• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Media Informasi “Ayo Bawa Bekal Makan Sehat” Berbentuk Motion Graphic 2 Dimensi: Studi Kasus SD Al Azhar 22 Salatiga T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Media Informasi “Ayo Bawa Bekal Makan Sehat” Berbentuk Motion Graphic 2 Dimensi: Studi Kasus SD Al Azhar 22 Salatiga T1 Full text"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Media Informasi “Ayo Bawa Bekal Makan

Sehat” Berbentuk Motion Graphic 2 Dimensi

(Studi Kasus SD Al Azhar 22 Salatiga)

Artilek Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti :

Yoga Prasetya – 692012035

Anthony Y.M Tumimomor, S.Kom, M.Cs

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1.

Pendahuluan

Pada jaman sekarang manusia hidup pada dunia dimana semua serba cepat dan juga aktifitas yang dimiliki semakin banyak. Anak anak sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktifitas disekolah. Mulai dari belajar pada pagi hari hingga siang hari, kemudian terkadang anak-anak juga mengikuti kegiatan ektrakulikuler di sekolah. Untuk mendukung kegiatan sang anak maka dibutuhkan makanan yang dapat memenuhi kebutuhannya, salah satunya yaitu bekal makan. Dari hasil survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sebanyak 84% responden yaitu orangtua sudah membiasakan anggota keluarga membawa bekal makanan dengan frekuensi yang bervariasi. Jenis makanan yang dijadikan bekal pun bervariasi seperti mie instan, sosis, lauk pauk, susu kotak dan makanan ringan. Dapat disimpulkan orangtua lebih sering membawakan bekal makan untuk anak dengan makanan instant [1].

Berdasarkan laporan kinerja badan POM 2014. Badan POM melakukan intensifikasi pengawasan terhadap Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk mengetahui penggunaan zat berbahaya pada makanan. Berdasarkan analisis hasil sampling dan pengujian, jenis pangan yang menyumbang angka terbesar yang tidak memenuhi syarat adalah es, minuman berwarna dan sirup, agar-agar, dan bakso [2]. Kegemaran anak-anak akan hal yang manis, gurih, asam, kadang dimanfaatkan oleh produsen makanan. Kadangkala produk yang ditawarkan tidak menyehatkan, bahkan berbahaya bagi kesehatan. Salah satu kasus yang terkait dengan makanan adalah kasus sembilan siswa SDN Kebonromo 2, Ngrampal, Sragen, yang mengalami keracunan seusai memakan jajanan yang dijual pedagang diluar sekolah. Sembilan siswa mengalami mual disertai muntah dan pusing saat mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah memakan jajanan penthol [3].

Berdasarkan hasil penelitian awal dan observasi lapangan, hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah SD Al Azhar 22 Salatiga, 60% murid kelas 1 - 4 membawa bekal makan dan 90% murid kelas 5 - 6 membawa bekal makan. Bekal makan sangat dibutuhkan oleh murid karena murid pulang dari sekolah pukul 12.00 – 15.00. Pada awal tahun ajaran baru pihak sekolah selalu menghimbau orangtua murid untuk membawakan bekal makan, dan apabila tidak membawa dianjurkan untuk menyewa jasa katering. SD Al Azhar sudah memiliki media informasi dengan menggunakan papan informasi, namun kelemahan yang dimiliki adalah kurang jelasnya informasi yang diberikan dan hanya berupa tulisan serta lisan saja. Media informasi tentang membawa bekal makan sehat sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi sekolah, murid, dan orangtua murid, dengan latar belakang belakang permasalahan tersebut maka dirancang video informasi berbentuk animasi 2 dimensi untuk menjelaskan tentang bekal makan yang sehat dan aman bagi anak sekolah dasar.

(7)

video informasi. Berdasarkan fungsinya, video informasi tepat digunakan untuk mengajak, menghimbau, dan mendidik target audience untuk mengetahui manfaat dari bekal makan yang sehat. Bentuk penyampaian video yaitu berupa video animasi motion graphic untuk orangtua murid dan murid.

