TEORI DAN KRITIK ARSITEKTUR
Hubungan antara Teori dan Kritik Arsitektur (TEMA: MAKNA & ESTETIKA)
Makna
Tujuan dari arsitektur adalah
menghasilkan wacana tektonis
yang menandai sebagai tempat
bernaung sekaligus pada saat
yang sama mewakili suatu makna
Wacana Kritik
Kekuatan Teori Kritis terletak pada
kemampuan elaborasi kritik dalam situasi
dan kondisi tertentu.
Teori Kritis sangat mengkritisi ilmu
pengetahuan (teori tradisional dan
masyarakat) yang memisahkan teori dan
praksis – tidak berkecimpung dalam
Teori dari makna
Memandang makna sebagai suatu ide yang fundamental dalam arsitektur dan ide dari
segala bentuk di lingkungan atau tanda dalam bahasa , yang membantu menjelaskan
mengapa bentuk bisa mendadak menyeruak hidup dan terkadang terkesan hancur
berkeping.
Selama ada dalam masyarakat maka setiap kegunaan akan diubah dengan sendirinya menjadi sebuah tanda. Contoh Jas Hujan
Teori ini merupakan penjelasan mengenai pentingnya makna dari sebuah bangunan
akan dapat memberikan jiwa, menghidupkan existensi dari bangunan itu sendiri.
Teori ini berkaitan dengan tema makna yang memandang tujuan dari arsitektur bukan
hanya menciptakan tempat hunian untuk
Aplikasi Bentukan :
Pacific Tower
Paris, France
Design: 1989 August - 1991 June
Construction: 1990 August - 1992 February (Tower)
1992 May - 1993 May (Bridge)
Design Concept
Pacific Tower is a high-rise office tower in the La Défence district of Paris. It sites
adjacent to the “Grand Arche” which was completed for the Bicentennial of the French Revolution. The building is used as follows:
Basement: Space for progress and innovation
1-5th storeys: Japan service and temporary offices
6-24th storeys: Offices for rent 25th storey: Japanese tea
house and garden. Introducing the Japanese tradition and
Kisho Kurokawa dalam Pasific Tower,
tersirat dari bentukan mampu
bercerita banyak, mulai dari bentuk
tower yang menyerupai separuh
bulan ,terinspirasi dari Chu Mon yaitu
gerbang simbolik dari pintu masuk
ruang minum teh di Jepang ini
Gedung ini mengekspresikan simbiosis
antara Timur dan Barat
Penggunaan dua material yang
melambangkan dua budaya yaitu
budaya Eropa yang diwakili oleh beton
agregate putih berupa curving wall,
sedangkan pada bagian plaza terdapat
curtain wall dari kaca flat yang
menciptakan efek
Dari konsepnya dapat terlihat Kisho memulai
desainnya berawal dari konsep bentukan,
lebih mengutamakan bentuk daripada
fungsi menggabungkan unsur barat dan
timur dengan penggunaan dua material
termasuk ke dalam kategori memodifikasi
struktur.
Beliau juga mencoba menghadirkan
Berdasarkan uraian diatas bangunan
ini cocok dengan teori Jencks karena
memiliki “nyawa” sendiri yang mampu
bercerita dan dapat dikategorikan
Rumah sakit anak-anak
Rumah sakit anak-anak penderita
“Neuromuscular disorder”(epilepsi) yang dibuat dengan ide dasar “Bahtera Nuh”
(Noah’s Ark) yang menceritakan bagaimana Nuh membawa dan merawat
bermacam-macam binatang dalam bahteranya melalui badai dan banjir besar.
Dan interpretasi pada kenyataannya yaitu
Kesimpulan
Bangunan adalah produksi manusia yang
paling kasat mata.
Kebanyakan bangunan masih dirancang oleh
masyarakat sendiri atau tukang-tukang batu
di negara-negara berkembang, atau melalui
standar produksi di negara-negara maju.
Keahlian arsitek hanya dicari dalam
pembangunan tipe bangunan yang rumit,
atau bangunan yang memiliki makna
budaya / politis yang penting. Dan inilah
yang diterima oleh masyarakat umum
sebagai arsitektur.
Peran arsitek, meski senantiasa berubah,
tidak pernah menjadi yang utama dan
tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan
ada dialog antara masyarakat dengan sang
arsitek. Dan hasilnya adalah sebuah dialog
yang dapat dijuluki sebagai arsitektur,
Sebagai pemanfaat (karya) arsitektur, pengguna bangunan akan mengalami estetika arsitektur.
Dengan demikian dia tidak saja bertindak sebagai pengamat (observer) atau sebagai
kontemplator semata, tetapi dia juga menjadi partisipan di dalamnya.
Untuk itulah arsitek perlu memasukkan estetika sensori dan estetika simbolik dalam
Adalah PERLU untuk memasukkan unsur estetika sensorik dan simbolik disamping estetika formal
Estetika Sensorik
rasa menyenangkan/tidak menyenangkan dari seseorang atau grup tertentu yang timbul akibat pengalaman panca inderanya terhadap sesuatu. Ia berkaitan dengan kenangan.
Tiap individu maupun grup memiliki persepsi berbeda-beda terhadap estetika sensorik ini.
Estetika Simbolik
rasa menyenangkan/tidak
menyenangkan cenderung membawa
pengamatnya untuk
mengasosiasikannya terhadap
sesuatu yang lain, yang muncul
akibat kebutuhan manusia akan
Estetika Formal
rasa menyenangkan/tidak
menyenangkan yang lebih cenderung
didasarkan pada pola,tatanan, dan
komposisi. Adanya pola, aturan yang
disepakati dan berlaku secara
Pendekatan dalam studi estetika
(Lang,1987)
1.Melibatkan studi proses persepsi, Kognisi, dan pembentukan sikap
Ketiga proses tersebut merupakan bagian dari proses perancangan yang memasukkan tema Arsitektur perilaku didalamnya. Dan
sebagaimana kita ketahui pula bahwa pemakaian tema atau konsep arsitektur
perilaku dalam sebuah proses perancangan adalah salah satu aplikasi dari positive theory of design, yang cenderung akan menghasilkan estetika yang tergolong dalam estetika
2.Melibatkan studi proses filosofi estetika dan proses kreatif
Untuk proses yang berikutnya ini cenderung menggunakan dan bergantung intelegensia mengenai norma, aturan, pola mengenai
sebuah komposisi, maupun pengalaman sang perancang, yang mengacu pada aplikasi
normative theory of design, yang
kecenderuangnnya adalah menghasilkan
dalam menciptakan sebuah rancangan yang optimal, perancang perlu menangkap
schemata milik calon pengguna, yang
termasuk didalamnya adalah estetika sensorik dan simbolik pengguna (POSITIVE THEORY)
Lalu merajutnya dengan norma, aturan,
referensi merancang, termasuk didalamnya adalah estetika formal (NORMATIVE THEORY). agar rancangan yang dihasilkan nantinya
akan lebih tepat sasaran.