilai Arus Bocor Resistif Maksimum dengan pendekatan statistik... 33

Tabel 4-6 Rekomendasi Hasil Ukur LCM ... 33

Tabel 4-7 Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi LA... 34

Tabel 4-8 Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan ... 34

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 TABEL PERIODE PEMELIHARAAN LA ... 37

Lampiran 2 FMEA Sub Sistem Active Part ... 42

Lampiran 3 FMEA Sub Sistem Insulasi ... 43

Lampiran 4 FMEA Sub Sistem Struktur Penyangga ... 44

Lampiran 5 FMEA Sub Sistem Sealing Systems ... 45

Lampiran 6 FMEA Sub Sistem Junctions ... 46

Lampiran 7 FMEA Sub Sistem Pentanahan ... 47

Lampiran 8 FMEA Sub Sistem Grading Ring... 48

Lampiran 9 FMEA Sub Sistem Monitoring... 49

Lampiran 10 Metode Inspeksi LA berdasarkan Analisis FMEA... 50

Lampiran 11 Checklist IL-1 LA di Gardu Induk Triwulanan ... 52

Lampiran 12 Checklist IL-1 TLA-Gapless 2-Tahunan ... 55

Lampiran 13 Checklist IL-1 TLA-Gapped 2 Tahunan... 57

Lampiran 14 Form Pengujian LCM ... 58

Lampiran 15 Form Pengujian Nilai Tahanan Insulasi (Megger Test)... 59

Lampiran 16 Form Pengujian Nilai Tahanan Pentanahan... 60

Lampiran 17 Form Pengujian Surge Counter LA... 61

(9)

PRAKATA

PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.

PLN melaksanakan pengelolaan aset secara menyeluruh, mencakup keseluruhan fase dalam daur hidup aset (asset life cycle) yang meliputi fase Perencanaan, Pembangunan, Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Peremajaan atau penghapusan. Keseluruhan fase tersebut memerlukan pengelolaan yang baik karena semuanya berkontribusi pada keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor  pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.

Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25 buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah ditetapkan dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010. Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya.

Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana, pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan di PLN.

Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan stakeholder serta masyarakat Indonesia.

Jakarta, Oktober 2014 DIREKTUR UTAMA

(10)
(11)

LIGHTNING ARRESTER

1 PENDAHULUAN

Kegiatan pemeliharaan peralatan memegang peranan penting dalam menunjang kualitas dan keandalan penyediaan tenaga listrik kepada konsumen. Pemeliharaan peralatan adalah satu proses kegiatan yang bertujuan menjaga kondisi peralatan, agar peralatan senantiasa beroperasi sesuai dengan fungsi dan karakteristik desainnya.

Pemeliharaan sarana instalasi listrik yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) telah mengalami beberapa transformasi, mengacu pada sebagai berikut:

1. Buku Pedoman Pemeliharaan Sistem Tenaga tahun 1984, sesuai dengan Surat

Edaran Direksi (SE) No. 032/PST/1984 beserta revisi-revisi. (dengan pola Time Based Maintenance dan Corrective Maintenance ).

2. Manual books masing-masing peralatan. (Time Based Maintenance).

3. Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran

Tenaga Listrik tahun 2010, sesuai dengan SK Direksi No. 113 dan 114 / DIR/ 2010. (Condition Based Maintenance, Time Based Maintenance dan Corrective Maintenance).

Seiring dengan perjalanan waktu, pengalaman, perkembangan pengetahuan dan teknologi, maka dirasa perlu adanya perbaikan Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik yang dapat mengakomodasi perkembangan tersebut.

Revisi Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik mencakup sebagai berikut:

1. Penjelasan tentang komponen dan fungsi peralatan.

2. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) sebagai dasar penentuan metode

inspeksi/ pengujian yang sesuai untuk setiap peralatan.

3. Pedoman pemeliharaan peralatan.

4. Evaluasi dan rekomendasi hasil pemeliharaan.

Buku ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan pemeliharaan di PT PLN (Persero).

(12)

Lingkup Pembahasan dalam Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Lightning Arrester (LA), adalah sebagai berikut:

1. LA yang dimaksud dalam buku ini adalah LA yang terpasang di Gardu Induk

(non GIS) an Saluran Transmisi, dengan level tegangan operasi (rms): 70kV, 150 kV dan 500 kV.

2. LA yang dimaksud dalam buku ini adalah LA yang menggunakan komponen

aktif (varistor) Zinc Oxide (atau dikenal juga sebagai MOSA – Metal Oxide Surge Arresters).

3. Norm batasan nilai arus bocor resistif maksimum (metode LCM) yang ditetapkan

berdasarkan statistik dalam buku ini, menggunakan data di lingkungan PLN P3B Jawa Bali (2008-2012).

4. Norm batasan nilai minimum tahanan (resistansi) insulator dudukan yang

digunakan dalam buku ini ditetapkan berdasarkan data statistik hasil

pengukuran di lingkungan PLN P3B Jawa Bali (2008-2013), PLN P3B Sumatera (2009-2013) , PLN AP2B Sulselrabar, PLN AP2B Kalselteng.

2 PEDOMAN PEMELIHARAAN

Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi untuk melindungi peralatan listrik lain dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir). Surja mungkin merambat di dalam konduktor saat peristiwa sebagai berikut:

1. Kegagalan sudut perlindungan petir, sehingga surja petir mengalir di dalam

konduktor fasa.

2. Backflashover akibat nilai pentanahan yang tinggi, baik di gardu induk ataupun

di saluran transmisi.

3. Proses switching CB/ DS (surja hubung).

4. Gangguan fasa-fasa, ataupun fasa-tanah baik di saluran transmisi maupun di

gardu induk.

Pada saat peristiwa surja, travelling wave/ gelombang berjalan merambat di penghantar  sistem transmisi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Surja dengan panjang gelombang dalam orde mikro detik ini berbahaya bila nilai tegangan surja yang tiba di peralatan lebih tinggi dari level BIL ( Basic Insulation Level ) peralatan. Untuk itu, LA dipasang untuk memotong tegangan surja dengan cara mengalirkan arus surja ke tanah dalam orde sangat singkat, dimana pengaruh follow current tidak ikut serta diketanahkan.

(13)

LA memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Pada tegangan operasi (rms):

a. LA bersifat sebagai insulator.

b. Arus bocor ke tanah tetap ada, namun dalam orde mili-Ampere. Arus bocor 

ini mayoritas adalah arus kapasitif.

2. Pada saat terjadi surja petir/ surja hubung:

a. LA bersifat konduktif, dengan nilai resistansi sangat rendah.

b. LA mengalirkan arus surja ke tanah dalam orde kilo-Ampere.

c. LA segera bersifat insulator setelah surja berhasil dilewatkan, sehingga

menghilangkan pengaruh follow current .

2.1 Teknologi Lightning Arrester 

Teknologi LA sudah dikembangkan sejak 100 tahun silam, bersamaan dengan dimulainya penggunaan listrik secara masal. Secara ringkas sejarah perkembangan LA adalah sebagai berikut:

1892 – 1908 : Penggunaan Air Gaps

1908 – 1930 : Multiple gaps dengan resistor  

1920 – 1930 : Lead Oxide dengan resistor  

1930 – 1960 : Passive Gapped Silicon Carbide (SiC)

1960 – 1982 : Active Gapped Silicon Carbide (SiC)

1976 – sekarang : Zinc Oxide (ZnO) tanpa gap

1985 – sekarang : Zinc Oxide (ZnO) tanpa gap dengan housing polymer 

Keping ZnO memiliki karakteristik kerja (kurva V-I) yang jauh lebih baik dibandingkan generasi pendahulunya yang menggunakan SiC-terseri dengan gap. Mayoritas LA di sistem transmisi PLN telah menggunakan teknologi keping ZnO tanpa gap, atau dikenal juga sebagai MOSA-Metal Oxide Surge Arresters. Di beberapa tempat di Indonesia, MOSA dengan housing polymer sudah mulai digunakan.