2.

Tinjauan Pustaka

Penelitian pertama yaitu “Perancangan Buku Panduan Bekal Makanan

untuk Anak-Anak”. Penelitian ini dilakukan oleh Putu Zaneta Melati. Tujuan

penelitian yaitu untuk memberikan informasi tentang panduan menyajikan bekal makanan yang menarik untuk anak-anak, sehingga meminimalisir keinginan anak untuk mengkonsumsi jajanan di luar sekolah. Kemudian target dari perancangan buku ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Indonesia dengan rentang usia 24 – 35 tahun. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu memberikan informasi mengenai penyajian bekal makanan untuk anak, memotivasi target perancangan (ibu rumah tangga), dan memberikan pemahaman bahwa pentingnya membawa bekal makanan yang menarik [4].

Penelitian kedua yaitu “Perancangan Iklan Layanan Masyarakat

Peduli Makanan Sehat Untuk Anak”. Penelitian ini dilakukan oleh Melchias

Elhan Ardian. Tujuan dari penelitian yaitu mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada gizi dan tidak memberikan junk food pada anak dan memberi pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi junk food. Metode yang digunakan yaitu dengan observasi ke lokasi penelitian. Metode observasi tersebut dapat mengetahui realita sesungguhnya yang terjadi mengapa anak sering atau terbiasa mengkonsumsi junk food. Hasil dari penelitian yaitu mengajak masyarakat peduli dengan makanan yang dikonsumsi anak melalui motion comic dan video slow motion [5].

(8)

Bekal makan yang diberikan kepada anak haruslah yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi anak. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, zat besi, dan kalsium merupakan asupan gizi yang baik serta diperlukan oleh anak usia sekolah untuk masa pertumbuhannya dan mendukung aktifitasnya [6]. Karbohidrat diperlukan oleh anak yang sedang bertumbuh terutama sebagai sumber energi. Karbohidrat terdapat dalam beras, gandum, kentang, dan sayuran. Protein diperlukan oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi, kandungan protein hewani diserap tubuh lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan protein nabati. Protein hewani dapat ditemukan pada telur, daging, dan ikan sedangkan protein nabati dapat ditemukan pada tempe, tahu, dan serealia. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan pelarut vitamin, sumber lemak dapat ditemukan pada buah alpukat, ikan, dan mentega.Vitamin memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak, dan memilki peran penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin A berfungsi untuk kesehatan mata, bahan makanan yang banyak mengandung vitamin A yaitu wortel, susu, telur, mentega. Vitamin C berfungsi untuk kesehatan kulit dan daya tahan tubuh, bahan makan yang banyak mengandung vitamin C diantaranya jeruk, tomat, bayam, kubis, kentang. Serat berperan penting dalam membantu pencernaan makanan. Serealia, sayur, buah, kacang kacangan merupakan sumber utama serat.Zat besi dibutuhkan untuk mencegah penyakit anemia (kekurangan darah), sumber makanan yang mengandung zat besi adalah daging, susu, dan telur. Kalsium merupakan kurang lebih 2% dari berat tubuh manusia dewasa, dan lebih dari 99% terdapat di tulang. masukan kalsium yang dianjurkan pada anak umur 1-10 tahun yaitu 800mg. sumber dari kalsium bisa berasal dari susu dan keju.

Komunikasi berasal dari bahasa Latin, communis, yang artinya memberitahukan, berpartisipasi menjadikan milik bersama. Komunikasi menurut Adjad Sakri ialah menyampaikan pesan dari pihak yang satu kepada pihak lain. Berkomunikasi melibatkan dua pihak, yakni pihak “sumber” yang mengirimkan pesan, dan pihak “penerima” yang menerima pesan [7]. Komunikasi terdiri dari dua, yaitu komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung adalah komunikasi yang disampaikan secara langsung (bertatap muka) tanpa menggunakan media dari sumber pada penerima. Sedangkan komunikasi tidak langsung yaitu sumber dan penerima harus menggunakan media untuk berkomunikasi.

