• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume VIII, No. 1, Januari 2018 ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume VIII, No. 1, Januari 2018 ISSN:"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Tajdidukasi: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan merupakan jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan yang berisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) serta Kajian Pendidikan interdisipliner di Perguruan Tinggi yang diterbitkan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Artikel hasil PTK dan PTS serta kajian pemikiran pendidikan ditulis oleh para Guru dan Kepala Sekolah serta Dosen dalam mengujicobakan metode dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK serta Perguruan Tinggi. Artikel PTK dan PTS fokus pada mata pelajaran di sekolah/madrasah, seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Imu Pengetahuan Sosial (IPS), Matematika, Fisika, Kimia, bahkan teknik, seperti Teknik Mesin, Elektro, Informatika dan lain sebagainya. Sementara itu, artikel Kajian Pendidikan merupakan penelitian interdisipliner dan multidisipliner yang dilakukan Dosen di Perguruan Tinggi terhadap khasanah keIslaman. Tajdidukasi: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan adalah jurnal terbuka yang versi soft-file-nya bisa dibaca dan diakses secara gratis, sementara versi print out/ hardcopy dapat diperoleh dengan menghubungi distributor di alamat serial tajdidukasi.ac.id. Sof-file keseluruhan artikel yang diterbitkan dapat diakses melalui Tajdidukasi Open Access Juornaldiwww.dikdasmenpwmdiy.or.id

Pimpinan Editor

Suyadi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia

Anggota Editor

Arif Budi Raharjo, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Indonesia Achmad Muhammad, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Hendro Widodo, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Mundzirin Yusuf, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Sumedi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia Sukamto, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Indonesia

Sumarsono, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Indonesia Sarjilah (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Yogyakarta Fathur Rahman, M.Si., Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Indonesia

Editor Pelaksana

Suryanto, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Indonesia Suyatno, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Farid Setiawan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta

Alamat Redaksi:

Kantor Majelis Pendidikan Dasar dan Mene ngah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta

Jl. Gedongkuning No. 130B Yogyakarta Kode Pos : 55171

Telephone : (0274) 377078 Facsimile : (0274) 371718 Website : www.dikdasmenpwmdiy.or.id E-Mail : tajdidukasi@dikdasmenpwmdiy.or.id

(3)

75

KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Herynugroho

SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta e mail : herynug2003@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode tutorial untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dan peningkatan kemampuan guru melaksanakan penelitian tindakan kelas di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah. Langkah-langkah penelitian tindakan sekolah direncanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus memiliki empat tahap, yaitu

1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan dan 4) refleksi. Data penelitian ini

dikumpulkan berdasarkan hasil penilaian guru ketika melaksanakan penelitian tindakan kelas dan pengamatan kegiatan guru mengikuti kegiatan tutorial. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menganalisis hasil penilaian guru melaksanakan penelitian tindakan kelas dan hasil pengamatan pelaksanaan metode tutorial dan pengamatan guru mengikuti tutorial. Hasil penelitian ini berhasil mendeskripsikan implementasi metode tutorial untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan metode tutorial di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Subjek penelitian sebanyak 7 orang guru (100%) sudah menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelasnya (melampui indikator keberhasilan 80%) dengan nilai minimal guru melaksanakan penelitian tindakan kelas sebesar 78,68 (melampui indikator keberhasilan 78) dan

pada hasil observasi pelaksanaan tutorial telah berada dalam kualifikasi baik. Kata Kunci : metode tutorial, penelitian tindakan kelas

A. PENDAHULUAN

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudu-kan yang sangat penting untuk menca-pai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kom-petitif. Profesi guru dipandang perlu untuk dikembangkan sebagai profesi bermartabat sebagaimana telah diama-natkan dalam Undang-Undang tentang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005.

Sebagai bentuk aktualisasi tugas

guru menjadi tenaga profesional maka pemerintah melalui Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah No-mor 19 tahun 2005 tentang Standar Na-sional Pendidikan, akan memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan ke-profesiannya secara berkelanjutan

(4)

me-lalui program Pengembangan Keprofe-sian Berkelanjutan (PKB). Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun 2009 Pengembangan PKB adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Menurut Aqib & Jaelani (2011:4), PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang meru-pakan kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan siswa. PKB mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan dimana guru secara berke-sinambungan belajar setelah mempero-leh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai guru. PKB mendorong guru untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara keseluruhan mencakup bidang-bidang berkaitan dengan pekerjaannya.

Dari uraian di atas sebenarnya sudah jelas bahwa pendidikan adalah merupakan sesuatu yang dinamis dan terus berkembang. Oleh karena itu gu-rupun harus dinamis dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan masya-rakat. Agar guru terus dapat menjaga kualitas dan mutu pembelajaran di sekolah, maka guru harus terus meng-kaji, membuat inovasi, dan melakukan perubahan-perubahan dalam peroses pembalajaran di kelas. Salah satu upaya dari sekian banyak aternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan guru ada-lah dengan melakukan penelitian yang

berkenaan dengan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas adalah Penelitian Tindakan Kelas. Melalui penelitian tindakan kelas (PTK) masalah pendidikan dan pem-belajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan, sehingga proses pendidi-kan dan pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian tujuan pendidikan dapat diaktualisasikan secara sistematis. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja, sebab pende-katan penelitian ini menempatkan guru dan tenaga kependidikan lainnya seba-gai peneliti, sebaseba-gai agen perubahan yang pola kerjanya bersifat kolaboratif (collaborative). Selain untuk mening-katkan mutu pembelajaran, penelitian tindakan kelas juga bisa menambah nilai bagi guru yang melakukannya dalam angka kredit untuk kenaikan pangkat dari unsur publikasi ilmiah.

PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak hanya berupaya untuk me-mecahkan masalah, akan tetapi sekali-gus mencari dukungan ilmiahnya. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru karena PTK mampu membelajarkan guru untuk

berfikir kritis dan sistematis, mampu

membiasakan dan membelajarkan guru untuk menulis serta membuat catatan (Suharjono, 2006).

Tujuan PTK menurut Suharjono (2009:61) antara lain: (1) meningkatkan mutu, isi, masukan, proses dan hasil pen-didikan dan pembelajaran di sekolah; (2) membantu guru dan tenaga kependidikan

(5)

77 lainnya mengatasi masalah pembelajaran

dan pendidikan di dalam dan di luar ke-las; (3) meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan; (4) menumbuh-kembangkan budaya aka-demik di lingkungan sekolah dan LPTK sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).

Hasil PTK secara umum adalah sebuah peningkatan dan perbaikan (

imp-rovement and therapy), antara lain: (a) peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah; (b) pe-ningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas; (c) pening-katan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya; (d) peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa; (e) peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah; (f) peningkatan dan perbaikan terhadap ku-alitas penerapan KTSP dan kompetensi siswa di sekolah (Suharjono, 2009:61).

Bidang kajian penelitian PTK antara lain: (1) masalah belajar siswa sekolah; (2) desain dan strategi pembelajaran di kelas; (3) alat bantu, media dan sumber belajar; (4) sistem evaluasi; (5) pengem-bangan pribadi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan lainya; (6) masalah kurikulum (Elfanani, 2012:80).

Hasil observasi di SMA Muham-madiyah 3 Yogyakarta tempat peneliti bertugas, menunjukkan bahwa para

guru belum memiliki aktivitas dan ke-mampuan optimal dalam melaksanakan PTK. Hal tersebut tampak dari jumlah guru yang melaksanakan PTK selama tahun pelajaran 2015/2016 sampai 2016/2017 sebagai berikut :

Tabel 1. Data guru yang melaksana-kan PTK/PTS pada tahun pelajaran

2015/2016 s.d. 2016/2017 No. PelajaranTahun

Jumlah Guru yang Melaksanakan PTK/PTS Jumlah Total Guru Persentase Penyusun PTK/PTS 1 2015/2016 0 0 0% 2 2016/2017 2 2 4%

Keadaan tersebut mengundang rasa kepedulian dari peneliti selaku kepala se-kolah untuk melakukan tindakan dengan menggunakan metode tutorial. Harapan yang hendak dicapai adalah adanya pe-ningkatan aktivitas dan kemampuan guru dalam melaksanakan PTK sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

B. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian tindakan seko-lah, yang biasa disebut PTS. Penelitian ini berisi tindakan-tindakan yang bertu-juan untuk meningkatkan kualitas suatu system dan praktik-praktik yang terda-pat di dalam system tersebut. Dalam proses penelitian ini ada empat tahapan yang digunakan secara sistematis dan diterapkan dalam dua siklus. Keempat tahap dalam sebuah PTS dapat digam-barkan sebagai berikut.

(6)

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah

Penelitian Tindakan Sekolah ini terdiri dari beberapa siklus, masing-masing siklus berisi :

1. Perencanaan

a. Menyusun rencana tutorial be-rupa materi penyusunan PTK yang sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.

b. Menyusun pedoman penga-matan yaitu meliputi angket, observasi, dan dokumentasi. 2. Tindakan

a. Penulis memberikan tutorial kepada subjek penelitian dalam menyusun proposal PTK. b. Subjek penelitian menyusun

proposal PTK.

c. Penulis memeriksa/meneliti dan menilai proposal PTK yang telah dibuat subjek penelitian sesuai norma dan kaidah pe-nyusunan proposal PTK. 3. Pengamatan

Dalam pengamatan diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan tutorial, meliputi aktivitas peneliti me-laksanakan tutorial dan aktivitas subjek penelitian selama kegiatan tutorial

ber-langsung. Dalam proses pengamatan ini dilakukan beberapa cara:

a. Observasi terhadap peneliti selama melaksanakan tutorial

b. Observasi terhadap guru untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas subjek penelitian selama kegiatan tutorial berlangsung. c. Penilaian laporan PTK untuk

men-getahui kemampuan subjek peneli-tian dalam melaksanakan PTK; d. Dokumentasi foto yang sangat

penting sebagai gambaran aktivitas subjek penelitian selama penelitian. Hal ini memperkuat data yang lain, yakni semua data tersebut nantinya dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti untuk

mengetahui kelebihan dan kelemahan dari pelaksanaan siklus baik dari pe-rencanaan, tindakan dan pengamatan. Segala kekurangan siklus 1 akan dija-dikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan siklus 2, agar pelaksanaan siklus 2 lebih baik dari siklus 1.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan secara deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil penilaian proposal PTK, laporan PTK dan observasi. Hasil penilaian PTK dan observasi pada setiap siklus dibandingkan. Hasil perbandingan tersebut akan diketahui peningkatan kemampuan peneliti dan subjek peneli-tian dalam melaksanakan PTK. Teknik

(7)

79 kualitatif ini akan memberi gambaran

mengenai peneliti dan subjek peneli-tian yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tutorial dan menyusun proposal PTK serta laporan PTK

Subjek dalam penelitian ini adalah 7 guru SMA Muhammadiyah 3 Yogya-karta dengan perincian 2 orang guru mata pelajaran bahasa inggris, 2 orang guru mata pelajaran pendidikan Agama Islam, 2 orang guru matematika dan 1 orang guru mata pelajaran sejarah.