(14)

2.2 Klasifikasi Lightning Arrester 

Di dalam buku ini LA dikelompokkan berdasarkan letak pemasangannya, yaitu:

1. LA di Gardu Induk (non GIS)

2. LA di Saluran Transmisi

Kedua contoh LA ditunjukkan pada Gambar 2-1 di bawah ini:

(a) LA di Gardu Induk, dengan housing porselen (kiri) dan housing polymer (kanan)

(b) LA di Saluran Transmisi, dengan gap (kiri) & tanpa gap (kanan)

Gambar 2-1 LA berdasarkan Letak Pemasangan

(15)

Varistor ini berbentuk keping blok, tersusun di dalam housing / kompartemen yang terbuat dari porselen ataupun polymer. Selain sebagai penyangga, housing ini juga befungsi untuk menginsulasi antara bagian bertegangan dan tanah pada tegangan operasi LA.

Gambar 2-2 Konstruksi LA

LA juga dilengkapi dengan katup  pressure relief  di kedua ujungnya. Katup ini befungsi untuk melepas tekanan internal yang berlebih, pada saat LA dilalui arus surja. Konstruksi lain pendukung LA terdiri dari: struktur penyangga, grading ring, pentanahan dan alat monitoring. Lebih jauh akan dijelaskan dalam sub-bab 2.3.1 – 2.3.6.

2.3.1 Varistor/ Active Part

 Active Part  terdiri dari kolom varistor Zinc Oxide (ZnO). Keping Zinc Oxide dicetak dalam bentuk silinder yang besaran diameter keping tergantung pada kemampuan absorbsi energi dan nilai discharge arus. Material silinder terbuat dari aluminium. Silinder ini selain memiliki kemampuan mekanis, juga berfungsi sebagai pendingin

Diameter keping bervariasi dari 30 mm untuk arrester kelas distribusi hingga 100 mm untuk arrester HV/EHV. Setiap keping blok memiliki tinggi bervariasi dari 20 hingga 45 mm.

(16)

Gambar 2-3 Keping Blok Varistor Zinc Oxide

Nilai residual voltage untuk setiap keping ZnO pada saat dilewati arus surja bergantung pada diameter keping tersebut. Sebagai contoh pada keping dengan diameter 32 mm, nilai residual voltagenya sebesar 450 V/ mm, sementara untuk diameter 70 mm nilai residual voltage menurun menjadi 280 V/mm. Hal ini berarti, pada satu keping ZnO dengan diameter  70 mm dan tinggi 45 mm terdapat kemampuan residual voltage sebesar 12.5 kV. Bila nilai residual voltage yang diinginkan sebesar 823 kV, maka diperlukan 66 keping ZnO tersusun ke atas. Hal ini akan menyebabkan tinggi LA mencapai 3 meter, dimana kestabilan mekanis LA tidak baik, oleh karenanya LA juga didesain untuk dipasang bertingkat ( stacked ).

2.3.2 Housing LA

Tumpukan keping ZnO ditaruh dalam sangkar rod, umumnya terbuat dari FRP ( Fiber Glass Reinforced Plastic ). Compression spring dipasang pada kedua ujung kolom active part untuk memastikan susunan keping memiliki ketahanan mekanis. Kompartemen housing  dapat terbuat dari porselen ataupun  polymer .  Alumunium flange direkatkan pada kedua ujung housing dengan menggunakan semen.

(17)

2.3.3 Sealing dan Pressure Relief Systems

Sealing ring  dan  pressure relief diaphragm dipasang di kedua ujung arrester. Sealing ring terbuat dari material sintetis sementara  pressure relief diaphragm terbuat dari steel/ nikel dengan kualitas tinggi. Pressure relief bekerja sebagai katup pelepasan tekanan internal pada saat LA mengalirkan arus lebih surja.

Gambar 2-5 Sealing dan Pressure Relief Systems LA

Grading Ring 

Grading ring diperlukan pada LA dengan ketinggian > 1.5 meter atau pada LA yang dipasang bertingkat. Grading ring berfungsi sebagai kontrol distribusi medan elektris sepanjang permukaan LA. Medan elektris pada bagian yang dekat dengan tegangan akan lebih tinggi, sehingga stress pada active part di posisi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada posisi di bawahnya. Stress ini dapat menyebabkan degradasi pada komponen active part.

Pemilihan ukuran grading ring perlu mempertimbangkan jarak antar fasa. Jarak aman antar  konduktor harus sama dengan jarak antar grading ring antar fasa dari arrester.

(18)

2.3.4 Peralatan Monitoring dan Insulator Dudukan

LA dilengkapi dengan peralatan monitoring, yakni counter  jumlah kerja LA dan/atau meter  arus bocor total. Sebelum diketanahkan, kawat pentanahan dilewatkan dahulu pada peralatan monitoring. Oleh karenanya, insulator dudukan perlu dipasang baik pada kedua ujung peralatan monitor, maupun pada dudukan LA, agar arus yang melalui LA hanya melewati kawat pentanahan.

Gambar 2-7 Counter LA dan Counter dan Meter Arus Bocor Total LA

Gambar 2-8 Insulator Dudukan LA

2.3.5 Struktur Penyangga Lightning Arrester 

LA dipasang pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah, untuk itu diperlukan struktur  penyangga yang terdiri dari pondasi dan struktur besi penyangga.

(19)

Gambar 2-9 Struktur Penyangga Lightning Arrester 

2.4 FMEA Lightning Arrester 

FMEA (Failure Mode Effect Analysis) merupakan analisis yang dilaksanakan untuk mendapatkan gejala kegagalan pada sebuah peralatan dengan menerapkan keterkaitan sebab-akibat antara kegagalan yang satu dengan penyebab sebelumnya, demikian seterusnya hingga ditemukan penyebab kegagalan yang paling awal. Dengan mengetahui gejala kegagalan, dapat ditentukan metode inspeksi/ pengujian yang perlu dilaksanakan sehingga gangguan dapat dicegah.

Dalam analisis FMEA, sebuah peralatan dipandang berdasarkan sistem dan sub sistemnya. Setiap sistem memiliki fungsi, demikian pun setiap sub sistem memiliki sub fungsi. Kegagalan dilihat dari sudut pandang kegagalan sebuah sistem/ sub sistem dalam melaksanakan fungsi/ sub fungsinya.

Sebuah sistem Lightning Arrester terdiri dari sub sistem sebagai berikut:

1. Sub Sistem Active Part 

2. Sub Sistem Insulasi

3. Sub Sistem Struktur Penyangga

4. Sub Sistem Sealing Systems

5. Sub Sistem Junction

6. Sub Sistem Pentanahan

7. Sub Sistem Grading Ring 

8. Sub Sistem Monitoring 

(20)

3 PEMELIHARAAN LIGHTNING ARRESTER

Kegiatan pemeliharaan yang tercantum di dalam buku pedoman ini merupakan  proactive

maintenance, yakni pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya failure

(kegagalan) peralatan. Kegiatan reactive maintenance (kegiatan perbaikan pasca gangguan) tidak termasuk dalam buku ini. Kegiatan  proactive maintenance dapat dibedakan menjadi  preventive maintenance dan predictive maintenance.

Preventive maintenance dikenal juga sebagai Time Based Maintenance (TBM). Dalam TBM, kegiatan pemeliharaan dilaksanakan dengan interval tertentu, tanpa memperhatikan apakah kondisi peralatan memang sudah memerlukan tindakan pemeliharaan atau tidak. Termasuk di dalam TBM adalah:

1. Scheduled restoration.

2. Scheduled discard.

Predictive maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan, termasuk juga kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan berdasarkan

kondisi peralatan tersebut. Termasuk di dalam  predictive maintenance adalah sebagai

berikut:

1. Condition monitoring.

2. Condition Based Maintenance (CBM)

3. Lifetime prediction.

Preventive maintenance pada Lightning Arrester sebagai contoh adalah sebagai berikut: penggantian LA berdasarkan asesmen hasil ukur LCM.