(9)

Video adalah sekumpulan citra yang direkam selama satu satuan waktu tertentu. Citra merupakan representasi dari informasi yang terkandung di dalamnya sehingga mata manusia menganalisis dan menginterprestasikan informasi tersebut sesuai tujuan yang diharapkan [9]. Definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan pesan saat ini atau masa mendatang. Jadi video informasi adalah kumpulan informasi yang direkam dalam waktu tertentu dan di dalamnya mengandung pesan bagi penerimanya serta bermanfaat untuk saat ini atau masa mendatang.

Multimedia adalah kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secera digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif [10]. Keunggulan dari multimedia adalah lebih menarik bagi audience ditimbang gambar diam, lalu memiliki kesan lebih dekat dengan audience dikarenakan lebih interaktif, kemudian memudahkan pembuat karya karena hasil dari multimedia lebih fleksibel karena bisa diimplemetasikan pada berbagai perangkat (smartphone, televisi, youtube, dll). Kemudian seringnya interaksi manusia dengan multimedia merupakan salah satu keunggulan lainnya yaitu berinteraksi dengan cara melihat dan mendengar melalui televisi, smartphone, dan internet. Kelebihan dari animasi ialah dapat menyajikan informasi dari beberapa media, bersifat multi-sensorik karena banyak merangsang indera, menarik perhatian dan minat, sebagai media alternatif dalam penyampaian pesan, meningkatkan kualitas penyampaian informasi, dan bersifat interaktif [11].

Animasi adalah menggerakkan suatu objek diam menjadi bergerak dengan menggunakan pengaturan waktu sebagai acuannya. Kemudian pemilihan penggunaan animasi salah satunya adalah dekatnya anak-anak dengan animasi. Animasi telah menjadi suatu cara yang paling populer untuk menceritakan karena sederhana dan mudah dipahami [13]. Kelebihan animasi ialah mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain. Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik. Animasi mampu menawarkan media pembelajaran yang lebih menyenangkan [14]. Animasi mampu menampilkan sesuatu yang mustahil dalam kehidupan sebenarnya dan dapat direalisasikan melalui animasi [11]. Penggunaan atau pemanfaatan dari animasi sangat luas seperti periklanan, karya ilmiah, dan perfilman. Penggunaan animasi pada media iklan salah satunya adalah iklan layanan masyarakat, namun seringnya media yang digunakan guna penyuluhan hanya berupa slide show atau gambar saja dan membuat penyuluhan tersebut kurang menarik serta tidak maksimal dalam menyampaikan informasi. Dengan menggunakan animasi 2 dimensi akan membuat iklan layanan masyarakat lebih menarik serta dapat menyampaikan informasi dengan maksimal terhadap target audience yang telah ditentukan.

(10)

menciptakan ilusi dari gerak ataupun transformasi. Graphic design telah berubah dari static publishing dengan memanfaatkan teknologi komunikasi termasuk film, animasi, media interaktif, dan environmental design [13]. Motion graphic sudah banyak diaplikasikan pada berbagai media. Seperti iklan komersial dan non-komersial, komersial digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk atau promo sebuah situs belanja online dan non-komersial seperti “Ayo mudik- Selamat Pulang Kampung” dimana penonton diajak untuk berpulang kampung dengan cara yang baik dan selamat sampai tujuan. Kemudian dalam dunia pertelevisian motion graphic diaplikasikan dalam bumper program acara, promo, dan event stasiun televisi. Motion graphic juga digunakan dalam dunia komik dan sering disebut sebagai motion comic, penggunaan motion pada komik digunakan agar komik lebih menarik, dinamis, serta lebih menghidupkan suasana pada cerita komik. Motion graphic juga diaplikasikan pada media pembelajaran, seperti pelajaran sejarah, pendidikan kewarganegaraan, dll.

3.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan media informasi “Ayo Bawa Bekal Makan Sehat” berbentuk Motion Graphic 2 Dimensi adalah mixed method research. Alasan penggunaan metode ini karena dapat mengkombinasikan antara kuantitatif dan kualitatif, metode kualitatif sebagai data primer dan metode kuantitatif sebagai data sekunder atau sebaliknya [15].

