• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA optimalisa PEMANFAATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA optimalisa PEMANFAATA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

The Learning University

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN BIOLUMINESENSI KUNANG-KUNANG (Photuris sp) SEBAGAI LAMPU ALAMI UNTUK MENGURANGI RISIKO TERKENA

RADIASI LAMPU NEON DAN SEJENISNYA

BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Maulidiya Nur Jannah 140341602717 / 2014 Intan Surya Mentari 130331603193 / 2013 Reza Amrollahi 140312604832 / 2014 Rhenta Fervin 140332602302 / 2014

UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG

(2)
(3)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW atas petunjuk untuk selalu berada di jalan yang diridhoi-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “Pemanfaatan Bioluminesensi Kunang-Kunang (Photuris sp) Sebagai Lampu Alami untuk Mengurangi Risiko Terkena Radiasi Lampu Neon dan Sejenisnya” dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti.

Penulisan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

a. Ibu Nuning Wulandari, S.Si, M.Si selaku dosen pendamping yang telah banyak memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT).

b. Kedua orang tua, terutama ibu penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.

c. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.

Malang, 22 Maret 2015

Penulis

(4)

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

RINGKASAN ... 1

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penulisan ... 3

Manfaat Penulisan ... 3

GAGASAN Kondisi Kekinian/Telaah Pustaka ... 4

Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan ... 7

Kehandalan Gagasan ... 8

Pihak-Pihak yang Terkait ... 8

Strategi Implementasi ... 8

KESIMPULAN Gagasan yang Diusulkan ... 9

Teknik Implementasi ... 9

Prediksi Manfaat ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ... vi

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ... xiii

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ... xiv

(5)

Gambar 1. Bagian Abdomen Kunang-Kunang ... 4

Gambar 2. Substruktur lentera kunang-kunang ... 4

Gambar 3. Mekanisme Reaksi Kimia Pada Kunang-Kunang ... 5

Gambar 4. Eksitasi dioxietanon ... 5

Gambar 5. Energi Eksitasi ... 5

Gambar 6. Energi Eksitasi ... 6

Gambar 7. Oxyluciferin bentuk enolate (1) dan Oxyluciferin bentuk keto (2) ... 6

Gambar 8. Tabel Panjang Gelombang Cahaya Tampak... 7

Gambar 9. Kunang-kunang dengan warna cahaya berbeda ... 7

(6)

