4.1.13 URUSAN WAJIB SOSIAL
4.1.13.1 KONDISI UMUM
Pembangunan sosial sebagai salah satu pendekatan dalam
pembangunan, pada awal perkembangannya, seringkali dipertentangkan
dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terkait dengan pemahaman orang
banyak yang menggunakan istilah pembangunan yang dikonotasikan sebagai
perubahan ekonomi yang diakibatkan oleh industrialisasi.
Pembangunan sosial sebagai suatu proses perubahan
sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses pembangunan
ekonomi. Pembangunan Sosial sebagai pendekatan pembangunan yang
bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni
memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik
sampai sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi
pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan pada umumnya biasanya Pembangunan diidentikkan
dengan ekonomi. Keberhasilan pembangunan selalu diukur dengan
pencapaian dan pertumbuhan ekonomi seperti pendapatan perkapita yang
hanya didasarkan pada pendapatan rata-rata yang diterima oleh anggota
masyarakat. Pada kenyataannya pembangunan yang hanya didasarkan pada
pertumbuhan ekonomi akan lebih memunculkan kesenjangan dalam
masyarakat. Seperti bisa disaksikan dii banyak negara, khususnya negara
berkembang, pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas utama, akan
semakin menjadikan berbagai ketimpangan khususnya kemiskinan yang
merupakan dampak dari pembangunan ekonomi itu sendiri. Untuk mengatasi
permasalahan ketimpangan yang disebabkan karena lebih memprioritas
pembangunan ekonomi perlu adanya penyeimbang yang berupa
pembangunan sosial.
Pembangunan Sosial yang diletakkan sebagai suatu pendekatan
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia secara multi dimensional, yakni pemenuhan kebutuhan manusia
mulai dari kebutuhan fisik dasar sampai sosial dengan meningkatkan
kapasitas perseorangan dan institusi mereka, memobilisasi dan
mengelola sumber daya guna menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan
mencapai hasil yang lebih baik dan mencapai keadilan sosial. Secara
kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip-prinsip
keadilan sosial dari pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sosial
bertujuan Salah satu program yang menjadi pusat pehatian pembangunan
sosial adalah pengentasan kemiskinan
Berpijak pada pemahaman itu maka penyelengaraan pembangunan
pada urusan sosial didasarkan pada aturan hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Kesejahteraan
Sosial.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosal.
4. Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan
Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Percepatan Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 / huk / 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi an Daerah
Kabupaten / Kota;
8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan
Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin;
9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan
Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin.
Kebijakan Pembangunan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial masyarakat yang menyangkut rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan pengembangan sosial kepada
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai penyandang
masalah kesejahteraan sosial melalui :
(1) peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial
bagi PMKS;
(2) pemberdayaan warga miskin dan PMKS,
(4) peningkatan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat
mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Organisasi Sosial/LSM
dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara
terpadu dan berkelanjutan.
Implementasi kebijakan tersebut dengan semakin kompleksnya
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, seperti kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar pada sebagian besar masyarakat yang
diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang fluktuatif dan tidak menentu, ketidak
siapan dalam menerima budaya konsumerisme dan terjadinya konflik sosial
serta bencana alam yang terjadi. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap
meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, yang
antara lain meliputi: Tuna Susila, Gelandangan, Pengemis, Penyandang
Psikopat, Anak Jalanan, Penyandang Cacat dan Korban Penyalahgunaan
Narkoba dan masyarakat yang menjadi korban bencana alam dan sosial
yang sangat perlu membutuhkan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
4.1.13.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Pemerintah Kota Semarang dalam pengimplentasian kebijakan di
bidang sosial lebih mengarah pada perwujudan peningkatan derajat
kesejahteraan bagi penyandang masalah sosial, peningkatan kualitas
pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat.
Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
Program-program penunjang :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasii
perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana
operasional yang memenuhi syarat.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia aparatur pemerintahan.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan
Akuntabilitas kinerja kegiatan dan keuangan atas penggunaan anggaran
Program-program pelaksanaan kegiatan urusan :
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
PMKS.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan Rehabilitasi Sosial
dalam rangka menciptakan program K3 di Kota Semarang serta
penanganan permasalahan sosial, khususnya gelandangan, pengemis,
PSK dan waria.