Predictive maintenance pada Lightning Arrester sebagai contoh adalah sebagai berikut: pengukuran arus bocor resistif LA (LCM), perubahan interval pengukuran LCM setelah diketahui kondisi LA “Weak”, pengukuran nilai tahanan insulasi LA.

Di dalam buku pedoman ini, kegiatan  predictive maintenance dikelompokkan ke dalam 3 level inspeksi berdasarkan tingkat kesulitan pelaksanaan dan jenjang diagnosa, yaitu:

1. Inspeksi Level-1 (IL-1)

Inspeksi online yang bersifat superficial, bertujuan untuk mendeteksi adanya ketidaknormalan atau anomali pada peralatan dan menginisiasi inspeksi lanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman).

(21)

2. Inspeksi Level-2 (IL-2)

Inspeksi online yang bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan ( condition assessment ), dilaksanakan dalam kondisi bertegangan.

3. Inspeksi Level-3 (IL-3)

Inspeksi offline yang bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan ( condition assessment ), dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan.

Jenis kegiatan inspeksi ditentukan berdasarkan analisis FMEA, seperti terangkum dalam Lampiran 10.

3.1 Inspeksi Level-1 Lightning Arrester 

Interval dan Jenis kegiatan IL-1 pada Lightning Arrester dirangkum dalam Tabel 3-1.

Tabel 3-1 Kegiatan dan Interval IL-1 Lightning Arrester 

3.1.1 IL-1: Inspeksi Visual

Inspeksi Visual adalah kegiatan pengamatan komponen/ bagian dari Lightning Arrester yang dilaksanakan secara visual atau menggunakan alat bantu binocular . Petugas mengisi form checklist berdasarkan hasil pengamatan.

3.1.2 IL-1: Inspeksi Audio

Inspeksi Audio adalah kegiatan pengamatan komponen/ bagian dari Lightning Arrester yang dilaksanakan menggunakan indera pendengaran untuk mengetahui anomali peralatan. Petugas mengisi form checklist berdasarkan hasil pendengaran.

Sasaran pemeriksaan dan interval IL-1 LA lebih lanjut dijabarkan dalam Tabel 3-2 s.d 3-4.

Peralatan Kegiatan IL-1 Interval Keterangan

LA di Gardu Induk - Visual & Audio Inspection triwulanan, conditional *conditional: pengecekan counter kerja LA setelah trip/ reclose.

LA di Saluran Transmisi (TLA) - Visual, Audio dan Climb Up

Inspection 2 tahunan

*tidak termasuk pengecekan rutin oleh Petugas Ground Patrol.

(22)

Tabel 3-2 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 LA di Gardu Induk

Symptomps DetectionMethod Adanya lapisan polutan pada

permukaan insulator Inspeksi Visual

Kebersihan permukaan Insulator, apakah terdapat percikan bunga api.

Triwulan

Adanya korona pada p ermukaan

Insulator Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan

Posisi Grading Ring tidak simetris

pada sumbu axialnya. Inspeksi Visual

Posisi seluruh komponen

grading Ring Triwulan

Adanya lapisan polutan pada permukaan insulator. Warna insulator berubah

Inspeksi Visual

Kebersihan permukaan Insulator (adanya polutan, lumut)

Triwulan

Lapisan Glaze insulator pudar warna Inspeksi Visual

Kondisi permukaan glaze insulator (pudar/ ada bekas flash)

Triwulan

Insulator retak, Insulator gompal Inspeksi VisualKondisi insulator housing

(retak/ patah) Triwulan

Insulating feet berubah warna Inspeksi VisualKondisi insulator dudukan

berubah warna/ bekas flash Triwulan

Insulating feet retak Inspeksi VisualKondisi insulator dudukan

retak Triwulan

Adanya korona pada cement joint Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan

Retak pada cement joint Inspeksi VisualKondisi cement joint dekat aluminum flange (retak), terdapat percikan bunga api.

Triwulan

Konstruksi Penyangga (pedestal) Pedestal bengkok

Pedestal korosi Inspeksi Visual

Kondisi konstuksi penyangga

LA bengkok/ korosi Triwulan

Sealing System

Sealing Ring (atas dan b awah), Pressure relief diapragh (atas dan bawah),

Clamping ring (untuk menpress pressure relief diap raghm), Supporting Ring dan Venting Outlets

tidak dapat dideteksi karena posisinya berada di bagian dalam kompartemen Lightning Arrester

tidak dapat

dideteksi ti da k d ap at di de teks i ti da k d ap at di det eksi

Adanya korona pada junction HV

Conductor Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan

Mur dan Baud pada kawat pentanahan.

Mur dan Baud pada insulasi kawat pentanahan.

Mur dan Baud kawat pentanahan dan insulasi kawat pentanahan korosi

Inspeksi VisualKondisi mur dan baud kawat

pentanahan Triwulan

Kawat pentanahan tidak terpasang

di tempat Inspeksi Visual

Keberadaan kawat

pentanahan Triwulan

Korosi pada mur dan b aud In sp eksi Visu alAdanya korosi pada mur dan

baud di sistem pentanahan Triwulan

Kawat pentanahan berubah warna Inspeksi VisualPerubahan warna pada kawat pentanahan Triwulan Structure

Metallic Spacers, Supporting rods (FRP),

Holding Plates (menjaga support rod pada posisinya),

Compression Ring,

Housing (baik terbuat dari polymer

Pentanahan Kawat Grounding, Sistem pentanahan LA Active Part Sta cked Metal Oxid e Co lumn

Insulation

Insulator Housing

Insulating Feet

Sub Systems Key Components

Inspeksi Level -1

(23)

Symptomps DetectionMethod Posisi Grading Ring tidak simetris

pada sumbu axialnya. Inspeksi Visual

Posisi seluruh komponen grading ring, terdapat percikan bunga api

Triwulan

Adanya korona pada p ermukaan

koneksi grading Ring Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan

Bentuk Grading Ring tidak sempurna Inspeksi VisualBentuk seluruh komponen

grading ring Triwulan

Kaca counter arrester pecah atau

retak Inspeksi Visual

Kondisi counter arrester

pecah/ retak Triwulan

Counter tidak terbaca karena lapisan

gelas terlapis embun/ lumut Inspeksi Visual

Kondisi kaca counter, terdapat lapisan embun/ lumut

Kondisi seal dari counter arrester

Triwulan

Pengamatan Jumlah Kerja Counter

LA Inspeksi Visual Jumlah kerja counter LA

Triwulan atau conditional. *Conditional: setelah terjadi PMT reclose/ trip

Kaca lekage current monitoring LA

pecah atau retak Inspeksi Visual Triwulan

Leakage current monitor ing tid ak terbaca karena lapisan gelas terlapis embun

Inspeksi Visual Triwulan Grading Ring Grading Ring

Monitoring

Surge Counter

Leakage Current Monitoring Sub Systems Key Components

Inspeksi Level -1

(24)

Tabel 3-3 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 TLA tipe Gapless di Saluran Transmisi

Symptomps Detection

Method

Adanya lapisan polutan pada

permukaan insulator Inspeksi Visual

Kebersihan

permukaan Insulator, adanya percikan bunga api

2 tahunan - Climb Up

Adanya korona pada permukaan

Insulator Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang

signifikan.