PEMANFAATAN BIOLUMINESENSI KUNANG-KUNANG (Photuris sp) SEBAGAI LAMPU ALAMI UNTUK MENGURANGI RISIKO TERKENA

RADIASI LAMPU NEON DAN SEJENISNYA

Maulidiya Nur Jannah1, Intan Surya Mentari3, Reza Amrollahi2, Rhenta Fervin3

1Jurusan Biologi, 2Jurusan Marematika, 3Jurusan Kimia

Universitas Negeri Malang, Malang

RINGKASAN

Lampu neon dan sejenisnya yang menggunakan energi listrik memiliki radiasi yang bisa dipancarkan, karena lampu-lampu tersebut didalamnya mengandung sinar ultraviolet (UV) maupun sinar inframerah. Radiasi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia, seperti kanker kulit dan lain sebagainya. Seorang ahli biokimia telah berhasil menciptakan lampu tanpa energi listrik yang berasal dari alga. Namun pemanfaatannya lebih difokuskan pada upaya untuk mengurangi efek rumah kaca karena alga dapat menyerap karbondioksida. Oleh karena itu penulis membuat sebuah gagasan yaitu dengan memanfaatkan kemampuan bioluminesensi pada kunang-kunang untuk membuat lampu alami tanpa menggunakan energi listrik. Kunang-kunang dapat memancarkan cahayanya sendiri melalui proses yang disebut bioluminesensi. Melalui serangkaian tahapan reaksi kimia, serta dengan bantuan enzim luciferase dan beberapa zat tertentu, senyawa luciferin yang terdapat dalam bagian abdomen kunang-kunang bereaksi dengan ATP membentuk sejumlah zat kimia yang dibutuhkan oleh organisme tersebut dan juga menghasilkan cahaya. Cahaya inilah yang dimanfaatkan untuk pembuatan lampu alami kunang-kunang. Dengan lampu alami yang berasal dari kunang-kunang ini diharapkan dapat mengurangi risiko terkena radiasi lampu neon dan sejenisnya. Penulis merekomendasikan kepada masyarakat agar menggunakan lampu alami kunang-kunang setiap harinya. Sehingga masyarakat terhindar dari dampak buruk radiasi yang ditimbulkan oleh lampu neon dan sejenisnya. Serta dapat menjadi salah satu upaya penghematan energi, karena penggunaan lampu ini tanpa menggunakan energi listrik.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Seiring dengan semakin berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan obor dan lentera dengan sumber cahaya berupa api, atau biasa disebut dengan oblik sebagai alat penerangan. Sekarang sudah ada listrik dan lampu yang bisa menerangi ruangan tanpa harus bersusah payah menyalakan api, belum lagi harus menyiapkan bahan bakarnya berupa minyak tanah.

(7)

ultraviolet dari uap/gas mercury (mercury vapor) yang teraliri energi listrik. Mercury vapor sering disebut orang dengan “gas neon”, karena itu lampu yang menggunakannya juga disebut “lampu neon”. Lampu neon memerlukan tegangan AC tinggi untuk penyalaannya, karena itu lampu ini selalu identik sebagai lampu AC tegangan tinggi. Lampu ini tidak bisa diterapkan pada sistem supply DC tegangan rendah. Jika lampu neon hendak dioperasikan dengan supply DC tegangan rendah, harus didahului dengan sebuah unit konverter/perubah penaik tegangan.

Penggunaan lampu neon maupun lampu listrik lainnya dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Menurut Led Murah (2013), bahaya jangka panjang dari lampu fluorescent adalah radiasi Sinar Ultraviolet (UV) yang dipaparkan oleh lampu. Sebaik apapun sebuah lampu itu dibuat, sinar UV selalu dikeluarkan. Sinar UV adalah salah satu komponen yang merusak dari sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, yang secara langsung dapat merusak jaringan organik dan memicu kanker.

Kedipan dan kesilauan dari lampu CFL juga menyebabkan sakit kepala dan mempengaruhi pembelajaran dan kemampuan untuk berkonsentrasi. Meskipun manusia tidak dapat melihat lampu neon berkedip, sistem sensorik pada beberapa individu entah bagaimana dapat mendeteksi kedipan. Sejak lampu fluorescent diperkenalkan pada tempat kerja, ada keluhan tentang sakit kepala/ migrain, ketegangan mata dan ketidaknyamanan mata umum. Keluhan ini telah dikaitkan dengan cahaya dari lampu neon berkedip (Led Murah, 2013).

Studi klinis jangka panjang juga menyimpulkan lampu neon di sekolah mungkin terkait dengan banyak masalah akademik dan kesehatan. Sebuah studi 2006 menemukan bahwa siswa di sekolah dengan cahaya alami, bukan lampu neon memiliki tingkat pembelajaran 10% sampai 21% lebih tinggi dan skor tes yang lebih tinggi. Lampu neon dapat memicu sakit kepala, migrain dan gejala fisik lainnya. Banyak anak-anak telah disalahartikan dengan ketidakmampuan belajar, ADD / ADHD, masalah membaca dan disleksia semua karena siswa harus bekerja di bawah lampu neon. Dengan lampu neon, beberapa siswa menunjukkan hiperaktif, kelelahan, lekas marah, dan rendahnya konsentrasi (Led Murah, 2013).

(8)

keturunannya. Bila tidak, suatu saat nanti kunang-kunang berada dalam kategori binatang langka (Sugeng, 2011).

Kunang-kunang adalah salah satu jenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang dikenal dengan istilah bioluminesensi (Efwinda, dkk., 2014). Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96% (Sugeng, 2011). Dengan memanfaatkan Bioluminesensi pada kunang-kunang, dapat dibuat lampu alami tanpa harus mengkhawatirkan efek radiasi sinar ultraviolet maupun sinar inframerah.

