• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PT. PANDU LOGISTICS WAREHOUSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PT. PANDU LOGISTICS WAREHOUSE"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI

INVENTORY PADA PT. PANDU LOGISTICS

WAREHOUSE

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh:

Adistya Yunisty Ambarwati

102416035

PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PERTAMINA

2019

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kerja praktek yang diajukan oleh,

Nama : Adistya Yunisty Ambarwati

NIM : 102416035

Program Studi : Teknik Logistik

Fakultas : Fakultas Teknologi Indsutri

Perusahaan/Institusi : PT Pandu Siwi Sentosa (Pandu Logistics) Tanggal Pelaksanaan KP: 17 Juni 2019 s.d 2 Agustus 2019

Dengan Judul :

RANCANGAN KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI

INVENTORY PADA PT PANDU LOGISTICS WAREHOUSE

telah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 08 Oktober 2019

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing KP Pembimbing Instansi

Rahmad Inca Liperda ST., M.Eng Hastiningsih

NIP. 119028 NIP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Logistik

Dr. Eng Iwan Sukarno NIP. 116128

(3)

UNIVERSITAS PERTAMINA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridha, dan kelancaran sehingga laporan Kerja Praktik ini dapat terselesaikan. Laporan ini adalah bentuk tanggung jawab atas Kerja Praktik yang telah dilakukan di PT Pandu Logistics di Jakarta Timur.

Tanpa bantuan, dukungan, dan saran dari pihak-pihak kampus dan perusahaan, laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karenanya, penulis berterima kasih kepada:

1. Orang tua yang telah mengizinkan dan memberi dukungan sehingga dapat menyelesaikan kerja praktik dengan baik dan lancar

2. Bapak Dr. Eng Iwan Sukarno selaku Ketua Program Studi Teknik Logistik 3. Ibu Harummi Sekar Amarilies, S.T, MBA selaku dosen wali

4. Bapak Rahmad Inca Liperda ST., M.Eng selaku dosen pembimbing yang telah membimbing proses kerja praktik, memberi saran, dan koreksi terkait laporan penulis

5. Ibu Hastiningsih selaku HR yang telah menerima dan membantu penulis selama kerja praktik 6. Bapak Hamdi, Bapak Thoyyib dan Bapak Darto selaku pembimbing di setiap divisi yang telah

membimbing dan mengajarkan penulis banyak hal yang secara langsung maupun tidak langsung sehingga Kerja Praktik berjalan dengan baik

7. Seluruh karyawan di divisi arsip, di warhouse, maupun di distribusi yang telah menerima dan membantu penulis.

Penulis sadar masih banyak kekurangan dari laporan ini, sehingga diharapkan para pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar laporan ini dapat menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan ilmu tentang sistem informasi, khususnya di PT Pandu Siwi Sentosa atau Pandu Logistics.

Jakarta, 30 September 2019

Adistya Yunisty Ambarwati

102416035

(4)

UNIVERSITAS PERTAMINA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

iii

ABSTRAK

PT Pandu Siwi Sentosa atau biasa yang dikenal dengan Pandu Logistics merupakan perusahaan logistik yang melayani jasa pengiriman barang domestics maupun internasional, warehouse dan

distribution, supply chain soultions, regulated agents, customs clearance, dan relocation.

Permasalahan yang terjadi di PT Pandu Logistics khususnya di gudang yaitu sistem dalam penerimaan barang yang berisi berbagai jenis produk dalam satu kardus masih dilakukan manual dan di tulis pada microsoft Excel sehingga mengalami sering terjadi kesalahan dalam input data. Selain itu sering terjadi kesalahan komunikasi data antara pihak Pandu Logistics, klien dan supplier. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan sistem informasi inventory dari proses bisnis yang dilakukan oleh PT Pandu Logistics sehingga dapat mengetahui persediaan barang, barang masuk, barang keluar, data klien, pengiriman transaksi pemesanan. Perancangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan bahasa Unified Modeling Language (UML). Pada tahap perancangan database menggunakan pendekatan Entity Relationship Diagram (ERD), kemudian baru perancangan user interface menggunakan aplikasi bootstrap. Perancangan sistem informasi inventory menghasilkan input dan output yang mendukung kinerja pada warehouse.

(5)

UNIVERSITAS PERTAMINA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

iv

ABSTRACT

PT Pandu Siwi Sentosa which is commonly known as Pandu Logistics is a logistics company that provides domestic and international freight forwarding services, warehouse and distribution, supply chain solutions, regulated agents, customs clearance, and relocation Problems that occur in PT Pandu Logistics, especially in warehouses, the system for receiving goods various types of products in one box is still manually with Microsoft Excel. With in manually system, it often errors and besides that, there is often a miss communication between Pandu Logistics, client dan supplier. The purpose of this research is designing inventory information systems in PT Pandu Logistics. So that PT Pandu Logistics will be able to design inventory of goods, incoming goods, outgoing goods, client data, shipping order transactions. This system is designed by utilizing Unified Modeling Language (UML) and database with Entity Relationship Diagram (ERD) and User Interface. Inventory information system generates inputs and outputs that support the performance of the warehouse.

(6)

UNIVERSITAS PERTAMINA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... ii ABSTRAK ... iii ABSTRACT ... iv DAFTAR ISI ...v DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Tujuan ...2

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KP ...2

1.5. Batasan Masalah ...2

1.6. Metodologi ...2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...4

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ...5

2.2. Visi dan Misi Perusahaan ...5

2.3. Penempatan Peserta KP di dalam Perusahaan selama Melaksanakan KP ...6

BAB III LANDASAN TEORI ...7

3.1. Gudang ...7

3.2. Sistem Informasi Inventory ...7

3.2.1. Sistem Informasi ...7

3.2.2. Inventory ...7

3.3. Basis Data ...9

3.4. Metode Pengembangan Sistem ...9

3.5. Unified Modelling Language ... 11

3.5.1. Use Case Diagram ... 11

3.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 12

BAB IV STUDI KASUS ... 15

BAB V HASIL KERJA PRAKTIK ... 17

5.1. Perancangan Sistem Informasi Inventory ... 17

5.1.1. Perencanaan Kebutuhan ... 17

5.1.2. Pemodelan sistem ... 17

5.1.3. Desain Database... 26

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

6.1. Kesimpulan ... 37

6.2. Saran ... 37

(7)

UNIVERSITAS PERTAMINA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Syntax Use Case Diagram ... 12

Tabel 2 Simbol ERD ... 12

Tabel 3 Kebutuhan Fungsional ... 17

Tabel 4 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola Data Master ... 19

Tabel 5 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola Transaksi ... 20

Tabel 6 Use Case Spesification Hak Akses Admin Melihat Laporan ... 20

Tabel 7 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola User ... 20

Tabel 8 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengubah Password ... 21

Tabel 9 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengelola Data Master ... 21

Tabel 11 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengelola Transaksi ... 22

Tabel 12 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Melihat Laporan ... 22

Tabel 13 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengubah Password ... 23

Tabel 14 Use Case Spesification Hak Akses Klien Melakukan Pemesanan ... 23

Tabel 15 Use Case Spesification Hak Akses Klien Melakukan Pemesanan Lanjutan ... 24

Tabel 16 Use Case Spesification Hak Akses Klien Melihat Laporan ... 24

Tabel 17 Use Case Spesification Hak Akses Klien Mengubah Password ... 24

Tabel 18 Use Case Spesification Hak Akses Kepala Gudang Melihat Laporan ... 25

Tabel 19 Use Case Spesification Hak Akses Kepala Gudang Mengubah Password ... 25

Tabel 20 Use Case Spesification Hak Akses Supplier Melihat Laporan ... 26

Tabel 21 Use Case Spesification Hak Akses Supplier Mengubah Password ... 26

Tabel 22 Tabel Pengguna ... 28

Tabel 23 Tabel Supplier ... 28

Tabel 24 Tabel Klien ... 28

Tabel 25 Tabel Barang ... 29

Tabel 26 Tabel Barang Keluar ... 29

Tabel 27 Tabel Barang Masuk ... 29

Tabel 28 Tabel Detail Barang Keluar ... 30

Tabel 29 Tabel Pengiriman ... 30

Tabel 30 Tabel Kritik dan Saran ... 30

(8)