2 tahunan - Climb Up

Insulation Insulator Housing

Adanya lapisan polutan pada permukaan insulator. Warna insulator berubah Inspeksi Visual Kebersihan permukaan Insulator (adanya polutan, 2 tahunan - Climb Up

Adanya korona pada cement joint Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang

2 tahunan - Climb Up

Retak pada cement/polymer joint Inspeksi Visual

Kondisi cement/ polymer joint pada kedua ujung TLA, adanya percikan bunga api

2 tahunan - Climb Up

Sealing System

Sealing Ring (atas dan bawah), Pressure relief diapragh (atas dan bawah),

Clamping ring (untuk menpress pressure relief diap raghm), Supporting Ring dan Venting Outlets

tidak dapat dideteksi karena posisinya berada di bagian dalam kompartemen Lightning Arrester

tidak dapat

dideteksi tidak dapat dideteksi tidak dapat dideteksi

Junction

Koneksi dengan HV Conductor: mur dan baud pada koneksi TLA ke HV Conductor

Adanya korona pada junction HV

Conductor Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang

2 tahunan - Climb Up Kawat pentanahan tidak terpasang

di tempat Inspeksi Visual

Disconnector Switch bekerja

2 tahunan dan rutin oleh Petugas Ground Patrol

Korosi pada mur dan baud Inspeksi Visual

Adanya korosi pada mur dan baud di sistem pentanahan

2 tahunan - Climb Up

Kawat pentanahan berubah warna Inspeksi Visual

Perubahan warna pada kawat pentanahan

2 tahunan - Climb Up

Posisi Grading Ring tidak simetris

pada sumbu axialnya. Inspeksi Visual

Posisi seluruh komponen grading ring, adanya percikan bunga api

2 tahunan - Climb Up

Adanya korona pada permukaan

koneksi grading Ring Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang

2 tahunan - Climb Up

Bentuk Grading Ring tidak sempurna Inspeksi Visual

Bentuk seluruh komponen grading ring

2 tahunan - Climb Up

Pentanahan Kawat Grounding,

Sistem pentanahan LA

Grading Ring

Grading Ring

(pada beberapa tipe tidak dilengkapi Grading Ring)

Active Part Stacked Metal Oxide Column

Structure

Metallic Spacers, Supporting rods (FRP),

Holding Plates (menjaga support rod pada posisinya),

Compression Ring,

Housing (umumnya terbuat dari polymer),

Aluminum flanges pada kedua ujungnya,

Cement perekat aluminum flanges

Sub Systems Key Components

Inspeksi Level -1

(25)

Catatan:

TLA tipe gapless umumnya memiliki insulator housing  yang terbuat dari bahan polymer dan dilengkapi dengan komponen disconnector switch (DS) pada sistem pentanahannya. DS akan bekerja pada saat TLA mengalami stress surja di atas nominal ratingnya. Bila DS bekerja, sistem pentanahan TLA akan terlepas yang juga menandakan bahwa perlu dilakukan penggantian TLA.

Selain melalui kegiatan Climb Up, posisi DS juga dapat diamati melalui inspeksi rutin Petugas Ground Patrol saluran transmisi.

Gambar 3-1 Disconnector Switch pada TLA Gappless 

Symptomps Detection Method

Kaca counter arrester pecah atau

retak Inspeksi Visual

Kondisi counter

arrester pecah/ retak 2 tahunan - Climb Up

Counter tidak terbaca karena lapisan

gelas terlapis embun/ lumut Inspeksi Visual

Kondisi kaca counter, terdapat lapisan embun/ lumut Kondisi seal dari counter arrester

2 tahunan - Climb Up

Pengamatan Jumlah Kerja Counter

LA Inspeksi Visual

Jumlah kerja counter LA

Triwulan - bila counter berada di bawah

2 tahunan - bila diperlukan Climb Up

Kaca lekage current monitoring

arrester pecah atau retak Inspeksi Visual 2 tahunan - Climb Up Leakage current monitorin g t idak

terbaca karena lapisan gelas terlapis embun

Inspeksi Visual 2 tahunan - Climb Up Sub Systems Key Components

Inspeksi Level -1

Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi

Monitoring

Surge Counter

(26)

Tabel 3-4 Sasaran Pemeriksaan dan Interval IL-1 TLA tipe Gap di Saluran Transmisi

Catatan:

TLA tipe gap tidak dilengkapi dengan peralatan monitoring, DS dan Grading Ring. Hotspot tidak dapat dideteksi pada active part, karena tidak terdapat arus bocor yang mengalir pada tegangan operasional.

Symptomps DetectionMethod

Stacked Metal Oxide Column Adanya lapisan polutan pada

permukaan insulator Inspeksi Visual

Kebersihan permukaan insulator TLA, adanya percikan bunga api

2 tahunan - Climb Up

Additional Arcing Horn Adanya korosi atau bekas leleh pada

arcing horn Inspeksi Visual

Pengecekan korosi pada arcing horn, adanya percikan bunga api

2 tahunan - Climb Up

Insulation Insulator Housing

Adanya lapisan polutan pada permukaan insulator. Warna insulator berubah

Inspeksi Visual

Kebersihan permukaan Insulator TLA (adanya polutan, lumut)

2 tahunan - Climb Up

Structure

Metallic Spacers, Supporting rods (FRP),

Holding Plates (menjaga support rod pada posisinya),

Compression Ring,

Housing (baik terbuat dari polymer ataupun porselin),

Aluminum flanges pada kedua ujungnya,

Cement perekat aluminum flanges

Retak pada cement/ polymer joint Inspeksi Visualkondisi polymer/ cement joint pada ujung TLA

2 tahunan - Climb Up

Sealing System

Sealing Ring (atas dan bawah), Pressure relief diapragh (atas dan bawah),

Clamping ring (untuk menpress pressure relief diapraghm), Supporting Ring dan Venting Outlets

tidak dapat dideteksi karena posisinya berada di bagian dalam kompartemen Lightning Arrester

tidak dapat

dideteksi tidak dapat dideteksi tidak dapat dideteksi

Adanya korona pada junction HV

Conductor Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang

2 tahunan - Climb Up

Adanya korosi pada mur dan baud konektor TLA

Inspeksi Visual

Pengecekan korosi mur dan baud pada koneksi - koneksi TLA. Adanya percikan bunga api.

2 tahunan - Climb Up

Pentanahan

Koneksi TLA dengan sisi cold insulator/ tower

tidak dilengkapi kawat pentanahan

Adanya korosi pada mur dan baud konektor TLA ke sisi cold insulator/ tower

Inspeksi VisualPengecekan korosi mur dan baud pada koneksi - koneksi TLA.

2 tahunan - Climb Up

Grading Ring Monitoring Active Part

TLA tidak dilengkapi Grading Ring TLA tidak dilengkapi Monitoring Sub Systems Key Components

Inspeksi Level -1

Sasaran Pemeriksaan Interval Inspeksi

Junction Koneksi dengan HV Conductor: mur dan baud pada koneksi TLA

(27)

3.2 Inspeksi Level-2 Lightning Arrester 

Inspeksi Level-2 di LA adalah kegiatan pengukuran arus bocor resistif dengan kompensasi harmonisa orde ke-3 atau dikenal juga dengan LCM serta pelaksanaan thermovisi. Pengukuran LCM bertujuan untuk mengetahui degradasi komponen aktif (varistor) LA. Pengukuran LCM dilaksanakan pada LA yang berada di Gardu Induk, sementara beberapa TLA tipe gapless dilengkapi alat monitoring online arus bocor resistif dan datanya dapat didownload secara berkala.

Pengukuran thermovisi dilaksanakan untuk mengetahui adanya hotspot pada LA dan TLA tipe gapless akibat arus bocor resistif.

Tabel 3-5 Kegiatan dan Interval IL-2 Lightning Arrester 

3.2.1 IL-2: Inspeksi dengan Thermal Image

Inspeksi dengan thermal image adalah kegiatan pengamatan komponen/ bagian dari Lightning Arrester dengan menggunakan alat bantu kamera thermal/ kamera thermovisi, bukan thermo gun. Tujuan dari kegiatan ini adalah menemukan hot-spot / titik panas yang mengindikasikan adanya anomali peralatan.