3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas, kemapuan dan
ketrampilan bagi para penyandang cacat dan trauma
4. Program Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan panti
asuhan/panti jompo melalui Operasional pemeliharaan sarana dan
prasarana.
5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pemberdayan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial.
4.1.13.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.13.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan
dalam Urusan urusan Sosial pada tahun 2013 sebesar Rp 14.619.043.253,-,.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Sosial adalah sebagai berikut :
Anggaran program penunjang Urusan Wajib Sosial 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
No KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
PROSENTASI REALISASI
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )
SKPD : DISOSPORA
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 49.032.000 49.032.000 100,00
2 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
24.000.000 14.181.185 59,09
3 Penyediaan alat tulis kantor 45.768.000 41.679.550 91,07
4 Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
49.070.000 36.113.000 73,59
5 Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
6.000.000 4.688.500 78,14
6 Penyediaan peralatan rumah tangga 18.960.000 15.588.000 82,22
7 Penyediaan bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan
7.220.000 6.080.000 84,21
8 Penyediaan makanan dan minuman 69.000.000 67.386.100 97,66
9 Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah
175.200.000 174.953.954 99,86
10 Operasional UPTD Gelanggang Pemuda
dan Olahraga
1.425.000.000 1.404.578.514 98,57
Jumlah SKPD 1.869.250.000 1.814.280.803 97,06
SKPD : BPBD
11 Penyediaan jasa surat menyurat 58.600.000 57.375.000 97,91
12 Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik 160.070.000 145.559.141 90,93
13 Penyediaan jasa kebersihan kantor 31.298.300 30.698.000 98,08
14 Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja 23.130.000 23.000.000 99,43
15 Penyediaan alat tulis kantor 136.498.500 136.150.000 99,74
16 Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan 18.000.000 18.000.000 100,00
17 Penyediaan komponen instalasi listrik /
penerangan bangunan kantor 10.950.000 10.950.000 100,00
18 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
30.122.000 29.950.000
99,43
19 Penyediaan peralatan rumah tangga 37.500.000 31.900.000 85,07
20 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan 10.000.000 10.000.000 100,00
21 Penyediaan makanan dan minuman 57.600.000 57.000.000 98,96
22 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah 332.850.000 330.700.000 99,35
23 Kegiatan penyediaan publikasi dan
dokumentasi 90.000.000 76.500.000 85,00
Jumlah SKPD 996.618.800 957.782.141 96,10
JUMLAH PROGRAM 2.865.868.800 2.772.062.944 96,73
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
No KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
PROSENTASI REALISASI
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )
SKPD : DISOSPORA
1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 370.830.153 353.971.500 95,45
2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
No KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
PROSENTASI REALISASI
( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )
3 Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional
360.942.400 211.339.886 58,55
4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kntr
109.855.000 85.220.245 77,58
5 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir 10.000.000 9.954.000 99,54
6 Pemeliharaan rutin/berkala kolam renang 150.000.000 147.482.000 98,32
JUMLAH SKPD 1.026.627.553 998.357.631 97,25
SKPD : BPBD
Pengadaan kendaraan dinas /
operasional
400.000.000 312.700.000 78,18
Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor
72.000.000 71.318.000 99,05
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional
159.050.000 158.979.000 99,96
Pembuatan Gudang kantor 108.000.000 106.800.000 98,89
JUMLAH SKPD 739.050.000 649.797.000 87,92
JUMLAH PROGRAM 1.765.677.553 1.648.154.631 93,34
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
SKPD : BPBD
1 Bimbingan dan Peningkatan Ketrampilan
SAR 45.000.000 28.400.000 63,11
Jumlah SKPD 45.000.000 28.400.000 63,11
JUMLAH PROGRAM 45.000.000 28.400.000 63,11
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
SKPD : DISOSPORA
1 Penyusunan laporan capaian kerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
21.300.000 19.530.000 91,69
2 Penyusunan laporan keuangan semesteran 6.750.000 6.050.000 89,63
3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
6.875.000 5.940.000 86,40
4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir
tahun
21.300.000 19.040.000 89,39
5 Penyusunan RKA dan DPA 17.395.000 15.775.000 90,69
6 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan 147.852.000 127.009.200 85,90
7 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
83.040.000 78.577.000 94,63
