• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dan Group Investigation di MTs PAB 2 Sampali,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dan Group Investigation di MTs PAB 2 Sampali,"

Copied!
258
0
0

Teks penuh

(1)

TEAMASSISTED INDIVIDUALIZATIONDANGROUP INVESTIGATIONDIMTsPAB2SAMPALI

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSyarat-syaratMemperoleh GelarSarjanaPendidikan(S.Pd)

dalamIlmuTarbiyahdanKeguruan

Oleh:

MAYAKHAIRANINASUTION NIM:35.15.4.154

Pr

ogr

am St

udiPendi

di

kanMat

emat

i

ka

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN UNIVERSITASISLAMNEGERI

SUMATERAUTARA MEDAN

(2)

TEAMASSISTED INDIVIDUALIZATIONDANGROUP INVESTIGATIONDIMTsPAB2SAMPALI

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSyarat-syaratMemperoleh GelarSarjanaPendidikan(S.Pd)

dalamIlmuTarbiyahdanKeguruan Oleh:

MAYAKHAIRANINASUTION NIM:35.15.4.154

Program StudiPendidikanMatematika

PembimbingSkripsiI PembimbingSkripsiII

Dr.SitiHalimah,M.Pd Drs.H.Ansari,M.Ag NIP.196507061997032001 NIP.19550714 1985031003

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN UNIVERSITASISLAMNEGERI

SUMATERAUTARA MEDAN

(3)

a.nMayaKhairaniNasution FakultasIlmuTarbiyah danKeguruan

UINSumateraUtaraMedan Di

-Medan Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

DenganHormat,

Setelahkamimembaca,menelitidanmemberisaran-saranperbaikan seperlunya terhadap skripsia.n Maya KhairaniNasution yang berjudul: Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran KooperatifTipeTeam Assisted Individualization dan Group InvestigationdiMTsPAB2Sampali,makakamiberpendapatbahwaskripsiini sudah dapatditerima untuk diMunaqasyahkan pada sidang Munaqasyah FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruanUINSumateraUtaraMedan.

DemikiankamisampaikanatasperhatianBapak,kamiucapkanterima kasih.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

PembimbingSkripsiI PembimbingSkripsiII

Dr.SitiHalimah,M.Pd Drs.H.Ansari,M.Ag NIP.196507061997032001 NIP.19550714 1985031003

(4)

Sehubungan dengan berakhirnya perkuliahan maka setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan penelitian, sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelarsarjana,makadenganinisaya:

Nama :MayaKhairaniNasution NIM :35154154

ProgramStudi :PendidikanMatematika

JudulSkripsi :“PerbedaanKemampuanPemecahanMasalahMatematis danKemampuanBerpikirKritisMatematisSiswaYangDiajarMenggunakan StrategiPembelajaranKooperatifTipeTeam AssistedIndividualizationdan GroupInvestigationdiMTsPAB2Sampali”.

Menyatakandengansebenarnyabahwaskripsiyangsayaserahkaninibenar -benarmerupakanhasilkaryasendirikecualikutipan-kutipandariri ngkasan-ringkasanyangsemuanyatelahsayajelaskansumbernya.Apabiladikemudian hariterbuktiataudapatdibuktikanskripsiinihasiljiplakanmakagelardan ijazahyangdiberikanolehuniversitasbatalsayaterima.

Medan, Juli2019

YangMembuatPernyataan

MayaKhairaniNasution NIM.35154154

(5)

NIM :35.15.4.154

Fak/Jur :IlmuTarbiyahdanKeguruan/ PendidikanMatematika PembimbingI :Dr.SitiHalimah,M.Pd PembimbingII :Drs.H.Ansari,M.Ag

Judul :Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan BerpikirKritisMatematisSiswaYangDiajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted IndividualizationdanGroupInvestigationdi MTsPAB2Sampali

KataKunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis,Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted IndividualizationdanGroupInvestigation

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematisdan kemampuan berpikirkritismatematis siswayangdiajarmenggunakanstrategipembelajarankooperatiftipeTeam Assisted IndividualizationdanGroup InvestigationdiMTsPAB 2 Sampali. Penelitian iniadalah penelitian kuantitatif,dengan jenis penelitianquasi eksperimen.Populasinyaadalahseluruhsiswa/ikelasVIIIMTsPAB2Sampali yangberjumlah162siswa.SampelyangdigunakanpenelitiadalahkelasVIII-3 dan VIII-4 yang masing-masing berjumlah 36 siswa untuk dijadikan kelas eksperimenyangditentukandengancaraclusterrandomsampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kemampuanpemecahanmasalahdankemampuanberpikirkritismatematis. AnalisisdatadilakukandenganANAVAdankemudiandilanjutkandenganUji Tuckey.Hasiltemuaninimenunjukkan:1)Terdapatperbedaanyangsignifikan antarakemampuanpemecahanmasalahmatematisdankemampuanberpikir kritis matematis siswa yang diajar menggunakan strategipembelajaran kooperatiftipeTeam AssistedIndividualizationdanGroupInvestigationdengan =9,751> padataraf(α=0,05)=3,061;2)Terdapatperbedaanyang Fhitung Ftabel

signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematissiswa yang diajarmenggunakan strategipembelajaran kooperatiftipeTeam Assisted IndividualizationdanGroupInvestigationdenganFhitung=3,328>Ftabelpadataraf (α=0,05)=2,732dankemudiandilanjutkandenganujiTuckeydiperolehQ3

(A1B1danA2B1)Qhitung>QtabeldimanaQhitung=4,582danQtabel=2,656;3)Tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis matematissiswayangdiajarmenggunakanstrategipembelajarankooperatif tipeTeam AssistedIndividualizationdanGroupInvestigationdankemudian

(6)

Simpulan penelitian inimenjelaskan bahwa kemampuan pemecahan masalahmatematisdankemampuanberpikirkritismatematissiswalebihbaik diajarkan dengan strategipembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization.

Mengetahui,

PembimbingSkripsiI

Dr.SitiHalimah,M.Pd

(7)
(8)

i

SyukurAlhamdulillah,penulisucapkankehadiratAllahSWTyangtelah memberikan limpahan nikmat dan rahmat-Nya kepada penulis berupa kesehatan,kesempatandankemudahandalam menyelesaikanskripsiini.Dan taklupapulashalawatbertangkaikan salam penulishaturkan kepadasuri tauladankitaNabiMuhammadSAW,yangtelahmembukapintupengetahuan bagikitatentangilmuhakikidansejatisehinggapenulisdapatmenerapkanilmu dalammempermudahpenyelesaianskripsiini.

Penulismengadakanpenelitianuntukpenulisanskripsiyangberjudul: “PerbedaanKemampuanPemecahanMasalahMatematisdanKemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran KooperatifTipeTeam Assisted Individualization dan Group InvestigationdiMTsPAB2Sampali.”

Skripsiiniditulisdalam rangkamemenuhisebagian persyaratan bagi setiapmahasiswa/iyanghendakmenamatkanpendidikansertamencapaigelar sarjanastratasatu(S-1)diPerguruanTinggiUniversitasIslam NegeriSumatera UtaraMedan.

Dalam menyelesaikanskripsiinipenulismendapatkanberbagaikesulitan dan hambatan,baik ditempat pelaksanaan penelitian maupun dalam pembahasannya.Penulisjugamenyadaribanyakmengalamikesulitanyang penulis hadapibaik darisegiwaktu,biaya,maupun tenaga.Akan tetapi kesulitan dan hambatan itu dapatdilaluidengan usaha,keteguhan dan kekuatanhatidorongankeduaorangtuayangbegitubesar,danpartisipasidari berbagaipihak,serta ridho dariAllah SWT.Penyusunan skripsiinidapat terselesaikanwalaupunmasihjauhdarikatakesempurnaan.Adapunsemuaitu dapatdiraihberkatdorongandanpengorbanandarisemuapihak.

Penulismenyadaribahwaskripsiinidapatterselesaikantidakterlepasdari bantuan,bimbingan,sertadorongandariberbagaipihak.Olehkarenaitu,pada kesempatankaliinipenulismengucapkanterimakasihkepadanama-namayang tercantumdibawahini:

(9)

NegeriSumateraUtara.

2. BapakDr.H.AmiruddinSiahaan,M.PdselakuDekanFakultasIlmuTarbiyah danKeguruanUniversitasIslamNegeriSumateraUtara.

3. BapakDr.IndraJaya,M.PdselakuKetuaJurusanProgram StudiPendidikan MatematikaUniversitasIslamNegeriSumateraUtara.

4. Ibu SitiMaysarah,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Program Studi PendidikanMatematikaUniversitasIslamNegeriSumateraUtara.