Gambar 3-2 Contoh Hotspot pada LA

Peralatan Kegiatan IL-2 Online Interval Keterangan

LA di Gardu Induk - Leakage Current Monitoring - Thermovisi

- tahunan, conditional - bulanan, 2 mingguan

- conditional: interval menjadi 3 bulanan bila LA menunjukkan kondisi "Weakened"

- Thermovisi pada LA 275 kV dan 500 kV dilaksanakan dengan interval 2 minggu

(28)

Parameter penting dalam pelaksanaan thermovisi adalah sebagai berikut:

1. Setting koefisien emisivitas material. (lihat Tabel 3.7)

2. Setting range/ interval suhu pengamatan.

3. Pencatatan parameter-parameter pengukuran sebagai berikut:

a. Tanggal pelaksanaan thermovisi b. Jarak pengamatan

c. Suhu ambient

d. Waktu pelaksanaan thermovisi e. Relative humidity (%)

Tabel 3-6 Koefisien Emisivitas Berbagai Material

Konsistensi pelaksanaan thermovisi sangat penting untuk mendukung hasil asesmen yang baik, terutama pada saat membandingkan hasil pengukuran yang dilaksanakan pada periode pengukuran yang berbeda. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu diingat selama pelaksanaan thermovisi adalah sebagai berikut:

1. Pastikan setting emisivitas benar.

2. Konsistensi pelaksanaan pengukuran:

a. Frame, jarak/posisi pengambilan gambar, dan range suhu harus sama pada periode pengambilan gambar yang berbeda. (lihat Gambar 3-3)

b. Pukul 18.00 - 19.00.

(29)

Gambar 3-3 Contoh Setting Range Suhu pada Pengambilan Gambar dengan Periode Berbeda

3.2.2 Prinsip Pengukuran LCM

Kondisi varistor ZnO pada LA dapat diketahui melalui analisis arus bocor resistif dengan prinsip dasar sebagai berikut:

1. Komponen non linear, ZnO, bila diberi tegangan sinusoidal akan menghasilkan

arus bocor dengan harmonisa.

2. Arus bocor memiliki beragam harmonisa, seperti harmonisa orde ke-3, 5, dan

seterusnya, namun hanya Arus bocor resistif dengan harmonisa orde ke-3 yang paling dominan dalam menunjukkan kondisi Varistor ZnO.

3. Adanya harmonisa dari tegangan sistem di luar LA, dapat mempengaruhi hasil

pengukuran arus bocor, khususnya harmonisa yang berasal dari stray 

capacitance sistem. Harmonisa yang berasal dari luar LA ini dapat

mempengaruhi hasil ukur LCM, sehingga kompensasi diperlukan untuk memperoleh hasil ukur yang akurat.

4. Oleh karenanya metode pengukuran dengan alat uji LCM dikenal sebagai:

“Metode pengukuran arus bocor resistif dengan analisis harmonisa orde ketiga dengan kompensasi terhadap pengaruh harmonisa dan tegangan sistem”.

(30)
(31)

Berdasarkan skema di atas, arus bocor resistif dihasilkan tidak hanya melalui pengukuran namun juga perhitungan internal yang kompleks.

3.2.3 Pelaksanaan Pengukuran LCM

Kelengkapan alat ukur LCM terangkum dalam Tabel 3-7 berikut ini:

(32)

Hal-hal berikut ini harus mendapat perhatian selama proses pengukuran:

1. Untuk SAFETY: Lakukan pengukuran Thermovisi sebelum pelaksanaan Uji

LCM. Bila ditemukan Hotspot pada kompartemen LA, pengukuran LCM tidak boleh dilaksanakan.

2. Grounding alat uji harus baik. LCM harus terhubung ground dengan baik.

3. CT clip-on harus menutup sempurna saat pengkuran.

4. Seluruh koneksi pengukuran terhubung baik, tidak longgar.

5. Pastikan setting LCM benar:

a. Mode: untuk pengukuran di lapangan, gunakan mode 3-fasa.

b. Temp: setting suhu untuk pengukuran tidak kontinu, menggunakan setting manual, masukkan estimasi suhu LA.

c. Line: masukkan tegangan operasional saat pengukuran. (tegangan kontinu – Uc).

d.  Average: Jumlah cacah perhitungan, standar deviasi (penunjukkan error  perhitungan), akan semakin kecil, bila nilai Average semakin besar (rata-rata 10 -20 kali cacah).

6. Posisi menaruh Electric Probe:

10 cm vertikal di bawah insulator dudukan LA dan 5 cm horizontal dari LA,

tidak menyentuh piring insulator LA.

7. Catatan pelaksanaan pengukuran:

a. Pengukuran dilaksanakan minimal 4 kali dengan posisi probe yang berbeda. (posisi depan – belakang – samping kiri dan samping kanan) .

b. Hasil ukur arus bocor resistive adalah nilai rata-rata dari keempat pengukuran.

(33)

3.3 Inspeksi Level-3 Lightning Arrester 

Inspeksi Level-3 di LA terangkum dalam Tabel 3-8 berikut ini:

Tabel 3-8 Kegiatan dan Interval IL-3 Lightning Arrester 

3.3.1 IL-3: Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi (Megger Test)

Pengukuran nilai tahanan insulasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan insulasi LA pada tegangan operasional. Pengukuran dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan (padam). Titik pengujian adalah sebagai berikut:

1. Tahanan insulasi LA dari terminal atas hingga ground.

2. Tahanan insulasi pada setiap stack LA.

3. Tahanan insulasi insulator dudukan/ post insulator.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran adalah sebagai berikut:

1. Pastikan LA dalam kondisi bersih.

2. Lepaskan koneksi kawat konduktor dan kawat grounding LA.

3. Pastikan alat uji memiliki supply catu daya yang baik.

4. Gunakan alat uji dengan kemampuan ukur > 1GΩ.

5. Pasca pengukuran, pastikan koneksi kawat konduktor dan kawat grounding LA

terpasang kembali dengan benar.

Skema pelaksanaan pengukuran tahanan insulasi tercantum dalam Gambar 3-5.

Peralatan Kegiatan IL-3 Offline Interval Keterangan LA di Gardu Induk

- Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi - Pengukuran Nilai Pentanahan - Pengujian Surge Counter LA

2 tahunan bersamaan dengan padam bay LA di Saluran Transmisi (TLA) - Pengujian Surge Counter LA Conditional bersamaan dengan padam bay line

(34)

Gambar 3-5 Skema Pengukuran Nilai Tahanan Insulasi (Megger) Kompartemen di LA

3.3.2 IL-3: Pengukuran Nilai Pentanahan

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pentanahan LA. Nilai pentanahan yang tinggi menunjukkan adanya anomali pada sistem pentanahan LA. Pengukuran pentanahan dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran nilai pentanahan adalah sebagai berikut:

1. Pastikan alat uji memiliki supply daya yang baik.

2. Lepaskan kawat pentanahan dari rangkaian LA. Pengukuran dilakukan hanya

pada rangkaian pentanahan.

3. Bersihkan kawat pentanahan, sehingga alat ukur terkoneksi baik dengan kawat

pentanahan.

4. Gunakan bumi sebagai referensi pengukuran, bukan pentanahan peralatan lain

yang sudah terhubung dengan sistem mesh gardu induk.

5. Pasca pengukuran, pastikan koneksi sistem pentanahan terhubung kembali

dengan benar.