Strategi penelitian yang digunakan adalah linier strategy. Proses penelitian menggunakan proses tahap per tahap, strategi garis lurus ini menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya [15].

Gambar 1 Strategi Penelitian

Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah yang di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat dikenali sebagai suatu masalah.

(11)

membawa bekal makan pada orangtua murid berupa lisan yang dilakukan pada setiap awal semester. Untuk mengawasi dan menghindarkan murid dari jajan sembarangan, pihak sekolah telah membuat peraturan dengan tidak diperbolehkan adanya pedagang makanan didepan dan lingkungan sekolah, namun jika terjadi sesuatu diluar lingkungan sekolah sudah bukan tanggung jawab dari pihak sekolah.

Selain dengan wawancara, kuesioner juga digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Kuesioner diberikan secara langsung kepada orangtua murid untuk mengetahui apakah orangtua sudah mengetahui tentang bekal makan yang sehat dan aman untuk anak, serta apakah adakah media mengenai bekal makan disekolah. Dari total 9 orangtua murid didapatkan hasil yaitu 9 orangtua sudah mengetahui tentang bekal makan yang aman untuk anak. Lalu 6 orangtua sudah membiasakan membawa bekal makan dan 3 orangtua tidak membawakan bekal makan. Terdapat 3 orangtua murid yang tidak mengetahui mengenai media informasi bekal makan di sekolah.

Pengamatan atau observasi dilakukan peneliti dilingkungan sekolah. Setelah melakukan observasi peneliti menemukan beberapa permasalahan. Kurangnya media informasi yang menarik bagi orangtua murid dan murid sekolah. Media informasi yang dimiliki pihak sekolah seperti papan informasi dinilai kurang efektif dan tidak maksimal karena hanya berisikan foto aktifitas yang dilakukan pihak di sekolah, lalu tidak adanya informasi mengenai bekal makan yang sehat bagi murid yang dimiliki oleh pihak sekolah.

Pengumpulan data diperoleh dari dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan kepala sekolah SD Al Azhar 22 Salatiga yaitu bapak Ubaidah S.Ag. dan pengamatan di lingkungan sekolah. Data yang didapat yaitu prosentase siswa yang membawa bekal makan sebesar 60%, namun makanan yang diberikan masih bersifat fastfood. Kemudian media yang digunakan oleh pihak sekolah yaitu berupa papan pengumuman dan sosialisasi berupa lisan. Jumlah murid yaitu untuk murid laki laki berjumlah 295 dan murid perempuan berjumlah 264, didapatkan jumlah murid yang membawa bekal makan sebanyak 335 murid. Lalu peraturan sekolah yang tidak memperbolehkan adanya pedagang di depan sekolah.

(12)

Dalam pengumpulan data primer juga dilakukan wawancara dengan ibu Krismi Dyah Ambarwati, M.Psi. selaku staff pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Beliau mengatakan bahwa pengaruhnya bekal makan pada perkembangan anak tidak lepas dari perkembangan fisik anak, karena saat anak menginjak usia sekolah mengalami perkembangan yang luarbiasa lalu dengan pemberian gizi atau asupan makan teratur akan sangat berpengaruh dengan fisik anak. Lalu pengaruh bekal makan dengan perkembangan psikologis anak yaitu saat orangtua memberikan bekal makan pada anak secara psikologis anak paham bahwa orangtua mereka perhatian pada kebutuhan anak dan salah satu bentuk kasih sayang orangtua pada anak. Kemudian alangkah lebih baik jika anak juga dilibatkan dalam membuat keputusan tentang bekal makannya karena anak akan merasa sangat berarti. Selain itu bekal makan dapat melatih anak untuk berhemat serta menabung dan dengan membawakan bekal orangtua menanamkan pengetahuan sejak dini pada anak tentang makanan sehat dan menjaga kesehatan.