Oleh karena itu diperlukan solusi untuk mengurangi penggunaan lampu yang berdampak buruk bagi kesehatan. Misalnya dengan menggunakan lampu alami yang cahayanya bersumber dari kunang-kunang.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian pada Latar Belakang, tujuannya adalah sebagai berikut.

1. Mengurangi penggunaan lampu listrik yang berdampak buruk bagi kesehatan karena radiasi yang ditimbulkan.

2. Menciptakan lampu alami dari pemanfaatan bioluminesensi kunang-kunang. 3. Mengetahui kemampuan kunang-kunang dalam proses bioluminesensi, proses

bioluminesensi kunang-kunang itu sendiri, dan enzim yang berperan dalam proses tersebut.

Manfaat Penulisan

Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai berikut.

1. Bagi Penulis

a. Memberikan informasi mengenai kemampuan kunang-kunang dalam proses bioluminesensi, proses bioluminesensi kunang-kunang itu sendiri, dan enzim yang berperan dalam proses tersebut.

b. Mengembangkan keterampilan dan kecermatan dalam melakukan penelitian. 2. Bagi masyarakat

a. Mengurangi risiko terkena dampak buruk dari radiasi lampu neon atau sejenisnya.

b. Bahan informasi sebagai landasan mengambil keputusan dalam kehidupan apabila mengalami kondisi yang berkaitan.

c. Menjadi salah satu wacana yang memperkaya khasanah pengetahuan ilmu masyarakat.

4. Bagi Pemerintah

(9)

masyarakat agar tercipta warga negara yang sehat dan cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual, dan pada akhirnya membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.

GAGASAN

Kondisi Kekinian/Telaah Pustaka

Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera (Sugeng, 2011). Kunang-kunang adalah salah satu jenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang dikenal dengan istilah bioluminisensi. Pada kunang-kunang, kemampuan bioluminisensi, memiliki fungsi antara lain sebagai alat komunikasi, menarik perhatian pasangan, dan waspada terhadap predator (Efwinda, dkk., 2014).

Gambar 1. Bagian Abdomen Kunang-Kunang (Sarvida, dkk., 2013)

Organ bioluminisensi yang ada pada kunang-kunang berada pada bagian atas ekor dan sisi yang yang mengenai sirip perut / abdomen. Kunang-kunang memiliki sel pemantul cahaya (fotosit) pada ruas abdomen ke 4 dan 5 yang mengandung banyak luciferin. Senyawa luciferin bereaksi dengan adenosin triphosfat (ATP). Senyawa luciferin menjadi aktif dengan bantuan enzim luciferase. Sebelum sampai ke mata kita, cahaya dari tubuh kunang-kunang mengalami refleksi dan refraksi. Dibawah ini adalah gambar dari bagian tubuh kunang-kunang yang masing masing memiliki kontribusi dalam mengurangi refleksi internal total yang dapat menyebabkan hilangnya foton sehingga dapat meningkatkan ekstraksi cahaya (Efwinda, dkk., 2014).

(10)

Menurut Bay & Vigneron (2009), lentera kunang-kunang terletak pada permukaan ventral abdomen di bawah kutikula Lentera ditemukan dalam segmen kedua dan ketiga dari perut. Tujuh substruktur diidentifikasi:(1) antena, (2) struktur kisi memanjang, (3) sisik, (4) dua dimensi kristal fotonik dalam kutikula, (5) celah antara kutikula dan photocytes, (6) membran pembungkus ruang photocytes, (7) photocytes, di mana reaksi bioluminescence berlangsung, terstruktur oleh akumulasi sebaran bola kecil, yang diidentifikasi sebagai peroksisom. (Reaksi cahaya luciferin-luciferase).