3.3.3 IL-3: Pengujian Surge Counter LA

Pengujian surge counter LA bertujuan untuk mengetahui apakah alat tersebut mampu bekerja pada saat terjadi surja. Jika dalam kondisi baik, counter akan bertambah bila di beri impulse tegangan DC. Impulse tegangan DC yang digunakan dalam pengujian dihasilkan dari kapasitor 400-500 µF, 220-300 VAC. Pelaksanaan dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan. 1 Atas dengan tengah LA 2 Tengah dengan bawah LA SUTT 3.  Atas dengan bawah LA SUTT SUTT

(35)

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran nilai pentanahan adalah sebagai berikut:

1. Lepaskan kawat pentanahan di kedua sisi surge counter LA.

2. Lakukan pembersihan insulator surge counter LA sebelum pelaksanaan

pengujian

3. Pelaksanaan pengujian:

a. Charge kapasitor dengan tegangan supply AC 220 V selama 30 – 60 detik. b. Hubungkan kedua kutub kapasitor dengan segera pada kedua ujung surge

counter, sehingga impulse DC current dialami oleh surge counter. (lihat Gambar 3-6)

(36)

4 EVALUASI DAN REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN

Kegiatan Inspeksi level-1 hingga level 3 pada Lightning Arrester telah dijelaskan dalam Bab 3. Hasil inspeksi ini kemudian diolah untuk kebutuhan diagnosa dan pendukung manajemen dalam pengambilan keputusan terhadap aset.

4.1 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 Lightning Arrester 

IL-1 pada Lightning Arrester meliputi kegiatan: Inspeksi visual dan inspeksi audio. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi LA (beserta komponennya) dalam kondisi: baik, terdeteriorasi ataupun buruk. Tahapan setelah evaluasi adalah rekomendasi. Rekomendasi berisi tindak lanjut yang perlu dilaksanakan berdasarkan tahapan evaluasi.

Evaluasi dan rekomendasi IL-1 pada LA terangkum dalam Tabel 4-1 sampai dengan 4-3.

4.2 Evaluasi dan Rekomendasi IL-2 Lightning Arrester 

IL-2 pada Lightning Arrester meliputi kegiatan pengukuran arus bocor resistif dengan

metode: “analisis harmonisa orde ketiga dengan kompensasi terhadap pengaruh harmonisa dan tegangan sistem” atau lebih dikenal dengan LCM. Pengamatan dengan thermovisi juga termasuk ke dalam IL_2.

Kegiatan evaluasi hasil ukur LCM dilaksanakan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan batasan nilai maksimum arus bocor LA. Batasan nilai arus bocor maksimum ini ditentukan melalui pendekatan sebagai berikut:

1. Batasan arus bocor resistif maksimum yang diberikan oleh pabrikan. ( Tabel 4-4)

2. Bila nilai arus bocor resistif maksimum tidak diberikan oleh pabrikan, maka

digunakan batasan sebagai berikut:

a. Nilai maksimum arus bocor resistif = 4x nilai arus bocor resistif yang terukur  pada awal LA energize, atau

(37)

27

Tabel 4-1 Evaluasi dan Rekomendasi IL-1 LA di Gardu Induk

Symptomps DetectionMethod Kondisi Baik Kondisi Deteriorate Kondisi Buruk Kondisi Deteriorate Kondisi Buruk Adanya lapisan polutan pada

permukaan insulator Inspeksi Visual

Kebersihan permukaan Insulator, apakah terdapat percikan bunga api.

Triwulan Permukaan Insulator LA bersih.

-Permukaan Insulator LA tertutup polutan , mungkin disertai percikan bunga api

- Lakukan pembersihan insulator LA (padam) Adanya korona pada permukaan

Insulator Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan Tidak terdengar suara korona pada permukaan insulator.

-terdengar suara korona keras pada permukaan insulator LA

-Lakukan pembersihan insulator LA (padam) Posisi GradingRing tidaksimetris

pada sumbu axialnya. Inspeksi Visual

Posisi seluruh komponen gradingRing Triwulan Gradingringmiring, Gradingring bengkok Gradingringterpasang simetris. -Gradingringmiring, tidak simetris.

-Perbaikan posisi grading ring, pengencangan mur dan baud koneksi (padam) Adanya lapisan polutan pada

permukaan insulator. Warna insulator berubah

Inspeksi Visual

Kebersihan permukaan Insulator (adanya polutan, lumut)

Triwulan Permukaan Insulator Kotor Permukaan insulator LA bersih.

-Permukaan Insulator LA tertutup polutan , dalam beberapa kasus menimbulkan percikan bunga api

- Lakukan pembersihan insulator LA (padam) Lapisan Glaze insulator pudar warna Inspeksi Visual

Kondisi permukaan glaze insulator (pud ar/ ada bekas flash)

Triwulan Lapisan glaze insulator memudar.Perubahan warna insulator

Permukaan Insulator mengkilap.Lapisa n glaze tidakpudar

- Mayoritas (>80%)lapisa ninsulator LA pudar warna - Penggantian LA pada jadwalpemeliharaan bay(p adam) Insulator retak, Insulator gompal Inspeksi VisualKondisi insulator housing(retak/ patah) Triwulan Insulator retak, ada bagianinsulator gompal Tidakada bagian insulatoryangretak/ gompal - Insulator retak, ada bagiangompal - Penggantian LA pada jadwalpemeliharaan bay(p adam) I n s ul a t in g f e et b er u b ah w a rn a I n s pe k si V is u a lKondisi insulator dudukanberubah warna/ bekas flash Triwulan

Insulating feet berubah warna (cth. Memudar, menjadi gelap tertutup lumut)

Insulating feet dalam kondisi bersih, tidakada perubahan warna.

- Insulating feet berubah warna/pudar warna -  jadwal pemeliharaan bay (padam)Penggantian insulatingfeet pada I ns ul at in g fe et r et ak I ns pe ks i Vi su alKondisi insulator dudukan

retak Triwulan

Insulating feet retak, ada bagian yanggompal

Tidak ada keretakan pada

insulating feet - Insulating feet retak.

-Penggantian insulatingfeet pada  jadwal pemeliharaan bay (padam) Adanya korona pada cement joint Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan Timbul suara korona keras padacement joint Tidak terdengar suara koronapada komponen cement joint- Terdengar suara korona keraspada cement joint.

-Lakukan pembersihan pada cement joint pada jadwal pemeliharaan bay(p adam) R et ak p ad a ce me nt jo in t I ns pe ks i Vi su alKondisi cement joint dekat

aluminum flange (retak), terdapat percikan bunga api.

Triwulan Retak pada cement joint Tidakterdapat retak(crack)pada cement joint. - Terdapat cement jointretak(crack)pada - Penggantian LA pada jadwalpemeliharaan bay(p adam) Konstruksi Penyangga (pedestal) Pedestal bengkokPedestal korosi Inspeksi VisualKondisi konstuksi penyanggaLA bengkok/ korosi Triwulan Pedestal bengkok, Adanya korosipada pedestal

Pedestal dalam kondisi baik. Tidak ada korosi tinggi dan tidak ada bagian yang bengkok.

- Pedestal bengkok, Pedestalkorosi tinggi - Penggantian bagian pedestal yangbengkok/ berkorosi tinggi SealingSystem

SealingRing(atas dan bawah), Pressure reliefdiapragh (atas dan bawah),

Clampingring(untukmenpress pressure reliefd iapraghm), SupportingRingdan VentingOutlets

tidak dapat dideteksi karena posisinya berada di bagian dalam kompartemen Lightning Arrester

tidakdapat

dideteksi t id a k da p at d i de te ks i t id a k da p at d i de te ks i

Korosi pada komponen pendukung sealings ystem. (tidak terdeteksi secara visual)

- - - - -Adanya korona pada junction HV

Conductor Inspeksi Audio

Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang signifikan.

Triwulan Terdengar suara korona keraspada junction HVCond uctor Tidak terdengar suara koronapada junction HVCond uctor.

-Terdengar suara korona keras pada junction HVCon ductor, mungkin diikuti oleh percikan bunga api.

-Perbaikan (pembersihan/ penggantian) junction HV Conductor segera < 1minggu (padam) Mur dan Baud pada kawat

pentanahan. Mur dan Baud pada insulasi kawat pentanahan.