UNIVERSITAS PERTAMINA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK LOGISTIK

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tahapan Penelitian ...2

Gambar 2 Waterfall Pressman ... 10

Gambar 3 Use Case Diagram Admin ... 19

Gambar 4 Use Case Diagram Staff Gudang ... 21

Gambar 5 Use Case Diagram Klien ... 23

Gambar 6 Use Case Diagram Kepala Gudang ... 25

Gambar 7 Use Case Diagram Supplier ... 26

Gambar 8 Entity Relationship Diagram... 27

Gambar 9 User Interface Beranda ... 31

Gambar 10 User Interface Login ... 31

Gambar 11 User Interface Data Master Barang Masuk ... 32

Gambar 12 User Interface Data Master Barang Keluar ... 32

Gambar 13 User Interface Keranjang Pemesanan ... 33

Gambar 14 User Interface Laporan Barang Masuk ... 33

Gambar 15 Hasil Laporan Barang Masuk ... 34

Gambar 16 Laporan Barang Keluar ... 34

Gambar 17 Hasil Laporan Barang Keluar ... 35

(9)
(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Persaingan bisnis semakin lama semakin ketat, kecepatan dan ketepatan bertindak merupakan hal yang utama. Selain itu pengelolaan yang baik juga sangat diperlukan untuk memperlancar kinerja perusahaan sehingga banyak dari perusahaan sudah menerapkan sebuah sistem. Salah satu sistem tersebut yaitu sistem informasi inventory yang mana berfungsi untuk mengetahui jumlah barang yang disimpan di dalam gudang selain itu sistem informasi inventory dapat mengurangi resiko-resiko yang sering terjadi di gudang seperti resiko kehilangan maupun resiko pencurian terhadap persediaan barang.

PT Pandu Siwi Sentosa atau biasa yang dikenal dengan Pandu Logistics merupakan salah satu perusahaan logistik yang melayani jasa pengiriman barang domestics maupun internasional, warehouse dan distribution, supply chain soultions, regulated agents, customs clearance, dan relocation. Pandu Logistics sendiri menerima jasa warehouse dengan menjual space yang mana hanya melayani penyimpanan barang tanpa adanya perlakuan khusus maka dari itu kebanyakan barang yang disimpan

di warehouse Pandu Logistics adalah barang-barang untuk promosi. Selain itu Pandu Logistics

melayani permintaan seperti value added bundling atau repackaging sesuai MOU dari Pandu Logistics dan klien. Dalam mengelola barang-barang milik klien PT Pandu Logistics sudah memiliki sistem informasi inventory, namun sistem informasi yang saat ini berjalan masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan yaitu pada sistem tersebut hanya digunakan untuk pencatatan barang-barang yang dikirim oleh supplier yang mana produk yang dikirim dalam jumlah yang banyak (bulk) hanya terdapat satu jenis produk dalam satu kardus namun untuk pencatatan barang untuk produk-produk yang berisi berbagai jenis produk dalam satu kardus masih dilakukan manual dan di tulis pada microsoft Excel sehingga mengalami sering terjadi kesalahan dalam input data. Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia seperti input data dapat menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang segala kebutuhan yang diinginkan.

Pada alur proses barang masuk di PT Pandu Logistics, setiap barang yang masuk ke gudang PT Pandu Logistics merupakan barang yang dikirm dari supplier klien dan di cek oleh satpam dan staff gudang untuk mengetahui jumlah dan barang apa yang dikirim di gudang. Setelah melakukan pengecekan staff bagian gudang menginformasikan kepada klien bahwa barang yang dikirm sesuai atau tidak. Sedangkan untuk proses barang keluar, klien memesan barang dengan mengirimkan pesan atau melakukan panggilan langsung dengan staff yang menangani produk dari klien tersebut. Selanjutnya staff tersebut menginformasikan kepada pekerja lainnya untuk melakukan packing barang yang telah dipesan oleh klien. Setelah itu pekerja menginformasikan bahwa telah selesai melakukan packing barang, staff klien memberikan surat jalan kepada pekerja.

Pada setiap alur proses yang terjadi di PT Pandu Logistics juga harus ada pengawasan dan pencatatan terhadap persedian barang, Sehingga, untuk pengolahan data persediaan barang khususnya untuk barang yang berisi berbagai jenis produk dalam satu kardus dari pihak klien yang berupa kosmetik dilakukan secara manual oleh admin gudang. Sehinga dari permasalahan tersebut sering terjadi kesalahan dalam perhitungan barang, kesulitan dalam pencatatan dan pembuatan laporan barang masuk dan keluar selain sistem yang di terapkan pada produk kosmetik milik klien adalah First In First Out (FIFO) sehingga yang terjadi banyak kosmetik yang dead stock. Dapat dilihat dari alur proses yang terjadi di PT Pandu Logistics sangat kurang efisien dan efektif sehingga membutuhkan waktu lama.

(11)

2 Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka dibutuhkan sistem informasi inventory di PT Pandu Logistics khususnya di divisi warehouse dapat memudahkan dalam proses alur bisnis yang ada di PT Pandu Logistics sehingga sistem yang akan dibangun dapat memudahkan karyawan dalam mengelola dan mengontrol persediaan barang di warehouse.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, berikut rumusan masalah yang didapat ialah: Bagaimana perancangan sistem informasi inventory dapat menyajikan informasi yang akurat?

1.3. Tujuan

Berikut merupakan tujuan dari diadakannya penelitian dan perancangan sistem informasi inventory: 1. Merancang sebuah sistem informasi inventory stok berbasis web di Pandu Logistics.

2. Merancang sistem informasi inventory barang yang memudahkan karyawan PT Pandu Logistics dalam mengolah data barang.

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KP

Waktu : 17 Juni 2019 - 2 Agustus 2019 Tempat : PT Pandu Logistics

Alamat : Jl. Raya Bekasi Timur Km.18 No.30 Jakarta, Indonesia

1.5. Batasan Masalah

Berikut batasan masalah yang digunakan dalam penelitian laporan kerja praktik ini:

1. Perancangan sistem informasi inventory hanya dilakukan hingga tahap perancangan user interface. 2. Perancangan sistem informasi inventory hanya terdiri dari: data barang barang, input barang keluar

dan masuk, laporan stok barang, laporan barang masuk dan keluar dan manajemen user.

1.6. Metodologi

1. Tahapan Penelitian

Berikut tahapan penelitian yang telah dilakukan di dalam penelitian laporan kerja praktik ini:

(12)

3

Gambar 1 menggambarkan aliran kegiatan yang dijalani oleh penulis selama melakukan kerja praktik. Pertama yang dilakukan penulis ialah melakukan pengamatan secara langsung di PT Pandu Logistics selama kegitan kerja praktik. Selanjutnya penulis mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang diangkat oleh penulis dalam kegiatan kerja praktik, dengan batasan-batasan masalah yang telah ditentukan. Langkah ketiga yaitu menentukan tujuan penelitian yang dilaksanakan dimana tujuan tersebut ingin dicapai agar bermanfaat dan bermakna terhadap kegiatan kerja praktek dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas. Langkah keempat adalah dengan melakukan studi literature yaitu mencari informasi-informasi yang terkait permasalahan yang diangkat dalam laporan kerja. Langkah selanjutnya yaitu pengumpulan data, yang digunakan untuk mengolah data berdasarkan permasalahan yang ada. Lalu mengolah data yang diperoleh untuk mendukung penyelesaian masalah. Setelah melakukan pengolahan data penulis melakukan analisis data untuk menentukan hasil dan solusi atas permasalahan yang ada. Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan tujuan penelitian.

2. Metode Pengumpulan Data

Berikut metode pengumpulan yang dilakukan dalam penelitian laporan kerja praktik ini: a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan dapat secara langsung mengetahui permasalahan yang sedang terjadi dalam sistem pengelolaan inventory barang pada PT Pandu Logistics.

b. Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tambahan yang dibutuhkan, penulis mewawancarai staff yang ada di PT Pandu Logistics.

c. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mencari secara langsung dari sumber-sumber pustaka seperti jurnal ilmiah, buku maupun hasil-hasil yang berkaitan dengan penelitian.

d. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data dan bukti penelitian sehingga memperkuat hasil laporan.

