• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Dengan Metode Theory Of Constraints Di PT. Prima Indah Saniton

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Dengan Metode Theory Of Constraints Di PT. Prima Indah Saniton"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ketidakseimbangan waktu proses-proses di lantai produksi yang mana ada proses yang membutuhkan waktu yang sangat lama sering menghambat laju produksi. Keseimbangan lintasan produksi berhubungan erat dengan produksi massal. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh kecepatan lintas perakitan. Semua stasiun kerja sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama. Jika suatu work center memiliki waktu siklus dibawah waktu siklus yang ideal, maka stasiun tersebut memiliki waktu mengganggur. Penelitian ini berfokus pada proses produksi kloset jongkok model E. Pada prosesnya sering terjadi penumpukan (bottleneck), yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan waktu proses pada masing-masing stasiun kerja. Terdapat 2 stasiun yang mengalami bottleneck, yaitu stasiun pengecatan dan stasiun pembakaran. Melalui perhitungan total waktu yang dibutuhkan dan total waktu yang tersedia untuk produksi dalam satu hari, terdapat kekurangan waktu produksi sebesar 38723,67 detik untuk stasiun pengecatan dan 122804 detik untuk stasiun pembakaran.

Perhitungan nilai efisiensi lintasan dan smoothing index lintasan aktual didapatkan nilai efisiensi sebesar 45,98% dan smoothing index sebesar 1666,103. Hasil ini menunjukkan bahwa lintasan pada kondisi aktual belum bisa dikategorikan pada lintasan yang baik. Hal ini dikarenakan nilai efisiensi lintasan yang masih jauh dari 100% berarti dengan lintasan yang ada ini terdapat banyak waktu menganggur pada lantai produksi yang diperkirakan sebesar 54,02%

Penjadwalan backward, penjadwalan bottleneck dan penjadwalan forward terhadap keadaan aktual menghasilkan sebuah perbaikan, namum masih terjadi bottleneck di kedua stasiun tetapi dalam selisih waktu yang lebih kecil, yaitu 35006.77 detik untuk stasiun pengecatan dan 114840 detik untuk stasiun pembakaran.

Usulan perbaikan menghasilkan bahwa jumlah stasiun minimum untuk mendapatkan lintasan yang baik adalah 5 stasiun kerja. Perhitungan nilai efisiensi lintasan dan smoothing index lintasan usulan alternatif didapatkan nilai efisiensi sebesar 66,8% dan smoothing index sebesar 660,09.

Hasil perbandingan antara nilai efisiensi lintasan dan smoothing index lintasan aktual dibandingkan dengan lintasan usulan alternatif memperlihatkan bahwa jika usulan alternatif stasiun diterapkan di pabrik maka lintasan dengan 5 stasiun kerja lebih efisien dan delay lebih kecil

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

APBD merupakan dasar pengelolaan Keuangan Daerah dalam tahun anggaran tertentua.

4.2 Susunan panitia 4.3 Uraian tugas panitia 4.4 Time scedul pelaksana an program.. 4.5 Program

ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi sesuai sifat aset

[r]

Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan

“Ini bagian dari langkah awal Dahana mengenalkan pada industri tambang batubara dan Kementerian ESDM bahwa Dahana, perusahaan dalam negeri memproduksi produk- produk eksplosif

yang panjang, namun juga waktu yang singkat bagi perusahaan sekelas PT DAHANA (Pesero) terus konsisten berinovasi di bisnis bahan peledak (handak) komersial. Guna terus menjadi