• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. M e l a w a n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nomor 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. M e l a w a n"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 11 hal. Putusan No.0829/Pdt.G/2015/PA.Pas. SALINAN P U T U S A N

Nomor 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara :

PENGGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MI, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Penggugat ;

M e l a w a n

TERGUGAT, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan sopir truk bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Tergugat ;

Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara ;

Telah mendengar keterangan kedua belah pihak ;

Telah memeriksa bukti – bukti yang diajukan dalam persidangan ;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan bertanggal 20 Mei 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas., tanggal 20 Mei 2015 yang mengemukakan hal - hal sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 05 April 1999 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXXXXX, tanggal 05 April 1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan ;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah Tergugat selama 15 tahun 8 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan ;

(2)

Hal 2 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan November 2014 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ;

4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat datang dari bekerja langsung meminta persetujuan Penggugat untuk menikah lagi dengan wanita lain, saat itu Penggugat menolaknya, melihat hal tersebut Tergugat marah dan mengatakan akan mencerai Penggugat ;

5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Desember 2014 ;

6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ;

7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat ;

8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

PRIMER :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat ;

3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum ;

SUBSIDER :

● Mohon putusan yang seadil – adilnya ;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tegugat telah hadir in person dalam persidangan, kemudian Majelis Hakim berusaha mendamaikan kedua belah pihak, namun tidak berhasil ;

Bahwa karena kedua belah pihak sama – sama hadir, maka berdasarkan PERMA No. 1 Tahun 2008, sebelum memeriksa pokok perkara, Majelis Hakim atas kesepakatan kedua belah pihak menetapkan MASHURI, SH. (Hakim pada

(3)

Hal 3 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

Pengadilan Agama Pasuruan) sebagai mediator untuk berusaha merukunkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat ;

Bahwa berdasarkan laporan mediator tanggal 15 Juni 2015, ia telah berusaha dengan maksimal untuk merukunkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi gagal karena Penggugat dan Tergugat tidak hadir dalam mediasi terakhir ;

Bahwa dalam persidangan tertutup untuk umum dibacakan surat gugatan Penggugat, dan ternyata Penggugat tetap mempertahankan gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat, dan tidak ada perbaikan maupun perubahan dalam surat gugatan ;

Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Tergugat membenarkan semua dalil – dalil gugatan Penggugat ; 2. Bahwa Tergugat tidak keberatan bercerai dengan Penggugat ;

Bahwa, terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat menyampaikan repliknya secara lisan yang pada pokoknya tetap bercerai dengan Tergugat, dan Tergugat menyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya tidak keberatan bercerai dengan Penggugat ;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : XXXXXXXX, tanggal 05 April 1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Pasuruan, telah diberi meterai cukup, dan telah dicocokkan dengan aslinya dan yang ternyata sesuai, sebagai bukti dengan tanda P ;

Bahwa selain bukti surat tersebut, Penggugat juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi yaitu :

1. SAKSI I, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan ;

Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :

● Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah tetangga Penggugat ;

(4)

Hal 4 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

● Bahwa Penggugat dengan Tergugat kumpul rukun dirumah Tergugat 15 tahun 8 bulan, sudah rukun sebagaimana layaknya suami isteri akan tetapi belum dikaruniai keturunan ;

● Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi, sekitar sejak bulan November tahun 2014 mulai sering berselisih dan bertengkar dan saksi melihat sendiri ;

● Bahwa penyebab pertengkaran tersebut karena ketika Tergugat datang dari bekerja mengatakan dan minta ijin kepada Penggugat mau menikah lagi, akan tetapi Penggugat tidak mau dimadu, sejak kejadian itu Tergugat marah marah dan mengatakan mau bercerai dengan Penggugat ;

● Bahwa puncaknya antara Penggugat dengan terguagat pisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2014 ;

● Bahwa selama pisah tempat tinggal, antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah rukun lagi ;

● Bahwa saksi sudah berusaha menasehati Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil karena Penggugat sudah tidak mau rukun lagi dengan Tergugat ;

Bahwa terhadap keterangan saksi, Penggugat dan Tergugat membenarkan atas semua keterangan saksi ;

2. SAKSI II, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan;

Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :

● Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi bertetangga dengan Penggugat ;

● Bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri ;

● Bahwa Penggugat dengan Tergugat kumpul rukun dirumah Tergugat 15 tahun 8 bulan, sudah rukun sebagaimana layaknya suami isteri akan tetapi belum dikaruniai keturunan ;

● Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi, sekitar sejak bulan November tahun 2014 mulai sering berselisih dan bertengkar dan saksi melihat sendiri ;

● Bahwa penyebab pertengkaran tersebut karena ketika Tergugat datang dari bekerja mengatakan dan minta ijin kepada Penggugat mau menikah lagi

(5)

Hal 5 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

dengan wanita lain, akan tetapi Penggugat menolaknya, sejak kejadian itu Tergugat marah marah dan mengatakan mau bercerai dengan Penggugat ; ● Bahwa Tergugat mau menikah lagi karena selama 15 tahun menikah dengan

Penggugat tidak mempunyai anak ;

● Bahwa puncaknya antara Penggugat dengan terguagat pisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2014 ;

● Bahwa selama pisah tempat tinggal, antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah rukun lagi ;

● Bahwa saksi sudah berusaha menasehati Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil karena Penggugat sudah tidak mau rukun lagi dengan Tergugat ;

Bahwa terhadap keterangan saksi, Penggugat dan Tergugat membenarkan semua keterangan saksi dan Tergugat menyatakan tidak akan menghadirkan saksi – saksi ;

Bahwa Penggugat dan Tergugat menyatakan cukup dengan keterangan masing – masing dan tidak ada lagi bukti - bukti yang hendak diajukan di depan sidang, serta Penggugat dan Tergugat menyampaikan kesimpulannya masing – masing secara lisan yang mana Penggugat dan Tergugat sama – sama menghendaki perceraian, dan mohon putusan ;

Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam putusan ini ;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana terurai di atas ;

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap secara in person dalam persidangan ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak yang berperkara, akan tetapi tidak berhasil, kemudian atas kesepakatan kedua belah pihak, Majelis Hakim menetapkan MASHURI, SH. (Hakim pada Pengadilan Agama Pasuruan) sebagai Mediator untuk berusaha merukunkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat ;

(6)

Hal 6 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 18 ayat (1) PERMA No. 1 Tahun 2008, mediator meberikan laporan tertulis tertanggal 15 Juni 2015, mediator telah berusaha untuk merukunkan kembali rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi gagal ;

Menimbang, bahwa sebagaimana dalil Penggugat tentang domisili Penggugat yang dibenarkan oleh Tergugat, maka berdasarkan pasal 49 huruf (a) dan pasal 73 ayat (1) Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989, dan perubahan kedua dengan Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat berada di wilayah Pengadilan Agama Pasuruan, dan perkara ini merupakan wewenang Pengadilan Agama Pasuruan, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat diterima ;

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam gugatannya, Penggugat telah mendalilkan antara Penggugat dengan Tergugat sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 05 April 1999 dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri (ba’daddukhul) akan tetapi tidak mempunyai anak, maka berdasarkan pengakuan Tergugat yang dikuatkan dengan bukti surat (P) serta keterangan para saksi, Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 05 April 1999 ;

Menimbang, bahwa sebagaimana gugatan Penggugat yang menyatakan sejak bulan November 2014, rumah tangga Penggugat sudah retak telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, hal tersebut disebabkan karena Tergugat minta ijin kepada Penggugat untuk menikah lagi dengan wanita lain, akan tetapi ditolak oleh Penggugat, dan pada puncaknya terjadi pisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2014 ;

Menimbang, bahwa terhadap dalil – dalil Penggugat tersebut, Tergugat membenarkan semua dalil – dalil Penggugat dan menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat ;

Menimbang, bahwa meskipun semua dalil – dalil Penggugat diakui oleh Tergugat, akan tetapi perkara a quo adalah perkara perceraian yang hadir dilihat kebenaran materiilnya (bukan kebenaran formil), maka berdasakan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang dirubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua

(7)

Hal 7 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, sebelum memutus perkara ini Majelis Hakim terlebih dahulu mendengarkan keterangan saksi - saksi dari pihak keluarga dan orang – orang terdekat dengan Penggugat atau Tergugat ;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan dua orang saksi yaitu SAKSI I dan SAKSI II, keduanya tetangga Penggugat, di bawah sumpahnya para saksi memberikan keterangan yang diketahui dan dilihat sendiri, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa para saksi tersebut selain memenuhi syarat fomil dan syarat materiil, sehingga keterangan para saksi telah memenuhi pasal 145 dan 171 HIR, dan dapat dijadikan dasar dalam memutus perkara ini ;

Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat dan pengakuan Tergugat serta keterangan para saksi, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta sebagai berikut :

► Bahwa sejak bulan November 2014, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah retak dan tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ;

► Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut karena Tergugat menghendaki kawin lagi dengan wanita lain karena Tergugat menginginkan mempunyai anak, sedangkan Penggugat menolak Tergugat menikah lagi dan puncaknya antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2014 ;

► Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sulit untuk dirukunkan, karena Penggugat sudah menghendaki cerai dengan Tergugat, dan para saksi, juga Majelis Hakim maupun mediator sudah berusaha untuk merukunkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan tetapi tetap tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas Majelis berpendapat rumah tangga Penggugat dan Terguagat sudah sulit diharapkan rukun kembali dan sulit diharapkan mencapai tujuan perkawinan membentuk keluarga bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974 atau membentuk keluarga sakinah yang dilandasi rasa mawadah wa rahmah (cinta dan kasih) oleh

(8)

Hal 8 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

karena itu Majelis berpendapat perceraian lebih maslahat dan memberikan kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan;

Menimbang, bahwa suasana rumah tangga sudah tidak harmonis lagi, dan telah terjadi pisah tempat tinggal sampai sekarang sudah sekitar 6 (enam) bulan tanpa adanya komonikasi sebagaimana layaknya suami isteri yang baik, maka dapat dipastikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak akan dapat mewujudkan tujuan perkawinan, yaitu membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksudkan oleh Al Qur’an dalam surah Ar - Rum ayat 21, dan pasal 1 Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar antara lain penderitaan lahir bathin yang akan dialami kedua belah pihak dan tidak bisa ditegakkannya hak dan kewajiban secara timbal balik sebagai suami isteri, maka harus dihindari, hal ini sejalan dengan maksud kaidah fiqhiyah yang artinya : “ Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan “ ;

Menimbang, bahwa doktrin dalam hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Ghayatul Maram yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri yang artinya : “ Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut “ ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, oleh karena perkawinan Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dirukunkan lagi, maka gugatan Penggugat patut dikabulkan ;

Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah cerai gugat yaitu yang berkehendak untuk bercerai adalah Penggugat (isteri) dan sebelumnya antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) adalah talak satu ba’in sughra

(9)

Hal 9 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

Menimbang, bahwa oleh karena tempat perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan tempat domisili Penggugat berada di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan sedangkan tempat domisili Tergugat berada di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan , Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 Ayat (1) Undang – undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat ;

Mengingat, peraturan perundang - undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ;

(10)

Hal 10 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas.

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 241.000,00 (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) ;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Senin tanggal 22 Juni 2015 Masehi

bertepatan dengan tanggal 05 Ramadhan 1436 Hijriyah, oleh

Drs. MOH. HOSEN, SH. sebagai Ketua Majelis, Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan

SLAMET, S.Ag., S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi Hakim - Hakim Anggota dan dibantu Hj. IRDARIYAH, SH. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Penggugat dan Tergugat ;

Hakim Anggota, Ketua Majelis Hakim,

Ttd. Ttd.

Hj. SITI AISYAH, S.Ag. Drs. MOH. HOSEN, SH.

Hakim Anggota, Ttd. SLAMET, S.Ag., S.H. Panitera Pengganti, Ttd. Hj. IRDARIYAH, SH.

(11)

Hal 11 dari 11 hal. Putusan No. 0829/Pdt.G/2015/PA.Pas. Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- Disalin sesuai dengan aslinya

2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- O l e h :

3. Biaya Panggilan : Rp.150.000,- Panitera Pengadilan Agama Pasuruan

4. Radaksi : Rp. 5.000,- 5. Biaya Meterai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp.241.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Aspek-aspek dalam penyesuaian sosial adalah penyesuaian diri dengan baik terhadap lingkungan rumah lingkungan sosial,

Dalam pembahasan ini penulis hanya membahas me- ngenai kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin proses untuk kaca rasa cat ukuran 48 x 20 inci dengan

Penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar (lihat Tabel V.5) menunjukkan responden yang memiliki persentase kecemasan paling tinggi adalah

1 TAHUN 2017 PENDELEGASIAN WEWENANG KEPADA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN PATI UNTUK MENANDATANGANI PETIKAN KEPUTUSAN BUPATI PATI

Hasil yang diharapkan dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dipandang sangat potensial untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajanan. Mengembangkan kreatifitas dengan

Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara mengunyah makanan yang berserat seperti buah–buahan dan mengkomsumsi permen karet.Tujuan: Penelitian ini adalah untuk

Biofertilizer (pupuk hayati) adalah formulasi mikroorganisme atau organisme hidup yang bila diterapkan pada pembibitan tanaman, permukaan tanaman atau tanah,

banyak pro-kontra antara ilmuan barat mengenai teori embriologi manusia. Teori yang muncul diantaranya yaitu menyebutkan ‚bahwa embrio manusia berbentuk manusia mikro