Penelitian tindakan sekolah ini me-netapkan indikator keberhasilan apabila 80% subjek penelitian telah menyelesai-kan pembuatan laporan PTK dengan nilai minimal 78 serta hasil observasi terhadap kegiatan peneliti dan subjek penelitian

minimal dengan kualifikasi baik.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi siklus 1

Siklus 1 merupakan tindakan perta-ma oleh peneliti terhadap subjek peneli-tian. Tindakan ini berupa tutorial kepada peserta pelatihan yang terdiri dari 7 (tujuh) peserta selaku subjek penelitian untuk menyusun proposal PTK. Selama proses tindakan pertama berlangsung, peneliti menggunakan salah satu me-tode mengajar yaitu meme-tode tutorial, sampai setiap peserta selesai menyusun proposal PTK. Kegiatan pada siklus 1 sebagai berikut :

a. Perencanaan

Langkah-langkah proses pelatihan dan bimbingan ini antara lain:

1) Menyusun rencana pelaksanaan tutorial berupa modul materi pe-nyusunan proposal PTK yang sesuai dengan tindakan yang akan dilaku-kan.

2) Menyusun pedoman pengamatan yaitu meliputi pedoman penga-matan/observasi terhadap kepa-la sekokepa-lah tentang pekepa-laksanaan pembimbingan/tutorial, pedoman pengamatan terhadap guru dalam proses pembimbingan PTK serta dokumentasi.

3) Menyusun pedoman penilaian pro-posal PTK

4) Menyusun jadwal pelatihan dan bimbingan

b. Tindakan

Siklus 1 dilaksanakan selama tiga kali pertemuan bertempat di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jadwal kegiatan pada siklus 1 disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal kegiatan Tutorial Penyusunan Proposal PTK siklus 1 No. Hari/Tanggal Materi Tutorial

1 Jum’at / 15 September 2017 Bab I. Pendahuluan : Latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta judul penelitian

2 Jum’at / 29 September 2017

Bab II. Landasan teoritis dan pengajuan hipotesis : Landasan teori dan hipotesis tindakan

(8)

No. Hari/Tanggal Materi Tutorial 3 Jum’at /

13 Oktober 2017

Bab III. Metode Penelitian : tempat dan subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data dan instrument, analisis data c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama kega-tan tutorial berlangsung. Untuk menghin-dari subjektivitas hasil penelitian, peneliti dibantu oleh seorang kolaborator yaitu pengawas satuan pendidikan dari Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta. Dalam pengamatan ini, diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pelaksanaan tutorial. Data pada proses pengamatan ini diperoleh melalui bebe-rapa cara sebagai berikut :

1) Penilaian proposal PTK untuk mengetahui kemampuan subjek penelitian dalam menyusun PTK;

2) Observasi pelaksanaan tutorial/ pembimbingan dalam menyusun proposal PTK

3) Observasi subjek penelitian untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas subjek penelitian selama kegiatan bimbingan dan pelatihan berlangsung; dan

4) Dokumentasi foto yang sangat penting sebagai gambaran aktivitas subjek penelitian selama penelitian. Pengamatan dilaksanakan kolabora-tor terhadap peneliti dan peserta pelatihan. Kolaborator, melakukan pengamatan ter-hadap peneliti yang sedang melaksanakan proses tutorial dan terhadap setiap peserta pelatihan yang sedang dalam proses pe-nyusunan proposal PTK.

Hasil dari kegiatan tutorial pada penelitian siklus 1 ini menghasilkan 7 buah proposal PTK dengan judul-judul sebagai berikut :

Tabel 3. Nama Subjek Penelitian dan Judul PTK

No. Nama Guru Judul PTK

1 A Peningkatan Kompetensi Membaca Teks Hortatory Exposition dengan Metode

Small Group Discussion Pada Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2017/ 2018

2 B Pembelajaran active reading berbantuan kamus untuk meningkatkanpemahaman membaca teks Hortatory Exposition pada peserta didik Kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2017/2018

3 C Upaya Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Al Qur’an pada siswa X MIPA4 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2017/2018

4 D Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

5 E Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) pada dapat meningkatkan hasil belajar Kompetensi dasar komposisi fungsi dari dua fungsi pada kelas XI IPS 2 di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

(9)

81

No. Nama Guru Judul PTK

6 F Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Berbantuan Flashcard Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Vektor Siswa Kelas X MIPA 3 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 7 G Implementasi Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran Materi Sejarah

Pemerintahan Kerajaan Islam Di Indonesia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

Penilaian pada siklus 1 dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan hasil penyusunan proposal. Hasil penilaian tersebut disajikan dalam Tabel 4 Penilaian proposal PTK. Tabel 4. Hasil Penilaian Proposal PTK