(13)

4

(14)
(15)

5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Pandu Siwi Sentosa atau biasa dikenal dengan Pandu Logistics merupakan Perusahaan yang didirikan oleh Bapak Dr. H. M. Bhakty Kasry pada tanggal 20 Agustus 1992. Bapak Dr. H. M. Bhakty Kastry sebelum mendirikan Pandu Logistics, beliau merupakan pekerja di bawah naungan perusahaan DHL sebagai Sales Representative dan mendapatkan penghargaan The Best Sales Representative sebanyak tiga kali oleh DHL. Bapak Dr. H. M. Bhakty Kastry setelah resign dari DHL, beliau mendirikan Perusahaan Pandu Logistics. Dengan tekad dan keyakinan yang kuat Bapak Bhakty menawarkan jasa kurir dan mencari customer di beberapa perusahaan dan hasilnya beberapa menjadi customer. Pandu Logistics berawal dari ruko pinjaman berukuran 5 x 12 meter yang berada di Jl. Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada tahun 2000, atas kepercayaan pelanggan dengan brand markingnya Pandu Logistics, perusahaan ini telah membuktikan eksistensinya di bidang jasa pengiriman ekspres domestik yang terpercaya. Seiring waktu, Pandu Logistics memiliki teamwork yang tersebar di sebagian besar duia, seperti di Asia, Timur Tengah, Eropa, Australia, USA, Amerika Latin, Canada dan Afrika Utara. (PanduLogistics, 2019).

Saat ini Pandu Logistics memiliki 180 kantor cabang/agen di seluruh Indonesia dengan karyawan berjumlah lebih dari 2000 orang. Pandu Logistics juga memperkuat jaringan di daerah yaitu dengan menerapkan sistem desentralisasi, karenanya perusahaan ini hanya perlu memiliki jaringan di 8 kota besar sebagu HUB, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Pekanbaru, Medan, Makassar, Mataram, Padang dan Balikpapan. Dalam kurun waktu sehari, Pandu Logistics mampu mengirimkan barang maupun dokumen dengan rataan 28 sampai 30 ton perhari. Pelanggan yang masuk menjadi mitra sebanyak 2.500 pelanggan di Indonesia dan 1.300 di antaranya berada di Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), warehousing dan pemeriksaan keamanan kargo dan pos yang meliputi pengurusan transportasi, klaim asuransi, survey kapal laut, pemeriksaan kualitas dan kuantitas barang/kargo serta pengurusan dokumen angkutan dan pemeriksaan untuk mencegah terangkutnya barang yang dilarang (prohibited items) dalam kiriman kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat udara sebelum melakukan pengiriman barang.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dan Misi Perusahaan Pandu Logistics sebagai berikut: a. Visi Perusahaan

1. Menjadi Perusahaan logistik terdepan yang memprioritaskan kepuasan pelanggan.

2. Pertimbangan yang matang, penuh dengan kehati-hatian dan akurat adalah prinsip dasar pelayanan perusahaan.

b. Misi Perusahaan

1. Menjalin kerjasama yang baik dengan pelanggan dan selalu dapat diandalkan.

2. Mengintegrasikan jasa pengiriman, pergudangan, pendistribusain barang, serta kepabeaan dalan satu sistem teknologi yang innovative, mudah dan fleksibel.

3. Mempercepat dan mengembangkan kekuatan jaringan serta infrstruktur yang ada dengan didukung oleh SDM yang professional dan memiliki integritas moral yang tinggi.

(16)

6 yang terintegrasi dan sistem komputer untuk itu kami telah dilengkapi yang online antara kantor cabang termasuk pelacakan dan penelusuran barang, administrasi mudah dan sederhana, bar-coding dan jaringan e-commerce.

2.3. Penempatan Peserta KP di dalam Perusahaan selama Melaksanakan KP

Selama berada di PT Pandu Logistics, penulis ditempatkan di 3 divisi yang berbeda. Selama kurang lebih 3 minggu pertama penulis berada di divisi arsip, minggu ke 3 hingga minggu ke 6 penulis ditempatkan di warehouse dimana warehouse di Pandu Logistics menangani barang-barang promosi maupun barang-barang-barang-barang hadiah dari berbagai perusahan-perusahaan dengan lini bisnis berbeda salah satunya PT Loreal Indonesia, dan 2 hari terakhir sebelum kerja praktik selesai, penulis ikut kurir saat mengantarkan barang untuk mengetahui alur pengiriman barang kepada konsumen.

(17)
(18)

7

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Gudang

Gudang berfungsi manjaga kelancaran operasi produksi manufaktur. Terdapat tiga tujuan utama gudang yang berkaitan dengan prngadaan barang, yaitu sebagai berikut: (Wignjosoebroto, 2009)

1. Pengawasan, yaitu dengan sistem administrasi yang baik mengontrol keluar masuknya material. Dimana tugas dalam pengawasan yaitu menyangkut keamanan dari material sehingga tidak terjadi kehilangan.

2. Pemilihan merupakan aktivitas pemeliharaan / perawatan agar material yang disimpan tidak cepat rusak pada saat dilakukan penyimpanan.

3. Penimbunan/penyimpanan yaitu agar sewaktu-waktu diperlukan maka material yang dibutuhkan akan tetap tersedia.

3.2. Sistem Informasi Inventory 3.2.1. Sistem Informasi

Sistem merupakan sebuah keterpaduan terdiri atas jumlah komponen fungsional dengan fungsi dan tugas khusus yang saling berhubungan dan bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu (Fathansyah, 2012). Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen terintegrasi dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama. Hal yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemen pada sistem itu sendiri yang memiliki kombinasi yang berbeda antara sistem yang satu dengan lainnya (Nugroho B. , 2014). Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan keterpaduan, sekelompok unsur maupun elemen yang berhubungan satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan.

Informasi merupakan hasil pengolahan data menjadi bentuk yang penting dan mempunyai kegunaan sebagai dasar untuk memutuskan sebuah keputusan yang dapat dirasakan secara langsung saat itu juga maupun secara tidak langsung pada waktu mendatang (Sutanta, 2011). Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2012). Maka, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan informasi merupakan data yang dapat memepengaruhi pengambilan keputusan yang mana akan berdampak saat ini atau masa yang akan mendatang.

Sistem Informasi merupakan sebuah sistem di dalam organisasi yang berhubungan antara kebutuhan pengolahan transaksi harian dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak lain dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2012). Maka dari itu dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu rangkaian komponen yang saling berkaitan dalam mengumpulkan, memproses serta menyimpan informasi yang mendukung dalam pengambilan keputusan.

3.2.2. Inventory

Inventory merupakan bahan maupun barang yang disimpan dengan tujuan tertentu seperti untuk proses produksi apabila berupa bahan mentah sehingga disimpan lebih lanjut, apabila berupa komponen maka akan dijual sebagai barang dagangan. Inventory adalah stok suatu item yang digunakan suatu perusahaan (Assauri, 2016). Inventory merupaan stok dari item, sumberdaya, bahan, material yang disimpan den disediakan oleh perusahaan untuk mendukung

(19)

8 proses bisnisnya dan memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu (Rahmawati, 2017). Sehingga inventory dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yaitu menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya dalam kuantitas dan waktu yang tepat, selain itu ada tujuan lainnya yang ingin dicapai sebuah perusahaan yaitu meminimalkan biaya total dengan memperhitungkan penentuan untuk pemesanan yang dilakukan secara optimal. Selain tujuan ada juga manfaat yang akan diperoleh dengan adanya inventory yaitu dengan adanya kegiatan inventory dapat menjamin kelancaran kegiatan operasional internal dan eksternal sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuhi tanoa tergantung dengan adanya pemasok dan dapat mengurangi resiko keterlambatan barang dan barang rusak sehingga suatu perusahaan dapat berjalan dengan optimal. (Shofari, 2016). Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa inventory memiliki berbagai jenis-jenis yang dikategorikan sebagai berikut:

1. Jenis Inventory menurut fungsi: (Rahmawati, 2017)

a. Batch stock/Lot size inventory

Persediaan yang dibeli dalam jumlah besar untuk mendapatkan keuntuangan seperti potongan harga sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan operasional.

b. Fluctuation stock

Persediaan unruk menghadapi fluktuasi permintaan yang tak dapat diperkirakan.

c. Anticipation stock

Persediaan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan berdasarkan pola musiman atau permintaan yang meningkat.