Di bawah ini merupakan proses mekanisme reaksi yang terjadi pada kunang-kunang:

Gambar 3. Mekanisme Reaksi Kimia Pada Kunang-Kunang (Branchini, tanpa tahun)

Tahap pertama pembentukan senyawa luciferil adenalite (1) dengan cara penggabungan antara senyawa luciferin dan ATP. Tahap kedua merupakan tahap penentu reaksi, pada tahap ini terjadi reaksi antara luciferi adenilate (1) dengan oksigen menghasilkan senyawa aktif penghasil cahaya yaitu senyawa oxyluciferin (5). Namun sebelum terbentuk senyawa oxyluciferin, terbentuk terlebih dulu senyawa intermediet yaitu luciferin dioxetanon (4), untuk menjadi senyawa oxyluciferin, senyawa luciferin dioxetanon ini melepaskan CO2 sehingga terjadi

eksitasi elektron dan melepaskan energi (Branchini, tanpa tahun).

Gambar 4, 5, dan 6 (Efwinda, dkk., 2014), menunjukkan proses eksitasi cahaya yang terjadi pada atom dioxietanon:

Gambar 4. Eksitasi dioxietanon

(11)

Gambar 6. Energi Eksitasi

Energi eksitasi yang diinduksi dalam suatu molekul atau atom oleh suatu foton ditransmisikan dalam bentuk cahaya. Energi yang dibawa foton adalah sebagai berikut

dimana h = konstanta planck = 6,62 x 10-34 J/s, c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s, lamda= panjang gelombang (m), dan f = fekuensi gelombang (Hz).

Energi yang dilepaskan oleh senyawa luciferin dioxetanon selanjutnya di absorbsi oleh senyawa oxyluciferin yang kemudian akan dijadikan sebagai gemerlap cahaya kedap-kedip yang dikeluarkan oleh kunang-kunang. Warna cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang berbeda-beda tergantung dari besarnya energi dan panjang gelombang yang dihasilkan, adapaun besarnya energi dan panjang gelombang yang dihasilkan pada proses pembentukan cahaya dipengaruhi oleh bentuk senyawa oxyluciferin. Jika senyawa oxyluciferin berbentuk keto, maka cahaya yang dihasilkan berwarna merah. Sementara itu jika senyawa oxyluciferin berbentuk enolate, cahaya yang dihasilkan berwarna hijau-kuning (Efwinda, dkk., 2014). Oxyluciferin bentuk keto dan enolate dapat terjadi dengan cara saling melepaskan dan menangkap H+ seperti pada gambar berikut:

(12)

Gambar 8. Tabel Panjang Gelombang Cahaya Tampak

Gambar 9. Kunang-kunang dengan warna cahaya berbeda

Cahaya yang kita lihat dari kunang-kunang termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik dan masuk dalam golongan cahaya tampak dengan kisaran energi yang dihasilkan sekitar 1,8 - 3,1 eV. Energi tersebut membentuk panjang gelombang dengan kisaran antara 0,4 nm – 0,7 nm. Cahaya kunang-kunang dapat berupa cahaya berwarna hijau, kuning, jingga, atau merah, yang dipengaruhi oleh panjang gelombang yang terbentuk yaitu sekitar 530 nm- 635 nm (Efwinda, dkk., 2014).

Terang dan redupnya gemerlap cahaya kedap-kedip dipengaruhi oleh gas NO yang dihasilkan oleh enzim NOS. Gas NO sebagai saklar pada sistem kedap-kedip cahaya yang dihasilkan kunang-kunang, gas NO imerupakan inhibitor dari penggunaan O2 pada mitokondria. Oksigen yang tidak digunakan dalam

mitokondria akan diarahkan oleh gas NO menuju peroksisom, semakin banyak jumlah oksigen yang masuk ke peroksisom maka akan semakin terang cahaya yang dihasilkan kunang-kunang dan sebaliknya jika jumlah oksigen yang masuk ke peroksisom sedikit, maka cahaya yang dihasilkan kunang-kunang akan redup (Tufts University, 2001).