8 Penyusunan RKA Perubahan dan DPA
Perubahan
14.200.000 12.320.000 86,76
JUMLAH SKPD 318.712.000 284.241.200 89,18
SKPD : BPBD
NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
10 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah)
2.848.000 2.848.000 100,00
11 Penyusunan Renja 6.660.000 6.660.000 100,00
12 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara Dan Pembantu
31.450.000 31.450.000 100,00
13 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan 8.628.000 8.628.000 100,00
JUMLAH SKPD 59.855.000 59.855.000 100,00
JUMLAH PROGRAM 378.567.000 344.096.200 90,89
Anggaran program pelaksanaan Urusan Sosial
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
SKPD : DISOSPORA
1 Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin
200.000.000 188.632.700 94,32
2 Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
200.000.000 191.651.600 95,83
JUMLAH PROGRAM 400.000.000 380.284.300 95,07
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
SKPD : DISOSPORA
1 Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana Dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bag
350.000.000 206.897.500 59,11
2 Bimbingan Lanjut Bagi Pmks Purna Bina 133.000.000 121.877.500 91,64
JUMLAH PROGRAM 483.000.000 328.775.000 68,07
3. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
SKPD : DISOSPORA
1 Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat Dan Eks Trauma
200.000.000 174.735.000 87,37
JUMLAH PROGRAM 200.000.000 174.735.000 87,37
4. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo
NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%)
SKPD : DISOSPORA
1 Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Panti Asuhan/Jompo
142.000.000 55.004.200 38,74
2 Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penghuni Panti Asuhan / Panti Jompo
150.000.000 65.599.700 43,73
JUMLAH PROGRAM 292.000.000 120.603.900 41,30
5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%)
SKPD : DISOSPORA
1 Operasional Panti Khusus Among Jiwo 516.127.000 513.442.691 99,48
2 Penyantunan Bagi Lanjut Usia Potensial Luar Panti
150.000.000 131.163.200 87,44
3 Pembinaan Dan Pengembangan Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
150.000.000 5.203.000 3,47
4 Pembinaan Dan Pengembangan
Kesetiakawanan Sosial Serta Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan
490.810.000 476.425.000 97,07
5 Peningkatan Petugas Pelaksana Pengelolaan Jaminan Kesejahteraan Sosial
40.000.000 0 0,00
6 Pemberdayaan Dan Pengembangan Karang
Taruna
250.000.000 220.249.500 88,10
7 Fasilitasi Terhadap Organisasi Sosial 50.000.000 31.907.500 63,82
8 Pemberdayaan Dan Pengembangan Pekerja
Sosial Masyarakat
50.000.000 24.187.000 48,37
9 Penumbuhan Dan Pengembangan Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
40.000.000 25.375.500 63,44
10 Pembinaan Dan Pengembangan Usaha
Ekonomi Produktif (UEP)
50.000.000 0 0,00
JUMLAH SKPD 1.786.937.000 1.427.953.391 79,91
SKPD : SETDA (Bag. Kesejahteraan Rakyat)
11 Penyelenggaraan administrasi dan
pengendalian bantuan sosial kegiatan pelajar dan mahasiswa
50.000.000 44.363.000 88,73
12 Pembinaan dan pemantauan UKS di kota
semarang
71.632.900 54.427.400 75,98
13 Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat
200.000.000 191.820.000 95,91
14 Peningkatan peran masyarakat terhadap lingkungan sosial
638.000.000 600.416.000 94,11
15 Penyelenggaraan administrasi dan pengendalian bantuan sosial tempat ibadah dan keagamaan masyarakat
420.000.000 404.209.950 96,24
16 Peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji
873.000.000 498.837.000 57,14
17 Sosial kemasyarakatan 34.660.000 34.190.000 98,64
18 Pelaksanaan dan penyelenggaraan
peringatan hari besar keagamaan
519.100.000 364.181.500 70,16
19 Operasional penyaluran santunan kematian 2.630.000.000 2.389.511.050 90,86
20 Peningkatan pengetahuan keagamaan
masyarakat
173.000.000 144.691.000 83,64
21 Peningkatan kualitas pemahaman
keagamaan masyarakat
NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE REALISASI
(%)
22 Fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bahaya narkotika
60.000.000 29.515.000 49,19
23 Fasilitasi PMI Kota Semarang 100.000.000 81.191.000 81,19
24 Fasilitasi kegiatan badan amil Zakat ( BAZ ) 300.000.000 289.211.900 96,40
25 Fasilitasi Kegiatan keagamaan 245.600.000 165.521.000 67,39
JUMLAH SKPD 6.401.992.900 5.367.378.300 83,84
JUMLAH PROGRAM 8.188.929.900 6.795.331.691 82,98
4.1.13.3.2 HASIL YANG DICAPAI
1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial;
a. Hasil kegiatan tahun 2013 adalah Terlaksananya pelatihan
ketrampilan salon dan manik-manik bagi keluarga miskin dengan
peserta sebanyak 96 orang dan pemberian bantuan alat kerja
sebanyak 96 paket, mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2012
peserta pelatihan sebanyak 60 orang;
b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan bordir, souvenir dan rias
pengantin pada Tahun 2013 dengan peserta 60 orang, untuk tahun
2012 dilaksanakan pelatihan ketrampilan perbengkelan dengan
peserta 18 orang.