5. IbuDr.SitiHalimah,M.PdselakuDosenPembimbingSkripsiIyangtelah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikanskripsiini.

6. BapakDrs.H.Ansari,M.AgselakuDosenPembimbingSkripsiIIyangtelah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikanskripsiini.

7. BapakDrs.Asrul,M.SiselakuDosenPenasehatAkademikyangsenantiasa memberikan nasihan,saran dan bimbingannya kepada penulis selama mengikutiperkuliahan.

8. Bapak/IbudosensertastafpegawaiFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN SumateraUtaraMedanyangtelahmemberikanpelayanan,bantuan, bimbinganmaupunmendidikpenulisselamamengikutiperkuliahan.

9. SeluruhpihakMTsPAB2SampaliterutamaIbuHj.Saenah,S.Pdselaku kepala sekolah MTs PAB 2 Sampali,Ibu Zuraini,S.Pd selaku guru matematikakelasVIII,parastafdanjugasiswa/ikelasVIIIMTsPAB2 Sampaliyangtelahberpartisipasidanbanyakmembantuselamapenelitian berlangsungsehinggapenelitianinidapatdiselesaikandenganbaik.

10.Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepadakeduaorangtuapenulisyangluarbiasayaituAyahandatercinta AdnanBarlisNasutiondanIbundatercintaYusnidahyangkeduanyasangat luarbiasaatassemuanasehatdalam segalahalsertadoatulusdan limpahan kasih dan sayang yang tiada hentiselalu tercurahkan untuk kesuksesan penulis dalam segala kecukupan yang diberikan serta senantiasa memberikan dorongan secara moril maupun materil sehingga penulis mampu menghadapi segala kesulitan dan

(10)

hambatan yang ada dan pada akhirnya penulis dapatmenyelesaikan skripsiinidenganbaik.

11.Saudara-saudariku,abang dankakaktersayang YuslainiNasution,Nina LismawatiNasution,HendraSyahputraNasution,IsmayaniNasutiondan ImranNasutionS.Eyangsenantiasamemberikanmotivasi,semangatdan masukkan kepada penulisdalam menyelesaikanperkuliahandanskripsi ini.

12.KepadayangtersayangDirgaDinataAdhayangtelahbanyakmemberikan dorongan,semangat,motivasisertasenantiasamembantusegalakesulitan sayaselamapenyusunanskripsiinidenganpenuhkesabaran.

13.Seluruh teman-teman Pendidikan Matematika khususnya kelas PMM-3 Stambuk2015yangsenantiasamenemanidalam sukadukaperkuliahan danberjuangbersamauntukmenuntutilmu.

14.KepadatemanseperjuanganLiliHerlinaHarahap,DesiRahmayani,Safrina RizkiaNasution,Halimatussa’diahLubis,ZiarNadilla,danAuliaRahmiLubis, yangmemberimasukandansemangatdalamperkuliahandanskripsiini.

Penulismenyadarimasihbanyakkelemahandankekuranganbaikdari segiisimaupuntatabahasadalam penulisanskripsiini.Halinidikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkankritikdansaranyangbersifatmembangundemikesempurnaan skripsiini.Kiranyaisiskripsiinibermanfaatdalam memperkayakhazanahilmu pengetahuan.

Medan, Juli2019 Penulis,

MayaKhairaniNasution NIM:35154154

(11)

DAFTARISI ABSTRAK KATAPENGANTAR i DAFTARISI iv DAFTARTABEL vi DAFTARGAMBAR ix DAFTARLAMPIRAN x BABIPENDAHULUAN

A.LatarBelakangMasalah 1

B. IdentifikasiMasalah 9

C.BatasanMasalah 9

D.RumusanMasalah 10

E. TujuanPenelitian 10

F. ManfaatPenelitian 11

BABIIKAJIANTEORI

A.KerangkaTeori 13

B. KerangkaBerpikir 28

C.PenelitianRelevan 29

D.HipotesisPenelitian 31

BABIIIMETODEPENELITIAN

(12)

B. LokasidanWaktuPenelitian 32

C.DesainPenelitian 33

D.PopulasidanSampel 34

E. DefinisiOperasional 35

F. TeknikPengumpulanData 37

G.InstrumenPengumpulanData 37

H.TeknikAnalisisData 48

BABIVHASILPENELITIAN

A.DeskripsiDataHasilPenelitian 55 B. UjiPersyaratanAnalisis 99 C.PengujianHipotesisPenelitian 104 D.PembahasanHasilPenelitian 110 E. KeterbatasanPenelitian 113 BABVKESIMPULAN,IMPLIKASIDANSARAN

A.Kesimpulan 115

B. Implikasi 116

C.Saran 116

DAFTARPUSTAKA 118

(13)

DAFTARTABEL

Tabel2.1SintaksStrategiPembelajaranTeamAssistedIndividualization 23 Tabel2.2SintaksStrategiPembelajaranGroupInvestigation 26 Tabel3.1DesainPenelitianAnavaDuaJalurdenganTaraf2x2 33 Tabel3.2Kisi-kisiTesKemampuanPemecahanMasalah 38 Tabel3.3RubrikPenskoranTesKemampuanPemecahanMasalah 39 Tabel3.4Kisi-kisiTesKemampuanBerpikirKritis 40 Tabel3.5RubrikPenskoranTesKemampuanBerpikirKritis 41 Tabel3.6ValidasiButirSoalTesKemampuanPemecahanMasalahMatematis

danKemampuanBerpikirKritisMatematis 43 Tabel3.7TingkatReliabilitasTes 44 Tabel3.8KlasifikasiTingkatKesukaranSoal 46 Tabel3.9HasilAnalisisTingkatKesukaranUjiCobaTesKemampuan

PemecahanMasalahMatematisdanKemampuanBerpikirKritis

Matematis 46

Tabel3.10KlasifikasiIndeksDayaBedaSoal 47 Tabel3.11HasilAnalisisDayaPembedaUjiCobaTesKemampuanPemecahan

MasalahMatematisdanKemampuanBerpikirKritisMatematis47 Tabel3.12IntervalKriteriaSkorKemampuanPemecahanMasalah 48 Tabel3.13IntervalKriteriaSkorKemampuanBerpikirKritis 49 Tabel4.1DataHasilPost-testKelasEksperimenI 58 Tabel4.2 KategoriPenilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

(14)

yangDiajarMenggunakanStrategiTAI 58

Tabel4.3 KategoriPenilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswayangdiajarmenggunakanStrategiPembelajaranKooperatif TipeTeamAssistedIndividualization(A1B1)

63

Tabel4.4KategoriPenilaianKemampuanPemecahanMasalahMatematispada KelasEksperimenIIdenganStrategiPembelajaranGI

64

Tabel4.5DataPost-testKemampuanBerpikirKritisMatematispadaKelas EksperimenIdenganStrategiPembelajaranTAI

68

Tabel4.6KategoriPenilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang diajar dengan menggunakan StrategiPembelajaran KooperatifTipeGroupInvestigation(A2B1)

69

Tabel4.7DataPost-testKemampuanBerpikirKritisMatematispadaKelas EksperimenIdenganStrategiPembelajaranGI(A2B2)

73

Tabel4.8KategoriPenilaianKemampuanBerpikirKritisMatematissiswayang diajardenganmenggunakanStrategiPembelajaranKooperatifTipe TeamAssistedIndividualization(A1B2)

74

Tabel4.9DataPost-testKemampuanPemecahanMasalahMatematisdan Kemampuan BerpikirKritis Matematis pada Kelas Eksperimen I denganStrategiPembelajaranTAI(A1)

78

Tabel4.10KategoriPenilaianKemampuanPemecahanMasalahMatematis siswa yang diajar dengan menggunakan StrategiPembelajaran

(15)

KooperatifTipeTeamAssistedIndividualization(A1B1)

79

Tabel4.11DataPost-testKemampuanPemecahanMasalahdanKemampuan BerpikirKritisMatematispadaKelasEksperimenIIdenganStrategi PembelajaranGI(A2)

84

Tabel4.12KategoriPenilaianKemampuanPemecahanMasalahMatematisdan Kemampuan BerpikirKritis Matematis siswa yang diajardengan menggunakanStrategiPembelajaranKooperatifTipeTeam Assisted Individualization(A1)