Solusi yang Pernah Dilakukan

(13)

cahaya dengan produk buangan berupa oksigen. Seorang ahli biokimia Perancis yang bernama Pierre Calleja, membuat inovasi untuk membuat lampu dari alga yang diklaim bahwa alga tersebut mempunyai kemampuan untuk menyerap karbondioksida 200 kali lebih besar dibandingkan pohon, atau setara dengan kemampuan menyerap 1 ton emisi karbon per-tahunnya.

Namun pemanfaatan lampu alga ini bukan sekedar menjadi lampu penerang di taman tapi juga berfungsi mengurangi efek rumah kaca. Jadi pemanfaatannya difokuskan pada penyerapan karbondioksida untuk mengurangi efek rumah kaca, bukan untuk mengurangi risiko dampak buruk kesehatan oleh radiasi lampu neon dan sejenisnya. Sedangkan pemanfaatan bioluminesensi kunang-kunang sebagai lampu alami adalah untuk mengurangi risiko terkena radiasi lampu yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Kehandalan Gagasan

Penelitian menunjukan, pada proses pembangkitan bioluminesensi sekitar 95 persen energi diubah menjadi cahaya. Hanya 5 persennya diubah menjadi panas. Itulah sebabnya cahaya yang dihasilkan kunang-kunang tidak terasa panas. Para ahli menjuluki bioluminesensi ini sebagai cahaya dingin. Sebagai perbandingan misalnya dengan lampu pijar. Efisiensi lampu pijar modern, yang disebutkan sebagai hemat energi hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Jadi kebalikan dari cahaya dingin yang diproduksi mahkluk hidup, lampu pijar mengubah sekitar 90 persen energi menjadi panas.

Perbedaan antara lampu kunang-kunang dan lampu biasa (lampu bohlam dan neon), antara lain:

a. Berdasarkan sumber energi, (1) Cahaya kunang-kunang berasal dari “Sinar Dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah; (2) Lampu biasa (Bohlam dan Neon): Cahayanya berasal dari perubahan energi listrik menjadi energi kalor dan cahaya.

b. Berdasarkan efisiensi cahaya, (1) Kunang-kunang: Cahaya kunang-kunang sangat efisien, sampai 96%-100% energinya benar-benar diubah menjadi cahaya; (2) Lampu biasa (Bohlam dan Neon): Kurang efisien karena hanya berkisar 5%-15% dari energi listrik yang diubah menjadi cahaya. Namun, sisanya sebagian besar diubah menjadi energi panas.

Pihak-Pihak yang Terkait

(14)

Strategi Implementasi

Tahapan yang akan dilakukan meliputi pengumpulan/pengoleksian kunang-kunang untuk kemudian dikembangbiakkan. Lalu para ahli dan ilmuwan membuat sampel atau contoh lampu alami kunang dengan cara memicu kunang-kunang agar mengeluarkan cahayanya menggunakan zat dan enzim-enzim yang diperlukan seperti enzim luciferase. Setelah itu produsen memperbanyak produk lampu alami kunang-kunang tersebut untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diusulkan

Gagasan dalam pengusulan program kreativitas mahasiswa ini adalah pembuatan lampu alami tanpa energi listrik dengan memanfaatkan kemampuan bioluminesensi kunang-kunang. Kunang-kunang memiliki senyawa yang disebut luciferin. Melalui serangkaian tahapan reaksi kimia, luciferin dengan bantuan enzim luciferase dan beberapa zat tertentu bereaksi dengan ATP membentuk sejumlah zat kimia yang dibutuhkan oleh organisme tersebut dan juga menghasilkan cahaya. Cahaya inilah yang dimanfaatkan untuk pembuatan lampu alami.

Teknik Implementasi

Tahapan yang akan dilakukan meliputi pengumpulan/pengoleksian kunang-kunang untuk kemudian dikembangbiakkan. Lalu para ahli dan ilmuwan membuat sampel atau contoh lampu alami kunang-kunang. Setelah itu produsen memperbanyak produk lampu alami kunang-kunang tersebut untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat.