Untuk memperkuat data primer, diperlukan pula data sekunder sebagai pendukungnya. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkannya [15]. Data dapat berasal dari buku, jurnal, dan website yang berhubungan dan mendukung penelitian yang dilakukan yaitu gizi untuk anak dan bekal makan.

Metode perancangan yang digunakan dalam pembuatan video informasi ini menggunakan beberapa proses terdiri dari : pra produksi, produksi, dan paska produksi. Proses dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 Proses Produksi

(13)

graphic serta gaya desain flat design, karena bentuk dan desainnya yang mudah dipahami dan sederhana. Konsep dari video media informasi ini adalah menyampaikan pentingnya bekal makan sehat dan juga aman bagi anak sekolah dasar. Perancangan video dibuat dalam bentuk video animasi 2 dimensi yang menggabungkan tipografi dan ilustrasi yang digerakkan dengan teknik motion graphic dan ditambah dengan voice over untuk lebih memperjelas dan membantu animasinya agar informasi yang diberikan akan tersampaikan pada audience dengan baik.

Setelah ide dan konsep selesai, lalu dilanjutkan proses selanjutnya yaitu pembuatan storyline. Storyline adalah penuturan cerita yang penataannya diatur secara khusus dan siap di visualisasikan menjadi sebuah karya [16]. Pada awal video ini akan memberitahukan pentingnya bekal makan untuk menjauhkan anak dari makanan tidak higienis, lalu dilanjutkan dengan salah satu kasus makanan tidak higienis. Anak sekolah dasar keracunan makanan akibat jajan makanan sembarangan.

Untuk mencegah salah satu kasus tadi maka bekal makan sangat diperlukan. Hal yang dilakukan berikutnya adalah memberikan pengertian secara umum tentang bekal makan. Dilanjutkan dengan hasil survei tentang bekal makan yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, bahwa 84% orangtua sudah membawa bekal makan namun sebagian adalah makanan instan. Percuma saja membawa bekal makan tapi berasal dari makanan instant, maka dibutuhkan pengertian tentang bekal makan yang baik dan aman dikonsumsi.

Bekal makan yang baik itu memiliki gizi yang sesuai untuk anak sekolah. Lalu diberitahukan tentang gizi yang diperlukan anak usia sekolah dasar. Jadi bekal makan memiliki kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, zat besi, dan kalsium.

Setelah mengetahui tentang gizi yang dibutuhkan anak usia sekolah, ternyata bekal juga berpengaruh pada psikologis anak. Dibagian ini akan dijelaskan pengaruh bekal makan pada psikologis anak dan hubungan dengan orangtua, disertai ilustrasinya.

Manfaat apa saja yang didapatkan anak jika orangtua mereka membawakan bekal makan. Manfaatnya menjauhkan anak dari penyakit karena lebih menyehatkan serta aman dikonsumsi dan mengajarkan anak menabung untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Selain itu bekal bermanfaat untuk aktifitas anak disekolah karena anak sebagian besar menghabiskan waktunya disekolah dan diperlukan bekal makan untuk mengganti tenaganya serta untuk mendukung aktifitas anak.

(14)

Treatment adalah sketsa dari skenario dan menjadi kerangka ceritanya. Fungsi utama treatment adalah membuat sketsa penataan konstruksi dramatik. Sketsa tersebut memungkinkan diubahnya peristiwa hingga ditemukan sebuah plot yang tepat [16].

Scene 1 : Kasus

a) (Full shot) : menjelaskan pentingnya bekal makan b) (Full shot, panning) : keadaan diluar sekolah

c) (Full shot) : murid membeli jajanan diluar sekolah d) (Tilt Up, Medium shot) : murid keracunan makanan dan pusing

Scene 2 : Pengertian dan penjelasan bekal makan

a) (Full shot) : pengertian bekal makan b) (Close shot) : memberi bekal c) (Full shot) : penjelasan bekal d) (Full shot) : penjelasan isi bekal

e) (Full shot) : menjelaskan hasil survei dari YLKI f) (Full shot) : bekal makan berisikan makanan instant