82

Tabel4.13DataPost-testKemampuanPemecahanMasalahMatematispada KelasEksperimendenganStrategiPembelajaranTAIdanGI(B1)

89

Tabel4.14KategoriPenilaianKemampuanPemecahanMasalahMatematisdan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa yang diajar menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation(A2)

90

Tabel4.15KategoriPenilaianKemampuanPemecahanMasalahMatematis siswayangdiajarmenggunakanStrategiPembelajaranKooperatif TipeTeamAssistedIndividualizationdanGroupInvestigation(B1)

95

Tabel4.16DataPost-testKemampuanBerpikirKritisMatematispadaKelas EksperimendenganStrategiPembelajaranTAIdanGI(B2)

95

Tabel4.17DataHasilPost-testKemampuanPemecahanMasalahMatematis dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa yang diajar menggunakanStrategiPembelajaranKooperatifTipeTAIdanGI 98

(16)

DAFTARGAMBAR

Gambar4.1 Histogram DataPost-testKemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada Kelas Eksperimen Idengan Strategi PembelajaranKooperatifTipeTAI(A1B1)

58

Gambar4.2 Histogram Data Post-testKemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas Eksperimen II dengan Strategi PembelajaranGI(A2B1)

63

Gambar4.3Histogram DataPost-testKemampuanBerpikirKritisMatematis padaKelasEksperimenIdenganStrategiPembelajaranTAI(A1B2)

68

Gambar4.4Histogram DataPost-testKemampuanBerpikirKritisMatematis padaKelasEksperimenIdenganStrategiPembelajaranGI(A2B2)

73

Gambar4.5 Histogram DataPost-testKemampuan Pemecahan Masalah MatematisdanKemampuanBerpikirKritisMatematispadaKelas EksperimenIdenganStrategiPembelajaranTAI(A1)

79

Gambar4.6Histogram DataPost-testKemampuanPemecahanMasalahdan KemampuanBerpikirKritisMatematispadaKelasEksperimenII denganStrategiPembelajaranGI(A2)

84

Gambar4.7 Histogram DataPost-testKemampuan Pemecahan Masalah MatematispadaKelasEksperimendenganStrategiPembelajaran TAIdanGI(B1)

90

Gambar4.8Histogram DataPost-testKemampuanBerpikirKritisMatematis padaKelasEksperimendenganStrategiPembelajaranTAIdanGI (B2)

(17)
(18)

DAFTARLAMPIRAN Lampiran1 RPPKelasEksperimenI

Lampiran2 RPPKelasEksperimenII

Lampiran3 Kisi-kisiTesKemampuanPemecahanMasalahMatematis

Lampiran4 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Lampiran5 Kisi-kisiTesKemampuanBerpikirKritisMatematis

Lampiran6 RubrikPenskoranTesKemampuanBerpikirKritisMatematis Lampiran7 LembarValidasiRPPEksperimenI

Lampiran8 LembarValidasiRPPEksperimenII Lampiran9 LembarValidasiInstrumenTes

Lampiran10SoalTes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan KemampuanBerpikirKritisMatematis

Lampiran11KunciJawabanTesKemampuanPemecahanMasalahMatematis danKemampuanBerpikirKritisMatematis

Lampiran12DataPost-testKelasEksperimenI Lampiran13DataPost-testKelasEksperimenII Lampiran14AnalisisValidasiSoal

Lampiran15AnalisisReliabilitasSoal Lampiran16TingkatKesukaranSoal Lampiran17DayaBedaSoal

Lampiran18UjiNormalitas Lampiran19UjiHomogenitas

(19)

Lampiran20RangkumanDataKemampuanPemecahanMasalahMatematis danKemampuanBerpikirKritisMatematisPadaKelasEksperimen yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dan Group Investigation

Lampiran21HasilUjiANAVA Lampiran22HasilUjiTuckey Lampiran23Dokumentasi

(20)
(21)

1 A. LatarBelakangMasalah

Pendidikan merupakan peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumberdayamanusia.Keberhasilanduniapendidikansebagaifaktorpenentu tercapainya tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan yaitu mencerdaskankehidupanbangsa.Sebagaiupayauntukmencapaikeberhasilan dalam duniapendidikan,keterpaduanantarakegiatangurudengankegiatan siswasangatdiperlukan,makadalam mencapaisuatukeberhasilandalam pendidikanyangbaikitumelaluisuatuprosespembelajaran.

TujuanpendidikannasionalyangterterapadaPermendiknasNomor22 Tahun2006yaitu“PendidikanNasionalbertujuanuntukmengembangkan potensipesertadidikagarmenjadimanusiayangberimandanbertaqwa kepadaTuhanYangMahaEsa,berakhlakmulia,sehat,berilmu,cakap, kreatif,mandiridan menjadiwarga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.Bukanhanyasebatasitusaja,tetapidiharapkan dapat membawa siswa menghadapi masalah-masalah dalam kehidupannyasehari-haridanmampubersaingdieraglobalisasi.Menurut Triantopendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik dan mampu mendukung pembangunandimasamendatangsehinggayangbersangkutanmampu menghadapidanmemecahkanproblemakehidupanyangdihadapinya.1 Tujuaninstitusionaladalahtujuanyangharusdicapaiolehsetiaplembaga pendidikan.Tujuan inidapatdidefenisikan sebagaikualifikasiyang harus dimilikiolehsetiapsiswasetelahmerekamenempuhataudapatmenyelesaikan program disuatulembagapendidikantertentu.Tujuaninstitusionalmerupakan tujuanantarauntukmencapaitujuanumum yangdirumuskandalam bentuk kompetensipendidikan dasar,menengah,kejuruan,dan jenjang pendidikan

1

Trianto,(2009),MendesainModelPembelajaranInovatif-Progresif,Jakarta:Kencana PrenadaMediaGroup,hal.1.

(22)

tinggi.

PeraturanPemerintahNomor19Tahun2005tentangStandarNasional PendidikanBabVPasal26dijelaskanbahwa:

Standarkompetensilulusan pada satuan pendidikan tinggibertujuan untukmempersiapkanpesertadidikmenjadianggotamasyarakatyang berakhlakmulia,memilikipengetahuan,keterampilan,kemandirian,dan sikap untuk menemukan,mengembangkan,serta menerapkan ilmu, teknologi,danseniyangbermanfaatbagikemanusiaan.2

Demikian juga visiKementrian Agama sebagaimana yang tertera padaKeputusanMenteriAgamaNomor39Tahun2015menyatakanbahwa:

“TerwujudnyamasyarakatIndonesiayangtaatberagama,rukun,cerdas, dansejahteralahirdanbatindalam rangkamewujudkanIndonesiayang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.SedangkanmisiKementrianAgamaadalahsebagaiberikut:(1) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama. (2)Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama. (3) Menyediakanpelayanankehidupanberagamayangmeratadanberkualitas. (4)Meningkatkanpemanfaatandankualitaspengelolaanpotensiekonomi keagamaan.(5)Mewujudkan penyelenggaraan hajidan umrah yang berkualitasakuntabel.(6)Meningkatkanaksesdankualitaspendidikan umum berciriagama pada satuan pendidikan umum,dan pendidikan keagamaan. (7) Mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, akuntabeldanterpercaya.3

Visidanmisitersebutmengisyaratkanbahwaterwujudnyamasyarakat Indonesiayangcerdasdanmandiriuntukmeningkatkandanmengembangkan potensidirimelaluijenjang pendidikan pada setiap orang yang memiliki kemampuan istimewa untuk bisa mengasah dan mengembangkan kemampuannyaagarterciptasumberdayamanusiayanglebihbaiklagiserta mampumewujudkankehidupanmasyarakatyangrukun,damaidansejahtera sehinggamunculrasasaling hormat-menghormatidan rasasaling tol ong-menolongantarsesama.

2

PeraturanPemerintahNomor19Tahun2005tentangStandarNasionalPendidikanBab VPasal26.

(23)

Denganadanyapendidikanmakasuatubangsadapatmenghasilkan sumberdayamanusiayangberkualitasdanmampubersaingdidunia global,sehinggadapatmemajukandanmencerdaskankehidupanbangsa itusendiri.Makadenganbegitupendidikanmempunyaihubunganyang pentingdalam pembelajarandisekolahkarenadapatmemberikannilai positifuntukmencerdaskankehidupanbangsa.Salahsatubidangstudi yang memilikiperanan penting dalam pendidikan adalah matematika karenamatematikamerupakansalahsatuilmupendidikanyangutama danberperandalam melengkapiilmupendidikanlainnya.Olehkarenaitu, pendidikan matematika menjadisalah satu pusatperhatian kualitas pendidikan diIndonesia sehingga banyak upaya yang munculuntuk memperbaikikualitaspendidikanmatematika.