Prediksi Manfaat

Pemanfaatan bioluminesensi kunang-kunang sebagai lampu alami bermanfaat untuk mengurangi risiko terkena radiasi lampu neon dan sejenisnya yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan seperti kanker kulit dan lain sebagainya. Serta dapat menjadi salah satu upaya penghematan energi, karena penggunaan lampu ini tanpa menggunakan energi listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Bay, Annick & Vigneron, Jean Pol. 2009. Light extraction from the

bioluminescent organs of fireflies. Proc. of SPIE, Vol. 7401 740108. Branchini, Bruce R. Firefly Bioluminescence, (online),

(15)

Efwinda, Shelly, dkk. 2014. Dibalik Gemerlap Kedap-Kedip Cahaya Pada Kunang-Kunang (Lampyridae), (online),

(http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/01/dibalik-gemerlap-kedap-kedip-cahaya-pada-kunang-kunang-lampyridae-624475.html), diakses 18 Maret 2015.

Led Murah. 2013. Dampak Kesehatan Lampu CFL Dibanding Dengan Lampu LED, (online), (http://led-murah.blogspot.com/2013/04/dampak-kesehatan-lampu-cfl-dibanding.html), diakses 21 Maret 2015.

Muj. Bio-Lumininisens, (online),

(http://www.kelas-mikrokontrol.com/jurnal/iptek/bagian-3/bio-lumininisens.html), diakses 18 Maret 2015.

Sarvida, Meli dkk. 2013. Pengaruh Logam Berat Terhadap Sifat Fisis Pemancaran Cahaya dari Bioluminisensi Kunang-kunang (Pteroptyx tener). PILLAR OF PHYSICS, Vol. 2, Oktober 2013, 107-114.

Sb, Sandi. 2014. Lampu Neon atau Fluorescent Lamp, (online),

(http://www.sandielektronik.com/2014/03/lampu-neon.html), diakses 21 Maret 2015.

Sugeng. 2011. Kunang-kunang, (online),

(http://kiteklik.blogspot.com/2011/03/kunang-kunang.html), diakses 18 Maret 2015.

Tufts University. 2001. Nitric oxide and Firefly Flashing, (online),

(16)

Lampiran 1. Biodata Ketua A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Maulidiya Nur Jannah

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi S1 Pendidikan Biologi

4 NIM 140341602717

5 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 14 Agustus 1996 6 Alamat Asal Jalan Teratai, RT 3 RW 3, Ling.

Sukorojo, Banjarsari, Kabupaten Banyuwangi

7 Alamat Tinggal Jalan Terusan Ambarawa 15, Malang

8 E-mail maulidiyanj6@gmail.com

9 Nomor Telepon/HP 089696602622 B. Riwayat Pendidikan

2002-2008 2008-2011 2011-2014

2014-sekarang C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.

Malang, 23 Maret 2015 Pengusul,

(Maulidiya Nur Jannah)

(17)

Anggota 1: A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Intan Surya Mentari

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi S1 Pendidikan Kimia

4 NIM 130331603193

5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 24 Januari 1995 6 Alamat Asal Jalan S Parman 22, Pacitan

7 Alamat Tinggal Jalan Terusan Ambarawa 15, Malang

8 E-mail intansurya95@gmail.com

9 Nomor Telepon/HP 087758471292 B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA PTN/PTS

Nama Institusi SDN Baleharjo 2

2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013-sekarang C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.

Malang, 23 Maret 2015 Pengusul,

(Intan Surya Mentari)

(18)

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Reza Amrollahi

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi S1 Matematika

4 NIM 140312604832

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 27 Mei 1995

6 Alamat Asal Komplek Kartanegara C-94, RT 10 RW 06, Desa Tamanharjo, Singosari, Malang 7 Alamat Tinggal Komplek Kartanegara C-94, RT 10 RW

06, Desa Tamanharjo, Singosari, Malang

8 E-mail amrollahi_reza@yahoo.co.id

9 Nomor Telepon/HP 08814950652

B. Riwayat Pendidikan

2002-2008 2008-2011 2011-2014

2014-Sekarang C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.

