• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PAPERPENGANTAR BISNIS EKU 113 A7 F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS PAPERPENGANTAR BISNIS EKU 113 A7 F"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PAPERPENGANTAR BISNIS

(EKU 113 A7)

FUNGSI PERSONALIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

Oleh :

(2)

Kata Pengantar Om Swastiastu

Terimakasih yang sebesar besarnya saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widi Wasa atas berkat rahmat-Nya lah paper tentang “fungsi personalia” ini dapat terselesaikan dalam kondisi baik dan sesuai harapan.

Paper ini dapat terselesaikan dengan banyak bantuan dari pihak luar, oleh karena itu terimakasih saya sampaikan kepada teman-teman saya yang telah banyak membantu baik dalam hal pengambilan refrensi materi maupun dalam kritik dan saran dalam proses pembuatan paper ini.

Besar harapan saya paper ini dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sehingga jerih payah saya dalam pembuatan paper ini dapat terbayarkan. Seperti yang dikatakan oleh pepatah “tiada gading yang tak retak” saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan pada kata, penulisan, atau yang lainnya yang terdapat pada paper ini. Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan dalam proses penyempurnaan paper ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Hormat Saya

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karyawan adalah salah satu factor penting untuk kemajuan suatu perusahaan namun selain itu dibutuhkan juga seseorang yang bias merencanakan, mengarahkan, mengendalikan serta pengawasan SDM tersebut. Sehingga, kinerja SDM yang ada diperusahaan benar-benar bisa diandalkan serta mampu melakukan pekerjaannya secara optimal. Bagaimana kah cara mengoptimalkannya?

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Pengertian Manajemen Personalia 1.2.2 Aktifitas-aktifitas Personalia

1.2.3 Hubungan Industrial

BAB II

(4)

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PERSONALIA

Menurut Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah “perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan

masyarakat”.

Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah “seorang manajer dan sebagai

manajer harus melaksanakan fungsi –fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari Manajer

personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia. 2. Pengorganisasian (organizing)

Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan , personalia, dan faktor-faktor fisik . Apabila serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi harus

disusun untuk melaksanakannya. 3. Pengarahan (directing)

(5)

4. Pengendalian (controlling)

Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan

kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisas

2. Fungsi-fungsi operasional

1. Pengadaan tenaga kerja (procurement)

Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah

penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada

tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya 2. Pengembangan (development)

Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu

untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang

semakin rumit.

3. Kompensasi (compensation)

Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada

personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi

4. Integrasi (integration)

(6)

organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.

5. Pemeliharaan (maintenance)

Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk

bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani (fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.

6. Pemutusan Hubungan Kerja (separation)

Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan, adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan

mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan

persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

C. HUBUNGAN INDUSTRIAL

Pada dasarnya di dalam mengelola hubungan industrial di perusahaan, keberadaan Serikat Pekerja bukanlah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Bila

kita merujuk kepada Undang Undang Ketenaga-kerjaan No. 13 Tahun 2003 pasal 106 dinyatakan

1. Setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang pekerja/buruh atau

lebih wajib membentuk lembaga kerja sama bipartit.

2. Lembaga kerja sama bipartit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi

(7)

3. Susunan keanggotaan lembaga kerja sama bipartit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerja/buruh yang ditunjuk oleh

pekerja/buruh secara demokratis untuk mewakili kepentingan pekerja/buruh di perusahaan yang bersangkutan

Berdasarkan Undang-undang tersebut di atas, yang wajib dipenuhi oleh perusahaan

dalam mengelola hubungan industrialnya adalah adanya lembaga kerjasama bipartite, dan tidak harus melulu melalui hubungan dengan Serikat Pekerja. Dengan perkataan lain,

perusahaan dimungkinkan untuk mengelola hubungan industrialnya tanpa ada keterlibatan dari Serikat Pekerja. Meskipun Undang Undang Ketenaga-kerjaan No. 13 Tahun 2003 memberikan kemungkinan untuk itu, bukan berarti perusahaan dapat

melakukan kampanye anti serikat pekerja di perusahaan dalam mengelola hubungan industrialnya, karena hal ini bertentangan dengan Pasal 28 Undang-Undang No. 21

Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh,yang mengamanatkan "Siapapun dilarang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh untuk membentuk atau tidak membentuk, menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, menjadi anggota atau tidak

menjadi anggota dan/atau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh dengan cara :

1. Melakukan PHK, memberhentikan sementara, menurunkan jabatan atau melakukan mutasi

2. Tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh

3. Melakukan intimidasi dalam bentuk apapun

(8)

Apabila anda menjadi Ginandjar, apa yang akan anda lakukan dalam mengelola hubungan industrial di perusahaan tanpa melibatkan serikat pekerja ? Uraian-uraian

berikut ini akan menjelaskan mengenai hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengelola hubungan industrial di dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat pekerja. Uraian-uraian ini dibuat berdasarkan pengalaman yang dialami oleh penulis; yang pernah

bekerja di perusahaan yang mengelola hubungan industrialnya dengan keterlibatan dari serikat pekerja dan tanpa serikat pekerja; serta dari studi literatur yang ada

(9)

1. Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan,

karyawan dan masyarakat.

2. Karyawan adalah perencana, palaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktifitas perusahaan.

3. Manajer menggunakan fungsi koordinasi untuk memastikan bahwa sasaran dan kebijakan SDM organisasi dikoordinasi dan diimplementasikan.

4. Manajer memberi berbagai layanan staf kepada manajemen lini.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,

Kemampuan bakteri untuk mendegradasi suatu hidrokarbon dari limbah minyak bumi berbeda-beda, karena komposisi senyawa hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak bumi berbeda

Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai.. Variabel Moderating (Studi pada

Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik?. “Jangan takut Pak, aku

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan bahwa manajemen laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen

pembelajaran mengenai lambang bilangan dan penjumlahan yang diberikan oleh guru, dengan latihan mandiri guru memberikan LKS pada siswa untuk dikerjakan bertujuan untuk

Dalam tugas akhir ini, diprediksikan kebutuhan air bersih untuk wilayah pelayanan IPA Sumur Dalam Banjarsari PDAM Kota Surakarta pada tahun 2020 dan menganalisis

Berdasarkan alasan pemilihan tempat pelayanan imunisasi di puskesmas Sikumana didapatkan hasil sejumlah 41% responden memberikan alasan bahwa mereka tidak mengetahui