Adapun tujuan mata pelajaran matematika untuksemua jenjang pendidikandasarsampaimenengahmenurutPermendiknasNomor22 Tahun2006tentangstandarisimatapelajaranmatematikayaitusebagai berikut:

(1)Memahamikonsep matematika,menjelaskan keterkaitan antar konsepdanmengaplikasikankonsepataualgoritmasecaraluwes, akurat,efisien dan tetap dalam berpikirkritis matematis.(2) Menggunakanpenalaranpadapoladansifat,melakukanmanipulasi matematika dalam membuatgeneralisasi,menyusun buktiatau menjelaskan gagasan dan penyelesaian matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputikemampuan pemahaman masalah,merancangmodelmatematika,menyelesaikanmodeldan menemukansolusi.(4)Mengkomunikasikangagasanmatematika dengansimbol,diagram ataumedialainuntukmemperjelaskeadaan ataumasalah.(5)Memilikisikapmenghargaikegunaanmatematika dalamkehidupansehari-hari.4

Namunpadaumumnyapelajaranmatematikaadalahpelajaranyang

4

MaraSaminLubis,(2016),TelaahKurikulum,Medan:PerdanaPublishing,hal .79-80.

(24)

kurang diminatisiswa,terlebih matematika menjadisepertihalyang menakutkandikarenakanpandanganawaldaridalam dirisiswasendiri yangmenganggapbahwamatematikaadalahpelajaranyangsulitdan membosankan.Permasalahan initerjadikarena proses pembelajaran matematikayangdiajarkansecaramonotondankurangmengikutsertakan partisipasidankreatifitassiswadalampengaplikasianmateri.

SebagaimanahasilpenelitianAidilFajarAkbarjurusanpendidikan matematikaFMIPAUnimedmenyatakanbahwa:

Siswayangmenyukaipelajaranmatematikadidalam satukelas sangatsedikit,akibatnyabanyaksiswayangacuhtakacuhdengan pengajaranyangdiberikanguru.Selainitu,banyakjugasiswayang tidakmerasapercayadiriuntukmenyelesaikansoal-soaldiberikan walaupun bentuk soal tersebut sudah pernah dibahas dan diselesaikan sebelumnya,maka dariitu diperlukan penggunaan model pembelajaran yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahantersebut.5

Pembelajaranmatematikayangdiberikandisekolahharusdapat mengasah siswa agar mereka memiliki kompetensi dasar dalam matematika sesuaidengan tujuan umum pembelajaran matematika. National Council of Teacher of Mathematics (NCTM)tahun 2000 menerapkan lima kemampuan matematis dalam pembelajaran matematika.Kelimakemampuaninimerupakankemampuanyangharus dikuasaiolehsiswasetelahbelajarmatematika,yakni:

Penalaranmatematis,representasimatematis,koneksimatematis, komunikasimatematis,danpemecahanmasalahmatematis.Kelima kemampuan matematis tersebutsangatpenting untuk dikuasai terkaitdengankebutuhandalam memecahkanpermasalahanyang dihadapidalam kehidupansehari-hari.Selainitu,kelimakemampuan matematistersebutmampumengembangkanpotensidiriuntukbisa

5

AidilFajarAkbar,Penerapan ModelPembelajaran KooperatifTipe Group InvestigationuntukMeningkatkanHasilBelajarMatematikaSiswaPadaPokokBahasan PecahanKelasVIISMPBudiMuliaT.A2014/2015,Unimed,2015,hal.294.

(25)

mengikutidanbersaingdalam kehidupanglobal.Halinikarenasetiap aktivitas manusia dalam kehidupan selalu berhubungan dengan matematika.Lebihdariitu,perkembanganilmupengetahuandan teknologisaatinipuntidakterlepasdariperanmatematika.6

Proses pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kemampuan dasar matematis yang harus dikuasaisiswa sekolah menengah.Cooney mengemukakan bahwa “kemampuan pemecahan masalahmembantusiswaberpikiranalitikdalam mengambilkeputusan dalam kehidupansehari-haridanmembantumeningkatkankemampuan berpikirkritisdalammenghadapisituasibaru.”7

Pemecahanmasalahdalam pembelajaranmatematikamerupakan tujuan yang harus dicapai.Sebagaitujuan,diharapkan siswa dapat mengidentifikasiunsuryangdiketahui,ditanyakansertakecukupanunsur yang diperlukan,merumuskan masalah darisituasisehari-haridalam matematika,menerapkan strategiuntuk masalah dan menggunakan matematikasecarabermakna.Namunseringkalikemampuanpemecahan masalah matematis siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa inidikarenakan ada kaitannya denganstrategipembelajaranyangdigunakanolehguru.

Selainkemampuanpemecahanmasalah,kemampuanberpikirsiswa yangtinggiakanmatematikasangatdiperlukanterkaitdengankebutuhan siswauntukmemecahkanmasalahyangdihadapinyadalam kehidupan sehari-hari.Salahsatukemampuanberpikirtersebutadalahkemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk

6

YunusAbidin,dkk,(2017),PembelajaranLiterasi,Jakarta:BumiAksara,hal.99.

7

Heris Hendriana dan Utari Soemarmo,(2016),Penilaian Pembelajaran Matematika,Bandung:PTRefikaAditama,hal.23.

(26)

melakukan pekerjaan-pekerjaan dan memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan dimasyarakat.Oleh karena itu,siswa sebagai bagiandarimasyarakatharusdibekalidengankemampuanberpikirkritis yangbaik.Namunpadakenyataannyakemampuanberpikirkritissiswa masih jarang dikembangkan.Rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa juga dapatdilihatdarihasiljawaban siswa dalam mengerjakan soal-soalmatematika disekolah yang masih belum memuaskan.

Sebagaimana hasilpenelitian Mega AchdistyNoordyana jurusan pendidikan matematikaSTKIP Garutmenyatakan bahwa“kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat pembelajaran MetacognitiveIstructionlebihbaikdaripadakemampuanberpikirkritis matematissiswayang mendapatpembelajarandenganmenggunakan pembelajarankonvensional.”8

Berdasarkan hasilwawancara yang dilakukan oleh penelitipada tanggal21Januari2019dengansalahsatugurumatematikakelasVIII MTs PAB 2 Sampalibersama Ibu Zuraini,S.Pd menyatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang kurang diminatisiswa,terlebih matematikamenjadisepertihalyangmenakutkandikarenakanpandangan awaldalam dirisiswayangmenganggapmatematikaadalahpelajaran yangsangatsulitdanmembosankan.Matapelajaranmatematikaterletak padajam terakhiryangmengakibatkanprosesbelajarmengajarmenjadi tidak efektif dikarenakan siswa merasa jenuh.Penggunaan media

8

MegaAchdistyNoordyana,PerbedaanKemampuanBerpikirKritisMatematis SiswayangDiajardenganmenggunakanModelPembelajaranMetacognitiveIstruction danKonvensional.STKIPGarut,Tahun2018,hal.205.

(27)

pembelajaran yang kurang mendukung atau memadai.Siswa jarang mengajukan pertanyaan meskipun ia tidak mengertisehingga akan berpengaruh untuk pembelajaran matematika yang akan dibahas selanjutnya.Halinimenjadisalahsatupenyebabrendahnyakemampuan pemecahanmasalahmatematisdankemampuanberpikirkritismatematis siswa.

DemikianjugahalnyadengananggapansiswakelasVIIIMTsPAB2 Sampalimenyatakanbahwamatapelajaranmatematikaadalahpelajaran yangsangatmembosankandikarenakanpembelajaranterkadangmasih bersifatmonoton,guru hanya menyampaikan materididepan kelas akibatnyasiswaakankurangmaksimalmenerimadanmemahamiapa yangdisampaikanolehguru.Gurukurangmelibatkansiswasecaraaktif dalam prosespembelajaran.Sertakurangnyavariasipenggunaanstrategi pembelajaranyang dipakaiolehgurupadasaatprosespembelajaran berlangsung.Sehinggaprosespembelajaranyangdemikianmemunculkan kurangnyaminatbelajarsiswa.