No. Nama

Guru Nilai Kategori

1 A 77,50 Baik 2 B 70,00 Cukup 3 C 60,83 Cukup 4 D 76,67 Cukup 5 E 78,33 Baik 6 F 79,17 Baik 7 G 77,50 Baik Nilai Rata – rata 74,28 Cukup

Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat

dalam bentuk gambar grafik berikut :

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A B C D E F G

Gambar 2. Grafik Hasil Penilaian Pe -nyusunan Proposal PTK

Hasil pengamatan kolaborator ter-hadap peneliti melaksanakan tutorial

disajikan pada tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5. Hasil pengamatan

kolabora-tor terhadap peneliti pada siklus 1 No. PembimbinganAktivitas Skore Ka-tegori

1 Kepala sekolah melakukan pembimbingan dengan atraktif sehingga suasana menyenangkan. 3 Baik

2 Kepala sekolah bersikap ramah sehingga guru tidak merasakan ketegangan saat berhadapan dengan pengawas. 3,33 Baik 3 Kepala sekolah berkomunikasi dengan efektif sehingga guru memahami penjelasannya. 3 Baik

4 Kepala sekolah bersikap terbuka sehingga guru juga terbuka dalam menyampaikan isi hati dan persoalan dalam berkarya.

(10)

No. PembimbinganAktivitas Skore Ka-tegori 5 Kepala sekolah mau

mendengarkan sehingga dapat menggali banyak sikap dan pikiran guru-guru.

3 Baik

6 Kepala sekolah

menciptakan humor pada saat yang tepat sehingga guru merasa nyaman.

2 Cukup

7 Kepala sekolah

membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru.

3 Baik

8 Kepala sekolah antusias dalam melakukan pembimbingan

3 Baik

9 Kepala sekolah menyediakan waktu yang cukup untuk berdiskusi dan konsultasi

2,33 Cukup

No. PembimbinganAktivitas Skore Ka-tegori 10 Selain melalui tatap

muka, kepala sekolah membimbing dengan cara dan media lain misalnya

e-mail, whats-app, dan sms 3,66 Amat baik 11 Kepala sekolah memberikan modul tutorial tentang PTK 4 Amat baik 12 Kepala sekolah menjelaskan cara

penggunaan modul

3 Baik

Deskripsi hasil pengamatan kolabo-rator terhadap subjek penelitian / guru yang mengikuti pembimbingan/tutorial penelitian tindakan kelas disajikan pada tabel 6 sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil pengamatan kolaborator terhadap subjek penelitian / guru pada siklus 1

NO. AKTIVITAS PEMBIMBINGAN DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN

1 Semua guru (peserta pembimbing-an)

memperhatikan dalam proses pembimbingan Semua guru memperhatikan 2 Guru (peserta pembimbingan) mengajukan

pertanyaan kepada kepala sekolah atau sesama guru

Pada pertemuan 1 belum semua guru aktif bertanya, pada pertemuan 2 dan 3 semakin banyak guru yang bertanya.

3 Guru (peserta pembimbingan) menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kepala sekolah atau guru lain

Pada pertemuan 1 belum semua guru aktif menjawab, pada pertemuan berikutnya diskusi dan Tanya jawab berlangsung semakin baik.

4 Guru (peserta pembimbingan) bekerja sama dengan guru lain untuk menyelesaikan permasalah.

Dengan kemauan sendiri guru duduk bersama untuk berdiskusi berdasarkan mata pelajaran yang serumpun. Guru yang telah memahami materi yang dibahas selanjutnya lebih aktif membantu memecahkan masalah. 5 Guru tampak senang dalam mengikuti

pembimbingan. Guru Nampak senang. Pada awalnya nampak ada kekhawatiran guru akan kemampuan mereka, selanjutnya guru semakin percaya diri dan optimis.

(11)

83

NO. AKTIVITAS PEMBIMBINGAN DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN

6 Guru memahami materi modul tutorial. Belum semuanya guru memahami materi dari modul tutorial

7 Guru memahami penjelasan dari kepala

sekolah. Setelah dijelaskan dengan baik, guru mulai memahami materi pada modul tutorial 8 Guru (peserta pembimbingan) memanfaatkan

modul pembimbingan. Guru bekerja dengan panduan modul

9 Guru (peserta pembimbingan) mau menyusun PTK sesuai tahapan yang diarahkan kepala sekolah.

Guru berusaha menyusun proposal PTK sesuai arahan KS

10 Guru (peserta pembimbingan) mau mengko-munikasikan permasalahannya pada kepala sekolah.

Guru dan kepala sekolah berusaha untuk mengkomunikasikan permasalahan yang di-hadapi dalam menyusun proposal PTK antara lain :

i. Menggunakan fasilitas power point

pada waktu penyusunan judul penelitian ii. Guru yang kesulitan menemukan

refer-ensi yang sesuai difasilitasi oleh sekolah dengan membeli buku referensi dengan judul buku berdasarkan usulan dari guru iii. Guru menyelesaikan penyusunan

propos-al PTK di rumah dan mengkonsultasikan melalui WA atau e mail

Berdasarkan hasil penilaian pe-nyusunan proposal PTK yang disajikan

dalam Tabel 6 dan Grafik Hasil Penilai

-an Penyusun-an proposal PTKGambar 3 pada siklus 1 bisa diperoleh kesimpulan sementara bahwa hasil penyusunan proposal PTK didapatkan hasil paling rendah adalah 60,83 (cukup) dan paling tinggi 79,17 (baik).