d. Safety stock

Persediaan dengan jumlah persediaan yang tersedia secara rata-rata untuk memenuhi permintaan dan penyaluran yang tidak dapat dipastikan dalam janka waktu pendek.

e. Congestion stock

Persediaan dari produk/barang yang diproduksi berkaitan dengan adanya batasan produksi. f. Persediaan pipeline

Persediaan yang ada pada saat produk dalam melakukan pendistribusiaan. 2. Jenis Inventory menurut posisi barang (Helmi, 2015)

a. Persediaan bahan baku

Bahan atau barang yang akan diproses untuk menjadi barang jadi b. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)

Persediaan yang telah mengalami perubahan dari bahan baku, namun pengerjaannya belum diselesaikan atau masih dalam proses.

c. Supplies inventory

Persediaan yang berfungsi sebagai penunjuang dalam proses operasi atau produksi agar berjalan dengan lancar.

d. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory)

Persediaan yang akan dijual kembali sebagai barang dagangan e. Persediaan barang jadi (finished good inventory)

Persediaan yang diperoleh dari hasil operasi atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan digudang perusahaan

(20)

9

3.2.3. Sistem Inventory

Sistem inventory merupakan sekumpulan pengendalian dan kebijakan untuk memonitor tingkat inventory dan menentukan tingkat mana yang harus dijaga dengan memperhitungkan stok. Sistem inventory memberikan wewenang bagi seluruh bagian dari struktur organisasi dan kebijakan operasi produksi untuk menjaga dan mengawasi barang dalam stok, sehingga diharapkan manajemen barang dalam melakukan pemesanan dan penerimaan barang dapat berjalan dengan lancar. Penggunaan sistem inventory dilakukan untuk mengoptimalkan proses kegiatan perusahaan yang mana sistem tersebut dapat mengetahui waktu penempatan pesanan, mengawasi jenis dan jumlah barang yang akan di pesan dan dengan siapa barang tersebut dipesan. (Assauri, 2016).

3.3. Basis Data

Database atau basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang tersimpan pada simpanan luar komputer dan digunkakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasi. Sehingga database merupakan salah satu komponen penting id sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya (Ali & Ambarita, 2016). Dapat disimpulkan bahwa database merupakan media yang digunakan untuk menyimpan data yang saling berhubungan dan dapat diambil atau dicari secara cepat. File yang berisi dengan program dan data yang dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik.

3.4. Metode Pengembangan Sistem

Pola sirkulasi dari siklus hidup sistem yaitu mendefinisikan masalah dalam tahap perencanaan dan analisis, selanjutnya mendefinisikan solusi alternatif dan mengevaluasi tahap desain. Tahapan selanjutnya, mengimplementasikan dan menggunakan solusi terbaik. Selama tahap penggunaan, umpan balik informasi sikumpulkan untuk melihat seberapa baik sistem dalam memecahkan masalah yang dihadapi. SDLC atau Software Development Life Cycle merupakan proses pengembangan atau mengibah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model atau metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem perangkat lunak sebelumnya, berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik (Sukamto & Shalahuddin, 2013). SDLC (dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahapan tahapan tersebut sebagai berikut: (McLeod, George P., & Raymond dan Schell, 2007)

1. Tahapan Perencanaan Sistem (System Planning)

Tahapan perencanaan sistem dilakukan oleh Software Developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen. Selain itu juga memperhatikan aspek-asoek yang berkaitan dengan sistem, antara lain: identifikasi data dan informasi, identifikasi pelaku bisnis, identifikasi maslah, menentukan sistem yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan sistem informasi yang akan dibangun. Manajer dan non manajer dan elemen-elemen dalam perusahaan sangat berperan dalam mengenali berbagai masalah yang ada dalam suatu perusahaan. (Setyorini & Hakim, 2016)

2. Tahap Analisis Sistem (System Analysis)

Tahap analisis sistem merupakan telaah atas sistem berjalan dengan tujuan untuk mendesain sistem baru atau menyempurnakan sistem lama. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

(21)

10 hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. (Jogiyanto, 2005)

3. Tahapan Perancangan Sistem (System Design)

Waterfall model disebut juga sebagai siklus hidup klasik yang merupakan paradigma untuk rekayasa perangkat lunak yang menyarankan pendekatan sistematis, sekuensial untuk pengembangan perangkat lunak yang diawali dengan persyaratan spesifikasi pelanggan dan berkembang melalui perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan penyebaran,yang berpuncak pada dukungan yang berkelanjutan dari perangkat lunak yang telah selesai. (Pressman, 2015)

Gambar 2 Waterfall Pressman

Berikut hal yang akan dilakukan pada perancangan sistem:

a. Communication

Komunikasi diperlukan pada saat sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis. Sehingga hasil yang didapatkan dari komunikasi yang dilakukan yaitu inisialisasi proyek seperti menganalisis permasalahan, mengumpulkan data-data yang terkait permasalahan serta mendefinisikan fitur dan fungsi software yang dibutuhkan untuk permasalahan yang terjadi.

b. Planning

Perencanaan tahapan ini menjelaskan tentang tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang dibutuhkan, produk yang dihasilkan, penjadwalan yang dilaksanakan dan tracking proses pengerjaan.

c. Modeling

Tahapan pemodelan seperti perancangan struktur data, arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program yang bertujuan untuk lebih dapat memahami gambaran dari apa yang dikerjakan.

d. Construction

Konstruksi merupakan tahapan dalam menerjemahkan bentuk desain menjadi bentuk kode atau bahasa pemrograman yang dapat dibaca oleh komputer. Tujuan dilakukan konstruksi yaitu untuk menemukan kesalahan yang mungkin akan terjadi sehingga dapat diperbaiki.

e. Deployment

Deployment merupakan tahapan implementasi software ke customer, pemeliharaan software

berkala, perbaikan software, evaluasi dan pengembangan software berdasarkan feedback yang diberikan sehingga sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya. 4. Tahap Penerapan Sistem (System Implementation)

Tahap implementasi sistem merupakan penentuan proses dan kebutuhan data dari sistem. Tahap implementasi sistem terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005)

(22)

11 1. Mempersiapkan rencana implementasi

Implementasi sistem ditentukan oleh perencanaan yang dibuat. Meskipun suatu sistem akuntansi telah dirancang dengan baik, namun sebagian besar sukses pengembangan sistem ditentukan oleh bagaimana baiknya perencanaan implementasi sistem disusun dan dilaksanakan. Rencana implementasi terdiri dari pekerjaan implementasi, tanggal penyelesaian, perkiraan biaya, dan orang-orang yang bertanggung jawab atas setiap pekerjaan. Rencana tersebut juga menyebutkan saat proyek tersebut harus selesai dan kapan sistem harus beroperasi. (Setyorini & Hakim, 2016)

2. Melakukan kegiatan implementasi.

a. Memilih dan melatih personil. Karyawan dapat dipekerjakan dari luar lingkungan kantor dengan membuka lowongan kerja maupun memindahkan karyawan secara internal. Memilih pekerja dari dalam perusahaan merupakan alternatif yang lebih murah dan efektif karena para pekerja/pegawai lebih memahami bisnis dan kegiatan perusahaan. b. Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem. Persiapan dalam penentuan lokasi

adalah proses yang lama dan harus dimulai dengan baik sebelum tanggal pemasangan sistem.

c. Menguji sistem. Pengujian sistem dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

-Peninjauan langsung adalah tinjauan pertahap atas logika prosedur atau program. -Pemrosesan transaksi uji, menetapkan apakah program beroperasi seperti yang diharapkan.

-Uji penerimaan menggunakan beberapa salinan dari transaksi dan catatan file sesungguhnya, bukan menggunakan salinan buatan.

5. Tahap Penggunaan dan Perawatan Sistem (System Maintenance)

Perawatan sistem atau system maintenance bertujuan agar sistem informasi yang telah diimplementasikan dapat mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada sehingga tujuan pengembangan sistem informasi tetap dapat dicapai. Tahap ini meliputi perbaikan error, modifikasi sistem, dan penyempurnaan sistem.