Berbagaipermasalahanyangtelahdikemukakanmenuntutsolusi atau pemecahannya, diantaranya dengan memperbaiki proses pembelajaran.Penggunaanmetodeyangtepatakanturutmenentukan aktivitas dan efisiensiproses belajarmengajar.Salah satu strategi pembelajaranyangberkembangsaatiniadalahpembelajarankooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasisiswadalam satu kelompokkeciluntuksaling berinteraksi.Dalam sistem belajaryangkooperatif,siswabelajarbekerja sama dengan anggota lainnya.Dalam modelinisiswa memilikidua tanggungjawab,yaitumerekabelajaruntukdirinyasendiridanmembantu sesamaanggotakelompokuntukbelajar.Siswabelajarbersamadalam

(28)

sebuahkelompokkecildanmerekadapatmelakukannyaseorangdiri.9 Ada beberapa strategipembelajaran kooperatif salah satunya adalahstrategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization(TAI)dantipeGroupInvestigation(GI).Dalam strategi pembelajarankooperatiftipeTeamAssistedIndividualization(TAI)yaitu:

Siswaditempatkandalam kelompok-kelompokkecil(4-5orang)yang heterogendanselanjutnyadiikutidenganpemberianbantuansecara individu bagisiswa yang memerlukannya.Dengan pembelajaran kelompok,diharapkan para siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya,kreatif,danmenumbuhkanrasasosialyangtinggi.10

PenelitianyangdilakukanolehKarim danAuliaAnshariahjurusan pendidikan matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat menyatakanbahwa“modelpembelajarankooperatiftipeTeam Assisted Individualization(TAI)dapatmelatihkemampuanpemecahanmasalah matematis siswa kelas XIMIA 1 SMA Negeri1 Banjarmasin tahun pelajaran2014-2015.”11

SelainTAI,terdapatstrategipembelajaran kooperatiftipeGroup Investigation(GI)yaitu:

Suatumodelpembelajaranyanglebihmenekankanpadapilihandan kontrolsiswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruangkelas.Selainitujugamemadukanprinsipbelajardemokratisdi manasiswaterlibatsecaraaktifdalam kegiatanpembelajaran,baik daritahapawalsampaiakhirpembelajarantermasukdidalamnya siswa mempunyaikebebasan untuk memilih materiyang akan dipelajarisesuaitopikyangsedangdibahas.12

9Rusman,(2010),Model-ModelPembelajaran,Jakarta:PTRajaGrafindoPersada,

hal.203.

10

ArisShoimin,(2016),68ModelPembelajaranInovatifdalam Kurikulum 2013, Yogyakarta:Ar-RuzzMedia,hal.200.

11Karim danAuliaAnshariyah,PenerapanModelPembelajaranKooperatif Tipe

Team AssistedIndividualization(TAI)untukMelatihKemampuanPemecahanMasalah MatematisSiswaSMA,Vol.4No.1,JurnalPendidikanMatematika,Tahun2016,hal .58-67.

(29)

Dalam penelitian Alvia Hija,dkk jurusan pendidikan matematika STKIP SingkawangKalimantan Baratmenyatakan bahwa “kemampuan pemecahan masalah matematis siswayang diajar dengan model pembelajaranGroup Investigation (GI)lebih baik dibandingkandengan kelasyangdiberikanpembelajaranmodelkonvensional.”13

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelititertarikuntukmelakukan penelitian yang berjudul“Perbedaan KemampuanPemecahanMasalahMatematisdanKemampuanBerpikir KritisMatematisSiswayangdiajarmenggunakanStrategiPembelajaran KooperatifTipeTeam AssistedIndividualizationdanGroupInvestigation diMTsPAB2Sampali.”

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatas,adabeberapamasalah yang munculdalam proses pembelajaran matematika yang dapat diidentifikasikansebagaiberikut:

1. Siswa mengalamikesulitan dalam memecahkan masalah materi bangunruangsisidatarpadapelajaranmatematika.

2. Kurangnyaminatbelajarmatematikasiswadikarenakanpandangan siswayangmenganggapbahwamatematikamerupakanpelajaran yangsulitdanmembosankan.

3. Prosespembelajaranmatematikacenderungmasihberpatokanpada

13 Alvia Hija,dkk,Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap

KemampuanPemecahanMasalahMatematisSiswaPadaMateriPeluangKelasXMIPA. JurnalPendidikanMatematika.Vol.1No.1.2016.hal25.

(30)

guru(teachercenter).

4. Kurangnyavariasistrategipembelajaranyangdigunakanguru. C. BatasanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalahdanidentifikasimasalahdiatas, makaperluadanyapembatasanmasalahagarpenelitianinilebihterfokus padapermasalahanyangakanditeliti.Makapenelitimembatasimasalah yang akan dikajidalam penelitian inipada perbedaan kemampuan pemecahanmasalahmatematisdankemampuanberpikirkritismatematis siswayangdiajarmenggunakanstrategipembelajarankooperatiftipe Team-AssistedIndividualizationdanGroupInvestigation.

D. RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangdanidentifikasimasalah,makarumusan masalahdalampenelitianinidapatdirumuskansebagaiberikut:

1. Apakah terdapatperbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan berpikirkrtitis matematissiswayangdiajarmenggunakanstrategipembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dan Group Investigation?

2. Apakah terdapatperbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahanmasalahmatematissiswayang diajarmenggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted IndividualizationdanGroupInvestigation?

(31)

3. Apakah terdapatperbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikirkrtitismatematissiswayangdiajarmenggunakanstrategi pembelajarankooperatiftipeTeam AssistedIndividualizationdan GroupInvestigation?

E. TujuanPenelitian

Berdasarkanrumusanmasalahdiatas,makapenelitianinibertujuan: 1. Untukmengetahuiperbedaanyangsignifikanantarakemampuan

pemecahan masalah matematis dan kemampuan berpikirkrtitis matematissiswayangdiajarmenggunakanstrategipembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dan Group Investigation.

2. Untukmengetahuiperbedaanyangsignifikanantarakemampuan pemecahanmasalahmatematissiswayang diajarmenggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted IndividualizationdanGroupInvestigation.

3. Untukmengetahuiperbedaanyangsignifikanantarakemampuan berpikirkrtitismatematissiswayangdiajarmenggunakanstrategi pembelajarankooperatiftipeTeam AssistedIndividualizationdan GroupInvestigation.

F. ManfaatPenelitian

Berdasarkantujuanpenelitiandiatasmakayangmenjadimanfaat penelitianiniadalahsebagaiberikut:

(32)

1. ManfaatTeoritis

Secarateorihasilpenelitianinidiharapkanmampumenjadimasukan berharga dalam upaya mengembangkan konsep strategi pembelajaranataustrategibelajarmengajardalam matapelajaran matematika.

2. ManfaatPraktis

a.Bagiguru,memberialternatifatauvariasistrategipembelajaran matematikauntukdikembangkanagarmenjadilebihefektifdan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran matematika,serta memberikaninformasikepadagurudalam halpentingnyastrategi pembelajaran yang berkaitan dengan hasilbelajarsiswa.Dan sebagaibahanreferensiguru

dalam hal memilih dan menerapkan strategi dan model pembelajaranmatematikaditingkatMTs/sederajat.

b.Bagi peneliti, memberi gambaran atau informasi tentang perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematissiswa dan kemampuan berpikirkritis matematis siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Team-AssistedIndividualizationdanGroupInvestigation.

c.Bagipenelitilanjutan,sebagaibahaninformasibagipenelitilain yanginginmelakukanpenelitiankuantitatifsertasebagaibahan referensiuntukmenambahwawasanbagipenelitiberikutnyayang

(33)

akan melakukan kajian yang berhubungan dengan strategi pembelajarankooperatiftipeTeam-AssistedIndividualizationdan GroupInvestigation.

(34)

14 A. KerangkaTeori

1. KemampuanPemecahanMasalahMatematis

a.HakikatKemampuanPemecahanMasalahMatematis

Pemecahanmasalahmatematisadalahserangkaianprosesyang ditempuh siswa untuk memperoleh jawaban daripermasalahan yang diberikan.