2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
a. Terlaksananya peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial
dengan kegiatan :
1. Terlaksananya identifikasi PMKS sebanyak 28 kali;
2. Terlaksananya patroli bagi PMKS sebanyak 34 kali;
3. Terselenggaranya Pelatihan ketrampilan bagi anak jalanan dan
DATA PENYANDANG MASALAH SOSIAL
HASIL VERIFIKASI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN AKHIR DESEMBER 2013
No Indikator Kinerja Kondisi Awal
(1 Januari 2013) Kondisi Akhir (31 Desember 2013) Sumber Data
Jumlah penyandang masalah sosial
Total 59.871 56.329
1. Anak balita terlantar 2. Anak terlantar
3. Anak korban tindak kekerasan 4. Anak nakal
5. Anak yang mengalami masalah hukum 6. Anak jalanan
7. Anak cacat tubuh 8. Anak cacat rungu wicara 9. Anak cacat netra 10. Anak cacat mental 11. Anak cacat reterdasi 12. Anak cacat ganda
13. Wanita rawan sosial ekonomi 14. Wanita korban tindak kekerasan 15. Lanjut usia terlantar
16. Lanjut usia tindak kekerasan 17. Cacat tubuh
18. Cacat netra 19. Tuna rungu wicara 20. Cacat mental eks psikotik 21. Cacat mental reterdasi 22. Cacat ganda
23. Penyandang cacat bekas kronis 24. Penyandang HIV Penderita AIDS”) 25. Tuna Susila
26. Pengemis 27. Gelandangan 28. Bekas napi
29. Korban penyalahgunaan nafsa 30. Pekerja migran
31. Keluarga fakir miskin
32. Keluarga berumah tak layak huni 33. Keluarga bermasalah sosial psikologis 34. Keluarga rentan
35. Komunitas adat terpencil 36. Korban bencana alam 37. Korban bencana sosial
192 357 4 64 11 204 482 397 131 148 526 301 667 103 519 20 256 46 190 41 344 161 586 31 967 130 199 131 82 - 40.171 6.539 355 4.893 508 100 12 30 222 4 64 11 114 217 397 24 75 526 301 100 13 284 20 83 46 190 41 344 30 586 30 951 17 86 131 39 - 38.375 6.539 355 4.893 508 100 12 Disospora
Jumlah penyandang masalah sosial yang tertangani :
3411 3.542
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah dll
119 125
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah , dll yang mendapat bantuan sarana prasarana
80 55 3 Panti milik
provinsi
Persentase jumlah PMKS dalam satu tahun yang mendapat bantuan.
- Jumlah PMKS dalam satu tahun yang
mendapat bantuan
- Jumlah PMKS yang ada dalam satu tahun
5,02% 3.411 67.986 6.18 % 3.542 57.244
Data diatas berdasarkan database Dinas Sosial, Pemuda dan
Olahraga yang bersumber dari masing-masing seksi Kesejahteraan
Sosial di kelurahan dan kecamatan se Kota Semarang sampai dengan
akhir Desember 2013.
b. Terselenggaranya pemberian ketrampilan dan paket usaha ekonomi
produktif (UEP) bagi PMKS purna bina berupa alat kerja asesoris HP
dan etalase alumunium bagi peserta sebanyak 50 orang.