Scene 3 : Gizi sesuai untuk anak usia sekolah dasar

a) (Full shot) : penjelasan bekal makan baik

b) (Full shot) : kandungan gizi yang dibutuhkan dalam bekal makan c) (Full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Karbohidrat d) (Full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Protein e) (Full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Lemak f) (full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Vitamin A g) (Full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Vitamin C h) (full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Serat i) (full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Zat Besi j) (full shot) : penjelasan manfaat dan bahan makanan Kalsium

Scene 4 : Pengaruh bekal makan pada psikologis anak

a) (full shot) : pengaruh bekal pada psikologis anak b) (full shot) : orangtua memberi bekal makan pada anak c) (medium shot) : orangtua berdiskusi dengan anak

d) (Full shot) : pengaruh bekal pada hubungan orangtua dan anak

Scene 5 : Manfaat bekal makan

(15)

b) (Full shot) : aktfitas anak disekolah dan ekstrakulikuler

Scene 6 : Penutup

a) (Full shot) : bawa bekal makan yang baik dan aman b) (Full shot) : sharing pengetahuan dan ajak orang disekitar

Storyboard merupakan visualisasi rekaan yang berbentuk sketsa gambar seperti komik atau perkiraan hasil gambar yang nantinya akan dijadikan pedoman pengambilan gambar [16]. Storyboard dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Storyboard

Storyboard yang telah dibuat adalah gambaran umum mengenai video yang dibuat, dan bisa saja terjadi perubahan dalam tampilan atau isinya.

Tahapan selanjutnya adalah tahap produksi, dalam tahap produksi pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan rekaman voice over. Teknik pembuatan voice over yaitu dengan menggunakan alat perekam suara dan perekaman dilakukan dalam ruangan tertutup agar tidak terdapat suara yang tidak diinginkan dan tidak menghasilkan noise suara yang berlebihan. Proses pembuatan voice over dapat dilihat pada gambar 3.

(16)

dibaca. Lalu tahapan selanjutnya adalah compositing yaitu menggabungkan beberapa animasi yang sudah dibuat dan dijadikan dalam satu composition animasi. Proses produksi dapat dilihat pada gambar 4

Gambar 4 Font Myriad Pro

Tahapan selanjutnya yaitu proses paska produksi yang terdiri dari editing, mixing, dan rendering. Editing adalah proses mengolah hasil produksi animasi dan audio, yaitu dengan menggabungkan video animasi tiap scene yang sudah dibuat dan ditata sesuai urutan yang telah direncanakan. Serta sebelumnya dilakukan pengeditan audio agar lebih jelas untuk mempermudah dalam menyesuaikan gerakan animasi dengan narasi. Proses editing dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 Proses Editing

Mixing adalah proses menggabungkan dan menyelaraskan antara visual dan audio kedalam satu timeline. Lalu penambahan efek yang bertujuan agar video lebih dapat dinikmati secara visual dan audio. Proses mixing dapat dilihat pada gambar 6.

(17)

Rendering adalah proses akhir dari pembuatan video animasi yang menggabungkan semua unsur dalam video animasi ini seperti visual (ilustrasi, tipografi dan animasi), audio (voice over, sound effect dan background music) dengan output berbentuk video. Output video yang digunakan yaitu berformat H-264 (MP4) dengan resolusi video 1280x720 pixel. Proses rendering dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7 Proses Rendering

4.

Hasil dan Pembahasan

Video animasi motion graphic ini berisi mengenai media informasi bekal makan yang sehat dan sesuai untuk usia sekolah dasar agar orangtua sadar pentingnya bekal makan. Scene 1 pada video ini diawali dengan kasus yang menimpa murid sekolah dasar akibat jajan sembarangan. Scene 1 dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Scene 1

(18)

Gambar 9 Scene 2

Scene 3 menjelaskan mengenai bekal sehat yaitu bekal yang baik dan aman bagi anak. Bekal yang baik adalah bekal yang memiliki gizi sesuai untuk anak, lalu gizi apa saja yang diperlukan dan manfaatnya. Scene 3 dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10 Scene 3