StenbergdanBen-Zeevdalam Hasratuddinmenyatakanpemecahan masalahadalah:

Suatuproseskognitifyangmembukapeluangmemecahkanmasalah untukbergerakdarisuatukeadaanyangtidakdiketahuibagaimana pemecahannya ke suatu keadaan tetapi tidak mengetahui bagaimanacaramemecahkannya.SedangkanmenurutNakindalam Hasratuddin,pemecahan masalah adalah proses menggunakan langkah-langkah(heuristik)tertentuuntukmenemukansolusiatau masalah.14

Kemampuan pemecahan masalah banyak menunjang kreatifitas seseorang,yaitukemampuanmenciptakanidebaru,baikyangbersifatasli ciptaannyasendirimaupunmerupakansuatumodifikasi(perubahan)dari berbagaiideyangtelahadasebelumnya.Belajarpemecahanmasalah dapatberlangsungdalam prosesbelajaryangberkaitandenganilmu-ilmu sosial,ilmukealaman,maupumdalammatematika.

PandanganAl-Qur’anterhadappemecahanmasalahantaralaindapat dilihatdalam surahAliImranayat159yangberbunyi:

َ

ۡ

ِ

َ

ۖ

ۡ

ِ

ْ

ّ

ُ

َ

َ

ِ

ۡ

َ

ۡ

َ

ِ

َ

ً

ّ

َ

َ

ُ

ۡ

َ

َ

ۡ

ۖ

ُ

َ

َ

ِ

ِ ﻣ

َ

ّ

َ

ّ

ِ

ٖ

َ

ۡ

َ

َ

ِ

َ

14

Hasratuddin,(2015),Mengapa Harus BelajarMatematika,Medan:Perdana Publishing,hal.66.

(35)

ّ

َ

ِ

ۚ

َ

َ

ۡ

ّ

َ

َ

َ

َ

َ

ۡ

َ

َ

َ

ِ

َ

ِ

ۖ

ۡ

َ

ۡ

ِ

ۡ

ُ

ۡ

ِ

َ

َ

ۡ

ُ

َ

ۡ

ِ

ۡ

َ

ۡ

َ

ۡ

ُ

ۡ

َ

ُ

ۡ

َ

١

٥٩

َ

ِ

ّ

ِ

َ

َ

ُ

ۡ

ُ

ّ

ِ

ُ

َ ﺇ

ّ

َ

ّ

َ

ِ

Artinya:“MakaberkatrahmatAllahengkau(Muhammad)berlaku lemahlembutterhadapmereka.Sekiranyaengkaubersikapkeras danberhatikasar,tentulahmerekamenjauhkandiridarisekitarmu. Karenaitumaafkanlahmerekadanmohonkanlahampunanuntuk mereka,danbermusyawarahlahdenganmerekadalam urusanitu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallahkepadaAllah.Sungguh,Allahmencintaiorangyang bertawakkal.”15

Ayattersebutmenjelaskanbahwapetunjuksikapyangdiperintahkan untuk dilakukan NabiMuhammad SAW dalam menghadapiumatnya khususnyaketikasedangbermusyawarah.Walaupunsecararedaksional perintah tersebutdisematkan kepada NabiMuhammad SAW,namun pesanyangterdapatpadaayattersebutbisaberlakuumum bagitiap muslim yangmelakukanmusyawarah.

AyatAl-Qur’anlainnyajugabanyakmembahastentangpemecahan masalah,salahsatunyaterdapatdalam surahAl-InsyirahAyat5-8yang berbunyi:

َ

ِ

َ

ٰ ٧

ۡ

َ

َ

َ

ۡ

َ

َ

ﺍ ٦

َ

ِ

َ

ٗ

ۡ

ُ

ِ

ۡ

ُ

ۡ

َ ﺇ

َ

َ ٥ ﻳ

ّ

ِ

ً

ۡ

ُ

ِ

ۡ

ُ

ۡ

َ ﻓ

َ

ّ

َ

ِ

َ

٨

َ

ۡ

َ

َ

ّ

ِ

َ

Artinya:“(5)Makasesungguhnyabersamakesulitanadakemudahan.(6) Sesungguhnyabersamakesulitanadakemudahan.(7)Makaapabilakamu telahselesai(darisesuatuurusan),kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan)yanglain.(8)DanhanyakepadaTuhanmulahhendaknyakamu berharap.”16

MenurutGhoffarayatinimenggambarkanbahwa:

15

DepartemenAgamaRI,(2014),Al-Qur’andanTerjemah,Bandung:Sygma,hal.71.

(36)

Bersamakesulitanituterdapatkemudahan.Dengandemikian,dapat dikatakanbahwakesulitanitudapatdiketahuipadaduakeaadan,di mana kalimatnya dalam bentuk mufrad (tunggal).Sedangkan kemudahan(al-yusr)dalam bentuknakirah(tidakadaketentuannya) sehinggabilangannyabertambahbanyak.Sehinggajikaengkautelah selesai mengurus berbagai kepentingan dunia dan semua kesibukannya serta telah memutus semua jaringannya,maka bersungguh-sungguhlahuntuksemangat,denganhatiyangkosong lagitulus,sertaniatkarenaAllah.17

Kaitanayattersebutdenganpembelajaranmatematikaadalahjika inginmendapatkanhasilyangbaik(kenikmatan),siswaharusdiberikan suatumasalahuntukdiselesaikan.Masalahdisinibukandibuatuntuk menyengsarakansiswaakantetapimelatihsiswaagarberhasildalam belajar.Oleh karena itu kegiatan memecahkan masalah merupakan kegiatanyangharusadadalamsetiapkegiatanpembelajaranmatematika. SebagaimanadijelaskandalamhaditsRasulullahSAW yangberbunyi:

Artinya:“Mahmud bin Ghailmenceritakan kepadakami,Abu Usamah memberitahukankepadakami,dariAl-A’masydariAbiShalih,dariAbi Hurairahberkata:RasulullahSAW bersabda:“Barangsiapamenempuh jalanuntukmencariilmu,makaAllahmemudahkanbaginyajalanmenuju

17

M.AbdulGhoffar,(2003),TafsirIbnuKatsirJilid2,Bogor:PustakaImam asy-Syafi’I,hal.497-498.

(37)

Syurga.”18

Haditstersebutmenjelaskanbahwamenuntutilmuitusangatlah pentingbagisetiapmanusiadikarenakanorangyangmenuntutilmuakan dimudahkanbaginyauntukmendapatkantempatterbaikdisisiAllahSWT, yaitusyurgadanAllahjugaakanmengangkatderajatorangyangmemiliki ilmusertamengamalkanilmutersebut.

Pemecahan masalah dalam matematika melibatkan metodedan carapenyelesaianyangtidakstandardantidakdiketahuiterlebihdahulu. Untuk mencari penyelesaiannya para siswa harus memanfaatkan pengetahuannya sehingga mereka akan sering mengembangkan pemahamanmatematikayangbaru.Penyelesaianmasalahbukanhanya tujuanakhirdanbelajarmatematika,melainkansebagaibagianterbesar dariaktivitaspembelajaran.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkanbahwapemecahanmasalahmatematisadalahusahayang dilakukanolehindividu(siswa)dalam mencaripenyelesaianatausolusi daripertanyaanatausoalmatematikayangberkaitandengankeseharian siswa.

b.IndikatorKemampuanPemecahanMasalahMatematis

Adapunindikatorkemampuanpemecahanmasalahmatematisyaitu: “(1) mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan,

18

Moh.Zuhri,dkk,(1992),TerjemahSunanAt-Tirmidzi,Jilid4,Semar ang:CVAsy-Syifa,hal.274.

(38)

dankecukupan unsur yang diperlukan; (2) merumuskan masalah matematisataumenyusunmodelmatematis;(3)menerapkanstrategi untukmenyelesaikanmasalah;(4)menjelaskanataumenginterpretasikan hasilpenyelesaianmasalah.”19

Berdasarkan uraian indikatorkemampuan pemecahan masalah tersebut,dapatdisimpulkanbahwapemecahanmasalahadalahsuatu kegiatanmenyelesaikansoalcerita,menyelesaikansoalyangtidakrutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari, serta membuktikanataumenciptakanataumengujikebenarannya.

19

Wahyudin Zarkasyi,(2015),Penelitian Pendidikan Matematika,Bandung:PT RefikaAditama,hal.85.

(39)

2. KemampuanBerpikirKritisMatematis

a. HakikatKemampuanBerpikirKritisMatematis

Berpikir kritis adalah sebuah proses dalam menggunakan keterampilanberpikirsecaraefektifuntukmembantuseseorangmembuat sesuatu,mengevaluasi,danmengaplikasikankeputusansesuaidengan apayangdipercayaataudilakukan.