3.5. Unified Modelling Language

Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa standar dalam penulisan denah perangkat lunak. UML digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak. Dengan kata lain, pembuatan diagram UML dapat membantu pengembang perangkat lunak dalam membangun perangkat lunak. Sehingga UML dapat menjelaskan desain sistem kepada orang lain sehingga mudah untuk dipahami. (Kurniawan, 2019)

3.5.1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan gambaran dari semua kasus penggunaan dan bagaimana mereka berhubungan sehingga dapat menjelaskan gambaran besar tentang fungsi sistem. Use case diagram syntax terdiri dari use case, actors, relationship, system boundary boxes. Use case dinotasikan dengan gambar horizontal ellips. Actor menggambarkan orang, sistem lain yang berhubungan dengan sistem saat ini. Tulisan nama sistem di dalam kotak / boundary yang menampilkan batasan sistem merupakan system boundary boxes. Sedangkan untuk relationship ada beberapa jenis relasi yang biasa digunakan pada use case diagram yaitu association relationship, include relationship, extend relationship, generalization relationship. Tabel 1 menunjukkan syntax yang ada pada use case diagram: (Kurniawan, 2019).

(23)

12

Tabel 1 Syntax Use Case Diagram

3.5.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau disingkat dengan ERD menunjukkan hubungan antara entitas yang satu denga lainnya begitu pulan dengan hubungannya. Dengan adanya hubungan antar entitas maka seluruh data menjadi tergabung di dalam satu kesatuan yang terintegrasi (Nugroho E. , 2010). ERD merupakan gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis. Tabel 1 merupakan simbol-simbol ERD:

Tabel 2 Simbol ERD

Sumber: (Rahmawati, 2017)

Syntax Keterangan

Use Case

Aktor

Relationship

System Boundary Boxes

Simbol Chen Keterangan

Entitas : Orang, tempat atau benda memiliki nama tunggal

Atribut : Properti dari entitas harus digunkan oleh minimal 1 proses bisnis di pecah dalam detail

Relationship: Menunjukkan hubungan antar 2 entitas, dideskripsikan dengan kata kerja

(24)

13 Hubungan adalah keterhubungan atau keterkaitan atara satu dengan satu atau lebih entitas lain. Bentuk hubungan tersebut bermacam-macam yaitu : (Nugroho E. , 2010)

a. One to One

Satu rekaman di sebuah entitas berhubungan dengan hanya satu rekaman di entitas lain.

b. One to Many

Satu rekaman di sebuah entitas yang berhubungan dengan lebih dari satu rekaman di entitas lain.

c. Many to Many

Lebih dari satu rekaman di sebuah entitas berhubungan dengan lebih dari satu rekaman di entitas lain.

Atribut merupakan suatu karakteristik yang bisa enggambarkan seluruh atau sebagian dari record. Kata lain dari atribut adalah elemen data. Atribut dan entitas memiliki keterkaitan yang dapat digambarkan dengan notasi penghubung. Penghubung atau konektor merupakan bentuk dari keterkaitan antara entitas, atribut, maupun dengan relasi. Penghubung dapat digambarkan dengan garis yang menghubungkan notas berdasarkan keterikatan yang dimiliki (Rahmawati, 2017).

(25)

14

(26)
(27)

15

BAB IV STUDI KASUS

4.1. Lingkup Pekerjaan

Nama divisi dan Penempatan : Warehouse

Deskripsi Divisi : Bertanggung jawab dalam melakukan penyimpanan maupun distribusi barang milik klien serta membantu kelancaran kegiatan pihak klien.

Pembimbing : Toyib Hadi

Jabatan Pembimbing : Supervisor Warehouse

Pekerjaan Mahasiswa :

Lingkup pekerjaan mahasiswa teknik logistik yaitu perancangan, pengusulan, dan implementasi. Dari ketiga tugas tersebut yang paling tepat untuk penulis lakukan di perusahaan tersebut adalah dengan perancangan dan pengusulan. Setelah melakukan observasi, masalah yang ditemukan adalah mengenai sistem informasi terkait barang-barang DN milik Loreal yang ada pada PT Pandu Logistics yang mana sering terjadi kesalahan informasi. Sehingga penulis melakukan perancangan sistem informasi sebagai upaya dalam memberikan usulan atas masalah tersebut.

4.2. Pendefinisian Masalah

Gudang PT Pandu Logistics memiliki sistem yang sudah cukup terintegrasi dengan sistem yang ada pada perusahaan. Namun sistem informasi yang saat ini berjalan, masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan yaitu pada sistem tersebut hanya digunakan untuk pencatatan barang-barang yang dikirim oleh supplier yang mana produk yang dikirim dalam jumlah yang banyak (bulk) hanya terdapat satu jenis produk dalam satu kardus namun untuk pencatatan barang untuk produk-produk yang berisi berbagai jenis produk dalam satu kardus masih dilakukan manual dan di tulis pada microsoft Excel sehingga mengalami sering terjadi kesalahan dalam input data. Selain itu untuk produk yang berisi berbagai jenis tersebut dilakukan pengecekan satu per satu untuk menghitung jumlah dan jenis yang ada pada satu kardus tersebut. Hal ini membutuhkan waktu yang lama, selain itu terkadang dapat menyebabkan terjadi selisih perhitungan barang dan informasi stok barang tidak sesuai dengan persediaan. Pihak klien apabila ingin meminta untuk dilakukan pengiriman barang harus menghubungi admin yang menanganin produk PT Loreal Indonesia melalui telepon sehingga barang milik klien yang disimpan oleh pihak PT Pandu Logistics dan yang diminta kadang tidak dapat terpenuhi karena terjadi kesalahan komunikasi pada data yang dimiliki klien dengan pihak PT Pandu Logistics itu sendiri.

Dari uraian diatas maka pemecahan masalah yang tepat yaitu dengan membangun suatu sistem informasi yang dapat menghubungkan antara pihak PT Loreal Indonesia sebagai penyewa atau klien, Supplier PT Loreal Indonesia dan Pandu Logistics sebagai penyedia jasa.

(28)

16

(29)
(30)

17

BAB V HASIL KERJA PRAKTIK

5.1. Perancangan Sistem Informasi Inventory

Berdasarkan uraian permasalahan pada sub-bab 4.3, diperlukan sebuah sistem informasi inventory yang mana dapat memecahkan permasalahan yang terjadi di Pandu Logistics. Untuk menciptakan sistem informasi memerlukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

5.1.1. Perencanaan Kebutuhan

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional mendeskripsikan layanan, fitur maupun fungsi yang disesiakan oleh sistem untuk user, berikut merupakan tabel yang mendiskrisikan kebutuhan fungsional

Tabel 3 Kebutuhan Fungsional

No Kebutuhan Fungsional Responsibilities

1. Admin 1. Mengelola data barang klien

2. Melihat data stok barang klien

3. Melihat data barang masuk dan keluar 4. Mengelola pengiriman

2. Staff Gudang 1. Menginput data barang masuk dan keluar 2. Mengupdate stok barang

3. Klien 1. Melihat stok barang

2. Melihat data stok barang 3. Memesan barang

4. Kepala Gudang 1. Melihat laporan klien 2. Melihat laporan stok barang 3. Melihat laporan pengiriman

4. Melihat laporan barang masuk dan barang keluar 5. Supplier 1. Menginput data barang yang akan dikirim ke gudang

2. Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional mendeskripsikan jenis kebutuhan perangkat keras bersifat properti yag dimiliki oleh sistem yaitu hardware, software dan brainware. Untuk software kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pemuatan sistem ini yaitu, sistem operasi windows 32 bit, Xampp mencakup web server (apache), database (mysql), database manager (PhpMyadmin), bahasa pemrograman PHP, Web pemrograman PHP, Web browser Google Chrome, database MYSQL, untuk desain web menggunakan aplikasi sublime dan bootstrap.