Hasil pengamatan kolaborator ter-hadap peneliti pada tabel 7 menunjuk-kan data bahwa kepala sekolah sudah mencapai kategori :

1) Amat baik dalam aktivitas membe-rikan modul tutorial dan membim-bing subjek penelitian tidak hanya melalui tatap muka melainkan juga

memanfaatkan media lain yaitu e mail, WhatsApp dan SMS.

2) Baik dalam melaksanakan aktivitas pembimbingan dengan melakukan pembimbingan dengan atraktif sehingga suasana menyenangkan, bersikap ramah, berkomunikasi dengan efektif, bersikap terbuka, mau mendengarkan sehingga dapat menggali banyak sikap dan pikiran, membantu memecahkan masalah, antusias dalam melakukan pem-bimbingan dan menjelaskan cara penggunaan modul kepada guru-guru selaku subjek penelitian. 3) Cukup dalam melaksanakan

(12)

pembimbingan dan menyediakan waktu yang cukup untuk berdiskusi dan berkonsultasi.

Hasil pengamatan kolaborator ter-hadap subjek penelitian / guru dalam proses pembimbingan penyusunan proposal PTK terlihat pada tabel 8. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut aktivitas guru dapat dikategorikan: 1) Baik pada kegiatan memperhatikan

proses pembimbingan, bekerjasama dengan guru lain dalam menyeles-aikan masalah, senang mengikuti pembimbingan memanfaatkan modul pembimbingan, menyusun proposal PTK sesuai tahapan yang diarahkan kepala sekolah dan meng-komunikasikan permasalahan pada kepala sekolah.

2) Cukup pada kegiatan mengajukan pertanyaan kepada kepala sekolah atau sesama guru, menjawab perta-nyaan dari kepala sekolah atau guru yang lain, memahami materi modul tutorial dan memahami penjelasan kepala sekolah.

d. Refleksi

Dari pelaksanaan siklus 1 semua guru sudah selesai menyusun proposal PTK, namun yang memperoleh nilai dengan kategori baik baru 4 guru dari 7 guru sebagai subjek penelitian (57,14%) dan hasil observasi masih ditemukan kategori cukup, sedangkan indikator yang diharapkan adalah rata-rata harus mencapai nilai 78 (baik) dan semua ha-sil observasi dengan kategori baik. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan

perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu: 1) Aktivitas pembimbingan kepala

sekolah masih perlu ditingkatkan, yaitu kepala sekolah perlu mencip-takan humor pada saat yang tepat sehingga guru merasa nyaman dan menyediakan waktu yang cukup untuk berdiskusi dan konsultasi. 2) Aktivitas subjek penelitian/guru

yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan kepada kepala sekolah atau sesama guru, menjawab pertanyaan dari kepa-la sekokepa-lah atau guru yang kepa-lain, memahami materi modul tutorial dan memahami penjelasan kepala sekolah.

a. Deskripsi Siklus 2

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, siklus 2 dilaksanakan seperti pada siklus 1 dengan penekanan pada aktivitas pembimbingan kepala sekolah dan aktivitas guru dalam mengikuti pembimbingan/tutorial. Materi pada siklus ke 2 yaitu penyusunan laporan PTK dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun rencana pelaksanaan tutorial berupa modul materi pe-nyusunan laporan PTK yang sesuai dengan kegiatan yang sudah dilaku-kan.

b) Merevisi pedoman pengamatan yai-tu meliputi pedoman pengamatan/ observasi terhadap kepala sekolah tentang pelaksanaan

(13)

pembimbin-85 gan/tutorial, pedoman pengamatan

terhadap guru dalam proses pem-bimbingan PTK serta dokumentasi. c) Menyusun pedoman penilaian

lapo-ran PTK

d) Menyusun jadwal pelatihan dan bimbingan

2. Tindakan

Siklus 2 dilaksanakan selama tiga kali pertemuan bertempat di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Jadwal kegiatan pada siklus 2 disajikan pada Tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7. Jadwal kegiatan Tutorial Penyusunan Laporan PTK No. Hari/Tanggal Materi Tutorial

1 Rabu / 7

Februari 2018Bab IV. Pengolahan data penelitian 2 Rabu / 14

Februari 2018Bab IV. Hasil penelitian dan Pembahasan. 3 Rabu / 21

Februari 2018Bab V. Simpulan dan Saran 3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama ke-gatan tutorial berlangsung. Dalam pen-gamatan ini, diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pelaksanaan tutorial. Untuk memperoleh data dalam proses pengamatan ini melalui beberapa cara sebagai berikut.

a. Penilaian laporan PTK untuk men-getahui kemampuan subjek peneli-tian dalam menyusun laporan PTK; b. Observasi terhadap peneliti dalam

pelaksanaan tutorial/pembimbingan menyusun laporan PTK

c. Observasi terhadap subjek

peneliti-an untuk mengetahui semua perila-ku atau aktivitas subjek penelitian selama kegiatan bimbingan dan pelatihan berlangsung;

d. Dokumentasi foto yang sangat penting sebagai gambaran aktivitas peneliti dan subjek penelitian sela-ma penelitian.