Beberapaketerampilanberpikiryangberkaitandenganberpikirkritis adalah “membandingkan, membedakan, memperkirakan, menarik kesimpulan,memengaruhi,generalisasi,spesialisasi,mengklasifikasi, mengelompokkan, mengurutkan, memprediksi, memvalidasi, membuktikan, menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi, dan membuatpola.”20

Berpikirkritismatematismerupakan:

Dasar proses berpikir untuk menganalisis argumen dan memunculkangagasanterhadaptiapmaknauntukmengembangkan polapikirsecaralogis.Ennismengemukakanbahwadefenisiberpikir kritisadalah“criticalthinkingisreasonable,reflectivethinkingthatis focusedondecidingwhattobelieveordo”.Berdasarkankutipanini, Ennis menyatakan konsep tentang “berpikir kritis terutama berdasarkan keterampilan khusus sepertimengamati,menduga, mengeneralisasi,penalaran,danmengevaluasipenalaran.”21

Berdasarkanuraianyangtelahdipaparkanmakadapatdisimpulkan bahwaberpikirkritismerupakansuatuprosesmenganalisis,menjelaskan, mengembangkanataumenyeleksiide,sampaiketingkatterkecil(tidak mempercayaibegitusajainformasi-informasiyangdatangdariberbagai sumberbaik lisan maupun tulisan),membuat,mengevaluasi,serta

20TatagYuliEkoSiswono,(2018),PembelajaranMatematika,Bandung:PTRemaja

Rosdakar21 ya,hal.7.

Kurniasih,A.W.ScaffoldingsebagaiAlternatifUpayaMeningkatkanKemampuan BerpikirKritisMatematis,JurnalKreano,ISSN:20862334,Vol.3.No2,2012,hal.115.

(40)

mengambilkeputusantentangapayangdiyakiniataudilakukan.

Dalam Al-Qur’anterdapatayatyangdidalamnyajugamembahas tentangberpikirkritis.SesuaidenganfirmanAllahdalam surahAli-Imran ayat190-191yangberbunyi:

١

٩٠

ِ

َ

ٰ

ۡ

َ

ۡ

ِ

ْ

ُ

ّ

ِ

ٖ

َ

ٰ

ٓ

َ

ِ

َ

َ

ّ

َ

ِ

ۡ

ّ

َ

ِ

ٰ

َ

ِ

ۡ

َ

ِ

ۡ

َ

ۡ

َ

ِ

ٰ

َ

َ

ٰ

َ

ّ

ِ

ۡ

َ

ﻲ ﺇ

ِ

ّ

َ

ِ

َ

ۡ

ِ

ِ

َ

ُ

َ

ّ

َ

َ

َ

َ

ۡ

ِ

ِ

ُ

ُ

ٰ

َ

َ

َ

ٗ

ُ

ُ

َ

ٗ

َ

ٰ

ِ

َ

َ

ّ

َ

ُ

ُ

ۡ

َ

َ

ِ

ّ

َ

١

٩١ ﭐ

ِ

ّ

َ

َ

َ

َ

َ

ِ

َ

َ

َ

ٰ

َ

ۡ

ُ

ٗ

ِ

َ

ٰ

َ

ٰ

َ

َ

ۡ

َ

َ

ﺎ ﺭ

َ

َ

َ

ّ

َ

ِ

ۡ

َ

ۡ

َ

ِ

َ

ٰ

َ

ٰ

ّ

َ

Artinya:“(190)Sesungguhnyadalam penciptaanlangitdanbumi,dansilih bergantinyamalam dansiangterdapattanda-tandabagiorang-orangyang berakal,(191)(yaitu)orang-orangyangmengingatAllahsambilberdiri ataududukataudalam keadanberbaringdanmerekamemikirkantentang penciptaanlangitdanbumi(serayaberkata):"YaTuhankami,tiadalah Engkau menciptakan inidengan sia-sia,Maha SuciEngkau,maka peliharalahkamidarisiksaneraka.”22

Dalam ayat190-191 menjelaskan bahwa Allah berfirman yaitu mereka yang mempunyai akal yang sempurna lagi bersih,yang mengetahuihakikatbanyakhalsecarajelasdannyata.Merekabukan orang-orangtulidanbisuyangtidakberakal.Sebagaimanahaditsyang diriwayatkanImam Al-BukharidanImam Muslim dariImranbinHushain, bahwaRasulullahbersabda:

Artinya:“Shalatlah dengan berdiri,jika kamu tidak mampu,maka lakukanlahsambilduduk,jikakamutidakmampu,makalakukanlahsambil

22

DepartemenAgamaRI,(2014),Al-Qur’andanTerjemah,Bandung:Sygma,hal.190 -191.

(41)

berbaring.”23

Maksuddariayattersebutadalah:

Merekatidakputus-putusberdzikirdalam semuakeadaanapapun baikdenganhatimaupundenganlisandanmerekamemahamiapa yang terdapatpada keduanya (langitdan bumi)darikandungan hikmahyangmenunjukkankeagungan“al-Khaliq”(All ah),kekuasan-Nya,keluasanilmu-Nya,jugarahmat-Nya.24

Kaitanhaditsinidenganpembelajaranmatematikaadalahsetiap siswa harus berpikirkritis dalam memahami,menganalisis soal-soal matematikayang diberikangurudansiswatidakbolehberputusasa dalam berpikir.Karenajikadengansatucaratidakdapatdiselesaikan, makamasihadabanyakcarauntukdapatmenyelesaikannya.Olehkarena itu, kemampuan berpikir kritis siswa sangat berpengaruh dalam pembelajaranmatematika.

b.IndikatorKemampuanBerpikirKritisMatematis

Mulyanamenyatakansecarasingkatindikator-indikatorkemampuan berpikirkritismatematissebagaiberikut:

(1)mengidentifikasiasumsiyangdiberikan;(2)mer umuskanpokok-pokokpermasalahan;(3)menentukanakibatdarisuatuketentuan yangdiambil;(4)mendeteksiadanyabiasberdasarkanpadasudut pandang yang berbeda;(5) mengungkap data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masalah;(6)mengevaluasiargumen yang relevan dalam penyelesaian suatu masalah.25Sedangkan menurut Wahyudinindikatorkemampuanberpikirkritisyaitu:(1)memberikan penjelasan sederhana;(2)membangun keterampilan dasar;(3) membuatsimpulan;(4)membuatpenjelasanlebihlanjut,dan(5) menentukanstrategidantaktikuntukmenyelesaikanmasalah.26

23MuhammadFuadAbdulBaqi,(2012),TerjemahanAl-Lu’lu‘walMarjan(Kumpulan

HadistShahihBukhariMuslim),Semarang:PT.PustakaRiskiPutra,hal393.

24

M.AbdulGhoffar,Op.Cit,hal.209-210.

25

TatagYuliEkoSiswono,Op.Cit,hal.14.

(42)

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa berpikirkritis dalam matematika adalah berpikir secara beralasan dan mempertimbangkan atau memikirkan kembali segala sesuatu yang dihadapidalam persoalan matematika sebelum mengambilkeputusanyangdidukungolehbuktiyangtepat,aktual,cukup danrelevan.Siswayangmemilikikemampuanberpikirkritismatematis yangbaikdapatdilihatdarikemampuannyadalam mengidentifikasiatau merumuskandanmenjawabpertanyaandenganmempertimbangkanserta memikirkansecaralogiskeputusanyangdiambilsertakemampuandalam menyimpulkandanmempertimbangkannilaikeputusan.Dalam penelitian inipenelitimerangkum indikatorkemampuanberpikirkritismatematis sebagaiberikut:

1)Kemampuandalam mengidentifikasiataumerumuskandanmenjawab pertanyaandenganmempertimbangkankredibilitassuatusumber. 2)Kemampuandalam mempertimbangkansertamemikirkansecaralogis

keputusanyangdiambil.

3)Kemampuan dalam menyimpulkan dan mempertimbangkan nilai keputusan.

3. StrategiPembelajaran Kooperatif Tipe Team Asssited Individualization

a.HakikatStrategiPembelajaran KooperatifTipeTeam Assisted Individualization

Team AsssitedIndividualization(TAI)padadasarnyamemilikidasar pemikiranuntukmengadaptasipembelajaranyangmampumenangkap maknaperbedaanindividualterkaitdengankemampuanataupunprestasi

(43)

pesertadidik.