5.1.2. Pemodelan sistem

1. Tahapan Analisis

Pada sistem informasi inventory hak ases terbagi berdasarkan kebutuhan masing-masing user. Admin mendapatkan hak akses tertinggi sehingga dapat mengakses semua fitur. Kepala gudang hanya mendapatkan hak akses untuk melihat, sedangkan staff gudangmendapatkan akses untuk mengupdate stok barang, menginput data barang masuk dan keluar yang telah disebutkan pada sub bab sebelumnya tentang kebutuhan fungsional. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem informasi inventory barang di bawah ini:

(31)

18 a. Akses Admin

A1. Admin dapat melakukan login A2. Admin dapat mengelola data master

A3. Admin dapat melakukan transaksi barang masuk dan barang keluar

A4. Admin dapat melihat dan mencetak laporan stok barang, barang masuk, dan barang keluar

A5. Admin dapat mengelola user

A6. Admin dapat mengubah password login A7. Admin dapat melakukan logout.

b. Akses Staff Gudang

B1. Staff Gudang dapat melakukan login B2. Staff Gudang dapat mengelola data master

B3. Staff Gudang dapat melakukan transaksi barang masuk dan barang keluar

B4. Staff Gudang dapat melihat dan mencetak laporan stok barang, barang masuk, dan barang keluar

B5. Staff Gudang dapat mengubah password login B6. Staff Gudang dapat melakukan logout

c. Akses Klien

C1. Klien dapat melakukan login

C2. Klien dapat melakukan pemesanan barang

C3. Klien dapat melihat dan mencetak laporan stok barang, barang masuk dan barang keluar C4. Klien dapat mengubah password login

C5. Klien dapat melakukan logout. d. Akses Kepala Gudang

D1. Kepala Gudang dapat melakukan login

D2. Kepala Gudang dapat melihat dan mencetak laporan stok barang, barang masuk, dan barang keluar

D3. Kepala Gudang dapat mengubah password login D4. Kepala Gudang dapat melakukan logout

e. Akses Supplier

E1. Supplier dapat melakukan login

E2. Supplier dapat melakukan transaksi data pengiriman jumlah barang dari supplier ke gudang

E3. Supplier dapat mengubah password login E4. Supplier dapat melakukan logout

2. Use Case Diagram

Use case diagram menunjukkan interkasi antara use case, code, actor dan pekerja. Diagram ini menggambarkan model lengkap tentang apa yang perusahaan lakukan, siapa yang berperan di dalam dan di luar sistem. Berikut merupakan use case diagram aktor-aktor yang terkait:

(32)

19

a. Use Case Diagram Hak Akses Admin

Gambar 3 Use Case Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 3 dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya dengan melakukan tahapan Use Case Specification atau data.

Tabel 4 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola Data Master

Use Case Name Mengelola Data Master

Requirement A2

Goal Admin dapat mengelola data master

Pre-conditions Admin telah melakukan login

Post-conditions Admin dapat menambahkan, mengubah dan

menghapus data master

Failed end conditions Admin gagal menambahkan, mengubah dan

menghapus data master

Primary Actors Admin

Main Flow/Basic Path 1. Admin melakukan login

2. Admin memilih data master

3. Admin memilih data barang atau jenis barang

4. Admin menambahkan data barang atau jenis barang

Alternative Flow 4a. Admin mengubah data atau jenis barang

4b. Admin mengahpus data barang atau jenis barang

(33)

20

Tabel 5 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola Transaksi

Use Case Name Mengelola Transaksi

Requirement A3

Goal Admin dapat mengelola transaksi barang

masuk dan barang keluar

Pre-conditions Admin telah melakukan login

Post-conditions Admin dapat menambahkan barang masuk

dan keluar

Failed end conditions Admin gagal menambahkan barang masuk

dan keluar

Primary Actors Admin

Main Flow/Basic Path 1. Admin melakukan login

2. Admin memilih transaksi 3. Admin memilih barang masuk 4. Admin menambahkan barang masuk 5. Admin melakukan logout

Alternative Flow 3a. Admin memilih barang keluar

4a. Admin menambahkan barang keluar

Tabel 6 Use Case Spesification Hak Akses Admin Melihat Laporan

Use Case Name Melihat Laporan

Requirement A4

Goal Admin dapat melihat laporan

Pre-conditions Admin telah melakukan login

Post-conditions Admin dapat mencetak laporan

Failed end conditions Admin gagal melihat laporan

Primary Actors Admin

Main Flow/Basic Path 1. Admin melakukan login

2. Admin melihat laporan

3. Admin memilih laporan stok barang 4. Admin dapat mencetak laporan 5. Admin melakukan logout

Alternative Flow 3a. Admin memilih laporan barang masuk

3b. Admin memilih laporan barang keluar

Tabel 7 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola User

Use Case Name Mengelola user

Requirement A5

Goal Admin dapat mengelola user

Pre-conditions Admin telah melakukan login

Post-conditions Admin dapat menambahkan, mengubah

dan memblokir user

Failed end conditions Admin gagal menambahkan, mengubah

dan memblokir user

Primary Actors Admin

Main Flow/Basic Path 1. Admin melakukan login

2. Admin mengelola user 3. Admin menambahkan user 4. Admin melakukan logout

Alternative Flow 3a. Admin mengubah data user

(34)

21

Tabel 8 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengubah Password

Use Case Name Mengubah password

Requirement A6

Goal Admin dapat mengubah password

Pre-conditions Admin telah melakukan login

Post-conditions Admin dapat mengubah password

Failed end conditions Admin gagal mengubah password

Primary Actors Admin

Main Flow/Basic Path 1. Admin melakukan login

2. Admin mengubah password 3. Admin melakukan logout

b. Use Case Diagram Hak Akses Staff Gudang

Gambar 4 Use Case Diagram Staff Gudang

Berdasarkan Gambar 4 diatas dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya dengan melakukan tahapan Use Case Specification atau data.

Tabel 9 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengelola Data Master

Use Case Name Mengelola Data Master

Requirement B2

Goal Staff gudang dapat mengelola data master

Pre-conditions Staff gudang telah melakukan login

Post-conditions Staff gudang dapat menambahkan, mengubah

dan menghapus data master

Failed end conditions Staff gudang gagal menambahkan, mengubah

dan menghapus data master

(35)

22

Tabel 10 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengelola Data Master Lanjutan

Main Flow/Basic Path 1. Staff gudang melakukan login

2. Staff gudang memilih data master 3. Staff gudang memilih data barang atau

jenis barang

4. Staff gudang menambahkan data barang atau jenis barang

Alternative Flow 4a. Staff gudang mengubah data atau jenis

barang

4b. Staff gudang mengahpus data barang atau jenis barang

Tabel 11 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengelola Transaksi

Use Case Name Mengelola Transaksi

Requirement B3

Goal Staff gudang dapat mengelola transaksi

barang masuk dan barang keluar

Pre-conditions Staff gudang telah melakukan login

Post-conditions Staff gudang dapat menambahkan barang

masuk dan keluar

Failed end conditions Staff gudang gagal menambahkan barang

masuk dan keluar

Primary Actors Staff gudang

Main Flow/Basic Path 6. 1. Staff gudang melakukan login

7. 2. Staff gudang memilih transaksi 8. 3. Staff gudang memilih barang masuk 9. 4. Staff gudang menambahkan barang

masuk

10. 5. Staff gudang melakukan logout

Alternative Flow 3a. Staff gudang memilih barang keluar

4a. Staff gudang menambahkan barang keluar

Tabel 12 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Melihat Laporan

Use Case Name Melihat Laporan

Requirement B4

Goal Staff gudang dapat melihat laporan

Pre-conditions Staff gudang telah melakukan login

Post-conditions Staff gudang dapat mencetak laporan

Failed end conditions Staff gudang gagal melihat laporan

Primary Actors Staff gudang

Main Flow/Basic Path 1. Staff gudang melakukan login

2. Staff gudang melihat laporan 3. Staff gudang memilih laporan stok

barang

4. Staff gudang dapat mencetak laporan 5. Staff gudang melakukan logout

Alternative Flow 3a. Staff gudang memilih laporan barang

masuk

3b. Staff gudang memilih laporan barang keluar

(36)

23

Tabel 13 Use Case Spesification Hak Akses Staff Gudang Mengubah Password

Use Case Name Mengubah password

Requirement B5

Goal Staff gudang dapat mengubah password

Pre-conditions Staff gudang telah melakukan login

Post-conditions Staff gudang dapat mengubah password

Failed end conditions Staff gudang gagal mengubah password

Primary Actors Staff gudang

Main Flow/Basic Path 1. Staff gudang melakukan login

2. Staff gudang mengubah password 3. Staff gudang melakukan logout

c. Use Case Diagram Hak Akses Klien

Gambar 5 Use Case Diagram Klien

Berdasarkan Gambar 5 diatas dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya dengan melakukan tahapan Use Case Specification atau data.