Pengamatan dilaksanakan kola-borator terhadap peneliti dan peserta pelatihan. Penilaian pada siklus 2 di-laksanakan oleh peneliti berdasarkan hasil penyusunan laporan PTK. Hasil penilaian tersebut disajikan dalam Tabel 8 Penilaian laporan PTK.

Tabel 8. Penilaian Laporan PTK No. Nama Guru Nilai Kategori

1 A 86,76 Baik 2 B 85,29 Baik 3 C 78,68 Baik 4 D 84,56 Baik 5 E 88,97 Amat baik 6 F 88,24 Amat baik 7 G 86,76 Baik

Nilai Rata – rata 85,61 Baik Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam bentuk gambar grafik sebagai berikut : 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A B C D E F G

Gambar 3. Grafik Hasil Penilaian Pe -nyusunan Laporan PTK

(14)

Hasil pengamatan kolaborator ter-hadap peneliti melaksanakan tutorial disajikan pada tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil pengamatan kolabora-tor terhadap peneliti pada siklus 2 No. Aktivitas Pembim-bingan Skore Kate-gori

1 Kepala sekolah melakukan pembimbingan dengan atraktif sehingga suasana menyenangkan. 3 Baik

2 Kepala sekolah bersikap ramah sehingga guru tidak merasakan ketegangan saat berhadapan dengan pengawas. 4 Amat baik 3 Kepala sekolah berkomunikasi dengan efektif sehingga guru memahami penjelasannya. 4 Amat baik

4 Kepala sekolah bersikap terbuka sehingga guru juga terbuka dalam menyampaikan isi hati dan persoalan dalam berkarya.

3,67 Amat baik

5 Kepala sekolah mau mendengarkan sehingga dapat menggali banyak sikap dan pikiran guru-guru.

4 Amat

baik

No. Aktivitas Pembim-bingan Skore Kate-gori 6 Kepala sekolah

menciptakan humor pada saat yang tepat sehingga guru merasa nyaman.

3 Baik

7 Kepala sekolah

membantu memecahkan masalah yang dihadapi guru.

3,33 Baik

8 Kepala sekolah antusias dalam melakukan pembimbingan 4 Amat baik 9 Kepala sekolah menyediakan waktu yang cukup untuk berdiskusi dan konsultasi

4 Amat

baik 10 Selain melalui tatap

muka, kepala sekolah membimbing dengan cara dan media lain misalnya

e-mail, whats-app, dan sms 4 Amat baik 11 Kepala sekolah memberikan modul tutorial tentang PTK 4 Amat baik 12 Kepala sekolah menjelaskan cara

penggunaan modul

4 Amat

baik Deskripsi hasil pengamatan kolabo-rator terhadap subjek penelitian / guru yang mengikuti pembimbingan/tutorial penelitian tindakan kelas disajikan pada tabel 10 sebagai berikut :

Tabel 10. Hasil pengamatan kolaborator terhadap subjek penelitian / guru pada siklus 2

NO. AKTIVITAS PEMBIMBINGAN DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN

1 Semua guru (peserta pembimbing-an)

memperhatikan dalam proses pembimbingan Semua guru memperhatikan 2 Guru (peserta pembimbingan) mengajukan

pertanyaan kepada kepala sekolah atau sesama guru

Guru bertanya berdasarkan permasa-lahan yang ditemukan setelah mengala-mi kesulitan pada penyusunan Bab IV dan poin-poin yang harus ditulis dalam simpulan dan saran

(15)

87

NO. AKTIVITAS PEMBIMBINGAN DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN

3 Guru (peserta pembimbingan) menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kepala sekolah atau guru lain

Sebagian besar guru aktif menjawab 4 Guru (peserta pembimbingan) bekerja

sama dengan guru lain untuk menyelesaikan permasalah.

Dengan kemauan sendiri guru duduk bersama untuk berdiskusi berdasarkan mata pelajaran yang serumpun. Guru yang telah memahami materi yang dibahas mulai fokus mengerjakan tugas masing-masing namun saling tetap membantu

5 Guru tampak senang dalam mengikuti

pembimbingan. Guru senang dan antusias meskipun mengaku mengalami kesulitan membagi waktu. Motivasi dari peneliti membuat guru selalu bersemangat dan senang.

6 Guru memahami materi modul tutorial. Guru pada awalnya belum memahami Bab IV, namun dengan penjelasan ulang dan pendekatan secara individual guru mulai memahami. Guru sudah memahami materi Bab V.

7 Guru memahami penjelasan dari kepala

sekolah. Setelah peneliti memberikan contoh-contoh, guru memahami materi yang diberikan. Pada Bab V guru awalnya menulis kesimpulan masih belum benar karena belum merujuk pada rumusan masalah, setelah dijelaskan peneliti guru memahami bahwa simpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah 8 Guru (peserta pembimbingan) memanfaatkan

modul pembimbingan. Guru bekerja dengan panduan modul

9 Guru (peserta pembimbingan) mau menyusun PTK sesuai tahapan yang diarahkan kepala sekolah.

Guru berusaha mengolah data hasil penelitian, menyusun Bab IV dan Bab V dengan bantuan yang ada pada modul dan arahan peneliti

10 Guru (peserta pembimbingan) mau mengko-munikasikan permasalahannya pada kepala sekolah.

Guru dan kepala sekolah berusaha un-tuk mengkomunikasikan permasalahan yang dih-adapi dalam menyusun proposal PTK secara langsung maupun melalui WA atau e mail

Berdasarkan hasil penilaian pe-nyusunan laporan PTK yang disajikan

dalam Tabel 8 dan Grafik Hasil Penilai

-an Penyusun-an Lapor-an PTKGambar 3 pada siklus 2 bisa diperoleh kesimpulan sementara bahwa hasil penyusunan laporan PTK dengan metode tutorial

didapatkan nilai paling rendah adalah 78,68 (baik) dan nilai paling tinggi 88,97 (amat baik).