Mur dan Baud kawat pentanahan dan insulasi kawat pentanahan korosi

Inspeksi VisualKondisi mur dan baud kawat pentanahan Triwulan

Komponen mur dan baud berkarat.

Mur dan Baud penghubung sistem kawat pentanahan terpasang benar dan tidak terdapat korosi tinggi

- Terdapat korosi tinggi pada mur dan baud kawat pentanahan.

-Penggantian/ pembersihan mur dan baud kawat pentanahan pada saat pemeliharaan bay (padam) Kawat pentanahan tidak terpasang

di tempat Inspeksi Visual Keberadaan kawat

pentanahan Triwulan Kawat pentanahan hilang

Kawat pentanahan terpasang

dengan benar. Kawat pentanahan kendor Kawat pentanahan hilang

Lakukan pengencangan kawat pentanahan

Penggantian kawat pentanahan LA segera < 1minggu K or o si pa d a m ur da n b a ud I n sp ek si Vi s ua lAdanya korosi pada mur danbaud di sistem pentanahan Triwulan Korosi pada mur dan baud

Tidak terdapat korosi pada mur dan baud pada sistem pentanahan LA

- Terdapat korosi tinggi pada murdan baud kawat pentanahan.

-Penggantian/ pembersihan mur dan baud kawat pentanahan pada saat pemeliharaan bay (padam) Kawat pentanahan berubah warna Inspeksi VisualPerubahan warna pada kawat

pentanahan Triwulan

Perubahan warna pada kawat pentanahan (menjadi gelap atau ditumbuhi lumut)

Kawat pentanahan dalam kondisi baik, tidak terdapat perubahan warna.

-Kawat pentanahan berubah warna, akibat reaksi oksidasi atau tertutup lamat.

-Pembersihan/ penggantian kawat pentanahan pada saat pemeliharaan bay(p adam) Structure

MetallicSpacers, Supporting rods (FRP), Holding Plates (menjaga support rod pada posisinya), Compression Ring, Housing (baik terbuat dari polymer

Pentanahan Kawat Grounding, Sistem pentanahan LA

Evaluasi Rekomendasi A ct iv e P ar t S ta ck ed M et a l O xi d e C o lu mn

Permukaan insulator LA kotor, timbul percikan api pada insulator LA, timbul suara korona keras.

Insulation

Insulator Housing Insulating Feet Sub Systems Key Components

Inspeksi Level -1

(38)

28 28

Posisi GradingRing Posisi GradingRing tidaksimetritidaksimetriss pada sumbu axialnya.

pada sumbu axialnya. Inspeksi VisualInspeksi Visual

Posisi seluruh komponen Posisi seluruh komponen gradingr gradingr ing, ing, terdapatterdapat percikan bunga api percikan bunga api

Triwulan

Triwulan Gradingringtidakberada padaGradingringtidakberada pada posisi simetris posisi simetris Gradingringterpasang Gradingringterpasang simetris. simetris. --Gradingringmiring, tidak Gradingringmiring, tidak simetris. simetris. --Perbaikan posisi Perbaikan posisi gradinggrading ring,ring, pengencangan mur dan baud pengencangan mur dan baud koneksi (padam) koneksi (padam) Adanya korona pada permukaan

Adanya korona pada permukaan koneksi

koneksi gradinggrading RingRing Inspeksi AudioInspeksi Audio

Mendengarkan apakah Mendengarkan apakah terdapat suara korona yang terdapat suara korona yang signifikan. signifikan.

Triwulan Triwulan

Terdengar suara korona keras Terdengar suara korona keras pada koneksi gradingring pada koneksi gradingring ke HVke HV conductor conductor

Tidak

Tidak terdengar suara terdengar suara koronakorona pada permukaan koneksi pada permukaan koneksi gradingring. gradingring.

--Terdengar suara korona keras Terdengar suara korona keras pada koneksi pada koneksi gradinggrading ringke HVringke HV Conductor. Conductor. --Pembersihan/ pengencangan Pembersihan/ pengencangan koneksi gradingring koneksi gradingring ke Hke HVV Conductor pada saat Conductor pada saat pemeliharaan pemeliharaan bay(pbay(p adam)adam) BentukGradingRingtidaksempurna

BentukGradingRingtidaksempurna InspekInspeksi Visualsi VisualBentuksBentuks eluruh gradingringgradingringeluruh komponenkomponen TTrriiwwuullaann GGrraaddiinngg rriinngg bbeennggkkookk

Tidakada bagian gradingring Tidakada bagian gradingring yangbengkok, terpasang yangbengkok, terpasang benar. benar. --Gradingring, atau Gradingring, atau komponennya, bengkok, tidak komponennya, bengkok, tidak terpasan terpasangbenargbenar

--Penggantian Penggantian gradinggrading ring/ring/ kompon

komponen gradingringpada en gradingringpada saatsaat pemeliharaan pemeliharaan bay(pbay(p adam)adam) Kaca counter arrester pecah atau

Kaca counter arrester pecah atau retak

retak Inspeksi VisualInspeksi Visual

Kondisi counter arrester Kondisi counter arrester p

peeccaahh/ / rreettaakk TrriiwTwuullaann Kaca counter arrester pecah atauKaca counter arrester pecah atauretakretak

Angka pembacaan surge Angka pembacaan surge counter mudah terbaca, tidak counter mudah terbaca, tidak terdapat bagian kaca surge terdapat bagian kaca surge counter yangpecah/ retak counter yangpecah/ retak

-- Kaca counter arrester pecahKaca counter arrester pecahatau retak.atau retak. -- PPeennggggaannttiiaan n ssuurrgge e ccoouunntteer r LLAA Counter tidakterbaca karena lapisan

Counter tidakterbaca karena lapisan gelas terlapis embun/ lumut

gelas terlapis embun/ lumut Inspeksi VisualInspeksi Visual Kondisi kaca counter, Kondisi kaca counter, terdapat lapisan embun/ terdapat lapisan embun/ lumut lumut Kondisi seal dari counter Kondisi seal dari counter arrester arrester

Triwulan

Triwulan Kaca counter arrester tertutupKaca counter arrester tertutuplapisan embun/ lumutlapisan embun/ lumut

Angka pembacaan surge Angka pembacaan surge counter mudah terbaca, tidak counter mudah terbaca, tidak terdapat bagian kaca surge terdapat bagian kaca surge counter counter yangtertutuyangtertutu pp embun/ lumut. embun/ lumut.

-- SSuurrgge e CCoouunntteer r LLA A ttiiddaakk tteerrbbaaccaa. -. - PPeennggggaannttiiaan n ssuurrgge e ccoouunntteer r LLAA Pengamatan Jumlah Kerja Counter

Pengamatan Jumlah Kerja Counter

LA

LA Inspeksi VisualInspeksi Visual Jumlah kerja counter LJumlah kerja counter LAA

Triwulan atau conditional. Triwulan atau conditional. *Conditional: *Conditional: setelah terjadi setelah terjadi PMTPMT reclose/ trip reclose/ trip

-- -- -- -- -- --Kaca lekage c

Kaca lekage current monitoringurrent monitoring LALA pecah atau retak

pecah atau retak IInnssppeekkssi i VViissuuaall TTrriiwwuullaann

Kaca leakage current monitoring Kaca leakage current monitoring LA pecah atau retak LA pecah atau retak

Angka pembacaan lekage Angka pembacaan lekage current monitor mudah current monitor mudah terbaca, terbaca, tidaktidak terdapatterdapat bagian kaca surge counter bagian kaca surge counter yangpecah/ retak yangpecah/ retak

-- Kaca leakage currentKaca leakage currentmonitoringmonitoring LA pecah atau LA pecah atau retakretak

--Penggantian leakage current Penggantian leakage current monitoring monitoring dengandengan surge surge countercounter LA.(leakage current sudah LA.(leakage current sudah dicover pengujian LCM) dicover pengujian LCM) Leakage current monitoring tidak

Leakage current monitoring tidak terbaca karena lapisan gelas terlapis terbaca karena lapisan gelas terlapis embun

embun

IInnssppeekkssi i VViissuuaall TTrriiwwuullaann Kaca leakage current monitoringKaca leakage current monitoringLA tertutup lapisan embun/ lumutLA tertutup lapisan embun/ lumut

Angka pembacaan leakage Angka pembacaan leakage current monitor mudah current monitor mudah terbaca, terbaca, tidaktidak terdapatterdapat bagian kaca surge counter bagian kaca surge counter yangtertutu yangtertutu p embun/ p embun/ lumut.lumut.