Tabel 14 Use Case Spesification Hak Akses Klien Melakukan Pemesanan

Use Case Name Melakukan Pemesanan

Requirement C2

Goal Klien melakukan pemesanan

Pre-conditions Klien telah melakukan login

Post-conditions Klien gudang dapat menambahkan, mengubah

dan menghapus pesanan

Failed end conditions Klien gagal menambahkan, mengubah dan

menghapus pesanan

(37)

24

Tabel 15 Use Case Spesification Hak Akses Klien Melakukan Pemesanan Lanjutan

Main Flow/Basic Path 1. Staff gudang melakukan login

2. Klien gudang memilih pesanan 3. Klien menambahkan informasi berupa

jumlah barang, alamat dan nama penerima

Alternative Flow 3a. Klien mengubah informasi berupa

jumlah barang, alamat dan nama penerima 4b. Staff gudang mengahpus informasi berupa jumlah barang, alamat dan nama penerima

Tabel 16 Use Case Spesification Hak Akses Klien Melihat Laporan

Use Case Name Melihat Laporan

Requirement C3

Goal Klien dapat melihat laporan

Pre-conditions Klien telah melakukan login

Post-conditions Klien dapat mencetak laporan

Failed end conditions Klien gagal melihat laporan

Primary Actors Klien gudang

Main Flow/Basic Path 1. Klien melakukan login

2. Klien melihat laporan

3. Klien memilih laporan stok barang 4. Klien dapat mencetak laporan 5. Klien melakukan logout

Alternative Flow 3a. Klien memilih laporan barang masuk

3b. Klien memilih laporan barang keluar

Tabel 17 Use Case Spesification Hak Akses Klien Mengubah Password

Use Case Name Mengubah password

Requirement C4

Goal Klien dapat mengubah password

Pre-conditions Klien telah melakukan login

Post-conditions Klien dapat mengubah password

Failed end conditions Klien gagal mengubah password

Primary Actors Klien

Main Flow/Basic Path 1. Klien melakukan login

2. Klien mengubah password 3. Klien melakukan logout

(38)

25

d. Use Case Diagram Hak Akses Kepala Gudang

Gambar 6 Use Case Diagram Kepala Gudang

Berdasarkan Gambar 6 dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya dengan melakukan tahapan Use Case Specification atau data.

Tabel 18 Use Case Spesification Hak Akses Kepala Gudang Melihat Laporan

Use Case Name Melihat Laporan

Requirement D2

Goal Kepala gudang dapat melihat laporan

Pre-conditions Kepala gudang telah melakukan login

Post-conditions Kepala gudang dapat mencetak laporan

Failed end conditions Kepala gudang gagal melihat laporan

Primary Actors Kepala gudang gudang

Main Flow/Basic Path 1. Kepala gudang melakukan login

2. Kepala gudang melihat laporan

3. Kepala gudang memilih laporan stok barang 4. Kepala gudang dapat mencetak laporan 5. Kepala gudang melakukan logout

Alternative Flow 3a. Kepala gudang memilih laporan barang

masuk

3b. Kepala gudang memilih laporan barang keluar

Tabel 19 Use Case Spesification Hak Akses Kepala Gudang Mengubah Password

Use Case Name Mengubah password

Requirement D3

Goal Kepala gudang dapat mengubah password

Pre-conditions Kepala gudang telah melakukan login

Post-conditions Kepala gudang dapat mengubah password

Failed end conditions Kepala gudang gagal mengubah password

Primary Actors Kepala gudang

Main Flow/Basic Path 6. Kepala gudang melakukan login

7. Kepala gudang mengubah password 8. Kepala gudang melakukan logout

(39)

26

e. Use Case Diagram Hak Akses Supplier

Gambar 7 Use Case Diagram Supplier

Berdasarkan Gambar 7 dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya dengan melakukan tahapan Use Case Specification atau data.

Tabel 20 Use Case Spesification Hak Akses Supplier Melihat Laporan

Use Case Name Mengetahui transaksi pengiriman

Requirement E2

Goal Supplier dapat mengetahui transaksi

pengiriman

Pre-conditions Supplier telah melakukan login

Post-conditions Supplier dapat mengetahui status transaksi

Failed end conditions Supplier gagal mengetahui status transaksi

Primary Actors Supplier

Main Flow/Basic Path 1. Supplier melakukan login

2. Supplier melihat status transaksi pengiriman dari supplier ke gudang

3. Kepala gudang melakukan logout

Tabel 21 Use Case Spesification Hak Akses Supplier Mengubah Password

Use Case Name Mengubah password

Requirement E3

Goal Supplier dapat mengubah password

Pre-conditions Supplier telah melakukan login

Post-conditions Supplier dapat mengubah password

Failed end conditions Supplier gagal mengubah password

Primary Actors Supplier

Main Flow/Basic Path 4. Supplier melakukan login

5. Supplier mengubah password 6. Supplier melakukan logout

5.1.3. Desain Database

1. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram merupakan notasi yang digunkan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. ERD menggambarkan relasi antar entitas atau suatu himpunan sistem informasi, yang memiliki kemungkinan keterhubungan antar entitas dengan entitas lainnya, berikut adalah ERD sistem yang diusulkan :

(40)

27

Gambar 8 Entity Relationship Diagram

Gambar 8 menjelaskan tentang hubungan antar entitas dan atribut-atributnya. Entitas pengguna mengelola barang masuk, entitas barang masuk memiliki entitas barang sehingga barang memiliki entitas detail barang. Entitas barang dan detail barang memiliki entitas keranjang dimana untuk mengetahui pemesanan. Entitas keranjang memiliki entitas klien, klien berfungsi untuk memesan di keranjang. Klien dapat memberi kritik dan saran kerpada pihak PT Pandu Logistics sehingga klien memiliki entitas kritik dan saran. Keranjang pemesan memiliki barang keluar yang mana akan menampilkan entitas berupa data pengiriman sehingga pengiriman. Entitas supplier dapat melihat entitas pengiriman untuk mengetahui kuantitas pada suatu produk yang masih di gudang PT Pandu Logistics.

(41)

28 2. Perancangan Struktur Database

Perancangan tabel merupakan rancagan tabel yang akan dibuat pada database untuk memenuhi kebutuhan fungsi bisnis yang didefinisikan pada fase pemodelan bisnis, berikut merupakan perancangan tabel yang diusulkan:

a. Tabel Pengguna

Tabel pengguna digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_pg, username, password, dan jabatan. Berikut tabel 19 menjelaskan isi tabel pengguna:

Nama Tabel: Tabel Pengguna Primary Key: id_pg

Foreign Key: -

Tabel 22 Tabel Pengguna

No Field Type Size Keterangan

1 id_pg Integer 10 Primary Key

2 username Varchar 30 Username

3 password Varchar 15 Password

4 jabatan Varchar 20 Jabatan

b. Tabel Supplier

Tabel supplier digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_supp, nama_supp, username, password, alamat dan no_hp. Berikut tabel 20 menjelaskan isi tabel supplier: Nama Tabel: Tabel Supplier

Primary Key: id_supp Foreign Key:-

Tabel 23 Tabel Supplier

No Field Type Size Keterangan

1 id_supp Integer 11 Primary Key

2 nama_supp Varchar 30 Nama Supplier

3 alamat Text - Alamat

4 no_hp Varchar 12 No hp

5 username Varchar 30 Username

6 password Varchar 15 Password

c. Tabel Klien

Tabel klien digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_klien, nama_klien, email, username, password, alamat, kota dan no_telp. Berikut tabel 21 menjelaskan isi tabel klien:

Nama Tabel: Tabel Klien Primary Key: id_klien Foreign Key: -

Tabel 24 Tabel Klien

No Field Type Size Keterangan

1 id_klien Integer 11 Primary Key

2 nama_klien Varchar 35 Nama Klien

3 alamat Text - Alamat

4 no_telp Varchar 12 No hp

5 kota Varchar 15 Kota

6 email Varchar 30 Email

7 username Varchar 30 Username

8 password Varchar 15 Password

(42)

29 Tabel barang digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_brg, nama_brg, jenis_brg, stok dan satuan. Berikut tabel 22 menjelaskan isi tabel barang:

