• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Kreditur Pemegang Hak Fidusia Terhadap Objek Jaminan Fidusia Yang Disita Pengadilan Berkaitan Dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (Studi Putusan Ma No. 1607 K Pid.Sus 2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Kreditur Pemegang Hak Fidusia Terhadap Objek Jaminan Fidusia Yang Disita Pengadilan Berkaitan Dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (Studi Putusan Ma No. 1607 K Pid.Sus 2012)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Perjanjian pembiayaan konsumen adalah perjanjian hutang piutang antara

perusahaan

finance

sebagai kreditur dan konsumen sebagai debitur atas pembelian

produk secara angsuran oleh konsumen tersebut. Pihak perusahaan pembiayaan akan

melakukan pengikatan objek jaminan fidusia yang telah dibeli secara angsuran oleh

konsumen tersebut dan mendaftarkannya secara

online

ke Departemen Hukum dan HAM

untuk memperoleh sertipikat jaminan fidusia bagi kreditur sebagai pengamanan dari

resiko pemberian kredit tersebut. Konsumen Malinda Dee yang melakukan pembelian

mobil Ferrari Scuderia Seri F430 secara kredit dengan pengikatan jaminan fidusia

ternyata membayar angsurannya dari hasil kejahatan tindak pidana pencucian uang.

Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang bersifat

deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji

ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dalam perlindungan hukum terhadap

kreditur pemegang sertipikat jaminan fidusia yang terdapat di dalam Undang-Undang

No. 42 Tahun 1999, dan juga ketentuan yang mengatur tentang penyitaan barang bukti

yang terkait dengan kasus tindak pidana perbankan dan pencucian uang sebagaimana

termuat di Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang telah dirubah dengan

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan juga bertentangan dengan

Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang

No. 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang serta Undang-Undang No. 8

Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Di

samping itu penelitian ini juga didukung dengan wawancara terhadap Kepala Cabang PT

Astra Sedaya Finance

(ASF) Cab. Bintaro dan Operation Head (Kepala Analisa

Kelayakan Kredit) PT Astra Sedaya Finance (ASF) Cabang Bintaro, Staf Litigasi PT

Sedaya Finance (ASF) dan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penelitian

ini

menguraikan

atau

memaparkan

sekaligus

menganalisis

permasalahan mengenai kedudukan hukum objek jaminan fidusia yang disita oleh

pengadilan karena terkait dengan kasus tindak pidana perbankan dan pencucian uang

yang dilakukan oleh debitur pemberi jaminan fidusia, sekaligus perlindungan hukum

terhadap kreditur sebagai pemegang sertipikat jaminan fidusia yang telah dirugikan

hak-haknya atas penetapan penyitaan objek jaminan fidusia tersebut oleh pengadilan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa objek jaminan fidusia yang disita oleh

pengadilan karena debitur (Malinda Dee) terkait dengan kasus tindak pidana perbankan

dan pencucian uang tetap menjadi kewenangan dari pemegang sertipikat jaminan fidusia,

berdasarkan prinsip

droit de suite

dan

droit de preference

yang terkandung dalam

Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang fidusia. Putusan Mahkamah Agung pada

akhirnya memberikan perlindungan hukum kepada pihak PT ASF dan juga Citibank

dimana ketentuan tersebut menyatakan objek jaminan fidusia yang disita berupa mobil

Ferrari Scuderia Tipe F430 dikembalikan kepada Citibank dengan kewajiban untuk

membayar kewajiban-kewajiban yang masih ada dari pemberi fidusia (Malinda Dee) atas

objek jaminan fidusia tersebut.

Kata Kunci : Jaminan Fidusia, Sita Pengadilan, Tindak Pidana

(2)

ii

ABSTRACT

Consumer financing Contract is a debt and credit agreement between

financing company as a creditor and a consumer as debtor about buying a product

by installment. The financing company will do the binding for fiduciary collateral

which has been bought by installment by the consumer and register it by online to the

Department of Law and Human Resources to get the certificate of fiduciary collateral

for the creditor as the security from the risk for giving the credit. The consumer,

Melinda Lee, had bought a Ferrari Scuderia F430 by installment with fiduciary

collateral. It was found that she paid the installment with the money from banking

criminal act and money laundering as it is stipulated in Law on Banking No. 7/1992

which was amended to Law No. 10/1998 on Banking; it is also contrary to Law No.

15/2002 as it is amended to Law No. 25/2003 on Money Laundering Criminal Act

and Law No 8/2010 on Prevention and Eradication against Money Laundering

Criminal Act.

The research used judicial normative and descriptive analytic method in

order to analyze the prevailing legal provisions in legal protection for creditor as

certificate holder of fiduciary collateral under Law No. 42/1999 and the provision

which regulates the confiscation of exhibit related to banking and money laundering

criminal act under Law on Banking No. 7/1992 which is amended to Law No.

10/1998 in Banking and is contrary to Law No. 15/2002 which is amended to Law

No. 25/2003 on Prevention and Eradication against Money laundering criminal act

and Law No 8/2010 on Prevention and Eradication against Money Laundering

criminal act. Besides that, the research was also supported by interviews with the

Head of PT Astra Sedaya Finance (ASF) Bintaro Branch, the Staffs of litigation of PT

Sedaya Finance (ASF) and the Judge of the District Court, Jakarta.

The research explained and analyzed the problem in the legal position of

fiduciary collateral which was confiscated by the Court because it was related to

banking and money laundering criminal act by a debtor who gave fiduciary collateral

and legal protection for a creditor as fiduciary collateral certificate holder whose

right had been harmed because of the confiscation of the fiduciary collateral by the

court.

The result of the research showed that fiduciary collateral which had been

confiscated by the Court because the debtor, Malinda Dee, was related to banking

and money laundering criminal act was the authority of fiduciary collateral

certificate holder, based on the principle of droit de suit and droit de preference

under Law No. 42/1999 on Fiduciary. The Ruling of the Supreme Court eventually

gives legal protection to PT ASF and City Bank in which the provision is stated that

the confiscated fiduciary collateral, the Ferrari Scuderia F430, was returned to City

Bank and she had to fulfill any obligation upon the fiduciary collateral.

Keywords: Fiduciary Collateral, Court Confiscation, Criminal Act

Referensi

Dokumen terkait

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir Menguasai kaidah bahasa Bali sebagai rujukan Dapat menggunakan konfiks dalam pembentukan keilmuan yang mendukung mata pelajaran

Pengembangan industri berkaitan dengan kebutuhan terhadap lahan dalam jumlah yang luas, oleh karena Desa Pasawahan merupakan salah satu daerah pertanian di Kecamatan

Berdasarkan pendapat di atas, berpikir secara ilmiah itu mencakup berpikir kritis, logis, sistematis, dan kreatif. 138) menyatakan bahwa “pengalaman belajar disediakan

Sehingga implementasi pendidikan pesantren ada beberapa yang menyebabkan kristalisasi kehidupan menjadi ( output ) santri yang dirinya sendiri tanpa melihat keragaman orang

Apabila orang yang mewasiatkan sepertiga barang-barang yang diwasiatkan itu kemudian ahli warisnya bahwa barang-brang yang telah ditentukan itu ternyata lebih dari sepertiga

The procedure was applied to soil samples obtained from a number of coffee farms in Brazil, Vietnam, and Indonesia to assess the prevalence of these species associated both with

Karena pengukuran hanya diterapkan pada bagian produksi dengan indikator kinerja seperti efisiensi mesin dan efisiensi total, sedangkan untuk penilaian fleksibilitas di

Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi, instalasi gawat darurat,