Hasil pengamatan kolaborator terhadap peneliti pada tabel 10 menun-jukkan data bahwa kepala sekolah sudah mencapai kategori :

(16)

a. Amat baik dalam aktivitas kepala sekolah bersikap ramah, berkomu-nikasi dengan efektif, terbuka, mau mendengarkan, antusias, menyedia-kan waktu yang cukup untuk ber-diskusi dan konsultasi, memberikan modul tutorial dan membimbing subjek penelitian tidak hanya mela-lui tatap muka melainkan juga me-manfaatkan media lain yaitu e mail, WhatsApp dan SMS, memberikan modul tutorial dan menjelaskan cara menggunakan modul.

b. Baik dalam melaksanakan aktivitas pembimbingan dengan melakukan pembimbingan dengan atraktif sehingga suasana menyenangkan, mampu menciptakan humor pada saat yang tepat dan membantu me-mecahkan masalah yang dihadapi guru.

Hasil pengamatan kolaborator ter-hadap subjek penelitian dalam proses pembimbingan penyusunan laporan PTK terlihat pada tabel 12. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut aktivitas guru secara keseluruhan dapat dikategorikan baik.

4. Refleksi

Refleksi pada siklus 2 yang dilak

-sanakan oleh peneliti dan kolaborator mencermati hasil penilaian laporan PTK, hasil pengamatan terhadap akti-vitas pembimbingan kepala sekolah dan aktivitas subjek penelitian dalam proses pembimbingan laporan PTK.

Aktivitas pembimbingan pada siklus 2 yang dilakukan oleh kepala

sekolah lebih memfokuskan pada kegia-tan menciptakan humor pada saat yang tepat sehingga guru merasa nyaman dan menyediakan waktu yang cukup untuk berdiskusi dan konsultasi. Peningkatan aktivitas subjek penelitian yang dila-kukan adalah kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan kepada kepala sekolah atau sesama guru, menjawab pertanyaan dari kepala sekolah atau guru yang lain, memahami materi mo-dul tutorial dan memahami penjelasan kepala sekolah.

Tindakan perbaikan yang dilaksa-nakan pada siklus 2 ini sebagai tindak lanjut pelaksanaan siklus 1 sudah menunjukkan peningkatan capaian pelaksanaan implementasi metode tutorial untuk meningkatkan kemam-puan guru dalam melaksanakan PTK. Hal tersebut terlihat berdasarkan data pada tabel 7 penilaian laporan PTK dimana diperoleh nilai subjek penelitian paling rendah 78,68 dengan kategori baik. Berdasarkan data pada tabel 11 tentang hasil pengamatan kolaborator terhadap peneliti pada siklus 2 menun-jukkan seluruh aktivitas pembimbingan memperoleh skore minimal kategori baik. Pengamatan kolaborator terhadap aktivitas subjek penelitian/guru terlihat pada tabel 12 dimana semua hasil obser-vasi juga menunjukkan kategori baik. Berdasarkan hasil penilaian terha-dap subjek penelitian yang melaksa-nakan PTK pada siklus 1 dan siklus 2 diperoleh data tabel 11 sebagai berikut :

(17)

89 Tabel 11. Hasil Penilaian PTK pada

siklus 1 dan siklus 2

No. Nama Guru Nilai Kategori Nilai KategoriSiklus 1 Siklus 2

1 A 77,50 Baik 86,76 Baik 2 B 70,00 Cukup 85,29 Baik 3 C 60,83 Cukup 78,68 Baik 4 D 76,67 Cukup 84,56 Baik 5 E 78,33 Baik 88,97 Amat baik 6 F 79,17 Baik 88,24 Amat baik 7 G 77,50 Baik 86,76 Baik Nilai

rerata 74,28 Cukup 85,61 Baik Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam bentuk gambar grafik sebagai berikut : 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 A B C D E F G Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4. Grafik Hasil Penilaian PTK

Siklus 1 dan Siklus 2

Hasil penilaian PTK yang disajikan

dalam Tabel 13 dan Grafik Hasil Peni

-laian PTKGambar 4, pada siklus 1 dida-patkan nilai paling rendah adalah 60,83 (cukup) dan nilai paling tinggi 79,17 (baik). Sedang pada siklus 2 diperoleh nilai paling rendah 78,68 (baik) dan nilai paling tinggi 88,97 (amat baik).

Indikator keberhasilan pada pene-litian ini adalah 80% subjek penepene-litian

telah menyelesaikan pembuatan laporan PTK dengan nilai minimal 78 (baik) serta hasil observasi terhadap dengan kategori baik. Karena pada siklus 2, 7 orang (100%) subjek penelitian sudah menyelesaikan pembuatan laporan PTK dengan nilai minimal 78,68 (baik) serta hasil pengamatan kolaborator terhadap peneliti pada siklus 2 menunjukkan seluruh aktivitas pembimbingan mem-peroleh skore minimal dengan kategori baik dan pengamatan kolaborator ter-hadap aktivitas subjek penelitian/guru juga menunjukkan hasil pada kategori baik maka penelitian sudah memenuhi indikator keberhasilan dan tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya.

D. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan metode tutorial untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan PTK di SMA Mu-hammadiyah 3 Yogyakarta pada Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Langkah Perencanaan meliputi mempersiapkan,

mempelajari modul dan mengidentifika

-si bagian-bagian yang sulit, menyusun strategi bimbingan, menyiapkan bahan ajar tambahan, dan menyiapkan soal-soal sederhana sebagai jembatan untuk menyelesaikan soal-soal yang sulit; (b) Langkah Pelaksanaan dengan tahap melaksanakan tutorial dengan meng-gunakan langkah-langkah yang telah

(18)

dipersiapkan lebih dahulu,

mengidenti-fikasi guru yang menghadapi kesulitan

dalam memahami modul yang telah diberikan berikut bagian-bagian yang sulit dipahami; (c) Langkah evaluasi dan penutup meliputi melakukan tanya jawab untuk meyakinkan bahwa subjek penelitian/guru telah dapat mengatasi kesulitan belajarnya dan memahami materi pembelajaran yang dipelajari, dan memberikan tugas mandiri, ter-masuk mempelajari tugas tambahan dengan tujuan memantaapkan dan memperluas pemahaman subjek pene-litian/guru yang bersangkutan tentang materi yang dipelajari.

2. Analisis data pada siklus 1 menunjukkan baru 4 guru dari 7 guru sebagai subjek penelitian yang sudah memperoleh nilai baik (57,14%) pada penyusunan proposal dengan hasil penilaian mencapai nilai paling rendah 60,83 (cukup), dan hasil observasi me-nunjukkan masih ada beberapa aktivitas tutorial kualifikasi cukup. Indikator keberhasilan adalah 80% subjek pene-litian telah menyelesaikan pembuatan PTK dengan nilai minimal 78 (baik) dan hasil observasi pelaksanaan tutorial

dengan kualifikasi baik sehingga peneli

-tian perlu dilanjutkan dengan siklus ke 2. Pada siklus 2, 7 orang guru sebagai subjek penelitian sudah menyelesaikan pembuatan laporan PTK (100%) dengan nilai paling rendah 78,68 (baik), artinya telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan dan pada hasil obser-vasi pelaksanaan tutorial telah berada

dalam kualifikasi baik, atau telah sesuai

dengan indikator keberhasilan yang

ditetapkan yaitu kualifikasi baik.

Dengan demikian simpulan secara umum implementasi metode tutorial dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan penelitian tinda-kan kelas di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Iskandar. 2012. Panduan Pen

-elitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bestari Buana Murni.

Aqib & Jaelani. 2012. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan .Yogya-karta : Paramitra Publishing. Asrori, M. 2008. Penelitian Tindakan

Kelas. Bandung : CV Wacana Prima.

Depdiknas. 2003 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen

-didikan Nasional. Jakarta.

Depdiknas. 2006. Undang-UndangNo

-mor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Direktorat Profesi Pen-didik Dirjen PMPTK Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan

Zain. 1997. Strategi Belajar Men

-gajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Elfanani, B. 2012. Panduan Menulis

Karya Ilmiah Pengembangan Pro

-fesi Guru Untuk Kenaikan Pangkat. Yogyakarta : Araska.

Gintings, Abdorrakhman, 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora

(19)

91

Sumber Daya Manusia Manaje

-men Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, H. E. 2010. Penelitian Tinda

-kan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Suwandi, Sarwiji. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penuli-san Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

Gambar

Tabel 3. Nama Subjek Penelitian dan Judul PTK
Tabel 6. Hasil pengamatan kolaborator terhadap subjek penelitian /  guru  pada siklus 1
Tabel 8. Penilaian Laporan PTK
Tabel 9. Hasil pengamatan kolabora- kolabora-tor terhadap peneliti pada siklus 2 No. Aktivitas Pembim- bingan Skore Kate-gori
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Larva ikan betok berumur 3 hari (D3), Artemia jenis naupli Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Miranti, et al...

Efendi dan Guntur (2009), berpendapat bahwa sesungguhnya usaha kecil dapat memainkan peranan penting dan strategis dalam memperkokoh perekonomian nasional.Terutama

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi

Pada saat memutar disc, anda dapat memeriksa chapter atau track dengan cepat atau menggunakan fungsi skip untuk melompat ke bagian yang lain.. Searching through a Chapter

Melalui UU Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Cagar Budaya, yang dimaksud dengan adaptasi adalah upaya pengembangan Cagar Budaya untuk kegiatan yang lebih

(2011) melaporkan proses pengambilan lemak kakao dengan metode ekstraksi pelarut menggunakan bantuan ultrasonik menghasilkan rendemen yang lebih besar dibandingkan

Hasil penelitian terhadap antibodi protektif pada anjing yang sudah divaksinasi rabies menunjukkan bahwa, persentase antibodi protektif tertinggi ditemukan pada periode waktu

JMLH SAT 1 Penetapan rasio dosen dan mahasiswa sesuai standar ideal Terealisasi rasio dosen dibanding mahasiswa 1 : 20 1:20 Rasio 2 Meningkatnya penyerapan