JUMLAH PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) YANG TERTANGANI
Tahun 2012 (orang)
Tahun 2013 (orang)
1. Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan 3.411 3.542
2. Jumlah PMKS tahun ini 67.986 57.244
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
a. Terselenggaranya pelatihan ketrampilan pijat bagi penyandang cacat
dan eks trauma dan pemberian bantuan alat kerja dengan peserta
pada tahun 2013 sebanyak 25 orang, Pada Tahun 2012
dilaksanakan pelatihan pembuatan kest bagi penyandang cacat dan
eks trauma sebanyak 11 orang.
b. Pada tahun 2013 Terlaksananya pemberian bantuan alat kesehatan
bagi penyandang cacat berupa kursi roda sebanyak 20 buah dan alat
bantu dengar sebanyak 10 buah. Pada tahun 2012 pemberian kursi
roda sebanyak 27 buah dan hearing aid sebanyak 20 buah,.
4. Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo
a. Terlaksananya peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dengan
mengadakan 7 (tujuh) lomba dan puncak peringatan dihadiri 500
orang; meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang dihadiri 250 orang.
b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan speaker aktif bagi anak panti
dengan peserta sebanyak 20 orang, dan dilaksanakan pelatihan jahit
bordir dengan peserta 20 orang..
c. Terlaksananya character building bagi anak panti asuhan dengan
peserta sebanyak 40 orang;
d. Terselenggaranya kegiatan Festival 10 Muharam dan Tahun Baru
Hijriyah bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 1.000
5. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
a. Terlaksananya kegiatan Operasional Panti Khusus Among Jiwo
selama 1 (satu) tahun;
b. Terlaksananya sosialisasi kesehatan bagi lansia dengan peserta
sebanyak 400 orang;
c. Pada tahun 2013, workshop pengembangan kelompok usaha
bersama (KUBE) dengan peserta sebanyak 50 orang;
JUMLAH KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TAHUN 2013
Tahun 2012 Tahun 2013
1. Jumlah KUBE yang ada 70 kelompok 70 kelompok
2. Jumlah PMKS dalam satu tahun yang menjadi
peserta program pemberdayaan masyarakat (KUBE) 50 orang -
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2012
d. Terlaksananya pembinaan dan pengembangan kesetiakawanan
sosial serta pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dengan kegiatan
antara lain:
1) Terlaksananya pemberian Tali Asih bagi mantan pejuang
(veteran) sebanyak 10 orang;
2) Terlaksanya pemberian bantuan tanda mata pejuang (bambu
runcing) Sebanyak 100 buah;
3) Sarasehan nilai-nilai kepahlawanan dengan peserta sebanyak
205 orang;
4) Terlaksananya Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila dengan
peserta sebanyak 1.500 orang;
5) Terlaksananya Upacara Peringatan Pertempuran 5 Hari Di
Semarang dengan peserta sebanyak 2.250 orang;
6) Terlaksannya Upacara Peringatan Hari Pahlawan dengan
peserta sebanyak 1.500 orang;
7) Terlaksananya Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
(HKSN) dengan peserta sebanyak 350 orang;
8) Terlaksananya Ziarah wisata ke makam Sunan Pandanaran
dengan peserta sebanyak 60 orang;
9) Terlaksananya Lomba menggambar dan mewarnai dengan
peserta sebanyak 1.620 orang;
10) Terlaksananya Ziarah wongso negoro dengan peserta sebanyak
e. Terlaksananya peningkatan petugas pelaksana pengelolaan jaminan
kesejahteraan sosial dengan kegiatan antara lain:
1) Terselenggaranya Seleksi calon Askesos dengan peserta
sebanyak 3 (tiga) LKS;
2) Terlaksananya kegiatan pengelolaan asuransi kesejahteraan
sosial pada (3) tiga tempat yaitu Yayasan Ar Rohman, Yayasan
Al Bariq Nurul Jannah, Yayasan Asyarof dengan peserta
sebanyak 300 orang.
f. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna
dengan kegiatan antara lain:
1) Terlaksananya seleksi dan pembinaan karang taruna berprestasi
dengan peserta sebanyak 3 karang taruna;
2) Terselenggaranya lomba karang taruna berprestasi tingkat Kota
Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah;
3) Terlaksananya Pembinaan Taruna Siaga Tanggap Bencana
(Tagana) dengan peserta sebanyak 30 orang;
4) Terlaksananya pembinaan Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSK) dengan peserta sebanyak 16 orang;
g. Terlaksananya fasilitasi terhadap Organisasi Sosial dengan peserta
sebanyak 200 orang;
h. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Pekerja Sosial
Masyarakat dengan kegiatan antara lain;
1). Terselenggaranya Lomba pekerja sosial masyarakat (PSM)
berprestasi Tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa
Tengah;
2). Terselenggaranya pelatihan manajemen bagi Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM) dengan peserta sebanyak 50 orang.
i. Terlaksananya penumbuhan dan pengembangan Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga dengan kegiatan antara lain;
1). Terselenggaranya sosialisasi lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga (LK3) dengan peserta sebanyak 60 orang;
2). Terlaksananya kegiatan home visit LK3 sebanyak 10 orang;
3). Terlaksananya kegiatan Case Confrence bagi LK3 sebanyak
j. Terselenggaranya bimbingan teknis usaha ekonomi produktif dengan
peserta sebanyak 30 orang;
k. Terlaksananya kegiatan penyaluran bantuan sosial kegiatan pelajar
dan mahasiswa sebanyak 111 proposal dan sosialisasi Permendagri
Nomor 32 tahun 2011 kepada pelajar dan mahasiswa;
l. Terlaksananya kegiatan pengkajian 17 proposal bantuan sarana dan
prasarana lembaga pendidikan non formal;
m. Terlaksananya kegiatan pengkajian 37 proposal bantuan tempat
ibadah dan kegiatan keagamaan;
n. Terbantunya jama'ah haji sebanyak 2.117 orang dan petugas
TPHD/TKHD Kota Semarang;
o. Terlaksananya kegiatan donor darah dan sunatan massal sebanyak 4
(empat) kegiatan;
p. Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan oleh
Pemerintah Kota Semarang sebanyak 18 kegiatan;
q. Terlaksananya klaim asuransi kematian kepada warga miskin
sebanyak 2.200 warga Kota Semarang
r. Terpenuhinya sarana buku pengetahuan agama Islam bagi
masyarakat sebanyak 4.000 buku;
4.1.13.4 PERMASALAHAN
1. Kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha
dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina.
2. Merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar
Kota Semarang. Hal ini setidaknya merupakan permasalahan yang
dihadapi bersama kota-kota di Jawa Tengah, karena keterbatasan
tempat penampungan pasca penertiban.
3. Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan mekanisme
pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32
Tahun 2011. Dan belum semua pemohon / proposal yang telah
disetujui untuk mendapatkan bantuan di manfaatkan oleh para
pemohon.
4. Adanya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa
pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang
tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus
pemberian paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat dan kegiatan
bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan
pada Tahun Anggaran 2013.
4.1.13.5 RENCANA TINDAK LANJUT
Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang timbul diantaranya :
1. Perlu langkah persiapan dalam menyikapi peraturan daerah yang akan
dibentuk di tahun 2014 yang mengatur tentang penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi
terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak
jalanan, dengan melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei
tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal
akademik terkait penanganan anak jalanan.
2. Perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program
pemagangan bagi anak jalanan purna bina.
3. Mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk fasilitasi
penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah.
4. Masih perlu ditingkatkannya sosialisasi tentang mekanisme pemberian
hibah dan bantuan sosial. Mengingat masih banyak ditemui kurangnya
pemahaman masyarakat terkait proses pemberian hibah maupun
bantuan sosial tersebut.
5. Dengan tingginya insensites terjadinya bencana alam, maka perlu
lebih ditingkatkan kesiagaan penanggulangan dan penanganan
bencana yang akan terjadi, sebagai langkah antisipasipatif dengan
melibatkan semua pihak terkait, pemberdayaan masyarakat tanggap
bencana dan peningkatan frekuensi posko kesiapan penanggulangan
bencana.
6. Perlunya optimalisasi peran relawan sosial (Tagana, Karang Taruna,
TKSK dan organisasi Kepemudaan lainnya) dalam penanggulangan
dan penanganan bencana, serta perlunya peningkatan peralatan dan
logistik penanganan bencana yang terkait dengan aspek sosial.
7. Perlunya Peraturan daerah Kota Semarang yang mengatur tentang