DalamstrategipembelajaranTAI:

Peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil(4-5 orang)yang heterogen.Selanjutnya guru memberikan bantuan secaraindividubagipesertadidikyangmemerlukannya.Tiap-tiap anggotadiberitesindividutanpabantuandarianggotayanglain. Selamamenjalanitesindividuini,guruharusmemerhatikansetiap pesertadidik.Skortidakhanyadinilaisejauhmanapesertadidik mampumenjalanitesitu,tetapisejauhmanamerekamampubekerja secaramandiri.27

Dariuraiantersebutdapatdisimpulkanbahwastrategilpembelajaran kooperatiftipeTAImenggabungkankeunggulanpembelajarankooperatif denganpembelajaram individual.TAImerupakanstrategipembelajaran yang dapat melatih siswa berpikir kritis,kreatif dan efektif serta memanfaatkan keuntungan potensi sosialitas yang bagus dari pembelajarankooperatif.

b. DasarPertimbanganMemilihStrategiPembelajaranKooperatifTipe TeamAssistedIndividualization

Dasarpertimbanganmemilihstrategipembelajarankooperatiftipe TAI dikarenakan strategiyang digunakanmampu mengembangkan kemampuanyangadapadapesertadidikbaiksecaraindividualmaupun kelompok.

SelainitustrategipembelajarankooperatiftipeTAImemilikibanyak manfaatyaitu:

Mengurangiperanguruuntukmelakukanevaluasisecaralangsung, evaluasijangkapendekseringdilakukandalam pelaksanaanproses pembelajarandikelas,misalnyapadasaatulangan;mendorongguru untuklebihkreatifdalam memberikanpendidikandanpengajaran pada kelompok-kelompok kecil peserta didik yang memiliki

27

DonniJuniPriansa,(2017),PengembanganStrategidanModelPembelajaran, Bandung:CVPustakaSetia,hal.351-352.

(44)

karakteristik heterogen; memudahkan peserta didik untuk melaksanakankegiatanprosespembelajaranyangsederhanatetapi bermakna;memotivasipeserta didik untuk mempelajarimateri pelajaran dengan cepat;memungkinkan tumbuhnya sifatsaling memerhatikan dan positif diantara peserta didik pada saat melaksanakankegiatanevaluasi.28

PenelitimemilihstrategipembelajarankooperatiftipeTAIkarena dapatdigunakandalam pembelajaranmatematika,yangdimanadalam tipeTAItersebutdisusununtukmemecahkanmasalahdalam program pengajaran,misalnyadalam halkesulitanbelajarsiswasecaraindividu. Selain itu strategipembelajaran kooperatiftipeTAIinidalam proses pembelajarannya,siswaditempatkankedalam kelompokyangheterogen. Salahsatunyaadalahpadatingkatkemampuansiswa.Jadidalam satu kelompokterdapatpesertadidikyangberkemampuantinggi,rendahdan sedang.Karena pada pembelajaran kooperatifkeberhasilan kelompok sangatdiperhatikan,makapesertadidikyangpandaiikutbertanggung jawabmembantu temannya yang lemah dalam kelompoknya.Dengan demikiansiswayangpandaidapatmengembangkankemampuandan keterampilannya,sedangkan peserta didik yang lemah akan terbantu dalam memahamipermasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.

c. Langkah-langkah StrategiPembelajaran Kooperatif Tipe Team AssistedIndividualization

Langkah-langkah dalam strategipembelajaran kooperatiftipe TAI meliputi:

1)PlacementTest.Padalangkahinigurumemberikantesawal

(45)

kepadasiswa.Carainibisadigantikandenganmencermatinilai -nilaiharianataunilai-nilaipadababsebelumnya.

2)Teams.Padatahap inigurumembentukkelompok-kelompok bersifatheterogenyangterdiriatas4-5siswa.

3)Teaching Group.Guru memberikan materisecara singkat menjelangpemberiantugaskelompok.

4)StudentCreative.Padalangkahiniguruperlumenekankandan menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap individu ditentukanolehkeberhasilankelompoknya.

5)Team Study.Pada tahap inisiswa belajarbersama dengan mengerjakan tugas-tugas dari LKS yang diberikan pada kelompoknya.Padatahapaninigurujugamemberikanbantuan secara individualkepada siswa yang membutuhkan,dengan dibantu siswa-siswa yang memilikiakademis bagus didalam kelompoktersebutyangberperansebagaipeertutoring(tutor sebaya).

6)FactTest.Gurumemberikantes-teskecilberdasarkanfaktayang diperoleh siswa, misalnya dengan memberikan kuis dan sebagainya.

7)Team ScoreandRecognition.Gurumemberikanskorpadahasil kerjakelompokdanmemberikan“gelar”penghargaanterhadap kelompokyangberhasilsecaragemerlangdankelompokyang dipandangkurangberhasildalam menyelesaikantugas.

8)Whole-ClassUnit.Gurumenyajikankembalimateridiakhirbab dengan strategipemecahan masalah untukseluruh siswadi kelasnya.29

Tahapan-tahapandidalam pembelajaranyangmenggunakanstrategi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualizationlebih jelasnyadapatdilihatpadatabelberikut:

Tabel2.1

SintaksStrategiPembelajaranTeamAssistedIndividualization Sintaks TingkahLakuGuru

Fase1 Gurumenyampaikansemuatujuan pembelajaran yang ingin dicapai

29ArisShoimin,(2018),68ModelPembelajaranInovatifdalam Kurikulum 2013,

(46)

Menyampaikantujuandan memotivasisiswa

pada pembelajaran tersebut dan memotivasisiswabelajar.

Fase2

Menyajikaninformasi

Gurumenyajikaninformasikepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan dan memberikantesawal

Fase3

Mengorganisasikansiswadalam kelompok-kelompokbelajar

Guru membagisiswa ke dalam beberapakelompokyangheterogen, masing-masing kelompokmemiliki anggota4-5orang.

Fase4

Membimbingkelompokbekerjadan belajar

GurumengajukanmemberikanLKS kepadasiswasecaraberkelompok, lalusetiapanggotakelompoksaling berdedikasidan saling memeriksa jawabantemankelompok.

Fase5 Evaluasi

Gurumemberikanteskepadasiswa untukmelihatkinerjasetiapanggota kelompoksecaraindividu.

Fase6

Memberikanpenghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.30

Dengan diterapkannya strategipembelajaran kooperatiftipe TAI diharapkansiswayangpandaidapatmengembangkankemampuandan keterampilannya,sedangkan peserta didik yang lemah akan terbantu dalam memahamipermasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.

d. Kelebihan dan KekuranganStrategiPembelajaran Kooperatif Tipe TeamAssistedIndividualization

KelebihanStrategiPembelajaranKooperatifTipeTAI

30

IndahGustina,PengaruhModelPembelajaranKooperatifTipeTeam Assisted Individualization(TAI)Terhadap HasilBelajarSiswaMTsN 1 PalangkaRayaTahun Pelajaran2014/2015,JurnalEdusainsVol.3No.2,2015,hal.144.

Gambar

Gambar 4. 3Hi st ogr am Dat a Post - t est Kemampuan Ber pi ki r Kr i t i s Mat emat i sSi swaYangDi aj ar MenggunakanSt r at egiPembel aj ar anTAI
Gambar 4. 4 Hi st ogr am Dat a Post- test Kemampuan Berpi ki r Kr i t i s Mat emat i sSi swaYangDi aj arDenganSt r at egiPembel aj ar anGI
Gambar 4. 8 Hi st ogr am Dat a Post- test Kemampuan Berpi ki r Kr i t i s Mat emat i sSi swaYangDi aj arDenganSt r at egiPembel aj ar anTAIdanGI

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudara, perihal Pekerjaan.. Perencanaan Kantor Camat Sebatik , maka dengan ini kami mengundang

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja V Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2014 pada Kantor Layangan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan :. APBD

Fakta bahwa Perancis merupakan negara dengan kapabilitas serangan nuklir tentunya menguatkan argumen bahwa Perancis memang memerlukan untuk mengembangkan sendiri

Protein yang muncul akibat adanya induksi dari garam adalah protein yang mempunyai bobot molekul rendah yang berfungsi sebagai pelindung atau antioksidan pada

Berdasarkan latar belakang diatas dengan beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti mensitesis variabel yang berpengaruh terhadap Return on Asset untuk

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder dari Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-SP HMT) Cikole

Pelaksanan Pola Pembinaan Anak Terlantar di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Wahyu Mandiri meliputi pembinaan psikologi (mental), pembinaan agama, pembinaan

Peneliti menyadari tanpa bantuan banyak pihak, peneliti akan kesulitan dalam penyusunan tugas akhir yang berjudul Analisis Resepsi Aplikasi Tiktok di Kalangan Remaja Kota