-- Leakage current monitor tidakLeakage current monitor tidakterbaca.terbaca.

--Penggantian leakage current Penggantian leakage current monitoring monitoring dengan surge dengan surge countercounter LA.(leakage current sudah LA.(leakage current sudah dicover pengujian LCM) dicover pengujian LCM) G r G ra da di ni ng R ig R in gn g G rG ra da di ni ng R ig R in gn g Monitoring Monitoring Surge Counter Surge Counter Leakage Current Monitoring Leakage Current Monitoring

(39)

29 29

Tabel

Tabel 4-24-2 EvaluEvaluasi dan Rekoasi dan Rekomendasmendasi IL-1 TLA tipei IL-1 TLA tipe GapleGapless di Saluran Trass di Saluran Transmisinsmisi

Symptomps

Symptomps DetectionDetection

Method

Method BBAAIIKK DDeetteerriioorraattee BBUURRUUKK DDeetteerriioorraattee BBUURRUUKK

Adanya lapisan Adanya lapisan polutan pada polutan pada permukaan permukaan insulator insulator Inspeksi Inspeksi Visual Visual Kebersihan permukaan Kebersihan permukaan Insulator, adanya Insulator, adanya percikan bunga api percikan bunga api

2 tahunan 2 tahunan -Climb Up Climb Up

Permukaan Insulator TLA Permukaan Insulator TLA bersih.

bersih.

--Permukaan Insulator TLA Permukaan Insulator TLA tertutup polutan , mungkin tertutup polutan , mungkin disertai percikan bunga api. disertai percikan bunga api.

-- Lakukan pembersihan insulatorLakukan pembersihan insulatorTLA (padam)TLA (padam) Adanya korona Adanya korona pada permukaan pada permukaan Insulator Insulator Inspeksi Inspeksi Audio Audio Mendengarkan apakah Mendengarkan apakah terdapat suara korona terdapat suara korona yang signifikan. yang signifikan. 2 tahunan 2 tahunan -Climb Up Climb Up

Tidak terdengar suara korona Tidak terdengar suara korona pada permukaan insulator. pada permukaan insulator.

--Terdengar suara korona Terdengar suara korona keras pada permukaan keras pada permukaan insulator TLA. insulator TLA.

-- Lakukan pembersihan insulatorLakukan pembersihan insulatorTLA (padam)TLA (padam)

I n I ns us ul al at it io no n I nI ns us ul al at ot or r HHo uo us is in gn g Adanya lapisan Adanya lapisan polutan pada polutan pada permukaan permukaan insulator. Warna insulator. Warna insulator berubah. insulator berubah. Inspeksi Inspeksi Visual Visual Kebersihan permukaan Kebersihan permukaan Insulator (adanya Insulator (adanya polutan, lumut) polutan, lumut) 2 tahunan 2 tahunan -Climb Up Climb Up Permukaan Insulator Permukaan Insulator Kotor Kotor

Permukaan insulator TLA Permukaan insulator TLA bersih.

bersih.

--Permukaan Insulator TLA Permukaan Insulator TLA tertutup polutan , dalam tertutup polutan , dalam beberapa kasus beberapa kasus menimbulkan percikan menimbulkan percikan bunga api. bunga api.

-- Lakukan pembersihan insulatorLakukan pembersihan insulator TLA (padam)

TLA (padam) Adanya korona

Adanya korona pada cement joint pada cement joint

Inspeksi Inspeksi Audio Audio Mendengarkan apakah Mendengarkan apakah terdapat suara korona terdapat suara korona yang signifikan. yang signifikan. 2 tahunan 2 tahunan -Climb Up Climb Up

Timbul suara korona Timbul suara korona keras pada cement joint. keras pada cement joint.

Tidak terdengar suara korona Tidak terdengar suara korona pada komponen cement joint pada komponen cement joint

--Terdengar suara korona Terdengar suara korona keras pada cement joint. keras pada cement joint.

--Lakukan pembersihan pada Lakukan pembersihan pada cement joint pada jadwal cement joint pada jadwal pemeliharaan bay (padam) pemeliharaan bay (padam)

Retak pada Retak pada cement/polymer cement/polymer  joint  joint Inspeksi Inspeksi Visual Visual Kondisi cement/ Kondisi cement/ polymer joint pada polymer joint pada kedua ujung TLA, kedua ujung TLA, adanya percikan bunga adanya percikan bunga api

api

2 tahunan 2 tahunan -Climb Up

Climb Up Retak pada cement jointRetak pada cement joint

Tidak terdapat retak (crack) Tidak terdapat retak (crack) pada cement joint. pada cement joint.

--Terdapat retak (crack) pada Terdapat retak (crack) pada cement joint cement joint

--Penggantian LA pada jadwal Penggantian LA pada jadwal pemeliharaan bay (padam) pemeliharaan bay (padam)

Sealing System Sealing System

Sealing Ring (atas dan Sealing Ring (atas dan bawah), bawah), Pressure relief diapragh Pressure relief diapragh (atas dan bawah), (atas dan bawah), Clamping ring (untuk Clamping ring (untuk menpress pressure relief  menpress pressure relief  diapraghm), diapraghm), Supporting Ring dan Supporting Ring dan Venting Outlets Venting Outlets tidak dapat tidak dapat dideteksi karena dideteksi karena posisinya berada di posisinya berada di bagian dalam bagian dalam kompartemen kompartemen Lightning Arrester Lightning Arrester tidak dapat tidak dapat dideteksi

dideteksi tidak dapat dideteksitidak dapat dideteksi tidak dapat tidak dapat dideteksi dideteksi

Korosi pada komponen Korosi pada komponen pendukung sealing pendukung sealing system. system. (tidak terdeteksi secara (tidak terdeteksi secara visual) visual)

-- -- -- -- --E

Evvaalluuaassii RReekkoommeennddaassii

Active Part

Active Part Stacked Metal OxideStacked Metal Oxide Column Column

Permukaan insulator TLA Permukaan insulator TLA kotor, timbul percikan kotor, timbul percikan api pada insulator TLA, api pada insulator TLA, timbul suara korona timbul suara korona keras. keras. Structure Structure Metallic Spacers, Metallic Spacers, Supporting rods (FRP), Supporting rods (FRP), Holding Plates (menjaga Holding Plates (menjaga support rod pada support rod pada posisinya), posisinya), Compression Ring, Compression Ring, Housing (baik terbuat dari Housing (baik terbuat dari polymer ataupun porselin), polymer ataupun porselin), Aluminum flanges pada Aluminum flanges pada kedua ujungnya, kedua ujungnya, Cement perekat aluminum Cement perekat aluminum flanges flanges Sub Sub Systems Systems Key Key Components Components Inspection Level-1 Inspection Level-1 Sasaran Sasaran Pemeriksaan Pemeriksaan Interval Interval Inspeksi

Gambar

Gambar 2-2 Konstruksi LA
Gambar 2-3 Keping Blok Varistor Zinc Oxide
Gambar 2-6 Grading Ring LA
Gambar 2-7 Counter LA dan Counter dan Meter Arus Bocor Total LA
+7

Referensi

Dokumen terkait