• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Ruang lingkup dan cabang2 ilm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian Ruang lingkup dan cabang2 ilm"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN

CABANG-CABANG ILMU AL-QUR

AN

Di Susun Oleh: Rony Fatakhul Alim

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

sebagai pedoman untuk umat islam. Kitab yang mencakup hal-hal yang berkaitan

dengan kehidupan didunia maupun diakhirat yang dirangkum dalam Al-Qur’an.

Banyak sejarah yang mengungkap bagaimana turunnya Al-Qur’an dan bagaimana

cara nabi Muhammad SAW menyampaikan kepada umatnya. Banyak lika-liku yang

dihadapi nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran agama islam dengan

Al-Qur’an sebagai pedomannya. Begitu pentingnya Al-Qur’an sehingga umat islam

wajib memahami, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur’an. Dalam mempelajari

Al-Qur’an banyak aspek yang dibahas mengenahi Al-Qur’an, salah satunya adalah ilmu Ulumul Qur’an. Ulumul Qur’an adalah cabang ilmu Al-Qur’an yang membahas tentang asal-usul Al-Qur’an baik asal-usul turunnya maupun isi yang terkandung

didalamnya. Sehingga menjadi penting untuk mempelajari ilmu tersebut. Agar dalam

memahami Al-Qur’an menjadi lebih mudah dan dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam makalah yang saya buat berisi pembahasan tentang

pengertian, ruang lingkup dan cabang-cabang ilmu Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah yang saya buat berisi rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Ilmu Al-Qur’an

2. Apa saja ruang lingkup ilmu Al-Qur’an

3. Apa saja cabang-cabang ilmu Al-Qur’an

C. Tujuan

Makalah ini kami buat bertujuan untuk membahas materi-materi dalam ilmu Ulumul Qur’an, diantaranya: Pengertian, ruang lingkup, dan cabang-cabang ilmu al-Qur’an.

D. Manfaat

Makalah ini memiliki beberapa manfaat yaitu: Dapat mengetahui, memahami,

dan mengamalkan ilmu Al-Qur’an khususnya dalam pembahasan mengenahi

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Al-Qur’an

Pengertian Al-Qur’an dari berbagai aspek yaitu; secara etimologi lafal Al -Qur’an berasal dari bahasa arab dari akar kata qara’a yang berarti membaca. Menurut berbagai ulama yang didefinisikan oleh Dr. Subhi al-Salih yaitu: Al-Qur’an adalah

firman Allah yang bersifat (berfungsi) mukjizat (sebagai bukti kebenaran atas

kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang tertulis

didalam mushaf-mushaf, yang dinukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir, dan

yang membacanya dipandang beribadah.

Ulumul Qur’an memiliki beberapa definisi dari berbagai ulama’ diantaranya:

menurut Al- Suyuti dalam kitab Itmamu al-Dirayah, Ulumul Qur’an ialah suatu ilmu

yang membahas tentang keadaan al- Qur’an dari segi turun, sanad, adab, dan makna

-maknanya, yang berhubungan dengan hukum-hukumnya dan sebagainya.

Kemudian, menurut Al-Zarqani dalam kitab Manahilul Irfan fi Ulumil Qur’an yaitu: Ulumul Qur’an ialah pembahasan-pembahasan masalah yang berhubungan dengan al-Qur’an, dari segi turun, urut-urutan, pengumpulan, penulisan, bacaan, penafsiran mukjizat, nasikh dan mansukhnya, serta penolakan (bantahan) terhadap hal-halyang

bisa menimbulkan confused (keragu-raguan) terhadap al-Qur’an (yang sering

dilancarkan oleh Orientasi dan Ateis dengan maksud untuk menodai kesucian

al-Qur’an) dan sebagainya. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap dan mencakup semua ilmu yang ada hubungannya dengan al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, misalnya tafsir,

maupun ilmu bahasa arab, misalnya ilmu I’rabil qur’an.

Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mencakup semua aspek ilmu al-Qur’an, tidak seperti ilmu tafsir yang menitik beratkan pada arti atau makna yang terkandung

didalam al-Qur’an. Sehingga ruang lingkup dalam Ulumul Qur’an memiliki cakupan yang luas dan dalam. Keberadaan Ulumul Qur’an menjadi benteng yang dapat memperkuat dan menamgkis serangan yang berupa celaan terhadap kebenaran al-

(4)

B. Ruang lingkup Ulumul Qur’an

Ulumul qur’an mencakup semua aspek ilmu al-Qur’an diantaranya: ilmu tafsir, ilmu balaghah, i’rabil Qur’an dan lain sebagainya. Selain itu, memiliki pokok-pokok pembahasan yaitu:

1. Nuzul, yang membahas tentang ayat-ayat yang menunjukkan tempat dan

waktu turunnya al-Qur’an misalnya: makkiyah, madaniyyah, safariyah dan

lain sebagainya. Kemudian juga membahas tentang asbabun nuzul dan

sebagainya.

