• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI T"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI

menggerakkan perasaan indah kepada orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah, itu juga disebut dengan seni. Seni itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya seperti seni rupa, seni teater, seni musik, seni sastra, dan seni tari. Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang tidak dapat dimiliki oleh negara lain, namun saat ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dengan adanya kehadiran teknologi – teknologi yang semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang peduli dengan kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian – kesenian seperti seni tari. Karna hal tersebutlah untuk memperkenalkan kesenian kepada generasi muda dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan seni melalui kurikulum sekolah. Seperti yang diterapkan di SMA N 3 Demak.

Dengan ini, penulis menyusun artikel guna untuk memenuhi tugas pendidikan seni yang telah diberikan oleh ibu Eny kusumastuti selaku dosen pengampu pendidikan seni. Tugas ini diberikan kepada mahasiswa pendidikan seni tari semester satu dengan tujuan agar mahasiswa lebih memahami dan mengetahui pendidikan seni yang diselenggarakan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Penulis melakukan observasi pada hari Selasa, 01 November 2016 di SMA N 3 Demak.

Dalam pembuatan makalah ini penulis terjun langsung sebagai observer dan mengambil data dari lapangan, selain itu penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi, sehingga isi dari makalah ini berdasarkan data atau fakta – fakta yang akurat. Kemudian diolah dan disusun sedemikian rupa untuk dideskripsikan sebagai akhir dari observasi.

(2)

Nasionalisme bangsa Indonesia saat ini mulai pudar dikarenakan banyak budaya asing yang dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat. Remaja saat ini lebih menyukai untuk mengikuti trand modern masa kini, bahkan di kalangan orang tua. Boleh saja mengikuti trand masa kini, akan tetapi kita juga tetap harus melestarikan budaya indonesia. Saat ini remaja lebih suka memakai produk buatan luar negeri, padahal produk dalam negeri kualitasnya tidak kalah baik dengan produk luar negeri. Remaja masa kini lebih suka untuk belajar kebudayaan dan tarian luar negeri, dan meremehkan tarian tradisional. Remaja masa kini lupa akan tanggung jawabnya sebagai penerus bangsa dan negara. (dalam Eny Kusumastuti:1)

Kreativitas adalah sebuah ciri kehidupan manusia. Kemampuan kreatif ini dapat dipupuk dan dikembangkan salah satunya melalui media pendidikan. Pendidikan sebagai sarana pemupukan dan pengembangan kreativitas siswa, harus dikelola dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dibekali kemampuan yang memadai mengenai bagaimana membelajarkan anak didiknya. Dengan kemampuan yang memadai, diharapkan kreativitas siswa dapat dirangsang dan akhirnya siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah secara kreatif. Namun dalam kenyataannya, strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah tampak masih lebih mengutamakan pengembangan intelektual daripada pemupukan krativitas siswa (Munandar 1983: 84-85 dalam Eny Kusumastuti:1-2).

C. PEMBAHASAN

SMA N 3 Demak merupakan sekolah yang terletak di Jalan Sultan Trenggono No.81 Demak, Jawa Tengah. Penempatan sekolah yang strategis dekat dengan jalan raya dengan lingkungan sekolah yang selalu kondusif dan terjaga keamanannya. Sekolah ini memiliki beberapa prestasi yang cukup memuaskan, terutama dibidang seni. Pencapaian prestasi tersebut seperti karnaval, lalu pada 17 agustus SMA N 3 Demak ini selama 3 tahun berturut – turut telah memenangkan juara umum untuk kesenian sekolah, dan masih banyak pencapaian lainnya.

SMA N 3 Demak juga memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler diluar kegiatan belajar mengajar, seperti pramuka, rebana, seni tari dan lainnya, yang tak kalah juga prestasinya.

(3)

Untuk mendukung proses belajar mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari, sekolah memberikan beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh guru maupun siswa SMA N 3 Demak, diantaranya :

1. Ruang Kaca

Ruang kaca ini biasanya digunakan untuk materi praktek dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari di SMA N 3 Demak. Dengan adanya ruang kaca, diharapkan siswa mampu menilai dirinya sendiri terhadap teknik dan kesadaran gerak yang di praktekkannya.

2. Speaker Aktif

SMA N 3 Demak menyediakan speaker aktif untuk mendukung proses belajar mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari, speaker aktif ini memang sudah dikhususkan untuk pelajaran seni tari, karena dalam pembelajaran seni tari, speaker aktif sangat dibutuhkan untuk mengiringi siswa yang mempraktekkan tari.

3. Proyektor

Dalam pembelajaran seni tari, siswa juga mendapat tugas untuk berdiskusi dan presentasi, sehingga proyektor sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mempresentasikan tugas tersebut. Selain itu proyektor juga sangat dibutuhkan oleh guru yang bisa digunakan untuk menampilkan suatu hal seperti video yang harus ditampilkan untuk siswa. Namun ketika guru atau siswa membutuhkan proyektor tersebut, guru atau siswa harus ijin kepada bagian prasarana terlebih dahulu, karena proyektor tersebut tidak dikhususkan untuk mata pelajaran seni tari saja melainkan untuk seluruh mata pelajaran yang ada di SMA N 3 Demak.

4. Kostum

Sekolah memberikan beberapa kostum kepada siswa yang bisa digunakan untuk pementasan didalam maupun diluar sekolah, selain itu ada beberapa kostum dan properti yang dihasilkan dari karya siswa itu sendiri dan bisa digunakan oleh seluruh siswa SMA N 3 Demak.

5. Sumber Daya Manusia (guru atau pelatih)

(4)

Visi dan Misi yang diterapkan di SMA N 3 Demak yaitu sebagai berikut : sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal.

b. Menciptakan suasana kondusif bagi seluruh warga sekolah.

c. Menumbuhkan sikap berbudi pekerti luhur bagi seluruh warga sekolah. d. Menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme bagi seluruh warga sekolah. e. Mengembangkan budaya agamis bagi seluruh warga sekolah.

Dalam hal ini, penulis membahas visi yang terdapat di SMA N 3 Demak yaitu “Terwujudnya sekolah yang berkompetensi tinggi, berbudaya, berkarakter, dan religius” di SMA N 3 Demak pendidikan seni dianggap penting, hal itu terbukti dengan adanya kata berbudaya yang tercantum pada visi tersebut, kata berbudaya bermaksud untuk melestarikan budaya, melalui pendidikan seni diharapkan siswa mampu mengenal dan mampu melestarikan budaya sekitar. Selain itu guru serta murid yang ada di SMA N 3 Demak sangat menjunjung tinggi kesenian, dan sangat antusias terhadap kegiatan yang berhubungan dengan seni, hal itu dibuktikan dengan pencapaian prestasi sekolah yang memuaskan.

(5)

teori yang diberikan ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd, karena siswa cenderung bosan jika terlalu banyak materi yang diberikan dikelas.

Materi teori yang diberikan lebih ke pengenalan fungsi, jenis – jenis tari, dan pengertian tari itu sendiri. Sedangkan untuk praktek, dalam kurikulum 2013 menekankan bahwa materi tarian yang akan diberikan harus berasal dari daerah nusantara, di SMA N 3 Demak untuk materi praktek yang diberikan adalah tari saman, karena tari saman adalah tari yang bernuansa islam, jadi sesuai dengan daerah Demak yang dikenal sebagai kota wali, siswa SMA N 3 Demak sangat antusias terhadap materi yang diberikan karena tari saman merupakan tari berkelompok dan mudah dipelajari karena hanya bermain tangan dan untuk berdirinyapun hanya sedikit, dan juga tari saman merupakan tarian yang bisa ditarikan oleh siswa putra maupun putri yang masih pemula dalam belajar menari, selain itu pemberian materi saman bertujuan agar siswa tertarik terlebih dahulu dengan seni tari.

Metode pelaksanaan pembelajaran yang digunakan adalah lebih ke bekerjasama kelompok, membuka forum tanya jawab disaat pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan supaya siswa lebih aktif dan memiliki pemikiran yang kritis dalam proses pembelajaran. Selain itu guru seni tari menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, agar siswa tidak kesulitan dalam memahami materi yang diberikan.

Secara umum guru memiliki tujuan supaya siswa tidak lupa dengan kebudayaan di Indonesia. Dengan perkembangan teknologi, di sosial media banyak beredar video seperti modern dance dan lainnya, karena saat ini siswa sering menggunakan sosial media tersebut, jadi siswa semakin mengenal budaya luar bahkan lebih tertarik dengan budaya tersebut dibanding dengan budaya daerahnya sendiri. Guru berharap minimal siswa mengenal terlebih dahulu budayanya sendiri, setelah itu baru siswa boleh berekspresi dengan budaya luar tanpa melupakan budaya daerahnya sendiri.

(6)

diberikannya LKS terlebih untuk membuka wawasan dan digunakan sebagai acuan untuk belajar.

Untuk evaluasi pembelajaran seni tari, guru memberikan ulangan harian berupa teori maupun praktek, ujian tengah semester, kemudian diakhir semester diberikan ujian berupa pementasan dengan format penilaian seperti kreatifitas siswa dalam mengenakan kostum, kekompakan, teknik gerak, tingkat kesulita tari itu sendiri. Evaluai diadakan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah diberikan.

Konsep paradigma berfikir yang diterapkan oleh ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd yaitu mengembangkan budaya Indonesia terutama di daerah Demak, karena kesenian di daerah Demak kurang. Namun tanggapan masyarakat Demak terhadap seni sangat bagus, jadi guru lebih semangat untuk menciptakan kreasi di daerah Demak.

D. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan seluruh uraian dari hasil observasi dan pembahasan dalam makalah ini, dapat ditarik kesimpulan yang berkenaan dengan pendidikan seni di SMA N 3 Demak, yaitu pendidikan seni dianggap pentig di SMA N 3 Demak hal ini dibuktikan dengan adanya kata berbudaya yang tercantum dalam visi yang telah diterapkan di SMA N 3 Demak, dalam visi dan misi SMA N 3 Demak berupaya untuk terus mengembangkan dan melestarikan kesenian daerah yang saat ini mulai terabaikan dengan tetap berpegang teguh pada agama yang dianut oleh warga sekitar, proses pembelajaran yang dilakukan cukup baik, materi belajar yang mudah ditangkap oleh siswa dengan metode yang tidak membosankan. Sarana dan prasarana yang diberikan sangat mendukung dalam proses pembelajaran seni tari. Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengukur kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah diberikan.

B. Saran

(7)

C. Daftar Pustaka

Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari sebagai bentuk Nasionalisme. Semarang: academia.edu.

Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari Melalui Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin Ilmu, dan Multikultural sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa. Semarang: academia.edu.

Lampiran

(8)

2. Ruang Kaca

3. Speaker Aktif

(9)

5. Properti

Referensi

Dokumen terkait

Keragaan Relatif Tingkat Perkembangan Desa- desa Pesisir Dibandingkan dengan Desa pada Umumnya di Kabupaten Batu Bara Berdasarkan Hasil Analisis Analisis Skalogram....

Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi alat atau material yang kurang baik.. atau

Ker Kerjak jakan pa an pada le da lem!a m!ar ja# r ja#a!a a!an $a n $ang d ng dised isediak iakan d an deng engan!. an !allp allpoin oint $an t $ang !e g !er#ar r#arna h na hitam

Selain itu, mahasiswa juga mendapat pengarahan yang berkaitan dengan kedisiplinan, baik untuk kepentingan mahasiswa PPL maupun yang menyangkut siswa sehingga semua diharapkan

Proses yang menjadi faktor penting di dalam pembangunan suatu gedung adalah penunjukan para konsultan utama yaitu arsitek, struktur dan mekanikal dan elektrikal serta

Dalam rangka membantu meningkatkan kemampuan guru untuk membina siswanya dalam menghadapi berbagai kompetisi matematika baik tingkat lokal, nasional, maupun tingkat

DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PERAN INTERNAL AUDITOR DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP NILAI INFORMSI PELAPORAN KEUANGAN

memberikan laporan secara berkala, laporan perencanaan, on going report, dan laporan hasil, sebenarnya laporan tersebut adalah syarat pencairan dana dari donor. Yang biasnya