Scene 4 menjelaskan mengenai pengaruh pemberian bekal makan pada psikologis anak. Scene 4 dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11 Scene 4

(19)

Gambar 12 Scene 5

Scene 6 berisikan tentang ajakan untuk membawa bekal makan serta dihimbau untuk sharing video animasi ini dan mengingatkan untuk membawakan bekal makan yang sehat untuk anak. Scene 6 dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13 Scene 6

Hasil akhir video animasi media informasi bawa bekal makan sehat ini akan diunggah di Youtube dan di share melalui media sosial seperti Facebook agar penyebaran lebih luas. Hasil dari video animasi ini juga akan dibagikan kepada SD Al Azhar 22 Salatiga dan Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam bentuk CD sebagai media sosialisasi atau media penyuluhan. Selain itu dibuat juga media pendukung seperti leaflet yang berisi pengertian dan manfaat bekal makan sehat secara singkat, lalu diberikan QR code pada leaflet yang digunakan untuk menghubungkan pada video animasi media informasi yang diunggah di Youtube. Media perancangan pada media social dan bentuk CD dapat dilihat pada gambar 14 dan gambar 15, kemudian media pendukung pada gambar 16.

Gambar 14 Implementasi Media Sosial

(20)

Gambar 15 CD Media Sosialisasi

Gambar 16 Leaflet

Pengujian Video

Pengujian menggunakan metode mix method. Pengujian kualitiatif dilakukan dengan wawancara. Pertama dilakukan wawancara dengan pihak dinas kesehatan kota Salatiga. Video informasi dinilai layak untuk menjadi media informasi tentang bekal makan sehat dan dapat digunakan untuk media sosialisasi tentang bekal makan sehat. Lalu penjelasan gizi sudah jelas dan sesuai. Kemudian penjelasan mengenai bekal makan sehat sudah sesuai. Namun terdapat beberapa koreksi sehingga perlu dilakukan revisi pada video informasi ini yaitu pada penggunaan beberapa kata yang dinilai kurang sesuai dan kurang jelasnya tulisan sehingga perlu diganti dengan warna yang lebih kontras.

Selanjutnya pengujian kualitatif dilakukan wawancara kepada Bpk. Fani Cahya Putra selaku praktisi animasi di Euforia Audio Visual serta Director & Animator “Kamtis Babies The Series” untuk mendapatkan masukan dari segi teknis animasi. Kemudian didapatkan hasil dari segi grafis sudah detail dan pilihan tone warna sesuai. Dari segi animasi, animasi sudah dinamis dan penggunaan slick effects sudah bagus. Dari segi audio, ilutrasi musik sudah sesuai dengan animasi dan volume juga sudah cukup, lalu porsi dan volume sound effect sudah sesuai, dan artikulasi pada voice over sudah jelas. Namun terdapat beberapa masukan, diantaranya yaitu dari segi animasi banyak grafis yang bisa di explore kembali untuk mempermanis animasi, dan dari segi voice over kualitas suara yang dikeluarkan kurang cerah.

(21)

audience terhadap video informasi ini, adapun kriteria jawaban dibagia menjadi 3 opsi yaitu, (A) menarik, (B) cukup menarik, (C) tidak menarik. Daftar pertanyaan dan hasil perhitungan yang diberikan kepada target audience dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Tabel Hasil Pengisian Kuesioner

No Pertanyaan Jawaban Total

A B C

1 Apakah setelah melihat video informasi tersebut anda lebih mengetahui tentang bekal makan sehat?

18 2 0 20

2 Apah penjelasan informasi kandungan gizi dalam bekal makan sehat sudah jelas?

12 8 0 20

3 Apakah setelah melihat video informasi anda lebih mengetahui tentang manfaat bekal makan sehat?

15 5 0 20

4 Apakah penyajian informasi dalam video informasi tersebut menarik?

16 4 0 20

5 Apakah text dalam video informasi ini mudah dibaca?

16 4 0 20

6 Apakah pelafalan suara narator dapat terdengar jelas?

14 6 0 20

7 Apakah backsound musik dalam video informasi tersebut sesuai?

14 6 0 20

8 Menurut anda apakah media informasi ini bisa dijadikan media informasi tentang bekal makan sehat?

18 2 0 20

Total 123 37 0 160

Dari hasil pengolahan pertanyaan kuesioner, kemudian dilakukan perhitungan menggunakan perhitungan prosentase, adapun rumusan perhitungan sebegai berikut.