2. Sanad, yang membahas tentang hal-hal yang menyangkut tentang sanad yang

mutawattir, ahad, para periwayat, para penghapal al-Qur’an dan cara

tahammul (penerimaan riwayat).

3. Ada’ al-Qiro’ah, yang membahas tentang waqof, ibtida’, madd dan lain

sebagainya.

4. Pembahasan tentang lafadz al-Qur’an yang berujung pada pembahasan dalam

ilmu Nahwu.

5. Pembahasan makna al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum, yaitu ayat

yang mempunyai makna hukum dalam berbagai aspek baik duniawi maupun

ukhrawi. Selain itu, pembahasan ini mengarah pada ilmu tafsir yang

membahas berbagai makna, isi yang terkandung dalam al-Qur’an.

Ruang lingkup ilmu al-Qur’an memiliki banyak aspek yang dapat dibahas.

Kesimpulannya adalah ruang lingkup tersebut bersumber dari al-Qur’an dan memiliki

berbagai ilmu yang membahas tentang al-Qur’an secara luas, dalam, dzhahir maupun

batin.

C. Cabang-cabang ilmu Al-Qur’an

Ulumul Qur’an dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Pertama: Ilmu Riwayah, ialah ilmu-ilmu al-Qur’an yang diperoleh dengan jalan riwayat atau naql. Artinya, dengan cara menceritakan kembali tau mengutip. Misalnya

pengetahuan tentang macam-maam qiraat (bacaan), tempat turun ayat, waktu dan

sebab-sebab turun.

Kedua: Ilmu Dirayah, ilmu-ilmu al-Qur’an yang diperoleh dengan jalan pembahasan dan penelitian. Misalnya pengetahuan tentang lafal-lafal yang gharib, ayat yang

nasikh dan yang mansukh.

(5)

Banyak perbedaan pendapat mengenahi cabang ilmu al-Qur’an. Misalnya didalam

kitab al-Suyuti membahas sejumlah 80 macam ilmu al-Qur’an dan jumlahnya bisa

berkembang labih dari 300 macam ilmu-ilmu al-Qur’an diantaranya: ilmu Tajwid,

Ilmu Gharib Al-Qur'an dan lain sebagainya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ulumul Qur’an adalah kumpulan ilmu al-Qur’an. Yang memiliki ruang lingkup yang menyangkut ilmu Riwayah yaitu ilmu-ilmu al-Qur’an yang diperoleh

dengan jalan riwayat atau naql. Selain itu, ilmu Dirayah yaitu ilmu-ilmu al-Qur’an

yang diperoleh dengan jalan pembahasan dan penelitian. Kemudian mencakup aspek nuzul atau asbabun nuzul, nasab, tafsir dan i’rabil Qur’an. Cabang-cabang al-Qur’an berjumlah sangat banyak dan tidak dapat dihitung itu menurut beberapa ulama. Selain

itu, bebrapa ulama berpendapat bahwa cabang-cabang ilmu al-Qur’an berjumlah 80

tetapi itu dapat berkembang menjadi 300 ilmu al-Qur’an. Misalnya ilmu Tajwid, ilmu

Tafsir, ilmu Gharib Al-Qur’an dan lain sebagainya.

B. Saran

Mempelajari ulumul Qur’an adalah hal yang perlu walaupun tidak wajib. Selain itu, ketika kita mempelajarinya akan banyak pengetahuan yang kita dapat karena Ulumul Qur’an adalah kumpulan ilmu yang membahas al-Qur’an, sehingga banyak manfaat yang akan kita dapat setelah mempelajari, mengetahui, memahami,

(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Zuhdi Masjfuk. 1997. Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya: Karya Abditama

2. Mustamir. 2007. Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat Al-Qur’an. Yogyakarta:

Lingkaran

3.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tujuan pendidikan Al-Qur‟an diatas dapat dipahami bahwa siswa dituntut untuk bisa membaca ayat-ayat Al- Qur‟an sesuai dengan kaedah ilmu tajwid, karena

Dengan mengacu pada keterangan- keterangan tersebut maka dapatlah disimpulkan bahwa perintah Yesus yang terakhir, sebelum Dia terangkat ke surga adalah perintah

Dari definisi al-Qur‟an yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa al-Qur‟an itu adalah merupakan salah satu mukjizat di antara mukjizat-mukjizat yang diberikan

Berdasarkan definisi operasional di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa program tahfidzul Qur‟an di SD Al Azhar 16 Cilacap merupakan kegiatan menghafal Al

Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter, terdapat banyak sisa organik yang disebabkan oleh polusi zooplankton dan ganggang mikroskopik. Beberapa

Minat akan membawa siswa menjadi mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang tepat. Minat siswa dalam membaca Al-Qur‟an

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian al-Qur‟an adalah mentelaah atau meneliti mengenai ayat-ayat al-Qur‟an dan yang berkaitan dengannya seperti ilmu-ilmu

[r]