Malang, 23 Maret 2015 Pengusul,

(Reza Amrollahi)

(19)

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rhenta Fervin

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi S1 Kimia

4 NIM 140332602302

5 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 11 September 1995

6 Alamat Asal Dusun Kedungrejo, RT 03 RW 01, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi

7 Alamat Tinggal Jalan Terusan Surabaya 56b, Malang

8 E-mail rhenta_fervin@yahoo.co.id

9 Nomor Telepon/HP 085234629361 B. Riwayat Pendidikan

SMAN 1 Giri Universitas Negeri

2008-2011 2011-2014 2014-sekarang C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT.

Malang, 23 Maret 2015 Pengusul,

(Rhenta Fervin)

(20)

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nuning Wulandari, S.Si, M.Si

2 Jenis Kelamin P

3 NIP / NIDN 19770103 200501 2 001 / 003017702 4 Golongan / Pangkat IIIb/penata muda

5 Jabatan Fungsional Akademik Asisten Ahli

6 Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang

7 Alamat Jalan Semarang 5, Malang

8 Telp./Faks. (0341) 551312, psw. 255; (0341) 562180 Fax. (0341) 551921; (0341) 562180

9 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 03 Januari 1977

10 Alamat Rumah Pondok Alam Sigura gura A2/04 Malang

11 E-mail nuningwulandari.s@bio.um.ac.id

ningwulandaridebakti@gmail.com 12 Nomor Telepon/HP 0341-588077 / 085646555358 B. Riwayat Pendidikan

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun

Lulus Jenjang Perguruan Tinggi

Jurusan/ Bidang Studi

2000 Sarjana (S-1) UNIVERISTAS

BRAWIJAYA Biologi

1998 Magister (S-2) UGM YOGYAKARTA Biologi

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) PELATIHAN PROFESIONAL

Tahu n

Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Penyelenggara Jangka

Waktu 2005 Pelatihan Applied Approach On going

process

LP3M -UM 80 jam

2006 Pelatihan praktikum Fisiologi Hewan di LSIH ITB 21 Juni- 31 Juni di LSIH ITB

PHKI UM 36 jam

2007 Workshop Vascular Smooth Muscle and Adipocyte Cell Culture and

Immnocytochemistry. Central Laboratory

of Life Sciences.

Fakultas Kedokteran. UB

8 jam

2007 Kursus Bahasa Inggris di Pusat Bahasa Fakultas Sastra UM. 25 Juni-24 Agustus 2007

UM 120 jam

2008 Peserta Pelatihan Metodologi Penelitian. 11-14 Februari 2008

Lemlit UM 36 jam

2008 Seminar dan Lokakarya Penyusunan

Proposal Pengabdian kepada

Masyarakat dan Penulisan Buku Teks bagi Dosen/ Pustakawan Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta se Jawa Timur. 15 Maret 2008.

LP3M UM 8 jam

(21)

26 Agustus 2008. Pendidikan BIologi FMIPA UM

2008 Diklat Nasional Pengelolaan Jurnal Ilmiah.. 26 Agustus 2008

Jurnal Pendidikan BIologi FMIPA UM

8 jam

2008 International Conference of Nano Technology. 19 July 2008.

PPTI UM-Lemlit

8 jam

2009 Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Guru SBI Bidang MIPA (14 Februari 2009)

UM-FMIPA 8 jam

2009 Pelatihan Nasional pembuatan Media Pembelajaran Sains Sebagai Bahan Penulisan Karya Ilmiah dalam Rangka peningkatan Keprofesionalan Tenaga Pendidik (1-2 Agustus 2009)

JPB Jur. Biologi FMIPA UM

16 jam

2009 Training of Trainer (TOT). Bidang Penalaran Universitas Negeri Malang. 12-14 Juni 2009.

Pelatihah bahasa Jerman A1 kerjasama Univeristas Negeri Malang dan DAAD. di Fakultas Sastra UM.November 2009- Februari 2010