Jawaban A didapat perhitungan dari :

Jawaban B didapat perhitungan dari :

Jawaban C didapat perhitung dari :

(22)

manfaat dari bekal makan sehat, lalu text, pelafalan suara narator dalam penyampaian informasi, backsound yang digunakan telah sesuai, serta video informasi ini bisa dijadikan media informasi tentang bekal makan sehat.

5.

Kesimpulan

(23)

Daftar Pustaka

[1] Jehan, Noor. 2012. Seimbangkah Pola Makan Keluarga Anda. http://ylki.or.id. (Diakses pada tanggal Oktober 2016)

[2] Badan POM, 2014, Laporan Kinerja Badan POM 2014, [pdf],www.pom.go.id/ppid/2015/R2TN2014.pdf . (Diakses pada tanggal Oktober 2016)

[3] AMR. 2016. Makan Jajanan Sekolah, 9 Siswa SD di Sragen Keracunan.

News.okezone.com. (diakses Februari 2017)

[4] Melati, Putu Z. 2010, Perancangan Buku Panduan Bekal Makanan untuk Anan-Anak, Petra Christian University Library,

Surabaya.http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_detail.php?knokat=18968

[5] MELCHIAS, A. E. (2013). PERANCANGAN IKLAN LAYANAN

MASYARAKAT PEDULI MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK. Skripsi,

Fakultas Ilmu Komputer.

[6] Prof. DR. Dr. Solihin Pudjiadi, DSAK . (1990). Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

[7] Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat. [8] Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi.

[9] Madenda, Sarifuddin. 2015. Pengolahan Citra & Video Digital. Penerbit Erlangga.

[10] Binanto, I. (2010). Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya. Penerbit Andi.(diakses februari 2017)

[11] Munir. (2012). Multimedia Media Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. (diakses februari 2017)

[12] Makhroyani, Y. (2012). TA: Pembuatan Film Animasi 2D Dalam Cerita Aryo Blitar Dengan Teknik Rigging 3D (Doctoral dissertation, STIKOM

Surabaya).(diakses februari 2017)

[13] Ranang A.S., Basnedar H., Asmoro N.P.. (2010). Animasi Kartun Dari Analog Sampai Digital.

[14] Agustina, N. (2016). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Dalam

(24)

[15] Sarwono J., Lubis H.. (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit ANDI Yogyakarta.

[16] M. Bayu Widagdo, Winastwan Gora S.. (2007). Bikin Film Indie Itu

Gambar

Gambar 1 Strategi Penelitian
Gambar 2 Proses Produksi
Tabel 1 Storyboard
Gambar 4 Font Myriad Pro
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68 dan guna mempererat tali silaturahmi serta rasa persatuan dan kesatuan maka, kami Persatuan Sepak Bola Badas

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa kemampuan subjek laki- laki dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah berbentuk kontekstual yaitu subjek laki-laki dengan

[r]

Nilai signifikansi untuk variabel jumlah anggota keluarga sebesar 0,722 > 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah anggota keluarga tidak

Rincian anggaran biaya pemasangan instalasi listrik. Gedung DPR JL.Tenku Umar Karang

tentang pengaruh metode inkuiri berbantuan alat peraga terhadap hasil belajar.. matematika materi luas dan keliling lingkaran siswa kelas VIII MTs

a) Mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika. Dalam hal ini koneksi dapat membantu siswa untuk memanfaatkan konsep-konsep yang telah mereka

Sesuatu yang Bisa Diakadkan Sepakat Melakukan Syarikah dalam Urusan Tertentu Sepakat Melakukan Syarikah Sepakat Memberikan Modal Hukum Syarikah dalam Islam Barang Jasa