Nama Tabel: Tabel Barang Primary Key: id_brg Foreign Key:

Tabel 25 Tabel Barang

No Field Type Size Keterangan

1 id_brg Integer 11 Primary Key

2 nama_brg Varchar 40 Nama Barang

3 jenis_brg Varchar 20 Jenis Barang

4 Stok Integer 11 Stok

5 Satuan Varchar 10 Satuan

e. Tabel Barang Keluar

Tabel barang keluar digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_supp, nama_supp, username, password, alamat dan no_hp. Berikut tabel 23 menjelaskan isi tabel barang keluar:

Nama Tabel: Tabel Barang Keluar Primary Key: id_keluar

Foreign Key: id_klien

Tabel 26 Tabel Barang Keluar

No Field Type Size Keterangan

1 id_keluar Integer 11 Primary Key

2 tgl_keluar Date - Tanggal Keluar

3 id_klien Integer 11 Id Klien

4 Status Varchar 10 Status

f. Tabel Barang Masuk

Tabel barang masuk digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_pg, id_brg, id_masuk, tgl_masuk, dan jmlh masuk. Berikut tabel 24 menjelaskan isi tabel pengguna: Nama Tabel: Tabel Barang Masuk

Primary Key: id_masuk Foreign Key: id_brg, id_pg

Tabel 27 Tabel Barang Masuk

No Field Type Size Keterangan

1 id_masuk Integer 11 Primary Key

2 id_brg Integer 11 Id Barang

3 id_pg Integer 11 Id Pengguna

4 tgl_masuk Date - Tanggal Masuk

5 jmlh_masuk Integer 5 Jumlah Masuk

g. Tabel Detail Barang Keluar

Tabel detail barang keluar digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_brg, jumlah dan id_keluar. Berikut tabel 25 menjelaskan isi tabel pengguna:

Nama Tabel: Tabel Detai Barang Keluar Primary Key: -

(43)

30

Tabel 28 Tabel Detail Barang Keluar

No Field Type Size Keterangan

1 id_brg Integer 11 Id barang

2 jumlah Integer 5 Jumlah

3 id_keluar Integer 11 Id keluar

h. Tabel Pengiriman

Tabel pengiriman digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_kirim, tgl_kirim, status, id_supp, id_keluar dan no_faktur. Berikut tabel 26 menjelaskan isi tabel pengguna: Nama Tabel: Tabel Pengiriman

Primary Key: id_kirim

Foreign Key: id_supp, id_keluar

Tabel 29 Tabel Pengiriman

No Field Type Size Keterangan

1 id_kirim Integer 11 Primary Key

2 tgl_kirim Date - Tanggal kirim

3 id_supp Integer 11 Id Supplier

4 id_keluar Integer 11 Id keluar

5 Status Text - Status

6 no_faktur Varchar 20 No Faktur

i. Tabel Kritik dan Saran

Tabel kritik dan saran digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_ks, isi dan id_klien. Berikut tabel 27 menjelaskan isi tabel pengguna:

Nama Tabel: Tabel Kritik dan Saran Primary Key: id_ks

Foreign Key: id_klien

Tabel 30 Tabel Kritik dan Saran

No Field Type Size Keterangan

1 id_ks Integer 11 Primary Key

2 isi Varchar 30 Isi

3 id_klien Integer 11 Id Klien

j. Tabel Keranjang

Tabel keranjang digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_krnjng, id_brg, id_klien, jumlah dan jam. Berikut tabel 28 menjelaskan isi tabel pengguna:

Nama Tabel: Tabel Keranjang Primary Key: id_krnjng Foreign Key: id_brg, id_klien

Tabel 31 Tabel Keranjang

No Field Type Size Keterangan

1 id_krnjng Integer 11 Primary Key

2 id_brg Integer 11 Id Barang

3 id_klien Integer 11 Id Klien

4 jumlah Integer 5 Jumlah

(44)

31 3. Desain Rancangan User Interface

a. User Interface Beranda

Gambar 9 User Interface Beranda

Gambar 9 merupakan user interface berupa Beranda berbasis web dari PT Pandu Logistics. Beranda menapilkan informasi tentang profil perusahaan .

b. User Interface login

Gambar 10 User Interface Login

Gambar 10 merupakan user interface berupa login di PT Pandu Logistics. Login di PT Pandu Logistik dapat dilakukan dengan memasukkan username dan password. Selanjutnya apabila lupa password penggunaka dapat mengembalikan akun seperti semula.

(45)

32

c. User Interface Master Barang Masuk

Gambar 11 User Interface Data Master Barang Masuk

Gambar 11 merupakan user interface berupa Data Master Barang Masuk dari PT Pandu Logistics. Pada Data Master Barang Masuk terdapat atribut seperti ID Masuk, ID Barang, Tanggal Masuk, Jumlah Barang dan ID Pengguna selain itu juga terdapat fitur seperti add, edit, delete.

d. User Interface Data Master Barang Keluar

Gambar 12 User Interface Data Master Barang Keluar

Gambar 12 merupakan user interface berupa Data Master Barang Keluar dari PT Pandu Logistics. Pada Data Master Barang Keluar terdapat atribut seperti ID Keluar, ID Barang, Tanggal Keluar, Jumlah Barang dan ID Klien, selain itu juga terdapat fitur seperti add, edit, delete.

(46)

33

e. User Interface Keranjang Pemesanan

Gambar 13 User Interface Keranjang Pemesanan

Gambar 13 merupakan user interface berupa Keranjang Pemesanan dari PT Pandu Logistics. Pada Keranjang Pemesanan terdapat atribut seperti ID Keranjang, ID Barang, ID Klien, Jumlah Barang dan Jam, selain itu juga terdapat fitur seperti add, edit, delete.

f. User Interface Laporan Barang Masuk

Gambar 14 User Interface Laporan Barang Masuk

Gambar 14 merupakan user interface berupa Laporan Barang Masuk dari PT Pandu

Logistics. Pada Laporan Barang Masuk terdapat atribut seperti tanggal awal dan tanggak akhir selain itu juga terdapat fitur cetak untuk mencetak laporan.

(47)

34

Gambar 15 merupakah hasil report dari user interface Laporan Barang Masuk

Gambar 15 Hasil Laporan Barang Masuk

g. User Interface Laporan Barang Keluar

Gambar 16 Laporan Barang Keluar

Gambar 16 merupakan user interface berupa Laporan Barang Keluar dari PT Pandu Logistics. Pada Laporan Barang Masuk terdapat atribut seperti tanggal awal dan tanggak akhir selain itu juga terdapat fitur cetak untuk mencetak laporan.

(48)

35

Gambar 17 merupakah hasil report dari user interface Laporan Barang Masuk

Gambar 17 Hasil Laporan Barang Keluar

h. User Interface Kritik dan Saran

(49)

36

(50)

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 3 Use Case Diagram Admin
Tabel 7 Use Case Spesification Hak Akses Admin Mengelola User
Gambar 4 Use Case Diagram Staff Gudang
+7

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN KEHILANGAN GIGI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULA DISC DISPLACEMENT WITH REDUCTION PADA LANSIA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA. SABAI NAN

Dengan permasalahan tersebut, penulis berusaha untuk mencoba membuat sebuah Sistem Pakar berbasis komputer dengan menggunakan web untuk menjadi program yang menyajikan

Teori Arus Balik sepakat bahwa yang membawa masuk agama dan budaya Hindu-Budha di Indonesia adalah para pendeta India, tetapi yang menyebarkan agama Hindu-Budha ke rakyat

Peserta didik melakukan penyelidikan / percobaan melalui lembar kerja mandiri siswa (LKMS) tentang getaran pada bandul (LK.1) dan telaah bahan bacaan / pustaka

Berdasarkan tabel diatas, waktu penjualan kripik kentang agronas gizifood sebelum menggunakan website e-Commerce hanya pada jam kerja saja, sesudah menggunakan

Fungsi Flowchart adalah untuk mengetahui alur sistem yang akan dilakukan oleh user dalam hal yang bertindak sebagai user adalah admin, karyawan dan

Untuk nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia dengan usia <20 tahun yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi dengan jarak 3

Penelitian Tarigan (2008) mengenai e-library dengan metode webqual juga menyatakan bahwa suatu website dalam lingkungan akademis akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan