• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Bank Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Bank Syariah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

K O NS E P D A N S T R UK T UR PE NG E ND A L I A N I NT E R NA L M A K A L A H

D iajukan untuk memenuhi tugas terstruktur Mata K uliah S istem Informasi A kuntansi

D osen Pengampu : A hmad A hrozi, ME .S y

D isusun Oleh :

K elompok 4 / PS S / S emester 7 Nila E rnila 14142S1087

F A K UL T A S S Y A R I A H D A N E K O NO M I I S L A M K E M E NT E R I A N A G A M A R E PUB L I K I ND O NE S I A

I A I N S Y E K H NUR J A T I C I R E B O N

(2)

K A T A PE NG A NT A R

Puji syukur atas kehadirat A llah S W T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tersruktur kami yang berjudul “K onsep dan S tr uk tur Pengendalian I nternal” guna memenuhi tugas terstruktur matakuliah sistem informasi akuntansi.

D alam makalah ini penulis menguraikan hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana pengertian struktur pengendalian internal, tujuan dan unsur struktur pengendalian internal, serta hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian internal tersebut

Penulis merasa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. untuk itu, penulis mohon maaf bila ada kekuranganya. penulis pun mengharapkan kritik dan sarannya atas hasil makalah ini sehingga dalam penulisan selanjutnya dapat memperbaiki kekurangannya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materiil dalam penyusunan tugas ini.

C irebon, 24 Oktober 2017 Hormat K ami

(3)

D A F T A R I S I

K A T A PE NG A NT A R ii

D A F T A R I S I iii

B A B I PE ND A H UL UA N A . L atar B elakang 1

B . R umusan Masalah 2

C . T ujuan 2

B A B I I K A J I A N T E O R I A . Pengertian S truktur Pengendalian Internal S B . T ujuan Pengendalian Internal ... 4

C . Prosedur Pengendalian 4 D . Unsur S istem Pengendalian Internal 5 E . S truktur Pengendalian Internal ... 6

F . K omponen Pengendalian Internal ... 7

G. S atuan Pengawas Internal ... 9

H. D ewan Pengawas S yariah ... 10

(4)

B A B I PE ND A H UL UA N A . L atar B elak ang M asalah

D alam sebuah perusahaan yang sedang berjalan seorang pimpinan tidak boleh hanya melihat kegiatan yang hanya terjadi tetapi harus memonitor kegiatan dan hasilnya juga. Manajemen yang baik juga harus memiliki pandangan serta sikap yang profesional untuk meningkatkan hasil perusahaan ini, dan sikap tersebut dinyatakan didalam kesibukan manajemen untuk memonitor, meneliti, menganalisa serta dalam pengambilan keputusan atas laporan-laporan yang telah mereka kerjakan.

Pemeriksaan terus-menerus, analisa laporan serta catatan-catatan sering disebut pengendalian intern. S istem pengendalian intern tersebut akan berada dan mempengaruhi semua kegiatan perusahaan. Ini meliputi metode-metode dimana manajemen atas akan memberi delegasi atau wewenang dan memberi tanggung jawab untuk fungsi pembelian, penjualan produksi dan akuntansi .

B . R umusan M asalah

1. A pa pengertian S truktur Pengendalian Internal? 2. A pa tujuan pengendalian internal?

S. B agaimana prosedur pengendalian internal?

4. B agaimana unsur, struktur, dan komponen pengendalian internal? 5. B agaimana satuan pengawas pengendalian internal?

C . T uj uan Penelitian

1. Mengetahui sistem pengendalian internal 2. Memahami tujuan dari pengendalian internal S. Memahami prosedur dalam pengendalian internal

(5)

B A B I I K A J I A N T E O R I A . Penger tian S tr uk tur Pengendalian I nternal (S PI I

S truktur pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan guna memberikan arah yang jelas dan benar untuk pencapaian tujuan organisasi dimasa depan.

Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran-ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta kekayaan organisasi dari berbagai arah.

1

Hartanto (1997I dalam buku S istem Informasi A kuntansi menjelaskan, pengendalian internal dengan membedakan kedalamarti yang sempit dan arti yang luas. D alam arti sempit, pengendalian internal disamakan dengan internal check yang merupakan mekanisme pemeriksaan ketelitian data administrasi. S edangkan dalam arti luas,pengendalian internal disamakan dengan management control yaitu suatu sistem yang meliputi semua cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi dan mengendalikan perusahaan.

C ommittee on Auditing Procedure American Institute of C arified Public Accountant (AIC PAI, mengemukakan bahwa pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamanakan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi, memajukan efisensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan.

2

D ari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa struktur pengendalian internal adalah suatu sistem yang mencakup semua cara yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perusahaan termasuk pemeriksaan ketelitian data administrasi meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme untuk menjaga seluruh harta kekayaan organisasi.

1

Mardi, Sistem Informasi Akuntansi ( B ogor: Ghalia Indonesia, 2014I , 59.

2

(6)

B . T uj uan Pengendalian I nternal

Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. S esuai dengan definis yang dikemukakan A IC PA , maka dapat dirumuskan tujuan dari pengendalian internal, yaitu: 1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan;

2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi; S. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan; dan

4. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya syarat tertentu yang digunakan sebagai unsur pendukung.

C . Pr osedur Pengendalian

Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai.

S ecara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :

1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi

D alam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. D engan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.

2. Pembagian T ugas

(7)

dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. J ika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya

S. Pembuatan dan Penggunaan D okumen dan C atatan yang Memadai

Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. S elanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat

4. K eamanan yang Memadai T erhadap A set dan C atatan.

K eamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.

5. Pengecekan Independen T erhadap K inerja

S emua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicekI secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatanI untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.

S

D . Unsur S istem Pengendalian I nternal

A gar suatu sistem pengendalian internal dapat berjalan secara efektif seperti yang diharapkan, harus memiliki unsur pokok yang dapat mendukung

S

A nonim. Sistem P engendalian Intern. D ikutip dari

(8)

prosesnya. A dapun unsur pokok sistem pengendalian internal adalah sebagai berikut:

1. S truktur organisasi; suatu kerangka pemisahan tanggung jawab secara tugas berdasarkan fungsi dan tingkatan unit yang dibentuk.

2. S istem wewenang dan prosedur pencatatan dalam organisasi; struktur organisasi harus dilengkapi dengan uraian tugas yang mengatur hak dan wewenang masing-masing tingkatan beserta seluruh jajarannya. D alam pelaksanaan tugas maka diperlukan prosedur dalam bentuk peraturan-peraturan yang menjadi pedoman tiap jajaran, termasuk dalam pencatatan yang berkaitan dengan keuangan.

S. Pelaksanaan kerja secara sehat; unsur kehati-hatian sangat penting dalam proses pengendalian. Pemeriksaan proses transaksi keuangan dilakukan dari awal sampai dengan selesai beserta seluruh bukti-buktinya. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan wewenang demi kepentingan pribadi, terutama dalam aspek keuangan.

4. Pegawai berkualitas; kualitas karyawan ditentukan oleh tiga hal yaitu pendidikan, pengalaman dan akhlak (moralI. T idak hanya berkualitas, tapi juga kesesuaian tanggung jawab dan pembagian tugas perlu diperhatikan. Pegawai yang berkualitas dapat ditentukan berdasarkan proses rekuitmen yang dilakukan kepada mereka, apakah berbasis profesional atau carity (kedekatan temanI.

4

E . S tr uk tur Pengendalian I nternal

S truktur pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan guna memberikan arah yang jelas dan benar untuk pencapaian tujuan organisasi di masa depan. T erdapat model pengendalian internal yang memenuhi tiga fungsi penting pengendalian yaitu model PD K (Preventif – D eteksi – K oreksiI :

1. Pengendalian preventif ( pencegahanI. C ontoh sistem e-budgeting di D K I untuk mencegah perubahan anggaran oleh pihak-pihak yang tidak

4

(9)

bertanggungjawab. D imana yang dapat merubahnya adalah hanya gubernur dan ketua D PR D .

2. Pengendalian deteksi; apabila pengendalian preventif lolos maka diperlukan peralatan, teknik dan prosedur untuk mencegah perluasan atau menghentikannya. C ontoh: ternyata preventif ini lolos juga (kasus munculnya anggaran UPS tahun 2016 di D isdik D K II dengan adanya A PB D 2016 versi D PR D yang berbeda dengan milik Pemda D K I.

S. Pengendalian koreksi; memperbaiki kesalahan-kesalahan akibat pengendalian deteksi dapat terlewati. C ontoh: menelusuri siapa-siapa yang bermain merubah anggaran dan di instansi mana yang merubah. S etelah diketahui maka dilakukan penggantian kepala instansi atau bagian penyusun anggaran di instansi tersebut untuk efek jera.

5

F . K omponen Pengendalian I nternal

D alam system pengendalian internal terdapat lima komponen system pengendalian internal yang masing-masing komponen saling mempengaruhi dan berhubungan, lima komponen tersebut adalah :

1. L ingkungan Pengendalian

L ingkungan pengendalian disini merupakan persepsi perorangan dalam perusahaan tentang pentingnya pengendalian internal. Pimpinan perusahaan harus menunnjukkan komitmenny terhadap pelaksanaan control yang ketat dan kebijakannya secara sadar dan langsung diikuti oleh bawahan.

D alam praktiknya, lingkungan pengendalian itu meliputi hal berikut : a. K omitmen atas integritas

b. F ilosofi dan gaya beroperasi c. S truktur organisasi

d. B adan audit dan dewan komisaris e. Metode manajemen

f. Pengaruh eksternal

5

(10)

2. A ktivitas Pengendalian

A ktivasi pengendalian merupakan sekumpulan peraturan ddan kebijakan yang telah ditetapkan dan digariskan untuk tujuan keberhasilan pengendalian dalam perusahaan.

Pendekatanya bisa melalui manual dan menggunakan teknologi informasi meliputi :

a. K ewenangan penanganan transaksi b. S pesialisasi tanggung jawab

c. F ormat dan penggunaan dokumen pekerjaan d. Pengamanan harta kekayaan perusahaan e. Independensi pemeriksaan

S. Penilaian R esiko

S istem pengendalian harus dievaluasi secara berkala efektivitasnya. S uatu perusahaan harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatur risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan. D ampak dari perencanaan strategis dan operasional serta keuangan dan informasi akan menimbulkan risiko binsis, beberapa kebijakan bisa berakibat yang lebih besar. Oleh karena itu, segala sesuatu yang terkait dengan biaya dan manfaat pengendalian harus direncanakan dan diperhitungkan secara cermat hingga kegagalan dan risiko dapat diminimalisir dampaknya.

4. K ualitas Informasi dan K omunikasi

Informasi yang dihasilkan S IA membantu pimpinan membuat keputusan terkait dengan operasi perusahaan serta bagaimana informasi keuangan yang dibuat dapat dikomunikasikan secara cepat dan akurat. B iasanya didukung oleh fakta sehigga memiliki niali pentng untuk dijadikan sebagai pengambilan keputusan.

(11)

Pengawasan yang efektif dilakukan untuk meningkatkan kinerja bukan untuk menghilangkan kinerja dan prestasi perusahaan. Pengawasan yang dilakukan, antara lain sebagai berikut :

a. S upervisi yang efektif, yaitu supervise bertindak sebagai model pengembangan maksimum pegawai menjadi seseorang yang professional dab efisien dalam kemampuana.

b. A kuntansi pertanggungjawaban, yaitu pengawasan yang berkaitan dengan anggaran, kuota, jadwal, biaya standard dan standar kualitas. A pabola terjadi perbeddaan antara perencanaan dan hasil maka harus segera dilakukan tindakan.

c. A udit internal, yaitu penngawasan kegiatan melakukan peninjauan ulang terhadap keefektifan pengendalian internal.

6

G . S atuan Pengawas I nternal

S ering terjadi pemahaman konsep pengendalian internal yang keliru dengan manajemen puncak. S istem pengendalian internal sering diartikan sebagai tanggung jawab direktur keuangan saja, padahal dengan dukungan dari semua direksi, unsur-unsur pengendalian internal dapat menjamin tercapainya kondisi perusahaan yang sehat.

B anyak manajemen menyimpulak bahwa pengendalian internal dapat menggantikan kekurangahliannya dalam mengelola perusahaan, padahal kenyataanya tidak seperti itu. S PI tidak dapat menggantikan kekurangan manajemen dalam mengelola perusahaan, kemudian S PI sering disamakan dengan satuan pengawas internal perusahaan, hal ini merupaka pendapat keliru, karena satuan pengawas internal merupakan unsur S PI yang bersifat detektif, yang fungsinya mengecek apakah unsur-unsur S PI bekerja sebagaimana mestinya.

7

H . D ewan Pengawas S yar iah

Implementasi pengendalian dan pengawasan atas kesesuaian aktivitas di perbankan syariah maka dalam struktur terdapat D ewa Pengawas S yariah

6

Mardi. Sistem Informasi Akuntansi, (B ogor: Ghalia Indonesia, 2014I , h. 60-65.

7

(12)

(D PS I . D PS mengawasi operasional bank secara independen. D PS ditetapkan oleh D ewan S yariah Naional (D S NI, sebuah badan dibawah Majelis Ulama Indonesia (MUII . S eluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank telah mendapat persetujuan D PS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.

T ugas dan tanggung jawab D ewan Pengawas S yariah, ialah :

1. Memberikan nasihat dan saran kepadda diresi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai sengan prinsip syariah.

2. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan bank.

S. Mengawasi proses pengembangan produk baru bank.

4. Meminta fatwa kepada D SN untuk produk baru bank yang belum ada fatwanya.

5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa B ank.

(13)

B A B I I I PE NUT UP A . K esimpulan

S truktur pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan guna memberikan arah yang jelas dan benar untuk pencapaian tujuan organisasi dimasa depan.

Pengendalian internal yang dirumuskan pada suatu perusahaan harus mempunyai beberapa tujuan. S esuai dengan definis yang dikemukakan A IC PA , maka dapat dirumuskan tujuan dari pengendalian internal, yaitu: menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, dan membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

A dapun Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai. S uatu sistem pengendalian internal dapat berjalan secara efektif seperti yang diharapkan, harus memiliki unsur pokok yang dapat mendukung prosesnya

(14)

D A F T A R PUST A K A

A nonim. Sistem Pengendalian Intern. D ikutip dari

http://spimakalah1.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengendalian-internal.html? m=1 pada tanggal 19 Oktober 2017.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Semua ini dilaksanakan dengan cara yang sangat khusus sehingga dapat memberikan kontribusi yang cukup penting bagi berkembangnya kebijakan imbal jasa lingkungan di keenam negara yang

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala kasih, karunia dan bimbingannya sehingga penulis dapat

Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa publik diperlukan suatu pengawasan yang lebih intensif agar sistem dan mekanisme pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kutai Timur

Verifikasi Formal Petri Net dengan Counter pada Sistem Inventori Implementasi dengan NuSMV. Jadi dengan initial state ˆ S 1 , sistem transisi

a) Mengetahui manfaat dari Inisiasi Menyusui Dini (IMD). b) Diharapkan Ibu yang baru saja melahirkan memberikan ASI kepada. bayinya

[r]

However, satellite ocean colour data from very near shore waters have systematic and random errors due to the optical complexity of near shore water caused by organic