DAAD-Jurusan Sastra Jerman UM

90 jam

2010 Workshop: 8th Basic Molecular Biology Course on Stem Cell ’Treatment with Stem Cell’

UB Malang 8 jam

2010 Workshop Penyuntingan Artikel Ilmiah Dosen Jurusan Biologi FMIPA UM untuk menghasilkan Karya Ilmiah yang

Berkualitas (30 Juli 2010)

PHKI UM 8 jam

2010 Workshop Pembelajaran Matakuliah Bidang Studi Biologi Berbasis Inkuiri dan Pengembangan Silabus

PHKI UM 8 jam

2010 Pelatihan Pemandu Latihan Kertampilan Manajemen Mahasiswa (PP-LKMM) Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (OPPEK). 7-8 Juli 2010

Kemahasiswa an UM

20 jam

2010 Workshop Pelatihan Pengembangan

Perangkat Pembelajaran “On Line Learning”. Diselenggarakan oleh LP3 UM. 20-22 Juli 2010

LP3M UM 24 jam

2011 English Course DIKTI Programme for Academic Purpose. Diselenggarakan oleh Direktorat Ketenagaan DIKTI tahun November 2010-Februari 2011

DIKTI

360 jam

(22)

Berbasis Isu-Isu Kontekstual.

Diselenggarakan oleh PHKI Biologi. 26 Maret. 2011.

UM

2011 Workshop Active Learning for Higher

Students. 17-25 April 2011.

LP3 UM 56 jam

2011 Workshop Nasional Authentic

Assesment dalam Penulisan Karya

Ilmiah. Malang 23 Juli 2011.

Jurnal Pendidikan Biologi FMIPA UM

8 jam

2011 Lokarya Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Karya Ilmiah Dosen. 28 Juli 2011

PHKI BIologi UM

8 jam

2011 Lokakarya Pengembangan Standar

Perangkat Perkuliahan pada Matakuliah Proses Belajar Mengajar (PBM).. 22 Juni 2011

PHKI Biologi UM

8 jam

2011 Workshop Peningkatan Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Batu 15-18 Desember 2011.

LP3 UM 32 jam

2012 Internship “Neuronal Stem Cell” at Center for Regenerative Therapish Disease (CRTD) Dresden-Germany. 22 October-22 November 2012

CRTD – Dresden Germany

120 jam

Malang, 26 Maret 2015

Dosen Pendamping

(Nuning Wulandari, S.Si, M.Si)

NIDN. 003017702

(23)

No Nama / NIM Progran

(24)

Gambar

Gambar 1.  Bagian Abdomen Kunang-Kunang (Sarvida, dkk., 2013)
Gambar 5. Energi Eksitasi
Gambar 6. Energi Eksitasi
Gambar 8. Tabel Panjang Gelombang Cahaya Tampak

Referensi

Dokumen terkait

Vastaavasti Artemis Lykoatiksen pyhäköstä löydetyt hellenistisen ajan lopun rahat ovat peräisin niistä Peloponnesoksen kaupungeista, joissa rahanlyönti aloitettiin uudestaan

Dalam pelan Takaful, peserta akan membayar sejumlah wang yang ditentukan sebagai caruman (dikenali sebagai premium) sebahagiannya kepada dana risiko (peserta akaun

jalan : pembedaan, biaya rendah, respon yang cepat,ini berarti manajer operasi diminta untuk mengantarkan barang dan jasa yang lebih baik atau paling tidak berbeda dengan yang

Apakah usulan Sejalan dengan Rancangan Awal RKPD; Melalui Proses Musrenbang; Apakah Usulan Sejalan dengan RPJMD & RPJPD;. Apakah Sesuai Dengan Arah

[r]

Disampaikan Pada Seminar Nasional Forum Perairan Umum Indonesia IV Palembang, 30 November

PENINGKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA EKSPERIMEN KINETIKA ENZIM.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Untuk faktor beban dapat dipertimbangkan berat rangka body bus, pemilihan bahan baku yang tepat dengan faktor keamanan yang diperhitungkan dalam desain rangka